RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH ( PDPT ) PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BEKERJASAMA DENGAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN PONTIANAK
DESA SUNGAI DUNGUN KECAMATAN SUNGAI KUNYIT KABUPATEN PONTIANAK 2012
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Allah SWT, Laporan Akhir “Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) Desa Sungai Dungun Tahun Anggaran 2012”, dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan hasil kajian yang mendalam secara partisipatif terhadap potensi, permasalahan, dan kebutuhan masyarakat yang melibatkan Kepala Desa, LMD, LPMD dan seluruh komponen masyarakat yang ada di Desa Sungai Dungun lainnya. Sebagaimana kita ketahui bersama selama ini bahwa desa-desa pesisir pantai sering diidentikkan dengan wilayah yang sebagian besar penduduknya miskin, infrastrukturnya sangat minim, cenderung kumuh, dan diikuti dengan kondisi lingkungan yang telah terdegradasi. Hal ini terlihat dari adanya kerusakan habitat mangrove maupun abrasi pantai. Kondisi tersebut kadang diperparah dengan relatif kurangnya sentuhan pembangunan terhadap wilayah tersebut karena terbatasnya dana. Menyadari cukup krusialnya permasalahan di desa-desa pesisir dan melihat bahwa sebenarnya terdapat potensi besar yang belum tergarap yang dimiliki oleh wilayah pesisir, baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia, maka untuk membangun desa pesisir agar lebih berkembang perlu dititikberatkan pada aspek pemberdayaan masyarakat. Apabila kita melakukan perjalanan menyusuri pantai Kabupaten Pontianak dari mulai Kecamatan Siantan sampai dengan Kecamatan Sungai Kunyit maka dapat kita lihat bahwa sebagian pantai tersebut telah terkena abrasi yang cukup jauh mengikis daratan, namun sebagian kecil juga sudah mulai mengalami akresi. Walaupun sebagian sudah dibangun kubus-kubus penahan ombak hal tersebut tidaklah cukup. Perlu ada upaya yang lebih mendasar tentang bagaimana menjaga kelestarian sumberdaya alam sehingga ekosistem lingkungan tetap terjaga keseimbangannya. Oleh karena itu disamping meakukan kegiatan yang bersifat fisik melalui pembangunan penahan ombak tetapi juga perlu diperluas kegiatannya, misalnya dengan rehabilitasi mangrove, pelarangan penebangan vegetasi pantai melalui Peraturan Desa atau adat setempat, penyadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem, dan penataan lingkungan pemukiman. Kehadiran Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh atau disingkat PDPT dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bagi Kabupaten Pontianak kita syukuri. Mencermati menu kegiatan yang dapat dilaksanakan pada program PDPT yang meliputi Bina Usaha, Bina Manusia, Bina Sumberdaya, Bina Lingkungan dan Infrastruktur serta Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim, tentu akan sangat berpengaruh terhadap perubahan masyarakat dan desa-desa pesisir kita dan yakin cita-cita desa pesisir yang tangguh benarbenar akan tercapai. Hal ini mengingat pendekatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan program ini adalah pemberdayaan masyarakat, disamping itu masyarakat tidak hanya disentuh melalui bantuan modal usaha tetapi juga cara berpartisipasi dalam proses pembangunan, bagaimana dalam menjaga kelestarian sumberdaya, bagaimana pemukiman agar tertata dan teratur, serta yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana masyarakat pesisir siaga terhadap kemungkinan terjadinya bencana dan perubahan iklim. Melalui pelaksanaan PDPT yang menitikberatkan aspek pemberdayaan masyarakat maka ada beberapa hal yang diharapkan, yaitu:
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
i
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Pertama,
masyarakat ikut aktif merencanakan dan melaksanakan pembangunan di desanya sendiri. Untuk itu saya harapkan agar melalui PDPT ini budaya luhur nenek moyang kita yaitu gotong-royong kita bangkitkan lagi. Karena perlu disadari bersama bahwa program PDPT ini bersifat stimulan atau pemacu, sedangkan yang utama adalah partisipasi masyarakat sendiri.
Kedua,
pelaksanaan pembangunan sarana prasarana sosial ekonomi sesuai kebutuhan. Mengingat bahwa kebutuhan masyarakat sangat banyak sedangkan dana terbatas, maka harus dicari yang benar-benar prioritas.
Ketiga,
memberikan pendapatan bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat pesisir yang tergabung dalam kegiatan bina usaha.
Keempat,
masyarakat dapat mengawasi langsung pelaksanaannya. Oleh karena itu, kelompok pelaksana (KMP) nantinya juga harus menjalankan prinsip keterbukaan dan beranggung jawab.
Kelima,
masyarakat lebih merasa memiliki apa yang dibangunnya. Dengan demikian pelaksanaan pembangunan akan menghasilkan output yang maksimal dan hasil-hasil pembangunannya akan lebih terpelihara.
kelompok
Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya, kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak dengan difasilitasi kegiatan ini. Semua pihak yang yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, hingga selesainya laporan ini. Akhirnya, semoga Laporan Akhir “Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) Desa Sungai Dungun” ini dapat memenuhi harapan dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Sungai Dungun.
Sungai Dungun, Juli 2012
Tim Penyusun
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
ii
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................................
i
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
iii
I.
PENDAHULUAN .................................................................................................
1-1
1.1. Latar Belakang ..............................................................................................
I-1
1.2. Maksud, Tujuan dan sasaran ........................................................................
I-3
1.3. Keluaran dan Manfaat ....................................................................................
I-5
1.3. Ruang Lingkup ...............................................................................................
I-5
II. PROFIL DESA MENDALOK ...................................................................................
II-1
2.1. Administrasi, Kebijakan, Dan Sejarah Sungai Dungun....................................
II-1
2.2. Profil Sumberdaya Alam Desa Sungai Dungun...............................................
II-2
2.3. Kondisi Sosial-Budaya Dan Kependudukan Desa Sungai Dungun ...............
II-3
2.4. Kondisi Sarana Dan Prasarana Sosial ............................................................
II-5
2.5. Profil Kondisi Sarana Dan Prasarana Pelayanan Lingkungan ........................
II-7
2.6. Profil Kondisi Sarana Dan Prasarana Kegiatan Ekonomi.................................
II-10
2.7. Profil Kondisi Peruntukan Lahan Dan Perairan Pesisir ...................................
II-10
2.8. Profil Kondisi Kelembagaan Masyarakat, Perekonomian, Dan Lingkungan ....
II-10
2.9. Profil Kondisi Lingkungan Fisik Wilayah Dan Kerawanan Klaster Desa Terhadap Bencana Alam ............................................................................................... II-11 2.10. Isu Permasalahan Desa ............................................................................... II-11 2.11. Potensi Dan Permasalahan ..........................................................................
II-18
III. METODE PENYUSUNAN RPDP ......................................................................... III-1 3.1. Kerangkan Perencanaan ............................................................................... III-1 3.2. Ruang Lingkup Wilayah PDPT ....................................................................... III-2 3.3. Identifikasi Isu, Permasalahan ....................................................................... III-2 3.4. Keunggulan Desa Sungai Dungun .................................................................. III-3 3.5. Potensi Dan Permasalahan ............................................................................ III-4 3.6. Tindakan Yang Layak Dan Peringkat Tindakan .............................................. III-8 3.7. Fokus Program PDPT ..................................................................................... III-15 3.8. Metode Pendekatan Perencanaan .................................................................. III-16 3.9. Proses Perencanaan Partisipatif ...................................................................... III-16
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
i
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak IV. KETERKAITAN DENGAN RENCANA LAIN ....................................................... IV-1 V. RENCANA PENGEMBANGAN DESA MENDALOK ...........................................
V-1
5.1. Fokus Program ..............................................................................................
V-1
5.2. Spirit Perencanaan ........................................................................................
V-3
5.3. Rencana Detail Kegiatan ...............................................................................
V-3
Vi. PEMANTAUAN DAN EVALUASI ....................................................................... VI-1 6.1. Monitoring dan Evaluasi ................................................................................ VI-1 6.2. Rantai Monitoring dan Evaluasi ...................................................................... VI-3 6.3. Pengukuran Indikator Kinerja..........................................................................
V-3
6.4. Penilaian Ketangguhan Desa .........................................................................
V-6
6.4. Strategi Kebijakan .......................................................................................... V-11 Lampiran
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
ii
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki potensi sumberdaya alam dan
jasa lingkungan yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai modal dasar pelaksanaan pembangunan nasional. Kawasan ini menyediakan sumberdaya alam yang produktif (berbagai jenis komoditas perikanan) yang terdapat di ekosistem terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass beds), hutan mangrov (mangrove forest), estuaria (estuarine), ekosistem pantai (beach) dan pulau-pulau kecil. Kawasan pesisir dan pulaupulau kecil juga memberikan jasa lingkungan yang besar karena keindahan alam yang dimilikinya yang dapat menggerakkan industri pariwisata bahari. Dilain pihak, pengelolaan dan pemanfaatan potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil umumnya masih belum optimal akibat perhatian dan kebijakan selama ini yang lebih mengedepankan dan berorientasi ke wilayah daratan. Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki dinamika yang kompleks. Prosesproses yang terjadi diwilayah pesisir ada yang mempengaruhi wajah atau penampakan daerah pantai dan ada pula yang tidak berkaitan, karena terjadi dilaut terbuka. Prosesproses yang umum terjadi meliputi sirkulasi masa air (curents), percampuran (mixing) terutama antara dua masa air yang berbeda, pemilahan (sorting), arus vertical (up welling), aliran air dari daratan (run off), sedimentasi (akresi) dan erosi (abrasi) pantai. Dinamika ini secara alami tidak menganggu keseimbangan ekosistem karena alam sampai batas tertentu memiliki kemampuan untuk memperbaiki sendiri peoses-proses yang mempengaruhi keseimbangan. Namun masalahnya sering terjadi gangguan diatas ambang toleransi lingkungan akibat campur tangan manusia. Pada umumnya wilayah pesisir digunakan sebagai tempat untuk berbagai aktivitas manusia dengan intensitas yang tinggi, misalnya untuk permukiman,
industri,
pertambakan, pelabuhan, rekreasi dan pariwisata, pertambangan, pembangkit tenaga listrik, dan konservasi sumberdaya alam. Namun paradigma pemanfaatan sumberdaya alam yang masih berorientasi di wilayah daratan masih membuat wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil menjadi wilayah yang sangat lambat dalam pembangunan. Sehingga Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
I-1
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
masih banyak desa pesisir yang memiliki tingkat pembangunan rendah dan terkesan menjadi wilayah yang sangat miskin dan kumuh. Keterbatasan infrastruktur lingkungan permukiman, infrastruktur kegiatan ekonomi khusunya kelautan dan perikanan, rendahnya pendapatan desa, kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat desa pesisir, kualitas SDM yang rendah serta degradasi lingkungan menjadikan wilayah perdesaan pesisir menjadi wilayah yang belum tertata dan terbangun dengan baik. Sebagai negara kepulauan, laut dan wilayah pesisir memiliki nilai strategis dengan berbagai keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimilikinya sehingga berpotensi menjadi prime mover pengembangan wilayah nasional. Bahkan secara historis menunjukkan bahwa wilayah pesisir ini telah berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat karena berbagai keunggulan fisik dan geografis yang dimilikinya. Kabupaten Pontianak merupakan salah satu wilayah di Kalimantan Barat yang memiliki daerah pesisir dan berbatasan langsung dengan laut. Luas wilayah Kabupaten Pontianak (Luas daratan dan perairan) menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 06 Tahun 2008 tentang Kode Dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, adalah 2.797,88 km² atau sekitar 1,90 % dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat, 146.807 km². Wilayah Kabupaten Pontianak terdiri dari 9 kecamatan, yang terbentuk dari 60 desa dan 7 kelurahan. Kabupaten ini memiliki 26 desa pesisir dan 4 kelurahan pesisir yang tersebar di 6 kecamatan yaitu: a. Kecamatan Sungai Kunyit terdiri dari Desa Desa Sei Duri II, Desa Sei Duri I, Desa Sei bundung Laut, Desa Sei Kunyit Laut, Desa Sei Limau, Desa Sungai Dungun dan Desa Semudun b. Kecamatan Mempawah Hilir terdiri dari Desa Sengkubang, Desa Penibung, Desa Pasir, Kelurahan Terusan, Desa Tanjung, Kelurahan Kuala Secapah, dan Desa Malikian c. Kecamatan Mempawah Timur terdiri dari Desa Parit Banjar, Desa Sui Bakau Kecil dan Kelurahan Pasir Wan Salim d. Kecamatan Sungai Pinyuh terdiri dari Desa Sungai Bakau Besar Laut, Desa Sungai Batang, Kelurahan Sungai Pinyuh, Desa Nusapati, Desa Peniraman dan Desa Sui Purun Kecil e. Kecamatan Segedong terdiri dari Desa Sungai Purun Besar dan Desa Sungai Burung. f. Kecamatan Siantan terdiri dari Desa Peniti Luar, Desa Sungai Nipah, Desa Jungkat, Desa Wajok Hulu dan Desa Wajok Hilir. Desa pesisir di kabupaten ini sebagaimana daerah pesisir pada umumnya di Indonesia, juga dihadapkan pada empat permaslahan utama, yaitu : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
I-2
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
(1) Permasalahan tingginya tingkat kemiskinan masyarakat; (2) Kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan; (3) Kurang mandirinya organisasi sosial desa dan lunturnya nilainilai budaya lokal; dan (4) Rendahnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan. Permasalahan-permasalahan ini harus segera direspon dan diatasi agar kehidupan masyarakat pesisir menjadi lebih baik. Untuk itu diperlukan trobosan yang progresif dan menyentuh akar permasalahan yang terjadi di daerah pesisir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengimplemantasikan Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT). Melalui program ini diharapkan ada peningkatan kualitas desa pesisir yang mampu membangun secara swadaya dan mandiri, mampu meningkatkan kualitas SDM dan memanfaatkan SDA secara optimal dan lestari. Namun, untuk mengimplementasikan program PDPT perlu perencanaan yang matang. Karena perencanaan merupakan bagian integral dan tidak dapat dipisahkan dalam proses pembangunan.
1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
Desa pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir; (2) tingginya kerusakan sumber daya alam pesisir; (3) rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) rendahnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Keempat persoalan pokok ini juga memberikan andil terhadap tingginya tingkat kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi pada desa-dea pesisir, terutama di wilayah pesisir pulau-pulau kecil. Atas dasar realitas diatas, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menginisiasi kegiatan yang diharapkan mampu menjadi penghela kemajuan desa-desa pesisir di Indonesia, yakni melalui kegiatan pengembangan Desa Pesisir Tangguh. Adapun landasan hukum dari kegiatan ini adalah : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
I-3
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 7. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-Undangan; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa. 9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.07/MEN/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 10. Peraturan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Nomor PER.04/KP3K2012 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Desa Pesisir Tangguh.
1.2.1 Maksud Maksud dari penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir di Kabupaten Pontianak adalah terwujudnya suatu sinergitas perencanaan pembangunan desadesa di wilayah pesisir sehingga menjadi desa yang tangguh, mandiri dan siaga terhadap bencana dan perubahan iklim.
1.2.2 Tujuan Adapun tujuan dari Perencanaan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh di Desa Sungai Dungun adalah 1. Mewujudkan perencanaan pengembangan desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa serta siaga terhadap bencana dan perubahan iklim.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
I-4
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
2. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
1.2.3 Sasaran Sasaran yang ingin dicapai adalah: a. Teridentifikasinya potensi sumberdaya
alam,
sumberdaya
manusia
dan
kelembagaan di wilayah Pengembangan Desa Pesisir Tangguh. b. Teridentifikasinya isu dan masalah pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya di wilayah Pengembangan Desa Pesisir Tangguh. c. Tersediannya acuan dalam Pengembangan Desa Pesisir Tangguh.
1.3. KELUARAN DAN MANFAAT 1.3.1 Keluaran Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah Dokumen Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Desa Sungai Dungun dari Tahun 2012– 2016.
1.3.2 Manfaat Sebagai acuan dalam pelaksanaan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Desa Sungai Dungun Tahun 2012–2016.
1.4. RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Dokumen Rencana Pengembangan Desa Pesisir Desa Semudun disusun dengan sistematika sebagai berikut:
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
Pendahuluan Bab I membahas tentang isu-isu krusial yang ada di Desa Semudun serta latar belakang dan dasar hukum pelaksanaan Program PDPT. Selain itu
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
I-5
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
juga dijabarkan tentang maksud dan tujuan disusunnya RPDP serta sistematika penulisan RPDP. BAB II
Gambaran Umum Wilayah Pada Bab ini digambarkan mengenai sejarah desa, letak geografis dan admisnistrasi, kondisi sosial ekonomi, dan sarana prasarana yang ada.
BAB III Metode Penyusunan RPDP Bab ini menjelaskan tentang kerangka perencanaan, fokus PDPT meliputi 5 bina, dan metode pendekatan perencanaan dan pelaksanaan program BAB IV Keterkaitan dengan Rencana Lain Pada bab ini menjelaskan kedudukan PDPT dan sinergisitasnya dengan program dan rencana kerja kementerian/lembaga/eselon I yang lain, Dinas/Instansi lain, atau pihak-pihak lain (termasuk swasta) yang mungkin dapat berpartisipasi untuk bersama-sama membangun desa. Sinergisitas tersebut tertuang dalam Dokumen RPDP maupun RPJM Desa. BAB V Rencana Pengembangan Desa Bab ini menjelaskan tentang aspek 5 bina yang dilaksanakan oleh PDPT yang ditujukan untuk mencapai desa pesisir yang tangguh. Selanjutnya juga dibahas spirit perencanaan yang dianut oleh PDPT. BAB VI Pemantauan dan Evaluasi Bab ini menjelaskan pengertian pemantauan/monitoring dan evaluasi, strategi yang dilakukan untuk melaksanakannya, juga dibahas tentang pengukuran indikator kinerja untuk mengetahui keberhasilan program. Selanjutnya juga dibahas mengenai Penilaian Ketangguhan Desa dengan indikator-indikator yang ditentukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
I-6
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
BAB II Gambaran umum wilayah
2.1. ADMINISTRASI, KEBIJAKAN, DAN SEJARAH SUNGAI DUNGUN Desa Sungai Dungun merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sungai Kunyit dengan luas wilayah 593 Ha. Secara administratif Desa Sungai Dungun memiliki batas wilayah sebagai berikut: -
Sebelah Utara
: Desa Sungai Limau
-
Sebelah Selatan
: Desa Mendalok
-
Sebelah Timur
: Desa Sungai Kunyit Dalam dan Sungai Kunyit
Laut -
Sebelah Barat
: Laut Natuna
Gambar 2.1. Peta Administrasi Desa Sungai Dungun
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-1
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
2.2. PROFIL SUMBERDAYA ALAM DESA SUNGAI DUNGUN Terdapat 3 dusun di Desa Sungai Dungun ini yaitu dusun Beringin, Duta dan Satrya yang terbagi ke dalam 3 RW dan 9 RT. Sejarah nama Desa Sungai Dungun sampai saat ini belum diketahui dan belum dapat diungkapkan. Wilayah Desa Sungai Dungun merupakan hasil penyatuan 2 desa yaitu Desa Sungai Dungun dan Desa Sungai Tanjung pada tahun 1988. Wilayah desa peisisir prioritas (Desa Sungai Dungun) memiliki lahan dengan topografi datar yang memiliki kemiringan 0–10%. Lahan yang terdapat di ketiga desa tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan persawahan, kebun, hutan, dan pekarangan. Tabel 2.1. Status Lahan Desa Sungai Dungun No.
Penggunaan Lahan
Luas (ha)
1.
Pekarangan
19,7
2.
Sawah
250
3.
Kebun
237
4.
Hutan
75
Sumber : Profil Sungai Dungun (2011); Daftar Isian Pendataan Profil Kecamatan Sungai Kunyit (2011) Sebagian besar lahan di Desa Sungai Dungun dimanfaatkan untuk sawah dan perkebunan. Kemudian disusul penggunaan lahan untuk hutan, termasuk hutan mangrove yang ada di wilayah pesisir. Pemanfaatan lahan yang paling kecil adalah untuk pekarangan dengan proporsi terbesar lahan yang berada di jalur sutera. Untuk kawasan pantai, umumnya kondisi morfologi lahan yang berada di desa tersebut adalah pantai berlumpur dan memiliki ekosistem mangrove. Namun, ke arah laut wilayah pesisir tidak dijumpai pulau-pulau kecil, ekosistem terumbu karang, dan padang lamun. Jenis mangrove yang terdapat di desa pesisir ini adalah api-api (Avicenia sp.) dan bakau (Rhizophora sp.). Ekosistem mangrove merupakan tipe ekosistem pesisir yang berasosiasi dengan pantai berlumpur dan estuaria. Tumbuhan mangrove memerlukan subtrat lumpur sebagai tempat tumbuh dan memerlukan air tawar untuk aktivitas metabolismenya. Jenis subtrat dan fraksi lumpur serta kadar air tawar sangat Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-2
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak menentukan jenis mangrove yang tumbuh. Di pantai desa ini, meskipun subtranya berlumpur, namun juga terdapat lumpur berpasir. Subtrat lumpur berpasir tersebut semakin besar fraksi pasirnya pada daerah yang semakin jauh dari muara sungai. Sehingga dominasi jenis mangrove yang dijumpai juga berbeda. Jenis tumbuhan mangrove yang utama dijumpai adalah api-api. Jenis mangrove ini menempati formasi terdepan pantai Sungai Dungun. Dominannya formasi ini karena di Desa Sungai Dungun tidak terdapat sungai yang relative besar bermuara di pantai desa tersebut, sehingga pasokan air tawarnya sangat sedikit. Jenis mangrove yang menempati formasi di belakang api-api adalah bakau dengan jumlah yang tidak begitu banyak. Dominasi bakau semakin banyak dijumpai di sekitar sungai ke arah daratan. Kondisi mangrove di Desa Sungai Dungun walau masih dapat dikatakan cukup baik namun terdapat kecenderungan mengalami kerusakan akibat adanya abrasi pantai yang juga mengakibatkan kerusakan pada ekosistem mangrov. . 2.3. KONDISI SOSIAL-BUDAYA DAN KEPENDUDUKAN DESA SUNGAI DUNGUN Penduduk Desa Sungai Dungun pada tahun 2011 tercatat 1.903 jiwa yang tersebar di 3 RW dan 9 RT atau tiga dusun, yaitu Dusun Duta, Dusun Satria dan Dusun Beringin. Kepadatan penduduk desa ini diperkirakan 321 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi berada sepanjang jalur sutera (Tabel 2.2). Desa Sungai Dungun jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih banyak bila dibandingkan perempuan, yaitu mencapai 29,1% sedangkan perempuan sekitar 30,1%. Kondisi ini menggambarkan bahwa kaum laki-laki di Desa Sungai Dungun ini tidak banyak yang merantau ke luar desa. Tabel 2.2. Data Kependudukan Desa Sungai Dungun No
Variabel Kependudukan
Jumlah
persentase
1.
Laki-laki
972
51,10
2.
Perempuan
930
48,90
3.
Total
1.902
100,00
4.
Kepala Keluarga
5.
RT
495
-
9
-
6. RW 3 Sumber: Profil Kecamatan Sungai Kunyit (2011)
-
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-3
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Berdasarkan mata pencahariannya profesi terbanyak yang terdapat di Desa Sungai Dungun adalah petani/pekebun, wiraswasta/karyawan, nelayan, pedagang dan PNS dan sektor jasa lainnya. (Tabel 2.3). Jumlah penduduk yang belum atau tidak bekerja relatif banyak (40%). Hal ini cukup memprihatinkan, karena hampir setengah angkatan kerja di desa tersebut belum atau tidak bekerja. Tingginya tingkat pengangguran ini menunjukkan rendahnya kualitas sumberdaya manusia di daerah tersebut. Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Sungai Dungun Berdasarkan Mata Pencaharian No
Profesi
1.
Pertanian/ Perkebunan
2.
Perdagangan
3.
Peternakan
4.
Nelayan
5.
Wiraswasta/Karyawan/Jasa
6.
PNS/ TNI/ Polri
7.
Pertanian/ Perkebunan 255
Persentase 29,31
19
2,18
1
0,11
64
7,36
141
16,21
35
4,02
Belum/ Tdk Bekerja
355
40,80
Jumlah
870
100,00
Sumber: Profil Kecamatan 2009
400 350 300 250 200 150 100 50 0
Gambar 2.2. Grafik Mata Pencaharian Penduduk Desa Sungai Dungun
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-4
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Penduduk Desa Sungai Dungun mayoritas berasal dari suku/etnis Melayu (92%), kemudian disusul dari etnis China/Tionghoa, Jawa, Madura dan lain-lain. Meskipun berasal dari berbagai suku, hubungan kekerabatan yang terjalin antar etnis masyarakat di desa ini sangat harmonis. Selama ini tidak pernah terjadi konflik SARA karena masyarakat tersebut menjunjung tinggi sikap toleransi dan saling menghormati serta menghargai perbedaan dan keberagaman. Berdasarkan tingkat pendidikannya penduduk Desa Sungai Dungun tergolong rendah, karena lebih dari 50% penduduknya tamat SD atau dibawahnya, bahkan angka buta aksara dan huruf masih cukup tinggi, yaitu lebih dari 15%. Namun, ada hal yang cukup menggembirakan yaitu adanya penduduk Sungai Dungun yang tamat pendidikan tinggi, meskipun kurang dari 4% (Tabel 2.4.). Penduduk yang berpendidikan tinggi inilah nantinya yang diharapkan dapat mengakselerasikan pembangunan di desa ini. Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Desa Sungai Dungun Berdasarkan Tingkat Pendidikan No
Pendidikan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
1.
Buta Aksara & Huruf
47
15.36
2.
Tidak Tamat SD
73
23.86
3.
Tamat SD
79
25.82
4.
Tamat SMP
64
20.92
5.
Tamat SMA
32
10.46
6.
Tamat PT
11
3.59
Jumlah
306
100,00
Sumber: Profil Desa Sungai Dungun (2011) 2.4. KONDISI SARANA DAN PRASARANA SOSIAL a. Sarana Pendidikan Desa Sungai Dungun memiliki sarana pendidikan mulai dari tingkat PAUD, SD/MI sampai SMP / MTs. (Tabel 2.5). Di desa ini belum ada sarana pendidikan SMA, sehingga penduduk yang ingin melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi harus bersekolah di luar desa. Kondisi sekolah yang terdapat di desa ini cukup baik dan dimanfaatkan oleh masyarakat Sungai Dungun dan desa lain di sekitarnya, terutama untuk lembaga pendidikan SMP. Saat ini masyarakat Sungai Dungun memerlukan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-5
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak penambahan sekolah lanjutan atas untuk mempermudah dan memperlancar pelayanan pendidikan bagi masyarakat desa tersebut. Sehingga persentase masyarakat yang berpendidikan menengah ke atas lebih tinggi. Tabel 2.5. Lembaga Pendidikan di Desa Sungai Dungun No.
Lembaga Pendidikan
Jumlah
1.
PAUD
1
2.
SD / IM
2
3.
SMP / MTs.
1
Sumber: Daftar Isian Pendataan profil Kecamatan Tahun 2011
Gambar 2.3. Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Sungai Dungun
b. Sarana Kesehatan Sarana Kesehatan yang terdapat di Desa Sungai Dungun cukup memadai, karena terdapat 1 unit Puskesmas pembantu dan 2 unit Posyandu. Kondisi sarana kesehatan dapat dikatakan baik hanya saja tenaga medisnya sangat kurang, di desa ini hanya terdapat 1 orang bidan, sehingga kualitas pelayanan masih rendah.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-6
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak c. Sarana Olah Raga Masyarakat Desa Sungai Dungun sangat membutuhkan sarana dan prasarana olah raga, terutama untuk mengembangkan olahraga di kalangan pemuda dan masyarakat di desa tersebut. Di desa ini hanya terdapat 1 unit lapangan, 1 unit lapangan volley, dan 2 unit meja pimpong. d. Sarana Peribadatan Oleh karena mayoritas penduduknya beragama islam maka tempat peribadatan yang terdapat di Sungai Dungun adalah masjid dan mushola masing-masing dua unit yang tersebar di ketiga dusun. 2.5. PROFIL KONDISI SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN LINGKUNGAN
a. Prasarana Jalan Jalan yang terdapat di Desa Sungai Dungun adalah jalan Negara dan jalan lingkungan. Untuk jalan propinsi jenis jalannya beraspal dan dalam kondisi yang baik. Sementara jalan lingkungan yang terdapat pada ketiga desa prioritas dalam kondisi baik tetapi ada juga yang dalam kondisi rusak ringan sampai rusak berat. Demikian pula untuk jembatan yang berada di jalan lingkungan ada yang kondisi baik maupun kondisi rusak (Tabel 2.6.).
Gambar 2.4. Jalan penghubung antar kampung di Sungai Dungun yang kondisinya sudah baik dan jalan yang hanya hasil penimbunan.
Desa Sungai Dungun dilintasi jalan negara sepanjang 1,5 km dan memiliki 1 gang beraspal sepanjang 2 km yang menghubungkan Desa Sungai Dungun dan Desa
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-7
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Parit Raden. Jalan-jalan setapak atau jalan inspeksi dibuat oleh warga untuk menghubungkan antar rumah. Tabel 2.6. Prasarana Jalan di Desa Sungai Dungun
No
Jenis Jalan
1.
Aspal
2.
Kerikil/Rabat
3.
Tanah
Panjang Jalan (Km) 3,5
Kondisi Baik
0,9
Relatif jelek
Sumber: Profil Desa 2011 & survey lapangan
. b. Prasarana Air Bersih Air bersih yang digunakan oleh masyarakat pesisir di Kabupaten Pontianak dibagi menjadi dua (2) jenis, yaitu air bersih untuk mandi dan cuci, dan air bersih untuk minum Oleh karena morfologi wilayah pada kluster prioritas Desa Sungai Dungun tersebut merupakan tanah rawa maka sumber air bersih yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari Penampungan Air Hujan (PAH), sumur bor, mata air dan sungai. c. Prasarana Drainase Drainase sudah ada di Desa Sungai Dungun dengan luas 9.361 m2. Diharapkan kedepannya dilakukan penataan permukiman sekaligus drainase sebagai saluran pembuangan air yang baik. Beberapa bagian permukiman telah memiliki drainase namun dalam jumlah yang kecil karena drainase-drainase yang dibangun biasanya masih disekitar jalan-jalan utama maupun fasilitas umum.
Gambar 2.5. Pintu air pada saluran drainase di Desa Sungai Dungun
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-8
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
d. Prasarana Listrik dan Telekomunikasi Untuk sarana penerangan, penduduk Desa Sungai Dungun sebagian besar sudah mempergunakan tenaga listrik PLN, namun demikian masih ada juga yang mempergunakan lampu minyak. Parasarana telekomunikasi di kluster desa ini telah tersentuh dengan adanya jaringan mobile telepon dan juga jaringan telekomunikasi rumah. 2.6. PROFIL KONDISI SARANA DAN PRASARANA KEGIATAN EKONOMI Sarana dan Prasarana kegiatan ekonomi yang terdapat di pesisir Kabupaten Pontianak belum optimal menunjang perekonomian desa maupun perekonomian di wilayah sekitarnya. Hal ini terlihat dari sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi yang ada masih jauh dari ideal. a. Prasarana Perikanan dan Kelautan Di Sungai Dungun belum ada sarana dan prasarana perikanan dan kelautan yang dapat menunjang usaha perikanan sakala besar, seperti pabrik es, cold storage , dan pelabuhan perikanan. Hal ini menyebabkan hasil-hasil perikanan dan kelautan yang diperoleh oleh nelayan di ketiga desa tersebut tidak terakomodir dan tersistem dengan baik. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan-nelayan di desa Sungai Dungun adalah trammel net, jaring gill net, sungkur, togo, bubu dan Juluk.
Tabel 2.7. Jumlah Armada Penangkapan dan Alat Tangkap Desa Sungai Dungun Nama Kelompok
PANTAS (25 org)
Jumlah Sarana Usaha Perahu Tanpa Perahu Kapal Motor Motor Mototr 4 unit 22 unit -
Alata Penangkapan Alat Tangkap Jumlah Unit Trammel Net 314 pis (Pukat Udang)
Sumber: Dinas KP Kab Pontianak 2011
Di Desa Sungai Dungun terdapat pasar ikan. Khusus untuk steigher perlu ada penambahan panjang ke arah laut karena pada saat air surut maka jarak antara tepat perahu ditambat dengan daratan masih cukup jauh sehingga menyulitkan nelayan untuk menaikkan hasil tangkapannya dan harus menunggu air pasang.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-9
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak b. Komoditi Unggulan Beberapa komoditi unggulan yang terdapat dan dihasilkan di Desa Sungai Dungun diantaranya pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan,dan peternakan. Tabel 2.8. Komoditi Unggulan pada Desa Sungai Dungun
No
Sektor
1.
Perikanan
2. 3. 4.
Pertanian Peternakan Perkebunan
Komoditi Udang wangkang, udang Dogol, udang putih, gulama, malong, bulu ayam, duri. Padi, Umbi, Sayur, Buah Kambing, Ayam, bebek, sapi, Kelapa, Kopi, Cengkeh, Lada, Kokoa
Sumber: Profil Desa 2011
2.7. PROFIL KONDISI PERUNTUKAN LAHAN DAN PERAIRAN PESISIR Pemanfaatan lahan, secara umum dipergunakan untuk lahan pemukiman, pertanian, perkebunan dan lahan lainnya. Sedangkan untuk perairan dibagi menjadi pantai, mura sungai dan perairan laut. Pemanfaatan perairan di bagian perairan laut untuk penangkapan, ikan, bagian pantai untuk penangkapan ikan, konservasi mangrove pada bagian bibir pantai dan pada bagian muara sebagai alur keluar masuk kapal dan tempat tambat kapal.
2.8.
PROFIL KONDISI KELEMBAGAAN MASYARAKAT, PEREKONOMIAN, DAN LINGKUNGAN Kelembagaan masyarakat yang terdapat di Desa Sungai Dungun terdiri dari
lembaga pemerintah, lembaga kemasyarakatan, kelembagaan pendidikan, dan kelembagaan masyarakat lainnya Lembaga pemerintah di Desa Sungai Dungun terdiri dari pemerintahan desa, Badan Permusyawaratan Desa, Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa dan Lembaga Pembangunan Masyarakat Desa, Selain itu terdapat kelembagaan masyarakat lainnya berupa organisasi pemuda, karang taruna, organisasi perempuan, PKK, koperasi, dan kelompok-kelompok sektor seperti kelompok nelayan, kelompok petani, dll. Kelembagaan masyarakat di bidang kelautan dan perikanan meliputi kelompokkelompok nelayan tangkap, budidaya, pengolahan dan pemasaran. Kelompok Nelayan di Desa Sungai Dungun: Kelompok Usaha Bersama Pantas
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-10
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 2.9. PROFIL KONDISI LINGKUNGAN FISIK WILAYAH DAN KERAWANAN KLASTER DESA TERHADAP BENCANA ALAM Desa Sungai Dungun terletak di wilayah pesisir pantai sebagaimana pada umumnya sangat erat kaitannya dengan degradasi lahan, kerusakan habitat mangrove, abrasi pantai, akresi, pencemaran air laut dan banjir. Kondisi vegetasi mangrove di Desa Sungai Dungun masih relatif lebih baik dari beberapa desa sekitarnya. Dari sekitar 36 Ha mangrove yang kondisinya masih bagus ada sekitar 50%. Namun kondisi tersebut dapat menjadi parah jika hanya dibiarkan begitu saja.
2.10. ISU PERMASALAHAN DESA a. Curah Hujan Dan Musim Di Desa Sungai Dungun Berdasarkan informasi dari masyarakat, di Desa Sungai Dungun hujan terjadi setiap bulan, namun intensitasnya berbeda-beda antara satu bulan dengan lainnya. Bulan Mei dan Juni merupakan bulan yang memiliki hari dan curah hujan paling sedikit sepanjang tahun. Curah hujan mulai meningkat pada bulan Juli dan Agustus. Bulan September curah hujannya sudah mulai tinggi dan terus meningkat pada bulan Oktober dan November, hingga mencpai puncak pada bulan Desember. Bulan Desember ini boleh dikatakan hampir setiap hari turun hujan dan intensitasnya sangat tinggi. Curah hujan pada Bulan Januari sudah mulai mengalami penurunan namun masih tetap tinggi, dengan intensitas hampir menyamai intensitas hujan pada bulan Oktober (Gambar 2.6.).
Bulan Variabel
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov Des
Pola Curah Hujan Curah Hujan
Pola Musim Musim Hujan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-11
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Periode Kering Musim Kemarau Gambar 2.6. Pola curah hujan dan pola musim di Desa Sungai Dungun Berdasarkan pola curah hujan ini, di Desa Sungai Dungun dikenal dua musim yaitu hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan September sampai Januari dan musim kemarau terjadi dari bulan April sampai Juli. Pada saat musim kemarau, tepatnya bulan Mei dan Juni terdapat periode kering.
b. Kalender Musim Penangkapan Ikan Di Desa Sungai Dungun Musim penangkapan ikan yang dilakukan nelayan Sungai Dungun berlangsung sepanjang tahun. Hal ini disebabkan nelayan di desa tersebut umumnya merupakan nelayan tradisional dengan fishing ground yang tidak jauh dari pantai. Nelayan tersebut berangkat melaut subuh dan kembali siang hari. Aktivitas penangkapan tersebut dilakukan nelayan hampir setiap hari selagi cuaca mendukung dan tidak ada kegiatan lain yang lebih penting.
Komoditas dan hasil tangkapan per hari
Bulan Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Udang 200-300 kg/nyorong (10 hari) dengan togok Teri, sotong 75-100 kg dengan bagan udang dogol, u. putih dengan tramelnet (15-20 piece) hasil tangkap per hari Menangkap ikan, udang
20 kg
12-15 kg
4-5 kg
Gambar 2.7. Kalender musim penangkapan ikan nelayan Sungai Dungun Aktivitas
penangkapan
yang
dilakukan
nelayan
meskipun
berlangsung
sepanjang tahun, namun penggunaan alat tangkap dan komoditas perikanan yang tertangkap begantung musim. Untuk menangkap udang dengan menggunakan togok, nelayan melakukan penangkapan pada bulan Oktober sampai Desember. Hal ini bukan berarti pada bulan lain nelayan tidak melakukan penangkapan udang dengan alat ini, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-12
Des
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak namun frekuensinya lebih sedikit. Hasil tangkapan dengan togok ini untuk sekali nyorong (10 hari mencapai 200–300 kg. Selain menggunakan togok, nelayan menangkap udang menggunakan jaring tiga lapis (trammel net). Jenis udang yang tertangkap menggunakan alat tangkap ini adalah udang dogol dan udang putih selain itu juga ikut tertangkap berbagai jenis ikan. Jaring lapis ini digunakan pada pertengahan Februari hingga bulan Oktober dengan hasil yang beragam sesuai musim. Pada bulan Februari sampai April merupakan mjusim ikan sehingga hasil tangkapan mencapai rata-rata 20 kg/hari. Dari Bulan Mei sampai Juli merupakan musim sedang, sehingga hasil tangkapan 12–15 kg/hari. Sedangkan musim paceklik biasanya terjadi dari bulan Agustus sampai Oktober dengan hasil tangkapan sekitar 4–5 kg/hari. Untuk penangkapan teri dan sotong dengan alat tangkap bagan, umumnya dilakukan pada bulan April sampai Juli. Produktivitas penangkpan pada bulan tersebut dapat mencapai 75–100 kg/hari. Karena alat tangkap tersebut mengandalkan cahaya, maka aktivitas penangkpan dilakukan hanya pada kondisi bulan gelap. Di luar musim penangkapan, nelayan ada juga yang melakukan penangkapan teri dan sotong namun tidak begitu intensif dan hasilnya juga tidak banyak. c. Kelembagaan Di Desa Sungai Dungun Kelembagaan merupakan indikator kemajuan suatu daerah. Semakin banyak dan semakin aktiv kelembagaan yang terdapat di suatu daerah, berarti semakin maju daerah tersebut. Kelembagaan yang terdapat di suatu daerah ada yang berstruktur dan ada pula yang tidak berstruktur. Selain itu ada kelembagaan yang berstruktur tetapi tidak aktiv namun ada pula kelembagaan yang tidak berstruktur tetapi aktif.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-13
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Desa Sungai Dungun
18
2 km
19
8
9 12
17
16 13 2
1 4
6 7
5
10 11
3
15 14
Gambar 2.8. Diagram Kelembagaan di Desa Sungai Dungun Analisis kelembagaan dilakukan untuk mengetahui lembaga apa saja yang ada di Sungai Dungun, bagaimana masyarakat memandang lembaga-lembaga yang ada di daerah tersebut, hubungan antar masyarakat, hubungan antar lembaga, urutan prioritas dari lembaga yang ada, serta sejauh mana wanita dan pria terlibat dalam kegiatan di berbagai lembaga tersebut, terutama yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan. Informasi diperoleh dengan melakukan PRA dengan anggota masyarakat dan menggambarkannya ke dalam diagram venn (Gambar 5.3.). Lembaga-lembaga tersebut meliputi: a. Lembaga yang berada dalam desa Sungai Dungun; b. Lembaga yang berada di luar desa; Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-14
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak c. Lembaga lokal atau tradisional yang masih berperan aktif; d. Lembaga pemerintah; e. Lembaga swasta; dan f. Lembaga khusus (kelompok perikanan, perkreditan, dan lain-lain). Lembaga-lembaga yang berperan terhadap masyarakat Desa Sungai Dungun yang berprofesi sebagai petani/nelayan adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pemerintah Desa Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lembaga Pembangunan Masyarakat Desa (LPMD) PKK Pos Yandu Dana Sosial Kematian Kelompok Kesenian Masjid/Surau Lembaga Pendidikan Polmas
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Karang Taruna Remaja Masjid Polindes Lembanga pemasaran (warung/toko) Kelompok nelayan/tani Majelis taklim PUAP Penampung Perbankan
Pemerintahan Desa yang didalamnya terdiri dari Kepala Desa beserta aparatnya, Kepala Dusun, Ketua RW dan RT menurut masyarakat dianggap sangat penting, hal ini dapat dilihat dari besarnya bulatan yang digambarkan oleh masyarakat. Pentingnya lembaga pemerintahan menurut masyarakat karena lembaga ini tempat masyarakat mengurus segala macam perizinan dan administrasi yang diperlukan untuk aktivitas rutin maupun usaha dalam bidang perikanan. Keberadaan Lembaga Pembangunan Masyarakat Desa (LPMD), Pos Yandu, Dana Sosial Kematian, Masjid/Surau, Lembaga Pendidikan, Polindes dan Kelompok Nelayan/Tani juga dianggap masyarakat sangat penting dan setara dengan Pemerintahan Desa. Berkaitan dengan masyarakat pesisir yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, besarnya peran kelompok nelayan dirasakan karena adanya media bagi nelayan untuk berserikat dan berkumpul sehingga dapat membantu nelayan dalam mengatasi persoalan yang dihadapi. Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembanga pemasaran (warung/toko), Majelis taklim, PUAP dan Penampung Hasil Perikanan/Pertanian merupakan kelembagaan yang dianggap memiliki peran penting. Agen atau penampung ikan memiliki peran penting bagi nelayan karena lembaga ini meskipun memiliki peran utama sebagai penampung hasil tangkapan nelayan dan hasil pertanian, juga memiliki peran tambahan dalam membantu permasalahan keuangan yang dialami nelayan. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-15
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Lembaga lain yang juga dianggap penting pada level ke tiga adalah Kelompok Kesenian dan Remaja Masjid. Sedangkan PKK dan Polmas serta Karang Taruna merupak lembaga yang masih memiliki peran meskipun kecil. Bahkan Bank merupakan lembaga yang berada di luar desa namun memiliki peran dan lembaga ini ke depan diharapkan memiliki peran yang lebih besar.
d. Aktivitas Harian Masyarakat Desa Sungai Dungun Aktivitas harian masyarakat pesisir Sungai Dungun (khusunya nelayan) di mulai pukul 4.00 WIB dan berakhir pukul 21.00 WIB untuk perempuan (ibu) dan pukul 22.00 WIB untuk laki-laki (bapak). Waktu yang agak luang bagi laki-laki adalah setelah pulang dari menangkap dan menjual ikan, yaitu antara jam 14.30–16.00 WIB. Pada selang waktu tersebut, sebagian nelayan memperbaiki jaring dan peralatan tangkap lainnya, namun sebagian lagi waktu tersebut digunakan untuk istirahat. Waktu yang benar-benar kosong untuk laki-laki adalah antara pukul 16.00 dan 22.00 WIB. Berbeda dengan lakilaki, untuk ibu-ibu nelayan waktu yang benar kosong adalah dari jam 17.00– 21.00 WIB. Jadi potensi waktu yang dapat digunakan untuk kegiatan produktiv lainnya adalah pada saat jam kosong tersebut (Tabel 4.2). Tabel 2.9. Aktivitas Harian Masyarakat (Nelayan) Sungai Dungun a. Laki-laki No. Waktu
Kegiatan
1.
Jam 04.00 – 05.00 WIB
Bagun, sholat dan persiapan melaut
2.
Jam 05.00 – 14.00 WIB
Pergi menangkap ikan di laut
3.
Jam 14.00 – 14.30 WIB
Memasarkan hasil tangkapan
4.
Jam 14.30 – 16.00 WIB
Membersihkan dan memperbaiki alat tankap
5.
Jam 16.00 – 22.00 WIB
Istirahat dan kegiatan lain
6.
Jam 22.00 – 04.00 WIB
Tidur
b. Perempuan No. Waktu
Kegiatan
1.
Jam 04.00 – 06.00 WIB
Bagun dan mempersiapkan makan / konsumsi untuk suami dan anak
2.
Jam 06.00 – 10.00 WIB
Ke ladang
3.
Jam 10.00 – 13.00 WIB
Masak untuk makan siang
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-16
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
7.
Jam 13.00 – 17.00 WIB
Ke ladang
8.
Jam 17.00 – 21.00 WIB
Istirahat dan kegiatan lain
Jam 21.00 – 04.00 WIB
Tidur
e. Keunggulan Desa Sungai Dungun Suatu daerah dipilih masyarakat sebagai tempat tinggal dapat didasarkan beberapa pertimbangan dan alasan. Meskipun pertimbangan ini mungkin berbeda antara satu orang dengan lainnya, namun tidak tertutup kemungkinan pula terdapat alasan utama yang sama atar anggota masyarakat tersebut. Untuk Desa Sungai Dungun, ada tiga alasan utama yang menyebabkan masyarakat setempat memilih desa tersebut sebagai tempat tinggal dan melakukan aktivitas sehari (Tabel 4.3.). Potensi sumberdaya alam yang melimpah merupakan keunggulan utama yang dimiliki desa ini. Desa Sungai Dungun memiliki potensi perikanan, pertanian dan perkebunan yang tinggi sehingga memungkinkan masyarakat menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam yang ada. Solidaritas
dan
kekeluargaan
masyarakatnya
merupakan
keuanggulan
berikutnya yang membuat daerah ini menjadi pilihan. Adanya solidaritas dan kekeluargaan memang penting bagi masyarakat desa. Karena seperti umumnya masyarakat pedesaan di Indonesia, adanya rasa kekeluargaan akan membuat mereka betah untuk bertempat tinggal di suatu daerah.
Tabel 2.10. Keunggulan Desa Sungai Dungun berdasrkan persepsi masyarakat No.
Keunggulan
skor
Rangking
1.
Potensi sumberdaya alam (perikanan, pertanian dan perkebunan) tinggi
9
I
2.
Solidaritas dan kekeluargaan masyarakat
5
II
3.
Lingkungan aman dan nyaman
3
III
Sedangkan alasan ketiga adalah keamanan dan lingkungan yang nyaman. Kondisi ini merupakan syarat utama untuk dapat melakukan usaha atau aktivitas seharihari dengan lancer
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-17
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 2.11. POTENSI DAN PERMASALAHAN a. Potensi dan Permasalahan Desa Sungai Dungun Berdasarkan profil desa dan penggalian informasi secara mendalam dari masyarakat, berhasil diidentifikasi delapan macam permasalahan dan potensi yang terdapat di Desa Sungai Dungun (Tabel 5.1.). Permasalahan dan potensi ini bukan mewakili satu kegiatan atau dapat diselesaikan dari satu kegiatan tetapi harus diselesaikan melalui program yang menyeluruh (whole programe). Sehingga untuk menyelesaikan satu permasalahan harus melalui rangkaian kegiatan yang terintegrasi. Tabel 2.11. Permasalahan dan Potensi Desa Sungai Dungun berdasarkan profil desa
No.
Permasalahan
Potensi
1
Sulit mendapatkan air bersih
Ada sumber air yang belum dimanfaatkan
2
Jalan lingkungan / wakaf kurang baik
Tenaga kerja yang dapat memperbaiki cukup banyak
3
Gedung untuk Pos Yandu dan PAUD
Tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD tersedia
4
Sarana penambat perahu
Cukup banyak lahan yang dapat dibangun sebagai tempat pembangunan penambat perahu
5
Banjir rob
Pada daerah tertentu tidak terkena banjir rob dan terdapat tempat yang dapat dibangun untuk mencegah banjir rob
6
Penerangan / lampu jalan
Sudah ada aliran listrik di sepanjang jalur tersebut
7
Pendanaan pengembangan kesenian & olah raga
Kesenian rakyat sudah ada dan terdapat lahan yang dapat dimanfaatkan untuk oleh raga
8
Modal untuk pengembangan usaha
Modal yang ada pada masyarakat namun belum terorganisir secara baik
9.
Rendahnya ketrampilan masyarakat
Tenaga kerja cukup banyak yang dapat dilatih dan memiliki kemauan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-18
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Dari permasalahan yang dijumpai, juga tersedia potensi penyelesaian masalah yang berasal dari kekuatan atau sumberdaya lokal. Dari sembilan permasalahan yang dijumpai di Sungai Dungun ini, dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1)
Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berimbas pada tingginya tingkat kemiskinan; termasuk kelompok ini adalah permasalahan rendahnya ketrampilan masyarakat dan terbatasnya modal untuk pengembangan usaha.
2)
Rendahnya kualitas infrastruktur dan kesehatan lingkungan desa; permasalahan ini meliputi sulit mendapatkan air bersih, jalan lingkungan / wakaf kurang baik, gedung untuk Pos Yandu dan PAUD, sarana penambat perahu, dan penerangan / lampu jalan.
3)
Kerusakan lingkungan; seperti permasalahan banjir rob.
4)
Kemandiarian organisasi sosial dan lunturnya budaya lokal; permasalahan pendanaan pengembangan oleh raga dan seni. b. Peringkat Permasalahan Desa Sungai Dungun Berdasarkan hasil PRA permasalahan di Desa Sungai Dungun dapat disusun
sesuai peringkat dengan urutan sebagai berikut : 1). Susah air bersih; 2). Jalan lingkungan / wakaf; 3). Gedung untuk Pos Yandu dan PAUD; 4). Banjir rob; 5). Penerangan / lampu jalan; 6). Sarana penambat perahu; 7). Modal untuk pengembangan usaha; 8). Rendahnya Keterampilan Masyarakat; 9). Pendanaan pengembangan kesenian dan olah raga. Untuk lebih jelas mengenai penilaian peringkat masalah dapat dilihat Tabel 5.5. Empat permasalahan utama adalah permasalahan infrastruktur yang rendah dan kerusakan lingkungan. Permasalahan air bersih merupakan permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Sungai Dungun. Permasalahan ini termasuk dalam kelompok rendahnya kualitas infrastruktur dan kesehatan lingkungan. Masalah air bersih berkaitan dengan terbatas dan jauhnya sumber air tawar karena posisi desa di tepi pantai dan kebutuhan air yang cukup tinggi sebagai konsekwensi kepadatan penduduk yang mendiami desa tersebut. Permasalahan ini merupakan permasalahan klasik di desadesa pesisir. Permasalahan yang menempati peringkat ke dua dan ke tiga juga termasuk dalam kelompok rendahnya kualitas infrastruktur. Permasalahan kerusakan lingkungan (banjir rob) merupakan peringkat masalah ke empat yang dirasakan masyarakat desa ini. Terjadinya banjir rob atau terendamnya daratan pantai akibat air pasang yang disertai angin kencang memang merupakan bencana tahunan yang
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-19
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak disebabkan oleh musim. Permasalahan ini mengakibatkan kerugian cukup besar yang dialami masyarakat pesisir/pantai, meskipun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-20
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Tabel 2.12. Peringkat masalah Desa Sungai Dungun
No
Masalah
Dirasakan oleh orang banyak
Sangat parah
Menghambat peningkatan pendapatan
Sering terjadi
Tersedia potensi pemecahan masalah
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1
Sulit mendapatkan air bersih
176
170
110
175
115
746
1
2
Jalan lingkungan / wakaf rusak
136
127
103
137
106
609
2
3
Gedung untuk Pos Yandu dan PAUD
116
127
106
102
115
566
3
4
Sarana penambat perahu
77
92
86
85
86
426
6
5
Banjir rob
93
114
118
121
94
540
4
6
Penerangan / lampu jalan
87
83
74
72
114
430
5
7
78
63
88
61
88
378
9
8
Pendanaan pengembangan kesenian & olah raga Modal untuk pengembangan usaha
75
66
113
69
89
412
7
9
Rendahnya Keterampilan Masyarakat
66
66
102
78
92
404
8
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-21
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
BAB III METODE PENYUSUNAN PROGRAM
3.1. KERANGKA PERENCANAAN Perubahan paradigma pembangunan yang selama ini menitikberatkan pada pembangunan di daratan saja menjadi pembangunan yang terpadu antara darat dan laut (termasuk wilayah pesisir) dimaksudkan untuk mengelola sumberdaya alam agar lebih optimal dan berkelanjutan. Dengan demikian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang tadinya selalu tertinggal bila dibandingkan dengan daerah daratan, saat ini sudah mulai memperlihatkan kemajuan yang berarti. Namun kemajuan yang dicapai daerah pesisir tersebut tidak merata dan bersifat parsial. Pada daerah pesisir tertentu kemajuan pembangunan yang dicapai sudah begitu pesat bahkan meninggalkan wilayah daratan, namun di tempat lain tidak terdapat aktivitas pembangungan yang membawa perbaikan kehidupan masyarakatnya. Fenomena ini banyak dijumpai di wilayah yang jauh dari pusat-pusat pertumbuhan (termasuk di Kalimantan Barat) dan proporsinya justru lebih besar.
Untuk
mengejar
ketertinggalan
ini,
perlu
segera
dilakukan
akselerasi
pembangunan yang mengacu pada perencanaan yang matang dan integral. Perencanaan pembangunan merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumberdaya alam yang tersedia. Dalam kontek pembangunan wilayah pesisir yang berkelanjutan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain: 1). Mengembangkan sumberdaya manusia yang berkualitas yang dapat bertindak sebagai agent of change, 2). Pembangunan berbasis pada kekuatan lokal, 3). Pengelolaan sumberdaya alam secara arif dan ramah lingkungan, 4). Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur, dan 5). Peningkatan partisipasi masyarakat sebagai subjek pembangunan. Manfaat daripada perencanaan pembangunan diharapkan dapat digunakan sebagai penentu arah kebijakan, meminimalisasi ketidakpastian, meminimalisasi inefisiensi sumberdaya, dan untuk menetapkan standard dan pengawasan kualitas. Perencanaan yang disusun ini dapat dikatakan berhasil dilihat dari adanya indikasi kemampuan perencanaan dalam mendorong berkembangnya mekanisme pasar dan peran serta masyarakat. Selain itu, agar perencanaan yang disusun tersebut ideal, maka dalam perencanaan terkandung beberapa prinsip, yaitu :
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 1
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak a. Prinsip Partisipatif : masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta atau berpartisipasi mulai dari proses penyusunan perencanaan, implementasi bahkan pengawasan. b. Prinsip Kesinambungan : perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap, tetapi harus berlanjut
sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus
dalam
kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran. c. Prinsip Holistik : masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sector) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan d. Terbuka dan Demokratis ( a pluralistic social setting) perencanaan yang disusun harus
diketahui seluruh komponen masyarakat dan disusun bersama. 3.2. RUANG LINGKUP WILAYAH PDPT Wilayah Rencanaan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh berada Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak dan perairan pesisir di sekitar desa tersebut.
3.3. IDENTIFIKASI ISU BERDASARKAN KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN PELUANG DALAM PENGEMBANGAN DESA SUNGAI DUNGUN Table 3.1.
Kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang Desa Sungai Dungun Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
Kekuatan 1. Daerah perlintasan transportasi antar kabupaten 2. Penghasil berbagai jenis ikan laut 3. Penghasil komoditi buah pisang, jeruk dan kelapa 4. Memiliki view / pemandangan ke arah laut, berpotensi untuk wisata 5. Tenaga kerja tersedia 6. Hubungan antar masyarakat cukup harmonis
Kelemahan
Ancaman
Peluang
1. Rawan bencana dan abrasi 2. Sarana air bersih kurang dan terbatas 3. Lingkungan permukiman masyarkat belum tertata dengan baik dan kurang bersih 4. Drainase belum memadai 5. Rumah tak layak huni masih ada 6. Tingkat pendidikan dan ketrampilan masyarakat relative rendah
1. Gelombang yang kuat yang mengikis bibir pantai 2. Kekringan saat musim kemarau 3. Limpasan sampah dan banjir dari hulu sungai 4. Masyarakat sering terjangkit penyakit 5. Tingginya angka penganguran 6. Pendapatan masyarakat rendah dan angka kemiskinan masih cukup tinggi
1. Pengembangan usaha pertanian, perkebunan, dan perikanan 2. Pengembangan perdaganang antar daerah 3. Usaha paska panen hasil laut 4. Pusat perdagangan hortikultura dan perkebunan 5. Industri pengolahan buah-buahan dan perkebunan 6. Pengembangan industri pariwisata pantai dan wisata kuliner
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 2
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Faktor yang menjadi kunci keberhasilan pengembangan Desa Sungai Dungun, adalah masih besarnya potensi perikanan tangkap dan masih adanya ekosistem mangrove. Hal ini akan menjadi modal dasar dalam pengembangan desa pesisir tersebut. Namun pengembangan desa pesisir tidak akan berhasil bila permasalahan berupa minimnya sarana dan prasarana yang ada dan rendahnya harga jual ikan serta kualitas SDM yang belum memadai untuk meningkatkan kualitas hasil tangkapan perikanan tidak diatasi secara komprehensip.
3.4. KEUNGGULAN DESA SUNGAI DUNGUN Suatu daerah dipilih masyarakat sebagai tempat tinggal dapat didasarkan beberapa pertimbangan dan alasan. Meskipun pertimbangan ini mungkin berbeda antara satu orang dengan lainnya, namun tidak tertutup kemungkinan pula terdapat alasan utama yang sama atar anggota masyarakat tersebut. Untuk Desa Sungai Dungun, ada tiga alasan utama yang menyebabkan masyarakat setempat memilih desa tersebut sebagai tempat tinggal dan melakukan aktivitas sehari (Tabel 4.3.). Potensi sumberdaya alam yang melimpah merupakan keunggulan utama yang dimiliki desa ini. Desa Sungai Dungun memiliki potensi perikanan, pertanian dan perkebunan yang tinggi sehingga memungkinkan masyarakat menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam yang ada. Solidaritas dan kekeluargaan masyarakatnya merupakan keuanggulan berikutnya yang membuat daerah ini menjadi pilihan. Adanya solidaritas dan kekeluargaan memang penting bagi masyarakat desa. Karena seperti umumnya masyarakat pedesaan di Indonesia, adanya rasa kekeluargaan akan membuat mereka betah untuk bertempat tinggal di suatu daerah. Tabel 3.2. Keunggulan Desa Sungai Dungun berdasarkan persepsi masyarakat No.
Keunggulan
skor
Rangking
1.
Potensi sumberdaya alam (perikanan, pertanian dan perkebunan) tinggi
9
I
2.
Solidaritas dan kekeluargaan masyarakat
5
II
3.
Lingkungan aman dan nyaman
3
III
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 3
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Sedangkan alasan ketiga adalah keamanan dan lingkungan yang nyaman. Kondisi ini merupakan syarat utama untuk dapat melakukan usaha atau aktivitas seharihari dengan lancar
3.5. POTENSI DAN PERMASALAHAN 3.5.1. Potensi dan Permasalahan Desa Sungai Dungun Berdasarkan profil desa dan penggalian informasi secara mendalam dari masyarakat, berhasil diidentifikasi delapan macam permasalahan dan potensi yang terdapat di Desa Sungai Dungun (Tabel 5.1.). Permasalahan dan potensi ini bukan mewakili satu kegiatan atau dapat diselesaikan dari satu kegiatan tetapi harus diselesaikan melalui program yang menyeluruh (whole programe). Sehingga untuk menyelesaikan satu permasalahan harus melalui rangkaian kegiatan yang terintegrasi. Tabel 3.3. Permasalahan dan Potensi Desa Sungai Dungun berdasarkan profil desa
No.
Permasalahan
Potensi
1
Sulit mendapatkan air bersih
Ada sumber air yang belum dimanfaatkan
2
Jalan lingkungan / wakaf kurang baik
Tenaga kerja yang dapat memperbaiki cukup banyak
3
Gedung untuk Pos Yandu dan PAUD
Tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD tersedia
4
Sarana penambat perahu
Cukup banyak lahan yang dapat dibangun sebagai tempat pembangunan penambat perahu
5
Banjir rob
Pada daerah tertentu tidak terkena banjir rob dan terdapat tempat yang dapat dibangun untuk mencegah banjir rob
6
Penerangan / lampu jalan
Sudah ada aliran listrik di sepanjang jalur tersebut
7
Pendanaan pengembangan kesenian & olah raga
Kesenian rakyat sudah ada dan terdapat lahan yang dapat dimanfaatkan untuk oleh raga
8
Modal untuk pengembangan usaha
Modal yang ada pada masyarakat namun belum terorganisir secara baik
9.
Rendahnya ketrampilan masyarakat
Tenaga kerja cukup banyak yang dapat dilatih dan memiliki kemauan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 4
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Dari permasalahan yang dijumpai, juga tersedia potensi penyelesaian masalah yang berasal dari kekuatan atau sumberdaya lokal. Dari sembilan permasalahan yang dijumpai di Sungai Dungun ini, dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berimbas pada tingginya tingkat kemiskinan; termasuk kelompok ini adalah permasalahan rendahnya ketrampilan masyarakat dan terbatasnya modal untuk pengembangan usaha. b. Rendahnya
kualitas
infrastruktur
dan
kesehatan
lingkungan
desa;
permasalahan ini meliputi sulit mendapatkan air bersih, jalan lingkungan / wakaf kurang baik, gedung untuk Pos Yandu dan PAUD, sarana penambat perahu, dan penerangan / lampu jalan. c. Kerusakan lingkungan; seperti permasalahan banjir rob. d. Kemandiarian organisasi sosial dan lunturnya budaya lokal; permasalahan pendanaan pengembangan oleh raga dan seni.
3.5.2. Peringkat Permasalahan Desa Sungai Dungun Berdasarkan hasil PRA permasalahan di Desa Sungai Dungun dapat disusun sesuai peringkat dengan urutan sebagai berikut : 1). Susah air bersih; 2). Jalan lingkungan / wakaf; 3). Gedung untuk Pos Yandu dan PAUD; 4). Banjir rob; 5). Penerangan / lampu jalan; 6). Sarana penambat perahu; 7). Modal untuk pengembangan usaha; 8). Rendahnya Keterampilan Masyarakat; 9). Pendanaan pengembangan kesenian dan olah raga. Untuk lebih jelas mengenai penilaian peringkat masalah dapat dilihat Tabel 5.5. Empat permasalahan utama adalah permasalahan infrastruktur yang rendah dan kerusakan lingkungan. Permasalahan air bersih merupakan permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Sungai Dungun. Permasalahan ini termasuk dalam kelompok rendahnya kualitas infrastruktur dan kesehatan lingkungan. Masalah air bersih berkaitan dengan terbatas dan jauhnya sumber air tawar karena posisi desa di tepi pantai dan kebutuhan air yang cukup tinggi sebagai konsekwensi kepadatan penduduk yang mendiami desa tersebut. Permasalahan ini merupakan permasalahan klasik di desa-desa pesisir. Permasalahan yang menempati peringkat ke dua dan ke tiga juga termasuk dalam kelompok rendahnya kualitas infrastruktur. Permasalahan kerusakan lingkungan (banjir rob) merupakan peringkat masalah ke empat yang dirasakan masyarakat desa ini. Terjadinya banjir rob atau terendamnya daratan pantai akibat air pasang yang disertai angin kencang memang merupakan bencana tahunan yang disebabkan oleh musim.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 5
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Permasalahan ini mengakibatkan kerugian cukup besar yang dialami masyarakat pesisir/pantai, meskipun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 6
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Tabel 3.4. Peringkat masalah Desa Sungai Dungun
No
Masalah
Dirasakan oleh orang banyak
Sangat parah
Menghambat peningkatan pendapatan
Sering terjadi
Tersedia potensi pemecahan masalah
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1
Sulit mendapatkan air bersih
176
170
110
175
115
746
1
2
Jalan lingkungan / wakaf rusak
136
127
103
137
106
609
2
3
Gedung untuk Pos Yandu dan PAUD
116
127
106
102
115
566
3
4
Sarana penambat perahu
77
92
86
85
86
426
6
5
Banjir rob
93
114
118
121
94
540
4
6
Penerangan / lampu jalan
87
83
74
72
114
430
5
7
78
63
88
61
88
378
9
8
Pendanaan pengembangan kesenian & olah raga Modal untuk pengembangan usaha
75
66
113
69
89
412
7
9
Rendahnya Keterampilan Masyarakat
66
66
102
78
92
404
8
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 7
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
3.6. TINDAKAN YANG LAYAK DAN PERINGKAT TINDAKAN Untuk mengambangkan Desa Sungai Dungun sebagai Desa Pesisir Tangguh didasarkan pada beberapa aspek yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Aspek-aspek tersebut dijabarkan menjadi kriteria-kriteria berikut, seperti sosial kependudukan, sarana prasarana, kegiatan ekonomi, sumber daya alam, kelembagaan, dan bencana alam pesisir. Desa Sungai Dungun merupakan salah satu dari tiga desa pesisir yang paling membutuhkan pembangunan dalam sektor perikanan dan kelautan karena memiliki potensi untuk menjadi kawasan pengembangan di bidang kelautan dan perikanan. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi desa tersebut yang benar-benar membutuhkan strategi pengembangan pembangunan seperti potensi perikanan yang cukup besar namun tingkat kemiskinan yang masih tinggi, tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah, sarana dan prasarana yang minim, aksesibilitas yang sulit, akses modal yang rendah, dan kerentanan akan bencana alam pesisir yang relatif tinggi. Desa Sungai Dungun dijadikan prioritas Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Pabupaten Pontianak dengan tujuan agar potensi perikanan ketiga desa tersebut dapat teroptimalkan. Selain itu, permasalahan-permasalahan berupa tingkat kemiskinan yang masih tinggi, tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah, sarana dan prasarana yang minim, aksesibilitas yang sulit, akses modal yang rendah, dan kerentanan akan bencana alam pesisir yang relatif tinggi dapat ditemukan solusinya secara optimal dan lestari.
3.6.1. Tindakan yang Layak Dilakukan untuk Mengatasi Permasalahan di Desa Sungai Dungun Setelah disusun rangking permasalahan yang dijumpai di Sungai Dungun dan ditelusuri penyebabnya, kemudian ditentukan alternatif tindakan. Berdasarkan alternatif tindakan yang ditawarkan, masyarakat secara partisipatif menentukan tindakan yang layak dilakukan untuk mengatasi permasalahan di desa tersebut (Tabel 5.6.). Ada 9 tindakan yang layak dilakukan untuk mengatasi masalah di Desa Sungai Dungun, yaitu 1) Menampung air hujan sebagai sumber air bersih; 2) Melakukan pengerasan/rabat beton jalan lingkungan/wakaf; 3) Mengusulkan pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD; 4) Membangun steigher; 5) Membuat tanggul air dan menanam mangrove; 6) Mengusulkan pengadaan lampu jalan; 7) Mengusulkan peningkatan sarana olah raga dan seni; 8)
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 8
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Membentuk lembaga permodalan; 9) Pelatihan ketrampilan untuk pengembangan usaha dengan pelatih dari luar.
3.6.2. Peringkat Tindakan untuk Mengatasi Masalah Desa Sungai Dungun Dari tindakan yang layak dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di Desa Sungai Dungun, disusunlah urutan peringkat tindakan dengan melibatkan perwakillan masyarakat yang ikut serta dalam PRA, dengan hasil sebagaimana tertera pada Tabel 5.7. Tindakan yang menduduki peringkat 1 sampai 5 berturut-turut adalah upaya menampung air hujan sebagai sumber air bersih, pengerasan/rabat beton jalan lingkungan/wakaf, pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD, membuat tanggul air dan menanam mangrov, dan membangun steigher. Sarana untuk memperoleh air bersih merupakan infrastruktur utama yang dibutuhkan masyarakat Desa Sungai Dungun. Umumnya sumber air di daerah pesisir ada 3 jenis, yaitu air atmosferik (air hujan), air permukaan, dan air tanah. Air atmosferik tergantung pada musim yang sedang berlangsung saat itu. Pada musim hujan air atmosferik yang ada cukup banyak karena curah hujan tinggi, namun sebaliknya dimusim kemarau. Di Desa Sungai Dungun, musim hujan berlangsung dari bulan September sampai Januari. Pada periode tersebut air selalu berlimpah. Seyogyanya pada periode ini air tersebut ditampung sehingga saat musim kemarau yang terjadi pada bulam April sampai Juli, air tawar tetap tersedia. Untuk air permukaan (sungai, danau, waduk, rawa dan saluran irigasi), relatif tidak begitu berarti di Desa Sungai Dungun. Hal ini disebabkan Desa Sungai Dungun hanya memiliki sungai kecil dengan debit air sangat sedikit. Sungai inipun pada saat-saat tertentu airnya asin, sehingga tidak dapat digunakan. Untuk air tanah dapat diperoleh dengan membuat sumur bor di wilayah dusun yang jauh dari pantai (Dusun Beringin). Pengerasan/rabat beton jalan lingkungan dan wakaf merupakan tindakan yang menempati prioritas ke dua untuk dikerjakan. Jalan lingkungan di desa ini sebagian besar memiliki kualitas jelek, sehingga dapat mengganggu mobilitas penduduk desa. Bila kondisi ini dibiarkan, tentu akan memperlambat perkembangan perekonomian desa. Pos Pelayanan Terpadu (Pos Yandu) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan lembaga yang penting dalam melayani kesehatan dan pendidikan masyarakat desa. Pembangunan kesehatan merupakan upaya pemenuhan salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Di sebagian besar daerah Indonesia (termasuk Kalimantan Barat), terdapat ketimpangan pembangunan kesehatan.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 9
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Ketimpangan ini dapat terjadi antar pulau, provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa. Bahkan antara wilayah daratan dan pesisir serta antara keluarga yang satu dengan lainnya juga terdapat perbedaan. Sebenarnya Desa Sungai Dungun sudah memiliki Pos Yandu, namun masih menumpang di rumah penduduk, sehingga pelayanan tidak efektif. Selain kesehatan, pendidikan juga perlu mendapat perhatian, khusunya untuk PAUD. Usia dini sangat menentukan keberhasilan anak dimasa depan. Karena pada usia dini (usia 3–6 tahun) adalah masa intuitive vs guilt yang merupakan salah satu fase terpenting bagi seorang anak. Pada fase ini anak-anak beiajar berfantasi sebagai pondasi anak untuk menjadi kreatif yang akan menjadi sangat penting pada fase berikutnya. Di Desa Sungai Dungun sudah ada PAUD, namun belum dikelola dengan baik dan gedungnya masih menggunakan rumah penduduk sehingga tidak dapat melaksanakan program pendidikan dengan optimal. Upaya untuk mengeliminasi atau mereduksi dampak bencana alam merupakan hal terpenting dalam membangun daerah pesisir. Desa Sungai Dungun memiliki potensi bencana banjir yang disebabkan ombak besar mengakibatkan melimpahnya air laut sampai jauh ke daratan (rob). Banjir rob ini biasanya terjadi pada bulan Desember– Januari saat musim Barat atau masyarakat setempat menyebutnya musim Utara. Pada musim tersebut angin disetai hujan lebat bertiup kencang dari arah Barat Laut sehingga ombak menghempas pantai. Kondisi ini bila tidak diatasi mengganggu aktivitas masyarakat dan dapat menyebabkan kerugian meskipun tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Untuk mengurangi dampak banjir rob, perlu dibangun tanggul dan penanaman mangrove. Streigher merupakan sarana vital bagi nelayan baik untuk mendaratkan ikan maupun menambatkan perahu. Keberadaan sarana ini dapat meningkatkan produktivitas nelayan disamping efisiensi waktu dan tenaga. Selain itu juga berguna untuk menghindari kerusakan perahu akibat pemindahan saat akan ditambatkan di pantai.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 10
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Tabel 3.5. Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah Desa Sungai Dungun No
Masalah
Penyebab
Potensi
Alternatif tindakan pemecahan masalah
Tindakan yang layak
1
Susah Air bersih
Pemukiman terlalu dekat dengan pantai dan sumber air besih relatif jauh
Ada sumber air bersih baik air tanah maupun air hujan
Mengalirkan air minum/ bersih dari sumber atau menampung air hujan
Menampung air hujan sebagai sumber air bersih
2
Jalan lingkungan / wakaf rusak
Merupakan jalan satusatunya dan belum ada upaya pengerasan
Dapat dibangun jalan alternatif di tempat lain dan tersedia tenaga kerja untuk merehab
Melakukan pengerasan/rabat beton atau membuat jalan alternatif
Melakukan pengerasan/rabat beton jalan lingkungan/wakaf
3
Tidak ada gedung untuk Pos Yandu dan PAUD
Belum ada pembangunan gedung oleh pemerintah atau masyarakat
Tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD tersedia
Mengusulkan pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD
4
Tidak ada sarana penambat perahu
Tidak ada streigher
Cukup banyak lahan yang dapat dibangun sebagai tempat penambat perahu
Mengusulkan pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD pada instansi terkait atau bermitra dengan yayasan membangun secara swadaya Membangun steigher
5
Banjir rob
Kondisi alami dan degradasi lingkungan akibat aktivitas manusia
Beberapa tempat tidak terjangkau banjir (hanya di pantai) dan terdapat tempat yang dapat dibangun untuk mengurangi banjir rob
membuat pintu air dan menanam mangrove atau merelokasi pemukiman warga
membuat pintu air dan menanam mangrov
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
V-11
Membangun steigher
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 6
Tidak ada penerangan / lampu jalan
Upaya sudah ada namun belum direalisasi dan tidak ada swadaya masyarakat
Sudah ada aliran listrik di sepanjang jalur tersebut
7
Kurang dana pengembangan kesenian & olah raga
Kurangnya partisipasi masyarakat
Kesenian rakyat sudah ada dan terdapat lahan yang dapat dimanfaatkan untuk oleh raga
8
Terbatas modal untuk pengembangan usaha
Ada lembaga permodalan belum dikelola dengan baik
Modal yang ada pada masyarakat namun belum terorganisir secara baik
9
Rendahnya ketrampilan masyarakat
Kurangnya minat masyarakat dan kurang penyuluhan/ pelatihan
Tenaga kerja cukup banyak yang dapat dilatih dan memiliki kemauan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
V-12
Mengusulkan pengadaan lampu jalan atau swadaya dan kerjasama dengan swasta Mengjukan suntikan dana dari instansi terkait untuk peningkatan saran olah raga & seni atau mengadakan peralatan secara swadaya atau Membentuk lembaga permodalan atau pengajuan kredit dengan jaminan dari instansi terkait
Mengusulkan pengadaan lampu jalan
Pelatihan ketrampilan untuk pengembangan usaha keluarga di desa atau mengirim kader ke tempat lain untuk magang/pelatihan
Pelatihan ketrampilan untuk pengembangan usaha keluarga di desa dengan tutor yang didatangkan
Mengjukan suntikan dana dari instansi terkait untuk peningkatan sarana olah raga dan seni Membentuk lembaga permodalan
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Tabel 3.6. Penentuan Peringkat Tindakan dalam Pemecahan Masalah di Desa Sungai Dungun No
Tindakan yang layak
Pemenuhan kebutuahan orang banyak
Dukungan peningkatan pendapatan masyarakat
Dukungan potensi
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1
Menampung air hujan sebagai sumber air bersih
169
153
162
484
1
2
Melakukan pengerasan/rabat beton jalan lingkungan/wakaf
140
131
126
397
2
3
Mengusulkan pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD
127
114
113
354
3
4
Membangun steigher
88
84
98
270
5
5
membuat tanggul dan menanam mangrov
112
96
100
308
4
6
Mengusulkan pengadaan lampu jalan
79
75
87
241
6
7
Mengjukan suntikan dana dari instansi terkait untuk peningkatan sarana olah raga dan seni
64
91
66
221
8
8
Membentuk lembaga permodalan
59
78
73
210
9
9
Pelatihan ketrampilan untuk pengembangan usaha keluarga di desa dengan tutor yang didatangkan
61
85
79
225
7
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
V-13
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
3.7. FOKUS PROGRAM PDPT DESA SUNGAI DUNGUN Berdasarkan kajian yang mendalam dan komprehenship terhadap potensi dan permasalahan Desa Sungai Dungun, maka ditentukan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Sungai Dungun sebagaimana tertera pada Tabel 5.8. Pada tabel tersebut dapat diliht bahwa di Desa Sungai Dungun terdapat sekitar 25 program kegiatan. Program tersebut difokuskan pada pengembangan kegiatan berupa bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan dan infrastruktur, dan bina siaga bencana atau perubahan iklim. 3.7.1. Kegiatan Bina Manusia Kegiatan bina manusia merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia dalam rangka mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat baik formal maupun informal, memperluas dan meningkatkan kerja sama, memperbaiki budaya kerja, gotong royong, tanggung jawab, disiplin, dan hemat serta mengilangkan sifat negatif dan konsumtif. 3.7.2. Kegiatan Bina Usaha Kegiatan ini mencakup peningkatan ketrampilan usaha, perluasan mata pencarian alternative, pegelolaan bisnis skala kecil dan penguasaan teknologi. Selain itu, kegiatan pada kelompok ini juga mencakup pengelolaan dan mempermudah akses terhadap sumberdaya, teknologi, modal, pasar dan informasi pembangunan. Sehingga melalui program ini akan terbangun kemitraan dengan pelaku usaha dan terbangun sistim insentif administrasi serta pendanaan secara formal dan informal. 3.7.3. Kegiatan Bina Sumberdaya Bina sumberdaya merupakan kegiatan yang menitikberatkan pada upaya memperkuat kearifan local dalam pengelolaan sumberdaya, revitalisasi hak ulayat dan hak masyarakat local, penerapan monitoring, controlling, surveillance dengan prinsip partisipasi masyarakat lokal penerapan teknologi ramah lingkungan, mendorong pengembangan teknologi asli, merehabilitasi habitat, konservasi dan memperkaya sumberdaya. 3.7.4. Kegiatan Bina Lingkungan dan Infrastruktur Kegiatan ini mencakup pembangunan infrastruktur, rehabilitasi vegetasi pantai dan pengendalian dan pencemaran melalui pendekatan perencanaan dan pembangunan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 15
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak secara spasial dalam rangka mendorong peningkatan peran masyarakat pesisir dalam penataan dan pegelolaan lingkungan sekitarnya. 3.7.5. Kegiatan Bina Siaga Bencana atau Perubhan Iklim Merupakan kegiatan yang menitikberatkan pada usaha-usaha pengurangan resiko bencana dan perubahan iklim. Kegiatan bina siaga bencana ada dua aktivitas, yaitu : 1) Membangun tanggul (penahan rob); dan 2) Penanaman mangrov di belakang tanggul penahan gelombang. 3.8.
METODE PENDEKATAN PERENCANAAN Dalam penyusunan rencana pengembangan desa pesisir tangguh di Desa Sungai
Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak menggunakan pendekatan perencanaan partisipatif (Partisipatory Rural Appraisal atau PRA) yang melibatkan peran serta masyarakat, khususnya terkait upaya menjamin adanya representasi suara (aspirasi) dari berbagai lapisan masyarakat desa dalam keputusan (hasil perencanaan). Hal ini sejalan prinsip perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diantaranya dengan melibatkan peran serta masyarakat setempat dan pemangku kepentingan. Untuk melengkapi data PRA juga dilakukan survey terhadap komponen masyarakat yang dilakukan dengan pendekatan purposif sampling. 3.9. PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF
Pemahaman pedesaan secara partisipatif (participatory rural appraisal atau PRA) merupakan cara untuk memahami secara partisipatif dari seluruh komponen masyarakat desa mengenai masalah pembangunan di pedesaan / daerah urban dan upaya antisipasi yang dibutuhkan dengan memperhitungkan kendala dan seluruh potensi sumberdaya yang tersedia. Melalui pendekatan partisipatif tersebut, dapat dipahami masalah sebenarnya yang dialami masyarakat desa/masyarakat setempat yang berbeda dengan versi peneliti. Begitu pula kegiatan atau inovasi teknologi yang dibutuhkan dapat berbeda antara versi masyarakat dengan versi peneliti, bergantung kepada kondisi ilmu pengetahuan dan teknologi masing-masing. Penggunaan metode PRA pada perencanaan pembangunan desa pesisir pada dasarnya ditujukan untuk memadukan kedua kondisi pengetahuan yang dimiliki oleh tim peneliti dan masyarakat. Melalui PRA diharapkan dapat digali secara mendalam potensi yang dimiliki dan masalah yang dihadapi masyarakat dalam mengembangkan desa
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 16
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak pesisir (Desa Sungai Dungun) sehingga dapat diidentifikasi dan ditentukan upaya antisipasi yang efektif dan efisien melalui inovasi teknologi / kelembagaan dalam membangun desa tersebut. PRA dilakukan oleh pelaksana kegiatan yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dengan melakukan pengamatan/identifikasi potensi dan masalah yang berkaitan dengan pengembangan desa pesisir. Kemudian berdasarkan hasil pengamatan tersebut disusunlah rumusan program yang diperlukan guna mengembangkan desa pesisir. Dalam metode PRA, peran aktif masyarakat dan pemangku kepentingan terkait, sangat diharapkan partisipasinya. Untuk mencapai target tersebut, kegiatan PRA ini dilakukan di lapangan atau dalam ruangan dimana masyarakat berperan secara aktif yang dipandu oleh para peneliti sebagai fasilitator. Aspek utama yang dikumpulkan dalam PRA ini adalah alur pikir pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Pelaksanaan PRA dalam rangka merumuskan perencanaan kegiatan pada Program Pengembangan Desa Peisir Tangguh di Kabupaten Pontianak, dipusatkan di Desa Sungi Dungun. Pelaksanaan PRA yang dilakukan secara integral di desa ini disebabkan kompleknya permasalahan yang dijumpai dan besarnya keragaman potensi dan permasalahan di desa tersebut. Jadi dengan pendekatan PRA ini, diharapkan lebih banyak potensi dan permasalahan yang dapat digali berkaitan dengan pengembangan masyarakat desa pesisir. Proses perencanaan PDPT Sungai Dungun yang dilakukan dengan tahapan yang meliputi:: a. Koordinasi dengan instansi terkait. Dalam penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh di Kabupaten Pontianak, dilakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait antara lain: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pontianak, Bappeda Kabupaten Pontianak, BPS Kabupaten Pontianak, dan Kantor Camat Sungai Kunyit. b. Mengumpulkan data sekunder dari instansi terkait. Data yang dikumpulkan terdiri dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pontianak, Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Pontianak, Rencana zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Pontianak, Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Pontianak, dan Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Pontianak, serta data sekunder lain yang diperlukan.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 17
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak c. Melakukan pertemuan kelompok dalam rangka PRA dan survey biofisik dan sosial ekonomi. Pada pertemuan ini di coba untuk menggali potensi dan permasalahan yang terdapat di Desa Sungai Dungun guna melengkapi data profil desa. Selanjutnya data potensi dan permasalahan desa tersebut disinergiskan dengan data kuantitatif dari hasil survey sehingga dapat melengkapi data kondisi eksisting Desa Sungai Dungun yang diperlukan dalam penyusunan RPDP. d. Pengelompokan dan menentukan peringkat masalah. Dari hasil inventarisasi masalah pada pertemuan sebelumnya disusun dan dikelompokkan masalah yang ada dan selanjunya dibuat peringkat masalah secara partisipatif melalui PRA. e. Mengkaji dan menyusun peringkat tindakan pemecahan masalah. Setelah masalah dirangking, dibuat alternatif tindakan pemecahan masalah. Alternatif tindakan ini dikaji secara cermat melalui PRA. Dengan memperhatikan permasalahan yang dijumpai dan tindakan yang layak untuk mengatasinya, disusunlah peringkat tindakan. Peringkat tindakan ini perlu disusun agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan skala prioritas kegiatan yang akan dilakukan. f. Menyusun Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Sungai Dungun. RPDP Sungai Dungun disusun sebagai pelengkap Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Sungai Dungun, khusunya untuk wilayah pesisir yang belum diprogramkan dalam RPJM desa tersebut. Jadi RPDP Sungai Dungun ini juga merupakan guide line dalam membangun Desa Sungai Dungun, khusunya untuk wilayah pesisir. Oleh sebab itu, RPDP ini dibuat seobjektiv mungkin dengan memperhatikan aspirasi masyarakat dan memperhatikan asas pemerataan.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III- 18
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
BAB IV KETERKAITAN DENGAN RENCANA LAIN
Realitas desa-desa yag berada di kawasan wilayah pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni: (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir. Tercatat, pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa pesisir mencapai angka 7 juta jiwa yang terdapat pada 10.639 Desa Pesisir; (2) tingginya kerusakan sumberdaya pesisir baik; (3) rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) rendahnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Keempat persoalan pokok ini juga memberikan andil terhadap tingginya kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi pada desadesa pesisir Atas dasar realitas di atas, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) menginisiasi suatu program inovatif untuk memberi spirit gerakan baru bagi kebangkitan dan kemajuan desadesa pesisir di wilayah Indonesia yaitu Pengembangan Desa Pesisir Tangguh yang selanjutya disingkat menjadi program PDPT. Kementerian Kelautan perikanan (KKP) sejak berdiri telah melaksanakan sejumlah program dan kegiatan yang berbasis pada upaya untuk menunbuhkembangkan kawasan-kawasan pesisir yang ada di wilayah Indoneisa yang pada akhirnya bertujuan untuk dapat meningkatkan tingat kesejahteraan masyarakat pesisir itu sendiri. Saat ini kurang lebih 4.000 desa pesisir dari 10.639 desa pesisir di Indonesia telah tersentuh pembangunan kelautan dan perikanan. Dengan demikian masih terdapat 6.639 desa pesisir yang belum terjangkau program dan kegiatan pembangunan di wilayah pesisir. Direktorat Jenderal KP3K mempunyai pengalaman yang cukup kuat dan panjang dalam memberdayakan masyarakat pesisir. Hal tersebut terwujudkan dalam beberapa program Pemberdayaan masyarakat pesisir diantaranya Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) yang telah menghasilkan 6 unit BPR Pesisir, 113 Unit Swamitra Mina, 25 Unit Baitul Qiradh, 112 unit Simpan Pinjam, 269 Koperasi, 242 Unit SPDN dan 187 Unit Kedai pesisir. Selain PEMP program lainnya yang pernah dilakukan Ditjen KP3K yaitu Pengelolaan Lingkungan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (PLBPM). Program PLBPM berhasil membangun 312 unit rumah nelayan, perbaikan 2.136 Unit rumah nelayan, 3.664 unit penyediaan sarana air bersih, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
IV-1
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak penyediaan sarana penerangan sebanyak 24.557 unit, dan penanaman mangrove dis ejumlah wilayah pesisir di Indonesia. Pengalaman program diatas menguatkan keyakinan Ditjen KP3K untuk menginisiasi program PDPT. Sebagai sebuah kebijakan, PDPT memiliki makna strategis, pertama, PDPT merupakan implementasi konkrit dari 11 prioritas nasional Kabinet Indonesia Bersatu tahun 2011-2014.
Selain itu, PDPT merupakan implementasi
kebijakan presiden terkait peningkatan dan perluasan program pro-rakyat (khususnya program peningkatan kehidupan nelayan); dan kedua, PDPT merupakan wujud dari intervensi KKP dalam hal: (1) menata dan meningkatkan kehidupan desa pesisir/nelayan berbasis masyarakat; (2) kegiatan yang menghasilkan keluaran (output) secara fisik yang dapat memberikan manfaat riil bagi masyarakat pesisir, sesuai dengan permasalahan dan prioritas kebutuhan masyarakat; (3) pembelajaran secara tidak langsung kepada masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil agar dapat menemukan cara-cara pemecahan masalah dan kebutuhannya sendiri dengan memberdayakan segenap potensi yang ada; dan (4) masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Kementarian Kelautan dan Perikanan akan menginisiasi program PDPT ini di 162 desa pesisir (dengan 3 desa per Kabupaten/Kota) pada 54 Kabupaten/Kota terpilih dari total 6.639 Desa Pesisir yang menjadi sasaran PDPT dengan kriteria, sebagai berikut: berada diluar catchment area PPI; mempunyai kondisi lingkungan permukiman kumuh; kondisi penduduk relatif miskin; terjadi degradasi lingkungan pesisir; tingkat pelayanan dasar rendah; rawan bencana dan perubahan iklim; dan mendukung prioritas Rencana Strategis KKP. Selanjutnya untuk desa-desa pesisir lainnya akan terus digarap pada tahun-tahun berikutnya. PDPT merupakan aksi yang menitikberatkan pada coastal village community dimana partisipasi komunitas desa pesisir sangat menentukan keberhasilan dan keberlanjutan program ini. Namun demikian, peran pemerintah (pusat maupun daerah) sebagai fasilitator tidak dapat diabaikan sebagai faktor pendorong untuk mewujudkan desa pesisir yang tangguh. Oleh karenanya, diperlukan bina program yang berorientasi pada penyelesaian persoalan-persoalan pokok yang dihadapi komunitas desa pesisir. Bina Program PDPT tersebut diterjemahkan kedalam lima bina, yakni bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan, dan bina siaga bencana. Pengkategorian bina program tersebut, terus mengalami penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Model pengembangan PDPT terdiri atas tiga bagian, yaitu : (1) rencana pengembangan desa pesisir; (2) penguatan kapasitas kelembagaan; (3) pencapaian kegiatan sebagai tujuan PDPT. Dengan demikian, muara dari model PDPT adalah terjadinya pengentasan kemiskinan, keberlanjutan kelembagaan masyarakat, kelestarian Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
IV-2
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak lingkungan, kemandirian keuangan desa dan kesiapsiagaan terhadap bencana dan perubahan iklim. Untuk mewujudkan ketangguhan desa diperlukan kebijakan berupa fokus pengembangan kegiatan yang berorientasi pada penyelesaian persoalan-persoalan pokok yang dihadapi masyarakat desa pesisir. Pada Tahun 2012 ini akan direalisasikan di 16 kabupaten/kota (48 desa) di 16 Provinsi seluruh Indonesia. Kabupaten/kota sasaran awal program itu diantaranya meliputi Asahan, Pesisir Pantai Sumatera Barat, Kaur, Tangerang, Sukabumi, Pacitan, Kendal, Pontianak, Kulon Progo, Banjar, Kota Waringin Barat, Parigi Moutong, Pinrang, Bau Bau, Seram Bagian Barat dan Teluk Wondama. Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu dari 16 Provinsi se Indonesia yang dipilih oleh KKP untuk PDPT. Tepatnya di Kabupaten Pontianak yang merupakan tahap awal PDPT di Kalimantan Barat. Ada Tiga Desa Pesisir di Kabupaten Pontianak yakni Desa Semudun, Mendalok dan Sui Dungun menjadi target pemberdayaan dalam Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) pada Tahun 2012. Dalam konsep penyusunan program PDPT, rencana kerja yang disusun merupakan rencana kerja yang telah terintegrasi dengan RPJMDes yang telah disusun sebelumnya, sehingga usulan-usulan program yang ada dalam PDPT bersifat komplementery dari program RPJMDes yang telah disusun sebelumnya, dengan demikian bagi desa-desa yag dijadikan sebagai pilotproject dari PDPT diharapkan akan terjadi akselesarai / percepatan pembangunan di desa tersebut. Dalam konsep PDPT juga membuka ruang yang luas bagi pihak kementerian atau instansi lain diluar instansi Kelautan dan perikanan untuk melaksanakan program pembangunan didesa PDPT. Mengingat fiokus PDPT yang cukup luas termausk didalamnya pengembanagan sarana dan prasaraan tentunya akan sangat dibutuhkan intervensi dari instansi lain untuk terlibat dalam pelaksanaan program PDPT seperti Dinas Pekerjaan Umum terkait dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan sarana pendukung lain, Kementerian Agama untuk melakukann bina manusia dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal, termasuk tentunya yang paling berperan adalah Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai inisiator program PDPT.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
IV-3
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
BAB V RENCANA PENGEMBANGAN DESA SUNGAI DUNGUN 5.1. FOKUS PROGRAM PDPT DESA SUNGAI DUNGUN Berdasarkan kajian yang mendalam dan komprehenship terhadap potensi dan permasalahan Desa Sungai Dungun, maka ditentukan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Sungai Dungun sebagaimana tertera pada Tabel. Pada tabel tersebut dapat diliht bahwa di Desa Sungai Dungun terdapat sekitar 25 program kegiatan yang merupakan hasil pendalaman atau perluasan terhadap RPJM Desa Semudun, artinya produk rencana PDPT yang tertuang dalam RPDP sebanyak 25 program, tetapi yang dapat dilaksanakan untuk memajukan Desa Semudun tidak terpaku pada ke-25 program tersebut, melainkan juga program-program yang ada pada RPJM Desa. Perlu ditegaskan bahwa Dokumen RPDP Desa Semudun adalah bagian tidak terpisahkan dari Dokumen RPJM Desa Semudun. Program tersebut dapat dikelompokkan dalam 5 BINA, yaitu bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan dan infrastruktur, dan bina siaga bencana atau perubahan iklim.
5.1.1. Kegiatan Bina Manusia Kegiatan bina manusia merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia dalam rangka mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat baik formal maupun informal, memperluas dan meningkatkan kerja sama, memperbaiki budaya kerja, gotong royong, tanggung jawab, disiplin, dan hemat serta mengilangkan sifat negatif dan konsumtif. Kegiatan bina manusia di Desa Sungai Dungun terdiri dari tujuh kegiatan yaitu: 1) Pembentukan kelompok nelayan tambahan; 2) Pendampingan kelompok nelayan; 3) Pelatihan penanganan hasil dan paska panen perikanan; 4) Pelatihan penanganan hasil dan paska panen perkebunan; 5) Pelatihan elektronik dan mesin pendingin; 6) Pelatihan bengkel / mesin diesel; 7) Pelatihan tata boga.
5.1.2. Kegiatan Bina Usaha Kegiatan ini mencakup peningkatan ketrampilan usaha, perluasan mata pencarian alternative, pegelolaan bisnis skala kecil dan penguasaan teknologi. Selain itu, kegiatan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
V- 1
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak pada kelompok ini juga mencakup pengelolaan dan mempermudah akses terhadap sumberdaya, teknologi, modal, pasar dan informasi pembangunan. Sehingga melalui program ini akan terbangun kemitraan dengan pelaku usaha dan terbangun sistim insentif administrasi serta pendanaan secara formal dan informal. Untuk kegiatan bina usaha yang deprogramkan PDPT Sungai Dungun, aktivitas yang dilakukan umumnya berupa pembentukan dan pengembangan usaha, namun ada juga kegiatan pembentukan kelambagaan yang berkaitan dengan pengembangan usaha. Aktivitas yang termasuk bina usaha adalah : 1) Meningkatkan fasilitas penangkapan; 2) Membentuk lembaga permodalan; 3) Pelatihan dan bantuan modal untuk usaha menjahit.
5.1.3. Kegiatan Bina Sumberdaya Bina
sumberdaya
merupakan
kegiatan
yang
menitikberatkan
pada
upaya
memperkuat kearifan local dalam pengelolaan sumberdaya, revitalisasi hak ulayat dan hak masyarakat local, penerapan monitoring, controlling, surveillance dengan prinsip partisipasi masyarakat lokal penerapan teknologi ramah lingkungan, mendorong pengembangan teknologi asli, merehabilitasi habitat, konservasi dan memperkaya sumberdaya. Pada kegiatan bina sumberdaya hanya ada dua aktivitas, yaitu : 1) Pembuatan tempat pembuangan sampah; dan 2) Pengadaan lampu suar dan papan informasi.
5.1.4. Kegiatan Bina Lingkungan dan Infrastruktur Kegiatan ini mencakup pembangunan infrastruktur, rehabilitasi vegetasi pantai dan pengendalian dan pencemaran melalui pendekatan perencanaan dan pembangunan secara spasial dalam rangka mendorong peningkatan peran masyarakat pesisir dalam penataan dan pegelolaan lingkungan sekitarnya. Program pengembangan pada kegiatan bina lingkungan dan infrastruktur di Sungai Dungun memiliki aktivitas yang terbanyak, yaitu : 1) Pembuatan sarana air bersih / PAH/sumur bor; 2) Membangun rabat beton jalan nelayan dan jalan wakaf; 3) Membangunan gedung pos yandu; 4) Membangunan gedung PAUD; 5) Membangun steigher; 6) Pengadaan lampu jalan utk jalur sutera, satria, bering; 7) Pengadaan fasilitas olah raga; 8) Pembangunan pagar dan WC Masjid Hidayatullah dan Babunnaim; 9) Membangun irigasi pertanian (pintu air); 10) Membuatan tambat kapal motor;
11)
Normalisasi parit (Prt. Pak Ketung dan Pak Alim).
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
V- 2
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
5.1.5. Kegiatan Bina Siaga Bencana atau Perubhan Iklim Merupakan kegiatan yang menitikberatkan pada usaha-usaha pengurangan resiko bencana dan perubahan iklim. Kegiatan bina siaga bencana ada dua aktivitas, yaitu : 1) Membangun tanggul (penahan
rob); dan 2) Penanaman mangrov di belakang tanggul
penahan gelombang. Sifat kegiatan yang dilakukan sebagian besar adalah kegiatan baru. Waktu pelaksanaannya ada yang berlangsung 5 tahun, 4 tahun, 2 tahun, namun ada juga yang hanya satu tahun. Program yang memerlukan dana besar umumnya dilakukan selama 4–5 tahun. Selain biaya yang besar, program yang dilakukan dalam waktu 4–5 tahun adalah program yang berkaitan dengan pembinaan sumberdaya manusia.
5.2. Spirit Perencanaan Spirit perencanaan Program PDPT adalah kemandirian dan keberlanjutan, artinya bahwa PDPT ini direncanakan secara bersama-sama oleh masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat serta tidak hanya untuk satu (1) tahun tetapi tahun jamak hingga terwujud yang ditargetkan. Dengan demikian diharapkan hasil pelaksanaan pembangunan benarbenar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai target yang diharapkan tentu diharapkan partisipasi dan sinergisitas dari seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan, baik masyarakat maupun Pemerintahan dari tongkat desa, kecamatan, Kabupaten, Propinsi maupun Pusat.
5.3. Rencana Detail Kegiatan
Berikut ini dipaparkan rencana detail kegiatan yang disusun berdasarkan
hasil
musyawarah dan focus group discusion (FGD) oleh masyarakat desa Sungai Dungun yang terangkum dalam Rencana Pengembangan Desa Pesisir untuk tahun 2012-2016.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
V- 3
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 5.3. RENCANA PEMBANGUNAN DESA PESISIR TANGGUH SUNGAI DUNGUN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Sungai Dungun 2012–2016
Desa Kecamatan Kabupaten No
1 A. 1
Program kegiatan
2 BINA MANUSIA Pembentukan kelompok nelayan tambahan
2
Pembinaan kelompok nelayan
3
Pelatihan penanganan hasil dan paska panen perikanan
4
Pelatihan penanganan hasil dan paska panen perkebunan
5
Pelatihan elektronik dan mesin pendingin
: Sungai Dungun : SungaiKunyit : Pontianak Tujuan kegiatan
3
Lokasi (RW/RT, Dusun)
Sasaran
4
5
Mengorganisir masyarakat sehingga lebih berdaya Meningkatkan kapasistas kelembagaan kelompok nelayan Memperlambat kerusakan ikan dan meningkatkan nilai jual Meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan
Dsn. Duta dan Satria
Nelayan
Dsn. Duta dan Satria
Meningkatkan ketrampilan dalam memperbaiki
Target
6
Sifat
Waktu pelaksanaan
B
L
R
P
7
8
9
10
1 kelompok
√
Anggota kelompok nelayan
2 kelomok (30 orang)
√
Dsn. Duta dan Satria
Nelayan
Beringin
Petani kebun
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Nelayan dan angkatan kerja
2 kelompok nelayan (30 orang) 1 kelompok tani (15 orang) 15 orang
√
2012
2013
2014
2015
Biaya 2016
11
Rp
Sumber
12
13
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
Keterangan
14
15,000,000
APBN / APBD /
Perikanan/KKP/
100,000,000
APBN / APBD /
Perikanan/KKP
200,000,000
APBN / APBD
Perikanan/KKP/ Perindakop
200,000,000
APBN / APBD
Pertanian
200,000,000
APBN / APBD
Perikanan/KKP/ Perindakop/LLK
V- 4
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
6
7
8
9
10
11
12
13
Pelatihan bengkel / mesin diesel
Pelatihan tata boga
peralatan elektronik dan mesin pendingin Meningkatkan ketrampilan dalam perbenkelan
produktif lainnya Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Nelayan dan angkatan kerja produktif lainnya PKK dan remaja putri
15 orang
500 orang
Meningkatkan ketrampilan dalam memasak dan membuat kue Meningkatkan pengetahuan pengelolaan SDA yang lestari
Dsn. Duta, Satria dan Beringin Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
Pelatihan budidaya ikan,lele kepiting
Meningkatkan pengetahuan pembudidaya
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
pembudidaya
Pelatihan Pengolahan ikan
Meningkatkan pengetahuan Pengolah ikan
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
pengolah
Penyuluhan Penanaman Mangrove
Meningktkan kesadaran pentingnya mangrove di wilayah pesisir Meningkatkan incam masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
Meningkatkan ketrampilan masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
Pelatihan SDM Desa Pengelolaan SDA Pesisir
Pelatihan Pertukangan dan kerajinan
Pelatihan penjahitan
-UKM
15 orang
√
√
√
√
√
√
√
√
√ 200,000,000
APBN / APBD
Perikanan/KKP/ Perindakop/LLK -UKM
25,000,000
APBN / APBD
Perindakop/LLK -UKM
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ lingkungan//keh utanan/KKP
√
√
√
√
150.000.000
APBN/APBD/ s
Perikanan
√
√
√
√
150.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Perindakop
√
√
60 orang
60 orang
100 Orang √
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ lingkungan//keh utanan/KKP
√
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/LLK -UKM
√
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/LLK -UKM
20 Orang
20 Orang
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
V- 5
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 13
Pelatihan Pengolahan hasil perkebunan
Meningkatkan ketrampilan masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
Membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan modal Meningkatkan produktivitas penangkapan
Dsn. Duta
Pelaku usaha
1 unit koperasi
Dsn. Duta dan Satria
Nelayan
Meningkatkan ketrampilan masyarakat dan mengembangkan usaha keluarga Meningkatkan diversifikasi pengolahan ikan
Ds. Sui Dungun
Ibu-ibu PKK dan remaja putri
Tramel net 15 piece, 50 unit , sampan 50 unit 10 orang
√
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
2 kelompok usaha
√
√
Meningkatkan jangkauan penjualan
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
2 kelompok usaha
√
√
Perbengkelan kapal nelayan
Meningkatkan kemudahan perbaikan
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
1 kelompok usaha
√
√
Usaha budidaya lele, kepiting
Meningkatkan incam masyarakat
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
4 kelompok usaha
√
√
B. 1
BINA USAHA Membentuk lembaga permodalan
2
Meningkatkan fasilitas penangkapan
3
Bantuan modal untuk usaha menjahit
4
Pengolahan ikan Tipis, sosis ikan, nuget ikan dan terasi
5
6
7
Pemasaran Hasil Ikan
100 Orang √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
APBN/APBD
Perindakop/LLK -UKM
2,000,000
APBN / APBD /
Perindakop/peri kanan/KKP
452,500,000
APBN / APBD /
Perindakop/peri kanan/KKP
25,000,000
APBN / APBD /
Perindakop/peri kanan/KKP
80.000.000
APBN/APBD
Perindakop/peri kanan/KKP
90.000.000
APBN/APBD
Perindakop/peri kanan/KKP
90.000.000
APBN/APBD
Perindakop/peri kanan/KKP
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/peri kanan/KKP
100.000.000
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
V- 6
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 8
9
C. 1 2
3
4
5
Bantuan penerapan teknologi penangkapan
Meningkatkan produksi penangkapan
Dsn. Duta dan Satria
nelayan
Pengolahan hasil perkebunan
Meningkatkan incam masyarakat
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
Menekan abrasi pantai
Dsn. Duta dan Satria
Lahan kritis
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
BINA SUMBERDAYA Penanaman mangrov di belakang tanggul penahan gelombang Pembuatan papan informasi
Pembangunan Gate Wisata Mangrove
Meningkatkan kecintaan terhadap SDA
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Pembangunan Jalan gertak inspeksi Mangrove
Meningkatkan monitoring mangrove
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Penanaman Manrove
Meningkatkan kelestarian mangrove dan penahan abrasi
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Tersediany a GPS sounder 30 orang 4 kelompok usaha
26 ha (130000 batang) tersediany a 4 buah papan informasi di wilayah tanaman mangrove dan muara sungai / TPI tersediany a 4 unit gate wisata di wilayah tanaman mangrove Jalan gertak inspeksi mangrove Terlaksana nya penanama n 50.000
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
150.000.000
APBN/APBD
perikanan/KKP
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/perk ebunan
133,848,000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
300.000.000
APBN/APBD
Pariwisata/ perhubungan/P erikanan/KKP/Li ngkungan/kehut anan
250.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
75.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
10.000.000
V- 7
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak pohon 6
D. 1
2 3 4
Rehabilitasi Terumbu Karang
P. Temajo
BINA LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR Pembuatan sarana air Mengatasi Dsn. Duta, bersih / PAH/sumur bor permasalahan Satria dan kekurangan air Beringin bersih Tempat Pembuangan Meningkatkan Dsn. Satria sampah kebersihan dan & Duta Membangun rabat beton jalan nelayan dan jalan wakaf Membangunan gedung pos yandu
5
Membangunan gedung PAUD
6
Membangun steigher
7
Meningkatkan kelestarian terumbu karang
Pengadaan lampu jalan utk jalur sutera, satria, bering
Memperlancar mobilitas nelayan ke dan dari laut Meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan PAUD Meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan PAUD Mempermudah nelayan dalam menambatkan perahu dan mendaratkan ikan Mempermuda aksesabilitas masyarakat pada malam hari
Dsn. Duta
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
Terlaksana nya pembuata n terumbu karang 20 unit
√
60 titik dan 4 titik s.bor
√
5 titik
√
√
√
√
√
√
√
√
100.000.000
√ 248,000,000
√ 17,000,000
Nelayan
569 m
√
√
√
√
√
√ 153,149,000
Dsn. Duta
Masyarakat
36 m2
√
√ 79,414,000
Dsn. Duta
Masyarakat
36 m2
√
Dsn. Duta
Nelayan
150 m
√
√
79,414,000 √
√ 124,000,000
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
75 titik
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
24,000,000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan
APBN/APBD
Perikanan/PU
APBN/APBD
Perikanan/PU
APBN/APBD
Perikanan/PU
APBN/APBD
Kesehatan
APBN/APBD
Diknas/PU
APBN/APBD
Perhubungan/p erikanan
APBN/APBD
PU
V- 8
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 8
Pengadaan fasilitas olah raga
Masyarakat aktif berolah raga dan mempererat silaturahmi Meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam beribadah
Dsn. Beringin
Masyarakat
Dsn. Duta dan Satria
Jemaah masjid
9
Pembangunan pagar dan WC Masjid Hidayatullah dan Babunnaim
10
Membangun irigasi pertanian (pintu air)
Meningkatkan produksi pertanian
Dsn. Beringin
Petani
Pembuatan tambat kapal motor
Mempermudah nelayan dalam menambatkan perahu dan mendaratkan ikan
Dsn. Duta
nelayan
Pembangunan MCK plus
Meningkatkan sanitasi lingkungan Meningkatkan Pelayanan Desa Meningkatkan kemudahan pertemuan masyarakat Meningkatkan transportasi antar desa
Dsn. Duta
Memperlancar aliran air dan drainase
11
1 unit peralatan olah raga pagar panjang 25 m, dan luas WC 18 m2, 2 unit
√ 19,000,000 √
√
√
√
45,000,000
√ 430,000,000
kelompok nelayan
√
√
Masyarakat
1 unit
√
Dsn. Duta
Masyarakat
1 unit
√
Dsn. Duta
Masyarakat
1 unit
√
√
√
Dsn. Duta
Masyarakat
2 km
√
√
√
Dsn. Duta
Masyarakat
1300 mx3x3
25,000,000
APBN/APBD
PU/Diknas
APBN/APBD
Perikanan
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
Perikanan 12 13 14
15
16 17
Pembangunan Gedung Desa Pembangunan Gedung Pertemuan rehabilitasi jalan penghubung desa ke mendalok Normalisasi parit (Prt. Pak Ketung dan Pak Alim)
√
√ 430,000,000
√
√ 430,000,000 430,000,000
500,000,000 √
√
√
√ 152,100,000
Pembangunan Pasar
APBN/APBD
PU / kesehatan
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
Perindakop
300,100,000
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
V- 9
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 18
Pembangunan TPI 200,000,000
19
E. 1 2
3
4
5 6
Pembangunan saluran Drainase
157,500,000
BINA SIAGA BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM Membangun tanggul Mengurangi Dsn. Duta Nelayan (penahan roob) jangkauan banjir dan Satria roob Lampu suar Memperlancar Dsn. Duta nelayan lalulintas laut dan jalan raya serta menambah pengetahuan masyarakat Pembarauan tepi sungai Menghindari Dsn. Duta masyarakat pendangkalan sungai
Pembuatan papan informasi
Pengadaan radio komunikasi Rumah Informasi /Posko Bencana
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
Meningkatkan kelancaran lalulintas kapal Meningkatkan layanan informasi nelayan
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Dsn. Duta
nelayan
Dsn. Duta
nelayan
550 m
√
√
√
√
√ 145,000,000
kelompok nelayan
pembang unan barau tepi sungai gg. Nelayan sepanjang 180 m tersediany a 4 buah papan informasi di pusatpusat kegiatan masyarak at 1 buah
√
√ 21,500,000
√
√
√
√
√
√
1unit √
√
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
APBN/APBD
Perikkanan/KKP
APBN/APBD
PU
APBN/APBD APBN/APBD
300.000.000
APBN/APBD
PU/Perikanan/K KP
7.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
80.000.000
APBN/APBD
Perhubungn/Per ikanan/KKP
75.000.000
APBN/APBD
Perhubungn/Per ikanan/KKP
V- 10
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 7
8
9
10
11
12
Pasangan batu susun tanggul
Meningkatkan daya tahan tanggul dari erosi/longsor
Dsn. Duta
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Duta
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Pembentukan kelompok masyarakat Siaga Bencana
Membantu masyarakat dalam mengatasi bencana
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat, khususnya yang terkena bencana
Pembentukan Kelompok Masyarakat Pengawas
Membantu pemerintah dalam pengawasan SDA secara swadaya
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Pengadaan peralatan pertolongan
Pembangunan Kubus Pemecah Ombak
Pembangunan jalan evakuasi
nelayan
masyarakat
Terbangu nnya pasangan batu sepanjang 2 KM Tersedian ya alat pertolong an baik laut dandarat 3 Unit Tersedian ya Kubus Pemecah Ombak 3 KM Tersedian ya jalan evakuasi sepanjang 500 M berdirinya 1 buah kelompok masyarak at Siaga Bencana berdirinya 1 buah Pokwasm as
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
500.000.000
APBN/APBD
PU/Perikanan/K KP
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP
√
3.000.000.00 0.
APBN/APBD
PU/Perikanan/K KP
√
100.000.000.
APBN/APBD
PU/Perikanan/K KP
√
√
-
-
APBN/APBD
APBN/APBD
Pariwisata/ perhubungan/P erikanan/KKP/Li ngkungan/kehut anan Pariwisata/ perhubungan/P erikanan/KKP/Li ngkungan/kehut anan
BINA KELEMBAGAAN
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
V- 11
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 1.
2.
3.
4.
Membentuk lembaga permodalan / koperasi
Membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan untuk memperoleh modal Meningkatkan partisipasi dalam perkembangan desa
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Penguatan kelembagaan pemerintahan desa
Meningkatnya kinerja aparatur desa
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Penguatan manajemen kelompok
Membantu kelompok dalam managemen
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Kelompok Masyarakat
Penguatan organisasi pemuda dan perempuan desa
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro dan kecil masyarakat
berdirinya 1 buah koperasi simpan pinjam Terlaksana pembinaan
Terlaksana pembinaan
Terlaksana nya pelatihan manajemen
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Perindakop/ Perikanan/KKP/
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Perindakop Perikanan/KKP/
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Pemdes Perikanan/KKP/
√
√
√
50.000.000
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
APBN/APBD
perindakop/Peri kanan/KKP
V- 12
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
V- 1
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
BAB VI. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
6.1. Monitoring dan Evaluasi Tahap monitoring dilakukan sejak awal proses pelaksanaan kegiatan dilakukan, yaitu pada saat dimulainya diskusi-diskusi intensif dengan masyarakat baik dalam bentuk diskusi informal maupaun dalam forum formal focus group discussion (FGD), pemetaan permasalahan desa yang melibatkan unsur impinan desa, tokoh masyarakat, pemuda, wanita dan pihak tenaga pendampiang desa, serta pada saaat pemetaan potensi desa. Kegiatan monitoring atau pemantauan diperlukan untuk dapat dengan cepat mendeteksi adanya potensi permasalahan yang akan timbul sebagai konsekuensi berjalannya program ditiap tahapan. Umpan balik yang diperoleh tersebut dapat dipergunakan untuk merumuskan permasalahan yang timbul dan sekaligus mencari alternatif pemecahannya. Dengan demikian tiap permasalahan dapat segera diatasi dan tidak terakumulasi menjadi permasalahan yang lebih berat. Permasalahan yang dihadapi biasanya menyangkut efektivitas pengelolaan program, konflik (kepentingan) antara berbagai pihak, permasalahan teknis terutama kegiatankegiatan yang berkaitan langsung dengan pengerjaan fisik seperti pembuatan atau perbaikan infrastruktur, kondisi alam (banjir, musim pasang surut tak menentu), kondisi keamanan, serta kondisi ekonomi mikro maupun makro (kenaikan harga, ketersediaan barang atau peralatan yang dibutuhkan). Faktor yang datang dari luar ataupun berasal dari proses kegiatan itu sendiri juga akan dapat mempengaruhi jalannya kegiatan. Karena itu monitoring sangat diperlukan untuk secara dini mendeteksi timbulnya faktor-faktor tersebut di atas, selain juga untuk memastikan bahwa proses pelaksanaan di lapangan sudah sesuai dengan proses perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Segenap masukan dan hasil pengamatan dari proses monitoring kemudian dievaluasi bersama dengan melibatkan masyarakat dan stakeholders lainnya. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui segala kelemahan dan kelebihan dari kegiatan yang diterapkan guna perbaikan kegiatan atau program dimasa mendatang.Pelibatan seluruh stakeholders merupakan sesuatu yang sangat penting, karena kegiatan yang diterapkan adalah milik bersama, sehingga perlu diketahui pula secara bersama setiap sisi yang menentukan keberhasilan dan kegagalannya.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-1
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Kegiatan monitoring dan evaluasi harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini (Panduan ANSSP Volume 6-Monitoring dan Evaluasi dalam Muhammad Muktiali):
1. Berdasarkan pada standar yang diketahui bersama. Kegiatan monitoring dan evaluasi harus dilakukan berdasarkan standar, acuan, dan indikator keberhasilan dan kegagalan, kesalahan atau ketepatan, yang telah ditetapkan dan diketahui bersama. Karena itu, standar, acuan, dan indikator ini harus telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum program dijalankan dan disebarkan kepada pihak-pihak terkait. 2. Terbuka. Kegiatan monitoring dan evaluasi harus diketahui bukan hanya oleh pihak yang melakukan monitoring dan evaluasi, tetapi juga oleh pihak yang dimonitor dan dievaluasi. Bahkan juga boleh diketahui dan dilakukan pihak manapun sepanjang memakai standar, acuan, dan indikator monitoring dan evaluasi yang diketahui bersama. 3. Adil Pemberlakuan standar, acuan, dan indikator kegiatan monitoring dan evaluasi harus sama antarwilayah dan antartingkatan. Pemakaian material bangunan yang dinyatakan benar di suatu wilayah tidak dapat dinyatakan salah di wilayah lain kecuali jika terdapat faktor kondisi alam. 4. Berorientasi solusi. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan pembahasan hasil-hasilnya harus diorientasikan untuk menemukan solusi atas masalah yang terjadi dan karena itu dapat dimanfaatkan sebagai pijakan untuk peningkatan kinerja. 5. Partisipatif. Perumusan standar, acuan, dan indikator serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan pembahasan hasil-hasilnya harus dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak yang dimonitor dan dievaluasi agar solusi yang direkomendasikan dapat menjadi agenda bersama. 6. Berjenjang. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan secara berjenjang, artinya sesuai dengan tingkatan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-2
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 6.2. Rantai Monitoring dan Evaluasi (M dan E) Dalam prosesnya, monitoring dan evaluasi pada dasarnya membutuhkan tiga pertanyaan dasar dalam merancang sistem monitoring dan evaluasi yang baik dan mampu terimplementasikan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah: 1.
What, yakni apa yang akan dimonitor dan dievaluasi
2. How, yakni metode dan instrumen yang akan digunakan dalam mengumpulkan insformasi dan membangun indikator 3.
Who, yakni pihak yang akan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi, baik itu internal maupun eksternal, institusi yang akan dilibatkan, dan sebagainya Dalam manajemen pembangunan, monitoring dan evaluasi merupakan tahap
terakhir yang dilakukan setelah Planning, Budgeting, dan Implementation. Hal ini didasarkan pada tujuan dari monitoring dan evaluasi itu sendiri yang bermanfaat dalam melihat kembali (feedback) mengenai sejauh mana proyek ataupun sebuah kegiatan telah berjalan (Lihat dalam Gambar : Kedudukan Monitoring dan Evaluasi dalam Siklus Manajemen Pembangunan).
6.3. Pengukuran Indikator Kinerja Salah satu elemen penting dalam melakukan monitoring dan evaluasi adalah menyusun
indikator
kinerja.
Indikator
kinerja
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
merupakan
uraian
ringkas
dengan
VI-3
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak menggunakan ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan. Indikator kuantitatif digunakan untuk mengukur sesuatu yang sifatnya terukur (measurable) dan obyektif. Indikator kuantitatif biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai absolut (jumlah), prosentase, rasio dan tingkatan. Sementara indikator kualitatif lebih bersifat subyektif karena biasanya menyangkut sikap, perilaku, penilaian dan perasaan seorang individu akan sesuatu hal. Untuk mendapatkan data indikator kualitatif dilakukan melalui interview terstruktur terhadap masyarakat. Indikator kinerja juga merupakan petunjuk (guideline) dalam rangka pencapaian tujuan atau sasaran, visi dan misi organisasi. Indikator kinerja dapat diterapkan untuk : (a) Input/Masukan; (b) Output/Keluaran; (c) Outcome; (d) Manfaat/benefit; (e) Dampak. Uraian masing – masing indikator dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Indikator Input/masukan Segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan keluaran yang ditentukan, misalnya dari: sumber dana (APBN/APBD, swasta, masyarakat), dukungan pemikiran (tenaga ahli, pendapat masyarakat), dukungan kebijakan (kebijakan pusat, kebijakan daerah). Ukuran masukan ini berguna dalam rangka memonitor jumlah sumber daya yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara dan mendistribusikan produk, kegiatan dan atau pelayanan. Contoh-contoh : Rupiah yang dibelanjakan untuk peralatan/bahan; Jumlah tenaga kerja yang diperlukan. b. Indikator Output/keluaran Sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik maupun nonfisik, misalnya: rencana, kebijakan, program, tersosialisasi. Indikator keluaran dapat menjadi landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila target kinerjanya (tolok ukur) dikaitkan dengan sasaran-sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Karenanya, indikator keluaran harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit organisasi yang bersangkutan. Indikator keluaran (ouput) digunakan untuk memonitor seberapa banyak yang dapat dihasilkan atau disediakan. Contoh-contoh : Jumlahkegiatan yang dilaksanakan; Jumlah orang yang dilatih; Jumlah dokumen yang diproses
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-4
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak c. Indikator Outcome Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak. Dengan indikator tersebut dapat diketahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan besar bagi masyarakat. Contoh-contoh : Jumlah hasil langsung dari kegiatan : – Jumlah peserta yang paham dan mempraktekkan pelatihan Peningkatan langsung hal-hal positif : – Peningkatan daya tahan bangunan – % Penambahan daya tampung siswa Penurunan langsung hal-hal negatif : – Penurunan areal yang terkena abrasi - Penurunan areal yang terkena banjir
d. Indikator Benefit/Manfaat Indikator manfaat menunjukkan hal yang diharapkan untuk dicapai bila keluaran dapat diselesaikan dan berfungsi dengan optimal. Manfaat sebuah program baru tampak setelah beberapa waktu kemudian khususnya dalam jangka menengah dan panjang. Contoh-contoh : Peningkatan hal yang positif dalam jangka menengah/panjang: – % Peningkatan kesempatan kerja – Peningkatan kegiatan ekonomi Penurunan hal yang negatif dalam jangka menengah/panjang: – Jumlah Penurunan penyakit diare – % Penurunan angka kesakitan
e. Indikator Dampak Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak baru dapat diketahui dalam jangka menengah dan panjang. Contoh-contoh : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-5
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Peningkatan hal yang positif dalam jangka menengah/panjang: – % Peningkatan pendapatan/kapita – Jumlah peningkatan PDRB Penurunan hal yang negatif dalam jangka menengah/panjang: – Jumlah Penurunan tingkat kemiskinan – % Penurunan tingkat kematian
Penilaian Ketangguhan Desa Desa Pesisir Tangguh merupakan tujuan/target yang akan dicapai oleh PDPT, oleh karena itu perlu ada indikator yang dapat dipakai untuk mengukur merupakan ketangguhan desa. Pada program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) kriteria ketangguhan desa mencakup lima aspek yaitu aspek bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan/infrastruktur dan bina siaga bencana. Kelima aspek tersebut kemudian dijabarkan dengan variabel dalam konsep CDRV berupa Variabel Karakteristik Umum (tetap) dan Variabel Karakteristik Khusus. a. Variabel Karakteristik Umum (Tetap) 1. Ras dan Etnik Ras dan etnik adalah penggolongan masyarakat berdasarkan bahasa yang digunakan serta budaya yang melekat secara turun-temurun pada suatu kelompok masyarakat tertentu. Bahasa yang digunakan oleh suatu kelompok ras ataupun etnik seringkali menjadi kendala dalam akses informasi dan program yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga lainnya baik sebelum maupun sesudah terjadinya bencana. Kelompok etnis yang menganut budaya tertentu dalam membangun tempat tinggal serta penyesuaian diri terhadap kondisi alam yang diterapkan pada berbagai aspek kehidupan
juga
dapat
mempengaruhi
ketahanan
kelompok
tersebut
dalam
menghadapi, beradaptasi dan memulihkan diri dari bencana. Ras dan etnik dilihat dari 2 hal berikut, yaitu pola akulturasi etnik/ras di desa dan kemampuan masyarakat berbahasa Indonesia.
2. Usia Usia adalah lama hidup tiap individu dalam masyarakat. Tingginya populasi usia lanjut dan anak-anak dalam suatu kelompok masyarakat dapat menghambat proses evakuasi bencana. Anak-anak dan manula (manusia usia lanjut) juga merupakan bagian masyarakat yang paling rentan terhadap berbagai kondisi ekstrim akibat iklim Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-6
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak dan bencana. Usia diukur berdasarkan proporsi penduduk usia produktif dan nonproduktif.
3. Pekerjaan Pekerjaan adalah sumber-sumber mata pencaharian yang menjadi tumpuan utama perekonomian
masyarakat.
Masyarakat
yang
melakukan
pola-pola
ekstraksi
sumberdaya alam sebagai sumber matapencaharian utamanya, cenderung lebih rentan terhadap bencana alam. Pekerjaan diukur berdasarkan Proporsi penduduk yang bekerja pada sektor pertanian dan perikanan dan keragaman usaha ekonomi masyarakat
4. Pendidikan Pendidikan adalah jenjang sekolah yang dilalui oleh tiap-tiap individu dalam masyarakat. Masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah cenderung mengalami kendala dalam memahami informasi mengenai mitigasi bencana, serta mengalami
kendala
dalam
mengakses
informasi
pemulihan
pasca-bencana.
Pendidikan diukur berdasarkan jumlah penduduk yang menyelesaikan pendidikan SMP. Pendidikan dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu (1) mayoritas penduduk belum menyelesaikan pendidikan SMP, dan (2) mayoritas penduduk sudah menyelesaikan pendidikan SMP
5. Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan meliputi kuantitas dan kualitas pekerja medis dan sarana medis yang terdapat di suatu lokasi. Ketersediaan puskesmas dan pustu, posyandu, pos malaria, dokter, bidan ataupun mantri kesehatan akan sangat mempengaruhi proses pemulihan pasca bencana.
6. Fungsi/disfungsi pemerintahan Fungsi pemerintahan meliputi kepemimpinan, sistem dan lembaga yang bertanggung jawab atas suatu daerah, melakukan perencanaan pembangunan baik yang bersifat fisik maupun nonfisik sebagai upaya antisipasi akan terjadinya bencana, memberikan perlindungan sosial serta bertanggung jawab atas distribusi dan alokasi sumberdaya kepada pihak pihak yang berbeda pasca terjadinya bencana.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-7
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 7. Finansial Kemampuan finansial pemerintah maupun individu dapat mewakili ketahanan masyarakat dalam menyerap kerugian dan percepatan masa pemulihan diri pascabencana. Hal ini berkaitan dengan tersedianya asuransi atau jaminan sosial, serta sumberdaya teknis dan keuangan yang tersedia.
b. Variabel khusus: 1. Disaster preparedness Disaster preparedness adalah berbagai persiapan yang dilakukan untuk meminimalisir dampak yang dapat ditimbulkan jika terjadi bencana. Disaster preparedness mencakup berbagai pelatihan dalam menghadapi bencana, informasi publik dan penyuluhan, pemetaan wilayah resiko bencana dan zonasi, perencanaan pembangunan retreat, dan relokasi aset-aset dan kapital.
2. Instrumen peringatan dini Instrumen peringatan dini merupakan serangkaian sistem informasi yang berfungsi sebagai panduan evakuasi sesegera mungkin setelah munculnya tanda-tanda bahaya. Tujuan utamanya adalah mengakomodasi kepanikan masyarakat dan mencegah jatuhnya korban akibat bencana.
3. Moral dan kemampuan menghadapi krisis Moral dan kemampuan menghadapi krisis merupakan perwujudan dari pengetahuan, kesiapan dan kapabilitas masyarakat dalam mencegah dampak buruk yang terjadi akibat bencana, baik yang dilakukan sebelum terjadinya bencana, ketika terjadinya bencana serta pasca terjadinya encana. Moral dan kemampuan menghadapi krisis ini meliputi perencanaan evakuasi, pelaksanaan evakuasi, serta pemulihan dan rehabilitasi.
4. Dukungan jaringan Dukungan jaringan merupakan bentuk-bentuk relasi yang memungkinkan individu/ keluarga ataupun suatu kelompok masyarakat memperoleh bantuan dari pihak luar. Masyarakat yang memiliki dukungan jaringan sosial yang kuat dapat mempersiapkan, tanggap dan kembali bangkit dari bencana.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-8
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 5. Proteksi Proteksi adalah struktur fisik maupun sistemik yang berguna untuk melindungi wilayah daratan dari berbagai terpaan yang dapat ditimbulkan oleh perubahan ataupun ancaman alam yang berasal dari laut. Proteksi ini dapat berbentuk Hard Structure (Struktur Keras), Soft Structure (Struktur Lunak), dan Indigenous. hard structure: o Dam, tanggul, penahan banjir (floodwalls) o Seawall, revetment o Groin o Detached breakwater o Pintu air dan penahan pasut (tidal barriers) o Penahan intrusi air laut soft structure : o pemeliharaan pantai (nourishment) secara periodik o Perbaikan dan pembuatan sand dunes o Perbaikan dan pembuatan wetland indigenous : o penghutanan kembali o Penanaman mangrove o dinding penahan dari kayu o dinding penahan dari batu
6. Degradasi lahan Degradasi atau penurunan produktivitas lahan merupakan suatu bentuk kerusakan pada muka bumi berupa penurunan kualitas lahan ataupun tingkat kesuburan tanah. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas sumber-sumber air serta dapat berakibat pada melemahnya produksi pertanian, mempengaruhi ketersediaan stok makanan dan perekonomian masyarakat.
7. Deforestasi Deforestasi merupakan penurunan luasan, kondisi atau jumlah vegetasi yang terdapat dalam hutan dan mempengaruhi keseimbangan ekologi di sekitarnya. Deforestasi di wilayah hulu dapat menyebabkan terjadinya banjir, erosi dan tanah longsor yang menyebabkan pendangkalan di wilayah hilir. Deforestasi mangrove dapat berakibat pada meningkatnya erosi pantai karena hilangnya peredam ombak, arus serta
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-9
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak penahan sedimen, meningkatnya pencemaran dari sungai ke laut karena tidak adanya penyaring polutan, dan terganggunya habitat berbagai makhluk hidup yang menggantungkan hidupnya pada ekosistem mangrove.
8. Kondisi politik dan keamanan Kondisi politik dan kemanan berkaitan dengan kemampuan pemerintah, para pemegang kekuasaan dan wewenang pada suatu masyarakat untuk mampu mempertahankan kondisi yang kooperatif di wilayahnya. Terjadinya peperangan dan konflik berkepanjangan dapat menimbulkan dampak kelaparan pada masyarakat serta melemahnya kemampuan dalam mengantisipasi (mitigasi) bencana yang akan datang.
9. Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana adalah alat, fasilitas ataupun infrastruktur yang ada pada suatu wilayah yang menunjang kehidupan masyarakat. Sarana dan prasarana kesehatan, komunikasi, transportasi, serta shelter penampungan merupakan serangkaian elemen penting yang mendukung persiapan pra-bencana, mempengaruhi kesuksesan proses evakuasi, dan pemulihan pasca bencana.
10. Sumber air bersih Sumber air bersih mencakup kualitas dan kuantitas sumber-sumber air yang digunakan oleh masyarakat dalam kesehariannya. Wilayah yang cenderung gersang atau semi gersang, dan wilayah-wilayah yang sumber airnya berasal dari sumur, digolongkan rentan karena sumber air yang mereka miliki terbatas dan tidak ada sumber cadangan air apabila terjadi intrusi air laut, kekeringan ataupun banjir.
11. Kondisi bangunan pemukiman Kondisi bangunan pemukiman meliputi konstruksi bangunan serta letak dan posisi bangunan tersebut. Banguna dengan konstruksi yang kuat cenderung lebih tahan terhadap bencana, begitu pula dengan bangunan yang memiliki banyak pintu. Bangunan yang terletak pada lokasi yang lebih tinggi, lebih aman dari ancaman kenaikan muka air laut. Posisi bangunan yang tegak lurus garis pantai lebih aman dari terjangan ombak atau tsunami.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-10
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 12. Kepadatan penduduk Kepadatan penduduk adalah banyaknya jiwa yang menempati satu satuan luas wilayah. Wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi cenderung lebih rentan terhadap bencana akibat dibutuhkannya alokasi sumberdaya yang lebih besar jika bencana terjadi pada wilayah tersebut
6.4. Strategi Kebijakan dan Evaluasi Substansi Rencana Pengembangan Desa Sungai Dungun 2012 - 2016
Rencana Pengembangan Desa Sungai Dungun 2012 - 2016 perlu ditinjau kembali lima tahun sekali secara teratur dan direvisi mengikuti perkembangan zaman dan dinamika pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Tinjauan lima tahun merupakan bagian dari proses perencanaan pembangunan lima tahun, yang perlu dilakukan untuk mensinkronkan rencana pengembangan desa dengan rencana pembangunan lainnya. Tinjauan ini akan memberikan kesempatan untuk mengkaji kembali dan memperbaharui Tujuan dan Strategi Kebijakan dan melibatkan komunikasi dengan semua unsur terkait.
Tinjauan periodik dapat diperlukan saat muncul isu-isu baru atau proyek baru atau saat diperolehnya pengalaman baru selama pelaksanaan rencana pengembangan kelurahan tersebut. Rencana pengembangan desa/kelurahan dapat direvisi dan harus mengikuti proses yang sama sebagaimana pembuatan suatu rencana pengembangan yang baru. Sebagaimana umumnya suatu revisi, alasan untuk perubahan/tambahan harus didokumentasikan dan dikonsultasikan dengan semua pihak yang berkepentingan.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-11
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
RENCANA PEMBANGUNAN DESA PESISIR TANGGUH SUNGAI DUNGUN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Sungai Dungun 2012–2016
Desa Kecamatan Kabupaten No
1
Program kegiatan
2
A. 1
BINA MANUSIA Pembentukan kelompok nelayan tambahan
2
Pembinaan kelompok nelayan
3
4
Pelatihan penanganan hasil dan paska panen perikanan Pelatihan penanganan hasil dan paska panen perkebunan
: Sungai Dungun : SungaiKunyit : Pontianak Tujuan kegiatan
3 Mengorganisir masyarakat sehingga lebih berdaya Meningkatkan kapasistas kelembagaan kelompok nelayan Memperlambat kerusakan ikan dan meningkatkan nilai jual Meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan
Lokasi (RW/RT, Dusun)
Sasaran
4
5
Target
6
Sifat
Waktu pelaksanaan
B
L
R
P
7
8
9
10
2012
Nelayan
1 kelompok
√
√
Dsn. Duta dan Satria
Anggota kelompok nelayan
2 kelomok (30 orang)
√
√
Dsn. Duta dan Satria
Nelayan
Beringin
Petani kebun
2 kelompok nelayan (30 orang) 1 kelompok tani (15
√
2014
2015
2016
11
Dsn. Duta dan Satria
√
2013
Biaya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Rp
Sumber
12
13 APBN / APBD /
Perikanan/KKP/
100,000,000
APBN / APBD /
Perikanan/KKP
200,000,000
APBN / APBD
Perikanan/KKP/ Perindakop
200,000,000
APBN / APBD
Pertanian
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
14
15,000,000 √
√
Keterangan
1
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak orang) 5
Pelatihan elektronik dan mesin pendingin
6
Pelatihan bengkel / mesin diesel
7
Pelatihan tata boga
8
Pelatihan SDM Desa Pengelolaan SDA Pesisir
9
10
11
Meningkatkan ketrampilan dalam memperbaiki peralatan elektronik dan mesin pendingin Meningkatkan ketrampilan dalam perbenkelan
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Nelayan dan angkatan kerja produktif lainnya
15 orang
√
√
√
√
√
200,000,000
APBN / APBD
Perikanan/KKP/ Perindakop/LLK -UKM
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
15 orang
√
√
√
√
√
Meningkatkan ketrampilan dalam memasak dan membuat kue Meningkatkan pengetahuan pengelolaan SDA yang lestari
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Nelayan dan angkatan kerja produktif lainnya PKK dan remaja putri
200,000,000
APBN / APBD
Perikanan/KKP/ Perindakop/LLK -UKM
15 orang
√
√
√
√
√
25,000,000
APBN / APBD
Perindakop/LLK -UKM
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
500 orang √
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ lingkungan//keh utanan/KKP
Pelatihan budidaya ikan,lele kepiting
Meningkatkan pengetahuan pembudidaya
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
pembudidaya
√
√
√
√
150.000.000
APBN/APBD/ s
Perikanan
Pelatihan Pengolahan ikan
Meningkatkan pengetahuan Pengolah ikan
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
pengolah
√
√
√
√
150.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Perindakop
Penyuluhan Penanaman Mangrove
Meningktkan kesadaran pentingnya mangrove di wilayah pesisir
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ lingkungan//keh utanan/KKP
60 orang
60 orang
100 Orang √
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
2
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 12
13
13
Pelatihan Pertukangan dan kerajinan
Meningkatkan incam masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
Pelatihan penjahitan
Meningkatkan ketrampilan masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
Meningkatkan ketrampilan masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
Membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan modal Meningkatkan produktivitas penangkapan
Dsn. Duta
Pelaku usaha
1 unit koperasi
Dsn. Duta dan Satria
Nelayan
Meningkatkan ketrampilan masyarakat dan mengembangkan usaha keluarga Meningkatkan diversifikasi pengolahan ikan
Ds. Sui Dungun
Ibu-ibu PKK dan remaja putri
Tramel net 15 piece, 50 unit , sampan 50 unit 10 orang
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
Meningkatkan jangkauan penjualan
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
Pelatihan Pengolahan hasil perkebunan
B. 1
BINA USAHA Membentuk lembaga permodalan
2
Meningkatkan fasilitas penangkapan
3
4
5
Bantuan modal untuk usaha menjahit
Pengolahan ikan Tipis, sosis ikan, nuget ikan dan terasi Pemasaran Hasil Ikan
20 Orang √
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/LLK -UKM
√
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/LLK -UKM
√
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/LLK -UKM
√
√
2,000,000
APBN / APBD /
Perindakop/peri kanan/KKP
452,500,000
APBN / APBD /
Perindakop/peri kanan/KKP
25,000,000
APBN / APBD /
Perindakop/peri kanan/KKP
80.000.000
APBN/APBD
Perindakop/peri kanan/KKP
90.000.000
APBN/APBD
Perindakop/peri kanan/KKP
20 Orang
100 Orang
√
√
√
√
√
√
2 kelompok usaha
√
√
2 kelompok usaha
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
3
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 6
7
8
9
C. 1 2
3
Perbengkelan kapal nelayan
Meningkatkan kemudahan perbaikan
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
Usaha budidaya lele, kepiting
Meningkatkan incam masyarakat
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
Bantuan penerapan teknologi penangkapan
Meningkatkan produksi penangkapan
Dsn. Duta dan Satria
nelayan
Pengolahan hasil perkebunan
Meningkatkan incam masyarakat
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
Menekan abrasi pantai
Dsn. Duta dan Satria
Lahan kritis
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
BINA SUMBERDAYA Penanaman mangrov di belakang tanggul penahan gelombang Pembuatan papan informasi
Pembangunan Gate Wisata Mangrove
Meningkatkan kecintaan terhadap SDA
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
1 kelompok usaha
√
√
4 kelompok usaha
√
√
√
√
√
√
Tersediany a GPS sounder 30 orang 4 kelompok usaha
26 ha (130000 batang) tersediany a 4 buah papan informasi di wilayah tanaman mangrove dan muara sungai / TPI tersediany a 4 unit gate wisata di wilayah tanaman
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
90.000.000
APBN/APBD
Perindakop/peri kanan/KKP
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/peri kanan/KKP
150.000.000
APBN/APBD
perikanan/KKP
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/perk ebunan
√ 133,848,000
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
10.000.000
300.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
APBN/APBD
Pariwisata/ perhubungan/P erikanan/KKP/Li ngkungan/kehut anan
4
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak mangrove 4
5
6
D. 1
2 3 4
5
Pembangunan Jalan gertak inspeksi Mangrove
Meningkatkan monitoring mangrove
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Penanaman Manrove
Meningkatkan kelestarian mangrove dan penahan abrasi
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Meningkatkan kelestarian terumbu karang
P. Temajo
Masyarakat
Rehabilitasi Terumbu Karang
BINA LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR Pembuatan sarana air Mengatasi Dsn. Duta, bersih / PAH/sumur bor permasalahan Satria dan kekurangan air Beringin bersih Tempat Pembuangan Meningkatkan Dsn. Satria sampah kebersihan dan & Duta Membangun rabat beton jalan nelayan dan jalan wakaf Membangunan gedung pos yandu Membangunan gedung PAUD
Memperlancar mobilitas nelayan ke dan dari laut Meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan PAUD Meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan PAUD
Dsn. Duta
Masyarakat
Jalan gertak inspeksi mangrove
√
Terlaksana nya penanama n 50.000 pohon Terlaksana nya pembuata n terumbu karang 20 unit
√
√
60 titik dan 4 titik s.bor
√
√
Masyarakat
5 titik
√
√
Nelayan
569 m
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
250.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
75.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan
APBN/APBD
Perikanan/PU
APBN/APBD
Perikanan/PU
APBN/APBD
Perikanan/PU
APBN/APBD
Kesehatan
APBN/APBD
Diknas/PU
√ 248,000,000
17,000,000 √
√
√
√ 153,149,000
Dsn. Duta
Masyarakat
36 m2
√
√
Dsn. Duta
Masyarakat
36 m2
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
79,414,000
79,414,000
5
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 6
7
8
Membangun steigher
Pengadaan lampu jalan utk jalur sutera, satria, bering Pengadaan fasilitas olah raga
Mempermudah nelayan dalam menambatkan perahu dan mendaratkan ikan Mempermuda aksesabilitas masyarakat pada malam hari Masyarakat aktif berolah raga dan mempererat silaturahmi Meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam beribadah
Dsn. Duta
Nelayan
√
√
√ 124,000,000
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
Dsn. Beringin
Masyarakat
Dsn. Duta dan Satria
Jemaah masjid
75 titik
√
√
√
√
√ 24,000,000
9
Pembangunan pagar dan WC Masjid Hidayatullah dan Babunnaim
10
Membangun irigasi pertanian (pintu air)
Meningkatkan produksi pertanian
Dsn. Beringin
Petani
Pembuatan tambat kapal motor
Mempermudah nelayan dalam menambatkan perahu dan mendaratkan ikan
Dsn. Duta
nelayan
Pembangunan MCK plus
Meningkatkan sanitasi lingkungan Meningkatkan Pelayanan Desa Meningkatkan kemudahan pertemuan masyarakat
Dsn. Duta
11
150 m
1 unit peralatan olah raga pagar panjang 25 m, dan luas WC 18 m2, 2 unit
√ 19,000,000 √
√
√
√
45,000,000
√ 430,000,000
kelompok nelayan
√
Masyarakat
1 unit
√
Dsn. Duta
Masyarakat
1 unit
√
Dsn. Duta
Masyarakat
1 unit
√
√ 25,000,000
APBN/APBD
Perhubungan/p erikanan
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
PU/Diknas
APBN/APBD
Perikanan
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
Perikanan 12 13 14
Pembangunan Gedung Desa Pembangunan Gedung Pertemuan
√
√ 430,000,000
√
√ 430,000,000
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
430,000,000
APBN/APBD
PU / kesehatan
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
PU
6
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 15
16 17
rehabilitasi jalan penghubung desa ke mendalok
Meningkatkan transportasi antar desa
Dsn. Duta
Masyarakat
2 km
Normalisasi parit (Prt. Pak Ketung dan Pak Alim)
Memperlancar aliran air dan drainase
Dsn. Duta
Masyarakat
1300 mx3x3
√
√
√ 500,000,000
√
√
√
√ 152,100,000
Pembangunan Pasar 300,100,000
18
Pembangunan TPI 200,000,000
19
Pembangunan saluran Drainase
E. 1
BINA SIAGA BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM Membangun tanggul Mengurangi Dsn. Duta Nelayan (penahan roob) jangkauan banjir dan Satria roob Lampu suar Memperlancar Dsn. Duta nelayan lalulintas laut dan jalan raya serta menambah pengetahuan masyarakat Pembarauan tepi sungai Menghindari Dsn. Duta masyarakat pendangkalan sungai
2
3
4
Pembuatan papan informasi
157,500,000
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
550 m
√
√
√
√
√ 145,000,000
kelompok nelayan
pembang unan barau tepi sungai gg. Nelayan sepanjang 180 m tersediany a 4 buah papan informasi di pusat-
√
√ 21,500,000
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
Perindakop
APBN/APBD
Perikkanan/KKP
APBN/APBD
PU
APBN/APBD APBN/APBD
300.000.000
APBN/APBD
PU/Perikanan/K KP
7.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
7
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Meningkatkan kelancaran lalulintas kapal Meningkatkan layanan informasi nelayan Meningkatkan daya tahan tanggul dari erosi/longsor
Dsn. Duta
nelayan
pusat kegiatan masyarak at 1 buah
Dsn. Duta
nelayan
1unit
Dsn. Duta
nelayan
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Duta
Pembangunan Kubus Pemecah Ombak
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Pembangunan jalan evakuasi
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Membantu masyarakat dalam mengatasi bencana
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat, khususnya yang terkena bencana
Terbangu nnya pasangan batu sepanjang 2 KM Tersedian ya alat pertolong an baik laut dandarat 3 Unit Tersedian ya Kubus Pemecah Ombak 3 KM Tersedian ya jalan evakuasi sepanjang 500 M berdirinya 1 buah kelompok masyarak at Siaga
5
Pengadaan radio komunikasi
6
Rumah Informasi /Posko Bencana
7
Pasangan batu susun tanggul
8
9
10
11
Pengadaan peralatan pertolongan
Pembentukan kelompok masyarakat Siaga Bencana
masyarakat
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
80.000.000
APBN/APBD
Perhubungn/Per ikanan/KKP
75.000.000
APBN/APBD
Perhubungn/Per ikanan/KKP
500.000.000
APBN/APBD
PU/Perikanan/K KP
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP
√
3.000.000.00 0.
APBN/APBD
PU/Perikanan/K KP
√
100.000.000.
APBN/APBD
PU/Perikanan/K KP
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
-
APBN/APBD
Pariwisata/ perhubungan/P erikanan/KKP/Li ngkungan/kehut anan
8
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 12
Pembentukan Kelompok Masyarakat Pengawas
Membantu pemerintah dalam pengawasan SDA secara swadaya
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan untuk memperoleh modal Meningkatkan partisipasi dalam perkembangan desa
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro dan kecil masyarakat
Penguatan kelembagaan pemerintahan desa
Meningkatnya kinerja aparatur desa
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Penguatan manajemen kelompok
Membantu kelompok dalam managemen
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Kelompok Masyarakat
Bencana berdirinya 1 buah Pokwasm as
APBN/APBD
Pariwisata/ perhubungan/P erikanan/KKP/Li ngkungan/kehut anan
√
√
√
-
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Perindakop/ Perikanan/KKP/
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Perindakop Perikanan/KKP/
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Pemdes Perikanan/KKP/
√
√
√
50.000.000
BINA KELEMBAGAAN 1.
2.
3.
4.
Membentuk lembaga permodalan / koperasi
Penguatan organisasi pemuda dan perempuan desa
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
berdirinya 1 buah koperasi simpan pinjam Terlaksana pembinaan
Terlaksana pembinaan
Terlaksana nya pelatihan manajemen
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
APBN/APBD
perindakop/Peri kanan/KKP
9
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Sungai Dungun
1
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA YANG DIBIAYAI SWADAYA MASYARAKAT DAN PIHAK KETIGA Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
I
: : :
Sui. Dungun Sungai Kunyit Pontianak
Program Kegiatan 2
URUSAN WAJIB 1 SARANA PRASARANA a. Perbaikan Tanggul b. Perbaikan Jembatan kayu c. Rehap Jembatan Tani d. Rehap Pintu Air
2 PENDIDIKAN 3 KESEHATAN a. Pembuatan Saluran Air Pembuangan b. Penggalian Saluran Air Pembuangan II URUSAN PILIHAN 1 Pertanian a. Pembersihan Saluran Irigasi
Lampiran I.D. 1
Tujuan Kegiatan 3
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
4
5
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
12
Sifat
Target 6
Biaya
Keterangan
Rp.
Sumber 13
Penahan Air Hujan
Dusun Duta
1.091 Jiwa
1 Paket
X
10 H
300.000
Swadaya
Memperlancar Transportasi Memperlancar Transportasi petani Memperlancar keluar masuk air
Dusun Duta Rt. 03 Dusun Satrya Rt. 06 Dusun Satrya Rt. 03
406 Jiwa
2x3m
X
15 H
250.000
Swadaya
59 Jiwa
2x3m
X
8H
150.000
609Jiwa
2x3m
X
5H
175.000
Swadaya
Membersihkan rumah-rumah warga Membersihkan rumah-rumah warga
Dusun Beringin
641 Jiwa
1x2m
X
2H
5.000.000
Swadaya
Dusun Duta
691 Jiwa
1x2m
X
2H
3.000.000
Swadaya
MemperlancarAir Pertanian
Dusun Beringin
47 Jiwa
2 x 700 m
4H
100.000
Swadaya
X
14
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA YANG ADA DANANYA, TAHUN 2010 Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
I
II
: : :
Program 2
URUSAN WAJIB 1 Pertanian URUSAN PILIHAN
Sui. Dungun Sungai Kunyit Pontianak
Lampiran I.D. 2
Kegiatan 3
a. Pembersihan Saluran Irigasi
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
B
L
R
P
4
5
6
7
8
Dusun Beringin
Sifat
X
Sasaran Manfaat
Perkiraan Biaya (Rp.)
9
10
47 Jiwa
100.000
APBN/APBD /APBDes
SKPD
Keterangan
11
12
13
-
-
Swadaya
AGENDA PANDUAN KEGIATAN ANTARA SWADAYA DAN DANA YANG SUDAH ADA TIUGAS PEMBANTUAN Desa Kecamatan Kabupaten / Kota
No 1 I
Sui. Dungun Sungai Kunyit Pontianak
Lampiran I.D. 3
Kegiatan 2 URUSAN WAJIB 1. SARANA DAN PRASARANA a. Perbaikan tanggul b. Perbaikan jembbatan kayu c. Rehap pintu air d. Rehap jembatan tani 2. a. b.
II
: : :
KESEHATAN Pembuatan saluran air pembuangan Pembuatan saluran air pembuangan
URUSAN PILIHAN 1. PERTANIAN a. Pembersihan saluran irigasi
PenanggungJawab 3
Keterngan (1. Swadaya,2Kemitraan, 3. Pemerintah/Tugas Pembantuan ) 4
Kepala Desa, Swadaya Kepala Desa, Masyarakat Kepala Desa Kepala Desa, Kelompok Tani
Swadaya Swadaya Swadaya Swadaya
Kepala Desa, Masyarakat Kepala Desa, Masyarakat
Swadaya Swadaya
Kepala Desa, Kelompok Tani
Swadaya
Kepala Desa
LPM/LKMD?BPD
(..........................................)
(..........................................)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA) Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No . 1
I
: : :
Sui. Dungun Sungai Kunyit Pontianak
Lampiran I.D. 4
Bidang /jenis Kegiatan Bidang 2
Jenis 3
Volume
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
B
R
L
4
5
6
7
Sifat
Sasaran / Manfaat
Biaya dan sumber Pembiayaan
Waktu Pelaksa -naan
Jumlah (Rp.)
Sumber
11
12
13
Keterangan
8
9
10
6 unit / 3 x 1500 m 1 Paket
868 jiwa
90 Hari
APBD/APBN
2012
641 jiwa
3 Hari
APBDes
2011
x
1700 m
786 jiwa
90 Hari
APBD/APBN
2014
X
600 m
86 jiwa
25 Hari
APBDes
2013
X
1 Paket
1895 jiwa
90 Hari
APBD/APBN
2012
X
1 Paket
1895 jiwa
15 Hari
APBDes
2013
X
1 Paket
691 jiwa
3 Hari
APBDes
2011
X
250 m
641 jiwa
25 Hari
APBDes
2014
673 jiwa
90 Hari
APBD/APBN
2011
X
120 m + 90m 1 paket
1091 jiwa
10 Hari
300.000
Swadaya
2011
X
2x3m
406 jiwa
15 Hari
250.000
Swadaya
2011
1200 m 2x3m
609 jiwa 59 jiwa
5 Hari 8 Hari
175.000 150.000
Swadaya Swadaya
2013 2014
URUSAN WAJIB a. Pelebaran jalan dan gorong - gorong b. Pemasangan lampu jalan c. Batu pasang d. Penggalian saluran irigasi e. Pembuatan gedung serbaguna f. Perbaikan gedung desa g. Perbaikan lampu jalan h. Pengrahapan jalan wakaf i. Pelebaran jalan dan gorong-gorong j. Perbaikan tanggul k. Perbaikan jembatan kayu l. Rehap Pintu air m. Rehap jembatan tani
Dusun Beringin Rt.01 dan Rt.02 Dusun Beringin Rt.01 dan Rt.02 Dusun Beringin Rt.01 dan Rt.02 Dusun Beringin Dusu Duta Rt. 04 Dusu Duta Rt. 03 Dusu Duta Rt. 03 – Rt.05 Dusu Duta Rt. 04 Dusu Satrya Rt. 08 dan Rt.09 Dusu Duta Rt.04 - Rt.05 Dusu Duta Dusu Duta Rt.03 Dusun Satrya Rt.09
X X
X
X X
n. Batu susun o. Rehap pintu air p. Perbaikan lampu jalan q. Pengerukan parit
Dusu Duta Rt. 08 dan Rt.09 Dusu Duta Rt. 06 Dusu Satrya Rt. 06 – Rt. 09 Dusu Satrya Rt. 08 – Rt. 09
X
1200 m
594 jiwa
90 Hari
APBD/APBN
2013
X
1 Paket
874 jiwa
20 Hari
APBD/APBN
2015
X
1 paket
563 jiwa
3 Hari
APBDesa
2011
X
1300 m
748 jiwa
90 Hari
APBD/APBN
2013
1. PENDIDIKAN
a. Pembuatan gedung PAUD
Dusun Duta Rt.05
X
1 Paket
1895 jiwa
90 Hari
APBD/APBN
2011
2. KESEHATAN
a. Pembuatan gedung posyandu b. Pembuatan bak penampung air/PAB c. Pembuatan sumur bor lengkap d. fongging e. Pengadaan tenaga medis f. Pengadaan bidan desa g. PAH h. Fogging i. PAH j. Pengadaan tenaga medis/bidan k. Fogging
Dusun Beringin
X
1 Paket
1896 jiwa
90 Hari
APBD/APBN
2015
Dusun Beringin
X
3 Titik
641 jiwa
30 Hari
APBDes
2015
Dusun Duta
X
3 Titik
641 jiwa
30 Hari
APBDes
2015
Dusun Beringin Dusun Beringin
X X
1 Paket 1 Paket
641 jiwa 641 jiwa
3 Hari 1 Hari
Dinkes Dinkes
1012 1012
Dusun Duta
X
1 Orang
1896 jiwa
1 Hari
Dinkes
2011
Dusun Duta Dusun Duta Dusun Satrya Dusun Satrya
X X X X
3 Titik 1 Paket Titik 1 Orang
1896 jiwa 691 jiwa 1896 jiwa 563 jiwa
20 Hari 3 Hari 60 Hari 1 Hari
APBDes Dinkes APBD/APBN Dinkes
2011 2012 2012 2012
Dusun Satrya
X
1 Paket
563 jiwa
3 Hari
Dinkes
2012
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA) Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No . 1
: : :
Sui. Dungun Sungai Kunyit Pontianak
Bidang /jenis Kegiatan Bidang 2
Jenis 3
Volume
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
B
R
L
4
5
6
7
Sifat
8
Sasaran / Manfaat
9
Biaya dan sumber Pembiayaan
Waktu Pelaksa -naan
Jumlah (Rp.)
Sumber
10
11
12
13
5.000.000
APBD/APBN
2011
Keterangan
3. EKONOMI dan KOPERASI a. Penambahan modal / SPP b. Pemberian Insentif RT c. Bantuan dana SPP d. Tunjangan RT e. Bantuan dana PHBI f. Penambahan Modal/SPP g. Tunjangan RT h. Bantuan dana PKK i. Bantuan dana Pemuda Harmonis j. Bantuan dana PHBI dan Remaja masjid 4. SOSIAL BUDAYA
a. Bantuan pembuatan lapangan b. Pelatihan PKK c. Pelatihan BPD d. Pelatihan LPMD e. Rehap rumah masyarakat miskin
Dusun Satrya
X
2 Paket
20 jiwa
Dusun Beringin
X
1 Paket
11 jiwa
15 hari
3.000.000
APBDes
2011
Dusun Duta Dusun Duta Dusun Duta Dusun Satrya
X X
35 jiwa 15 jiwa 23 jiwa 22 jiwa
30 hari 7 hari
3.000.000 20.000.000 1.000.000
X
1 Paket 1 Paket 1 Paket 2 Paket
APBD/APBN APBDes APBDes APBD/APBN
2012 2011 2012 2013
Dusun Satrya Dusun Satrya Dusun Satrya
X X X
1 Paket 1 Paket 1 Paket
20 jiwa 176 jiwa 97 jiwa
APBDes APBDes APBDes
2011 2012 2012
Dusun Satrya
X
1 Paket
73 jiwa
APBDes
2012
X
f. Penambahan sarana dan prasarana mushallah g. Penyuluhan PKK II
URUSAN PILIHAN 1. PERTANIAN
2. PERIKANAN dan KELAUTAN
a. Penyuluhan Poktan dan Gapoktan b. Penyemprotan pestisida c. Penyuluhan poktan dan Gpoktan d. Penyemprotan pestisida e. Penyuluhan poktan dan Gpoktan f. Penyemprotan pestisida a. Pemberian bantuan alatalat penangkapan ikan b. Pembuatan steigher nelayan
X
1 Paket
86 jiwa
3 Hari
Distanak
2013
X
1 Paket
86 jiwa
7 Hari
Distanak
2014
X
1 Paket
64 jiwa
3 Hari
Distanak
2012
X
1 Paket
64 jiwa
7 Hari
Distanak
2013
1 Paket
106 jiwa
3 Hari
Distanak
2014
1 Paket
106 jiwa
7 Hari
Distanak
2012
Dinas Perikanan dan Kelautan
2011
APBD/APBN
2015
X X Dusun Duta
X
1 Paket
94 jiwa
Dusun Duta
x
1 Paket
126 jiwa
90 Hari
Kepala Desa
LPM/LKMD?BPD
(..........................................)
(..........................................)
PEMERINGKATAN USULAN KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BERDASARKAN RPJM DESA TAHUN 2011 S/D TAHUN 2015 Desa Kecamatan Kabupaten / Kota
: : :
Sui. Dungun Sungai Kunyit Pontianak
Lampiran I.D. 5 Kriteria dan Nilai Pembobotan
No.
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Masalah
Dirasakan oleh banyak orang
2
Jalan rusak di Rt. 01 Lampu jalan rusak Badan jalan runtuh Saluran irigasi kurang memadai Tidak adanya sarana dan prasarana posyandu Kurangnya sarana dan prasarana air bersih Kurangnya sarana air bersih pada musim kemarau Penyakit pada musim penghujan Tidak adanya tenaga medis RT kurang tunjangan Rumah tidak layak huni Mushallah belum memadai PKK kurang berperan dalam masyarakat Poktan dan Gapokktan kurang penyuluhan Gagal pnen pada bulan juni – agustus Tidak adanya tempat pertemuan masyarakat Balai desa kurang menunjang Lampu jalan rusak
Menghambat peningkatan pendapatan
Sangat parah
3
4
Sering terjadi
5
Kriteria lainnya
6
Jumlah Nilai
7
Urutan Peringkat
Keterangan
9
10
8
8 6 7 5 8
6 6 7 8 7
8 5 5 8 4
7 8 6 6 8
8 8 7 5 6
38 33 32 32 31
3 11 18 17 22
8
5
4
6
7
30
33
8
6
5
6
6
31
28
7 6 5 5 6 5 5
7 8 8 8 6 7 6
6 5 5 5 6 5 8
6 8 8 5 5 7 5
5 5 6 8 8 6 5
31 32 32 31 31 30 29
31 1 21 29 26 36 41
5 8
8 8
8 5
5 7
5 8
31 36
24 5
6 6
8 6
5 5
7 8
7 8
33 33
13 12
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Jalan wakaf RT.04 rusak Air pasag besar masuk lahan Jembatan wakaf Rt.04 rusak Pintu air Rt. 03 rusak Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan Kurangnya sarana dan prasarana air Penyakit pada bulan oktober – desember Kelommpok pengajian kurang dana RT kurang tunjangan PHBI dan Remaja Masjid kurang dana PKK kurang aktif BPD kurang bijak LPMD tidak berfungsi Potan dan Gapoktan kurang penyuluhan Gagal panen Kelompokk nelayan kekurangan alat tangkap Jalan rusak Rt. 08 – Rt.09 Jembatan tani rusak Jalan runntuh Rt.08-Rt.09 Pintu air rusak Lampu Jalan rusak Parit dangkal Posyandu kurang tenaga medis Penyakit pada musim penghujan Kelompok pengajiann kurangg dana RT kurang tunjangan PKK kurangg dana Pemuda harmonis kurang kegiatan
5 8 5 7 6
7 5 6 4 8
4 8 5 6 6
6 4 5 5 8
7 5 8 8 8
29 30 29 30 36
44 34 40 32 2
8 6
6 6
5 5
6 5
6 5
31 27
23 49
6 5 5 5 6 6 5
6 8 6 6 5 7 6
6 5 4 4 4 4 8
7 8 7 7 6 6 5
8 6 8 6 6 6 5
33 32 30 28 27 29 29
10 14 35 47 50 45 42
5 5
8 6
8 8
5 6
5 7
31 32
25 15
8 5 7 7 6 6 6 7 6 5 5 5
8 7 8 4 6 8 7 7 6 8 6 6
8 8 7 6 5 6 4 6 6 5 5 5
8 6 6 5 8 6 6 6 7 8 6 5
8 8 8 8 8 8 8 5 8 6 7 6
40 34 36 30 33 34 31 27 33 32 29 27
1 7 4 37 8 6 30 52 9 19 43 51
47 48 49 50 51 52 53 54
PHBI dan Remaja Masjid kurang kegiatan Banyak pengganguran Poktan dan Gapoktan kurang penyuluhan Gagal panen Tidak adanya pangkalan nelayan Kelompok pengajiann kurang dana Bidan desa tidak ada ditempat Dusun Satrya sering kekurangan air di musim kemarau
5
5
5
6
5
26
53
6 5
6 6
7 6
5 5
6 6
30 28
38 48
7 6 6 5 8
6 7 4 7 6
7 7 6 4 4
6 5 5 7 6
6 8 5 5 6
32 31 26 28 30
20 27 54 45 39
Kepala Desa
LPM/LKMD?BPD
(..........................................)
(..........................................)
INDIKASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BERDASARKAN RPJM DESA Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
I A.
B.
C.
D.
: : :
Sui. Dungun Sungai Kunyit Pontianak
Lampiran I.D. 6
Indikasi Program
Lokasi Garapan
Perkiraan Sasaran
Keterangan
2
3
4
5
URUSAN WAJIB SARANA PRASARANA 1. Pelebaran jalan dan gorong-goronng 2. Pemasangan lampu jalan 3. Batu pasang 4. Penggalian saluran irigasi 5. Pembuatan gedung serbaguna 6. Perbaikan balai / gedung desa 7. Perbaikan lampu jalan 8. Pengrehapan jalan wakaf 9. Pelebaran jalan dan goronng-gorong 10. Batu susun / pasang 11. Rehap pintu air 12. Perbaikan lampu jalan 13. Pengerukan parit PENDIDIKAN 1. Pembuatan gedung PAUD KESEHATAN 1. Pembuatan sumur bor lengkap 2. PAH 3. Pembuatan gedung posyandu EKONOMI KOPERASI 1. Bantuan dana SPP 2. Pemberian intensif RT
Dusun Beringin Rt.01-Rt.02 Dusun Beringin Rt.01-Rt.02 Dusun Beringin Rt.01-Rt.02 Dusun Beringin Rt.01-Rt.02 Dusun Duta Rt.04 Dusun Duta Rt.03 Dusun Duta Rt.03-Rt.05 Dusun Duta Rt.04 Dusun Satrya Rt.08-Rt.09 Dusun Satrrya Rt.08-Rt.09 Dusun Satrya Rt.06 Dusun Satrya Rt.08-Rt.09 Dusun Satrya Rt. 09
868 jiwa, mempermudah transportasi 641 jiwa, mempermudah transpoortasi 786 jiwa, penahan bahu jalan 86 jiwa, pelancar air sawah 1896 jiwa, tempat balai pertemuan 1896 jiwa, kantor desa layak huni 691 jiwa, mempermudah transportasi 641 jiwa, mempermudah transportasi 673 jiwa, mempermudah transportasi 594, jiwa, penahan bahu jalan 874 jiwa, penahan air pasang 563 jiwa, mempermudah transportasi 748 jiwa, memperlancar jalan air
Dusunn Duta Rt. 04
1896 jiwa, sebagai sarana pendidikan
Dusun Berinngin Rt.01-Rt.02 Dusun Duta Rt.03-Rt.05 Dusun Beringin Rt.02
1896 jiwa, mencegah kekuurangan air pada musim kemarau 641 jiwa, mencegah kekurangan air 275 jiwa, sebagai sarana pposyandu
Dusun Duta Rt.03-Rt.05 Dusun Beringin Rt.01-Rt.02
35 jiwa, sebagai modal buka usaha 11 jiwa, Upah kerja RT
E
II
3. Bantuan dan SPP 4. Tunjangan RT 5. Bantuan dana PHBI dan remaja masjid 6. Penambahan modal/SPP 7. Tunjangan RT 8. Bantuann dana PKK 9. Bantuan dana pemuda harmonis 10. Bantuuan dana PHBI dan remaja masjid SOSIAL BUDAYA 1. Pelatihan PKK 2. Pelatihan BPD 3. Pelatihan LPMD 4. Pengrehapan rumah masyarakat miskin 5. Penambahan sarana dan prasarana mushallah 6. Penyuluhan PKK URUSAN PILIHAN 1. Perikanan dan kelautan 2. Pembuatan steigher nelayan
Dusun Beringin Rt.01-Rt.02 Dusun Duta Rt.03-Rt.05 Dusun Satrya Rt.06-Rt.09 Dusun Duta Rt.03 Dusun Satrya Rt.06-Rt.09 Dusun Satrya Rt.06-Rt.09 Dusun Satrya Rt.06-Rt.09 Dusun Satrya Rt.06-Rt.09
20 jiwa, sebagai modal buka usaha 15 jiwa, Upah Kerja RT 23 jiwa, dana untuk kegiatan 22 jiwa, modal untuk buka usaha 20 jiwa, upah kkerja RT 176 jiwa, memperlancar kegiatan 97 jiwa, memperlancar kegiatan 73 jiwa, memperlancar kegiatan
Dusun Duta Rt. 03- Rt. 05 Dusun Duta Rt. 03- Rt. 05 Dusun Duta Rt. 03- Rt. 05 Dusun beringin Rt.01-Rt.02 Dusun beringin Rt.01-Rt.02
176 jiwa, agar tahu fungsi dariPKK 8 jiwa, agar tahu fungsi dari BPD 8 jiwa, agar tahu fungsi dari LPMD 14 jiwa, menjadi rumah layak huni 504 jiwa, kenyamanan dalam beribadah 176 jiwa, memperjelas fungsi dari PKK
Dusun beringin Rt.01-Rt.02
Dusun Duta RT. 04
126 jiwa, sebagai tempat para nelayan berjualan hasil tangkapan
Kepala Desa
LPM/LKMD?BPD
(..........................................)
(..........................................)
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No.
: : :
Sui. Dungun Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan
1
2
I 1.
URUSAN WAJIB SARANA PRASARANA a. Perbaikan lampu jalan b. Perbaikan lampu jalan c. Pelebaran jalan d. Perbaikan jembatan kayu e. Perbaikan lampu jalan
2
3
PENDIDIKAN a. Pembuatan gedung PAUD
KESEHATAN a.Pengadaan bidan desa b. PAH
4.
EKONOMI KOPERASI a. Pemberian intensif b. Penambahan
Lampiran I.D. 7
Tujuan Kegiatan 3
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
4
5
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
Sifat
Target 6
Mempermudah Transpotasi Mempermudah transportasi Mempermudah Transpotasi Mempermudah transportasi Mempermudah Transpotasi
Dusun Beringin RT.01-RT.02 Dusun Duta RT.03-RT.05 Dusun Satrya RT.08-RT.09 Dusun Duta
641 jiwa
Dusun Satrya RT.06-RT.09
563 jiwa
Penyedian sarana dan prasaran pendidikan
Dusun Duta Rt. 05
1896 jiwa
Memperlancar jalannya air Mempermudah transportasi
3 Dusun
1896 jiwa
3 Dusun
1896 jiwa
X
Dusun Beringin Dusun Beringin
11jiwa 20 jiwa
X X
Modal untuk buka
2011
Keterangan
Rp.
Sumber
12
13
14
X
3 hari
APBDes
ADD
X
3 Hari
APBDes
ADD
90 Hari
APBD/APBN
15 Hari
Swadaya
X
3 Hari
APBDes
X
90 Hari
APBD/APBN
691 jiwa 673 jiwa
Biaya
X
406 jiwa
X
X
PNPM MP
ADD
PNPM MP
Dinkes 20 hari
APBdes
APBDes APBD/APBN
ADD
ADD PNPM MP
modal/SPP c. Tunjangan RT d. Tunjangan RT II
.URUSAN PILIHAN A PERIKANAN dan KELAUTAN 1. Pemberian bantuan alat-alat penangkap ikan
usaha
Untuk mempermudah dalam menangkap ikan
Dusun Duta Dusun Satrya
14 jiwa 26 jiwa
X X
APBDes APBDes
Dusun Duta
94 jiwa
X
Dinas Perikanan dan Kelautan
Kepala Desa
LPM/LKMD?BPD
(..........................................)
(..........................................)
ADD ADD
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
: : :
Sui. Dungun Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan 2
I 1.
2.
URUSAN WAJIB SARANA PRASARANA a. Pelebaran jalan dan gorong-gorong b. Pembuatan gedung serbaguna KESEHATAN a. fongging b. Pengadaan tenaga medis c. Fogging d. Pengadaan bidan desa e. Fogging
3.
f. Pengadaan tenaga medis/bidan EKONOMI DAN KOPERASI a. Bantuan dana SPP b. Bantuan dana PHBI dan Remaja Masjid c. Tunjangan RT
Lampiran I.D. 7
Tujuan Kegiatan
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
4
5
3
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
12
13
14
X
90 hari
450.000.000
APBD/APBN
2014
250.000.000
APBD/APBN
PNPM 2014
Sifat
Target 6
2012
Biaya
Keterangan
Rp.
Sumber
Memperlancar transportasi Sebagai tempat pertemuan masyarakat
2 Dusn
868 jiwa
RT.9 – RT.9
1896 jiwa
X
90 hari
Menjamin kesehatan Mempermudah cek kesehatan Menjamin kesehatan Mempermudah persalinan Menjamin kesehatan Mempermudah persalinan
Dusun Beringin Rt.01 – Rt.02 Dusun Beringin Rt.01-Rt.02 Dusun Duta Rt.01 – Rt.02 Dusun Duta Rt.03 Dusun Satrya Rt.06 – Rt.09 Dusun Satrya Rt.06
641 jiwa
X
3 hari
Dinkes
641 jiwa
X
1 Hari
Dinkes
691 jiwa
X
3 Hari
Dinkes
691 jiwa
X
1 Hari
Dinkes
563 jiwa
X
3 Hari
Dinkes
563 jiwa
X
1 Hari
Dinkes
Modal untuk usaha Dana untuk kesehatan Upah kerja RT
Dusun Duta Dusun Duta
150 jiwa 50 jiwa
X X
30 hari
APBD/APBN APBDes
Dusun Duta
100 jiwa
X
7 hari
APBDes
PNPM MP ADD ADD
II
d. Bantuan dana PHBI dan Remaja Masjid e. Tunjang RT f. Bantuan dana pemuda harmonis g. Tunjangan RT
Dana untuk kegiatan Upah kerja RT Memperlancar kegiatan pemuda Upah kerja RT
Dusun Satrya Rt. 06-Rt.09 Dusun Satrya Dusun Satrya
73 jiwa
x
APBDes
ADD
22 jiwa 97 jiwa
X X
APBDes APBDes
ADD ADD
Dusun Beringin
11 jiwa
X
Depnaker
URUSAN PILIHAN a. Penyemprotan pestisida b. Penyuluhan Poktan dan Gapoktan
Jangan sampai gagal panen Mengetahui cara bertani yang baik
Dusun Satrya
86 jiwa
X
7 Hari
Dusun Duta
64 jiwa
X
3 Hari
Dinas Pertanian Dinas Pertanian
Kepala Desa
LPM/LKMD?BPD
(..........................................)
(..........................................)
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
: : :
Sui. Dungun Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan 2
I 1.
2.
3.
. A
Tujuan Kegiatan 3
URUSAN WAJIB SARANA PRASARANA a. Penggalian saluran irigasi b. Perbaikan gedung desa c. Rehap pintu air d. Batu susun
Memperlancar air sawah Kantor desa yang layak pakai Penahan air pasang Penahan badan jalan
e. Pengerukan parit
Memperlancar air
EKONOMI DAN KOPERASI a. Penambbahan modal SPP SOSIAL BUDAYA a. Pelatihan BPD b. Penyuluhan PKK
II
Lampiran I.D. 7
URUSAN PILIHAN PERTANIAN a. Penyuluhan Poktan dan Gapoktan b. Penyemprotan pestisida
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
4
5
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
Sifat
Target 6
2013
Biaya
Keterangan
Rp.
Sumber
12
13
14
Dusun Beringin
86 jiwa
X
25 Hari
APBDes
ADD
Dusun Duta Rt.03 Dusun Duta Dusun Satrya Rt.08-Rt.09 Dusun Satrya Rt.09
1896 jiwa
X
15 Hari
APBDes
ADD
609 jiwa 594 jiwa
X
5 Hari 90 Hari
Swadaya APBD/APBN
PNPM MP
APBD/APBN
PNPM MP
Sebagai modal usaha
Dusun Satrya
22 jiwa
x
APBD/APBN
PNPM MP
Mengetahui fungsi dari BPD Mengetahui fungsi dari PKK
Dusun Duta
8 jiwa
X
3 hari
APBDes
ADD
Dusun Beringin
176 jiwa
X
3 Hari
APBDes
ADD
Mengetahui cara bertani yang baik Mengurangi angka gagal panen
Dusun beringin
86 jiwa
X
3 Hari
APBDes
Dusun duta
64 jiwa
X
7 Hari
Dinas Pertanian
X
748 jiwa
X
90 Hari
175.000
ADD
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
: : :
Sui. Dungun Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan 2
I 1.
URUSAN WAJIB SARANA PRASARANA a. Batu pasang
3.
II 1
Tujuan Kegiatan 3
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
4
5
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
Sifat
Target 6
Sumber
12
13
14
90 hari
APBD/APBN
PNPM MP
APBDes
786 jiwa
Bak penampungan untuk musim kemarau
Dusun Satrya
1896 jiwa
X
60 hari
APBD/APBN
Dusun Duta
8 jiwa
X
3 Hari
APBDes
ADD
b. Penambahan sarana dan prasarana mushallah
Agar mengetahui fungsi dari KPMD Sebagai tempat untuk beribadah yang layak
Dusun Beringin
504 jiwa
X
2 hari
APBDes
ADD
URUSAN PILIHAN PERTANIAN a. Penyuluhan Poktan dan Gapoktan
Mengetahui cara bertani yang baik
Dusun Satrya
106 jiwa
3 Hari
APBDes
ADD
SOSIAL UDAYA a. Pelantikan KPMD
X
Keterangan
Rp.
Dusun Beringin Rt.01-Rt.02 Dusun Duta RT.03 Dusun Satrya Rt.09
KESEHATAN a. Penampung air Hujan ( PAH )
2014
Biaya
Penahan badan jalan Mempermudah transportasi Mempermudah transportasi
b. Perebahan jalan wakaf c. Rehap jembatan tani 2.
Lampiran I.D. 7
641 jiwa
X
25 hari
59 jiwa
X
8 Hari
X
150.000
ADD
Swadaya
PNPM MP
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
: : :
Sui. Dungun Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan
Tujuan Kegiatan
2
I 1.
2.
3.
II 1
URUSAN WAJIB SARANA PRASARANA a. Rehap pintu air KESEHATAN a. Pembuatan gedung posyandu b. Penampung air Hujan ( PAH ) c. Xxxxxxxxxxxxxx SOSIAL UDAYA a. Rehap rumah masyarakat miskin URUSAN PILIHAN PERTANIAN b. Pembuatan steigher nelayan
Lampiran I.D. 7
3
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
4
5
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
Sifat
Target 6
2015
X
Biaya
Keterangan
Rp.
Sumber
12
13
14
20 hari
APBD/APBN
Dinas Pertanian PNPM MP
Penahan air pasang
Dusun Satrya Rt.06
874 jiwa
Sebagai sarana tempat posyandu Bak penampungan untuk musim kemarau Xxxxxxxxxxxx
Dusun beringin
1896 jiwa
X
90 Hari
APBD/APBN
Dusun Beringin
641 jiwa
X
30 hari
APBDes
ADD
Dusun Duta
691 jiwa
30 Hari
APBDes
ADD
Rumah masyarakat layak huni
Dusun Beringin
14 jiwa
10 Hari
APBDes
ADD
Untuk nelayan menjual hasil tangkapan
Dusun Duta
126 jiwa
90 Hari
APBD/APBN
X
X
Kepala Desa
LPM/LKMD?BPD
(..........................................)
(..........................................)
PNPM MP
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Permasalahan dan Potensi Desa Sungai Dungun berdasarkan profil desa
No.
Permasalahan
Potensi
1
Sulit mendapatkan air bersih
Ada sumber air yang belum dimanfaatkan
2
Jalan lingkungan / wakaf kurang baik
Tenaga kerja yang dapat memperbaiki cukup banyak
3
Gedung untuk Pos Yandu dan PAUD
Tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD tersedia
4
Sarana penambat perahu
Cukup banyak lahan yang dapat dibangun sebagai tempat pembangunan penambat perahu
5
Banjir rob
Pada daerah tertentu tidak terkena banjir rob dan terdapat tempat yang dapat dibangun untuk mencegah banjir rob
6
Penerangan / lampu jalan
Sudah ada aliran listrik di sepanjang jalur tersebut
7
Pendanaan pengembangan kesenian & olah raga
Kesenian rakyat sudah ada dan terdapat lahan yang dapat dimanfaatkan untuk oleh raga
8
Modal untuk pengembangan usaha
Modal yang ada pada masyarakat namun belum terorganisir secara baik
9.
Rendahnya ketrampilan masyarakat
Tenaga kerja cukup banyak yang dapat dilatih dan memiliki kemauan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Peringkat masalah Desa Sungai Dungun
No
Masalah
Dirasakan oleh orang banyak
Sangat parah
Menghambat peningkatan pendapatan
Sering terjadi
Tersedia potensi pemecahan masalah
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1
Sulit mendapatkan air bersih
176
170
110
175
115
746
1
2
Jalan lingkungan / wakaf rusak
136
127
103
137
106
609
2
3
Gedung untuk Pos Yandu dan PAUD
116
127
106
102
115
566
3
4
Sarana penambat perahu
77
92
86
85
86
426
6
5
Banjir rob
93
114
118
121
94
540
4
6
Penerangan / lampu jalan
87
83
74
72
114
430
5
7
78
63
88
61
88
378
9
8
Pendanaan pengembangan kesenian & olah raga Modal untuk pengembangan usaha
75
66
113
69
89
412
7
9
Rendahnya Keterampilan Masyarakat
66
66
102
78
92
404
8
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah Desa Sungai Dungun No
Masalah
Penyebab
Potensi
Alternatif tindakan pemecahan masalah
Tindakan yang layak
1
Susah Air bersih
Pemukiman terlalu dekat dengan pantai dan sumber air besih relatif jauh
Ada sumber air bersih baik air tanah maupun air hujan
Mengalirkan air minum/ bersih dari sumber atau menampung air hujan
Menampung air hujan sebagai sumber air bersih
2
Jalan lingkungan / wakaf rusak
Merupakan jalan satusatunya dan belum ada upaya pengerasan
Dapat dibangun jalan alternatif di tempat lain dan tersedia tenaga kerja untuk merehab
Melakukan pengerasan/rabat beton atau membuat jalan alternatif
Melakukan pengerasan/rabat beton jalan lingkungan/wakaf
3
Tidak ada gedung untuk Pos Yandu dan PAUD
Belum ada pembangunan gedung oleh pemerintah atau masyarakat
Tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD tersedia
Mengusulkan pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD
4
Tidak ada sarana penambat perahu
Tidak ada streigher
Cukup banyak lahan yang dapat dibangun sebagai tempat penambat perahu
Mengusulkan pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD pada instansi terkait atau bermitra dengan yayasan membangun secara swadaya Membangun steigher
5
Banjir rob
Kondisi alami dan degradasi lingkungan akibat aktivitas manusia
Beberapa tempat tidak terjangkau banjir (hanya di pantai) dan terdapat tempat yang dapat dibangun untuk mengurangi banjir rob
membuat pintu air dan menanam mangrove atau merelokasi pemukiman warga
membuat pintu air dan menanam mangrov
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
Membangun steigher
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 6
Tidak ada penerangan / lampu jalan
Upaya sudah ada namun belum direalisasi dan tidak ada swadaya masyarakat
Sudah ada aliran listrik di sepanjang jalur tersebut
7
Kurang dana pengembangan kesenian & olah raga
Kurangnya partisipasi masyarakat
Kesenian rakyat sudah ada dan terdapat lahan yang dapat dimanfaatkan untuk oleh raga
8
Terbatas modal untuk pengembangan usaha
Ada lembaga permodalan belum dikelola dengan baik
Modal yang ada pada masyarakat namun belum terorganisir secara baik
9
Rendahnya ketrampilan masyarakat
Kurangnya minat masyarakat dan kurang penyuluhan/ pelatihan
Tenaga kerja cukup banyak yang dapat dilatih dan memiliki kemauan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
Mengusulkan pengadaan lampu jalan atau swadaya dan kerjasama dengan swasta Mengjukan suntikan dana dari instansi terkait untuk peningkatan saran olah raga & seni atau mengadakan peralatan secara swadaya atau Membentuk lembaga permodalan atau pengajuan kredit dengan jaminan dari instansi terkait
Mengusulkan pengadaan lampu jalan
Pelatihan ketrampilan untuk pengembangan usaha keluarga di desa atau mengirim kader ke tempat lain untuk magang/pelatihan
Pelatihan ketrampilan untuk pengembangan usaha keluarga di desa dengan tutor yang didatangkan
Mengjukan suntikan dana dari instansi terkait untuk peningkatan sarana olah raga dan seni Membentuk lembaga permodalan
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Sungai Dungun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Penentuan Peringkat Tindakan dalam Pemecahan Masalah di Desa Sungai Dungun No
Tindakan yang layak
Pemenuhan kebutuahan orang banyak
Dukungan peningkatan pendapatan masyarakat
Dukungan potensi
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1
Menampung air hujan sebagai sumber air bersih
169
153
162
484
1
2
Melakukan pengerasan/rabat beton jalan lingkungan/wakaf
140
131
126
397
2
3
Mengusulkan pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD
127
114
113
354
3
4
Membangun steigher
88
84
98
270
5
5
membuat tanggul dan menanam mangrov
112
96
100
308
4
6
Mengusulkan pengadaan lampu jalan
79
75
87
241
6
7
Mengjukan suntikan dana dari instansi terkait untuk peningkatan sarana olah raga dan seni
64
91
66
221
8
8
Membentuk lembaga permodalan
59
78
73
210
9
9
Pelatihan ketrampilan untuk pengembangan usaha keluarga di desa dengan tutor yang didatangkan
61
85
79
225
7
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
RENCANA PEMBANGUNAN DESA PESISIR TANGGUH SUNGAI DUNGUN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Sungai Dungun 2012–2016
Desa Kecamatan Kabupaten No
1
Program kegiatan
2
A. 1
BINA MANUSIA Pembentukan kelompok nelayan tambahan
2
Pembinaan kelompok nelayan
3
Pelatihan penanganan hasil dan paska panen perikanan
4
Pelatihan penanganan hasil dan paska panen perkebunan
5
Pelatihan elektronik dan mesin pendingin
: Sungai Dungun : SungaiKunyit : Pontianak Tujuan kegiatan
3
Lokasi (RW/RT, Dusun)
Sasaran
4
5
Target
6
Sifat
Waktu pelaksanaan
B
L
R
P
7
8
9
10
2012
2013
2014
2015
Biaya 2016
11
Mengorganisir masyarakat sehingga lebih berdaya Meningkatkan kapasistas kelembagaan kelompok nelayan Memperlambat kerusakan ikan dan meningkatkan nilai jual Meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan
Dsn. Duta dan Satria
Nelayan
1 kelompok
√
√
Dsn. Duta dan Satria
Anggota kelompok nelayan
2 kelomok (30 orang)
√
√
Dsn. Duta dan Satria
Nelayan
Beringin
Petani kebun
Meningkatkan ketrampilan dalam memperbaiki peralatan elektronik dan mesin pendingin
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Nelayan dan angkatan kerja produktif lainnya
2 kelompok nelayan (30 orang) 1 kelompok tani (15 orang) 15 orang
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Keterangan
Rp
Sumber
12
13
14
APBN / APBD /
Perikanan/KKP/
15,000,000
APBN / APBD /
Perikanan/KKP
100,000,000
200,000,000
APBN / APBD
Perikanan/KKP/ Perindakop
APBN / APBD
Pertanian
200,000,000
200,000,000
APBN / APBD
Perikanan/KKP/ Perindakop/LLK -UKM
6
Pelatihan bengkel / mesin diesel
Meningkatkan ketrampilan dalam perbenkelan
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
7
Pelatihan tata boga / masak
Meningkatkan ketrampilan dalam memasak dan membuat kue Meningkatkan pengetahuan pengelolaan SDA yang lestari
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Pelatihan budidaya ikan,lele kepiting
8
9
10
11
12
13
13
Nelayan dan angkatan kerja produktif lainnya PKK dan remaja putri
60 orang
√
√
√
√
√
√
60 orang
√
√
√
√
√
√
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
500 orang
Meningkatkan pengetahuan pembudidaya
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
pembudidaya
Pelatihan Pengolahan ikan
Meningkatkan pengetahuan Pengolah ikan
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
pengolah
Penyuluhan Penanaman Mangrove
Meningktkan kesadaran pentingnya mangrove di wilayah pesisir Meningkatkan incam masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
Meningkatkan ketrampilan masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
Meningkatkan ketrampilan masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
Pelatihan SDM Desa Pengelolaan SDA Pesisir
Pelatihan Pertukangan dan kerajinan
Pelatihan penjahitan
Pelatihan Pengolahan hasil perkebunan
200,000,000
APBN / APBD
Perikanan/KKP/ Perindakop/LLK -UKM
25,000,000
APBN / APBD
Perindakop/LLK -UKM
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ lingkungan//keh utanan/KKP
√
√
√
√
150.000.000
APBN/APBD/ s
Perikanan
√
√
√
√
150.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Perindakop
√
√
60 orang
60 orang
100 Orang √
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ lingkungan//keh utanan/KKP
√
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/LLK -UKM
√
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/LLK -UKM
√
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/LLK -UKM
20 Orang
20 Orang
100 Orang
14
Pelatihan Pemanfataan pengolahan buah bakau, nipah dan tumbuhan pantai lainnya
Memberikan ketrampilahan pengolahan hasil tanaman pantai
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
30 Orang
√
√
√
√
√
75,000,000
APBN / APBD /
Lingkungan hidup/ Perindak op/perikanan / KKP
15
Pelatihan Mitigasi Bencana dan Lingkungan
Memberikan pengetahuan tentang bencana
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
60 Orang
√
√
√
√
√
80,000,000
APBN / APBD /
Lingkungan hidup/perikanan / KKP
16
Pelatihan kesiapsiagaan Bencana
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
50 Orang
√
√
√
√
√
70,000,000
APBN / APBD /
Lingkungan hidup/perikanan / KKP
17
Pelatihan Penanganan Kecelakaan di laut
Memberikan pengetahuan tentang kesiapan penanggulangan bencana Memberikan ketrampilahan Penanganan Kecelakaan di Laut
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
40 Orang
√
√
√
√
√
90,000,000
APBN / APBD /
perikanan / KKP
B. 1
BINA USAHA Membentuk lembaga permodalan
Membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan modal Meningkatkan produktivitas penangkapan
Dsn. Duta
Pelaku usaha
1 unit koperasi
√
√ 2,000,000
APBN / APBD /
Perindakop/peri kanan/KKP
Dsn. Duta dan Satria
Nelayan
452,500,000
APBN / APBD /
Perindakop/peri kanan/KKP
Meningkatkan ketrampilan masyarakat dan mengembangkan usaha keluarga Meningkatkan diversifikasi pengolahan ikan
Ds. Sui Dungun
Ibu-ibu PKK dan remaja putri
25,000,000
APBN / APBD /
Perindakop/peri kanan/KKP
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
APBN/APBD
Perindakop/peri kanan/KKP
2
Meningkatkan fasilitas penangkapan
3
Bantuan modal untuk usaha menjahit
4
Pengolahan ikan Tipis, sosis ikan, nuget ikan dan terasi
Tramel net 15 piece, 50 unit , sampan 50 unit 10 orang
√
√
2 kelompok usaha
√
√
√
√
√
√
√
80.000.000
5
6
7
8
9
C. 1 2
3
Meningkatkan jangkauan penjualan
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
Perbengkelan kapal nelayan
Meningkatkan kemudahan perbaikan
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
Usaha budidaya lele, kepiting
Meningkatkan incam masyarakat
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
Bantuan penerapan teknologi penangkapan
Meningkatkan produksi penangkapan
Dsn. Duta dan Satria
nelayan
Pengolahan hasil perkebunan
Meningkatkan incam masyarakat
Dsn. Duta dan Satria
masyarakat
Menekan abrasi pantai
Dsn. Duta dan Satria
Lahan kritis
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Pemasaran Hasil Ikan
BINA SUMBERDAYA Penanaman mangrov di belakang tanggul penahan gelombang Pembuatan papan informasi
Pembangunan Gate Wisata Mangrove
Meningkatkan kecintaan terhadap SDA
Dsn. Duta, Satria dan
masyarakat
2 kelompok usaha
√
√
1 kelompok usaha
√
√
4 kelompok usaha
√
√
√
√
√
√
Tersediany a GPS sounder 30 orang 4 kelompok usaha
26 ha (130000 batang) tersediany a 4 buah papan informasi di wilayah tanaman mangrove dan muara sungai / TPI tersediany a 4 unit gate
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
90.000.000
APBN/APBD
Perindakop/peri kanan/KKP
90.000.000
APBN/APBD
Perindakop/peri kanan/KKP
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/peri kanan/KKP
150.000.000
APBN/APBD
perikanan/KKP
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop/perk ebunan
APBN/APBD 133,848,000
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
10.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
300.000.000
APBN/APBD
Pariwisata/ perhubungan/P erikanan/KKP/Li
Beringin
4
5
6
D. 1
2 3 4
5
Pembangunan Jalan gertak inspeksi Mangrove
Meningkatkan monitoring mangrove
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Penanaman Manrove
Meningkatkan kelestarian mangrove dan penahan abrasi
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Meningkatkan kelestarian terumbu karang
P. Temajo
Masyarakat
Rehabilitasi Terumbu Karang
BINA LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR Pembuatan sarana air Mengatasi Dsn. Duta, bersih / PAH/sumur bor permasalahan Satria dan kekurangan air Beringin bersih Tempat Pembuangan Meningkatkan Dsn. Satria sampah kebersihan dan & Duta Membangun rabat beton jalan nelayan dan jalan wakaf Membangunan gedung pos yandu Membangunan gedung PAUD
Memperlancar mobilitas nelayan ke dan dari laut Meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan PAUD Meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan PAUD
Dsn. Duta
wisata di wilayah tanaman mangrove Jalan gertak inspeksi mangrove
ngkungan/kehut anan
√
Terlaksana nya penanama n 50.000 pohon Terlaksana nya pembuata n terumbu karang 20 unit
√
√
Masyarakat
60 titik dan 4 titik s.bor
√
√
Masyarakat
5 titik
√
√
Nelayan
569 m
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
250.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
75.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan
APBN/APBD
Perikanan/PU
APBN/APBD
Perikanan/PU
APBN/APBD
Perikanan/PU
APBN/APBD
Kesehatan
APBN/APBD
Diknas/PU
248,000,000
17,000,000 √
√
√
√ 153,149,000
Dsn. Duta
Masyarakat
36 m2
√
√
Dsn. Duta
Masyarakat
36 m2
√
√
79,414,000
79,414,000
6
Membangun steigher
Mempermudah nelayan dalam menambatkan perahu dan mendaratkan ikan Mempermuda aksesabilitas masyarakat pada malam hari Masyarakat aktif berolah raga dan mempererat silaturahmi Meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam beribadah
Dsn. Duta
Nelayan
150 m
√
7
Pengadaan lampu jalan utk jalur sutera, satria, bering
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Masyarakat
75 titik
√
8
Pengadaan fasilitas olah raga
Dsn. Beringin
Masyarakat
1 unit peralatan olah raga
9
Pembangunan pagar dan WC Masjid Hidayatullah dan Babunnaim
Dsn. Duta dan Satria
Jemaah masjid
Membangun irigasi pertanian (pintu air)
Meningkatkan produksi pertanian
Dsn. Beringin
Petani
pagar panjang 25 m, dan luas WC 18 m2, 2 unit
10 11
Pembuatan tambat kapal motor
Mempermudah nelayan dalam menambatkan perahu dan mendaratkan ikan
Dsn. Duta
nelayan
kelompok nelayan
√
12
Pembangunan MCK plus
Dsn. Duta
Masyarakat
1 unit
√
√
√
√
13
Pembangunan Gedung Desa Pembangunan Gedung Pertemuan
Meningkatkan sanitasi lingkungan Meningkatkan Pelayanan Desa Meningkatkan kemudahan pertemuan masyarakat Meningkatkan transportasi antar desa
1 unit
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Perhubungan/p erikanan
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
PU/Diknas
APBN/APBD
Perikanan
APBN/APBD
PU
24,000,000
19,000,000
√
√
APBN/APBD 124,000,000
45,000,000
√ 430,000,000 √
√
√
APBN/APBD 25,000,000
Perikanan
14
15
rehabilitasi jalan penghubung desa ke mendalok
Dsn. Duta
Masyarakat
√
APBN/APBD
PU / kesehatan
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
PU
430,000,000 √ 430,000,000
Dsn. Duta
Dsn. Duta
Masyarakat
Masyarakat
1 unit
2 km
√
√
√
√
√
√
√
√
√ 430,000,000 √ 500,000,000
16
Normalisasi parit (Prt. Pak Ketung dan Pak Alim)
17
Pembangunan Pasar tradisional
18
Pembangunan TPI
19
Pembangunan saluran / Drainase
20
E. 1 2
3
4
Pembuatan papan informasi
Masyarakat
1300 mx3x3
√
Dsn. Duta
Masyarakat
20 mx20
√
√
√
√
Meningkatkan aktifitas nelayan
Dsn. Duta
Masyarakat
30 mx15
√
√
√
√
Masyarakat
600 m
√
√
√
√
Masyarakat
50 m
√
√
√
√
Nelayan
550 m
√
√
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
√
√
√
√
Dsn. Duta
Memperlancar Dsn. Duta, pembuangan air Satria dan rob,banjir dan Beringin limbah Jembatan Memperlanjar Dsn. Duta, aktifitas nelayan/ Satria dan masyarakat Beringin BINA SIAGA BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM Membangun tanggul Mengurangi Dsn. Duta (penahan roob) jangkauan banjir dan Satria roob Lampu suar Memperlancar Dsn. Duta lalulintas laut dan jalan raya serta menambah pengetahuan masyarakat Pembarauan tepi sungai Menghindari Dsn. Duta pendangkalan sungai
√
√
Memperlancar aliran air dan drainase Meningkatkan perekonomian
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
Perindakop
APBN/APBD
Perindakop
APBN/APBD
PU
APBN/APBD
PU/KKP/Perikan an
152,100,000 152,100,000 152,100,000 157,500,000 75,000,000
√
APBN/APBD
√ 145,000,000
nelayan
kelompok nelayan
masyarakat
pembang unan barau tepi sungai gg. Nelayan sepanjang 180 m tersediany a 4 buah papan informasi di pusatpusat kegiatan
masyarakat
√
√
√
APBN/APBD
√
21,500,000
√
√
√
300.000.000
APBN/APBD
PU/Perikanan/K KP
7.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP/ Lingkungan/keh utanan
5
Meningkatkan kelancaran lalulintas kapal Meningkatkan layanan informasi nelayan Meningkatkan daya tahan tanggul dari erosi/longsor
Dsn. Duta
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Duta
Pembangunan Kubus Pemecah Ombak
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Pembangunan jalan evakuasi
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Pembentukan kelompok masyarakat Siaga Bencana
Membantu masyarakat dalam mengatasi bencana
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat, khususnya yang terkena bencana
Pembentukan Kelompok Masyarakat Pengawas
Membantu pemerintah dalam pengawasan SDA
Dsn. Duta, Satria dan
masyarakat
Pengadaan radio komunikasi
6
Rumah Informasi /Posko Bencana
7
Pasangan batu susun tanggul
8
9
10
11
12
Pengadaan peralatan pertolongan
nelayan
masyarak at 1 buah √
Dsn. Duta Dsn. Duta
nelayan
1unit
nelayan
Terbangu nnya pasangan batu sepanjang 2 KM Tersedian ya alat pertolong an baik laut dandarat 3 Unit Tersedian ya Kubus Pemecah Ombak 3 KM Tersedian ya jalan evakuasi sepanjang 500 M berdirinya 1 buah kelompok masyarak at Siaga Bencana berdirinya 1 buah Pokwasm
masyarakat
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
80.000.000
APBN/APBD
Perhubungn/Per ikanan/KKP
75.000.000
APBN/APBD
Perhubungn/Per ikanan/KKP
500.000.000
APBN/APBD
PU/Perikanan/K KP
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/KKP
√
3.000.000.00 0.
APBN/APBD
PU/Perikanan/K KP
√
100.000.000.
APBN/APBD
PU/Perikanan/K KP
√
√
√
-
√
√
√
-
APBN/APBD
APBN/APBD
Pariwisata/ perhubungan/P erikanan/KKP/Li ngkungan/kehut anan Pariwisata/ perhubungan/P erikanan/KKP/Li
13
secara swadaya
Beringin
Mencegah masuknya air asin / rob
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan untuk memperoleh modal Meningkatkan partisipasi dalam perkembangan desa
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro dan kecil masyarakat
Penguatan kelembagaan pemerintahan desa
Meningkatnya kinerja aparatur desa
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
masyarakat
Penguatan manajemen kelompok
Membantu kelompok dalam managemen
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
Kelompok Masyarakat
Pintu air
BINA KELEMBAGAAN 1. Membentuk lembaga permodalan / koperasi
2.
3.
4.
Penguatan organisasi pemuda dan perempuan desa
Dsn. Duta, Satria dan Beringin
as
ngkungan/kehut anan
6 titik √
berdirinya 1 buah koperasi simpan pinjam Terlaksana pembinaan
Terlaksana pembinaan
Terlaksana nya pelatihan manajemen
√
APBN/APBD
PU/ Perikanan / KKP
√
√
60.000.000
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Perindakop/ Perikanan/KKP/
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Perindakop Perikanan/KKP/
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Pemdes Perikanan/KKP/
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
perindakop/Peri kanan/KKP