35
METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain
studi
yang
digunakan
pada
penelitian
ini adalah
studi
observasional cross sectional, yaitu studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi. distribusi. maupun hubungan konsumsi pangan hewani dan waktu pubertas serta status gizi contoh (faktor peneliti) dengan cara mengamati masa pubertas dan status gizi secara serentak pada individu-individu dari suatu populasi pada satu waktu. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan selama bulan April-Mei 2011. Sekolah Dasar (SD) yang akan menjadi tempat pengambilan data dan contoh bertempat di 4 SD di Bogor yang mempunyai karakteristik sosial ekonomi yang baik, yaitu SD Ummul Quro’, SDN Polisi 4, SDN Pengadilan 5, dan SD Bina Insan. Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Pemilihan
sekolah
dilakukan
secara
purposive
dengan
mempertimbangkan kedekatan lokasi sekolah dan karakteristik sosial ekonomi siswa yang baik. Sementara itu, general populasi adalah seluruh siswi SD kelas 5. Kriteria inklusi dalam penarikan contoh yaitu 1) telah mengalami menstruasi pada screening awal (bagi yang sudah menstruasi), 2) sehat jasmani dan rohani, 3) bersedia diwawancara, 4) bersedia memberikan keterangan yang lengkap, jelas, dan benar, serta 5) tidak dalam keadaan recovery saat pengambilan data. Calon contoh di keempat lokasi sekolah diberikan kuesioner pendahuluan untuk mengetahui populasi yang telah mengalami menstruasi dan yang belum mengalami menstruasi. Jika sudah diketahui maka populasi yang telah mengalami menstruasi tersebut akan dijadikan contoh dalam penelitian ini. Jumlah contoh yang belum mengalami menstruasi dilakukan teknik penarikan contoh Simple Random Sampling. Pertimbangan pengambilan contoh untuk kelas 5 didasarkan pada masa pubertas awal terjadi pada remaja putri di masa ini yang ditandai dengan menstruasi. Secara sistematis kerangka sampling dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
36
Pemilihan 4 Sekolah Dasar Purposive Populasi siswi kelas 5 n= 206
Siswi SDN Polisi 4 n= 54
Siswi SDN Pengadilan 5 n= 40
Siswi SD Bina Insani n= 62
Siswi SDIT Ummul Quro’ n= 50
Screening awal
Siswi yang sudah menstruasi n=45
Siswi yang belum menstruasi Simple Random Sampling n=45
Penyaringan kriteria inklusi
n=38
n=38 Gambar 2 Kerangka sampling
Jenis dan Cara Pengambilan Data Data dasar yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi peubah-peubah yang diteliti terdiri dari: 1) Karakteristik keluarga contoh, mencakup: umur orang tua, pendidikan dan pekerjaan orang tua, kepemilikan kendaraan pribadi dan alat elektronik, dan jumlah anggota keluarga, 2) Karakteristik contoh, mencakup: umur, preferensi pangan hewani, uang saku, dan pengetahuan gizi contoh, 3) Frekuensi konsumsi pangan hewani, 4) Waktu pubertas, dan 5) Status gizi. Variabel-variabel yang tidak diteliti terdiri dari: 1) Faktor Eksternal, mencakup: mitos, mode, teman sebaya, media informasi, dan
37
tokoh idola, 2) Risiko stunting, 3) Prestasi belajar, dan 4) Aktivitas fisik dan produktivitas. Tabel 8 Peubah, alat, dan cara pengumpulan data serta skala pengukuran yang digunakan Alat dan cara No Peubah Indikator Skala data pengumpulan Data Primer 1. Karakteristik tidak Jumlah anggota Wawancara keluarga contoh langsung dipandu keluarga Ordinal kuesioner Pendidikan orang Ordinal tua Nominal Pekerjaan orang Rasio tua Kepemilikan kendaraan pribadi dan alat elektronik 2. Karakteristik Wawancara Usia contoh langsung Ordinal Preferensi dipandu pangan hewani Ordinal kuesioner Uang saku Rasio Pengetahuan gizi Ordinal 3. Frekuensi FFQ Wawancara konsumsi langsung Rasio pangan hewani dipandu contoh kuesioner Umur Menarche 4. Waktu pubertas Wawancara langsung Rasio dipandu kuesioner 5. Status gizi BB dan TB Pengukuran (TB/U dan langsung Rasio IMT/U) dipandu kuesioner Data Sekunder 7. Profil sekolah Wawancara langsung dan penelusuran dokumen melalui internet 8. Konsumsi Penelusuran pangan hewani dokumen melalui penduduk internet Indonesia
Kuesioner ini disusun untuk diisi oleh orang tua contoh dan contoh itu sendiri. Bentuk kuesioner yang diisi oleh orang tua contoh adalah data karakteristik keluarga sedangkan kuesioner yang diisi oleh contoh berupa data karakteristik contoh, pengetahuan gizi, kebiasaan makan, waktu pubertas, FFQ, dan Food Recall 48 hours. Frekuensi konsumsi pangan hewani contoh dilakukan dengan
wawancara
menggunakan
instrumen
FFQ
(Food
Frequency
Questionnaire). Produk pangan hewani yang dikonsumsi meliputi daging, susu,
38
telur, dan ikan serta hasil olahan keempat produk tersebut. Contoh diminta mengisi FFQ selama satu bulan terakhir dalam mengkonsumsi pangan hewani (daging, susu, telur, dan ikan). Selanjutnya data yang telah terkumpul tersebut diubah menjadi frekuensi mingguan. Konsumsi makan contoh dilakukan dengan wawancara menggunakan Food Recall 48 jam. Contoh juga diminta untuk mengingat kembali makanan yang dikonsumsi dua hari sebelum waktu wawancara dan satu hari sebelum wawancara. Penggunaan instrumen FFQ dan Food Recall 48 jam diharapkan dapat saling menutupi kekurangan kedua instrumen konsumsi pangan tersebut. Waktu pubertas contoh diambil dengan menggunakan kuesioner terkait dengan masa pubertas pada remaja. Selanjutnya status gizi diukur dengan menggunakan rumus Z-score berdasarkan TB/U dan IMT/U untuk umur 9-12 tahun. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pengolahan data tersebut menggunakan software Microsoft Excel 2007 dan SPSS for Windows versi 16.0. Statistik deskriptif meliputi rataan dan simpangan baku dari semua data kuantitatif di masing-masing sekolah dan total. Statistik inferensial adalah proses penarikan kesimpulan berdasarkan contoh yang diteliti dengan menggunakan metode tertentu. Tingkat kecukupan gizi (TKG) contoh dihitung berdasarkan konsumsi harian contoh yang diperoleh berdasarkan hasil Food Recall 48 jam. Sebelum menentukan tingkat kecukupan gizi contoh terlebih dahulu menghitung konsumsi zat gizi contoh. Setelah konsumsi zat gizi dihitung kemudian angka kecukupan zat gizi (AKG) dapat dihitung pula dengan rumus: AKG = ∑
BBi BBj
x Zat gizi yang dianjurkan
Keterangan: BBi
= berat badan contoh
BBj
= berat badan standar Nilai AKG yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk menghitung TKG.
Rumus yang digunakan untuk menghitung TKG adalah: TKG = ∑
Konsumsi zat gizi AKG
x 100
Pengolahan data dilakukan secara bertahap, mencakup:
39
1. Penyusunan code-book sebagai panduan entri dan pengolahan data 2. Setelah entri data, dilakukan cleaning data untuk memastikan tidak ada kesalahan memasukan data. 3. Skoring terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian 4. Kategorisasi terhadap data skor hasil transformasi 5. Analisis data deskriptif 6. Analisis korelasi dan uji beda Beberapa analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Statistik dasar mencakup: rataan dan simpangan baku untuk semua data kuantitatif serta proporsi untuk data kualitatif 2. Untuk mengetahui kecenderungan hubungan antar peubah-peubah penelitian dengan skala rasio dan interval digunakan analisis korelasi Pearson 3. Untuk mengetahui kecenderungan hubungan antar peubah-peubah penelitian dengan skala ordinal digunakan analisis korelasi Rank Spearman 4. Untuk menganalisis perbedaan masing-masing peubah berdasarkan waktu menstruasi digunakan analisis uji beda t (uji Independent T-test dan uji Mann-Whitney)
Definisi Operasional Faktor Internal adalah sekumpulan pendorong yang berasal dari dalam diri dan lingkungan contoh untuk mengkonsumsi pangan sumber protein hewani berupa lauk pauk dan jajanan dalam satu kali makan atau satu hari. Faktor Eksternal adalah sekumpulan pendorong yang berasal dari luar diri dan lingkungan contoh untuk mengkonsumsi pangan sumber protein hewani berupa lauk dan jajanan dalam satu kali makan atau satu hari. Contoh adalah sisia Sekolah Dasar kelas 5 yang berumur 9-12 tahun, dibedakan menjadi siswi yang telah mengalami menstruasi dan siswi yang belum mengalami menstruasi. Karakteristik Contoh/Individu adalah ciri khas yang dimiliki oleh contoh untuk mengkonsumsi pangan sumber protein hewani berupa lauk dan jajanan dalam satu kali makan atau satu hari meliputi usia, preferensi pangan, uang saku, dan pengetahuan gizi contoh.
40
Karakteristik Keluarga adalah ciri khas yang dimiliki oleh keluarga contoh untuk mengkonsumsi pangan sumber protein hewani berupa lauk dan jajanan dalam satu kali makan atau satu hari meliputi umur orang tua, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, kepemilikan kendaraan pribadi dan alat elektronik serta jumlah anggota keluarga, Usia adalah angka yang menunjukkan lamanya contoh hidup dan berkembang sesuai dengan tingkatan dan kapasitas yang dimiliki oleh contoh pada kisaran angka 9-12 tahun. Preferensi Pangan Hewani adalah tingkat kesukaan yang diberikan oleh contoh terhadap pangan sumber protein yang dikonsumsi meliputi kategori sangat suka, suka, tidak suka, dan sangat tidak suka Uang
Saku
adalah
angka
nominal
yang
dimiliki
oleh
contoh
untuk
membelanjakan kebutuhan harian contoh meliputi kebutuhan pangan, transportasi, pendidikan, kesehatan, tabungan, dan lainnya. Pengetahuan Gizi adalah wawasan yang dimiliki oleh contoh terkait pangan dan gizi sumber protein hewani meliputi sumber pangan hewani, kandungan gizi pangan hewani, besarnya kebutuhan pangan hewani pada tingkatan usia, dampak kekurangan dan kelebihan pangan hewani. Jumlah Anggota Keluarga adalah besar keluarga yang diukur berdasarkan kategori kecil, sedang, dan besar. Pendidikan Orang Tua adalah jenjang formal yang telah ditempuh oleh orang tua contoh dalam mendapatkan pengetahuan berupa perhitungan, ilmu alam, ilmu sosial, dan kejuruan berdasarkan kategori SD/sederajat, SMP/sederajat.
SMA/sederajat,
Perguruan
Tinggi/Sekolah
Tinggi/Akademi, dan Pasca Sarjana. Kepemilikan Kendaraan Pribadi dan Alat Elektronik adalah segala macam kendaraan bermesin seperti mobil dan motor serta berbagai alat elektronik rumah tangga keluarga contoh sebagai pendekatan untuk penghasilan orang tua contoh. Pekerjaan Orang Tua adalah predikat yang dimiliki oleh orang tua contoh dalam usaha memperoleh penghasilan berupa uang untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari
berupa
kebutuhan
pendidikan, kesehatan, tabungan, dan lainnya.
pangan,
transportasi,
41
Konsumsi Pangan Hewani adalah kegiatan makan yang dilakukan oleh contoh terhadap pangan sumber protein hewani dalam satu kali makan atau satu hari. Status Gizi adalah predikat yang menyatakan kondisi tubuh contoh berdasarkan hasil perhitungan Z-score TB/U dan IMT/U pada kisaran usia 9-12 tahun. Waktu Pubertas adalah periode yang ditandai dengan kematangan alat–alat seksual
dan
tercapainya
kemampuan
reproduksi
pada
tahap
perkembangan, yaitu datangnya menstruasi pada remaja puteri.