Tugas Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc, CS
Disusun Oleh : Ednan Setryawan Wibowo P056111151.47
MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................
i
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
ii
PENDAHULUAN ..........................................................................................
1
1.1 Latar Belakang ................................................................................
1
1.2 Tujuan .............................................................................................
2
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................
3
2.1 Pengertian Teknologi Informasi ......................................................
3
2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen .......................................
3
2.3 Perangkat Lunak (Software) ...............................................................
3
2.3.1 Perangkat Lunak Sistem .........................................................
4
2.3.1.1 Sistem Operasi ........................................................
4
2.3.1.2 Penerjemah Bahasa .................................................
4
2.3.1.3 Program Utility .........................................................
5
2.3.2 Perangkat Lunak Aplikasi ........................................................
5
2.3.2.1 Pemrograman Sendiri...............................................
5
2.3.2.2 Paket Program Jadi ..................................................
6
2.4 Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak (Software Quality Assurance) ....
6
2.5 Standarisasi Perangkat Lunak ............................................................
6
2.5.1 (Product Operations)...............................................................
7
2.5.2 (Product Revision) ..................................................................
8
2.5.3 (Product Transition) ................................................................
8
PEMBAHASAN ............................................................................................
9
KESIMPULAN ..............................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
17
i
DAFTAR GAMBAR
1 Program Penerjemahan Bahasa .................................................................
5
2 Standarisasi Perangkat Lunak ....................................................................
7
3 Tahapan System Development Life Cycle (SDLC) ........................................
14
ii
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Teknologi sekarang sudah menjadi konsumsi masyarakat luas tanpa
memandang latar belakang status sosial penggunanya. Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi seperti internet, telah berkembang semakin luas di masyarakat, mulai dari daerah kota-kota besar hingga daerah pedesaan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa salah satu penyebab utama terjadinya percepatan datangnya era globalisasi adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi. Pemanfaatan internet, electronic commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine,
dan intranet
telah menghilangkan batas-batas
(jarak)
penghalang komunikasi antar daerah yang saling berjauhan. Adanya sinergi antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah melahirkan suatu perubahan revolusi di bidang sistem informasi. Jika suatu data atau informasi yang dahulunya memerlukan waktu lama hingga berhari-hari untuk diolah sebelum dikirim ke unit lainnya, maka pada saat sekarang ini dapat dilakukan hanya dalam hitungan detik saja. Perkembangan teknologi informasi (TI) yang luar biasa selama beberapa dekade terakhir telah memberi manfaat yang besar bagi berbagai bidang, terutama pada bidang usaha atau bisnis. Namun, masih banyak usaha atau bahkan perusahaan yang belum menerapkan teknologi informasi agar siap bersaing di masa yang akan datang. Peran teknologi informasi bagi perusahaan yang paling nyata yaitu efisiensi dan akurasi dalam
menyelesaikan sebuah pekerjaan atau permasalahan.
Penggunaan teknologi informasi yang efektif dapat mengurangi biaya operasional yang tidak diinginkan oleh pihak perusahaan dan juga dapat meningkatkan fleksibilitas bagi perusahaan. Selain itu, penggunaan teknologi informatika juga dapat mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Akibatnya alur bisnis yang dimiliki perusahaan menjadi lebih terorganisir dan tersentralisasi. Jadi sudah
1
saatnya setiap perusahaan menggunakan jasa pembuatan program untuk mulai menerapkan teknologi informasi dalam usaha mereka agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Umumnya, teknologi informasi lebih dikenal dengan istilah komputerisasi. Tahapan-tahapan proses yang dijumpai meliputi input data, pengolahan data, penyimpanan data, dan pendistribusian data. Semua tahapan tersebut dilakukan oleh komputer sehingga akan berjalan secara otomatis dan tidak dikerjakan lagi secara manual. Komputer memiliki sistem operasional yang saling terintegrasi. Secara umum sistem komputer terdiri atas hardware, software dan brainware saling terkait satu sama lain. Ketiganya merupakan syarat mutlak untuk menjalankan sebuah sistem komputer.
1.2
Tujuan Makalah ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan umum tentang atribut
software yang berkualitas, pentingnya faktor maintainaibility dari suatu software, dan pengembangan sistem informasinya.
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Teknologi Informasi Menurut Williams dan Swayer (2003) yang dikutip Abdul Kadir dan Terra Ch
Triwahyuni (2003), Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video. Dan menurut Ma’in (2008) TI dapat diartikan sebagai teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah serta menyebarkan informasi. Teknologi Informasi atau IT (Information Technology) merupakan mata rantai dari perkembangan SI (Sistem Informasi). Kalau dilihat dari susunan kata, yakni kata teknologi dan informasi, maka teknologi informasi dapat diartikan sebagai hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima. 2.2
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Scott (1996), sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub-
sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang
mampu mentransformasikan
data
sehingga
menjadi
informasi
lewat
serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang ditetapkan. 2.3
Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak (software) adalah program dan prosedur komputer yang
berkaitan dengan operasi sistem informasi (O’brien, 2005). Sedangkan menurut Scott (1996), perangkat lunak didefinisikan sebagai program komputer yang fungsinya mengarahkan kegiatan pemrosesan dari komputer. Perangkat lunak merupakan kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh komputer dalam menjalankan pekerjaannya. Perangkat lunak ini menjadi suatu catatan bagi komputer untuk menyimpan perintah, maupun dokumen serta arsip lainnya. Menurut McLeod (1995) perangkat lunak komputer dapat dikelompokkan menjadi perangkat lunak sistem dan perangkat lunak aplikasi.
3
2.3.1
Perangkat Lunak Sistem Perangkat lunak sistem (system software) melaksanakan tugas-tugas dasar
tertentu yang diperlukan semua pemakai suatu komputer. Tugas-tugas ini berhubungan dengan perangkat keras, dan bukan aplikasi yang dilaksanakan perusahaan. Perangkat lunak sistem biasanya disiapkan oleh pembuat perangkat keras (pemasok perangkat keras) atau oleh perusahaan yang mengkhususkan diri dalam membuat perangkat lunak. Ada tiga jenis dasar perangkat lunak sistem, yaitu sistem operasi (operating system), penerjemah bahasa komputer (language translator), dan program utility. 2.3.1.1 Sistem Operasi Sistem operasi mengelola proses komputer, berfungsi sebagai interface antar pemakai, perangkat lunak yang memproses data perusahaan (perangkat lunak aplikasi) dan perangkat keras. Sistem operasi terdiri dari sejumlah komponen routine. Supervisor (juga dikenal sebagai monitor atau executive) mengelola semua aktivitas operasi sistem. Supervisor disebut juga main memory resident karena terus berada dalam penyimpanan primer. Routine sistem operasi lain disebut transient routine karena disimpan dalam penyimpanan sekunder dan dibawa ke penyimpanan primer hanya saat diperlukan. 2.3.1.2 Penerjemah Bahasa Bahasa mesin merupakan program pertama yang dibuat di komputer. Bahasa mesin penting karena itulah satu-satunya bahasa yang dimengerti komputer. Namun, bahasa mesin sukar digunakan, dan ilmuwan komputer mengembangkan bahasa pemrograman yang lebih menyerupai komunikasi manusia. Program ini dalam bahasa pemrograman dan diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sebelum dijalankan. Program yang ditulis oleh programmer disebut source program, dan bahasa mesin disebut object program. Perangkat lunak sistem yang menerjemahkan source program menjadi object program disebut penerjemah (translator).
4
source program
Menerjemahkan
Data input
object program
output
Gambar 1. Program Penerjemahan Bahasa 2.3.1.3 Program Utility Program utility adalah suatu routine yang memungkinkan pemakai untuk melaksanakan operasi pemrosesan data dasar tertentu yang tidak unik pada satu aplikasi pemakai tertentu. Utility memungkinkan pemakai untuk meng-copy file, menghapus file, mengurutkan isi file, menggabungkan dua file atau lebih, dan menyiapkan pemakaian media penyimpanan yang dapat dipindahkan. Utility lain memungkinkan manajer operasi komputer memulihkan file yang hilang atau rusak, memantau kinerja sistem, bahkan mengendalikan arus data antara pemakai dan komputer. 2.3.2
Perangkat Lunak Aplikasi Perangkat lunak aplikasi membantu pengelolaan sumber daya fisik dan
konseptual perusahaan. Hal ini ditempuh dalam dua cara, yaitu membuat program sendiri (custom programming) atau membeli paket program jadi (prewritten package). 2.3.2.1 Pemrograman Sendiri Sebagian besar perusahaan yang menggunakan komputer besar memiliki staf spesialis informasi sendiri. Tugas para spesialis ini adalah merancang sistem berbasis komputer yang memenuhi kebutuhan unik perusahaan. Produk mereka ini adalah koleksi perangkat lunak (software library) dari program pesanan (custom program).
5
2.3.2.2 Paket Program Jadi Paket ini merupakan program khusus dalam paket- paket tertentu yang dibuat oleh software house ataupun langsung bawaan dari suatu sistem operasi. Sejumlah besar paket program aplikasi jadi yang terdapat di pasaran dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar, yaitu paket aplikasi bisnis umum, paket aplikasi khusus industri, paket aplikasi peningkatan produktivitas organisasi, dan paket peningkatan produktivitas perorangan. 2.4
Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak (Software Quality Assurance) Penjaminan kualitas perangkat lunak merupakan suatu istilah dalam dunia
teknologi informasi yang ditujukan pada suatu usaha untuk menjamin terciptanya perangkat lunak yang berkualitas. Kualitas yang dimaksud secara prinsip dapat dibagi menjadi dua, yaitu dari perspektif perancang dan pembuat perangkat lunak dan dari perspektif pemakai atau pengguna perangkat lunak (users) (Indrajit, 2000). 2.5
Standarisasi Perangkat Lunak Standar pengembangan software yang sering digunakan adalah Capability
Maturity Model atau CMM yang dikembangkan oleh Software Engineering Institute, Carnegia Mellon. Standar CMM dimulai dari level 1 (initial), kemudian melangkah ke level 2 (repeatable), level 3 (defined), level 4 (managed), dan terakhir level 5 (optimizing) (Rahardjo, 2002). Menurut McCall dan kawan-kawan dalam Indrajit (2000), kualitas perangkat lunak dapat didasarkan pada 3 aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan : 1. Sifat-sifat operasional dari perangkat lunak (Product Operations) 2. Kemampuan perangkat lunak dalam menjalani perubahan (Product Revision) 3. Daya adaptasi atau penyesuaian perangkat lunak terhadap lingkungan baru (Product Transition)
6
Gambar 2. Standarisasi Perangkat Lunak 2.5.1
(Product Operations) Hal-hal yang diukur di sini adalah yang berhubungan dengan teknis analisis,
perancangan, dan konstruksi sebuah perangkat lunak. Faktor-faktor yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional dari perangkat lunak adalah : 1. Correctness : sejauh mana suatu perangkat lunak memenuhi spesifikasi dan mission objective dari users. 2. Reliability : sejauh mana suatu perangkat lunak dapat diharapkan melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan. 3. Efficiency : banyaknya sumber daya komputasi dan kode program yang dibutuhkan suatu perangkat lunak untuk melaksanakan fungsinya. 4. Integrity : sejauh mana akses ke perangkat lunak dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat dikendalikan.
7
5. Usability : usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari perangkat lunak. 2.5.2
(Product Revision) Setelah
sebuah
perangkat
lunak
berhasil
dikembangkan
dan
diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah perangkat lunak yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, jika diperlukan akan dengan mudah dapat direvisi. Faktor-faktor yang berkaitan dengan kemampuan perangkat lunak untuk menjalani perubahan adalah : 1. Maintainability : usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam perangkat lunak. 2. Flexibility : usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi terhadap perangkat lunak yang operasional. 3. Testability : usaha yang diperlukan untuk menguji suatu perangkat lunak untuk memastikan apakah melakukan fungsi yang dikehendaki atau tidak. 2.5.3
(Product Transition) Faktor terakhir yang harus diperhatikan adalah faktor transisi, yaitu
bagaimana perangkat lunak tersebut dapat dijalankan pada beberapa platform atau kerangka sistem yang beragam. Faktor-faktor yang berkaitan dengan tingkat kemampuan beradaptasi perangkat lunak terhadap lingkungan baru, yaitu : 1. Portability : usaha yang diperlukan untuk mentransfer perangkat lunak dari suatu perangkat keras dan/atau sistem perangkat lunak tertentu agar dapat berfungsi pada perangkat keras dan/atau sistem perangkat lunak lainnya. 2. Reusability : sejauh mana suatu perangkat lunak (atau bagian perangkat lunak) dapat dipergunakan ulang pada aplikasi lainnya. 3. Interoperability : usaha yang diperlukan untuk menghubungkan satu perangkat lunak dengan perangkat lunak lainnya.
8
PEMBAHASAN
1. Jelaskan atribut-atribut dari software yang berkualitas? Apa yang perlu dilakukan dalam pembangunan sistem informasi agar software penunjang sistem informasi yang dibangun tersebut memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh ISO? Jawab : Atribut dari kualitas perangkat lunak dapat didasarkan pada 3 aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan : a) Sifat-sifat operasional dari perangkat lunak (Product Operations) Correctness : sejauh mana suatu perangkat lunak memenuhi spesifikasi dan mission objective dari users. Reliability : sejauh mana suatu perangkat lunak dapat diharapkan melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan. Efficiency : banyaknya sumber daya komputasi dan kode program yang dibutuhkan suatu perangkat lunak untuk melaksanakan fungsinya. Integrity : sejauh mana akses ke perangkat lunak dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat dikendalikan. b) Kemampuan perangkat lunak dalam menjalani perubahan (Product Revision) Maintainability : usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam perangkat lunak. Flexibility : usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi terhadap perangkat lunak yang operasional. Testability : usaha yang diperlukan untuk menguji suatu perangkat lunak untuk memastikan apakah melakukan fungsi yang dikehendaki atau tidak.
9
c) Daya adaptasi atau penyesuaian perangkat lunak terhadap lingkungan baru (Product Transition) Portability : usaha yang diperlukan untuk mentransfer perangkat lunak dari suatu perangkat keras dan/atau sistem perangkat lunak tertentu agar dapat berfungsi pada perangkat keras dan/atau sistem perangkat lunak lainnya. Reusability : sejauh mana suatu perangkat lunak (atau bagian perangkat lunak) dapat dipergunakan ulang pada aplikasi lainnya. Interoperability : usaha yang diperlukan untuk menghubungkan satu perangkat lunak dengan perangkat lunak lainnya. Dalam ISO 9126 yang dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO), berisi tentang definisi kualitas produk perangkat lunak, model, karakteristik mutu, dan metrik terkait digunakan untuk mengevaluasi dan menetapkan kualitas sebuah produk perangkat lunak. Perangkat lunak penunjang sistem informasi yang akan dibangun tersebut harus mengacu kepada standar yang telah ditetapkan dalam ISO 9126, karena standar ISO tersebut dikembangkan oleh para praktisi dan pengembang dalam bidang rekayasa perangkat lunak (software engineering) dan menjadi acuan internasional. 2. Mengapa kita perlu memperhatikan faktor “maintainaibility” dari suatu software? Jelaskan urgensinya! Jawab : Maintainability didefinisikan sebagai usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam perangkat lunak. Faktor maintainability dalam pengembangan perangkat lunak termasuk dalam product revision. Setelah sebuah perangkat lunak berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah perangkat lunak yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, jika diperlukan akan dengan mudah dapat direvisi. Maintainability sangat penting karena penggunaan suatu perangkat lunak akan terus berkembang. Tujuannya adalah agar perangkat lunak tersebut selalu dalam keadaan siap
10
digunakan. Pada waktu-waktu tertentu ada kemungkinan perangkat lunak dapat mengalami kerusakan dan perlu diperbaiki lagi, sehingga pada kondisi inilah faktor maintainability sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak. 3. Apa‐apa saja yang perlu diperhatikan bila organisasi mengambilkan kebijakan outsourcing dalam pengembangan sistem informasinya? Jelaskan! Jawab : Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam outsourcing ialah a. Penyedia layanan outsourcing untuk pengembangan sistem informasi bagi organisasi harus memiliki keahlian teknis dan standar yang baik dalam hal menajemen pengetahuan, pengembagan sumber daya
serta program
pelatihan. b. Penyedia layanan outsourcing harus memiliki kemampuan atau pengetahuan dalam penyesuaian jasanya terhadap bisnis perusahaan. c. Penyedia layanan outsourcing harus menerapkan suatu manajemen kualitas dengan mengacu kepada suatu standar yang telah baku. d. Penyedia
layanan
outsourcing
harus
memiliki
kemampuan
dalam
menyampaikan infrastruktur jasa yang dikelolanya. e. Penyedia layanan outsourcing harus memiliki kompetensi unggulan dalam menyelenggarakan jasanya. f.
Kebijakan perusahaan dalam menggunakan outsourcing harus memberikan keuntungan atau manfaat bagi perusahaan secara finansial maupun sumber daya dalam jangka pendek atau jangka panjang.
11
4. Kalau anda dipercaya untuk memimpin pembangunan sistem informasi terintegrasi bagi perusahaan di tempat anda bekerja langkah apa saja yang akan anda lakukan? Jelaskan! Jawab : Dalam penerapan suatu sistem informasi, langkah pertama adalah menganalisa ataupun memperbaiki bisnis proses yang sudah ada agar menjadi lebih baik. Pembangunan sistem informasi yang dibangun haruslah sesuai dengan strategi perusahaan keseluruhan dalam rangka mendukung tercapainya tujuan bisnis perusahaan.
Pendekatan
yang
akan
saya
pergunakan
dalam
proses
pengembangan sistem informasi, yaitu System Development Life Cycle (SDLC). System Development Life Cycle (SDLC) atau juga dikenal dengan metodelogi Classic Life Cycle Model (CLCM) / Linear Sequential Model (LSM) / Waterfall Method adalah pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer. Sistem ini digunakan untuk menjelaskan siklus kehidupan suatu sistem informasi. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai sistem tersebut diterapkan. Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat lima langkah, yaitu : 1. Identifikasi, seleksi, dan perencanaan sistem •
Mengidentifikasi kebutuhan user.
•
Menyeleksi kebutuhan user dari proses identifikasi dengan melihat kapasitas teknologi dan efisiensi
•
Merencanakan sistem
2. Analisis sistem a. Permodelan Data •
Entity Relationship Diagram (ERD)
•
Conceptual Data Model (CDM)
•
Physical Data Model (PDM)
12
b. Permodelan Proses •
Unified Modeling Language (UML)
3. Desain sistem •
Desain form dan laporan (report)
•
Desain antarmuka dan dialog (message)
•
Desain basis data dan file (framework)
•
Desain proses (struktur proses)
4. Implementasi sistem a. Pemrograman dan pengetesan perangkat lunak (software) •
Developmental (error testing per modul oleh programmer)
•
Alpha testing (error testing ketika sistem digabungkan dengan antarmuka user oleh software tester)
•
Beta testing (testing dengan lingkungan dan data sebenarnya)
b. Konversi sistem •
Mengaplikasikan perangkat lunak pada lingkungan yang sebenarnya untuk digunakan oleh organisasi.
c. Dokumentasi d. Pelatihan 5. Pemeliharaan sistem (maintenance) •
Corrective : memperbaiki desain dan error pada program
•
Adaptive : memodifikasi sistem untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan
13
•
Perfective : melibatkan sistem untuk menyelesaikan masalah baru atau mengambil kesempatan (penambahan fitur)
•
Preventive : menjaga sistem dari kemungkinan masalah di masa yang akan datang
Identifikasi, seleksi, dan perencanaan sistem Analisis sistem
Desain sistem
Implementasi sistem
Pemeliharaan sistem (maintenance) Gambar 3. Tahapan System Development Life Cycle (SDLC) Kelebihan SDLC : •
Proses-prosesnya mudah dipahami dan jelas
•
Mudah dalam pengelolaan proyek
•
Dokumen dihasilkan setiap akhir fase
•
Sebuah fase dijalankan setelah fase sebelumnya selesai
•
Struktur sistem jelas
•
Kondisi SDLC tepat
•
Kebutuhan user telah sangat dipahami
•
Kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan user kecil
14
Kelemahan SDLC •
Proyek dunia nyata jarang mengikuti alur proses
•
Kesulitan jika terjadi perubahan kebutuhan
•
Waktu pengerjaan bertambah
•
Ada anggota tim yang harus menunggu pekerjaan pekerja lain
•
Kesabaran customer / klien
15
KESIMPULAN
1. Kualitas perangkat lunak dapat didasarkan pada 3 aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan sifat-sifat operasional dari perangkat lunak (correctness, reliability, efficiency, dan integrity), kemampuan perangkat lunak dalam menjalani perubahan (maintainability, flexibility, dan testability), dan daya adaptasi atau penyesuaian perangkat lunak terhadap lingkungan baru (portability, reusability, dan interoperability). 2. Maintainability sangat penting karena penggunaan suatu perangkat lunak akan terus berkembang. Tujuannya adalah agar perangkat lunak tersebut selalu dalam keadaan siap digunakan. 3. System Development Life Cycle (SDLC) merupakan salah satu pendekatan dalam pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer. .
16
DAFTAR PUSTAKA
Indrajit RE. 2000. Pengantar Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Kadir A, Terra CH. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi Offset. Ma’in AM. 2008. Teknologi Informasi dalam Sitem Jaringan Perpustakaan Perguran Tinggi. IAIN Sunan Ampel. Surabaya : IAIN Sunan Ampel. McLeod R,Jr. 1995. Management Information System – A Study of Computer-Based Information Systems. Ed ke-6. Penerjemah : Hendra Teguh. Editor : Hardi Sukardi. Jakarta : PT Prenhallindo. O’brien JA. 2005. Introduction To Information Systems. Penerjemah : Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta : PT Salemba Emban Patria. Rahardjo B. 2002. Memahami Teknologi Informasi. Editor : Ardiansyah. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Scott GM. 1996. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
17