DOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) 2012-2016 PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT)
KELURAHAN SIDOHARJO, KECAMATAN PACITAN KABUPATEN PACITAN 2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayahnya sehingga dokumen Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Kelurahan Sidoharjo Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan dapat kami selesaikan. Penyusunan
dokumen
Rencana
Pengembangan
Desa
Pesisir
(RPDP)
ini
merupakan upaya masyarakat Kelurahan Sidoharjo Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan untuk mewujudkan perencanaan pengembangan desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa dan menjamin keterkaitan dan konsistensi, antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Sasaran penyusunan ini adalah mewujudkan keterpaduan pembangunan desa pesisir di Kabupaten Pacitan yang bertujuan untuk menjadi pusat perSirnoboyoan ekonomi yang mandiri dan maju berbasis sumberdaya pesisir serta tangguh menghadapi segala ancaman bencana alam. Penyusanan Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) ini atas dasar hasil rembug desa
yang dihadiri oleh Lembaga Ketahanan Kelurahan (LKK), Perangkat
Kelurahan, Ketua RT/RW, Lingkungan dan Tokoh masyarakat yang ada. Kami sangat berharap apa yang kami susun ini dapatnya terlaksana dan terialisasi, sehingga bukan hanya gambaran untuk masa depan saja namun membawa manfaat bagi perkembanganan perekonomian masyarakat Kelurahan Sidoharjo dan masyarakat sekitarnya. Tak lupa pula kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai pihak yang memberikan dana BLM, Pemerintah Kabupaten Pacitan dan semua pihak yang telah ikut membantu menyusun dokumen perencanaan ini.
i
Kami menyadari walaupun kami sudah berusaha menyusun semaksimal mungkin namun ternyata masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu kami mohon sudilah kiranya memberi kritik dan saran demi kesempurnaan dalam penyusunan kami maupun demi kemajuan pembangunan dan perekonomian Kelurahan Sidoharjo Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan.
TIM PENYUSUN
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………..……….……………………………………….. Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………..
i iii
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………………………….. 1.1 Latar Belakang ……………………………….………………………………………… 1.2 Maksud, Tujuan Dan Sasaran RPDP ………………………………………………… 1.3 Ruang Lingkup ……………………………………………………………………… 1.4 Sistematika Penyusunan ………………………………………………………………
1 1 4 5 6
BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH ……………..………………………………………… 2.1 Diskripsi Umum …………………………………………………………………………..… 2.1.1 Letak Geografis Kabupaten Pacitan ………………….……………………………… 2.1.2 Administratif Kepadatan …………………………….……………………………….. 2,2 Kecamatan Pacitan ……………………………………….……………………………. 2.3 Kelurahan Sidoharjo …………………………………………….…………………………… 2.3.1 Sejarah Kelurahan Sidoharjo …………………………..…………………….. 2.3.2 Visi dan Misi Kelurahan Sidoharjo …………………………………….…………….. 2.3.3 Letak Geografis …………………………………………………………..……………….. 2.3.4 Fisiografi dan Kondisi Tanah ………………………………………………………… 2.3.5 Kependudukan …………………………………………………………..………………….. 2.3.6 Potensi Desa ……………………………………………..………………………………….. 2.3.7 Permasalahan Desa …………………………………………………….……………….. 2.3.8 Rumusan Prioritas Masalah dan Pemecahan Masalah …………………………. 2.3.9 Dampak Perubahan Iklim di Kelurahan Sidoharjo ………………..……………..
8 8 8 11 13 15 15 17 18 18 19 21 25 26 27
BAB 3 METODE PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR ..….. 3.1 Kerangka Perencanaan ………………………………………………………………. 3.1.1 Tahap Persiapan …………………………………………………………………… 3.1.2 Pengkajian Keadaan Desa …………………………………………………………. 3.1.3 Pendekatan dan Metode ………..…………………………………………………….. 3.1.4 Proses dan Alat Kaji …………………………………………………………………… 3.1.5 Waktu Pelaksanaan …………………………………………………………………… 3.1.6 Hasil ……………………………………………………………………………. 3.2 Fokus Penyusunan ………………………………………………..…………… 3.3 Pendekatan …………………………………………………………………………….. 3.3.1 Munculnya Pemikiran Tentang Pendekatan Partisipatif …………………………. 3.3.2 PRA Sebagai Pendekatan Alternatif …………………………………………………. 3.4 Rancangan Perencanaan …………………………………………………………….. 3.5 Pembahasan Rancangan RPDP …………………………………………………….. 3.6 Penetapan Rancangan RPDP ……………………………………………………..
29 29 29 29 30 30 30 30 31 32 32 32 41 43 45
iii
BAB 4 KETERKAITAN DENGAN RENCANA LAIN ………………….………………….. 4.1 RPJD Kabupaten Pacitan 2010 – 2020 …………………………………………….. 4.1.1 Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Pacitan …………………………………… 4.1.2 Kebijakan Pembangunan Kabupaten Pacitan ………………………………….. 4.1.3 Tahapan Dan Prioritas Pembangunan Kabupaten Pacitan ………….………… 4.2 RTRW Kabupaten Pacitan 2010-2020 ………………………………………………. 4.2.1 Kebijakan Struktur Ruang ……………………………………………………………….. 4.2.2 Kebijakan Pengembangan Sarana Dan Prasarana Wilayah ………………….. 4.2.3 Kebijakan Kawasan Lindung Dan Budidaya ………………………………………….. 4.3 RDTRK Kecamatan Pacitan 2009-2029 ………………………………………… 4.3.1 Kebijakan Dan Strategi Pemanfaatan Struktur Wilayah ……………………….. 4.3.2 Kebijakan Dan Strategis Pelestarian Kawasan Lindung ……………………. 4.3.3 Kebijakan Dan Strategi Pemanfaatan Kawasan Budidaya …………………. 4.3.4 Kebijakan Dan Strategi Pengembangan Sistem Prasarana Wilayah …………. 4.4 Rencana Strategis Wilayah Pesisir Kabupaten Pacitan …………………… 4.4.1 Visi Dan Misi Pengelolaan Wilayah Pesisir ……………………….…………. 4.4.2 Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir …………………………………………… 4.5 Rencana Zonasi 2011 ……………………………………………………………….. 4.5.1 Konsep Pengembangan Wilayah ……………………………………………………… 4.5.2 Rencana Struktur Ruang ……………………………………………………. 4.5.3 Rencana Pola Ruang ………………………………………………………………………
47 47 47 52 63 65 65 66 68 70 70 72 75 76 80 80 81 82 82 85 89
BAB 5 RENCANA PENGEMBANGAN DESA ………………………………………………. 106 5.1 Penetapan Kawasan Desa Pesisir PDPT Kecamatan Pacitan…………..…………… 106 5.2 Fokus Perencanaan ……………………………………………………………….………… 110 5.3 Daftar Masalah Dan Potensi Dari Potret Desa ………………………….……….. 110 5.4 Masalah, Penyebab Dan Tindakannya ……………………………………………… 112 5.5 Pengurutan Prioritas Masalah ……………………………………………………………… 113 BAB 6 PEMANTAUAN DAN EVALUASI ……………………………………………. 6.1 Mekanisme Pelaksanaan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan …………….………. 6.2 Tahapan Pelaksanaan ……………….…………………………………………………….. 6.2.1 Perencanaan ………………………………………………………………………………… 6.3 Penyusunan Indikator Dan Sasaran Kinerja ……………………………….…………… 6.4 Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Dengan Penyusunan Indikator Dan Sasaran Kinerja ……………………………………………………..……………… 6.5 Pelaporan Hasil Pengendalian Dan Evaluasi ………………………………………… LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
117 117 118 118 120 120 120
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Secara kuantitas, jumlah penduduk Indonesia merupakan yang terbesar kelima di dunia, yaitu lebih kurang 220 juta jiwa. Dan, lebih kurang 60 persen diantaranya hidup dan bermukim di sekitar wilayah pesisir. Dan, sebagian besar diantaranya menggantungkan kehidupannya kepada keberadaan sumberdaya alam pesisir dan lautan. Sehingga tidaklah mengherankan bahwa sebagian besar kegiatan dan aktivitas sehari-harinya selalu berkaitan dengan keberadaan sumberdaya di sekitarnya. Masyarakat pesisir adalah sekumpulan masyarakat yang hidup bersama-sama mendiami wilayah pesisir membentuk dan memiliki kebudayaan yang
khas
yang
terkait
dengan
ketergantungannya
pada
pemanfaatan
sumberdaya pesisir (Satria, 2004). Tentu masyarakat pesisir tidak saja nelayan, melainkan juga pembudidaya ikan, pengolah ikan bahkan pedagang ikan. Berikut ini aspek penting mengenai masyarakat pesisir. Ditinjau dari aspek biofisik wilayah, ruang pesisir dan laut serta sumberdaya yang terkandung di dalamnya bersifat khas sehingga adanya intervensi manusia pada wilayah tersebut dapat mengakibatkan perubahan yang signifikan, seperti bentang alam yang sulit diubah, proses pertemuan air tawar dan air laut yang menghasilkan beberapa ekosistem khas dan lain-lain. Ditinjau dari aspek kepemilikan, wilayah pesisir dan laut serta sumberdaya yang terkandung di dalamnya sering memiliki sifat terbuka (open access). Ada empat permasalahan pokok yang terdapat di desa Pesisir di Indonesia, yakni
tingginya tingkat
kemiskinan masyarakat pesisir, pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa pesisir mencapai angka 7,8 juta jiwa (BPS, 2010), tingginya kerusakan sumberdaya alam pesisir, rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal dan rendahnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Keempat persoalan pokok ini juga memberikan andil terhadap
1
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
tingginya tingkat kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi pada desa-desa pesisir, terutama di wilayah pesisir pulau-pulau kecil. Atas dasar realitas di atas, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia – KKP RI – menginisiasi kegiatan yang diharapkan mampu menjadi penghela kemajuan desa-desa pesisir di Indonesia, yakni melalui kegiatan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT). Kegiatan PDPT ini merupakan salah satu bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri KP) yang terintegrasi dengan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri
(PNPM
Mandiri)
di
bawah
koordinasi
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. PDPT merupakan implementasi kebijakan Presiden terkait peningkatan dan perluasan program pro-rakyat; dan kedua, PDPT merupakan wujud dari intervensi KKP dalam hal menata desa pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, menghasilkan keluaran (output) yang dapat memberikan manfaat riil bagi masyarakat pesisir, dengan permasalahan dan prioritas kebutuhan masyarakat, pembelajaran bagi masyarakat pesisir untuk menemukan cara pemecahan masalah secara mandiri dan mendorong masyarakat pesisir sebagai agen pembangunan.
PDPT
diharapkan
mampu
menjawab
kendala
sekaligus
memanfaatkan potensi sumberdaya pesisir. Kegiatan
perencanaan
dan
pengembangan
desa
pesisir
tangguh
dilaksanakan melalui tiga tahapan utama. Tahapan pertama, penyusunan perencanaan pengembangan desa yang antara lain disusun berdasarkan profil desa yang memiliki rentang waktu pelaksanaan lima tahun dengan uraian waktu tiap tahunnya; Tahapan kedua, pelaksanaan program menghasilkan kegiatan fisik sesuai dengan Rencana Pengembangan Desa Pesiri (RPDP) di lokasi kegiatan serta peningkatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat; dan Tahapan ketiga, pelaksanaan program menghasilkan kemandirian dan keberlanjutan program oleh para pemangku kepentingan (stakeholders). Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) merupakan rencana yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM
2
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Desa). Dalam penyusunannya, rencana pengembangan desa mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Dalam proses penyusunannya, rencana pengembangan desa juga mendapat arahan dari Tim Teknis Pengendali Daerah, yang
turut serta
memverifikasi terhadap isi
rencana pengembangan desa. Upaya-upaya yang hendak ditempuh oleh pemerintah Kelurahan Sidoharjo dalam usaha mengatasi masalah
dirumuskan dalam RPDP Desa sehingga
pembangunan desa menjadi lebih jelas dan terarah. Untuk membuat RPDP Desa Pemerintah Desa bersama dengan LKMD, BPD, Masyarakat dan dibantu Fasilitator mereview kembali data-data pembangunan yang ada di desa, termasuk bantuabantuan yang pernah diperoleh desa seperti ADD, PNPM-MP dan lain sebagainya. Dari data-data bantuan pembanguan untuk desa dapat dilihat bagaimana keberlanjutan bantuan sejenis yang ada dan peluang-peluang apa yang bisa diperoleh desa di tahun mendatang yang diperkirakan dapat menjadi acuan perencanaan pembangunan desa di masa yang akan datang. Melalui
kegiatan
Rembug Persiapan Warga, Identifikasi Permasalahan
dan Musyawarah Desa Program Pengembangan Pesisir Tangguh (PDPT) tahun 2012, sepakat
untuk
menyusun Rekapitulasi
usulan
pembangunan
dalam
kurun waktu yang terangkum dalam RPDP Kelurahan Sidoharjo. RPDP Desa merupakan daftar usulan Program / kegiatan yang di tabulasikan berdasarkan nama program / kegiatan, lokasi, Estimasi, Volume kegiatan, perkiraan biaya dan sumber pendanaan baik yang berasal dari Pemda, swadaya, dan dana PDPT 2012 sebagaimana terlampir dalam dokumen RPDP Desa ini. Dari hamparan wilayah pesisir di Pacitan yang diusulkan dalam rencana zonasi tahun 2011 maka berdasarkan kriteria pada pemilihan desa pesisir, Desa Kembang, Desa Sirnoboyo dan Kelurahan Sidoharjo termasuk memiliki 4 (empat) kriteria yang disyaratkan sebagai salah satu desa yang bisa masuk program Pembangunan Desa Pesisir Tangguh (PDPT), yaitu lokasi rawan bencana dan perubahan iklim, mempunyai potensi ekonomi lokal unggulan, tingkat pelayanan dasar yang rendah dan termasuk masyarakat pesisir miskin namun potensial dan 3
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
aktif memiliki motivasi untuk memperbaiki kehidupannya. Kemudian dari empat kriteria yang masuk tersebut Desa Kembang, Desa Sirnoboyo, Kel Sidoharjo ditetapkan Surat Keputusan Bupati Pacitan nomer 188.45/96.A/KPTS/408.21/2012 tanggal 8 Februari tahun 2012. 1.2 Maksud,Tujuan dan Sasaran RPDP 1.2.1 Maksud
Secara
mendasar
penyusunan
RPDP
Desa
dimaksudkan
untuk
menumbuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam setiap proses pembangunan desanya, sehingga ketika partisipasi itu muncul maka akan melahirkan perasaan ikut memiliki dari masyarakat terhadap hasil pembangunan desa.
Secara umum masyarakat akan bertanggung jawa terhadap hasil – hasil pembangunan tersebut untuk selalu menjaga, merawat dan melestarikan keberadaannya. Disamping itu keberadaan RPDP Desa dapat digunakan sebagai gambaran konkrit tentang program – program yang akan dilaksanakan dalam jangka menengah, sehingga dapat dijadikan arahan bagi desa untuk menentukan prioritas terpenting dari proses
pembangunan
didesa
agar
tepat
sasaran,
tidak
salah
perencanaan serta berkesinambungan. 1.2.2 Tujuan
Penyusunan RPDP Desa tahun 2013 – 2016
ini
bertujuan sebagai
pedoman penyusunan program / rencana pembangunan desa secara berkelanjutan dan berwawasan tata ruang desa yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Penyusunan
RPDP
Desa
pembangunan perdesaan agar
bertujuan dapat
sebagai
tolak
ukur
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa melalui pembangunan infrastruktur, ekonomi, sosial dan kelembagaan sesuai dengan tata ruang desa, potensi dan permasalahannya. 4
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Penyusunan program jangka menengah desa bertujuan sebagai bahan usulan dalam Musrenbang.
1.2.3 Sasaran
Sasaran pertama penyusunan RPDP Desa adalah tersusunnya rencana pembangunan desa yang berkelanjutan dan berwawasan tata ruang desa yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Sasaran kedua penyusunan RPDP Desa adalah terciptanya arah pembangunan
perdesaan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat melalui pembangunan infrastruktur, ekonomi, social yang sesuai dengan potensi masyarakat dan permasalahannya.
Sasaran ketiga penyusunan RPDP Desa adalah tersusunnya program jangka menengah desa sebagai bahan usulan dalam musrenbang.
Sasaran keempat penyusunan RPDP Desa adalah agar masyarakat desa
dapat ikut berpartisipasi secara langsung dalam proses
penyusunan dan perumusan masalah desa, perencanaan kebutuhan desa, menyusun usulan program dan kegiatan pembangunan desa , serta agar masyarakat mampu berpartisipasi dalam pemantauan dan evaluasi program/kegiatan pembangunan desa .
Sasaran kelima dari penyusunan RPDP Desa adalah untuk menciptakan lapangan
kerja,
peningkatan
produksi
dan
pemasaran,
serta
peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa . 1.3 Ruang Lingkup Secara umum ruang lingkup Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir meliputi metode pelaksanaan, proses pelaksanaan, hasil dokumen dan mekanisme pelaksanaan. Lingkup dari metode pelaksanaan mencakup : 1. Prinsip-prinsip perencanaan, meliputi penerapan konsep bina manusia, bina usaha, bina kelembagaan, bina lingkungan dan bina siaga bencana serta perubahan iklim 5
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
2. Kerangka pikir perencanaan, meliputi kegiatan penyusunan rencana pengembangan desa, mulai dari persiapan, pelaksanaan penyusunan sampai dengan penetapan, pengendalian serta evaluasi program 3. Metode penyusunan meliputi metode pengumpulan data, metode analisis data dan metode penyusunan rencana. Lingkup dari proses pelaksanaan pengembangan desa pesisir meliputi, sosial budaya,
ekonomi,
sumberdaya
alam
dan
lingkungan,
infrastruktur,
kelembagaan, siaga bencana dan perubahan iklim. 1.4 Sistematika Penyusunan Sistematika penyusunan rencana pengembangan desa pesisir adalah sebagai berikut : Bab 1 Pendahuluan Pada bagian pendahuluan menguraikan Latar Belakang, Tujuan, Sasaran, Ruang Lingkup dan Sistematika Penyusunan Bab 2Gambaran Umum Wilayah Pada bab inimengulas tentang deskripsi umum desa (letak geografis dan administrasi, topografi dan penggunaan lahan, dan kondisi sosial ekonomi), dampak perubahan iklim yang dirasakan, serta permasalahan yang ada. Bab 3Metode Penyusunan RPDP Pada bab ini menjelaskan mengenai kerangka perencanaan yang disusun, pendekatan yang digunakan, unit analisis, serta alur proses penyusunannya. Bab 4Keterkaitan Dengan Rencana Lain Pada bab ini menguraikan keterkaitan dengan program RPJP Kabupaten Pacitan
yang
dikaitkan
dengan
penyelenggaraan
perencanaan
pengembangan desa.
6
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Bab 5Rencana Pengembangan Desa Pada bagian ini menjelaskan fokus perencanaan, spirit nilai yang dijadikan dasar dalam perencanaan, serta rencana pengembangan itu sendiri yang terdiri lima rencana program, yaitu rencana program bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan dan infrastruktur, serta bina siaga bencana dan adaptasi perubahan iklim. Bab 6Pemantauan dan Evaluasi Pada bagian ini menguraikan tentang pelaksanaan monitoring, pemantauan dan evaluasi perencanan pengembangan desa
7
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 Diskripsi Umum 2.1.1 Letak Geografis Kabupaten Pacitan Kabupaten Pacitan merupakan bagian wilayah Provinsi Jawa Timur paling Selatan, yang berbatasan dengan provinsi Jawa Tengah. Terletak 276 km sebelah Barat daya kota Surabaya dengan letak geografis 7o 55‟ – 8o 17‟ LS dan 110o 55‟ – 111o 25‟ BT. Secara administratif terbagi atas 12 wilayah kecamatan, 5 kelurahan dan 166 desa. Sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan kapur, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Tanah tersebut kurang cocok untuk pertanian. Namun demikian, daerah ini memiliki potensi yang dimiliki cukup beragam mulai dari potensi kelautan, potensi pesisir dan potensi untuk pengembangan budidaya ikan di wilayah darat.
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Pacitan
8
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Batas-batas wilyah Kabupaten Pacitan adalah: Sebelah Utara
: Kabupaten Ponorogo
Sebelah Barat
: Kabupaten Wonogiri (Provinsi Jawa Tengah)
Sebelah Selatan
: Samudera Indonesia
Sebelah Timur
: Kabupaten Trenggalek
Kabupaten Pacitan mempunyai luas wilayah 1.389,87 km2 yang kondisi alamnya sebagian besar terdiri dari berbukit-bukit yang mengelilingi kabupaten. Sedangkan wilayah kota Pacitan berupa daratan rendah. Selebihnya berupa daerah pantai yang memanjang dari sebelah Barat sampai Timur di bagian Selatan. Pacitan adalah kecamatan yang menjadi ibukotan Kabupaten Pacitan. Secara keseluruhan, landscape kota Pacitan terletak di lembah. Tepinya berupa Teluk Pacitan dan dialiri sungai Grindulu yang membentang dari wilayah Selatan menuju pantai Teleng Ria. Topografi di Kabupaten Pacitan menunjukkan bahwa bentang daratnya bervariasi, dengan kemiringan sebagai berikut: 0-2 % meliputi 4,3 % dari luas wilayah merupakan daerah tepi pantai; 2-15 % memliputi 6,60 dari luas wilayah baik untuk usaha pertanian dengan memperhatikan usaha pengawetan tanah dan air; 15-40 meliputi 25,87 % dari luas wilayah, sebaiknya untuk usaha tanaman tahunan; >40% keatas meliputi 63,17% dari luas wilayah merupakan daerah yang harus difungsikan sebagai kawasan penyangga tanah dan air serta untuk menjaga keseimbangan ekosistem di Kabupaten Pacitan. Struktur dan Jenis tanah di Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut :
Jenis tanah Alluvial Kelabu endapan liat : seluas 4.969 Ha atau 2,80 %
Assosiasi Litosal dan Mediteran Merah
Litosal Campuran Tuf dan bahan Vulkanik : seluas 58.592 Ha atau 22,02 %
Komplek Litosal Kemerahan dan Litosal
: seluas 4.629 Ha atau 34,26 % : seluas 31.592 Ha atau 22,02 %
9
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Adapun jenis Geologinya adalah sebagai berikut :
Endapan Zaman Tua (Meoson)
: seluas 91.830 Ha.
Batu Kapur Zaman Tua
: seluas 36.829 Ha.
Andesit
: seluas 7.654 Ha.
Aluvium
: seluas 6.623 Ha.
Dengan Ketinggian :
7-25 m diatas permukaan air laut
: 2.62 %
25-100 m diatas permukaan air laut
: 2.67 %
100-500 m diatas permukaan air laut
: 52.68 %
500-1000 m diatas permukaan air laut
: 36.43 %
1000 m diatas permukaan air laut
: 5.59 %
Gambar 2.2 Peta Ketinggian Lahan diatas Permukaan Laut Kawasan Pesisir Pacitan
10
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
2.1.2. Administratif dan Kepadatan Penduduk Rincian administratif masing-masing kecamatan di Kabupaten Pacitan disajikan pada tabel berikut ini.
1.
Tabel 2.1 Daftar Kecamatan di Kabupaten Pacitan Lokasi Kecamatan Jumlah Desa Pantai Donorojo 12 4
2.
Punung
13
-
3.
Pringkuku
13
5
4.
Pacitan
25
3
5.
Kebonagung
19
7
6.
Arjosari
17
-
7.
Nawangan
9
-
8.
Bandar
8
-
9.
Tegalombo
11
-
10.
Tulakan
16
1
11.
Ngadirojo
18
2
12.
Sudimoro
10
4
No.
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
No
1 2 3 4 5 6 7
Tabel 2.2 Kepadatan penduduk per kecamatan di Kabupaten Pacitan Jumlah Kepadatan Luas Penduduk Jumlah Penduduk tahun 2010 Kecamatan Rumah Tangga Jiwa Km2 Jiwa /Km2 Donorojo 109,09 40,825 373 10.521 Pringkuku 132,93 32,63 244 7.008 Pacitan 77,11 65,646 849 24.658 Kebonagung 124,85 45,479 363 10.512 Tulakan 161,61 78,307 484 21.12 Ngadirojo 95,91 44,25 460 14.976 Sudimoro 71,86 30,033 417 7.04 11
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
No
8 9 10 11 12
Luas
Jumlah Penduduk tahun 2010
Km2
Jiwa
Kecamatan
Punung Arjosari Nawangan Bandar Tegalombo Jumlah
108,81 117,06 124,06 117,34 149,26 1,389.87
Kepadatan Penduduk
36,062 39,987 50,586 44,108 50,731 481.764
Jiwa /Km2 331 341 406 375 339 4982
Kelurahan Sidoharjo
Jumlah Rumah Tangga 9,554 3,8 2,6 3,4 3,6 35
Sumber : Kecamatan dalam angka 2011 Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2011, jumlah penduduk Pacitan adalah sebesar 481.764 orang, yang terdiri dari 264.919 laki-laki dan 276.597
perempuan.
Distribusi
penduduk
pacitan
terbesar
berada
di
kecamatan Tulakan yaitu sebesar 78.307 jiwa (14,30%), yang diikuti oleh Kecamatan Pacitan sebesar 65.646 jiwa (13,51 persen). Selanjutnya distribusi terkecil adalah Kecamatan Pringkuku sebesar 32.630 jiwa (5,49 %) dan Sudimoro sebesar 30.033 (5,55 %). Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Pacitan per tahun selama sepuluh tahun terakhir adalah sebesar 0,28 persen(%). Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Pacitan adalah yang tertinggi dibandingkan dengan kecamatan – kecamatan lain di Pacitan, yaitu sebesar 1,36 persen(%). Kecamatan Kebonagung merupakan wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk terendah yaitu sebesar minus 0,25 persen(%). Laju pertumbuhan penduduk di atas rata-rata kabupaten ditunjukkan oleh 5 (lima) kecamatan. Kecamatan Pacitan sebagai ibukota kabupaten mengalami pertumbuhan penduduk tertinggi, diikuti oleh Kecamatan Ngadirojo dan Tegalombo. Sedangkan Kecamatan Bandar dan Sudimoro menunjukkan pertumbuhan penduduk yang relatif sama.
12
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
2.2
Kelurahan Sidoharjo
Kecamatan Pacitan
Kecamatan pacitan berposisi sebagai kecamatan kota yang mempunyai penduduk 65.344 dengan luas wilayah 77,108 km2 dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara
: Kecamatan Arjosari
Sebelah Barat
: Kecamatan Prikuku,
Sebelah Timur
: Kecamatan Kebonagung
Sebelah Selatan
: Samudra Indonesia
Gambar 2.3 Peta administrasi kecamatan Pacitan Secara topografis Hampir seluruh wilayah kecamatan Pacitan mempunyai topografi berombak sampai bergunung dan berbatu-batu dari 20 desa dan 5 kelurahan hampir semuanya di lintasi oleh aliran sungai dan anak sungai grindulu dan hamper semua desa/kelurahan juga terdapat perbukitan/pegunungan. Wilayah Kecamatan Pacitan sebagaimana kondisi Kabupaten Pacitan pada umumnya sebagai daerah pegunungan dengan sifat fisik dan kelerenganya merupakan tanah pada zone diklasifikasikan sebagai sistem lahan yang 13
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
mengandung bahaya erosi berupa batuan kapur, terdapat didesa sedeng, yang terletak dibagian barat, masing-masing pada ketinggian 0-500 meter diatas permukaanair laut. Jenis tanah yang utama didaerah ini adalah litosol dan mediteram dengan bahan induk batu gamping dan system drainasi dalam. Selain itu beberapa berupa lahan sawah yang berperairan teknis. Tabel 2.3 Penduduk menurut jenis kelamin dan sex ratio 2010 PENDUDUK (JIWA) NO DESA JUMLAH SEX RATIO LAKI-LAKI PEREMPUAN 1 2,650 2,823 5,473 93,87 SIDOHARJO 2 2,995 3,168 6,163 94,54 PLOSO 3 1,181 1,176 2,357 100,43 KEMBANG 4 710 753 1,463 94,29 SUKOHARJO 5 1,248 1,306 2,554 95,56 KAYEN 6 2,185 2,121 4,306 103,02 SIRNOBOYO 7 1,523 1,697 3,220 89,75 ARJOWINANGON 8 1,409 1,857 3,266 75,88 BALEHARJO 9 1,756 1,723 3,479 101,92 BANGUNSARI 10 SEDENG 1,141 1,296 2,437 88,04 11 SUMBERHARJO 608 706 1,314 86,12 12 PUCANGSEWU 1,655 1,689 3,344 97,99 13 PACITAN 1,710 1,959 3,669 87,29 14 TANJUNGSARI 1,883 2,015 3,898 93,45 15 765 820 1,585 93,29 MENADI 16 1,060 1,215 2,275 87,24 MENTORO 17 PURWOREJO 740 910 1,650 81,32 18 NANGGUNGAN 991 837 1,828 118,40 19 871 803 1,674 108,47 WIDORO 20 SEMANTEN 662 719 1,381 92,07 21 622 661 1,283 94,10 BANJARSARI 22 BOLOSINGO 627 649 1,276 96,61 23 SAMBONG 1,450 1,434 2,884 01,12 24 PONGGOK 962 1,074 2,036 89,57 25 TAMBAKREJO 920 1,022 1,942 90,02 32,324 34,433 66,757 93,88 JUMLAH 32,396 34,396 66,776 94,23 TAHUN 2009 32,207 34,208 66,415 94,15 TAHUN 2008 14
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Berdasarkan hasil sensus 2011 jumlah penduduk pada tabel diatas kecamatan Pacitan memiliki 11 desa dengan jumlah penduduk 66,757 jiwa terdiri dari laki-laki 32,324 jiwa dan perempuan 34,433 jiwa.
3.500 3.000
Jiwa
2.500 2.000 1.500 1.000 LAKI-LAKI
500
PEREMPUAN
0
Desa
Gambar 2.4 Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin dan sex ratio 2010 2.3 Kelurahan Sidoharjo 2.3.1 Sejarah Kelurahan Sidoharjo Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan terletak di sebelah selatan dari pusat pemerintahan Kabupaten Pacitan. Sejarah berdirinya Kelurahan Sidoharjo tentunya tidak lepas dari sejarah berdirinya Pacitan. Hanya saja tidak ada catatan sejarah resmi/babad yang menjelaskan awal berdirinya Kelurahan Sidoharjo. Cerita sejarah yang selama ini berkembang berasal dari masyarakat sekitarnya atau dari sesepuh. Wilayah Kelurahan Sidoharjo sudah ada sejak perkembangan agama hindu di Pacitan. Pada abad ke XV di Pacitan telah berkembang agama Hindu Budha yang berkiblat kepada kerajaan Majapahit dipimpin oleh Ki Ageng Buwono Keling dan bertempat tinggal di Jati Kecamatan Kebonagung. Dengan datangnya ajaran agama Islam yang cepat sekali berkembang di Pulau Jawa maka terdesaklah 15
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
pengaruh agama Hindu Budha di Pacitan. Ajaran Islam tersebut dibawa oleh Ki Ageng Petung (Kyai Siti Geseng) bersama Syeh Maulana Maghribi dan bangsawan, negeri Buwono Keling di Jati Kecamatan Kebonagung, menurut legenda disebut daerah Wengker Kidul. Wilayah Sidoharjo termasuk Daerah penyebaran agama islam di Pacitan, hal ini dibuktikan dengan adanya sebuah makam salah satu tokoh penyebar agama Islam di Pacitan yang oleh masyarakat sekitar diberi nama Syekh Brubuh. Tidak ada catatan yang menyebutkan asal dari Syekh Brubuh ini. Adapun urutan kepemimpinan kepala desa/lurah yang pernah memimpin wilayah Sidoharjo adalah sebagai berikut :
1. 2. 3.
Nama Lurah/Kepala Desa Sastro Magi Karto Pawiro Sarponen
4.
Boyatin Imam Nawawi
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
HM. Toesiran Gunardi Hari Tri Murdiyanto Jumaat, SH Soenawan Soebandi Sujadi Darto Wasono
No.
Masa Jabatan
Keterangan Sebelum Kemerdekan
1950-1953 1953-1955 1955-1982 1982-1987 1987-1989 1989-1991 1991-1998 1998-2001 2001-2006 2006 (3 bulan) 2006-sekarang
Status Desa menjadi kelurahan
Menjadi Otoda Berubah menjadi Satker
Kelurahan Sidoharjo memiliki jalan aspal 10 Km kondisi baik, 6 Km kondisi sedang, dan 7 Km kondisi rusak. Jalan utama yang dapat dilalui kendaraan roda 4 sepanjang tahun sepanjang 31 Km dan yang tidak dapat dilalui sepanjang 12 Km. Jenis jalan, jalan propinsi 8 Km, jalan kabupaten/kota 23 Km, jalan desa 46 Km, sehingga jumlahnya 77 Km. Kelas jalan, jalan kelas III 5 Km dan rusak 2 Km, jalan kelas IV 2 Km, jalan desa 46 Km. Jembatan beton 4 buah dengan kondisi baik dan jembatan besi sebanyak 3 buah dengan kondisi baik. Sarana dan prasarana pendidikan, ada 3 Taman Kanak-Kanak memiliki 9 pengajar dan 120 murid dengan prasarana fisik 9 lokal seluas 600 m2 dan
16
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
dilengkapi perpustakaan. Sekolah Dasar negeri 2 buah memiliki pengajar 12 orang dan 460 murid dengan prasarana fisik 12 lokal seluas 860 m2 dan dilengkapi perpustakaan. Sekolah Dasar Inpres 1 buah memiliki pengajar 8 orang dan 30 murid dengan prasarana fisik 6 lokal seluas 420 m2 dan dilengkapi perpustakaan. Madrasah Ibtidaiyah 2 buah memiliki 14 orang pengajar dan 360 murid dengan prasarana fisik 12 lokal seluas 680 m2 dan dilengkapi perpustakaan. Untuk Sekolah Menengah Kejuruhan (SMK) terdapat 1 buah dengan 4 lokal seluas 1.200 m2 dengan pengajar 40 orang dan 800 murid, dilengkapi dengan perpustakaan dan laboratorium. Sarana tempat ibadah sebanyak 15 masjid dan 17 surau/mushola. Pondok pesantren ada 1 buah dengan 3 orang kyai dan 60 santri. Majelis taklim 1 buah dengn 120 jamaah. Sarana pariwisata terdiri dari: taman, pantai, pemandian, tempat rekreasi lain, dan toko cinderamata/souvenir masing-masing 1 buah, ditambah 6 buah penginapan dan 4 restoran. Sarana perekonomian, 4 koperasi simpan pinjam, 1 KUD, 2 Badan kredit, 1 koperasi produksi, 2 koperasi lainnya, 2 pasar ikan, 1 toko, 12 kios, 36 warung, 4 bank, dan 2 lumbung desa.
2.3.2 Visi
Visi dan Misi Kelurahan Sidoharjo KelurahanSidoharjo:
Terbentuknya
masyarakat
yang
sejahtera
dan
bermartabat. Misi Kelurahan Sidoharjo: 1.
Menumbuhkan kesadaran masyarakat dan swadaya masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan
2.
Meningkatkan ketrampilan dan keahlian kepada masyarakat
3.
Memberikan stimulan permodalan untuk usaha mikro dan kecil
4.
Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui peningkatan kesadaran pola hidup masyarakat.
5.
Peningkatan kegiatan posyandu, sarana dan prasarana pendukung
6.
Memfasilitasi keluarga pra sejahtera untuk mewujudkan kondisi keluarganya 17
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
2.3.3Letak Geografis Kelurahan Sidoharjo terletak di Kecamatan Pacitan. Luas total wilayah Kelurahan Sidoharjo ± 723,430 ha. Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Sidoharjo adalah sebagai berikut : Sebelah utara
: Kelurahan Pucangsewu dan Desa Bangunsari (Kecamatan Pacitan)
Sebelah selatan
: Samudera Indonesia
Sebelah timur
: Kelurahan Ploso dan Kelurahan Baleharjo (Kecamatan Pacitan)
Sebelah barat
: Desa Dadapan (Kecamatan Pringkuku)
Tabel 3.4 Jarak Administratif Kelurahan Sidoharjo No
Orbitasi
Keterangan
1
Jarak kantor kelurahan dengan kecamatan
0,5 Km
2
Jarak kantor kelurahan dengan kabupaten
0,5 Km
3
Jarak kantor kelurahan ke ibu kota provinsi
250 Km
2.3.4 Fisiografi dan Kondisi Tanah Kelurahan Sidoharjo terletak 1 – 2 m dpl (di atas permukaan laut) dengan suhu dalam kisaran minimum 20 derajat dan maksimum 28 derajat. Banyaknya curah hujan 28 – 30 mm/tahun. Bentuk wilayah datar sampai berombak 60 %, berombak sampai berbukit 10 %, dan berbukit sampai bergunung 30 %. Warna tanah sebagian besar berwarna kuning dengan tekstur pasiran dan kemiringan tanah 15 0.
18
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kelurahan Sidoharjo
Tabel 3.5 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Pemanfaatan Lahan Keterangan Tanah sawah 86 ha Tanah kering 84 ha Tanah basah 7 ha Tanah hutan 99 ha Tanah perkebunan 10 ha Tanah keperluan fasilitas umum 30,2 ha Tanah keperluan fasilitas sosial 7804 m2 Lain-lain (tanah tandus/tanah pasir) 20 ha Total luas 723,430 ha
Sumber air bersih berasal dari mata air berjumlah 6 buah, sumur gali, 300 unit, sumur pompa 144 unit, hidran umum 6 unit, PDAM 240 unit dan pipa 3 unit. Jumlah pemanfaat dari masing-masing sumber air bersih yaitu: pemanfaat mata air 90 orang, sumur gali 900 orang, sumur pompa 433 orang, hidran umum 30 orang, PDAM 720 orang, dan pipa 120 orang.
Untuk wilayah perairan umum
terdiri dari sungai dan rawa. 2.3.5 Kependudukan Jumlah penduduk Kelurahan Sidoharjo pada tahun 2010 mencapai 7.017 orang, terdiri dari 2.038 KK dengan jumlah laki-laki 3.387 orang dan jumlah perempuan 3.630 orang. Sedangkan, mata pencaharian pokok penduduk Kelurahan Sidoharjo dapat dilihat pada tabel berikut.
No 1
2 3 4 5
Tabel 3.6 Mata Pencaharian Pokok Jenis Pekerjaan Jumlah Petani - Petani pemilik tanah - Petani penggarap tanah - Petani penggarap/ penyekap - Buruh tani Nelayan Pengusaha sedang/ besar Pengrajin/ industri kecil Buruh industri
480 420 360 70 2 12 1500
Keterangan
orang orang orang orang orang orang orang orang 19
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
No 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15
Jenis Pekerjaan Buruh bangunan Buruh pertambangan Buruh perkebunan Pedagang Pengangkutan Pegawai Negeri Sipil ABRI Pensiunan (PNS/ABRI) Peternak a. Sapi perah b. Sapi biasa c. Kerbau d. Kambing e. Domba f. Kuda/ Babi g. Ayam h. Itik i. Peternak lainnya Lain-lain
Jumlah 340 orang - orang - orang 36 orang 24 orang 460 orang 40 orang 160 orang 529 orang 1 orang 60 orang 2 orang 160 orang 12 orang - orang 270 orang 24 orang - orang 6 orang - orang - orang - orang - orang
Keterangan
1 1 -
orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang
Mayoritas penduduk di Kelurahan Sidoharjo adalah beragama islam dengan jumlah 6.975 orang, agama katolik jenjang pendidikan penduduk di
6 orang dan protestan 36 orang. Untuk
Kelurahan Sidoharjo dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 3.7 Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Belum Sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD/Sederajat Tamat SLTP/Sederajat Tamat SMU/Sederajat Tamat Akademi/Sederajat
324 60 420 630 764 80
Keterangan
orang orang orang orang orang orang 20
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
No 7 8
Tingkat Pendidikan Tamat Perguruan Tinggi/Sederajat Buta Huruf
Jumlah
Kelurahan Sidoharjo
Keterangan
61 orang - orang
Untuk jumlah penduduk berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut :
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2.3.6
0-6 7-12 13-18 19-24 25-55 56-79 80 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40 0-5 6-16 17-25 26-55 56
Tabel 3.8 Jumlah Penduduk Menurut Usia Usia Jumlah Keterangan Tahun 395 orang Tahun 594 orang Tahun 360 orang Tahun 460 orang Tahun 520 orang Tahun 100 orang Tahun – Ke atas 320 orang Tahun 310 orang Tahun 310 orang Tahun 305 orang Tahun 278 orang Tahun 408 orang Tahun 380 orang Tahun 306 orang Tahun 400 orang Tahun – Ke atas 378 orang Tahun 370 orang Tahun 314 orang Tahun 298 orang Tahun 408 orang Tahun – Ke atas 470 orang
Potensi Desa
A. Perekonomian Sebagaimana penduduk yang bermukim di kawasan wilayah pesisir, maka pada umumnya sebagaian besar masyarakat di Kelurahan Sidoharjo masih bermata pencaharian sebagai nelayan, petani dan buruh –buruh industri yang notabene mereka adalah golongan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Tingkat perekonomian di suatu daerah tentunya juga dipengaruhi oleh Jumlah angkatan 21
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
kerja yang ada di daerah tersebut. Jumlah angkatan kerja (penduduk usia 18 – 56 tahun) yang ada di Kelurahan Sidoharjo dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 3.9 Jumlah Angkatan Kerja No. Uraian Keterangan 1. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang 260 orang masih sekolah dan tidak bekerja 2. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang 120 orang menjadi ibu rumah tangga 3. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang 480 orang bekerja penuh 4. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang 310 orang bekerja tidak tentu 5. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang 36 orang cacat dan tidak bekerja 6. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang 12 orang cacat dan bekerja Apabila dilihat dari table diatas, maka dapat dikatakan bahwa rata – rata penduduk di Kelurahan Sidoharjo sudah bekerja dan mempunyai penghasilan, meskipun ada beberapa diantaranya yang bekerja secara serabutan atau tidak menentu. Tingkat perekonomian
suatu
daerah
juga
dapat
digambarkan
dengan
melihat
tingkat
kesejahteraan keluarga yang ada di daerah tersebut. Tingkat kesejahteraan penduduk di Kelurahan Sidoharjo dapat dilihat pada table berikut :
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Tabel 3.10 Tingkat Kesejahteraan Keluarga Uraian Keterangan keluarga prasejahtera 430 Keluarga keluarga sejahtera 1 125 Keluarga keluarga sejahtera 2 120 Keluarga keluarga sejahtera 3 110 Keluarga keluarga sejahtera 3 plus 100 Keluarga
Dari tabel diatas menunjukan bahwa jumlah keluarga prasejahtera masih cukup tinggi dengan kata lain masih banyaknya keluarga yang berada pada garis kemiskinan.
22
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
B. Pertanian Sektor Pertanian masih memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat di wilayah Kelurahan Sidoharjo. Selain sebagai penghasil pangan, sektor pertanian juga menjadi sumber pendapatan bagi sebagaian besar masyarakat yang ada di wilayah Sidoharjo. Berdasarkan data yang ada, sebanyak 1.260 penduduk di wilayah Kelurahan Sidoharjo mempunyai mata pencaharian pokok di bidang pertanian, baik itu sebagai petani pemilik lahan, penggarap ataupun sebagai buruh tani. C. Perikanan Kelurahan Sidoharjomemiliki dua tempat pendaratan ikan, yaitu diPantai Teleng dan Tamperan. Fasilitas yang telah dibangun di tempat pendaratan ikan tersebut adalah Tempat Pelelangan Ikan (TPI), salah satunya berada di Kelurahan Sidoharjo, yaitu di areal PPP Tamperan.
PPP Tamperan merupakan sentra
perikanan tangkap di Kabupaten Pacitan,
dengan luas areal sekitar 5 Ha,
mempunyai fasilitas laut maupun darat yang telah dibangun mulai tahun 2003 dan sampai saat ini masih terus diupayakan penyempurnaannya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur sebagai pengelola sesuai kewenangannya.
Sedangkan TPI Teleng Ria
berada di kawasan wisata Pantai Teleng Ria. Jumlah produksi perikanan tangkap di laut pada tahun 2009 sebesar 3.671,99 Ton, yang sebagian besar mendarat di PPP Tamperan. Komoditi dominan adalah Tuna dan Cakalang, yang dihasilkan oleh para nelayan andon dengan armada kapal di atas 10 GT dengan alat tangkap purse seine. Sedangkan, sarana kapal/ perahu yang ada di Kelurahan Sidoharjo sebanyak 60 buah perahu motor tempel dan 40 buah perahu. Di Kelurahan Sidoharjo terdapat pengusaha pengolahan hasil perikanan, yaitu kelompok Pelita Jaya yang memproduksi keripik ikan dan KUP Bina Usaha yang memproduksi bakso, rollade, dan nugget dan sampai saat ini telah dipasarkan untuk kebutuhan lokal. Kelurahan Sidoharjo memiliki potensi wisata bahari yang terkenal di Kabupaten Pacitan, yaitu Pantai Teleng Ria, di samping Pantai Tamperan di 23
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
sebelah selatan PPP Tamperan. Fasilitas wisata bahari di Pantai Teleng Ria telah dilengkapi dengan restoran dan rumah makan, bungalow, warung ikan goreng, arena bermain anak-anak, fasilitas olahraga selancar air dan kolam renang. Di Kelurahan Sidoharjo juga terdapat potensi mangrove yang luasnya mencapai 5 Ha. Jenis mangrove yang terbesar adalah Avicenia sp dan Rizophora sp yang merupakan hasil penanaman.
Saat ini kondisi mangrove relatif rusak
karena penebangan dan terkena dampak pembangunan infrastruktur drainase. Selain itu, di sebelah timur Pantai Teleng Ria, di antara Kelurahan Sidoharjo dan Ploso terdapat greenbelt sepanjang 1 Km dengan ketebalan 100 meter yang dimaksudkan sebagai pelindung pantai dari bencana laut yang sering terjadi di wilayah pantai selatan Jawa. Greenbelt ini dibangun pada tahun 2008, dengan jenis tanaman Cemara Laut, Ketapang, keben/putat dan Waru. Upaya pengawasan dan pengendalian dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan juga didukung keberadaan POKMASWAS. Di Kelurahan Sidoharjo terdapat POKMASWAS yang merupakan gabungan dari Kelurahan Ploso dan Sidoharjo. D. Pariwisata Kelurahan Sidoharjo memiliki potensi alam yang dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Pantai teleng Ria, PPP Tamperan dan kawasan Pancer Dorr merupakan
wilayah
andalan
Kabupaten
Pacitan.
Pengembangan
kegiatan
pariwisata sudah mulai dilakukan dari kerjasama dengan pihak ketiga dalam hal ini pengembangan dan pengelolaan Teleng Ria. Kawasan atau wilayah pendukung pengembangan wisata bahari di kawasan pesisir sudah mulai ditata, harapan ke depan dengan mulai dibangunnya Jalur Lintas Selatan ( JLS ) akan lebih mempermudah promosi dan pengembangan pariwisata sebagai tulang punggung PAD Kabupaten Pacitanmempunyai wilayah yang potensial sebagai kawasan atau daerah tujuan wisata.
24
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
E. Sosial dan Budaya Pengaruh sosial budaya terhadap masyarakat Kelurahan Sidoharjo saat ini dipengaruhi oleh kaum pendatang / urban. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah dengan adanya kawasan pelabuhan dan pabrik yang ada di Kelurahan Sidoharjo. Di kawasan pelabuhan banyak terdapat nelayan andon yang berasal dari Sulawesi, Tegal, Pekalongan dan dari Sendang Biru Malang. Sedikit banyak dengan kedatangan nelayan andon ini mempengaruhi kehidupan soial masyarakat setempat. Selain pelabuhan juga kawasan pabrik rokok yang terdapat di lingkungan Caruban dengan mayoritas pegawainya perempuan. Para pegawai ini bersal dari wilayah di Kabupaten Pacitan dan wilayah sekitar pacitan seperti Sukoharjo, Wonogiri dan Ponorogo. F. Bencana Alam Sebagai kawasan pantai yang berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, wilayah Kelurahan Sidoharjo merupakan daerah rawan gempa, tsunami, banjir, gelombang tinggi dan angin kencang. Selain itu ada wilayah tertentu yang mempunyai ketinggian dengan lereng yang curam dan terjal. Wilayah ini juga potensial dengan bencana tanah longsor. Upaya yang dilakukan untuk meminimalkan dampak yang terjadi adalah dengan melakukan penyuluhan, sosialisasi serta penanaman tanaman sabuk hijau guna
mengantisipasi
bencana.
Peningkatan
pemahaman
dan
kesadaran
masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sangat membantu upaya yang dilakukan pemerintah dalam kegiatan mitigasi bencana. 2.3.7Permasalahan Desa
Bina manusia Permasalahan sosial yang paling menonjol adalah banyaknya pengangguran.
Bina Usaha Tingkat perekonomian warga sudah relatif cukup bagus. Meskipun seperti itu bukan berarti tidak ada permasalahan. Permasalahan yang paling bisa kita cermati adalah tentang bagaimana caranya untuk pemecahan masalah 25
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
peningkatan taraf hidup masyarakat yang
tergolong pra sejahtera menjadi
sejahtera.
Bina Lingkungan dan Infrastruktur Permasalahan infrastruktur yang paling utama di Kelurahan Sidoharjo adalah penyediaan infrastruktur jalan serta drainase yang masih jauh dari layak. Hal ini dapat dilihat jalan di pinggiran pantai/pesisir ada masih berupa jalan tanah.
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim Kelurahan Sidoharjo merupakan salah satu desa yang terletak di pinggir pantai. Kemungkinan terjadinya gelombang tsunami yang diakibatkan gempa bumi sangat besar. Disamping itu setiap tahun banjir dari luapan air hujan maupun luapan dari sungai yang tanggulnya jebol juga sangat mungkin terjadi.
Bina Sumberdaya Terjadinya degradasi aliran sungai di lingkungan Teleng dan Tamperan
2.3.8Rumusan Prioritas Masalah dan Pemecahan Masalah Dalam strategi pencapaian ini permasalahan dan potensi desa yang telah diuraikan diatas ada beberapa tahapan strategi pencapaian dalam pembangunan yang akan dipakai sebagai pendekatan dalam mencapai visi dan misi desa. Adapun tahapan strategi pencapaian dan pemecahan masalahan adalah sebagai berikut : Tahap Pertama Pada tahapan pertama ini tujuan atau sasaran yang hendak dicapai meliputi pengelolaan potensi desa secara terpadu untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
desa
melalui
peningkatkan
kemampuan
SDM
(terutama
pengelola/pelaku pembangunan) dan peningkatan sarana / prasarana pendukung, pendidikan dan kesehatan dengan memanfaatkan potensi dan lingkungan yang mendukung untuk mewujudkan tahap awal pelaksanaan Visi dan Misi Desa Kembang.
26
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Tahap Kedua Pada tahapan ini diharapkan semua daya dan upaya yang dilakukan dapat mewujudkan pemerintahan desa yang transparan, akuntable, demokratis, profesionalisme dari perangkat desa dalam pelayanan publik serta mendorong pembangunan ekonomi masyarakat dengan meningkatkan hasil produk unggulan melalui pembangunan desa. 2.3.9 Dampak Perubahan Iklim di Kelurahan Sidoharjo Perubahan iklim yang terjadi telah dirasakan di berbagai belahan dunia. Hal ini dapat dirasakan dari pergantian musim yang terjadi. Saat ini pergantian musim telah mengalami perubahan waktu, dan hampir sulit untuk diprediksikan. Sebagai contoh adalah musim kemarau yang panjang, musim dingin yang lebih panjang dari biasanya maupun sebaliknya dan pergantian musim lainnya. Untuk di Indonesia perubahan iklim ditandai dengan pergeseran musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau yang lebih panjang dari waktu normalnya dapat berdampak pada menurunnya produktivitas pertanian dan mempengaruhi ketersediaan pangan. Sebagaimana diketahui, bahwa sebagian besar lahan pertanian di Indonesia merupakan lahan pertanian yang menggantungkan kebutuhan airnya pada air hujan. Jika hujan tak datang tepat waktu, maka akan mempengaruhi produktivitas tanaman pertanian yang mana sangat membutuhkan air untuk pertumbuhannya. Demikian juga sebaliknya, jika musim penghujan lebih panjang dari biasanya maka akan mempengaruhi sektor yang lain dan bahkan bisa mengakibatkan terjadinya bencana, seperti banjir, tanah longsor dan lain sebagainya. Wilayah pesisir juga merupakan salah satu wilayah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Perubahan iklim telah mengakibatkan kenaikan paras muka air laut. Kenaikan muka air laut ini mengakibatkan terkikisnya wilayah pesisir melalui abrasi dan semakin menggerus wilayah daratan. Hal ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, karena
27
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
banyak lahan-lahan produktif yang hilang, pemukiman yang tergenang banjir dan bahkan ada pemukiman yang tenggelam. Kelurahan Sidoharjo merupakan salah satu desa yang memiliki tingkat resiko tinggi terhadap dampak perubahan iklim. Berdasarkan hasil indentifikasi, dampak yang dirasakan masyarakat antara lain :
Sering terjadi banjir jika hujan terlalu lama, sehingga membanjiri pemukiman warga.
Meluapnya air disekitar Bleber dan Tuban
Hasil tangkapan nelayan di laut dan hasil panen pembudidaya ikan di tambak menurun.
Dampak perubahan iklim yang dirasakan masyarakat ini, memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap pola hidup dan kesejahteraan masyarakat di lokasi terdampak. Untuk itu, dengan dampak perubahan iklim yang semakin nyata dirasakan oleh masyarakat di Kelurahan Sidoharjo ini, maka perlu kiranya dirumuskan suatu perencanaan yang tepat dan implementatif dalam upaya untuk bisa beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
28
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
BAB 3 METODE PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR
3.1 Kerangka Perencanaan Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa, Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa, dimana terdapat sinkronisasi dan sinergitas. Dokumen rencana pengembangan desa pesisir dibuat selama jangka waktu 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pengembangan desa. Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) ditetapkan dengan Peraturan Desa. Perencanaan pengembangan desa pesisir disusun secara partisipatif oleh Pemerintah Desa sesuai dengan kewenangannya. Dalam menyusun perencanaan pengembangan desa pesisir ini melibatkan kelembagaan masyarakat desa serta tokoh masyarakat. Proses pelaksanaan penyusunan rancangan RPDP adalah sebagai berikut : 3.1.1 Tahap Persiapan Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Pembentukan Tim Penyusun RPDP ; 2) Menyusun jadwal dan agenda pelaksanaan kegiatan penyusunan RPDP; 3) Mengumumkan
secara
terbuka
kepada
masyarakat
mengenai
agenda
musrenbang desa ; 4) Mengundang peserta musrenbang desa ; 5) Menyiapkan sarana,alat dan kegiatan penyusunan RPDP. 3.1.2 Pengkajian Keadaan Desa Pengkajian keadaan desa ini adalah proses penggalian dan pengumpulan data mengenai keadaan masyarakat, masalah, potensi dan berbagai informasi
29
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
terkait,yang menggambarkan secara jelas dan lengkap kondisi dan dinamika masyarakat desa. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali secara objektif, lengkap dan cermat tentang : 1) Potensi desa. 2) Permasalahan yang dihadapi. 3) Kebutuhan masyarakat. 3.1.3 Pendekatan dan Metode Pengkajian keadaan desa dilakukan secara partisipatif dengan menggunakan metode P3MD (Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat dan Desa). 3.1.4 Proses dan Alat Kaji 1) Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan untuk mengenali masalah dan kebutuhan masyarakat dengan menggunakan
potensi,
dokumen profil
desa; 2) Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan melakukan pengelompokan potensi dan masalah; 3) Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan melakukan pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah ; 4) Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan melakukan penentuan peringkat tindakan. 3.1.5 Waktu Pelaksanaan Durasi (lamanya) waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengkajian keadaan desa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan desa. 3.1.6 Hasil Hasil dari Kegiatan ini merupakan penggabungan dari proses pengkajian keadaan di tingkat kelompok atau dukuh adalah : 1) Data Potensi Desa ; 30
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
2) Data Permasalahan ; 3) Data Kebutuhan Peringkat Tindakan. 3.2 Fokus Penyusunan Fokus penyusunan dititikberatkan pada identifikasi masalah dan penyusunan peringkat masalah. Selama ini, program pembangunan masyarakat lebih banyak direncanakan oleh lembaga penyelenggara program tanpa melibatkan secara langsung warga masyarakat yang menjadi sasaran. Program demikian bersifat diturunkan dari atas ke bawah (top-down) artinya diturunkan dari pimpinan lembaga kepada pelaksanan dan masyarakat. Walaupun program semacam ini didasarkan pada proses „penjajagan kebutuhan‟ (Need Assessment) masyarakat. Namun hal ini dilaksanakan hanya berdasarkan suatu survey atau penelitian akademis yang tidak melibatkan masyarakat secara berarti. Berbagai kritik sering dilontarkan terhadap pola pengembangan program yang masih diturunkan dari atas ke bawah, antara lain:
Dalam
pola
tersebut
sering
terjadi
ketidakcocokan
antara
para
peneliti/pemrakarsa dan para pelaksana program. Penelitian yang terlalu akademis terlampau dipengaruhi oleh wawasan, pikiran dan pandangan penelitinya sendiri, Sehingga nilai terapannya sangat kurang. Dengan sendirinya program yang disusun berdasarkan penelitian itu tidak menyentuh kebutuhan-kebutuhan praktis yang sesungguhnya dirasakan masyarakat.
Keterlibatan masyarakat dalam program yang “diturunkan “ berupa paket hanyalah sekedar sebagai pelaksana; masyarakat tidak merasa sebagai “pemilik” program karena seringkali tidak melihat hubungan antara penelitian yang pernah dilakukan dan program yang akhirnya diturunkan. Dengan sendirinya dukungan masyarakat dengan adanya program seperti itu akan sangat berpura-pura, demikian pula partisipasi mereka.
Keterlibatan masyarakat hanya sebagai pelaksanan saja kurang mendidik dan kurang menjamin keberlanjutan program karena prakarsa selalu datang dari luar dan keterampilan pengkajian, perencanaan dan pengorganisasian, tetap dimiliki orang luar.
31
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Oleh karena itu dalam penyusunan perencanaan ini lebih memfokuskan kepada permasalahan-permasalahan yang ada di desa. 3.3 Pendekatan 3.3.1 Munculnya Pemikiran Tentang Pendekatan Partisipatif Kritik dan alasan-alasan seperti itulah yang melahirkan beragam pemikiran tentang pendekatan pengembangan program yang lebih partisipatif. Istilah-istilah seperti “partisipasi masyarakat” dan “bottom-up planning” (perencanaan dari bawah atau dari masyarakat), pada saat ini sudah menjadi bagian yang lumrah dalam istilah para aktivis pembangunan masyarakat, baik dikalangan lembagalembaga swasta maupun dikalangan pemerintah. Apabila masyarakat dapat dilibatkan secara berarti dalam keseluruhan proses program, selain program itu menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan rasa kepemilikan warga masyarakat terhadap program lebih tinggi,juga kertampilan,ketrampilan analisis dan perencanaan tadi dipindahkan kepada masyarakat. Dengan demikian, dimasa yang akan datang ketergantungan pada pihak luar dalam pengambilan prakarsa dan perumusan program secara bertahap akan bisa dikurangi. 3.3.2PRA Sebagai Pendekatan Alternatif Tantangan yang kemudian dihadapi lembaga-lembaga ini adalah menemukan cara untuk mewujudkan pendekatan yang partisipatif secara praktis dilapangan. Pilihan (alternatif) yang kemudian dianggap layak dicoba adalah seperangkat metode dan teknik yang dikenal dengan Participatory Rural Appraisal atau PRA. Pendekatan ini dianggap baik karena didasari prinsip-prinsip untuk mewujudkan partisipasi masyarakat, sekaligus memiliki teknik-teknik penerapannya. Dengan demikian, secara garis besar latar belakang pengembangan metode PRA adalah : a. Kebutuhan adanya metode kajian masyarakat yang „mudah‟ dilakukan untuk pengembangan program yang benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat setampat.
32
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Seperti yang telah dijelaskan, PRA mencakup aspek penelitian, namun tekanan aspek ini bukan pada validitas ilmiah (kebenaran ilmu) dari data yang diperoleh, namun lebih pada penerapan prinsip pembelajaranmesyarakat pada nilai
praktis
pengembangan
program
masyarakat
yang
berasal
dari
masyarakat. PRA merancang proses dan visualisasi (alat peraga atau gambar) yang mudah ditangkap dan dapat dilaksanakan di tingkat desa maupun sarana seadanya, dengan harapan petani dapat memahami dan pada akhirnya dapat melakukan sendiri dengan peran orang luar yang minimal. Dari kacamata para akademisi, pendekatan penyederhanaan dan adaptasi teknik tersebut sering dikritik, karena dianggap mengabaikan kepepatan data dan ketajaman analisa. Namun hal ini diimbangi dengan kejayaan informasi yang sangat lokal, seperti pandangan dan pengetahuan tradisional para petani sendiri. b. Kebutuhan adanya pendekatan program pembangunan yang bersifat kemanusiaan dan berkelanjutan. PRA adalah salah satu metode pendekatan yang tekanannya pada keterlibatan masyarakat
dalam
keseluruhan
kegiatan
pengembangan
program
pembangunan. Pendekatan PRA memang bercita-cita menjadikan warga masyarakat sebagai PELAKU AKTIF (SUBYEK) PEMBANGUNAN, yaitu sebagai “peneliti” perencana, dan pelaksana program pembangunannya sendiri. Dengan pelibatan tersebut, diharapkan agar tercapai PEMBERDAYAAN MASYARAKAT atau penguatan kemampuan masyarakat yang merupakan citacita dan misi utama metode PRA. Salah satu dari penguatan kemampuan itu adalah mendorong agar warga masyarakat mengembangkan alternatif (pilihan) pemecahan masalah, bukan hanya sekedar konsumen “pemecah” masalah (teknologi) yang dikembangkan di lembaga-lembaga riset dan diterapkan kepada mereka oleh lembaga program. Dengan demikian, pembangunan
akan
bersifat
berkelanjutan
karena
memperhatikan
pembangunan manusia dan pengembangan teknologi sederhana (tepat guna), bukan hanya pembangunan fisik serta modernisasi berupa teknologi mutakhir
33
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
yang dikuasai oleh segelintir orang berpendidikan tinggi, sedang masyarakat banyak semakin susah. c. Prinsip-prinsip PRA Salah satu masalah dengan Penamaan atau istilah PRA adalah adanya anggapan bahwa PRA hanya sekedar metode „pengkajian‟ (oleh) masyarakat. Sejumlah prinsip-prinsip dasar metode PRA yang diuraikan dibawah ini, memperhatikan adanya nilai-nilai atau keyakinan dalam PRA karena bukan hanya sekedar pengkajian atau panggilan informasi saja. 1. Prinsip-prinsip utama yang terabaikan (keberpihakan) Sering terjadi dalam masyarakat, sebagian besar masyarakat tetap berada di pinggir arus pembangunan yang berjalan cepat. Karena itu, prinsip paling pertama metode PRA ialah mengutamakan masyarakat yang terabaikan tersebut agar memperoleh kesempatan untuk memiliki peran dan
mendapat
manfaat
dalam
kegiatan
program
pembangunan.
Keberpihakan terhadap golongan masyarakat yang terabaikan ini bukan berarti bahwa golongan masyarakat lainnya (elite masyarakat) perlu mendapat giliran untuk diabaikan atau tidak diikutsertakan. Keberpihakan ini lebih pada upaya untuk mencapai keseimbangan perlakuan terhadap berbagai
golongan
yang
terdapat
disuatu
masyarakat,
dengan
mengutamakan golongan paling miskin agar kehidupannya meningkat. 2. Prinsip pemberdayaan (Penguatan) masyarakat Pendekatan
PRA
bermuatan
peningkatan
kemampuan
masyarakat.
Kemampuan itu ditingkatkan di dalam proses pengkajian keadaan, pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan sampai pada pemberian penilaian dan koreksi terhadap kegiatan yang berlangsung. Dengan kata lain, masyarakat memiliki akses (peluang/kesempatan) dan kontrol (kemampuan memberikan keputusan dan memilih)terhadap berbagai keadaan yang terjadi di seputar kehidupannya. Dengan demikian mereka bisa mengurangi ketergantunga terhadap bantuan orang luar terutama 34
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
bila
bantuan
itu
bersifat
merugikan
Kelurahan Sidoharjo
(melemahkan
posisi
masyarakat/petani). 3. Prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator Metode PRA menempatkan masyarakat sebagai pusat dari kegiatan pembangunan. Orang luar harus menyadari perannya Sebagai „fasilitator‟ dan bukannya „guru‟, penyuluh atau bahkan instruktur. Hal ini mudah untuk diucapkan, tetapi tidak mudah untuk dilakukan karena adanya anggapan bahwa masyarakat miskin itu bodoh. Bahwa pendapat anggapan bahwa kemiskinan itu disebabkan oleh kebodohan. Untuk itu perlu sikap rendah hati serta kesediaan untuk belajar dari masyarakatdan menempatkan warga masyarakat sebagai narasumber utama dalam memahami masyarakat itu. Kalaupun pada awalnya peran orang luar lebih besar, harus diusahakan agar secara bertahap orang itu bisa berkurang dengan mengalihkan prakarsa kegiatan-kegiatan PRA warga masyarakat itu sendiri. 4. Prinsip saling belajar dan Menghargai perbedaan Salah satu Prinsip dasar adalah pengakuan akan pengalaman dan pengatahuan tradisional masyarakat. Hal ini bukanlah berarti bahwa masyarakar selamanya benar dan harus dibiarkan tidak berubah. Kenyataan memperlihatkan bahwa dalam banyak hal perkembangan pengalaman dan pengetahuan tradisional masyarakat tidal sempat mengejar
perubahan-perubahah yang terjadi dan tidak lagi dapat
memecahkan masalah-masalah yang berkembang. Namun sebaliknya telah terbukti bahwa pengetahuan modern yang diperkenalkan oleh orang luar tidak juga memecahkan masalah mereka karena tidak cocok. Bahkan dalam banyak kasus, malah menciptakan masalah yang lebih besar lagi. Karena harus dilihat bahwa pengalaman dan pengetahuan masyarakat dan pengetahuan orang luar saling melengkapi dan sama bernilainya, dan
35
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
bahwa proses PRA adalah ajang komunikasi antara kedua sistem pengetahuan untuk melahirkan sesuatu yang lebih baik. 5. Prinsip santai dan informal Kegiatan PRA diselenggarakan dalam suasana yang bersifat luwes, terbuka tidak memaksa, dan informal. Situasi yang santai ini akan menimbulkan hubungan akrab, karena orang luar akan berproses masuk sebagai
anggota
masyarakat,bukan
sebagai
tamu
asingyang
oleh
masyarakat harus disambut dengan segala protokol. Terkadang menjadi tradisi bagi masyarakat desa untuk menerima kedatangan orang diluar komunitasnya dengan semacam penyambutan, seperti berkumpulnya para tokoh adat dan pemerintah desa, jamuan dan tarian adat. Barangkali suasana pantai dan informal ini lebih cocok disebutkan sebagai salah satu tip untuk pemandu, tetapi hal ini menjadi prinsipil karena sering dilanggar.penerapan
PRA
diharapkan
untuk
sama
sekali
tidak
mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat. Orang luar harus juga memperhatikan jadwal masyarakat bukan sebaliknya masyarakat harus mengikuti jadwal orang luar dalam kegiatan PRA yang terpatok waktu. 6. Prinsip Triangulasi Salah satu kegiatan PRA adalah usaha mengumpulkan dan menganalisis data
secara
sistematis
bersama
masyarakat.
Usaha
itu
akan
memanfaatkan berbagai sumber informasi data. Namun kita tahu, tidak semua sumber informasi itu senantiasa bisa dipercaya letepatannya. Untuk mendapatkan informasi yang kedalamannya bisa diandalkan kita bisa menggunakan Triangulasi yang merupakan bentuk pemeriksaan dan pemeriksaan ulang (check and re-check) informasi.Triagulasi dilakukakan antara lain melalui penganekaragaman keanggotaan tim (keragaman disiplin ilmu atau pengalaman), penganekaragaman sumber informasi (keragaman latar belakang golongan masyarakat, keragaman tempat, jenis kelamin) dan variasi teknik. 36
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Keragaman teknik PRA Setiap teknik PRA mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tidak semua informasi yang diperlukan dapat diperoleh, dibahas, dimanfaatkan dengan satu atau dua teknik saja. Karena bersama masyarakat kita harus tetap melihat bagaimana teknik-teknik PRA dapat saling melengkapi, sesuai dengan proses belajar yang diinginkan dan cakupan informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan pengembangan program. Keragaman sumber informasi Masyarakat selalu memiliku bentuk hubungan yang kompleks (rumit) dan memiliki berbagai kepentingan yang sering berbeda dan
bahkan
bertentangan.informasi yang berasal dari sumber tunggal atau terbatas tidak jarang diwarnai oleh kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok tertentu. Karena itu dianggap sangat perlu mengkaji silang informasi dari sumber informasi yang berbeda asalkan relevan atau berhubungan. Informasi dari kelompok elite masyarakat perlu dikaji silang dengan informasi dari masyarakat biasa, demikian juga dari informasi kelompok laki-laki dikaji dengan pendapat perempuan, juga informasi dari sumber lainnya saling dikaji silang, seperti dari kelompok kaya dan miskin, kelompok muda dan tua, dan sebagainya. Keragaman latar belakang tim pemandu/ tim PRA Pelaksanaan dengan kajian teknik-teknik PRA bisa dilakukan dengan perorangan
(misal
oleh
petugas
lapangan
dalam
menjalankan
kegiatannya) maupun secara khusus oleh sebuah tim yang terdiri dari sejumlah orang (misal dalam kegiatan kajian keadaan yang cukup luas untuk perencanaan kegiatan atau evaluasi
kegiatan yang sudah
berlangsung sekian lama). Dalam hal penerapan PRA dengan tim semacam ini dianjurkan keberagaman latar belakang tim, baik itu dari segi pendidikan, pengalaman, ketrampilan, dan jenis kelamin. Keikutsertaan
masyarakat
di
dalam
tim
inti
PRA
memerlukan
pertimbangan tersendiri. Persoalannya adalah mereka memiliki budaya dan bahasa yang berbeda dengan anggota tim lain, yang selain orang luar 37
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
biasanya berpendidikan lebih tinggi. Keuntungan menyertakan masyarakat pesisir merupakan nilai yang tinggi, kegiatan ini juga akan menampilkan sisi pengamatan dari orang dalam yang bersikap sebagai orang luar (menjadi tim inti yang memfasilitasi kegiatan). 7. Prinsip mengoptimalkan Hasil Dalam upaya mengumpulkan informasi seringkali dilakukan pengumpulan informasi sebanyak-banyaknya dan ternyata banya dari informasi tersebut yang tidak diperlukan atau tidak dipergunakan. Walaupun sudah banyak teknik PRA yang dipergunakan untuk mengkaji, tetapi tim pemandu seringkali merasa bahwa informasi yang terkumpul belum lengkap atau belum mendetail.Tim pemandu pada saat persiapan perlu merumuskan secara jelas jenis dan dan tingkat kedalaman informasi yang dibutuhkan. Hanya jangan lupa bahwa kebutuhan informasi tim pemandu semestinya menyerap juga pendapat masyarakat tentang jenis-jenis informasi yang menurut masyarakat itu lebih penting daripada yang dirumuskan oleh tim pemandu. Berikut
ini
adalah
penjabaran
dari
prinsip
mengoptimalkan
atau
memperoleh hasil informasi yang tepat guna menurut metode PRA : a) Lebih baik kita tidak tahu tentang apa yang tidak perlu kita ketahui (ketahui secukupnya saja) b) Lebih baik kita tidak tahu apakah informasi itu bisa disebut benar 100%, tetapi diperkirakan bahwa informasi itu mendekati kebenaran (daripada kita tidak tahu sama sekali). 8. Prinsip Orientasi Praktis PRA berorientasi praktis, yakni pengembangan kegiatan. Untuk itu dibutuhkan informasi yang sesuai dan memadai, agar program yang dikembangkan bisa memecahkan masalah dan meningkatkan kehidupan masyarakat. Karena itu PRA bukanlah kegiatan yang dilakukan demi PRA itu sendiri. Pra hanya sebagai alat atau metode yang dimanfaatkan untuk 38
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
mengoptimalkan program-program yang bisa dikembangkan bersama masyarakat. Penerapan metode Pra tidak hanya sekedar untuk menggali informasi dari masyarakat, tetapi menindaklanjuti kedalam kegiatan bersama. 9. Prinsip Berkelanjutan dan selang waktu Kepentingan-kepentingan dan masalah-masalah masyarakat tidaklah tetap, tetapi berubah dan bergeser menurut waktu sesuai dengan berbagai perubahan dan perkembangan baru dalam masyarakat itu sendiri. Karena pemahaman masyarakat bukanlah suatu usaha yang sekali dilakukan kemudian selesai, namun merupakan kegiatan berlanjut. Metode PRA bukanlah paket kegiatan PRA yang selesai setelah kegiatan penggalian informasi dianggap cukup. Dan orang luar yang memfasilitasi kegiatan keluar dari desa.PRA merupakan metode yang harus dijiwai dan dihayati oleh lembaga dan para pelaksana dilapangan, agar program yang mereka kembangkan secara terus menerus berlandaskan pada prinsipprinsip dasar PRA yang mencoba menggerakkan potensi masyarakat. 10. Belajar dari kesalahan Melakukan kesalahan dalam kegiatan PRA adalah sesuatu yang wajar. Yang terpenting bukanlah kesempurnaan dalam penerapannya, yang tentu sukar dicapai, melainkan penerapan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada. Kemudian kita belajar dari kekurangan/kesalahan yang terjadi, agar pada kegiatan berikutnya menjadi lebih baik. Satu hal yang paling penting diingat adalah bahwa kegiatan PRA bukanlah kegiatan Coba-coba (trial and error) yang tanpa perhitungan. Kita harus meminimalkan dan mengurangi kesalahan. 11. Prinsip terbuka Prinsip ini menganggap PRA sebagai metode dan perangkat teknik yang belum selesai, sempurna dan pasti benar. Diharapkan bahwa teknik-teknik 39
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
itu senantiasa bisa dikembangkan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setempat.
Sumbangan-sumbangan
dari
mereka
yang
langsung
menerapkan dan menjalankannya dilapangan untuk memperbaiki konsep, pemikiran maupun merancang teknik-teknik baru, akan sangat berguna dalam memperkaya metode ini. Beberapa catatan penting mengenai PRA adalah : 1. Pemberdayaan masyarakat sebagai perubahan perilaku serta perubahan sosial Pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk merubah masyarakat agar menjadi lebih mampu untuk menganalisis keadaannya sendiri, kemudia memikirkan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaannya, serta mengembangkan
potensi-potensi
dan
ketrampilan
mereka
untuk
meningkatkan kehidupan. Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat terjadi apabila perubahan perilaku masyarakat terjadi. Perubahan perilaku yang diharapkan oleh letobe PRA adalah perubahan perilaku yang membuat masyarakat kuat dan mandiri serta mengerti hak-hak dan kewajiban mereka. 2. Pendidikan masyarakat sebagai pendidikan orang dewasa Perubahan perilaku memerlukan pendidikan. Pengertian pendidikan disini tidaklah sama dengan pendidikan formal disekolah. Melainkan sebagai pembelajaran yang dilakukan oleh orang dewasa melalui kegiatan bersama. Sesuai dengan prinsip PRA, orang luar tidak bertindak sebagai guru, melainkan sebagai fasilitator belajar untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Usaha-usaha
pengembangan
masyarakat
dilakukan
mengikuti
Daur
Program. Daur program adalah tahapan-tahapan dalam pengembangan program mulai dari identifikasi masalah dan kebutuhan, pencarian alternatif kegiatan, pemilikan alternatif kegiatan, pengorganisasian dan pelaksanaan kegiatan, serta pemantauan dan evaluasi program. 40
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Gambaran penerapan umum PRA dalam daur Program atau langkahlangkah pengembangan program secara ringkas adalah sebagai berikut : 1. Penjajagan atau pengenalan kebutuhan Pengenalan kebutuhan seringkali disebut pengenalan masalah, karena biasanya masalah yang memiliki masalah-masalah yang menimbulkan kebutuhan,
yaitu
kebutuhan
untuk
mengatasi
masalah
yang
mengganggu kesejahteraan hidup mereka. Pengkajian masalah ini disertai dengan potensi masyarakat, terutama bila program yang dikembangkan
bertujuan
untuk
mengembangkan
kemampuan
keswadayaan masyarakat. Pada tahap awal ini yang bisa dikaji adalah informas-informasi yang mengungkapkan keberadaan lingkungan dan masyarakat secara umum serta melakukan analisis atas keadaan masyaraka. 2. Perencanaan kegiatan Perencanaan kegiatan merupakan lanjutan proses diatas. Rencana itu perlu mencantumkan dengan jelas apa yang akan dilakukan,siapa yang akan melakukannya, dan kapan waktu pelaksanaannya, makinvkongkrit dan jelas rencana yang dihasilkan, makin besar kemungkinan bahwa rencana itu sungguh-sungguh akan dilakukan. Dengan metode PRA penyusunan
rencana
kegiatan
untuk
program
desa,
dilakukan
berdasarkan hasil keputusan masyarakat sendiri melalui forum diskusi. Diskusi ini sebaiknya dilakukan didalam pertemuan yang dihadiri oleh berbagai kelompok masyarakat yang cukup mewakili kepentingan umum. 3.4 Rancangan Perencanaan A. Rancangan RPDP Rancangan RPDP dimaksud terdiri dari (1) Naskah rancangan kebijakan pembangunan desa dan (2) Rencana kegiatan Pembangunan Desa.
41
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
B. Sistematika / Tata Susun Naskah rancangan kebijakan pembangunan desa disusun sesuai sistematika / tata susun sebagaimana dalam lampiran. C. Perumusan Rencana Kebijakan Pembangunan Desa 1) Rencana kegiatan Kebijakan Pembangunan Desa disusun sesuai table rencana sebagaimana pada pedum. 2) Rencana kegiatan dimaksud disusun berdasarkan “urusan” ; 3) Urusan dimaksud dipilah menjadi Urusan Wajib dan Urusan Pilihan ; 4) Urusan Wajib adalah semua aspek dan kegiatan yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan berhubungan secara langsung dengan peningkatan kualitas hidup
masyarakat/indek
pembangunan
manusia,mencakup
bidang
dan
kegiatan (1) Sosial-budaya; 5) Urusan pilihan adalah aspek dan kegiatan yang sesuai dengan kondisi dan potensi setempat, mencakup (1) Pertanian, (2) Kehutanan, (3) Pertambangan, (4) Pariwisata, (5) Kelautan ; 6) Rencana kegiatan dirumuskan dengan menggunakan bahasa yang lugas mudah dimengerti ; 7) Rumusan rencana kegiatan bersifat khusus, terukur dapat dapat diterima realistis dan jelas kerangka waktunya. D. Rapat Penyusunan 1) Penyusunan Rencana RPDP dilakukan dalam forum Rapat Tim Penyusun ; 2) Rapat dimaksud dipimpin oleh Pimpinan Rapat yang terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua dan seorang Sekretaris ; 3) Kepala Desa dan Sekretaris Desa karena jabatan adalah ketua dan Sekretaris Rapat Tim Penyusun ; 4) Wakil Ketua Rapat dipilih dari dan oleh angota Tim Penyusun secara demokratis; 5) Setiap rapat dimaksud membahas agenda yang telah ditetapkan secara jelas ;
42
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
6) Agenda dan tatacara rapat dibahas dan disepakati pada Rapat Pertama Tim Penyusun ; 7) Rapat Tim Penyusun dilakukan beberapa kali sampai tersusun Rancangan RPDP yang lengkap dan layak ; 8) Rapat dimaksud dipilih menjadi (1) Rapat Pleno, dan (2) Rapat komisi; 9) Rapat Pleno • Rapat pleno dimaksud membahas dan merumuskan Naskah Kebijkan Pembangunan Desa dan membahas hasil Rapat Komisi. • Rapat Pleno diikuti oleh semua anggota Tim Penyusun 10) Rapat Komisi • Rapat komisi dimaksud membahas dan merumuskan Naskah Kebijakan pembangunan desa. • Pembentukan komisi dimaksud memperhatikan “Urusan“ dan disesuaikan dengan jumlah angota Tim dan kebutuhan. • Rapat komisi dimaksud dipimpin oleh Pimpinan Rapat Komisi. • Pimpinan Rapat dimaksud dipilih dari dan oleh anggota Komisi secara demokratis. 11) Waktu Penyusunan Penyusunan Rancangan dimaksud dilakukan setelah Pengkajian Keadaan Desa sampai dengan sebelum pelaksanaan Musrenbang Pembahasan Rancangan RPDP. E. Hasil Kegiatan penyusunan menghasilkan Dokumen Rancangan (awal) RPDP. 3.5 Pembahasan Rancangan RPDP 3.5.1. Forum Pembahasan a.
Rancangan
(awal)
RPDP
dibahas
bersama
masyarakat
dalam
Forum
Musrenbang Desa ; b. Musrenbang dimaksud adalah Forum Musrenbang desa yang diselenggarakan khusus, 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun, untuk membahas rancangan (Awal RPDP). 43
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
3.5.2. Peserta a.
Pihak-pihak yang wajib diundang sebagai peserta Musrenbang Desa dimaksud adalah: -
Tim Penyusun
-
Wakil kelompok-kelompok masyarakat, Ormas dan LSM
-
Wakil kelompok Perempuan
-
Wakil masyarakat miskin
-
Pengurus lembaga kemasyarakatan desa
b. Dapat mengundang unsur masyarakat lainnya yang dipandang perlu. 3.5.3. Fasilitator Proses pembahasan rancangan RPDP difasilitasi oleh Tim fasilitator yang terdiri dari KPM dan LPMD. 3.5.4. Proses Pembahasan Agenda dan proses pembahasan adalah sebagai berikut : a.
Pembukaan dan pengarahan oleh kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan ;
b. Pemaparan proses penyusunan Rancangan RPDP oleh Kepala Desa ; c.
Pemaparan pokok-pokok materi Rancangan (Awal) RPDP oleh Tim Penyusun;
d. Tanggapan, masukan dan saran dari peserta Musrenbang Desa ; e. Tanggapan balik Kepala Desa/Tim Penyusun ; f.
Pembahasan oleh peserta - Pembahasan dimaksud dilakukan dalam kelompok-kelompok diskusi. - Jumlah kelompok dimaksud disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. - Kelompok diskusi dimaksud dipimpin oleh pimpinan diskusi, yang terdiri dari seorang ketua dan seorang sekretaris. - Pimpinan diskusi dipilih dari dan oleh anggota kelompok diskusi secara demokratis.
g. Penyampaian hasil-hasil pembahasan peserta Musrenbang h. Penjelasan tindak lanjut hasil pembahasan Rancangan RPDP oleh Kepala Desa. i.
Penutupan oleh Kepala Desa. 44
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
3.5.5. Hasil Hasil proses pembahasan dimaksud adalah Rancangan (akhir) RPDP. 3.6
Penetapan Rancangan RPDP
3.6.1. Forum Penetapan a.
Rancangan (akhir) RPDP ditetapkan dalam Forum BPD yang diselenggarakan oleh dan sesuai Peraturan Tata tertib BPD ;
b.
Rapat dimaksud dipimpin oleh Pimpinan BPD.
3.6.2. Peserta Rapat Peserta Rapat BPD untuk penetapan Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP adalah : •
Semua anggota BPD
•
Kepala Desa
•
Sekretaris Desa
•
Perangkat Desa
•
Anggota LPMD
•
Anggota Tim Penyusun Rancangan RPDP
3.6.3. Sifat Rapat Rapat BPD untuk penetapan Peraturan Desa tentang RPDP bersifat terbuka untuk umum. 3.6.4. Penetapan Pengesahan Rancangan (ahkir) RPDP ditetapkan dan disahkan dengan Peraturan Desa. 3.6.5. Tahapan Kegiatan Penetapan dan Pengesahan A. Pengajuan Rancangan Peraturan Desa Kepala desa Wajib mengajukan Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP kepada BPD, paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan Musrenbang Desa Pembahasan Rancangan (awal) RPDP. 45
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
B. Penetapan Jadwal Pembahasan dan Penetapan oleh BPD 1) Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Rancangan Peraturan Desa dimaksud diterima, BPD menetapkan jadwal pelaksanaan Rapat Penetapan Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP 2) Rapat Penetapan dimaksud dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP diterima. C. Proses Rapat Penetapan 1) Pembukaan dan Pengantar Rapat oleh pimpinan Rapat 2) Penyampaian Nota Pengantar rancangan Peraturan Desa tentang RPDP oleh Kepala Desa 3) Tanggapan Anggota BPD 4) Jawaban Kepala Desa 5) Pengambilan Keputusan / Penetapan Peraturan Desa tentang RPDP 6) Penandatanganan naskah persetujuan bersama terhadap Peraturan Desa tentang RPDP oleh Kepala Desa dan Ketua BPD D. Hasil Peraturan Desa tentang RPDP. Secara rinci Peraturan Desa tentang RPDP sebagaimana dalam lampiran.
46
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
BAB 4 KETERKAITAN DENGAN RENCANA LAIN
4.1 RPJPD Kabupaten Pacitan 2010 - 2020 4.1.1 VISI & MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN PACITAN Mendasar pada filosofi para founding fathers atau sesanti yang adiluhung dari leluhur
serta
sebagai
perspektif
ke
depan,
maka
penyusunan
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah dijiwai filosofi pembangunan Kabupaten Pacitan yaitu “Tata Pramana Hargeng Praja” yang secara kontekstual tertera dalam Peraturan Pembangunan Daerah Kabupaten Pacitan, adalah merupakan tekad pemerintah dan masyarakat Pacitan untuk menciptakan pemerintahan yang arif, bijaksana serta mampu mengayomi dan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, tata tentrem kerto raharjo di dalam wilayah yang dipenuhi bukit-bukit. Sementara itu visi adalah sebuah kehendak luhur atau suatu angan-angan luhur tentang arah dan tujuan dari suatu entitas. Apabila dikaitkan dengan suatu pemerintahan, maka visi adalah angan-angan luhur dari entitas pemerintahan tentang arah dan tujuan dari kepemerintahan. Berpijak pada kondisi Kabupaten Pacitan saat ini, memperhitungkan tantangan yang akan dihadapi dalam 20 tahun mendatang, mempertimbangkan potensi Kabupaten Pacitan, serta memperhatikan Visi Pembangunan Nasional 2005-2025, maka Visi Pembangunan Kabupaten Pacitan 2005–2025 adalah:
“Kabupaten Pacitan Yang Mandiri, Berdaya Saing, Aman, Sejahtera yang Menjunjung Nilai-nilai Agama dan Budaya” Visi
Pemerintah
Kabupaten
Pacitan
2005-2025
dilaksanakan
untuk
mencapai tujuan yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur. Untuk mencapai tujuan pembangunan ini, Visi Pembangunan Kabupaten Pacitan dijadikan pijakan
47
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
sekaligus tolok ukur dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Pacitan. Penjabaran dari visi tersebut adalah : 1. Kabupaten Pacitan yang mandiri; didalamnya terkandung pengertian maju mempunyai arti bahwa daerah memiliki kemampuan mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang lebih maju dengan
mengandalkan
kemampuan
dan
kekuatan
sendiri.
Dalam
membangun kemandirian ini mutlak harus dibangun kemampuan daya saing daerah. Kemandirian ini tercermin antara lain pada ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas dan memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunan, kemampuan aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya, ketergantungan pembiayaan pembangunan yang bersumber dari sumberdaya lokal yang semakin kuat, dan pengelolaan potensi sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan (berwawasan lingkungan) , sehingga mengurangi ketergantungan membangun
sumberdaya
jaringan
dari
kerjasama
daerah
lain,
serta
kemampuan
untuk
mendukung
peningkatan
kemampuan daerah. 2. Kabupaten Pacitan yang berdaya saing; memiliki arti bahwa setiap kegiatan ekonomi dan pemerintahan dapat dilakukan secara efisien. Dengan demikian,
setiap produk yang dihasilkan di wilayah Kabupaten
Pacitan dapat bersaing, baik pada level lokal regional, nasional, bahkan internasional.
Semua
kegiatan
yang
dilakukan,
baik
pada
tingkat
pemerintahan atau swasta, dilakukan atas dasar efisiensi dan efektivitas sehingga
menciptakan
kegiatan
dengan
produktivitas
yang
tinggi.
Sedangkan setiap produk yang dihasilkan, baik berupa barang maupun jasa, mempunyai daya saing yang tinggi sehingga produk dari Kabupaten Pacitan bisa bersaing di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional. Berdaya saing dimaksusdkan disegala aspek kehidupan, mulai dari pemerintahan, ekonomi, infrastruktur, sumberdaya manusia, sumberdaya alam, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.
48
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
3. Kabupaten Pacitan yang aman didalamnya terkandung pengertian
adil;memiliki arti bahwa setiap aktivitas kehidupan masyarakat dan pemerintahan
memiliki
kedudukan
hukum
yang
sama,
sehingga
seluruhaktivitas yang dilakukan mendapatkan jaminan keadilan dan rasa aman, baik secara fisik maupun non-fisik. Ke depan Kabupaten Pacitan menjadi daerah yang aman dan nyaman untuk investasi, aktivitas perekonomian, penyelenggaraan pemerintahan dan segenap aktivitas kehidupan
bermasyarakat
lainnya.
Aman
juga
diartikan
sebagai
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat, kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan, fasilitas umum, dan fasilitas publik lainnya. 4. Kabupaten Pacitan yang sejahtera; memiliki arti bahwa prinsip kesejahteraan harus menjadi landasan sekaligus tujuan utama dari pelaksanaan pembangunan di wilayah Kabupaten Pacitan. Hal ini bemakna, setiap
kegiatan
dan
produk
yang
dihasilkan
dalam
pelaksanaan
pembangunan di Kabupaten Pacitan harus bisa menciptakan masyarakat Kabupaten Pacitan yang sejahtera secara materiil dan non-materiil. Semua rakyat mempunyai kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf kehidupan; memperoleh lapangan pekerjaan; mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan; mengemukakan pendapat; melaksanakan hak politik; serta mendapatkan perlindungan dan kesamaan di depan hukum. Masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat yang sudah terpenuhi seluruh kebutuhan hidupnya, sehingga dapat memberikan makna dan arti penting bagi masyarakat di wilayah lainnya. 5. Seluruh aktivitas kehidupan masyarakat dan pemerintahan harus
menjunjung nilai-nilai agama dan budaya; memiliki arti nilai-nilai agama dan budaya mampu menjiwai aktivitas di segala aspek kehidupan, dalam rangka terwujudnya karakter warga Kabupaten Pacitan yang tangguh, kompetitif, dan bermoral tinggi yang bercirikan dengan watak dan perilaku masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, jujur, toleran, bergotong royong, dinamis, dan terbuka 49
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
terhadap segala perubahan. Serta bertujuan memperkokoh budaya masyarakat yang tercermin pada peningkatan martabat, kepribadian, dan jati diri masyarakat Kabupaten Pacitan. Misi merupakan pernyataan tentang tujuan operasional yang diwujudkan dalam bentuk produk dan pelayanan, sehingga dapat mengikuti irama perubahan zaman bagi
pihak-pihak
yang
berkepentingan
pada
masa
mendatang.
Sebagai
penjabaran dari visi yang telah ditetapkan di atas, misi merupakan cerminan segala sesuatu yang akan dilaksanakan untuk pencapaian visi. Adapun Misi Kabupaten Pacitan 2005-2025 adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing, Mandiri, BerakhlakMulia dan Berbudayadicapai dengan cara meningkatkan kualitas masyarakat
Kabupaten
Pacitanyang
berdaya
saing,
berakhlak,
berpendidikan, berdaya, inovatif dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Didukung oleh Industri Berbasis Pertanian
(Agroindustri),
dengancarapeningkatan pertanian,
peningkatan
produksi hasil
Kelautan
dan
pasca
panen
laut
dan
Pariwisata,dicapai pada sektor
pengolahannya,
industri serta
menumbuhkembangkan pelayanan jasa pariwisata yang kompetitif dengan didukung antara lain oleh peningkatan peran UMKM dan usaha lainnya. 3. Mewujudkan Infrastruktur Daerah yang Berkualitas dalam Mewujudkan Aktifitas Ekonomi yang Stabildicapai dengan cara pembangunan sarana dan prasarana daerah yang handal dan terintegrasi sebagai upaya mendorong pemerataan pembangunan, meningkatkan investasi, menjamin kelancaran distribusi barang dan jasa, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mampu berdampak terhadap pengurangan tingkat kemiskinan dan pengangguran. 4. Mewujudkan Suasana Aman dalam Kehidupan Politik, Hukum, Ekonomi, dan Sosial
Budaya
dicapai
dengan
cara
peningkatan
stabilitas
politik,
ketentraman dan ketertiban, konsistensi dalam penegakan hukum dan 50
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
HAM, jaminan mengemukakan pendapat, berorganisasi, dan berpolitik sertaterjaminnya keleluasan segenap aktivitas kehidupan bermasyarakat yang bertanggungjawab. 5. Mewujudkan
Pengelolaan
Sumberdaya
Alam
yang
Berwawasan
Lingkungandicapai dengan caraadalah menyelenggarakan pembangunan ekonomi dengan tetap menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 6. Mewujudkan Pemerintahan yang Berkualitas, Berlandaskan Prinsip-prinsip Good Governance danClean Governmentdicapai dengan cara membangun transparansi, akuntabilitas dan partisipasi masyarakat serta peningkatan kinerja pelayanan publik yang didukung profesionalisme aparatur. Penjabaran implementatif dari visi tersebut terdapat pada misi yang akan dicapai. Pada uraian berikut ini akan disampaikan urutan secara sitematis pencapaian visi melalui misi-misi yang telah disampaikan yaitu : 1. Kabupaten Pacitan yang Mandiri akan terwujud jika masyarakat Kabupaten Pacitan berupaya mengisi kemerdekaan dengan sikap mandiri, berbuat mandiri, dan membangun secara mandiri. 2. Kabupaten Pacitan yang ber-Daya Saing Daerah akan dapat terwujud jika didukung oleh moral dan etika masyarakat serta aparatur daerah yang mulia. Moral dan etika yang mulia ini akan dapat tercapai jika nilai-nilai agama dan budaya dipahami dan diimplementasikan dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat maupun aparat pemerintahan. Selain itu, daya saing daerah akan dapat dimiliki oleh Kabupaten Pacitan jika dididukung pula oleh pemerintahan yang baik dengan berlandaskan prinsipprinsip good governance, kualitas sumberdaya manusia yang handal, serta didukung pula oleh infrastruktur daerah yang berkualitas. 3. Kabupaten Pacitan yang Aman akan terwujud jika unsur-unsur didalam pancapaian daya saing daerah dapat terpenuhi. Rasa aman ini lebih menitikberatkan pada jaminan bagi kelancaran dan kemudahan terhadap segenap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat. Setiap masyarakat akan 51
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
memiliki rasa aman terhadap pendidikan dasar dan pelayanan kesehatan, sehingga tidak lagi mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan dasar dan pelayanan kesehatan oleh pemerintah. Setiap masyarakat akan merasa aman untuk melakukan setiap aktivitas perekonomian, misalnya investor mendapat jaminan kepastian hukum untuk berinvestasi, tenaga kerja mendatakan perlindungan hukum, pasokan energi dan air bersih yang cukup. Selain itu, masyarakat dijamin untuk bebas mengemukakan aspirasi politik, jaminan untuk aktif terlibat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, mengembangkan budaya, beribadah sesuai dengan agamanya, dan jaminan dalam segenap aktivitas kehidupan dalam rangka menuju pencapaian kesejahteraan masyarakat. 4. Kabupaten Pacitan yang sejahtera akan terwujud jika didukung oleh unsur daya saing daerah dan rasa aman untuk beraktivitas di segala aspek kehidupan terpenuhi. Kedua unsur tersebut akan mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan sehingga masyarakat akan terpenuhi hak-hak dasarnya di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu, Kabupaten Pacitan yang sejahtera juga memberikan garansi bagi kesejahteraan generasi di masa yang akan datang melalui pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
4.1.2 Kebijakan Pembangunan Kabupaten Pacitan Untuk mencapai visi dan misi, maka diperlukan arah kebijakan pembangunan jangka
panjang
Kabupaten
Pacitan.
Arah
pembangunan
jangka
panjang
Kabupaten Pacitan 2005-2025 adalah arahan-arahan umum untuk menunjang perwujudan visi dan misi pembangunan Kabupaten Pacitan 20 tahun ke depan. Untuk memudahkan dalam menentukan arah pembangunan dan mampu menjangkau segenap aspek kehidupan, maka arah pembangunan di Kabupaten
52
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Pacitan 20 tahun diarahkan melalui strategi Gerakan Membangun Ekonomi Masyarakat (Gerbang Emas) Pacitan pada sasaran–sasaran sebagai berikut : a. Arah Kebijakan Misi Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing, Mandiri, BerakhlakMulia dan Berbudaya, meliputi :
Pembangunan Pendidikan diarahkan pada upaya perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat dan outputnya dapat terserap dalam lapangan kerja.
Pembangunan
Kesehatan
diarahkan
pada
peningkatan
derajat
kesehatan sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM.
Pembangunan Kependudukan diarahkan pada terwujudnya keluarga sejahtera dan pengendalian laju pertumbuhan dan persebaran penduduk dalam rangka menjaga keseimbangan daya dukung lingkungan.
Pembangunan
Ketenagakerjaan,
diarahkan
pada
terwujudnya
hubungan yang harmonis antara pemerintah, dunia usaha dan buruh serta penciptaan tenaga kerja yang berkualitas.
Pembangunan Kesejahteraan Sosial diarahkan pada peningkatan harkat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sehingga dapat berdaya dan memiliki akses untuk melakukan mobilitas ke peningkatan kualitas kehidupan.
Pembangunan Pemuda dan Olahraga diarahkan pada peningkatan kualitas generasi muda, yang memiliki karakter dan wawasan kebangsaan (nation building) serta beretika bangsa Indonesia.
Pemberdayaan Perempuan diarahkan pada terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan, dan perlindungan anak dalam rangka menjamin pemenuhan dan perlindungan hak serta tumbuh kembang anak.
Pembangunan dan Pemantapan Jatidiri Bangsa diarahkan pada terwujudnya karakter dan identitas bangsa yang terbuka dan berakar pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
53
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Penanggulangan Kemiskinan diarahkan pada upaya pemberdayaan masyarakat miskin dan kemudahan untuk melakukan akses terhadap peningkatan kualitas hidup berbasis keluarga.
Pembangunan Kehidupan Beragama diarahkan untuk memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan,
pembentukan akhlak mulia, memupuk etos kerja dan
menghargai prestasi.
Pengembangan Kebudayaan diarahkan pada pelestarian nilai-nilai budaya lokal yang mampu merespon secara positif dan produktif perkembangan modernisasi yang terjadi di masyarakat.
Indikator keberhasilan misi ini ditandai dengan meningkatnya angka melek huruf, meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah (APS); meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya usia harapan hidup; menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi; menurunnya prevalensi kurang gizi, menurunnya jumlah PMKS; terkendalinya laju pertumbuhan penduduk, perluasan lapangan kerja; meningkatnya produktifitas tenaga kerja, menurunnya Angka Kemiskinan, menurunnya konflik umat beragama, dan menurunnya angka kriminalitas. b. Arah Kebijakan Misi Terwujudnya Pertumbuhan Ekonomi yang didukung oleh Industri Berbasis Pertanian (Agroindustri), Kelautan dan Pariwisata, meliputi :
Penguatan Struktur Perekonomian diarahkan padapembangunan struktur perekonomian yang kokoh berbasis pada keunggulan kompetitif sektor primer yang didukung oleh sektor sekunder dan tersier yang diarahkan pada pemantapan kualitas pertumbuhan ekonomi daerah.
Penguatan Struktur Industri, diarahkan pada pengembangan sektor agroindustri berbasis industri kecil dan menengah melalui peningkatan kemitraan yang sejajar dengan usaha-usaha ekonomi lokal
Revitalisasi Pertanian, diarahkan pada peningkatan standarisasi produk hasil pertanian, ketersediaan input produksi pertanian, peningkatan 54
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
kualitas sumberdaya manusia dan infrastruktur pertanian, peningkatan kelembagaan petani, dan berkembangnya berbagai skim pembiayaan untuk usaha pertanian.
Peningkatan
Ketahanan
Pangan,
diarahkan
pada
peningkatan
ketersediaan pangan baik beras maupun non beras menuju terciptanya kemandirian pangan, dan peningkatan Pola Pangan Harapan (PPH) menuju ke tingkat yang ideal.
Peningkatan
Investasi
dan
Perdagangan
diarahkan
pada
peningkatan kepastian usaha, menjaga hak kepemilikan lahan dan penciptaan regulasi yang mendorong berkembangnya usaha, peningkatan koordinasi antar instansi terkait, dan penyederhanaan sistem dan prosedur investasi.
Peningkatan Daya Saing Pariwisata diarahkan pada peningkatan dan penumbuhan
kembali
potensi
pariwisata
yang
telah
berkembang
bersumber pada potensi alam dan budaya yang berwawasan lingkungan serta pelestarian budaya, peningkatan kuantitas dan varietas potensi unggulan pariwisata dan diversifikasi produk pelayanan pariwisata, pemberdayaan dan
pengembangan pemasaran pariwisata terpadu,
peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata, peningkatan kualitas SDM pariwisata,dan peningkatkan sosialisasi dan promosi wisata.
Peningkatan Daya Saing Industri diarahkan pada peningkatan nilai tambah dan produktivitas dari setiap produk industri, pengembangan IMKM sehingga dapat melakukan peran yang setara dengan industri besar, mendorong investasi baru yang diarahkan pada industri yang berorientasi ekspor.
Pengembangan Potensi Sumber Daya Kelautan diarahkan pada penciptaan pola pembangunan berkelanjutan berdasarkan pengelolaan sumber daya laut berbasis ekosistem, yang meliputi aspek-aspek sumber daya manusia, kelembagaan, ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya, dan teknologi. 55
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM diarahkan pada penumbuhan wirausaha baru, peningkatan kompetensi dan perkuatan kewirausahaan, peningkatan produktivitas, pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi dalam iklim usaha yang sehat.
Optimalisasi Peran Lembaga Keuangan dan Perbankan diarahkan pada peningkatan peran lembaga keuangan dan perbankan dalam pengembangan industri berbasis pertanian, kelautan dan pariwisata melalui penyediaan permodalan bagi koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Indikator keberhasilan misi ini yaitu meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas,
meningkatnya
ketersediaan
pangan,
meningkatnya
kesejahteraan masyarakat yang tercermin dari meningkatnya PDRB per kapita dan indeks nilai tukar petani/NTP dan menurunnya angka pengangguran serta kemiskinan. c.
Arah Kebijakan Misi Mewujudkan Infrastruktur Daerah yang Berkualitas dalam Mewujudkan Aktifitas Ekonomi yang Stabil, meliputi :
Pembangunan Transportasi diarahkan pada peningkatan jaringan transportasi berbasis zona – zona ekonomi untuk meningkatkan daya saing daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi, penanganan ruas jalan dengan mengutamakan pemeliharaan rutin dan berkala, peningkatan daya dukung dan kapasitas jalan dan jembatan untuk mengantisipasi pertumbuhan lalu lintas, peningkatan sistem jaringan jalan lintas yang mendukung
kebutuhan
industri
dan
kawasan
strategis
potensial,
peningkatan profesionalisme dan kemandirian institusi dan SDM bidang penyelenggaraan
prasarana
jalan,
peningkatan
peran
serta
aktif
masyarakat dan swasta untuk pembiayaan pembangunan prasarana jalan.
Pengelolaan Sumber Daya Air, diarahkan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air permukaan yang memberikan keadilan dan keselarasan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan dengan 56
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
melakukan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air, guna menjamin keberlanjutan daya dukungnya dengan menjaga kelestarian fungsi daerah tangkapan air dan keberadaan air bawah tanah, mewujudkan keseimbangan antara pasokan dan kebutuhan air, serta memperkokoh kelembagaan sumber daya air untuk meningkatkan keterpaduan dan kualitas pelayanan terhadap masyarakat
PembangunanPerumahan terpenuhinya
kebutuhan
dan
rumah
Permukiman yang
layak
huni
diarahkan utamanya
bagi bagi
masyarakat yang berpenghasilan rendah beserta pemenuhan sarana dan prasarana permukiman (air bersih, sanitasi, persampahan dan drainase), dengan membangkitkan potensi pendanaan dari berbagai sumber pembiayaan (pemerintah, swasta dan masyarakat) serta mengoptimalkan pemerataan persebaran penduduk serta pembangunan.
Pengembangan Wilayah, diarahkan pada terwujudnya percepatan pembangunan struktur dan pola ruang wilayah didukung infrastruktur ekonomi dalam menopang realisasi pemerataan pembangunan melalui percepatan pembangunan kawasan strategis, pengelolaan kawasan Iindung dan kawasan budidaya.
Penyelenggaraan Penataan Ruang diarahkan bagi terwujudnya ruang wilayah Pacitan sebagai Kabupaten yang mandiri, berdaya saing, aman, sekahtera. Dalam rangka mendukung hal itu maka sinergi dengan RTRW Kabupaten Pacitan merupakan kesatuan perencanaan pembangunan daerah yang tak bisa dipisahkan.
Pembangunan Sistem Informasidan Komunikasi diarahkan pada peningkatan kualitas SDM di bidang tehnologi informasi, peningkatan peran media untuk memeratakan dan mempermudah akses masyarakat terhadap informasi dan , peningkatan peran media massa dan cyber-
media sebagai alat kontrol sosial yang konstruktif, peningkatan peran serta
masyarakat
telekomunikasi
dan
dan
swasta
informasi,
dalam serta
mengembangkan peningkatkan
media
upaya-upaya 57
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
pencegahan dampak negatif atas pemanfaatan teknologi informasi. Indikasi dari keberhasilan misi ini, ditandai dengan meningkatnya status kemantapan jalan, meningkatnya cakupan pelayanan sarana prasarana, dasar Iingkungan permukiman dan perumahan, dan berkurangnya ketimpangan antar wilayah. d. Arah Kebijakan Misi Mewujudkan Suasana Aman dalam Kehidupan Politik, Hukum, Ekonomi, dan Sosial Budaya, meliputi :
Penyempurnaan Struktur Politik yang dititikberatkan pada proses pelembagaan
demokrasi,
optimalisasi
penyelenggara
pemerintahan,
kinerja
meningkatkan
lembaga-lembaga
kemampuan
mengelola
daerah secara baik dan bersih sebagai perwujudan kebijakan otonomi daerah serta konsolidasi dengan lembaga–lembaga di masyarakat.
Peningkatan
Kualitas
Proses
Politik
yang
diarahkan
pada
peningkatan kualitas proses dan mekanisme seleksi publik yang lebih terbuka bagi para pejabat politik dan publik; mewujudkan komitmen politik yang tegas terhadap pentingnya kebebasan media massa, keleluasaan berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat setiap warga negara berdasarkan aspirasi politiknya masing-masing.
Peningkatan Peranan Komunikasi dan Informasi yang diarahkan pada
mewujudkan
kebebasan
pers
yang
bertanggungjawab
dan
terlembaga serta menjamin hak masyarakat luas untuk berpendapat dan mengontrol jalannya penyelenggaraan negara, mewujudkan pemerataan informasi dengan mendorong munculnya media-media massa lokal yang independen; menciptakan jaringan informasi yang bersifat interaktif antara
masyarakat
dan
kalangan
pengambil
keputusan
politik;
menciptakan jaringan teknologi informasi dan komunikasi yang mampu menghubungkan seluruh link informasi yang ada untuk memudahkan proses sosialisasi dan trasparansi kebijakan;
58
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Penataan Peran Pemerintah dan Masyarakat yang diarahkan pada peningkatan peran serta masyarakat dalam proses politik, pemerintahan dan pembangunan, peningkatan ketaatan terhadap hukum, pembentukan kemandirian ekonomi masyarakat, penguatan pelaku ekonomi (kecil dan menengah) serta peningkatan tanggungjawab sosial.
Pembangunan
Keamanan
dan
Ketertiban
diarahkan
untuk
mewujudkan suasana yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan ditegakkannya tatanan sosial kemasyarakatan serta terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan. Indikator keberhasilan misi ini, ditandai dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi, meningkatnya jumlah organisasi masyarakat,
organisasi
politik,
organisasi
pemuda
dan
organisasi
masyarakat lainnya dan meningkatnya keberdayaan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Indikator Kinerja Misi IV adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi 2. Peningkatan persentase jumlah Organisasi Masyarakat, Organisasi Politik, Organisasi Pemuda dan Organisasi Masyarakat lainnya 3. Peningkatan
persentase
Keberdayaan
masyarakat
untuk
menjaga
ketertiban lingkungan e. Arah Kebijakan Misi Mewujudkan Pengelolaan Sumberdaya Alam yang Berwawasan Lingkungan, meliputi :
Pendayagunaan Sumber Daya Alam (SDA) Terbarukan, diarahkan untuk memberikan prioritas utama pada kepentingan daya dukung alam dan kelestarian Iingkungan serta kesejahteraan masyarakat, eksploitasi SDA yang mempertimbangkan kepentingan penduduk lokal, kestabilan daya dukung alam dan reklamasi paska eksploitasi;
Pendayagunaan Sumber Daya Alam Tak-Terbarukan diarahkan pada pemenuhan kepentingan daya dukung alam dan kelestarian lingkungan
hidup
serta
kesejahteraan
masyarakat
dengan 59
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
mempertimbangkan kepentingan penduduk lokal, kestabilan daya dukung alam dan reklamasi paska eksploitasi yang dilakukan secara benar;
Pengembangan Energi diarahkan untuk mewujudkan pemerataan dan pemenuhan distribusi energi serta penciptaan energi-energi utama yang bersumber dari energi terbarukan yang ramah lingkungan
Pemantapan
Kawasan
Lindung
diarahkan
pada
pemantapan
kelembagaan pengelolaan kawasan lindung, peningkatan konservasi lahan dan peningkatan kerjasama dengan lembaga yang berkompeten dan profesional dalam pengelolaan kawasan lindung;
Peningkatan
Rehabilitasi
Hutan
dan
Lahan
diarahkan
pada
penuntasan rehabilitasi pada sisa lahan kritis baik di dalam maupun di luar kawasan hutan dan meningkatkan jaminan tidak adanya lahan kritis baru, dan peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan;
Peningkatan Konservasi di Kawasan Budidaya diarahkan pada peningkatan penerapan langkah-langkah konservasi oleh masyarakat di kawasan budidaya, peningkatan pengaturan dan penegakan ketentuan konservasi di kawasan budidaya, peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) khususnya dalam bentuk hutan kota, dan internalisasi etika konservasi kepada masyarakat.
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, diarahkan pada peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui pemanfaatan jasa lingkungan yang ramah lingkungan dalam kegiatan pembangunan ekonomi,
sehingga
tidak
mempercepat
terjadinya
degradasi
dan
pencemaran lingkungan. Pemulihan dan rehabilitasi kondisi lingkungan hidup diprioritaskan pada upaya peningkatan daya dukung lingkungan dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.
Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, diarahkan pada peningkatan kelembagaan pengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup, penegakan hukum lingkungan, peningkatan sumber daya manusia, dan penanaman nilai dan etika 60
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
lingkungan dalam kehidupan sehari-hari termasuk proses pembelajaran sosial, serta pendidikan formal pada semua tingkatan;
Peningkatan Kesadaran Masyarakat untuk Mencintai Lingkungan Hidup, diarahkan pada penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas dan peduli terhadap isu sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Penanganan Bencana diarahkan pada peningkatan kemampuan dalam mitigasi, penanganan tanggap darurat dan paska bencana.
Indikasi dari keberhasilan misi ini ditandai dengan terpeliharanya kualitas Iingkungan hidup; meningkatnya sumberdaya alam hayati termanfaatkan dan diolah untuk industri; meningkatnya jumlah desa yang teraliri listrik dengan sumber energi konvensional dan terbaharukan, menurunnya lahan kritis akibat eksploitasi sumberdaya alam dan meningkatnya lahan yang ditangani. f.
Arah
Kebijakan
Misi
Mewujudkan
Pemerintahan
yang
Berkualitas,
Berlandaskan Prinsip-prinsip Good Governance dan Clean Government, meliputi:
Pembangunan Hukum diarahkan untuk mewujudkan ketertiban sosial melalui penegakan hukum yang adil, konsisten, konsekwen, aspiratif, dan tidak diskriminatif, penciptaan konstruksi hukum yang memberi peluang dan perlindungan bagi masyarakat sipil untuk berkontribusi dalam pengelolaan
negara
berdasarkan
prinsip-prinsip
demokrasi,
konstitusionalisme, hak-hak asasi manusia, dan hukum yang berkeadilan.
Penyelenggaraan penyelenggaraan
Pemerintahan
otonomi
daerah
diarahkan yang
untuk
mantap
mewujudkan
sehingga
mampu
mensejahterakan rakyat dan pemantapan tatakelola kepemerintahan yang baik (good governance).
Pembangunan
Politik
terselenggaranya
tata
diarahkan pemerintahan
untuk yang
dapat demokratis
menjamin melalui
pelembagaan demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai agama, kesantunan sosial, dan budaya Indonesia, hak-hak azasi manusia, dan 61
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
mengutamakan kepentingan kedaulatan bangsa serta tetap utuh-teguhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pembangunan
Komunikasi
dan
Informasi
diarahkan
untuk
mewujudkan masyarakat sadar informasi serta menjamin hak masyarakat luas untuk mendapatkan informasi yang transparant menuju proses pencerdasan
Peningkatan
Kualitas
Sumberdaya
Aparaturdiarahkan
padapeningkatan kualitas dan profesionalisme aparatur pemerintah, peningkatkan kepatuhan aparatur pemerintah pada kebijakan dan peraturan yang ditetapkan, peningkatan kuantitas dan kualitas prasarana dan sarana kerja, peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah melalui pengawasan internal, eksternal, dan pengawasan masyarakat; peningkatan kesejahteraan aparatur daerah melalui pola renumerasi berbasis sistem kinerja baik individual maupun instansi, peningkatan peran serta masyarakat dalam penentuan kebijakan publik, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan daerah, mewujudkan netralitas birokrasi dalam kehidupan politik, teknologi
informasi
termasuk
peningkatan pemanfaatan
pengembangan
e-government dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang transparan, pelayanan masyarakat, dan pengembangan potensi daerah; dan penataan sistem administrasi kependudukan yang mengarah pada peningkatan pelayanan, kualitas data dan informasi kependudukan.
Pembangunan
Keuangan
Daerah
diarahkan
pada
kemandirian
keuangan daerah melalui penyesuaian secara terarah dan sistematis untuk menggali sumber-sumber pembiayaan pembangunan serta dikelola dengan mengembangkan prinsip-prinsip akuntabel, transparan, efisien dan efektif (value for money). Indikator dari keberhasilan misi ini ditandai meningkatnya pelayanan publik, menurunnya kerugian
negara, meningkatnya partisipasi
politik
masyarakat, menurunnya angka kriminalitas, meningkatnya pendapatan asli 62
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
daerah
serta
meningkatnya
peranan
swasta
Kelurahan Sidoharjo
dalam
pembiayaan
pembangunan. 4.1.3 Tahapan dan Prioritas Pembangunan Kabupaten Pacitan Untuk memberikan arahan pelaksanaan yang lebih jelas perlu ditentukan tahapan pelaksanaan RPJPD Kabupaten Pacitan 2005 – 2025. Oleh karena Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berjangka waktu 5 (lima) tahunan merupakan penjabaran dari RPJPD, maka tahapan pelaksanaan RPJPD tersebut dituangkan dalam bentuk fokus pembangunan lima tahunan dalam kurun waktu 2005 sampai dengan 2025. Tahapan atau fokus pembangunan pada setiap periode harus menjadi panduan pokok kepala daerah pada periode bersangkutan dalam menyusun RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahunan. Adanya fokus pada setiap tahapan tidak berarti diabaikannya pembangunan di bidang lainnya. Hal itu semata-mata menunjukan penekanan atau prioritas utama pembangunan pada setiap tahapan. Tahapan dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Pembangunan tahap I(2006–2011) : Pemantapan Infrastruktur Wilayah dan Kualitas Sumberdaya manusia. Pada tahapan ini sasaran pokok pelaksanaan pembangunan
daerah
adalah
mewujudkan
infrastruktur
wilayah
yang
memadai baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, serta mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Pacitan yang berkualitas tinggi khususnya yang ditunjukan oleh indikator tingkat pendidikan dan keterampilan, derajat kesehatan, dan moralitas masyarakat serta aparatur pemerintahan daerah. Pembangunan infrastruktur meliputi infrastruktur dasar jalan, jembatan, dan drainase, serta infrastruktur yang mendukung langsung pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada industri pertanian, kelautan dan pariwisata. 2. Pembangunan
tahap
II(2011–2016)
:
Pemantapan
Produktivitas
dan
Pemerataan Pembangunan Daerah. Sasaran pokok pada tahapan ini adalah mewujudkan produktivitas ekonomi masyarakat yang tinggi khususnya produktivitas tenaga kerja di bidang pertanian, kelautan dan jasa pariwisata; mewujudkan pemerataan yang optimal dalam distribusi pelaksanaan dan 63
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
pencapaian hasil pembangunan antar wilayah kecamatan dan distribusi pendapatan antar kelompok masyarakat; dan mewujudkan pembangunan wilayah yang seimbang sesuai dengan fungsi masing-masing wilayah. Peningkatan produktivitas yang pesat merupakan pendorong utama bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi yang akan sangat berpengaruh terhadap akselerasi pembangunan Kabupaten Pacitan
pada tahap selanjutnya.
Sedangkan pemerataan pembangunan merupakan tangga utama untuk mencapai masyarakat yang makmur dalam keadilan. 3. Pembangunan tahap III(2016–2021) : Pemantapan Kemandirian Masyarakat. Sasaran pokok pada tahapan ini adalah mewujudkan masyarakat Kabupaten Pacitan yang memiliki kemandirian tinggi dalam membangun penghidupannya. Kemandirian tersebut sebagai implikasi dari berkembang pesatnya bidang pertanian, kelautan dan pariwisata di Kabupaten Pacitan.Wujud kemandirian tersebut yang utama adalah rendahnya tingkat ketergantungan terhadap pemerintahan daerah, tingginya daya beli, tingginya sikap positif dan tingkat partisipasi
swakarsa
masyarakat
dalam
pembangunan.
Kemandirian
masyarakat merupakan kunci bagi terwujudnya pembangunan yang digerakan oleh masyarakat, yaitu suatu situasi dimana masyarakat menjadi subjek pembangunan dalam arti yang sesungguhnya. 4. Pembangunan tahap IV(2021–2026) : Pemantapan Peran Daerah dalam Pembangunan Regional dan Nasional. Sasaran pokok pada tahapan ini adalah mewujudkan peran daerah yang menonjol dalam pembangunan di Jawa Timur dan lingkup Nasional. Khusus dalam konteks regional Jawa Timur, hal yang akan diwujudkan adalah mendayagunakan seluruh sumberdaya alam dan sumberdaya buatan yang telah terbangun, khususnya di bidang pertanian, kelautan
dan pariwisata, sehingga menjadi Kabupaten berbasis industri
pertanian, kelautan dan pariwisata yang paling diperhitungkan.
64
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
4.2 RTRW Kabupaten Pacitan 2010 – 2020 4.2.1 Kebijakan Struktur Ruang Struktur ruang wilayah Kabupaten Pacitan mempunyai tingkat kepentingan untuk mengatur daerah perdesaan, perkotaan dan pusat pertumbuhannya (pusat permukiman) serta kaitan antar pusat pertumbuhan, agar masalah ketimpangan pertumbuhan wilayah utara dan wilayah selatan di Kabupaten Pacitan dapat terselesaikan. Strategi pengembangan wilayah Kabupaten Pacitan terbagi atas strategi terhadap sistem pengembangan permukiman perdesaan, perkotaan dan infrastruktur
wilayah.
Selain
itu
dasar
perumusan
struktur
ruang
harus
mempertimbangkan: 1. Kegiatan ekonomi yang tidak memerlukan dukungan lahan relatif luas; 2. Pengembangan lahan di wilayah Utara hendaknya dikendalikan secara ketat karena terkait dengan fungsi sebagai kawasan perlindungan bagi wilayah bawahnya; 3. Kondisi lahan di wilayah Tengah yang rawan longsor, menyebabkan wilayah ini relatif kurang berkembang, sehingga interaksi antara wilayah Utara dan Selatan relatif rendah; 4. Wilayah Kars Pacitan Barat yang terletak di wilayah Selatan – Barat merupakan kawasan Kars kelas 1, sehingga di wilayah ini tidak boleh dilakukan kegiatan pertambangan; 5. Kegiatan ekonomi diarahkan pada pemberdayaan ekonomi lokal dengan sektor pariwisata sebagai sektor penggerak di hilir yang pada akhirnya akan menarik sektor-sektor primer untuk berkembang (mis : perikanan laut, lobster, melinjo, janggelan, jeruk, batu aji, keramik dan gerabah); 6. Pelayanan fasilitas dan prasarana perkotaan hendaknya dilakukan dengan sistem banyak pusat, meskipun dengan skala yang lebih rendah; 7.
Prioritas pengembangan ditekankan pada wilayah Selatan dengan penekanan fungsi utama sebagai pariwisata pantai dan gua. Serta kegiatan pertambangan di wilayah Selatan Timur.
65
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Pemantapan daerah pusat-pusat pelayanan wilayah perlu dilakukan agar pengembangan fungsi pusat pelayanan terkait dengan sistem pusat-pusat permukiman di tingkat wilayah lainnya dapat terjadi. Hal ini dilakukan dengan membentuk orde-orde kota bagi setiap kecamatan di Kabupaten Pacitan, sehingga tersusun suatu sistem hirarki kota. Struktur perwilayahan disusun dengan asumsi sebagai berikut: 1. Pembagian Sub Satuan Wilayah Pengembangan lebih berorientasi pada pembagian Wilayah Administrasi; 2. Setiap Sub Satuan Wilayah Pengembangan terdiri dari dari tiga wilayah administrasi Kecamatan. Adapun pembagian SSWP (Sub Satuan Wilayah Pengembangan) tersebut adalah sebagai berikut:
SSWP Utara terdiri dari Kecamatan Bandar, Nawangan dan Tegalombo dengan pusatnya Kecamatan Bandar;
SSWP Timur terdiri dari Kecamatan Tulakan, Ngadirojo dan Sudimoro dengan pusatnya Kecamatan Ngadirojo;
SSWP Barat terdiri dari Kecamatan Donorojo, Punung dan Pringkuku dengan pusatnya Kecamatan Punung;
SSWP Tengah terdiri dari Kecamatan Arjosari, Kebonagung dan Pacitan dengan pusatnya Kecamatan Pacitan;
3. Penentuan pusat dilakukan pada Kecamatan yang terletak di tengahtengah,selain juga mempertimbangkan kelengkapan fasilitas perkotaan dan orde kota. 4.2.2 Kebijakan Pengembangan Sarana dan Prasarana Wilayah Pengembangan sarana dan prasarana wilayah dilakukan guna pada seluruh pusatpusat wilayah dilakukan memenuhi kebutuhan, peningkatan pelayanan, dan pemerataan prasarana dan sarana pelayanan umum kepada masyarakat, sesuai dengan hirarki fungsi pelayanannya. Strategi penataan sistem prasarana wilayah Kabupaten Pacitan diuraikan sebagai berikut:
66
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
1. Pembangunan prasarana dan fasilitas pelayanan umum dilakukan secara terpadu
untuk
menunjang
pertumbuhan
ekonomi
Kabupaten
Pacitan,
pemerataan pembangunan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2. Pembangunan prasarana harus mampu mendukung perkembangan kawasan strategis agropolitan dengan fungsi didalamnya sebagai sentra produksi dan pusat pengumpul, kemudian juga mendukung perkembangan kawasan strategis pariwisata dan kawasan strategis PLTU. 3. Meningkatkan kemudahan hubungan antar lokasi, kawasan, dan antar wilayah dengan membangun jalan, meningkatkan fungsi dan peran jalan, kuantitas, kualitas, dan tingkat pelayanan jalan, penyediaan pedestrian, fasilitas terminal, pelabuhan laut dan penyediaan sarana angkutan umum 4. Menyediakan fasilitas pelayanan dan fasilitas penunjang kegiatan budidaya di wilayah laut, seperti pelabuhan pendaratan ikan (PPI), tempat pelelangan ikan (TPI), stasiun bahan bakar, sarana pelayanan industri kelautan, dan sarana wisata bahari 5. Menyediakan fasilitas pelayanan fasilitas penunjang pariwisata pada masingmasing obyek wisata guna mendukung perkembangan objek wisata yang ada. 6. Mengembangkan Jalan Lintas Selatan (JLS) guna menghubungkan sistem perdesaan antar wilayah dan mendorong pertumbuhan wilayah. 7. Meningkatkan pelayanan publik yang kondusif serta mengalokasikan berbagai fasilitas dan sarana kegiatan pelayanan kota ke seluruh wilayah kabupaten secara terstruktur 8. Menyediakan dan meningkatkan pengembangan fasilitas penunjang kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, mencakup fasilitas perbelanjaan/pasar, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas rekreasi dan olahraga dan lain-lain 9. Meningkatkan pengembangan sumber-sumber air bersih, kapasitas instalasi pengolahan, sistem distribusi pelayanan, dan mewujudkan sistem produksi air bersih siap minum untuk melayani seluruh wilayah Kabupaten Pacitan 10. Menjaga
kelestarian
badan-badan
air
serta
mata
air-mata
air
dan
meningkatkan sediaan air tanah melalui pemantapan perlindungan kawasan67
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
kawasan resapan air bagi pemenuhan kebutuhan air bersih di kawasan perdesaan, serta kawasan-kawasan lain yang belum atau tidak terlayani oleh sistem perpipaan 11. Pengembangan sistem jaringan drainase air hujan, sistem pembuangan limbah domestik, limbah industri, dan persampahan secara terpadu, terencana dan terprogram untuk seluruh wilayah Kabupaten Pacitan dalam rangka penanggulangan banjir dan penyehatan lingkungan permukiman kota. 12. Peningkatan pengembangan sistem pelayanan energi listrik dengan, perluasan jaringan distribusi pelayanan, dan peningkatan kualitas pelayanan. 13. Peningkatan kualitas pelayanan dan pengembangan sistem telekomunikasi dan informasi dengan mempertimbangkan kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi dan informasi. 4.2.3 Kebijakan Kawasan Lindung dan Budidaya Pengelolaan kawasan lindung dilakukan guna menjamin keseimbangan dan keserasian lingkungan hidup serta kelestarian pemanfaatan berbagai potensi sumberdaya alam yang ada sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Adapun strategi pengelolaan bagi kawasan lindung adalah sebagai berikut: 1. Memantapkan status hukum dan penegasan batas kawasan lindung. 2. Mengembangkan ruang hijau kota untuk menunjang fungsi lindung, mencakup hutan kota, jalur hijau kota, taman kota, taman lingkungan, dan zona penyangga hijau kota (buffer zone. 3. Menekan
seoptimal
mungkin
dampak
negatif
pembangunan
dan
perkembangan kawasan terhadap lingkungan 4. Menyelesaikan
permasalahan-permasalahan
di
kawasan
lindung,
baik
permasalahan yang menyangkut status hukum kawasan maupun pemantapan fungsi kawasan 5. Mengembalikan fungsi kawasan lindung yang mengalami kerusakan melalui kegiatan reboisasi, konservasi tanah dan air, serta upaya-upaya pemulihan lainnya 68
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
6. Pengelolaan
kawasan
lindung
secara
terpadu
dengan
Kelurahan Sidoharjo
memperhatikan
hubungan keterkaitan dan dampak kegiatan di ruang darat, ruang bumi, ruang laut, dan ruang udara terhadap ekosistem. Kawasan Strategis rawan bencana, terdiri atas kawasan kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan banjir, kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami dan kawasan sutet. Pada kawasan rawan bencana ini diarahkan untuk tidak digunakan sebagai kawasan permukiman maupun kawasan budidaya lainnya, hingga batas-batas yang diperbolehkan. Kemudian dalam rangka persiapan menghadapi kemungkinan datangnya bencana, maka perlu disusun suatu rancangan mitigasi bencana. Strategi pengembangan kawasan budidaya disusun dengan tujuan untuk meningkatkan keterkaitan fungsi, sinergi potensi, daya dukung, keselarasan, keseimbangan, dan keterpaduan pengembangan kawasan budidaya. Adapun strategi pengembangan kawasan budidaya di Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut: 1. Menciptakan,
menjaga,
memupuk
dan
mengoptimalkan
manfaat
dan
kesempatan yang ada dari keunggulan lokal yang dimiliki Kabupaten Pacitan 2. Mengoptimalkan
pengembangan
segenap
potensi
yang
ada
dengan
menekankan pengembangan pada sektor/subsektor unggulan dan sektor strategis, baik pariwisata, pertanian, pertambangan maupun industri, yang mampu memberi nilai tambah ekonomi yang tinggi tanpa harus merusak lingkungan 3. Pengembangan secara terpadu di permukiman perkotaan, permukiman perdesaan, kawasan strategis di wilayah darat, bawah tanah, udara, pesisir, dan di wilayah laut untuk menunjang perkembangan seluruh wilayah Kabupaten Pacitan. 4. Menyiapkan pembangunan kawasan strategis dengan menyediakan prasarana dan sarana pelayanan dasar.
69
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
5. Meningkatkan keterkaitan kawasan permukiman perkotaan dengan kawasan permukiman perdesaan, terutama antara sentra-sentra produksi di kawasan perdesaan dengan pusat-pusat kegiatan pelayanan kota. 6. Meningkatkan
pembangunan
prasarana
dan
sarana
dasar,
untuk
meningkatkan pengembangan potensi kawasan. 7. Mengembangkan potensi ekonomi rakyat dan potensi perekonomian daerah dengan mengkaitkan ekonomi antara pusat-pusat pertumbuhan dengan daerah hinterland-nya. 8. Meningkatkan laju pertumbuhan sektor/sub-sektor ekonomi yang produkproduknya telah mampu bersaing dan mengisi pasar diluar Kabupaten Pacitan serta mengamankan dan memantapkan pasar domestik untuk meningkatkan ketahanan ekonomi wilayah kota. 9. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia daerah agar dapat mengisi peluang usaha. 10. Meningkatkan kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Pacitan, Masyarakat dan Swasta dalam pelaksanaan pembangunan. 4.3 RDTRK Kecamatan Pacitan 2009 – 2029 4.3.1 Kebijakan dan Strategi Pemanfaatan Struktur Wilayah Kebijakan yang dilakukan dalam mendukung pemanfaatan struktur ruang wilayah Perkotaan Pacitan antara lain : 1. Kebijakan pengembangan kawasan perkotaan berdasarkan potensi masingmasing kawasan yang didukung dengan adanya pusat kegiatan pada masingmasing kawasan. Strategi yang dilakukan yaitu : a. Pengembangan kawasan perkotaan berbasis hasil perikanan di wilayah selatan Perkotaan Pacitan. b. Pengembangan kawasan perkotaan berbasis sektor perdagangan dan jasa yaitu pada bagian pusat Perkotaan Pacitan. 2. Kebijakan pengembangan kawasan perikanan, pariwisata dan industri untuk mengoptimalkan pertumbuhan kawasan Selatan Perkotaan Pacitan. Strategi yang dilakukan yaitu : 70
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
a. Pengembangan sarana prasarana pendukung, antara lain jaringan jalan, pengembangan pelabuhan, TPI, terminal dan sarana pendukung lainnya. b. Mendorong peningkatan produksi, pengolahan dan pemasaran produk perikanan sebagai satu kesatuan sistem. c.
Pengembangan sistem kelembagaan untuk menunjang pengembangan kawasan perikanan, pariwisata dan industri.
d. Pengembangan kerjasama dengan sektor swasta (investor) untuk berinvestasi dibidang perikanan, pariwisata dan industri pengolahan lainnya. e. Pengembangan wilayah pengelolaan perikanan, kawasan wisata, kawasan andalan laut, kawasan konservasi laut, pelabuhan perikanan dan areal budidaya di laut. Strategi struktur pemanfaatan ruang wilayah terdiri atas: pengembangan sistem pusat permukiman perkotaan, dan arahan sistem prasarana wilayah. Sistem pusat permukiman perkotaan dilakukan dengan membentuk pusat pelayanan kota secara berhirarki, dengan membentuk pusat pelayanan kota mulai dari pusat pelayanan antar bagian wilayah kota (BWK), pusat pelayanan setiap BWK, sampai pada pusat pelayanan pada setiap unit lingkungan. Untuk meningkatkan skala pelayanan pusat permukiman perkotaan ini dilakukan dengan membentuk hubungan pada pusat kecamatan (BWK). Penentuan orde kota menurut RTRW Provinsi Jawa Timur tahun 2029 disusun secara berhirarki dengan membentuk orde P1 (Megapolitan Surabaya – Malang), orde P2 (Perkotaan Metropolitan PASGERBANGKERTOSUSILA), Orde P3 (Surabaya Metropoitna Area), orde P4 (Kota Surabaya dan Malang) dan seterusnya. Perkotaan Pacitan merupakn orde P6. Selanjutnya perkotaan lain yaitu pusat-pusat BWK akan diberi kode orde di bawah P6 (P7, P8 dan seterusnya). Upaya mendorong pertumbuhan wilayah dan pemerataan pembangunan, dari sisi wilayah maka diperlukan pembentukan hirarki perkotaan mulai dari pusat kegiatan Perkotaan Pacitan (SWP Madiun dan sekitarnya) sampai pusat BWK (4 BWK yang pembagiannya berdasarkan batas administrasi kecamatan/kelurahan/desa). Untuk mendorong perkembangan wilayah maka Bagian Wilayah Kota (BWK) di Perkotaan 71
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Pacitan perlu didorong perannya melalui penyedian berbagai fasilitas dan infrastruktur yang memadai. Efisiensi pelayanan perkotaan ditentukan melalui skala pelayanan wilayah dengan membentuk perwilayahan, dengan pusat SWP melayani skala pelayanan wilayah dan Bagian Wilayah Kota (BWK) melayani skala lokal. 4.3.2 Kebijakan dan Strategi Pelestraian Kawasan Lindung Kawasan hutan kota dan kawasan sekitar mata air ditetapkan sebagai kawasan lindung yang tidak boleh dialihfungsikan untuk kegiatan budidaya dan harus dilestarikan. Selanjutnya pada kawasan yang mengalami perubahan fungsi akan dikembalikan ke fungsi semula. Kebijakan – kebijakan tersebut antara lain : 1. Kebijakan
pemantapan
fungsi
lindung
pada
kawasan
yang
memberi
perlindungan kawasan bawahannya. Strategi yang dilakukan yaitu : a
Pengembalian fungsi pada kawasan yang mengalami kerusakan melalui penanganan secara teknis dan vegetatif.
b
Pada kawasan yang meberi perlindungan kawasan bawahannya tetapi terjadi alih fungsi untuk budidaya maka perkembangan dibatasi dan dikembangkan tanaman/vegetasi yang memiliki fungsi lindung.
c
Kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan resapan air harus dipertahankan dan seoptimalkan untuk dihijaukan.
d
Peningkatan
peran
serta
dari
masyarakat
sekitar
kawasan
yang
memberikan perlindungan kawasan bawahannya untuk menjaga fungsi kawasan lindung. e
Peningkatan
kesadaran
lingkungan
kepada
masyarakat
melalui
pendidikan, pariwisata, penelitian dan lainnya. f
Peningkatan kerjasama antar intansi pemerintah yang berwenang dalam pengelolaan fungsi lindung baik untuk perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasinya.
2. Kebijakan pemantapan kawasan perlindungan setempat. Strategi yang dilakukan yaitu :
72
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
a. Kawasan perlindungan setempat di sempadan sungai harus dilestarikan dengan penanaman tanaman keras tegakan tinggi, sedangkan pada sempadan
pantai
dilestarikan
dengan
penanaman
hutan
bakau
(mangrove). Pengamanan kawasan perlindungan setempat sepanjang pantai dlakukan dengan mempertahankan ekosistem pantai yaitu hutan bakau
(mangrove),
Penggunaan
terumbu
fungsional
karang,
seperti
rumput
pariwisata,
laut
dan
estuaria.
pelabuhan,
hankam,
permukiman harus memperhatikan kaidah lingkungan dan ekosistem pesisir b. Pembatasan kegiatan yang tidak berkaitan dengan kawasan perlindungan setempat. c.
Kawasan perlindungan setempat sekitar mata air dibatasi fungsinya sebatas tempat wisata dan bebas dari bangunan serta penghijauan kawasan sekitar mata air untuk memberikan perlindungan mata air. Pemanfaatan mata air untuk irigasi lahan pertanian di Perkotaan Pacitandilakukan dengan tetap memperhatikan keseimbangan pasokan air serta kebutuhan masyarakat setempat.
3. Kebijakan penanganan kawasan rawan bencana alam. Strategi yang dilakukan yaitu : a. Menghindari kawasan yang rawan terhadap bencana alam gunung berapi, tsunami,banjir dan bencana lainnya sebagai kawasan terbangun. b. Pengembangan sistem informasi peringatan dini dari kemungkinan bencana alam. c.
Pengembangan SDM yang tanggap terhadap penanganan bencana (taruna siaga bencana).
d. Pengembangan
hutan
mangrove
dan
bangunan
yang
dapat
meminimalisasi bencana bila terjadi tsunami.
73
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
4. Kebijakan pemantapan kawasan lindung lainnya. Strategi yang dilakukan yaitu : a. Kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan hutan kota ekosistemnya harus dipelihara guna menjaga keberlanjutan fungsi hutan kota. b. Menjadikan kawasan sebagai obyek wisata dan penelitian, c.
Pelaksanaan kerjasama dalam pengelolaan kawasan.
Secara umum beberapa strategi yang diperlukan untuk pelestarian kawasan lindung di Perkotaan Pacitan adalah sebagai berikut:
Strategi pemantapan kawasan lindung mutlak ini adalah: menjaga dan mengembalikan fungsi kawasan, sedangkan pada kawasan yang telah digunakan tidak direkomendasikan untuk ditingkatkan. Kawasan ini mutlak harus menjadi kawasan lindung sedangkan kegiatan atau aktifitas manusia yang diijinkan hanya sebatas menikamti pemandangan alam dan pos informasi wisata dan perlindungan kawasan saja, atau memiliki kepentingan fungsi strategis.
Strategi pemantapan kawasan resapan air ini adalah pemantapan kawasan sebagai area yang mampu menjaga kelestarian sumberdaya air dengan tidak mengijinkan perubahan fungsi kawasan. Peningkatan daya dukung sumber air dilakukan dengan meningkatkan populasi vegetasi di kawasan lindung mutlak sesuai dengan fungsi kawasan, serta dengan mendayagunakan potensi tanah kritis, padang alang-alang, tanah tandus yang menjadi bagian dari kawasan lindung mutlak
Pengamanan berbagai kawasan lindung dari kegiatan penduduk yang cenderung akan mengganggu penggunaan kawasan tersebut
Pemanfaatan kawasan lindung, baik lindung mutlak maupun kawasan lindung bawahannya akan disesuaikan atau diarahkan dalam rangka pengamanan kawasan lindung dimaksud
Pengembangan strategi pelestarian yang dilakukan dengan kerjasama antara wilayah dalam menjaga kawasan konservasi
Pemanfaatan kawasan lindung bawahannya serta kawasan lindung lainnya diarahkan untuk menunjang fungsi lindung yang telah ditetapkan 74
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Bagi kawasan lindung di wilayah laut atau pantai, maka pemanfaatannya disesuaikan dengan kondisi pantai dan kegiatan yang telah ada namun tanpa mengganggu fungsi dari kawasan lindung tersebut
Pemanfaatan kawasan lindung wilayah kota/perkotaan dilakukan melalui pemanfaatan kawasan-kawasan tersebut untuk kegiatan jalur hijau dan ruang terbuka hijau
Pemanfaatan kawasan lindung jangan sampai mengganggu sistem ekologi yang telah berjalan dan sesuai dengan kondisi yang ada.
4.3.3 Kebijakan dan Strategi Pemanfaatan Kawasan Budidaya Kawasan budidaya yang ada di Perkotaan Pacitan
ditinjau dari luas lahannya
sebagian besar adalah kawasan permukiman dan pertanian /tegalan. Kawasan yang mengalami perkembangan cukup besar adalah: permukiman sedangkan yang
menunjukkan
proses
perkembangan
cukup
tinggi
adalah
kegiatan
perdagangan. Oleh karena itu pengembangan kawasan budidaya ini perlu ditunjang oleh adanya strategi terhadap keseimbangan perkembangan dan keserasian lingkungan yang ditunjang oleh pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan dan mempermudah kegiatan perekonomiaan. Maka strategi yang perlu dilakukan dalam rangka pemanfaatan kawasan budidaya di Perkotaan Pacitan adalah sebagai berikut:
Pengembangan dan pembangunan infrastruktur yang akan menunjang pemanfaatan kawasan budidaya perlu dilakukan agar dalam pemanfaatan kawasan budidaya tersebut dapat memberikan hasil yang optimal
Pemanfaatan kawasan budidaya yang ada perlu disesuaikan dengan kondisi fisik yang mendukungnya
Pemanfaatan kawasan budidaya yang lokasinya berdekatan dengan kawasan lindung perlu pengawasan yang cukup ketat
Pemanfaatan
kawasan
budidaya
dilakukan
sebesar-besarnya
untuk
kepentingan masyarakat
Pemanfaatan kawasan budidaya diharapkan tidak mengganggu ekosistem yang ada. 75
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
4.3.4 Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Prasarana Wilayah Sistem prasarana wilayah di Perkotaan Pacitan terdiri atas transportasi, listrik, telekomunikasi, sumberdaya air, drainase dan sistem prasarana lingkungan. Dampak dari perkembangan wilayah menuntut adanya dukungan sarana dan prasarana wilayah yang memadai sebagai kelengkapan wilayah yang tidak dapat dipisahkan.
Dengan
demikian
perkembangan
sistem
prasarana
wilayah
memerlukan sebuah strategi untuk pengembangannya, antara lain dengan mengintegrasikan satu sistem prasarana dengan prasarana lainnya, sehingga setiap perkembangan wilayah dengan seluruh aspek yang timbul dapat ditunjang oleh sistem prasarana yang memadai. A. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Transportasi Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Transportasi di Perkotaan Pacitan adalah : 1. Kebijakan optimalisasi fungsi jaringan jalan dan moda transportasi darat di Perkotaan Pacitan. Strategi pengembangan transportasi jalan dan moda darat antara lain : a. Membuat alternatif pengembangan sistem transportasi yang baru pada wilayah yang mempunyai tingkat perkembangan kegiatan fungsional sangat tinggi dan pada ruas-ruas jalan yang sering terjadi kemacetan lalu lintas b. Peningkatan
jaringan
jalan
dengan
pelebaran
atau
membuat
alternatif/jalan baru c.
Penetapan jalan sesuai dengan fungsi, kapasitas dan tingkat pelayanannya
d. Meningkatkan peran jalan arteri primer (Jalur Lintas Selatan) dan kolektor primer e. Pengaturan dan perencanaan pemisahan moda transportasi terutama untuk menghindari masuknya angkutan luar kota ke dalam wilayah perkotaan sehingga dapat mengurangi masalah transportasi (kemacetan) dalam wilayah perkotaan
76
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
2. Kebijakan
pengembangan
pelabuhan
Perkotaan
Pacitan.
Strategi
pengembangan pelabuhan antara lain : a. Pengembangan sarana prasarana pendukung pelabuhan umum. b. Pengembangan pelayaran untuk kegiatan bongkar muat barang. c.
Penyiapan lahan dan infrastruktur penunjang pelabuhan.
d. Menyiapkan
lembaga
pengelola
pengembangan
pelabuhan
yang
profesional untuk mendukung rencana pengembangan pelabuhan. e. Pengembangan fungsi pertahanan dan keamanan wilayah Pantai Selatan. B. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sumberdaya Energi Dengan berlakunya UU No. 20 Tahun 2002 tentang Kelistrikan di Indonesia, dimana sejak berlakunya UU tersebut telah terjadi perubahan struktur organisasi PT. PLN Indonesia sebagai satu-satunya penyelenggara kelistrikan di Indonesia. Kebijakan dalam pengembangan sumberdaya energi adalah optimalisasi tingkat pelayanan, perluasan jangkauan listrik sampai menjangkau wilayah kota. Strategi yang dilakukan terkait dengan kebijakan tersebut antara lain : a. Mengembangkan dan menyediakan tenaga listrik yang memenuhi standar mutu dan keandalan yang berlaku b. Pembangunan
instalasi
baru,
pengoperasian
instalasi
penyaluran
dan
peningkatan jaringan distribusi c.
Peningkatan jaringan listrik ke seluruh wilayah perkotaan
d. Mengembangkan sumberdaya energi secara optimal dan efisien dengan memanfaatkan sumber energi domestik serta energi yang bersih, ramah lingkungan dan teknologi yang efisien, guna menghasilakan nilai tambah untuk pembangkitan tenaga listrik sehingga terjamin tersedianya tenaga listrik yang diperlukan. e. Pengembangan sumberdaya energi dengan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan potensi wilayah, misalnya sumber energi tenaga angin, sinar matahari maupun ombak.
77
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
f.
Kelurahan Sidoharjo
Pengembangan kegiatan industri juga harus diantisipasi dengan perencanaan jaringan distribusi energi gas yang disesuaikan dengan kebutuhan sektor industri.
C. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Telekomunikasi Berdasarkan UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi yaitu liberalisasi penyelenggaraan
telekomunikasi
di
Indonesia
oleh
berbagai
macam
penyelenggara (provider), sehingga masyarakat semakin mendapatkan banyak pilihan pelayanan telekomunikasi. Dengan semakin banyaknya pelaku usaha pertelekomunikasian di Jawa Timur, dimana Perkotaan Pacitan merupakan salah satu sasaran tumbuhnya pemakai jasa telekomunikasi, maka bisa diperkirakan bahwa kebutuhan masyarakat akan jasa layangan telekomunikasi akan semakin tinggi. Kebijakan terkait dengan pengembangan telekomunikasi yaitu peningkatan jangkauan pelayanan dan kemudahan mendapatkannya serta kebijakan terhadap peningkatan jumlah dan mutu telematika tiap wilayah. Strategi pengembangan telekomunikasi di Perkotaan Pacitan ditekankan pada: a. Wilayah yang memiliki potensi tumbuhnya kegiatan ekonomi baru b. Mengembangkan jaringan primer (backbone) pada wilayah-wilayah potensial dengan menggunakan jaringan kabel tanam berkapasitas tinggi (Fibre optic) c.
Mengembangkan fasilitas telekomunikasi di seluruh wilayah kota sebagai tanggung jawab pemerintah dalam memberikan pelayanan telekomunikasi kepada seluruh lapisan masyarakat
d. Mengembangkan teknologi modern (pengembangan sambungan tanpa kabel) untuk meningkatkan luas daerah pelayanan, khususnya wilayah yang secara geografis memiliki lokasi yang sulit. e. Berkembangnya telepon tanpa kabel (handphone) yang didukung dengan pembangunan tower-tower penguat sinyal harus diantisipasi dengan peraturan pembangunan tower telekomunikasi. Hal ini bertujuan agar permasalahanpermasalahan akibat ketidakteraturan pembangunan tower telekomunikasi yang mengganggu kawasan permukiman terdekat dapat diantisipasi.
78
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
D. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sumberdaya Air Kebijakan terkait dengan pengembangan sumberdaya air di Perkotaan Pacitan ditekankan pada peningkatan sistem jaringan pengairan/irigasi serta optimalisasi fungsi dan pelayanan prasarana pengairan. Strategi untuk pengembangan sumberdaya air di Perkotaan Pacitan adalah: a. Pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi b. Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam upaya melestarikan kawasan resapan air untuk menjaga ketersediaan air tanah yang berpengaruh terhadap volume prasarana penampung air. c.
Perlindungan terhadap sumber-sumber mata air dan daerah resapan.
d. Mencegah terjadinya pendangkalan terhadap saluran irigasi. e. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung. E. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Prasarana Lingkungan Kebijakan terkait dengan pengembangan prasarana lingkungan di Perkotaan Pacitan antara lain mereduksi sumber timbunan sampah sejak awal, optimalisasi tingkat pelayanan sampah perkotaan, kebijakan penetapan ruang terbuka hijau (RTH), kebijakan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas lingkungan di Perkotaan Pacitan, diperlukan strategi dengan tujuan memberikan solusi terkait dengan pengelolaan lingkungan. Adapaun strategi tersebut adalah: a.
Meminimalisasi penggunaan sumber timbunan sampah yang sukar didaur ulang secara alamiah.
b.
Memanfaatkan ulang sapah (recycle) yang ada terutama yang memiliki nilai ekonomi.
c.
Mengolah sampah organik menjadi kompos.
d.
Pembangunan tempat pembuangan akhir yang dikelola dengan baik dengan lokasi jauh dari pemukiman
e.
Meningkatkan teknologi pengkomposan sampah organik, teknologi daur ulang sampah non organik serta teknologi sanitary landfill
79
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
f.
Kelurahan Sidoharjo
Pengelolaan lingkungan buatan ditekankan pada pengendalian pencemaran baik di daerah perkotaan terutama yang berkaitan dengan perlindungan mutu air tanah, laut dan udara serta pengelolaan limbah B-3 secara terpadu.
g.
Pengadaan taman dan hutan kota.
h.
Penetapan luasan RTH perkotaan minimum 30% dari luas area.
i.
Pengembagan jenis RTH dengan berbagai fungsinya.
4.4 Rencana Strategis Wilayah Pesisir Kabupaten Pacitan 4.4.1 Visi dan Misi Pengelolaan Wilayah Pesisir Dengan mempertimbangkan dinamika pembangunan nasional dan arah kebijakan pembangunan di daerah baik pada saat ini maupun yang akan datang,
serta
kecenderungan terjadinya perubahan global, sebagai unsur peluang atau ancaman serta kondisisarana dan prasarana, sumberdaya manusia, sumberdaya alam wilayahpesisir sebagai unsur kekuatan atau kelemahan. Maka disusun suatu visi dan misi pembangunan pesisir. Visi ini merupakan sari dari Visi Kabupaten Pacitan yaitu “Terwujudnya
Masyarakat Pacitan yang Maju, Adil dan Sejahtera, Religius dan Berbudaya”. Ditambah
dengan
isu
pengelolaan
wilayah
pesisir
yangdiformulasikan
berdasarkan konsultasi publik dengan berbagai stakeholders(pemerintah dan non pemerintah). Dengan mengacu pada hal tersebut diatas maka ditetapkan visi dari pembangunan wilayah pesisir Kabupaten Pacitan adalah :
”Terwujudnya Berwawasan
Pengelolaan Lingkungan
dan
Sumberdaya Berkelanjutan
Pesisir untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”. Berdasarkan Visi pembangunan wilayah pesisir tersebut di atas maka ditetapkan Misi dari pembangunan wilayah pesisir kabupaten Pacitan sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya pesisir yang berwawasan lingkungan 2. Meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia melalui Penguasaan Teknologi
dalam pengelolaan sumberdaya pesisir
80
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
3. Meningkatkan
pengelolaan
sumberdaya
pesisir
bagi
Kelurahan Sidoharjo
peningkatan
kesejahtaraan Masyarakat di wilayah pesisir 4. Meningkatkan fungsi pengawasan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya pesisir 4.4.2 Kebikjakan Pengelolaan Wilayah Pesisir Kebijakan
pengembangan
wilayah
pesisir
dan
pulau-pulau
kecil
adalah
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu dari tahap perencanaan, pengelolaan hingga pengawasan dan pengendalian. Berdasarkan isu yang ada, maka kebijakan pengelolaan wilayah pesisir dilakukan antara lain: 1. Pola Penggunaan Lahan dan Perairan Pola penggunaan lahan pada kawasan pesisir memiliki hubungan intensif antara air dan elemen kota. Pola tata guna lahan merupakan suatu upaya dalam merencanakan lahan dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk pengkhususan fungsi-fungsi tertentu. Rencana tentang tata guna lahan merupakan kerangka kerja yang menetapkan keputusankeputusan tentang keterkaitan antara lokasi, kegiatan/aktifitas, dan manusia. 2. Kebijakan Pengembangan Tata Ruang Kawasan Pesisir Wilayah pesisir Kabupaten Pacitan berbatasan langsung dengan pantai selatan Pulau Jawa, dengan karakteristik gelombang yang cukup besar rata-rata melebihi 1,5 m di tepi pantai, sedangkan karakteristik pantainya berpasir dari yang landai sampai curam. Pengembangan tata ruang kawasan pesisir sebaiknya memperhatikan garis sempadan pantai. Kondisi sempadan pantai kawasan pesisir Pacitan saat ini telah mengalami perubahan fungsi. Perubahan tersebut terlihat dari beberapa bangunan yang didirikan di sempadan pantai, baik permanen maupun semi permanen. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 17 Tahun 2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP-3K) yang menjelaskan bahwa sempadan pantai merupakan salah satu kawasan konservasi yang harus
dijaga
kelestariannya,
dilindungi,
dan
dimanfaatkan
secara
berkelanjutan. Sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian yang 81
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Dari penjelasan tersebut maka disimpulkan bahwa sempadan pantai Pacitan seharusnya dapat dimanfaatkan tidak hanya sebagai lahan yang bermuatan ekonomis tetapi juga menjadi salah satu upaya penanganan mitigasi bencana bagi kawasan pesisir dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
4.5 Rencana Zonasi 2011 4.5.1 Konsep Pengembangan Wilayah Secara teoritis terdapat banyak alternatif dalam mengembangkan suatu wilayah perdesaan. Dalam konteks perencanaan wilayah desa pesisir di Kabupaten Pacitan ini maka konsep yang sesuai adalah konsep pengembangan kawasan sektoral. Prinsip dasar dari konsep dari strategi bentuk desa yang sektoral adalah suatu pola peruntukan lahan yang terdiri atas pusat-pusat pelayanan yang jumlahnya lebih dari satu. Dengan demikian tiap pusat pelayanan memiliki jangkauan pelayanannya sendiri. Namun demikian, pusat-pusat pelayanan tersebut tidaklah memiliki hirarki yang sama. Pusat pelayanan yang termasuk kategori pusat desa biasanya memiliki hirarki yang lebih tinggi sedangkan pusat-pusat pelayanan lainnya memiliki hirarki lebih rendah. Pola peruntukan lahan yang demikian tampaknya berupaya menyempurnakan kondisi yang ada pada desa
yang
terbentuk secara linear (Ribbon Pattern) maupun kosentris. Implementasi dari konsep bentuk desa sektoral ini ialah : a. Kawasan Pengembangan Desa Terpadu
dibagi dalam 4 Bagian Wilayah
Pengembangan (WP) dengan mempertegas pusat – pusat yang ada. Empat WP ini terpisah pada desa yang saat ini memiliki tingkat intensitas kegiatan tinggi atau memilki kecenderungan perkembangan yang tinggi, yaitu : Pusat Desa
berada di sekitar lokasi Kantor Kecamatan yang ada di Kelurahan
Sidoharjo dengan fungsi primer sebagai pusat kegiatan perdagangan dan jasa serta pelayanan umum. Lokasi ini juga menjadi pusat WP dengan penekanan fasilitas merata dengan WP lainnya.
82
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
b. Dalam konsep ini peranan tiap zona pengembangan meskipun dibagi atau disebarkan dalam pusat atau sub pusat yang lebih banyak tetap dapat difungsikan dengan peranan eksisting, c.
Pembangunan jalan lokal sekunder dengan tujuan pembentuk frame desa dan mempertegas fungsi pusat skala desa maupun skala zona pengembangan ataupun unit lingkungan.
d. Pola ini dipakai sebagai acuan dalam pengembangan kawasan. Pusat-pusat pelayanan yang lebih rendah ditempatkan pada lokasi-lokasi pengembangan Desa yang ditujukan untuk memacu perkembangan kawasan ke arah yang dikehendaki. Pola ini tampaknya sangat sesuai untuk pengembangan Kelurahan Sidoharjo. Berdasarkan atas beberapa poin diatas, maka strategi yang digunakan dalam proses penyusunan rencana dalam tahap selanjutnya mengarah pada penyebaran lokasi pusat kegiatan secara merata pada seluruh wilayah perencanaan. Mengacu pada hal ini maka pemilahan wilayah perencanaan
dalam bentuk WP adalah
sebagai berikut : A. Wilayah Pengembangan Utama. Berpusat pada Kelurahan Sidoharjo dengan fungsi utama untuk kegiatan perkantoran (Kantor Kecamatan), perdagangan dan jasa dan kegiatan berbasis sumberdaya pesisir seperti perikanan dan wisata bahari. Berdasarkan hasil analisis, Kelurahan Sidoharjo memiliki peran sebagai pusat kegiatan perekonomian di wilayah perencanaan. Di sisi lain, keberadaan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) akan menjadi pusat kegiatan pendaratan ikan serta pemasaran hasil perikanan di wilayah perencanaan. Kegiatan wisata bahari dapat dilakukan di sebelah timur muara sungai. Kondisi eksisting saat ini dimana telah ada pengembangan objek wisata pantai dapat sangat mendukung untuk pengembangan wisata bahari. Sedangkan fungsi sekunder dari Kelurahan Sidoharjo adalah untuk kegiatan pendidikan dan resapan air.
83
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
B. Wilayah Penyangga. Wilayah Penyangga ini meliputi Kelurahan Ploso dengan fungsi utama untuk kegiatan perdagangan dan jasa, wisata bahari, dan permukiman. Kelurahan Ploso merupakan penghubung antara Desa Sirnoboyo dan Desa Kembang dalam koneksinya dengan Kelurahan Sidoharjo. Kelurahan Ploso dapat juga menjadi daerah target pemasaran hasil perikanan melalui pengembangan Kawasan Wisata Bahari di kelurahan tersebut. Fungsi Sekunder dari Kelurahan Ploso adalah untuk kegiatan pendidikan dan pertanian. C. Wilayah Pendukung Wilayah Pendukung ini meliputi Desa Sirnoboyo dan Desa Kembang dengan fungsi utama untuk kegiatan industri rumah tangga dengan produk unggulan terasi dan sale pisang, dan untuk kegiatan pertanian. Desa Kembang dikembangkan sebagai desa produksi bahan baku terasi untuk diolah di Desa Sirnoboyo sebagai desa pengolah hasil perikanan. Sedangkan fungsi sekunder wilayah pendukung adalah untuk kegiatan pendidikan, permukiman dan konservasi. Gambar Peta 4.1 Konsep Pengembangan Wilayah
84
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
4.5.2 Rencana Struktur Ruang A. RENCANA PUSAT PELAYANAN Wilayah perencanaan merupakan desa – desa pesisir yang juga terdapat di Perkotaan Pacitan. Sehingga struktur ruang yang dibentuk harus dilandaskan dengan sumberdaya pesisir sekaligus memperhatikan kedudukannya terhadap Kawasan Perkotaan Pacitan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah. Seperti disebutkan sebelumnya, kedudukan Desa Sidoharjo sebagai WP Utama yang didukung oleh Desa Ploso, Desa Sirnoboyo dan Desa Kembang. Pembagian pusat pelayanan di wilayah perencanaan dilandaskan pada konsep pengembangan wilayahnya dimana Kawasan Perkotaan Pacitan mempunyai struktur ruang yang linear yang awalnya pertumbuhan kota ini di sekitar pasar Perkotaan Pacitan kemudian menyebar mengikuti perkembangan secara linear kea rah Utara, Barat, Selatan dan timur. Berdasarkan hal – hal tersebut maka struktur pusat pelayanan di wilayah perencanaan adalah sebagai berikut : 1. Pusat Pelayanan Utama; yaitu Kelurahan Sidoharjo yang terpusat di Dusun Barak dan Dusun Tuban sebagai pusat pelayanan administrasi (kantor kecamatan dan kantor kelurahan) serta pusat perdagangan dan jasa. Jangkauan pelayanan dari Pusat Pelayanan Utama mencakup seluruh wilayah perencanaan. Pusat pelayanan Utama mempunyai sub pusat pelayanan yaitu : a. Sub Pusat Pelayanan Perikanan yang terpusat di PPP Tamperan dan TPI sebagai pusat kegiatan berbasis sumberdaya perikanan dan pusat pendaratan ikan di wilayah perencanaan. Seluruh kegiatan pendaratan dan pemasaran hasil perikanan akan dipusatkan di PPP Tamperan dan TPI. b. Sub Pusat Pelayanan Wisata yang terpusat di Dusun Teleng dan Barehan (Kelurahan Sidoharjo) dan wilayah pantai Kelurahan Ploso sebagai sentra kegiatan wisata pantai. Keberadaan kawasan wisata akan menimbulkan aktifitas ekonomi yang akan menarik tenaga kerja dan menjadi target pemasaran hasil – hasil perikanan.
85
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
2. Pusat Pelayanan Pendukung; yaitu Desa Sirnoboyo dan Desa Kembang yang berpusat di Dusun Ngemplak (Desa Sirnoboyo) dan Dusun Krajan (Desa Kembang) sebagai pusat pelayanan administrasi dan pusat pengolahan hasil perikanan. Pusat – pusat pelayanan ini harus didukung oleh jaringan infrastruktur di wilayah perencanaan. B. RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI Jaringan transportasi mempunyai fungsi sebagai penghubung antar pusat/sub pusat pelayanan dan menghubungkan wilayah perencanaan dengan pusat kegiatan yang berada di luar wilayah perencanaan. Jaringan transportasi yang akan dikembangkan di wilayah perencanaan antara lain adalah sebagai berikut. 1. Jaringan Jalan Arteri Primer 2. Jaringan jalan arteri primer yang akan dikembangkan di wilayah perencanaan terkait dengan program nasional yaitu pengembangan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Jalan Arteri Primer tersebut menghubungkan Pacitan dengan Kabupaten – kabupaten di wilayah selatan Jawa. JJLS yang akan dibangun direncanakan melewati Kelurahan Ploso, Desa Kembang dan Desa Sirnoboyo. Pembangunan JJLS akan mempermudah aksesibilitas antara Desa Sirnoboyo dan Desa Kembang menuju Kelurahan Sidoharjo. Dengan adanya JJLS ini akan terbentuk simpul – simpul perdagangan baru dan meningkatkan nilai jual hasil – hasil sumberdaya pesisir seperti terasi, ikan dsb. Panjang jalan JJLS yang direncanakan adalah sekitar 4,75 kilometer. Pembangunan JJLS ini akan diikuti oleh pembangunan jembatan akan diikuti oleh pembangunan jembatan karena jalan tersebut akan melewati dua sungai yaitu Sungai Grindulu dan sungai kecil di Desa Sirnoboyo. 3. Jalan Kolektor Primer 4. Jaringan jalan kolektor primer yang dikembangkan di wilayah perencanaan terkait adalah jalan kolektor primer eksisting yang saat ini sudah ada yaitu Jl. WR. Supratman dan Jl. Gatot Subroto. Jalan Kolektor Primer tersebut menghubungkan
Perkotaan
Pacitan
dengan
Kelurahan
Sidoharjo
dan 86
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Kelurahan Ploso. Pengembangan jalan kolektor primer tersebut diarahkan pada peningkatan kualitas jalan, pemberian jalur hijau, pemberian median jalan, pelebaran jalan serta pemberian trotoar. Hal tersebut diperlukan untuk mendukung pembangunan JJLS yang akan bersambung dengan jalan kolektor primer tersebut. Status jalan ini merupakan Jalan Nasional sehingga dalam pengembangannya harus dikoordinasikan dengan pemerintah pusat. Panjang jalan kolektor primer yang direncanakan adalah sekitar 5,8 kilometer. 5. Jalan Lokal a. Jaringan jalan lokal antar/intra desa dikembangkan dengan melakukan pengaspalan
dan
peningkatan
kualitas
jalan.
Pengaspalan
dan
peningkatan kualitas jalan dilakukan terutama pada jalan – jalan yang terkoneksi dengan jalan kolektor primer atau dengan jalan arteri primer. Sedangkan jalan – jalan setapak pada saat ini akan ditingkatkan menjadi jalan lokal. 6. Pengembangan Terminal dan angkutan umum 7. Selain pengembangan jaringan jalan, untuk memperlancar aksesibilitas perlu dibangun jaringan angkutan umum dan simpul – simpulnya. Pengembangan jaringan angkutan umum diperlukan untuk menghubungkan desa – desa di wilayah perencanaan dalam fungsinya sebagai angkutan barang dan orang. Rute angkutan umum yang dapat dikembangkan adalah rute Sirnoboyo – Kembang – Ploso – Teleng melewati JJLS. Rute lain yang juga dapat dikembangkan adalah rute Terminal Pacitan – Teleng. Dengan adanya rute angkutan umum ini maka akses menuju kawasan wisata pantai dapat lebih mudah. Untuk mendukung pengembangan rute tersebut perlu dibangun terminal dengan skala lokal/terminal tipe C. Terminal ini dibangun dekat dengan Pantai Teleng yang merupakan ujung barat Teluk Pacitan dan di Desa Sirnoboyo. Terminal yang sudah ada saat ini adalah terminal tipe A yang terdapat di Jalan Gatot Subroto – Kelurahan Ploso. Terminal ini melayani rute – rute antar Provinsi yang menghubungkan Pacitan dengan Solo dan kota – kota lain di Jawa Timur.
87
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
8. Alur Pelayaran Selain pengembangan transportasi darat, di wilayah perencanaan juga dikembangkan alur pelayaran. Alur pelayaran
ini menghubungkan antara
Desa Kembang dan PPP Tamperan. Hal ini dimaksudkan agar nelayan – nelayan di Desa Kembang dan Sidoharjo dapat mendaratkan ikan di PPP Tamperan. Alur lain yang dikembangkan adalah alur untuk mengakses PPP Tarempa dari luar Teluk Pacitan. Koordinat Alur Pelayaran tersebut yaitu : a. Alur Pelayaran Keluar/Masuk Pelabuhan Perikanan dari/menuju perairan lepas. Dengan koordinat : 111° 04‟ 37‟‟ BT / 08° 13‟ 45‟‟ 111° 04‟ 51‟‟ BT / 08° 13‟ 45‟‟ 111° 05‟ 01‟‟ BT / 08° 13‟ 58‟‟ 111° 05‟ 01‟‟ BT / 08° 14‟ 49‟‟ b. Alur Pelayaran Lokal dari/menuju Pelabuhan Perikanan – Sungai Girindulu. Dengan koordinat : 111° 06‟ 13‟‟ BT / 08° 14‟ 01‟‟ 111° 06‟ 02‟‟ BT / 08° 14‟ 04‟‟ 111° 04‟ 51‟‟ BT / 08° 13‟ 45‟‟ 111° 04‟ 37‟‟ BT / 08° 13‟ 45‟‟ Gambar Peta 4.2 Rencana Struktur Ruang
88
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
4.5.3 Rencana Pola Ruang A. RENCANA KAWASAN LINDUNG Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Luas keseluruhan Rencana Kawasan Lindung sebesar 748,74 ha. Rencana Kawasan Lindung di wilayah perencanaan mencakup: a.
Zona Resapan Air;
terdapat di dua kelurahan/desa yaitu di Kelurahan
Sidoharjo dan Desa Kembang b.
Zona Sempadan Sungai; terdapat di Desa Kembang dan Desa Sirnoboyo
c.
Zona Sempadan Pantai; terdapat di Kelurahan Sidoharjo, Kelurahan Ploso dan Desa Kembang
d.
Zona Konservasi Ekosistem Muara Sungai; di Desa Kembang
Arahan Pengelolaan Zona Resapan Air mencakup : a. Pemanfaatan ruang secara terbatas untuk kegiatan budidaya tidak terbangun yang memiliki kemampuan tinggi dalam menahan limpasan air hujan; b. penyediaan sumur resapan dan/atau waduk pada lahan terbangun yang sudah ada; c.
Kegiatan
yang
diperbolehkan
adalah
untuk
kepentingan
pendidikan,
penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ekowisata sepanjang tidak mengganggu fungsi lindung serta mempertahankan pertanian lahan kering yang ada. d. Tidak diizinkan melakukan pemanfaatan ruang yang mengubah bentang alam, mengganggu kesuburan dan keawetan tanah, fungsi hidrologis serta kelestarian flora dan fauna pada zona resapan air e. Pengendalian fungsi hidrologis Zona Resapan Air yang telah mengalami kerusakan melalui rehabilitasi dan konservasi; f.
Penataan batas di lapangan untuk memudahkan pengendaliannya; dan
g. Reboisasi pada kawasan yang mengalami kritis lingkungan.
89
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Arahan Pengelolaan Zona Sempadan Pantai mencakup : 1. Zona sempadan pantai terbuka bagi akses publik 2. Pengembangan struktur alami dan struktur buatan untuk mencegah abrasi 3. Pemberian
sanksi
tegas
terhadap
segala
bentuk
pengrusakan
dan
pemanfaatan tanpa memenuhi ketentuan yang diberlakukan 4. Pemberian pendidikan kepada masyarakat mengenai arti penting sempadan pantai 5. Semua jenis kegiatan penambangan dan kegiatan lain yang berpotensi merusak sempadan pantai dilarang 6. kegiatan atau bangunan yang diperbolehkan di zona sempadan pantai, mencakup : a. kegiatan yang tidak berdampak negatif terhadap fungsi lindungnya mencakup : obyek wisata, rekreasi pantai, olahraga pantai, kegiatan terkait perikanan tangkap, kegiatan pertanian lahan basah, budidaya perikanan, dan kegiatan ritual keagamaan; b. Bangunan bangunan fasilitas penunjang pariwisata non permanen dan temporer, bangunan umum terkait sosial keagamaan, bangunan terkait kegiatan perikanan tradisional, budidaya perikanan dan dermaga, bangunan pengawasan pantai, bangunan pengamanan pantai dari abrasi, bangunan evakuasi bencana, dan bangunan terkait pertahanan dan keamanan; Arahan Pengelolaan Zona Sempadan Sungai mencakup : 1. Pelarangan pendirian bangunan kecuali bangunan untuk pengelolaan badan air dan/atau pemanfaatan air 2. Pembatasan pendirian bangunan hanya untuk menunjang fungsi taman rekreasi 3. Pengembangan struktur alami dan struktur buatan untuk mencegah banjir 4. Pemberian
sanksi
tegas
terhadap
segala
bentuk
pengrusakan
dan
pemanfaatan tanpa memenuhi ketentuan yang diberlakukan
90
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
5. Pemberian pendidikan kepada masyarakat mengenai arti penting sempadan sungai 6. Semua jenis kegiatan penambangan dan kegiatan lain yang berpotensi merusak sempadan sungai dilarang 7. kegiatan atau bangunan yang diperbolehkan di kawasan sempadan sungai yaitu kegiatan yang tidak berdampak negatif terhadap fungsi lindungnya antara lain pendidikan dan penelitian. penambatan perahu, rekreasi, pertanian, dan kegiatan keagamaan. Arahan Pengelolaan Zona Perlindungan Muara Sungai mencakup : 1. Pelarangan kegiatan pembangunan yang bersifat massal dan intensif 2. Pemberian
sanksi
tegas
terhadap
segala
bentuk
pengrusakan
dan
pemanfaatan tanpa memenuhi ketentuan yang diberlakukan 3. Pelarangan semua jenis kegiatan penambangan dan kegiatan lain yang berpotensi merusak ekosistem muara sungai 4. Kegiatan atau bangunan yang diperbolehkan di Zona Perlindungan Muara Sungai, mencakup : a. kegiatan yang tidak berdampak negatif terhadap fungsi lindungnya mencakup : penelitian dan pendidikan, wisata alam terbatas, kegiatan terkait perikanan tangkap skala kecil, dan kegiatan ritual keagamaan; b. Bangunan fasilitas penunjang pariwisata non permanen dan temporer, bangunan terkait kegiatan perikanan tradisional, serta bangunan non permanen untuk penelitian. Arahan Pengelolaan Zona Ruang Terbuka Hijau mencakup : 1. Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau untuk kegiatan rekreasi dan interaksi sosial 2. Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk bangunan penunjang kegiatan rekreasi dan fasilitas umum lainnya; 3. Pelarangan pendirian bangunan selain yang disebut pada poin 2.
91
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Gambar Peta 4.3 Rencana Kawasan Lindung
B. Rencana Kawasan Budidaya Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Luas keseluruhan Rencana Kawasan Budidaya sebesar 1.183,70 ha. Rencana Kawasan Budidaya di wilayah perencanaan mencakup: a. Zona Pertanian; terdapat di seluruh desa/kelurahan di wilayah perencanaan b. Zona Permukiman; terdapat di seluruh desa/kelurahan di wilayah perencanaan c.
Zona Perdagangan/jasa/perkantoran; terdapat di seluruh desa/kelurahan di wilayah perencanaan
d. Zona Fasilitas Umum/Sosial; terdapat di seluruh desa/kelurahan di wilayah perencanaan e. Zona Wisata Pantai; terdapat di Kelurahan Sidoharjo dan Kelurahan Ploso f.
Zona Prasarana Perikanan; terdapat di Kelurahan Sidoharjo dan Desa Kembang
92
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
g. Zona Perikanan Budidaya Tambak; terdapat di Kelurahan Sidoharjo dan Desa Kembang h. Zona Industri/Pergudangan; terdapat di Kelurahan Sidoharjo i.
Zona Pertahanan Keamanan; terdapat di Kelurahan Sidoharjo
Arahan Pengelolaan Sub Zona Pertanian Lahan Basah mencakup : a. Mengamankan kawasan persawahan sebagai sawah abadi b. Mempertahankan dan memelihara jaringan irigasi pada kawasan persawahan c.
Pembatasan alih fungsi lahan sawah beririgasi untuk kegiatan pemanfaatan umum lainnya, kecuali untuk fasilitas umum/sosial yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Daerah.
d. Pemerintah Daerah dan masyarakat wajib menjaga keberlangsungan pasokan air bagi lahan persawahan
Arahan Pengelolaan Sub Zona Pertanian Lahan Kering mencakup : a. Mengembangkan komoditas sesuai dengan kebutuhan pasar b. Diversifikasi tanaman dapat dilaksanakan sepanjang persyaratan teknis terpenuhi Arahan Pengelolaan Sub Zona Permukiman Kepadatan Menengah - Tinggi mencakup antara lain : a. Pengembangan jaringan infrastruktur dasar seperti prasarana listrik, air bersih, persampahan, air limbah b. Pengembangan bangunan perumahan tahan gempa c.
Penerapan syarat – syarat pendirian dan penggunaan bangunan
d. Pelarangan pendirian tempat hiburan dan pertokoan e. Kegiatan perdagangan yang diperbolehkan adalah kegiatan perdagangan yang berskala rumah tangga seperti warung Arahan Pengelolaan Sub Zona Permukiman Kepadatan Rendah mencakup : a. Pengembangan jaringan infrastruktur dasar seperti prasarana listrik, air bersih, persampahan, air limbah 93
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
b. Pengembangan bangunan perumahan tahan gempa c.
Penerapan syarat – syarat pendirian dan penggunaan bangunan
d. Pembatasan kepadatan penduduk pada kisaran 600 jiwa/km atau 6 jiwa/ha e. Pelarangan pendirian tempat hiburan dan pertokoan f.
Kegiatan perdagangan yang diperbolehkan adalah kegiatan perdagangan yang berskala rumah tangga seperti warung
Arahan Pengelolaan Zona Perdagangan/Jasa/Perkantoran mencakup : a. Pengembangan jaringan infrastruktur dasar seperti prasarana listrik, air bersih, persampahan, air limbah b. Pengembangan bangunan tahan gempa c.
Penerapan syarat – syarat pendirian dan penggunaan bangunan
d. Pendirian minimarket, pertokoan serba ada, mall, dan sejenisnya minimal berjarak 500 meter dari pasar tradisional e. Perbaikan lingkungan pasar tradisional menjadi pasar yang bersih dan higienis f.
Setiap bangunan usaha/jasa/perkantoran harus menyediakan fasilitas parkir yang cukup
Arahan Pengelolaan Zona Fasilitas Umum/Sosial mencakup : a. Pengembangan jaringan infrastruktur dasar seperti prasarana listrik, air bersih, persampahan, air limbah b. Pengembangan bangunan tahan gempa c.
Penerapan syarat – syarat pendirian dan penggunaan bangunan
d. Setiap
bangunan
fasilitas
umum/sosial
yang
berfungsi
untuk
pertemuan/mobilisasi massa harus menyediakan fasilitas parkir yang cukup Arahan Pengelolaan Sub Zona Wisata Pantai mencakup : a. Pengembangan jaringan infrastruktur dasar seperti prasarana listrik, air bersih, persampahan, air limbah b. Pengembangan atraksi wisata budaya, kegiatan wisata outdoor, dan wisata bahari 94
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
c.
Kelurahan Sidoharjo
Pemanfaatan sempadan pantai sebagai tempat rekreasi
d. Penyediaan lahan parkir yang mencukupi e. Pembentukan penjaga pantai (life-guards) untuk menjamin keamanan wisatawan Arahan Pengelolaan Sub Zona Amenitas Wisata mencakup : a. Pengembangan jaringan infrastruktur dasar seperti prasarana listrik, air bersih, persampahan, air limbah b. Pengembangan bangunan tahan gempa c.
Penerapan syarat – syarat pendirian dan penggunaan bangunan
d. Penyediaan lahan parkir yang mencukupi e. Pendirian tempat hiburan harus memperhatikan peraturan daerah yang berlaku dan memperhatikan norma – norma yang berlaku Arahan Pengelolaan Zona Prasarana Perikanan mencakup : a. Pengembangan jaringan infrastruktur dasar seperti prasarana listrik, air bersih, persampahan, air limbah b. Pengembangan bangunan tahan gempa c.
Penyediaan lahan parkir yang cukup
d. Pengembangan kegiatan pelelangan ikan sebagai daya tarik wisata e. Pengintegrasian kegiatan wisata dengan pemasaran hasil perikanan seperti pembangunan wisata kuliner berbasis hasil perikanan f.
Penerapan syarat – syarat pendirian dan penggunaan bangunan
g. Pengembangan fasilitas pelabuhan perikanan sesuai dengan standar kelas pelabuhan perikanan h. Penetapan pendaratan ikan harus di pelabuhan perikanan i.
Kegiatan yang dilarang di pelabuhan perikanan : 1. Pembangunan konstruksi bangunan selain untuk kegiatan kepelabuhanan dan navigasi 2. Seluruh kegiatan yang dapat mengganggu kegiatan pelayaran atau kepelabuhanan yang telah ditentukan dengan peraturan yang berlaku 95
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Arahan Pengelolaan Zona Perikanan Budidaya Tambak mencakup : a. Pemanfaatan pesisir untuk budidaya tambak harus seijin Dinas Perikanan dan Kelautan b. Penguatan dan pengembangan teknologi usaha budidaya perikanan c.
Penguatan dan pengembangan kapasitas pasca usaha budidaya perikanan
d. Penguatan
dan
pengembangan
kapasitas
sarana
prasarana
budidaya
perikanan e. Menarik investor untuk mengembangkan budidaya perikanan f.
Pengembangan intensifikasi tambak – tambak yang telah berproduksi
g. Revitalisasi tambak – tambak yang sudah tidak berfungsi h. Pengendalian limbah tambak dan usaha pembenihan i.
Kegiatan yang dilarang : 1. Pembuangan limbah tanpa penanganan 2. Penggunaan bahan kimia berbahaya
Arahan Pengelolaan Zona Industri dan Pergudangan mencakup : a. Zona industri diprioritaskan untuk mengolah bahan baku lokal menggunakan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di Kabupaten Pacitan b. Pengembangan jaringan infrastruktur dasar seperti prasarana listrik, air bersih, persampahan, air limbah c.
Pengembangan bangunan tahan gempa
d. Penerapan syarat – syarat pendirian dan penggunaan bangunan e. Penyediaan lahan parkir yang cukup f.
Kegiatan yang dilarang : 1. Pembuangan limbah tanpa penanganan 2. Penggunaan bahan kimia berbahaya
96
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Gambar Peta 4.4 Rencana Kawasan Budidaya
C. Rencana Kawasan Pemanfaatan Umum Kawasan Pemanfaatan Umum adalah bagian dari wilayah pesisir yang ditetapkan peruntukkannya bagi berbagai sektor kegiatan. Luas keseluruhan Rencana Kawasan
Pemanfaatan
Umum
sebesar
1.183,70
ha.
Rencana
Kawasan
Pemanfaatan Umum di wilayah perencanaan mencakup: a. Zona Wisata Bahari b. Zona Keamanan Pelabuhan Perikanan c.
Zona Keamanan Alur Pelayaran
d. Zona Perikanan Tangkap Jalur 1 – A Arahan Pengelolaan Zona Wisata Bahari mencakup : a. Pengembangan kegiatan wisata outdoor, dan wisata minat khusus b. Pengembangan sarana kegiatan wisata bahari
97
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
c.
Pembentukan penjaga pantai (life-guards) untuk menjamin keamanan wisatawan
d. Kegiatan penangkapan ikan secara tradisional atau menggunakan perahu dengan ukuran kurang dari 5 GT diperbolehkan selama tidak mengganggu kenyamanan dan keselamatan kegiatan wisata bahari e. Kegiatan yang dilarang : 1. Kegiatan perikanan dengan menggunakan alat yang ditanam/diletakkan secara permanen 2. Kegiatan pengambilan/penambangan bahan/material pesisir 3. Kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan perahu/kapal dengan ukuran diatas 5 GT Arahan Pengelolaan Zona Keamanan Pelabuhan Perikanan mencakup : a. Pembangunan konstruksi bangunan selain untuk kegiatan kepelabuhanan dan navigasi dilarang b. Seluruh
kegiatan
yang
dapat
mengganggu
kegiatan
pelayaran
atau
kepelabuhanan dilarang c.
Kegiatan perikanan dengan menggunakan alat yang ditanam/diletakkan secara permanen dilarang
d. Pengambilan/penambangan bahan/material pesisir kecuali untuk kepentingan kepelabuhanan dilarang e. Kegiatan
penangkapan
ikan
diperbolehkan
selama
tidak
mengganggu
keamanan dan keselamatan kegiatan kepelabuhanan dan/atau pelayaran Arahan Pengelolaan Zona Keamanan Pelayaran mencakup : a. Kegiatan / bangunan yang diperbolehkan hanya untuk kegiatan pelayaran, rambu – rambu navigasi pelayaran dan kegiatan penangkapan ikan selama tidak mengganggu kegiatan pelayaran b. Kegiatan / bangunan yang dilarang adalah : -
Kegiatan perikanan budidaya
98
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
-
Kelurahan Sidoharjo
Bangunan / konstruksi yang bersifat permanen / menetap selain untuk rambu – rambu navigasi pelayaran
D.RENCANA PENGEMBANGAN PELAYANAN PRASARANA 1. RENCANA RENCANA JARINGAN LISTRIK Kondisi layanan jaringan listrik di wilayah perencanaan pada saat ini sudah menjangkau seluruh desa/kelurahan. Walaupun begitu, untuk mengantisipasi pertambahan penduduk yang diikuti pertambahan permukiman dan kegiatan perekonomian lainnya, maka jaringan listrik di wilayah perencanaan perlu ditingkatkan baik jangkauannya maupun dayanya. Berdasarkan hasil analisis, kebutuhan listrik pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 8,9 MegaWatt(MW) yang terdiri dari : 1. Kebutuhan domestik perumahan sebesar 6,4 MW 2. Kebutuhan Jalan dan fasilitas umum lainnya sebesar 0,6 MW 3. Kebutuhan fasilitas ekonomi sebesar 1,9 MW Sehingga untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan adanya peningkatan jaringan pelayanan listrik di wilayah perencanaan. Rencana pembangunan pembangkit listrik baru oleh PT. PLN diharapkan dapat mengatasi kebutuhan listrik di wilayah perencanaan. Rencana pengembangan jaringan listrik di wilayah perencanaan adalah : 1. Penambahan
jaringan
listrik
untuk
permukiman
baru,
pusat
perdagangan/pertokoan, fasilitas umum/sosial dan kegiatan perekonomian lainnya 2. Penambahan gardu induk untuk penambahan daya 2. RENCANA JARINGAN AIR BERSIH Air bersih merupakan kebutuhan vital bagi manusia. Di wilayah perencanaan, sebagian besar penduduk mengandalkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya (70,57 % KK di wilayah perencanaan). Sedangkan, jumlah KK yang dilayani oleh PDAM baru 991 KK atau 15,90 % dari jumlah KK di wilayah
99
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
perencanaan.
Kelurahan Sidoharjo
untuk mengantisipasi pertambahan penduduk yang diikuti
pertambahan permukiman dan kegiatan perekonomian lainnya, maka jaringan air bersih di wilayah perencanaan perlu ditingkatkan baik jangkauannya maupun dayanya. Berdasarkan hasil analisis, kebutuhan air bersih pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 4,32 juta liter yang terdiri dari : 1. Kebutuhan domestik sebesar 3,6 juta liter 2. Kebutuhan non domestik sebesar 0,72 juta liter Sehingga untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan adanya peningkatan jaringan pelayanan air bersih di wilayah perencanaan. Dalam perencanaan ini ditargetkan dalam 20 tahun kedepan pengguna layanan PDAM adalah 60 % dari jumlah penduduk, maka jumlah air bersih yang harus disediakan oleh PDAM
adalah
sekitar 2,88 juta liter pada tahun 2030. Rencana pengembangan jaringan air bersih di wilayah perencanaan adalah : 1. Penambahan
jaringan
air
bersih
untuk
permukiman
baru,
pusat
perdagangan/pertokoan, fasilitas umum/sosial dan kegiatan perekonomian lainnya 2. Penambahan kapasitas layanan 3. Penambahan pelanggan PDAM hingga 60 % dari jumlah KK pada tahun 2030 secara bertahap 3.RENCANA SISTEM P RASARANA PERSAMPAHAN Salah satu masalah yang sering dihadapi wilayah perkotaan adalah masalah persampahan. Wilayah perencanaan yang merupakan bagian dari Perkotaan Pacitan tentunya akan menghadapi masalah persampahan seiring dengan pertambahan penduduk. Berdasarkan hasil analisis, pada tahun 2030 produksi sampah di wilayah perencanaan diperkirakan akan mencapai 90,04 m3/hari dengan rincian : 1. Kelurahan Sidoharjo 35,17 m3/hari 2. Kelurahan Ploso 28,27 m3/hari 3. Desa Sirnoboyo 19,33 m3/hari 100
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
4. Desa Kembang 7,27 m3/hari Produksi sampah tersebut harus ditangani dengan pola pengangkutan yang baik. Rencana pola pengangkutan sampah di wilayah perencanaan adalah : 1. Sampah diangkut dari rumah – rumah 3 kali dalam seminggu 2. Sampah diangkut menggunakan gerobak sampah dengan ukuran 2 m3 menuju bak sampah ukuran 6 m3 dan kemudian dikumpulkan di TPS kontainer besi ukuran 10 m3 sebelum diangkut ke TPA. Secara skematis rencana pola pengangkutan sampah dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 4.5 Skema Pengangkutan Sampah
TPA Diangkut 3 kali seminggu
Bak sampah 6 m3
Kontainer besi 10 m3
Berdasarkan hasil analisis maka pada tahun 2030 diperlukan 45 gerobak sampah, 15 bak sampah dan 9 TPS Kontainer Besi yang tersebar di 4 kelurahan/desa di wilayah perencanaan 4. RENCANA SISTEM P RASARANA AIR LIMBAH Prasarana air limbah yang akan dibangun di wilayah perencanaan berupa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang akan ditempatkan di zona wisata pantai dengan menggunakan teknologi yang tidak menimbulkan gangguan (bau dan kebisingan)
terhadap
lingkungan.
Berdasarkan
hasil
analisis
di
wilayah
perencanaan diperlukan 1 unit IPAL. Sedangkan prasarana air limbah lainnya yang
101
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
dibutuhkan adalah MCK umum yang akan ditempatkan di fasilitas sosial/umum, pusat perbelanjaan/pertokoan dan di zona wisata pantai. 5.RENCANA SISTEM P RASARANA DRAINASE Penampung air permukaan alami yang terdapat di wilayah perencanaan saat ini adalah Sungai Girindulu yang terdapat di bagian timur. Saat ini kondisi drainase di wilayah perencanaan masih baik. Walaupun begitu penambahan penduduk dan permukiman tentunya akan meningkatkan air permukaan yang terjadi bila hujan datang. Untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan terhadap jaringan drainase yang saat ini sudah ada. Rencana sistem drainase di wilayah perencanaan adalah : 1. Pemerliharaan jaringan drainase yang ada 2. Peningkatan jaringan drainase pada jalan kolektor sesuai dengan standar 3. Pembangunan jaringan drainase pada ruas jalan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang akan dibangun.
E.Rencana Sistem Prasarana Sosial Ekonomi 1. RENCANA PRASARANA PENDIDIKAN Pendidikan adalah modal awal dalam rangka peningkatan taraf kehidupan masyarakat. Untuk meningkatkan tingkat pendidikan maka dibutuhkan prasarana pendidikan berupa sekolah. Berdasarkan hasil analisis pada tahun 2030 di wilayah perencanaan dibutuhkan sebanyak 24 TK, 19 SD/sederajat, 6 SLTP/ sederajat dan 6 SLTA/ sederajat. Untuk efisiensi dana dan pemenuhan ruang kelas maka tentunya pembangunan sekolah dilakukan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan penduduk di setiap kelurahan/desa. Selain itu, perlu juga untuk mengoptimalkan sekolah yang ada pada saat ini sehingga pembangunan sekolah dapat optimal sesuai dengan kebutuhan.
2. RENCANA PRASARANA KESEHATAN Salah satu indikator untuk melihat kualitas hidup adalah kesehatan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat adalah melalui pelayanan 102
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
prasarana kesehatan. Berdasarkan hasil analisis pada tahun 2030 di wilayah perencanaan
dibutuhkan sebanyak 24 Posyandu, 13 Balai Kesehatan, dan 5
praktek dokter. Saat ini di wilayah perencanaan terdapat 20 Posyandu, 3 Balai Kesehatan, dan 2 praktek dokter Untuk efisiensi dana dan pemenuhan kebutuhan maka tentunya pembangunan prasarana kesehatan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan penduduk di setiap kelurahan/desa. Selain itu, perlu juga untuk mengoptimalkan prasarana kesehatan yang ada pada saat ini sehingga pembangunan prasarana kesehatan dapat optimal sesuai dengan kebutuhan. 3. RENCANA PRASARANA PERIBADATAN Sebagian besar masyarakat di wilayah perencanaan beragama Islam, sehingga prioritas perencanaan prasarana peribadatan adalah untuk kebutuhan ibadah umat Islam yaitu Masjid/Mushola. Berdasarkan hasil analisis jumlah Masjid dan Mushola di wilayah perencanaan telah mencukupi bahkan untuk kbutuhan 20 tahun yang akan datang. Rencana prasarana peribadatan di wilayah perencanaan adalah pemeliharaan bangunan masjid/mushola agar tetap dapat digunakan dalam 20 tahun kedepan. 4. RENCANA PRASARANA PERDAGANGAN DAN J ASA Prasarana
perdagangan
dan
jasa
yang
perlu
dikembangkan
di
wilayah
perencanaan adalah pertokoan dan sentra kuliner untuk menunjang kegiatan pariwisata di pantai Teluk Pacitan serta untuk mengantisipasi pertambahan penduduk. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan akan pertokoan di wilayah perencanaan adalah sebanyak 4 (empat) unit pertokoan yang tersebar di Kelurahan Sidoharjo (2 unit), Kelurahan Ploso (1 unit) dan Desa Sirnoboyo (1 unit). Saat ini telah tersedia 1 unit pertokoan di Kelurahan Sidoharjo yaitu di Bleber. Penempatan penyediaan fasilitas ini akan mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi untuk melayani pada area tertentu. Rencana prasarana perdagangan dan jasa di wilayah perencanaan adalah : 1. Untuk mendukung zona wisata pantai akan dibangun pertokoan sebanyak 1 unit di Teleng (Kelurahan Sidoharjo) dan pusat wisata kuliner dengan basis utama hasil perikanan di wilayah perencanaan. 103
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
2. Di Desa Sirnoboyo dan Kelurahan Ploso dibangun masing – masing 1 unit pertokoan 3. Pertokoan dengan bentuk minimarket, mall, pusat perbelanjaan serba ada dibangun dengan radius minimal 500 meter dari pasar tradisional. 5. RENCANA SISTEM PENANGANAN BENCANA Di wilayah perencanaan bencana alam yang mengintai paling utama adalah bahaya gempa dan tsunami dikarenakan letak geografis Teluk Pacitan yang berhadapan langsung dengan zona subduksi di lepas pantai selatan Jawa. Prasarana penanganan bencana di wilayah perencanaan sudah banyak dilakukan salah satunya adalah dengan menyediakan jalur evakuasi. Jalur evakuasi yang direncanakan adalah jalan menuju perbukitan di bagian timur dan barat serta ke bagian utara wilayah perencanaan menuju Kota Pacitan. Sedangkan untuk prasarana sistem peringatan dini telah dibangun di Kabupaten Pacitan secara keseluruhan. Bencana lainnya yang juga mengintai adalah bencana banjir di Desa Sirnoboyo, Kembang dan Kelurahan Ploso akibat meluapnya Sungai Girindulu. Saat ini tanggul penahan banjir sudah terpasang di sepanjang Sungai Girindulu. Sehingga untuk mengoptimalkan perannya perlu adanya pemeliharaan terhadap tanggul yang sudah ada sehingga dapat bertahan pada saat Sungai Girindulu meluap. Secara umum rencana sistem penanganan bencana di wilayah perencanaan adalah : 1. Mengoptimalkan Sistem Peringatan Dini yang telah terpasang 2. Melakukan pengaturan kepadatan permukiman pada zona permukiman kepadatan rendah 3. Meyediakan jalur evakuasi dengan menggunakan jaringan jalan arteri, kolektor dan lokal 4. Melakukan pemeliharaan tanggul Sungai Girindulu
104
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Gambar4.6 Rencana Kawasan Pemanfaatan Umum
Gambar4.7 Rencana Pola Ruang
105
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
BAB 5 RENCANA PENGEMBANGAN DESA
5.1 Penetapan Kawasan Desa Pesisir PDPT Kecamatan Pacitan Berdasarkan rencana zonasi Kabupaten Pacitan tahun 2011 hamparan wilayah pesisir di Kecamatan Pacitan terdapat 4 desa pesisir yang masuk dalam rencana pengembangan kawasan pesisir yaitu desa Sidoharjo, Desa Ploso, Desa Kembang dan Desa Sirnoboyo. Masing-masing desa pesisir tersebut mempunyai potensi baik potensi lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya yang berbeda. Potensi desa terbut menjadi dasar dalam menentukan Desa Pesisir Tangguh (PDPT). Didalam penetapan/pemilihan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) dengan melihat kriteria pada pemilihan desa pesisir yaitu 5 (empat) kriteria yang disyaratkan sebagai salah satu desa yang bisa masuk program Pembangunan Desa Pesisir Tangguh (PDPT), yaitu lokasi rawan bencana dan perubahan iklim, mempunyai potensi ekonomi lokal unggulan, masyarakat pesisir miskin namun potensial dan aktif memiliki motivasi untuk memperbaiki kehidupannya, kondisi pemukiman kumuh, dan degradasi lingkungan pesisir. Dari kelima kriteria yang masuk tersebut dilihat dan dianalisa menggunakan analisa Analysis Hierarchiy Proces (AHP) dengan software expert choise 9.1. Adapun hasil analisa sebagai berikut: Gambar 5.1 Goal dan Kriteria Alternatif Penetapan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan
106
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Dari gambar diatas kriteria penetapan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) dilakukan pembobotan untuk mengetahui besar kecilnya kemampuan mendukung terhadap alternative yaitu Desa Kembang, Desa Sirnoboyo, Desa Sidoharjo dan Desa Ploso. Adapaun hasil pembobotan diperoleh sebagai berikut: Gambar 5.2 Priorities with repect to Goal Desa Pesisir Tangguh (PDPT)
Dari hasil pemboobotan setiap kriteria diatas terlihat bahwa potensi ekonomi lokal unggulan dan Masyarakat pesisir miskin potensial aktif mempunyai respect tinggi disbanding dengan kriteria lainnya. Hal tersebut diakibatkan dari segi potensial dari setiap kriteria tersebut. Setelah diketahui tingkat respect masing-masing kriteria penetapan desa pesisir tangguh (PDTP), dilakyukan pembobotan setiap alternative desa pesisir di kecamatan Pacitan. Hasil Pembobotan desa pesisir adalah sebagi berikut: Gambar 5.3 Head to Head Sensitivity for Desa Kembang dan Desa Sirnoboyo
107
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Gambar 5.4 Head to Head Sensitivity for Desa Kembang dan Desa Sidoharjo
Gambar 5.5 Head to Head Sensitivity for Desa Kembang dan Desa Ploso
108
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Dari Hasil pembobotan setiap alternative setiap desa pesisir diperoleh hasil sebagai berikut: Gambar 5.6 Dynamic Sentivity for alternative desa pesisir
Gambar 5.7 Dynamic Sentivity for alternative desa pesisir
Dari hasil penetapan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) dengan menggunakan
Analysis Hierarchiy Proces (AHP) dengan software expert choise 9.1 secara berurutan adalah desa Sidoharjo, Desa Kembang, Desa Sirnoboyo dan Desa Ploso.
109
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
Tetapi program Desa Pesisir Tangguh (PDPT) Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan memilih 3 desa menjadi desa pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT). Maka dari analisa diatas ditetapkan Desa Sidoharjo, Desa Kembang dan Desa Sirnoboyo menjadi Desa Pesisir Tangguh (PDPT). Dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Pacitan nomer 188.45/96.A/KPTS/408.21/2012 tanggal 8 Februari tahun 2012.
5.2 Fokus Perencanaan Fokus perencanaan meliputi enam aspek bina program, yakni bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan dan infrastruktur, bina kelembagaan, serta bina siaga bencana dan perubahan iklim.
Kelima aspek ini merupakan
cerminan dari aktivitas yang dijalankan oleh Desa Sirnoboyo untuk menuju ketangguhan dan kesejahteraan desa pesisir.
5.3 Daftar Masalah Dan Potensi Dari Potret Desa Masalah-masalah yang muncul di masyarakat akan sangat beragam topiktopiknya. Sekalipun kajian menekankan pada masalah pertanian, tetapi masalahmasalah pertanian yang muncul akan banyak berkaitan dengan masalah dari bidang-bidang lain ( lingkungan alam, sosial, budaya, agama, dan sebagainya). Karena tidak mungkin untuk menangani semua masalah yang dihadapi sekaligus pada
saat
yang
bersamaan,
perlu
dilakukan
„seleksi‟
dengan
proses
pengorganisasian masalah. Langkah-langkah dalam pengorganisasian masalah, adalah pengumpulan masalah, pengelompokan masalah, serta kajian hubungan sebab akibat masalah. A. Pengumpulan Masalah Setelah penyajian seluruh hasil kajian, masalah-masalah yang muncul kemudian ditampilkan seluruhnya diatas kertas yang ditempelkan didinding. Masalah-masalah dapat saja dikurangi apabila peserta mengusulkan agar sejumlah masalah-masalah di dropkarena tidak layak dibahas. Misalnya
110
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
masalah tidak ada bengkel untuk radio yang rusak, tidak dimasukkan kedalam daftar masalah, sebab bukan hal yang benar-benar perlu. Biasanya, pada saat pengkajian penghubungan sebab-akibat masalah, bukan muncul masalahmasalah baru. Dari hasil identifikasi, maka didapatkan hasil permasalahan sebagai berikut : 1. Bina Manusia : belum diolahnya tempat wisata teleng/tamperan, pendidikan anak usia dini belum berkembang, usia lanjut yang tidak produktif. 2. Bina Lingkungan dan Infrastruktur : kondisi permukiman warga di Barehan banyak yang tidak layak, jalan lingkungan masih berupa tanah, jalan aspal sudah banyak yang rusak, sering terjadi banjir, jembatan banyak yang kurang tinggi, sungai dangkal, saluran air mampet,kesulitan air bersih jika musim kemarau, tanggul sungai tidak ada, penerangan jalan kurang, MCK tidak layak, ada jalan longsor, air limbah tidak lancer, ada jalan penghubung yang rusak. 3. Bina Usaha : kurangnya modal usaha, usaha perikanan warga tidak berkembang, pemasaran home industry kurang berkembang 4. Bina Sumberdaya : berkurangnya populasi ikan di lingkungan muara sungai, rusaknya ekosistem hutan mangrove 5. Bina Kelembagaan : posyandu di lingkungan tidak optimal 6. Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim : berbatasan dengan pantai, kemungkinan tsunami B. Pengelompokan Masalah Tujuan dilakukan pengelompokan masalah ini antara lain adalah : Menyederhanakan tampilan seluruh permasalahan desa Mendiskusikan pembidangan pembangunan desa Mendiskusikan bidang/aspek kehidupan desa apa yang paling banyak masalah Langkah-langkah : pengelompokan masalah dilakukan dengan cara menyatukan masalah-masalah yang dianggap berada didalam satu topik. Tuliskan masingmasing masalah di atas kartu-kartu, sehingga proses pengelompokan ini lebih 111
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
mudah dilakukan. Tempelkan kartu-kartu satu per satu saling berdekatan bila dianggap sebagai satu kelompok masalah. Tempelkan dengan selotip kecil agar mudah dipindah (dikoreksi). Sepakati bersama setiap tempelan kartu masalah tersebut, jangan sampai ditentukan oleh pendapat seseorang yang dominan. Apabila pengelompokan itu sudah dianggap baik, baru kartu-kartu di lem dengan kuat. Hasil dari beberapa kali pertemuan dengan masyarakat Desa Kembang Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan, masalah berdasarkan pengelompokan dan potensinya dapat dilihat pada lampiran tabel.
5.4 Masalah , Penyebab Dan Tindakannya Tujuan kajian antara sebab akibat antara masalah-masalh yang ada, yaitu : 1. Mengkaji masalah-masalah mana yang menjadi penyebab dari masalah yang lain. 2. Mengkaji masalah-masalah yang paling banyak menyebabkan masalah lainnya, disebut sebagai akar masalah 3. Mengkaji masalah-masalah mana yang menjadi akibat dari masalah yang lain. Manfaat kajian hubungan sebab-akibat dari masalah yang lain adalah : 1. Masyarakat melihat permasalahan yang mereka hadapi secara menyeluruh dalam bentuk visual. (bagan hubungan sebab-akibat masalah). 2. Masyarakat menilai permasalahan itu sebagai suatu keadaan yang tidak bisa dipisah-pisah sehingga perlu pemecaha bersama. Langkah-langkah pelaksanaannya : tempelkan satu per satu saling berdekatan bila dianggap memiliki hubungan sebab akibat. Untuk memudahkan mulailah dengan masalah-masalah yang ada di dalam satu kelompok (satu topik). Tempelkan dengan selotip kecil agar mudah dipindah (dikoreksi). Sepakati bersama hubungan sebab akibat itu, jangan hanya ditentukan oleh orang-orang tertentu yang dominan. Apabila pengelompokan itu sudah dianggap baik, baru kartu-kartu dilem
112
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
dengan
kuat.
Selanjutnya
masalah,
penyebab,potensi,
Kelurahan Sidoharjo
alternatif
tindakan
pemecahan masalah dan tindakan yang layak dapat dilihat pada lampiran tabel. Setelah mendapatkan bahan permasalahan ini kemudian dilakukan pembahasan secara lebih mendalam dan mendetail oleh Tenaga Fasilitator, Tim Penyusun RPDP dan KMP dengan bantuan Tim Pemberdayaan Desa dan Tenaga Pendamping. Dari hasil pembahasan, berikut ini hasil perencanaan yang di telah disepakati untuk dijadikan acuan kegiatan PDPT tahun 2012-2016 di Kelurahan Sidoharjo Kecamatan Pacitan : 1. Bina Manusia : permintaan bantuan perahu wisata, pelatihan guru PAUD, serta pemberian BLT. 2. Bina Lingkungan dan Infrastruktur : bantuan rehab rumah tangga miskin, pengaspalan jalan, rabat jalan, pembuatan saluran air, pengerukan sungai yang dangkal, normalisasi saluran, peninggian jembatan, perbaikan pipanisasi air bersih, pembuatan tanggul, pembuatan MCK 3. Bina Usaha : pemberian modal usaha kelompok dan pelatihan pengolahan home industry. 4. Bina Sumberdaya : penanaman hutan mangrove. 5. Bina Kelembagaan : pembentukan dan pelatihan kader posyandu. 6. Bina Siaga Bencana dan Perubahan iklim : pembuatan jalur evakuasi 5.5 Pengurutan Prioritas Masalah Bagian terpenting dari Pleno Desa adalah penyepakatan prioritas masalah yang dirasakan paling penting dan juga memiliki sumber daya potensi (potensi) untuk merancang kegiatan yang benar-benar bisa dilaksanakan. Langkah-langkahnya adalah : 1. Dari hasil analisis pohon masalah, pilihlah sejumlah masalah yang pentingpenting untuk dicantumkan di dalam tabel prioritas masalah 2. Diskusikan alasan-alasannya dan sepakati pilihan tersebut (tidak ditentukan oleh seseorang yang dominan), tetapi diminta pendapat dari banyak pihak.
113
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
3. Setelah
sejumlah
masalah
utama
terpilih,
dilakukan
penilaian
untuk
mengurutkan masalah utama tersebut (prioritas masalah) dengan teknik bagan urutan (matriks rangking). Untuk menyepakati pemilihan masalah maupun untuk menentukan prioritas masalah hasil seleksi tersebut, diperlukan kriteria-kriteria yang disepakati bersama yang biasanya dipergunakan untuk membuat prioritas masalah antara lain :
Kriteria : Kemendesakan Masallah tersebut mendesak untuk segera diatasi karena kalau tidak diatasi keadaan akan bertambah buruk.
Kriteria : masalah utama (akar masalah) Dari kajian hubungan sebab akibat diatas, sudah terlihat sejumlah akar masalah, yaitu masalah yang paling banyak menyebabkan masalah.
Kriteria : kepentingan umum Masalah tersebut menyangkut kepentingan orang banyak, artinya bukan merupakan masalah hanya bagi sebagian kecil masyarakat atau bagi kelompak tertentu dalam masyarakat.
Kriteria : ketersediaan potensi (sumber daya) Masalah
tersebut
dapat
sumberdaya setempat,
diatasi
dengan
mengandalkan
potensi
dan
(didiskusikan dengan masyarakat tentang rincian
kriteria yang akan dipakai, misalnya biaya, ketrampilan yang dibutuhkan, tenaga yang dibutuhkan, dan sebagainya).
Kriteria : menambah pendapatan (menghasilkan uang) Masalah tersebut apabia diatasi akan membantu peningkatan pendapatan keluarga, baik itu bagi pengembangan usaha kembali maupun kebutuhan lain (biaya sekolah).
Kriteria-kriteria lain yang dikembangkan masyarakat.
Pembahasan alternatif-alternatif kegiatan Bahasan bagan prioritas masalah diatas, masyarakat mengembangkan gagasan kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Karena suatu masalah dapat saja dipecahkan melalui berbagai cara, masyarakat setidaknya telah diajak untuk memilih kegiatan yang paling 114
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
mungkin dilaksanakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, misalnya dengan mengkaji kebutuhan alat dan bahan, serta modal untuk masing-masing pilihan yang ada dibandingkan dengan sumberdaya alam yang ada, ketrampilan yang dimiliki, tenaga kerja yang tersedia, waktu, modal, tempat, dan lain-lain.
Pemilihan kegiatan dan pengisian bagan rencana kegiatan Bagan alternatif pemecahan masalah yang telah disusun atas, kemudian dijadikan bahan diskusi untuk melakukan pembuatan bagan rencana kegiatan. Caranya adalah dengan memilih dari alternatif-alternatif tersebut kegiatan tersebut, dimana yang paling mungkin dilaksanakan. Bentuk penulisan kegiatan dibuat atas kesepakatan di masyarakat.
Contoh bentuk penulisan sederhana yang dapat dipertimbangkan penggunaannya berisikan :
Pemilihan (alternatif) kegiatan Pemilihan alternatif pemecahan yang paling layak menurut masyarakat bisa dilakukan dengan menggunakan matriks rangking sederhana untuk masingmasing
masalah
prioritas
yang
tercantum.
Atau
dipilih
berdasarkan
kesepakatan bersama.
Penentuan Penanggung Jawaban Kegiatan Penanggung jawab untuk masing-masing kegiatan sebaiknya jelas karena akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang dimaksudkan. Penetuan penanggung jawab yang terlalu umum, misalnya mengatakan bahwa semua pihak (masyarakat) bertanggung jawab atas sebuah kegiatan, sama artinya dengan tidak ada penanggung jawab. Penentuan ini dilakukan dengan musyawarah bersama peserta.Selain tugas dan tanggung jawab masyarakat sendiri, juga disebutkan tugas dan tanggung jawab dari pihak luar yang akan terlibat dalam kegiatan tersebut, terutama dari lembaga pengembang program itu sendiri.
115
Kelurahan Sidoharjo
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Penetapan Pendukung kegiatan Selain pihak yang menjadi pelaksana langsung dan penanggung jawab suatu kegiatan,
pihak-pihak
yang
memberi
dukunganpun
sebaliknya
dapat
dipastikan. Dukungan yang dapat diperoleh tidak terbatas pada keterlibatan langsung sebuah pihak dalam pelaksanaannya, tetapi dukungan tersebut dapat
berbentuk
dukungan
fasilitas,
penyediaan
fasilitas,
penyediaan
informasi, penyajian bahan dan pendidikan (misal latihan teknis) yang dibutuhkan.
Pembuatan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Bila tugas dan tanggung jawab sudah tersusun, langkah berikut adalah pembuatan jadwal kegiatan. Setiap kegiatan perlu ditentukan saat mulainya, lama waktu pelaksanaannya dan perkiraan selesainya. Penentuan waktu ini sangat penting, terutama sebagai pedoman dalam menyiapkan berbagai hal yang berhubungan dengan pelaksanaan masing-masing kegiatan. Penentuan batas waktu yang tidak jelas, misalnya akan dilaksanakan kapan saja, tidak akan menjamin terlaksananya kegiatan yang dimaksud.
116
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
BAB 6 PEMANTAUAN DAN EVALUASI
6.1 Mekanisme Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaksanaan Perencanaan Pengendalian atas penyelenggaraan perencanaan pengembangan desa pesisir pesisir dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan dapat membentuk tim monitoring dan evaluasi dan/ atau melimpahkan kepada Unit Kerja Teknis. Pelaksanaan pengendalian sebagaimana dimaksud meliputi: a.
pemberian pedoman
dan standar yang lebih rinci dalam pelaksanaan
perencanaan pengembangan desa pesisir pesisir; b. pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi atas pelaksanaan perencanaan pengembangan desa pesisir; c.
pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan perencanaan pengembangan desa pesisir.
Pengendalian adalah serangkaian kegiatan pemantauan, pengawasan, dan tindak lanjut yang dilakukan untuk menjamin
pelaksanaan kegiatan yang direncanakan
sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dan memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan tujuan program. Pemantauan dan pengawasan adalah kegiatan mengamati
perkembangan
pelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbu dalam pelaksanaan kegiatan. Tindak lanjut merupakan kegiatan atau langkah-langkah operasional, yang perlu ditempuh berdasarkan hasil pemantauan dan pengawasan. Untuk mendukung pengendalian pelaksanaan Penyusunan Rencana Pengembangan Desa pesisir, sistem pemantauan dan pengawasan yang dilakukan meliputi: a.
Pemantauan
dan
pengawasan
partisipatif
oleh
masyarakat
Keterlibatan
masyarakat dalam pemantauan dan pengawasan dari mulai tahap persiapan sampai dengan penetapan Rencana Pengembangan Desa pesisir.
117
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
b. Pemantauan dan pengawasan oleh Pemerintah – Kegiatan ini dilakukan secara berjenjang dan bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Desa pesisir dilaksanakan sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku dan dana dimanfaatkan sesuai dengan tujuan program. c.
Pemantauan dan pengawasan oleh Tim, dilakukan secara berjenjang dan lintas jenjang terhadap masing-masing komponen.
Pelaksanaan evaluasi pelaksanaan pengembangan desa berdasarkan penyusunan indikator dan sasaran kinerja, digunakan untuk melakukan evaluasi proyek pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan yang sudah selesai, tanpa melakukan penelitian lapangan yang mendalam. Tujuan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan pengembangan desa dengan cara ini adalah untuk mendapatkan masukan mengenai perkembangan pelaksanaan proyek, apakah pencapaian tujuan sesuai dengan indikator dan sasaran kinerja yang disepakati dalam perencanaannya. Dengan cara ini digunakan indikator dan sasaran kinerja yang terdiri dari 5 tingkatan indikator tujuan, yaitu masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Indikator tersebut dituangkan dalam Kerangka Kerja Logis (KKL). Adapun alur penyusunan indikator dan sasaran kinerja secara rinci dapat dilihat pada beberapa tahapan. 6.2 Tahapan Pelaksanaan Pelaksanaan terdiri atas 4 tahapan. yaitu: 1. Perencanaan. 2. Penyusunan indikator dan sasaran kinerja. 3. Pelaporan hasil evaluasi kinerja. 6.2.1. Perencanaan Dalam perencanaan penyusunan indikator dan sasaran kinerja dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1. Penentuan obyek.
118
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
2. Pemahaman terhadap indikator dan sasaran kinerja. 6.2.1.1. Penentuan Obyek Obyek penyusunan indikator dan sasaran kinerja adalah proyek-proyek pembangunan yang termasuk dalam DIP dan dokumen lain yang disamakan. Setiap proyek pembangunan yang diusulkan harus mencantumkan indikator dan sasaran kinerja secara lengkap. 6.2.1.2. Pemahaman Terhadap Indikator dan Sasaran Kinerja a. Definisi Indikator dan Sasaran Kinerja Indikator dan sasaran kinerja adalah ukuran kuantitatif atau kualitatif yang menggambarkan tingkatan tujuan proyek yang telah ditetapkan dan mencakup indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. b. Fungsi Indikator dan Sasaran Kinerja Fungsi Indikator dan sasaran kinerja: 1. Memperjelas tentang, apa, berapa dan kapan suatu proyek dilaksanakan. 2. Menciptakan konsensus untuk menghindari kesalahan interpretasi dan diskusi selama pelaksanaan kegiatan. 3. Membangun dasar bagi monitoring dan evaluasi. c. Persyaratan penyusunan indikator dan sasaran kinerja:
Spesifik dan jelas; sehingga tidak ada kemungkinan kesalahan interpretasi.
Dapat diukur secara obyektif; yaitu 2 orang atau lebih yang mengukur indikator dan sasaran kinerja mempunyai kesimpulan yang sama.
Relevan; indikator dan sasaran kinerja harus menangani aspek-aspek obyektif yang relevan.
Penting; indikator dan sasaran kinerja harus berguna untuk menunjuk keberhasilan operasional, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.
Sensitif terhadap perubahan; indikator dan sasaran kinerja harus cukup fleksibel dan sensitif terhadap perubahan/penyesuaian pelaksanaan dan hasil program.
Terukur; baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Efektif; indikator dan sasaran kinerja yang digunakan dapat dikumpulkan, diolah dan dianalisis datanya dengan biaya yang tersedia.
119
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
6.3 Penyusunan Indikator dan Sasaran Kinerja Untuk mendapatkan pemahaman dan pencapaian kesepakatan terhadap indikator dan sasaran kinerja proyek yang disusun, digunakan pendekatan "kerangka kerja logis". Faktor-faktor yang mempengaruhi indicator dan sasaran kinerja yaitu faktorfaktor eksternal, atau hal-hal di luar kontrol pengelola proyek, yang perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi keberhasilan proyek yang dinilai dari pencapaian indikator-indikator kinerja di setiap tingkatan. Hal-hal yang biasanya terjadi dan mempengaruhii pencapaian indikator. Misalnya birokrasi yang rumit, kebijakan pemerintah yang sering berubah, komitmen pemerintah yang tidak dapat dipenuhi sehingga menyebabkan tertundanya proyek, tidak tercapainya indikator secara optimal, krisis ekonomi, bencana, dan lainnya. Hal-hal negatif yang mungkin timbul sebagai dampak proyek di setiap tingkatan tujuan dan dapat mempengaruhi keberhasilan proyek, tetapi di luar kemampuan pelaksana proyek untuk mempengaruhinya. Faktor-faktor ini biasanya dapat diidentifikasikan atau tercakup dalam semua aspekaspek proyek: aspek teknis, organisasi, lingkungan, keuangan dan ekonomi. 6.4 Pelaksanaan Evaluasi Kinerja dengan Penyusunan Indikator dan Sasaran Kinerja Penilaian kinerja proyek pembangunan dilakukan dengan membandingkan informasi indikator kinerja dan sasaran kinerja yang dicapai pada saat pelaksanaan proyek dengan indikator dan sasaran kinerja yang telah ditetapkan dan disepakati. Melalui pemantauan indikator sasaran kinerja tersebut harus dapat diketahui dengan cepat keadaan yang terjadi pada saat pelaksanaan proyek, sehingga dapat dilakukan tindakan-tindakan koreksi apabila diperlukan. 6.5 Pelaporan Hasil Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Desa Kembang tahun 2012-2016 ini perlu ditinjau kembali setiap lima tahun sekali secara teratur dan direvisi mengikuti perkembangan zaman dan dinamika pengelolaan wilayah pesisir. Tinjauan limatahun
120
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
merupakan bagian dari proses perencanaan pembangunan lima tahun, yang perlu dilakukan untuk mensinkronkan rencana pengembangan desa dengan rencana pembangunan lainnya. Tinjauan ini akan memberikan kesempatan untuk mengkaji kembali dan memperbaharui tujuan dan strategi kebijakan dan melibatkan komunitas dengan semua unsure terkait. Hasil pengendalian digunakan sebagai bahan evaluasi yang selanjutnya oleh Pemerintah Desa dapat digunakan sebagai bahan pelaksanaan perencanaan pengembangan desa pesisir. 1. Pada setiap tahapan proses penyusunan mulai dari persiapan sampai dengan penetapan
rencana
pengembangan
akan
diadakan
evaluasi
terhadap
pelaksanaan dan penilaian terhadap kinerja pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dapat dicapai. 2. Evaluasi akan dilakukan oleh Dinas Kabupaten/Kota dalam rangka memberikan penilaian kinerja Tim Pemberdayaan maupun Pendamping. 3. Lingkup evaluasi secara umum meliputi : (1) kinerja Tim Pemberdayaan Desa, (2) kinerja Pendamping (3) Kinerja Kelompok penerima manfaat 4. Variabel atau indikator evaluasi/penilaian meliputi : (1) Ketertiban administrasi; (2) Ketaatan kepada ketentuan (3) Capaian tujuan dan sasaran kegiatan. 5. Hasil evaluasi dan penilaian selanjutnya akan dijadikan dasar bagi keberlanjutan program pengembangan desa pesisir, termasuk penentuan besaran serta alokasi masing-masing desa pesisir.
121
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR KABUPATEN PACITAN 2012-2016
Kelurahan Sidoharjo
LAMPIRAN
122
PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESA PESISIR PROGRAM DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) TAHUN 2012–2016 Matrik Rencana Pengembangan Desa (Lokasi, Sasaran, Target, Sifat, Waktu Pelaksanaan, Besaran Dana dan Sumber Pendanaan, Sinergitas Stake Holder) DESA/KEL
: SIDOHARJO
KECAMATAN
: PACITAN
KABUPATEN
: PACITAN
NO
PROGRAM KEGIATAN
TUJUAN KEGIATAN
LAMPIRAN 4 LOKASI (RW/RT, KAMPUNG)
SASARAN
SIFAT
TARGET B
L
R
WAKTU PELAKSANAAN P
2012 2013
2014
2015
2016
BIAYA
KET
Rp (JT) SUMBER
Bina Kelembagaan 1
Pembinaan Kader Posyandu
- meningkatkan taraf usia masyarakat Kel. Sidoharjo
Masyarakat
Terealisasi
v v v
v
10
APBD
DINKES
100
APBN
Disbudparpora/KKP
5
APBD
Dinas Pendidikan
50
APBD
Dinas Sosial
Bina Manusia 1
Bantuan perahu wisata
- Mengolah tempat wisata
Teleng, Tamperan,
Masyarakat
Terealisasi
2
Pelatihan Guru PAUD
- meningkatkan kreatifitas guru PAUD Tamperan, Teleng
Masyarakat
Terealisasi
v v
Barehan, Jaten 3
Pemberian bantuan BLT
- mengurangi beban hidup
Kel. Sidoharjo
Masyarakat
Terealisasi
v
- tambah modal usaha
Tuban, Tamperan,
Masyarakat
Terealisasi
v
v
50
APBN
KKP/Diskoperindag
Masyarakat
Terealisasi
v
v
15
APBN
KKP/DKP
Masyarakat
Terealisasi
v
v
25
APBN
Diskoperindag/KKP
Tamperan
Masyarakat
Terealisasi
v
75
APBD
Diskoperindag/KKP
Barak, Barehan,
Masyarakat
Terealisasi
v
250
APBN
KEMENPERA
v v
v
Bina Usaha 1
Bantuan Modal Usaha
Teleng, Pojok,Plelen 2
3
Bantuan dan pelatihan pengolahan pakan ikan dll
- menambah modal dan ketrampilan Barehan, Teleng
Bantuan Modal Usaha Nelayan
- menambah modal dan ketrampilan Tamperan, Barehan
Tamperan
Teleng 4
Pendirian kios oleh2 hasil laut
- sebagai tempat usaha lain
Bina Infrastruktur dan Lingkungan 1 Bantuan Rehab RTM - memperbaiki rumah RTM
v v
Tamperan, Jaten 2
Pengaspalan Jalan Lingk
- memperlancar transportasi
Sidoharjo
Masyarakat
Terealisasi
3
Pembuatan Jembatan/ Peninggian jembatan
- memperlancar transportasi
Bleber, Tuban,
Masyarakat
Terealisasi
4
Perbaikan Saluran
- memperlancar aliran air
Masyarakat
Terealisasi
5
Perbaikan pipanisasi air bersih
- memperlancar aliran air bersih Tamperan
Masyarakat
Terealisasi
6
Pengadaan penerangan jalan
- penerangan jalan
Masyarakat
Terealisasi
7
Pembuatan MCK
- memperbaiki kondisi lingkungan Barehan
Masyarakat
Terealisasi
v
150
APBD
PU BINAMARGA
v
100
APBD
PU BINAMARGA
v
100
APBD
PU PENGAIRAN
50
APBN
KKP/DKP
75
SWADAYA
75
APBN
Teleng Bleber
Kel. Sidoharjo
v v v v
v v v
KKP/PU Cipta Karya
NO
PROGRAM KEGIATAN
TUJUAN KEGIATAN
LOKASI (RW/RT, KAMPUNG)
SASARAN
SIFAT
TARGET B
8
Talud pengaman jalan
- menahan badan jalan
Lingk Teleng
Masyarakat
Terealisasi
9
Pembuatan saluran air
- memperlancar aliran air
Lingk Teleng
Masyarakat
Terealisasi
10 Perbaikan Jalan Aspal
- memperlancar transportasi
Tamperan
Masyarakat
Terealisasi
11 Rabat jalan
- memperlancar transportasi
Teleleng Barehan
Masyarakat
Terealisasi
Teleng, Tamperan
Masyarakat
Terealisasi
Sidoharjo
Masyarakat
Terealisasi
L
R
WAKTU PELAKSANAAN P
2012 2013
2014
2015
2016
BIAYA
KET
Rp (JT) SUMBER
v v v v
v
100
APBN
KKP/PU Cipta Karya
v
50
APBN
KKP/PU Cipta Karya
100
APBD
PU BINAMARGA
v
100
APBN
KKP/PU Cipta Karya
v
v
300
APBN
KKP
25
APBN
BPBD
75
APBN
KKP/PU BM/BPBD
250
APBN
KKP/PU Bina Marga
150
APBD
PU Pengairan/BPBD
v
Tamperan Bina Sumberdaya 1 Penanaman hutan mangrove
- membuat rumah ikan
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim 1 Pengadaan jalur evakuasi - memudahkan jalur 2
Pembuatan Saluran
- memperlancar aliran air
Tuban
Masyarakat
Terealisasi
3
Pembuatan tanggul
- menahan badan jalan agar air tdkTeleng luber
Masyarakat
Terealisasi
4
Normalisasi saluran sungai
- memperlancar aliran air
Masyarakat
Terealisasi
Tuban
v
v v v
v v
v v
v
v
v
v v
TIM PENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN DESA/KELURAHAN DESA/KEL KECAMATAN KABUPATEN
No
: SIDOHARJO : PACITAN : PACITAN
Nama
Unsur
1
Lurah
2
Seretaris Kelurahan
3
Kasi Ekbang
4
Ketua LPMD/K
5
Tokoh Masyarakat
6
Tokoh Masyarakat
7
Tokoh Masyarakat
8
Tokoh Masyarakat
9
Tokoh Masyarakat
10
Tokoh Masyarakat
Tanda Tangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
LURAH SIDOHARJO
DARTO WASONO Penata Tk I NIP. 19570809 198003 1 010
PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) 2012-2016
PERINGKAT USULAN KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DESA/KEL KECAMATAN KABUPATEN NO
: SIDOHARJO : PACITAN : PACITAN MASALAH
KATEGORI BINA/MENU PDPT
Lampiran 7
Dirasakan Oleh Orang
Kriteria dan Nilai Pembobotan Menghambat Sering Sangat Peningkatan Terjadi
Tersedia Potensi
Jumlah Nilai
Urutan Peringkat
1
Posyandu kurang berjalan
Bina Kelembagaan
4
4
4
3
4
19
I
1
PAUD kurang berkembang
Bina Manusia
4
4
4
4
5
21
II
2
Usia lanjut yang tidak produktif
Bina Manusia
4
4
4
4
4
20
III
1
Belum diolahnya wisata teleng
Bina Manusia
4
4
4
5
5
22
I
2
Kurangnya modal untuk kelompok usaha kecil dan pedagang
Bina Usaha
4
4
4
4
5
21
III
3
Pemasaran hasil home industri warga kurang berkembang
Bina Usaha
5
4
4
4
5
22
II
4
Usaha perikanan kurang berkembang
Bina Usaha
4
4
4
4
5
21
IV
1
Kondisi pemukiman warga / RTM tidak sehat
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
2
2
3
2
2
11
XIV
2
Jalan aspal dusun sudah banyak yang rusak
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
3
3
4
4
3
17
VII
3
Sering banjir jika hujan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
3
2
3
3
3
14
X
4
Jembatan diatas saluran kurang tinggi
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
4
2
3
3
16
VIII
5
Saluran pembuangan air mampet
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
2
3
3
4
3
15
IX
6
Sungai dangkal
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
2
2
2
3
13
XI
7
Kesulitan air bersih jika musim kemarau
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
5
4
4
5
22
II
8
Tanggul tidak ada dan sungai longsor
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
2
2
3
2
3
12
XII
9
Penerangan lampu jalan kurang
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
2
2
2
3
2
11
XIII
10 MCK tidak layak di daerah pinggiran Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
4
4
4
3
19
V
11 Jalan sering longsor jika hujan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
4
5
4
4
21
III
12 Air limbah RT tidak bisa mengalir
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
4
4
4
4
20
IV
13 Jalan penghubung rusak
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
4
3
4
3
18
VI
14 Jalan masih berupa tanah
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
5
4
5
4
5
23
I
1
Berkurangnya ikan di muara sungai Bina Sumberdaya
5
5
4
4
5
23
I
2
Rusaknya areal mangrove
5
4
5
4
4
22
II
Bina Sumberdaya
KETERANGAN PENILAIAN PERINGKAT MASALAH Penerima manfaat/Dirasakan oleh : Kemendesakan/Sangat :
Menghambat Peningkatan :
Sering Terjadi
Tersedia Potensi
5 = 80 % ~ 100 % jml penduduk
5 = Sangat mendesak
5 = Sangat mendukung
5 = Sangat sering
5 = Sangat tersedia
4 = 60 % ~ 79 % jml penduduk
4 = Mendesak
4 = Mendukung
4 = Sering
4 = Tersedia
3 = 40 % ~ 59 % jml penduduk
3 = Cukup mendesak
3 = Cukup mendukung
3 = Cukup sering
3 = Cukup tersedia
2 = 20 % ~ 39 % jml penduduk
2 = Kurang mendesak
2 = Kurang mendukung
2 = Jarang
2 = Kurang tersedia
1 = 10 % ~ 19 % jml penduduk
1 = Tidak mendesak
1 = Sangat menghambat
1 = Sangat jarang
1 = Tidak tersedia
LURAH SIDOHARJO
DARTO WASONO Penata Tk I NIP. 19570809 198003 1 010
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA PESISIR PROGRAM DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) TAHUN 2012–2016 DESA/KEL
: SIDOHARJO
KECAMATAN
: PACITAN
KABUPATEN
: PACITAN
NO
PROGRAM KEGIATAN
TUJUAN KEGIATAN
Lampiran 6 LOKASI (RW/RT, KAMPUNG)
SASARAN
SIFAT
TARGET B
L
R
WAKTU PELAKSANAAN P
2012
2013
2014
2015
2016
BIAYA Rp (JT)
KET
SUMBER
Bina Kelembagaan 1
Pembinaan Kader Posyandu
Kel. Sidoharjo - meningkatkan taraf usia masyarakat
Masyarakat Terealisasi
v
v
10
APBD
DINKES
100
APBN
PDPT
5
APBD
DIKNAS
50
APBD
DINSOS
Bina Manusia 1
Bantuan perahu wisata - Mengolah tempat wisata Teleng, Tamperan, lengkap dengan mesinnya
Masyarakat Terealisasi
v
2
Pelatihan Guru PAUD
Tamperan, - meningkatkan kreatifitas guru PAUD Teleng Barehan, Jaten
Masyarakat Terealisasi
v
3
Pemberian bantuan
- mengurangi beban hidup Kel. Sidoharjo
Masyarakat Terealisasi
v
Masyarakat Terealisasi
v
v
50
APBN
PUMP/PT
v
v v
(BLT) Bina Usaha 1
Bantuan Modal Usaha
- tambah modal usaha
Tuban, Tamperan, Teleng, Pojok, Plelen
2
Bantuan alat dan pelatihan pengolahan ikan, membuat pakan ikan dll
Barehan, Teleng - menambah modal dan ketrampilan Tamperan
Masyarakat Terealisasi
v
v
15
APBN
PUMP/PT
3
Bantuan Modal Usaha
Tamperan, Barehan - menambah modal dan ketrampilan Teleng
Masyarakat Terealisasi
v
v
25
APBN
PUMP
Bina Infrastruktur dan Lingkungan 1 Bantuan Rehab RTM - memperbaiki rumah RTMBarak, Barehan,
Masyarakat Terealisasi
v
Masyarakat Terealisasi
v
v
250
APBN
KEMENPERA
150
APBN
PDPT
45
APBN
PDPT
Tamperan, Jaten
2
Pengaspalan Jalan Lingkungan
Barehan, Caruban, - memperlancar transportasi Jaten,Tuban, Barak,
v
Teleng, Tamperan, Plelen, Pojok, Kriyan Tuban 3
Pembuatan Saluran
- memperlancar aliran air Tuban
Masyarakat Terealisasi
v
4
Pembuatan Jembatan/ Peninggian jembatan
Bleber, Tuban, - memperlancar transportasi Teleng
Masyarakat Terealisasi
v
v
100
APBN
PDPT
5
Perbaikan Saluran
- memperlancar aliran air Teleng, Barehan, Bleber, Barak
Masyarakat Terealisasi
v
v
100
APBN
PDPT
50
APBN
PDPT
50
APBN
PDPT
APBN
PDPT
v
Balong, Jaten 6
Normalisasi saluran sungai
- memperlancar aliran air Tuban
Masyarakat Terealisasi
v
7
Perbaikan pipanisasi air bersih
Tamperan - memperlancar aliran air bersih
Masyarakat Terealisasi
v
8
Pembuatan tanggul
Teleng - menahan badan jalan agar air tdk luber
Masyarakat Terealisasi
v
v
300
9
Pengadaan penerangan jalan
- penerangan jalan
Kel. Sidoharjo
Masyarakat Terealisasi
v
v
75
SWADAYA
Masyarakat Terealisasi
v
v
75
APBN
PDPT
Masyarakat Terealisasi
v
v
100
APBN
PDPT
12 Pembuatan saluran air
- memperlancar aliran air Lingk Teleng Masyarakat Terealisasi RT 01, 02, 03, 04, 05
v
v
50
APBN
PDPT
13 Perbaikan Jalan Aspal
Tamperan - memperlancar transportasi
Masyarakat Terealisasi
v
v
100
APBN
PDPT
14 Rabat jalan
RT 03, 04, 05 - memperlancar transportasi
Masyarakat Terealisasi
v
v
100
APBN
PDPT
10 Pembuatan MCK
Barehan - memperbaiki kondisi lingkungan
11 Talud pengaman jalan
- menahan badan jalan
Lingk Teleng
v v
RT 01, 02, 03, 04, 05
Lingk Teleng Barehan, Tamperan
v
Bina Sumberdaya 1 Penanaman hutan mangrove
- membuat rumah ikan
Teleng, Tamperan
Masyarakat Terealisasi
v
v
300
APBN/APBD DKP Prop
LURAH SIDOHARJO
DARTO WASONO Penata Tk I NIP. 19570809 198003 1 010
PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) 2012 - 2016 HASIL PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN DESA/KEL KECAMATAN KABUPATEN NO
: SIDOHARJO : PACITAN : PACITAN TINDAKAN YG LAYAK
KATEGORI BINA/MENU PDPT
Lampiran 5 PEMENUHAN KEBUTUHAN
DUKUNGAN PENINGKATAN
DUKUNGAN POTENSI
JUMLAH NILAI
URUTAN PERINGKAT
1
Pembinaan Kader Posyandu
Bina Kelembagaan
4
4
4
12
I
2
Pelatihan Guru PAUD
Bina Manusia
4
4
3
11
II
3
Pemberian bantuan (BLT)
Bina Manusia
4
3
3
10
III
1
Bantuan perahu dengan mesinnya
lengkap Bina Usaha
4
5
4
13
I
2
Bantuan Modal Usaha
Bina Usaha
4
4
4
12
III
3
Bantuan Modal Usaha dan Pelatihan Bina Usaha pengolahan tempe, jamur, kerupuk
4
4
5
13
II
4
Bantuan alat dan perbengkelan mesin pembuatan pakan ikan
4
4
4
12
IV
wisata
pelatihan Bina Usaha kapal,
1
Bantuan Rehab RTM
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
1
1
1
3
XIV
2
Pengaspalan Jalan Lingkungan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
3
3
3
9
VII
3
Pembuatan Saluran
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
2
2
2
6
X
4
Pembuatan Jembatan/ Peninggian jembatan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
2
3
3
8
VIII
5
Perbaikan Saluran
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
2
3
2
7
IX
6
Normalisasi saluran sungai
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
2
1
2
5
XI
7
Perbaikan pipanisasi air bersih
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
5
5
14
II
8
Pembuatan tanggul
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
2
2
1
5
XII
9
Pengadaan penerangan jalan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
1
1
2
4
XIII
10
Pembuatan MCK
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
4
3
11
V
11
Talud pengaman jalan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
5
4
13
III
12
Pembuatan saluran air
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
4
4
12
IV
13
Perbaikan Jalan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
3
3
10
VI
14
Rabat jalan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
5
5
5
15
I
Penanaman hutan mangrove
Bina Sumberdaya
5
4
5
14
I
KETERANGAN PENIALAIN PERINGKAT TINDAKAN : Pemenuhan Kebutuhan 5 = Sangat 4 = Mendesak 3 = Cukup 2 = Kurang 1 = Tidak
Dukungan Peningkatan 5 = Sangat mendesak 4 = Mendesak 3 = Cukup mendesak 2 = Kurang mendesak 1 = Tidak mendesak
1
Dukungan Potensi 5 = Sangat siap 4 = Siap 3 = Cukup Siap 2 = Kurang Siap 1 = Tidak Siap
LURAH SIDOHARJO
DARTO WASONO Penata Tk I NIP. 19570809 198003 1 010
PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) 2012 - 2016 KEL. SIDOHARJO KEC/KAB PACITAN MASALAH, POTENSI DAN TINDAKAN DESA/KEL KECAMATAN KABUPATEN NO 1
MASALAH Posyandu kurang berjalan
: SIDOHARJO : PACITAN : PACITAN LOKASI (DSN) Kel. Sidoharjo
Lampiran 4
PENYEBAB - Pengurus kurang aktif
Belum diolahnya wisata Teleng, Tamperan, teleng
- Tidak ada sarpras
PAUD kurang berkembang
Tamperan, Teleng
- Guru kurang pelatihan
4
Usia lanjut yang tidak produktif
Kel. Sidoharjo
5
Kurangnya modal untuk Tuban, Tamperan, kelompok usaha kecil Teleng, Pojok, dan pedagang Plelen
2
3
6
7
Bina Usaha
Bina Manusia
Barehan, Jaten
Pemasaran hasil home Tamperan, Barehan industri warga kurang Teleng berkembang
Usaha perikanan kurang berkembang
KATEGORI BINA/MENU PDPT Bina Kelembagaan
Tamperan, Barehan Teleng
POTENSI
Pengurus ada
Motivasi untuk maju kuat
Ada Pantai
Pengemudi ada
Jumlah PAUD anyak
Motivasi untuk maju kuat
ALTERNATIF TINDAKAN Pembinaan
TINDAKAN YG LAYAK Pembinaan Kader Posyandu
Bantuan perahu Bantuan perahu wisata lengkap wisata lengkap dengan mesinnya dengan mesinnya Pelatihan Guru PAUD
Pelatihan Guru PAUD
- Usia sudah tua
Bina Manusia
Ada pengurus Lansia
Pemberian bantuan Pemberian bantuan (BLT) (BLT)
- Kelompok blm optimal
Bina Usaha
Jumlah kelompok banyak
anggota kelompok besar
Bantuan Modal Usaha dan Pelatihan
Pengurus aktif
kelompok saling mengenal
Lokasi pasar dekat
Pemasaran luas
Kualitas kerajinan bagus
Motivasi kuat untuk maju
- Kurangnya pembinaan
- Alat tangkap masih tradisional - Kurang modal
Bina Usaha
Bina Usaha
Bantuan Usaha Pelatihan
Bantuan Modal Usaha
Modal Bantuan Modal dan Usaha dan Pelatihan pengolahan tempe, jamur, kerupuk
Bantuan alat pelatihan
dan Bantuan alat dan pelatihan perbengkelan mesin kapal, pembuatan pakan ikan, budidaya air tawar
NO 8
9
MASALAH
LOKASI (DSN)
PENYEBAB
Kondisi pemukiman warga / RTM tidak sehat
Barak, Barehan,
- Lingkungan tdk bersih
Jalan aspal dusun sudah banyak yang rusak
Barehan, Caruban,
- Jalan aspal sdh lama
Jaten,Tuban, Barak,
- Banyak dilalui kendaraan
Tamperan, Jaten
KATEGORI BINA/MENU PDPT Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
POTENSI Penduduk banyak
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Budaya gotong royong
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Pasir, Batu
Batu, Pasir Tenaga kerja
ALTERNATIF TINDAKAN Bantuan Rehab RTM
TINDAKAN YG LAYAK Bantuan Rehab RTM
Pengaspalan Jalan Pengaspalan Jalan Lingkungan Lingkungan
Teleng, Tamperan, Plelen, Pojok, Kriyan
10 Jembatan diatas saluran kurang tinggi
Bleber, Tuban,
11 Saluran pembuangan air mampet
Teleng, Barehan,
- Saluran menyempit
Bleber, Barak
- Saluran sudah rusak
teleng
- Bangunan jembatan sudah lama
Tenaga kerja
Pembuatan Jembatan/ Peninggian jembatan
Pembuatan Jembatan/ Peninggian jembatan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Batu, Pasir
Perbaikan Saluran
Perbaikan Saluran
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Penduduk banyak
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Sungai
Budaya gotong royong
Balong, Jaten 12 Sungai dangkal
Tuban
13 Kesulitan air bersih jika Tamperan musim kemarau
14 Tanggul tidak ada dan sungai longsor
Teleng
15 Penerangan lampu jalan kurang
Kel. Sidoharjo
16 MCK tidak layak di daerah pinggiran
Jaten, Teleleng,
- Terjadi endapan lumpur
- Sumber air mengecil - Jaringan pipa rusak - Sungai terlalu rendah
- Tidak semua jalan ada penerangan
Barak
17 Jalan sering longsor jika Lingk Teleng hujan RT 01, 02, 03, 04, 05
- Masyarakat tidak mampu membuat sendiri - Tanah labil
Budaya gotong royong
Mata air
Normalisasi saluran Normalisasi saluran sungai sungai
Perbaikan Perbaikan pipanisasi pipanisasi air bersih air bersih
Sumur Gali
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Batu, Pasir
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Pemukiman padat Ada jaringan PLN
Pengadaan penerangan jalan
Pengadaan penerangan jalan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Batu, pasir
Pembuatan MCK
Pembuatan MCK
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Sumur gali Talud pengaman jalan
Talud pengaman jalan
Pembuatan tanggul Pembuatan tanggul
Budaya gotong royong
Tukang Batu, Pasir Tenaga kerja
NO
MASALAH
LOKASI (DSN)
PENYEBAB
18 Air limbah RT tidak bisa Lingk Teleng mengalir RT 01, 02, 03, 04, 05
- Saluran tidak ada
19 Jalan penghubung rusak
Tamperan
- Dilalui banyak kendaraan
20 Jalan masih berupa tanah
RT 03, 04, 05
21 Berkurangnya ikan di muara sungai
Teleng, Tamperan
22 Rusaknya areal mangrove
Teleng, Tamperan
23 Dekat dengan pantai
Sidoharjo
24 Sering banjir jika hujan
- Belum pernah dikeraskan
Lingk Teleng
KATEGORI BINA/MENU PDPT Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
POTENSI Batu, Pasir Tenaga kerja
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Batu, Pasir
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Batu, Pasir
- Banyak tumbuhan magrove Bina Sumberdaya
Tuban
- Gempa dan tsunami
- Saluran kurang lancar - Sungai menyempit
25 Tanggul tidak ada dan sungai longsor
Teleng
26 Sungai dangkal
Tuban
- Sungai terlalu rendah
- Terjadi endapan lumpur
Rabat jalan
Rabat jalan
Tenaga kerja
Penanaman hutan mangrove
Penanaman hutan mangrove
Lahan
Penanaman hutan mangrove
Penanaman hutan mangrove
jalur evakuasi
Pembuatan jalur
Tenaga kerja
Tenaga kerja
Tenaga kerja
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim
Lahan
Tenaga kerja
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim
Batu, pasir
Penduduk banyak
Budaya gotong royong Batu, Pasir
Budaya gotong royong
Penduduk banyak
Budaya gotong royong
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim
Pembuatan saluran Pembuatan saluran air air
Perbaikan Jalan/Rabat
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim
TINDAKAN YG LAYAK
Perbaikan Jalan
yang sudah hilang - pengerukan muara sungai Bina Sumberdaya
ALTERNATIF TINDAKAN
evakuasi Pembuatan Saluran Pembuatan Saluran
Pembuatan tanggul Pembuatan tanggul
Normalisasi saluran Normalisasi saluran sungai sungai
DESA/KEL KECAMATAN KABUPATEN NO
MASALAH
PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) HASIL PENENTUAN PERINGKAT MASALAH : SIDOHARJO : PACITAN : PACITAN Dirasakan Menghambat Sering KATEGORI Sangat BINA/MENU PDPT Oleh Orang Peningkatan Terjadi
Lampiran 2
Tersedia Jumlah Potensi Nilai
Urutan Peringkat
1
Posyandu kurang berjalan
Bina Kelembagaan
4
4
4
3
4
1
Belum diolahnya wisata teleng
Bina Manusia
4
4
4
5
5
2
PAUD kurang berkembang
Bina Manusia
4
4
4
4
5
3 4
Usia lanjut yang tidak produktif
Bina Manusia
4
4
4
4
4
Belum diolahnya wisata teleng
Bina Manusia
4
4
4
5
5
1
Kurangnya modal untuk kelompok usaha kecil dan pedagang
Bina Usaha
4
4
4
4
5
19 22 21 20 22 21
2
Pemasaran hasil home industri warga kurang berkembang
Bina Usaha
5
4
4
4
5
22
I
3
Usaha perikanan kurang berkembang
Bina Usaha
4
4
4
4
5
21
III
4
Pemasaran hasil laut kurang
Bina Usaha
4
3
2
3
4
1
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
2
2
3
2
2
16 11
IV
Kondisi pemukiman warga / RTM tidak sehat
2
Jalan aspal dusun sudah banyak yang rusak
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
3
3
4
4
3
17
VII
3
Sering banjir jika hujan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
3
2
3
3
3
14
IX
4
Jembatan diatas saluran kurang tinggi
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
4
2
3
3
16
VIII
5
Kesulitan air bersih jika musim kemarau
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
5
4
4
5
22
II
I I II III IV
II
X
NO
MASALAH
KATEGORI BINA/MENU PDPT
Dirasakan Oleh Orang
Sangat
Menghambat Peningkatan
Sering Terjadi
Tersedia Jumlah Potensi Nilai
Urutan Peringkat
6
Penerangan lampu jalan kurang
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
2
2
2
3
2
11
XI
7
MCK tidak layak di daerah pinggiran Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
4
4
4
3
19
V
8
Jalan sering longsor jika hujan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
4
5
4
4
21
III
9
Air limbah RT tidak bisa mengalir
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
4
4
4
4
20
IV
10 Jalan penghubung rusak
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
4
4
3
4
3
18
VI
11 Jalan masih berupa tanah
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
5
4
5
4
5
23
I
1
Berkurangnya ikan di muara sungai Bina Sumberdaya
5
5
4
4
5
23
I
2
Rusaknya areal mangrove
Bina Sumberdaya
5
4
5
4
4
22
II
1
Pembuatan jalur evakuasi
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim
5
4
5
4
5
23
I
2
Saluran pembuangan air mampet
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim
2
3
3
4
3
15
II
3
Tanggul tidak ada dan sungai longsor
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim
2
2
3
2
3
12
IV
4
Sungai dangkal
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim
4
2
2
2
3
13
III
KETERANGAN PENILAIAN PERINGKAT MASALAH Penerima manfaat/Dirasakan oleh : Kemendesakan/Sangat :
Menghambat Peningkatan :
Sering Terjadi
Tersedia Potensi
5 = 80 % ~ 100 % jml penduduk
5 = Sangat mendesak
5 = Sangat mendukung
5 = Sangat sering
5 = Sangat tersedia
4 = 60 % ~ 79 % jml penduduk
4 = Mendesak
4 = Mendukung
4 = Sering
4 = Tersedia
3 = 40 % ~ 59 % jml penduduk
3 = Cukup mendesak
3 = Cukup mendukung
3 = Cukup sering
3 = Cukup tersedia
2 = 20 % ~ 39 % jml penduduk
2 = Kurang mendesak
2 = Kurang mendukung
2 = Jarang
2 = Kurang tersedia
1 = 10 % ~ 19 % jml penduduk
1 = Tidak mendesak
1 = Sangat menghambat
1 = Sangat jarang
1 = Tidak tersedia
PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) KEL. SIDOHARJO KEC/KAB PACITAN MASALAH DAN POTENSI : SIDOHARJO : PACITAN : PACITAN
DESA/KEL KECAMATAN KABUPATEN NO 1
1
2
MASALAH Posyandu kurang berjalan
Belum diolahnya wisata teleng
PAUD Kurang berkembang
Lampiran 1
KATEGORI BINA/MENU PDPT Bina Kelembagaan
Bina Manusia
Bina Manusia
POTENSI
Pengurus ada
Motivasi untuk maju kuat
Ada Pantai
Pengemudi ada
Jumlah Siswa PAUD banyak
Motivasi belajar anak kuat
3
Usia lanjut yang tidak produktif
Bina Manusia
Ada pengurus Lansia
1
Kurangnya modal untuk kelompok usaha kecil dan pedagang
Bina Usaha
Jumlah kelompok banyak
Jumlah anggota kelompok besar
Pengurus aktif
Antar kelompok saling mengenal
Lokasi pasar dekat
Pemasaran luas
Kualitas hasil kerajinan bagus
Motivasi anggota kuat untuk maju
Didukung pemerintah
Kemungkinan berkembang luas Dekat lokasi wisata
2
3
Pemasaran hasil home industri warga kurang Bina Usaha berkembang
Usaha perikanan kurang berkembang
Bina Usaha
4
Pemasaran hasil laut kurang
1
Kondisi pemukiman warga / RTM tidak sehat Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Penduduk banyak
Budaya gotong royong
2
Jalan aspal dusun sudah banyak yang rusak Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Batu, Pasir
Tenaga kerja
Jembatan diatas saluran kurang tinggi
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Pasir, Batu
Tenaga kerja
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Sungai
Mata air
Sumur Gali
Batu, Pasir
Budaya gotong royong
3
4
5
Kesulitan air bersih jika musim kemarau
Kesulitan air bersih jika musim kemarau
Bina Usaha
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
NO 6
7
8
9
10
11
MASALAH Penerangan lampu jalan kurang
MCK tidak layak di daerah pinggiran
Jalan sering longsor jika hujan
Air limbah RT tidak bisa mengalir
Jalan penghubung rusak
Jalan masih berupa tanah
KATEGORI BINA/MENU PDPT
POTENSI
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Pemukiman padat
Ada jaringan PLN
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Batu, pasir
Tukang
Sumur gali
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Batu, Pasir
Tenaga kerja
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Batu, Pasir
Tenaga kerja
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Batu, Pasir
Tenaga kerja
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
Batu, Pasir
Tenaga kerja
1
Berkurangnya ikan di muara sungai
Bina Sumberdaya
Tenaga kerja
2
Rusaknya Areal Mangrove
Bina Sumberdaya
Tenaga kerja Lahan
1
Dekat dengan pantai
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim
Tenaga kerja
Lahan
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim
Batu, Pasir
Budaya gotong royong
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim
Batu, Pasir
Budaya gotong royong
Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim
Penduduk banyak
Budaya gotong royong
2
3
4
Saluran pembuangan air mampet
Tanggul tidak ada dan sungai longsor
Sungai dangkal
PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) 2012 - 2016 IDENTIFIKASI MASALAH : SIDOHARJO : PACITAN : PACITAN
DESA/KEL KECAMATAN KABUPATEN NO
MASALAH
KATEGORI BINA/MENU PDPT
1
Posyandu kurang berjalan
Bina Kelembagaan
2
PAUD kurang berkembang
Bina Manusia
3
Usia lanjut yang tidak produktif
Bina Manusia
4
Belum diolahnya wisata teleng
Bina Usaha
5
Kurangnya modal untuk kelompok usaha kecil dan pedagang
Bina Usaha
6
Pemasaran hasil home industri warga kurang berkembang
Bina Usaha
7
Usaha perikanan kurang berkembang
Bina Usaha
8
Kondisi pemukiman warga / RTM tidak sehat
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
9
Jalan aspal dusun sudah banyak yang rusak
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
10
Sering banjir jika hujan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
11
Jembatan diatas saluran kurang tinggi
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
12
Saluran pembuangan air mampet
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
13
Sungai dangkal
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
14
Kesulitan air bersih jika musim kemarau
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
15
Tanggul tidak ada dan sungai longsor
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
16
Penerangan lampu jalan kurang
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
17
MCK tidak layak di daerah pinggiran
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
18
Jalan sering longsor jika hujan
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
19
Air limbah RT tidak bisa mengalir
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
20
Jalan penghubung rusak
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
21
Jalan masih berupa tanah
Bina Infrastrusktur dan Lingkungan
22
Berkurangnya ikan di muara sungai
Bina Sumberdaya
23
Rusaknya areal mangrove
Bina Sumberdaya
LURAH SIDOHARJO
DARTO WASONO Penata Tk I NIP. 19570809 198003 1 010
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN RPDP KEL. SIDOHARJO KEC/KAB. PACITAN
KETERANGAN : PERTEMUAN PEMBAHASAN RPDP
KETERANGAN : PERTEMUAN PEMBAHASAN RPDP
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN RPDP KEL. SIDOHARJO KEC/KAB. PACITAN
KETERANGAN : KONDISI JALAN DAN PERMUKIMAN DI PESISIR PANTAI
KETERANGAN : KONDISI SALURAN AIR
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Propinsi Kabupaten Kecamatan Desa
: : : :
JAWA TIMUR PACITAN PACITAN SIDOHARJO
URAIAN
1.
No. RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi
Total
VOLUME Dari Swadaya
Dari Dana
Satuan
: C.1 : PDPT : PERPIPAAN SAB : 500 M' HARGA SATUAN Rp
JUMLAH HARGA (Rp) SWADAYA
PROGRAM
BAHAN 1 2 3 4 5
125,00 5,00 3,00 500,00 40,00
Pipa PVC 3" Lem Pipa Pipa GI 3" Selang Kran 1/2"
2.
ALAT
3.
UPAH 1 Tukang
28.125.000,00 750.000,00 1.500.000,00 10.000.000,00 1.000.000,00
Sub Total 1)
-
41.375.000,00
Sub Total 2)
-
-
1.125.000,00
-
1.125.000,00
-
25,00
-
btg kg btg m' bh
225.000,00 150.000,00 500.000,00 20.000,00 25.000,00
-
25,00
125,00 5,00 3,00 500,00 40,00
OH
45.000,00
Sub Total 3) TOTAL BIAYA Sumber Dana
Dana Bantuan Langsung PDPT : Rp Swadaya : Rp
42.500.000,00 51.375.000,00 1.125.000,00
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Propinsi Kabupaten Kecamatan Desa
: : : :
JAWA TIMUR PACITAN PACITAN SIDOHARJO
URAIAN
1.
3.
Total
VOLUME Dari Swadaya
Dari Dana
Satuan
: : : :
D.1 PDPT PEMASANGAN LISTRIK 1 Ls HARGA SATUAN Rp
JUMLAH HARGA (Rp) SWADAYA
PROGRAM
BAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.
No. RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi
Meter Listrik/ Instalasi Kabel listrik 3X2 mm SPLN-MYK Tiang istrik (pipa besi 2") Asesoris listrik Lampu/ TL Saklar/ MCB Stop Kontak Semen PC Pasir
1,00 300,00 5,00 1,00 5,00 6,00 5,00 5,00 1,00
1,00 300,00 5,00 1,00 5,00 6,00 5,00 5,00 1,00
ls m' btg ls bh bh bh zak m3
2.500.000,00 15.000,00 250.000,00 495.000,00 70.000,00 50.000,00 25.000,00 50.000,00 100.000,00
-
2.500.000,00 4.500.000,00 1.250.000,00 495.000,00 350.000,00 300.000,00 125.000,00 250.000,00 100.000,00
Sub Total 1)
-
9.870.000,00
Sub Total 2)
-
-
450.000,00
-
450.000,00
-
ALAT
UPAH 1 Tukang
10,00
10,00
-
OH
45.000,00
Sub Total 3) TOTAL BIAYA Sumber Dana
Diperiksa Oleh TIM PEMBERDAYAAN
DWIYANTO S
10.320.000,00 9.870.000,00 450.000,00
Dana Bantuan Langsung PDPT : Rp Swadaya : Rp Dibuat Oleh, K M P BHAKTI MAKMUR
IDA FITRI W P
Disetujui
Di Ketahui Oleh,
PENDAMPING
KEPALA KELURAHAN SIDOHARJO
FITRIANA WIDIASTUTI, S.Pi
DARTO WASONO
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Propinsi Kabupaten Kecamatan Desa
: : : :
JAWA TIMUR PACITAN PACITAN SIDOHARJO
No. RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi VOLUME
URAIAN 1.
Total
Dari Swadaya
Dari Dana
Satuan
: B.3 : PDPT : RABAT : 0,1 X
1,4 X
HARGA SATUAN Rp
JUMLAH HARGA (Rp) SWADAYA
PROGRAM
BAHAN 1 2 3 4 5 6 7
Pasir Pasang Semen Kayu acuan Batu Pecah 2 - 3 cm Batu Pecah 10/15 cm Pasir Urug Alat bantu ( set @ 3 alat )
8,00 93,00 0,30 13,00 23,00 124,00 3,00
8,00 93,00 0,30 13,00 23,00 124,00 3,00
m3 40kg m3 m3 m3 m3 m3
100.000,00 50.000,00 700.000,00 240.000,00 85.000,00 60.000,00 25.000,00
Sub Total 1) 2. 1 2 3 4
3.
120
ALAT Alat penmgaduk beton 125 lt Benang Ember Paku
Sub Total 2) UPAH 1 Buruh terlatih 2 Buruh tak terlatih 3 Tukang
16,00 5,00 10,00 2,00
31,00 5,00 3,00
16,00 5,00 10,00 2,00
31,000 5,000 3,000
-
jam roll bh kg
OH OH OH
150.000,00 2.500,00 17.000,00 20.000,00
40.000,00 40.000,00 45.000,00
Sub Total 3) TOTAL BIAYA Sumber Dana
Dana Bantuan Langsung PDPT : Rp Swadaya : Rp
-
800.000,00 4.650.000,00 210.000,00 3.120.000,00 1.955.000,00 7.440.000,00 75.000,00
-
18.250.000,00
-
2.400.000,00 12.500,00 170.000,00 40.000,00
-
2.622.500,00
1.240.000,00 200.000,00 135.000,00
-
1.575.000,00
22.447.500,00 20.872.500,00 1.575.000,00
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Propinsi Kabupaten Kecamatan Desa
: : : :
JAWA TIMUR PACITAN PACITAN SIDOHARJO
No. RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi VOLUME
URAIAN 1.
Dari Swadaya
Dari Dana
Satuan
1,4 X
HARGA SATUAN Rp
343 JUMLAH HARGA (Rp) SWADAYA
PROGRAM
BAHAN 1 2 3 4 5 6
Pasir Pasang Semen Kayu acuan Batu Pecah 2 - 3 cm Batu Pecah 10/15 cm Alat bantu ( set @ 3 alat )
1 2 3 4
Sub Total 1) ALAT Alat penmgaduk beton 125 lt Benang Ember Paku
2.
3.
Total
: C.2 : PDPT : RABAT : 0,1 X
Sub Total 2) UPAH 1 Buruh terlatih 2 Buruh tak terlatih 3 Tukang
22,00 266,00 1,00 37,00 66,00 8,00
22,00 266,00 1,00 37,00 66,00 8,00
44,00 5,00 10,00 2,00
89,00 15,00 7,00
44,00 5,00 10,00 2,00
89,000 15,000 7,000
-
m3 40kg m3 m3 m3 m3
jam roll bh kg
OH OH OH
100.000,00 50.000,00 700.000,00 240.000,00 85.000,00 25.000,00
150.000,00 2.500,00 17.000,00 20.000,00
40.000,00 40.000,00 45.000,00
Sub Total 3) TOTAL BIAYA Sumber Dana
Dana Bantuan Langsung PDPT : Rp Swadaya : Rp
-
2.200.000,00 13.300.000,00 700.000,00 8.880.000,00 5.610.000,00 200.000,00
-
30.890.000,00
-
6.600.000,00 12.500,00 170.000,00 40.000,00
-
6.822.500,00
3.560.000,00 600.000,00 315.000,00
-
4.475.000,00
42.187.500,00 37.712.500,00 4.475.000,00
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Propinsi Kabupaten Kecamatan Desa
: : : :
JAWA TIMUR PACITAN PACITAN SIDOHARJO
URAIAN
1.
No. RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi
Total
VOLUME Dari Swadaya
Dari Dana
Satuan
: A.4 : PDPT : SALURAN : 0,4 X
0,5 X
HARGA SATUAN Rp
4.704,00 168,00 4,00 32,00 2,00
Batu Bata Gorong U 30 Pasir Pasang Semen Pipa 6 "
4.704,00 168,00 4,00 32,00 2,00
m3 m' m3 m3 m3
500,00 45.000,00 100.000,00 50.000,00 250.000,00
Sub Total 1)
3.
JUMLAH HARGA (Rp) SWADAYA
PROGRAM
BAHAN 1 2 3 4 5
2.
168
ALAT 1 Balok rambu @ 5/7 - 3m' 2 Benang 3 Ember Sub Total 2) UPAH 1 Tukang batu 2 Buruh tak terlatih
10,000 5,000 7,000
24,00 49,00
10,00 5,00 7,00
24,00 49,00
-
btg roll bh
OH OH
15.000,00 2.500,00 17.000,00
45.000,00 40.000,00
Sub Total 3) TOTAL BIAYA Sumber Dana
Dana Bantuan Langsung PDPT : Rp Swadaya : Rp
-
2.352.000,00 7.560.000,00 400.000,00 1.600.000,00 500.000,00
-
12.412.000,00
-
150.000,00 12.500,00 119.000,00
-
281.500,00
1.080.000,00 1.960.000,00
-
3.040.000,00
15.733.500,00 12.693.500,00 3.040.000,00
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Propinsi Kabupaten Kecamatan Desa
: : : :
JAWA TIMUR PACITAN PACITAN SIDOHARJO
URAIAN
1.
Total
VOLUME Dari Swadaya
Dari Dana
Satuan
: A.3 : PDPT : SALURAN : 0,4 X
0,5 X
HARGA SATUAN Rp
24,00 7,00 118,00
Sub Total 1) ALAT 1 Balok rambu @ 5/7 - 3m' 2 Benang 3 Ember
24,00 7,00 118,00
10,000 5,000 7,000
10,00 5,00 7,00
m3 m3 m3
btg roll bh
85.000,00 100.000,00 50.000,00
15.000,00 2.500,00 17.000,00
Sub Total 2) 3.
110 JUMLAH HARGA (Rp) SWADAYA
PROGRAM
BAHAN 1 Batu Gunung 2 Pasir Pasang 3 Semen
2.
No. RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi
UPAH 1 Tukang batu 2 Buruh tak terlatih
50,00 134,00
50,00 134,00
-
OH OH
45.000,00 40.000,00
Sub Total 3) TOTAL BIAYA Sumber Dana
Dana Bantuan Langsung PDPT : Rp Swadaya : Rp
-
2.040.000,00 700.000,00 5.900.000,00
-
8.640.000,00
-
150.000,00 12.500,00 119.000,00
-
281.500,00
2.250.000,00 5.360.000,00
-
7.610.000,00
16.531.500,00 8.921.500,00 7.610.000,00
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Propinsi Kabupaten Kecamatan Desa
: : : :
JAWA TIMUR PACITAN PACITAN SIDOHARJO
URAIAN
1.
Total
VOLUME Dari Swadaya
Dari Dana
Satuan
: A.2 : PDPT : SALURAN : 0,5 X
1X
HARGA SATUAN Rp
116,00 29,00 471,00
Sub Total 1) ALAT 1 Balok rambu @ 5/7 - 3m' 2 Benang 3 Ember
116,00 29,00 471,00
5,000 2,000 5,000
5,00 2,00 5,00
m3 m3 m3
btg roll bh
85.000,00 100.000,00 50.000,00
15.000,00 2.500,00 17.000,00
Sub Total 2) 3.
140 JUMLAH HARGA (Rp) SWADAYA
PROGRAM
BAHAN 1 Batu Gunung 2 Pasir Pasang 3 Semen
2.
No. RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi
UPAH 1 Tukang batu 2 Buruh tak terlatih
148,00 423,00
148,00 423,00
-
OH OH
45.000,00 40.000,00
Sub Total 3) TOTAL BIAYA Sumber Dana
Dana Bantuan Langsung PDPT : Rp Swadaya : Rp
-
9.860.000,00 2.900.000,00 23.550.000,00
-
36.310.000,00
-
75.000,00 5.000,00 85.000,00
-
165.000,00
6.660.000,00 16.920.000,00
-
23.580.000,00
60.055.000,00 36.475.000,00 23.580.000,00
RENCANA ANGGARAN BIAYA Propinsi Kabupaten Kecamatan Kelurahan
: : : :
JAWA TIMUR PACITAN PACITAN SIDOHARJO
No. RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi VOLUME
URAIAN
1.
Total
Dari Swadaya
Dari Dana
Satuan
: A.1 : PDPT : TALUD : 1,60 X HARGA SATUAN Rp
306,00 76,00 1.273,00
306,00 76,00 1.273,00
m3 m3 m3
85.000,00 100.000,00 50.000,00
Sub Total 1)
SWADAYA
PROGRAM
-
26.010.000,00 7.600.000,00 63.650.000,00
-
97.260.000,00
ALAT 1 Balok rambu @ 5/7 - 3m' 2 Benang 3 Ember 4 Paku
6,000 5,000 6,000 1,000
6,00
btg
15.000,00
-
90.000,00
5,00
roll
2.500,00
-
12.500,00
6,00 1,00
bh kg
17.000,00 20.000,00
-
102.000,00 20.000,00
-
224.500,00
16.335.000,00 41.920.000,00
-
58.255.000,00
-
Sub Total 2) 3.
JUMLAH HARGA (Rp)
BAHAN 1 Batu Gunung 2 Pasir Pasang 3 Semen
2.
403 M'
UPAH 1 Tukang batu 2 Buruh tak terlatih
363,00 1.048,00
363,00 1.048,00
-
OH OH
45.000,00 40.000,00
Sub Total 3) TOTAL BIAYA Sumber Dana
Dana Bantuan Langsung PDPT : Rp Swadaya : Rp
155.739.500,00 97.484.500,00 58.255.000,00
RENCANA ANGGARAN BIAYA Propinsi Kabupaten Kecamatan Desa
: : : :
JAWA TIMUR PACITAN PACITAN SIDOHARJO
No. RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi VOLUME
URAIAN
1.
Total
Dari Swadaya
Dari Dana
Satuan
: B.2 : PDPT : TALUD :
0,75 X
HARGA SATUAN Rp
52,00 14,00 249,00
52,00 14,00 249,00
m3 m3 m3
85.000,00 100.000,00 50.000,00
Sub Total 1)
SWADAYA
PROGRAM
-
4.420.000,00 1.400.000,00 12.450.000,00
-
18.270.000,00
ALAT 1 Balok rambu @ 5/7 - 3m' 2 Benang 3 Ember 4 Paku
4,000 3,000 5,000 1,000
4,00
btg
15.000,00
-
60.000,00
3,00
roll
2.500,00
-
7.500,00
5,00 1,00
bh kg
17.000,00 20.000,00
-
85.000,00 20.000,00
-
172.500,00
3.465.000,00 8.520.000,00
-
11.985.000,00
-
Sub Total 2) 3.
JUMLAH HARGA (Rp)
BAHAN 1 Batu Gunung 2 Pasir Pasang 3 Semen
2.
186 M'
UPAH 1 Tukang batu 2 Buruh tak terlatih
77,00 213,00
77,00 213,00
-
OH OH
45.000,00 40.000,00
Sub Total 3) TOTAL BIAYA Sumber Dana
Dana Bantuan Langsung PDPT : Rp Swadaya : Rp
30.427.500,00 18.442.500,00 11.985.000,00
RENCANA ANGGARAN BIAYA Propinsi Kabupaten Kecamatan Desa
: : : :
JAWA TIMUR PACITAN PACITAN SIDOHARJO
No. RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi VOLUME
URAIAN
1.
Total
Dari Swadaya
Dari Dana
Satuan
: B.1 : PDPT : TALUD :
1,60 X
HARGA SATUAN Rp
281,00 70,00 1.168,00
281,00 70,00 1.168,00
m3 m3 m3
85.000,00 100.000,00 50.000,00
Sub Total 1)
SWADAYA
PROGRAM
-
23.885.000,00 7.000.000,00 58.400.000,00
-
89.285.000,00
ALAT 1 Balok rambu @ 5/7 - 3m' 2 Benang 3 Ember 4 Paku
5,000 5,000 5,000 1,000
5,00
btg
15.000,00
-
75.000,00
5,00
roll
2.500,00
-
12.500,00
5,00 1,00
bh kg
17.000,00 20.000,00
-
85.000,00 20.000,00
-
192.500,00
14.985.000,00 38.480.000,00
-
53.465.000,00
-
Sub Total 2) 3.
JUMLAH HARGA (Rp)
BAHAN 1 Batu Gunung 2 Pasir Pasang 3 Semen
2.
370 M'
UPAH 1 Tukang batu 2 Buruh tak terlatih
333,00 962,00
333,00 962,00
-
OH OH
45.000,00 40.000,00
Sub Total 3) TOTAL BIAYA Sumber Dana
Dana Bantuan Langsung PDPT : Rp Swadaya : Rp
142.942.500,00 89.477.500,00 53.465.000,00
RENCANA ANGGARAN BIAYA Propinsi Kabupaten Kecamatan Desa
: : : :
JAWA TIMUR PACITAN PACITAN SIDOHARJO
No. RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi VOLUME
URAIAN
1.
3.
Dari Swadaya
Dari Dana
Satuan
2,00 X
HARGA SATUAN Rp
2,00 M' 4unit JUMLAH HARGA (Rp) SWADAYA
PROGRAM
BAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.
Total
: B.4 : PDPT : MCK :
Batu Gunung Batako Pasir Pasang Semen PC Kusen&Pintu Pipa PVC 4" Asbes @ 3 m Balok 5/7 @ 3 m Roster/ angin-2 Closed jongkok Septiktank+resapan Paku
18,00 4.308,00 18,00 168,00 12,00 12,00 36,00 48,00 24,00 12,00 12,00 24,00
18,00 4.308,00 18,00 168,00 12,00 12,00 36,00 48,00 24,00 12,00 12,00 24,00
m3 bh m3 zak unit btg lbr btg bh bh unit kg
85.000,00 1.200,00 100.000,00 50.000,00 320.000,00 70.000,00 65.000,00 17.000,00 15.000,00 125.000,00 300.000,00 20.000,00
-
1.530.000,00 5.169.600,00 1.800.000,00 8.400.000,00 3.840.000,00 840.000,00 2.340.000,00 816.000,00 360.000,00 1.500.000,00 3.600.000,00 480.000,00
Sub Total 1)
-
30.675.600,00
Sub Total 2) UPAH 1 Tukang batu 2 Buruh tak terlatih
-
-
4.860.000,00 10.560.000,00
-
15.420.000,00
-
ALAT
108,00 264,00
108,00 264,00
-
OH OH
45.000,00 40.000,00
Sub Total 3) TOTAL BIAYA Sumber Dana
Dana Bantuan Langsung PDPT : Rp Swadaya : Rp
46.095.600,00 30.675.600,00 15.420.000,00
RENCANA ANGGARAN BIAYA Propinsi Kabupaten Kecamatan Desa
: : : :
JAWA TIMUR PACITAN PACITAN SIDOHARJO
No. RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi VOLUME
URAIAN
1.
Total
Dari Swadaya
Dari Dana
Satuan
: B.4 : PDPT : MCK :
1,50 X
HARGA SATUAN Rp
Batu Gunung Batu Bata Pasir Pasang Semen PC Kusen&Pintu Kran air 1/2" Pipa PVC 1/2" Asbes @ 3 m Balok 5/7 @ 3 m Cat tembk Roster/ angin-2 Closed jongkok Septiktank+resapan
13,00 8.907,00 22,00 196,00 8,00 8,00 4,00 24,00 32,00 40,00 16,00 4,00 4,00
13,00 8.907,00 22,00 196,00 8,00 8,00 4,00 24,00 32,00 40,00 16,00 4,00 4,00
m3 bh m3 zak unit bh btg lbr btg kg bh bh unit
85.000,00 500,00 100.000,00 50.000,00 700.000,00 15.000,00 15.000,00 65.000,00 17.000,00 30.000,00 15.000,00 250.000,00 500.000,00
Sub Total 1)
JUMLAH HARGA (Rp) SWADAYA
PROGRAM
-
1.105.000,00 4.453.500,00 2.200.000,00 9.800.000,00 5.600.000,00 120.000,00 60.000,00 1.560.000,00 544.000,00 1.200.000,00 240.000,00 1.000.000,00 2.000.000,00
-
29.882.500,00
ALAT 1 Balok rambu @ 5/7 - 3m' 2 Benang 3 Ember 4 Paku
3.
4unit
BAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2.
2 M'
Sub Total 2) UPAH 1 Tukang batu 2 Buruh tak terlatih
5,000 5,000 5,000 10,000
227,00 479,00
5,00 5,00 5,00 10,00
227,00 479,00
-
btg
15.000,00
-
75.000,00
roll
2.500,00
-
12.500,00
bh kg
17.000,00
-
85.000,00 200.000,00
-
372.500,00
10.215.000,00 19.160.000,00
-
29.375.000,00
-
OH OH
20.000,00
45.000,00 40.000,00
Sub Total 3) TOTAL BIAYA Sumber Dana
Dana Bantuan Langsung PDPT : Rp Swadaya : Rp
59.630.000,00 30.255.000,00 29.375.000,00
DAFTAR HARGA SATUAN No Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Batu gebal/ Gunung Batu Belah 10/15 Batu Belah 1/2 Batu Belah 2/3 Batu Belah 3/5 Batu Belah 5/7 Pasir pasang Pasir Urug Semen PC @ 40 Kg Aspal Kayu Acuan Balok 5/7/ Rambu Paku Ember Benang
Harga Satuan 85.000,00 85.000,00 250.000,00 240.000,00 230.000,00 100.000,00 100.000,00 60.000,00 50.000,00 10.000,00 700.000,00 15.000,00 20.000,00 17.000,00 2.500,00
BINGKAI GAMBAR DESAIN PDPT TA. 2012 Propinsi JAWA TIMUR Kabupaten PACITAN
DETAIL A
Kecamatan PACITAN
40 CM
50 CM 1%
50 CM 1%
1%
1%
40 CM 3,00 M
25 CM
45 CM
70 CM
70 CM
Kelurahan SIDOHARJO Jenis Prasarana RABAT JALAN Lokasi
70 CM
45 CM JUDUL GAMBAR DETAIL RABAT
POTONGAN TYPICAL RABAT JALAN
Dibuat Oleh : KMP
Batu Pokok 10-15 Batu Kunci 5 - 7
Batu Tepi 15- 20 1%
Beton Rabat 1Pc:3Psr:5Krl
Diperiksa Oleh : Pendamping
1% 10 Cm
Diverifikasi oleh : Tanah Dasar Saluran Terbuka
DETAIL A
Diketahui Oleh: PPK
Lembar ke……..Dari…..
BINGKAI GAMBAR DESAIN PDPT TA. 2012 Propinsi JAWA TIMUR Kabupaten PACITAN Kecamatan PACITAN Kelurahan SIDOHARJO Jenis Prasarana TALUD DAN SALURAN Lokasi
DETAIL -A
Judul Gambar DETAIL TALUD DAN SALURAN Dibuat Oleh : KMP
170
DETAIL -B Diperiksa Oleh : Pendamping
65
Diverifikasi oleh :
25 25
70
25 40
120
Diketahui Oleh: PPK
40 Lembar ke……..Dari…..
BINGKAI GAMBAR DESAIN PDPT TA. 2012 Propinsi JAWA TIMUR Kabupaten PACITAN
200
Kecamatan PACITAN
175 200
Kelurahan SIDOHARJO
50 200 200
T. SAMPING
T. ATAS
Jenis Prasarana MCK Lokasi
Judul Gambar DETAIL MCK Dibuat Oleh : KMP
Diperiksa Oleh : Pendamping
Diverifikasi oleh :
Diketahui Oleh: PPK
Lembar ke……..Dari…..
RENCANA JADWAL PELAKSANAAN
Propinsi Kabupaten Kecamatan Kelurahan No
URAIAN KEGIATAN
VOLUME
SATUAN
JUMLAH HARGA (Rp)
: : : :
JAWA TIMUR PACITAN PACITAN SIDOHARJO
No. RAB : Program : PDPT TH. 2012 Jenis Kegiatan : BINA LINGKUNGAN
WAKTU PELAKSANAAN BOBOT %
AGUSTUS
JULI 1
2
3
4
SEPTEMBER 5
6
7
8
OKTOBER
9
10
11
12
13
NOPEMBER 14
15
16
17
DESEMBER
18
19
20
21
22
23
100,00
100,00
1 Dusun Teleng Talud
424,00 m'
155.739.500,00
26,20
Saluran-1
140 m'
60.055.000,00
10,10
Saluran-2
115 m'
16.531.500,00
2,78
Saluran-3
168,00 m'
15.733.500,00
2,65
2,65
Talud-1
372,00 m'
142.942.500,00
24,04
1,00
Talud-2
186,00 m'
30.427.500,00
5,12
Rabat
123,00 m'
22.447.500,00
3,78
46.095.600,00
7,75
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
3,00
3,00
4,00
4,00
5,20 2,53
2,53
2,53
2,53
0,93
0,93
0,93
4,00
3,00
5,00
4,00
7,04
1,71
1,71
1,71
2 Dusun Barean
MCK
12,00
unit
1,89
1,89 2,00
5,00
0,75
4,42
4,42
3 Dusun Tamperan Perpipaan
500,00 m'
52.500.000,00
8,83
Rabat
343,00 m'
42.187.500,00
7,10
9.870.000,00
1,66
594.530.100,00
100,00
3,55
3,55
4 Kel. Sidoharjo Penerangan Makam
1,00
T O T A L Dibulatkan
Ls
Rencana Kemajuan Fisik Komulatif Realisasi Kemajuan Fisik Komulatif
1,66
-
1,00 1,00
1,00 2,00
1,00 3,00
1,00 4,00
3,00 7,00
3,00 10,00
3,00 13,00
4,00 17,00
4,00 21,00
7,72 28,72
6,17 34,89
7,45 42,34
6,45 48,80
7,63 56,43
5,71 62,14
10,64 72,77
3,89 76,66
Pacitan, Diverifikasi Oleh: Pendamping
Diperiksa Oleh : Tim Pemberdayaan Kel. Sidoharjo
9,42 86,08
8,72 94,79
5,21 100,00
Juni 2012 Dibuat Oleh: KMP Kel. Sidoharjo
RENCANA JADWAL PELAKSANAAN
Propinsi : Kabupaten: Kecamatan: Kelurahan : No
URAIAN KEGIATAN
VOLUME
SATUAN
JUMLAH HARGA (Rp)
JAWA TIMUR No. RAB : PACITAN Program : PDPT TH. 2012 PACITAN Jenis Kegiatan : BINA LINGKUNGAN SIDOHARJO WAKTU PELAKSANAAN
BOBOT %
AGUSTUS
JULI 1
2
3
4
SEPTEMBER 5
6
7
8
9
OKTOBER 10
11
12
13
NOPEMBER 14
15
16
17
18
DESEMBER 19
20
21
22
23
1 Dusun Teleng Talud
424,00 m'
155.739.500,00
26,20
60.055.000,00
10,10
Saluran-2
140 m' 115 m'
16.531.500,00
2,78
Saluran-3
168,00 m'
15.733.500,00
2,65
Talud-1
372,00 m'
142.942.500,00
24,04
Talud-2
186,00 m'
30.427.500,00
5,12
Rabat
123,00 m'
22.447.500,00
3,78
46.095.600,00
7,75
Saluran-1
2 Dusun Barean
MCK
12,00
unit
3 Dusun Tamperan Perpipaan
500,00 m'
52.500.000,00
8,83
Rabat
343,00 m'
42.187.500,00
7,10
4 Kel. Sidoharjo Penerangan Makam
1,00 T O T A L Dibulatkan
Ls
9.870.000,00
1,66
594.530.100,00
100,00
Pacitan, Diverifikasi Oleh: Pendamping
Diperiksa Oleh : Tim Pemberdayaan Kel. Sidoharjo
Juni 2012 Dibuat Oleh: KMP Kel. Sidoharjo