PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BEKERJASAMA DENGAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN PONTIANAK
DESA MENDALOK KECAMATAN SUNGAI KUNYIT KABUPATEN PONTIANAK 2012
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Allah SWT, Laporan Akhir “Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) Desa mendalok Tahun Anggaran 2012”, dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan hasil kajian yang mendalam secara partisipatif terhadap potensi, permasalahan, dan kebutuhan masyarakat yang melibatkan Kepala Desa, LMD, LPMD dan seluruh komponen masyarakat yang ada di Desa Mendalok lainnya. Sebagaimana kita ketahui bersama selama ini bahwa desa-desa pesisir pantai sering diidentikkan dengan wilayah yang sebagian besar penduduknya miskin, infrastrukturnya sangat minim, cenderung kumuh, dan diikuti dengan kondisi lingkungan yang telah terdegradasi. Hal ini terlihat dari adanya kerusakan habitat mangrove maupun abrasi pantai. Kondisi tersebut kadang diperparah dengan relatif kurangnya sentuhan pembangunan terhadap wilayah tersebut karena terbatasnya dana. Menyadari cukup krusialnya permasalahan di desa-desa pesisir dan melihat bahwa sebenarnya terdapat potensi besar yang belum tergarap yang dimiliki oleh wilayah pesisir, baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia, maka untuk membangun desa pesisir agar lebih berkembang perlu dititikberatkan pada aspek pemberdayaan masyarakat. Apabila kita melakukan perjalanan menyusuri pantai Kabupaten Pontianak dari mulai Kecamatan Siantan sampai dengan Kecamatan Sungai Kunyit maka dapat kita lihat bahwa sebagian pantai tersebut telah terkena abrasi yang cukup jauh mengikis daratan, namun sebagian kecil juga sudah mulai mengalami akresi. Walaupun sebagian sudah dibangun kubus-kubus penahan ombak hal tersebut tidaklah cukup. Perlu ada upaya yang lebih mendasar tentang bagaimana menjaga kelestarian sumberdaya alam sehingga ekosistem lingkungan tetap terjaga keseimbangannya. Oleh karena itu disamping meakukan kegiatan yang bersifat fisik melalui pembangunan penahan ombak tetapi juga perlu diperluas kegiatannya, misalnya dengan rehabilitasi mangrove, pelarangan penebangan vegetasi pantai melalui Peraturan Desa atau adat setempat, penyadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem, dan penataan lingkungan pemukiman. Kehadiran Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh atau disingkat PDPT dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bagi Kabupaten Pontianak kita syukuri. Mencermati menu kegiatan yang dapat dilaksanakan pada program PDPT yang meliputi Bina Usaha, Bina Manusia, Bina Sumberdaya, Bina Lingkungan dan Infrastruktur serta Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim, tentu akan sangat berpengaruh terhadap perubahan masyarakat dan desa-desa pesisir kita dan yakin cita-cita desa pesisir yang tangguh benarbenar akan tercapai. Hal ini mengingat pendekatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan program ini adalah pemberdayaan masyarakat, disamping itu masyarakat tidak hanya disentuh melalui bantuan modal usaha tetapi juga cara berpartisipasi dalam proses pembangunan, bagaimana dalam menjaga kelestarian sumberdaya, bagaimana pemukiman agar tertata dan teratur, serta yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana masyarakat pesisir siaga terhadap kemungkinan terjadinya bencana dan perubahan iklim. Melalui pelaksanaan PDPT yang menitikberatkan aspek pemberdayaan masyarakat maka ada beberapa hal yang diharapkan, yaitu: Pertama,
masyarakat ikut aktif merencanakan dan melaksanakan pembangunan di desanya sendiri. Untuk itu saya harapkan agar melalui PDPT ini budaya luhur
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
i
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak nenek moyang kita yaitu gotong-royong kita bangkitkan lagi. Karena perlu disadari bersama bahwa program PDPT ini bersifat stimulan atau pemacu, sedangkan yang utama adalah partisipasi masyarakat sendiri. Kedua,
pelaksanaan pembangunan sarana prasarana sosial ekonomi sesuai kebutuhan. Mengingat bahwa kebutuhan masyarakat sangat banyak sedangkan dana terbatas, maka harus dicari yang benar-benar prioritas.
Ketiga,
memberikan pendapatan bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat pesisir yang tergabung dalam kegiatan bina usaha.
Keempat,
masyarakat dapat mengawasi langsung pelaksanaannya. Oleh karena itu, kelompok pelaksana (KMP) nantinya juga harus menjalankan prinsip keterbukaan dan beranggung jawab.
Kelima,
masyarakat lebih merasa memiliki apa yang dibangunnya. Dengan demikian pelaksanaan pembangunan akan menghasilkan output yang maksimal dan hasil-hasil pembangunannya akan lebih terpelihara.
kelompok
Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya, kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak dengan difasilitasi kegiatan ini. Semua pihak yang yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, hingga selesainya laporan ini. Akhirnya, semoga Laporan Akhir “Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) Desa mendalok” ini dapat memenuhi harapan dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Mendalok.
Mendalok, Juli 2012
Tim Penyusun
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
ii
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................................
i
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
iii
I.
PENDAHULUAN .................................................................................................
1-1
1.1. Latar Belakang ..............................................................................................
I-1
1.2. Maksud, Tujuan dan sasaran ........................................................................
I-3
1.3. Ruang Lingkup ...............................................................................................
I-6
II. PROFIL DESA MENDALOK ...................................................................................
II-1
2.1. Deskripsi Umum Wilayah ...............................................................................
II-1
2.2. Dampak Perubahan Iklim ...............................................................................
II-21
2.3. Permasalahan ..............................................................................................
II-22
III. METODE PENYUSUNAN RPDP ......................................................................... III-1 3.1. Kerangkan Perencanaan ............................................................................... III-1 3.2. Ruang Lingkup Wilayah PDPT ....................................................................... III-2 3.3. Identifikasi Isu, Permasalahan ....................................................................... III-2 3.4. Fokus Program PDPT ..................................................................................... III-3 3.5. Penentuan Prioritas Program .......................................................................... III-6 3.6. Metode Pendekatan Perencanaan .................................................................. III-10 3.7. Proses Perencanaan Partisipatif ...................................................................... III-10 IV. KETERKAITAN DENGAN RENCANA LAIN ....................................................... IV-1 V. RENCANA PENGEMBANGAN DESA MENDALOK ...........................................
V-1
5.1. Fokus Program ..............................................................................................
V-1
5.2. Spirit Perencanaan ........................................................................................
V-3
5.3. Rencana Detail Kegiatan ...............................................................................
V-4
Vi. PEMANTAUAN DAN EVALUASI ....................................................................... VI-1 6.1. Monitoring dan Evaluasi ................................................................................ VI-1 6.2. Rantai Monitoring dan Evaluasi ...................................................................... VI-3 6.3. Pengukuran Indikator Kinerja..........................................................................
V-4
6.4. Penilaian Ketangguhan Desa .........................................................................
V-6
6.4. Strategi Kebijakan .......................................................................................... V-11 Lampiran
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
i
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki potensi sumberdaya alam dan
jasa lingkungan yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai modal dasar pelaksanaan pembangunan nasional. Kawasan ini menyediakan sumberdaya alam yang produktif (berbagai jenis komoditas perikanan) yang terdapat di ekosistem terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass beds), hutan mangrov (mangrove forest), estuaria (estuarine), ekosistem pantai (beach) dan pulau-pulau kecil. Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil juga memberikan jasa lingkungan yang besar karena keindahan alam yang dimilikinya yang dapat menggerakkan industri pariwisata bahari. Dilain pihak, pengelolaan dan pemanfaatan potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil umumnya masih belum optimal akibat perhatian dan kebijakan selama ini yang lebih mengedepankan dan berorientasi ke wilayah daratan. Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki dinamika yang kompleks. Proses-proses yang terjadi diwilayah pesisir ada yang mempengaruhi wajah atau penampakan daerah pantai dan ada pula yang tidak berkaitan, karena terjadi dilaut terbuka. Proses-proses yang umum terjadi meliputi sirkulasi masa air (curents), percampuran (mixing) terutama antara dua masa air yang berbeda, pemilahan (sorting), arus vertical (up welling), aliran air dari daratan (run off), sedimentasi (akresi) dan erosi (abrasi) pantai. Dinamika ini secara alami tidak menganggu keseimbangan ekosistem karena alam sampai batas tertentu memiliki kemampuan untuk memperbaiki sendiri peoses-proses yang mempengaruhi keseimbangan. Namun masalahnya sering terjadi gangguan diatas ambang toleransi lingkungan akibat campur tangan manusia. Pada umumnya wilayah pesisir digunakan sebagai tempat untuk berbagai aktivitas manusia dengan intensitas yang tinggi, misalnya untuk permukiman, industri,
pertambakan,
pelabuhan,
rekreasi
dan
pariwisata,
pertambangan,
pembangkit tenaga listrik, dan konservasi sumberdaya alam. Namun paradigma pemanfaatan sumberdaya alam yang masih berorientasi di wilayah daratan masih membuat wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil menjadi wilayah yang sangat lambat
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
I-1
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak dalam pembangunan. Sehingga masih banyak desa pesisir yang memiliki tingkat pembangunan rendah dan terkesan menjadi wilayah yang sangat miskin dan kumuh. Keterbatasan infrastruktur lingkungan permukiman, infrastruktur kegiatan ekonomi khusunya kelautan dan perikanan, rendahnya pendapatan desa, kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat desa pesisir, kualitas SDM yang rendah serta degradasi lingkungan menjadikan wilayah perdesaan pesisir menjadi wilayah yang belum tertata dan terbangun dengan baik. Sebagai negara kepulauan, laut dan wilayah pesisir memiliki nilai strategis dengan berbagai keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimilikinya sehingga berpotensi menjadi prime mover pengembangan wilayah nasional. Bahkan secara historis menunjukkan bahwa wilayah pesisir ini telah berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat karena berbagai keunggulan fisik dan geografis yang dimilikinya. Kabupaten Pontianak merupakan salah satu wilayah di Kalimantan Barat yang memiliki daerah pesisir dan berbatasan langsung dengan laut. Luas wilayah Kabupaten Pontianak (Luas daratan dan perairan) menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 06 Tahun 2008 tentang Kode Dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, adalah 2.797,88 km² atau sekitar 1,90 % dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat, 146.807 km². Wilayah Kabupaten Pontianak terdiri dari 9 kecamatan, yang terbentuk dari 60 desa dan 7 kelurahan. Kabupaten ini memiliki 26 desa pesisir dan 4 kelurahan pesisir yang tersebar di 6 kecamatan yaitu: a. Kecamatan Sungai Kunyit terdiri dari Desa Desa Sei Duri II, Desa Sei Duri I, Desa Sei bundung Laut, Desa Sei Kunyit Laut, Desa Sei Limau, Desa Sungai Dungun dan Desa Semudun b. Kecamatan Mempawah Hilir terdiri dari Desa Sengkubang, Desa Penibung, Desa Pasir, Kelurahan Terusan, Desa Tanjung, Kelurahan Kuala Secapah, dan Desa Malikian c. Kecamatan Mempawah Timur terdiri dari Desa Parit Banjar, Desa Sui Bakau Kecil dan Kelurahan Pasir Wan Salim d. Kecamatan Sungai Pinyuh terdiri dari Desa Sungai Bakau Besar Laut, Desa Sungai Batang, Kelurahan Sungai Pinyuh, Desa Nusapati, Desa Peniraman dan Desa Sui Purun Kecil e. Kecamatan Segedong terdiri dari Desa Sungai Purun Besar dan Desa Sungai Burung. f. Kecamatan Siantan terdiri dari Desa Peniti Luar, Desa Sungai Nipah, Desa Jungkat, Desa Wajok Hulu dan Desa Wajok Hilir. Desa pesisir di kabupaten ini sebagaimana daerah pesisir pada umumnya di Indonesia, juga dihadapkan pada empat permasalahan utama, yaitu : (1)
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
I-2
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Permasalahan tingginya tingkat kemiskinan masyarakat; (2) Kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan; (3) Kurang mandirinya organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) Rendahnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan. Permasalahan-permasalahan ini harus segera direspon dan diatasi agar kehidupan masyarakat pesisir menjadi lebih baik. Untuk itu diperlukan trobosan yang progresif dan menyentuh akar permasalahan yang terjadi di daerah pesisir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengimplemantasikan Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT). Melalui program ini diharapkan ada peningkatan kualitas desa pesisir yang mampu membangun secara swadaya dan mandiri, mampu meningkatkan kualitas SDM dan memanfaatkan SDA secara optimal dan lestari. Namun, untuk mengimplementasikan program PDPT perlu perencanaan yang matang. Karena perencanaan merupakan bagian integral dan tidak dapat dipisahkan dalam proses pembangunan. Di Kabupaten Pontianak rerdapat 3 desa yang menjadi sasaran dari kegiatan Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh yang salah satunya adalah desa mendalok. 1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN 1.2.1 Dasar hukum Desa pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir; (2) tingginya kerusakan sumber daya alam pesisir; (3) rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) rendahnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Keempat persoalan pokok ini juga memberikan andil terhadap tingginya tingkat kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi pada desa-dea pesisir, terutama di wilayah pesisir pulau-pulau kecil. Atas dasar realitas diatas, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menginisiasi kegiatan yang diharapkan mampu menjadi penghela kemajuan desa-desa pesisir di Indonesia, yakni melalui kegiatan pengembangan Desa Pesisir Tangguh. Adapun landasan hukum dari kegiatan ini adalah : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
I-3
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 7. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-Undangan; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa. 9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.07/MEN/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 10. Peraturan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Nomor PER.04/KP3K2012 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Desa Pesisir Tangguh.
1.2.2 Maksud Maksud dari rencana pengembangan desa pesisir tangguh dan mandiri di Kabupaten Pontianak adalah terwujudnya suatu sinergitas penataan ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil antar perdesaan di seluruh wilayah Kabupaten Pontianak. Sedangkan untuk desa mendalok itu sendiri seusai dengan tujuan dari Pengembagan Desa Pesisir Tangguh itu sendiri akan dapat mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi desa sehingga bisa menjadi desa tangguh dengan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
I-4
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak tingkat kesejahteraan masyarakat desa yang semakin baik, peningkatan sarana prasarana lingkungan yang memadai, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam proses keputusan secara partisipatif serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat desa mendalok terhadap bencana dan perubahan iklim. 1.2.3 Tujuan Adapun tujuan dari rencana pengembangan desa pesisir tangguh ini adalah : 1. Mewujudkan ruang wilayah desa pesisir beserta perairan dan pulau-pulau kecil disekitarnya yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan yang berbasiskan sektor perikanan dan kelautan dengan mengoptimalkan sumber daya alam, sumber daya manusia serta teknologi untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan sejahtera. 2. Menyediakan Rencana Tata Ruang Desa dan Rencana Zonasi Rinci pemanfaatan ruang pesisir serta arahan pemanfaatan ruang pesisir desa mendalok. 3. Menyediakan
Landasan
Operasional
dalam
melaksanakan
program
pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir desa mendalok dan pulau-pulau kecil serta pengendalian pemanfaatan ruangnya. 1.2.4 Sasaran Sasaran yang ingin dicapai adalah: a. Teridentifikasinya potensi sumberdaya pesisir desa mendalok beserta isu dan masalah pengelolaan dan pemanfaatannya. b. Teridentifikasinya klaster-klaster pengembagan desa pesisir di Kabupaten Pontianak c. Terpadunya struktur dan pola ruang serta arahan pengembangan wilayah perencanaan desa mendalok dengan wilayah sekitarnya dan sinergi antara rencana zonasi rinci perdesaan dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten. d. Tersediannya rencana zonasi rinci kawasan pesisir sebagai suatu pedoman pemanfaatan ruang dalam rangka mengelola sumberdaya wilayah pesisir secara terpadu dan sebagai perangkat untuk mengendalikan aktivitasaktivitas yang dapat mengakibatkan kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
I-5
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak e. Terakomodasikannya aspirasi seluruh pelaku pembangunan (stakeholders) dalam merumuskan rencana zonasi kawasan pesisir desa sehingga peranan masyarakat dapat diwujudkan secara nyata dalam rangka pengembangan wilayahnya f. Tersedianya indikasi program pengembangan dan pembangunan desa mendalok.
1.2.5 LUARAN DAN MANFAAT a. Luaran Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah Dokumen Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Desa Mendalok dari Tahun 2012– 2016. b.
Manfaat Sebagai acuan dalam pelaksanaan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Desa Mendalok Tahun 2012–2016.
1.3. RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Dokumen Rencana Pengembangan Desa Pesisir Semudun disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Desa
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
Pendahuluan Bab I membahas tentang isu-isu krusial yang ada di Desa Semudun serta latar belakang dan dasar hukum pelaksanaan Program PDPT. Selain itu juga dijabarkan tentang maksud dan tujuan disusunnya RPDP serta sistematika penulisan RPDP.
BAB II
Gambaran Umum Wilayah Pada Bab ini digambarkan mengenai sejarah desa, letak geografis dan admisnistrasi, kondisi sosial ekonomi, dan sarana prasarana yang ada.
BAB III Metode Penyusunan RPDP Bab ini menjelaskan tentang kerangka perencanaan, fokus PDPT meliputi 5 bina, dan metode pendekatan perencanaan dan pelaksanaan program
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
I-6
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
BAB IV Keterkaitan dengan Rencana Lain Pada bab ini menjelaskan kedudukan PDPT dan sinergisitasnya dengan program dan rencana kerja kementerian/lembaga/eselon I yang lain, Dinas/Instansi lain, atau pihak-pihak lain (termasuk swasta) yang mungkin dapat berpartisipasi untuk bersama-sama membangun desa. Sinergisitas tersebut tertuang dalam Dokumen RPDP maupun RPJM Desa. BAB V Rencana Pengembangan Desa Bab ini menjelaskan tentang aspek 5 bina yang dilaksanakan oleh PDPT yang ditujukan untuk mencapai desa pesisir yang tangguh. Selanjutnya juga dibahas spirit perencanaan yang dianut oleh PDPT. BAB VI Pemantauan dan Evaluasi Bab ini menjelaskan pengertian pemantauan/monitoring dan evaluasi, strategi yang dilakukan untuk melaksanakannya, juga dibahas tentang pengukuran indikator kinerja untuk mengetahui keberhasilan program. Selanjutnya juga dibahas mengenai Penilaian Ketangguhan Desa dengan indikator-indikator yang ditentukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
I-7
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
BAB II PROFIL DESA MENDALOK 2.1. DESKRIPSI UMUM WILAYAH 2.1.1. Administrasi, Kebijakan, Dan Sejarah Desa Mendalok Desa Mendalok merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sungai Kunyit dengan luas wilayah 6,67 Km2. Desa Mendalok awalnya merupakan bagian dari Desa Semudun. Seiring dengan berkembangnya Desa Semudun dan pertambahan penduduk, maka dipecahlah sebagian wilayah Desa Semudun menjadi Desa Mendalok. Secara administratif Desa Mendalok memiliki batas wilayah sebagai berikut: -
Sebelah Utara
: Desa Sungai Dungun
-
Sebelah Selatan
: Desa Semudun
-
Sebelah Timur
: Desa Sungai Kunyit Hulu
-
Sebelah Barat
: Laut Natuna
Desa Mendalok terbagi menjadi 3 RW dan 11 RT yang terdiri dari 3 dusun, yaitu dusun Mandala, Telaga Putih dan Durian. Nama Desa Mendalok berasal dari seorang dari suku Dayak Pahauman yang bernama Mandalo. Sebelum menjadi desa, dulunya merupakan sebuah kampung yang selanjutnya pada tahun 1975 berubah menjadi Desa Mendalok.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-1
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
2.1.2. POTENSI DAN KONDISI SUMBERDAYA LOKAL DESA MENDALOK a. Pola Curah Hujan dan Musim Pola curah hujan yang terjadi di desa mendalok hampir sama dengan yang terjadi pada daerah pesisir lain yang ada di kabupaten pontianak, dimana pada awal-awal tahun yaitu pada bulan Januari - Maret tingkat curah hujan yang terjadi cukup tinggi. Selanjutnya pada bulan April - Juli tingkat curah hujan yang terjadi cukup rendah, bahkan pada bulan Juni - Juli merupakan bulan dengan tingkat curah hujan terendah yang terjadi dalam siklus satu tahunan. Curah hujan mulai meningkat lagi pada bulan Agustus - Oktober, dan puncaknya terjadi pada bulan Nopember dan Desember (tabel 4.2.). Untuk pola musim di desa Mendalok dibagi menjadi 3 pola, yaitu musim hujan yang terjadi pada bulan Januari, September, Oktober, Nopember dan Desember. Pada musim ini terjadi hujan dengan tingkat curah yang tinggi, bahkan pada bulan Nopember dan bulan Desember biasaya disertai juga dengan pasang air laut. Sedangkan pada bulan April - Juli tingkat curah hujan rendah yang biasa disebut sebagai musim kemarau, dan periode kering dimana hujan sangat jarang sekali turun terjadi pada bulan Juni dan Juli. Table 2.1. Pola curah hujan dan pola musim di Desa Mendalok Variabel
Bulan Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov Des
Pola Curah Hujan
Curah Hujan
Pola Musim Musim Hujan Periode Kering Musim Kemarau
b. Kalender Musim Penangkapan Ikan oleh Nelayan Kegiatan menangkap ikan dilakukan oleh nelayan di desa Mendalok dalam setiap harinya, dan dalam setiap hari tersebut selalu ada ikan yang bisa di tangkap sebagai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-2
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak sumber pendapatan. Komoditas yang paling banyak di peroleh biasanya adalah udang dan ikan tudung tempayan. sedangkan pada bulan-bulan tertentu terdapat jenis ikan-ikan tertentu yang bisa mereka peroleh yang sangat jarang mereka jumpai pada bulan-bulan lainnya. Seperti pada bulan Juli sampai Desember mereka akan banyak memperoleh ikanm jenis sotong dan udang dogol dengan rata-rata tangkapan permalamnya antara 3-5 kg. Pada bulan April, Mei dan Juni para nelayan akan banyak memperoleh ikan renjong, ikan pari dan ikan sembilang dengan rata-rata tangkapan permalam bisa mencapai 5-10 kg. Sedangkan ikan blukang dan udang putih juga bisa diperoleh pada bulan-bulan tersebut dengan jumlah tangkapan antara 2-3 kg per malamnya. Selanjutnya untuk ikan gembung, ikan tenggiri, ikan parang dan ikan geronggong dapat mereka peroleh pada bulan Januari–Maret dengan rata-rata tangkapan permalam bisa mencapai 75–80 kg. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Table 2.2. Pola Hasil Tangkapan Ikan di Desa Mendalok
Komoditas dan hasil tangkapan per hari Sotong, ud.dogol (35 kg)
Bulan Jan
Peb
Mar
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
10 piece
Renjong, pari, sembilang (5-10 kg), blukang, ud.putih (23 kg) Gembung, tenggiri, parang2, gerongong (75-80 kg)
Apr
Jaring 40 piece
Trammel net 25 piece
Menangkap ikan
c. Kelembagaan di Desa Mendalok Dari sisi kelembagaan, berdasarkan hasil PRA yang dilakukan dengan perwakilan masyarakat, ada sekitar 18 kelembagaan yang terdapat di dalam dan di luar desa yang keberadaannya memiliki manfaat / peran bagi masyarakat Desa Mendalok (Gambar 5.6.). Melalui PRA ini diketahui bahwa beberapa lembaga yang ada di desa yang memiliki peranan yang besar dan memberikan kemanfaatan yang besar bagi masyarakat desa, ada yang perannya tidak begitu besar dan ada juga lembaga yang perannya selama ini dirasakan masih sangat minim bagi masyarakat. Secara keseluruhan, kelembagaan desa tersebut adalah : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-3
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pemerintah Desa Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lembaga Pemb. Masyarakat Desa (LPMD) Karang Taruna Polmas PKK Lembaga Pendidikan (SD, TPA) Majelis Taklim Kelompok Tar / Rabana
18
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Masjid Kel. Pardu Kipaya/ wakaf Pos Yandu Warung / Toko Kelompok Nelayan/Tani Babinmas Penampung Toke / pemilik kapal BRI
1 km 17 8 16
14
1
9
3 10
2
15
4 7 6
13 11
5 12
Gambar 2.1. Diagram Kelembagaan di Desa Sungai Dungun
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-4
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Beberapa lembaga yang selama ini memiliki peranan dan kemanfaatan yang besar yang dapat dirasakan oleh masyarakat desa diantaranya adalah lembaga pemerintahan desa, Lembaga pendidikan (SD,TPA), masjid, kelembagaan fardhu kifayah, warung/toko, kelompok nelayan/tani, dan penampung yang berperan dalam menampung hasil tangkapan nelayan. Beberapa lembaga lain seperti Badan Pemusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pembangunan Masyarakat Desa (LPMD), karang taruna, polmas, majelis taklim, posyandu dan lembaga-lembaga lainnya, menurut masyarakat memiliki peranan yang cukup lumayan besar bagi kehidupan masyarakat desa meskipun tidak sebesar lembaga-lembaga yang disebutkan sebelumnya. Sedangkan dari sekitar 17 lembaga yang ada di desa yang disampaikan oleh masyarakat, terdapat satu lembaga yang selama ini dirasakan peranannya yang sangat kurang dan kemanfaatannya pun sangat minim dirasakan yaitu lembaga Babinmas. Menurut masyarakat, Babinmas memang masih ada di desa mereka, namun saat ini peranannya kurang menonjol karena sebagian besar perannya telah digantikan oleh keberadaan polmas. Sementara itu ada lembaga perbankan yaitu Bank BRI yang posisinya berada di luar desa mendalok, namun bagi masyarakat desa peranannya sangat dirasakan urgensitasnya, karena merupakan satu-satunya lembaga tempat masyarakat menyimpan atau meminjam dana untuk mendukung pengembangan usaha mereka maupun untuk keperluan yang konsumtif. Bank BRI ini berada kurang lebih sekitar 1 km dari desa Mendalok.
d. Aktivitas Harian Masyarakat Desa Mendalok Sebagai desa yang berada di pesisir pantai, maka sudah tentunya sebagian penduduk desa Mendalok berprofesi sebagai nelayan, dan laut menjadi sumber penghidupan bagi mereka. Para nelayan di desa Mendalok memulai kegiatannya pada pukul 02.00 WIB. Mereka sudah mulai bangun untuk mempersiapkan berbagai perlengkapan yang diperlukan ketika nanti melaut. Setelah melakukan persiapan mereka kemudian pergi melaut untuk mencari ikan, dan kegiatan menangkap ikan dilaut ini berlangsung sampai pukul 10.00 WIB. Setelah itu mereka kemudian pulang kerumah dengan membawa hasil tangkapannya untuk dijual kepada penampung, setelah itu mereka menghabiskan waktunya dengan beristirahat di rumah. Selanjutnya pada siang hari mulai pukul 13.00 WIB biasanya mereka gunakan untk memperbaiki alat tangkapanya dan dilanjutkan dengan mempersiapkan alatalat yang dibutuhkan untuk melaut pada sore harinya mulai pukul 16.00 WIB nanti. Namun untuk kegiatan melaut pada sore hari ini tidak setiap hari dilakukan, hanya kadang-kadang saja sebagai usaha tambahan untuk mendapatkan hasil tangkapan yang lebih banyak lagi. Jika pada sore harinya mereka tidak melaut, setelah memperbaiki alat tangkapannya, waktu yang ada terkadang digunakan untuk berkumpul dengan sesama warga lainnya. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-5
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Pada malam hari digunakan untuk berkumpul bersama keluarga dan juga sanak saudara yang lainnya, setelah itu dimanfaatkan oleh para nelayan ini untuk beristirahat guna persiapan untuk kegiatan melaut pada keesokan harinya. Hal yang sama juga terjadi dengan kaum perempuannya, dimana meskipun mereka tidak ikut melaut, namun mereka juga sudah mulai bangun pada pukul 02.00 dini hari untuk membantu para suaminya menyiapkan perbekalan yang akan di bawa melaut, setelah itu mereka mempersiapkan anak-anak mereka untuk pergi ke sekolah, memasak untuk keperluan makan siang dan juga untuk makan malamnya. Sisa waktu yang tersedia terutama di sore hari kadangkala dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan pengajian bersama kelompok majelis taklim, maupun dimanfaatkan untuk bercengkrama dengan sanak saudara dan tetangga di sekitarnya (Tabel 2.3).
Tabel 2.3. Aktivitas Harian Masyarakat (Nelayan) Desa Mendalok Laki-laki No.
Waktu
Kegiatan
1.
Jam 02.00 WIB
Bangun dan persiapan melaut
2.
Jam 02.30 – 10.00 WIB
Pergi menangkap ikan di laut
3.
Jam 10.00 – 13.00 WIB
Istirahat
4.
Jam 13.00 – 17.00 WIB
Memperbaiki dan mempersiapkan alat untuk kegiatan melaut berikutnya
5.
Jam 16.00 – 21.00 WIB
Melaut sore (alaternatif melaut atau tambahan)
6.
Jam 17.00 – 21.00 WIB
Istirahat dan kegiatan lain
7.
Jam 21.00 – 02.00 WIB
Tidur
Perempuan No.
Waktu
Kegiatan
1.
Jam 02.00 WIB
Bangun dan mempersiapkan makan / konsumsi untuk suami sebelum melaut
2.
Jam 03.00 – 06.00 WIB
Istirahat atau Melakukan aktivitas produktiv
3.
Jam 06.00 – 07.00 WIB
Mempersiapkan kebutuhan anak sebelum berangkat sekolah
4.
Jam 07.00 – 09.00 WIB
Masak untuk makan siang
5.
Jam 09.00 – 11.00 WIB
Istirahat
6.
Jam 11.00 – 13.00 WIB
Masak untuk makan sore/malam
7.
Jam 13.00 – 16.00 WIB
Pengajian
8.
Jam 16.00 – 21.00 WIB
Istirahat dan kegiatan lain
9.
Jam 21.00 – 02.00 WIB
Tidur
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-6
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
e. Keunggulan Desa Mendalok. Berdasarkan hasil kegiatan PRA yang dilakukan bersama perwakilan masyarakat, terungkap beberapa hal yang menjadi keunggulan yang dimiliki oleh desa Mendalok yang mungkin juga dimiliki oleh desa yang lain (Tabel 5.5.). Dengan keunggulan-keunggulan yang ada di desa inilah yang kemudian membuat masyarakat desa Mendalok menjadi betah untuk tinggal dan menetap di desa ini. Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh desa Mendalok berdasarkan hasil PRA yang telah dilakukan diantaranya adalah kondisi keamanan yang kondusif, kebersamaan dan kekeluargaan antar warga, potensi sumberdaya perikanan mendukung untuk kehidupan nelayan, kemudahan berusaha, kondisi alam yang indah, dan kemudah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi keamanan yang kondusif di Desa Mendalok terlihat dari sangat jarang terjadi keributan apakah itu dengan desa lainnya apalagi dengan sesama warga desa. Masyarakat hidup dalam suasana yang aman, jauh dari pertikaian antar warga maupun pencurian yang bisa meresahkan. Seperti lazimnya kehidupan di sebuah desa, di desa Mendalok masyarakatnya juga hidup berdampingan dalam suasana kekeluargaan. Sehingga, meskipun bukan merupakan satu keluarga, dalam berinteraksi sehari-hari kehidupan masyarakatnya seperti dalam kehidupan sebuah keluarga besar. Potensi sumberdaya perikanan kekayaan laut dari desa ini dapat mendukung untuk kehidupan nelayan. Kelebihan ini sungguh sangat luar biasa, sehingga kapan pun mereka turun melaut selalu mendapatkan hasil dan tidak pernah kosong dari hasil tangkapan. Meskipun jenis ikan yang diperoleh tidak selalu sama dalam setiap malamnya, namun dari sisi ketersediaan ikan yang bisa ditangkap selalu ada. Karena memiliki kekayaan laut yang banyak, ditambah lagi potensi daratan yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, maka bagi warga desa Mendalok sangat mudah sekali untuk mencari penghasilan asal mau bekerja keras. Kondisi alam yang indah dengan hamparan laut yang luas tentunya memberikan kesan tersendiri bagi warga desa, sehingga kecintaan terhadap desanya selalu tinggi. Kelebihan berupa keindahan alam ini membuat masyarakat mendalok mengunggulkan desa ini. Dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari, asalkan mau berusaha dengan bersungguh-sungguh maka akan sangat mudah untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari karena banyak hal yang bisa di kerjakan di desa ini dengan segala potensi sumber daya alamnya yang bisa menghasilkan uang, asalkan mau bekerja keras.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-7
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Tabel 2.4. Keunggulan Desa Mendalok berdasrkan persepsi masyarkat No.
Keunggulan
skor
Rangking
1.
Kondisi keamanan kondusif
7
I
2.
Kebersamaan dan kekeluargaan antar warga
5
II
3.
Potensi sumberdaya perikanan mendukung untuk kehidupan nelayan
3
III
4.
Kemudahan berusaha
3
IV
5.
Kondisi alam yang indah
1
V
6.
Mudah memenuhi kebutuhan sehari-hari
1
VI
2.1.2. Profil Sumberdaya Alam Pada Desa Mendalok Wilayah desa peisisir prioritas (Desa Mendalok) memiliki lahan dengan topografi datar yang memiliki kemiringan 0–10%. Lahan yang terdapat di desa ini dimanfaatkan untuk kegiatan persawahan, kebun, hutan, dan pekarangan. Tabel 2.5. Status Lahan Desa Mendalok No.
Penggunaan Lahan
Luas Areal Penggunaan Lahan
1.
Pekarangan (ha)
19,7
17,8
21,3
2.
Sawah (ha)
250
50
125
3.
Kebun (ha)
237
97
368
4.
Hutan
75
-
116
Sumber : Profil Desa Mendalok (2011); Daftar Isian Pendataan Profil Kecamatan Sungai Kunyit (2011) Sebagian besar lahan di desa ini dimanfaatkan untuk perkebunan dan sawah. Kemudian disusul penggunaan lahan untuk hutan, baik hutan negara maupun hutan rakyat. Penggunaan lahan untuk hutan ini termasuk hutan mangrove yang ada di wilayah pesisir. Pemanfaatan lahan yang paling kecil adalah untuk pekarangan dengan proporsi terbesar lahan yang berada di jalur sutera. Untuk kawasan pantai, umumnya kondisi morfologi lahan yang berada di d desa prioritas ini adalah pantai berlumpur dan memiliki ekosistem mangrove seluas 20 Ha. Selain itu terdapat ekosistem estuaria (muara sungai) dengan luas yang terbatas. Namun, ke arah Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-8
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak laut wilayah pesisir tidak dijumpai pulau-pulau kecil, ekosistem terumbu karang, dan padang lamun.
Gambar 2.2. Muara Sungai di Desa Mendalok
Jenis mangrove yang terdapat pada desa pesisir ini adalah api-api (Avicenia sp.) dan bakau (Rhizophora sp.). Ekosistem mangrove merupakan tipe ekosistem pesisir yang berasosiasi dengan pantai berlumpur dan estuaria. Tumbuhan mangrove memerlukan subtrat lumpur sebagai tempat tumbuh dan memerlukan air tawar untuk aktivitas metabolismenya. Jenis subtrat dan fraksi lumpur serta kadar air tawar sangat menentukan jenis mangrove yang tumbuh. Di desa pesisir ini meskipun subtranya berlumpur, namun juga terdapat lumpur berpasir. Subtrat lumpur berpasir tersebut semakin besar fraksi pasirnya pada daerah yang semakin jauh dari muara sungai. Sehingga dominasi jenis mangrove yang dijumpai juga berbeda.
Gambar 2.3. Kawasan Pantai di Desa Mendalok
Jenis tumbuhan mangrove yang utama dijumpai di desa ini adalah api-api. Jenis mangrove ini menempati formasi terdepan pantai tidak hanya di desa Mendalok saja tetapi juga di desa Sungai Dungun dan Semudun, baik daerah yang jauh dari muara sungai maupun disekitar muara. Dominasi api-api di sekitar muara sungai, karena sungai yang melintasi desa-desa tersebut merupakan sungai kecil yang pasokan air tawarnya sangat Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-9
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak sedikit. Jenis mangrove yang menempati formasi di belakang api-api adalah bakau dengan jumlah yang tidak begitu banyak. Dominasi bakau semakin banyak dijumpai di sekitar sungai ke arah daratan. Kondisi mangrove di Desa Mendalok dan juga Desa pesisir lainnya yaitu desa Sungai Dungun walau masih dapat dikatakan cukup baik namun
terdapat
kecenderungan
mengalami
kerusakan akibat adanya abrasi pantai yang juga mengakibatkan Gambar 2.4. mangrove di Desa mendalok
kerusakan
pada
ekosistem
mangrove. Di sepanjang pantai Desa Mendalok karena belum ada pelindung pantai terhadap terjangan ombak, pada beberapa tempat dijumpai
abrasi pantai dan kerusakan mangrove. Luas Mangrove di Desa Mendalok saat ini diperkirakan sekitar 20 Ha. Hutan mangrove ini berpotensi sebagai pusat kelestarian perikanan dan lingkungan serta kawasan wisata. .Kondisi mangrove yang cukup baik pertumbuhannya dapat di jumpai di Desa Semudun karena sebagian dari sepanjang pantai di Desa Semudun telah dipasang talud atau dinding pantai yang berfungsi sebagai pelindung pantai dan mangrove. Dari sekitar 36 Ha mangrove yang kondisinya masih bagus ada sekitar 50%. Namun kondisi tersebut dapat menjadi parah jika tidak ada tambahan perlindungan dan hanya dibiarkan begitu saja.
2.1.3. Profil Kondisi Sosial-Budaya Dan Kependudukan Desa Mendalok Kondisi Kependudukan pada desa Mendalok jumlah penduduknya sebanyak 1.491 jiwa yang terdiri dari 779 jiwa laki-laki dan 712 jiwa perempuan, dengan jumlah kepala keluar (KK) sebanyak 288 KK. Untuk usia penduduk umumnya di dominasi oleh kaum muda dengan tingkat umur antara 13-42 tahun sehingga hal ini bisa menjadi modal awal bagi pegembangan desa mendalok kedepan karena memiliki sumberdaya manusia yang masih kategori produktif. Tabel 2.6. Data Kependudukan Desa Pesisir Prioritas Desa
Desa Mendalok
Jumlah Penduduk
Jumlah Laki-Laki
Jumlah Perempuan
Jumlah KK
RT/RW
1.491
779
712
388
11 RT /3RW
Sumber: Daftar Isian Pendataan profil Kecamatan Tahun 2011
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-10
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Gambar 2.5. Salah Satu Lokasi Pemukiman Warga Desa Mendalok
Berdasarkan mata pencahariannya profesi terbanyak yang terdapat di Desa Mendalok adalah petani/pekebun, nelayan, wiraswasta/karyawan, pedagang,buruh swasta, PNS dan sektor jasa lainnya. (Tabel 2.7) Tabel 2.7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Mendalok Nama Desa
Pertanian/ Perkebunan
Desa 238 Mendalok Sumber: RPJM Des 2011-2015.
Buruh / swasta
Pegawai Negeri
Pengrajin
Pedagang
Nelayan
Peternak
49
17
3
20
46
6
Sedangkan untuk Suku/Etnis mayoritas yang ada dan berkembang di desa ini meliputi Suku/Etnis Melayu, Jawa, China/Tionghoa, Madura, Bugis dan lain-lain. Hubungan kekerabatan yang terjalin antar etnis masyarakat di desa ini cukup harmonis karena masyarakat di desa ini menjunjung tinggi sikap toleransi dan saling menghormati serta menghargai. Di Desa Mendalok etnis mayoritasnya berasal dari Melayu dan tiong hua.
Tabel 2.8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis di Desa Mendalok Nama Desa
Melayu
Desa 994 Mendalok Sumber: RPJM Des 2011-2015.
Dayak
madura
Tiong Hua
Jawa
2
90
300
21
Sedangkan untuk agama mayoritas yang di anut oleh penduduk di Desa Mendalok ini adalah agama Islam. Hal ini juga sama seperti daerah-daerah pesisir lain yang mayoritas dihuni etnis suku melayu, maka umumnya agama mayoritas yang dianut adalah agamai slam.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-11
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Tabel 2.9. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang dianut Nama Desa
Islam
Kristen
Katolik
Hindu
Budha
10
-
-
100
Desa 1346 Mendalok Sumber: RPJM Des 2011-2015.
Berdasarkan tingkat pendidikannya penduduk di desa mendalok ini yang masih belum sekolah sebanyak 261 orang, tamatan SD sebanyak 437 orang, tamatan SLTP/sederajat sebanyak 301 orang, tamatan SLTA/sederajat sebanyak 147 orang, tamatan D-1 sebanyak 5 orang, tamatan D-2 sebanyak 4 orang, tamatan D-3 sebanyak 2 orang, dan lulusan S-1 sebanyak 5 orang (Tabel 2.10) Tabel 2.10. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Mendalok Desa
Belum sekolah
Tidak Tamat SD
Desa 261 230 Mendalok Sumber: RPJM Des 2011-2015.
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat PT (D1 – S1)
437
301
147
16
2.1.4. Profil Kondisi Sarana Dan Prasarana Sosial (Rekreasi, Perdagangan Dan Jasa, Perlindungan Bencana, Dll. a. Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang terdapat di desa Mendalok Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak hanya mulai dari tingkat PAUD, TK, hingga SD, sedangkan untuk SMP di desa ini masih belum ada demikian juga dengan SMA. Belum adanya sarana pendidikan SMP dan SMA di desa ini mengharuskan penduduknya yang ingin melanjutkan pada sekolah tingkat atas harus bersekolah di luar desa ini. Kondisi sekolah yang terdapat di desa ini cukup baik dan terawat hanya saja tetap masih diperlukannya penambahan ruangan dan sarana prasarana penunjang lainnya untuk membantu peningkatan kualitas pendidikan di desa ini. Tabel 2.11. Daftar Sekolah di Desa Mendalok Desa
TPA/ LPA
PAUD
Tk/ Ra
SD/ Mi
SMP/ Mts
Desa 3 2 2 1 Mendalok Sumber: Daftar Isian Pendataan profil Kecamatan Tahun 2011
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
-
SMU/ MA -
II-12
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Gambar 2.5. Salah Satu Sarana Pendidikan yang ada di Desa Mendalok
b. Sarana Kesehatan Sarana Kesehatan yang terdapat pada desa ini meliputi Polindes sebanyak 1 unit, Posyandu sebanyak 2 unit, dan Puskesmas Pembantu 1 unit. Pada desa ini tenaga kesehatan yang dimiliki hanya 1 orang bidan dan 1 orang dukun. Kondisi sarana kesehatan dapat dikatakan baik hanya saja perlu adanya peningkatan baik kualitas maupun jumlah untuk pelayanan, sarana dan tenaga kesehatan. Tabel 2.12. Sarana Kesehatan di Desa mendalok Desa
Polindes
Posyandu
Pustu
Desa Mendalok
1
2
1
Puskesmas Poskesdes -
-
Sumber: Daftar Isian Pendataan profil Kecamatan Tahun 2011 Tabel 2.15. Tenaga Kesehatan di Desa Mendalok Desa Desa Mendalok
Dokter
Bidan
Mantri
Dukun
-
1
-
1
Sumber: Daftar Isian Pendataan profil Kecamatan Tahun 2011 c. Sarana Olah Raga Kebutuhan sarana dan prasarana oleh raga pada desa ini sangat diperlukan untuk mengembangkan olahraga di kalangan pemuda dan masyarakat mengingat sarana olah raga yang dimiliki hanya lapangan bola sebanyak 1 unit, lapangan volley 2 unit, dan lapangan bulutangkis 1 unit. Tabel 2.16. Sarana Olah Raga di Desa Mendalok Desa
Lapangan Bola Desa Mendalok 1 Sumber: Profil Desa 2011
Lapangan Volley 2
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
Lapangan Bulutangkis 1
Meja Pimpong -
II-13
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak d. Sarana Peribadatan Oleh karena mayoritas penduduknya beragama islam maka tempat peribadatan yang terdapat di desa ini adalah mushola dan masjid yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat untuk beribadah. Tabel 2.17. Sarana Peribadatan di Desa Mendalok Desa Desa Mendalok
Surau/ Mushola 3
Masjid
Gereja
Vihara
Pura
2
-
-
-
Klenten g -
Sumber: Profil Desa 2011
2.1.5. Profil Kondisi Sarana Dan Prasarana Pelayanan Lingkungan a. Prasarana Jalan Jalan yang terdapat di desa mendalok adalah jalan propinsi dan jalan lingkungan. Untuk jalan propinsi jenis jalannya beraspal dan dalam kondisi yang baik. Sementara jalan lingkungan yang terdapat pada desa ini dalam kondisi baik tetapi ada juga yang dalam kondisi rusak ringan sampai rusak berat. Demikian pula untuk jembatan yang berada di jalan lingkungan ada yang kondisi baik maupun kondisi rusak (Tabel 5.10).
Gambar 2.7. Jalur Jalan Pantai di Desa Mendalok
Desa Mendalok dilintasi jalan propinsi sepanjang 1,7 Km dan terdapat bekas jalan propinsi yang rusak parah terkena abrasi sepanjang 1,2 Km dari total jalan sepanjang 5,3 Km ada. Jalan tersebut ada yang sudah diaspal tetapi juga dan jalan tanah dengan kondisi sedang sampai dengan rusak parah. Di Desa Mendalok terdapat 3 gang sepanjang 300 m dan lebar 1,5 m yaitu Gang Sambas, Gang
Gambar 2.8. Salah satu Jalan Lingkungan Desa Mendalok
Niswa dan Gang Nelayan. Sebagian badan jalan gang-gang tersebut telah di rabat beton namun sebagian masih berupa jalan tanah.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-14
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Tabel 2.18. Prasarana Jalan di Desa Mendalok Desa
Jenis Jalan
Panjang Jalan
Kondisi
(Km) Desa Mendalok
Aspal Kerikil/Rabat Tanah Sumber: Profil Desa 2011 & survey lapangan
1,7 0,9 0,2
Baik Cukup Baik Cukup Baik&rusak
b. Prasarana Persampahan Di Desa Mendalok belum terdapat atau memiliki prasarana persampahan yang memadai. Yang ada hanya bak-bak sampah penampungan sementara yang jumlahnya terbatas dan sebagian besar
telah
penduduk Gambar 2.9. Sarana kebersihan di Desa Mendalok
mengalami
di
desa
ini
kerusakan. melakukan
Mayoritas pembakaran
sampah-sampah dan penimbunan sampah.
c. Prasarana Air Bersih Umumnya Air bersih di wilayah pesisir termasuk di Desa endalok dibagi menjadi dua (2) jenis, yaitu air bersih untuk mandi dan cuci, dan air bersih untuk minum. Oleh karena morfologi wilayah desa ini merupakan tanah rawa maka sumber air bersih yang digunakan
untuk
kebutuhan
sehari-hari
berasal dari Penampungan Air Hujan (PAH), sumur bor, mata air dan sungai. Gambar 2.10. Salah Satu Sarana Air bersih warga Desa Mendalok
Sebagian besar untuk air minum masyarakat Desa Mendalok mempergunakan air hujan yang ditampung dalam PAH,
sehingga
berkepanjangan
apabila masyarakat
terjadi akan
musim
kemarau
kesulitan
unuk
mendapatkan air minum sehingga sangat mengganggu dalam pemenuhan kebutuhan air minum. Sebenarnya untuk air minum di Desa Mendalok sudah terdapat instalasi pemurnian Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
Gambar 2.11. Salah Satu Sarana Air bersih warga Desa II-15 Mendalok
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak air seperti air isi ulang untuk galon, dimana sumber airnya dari sumur artesis, tetapi instalasi tersebut belum dioperasikan secara terus menerus karena kendala aliran listrik. Adapun untuk air mandi dan cuci masyarakat Desa Mendalok mempergunakan air sungai,
air dari
sumur artesis dan air kolam. Gambar 2.12. Salah Satu Sarana Air bersih warga Desa Mendalok
Tabel 2.19. Prasara Air Bersih pada Kluster Desa Prioritas Desa
Sumber Air
Kondisi
Desa Mendalok
Sumur Bor, Penampungan Air Hujan (PAH) Sumber: Profil Desa 2011
cukup
d. Prasarana Drainase Belum tertatanya permukiman yang ada di desa ini mengakibatkan belum juga tertatanya
saluran
drainase
disepanjang
permukiman dan jalan yang ada di desa. Drainase yang ada baru terdapat di Desa penerima RPDP lainnya yaitu Desa Sungai Dungun dengan luas 9.361 m2. Sedangkan di
Desa
Mendalok
masih
belum
ada.
Diharapkan kedepannya dilakukan penataan
Gambar 2.13. Salah Satu kondisi Drainase jalan lingkungan warga Desa Mendalok
permukiman sekaligus drainase sebagai saluran pembuangan
air
yang
baik.
Beberapa
bagian
permukiman telah memiliki drainase namun dalam jumlah yang kecil karena drainase-drainase yang dibangun biasanya masih disekitar jalan-jalan utama maupun fasilitas umum.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-16
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
e. Prasarana Listrik Untuk sarana penerangan, penduduk di desa mendalok ini sebagian besar sudah mempergunakan tenaga listrik PLN, namun demikian masih ada juga yang mempergunakan lampu minyak. f. Prasarana Telekomunikasi Parasarana telekomunikasi di desa mendalok telah tersentuh dengan adanya jaringan mobile telepon dan juga jaringan telekomunikasi rumah. Tabel 2.20. Prasarana Telekomunikasi pada Kluster Desa Prioritas Desa Desa Mendalok
Jenis Mobile telepon
Provider
Kondisi
Telkomsel,indosat Baik
Sumber: Profil Desa 2011 2.1.6. Profil Kondisi Sarana Dan Prasarana Kegiatan Ekonomi Sarana dan Prasarana kegiatan ekonomi yang terdapat di desa pesisir mendalok Kabupaten Pontianak belum optimal menunjang perekonomian di desa itu sendiri maupun perekonomian di wilayah sekitarnya. Hal ini terlihat dari sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi yang ada di desa tersebut.
a. Prasarana Perikanan dan Kelautan Belum dimilikinya sarana dan prasarana perikanan dan kelautan seperti pabrik es, cold storage , dan pelabuhan perikanan di ketiga desa tersebut menyebabkan hasil-hasil perikanan dan kelautan yang diperoleh oleh nelayan di ketiga desa tersebut tidak terakomodir dan tersistem dengan baik. Alat
tangkap
yang
digunakan oleh nelayan-nelayan di wilayah
klaster
desa
pesisir
prioritas di Kabupaten Pontianak berupa trammel net, jaring gill net, sungkur, togo, bubu dan Juluk. Gambar 2.14. Alat tangkap yang digunakan warga melaut.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-17
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Tabel 2.21. Jumlah Armada Penangkapan dan Alat Tangkap Desa Mendalok Nama Kelompok
Jumlah Sarana Usaha
Alata Penangkapan
Perahu Tanpa Motor -
Perahu Motor
Kapal Motor
Alat Tangkap
Jumlah Unit
11 unit
-
Trammel Net (Pukat Udang)
224 pis
-
11 unit
-
224 pis
TANJUNG 1 unit PAGAR (5 org) Sumber: Dinas KP Kab Pontianak 2011
-
Gill Net (Pukat Plastik) dan Trammel Net (Pukat Udang) Bubu dan Gill Net (Pukat Plastik)
MUTIARA BIRU (11 org) AMAN/N (11 org)
45 buah dan 15 pis
Di Desa mendalok Sarana prasarana perikanan, berupa TPI, kolam budidaya lele dan steigher yang sudah tidak berfungsi lagi karena terjadi abrasi dipinggir pantai. Tabel 2.22. Data Budidaya Lele Nama Kelompok
Jumlah Anggota
Jenis Usaha Kolam/Tambak Luas / Ha Jenis Ikan Produksi Ton/ Ha ANUGERAH 6 ORANG 100 m² Lele (6 petak) TUNAS BARU 5 ORANG 48 m² Lele 12 kg (4 petak) HARAPAN 6 ORANG 48 m² Lele JAYA (2 petak) Sumber: Dinas KP Kab Pontianak 2011
Gambar 2.15. Foto Sarana dan Prasarana Perikanan perikanan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-18
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Tabel 2.23. Prasarana Perikanan dan Kelautan di desa mendalok Desa
RTP Nelayan
Mendalok 46 Sumber: Data Desa 2011
Perahu Tanpa Motor -
Motor Tempel
Kapal Motor
Alat Tangkap
TPI
46
-
508
1
b. Pasar dan Bank Sarana dan prasarana kegiatan ekonomi berupa pasar maupaun lembaga keuangan tidak ada di desa mendalok. Pasar hanya terdapat di Desa Semudun berupan pertokoan, dan lembaga keuangan perbankan yaitu Bank BRI unit. c. Komoditi Unggulan Beberapa komoditi unggulan yang terdapat dan dihasilkan di wilayah desa pesisir Kabupaten Pontianak ini diantaranya pada sector pertanian, perkebunan, perikanan,dan peternakan. Tabel 2.24. Komoditi Unggulan pada Kluster di Desa Mendalok Desa Desa Mendalok
Sektor Perikanan
Pariwisata Pertanian Peternakan Perkebunan Sumber: Profil Desa 2011
Komoditi Bawal putih, Kakap, Kerapu Udang wangkang, Udang Dogol, udang putih, gulama, malong, bulu ayam, duri, Kembung, gorong-gorong, layur, timahtimah, belukang, tenggiri A Padi, Jeruk, Rambutan, Durian, Pisang Sapi, Kambing, Ayam, Bebek,Babi Kelapa, Kopi, Karet, Cengkeh, Lada, Kokoa
Gambar 2.16. Foto Hasil Pengolahan di tiga desa pesisir di Kabupaten Pontianak
2.1.7. Profil Kondisi Peruntukan Lahan Dan Perairan Pesisir Pemanfaatan lahan, secara umum dipergunakan untuk lahan pemukiman, pertanian, perkebunan dan lahan lainnya. Sedangkan untuk perairan dibagi menjadi pantai, mura Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-19
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak sungai dan perairan laut. Pemanfaatan perairan di bagian perairan laut untuk penangkapan, ikan, bagian pantai untuk penangkapan ikan, konservasi mangrove pada bagian bibir pantai dan pada bagian muara sebagai alur keluar masuk kapal dan tempat tambat kapal.
Tabel 2.25. Peruntukkan Lahan di Desa Mendalok Desa
Luas (km2)
Desa Mendalok 6.66 Sumber: Profil Desa 2011
Bangunan/ Pekaranga n 0.16
Hutan
Tanah Sawah
Tanah Kering
-
0.58
5.92
2.1.8. Profil Kondisi Kelembagaan Masyarakat, Perekonomian, Dan Lingkungan Kelembagaan masyarakat yang terdapat di desa Mendalok Kabupaten Pontianak terdiri dari lembaga pemerintah, lembaga kemasyarakatan, kelembagaan pendidikan, dan kelembagaan masyarakat lainnya Lembaga pemerintah di wilayah ini terdiri dari pemerintahan desa, Badan Permusyawaratan Desa, Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa dan
Lembaga
Pembangunan
Masyarakat
Desa, Gambar 2.18. Kantor Desa Mendalok
Selain itu terdapat kelembagaan masyarakat lainnya
berupa
organisasi
pemuda,
karang
taruna, organisasi perempuan, PKK, koperasi, dan kelompok-kelompok sektor seperti kelompok nelayan, kelompok petani, dll. Kelembagaan masyarakat di bidang kelautan dan perikanan meliputi kelompokkelompok nelayan tangkap, budidaya, pengolahan dan pemasaran.
Gambar 2.19. Sekretariat Kelompok Nelayan Desa Mendalok
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-20
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Kelompok Nelayan di Desa Mendalok: Kelompok Mutiara Biru Kelompok Amann Kelompok Anugerah Kelompok Tanjung Pagar Kelompok Tunas Baru Kelompok Harapan Jaya Agen/Pengecer Hasil Laut Mandala Tabel 2.26. Kelembagaan pada desa Mendalok Desa
Kelompok Nelayan (Tangkap,Budidaya ,Pengolah)
Koperasi
7 (44 org)
-
Desa Mendalok
Karang Taruna/ Organisasi Pemuda 1 klp karang taruna (20 org) Dan 1 klp Remaja Masjid (42 org)
PKK/ Organisasi Perempuan
RT/R W
LPMD
1 klp PKK (64 org) dan 6 klp pengajian (60 org)
11 RT /3RW
1 (7 org)
Sumber: Data Desa 2011
2.2 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
2.2.1 Profil Kondisi Lingkungan Fisik Wilayah Dan Kerawanan Desa Terhadap Bencana Alam Ketiga desa yang menjadi prioritas pelaksanaan PDPT termasuk desa mendalok terletak di wilayah pesisir pantai sebagaimana pada umumnya sangat erat kaitannya dengan degradasi
lahan,
kerusakan
habitat
mangrove, abrasi pantai, akresi, pencemaran air laut dan banjir. Desa Mendalok morfologi pantainya landai dan topografinya datar sehingga pada saat pasang maka daratan dapat tergenang sampai jauh. Abrasi yang terjadi di Desa Mendalok ini sudah cukup jauh ke darat jika melihat eks jalan propinsi yang terputus dan sudah sangat dekat dengan bibir pantai, sehingga jalan propinsi dialihkan ke darat beberapa ratus meter dari posisi semula. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
Gambar 2.20. Foto Kondisi Pantai yang terabrasi
II-21
LKMD
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Kerusakan mangrove juga terlihat dari makin tipisnya tutupan mangrove yang ada.
Gambar 2.19. Foto Kondisi Mangrove yang terkena Abrasi
Tabel 2.27. Kerawanan desa Mendalok terhadap Bencana Alam, Degradasi Lingkungan atau Perubahan Lingkungan Desa Desa Mendalok
Abrasi Akresi Sedimentasi Banjir/Rob Pencemaran Gelombang Air Laut Pasang ada
tidak
ada
ada
ada
ada
2.3 PERMASALAHAN Berdasarkan kegiatan PRA dan diskusi yang dilakukan dengan perangkat pimpinan desa dan perwakilan tokoh serta kelompok masyarakat di Desa Mendalok, telah disusun beberapa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat desa yang selanjutnya berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut akan disusun program pembangunan desa pesisir tangguh di desa mendalok dengan tetap mengacu kepada 5 bina yang telah diuraikan pada tabel 5.1 diatas. Berikut peringkat masalah yang
berhasil diidentifikasi oleh tim fasilitator bersama
pimpinana desa dan perwakilan masyarakat. Tabel 2.28. Peringkat permasalahan desa mendalok No
1 2 3
Masalah
Steigher tidak memadai Jalan lingkungan tidak memadai Tidak ada lembaga permodalan dan akses peminjaman
Dirasakan oleh orang banyak
Sangat parah
Menghambat peningkatan pendapatan
Sering terjadi
Tersedia potensi pemecahan masalah
Jumlah nilai
Urutan peringkat
138
155
140
118
114
665
1
116
142
84
86
112
540
2
99
81
117
109
102
508
3
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-22
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak ke bank 4 5 6 7 8
Rendahnya ketrampilan (remaja tamat SMA) Minimnya sarana pendidikan (tidak ada SD di jalur sutera) Susah mendapatkan ikan (ada nelayan trawl, bagan apung) Sering terjadi banjir rob Kurang pembinaan teknis dan kelembagaan
83
80
74
94
72
403
5
53
66
59
70
61
309
6
105
110
70
75
82
442
4
44
69
62
46
56
277
7
40
54
67
45
51
257
8
2.3.1 POTENSI DESA Setelah disusun rangking permasalahan yang dijumpai di Desa mendalok dan ditelusuri penyebabnya, kemudian ditentukan alternatif tindakan. Berdasarkan alternatif tindakan yang ditawarkan, masyarakat secara partisipatif menentukan tindakan yang layak dilakukan untuk mengatasi permasalahan di desa tersebut (Tabel 5.3.). Ada 8 tindakan yang layak dilakukan untuk mengatasi masalah di Desa Sungai Dungun, yaitu 1) Mengupayakan perbaikan dimensi steigher secara bertahap, 2) melakukan perbaikan jalan lingkungan secara bertahap baik secara swadaya maupun mengusulkan program pemerintah, 3) membentuk lembaga permodalan seperti koperasi dan sejenisnya, 4) memberikan pelatihan dan keterampilan terhadap pemuda yang lulusan SMA, 5) mengusulkan pembangunan sarana pendidikan, 6) melakukan penerapan ko manajemen penangkapan, 7) melakukan pemasangan tanggul, 8) melakukan pembinaan dan pendampingan teknis terhadap kelembagaan yang ada di desa mendalok. Dari tindakan yang layak dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di Desa mendalok, disusunlah urutan peringkat tindakan dengan melibatkan perwakillan masyarakat yang ikut serta dalam PRA, dengan hasil sebagaimana tertera pada Tabel 5.3 dibawah ini. Tindakan yang menduduki peringkat 1 sampai 5 berturut-turut adalah mengupayakan perbaikan dimensi steigher, membentuk lembaga permodalan, melakukan perbaikan jalan lingkungan, melaksanakan pendidikan dan peningkatan keterampilan bagi para pemuda pemudi yag lulusan SMA, mengusulkan pembangunan sarana pendidikan, penerapan ko manajemen, melakukan pembinaan teknis manajemen kelembagaan dan melakukan pemasangan tanggul.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-23
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Tabel 2.29. Pengkajian Tindakan pemecahan masalah desa Mendalok, kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak. No
Masalah
Penyebab
1
Steigher tidak memadai
kurangnya respon masyarakat dan perhatian pemerintah
2
Jalan lingkungan tidak memadai
belum ada program pembangunan yang menyentuh dan rendahnya upaya masyarakat
3
Tidak ada lembaga permodalan dan akses peminjaman ke bank
4
Alternatif tindakan pemecahan masalah
Potensi
Tindakan yang layak
banyak perahu nelayan yang merapat untuk menambatkan dan mendaratkan ikan aksesabilitas masyarakat cukup tinggi
perbaikan dimensi Steigher
mengupayakan perbaikan dimensi secara bertahap
perbaikan jalan lingkungan secara swadaya dan program pemerintah
belum ada upaya dari masyarakat untuk membentuk lembaga permodalan dan dukungan jaminan pemerintah
aktivitas wirausaha dan perdagangan cukup tinggi
Rendahnya ketrampilan (remaja tamat SMA)
belum ada upaya intensif pelatihan untuk peningkatan ketrampilan
tingginya tenaga kerja dan potensi ekonomi
merintis pembentukan lembaga permodalan dan membuka akses dengan bank melalui penjaminan oleh instansi terkait pelatihan dan pembinaan
perbaikan jalan lingkungan secara bertahap baik swadaya maupun mengusulkan program pemerintah membentuk lembaga permodalan semacam koperasi
5
Minimnya sarana pendidikan (tidak ada SD di jalur sutera)
belum ada usaha untuk merintis peningkatan sarana pendidikan
cukup banyak anak usia sekolan yang ada di desa ini
mengupayakan pembangunan sarana melalui program pemerintah atau lembaga pendidikan swasta
mengusulkan pembangunan saran pendidikan
6
Susah mendapatkan ikan (ada nelayan trawl, bagan apung)
belum diterapkan aturan pelarangan dan zonasi penangkapan yang jelas
sumberdaya ikan cukup tinggi
sosialisasi peraturan yang ada, mengusulkan aturan penggunaan alat atau zonasi penangkapan
penerapan komanajemen penangkapan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-24
pelatihan dan pendidikan ketrampilan
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 7
Sering terjadi banjir rob
kondisi alami dan degradasi lingkungan akibat aktivitas manusia
Daerah tertentu tidak terjangkau banjir
membuat benteng atau tanggul dan rehabilitas mangrov, serta antisipasi daerah rawan bencana
pemasangan tanggul
8
Kurang pembinaan teknis dan kelembagaan
Kurang pembinaan teknis dan kelembagaan
Potensi masyarakat dan organisasi besar
pelatihan, pembinaan dan pendampingan teknis dan kelembagaan
pembinaan dan pendampingan teknis / kelembagaan
Tabel 2.30. Penentuan peringkat Tindakan Desa mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak. No
Tindakan yang layak
Pemenuhan kebutuhan orang banyak
Dukungan peningkatan pendapatan masyarakat
Dukungan potensi
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1
mengupayakan perbaikan dimensi secara bertahap
134
132
124
390
1
2
perbaikan jalan lingkungan secara bertahap baik swadaya maupun mengusulkan program pemerintah
120
81
118
319
3
3
membentuk lembaga permodalan semacam koperasi
104
128
108
340
2
4
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan
81
94
83
258
4
5
mengusulkan pembangunan saran pendidikan
85
69
79
233
5
6
penerapan komanajemen penangkapan
66
82
66
214
6
7
pemasangan tanggul
50
37
45
132
8
8
pembinaan dan pendampingan teknis / kelembagaan
53
62
60
175
7
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-25
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-1
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
BAB III METODE PENYUSUNAN RPDP
3.1. KERANGKA PERENCANAAN Perubahan paradigma pembangunan yang selama ini menitik beratkan pada pembangunan di daratan saja menjadi pembangunan yang terpadu antara darat dan laut (termasuk wilayah pesisir) dimaksudkan untuk mengelola sumberdaya alam agar lebih optimal dan berkelanjutan. Dengan demikian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang tadinya selalu tertinggal bila dibandingkan dengan daerah daratan, saat ini sudah mulai memperlihatkan kemajuan yang berarti. Namun kemajuan yang dicapai daerah pesisir tersebut tidak merata dan bersifat parsial. Pada daerah pesisir tertentu kemajuan pembangunan yang dicapai sudah begitu pesat bahkan meninggalkan wilayah daratan, namun di tempat lain tidak terdapat aktivitas pembangungan yang membawa perbaikan kehidupan masyarakatnya. Fenomena ini banyak dijumpai di wilayah yang jauh dari pusatpusat pertumbuhan (termasuk di Kalimantan Barat) dan proporsinya justru lebih besar. Untuk mengejar ketertinggalan ini, perlu segera dilakukan akselerasi pembangunan yang mengacu pada perencanaan yang matang dan integral. Perencanaan pembangunan merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumberdaya alam yang tersedia. Dalam kontek pembangunan wilayah pesisir yang berkelanjutan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain: 1). Mengembangkan sumberdaya manusia yang berkualitas yang dapat bertindak sebagai agent of change, 2). Pembangunan berbasis pada kekuatan lokal, 3). Pengelolaan sumberdaya alam secara arif dan ramah lingkungan, 4). Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur, dan 5). Peningkatan partisipasi masyarakat sebagai subjek pembangunan. Manfaat daripada perencanaan pembangunan diharapkan dapat digunakan sebagai penentu
arah
kebijakan,
meminimalisasi
ketidakpastian,
meminimalisasi
inefisiensi
sumberdaya, dan untuk menetapkan standard dan pengawasan kualitas. Perencanaan yang disusun ini dapat dikatakan berhasil dilihat dari adanya indikasi kemampuan perencanaan dalam mendorong berkembangnya mekanisme pasar dan peran serta masyarakat.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
V-1
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Selain itu, agar perencanaan yang disusun tersebut ideal, maka dalam perencanaan terkandung beberapa prinsip, yaitu : a. Prinsip Partisipatif : masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta atau berpartisipasi mulai dari proses penyusunan perencanaan, implementasi bahkan pengawasan. b. Prinsip Kesinambungan : perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap, tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran. c. Prinsip Holistik : masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sector) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan d. Terbuka dan Demokratis ( a pluralistic social setting) perencanaan yang disusun
harus diketahui seluruh komponen masyarakat dan disusun bersama.
3.2. RUANG LINGKUP WILAYAH PDPT Wilayah Perencanaan PDPT ini adalah Desa Mendalok Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak yang mencakup wilayah daratan dan juga wilayah pesisirnya.
3.3.
IDENTIFIKASI ISU BERDASARKAN KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN PELUANG FAKTOR-FAKTOR PENGEMBANGAN DESA MENDALOK Faktor yang menjadi kunci keberhasilan pengembangan Desa Mendalok adalah
masih besarnya potensi perikanan tangkap dan masih adanya ekosistem mangrove. Hal ini akan menjadi modal dasar dalam pengembangan desa pesisir tersebut. Namun pengembangan desa pesisir tidak akan berhasil bila permasalahan berupa minimnya sarana dan prasarana yang ada dan rendahnya harga jual ikan serta kualitas SDM yang belum memadai untuk meningkatkan kualitas hasil tangkapan perikanan tidak diatasi secara komprehensip.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
V-2
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Table 3.1. Kekuatan, Kelemahan, Ancaman dan Peluang Desa Mendalok Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak Kecamatan Sungai Kunyit
Desa Desa Mendalok
Kekuatan
Kelemahan
1. Daerah perlintasan transportasi darat antar kabupaten 2. Penghasil berbagai jenis ikan laut 3. Memiliki view/pemandangan ke arah laut, berpotensi untuk wisata 4. Memiliki hutan mangrove yang cukup tebal 5. Penghasil komoditi buah kelapa, pisang dan durian 6. Hubungan antar masyarakat harmonis dan gotong royong masih tinggi 7. Tersedianya kelembagaan masyarakat desa untuk memfasilitasi pembangunan
1. Rawan terjadimya Abrasi di sepanjang pantai 2. KK miskin masih cukup banyak 3. Sering terkena banjir 4. Lingkungan permukiman tidak tertata dengan baik 5. Drainase belum ada 6. Belum terpenuhinya air bersih 7. Masyarakat sering terjangkit penyakit akibat lingkungan tidak bersih/tergenang banjir 8. Rumah tak layak huni masih ada/sanitasi buruk 9. Jalan lingkungan desa yang masih buruk kondisinya
Ancaman
Peluang
1. Gelombang 1. Pengembanga yang kuat yang n hasil mengikis bibir pengolahan pantai Desa perikanan Mendalok seperti Terasi, 2. Limpasan Ikan asin, sampah dan pengolahan Banjir dari Hulu buah melalui sungai mangrove yang berada di 2. Pengembangan Desa Mendalok ecotourism sehingga masngrove menimbulkan 3. Adanya pengikisan di Programmuara serta program kotornya pantai pemerintah, Desa pnpm Mendalok/pence maran air laut 3. Adanya konflik di perairan antara nelayan dengan nelayan desa sekitar
3.3. FOKUS PROGRAM PDPT DESA MENDALOK Fokus kegiatan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT)
Desa
Mendalok meliputi 5 (lima) aspek bina program yaitu bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan dan infrastruktur, serta bina siaga bencana dan perubahan iklim. Kelima aspek ini merupakan cerminan dari aktvitas yang dijalankan untuk menuju ketangguhan dan kesejahteraan desa pesisir. Adapun uraian kelima bina tersebut teruai pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2. Uraian 5 (lima) Bina program sebagai fokus perencanaan Desa Mendalok. Bina program 1.
Manusia
Uraian Peningkatan kapasitas organisasi dan kelompok yang ada di Desa Medalok baik kelompok formal maupaun nor formal
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
V-3
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Peningkatan skill (keterampilan) individu Pemantapan nilai-nilai keagamaan melalui kelompokkelompok keagamaan yang ada di desa Investasi pada human capital, terutama penekanan pada bidang pendidikan dan kesehatan 2.
Usaha
Meningkatkan keterampilan usaha, perluasan mata pencaharian alternatif, pengelolaan bisnis skala kecil dan penguasaan teknologi aplikasi untuk menunjang pengembangan usaha Meningkatkan dan mempermudah akses terhadap sumberdaya, teknologi, modal, pasar dan informasi pembangunan Membangun kemitraan dengan pelaku usaha Membentuk lembaga-lembaga keuangan berbasis masyarakat
3.
Sumber daya
Memperkuat
kearifan
lokal
dalam
pengelolaan
sumberdaya Melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di tengah masyaraat Menerapkan teknologi ramah lingkungan Merehabilitasi habitat, konservasi dan memperkaya sumberdaya 4.
Lingkungan Infrastruktur
dan Meningkatkan peran masyarakat dalam mengelola dan menata lingkungan Membangun infrastruktur (steigher, jalan, listrik, sir bersih, sanitasi) dan meningkatkan perencanaan dan pembangunan secara khusus di kawasan pesisir Melakukan
rehabilitasi
vegetasi
pantai
dan
mengendalikan pencemaran 5.
Siaga Bencana dan Melakukan usaha-usaha pengurangan risiko bencana, perubahan Iklim
perencanaan tanggap darurat dan rehabilitasi pada tingkat masyarakat Memperkuat kearifan lokal dalam antisipasi bencana, menyusun rencana aksi desa, pengurangan resiko bencana, meningkatkan keadaran masyarakat akan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
V-4
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak menjaga pelestarian lingkungan, akses data dan informasi bencanaa Membangun sarana dan prasarana penanggulangan bencana
Beberapa konsep penerapan 5 bina program diatas selanjutnya akan di aplikasikan dalam bentuk rencana aksi yang akan dilaksanakan di Desa Mendalok. Penyusunan rencana aksi pembangunan desa pesisir tangguh ini juga telah memperhatikan usulanusulan dari warga terhadap mana program prioritas yang harus didahulukan terlebih dahulu. Berdasarkan kegiatan PRA dan diskusi yang dilakukan dengan perangkat pimpinan desa dan perwakilan tokoh serta kelompok masyarakat di Desa Mendalok, telah disusun beberapa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat desa yang selanjutnya berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut akan disusun program pembangunan desa pesisir tangguh di desa mendalok dengan tetap mengacu kepada 5 bina yang telah diuraikan pada tabel 3.2 diatas. Berikut peringkat masalah yang
berhasil diidentifikasi oleh tim fasilitator bersama
pimpinana desa dan perwakilan masyarakat.
Tabel 3.3. Peringkat permasalahan desa Mendalok No
Masalah
Dirasakan oleh orang banyak
Sangat parah
Menghambat peningkatan pendapatan
Sering terjadi
Tersedia potensi pemecahan masalah
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1
Steigher tidak memadai Jalan lingkungan tidak memadai Tidak ada lembaga permodalan dan akses peminjaman ke bank Rendahnya ketrampilan (remaja tamat SMA) Minimnya sarana pendidikan (tidak ada SD di jalur sutera) Susah mendapatkan ikan (ada nelayan trawl, bagan apung) Sering terjadi banjir rob Kurang pembinaan teknis dan kelembagaan
138
155
140
118
114
665
1
116
142
84
86
112
540
2
99
81
117
109
102
508
3
83
80
74
94
72
403
5
53
66
59
70
61
309
6
105
110
70
75
82
442
4
44
69
62
46
56
277
7
40
54
67
45
51
257
8
2 3
4 5 6 7 8
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
V-5
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
3.4. PENETUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH MENDALOK DI KABUPATEN PONTIANAK Penentuan prioritas program pengembangan desa pesisir tangguh mendalok ini dilakukan dalam upaya menentukan program utama yang harus dikerjakan segera pada tahun ini, untuk selanjutnya dibuat program serupa pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini perlu dilakukan mengingat keterbatasan dana yang tersedia pada program RPDPT ini, dan rencana program yang sudah ada nantinya akan dapat menjadi acuan dalam upaya menarik instasi lain untuk turut membangun desa pesisir tangguh mendalok ini. Kondidi desa yang secara umum menjadi sasaran dari program ini tentunya akan menjadi tolak ukur untuk penyusunan program agar permasalahan desa yang ada bisa teratasi.
3.4.1. Tindakan yang layak dilakukan dan peringkat tindakan untuk mengatasi masalah Desa Mendalok Setelah disusun rangking permasalahan yang dijumpai di Desa mendalok dan ditelusuri penyebabnya, kemudian ditentukan alternatif tindakan. Berdasarkan alternatif tindakan yang ditawarkan, masyarakat secara partisipatif menentukan tindakan yang layak dilakukan untuk mengatasi permasalahan di desa tersebut (Tabel 5.3.). Ada 8 tindakan yang layak dilakukan untuk mengatasi masalah di Desa Sungai Dungun, yaitu 1) Mengupayakan perbaikan dimensi steigher secara bertahap, 2) melakukan perbaikan jalan lingkungan secara bertahap baik secara swadaya maupun mengusulkan program pemerintah, 3) membentuk lembaga permodalan seperti koperasi dan sejenisnya, 4) memberikan pelatihan dan keterampilan terhadap pemuda yang lulusan SMA, 5) mengusulkan pembangunan sarana pendidikan, 6) melakukan penerapan ko manajemen penangkapan, 7) melakukan pemasangan tanggul, 8) melakukan pembinaan dan pendampingan teknis terhadap kelembagaan yang ada di desa mendalok. Dari tindakan yang layak dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di Desa mendalok, disusunlah urutan peringkat tindakan dengan melibatkan perwakillan masyarakat yang ikut serta dalam PRA, dengan hasil sebagaimana tertera pada Tabel 5.3 dibawah ini. Tindakan yang menduduki peringkat 1 sampai 5 berturut-turut adalah mengupayakan perbaikan dimensi steigher, membentuk lembaga permodalan, melakukan perbaikan jalan lingkungan, melaksanakan pendidikan dan peningkatan keterampilan bagi para pemuda pemudi yang lulusan SMA, mengusulkan pembangunan sarana pendidikan, penerapan ko manajemen, melakukan pembinaan teknis manajemen kelembagaan dan melakukan pemasangan tanggul. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
V-6
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Tabel 3.4. Pengkajian Tindakan pemecahan masalah desa Mendalok, kecamatan Sungai Kunyit, Pontianak.
No
Masalah
Penyebab
Potensi banyak perahu nelayan yang merapat untuk menambatkan dan mendaratkan ikan aksesabilitas masyarakat cukup tinggi
1
Steigher tidak memadai
kurangnya respon masyarakat dan perhatian pemerintah
2
Jalan lingkungan tidak memadai
belum ada program pembangunan yang menyentuh dan rendahnya upaya masyarakat
3
Tidak ada lembaga permodalan dan akses peminjaman ke bank
aktivitas wirausaha dan perdagangan cukup tinggi
4
Rendahnya ketrampilan (remaja tamat SMA)
5
Minimnya sarana pendidikan (tidak ada SD di jalur sutera)
belum ada upaya dari masyarakat untuk membentuk lembaga permodalan dan dukungan jaminan pemerintah belum ada upaya intensif pelatihan untuk peningkatan ketrampilan belum ada usaha untuk merintis peningkatan sarana pendidikan
6
Susah mendapatkan ikan (ada nelayan trawl, bagan apung)
belum diterapkan aturan pelarangan dan zonasi penangkapan yang jelas
sumberdaya ikan cukup tinggi
tingginya tenaga kerja dan potensi ekonomi cukup banyak anak usia sekolan yang ada di desa ini
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
Alternatif tindakan pemecahan masalah perbaikan dimensi Steigher
perbaikan jalan lingkungan secara swadaya dan program pemerintah
merintis pembentukan lembaga permodalan dan membuka akses dengan bank melalui penjaminan oleh instansi terkait pelatihan dan pembinaan
mengupayakan pembangunan sarana melalui program pemerintah atau lembaga pendidikan swasta sosialisasi peraturan yang ada, mengusulkan aturan penggunaan alat atau zonasi penangkapan
Tindakan yang layak mengupayakan perbaikan dimensi secara bertahap
perbaikan jalan lingkungan secara bertahap baik swadaya maupun mengusulkan program pemerintah membentuk lembaga permodalan semacam koperasi
pelatihan dan pendidikan ketrampilan
mengusulkan pembangunan saran pendidikan
penerapan komanajemen penangkapan
III-1
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 7
Sering terjadi banjir rob
kondisi alami dan degradasi lingkungan akibat aktivitas manusia
Daerah tertentu tidak terjangkau banjir
8
Kurang pembinaan teknis dan kelembagaan
Kurang pembinaan teknis dan kelembagaan
Potensi masyarakat dan organisasi besar
membuat benteng atau tanggul dan rehabilitas mangrov, serta antisipasi daerah rawan bencana pelatihan, pembinaan dan pendampingan teknis dan kelembagaan
pemasangan tanggul
pembinaan dan pendampingan teknis / kelembagaan
Tabel 3.5. Penentuan peringkat Tindakan Desa mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak. N o
Tindakan yang layak
Pemenuh an kebutuha n orang banyak
Dukungan peningkatan pendapatan masyarakat
Dukun gan potens i
Juml ah nilai
Uruta n perin gkat
1
mengupayakan perbaikan dimensi secara bertahap
134
132
124
390
1
2
perbaikan jalan lingkungan secara bertahap baik swadaya maupun mengusulkan program pemerintah
120
81
118
319
3
3
membentuk lembaga permodalan semacam koperasi
104
128
108
340
2
4
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan
81
94
83
258
4
5
mengusulkan pembangunan saran pendidikan
85
69
79
233
5
6
penerapan komanajemen penangkapan
66
82
66
214
6
7
pemasangan tanggul
50
37
45
132
8
8
pembinaan dan pendampingan teknis / kelembagaan
53
62
60
175
7
3.4.2. Keunggulan Desa Mendalok. Berdasarkan
hasil kegiatan
PRA
yang
dilakukan
bersama
perwakilan
masyarakat, terungkap beberapa hal yang menjadi keunggulan yang dimiliki oleh desa Mendalok yang mungkin juga dimiliki oleh desa yang lain (Tabel 5.5.). Dengan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III-2
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak keunggulan-keunggulan yang ada di desa inilah yang kemudian membuat masyarakat desa Mendalok menjadi betah untuk tinggal dan menetap di desa ini. Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh desa Mendalok berdasarkan hasil PRA yang telah dilakukan diantaranya adalah kondisi keamanan yang kondusif, kebersamaan dan kekeluargaan antar warga, potensi sumberdaya perikanan mendukung untuk kehidupan nelayan, kemudahan berusaha, kondisi alam yang indah, dan kemudah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi keamanan yang kondusif di Desa Mendalok terlihat dari sangat jarang terjadi keributan apakah itu dengan desa lainnya apalagi dengan sesama warga desa. Masyarakat hidup dalam suasana yang aman, jauh dari pertikaian antar warga maupun pencurian yang bisa meresahkan. Seperti lazimnya kehidupan di sebuah desa, di desa Mendalok masyarakatnya juga hidup berdampingan dalam suasana kekeluargaan. Sehingga, meskipun bukan merupakan satu keluarga, dalam berinteraksi sehari-hari kehidupan masyarakatnya seperti dalam kehidupan sebuah keluarga besar. Potensi sumberdaya perikanan kekayaan laut dari desa ini dapat mendukung untuk kehidupan nelayan. Kelebihan ini sungguh sangat luar biasa, sehingga kapan pun mereka turun melaut selalu mendapatkan hasil dan tidak pernah kosong dari hasil tangkapan. Meskipun jenis ikan yang diperoleh tidak selalu sama dalam setiap malamnya, namun dari sisi ketersediaan ikan yang bisa ditangkap selalu ada. Karena memiliki kekayaan laut yang banyak, ditambah lagi potensi daratan yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, maka bagi warga desa Mendalok sangat mudah sekali untuk mencari penghasilan asal mau bekerja keras. Kondisi alam yang indah dengan hamparan laut yang luas tentunya memberikan kesan tersendiri bagi warga desa, sehingga kecintaan terhadap desanya selalu tinggi. Kelebiha berupa keindahan alam ini membuat masyarakat mendalok mengungulkan desa ini. Dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari, asalkan mau berusaha dengan bersungguh-sungguh maka akan sangat mudah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari karena banyak hal yang bisa di kerjakan di desa ini dengan segala potensi sumber daya alamnya yang bisa menghasilkan uang, asalkan mau bekerja keras.
Tabel 3.6. Keunggulan Desa Mendalok berdasrkan persepsi masyarkat No. 1.
Keunggulan Kondisi keamanan kondusif
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
skor
Rangking
7
I
III-3
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
3.5.
2.
Kebersamaan dan kekeluargaan antar warga
5
II
3.
Potensi sumberdaya perikanan mendukung untuk kehidupan nelayan
3
III
4.
Kemudahan berusaha
3
IV
5.
Kondisi alam yang indah
1
V
6.
Mudah memenuhi kebutuhan sehari-hari
1
VI
METODE PENDEKATAN PERENCANAAN Dalam penyusunan rencana pengembangan desa pesisir tangguh Desa
Mendalok ini menggunakan pendekatan perencanaan partisipatif (Partisipatory Rural Appraisal atau PRA) yang melibatkan peran serta masyarakat, khususnya terkait upaya menjamin adanya representasi suara (aspirasi) dari berbagai lapisan masyarakat desa dalam keputusan (hasil perencanaan). Hal ini sejalan prinsip perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diantaranya dengan melibatkan peran serta masyarakat setempat dan pemangku kepentingan. Untuk melengkapi data PRA juga dilakukan survey terhadap komponen masyarakat yang dilakukan dengan pendekatan purposif sampling. 3.6. PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF Pemahaman pedesaan secara partisipatif (participatory rural appraisal atau PRA) merupakan cara untuk memahami secara partisipatif dari seluruh komponen masyarakat desa mengenai masalah pembangunan di pedesaan/daerah urban dan upaya antisipasi yang dibutuhkan dengan memperhitungkan kendala dan seluruh potensi sumberdaya yang tersedia. Melalui pendekatan partisipatif tersebut, dapat dipahami masalah sebenarnya yang dialami masyarakat desa/masyarakat setempat. Begitu pula kegiatan atau inovasi teknologi yang dibutuhkan dapat berbeda antara versi masyarakat dengan tim fasilitator, bergantung kepada kondisi ilmu pengetahuan dan teknologi masing-masing.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III-4
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Gambar 4.1. Kegiatan PRA di Desa Mendalok
Penggunaan metode PRA pada perencanaan pembangunan Desa Mendalok pada dasarnya ditujukan untuk memadukan kedua kondisi pengetahuan yang dimiliki oleh tim fasilitator dan masyarakat. Melalui PRA diharapkan dapat digali secara mendalam potensi yang dimiliki dan masalah yang dihadapi masyarakat dalam mengembangkan desa sehingga dapat diidentifikasi dan ditentukan upaya antisipasi yang efektif dan efisien melalui inovasi teknologi/kelembagaan dalam membangun desa tersebut. PRA dilakukan oleh pelaksana kegiatan yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dengan melakukan pengamatan/identifikasi potensi dan masalah yang berkaitan dengan pengembangan desa pesisir. Kemudian berdasarkan hasil pengamatan tersebut disusunlah rumusan program yang diperlukan guna mengembangkan desa pesisir. Dalam metode PRA, peran aktif masyarakat dan pemangku kepentingan terkait, sangat diharapkan partisipasinya. Untuk mencapai target tersebut, kegiatan PRA ini dilakukan di lapangan atau dalam ruangan dimana masyarakat berperan secara aktif yang dipandu oleh para fasilitator. Aspek utama yang dikumpulkan dalam PRA ini adalah alur pikir pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Pelaksanaan PRA dalam rangka merumuskan perencanaan kegiatan pada Program Pengembangan Desa Pesisir di Desa Mendalok ini untuk memperoleh informasi
riil
dari
masyarakat
mengenai
kondisi
desa
serta
permasalahan-
permasalahan yang dihadapi desa dan juga untuk megetahui keungggulan-keuggulan yang diimiliki desa.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III-5
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Proses perencanaan yang bersifat partisipatif meliputi: a. Koordinasi dengan instansi terkait Dalam penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh di Desa Mendalok Kabupaten Pontianak ini, dilakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait antara lain: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pontianak, Bappeda Kabupaten Pontianak, BPS Kabupaten Pontianak, Kantor Kecamatan yang memiliki daerah pesisir di kabupaten Pontianak, Kantor Desa yang memiliki daerah pesisir di daerah kabupaten Pontianak untuk mengumpulkan data sekunder yang akan digunakan sebagai dasar arahan perencanaan pembangunan desa. Kegiatan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh harus dikonfirmasikan dan disampaikan kepada Dinas terkait, serta dijelaskan maksud dan tujuan yang diharapkan. b. Sosialisasi dan Pengorganisasian masyarakat Melakukan kegiatan sosialisasi kepada Pemerintah Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, PKK dan warga lainnya tentang maksud dan tujuan dilakukannya perencanaan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh di DesaMendalok ini. c. Pengumpulan data dan informasi Melakukan pengumpulan data potensi yang ada di Desa mendalok. Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dengan mendatangi kantor kepala desa untuk memperoleh profil desa, kantor kecamatan untuk mendapatkan profil kecamatan, sehinga akan diketahui permasalahan dan potensi yang dimiliki desa, yang dapat menjadi acuan perencanaan programpengembangan desa. Dapat pula mengumpulkan data dari BPS Kabupaten Pontianak untuk mendapatkan data Kecamatan
dalam
angka.
Data
tersebut
mencakup
data
penduduk,
penggunaan lahan, perumahan, infrastruktur, fasilitas, utulitas, ekonomi, dan kebijakan sektor. Sedangkan data primer dapat diperoleh dengan observasi dan wawancara kepada masyarakat setempat. d. Klarifikasi dan Verifikasi Data Dari data dan informasi yang telah terkumpul masih harus dipastikan terutama yang berhubungan dengan kerusakan fisik. Usulan-usulan dan masukan dari masyarakat pesisir perlu direview kembali pada instansi yang terkait.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III-6
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak e. Konsultasi Publik/Musyawarah Desa Pelaksanaan diskusi ini dilakukan dengan komponen mastyarakat setempat terutama dengan kepala desa, ketua badan pemusyawaratan desa, ketua kelompok nelayan,pemuka agama dan tokoh masyarakat tempatan, serta perwakilan dari anggota masyarakat desa mendalok itu sendiri baik dalam kapasitasnya sebagai petani, pekerja swasta terlebih lagi dari kalangan nelayan. f. Identifikasi Isu Permasalahan Strategis dan Pemecahan Dilakukan kegiatan identifikasi dan verifikasi permasalahan yang tengah dihadapi oleh masyarakat desa, kemudian mencari solusi dari permasalahan yang tengah dihadapi oleh masyarakat desa. g. Konsultasi Publik II Melakukan kegiatan diskusi bersama masyarakat desa, terutama dari perangkat pimpinan desa mendalok, ketua kelompok nelayan, tokoh masyarakat, dan SKPD terkait, untuk mengidentifikasi prioritas masalah dan program perencanaan pengembangan Desa Pesisir Tangguh. Setelah dilakukan
identifikasi
usulan
program
dilanjutkan
dengan
melakukan
pengelompokan usulan program pengembangan desa pesisir tangguh berdasarkan pada 5 program bina yaitu bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan dan infrastruktur, serta bina siaga bencana dan perubahan iklim. h. Usulan Program Prioritas Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Hasil dari usulan program masyarakat desa selanjutnya, dilakukan sinkronisasi dengan program yang telah ditetapkan. Kemudian akan dilanjutkan dengan rencana usulan program prioritas rehabilitasi dan rekonstruksi.
Gambar 4.2. Identifikasi potensi Desa Mendalok
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
III-7
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak BAB IV. KETERKAITAN DENGAN RENCANA LAIN
Realitas desa-desa yag berada di kawasan wilayah pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni: (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir. Tercatat, pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa pesisir mencapai angka 7 juta jiwa yang terdapat pada 10.639 Desa Pesisir; (2) tingginya kerusakan sumberdaya pesisir baik; (3) rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) rendahnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Keempat persoalan pokok ini juga memberikan andil terhadap tingginya kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi pada desa-desa pesisir Atas dasar realitas di atas, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) menginisiasi suatu program inovatif untuk memberi spirit gerakan baru bagi kebangkitan dan kemajuan desa-desa pesisir di wilayah Indonesia yaitu Pengembangan Desa Pesisir Tangguh yang selanjutya disingkat menjadi program PDPT. Kementerian Kelautan perikanan (KKP) sejak berdiri telah melaksanakan sejumlah program dan kegiatan yang berbasis pada upaya untuk menunbuhkembangkan kawasan-kawasan pesisir yang ada di wilayah Indoneisa yang pada akhirnya bertujuan untuk dapat meningkatkan tingat kesejahteraan masyarakat pesisir itu sendiri. Saat ini kurang lebih 4.000 desa pesisir dari 10.639 desa pesisir di Indonesia telah tersentuh pembangunan kelautan dan perikanan. Dengan demikian masih terdapat 6.639 desa pesisir yang belum terjangkau program dan kegiatan pembangunan di wilayah pesisir. Direktorat Jenderal KP3K mempunyai pengalaman yang cukup kuat dan panjang dalam memberdayakan masyarakat pesisir. Hal tersebut terwujudkan dalam beberapa program Pemberdayaan masyarakat pesisir diantaranya Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) yang telah menghasilkan 6 unit BPR Pesisir, 113 Unit Swamitra Mina, 25 Unit Baitul Qiradh, 112 unit Simpan Pinjam, 269 Koperasi, 242 Unit SPDN dan 187 Unit Kedai pesisir. Selain PEMP program lainnya yang pernah dilakukan Ditjen KP3K yaitu Pengelolaan Lingkungan Berbasis
Pemberdayaan
Masyarakat
(PLBPM).
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Laporan Akhir
Program
PLBPM
berhasil
IV-1
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak membangun 312 unit rumah nelayan, perbaikan 2.136 Unit rumah nelayan, 3.664 unit penyediaan sarana air bersih, penyediaan sarana penerangan sebanyak 24.557 unit, dan penanaman mangrove dis ejumlah wilayah pesisir di Indonesia. Pengalaman program diatas menguatkan keyakinan Ditjen KP3K untuk menginisiasi program PDPT. Sebagai sebuah kebijakan, PDPT memiliki makna strategis, pertama, PDPT merupakan implementasi konkrit dari 11 prioritas nasional Kabinet Indonesia Bersatu tahun 2011-2014.
Selain itu, PDPT merupakan
implementasi kebijakan presiden terkait peningkatan dan perluasan program prorakyat (khususnya program peningkatan kehidupan nelayan); dan kedua, PDPT merupakan wujud dari intervensi KKP dalam hal: (1) menata dan meningkatkan kehidupan
desa
pesisir/nelayan
berbasis
masyarakat;
(2)
kegiatan
yang
menghasilkan keluaran (output) secara fisik yang dapat memberikan manfaat riil bagi masyarakat pesisir, sesuai dengan permasalahan dan prioritas kebutuhan masyarakat; (3) pembelajaran secara tidak langsung kepada masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil agar dapat menemukan cara-cara pemecahan masalah dan kebutuhannya sendiri dengan memberdayakan segenap potensi yang ada; dan (4) masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Kementarian Kelautan dan Perikanan akan menginisiasi program PDPT ini di 162 desa pesisir (dengan 3 desa per Kabupaten/Kota) pada 54 Kabupaten/Kota terpilih dari total 6.639 Desa Pesisir yang menjadi sasaran PDPT dengan kriteria, sebagai berikut: berada diluar catchment area PPI; mempunyai kondisi lingkungan permukiman kumuh; kondisi penduduk relatif miskin; terjadi degradasi lingkungan pesisir; tingkat pelayanan dasar rendah; rawan bencana dan perubahan iklim; dan mendukung prioritas Rencana Strategis KKP. Selanjutnya untuk desa-desa pesisir lainnya akan terus digarap pada tahun-tahun berikutnya. PDPT merupakan aksi yang menitikberatkan pada coastal village community dimana partisipasi komunitas desa pesisir sangat menentukan keberhasilan dan keberlanjutan program ini. Namun demikian, peran pemerintah (pusat maupun daerah) sebagai fasilitator tidak dapat diabaikan sebagai faktor pendorong untuk mewujudkan desa pesisir yang tangguh. Oleh karenanya, diperlukan bina program yang berorientasi pada penyelesaian persoalan-persoalan pokok yang dihadapi komunitas desa pesisir. Bina Program PDPT tersebut diterjemahkan kedalam lima bina, yakni bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan, dan bina siaga bencana.
Pengkategorian bina program tersebut, terus mengalami
penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Laporan Akhir
IV-2
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak
Model pengembangan PDPT terdiri atas tiga bagian, yaitu : (1) rencana pengembangan desa pesisir; (2) penguatan kapasitas kelembagaan; (3) pencapaian kegiatan sebagai tujuan PDPT. Dengan demikian, muara dari model PDPT adalah terjadinya pengentasan kemiskinan, keberlanjutan kelembagaan masyarakat, kelestarian lingkungan, kemandirian keuangan desa dan kesiapsiagaan terhadap bencana dan perubahan iklim. Untuk mewujudkan ketangguhan desa diperlukan kebijakan berupa fokus pengembangan kegiatan yang berorientasi pada penyelesaian persoalan-persoalan pokok yang dihadapi masyarakat desa pesisir. Pada Tahun 2012 ini akan direalisasikan di 16 kabupaten/kota (48 desa) di 16 Provinsi seluruh Indonesia. Kabupaten/kota sasaran awal program itu diantaranya meliputi Asahan, Pesisir Pantai Sumatera Barat, Kaur, Tangerang, Sukabumi, Pacitan, Kendal, Pontianak, Kulon Progo, Banjar, Kota Waringin Barat, Parigi Moutong, Pinrang, Bau Bau, Seram Bagian Barat dan Teluk Wondama. Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu dari 16 Provinsi se Indonesia yang dipilih oleh KKP untuk PDPT. Tepatnya di Kabupaten Pontianak yang merupakan tahap awal PDPT di Kalimantan Barat. Ada Tiga Desa Pesisir di Kabupaten Pontianak yakni Desa Semudun, Mendalok dan Sui Dungun menjadi target pemberdayaan dalam Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) pada Tahun 2012. Dalam konsep penyusunan program PDPT, rencana kerja yang disusun merupakan rencana kerja yang telah terintegrasi dengan RPJMDes yang telah disusun sebelumnya, sehingga usulan-usulan program yang ada dalam PDPT bersifat komplementery dari program RPJMDes yang telah disusun sebelumnya, dengan demikian bagi desa-desa yag dijadikan sebagai pilotproject dari PDPT diharapkan akan terjadi akselesarai / percepatan pembangunan di desa tersebut. Dalam konsep PDPT juga membuka ruang yang luas bagi pihak kementerian atau instansi lain diluar instansi Kelautan dan perikanan untuk melaksanakan program pembangunan didesa PDPT. Mengingat fiokus PDPT yang cukup luas termausk didalamnya pengembanagan sarana dan prasaraan tentunya akan sangat dibutuhkan intervensi dari instansi lain untuk terlibat dalam pelaksanaan program PDPT seperti Dinas Pekerjaan Umum terkait dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan sarana pendukung lain, Kementerian Agama untuk melakukann bina manusia dan pelestarian nilai-nilai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Laporan Akhir
IV-3
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak budaya lokal, termasuk tentunya yang paling berperan adalah Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai inisiator program PDPT.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Laporan Akhir
IV-4
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak
BAB V RENCANA PENGEMBANGAN DESA MENDALOK
5.1. FOKUS PROGRAM PDPT DESA MENDALOK Secara umum Kebijakan yang diperlukan dalam pengembangan Desa Mendalok di Kabupaten Pontianak dalam kerangka Rencana Pengembangan Desa PesisirTangguh tetap mengacu kepada program pengembangan bina manusia, bina usaha, bisa sumber daya, bina lingkungan dan infrastruktur serta bina siaga bencana dan perubahan iklim.
1. Bina Manusia meliputi kegiatan : Kegiatan bina manusia merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia dalam rangka mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat baik formal maupun informal, memperluas dan meningkatkan kerja sama, memperbaiki budaya kerja, gotong royong, tanggung jawab, disiplin, dan hemat serta mengilangkan sifat negatif dan konsumtif. Bina Manusia meliputi kegiatan : a)
Peningkatan pendidikan (kesadaran untuk berpendidikan tinggi), pengetahuan dan keterampilan
b)
Peningkatan kualitas kesehatan melalui peningkatan sarana prasarana kesehatan, penyediaan obat-obatan dan kualitas tenaga kesehatan.
c)
Peningkatan kapasitas SDM Perikanan Tangkap, Budidaya, dan Pengolahan Hasil Perikanan
d)
Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
2. Bina Usaha Bina usaha merupakan kegiatan yang mencakup peningkatan ketrampilan usaha, perluasan mata pencarian alternative, pegelolaan bisnis skala kecil dan penguasaan teknologi. Selain itu, kegiatan pada kelompok ini juga mencakup pengelolaan dan mempermudah akses terhadap sumberdaya, teknologi, modal, pasar dan informasi pembangunan. Sehingga melalui program ini akan terbangun kemitraan dengan pelaku Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
V-1
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak usaha dan terbangun sistim insentif administrasi serta pendanaan secara formal dan informal. Kegiatan Bina Usaha, meliputi : a) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan dalam upaya penanganan mutu hasil tangkapan, baik selama proses produksi maupun paska produksi. b) Membangun Cool Chain System (CCS) pada sentra-sentra produksi perikanan tangkap dan budidaya. c) Meningkatkan Pengawasan dan Pengujian Mutu Produk Hasil Perikanan. d) Pengembangan teknologi tepat guna bagi kegiatan perikanan budidaya dan penangkapan, pertanian dan peternakan. e) Melakukan pembinaan dan pelatihan mutu produk lokal bagi masyarakat. f)
Pengembangan jaringan pemasaran produk perikanan.
g) Penguatan kelembagaan keuangan mikro yang mempermudah akses permodalan sektor perikanan h) Peningkatan jumlah dan penyebaran lembaga keuangan mikro i)
Memberikan bantuan permodalan melalui pemberian pinjaman lunak
j)
Upaya menangani musim paceklik melalui tabungan bersama dalam kelompok nelayan
3. Bina Sumber daya Bina sumberdaya adalah kegiatan yang menitikberatkan pada upaya memperkuat kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya, revitalisasi hak ulayat dan hak masyarakat lokal, penerapan monitoring, controlling, surveillance dengan prinsip partisipasi masyarakat lokal penerapan teknologi ramah lingkungan, mendorong pengembangan teknologi asli, merehabilitasi habitat, konservasi dan memperkaya sumberdaya.
a) Mengembalikan fungsi kawasan hutan mangrove yang mengalami kerusakan. b) Memantau terhadap kegiatan yang di perbolehkan di kawasan konservasi. c) Meningkatkan upaya perlindungan kawasan konservasi khususnya eksosistem mangrove dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitasi yang berlebihan. d) Memulihkan kondisi sumberdaya alam untuk kembali berfungsi optimal sebagai penyeimbang lingkungan dengan melakukan rehabilitasi dan penanaman mangrove. e) Meningkatkan kapasitas pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dengan melibatkan semua stakeholder. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
V-2
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak
4. Bina Lingkungan dan Infrastruktur Kegiatan ini mencakup pembangunan infrastruktur, rehabilitasi vegetasi pantai dan pengendalian dan pencemaran melalui pendekatan perencanaan dan pembangunan secara spasial dalam rangka mendorong peningkatan peran masyarakat pesisir dalam penataan dan pegelolaan lingkungan sekitarnya. a) Membangun dan mengembangkan jaringan infrastruktur transportasi jalan dengan kualitas dan konstruksi yang baik sesuai dengan kondisi wilayah. b) Membangun
dan
mengembangkan
jaringan
infrastruktur
transportasi
yang
terintegrasi serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa (jaringan jasa distribusi). c) Membangun dan mengembangkan jaringan infrastruktur sumberdaya air mendukung
upaya konservasi
dan
pendayagunaan sumberdaya
air,
untuk serta
pengendalian daya rusak air. d) Meningkatkan akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman seperti air bersih, persampahan sanitasi, telekomunikasi energi dan listrik. e) Membangun dan mengembangkan jaringan infrastruktur publik dan aparatur. 5. Bina Siaga Bencana dan perubahan Iklim Merupakan kegiatan yang menitikberatkan pada usaha-usaha pengurangan resiko bencana dan perubahan iklim. Sedangkan kegiatan bina siaga bencana hanya ada satu aktivitas, yaitu Penyediaan papan informasi.
a) Sosialisasi bahaya dan penanganan bencana alam pesisir b) Mitigasi bencana alam pesisir baik secara soft-structure maupun hard-structure c) Menetapkan wilayah rawan bencana alam pesisir d) Mengembangkan jalur dan ruang evakuasi bencana pada wilayah yang rawan bencana alam pesisir e) Mengembangkan pengelolaan mitigasi bencana
5.2. Spirit Perencanaan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
V-3
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak Spirit perencanaan Program PDPT adalah kemandirian dan keberlanjutan, artinya bahwa PDPT ini direncanakan secara bersama-sama oleh masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat serta tidak hanya untuk satu (1) tahun tetapi tahun jamak hingga terwujud yang ditargetkan. Dengan demikian diharapkan hasil pelaksanaan pembangunan benarbenar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai target yang diharapkan tentu diharapkan partisipasi dan sinergisitas dari seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan, baik masyarakat maupun Pemerintahan dari tongkat desa, kecamatan, Kabupaten, Propinsi maupun Pusat.
5.3. Rencana Detail Kegiatan Berikut ini dipaparkan rencana detail kegiatan yang disusun berdasarkan musyawarah dan focus group
hasil
discusion (FGD) oleh masyarakat desa Mendalok yang
terangkum dalam Rencana Pengembangan Desa Pesisir untuk tahun 2012-2016.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
V-4
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
5.4. RENCANA PEMBANGUNAN DESA PESISIR TANGGUH MENDALOK PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MENDALOK TAHUN 2012 - 2016
No
Desa
: Mendalok
Kecamatan
: Sungai Kunyit
Kabupaten
: Pontianak
Program kegiatan
1
2
Tujuan kegiatan
3
Lokasi (RW/RT, Kampung)
Sasaran
4
5
Target
6
Sifat
Waktu pelaksanaan
B
L
R
P
7
8
9
10
2012
2013
2014
2015
Biaya 2016
11
Ket
Rp
Sumber
12
13
14
60.000.000
APBN/APBD
Pertanian
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ perindkop/ LLK-UKM /KKP
150.000.000
APBN/APBD
Perikanan
BINA MANUSIA 1
2
3
Penyuluhan pertanian dan pengadaan kios saprotan Pelatihan elektronik, bengkel motor dan kapal Pelatihan dan pembinaan kelompok nelayan
Meningkatkan produktivitas pertanian
Dsn. Durian, Telaga Putih
kelompok tani
Meningkatkan ketrampilan dan menambah mata pencaraian masyarakat Meningkatan kelembagaan kelompok, menambah kemampuan dalam bidang pengolahan
Dsn. Mendalok, pemuda durian, Telaga Putih
10 orang
Dsn. Mendalok
3 kelompok nelayan (60 orang)
kelompok nelayan
5 kelompok tani
√
√
√
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa
√
V-5
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
hasil tangkapan
4
5
6
7
8
9
Pelatihan SDM Desa Pengelolaan SDA Pesisir
Meningkatkan pengetahuan pengelolaan SDA yang lestari Meningkatkan pengetahuan pembudidaya
Dsn. Mendalok, Masyarakat durian, Telaga mendalok Putih , Mandala
500 orang
Dsn. Mendalok, pembudiday durian, Telaga a Putih , Mandala
60 orang
Pelatihan Pengolahan ikan
Meningkatkan pengetahuan Pengolah ikan
Dsn. Mendalok, pengolah durian, Telaga Putih , Mandala
60 orang
Penyuluhan Penanaman Mangrove
Meningktkan kesadaran pentingnya mangrove di wilayah pesisir Meningkatkan incam masyarakat
Dsn. Mendalok, Masyarakat durian, Telaga Putih , Mandala
100 Orang
Dsn. Mendalok, Masyarakat durian, Telaga Putih , Mandala
20 Orang
Meningkatkan jalinan kerjasama
Dsn. Mendalok, Masyarakat
20 Orang
Pelatihan budidaya ikan,lele kepiting
Pelatihan Pertukangan dan kerajinan Pelatihan Pemasaran hasil perikanan
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ lingkungan/ /kehutanan/ KKP
√
√
√
√
150.000.000
APBN/APBD /swadaya
Perikanan
√
√
√
√
150.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ KKP/Perind akop
√
√
√
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ lingkungan/ /kehutanan/ KKP
√
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop /LLK-UKM
√
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ KKP/Perind akop
√
√
√
124.000.000
APBN/APBD
perikanan/ Perhubuha n /PU/KKP
BINA LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR Perbaikan dimensi steigher
Menambah panjang steigher seluas 150 m panjang, lebar 1,5 m
Dsn. Mendalok
nelayan
steigher dengan ukuran 150 x 1,5 m
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa
V-6
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
2
3
4
5
6
7
Pengerukan alur kapal dan perluasan dermaga
Normalisasi alur sungai sedalam 3 m, lebar 12 , dengan panjang alur 180 m
Dsn. Mandala
Pembangunan jalan lingkungan (Dusun Mandala Gg Sambas dan Gg. Niswa)
Memperlancar mobilisasi dan transportasi masyarakat
Dsn. Mandala
Rehabilitasi jembatan (goronggorong) Gg. Niswa, jembatan steher 1 dan jembatan besar lama Pembangunan sarana pendidikan
Memperlancar mobilisasi dan transportasi masyarakat
Dsn. Mandala
Meningkatkan jumlah anak usia sekolah yang mengikuti pendidikan Meningkatkan produktivitas penangkapan dan mengeliminasi komplik antar nelayan Mengurangi ancaman banjir dan innterusi air asin
Dsn. Mendalok
Penerapan teknologi penangkapan
pembuatan pintu air
nelayan
masyarakat
masyarakat
anak-anak usia SD
Alur sungai sepanjang 180 M, L = 12 m, kedalaman = 3 Jalan sepanjang 208 m di Gg. Sambas dan 60 m di Gg. Niswa terlaksanany a perbaikan 3 buah jembatan tersebut
√
√
√
√
√
APBN/APBD
APBN/APBD
PU / Perhubung an/perikana n/KKP
22.500.000
APBN/APBD
PU / Perhubung an/perikana n/KKP
100.000.000
√
49.880.500
√
1 buah SDN di jalur sutera √
Dsn. Mendalok, kelompok durian, Telaga nelayan Putih
penerapan ko manajemen bagi kelompok nellayan
Dsn. Mendalok
2 pintu air yang 1 pintu
masyarakat
√
PU / Perhubung an/perikana n/KKP
√
√
√
√
√
√
700.000.000
APBN/APBD
Diknas
√
√
√
√
200.000.000
APBN/APBD
Perikanan
√
√
170.000.000
APBN/APBD
PU
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa
V-7
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
8
9
10
11
12
13
Perbaikan drainase limbah rumah tangga
Pembuatan balai pertemuan nelayan
Rehab teras masjid, Penimbunan dan pemagaran halaman masjid
Pembangunan Paud
Memperlancar pembuangan limbah domestik
dsn. mandala
Meningkatkan intensitas pertemuan dan kualitas kelembagaan kelompok nelayan Memperbaiki kulaitas ibadah jemaah masjid
Dsn. Mendalok
Dsn. Mandala
masyarakat
kelompok nelayan
masyarakat
Meningkatkan kualitas anak
Dsn. Mandala
masyarakat
Pembangunan Gedung Pertemuan
Meningkatkan kemudahan dalam pertemuan
Dsn. Mandala
Perbaikan rumah tidak layak huni
Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat miskin
Dsn. Mendalok, masyarakat durian, Telaga pesisir Putih
masyarakat
drainase di kedua sisi Gg. Niswa dengan total panjang 840 m 1 buah saung pertemuan ukuran 6x10 m perbaikan teras masjid p = 44, l = 2 m penimbunan dan pemagaran masjid Terbangunan 1 unit paud Terbangunan 1 unit gedung pertemuan 25 rumah nelayan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
70.000.000
APBN/APBD
PU / /perikanan/ KKP
60.000.000
APBN/APBD
PU / /perikanan/ KKP
APBN/APBD
PU / /perikanan/ KKP/masya rakat
150.000.000
√
√
√
√
√
150.000.000
APBN/APBD
√
√
√
√
√
250.000.000
APBN/APBD
√
√
√
√
√
1.000.000.000
APBN/APBD
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa
V-8
PU / /perikanan/ KKP/masya rakat PU / /perikanan/ KKP/masya rakat Sosnakertr ans, Perikanan/ KKP
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
14
15
16
17 18
19
20
21
Peningkatan fasilitas penangkapan (kapal dan jaring untuk nelayan) Fasilitas olah raga
Pembangunan galangan kapal Pengusulan konversi penggunaan solar ke gas Pipanisasi (sumber air di darat)
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan MCK
Penambahan dimensi TPI di Ujung Steiger
Mningkatkan produktivitas penangkapan
Dsn. Mendalok, durian, Telaga Putih
nelayan
Meningkatkan kesehatan dan kekeluargaan masyarakat Mengatasi kesulitan dalam perbaikan kapal
Dsn. Mendalok
masyarakat
Mengatasi kesulitan dalam memperoleh BBM Mengatasi kesulitan dalam memperoleh air bersih
Dsn. Mendalok
Meningkatkan kelancaran transportasi
dsn. Mendalok,
Meningkatkan kesehatan masyarakat
Dsn. Mendalok
Meningkatkan kapasistas TPI
dsn. Mendalok
Dsn. Mendalok
dsn. Mendalok, telaga putih
10 orang √
kelompok nelayan Nelayan masyarakat
Masyarakat
masyarakat
nelayan
1 buah lapangan sepakbola 1 buah galangan kapal, ukuran 12 x 7m 50 orang nelayan tersalurkanny a air bersih yang ada di dusun telaga putih ke rumah warga Terlaksanany a pembanguna n jalan aspal 1 KM terlaksanany a rehabilitasi sara MCK di gg sambas penambahan dimmensi ukuran 5x6 m
√
√
√
√
√
√
√
94.000.000
APBN/APBD
Perikanan
100.000.000
APBN/APBD
Diknas
√
√
√
31.950.000
APBN/APBD
Perikanan/ perhubung an
√
√
√
60.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ perindustria n
√
√
√
√
200.000.000
APBN/APBD
PU/ Perikanan
√
√
√
√
300.000.000
APBN/APBD
PU/ Perikanan
10.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ KKP
90.000.000
APBN/APBD
Perhubung an/Perikan an/KKP
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa
V-9
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
22
Pembangunan Pasar Ikan
Meningkatkan perekonomias masyarakat
dsn. Mendalok
nelayan
Terbangunny a pasar ikan i unit
√
pembanguna n barau tepi sungai gg. Nelayan sepanjang 180 m
√
√
√
200.000.000
APBN/APBD
Perindakop /Perikanan/ KKP
200.000.000
APBN/APBD
PU/Perikan an/KKP
7.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ KKP/Lingku ngan/kehut anan
80.000.000
APBN/APBD
Perhubung n/Perikana n/KKP
75.000.000
APBN/APBD
Perhubung n/Perikana n/KKP
BINA SIAGA BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM 1
2
3
4
Pembarauan tepi sungai
Menghindari pendangkalan sungai
gg. Nelayan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
Dsn. Mendalok, masyarakat durian, Telaga Putih
tersedianya 4 buah papan informasi di pusat-pusat kegiatan masyarakat
Pengadaan lampu suar dan radio komunikasi
Meningkatkan kelancaran lalulintas kapal
Dsn. Mendalok
1 buah
Rumah Informasi
Meningkatkan layanan informasi nelayan
Dsn. Mendalok
Pembuatan papan informasi
masyarakat
nelayan
nelayan
√
√
√
√
√
1unit √
√
√
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa
V-10
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
5
6
7
8
9
10
Pasangan batu susun tanggul
Meningkatkan daya tahan tanggul dari erosi/longsor
Dsn. Mendalok
Pengadaan peralatan pertolongan
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Mendalok
Pembangunan Kubus Pemecah Ombak
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Mendalok
Pembangunan jalan evakuasi
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Mendalok
Pembentukan kelompok masyarakat Siaga Bencana
Membantu masyarakat dalam mengatasi bencana
Dsn. Mendalok
Pembentukan Kelompok Masyarakat Pengawas
Membantu pemerintah dalam pengawasan SDA secara swadaya
Dsn. Mendalok
nelayan
masyarakat
masyarakat
masyarakat
masyarakat, khususnya yang terkena bencana masyarakat
Terbangunny a pasangan batu sepanjang 2 KM Tersedianya alat pertolongan baik laut dandarat 3 Unit Tersedianya Kubus Pemecah Ombak 3 KM Tersedianya jalan evakuasi sepanjang 500 M berdirinya 1 buah kelompok masyarakat Siaga Bencana berdirinya 1 buah Pokwasmas
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
500.000.000
APBN/APBD
PU/Perikan an/KKP
100.000.000
APBN/APBD
PU/Perikan an/KKP
√
3.000.000.000.
APBN/APBD
PU/Perikan an/KKP
√
100.000.000.
APBN/APBD
PU/Perikan an/KKP
√
√
√
-
√
√
√
-
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa
APBN/APBD
APBN/APBD
V-11
Pariwisata/ perhubung an/Perikan an/KKP/Lin gkungan/ke hutanan Pariwisata/ perhubung an/Perikan an/KKP/Lin gkungan/ke
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
hutanan BINA SUMBERDAYA ALAM 1
2
3
4
5
Pembuatan papan informasi
Pembangunan Gate Wisata Mangrove
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
Dsn. Mendalok, masyarakat durian, Telaga Putih
Meningkatkan kecintaan terhadap SDA
Dsn. Mendalok, masyarakat
Pembangunan Jalan gertak inspeksi Mangrove
Meningkatkan monitoring mangrove
Dsn. Mendalok, masyarakat
Penanaman Manrove
Meningkatkan kelestarian mangrove dan penahan abrasi Meningkatkan kelestarian terumbu karang
Dsn. Mendalok, masyarakat
Rehabilitasi Terumbu Karang
P. Temajo
Masyarakat
tersedianya 4 buah papan informasi di wilayah tanaman mangrove dan muara sungai / TPI tersedianya 4 unit gate wisata di wilayah tanaman mangrove Jalan gertak inspeksi mangrove Terlaksanany a penanaman 50.000 pohon Terlaksanany a pembuatan terumbu karang 20 unit
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa
10.000.000
APBN/APBD
300.000.000
APBN/APBD
250.000.000
APBN/APBD
75.000.000
APBN/APBD
100.000.000
APBN/APBD
V-12
Perikanan/ KKP/Lingku ngan/kehut anan Pariwisata/ perhubung an/Perikan an/KKP/Lin gkungan/ke hutanan Perikanan/ KKP/Lingku ngan/kehut anan Perikanan/ KKP/Lingku ngan/kehut anan Perikanan/ KKP/Lingku ngan
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
BINA USAHA 1
2
3
4
Sarana air bersih (air minum)
Mengatasi kesulitan untuk memperoleh air bersih
Dsn. Mendalok
Pengolahan ikan Tipis, sosis ikan, nuget ikan dan terasi
Meningkatkan diversifikasi pengolahan ikan
Dsn. Mendalok
Pemasaran Hasil Ikan
Meningkatkan jangkauan penjualan
Dsn. Mendalok
Perbengkelan kapal nelayan
Meningkatkan kemudahan perbaikan
Dsn. Mendalok
Dsn. Mendalok
Penguatan organisasi pemuda dan perempuan desa
Membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan untuk memperoleh modal Meningkatkan partisipasi dalam perkembangan desa
Penguatan kelembagaan pemerintahan desa
Meningkatnya kinerja aparatur desa
Dsn. Mendalok, durian, Telaga
masyarakat
masyarakat
masyarakat
masyarakat
1 unity air bersih
√
√
4 kelompok usaha
√
√
2 kelompok usaha
√
√
1 kelompok usaha
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
10.000.000
APBN/APBD
PU/perikan an
160.000.000
APBN/APBD
Perindakop /perikanan/ KKP
90.000.000
APBN/APBD
Perindakop /perikanan/ KKP
90.000.000
APBN/APBD
Perindakop /perikanan/ KKP
BINA KELEMBAGAAN 1.
2.
3.
Membentuk lembaga permodalan / koperasi
Dsn. Mendalok, durian, Telaga Putih
masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro dan kecil masyarakat
masyarakat
berdirinya 1 buah koperasi simpan pinjam Terlaksana pembinaan
Terlaksana pembinaan
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Perindakop / Perikanan/ KKP/
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Perindakop Perikanan/ KKP/
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Pemdes Perikanan/ KKP/
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa
V-13
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
Putih
4.
Penguatan manajemen kelompok
Membantu kelompok dalam managemen
Dsn. Mendalok, Kelompok durian, Telaga Masyarakat Putih
Terlaksanany a pelatihan manajemen
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa
50.000.000
APBN/APBD
V-14
perindakop/ Perikanan/ KKP
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak
BAB VI. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
6.1 Monitoring dan Evaluasi Tahap monitoring dilakukan sejak awal proses pelaksanaan kegiatan dilakukan, yaitu pada saat dimulainya diskusi-diskusi intensif dengan masyarakat baik dalam bentuk diskusi informal maupaun dalam forun formal focus group discussion (FGD), pemetaan permasalahan desa yang melibatkan unsur impinan desa, tokoh masyarakat, pemuda, wanita dan pihak tenaga pendampiang desa, serta pada saaat pemetaan potensi desa. Kegiatan monitoring atau pemantauan diperlukan untuk dapat dengan cepat mendeteksi adanya potensi permasalahan yang akan timbul sebagai konsekuensi berjalannya program ditiap tahapan. Umpan balik yang diperoleh tersebut dapat dipergunakan untuk merumuskan permasalahan yang timbul dan sekaligus mencari alternatif pemecahannya. Dengan demikian tiap permasalahan dapat segera diatasi dan tidak terakumulasi menjadi permasalahan yang lebih berat. Permasalahan yang dihadapi biasanya menyangkut efektivitas pengelolaan program, konflik (kepentingan) antara berbagai pihak, permasalahan teknis terutama kegiatankegiatan yang berkaitan langsung dengan pengerjaan fisik seperti pembuatan atau perbaikan infrastruktur, kondisi alam (banjir, musim pasang surut tak menentu), kondisi keamanan, serta kondisi ekonomi mikro maupun makro (kenaikan harga, ketersediaan barang atau peralatan yang dibutuhkan). Faktor yang datang dari luar ataupun berasal dari proses kegiatan itu sendiri juga akan dapat mempengaruhi jalannya kegiatan. Karena itu monitoring sangat diperlukan untuk secara dini mendeteksi timbulnya faktor-faktor tersebut di atas, selain juga untuk memastikan bahwa proses pelaksanaan di lapangan sudah sesuai dengan proses perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Segenap masukan dan hasil pengamatan dari proses monitoring kemudian dievaluasi bersama dengan melibatkan masyarakat dan stakeholders lainnya. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui segala kelemahan dan kelebihan dari kegiatan yang diterapkan guna perbaikan kegiatan atau program dimasa mendatang.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-1
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak Pelibatan seluruh stakeholders merupakan sesuatu yang sangat penting, karena kegiatan yang diterapkan adalah milik bersama, sehingga perlu diketahui pula secara bersama setiap sisi yang menentukan keberhasilan dan kegagalannya. Kegiatan monitoring dan evaluasi harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini (Panduan ANSSP Volume 6-Monitoring dan Evaluasi dalam Muhammad Muktiali):
1. Berdasarkan pada standar yang diketahui bersama. Kegiatan monitoring dan evaluasi harus dilakukan berdasarkan standar, acuan, dan indikator keberhasilan dan kegagalan, kesalahan atau ketepatan, yang telah ditetapkan dan diketahui bersama. Karena itu, standar, acuan, dan indikator ini harus telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum program dijalankan dan disebarkan kepada pihak-pihak terkait. 2. Terbuka. Kegiatan monitoring dan evaluasi harus diketahui bukan hanya oleh pihak yang melakukan monitoring dan evaluasi, tetapi juga oleh pihak yang dimonitor dan dievaluasi. Bahkan juga boleh diketahui dan dilakukan pihak manapun sepanjang memakai standar, acuan, dan indikator monitoring dan evaluasi yang diketahui bersama. 3. Adil. Pemberlakuan standar, acuan, dan indikator kegiatan monitoring dan evaluasi harus sama antarwilayah dan antartingkatan. Pemakaian material bangunan yang dinyatakan benar di suatu wilayah tidak dapat dinyatakan salah di wilayah lain kecuali jika terdapat faktor kondisi alam. 4. Berorientasi solusi. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan pembahasan hasil-hasilnya harus diorientasikan untuk menemukan solusi atas masalah yang terjadi dan karena itu dapat dimanfaatkan sebagai pijakan untuk peningkatan kinerja. 5. Partisipatif. Perumusan standar, acuan, dan indikator serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan pembahasan hasil-hasilnya harus dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak yang dimonitor dan dievaluasi agar solusi yang direkomendasikan dapat menjadi agenda bersama.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-2
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak 6. Berjenjang. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan secara berjenjang, artinya sesuai dengan tingkatan.
6.2. Rantai Monitoring dan Evaluasi (M dan E) Dalam prosesnya, monitoring dan evaluasi pada dasarnya membutuhkan tiga pertanyaan dasar dalam merancang sistem monitoring dan evaluasi yang baik dan mampu terimplementasikan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah: 1.
What, yakni apa yang akan dimonitor dan dievaluasi
2. How, yakni metode dan instrumen yang akan digunakan dalam mengumpulkan insformasi dan membangun indikator 3.
Who, yakni pihak yang akan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi, baik itu internal maupun eksternal, institusi yang akan dilibatkan, dan sebagainya Dalam manajemen pembangunan, monitoring dan evaluasi merupakan tahap
terakhir yang dilakukan setelah Planning, Budgeting, dan Implementation. Hal ini didasarkan pada tujuan dari monitoring dan evaluasi itu sendiri yang bermanfaat dalam melihat kembali (feedback) mengenai sejauh mana proyek ataupun sebuah kegiatan telah berjalan (Lihat dalam Gambar : Kedudukan Monitoring dan Evaluasi dalam Siklus Manajemen Pembangunan).
6.3. Pengukuran Indikator Kinerja
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-3
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak Salah satu elemen penting dalam melakukan monitoring dan evaluasi adalah menyusun
indikator
kinerja.
Indikator
kinerja
merupakan
uraian
ringkas
dengan
menggunakan ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan. Indikator kuantitatif digunakan untuk mengukur sesuatu yang sifatnya terukur (measurable) dan obyektif. Indikator kuantitatif biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai absolut (jumlah), prosentase, rasio dan tingkatan. Sementara indikator kualitatif lebih bersifat subyektif karena biasanya menyangkut sikap, perilaku, penilaian dan perasaan seorang individu akan sesuatu hal. Untuk mendapatkan data indikator kualitatif dilakukan melalui interview terstruktur terhadap masyarakat. Indikator kinerja juga merupakan petunjuk (guideline) dalam rangka pencapaian tujuan atau sasaran, visi dan misi organisasi. Indikator kinerja dapat diterapkan untuk : (a) Input/Masukan; (b) Output/Keluaran; (c) Outcome; (d) Manfaat/benefit; (e) Dampak. Uraian masing – masing indikator dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Indikator Input/masukan Segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan keluaran yang ditentukan, misalnya dari: sumber dana (APBN/APBD, swasta, masyarakat), dukungan pemikiran (tenaga ahli, pendapat masyarakat), dukungan kebijakan (kebijakan pusat, kebijakan daerah). Ukuran masukan ini berguna dalam rangka memonitor jumlah sumber daya yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara dan mendistribusikan produk, kegiatan dan atau pelayanan. Contoh-contoh : Rupiah yang dibelanjakan untuk peralatan/bahan; Jumlah tenaga kerja yang diperlukan.
b. Indikator Output/keluaran Sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik maupun nonfisik, misalnya: rencana, kebijakan, program, tersosialisasi. Indikator keluaran dapat menjadi landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila target kinerjanya (tolok ukur) dikaitkan dengan sasaran-sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Karenanya, indikator keluaran harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit organisasi yang bersangkutan. Indikator keluaran (ouput) digunakan untuk memonitor seberapa banyak yang dapat dihasilkan atau disediakan. Contoh-contoh : Jumlah kegiatan yang dilaksanakan; Jumlah orang yang dilatih; Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-4
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak Jumlah dokumen yang diproses
c. Indikator Outcome Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak. Dengan indikator tersebut dapat diketahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan besar bagi masyarakat. Contoh-contoh : Jumlah hasil langsung dari kegiatan : – Jumlah peserta yang paham dan mempraktekkan pelatihan Peningkatan langsung hal-hal positif : – Peningkatan daya tahan bangunan – % Penambahan daya tampung siswa Penurunan langsung hal-hal negatif : – Penurunan areal yang terkena abrasi – Penurunan areal yang terkena banjir
d. Indikator Benefit/Manfaat Indikator manfaat menunjukkan hal yang diharapkan untuk dicapai bila keluaran dapat diselesaikan dan berfungsi dengan optimal. Manfaat sebuah program baru tampak setelah beberapa waktu kemudian khususnya dalam jangka menengah dan panjang. Contoh-contoh : Peningkatan hal yang positif dalam jangka menengah/panjang: – % Peningkatan kesempatan kerja – Peningkatan kegiatan ekonomi Penurunan hal yang negatif dalam jangka menengah/panjang: – Jumlah Penurunan penyakit diare – % Penurunan angka kesakitan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-5
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak e. Indikator Dampak Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak baru dapat diketahui dalam jangka menengah dan panjang. Contoh-contoh : Peningkatan hal yang positif dalam jangka menengah/panjang: – % Peningkatan pendapatan/kapita – Jumlah peningkatan PDRB Penurunan hal yang negatif dalam jangka menengah/panjang: – Jumlah Penurunan tingkat kemiskinan – % Penurunan tingkat kematian 6.4 Penilaian Ketangguhan Desa Desa Pesisir Tangguh merupakan tujuan/target yang akan dicapai oleh PDPT, oleh karena itu perlu ada indikator yang dapat dipakai untuk mengukur merupakan ketangguhan desa. Pada program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) mencakup lima aspek yaitu aspek bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan/infrastruktur dan bina siaga bencana. Kelima aspek tersebut kemudian dijabarkan dengan variabel dalam konsep CDRV berupa Variabel Karakteristik Umum (tetap) dan Variabel Karakteristik Khusus.
a. Variabel Karakteristik Umum (Tetap) 1. Ras dan Etnik Ras dan etnik adalah penggolongan masyarakat berdasarkan bahasa yang digunakan serta budaya yang melekat secara turun-temurun pada suatu kelompok masyarakat tertentu. Bahasa yang digunakan oleh suatu kelompok ras ataupun etnik seringkali menjadi kendala dalam akses informasi dan program yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga lainnya baik sebelum maupun sesudah terjadinya bencana. Kelompok etnis yang menganut budaya tertentu dalam membangun tempat tinggal serta penyesuaian diri terhadap kondisi alam yang diterapkan pada berbagai aspek kehidupan
juga
dapat
mempengaruhi
ketahanan
kelompok
tersebut
dalam
menghadapi, beradaptasi dan memulihkan diri dari bencana. Ras dan etnik dilihat dari 2 hal berikut, yaitu pola akulturasi etnik/ras di desa dan kemampuan masyarakat berbahasa Indonesia.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-6
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak 2. Usia Usia adalah lama hidup tiap individu dalam masyarakat. Tingginya populasi usia lanjut dan anak-anak dalam suatu kelompok masyarakat dapat menghambat proses evakuasi bencana. Anak-anak dan manula (manusia usia lanjut) juga merupakan bagian masyarakat yang paling rentan terhadap berbagai kondisi ekstrim akibat iklim dan bencana. Usia diukur berdasarkan proporsi penduduk usia produktif dan nonproduktif.
3. Pekerjaan Pekerjaan adalah sumber-sumber mata pencaharian yang menjadi tumpuan utama perekonomian
masyarakat.
Masyarakat
yang
melakukan
pola-pola
ekstraksi
sumberdaya alam sebagai sumber matapencaharian utamanya, cenderung lebih rentan terhadap bencana alam. Pekerjaan diukur berdasarkan Proporsi penduduk yang bekerja pada sektor pertanian dan perikanan dan keragaman usaha ekonomi masyarakat.
4. Pendidikan Pendidikan adalah jenjang sekolah yang dilalui oleh tiap-tiap individu dalam masyarakat. Masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah cenderung mengalami kendala dalam memahami informasi mengenai mitigasi bencana, serta mengalami
kendala
dalam
mengakses
informasi
pemulihan
pasca-bencana.
Pendidikan diukur berdasarkan jumlah penduduk yang menyelesaikan pendidikan SMP. Pendidikan dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu (1) mayoritas penduduk belum menyelesaikan pendidikan SMP, dan (2) mayoritas penduduk sudah menyelesaikan pendidikan SMP.
5. Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan meliputi kuantitas dan kualitas pekerja medis dan sarana medis yang terdapat di suatu lokasi. Ketersediaan puskesmas dan pustu, posyandu, pos malaria, dokter, bidan ataupun mantri kesehatan akan sangat mempengaruhi proses pemulihan pasca bencana.
6. Fungsi/disfungsi pemerintahan Fungsi pemerintahan meliputi kepemimpinan, sistem dan lembaga yang bertanggung jawab atas suatu daerah, melakukan perencanaan pembangunan baik yang bersifat fisik maupun nonfisik sebagai upaya antisipasi akan terjadinya bencana, memberikan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-7
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak perlindungan sosial serta bertanggung jawab atas distribusi dan alokasi sumberdaya kepada pihakpihak yang berbeda pasca terjadinya bencana.
7. Finansial Kemampuan finansial pemerintah maupun individu dapat mewakili ketahanan masyarakat dalam menyerap kerugian dan percepatan masa pemulihan diri pascabencana. Hal ini berkaitan dengan tersedianya asuransi atau jaminan sosial, serta sumberdaya teknis dan keuangan yang tersedia.
b. Variabel khusus: 1. Disaster preparedness Disaster preparedness adalah berbagai persiapan yang dilakukan untuk meminimalisir dampak yang dapat ditimbulkan jika terjadi bencana. Disaster preparedness mencakup berbagai pelatihan dalam menghadapi bencana, informasi publik dan penyuluhan, pemetaan wilayah resiko bencana dan zonasi, perencanaan pembangunan retreat, dan relokasi aset-aset dan kapital.
2. Instrumen peringatan dini Instrumen peringatan dini merupakan serangkaian sistem informasi yang berfungsi sebagai panduan evakuasi sesegera mungkin setelah munculnya tanda-tanda bahaya. Tujuan utamanya adalah mengakomodasi kepanikan masyarakat dan mencegah jatuhnya korban akibat bencana.
3. Moral dan kemampuan menghadapi krisis Moral dan kemampuan menghadapi krisis merupakan perwujudan dari pengetahuan, kesiapan dan kapabilitas masyarakat dalam mencegah dampak buruk yang terjadi akibat bencana, baik yang dilakukan sebelum terjadinya bencana, ketika terjadinya bencana serta pasca terjadinya encana. Moral dan kemampuan menghadapi krisis ini meliputi perencanaan evakuasi, pelaksanaan evakuasi, serta pemulihan dan rehabilitasi.
4. Dukungan jaringan Dukungan jaringan merupakan bentuk-bentuk relasi yang memungkinkan individu/ keluarga ataupun suatu kelompok masyarakat memperoleh bantuan dari pihak luar. Masyarakat yang memiliki dukungan jaringan sosial yang kuat dapat mempersiapkan, tanggap dan kembali bangkit dari bencana. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-8
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak
5. Proteksi Proteksi adalah struktur fisik maupun sistemik yang berguna untuk melindungi wilayah daratan dari berbagai terpaan yang dapat ditimbulkan oleh perubahan ataupun ancaman alam yang berasal dari laut. Proteksi ini dapat berbentuk Hard Structure (Struktur Keras), Soft Structure (Struktur Lunak), dan Indigenous. hard structure: o Dam, tanggul, penahan banjir (floodwalls) o Seawall, revetment o Groin o Detached breakwater o Pintu air dan penahan pasut (tidal barriers) o Penahan intrusi air laut soft structure : o pemeliharaan pantai (nourishment) secara periodik o Perbaikan dan pembuatan sand dunes o Perbaikan dan pembuatan wetland indigenous : o penghutanan kembali o Penanaman mangrove o dinding penahan dari kayu o dinding penahan dari batu
6. Degradasi lahan Degradasi atau penurunan produktivitas lahan merupakan suatu bentuk kerusakan pada muka bumi berupa penurunan kualitas lahan ataupun tingkat kesuburan tanah. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas sumber-sumber air serta dapat berakibat pada melemahnya produksi pertanian, mempengaruhi ketersediaan stok makanan dan perekonomian masyarakat.
7. Deforestasi Deforestasi merupakan penurunan luasan, kondisi atau jumlah vegetasi yang terdapat dalam hutan dan mempengaruhi keseimbangan ekologi di sekitarnya. Deforestasi di wilayah hulu dapat menyebabkan terjadinya banjir, erosi dan tanah longsor yang menyebabkan pendangkalan di wilayah hilir. Deforestasi mangrove dapat berakibat pada meningkatnya erosi pantai karena hilangnya peredam ombak, arus serta Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-9
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak penahan sedimen, meningkatnya pencemaran dari sungai ke laut karena tidak adanya penyaring polutan, dan terganggunya habitat berbagai makhluk hidup yang menggantungkan hidupnya pada ekosistem mangrove.
8. Kondisi politik dan keamanan Kondisi politik dan kemanan berkaitan dengan kemampuan pemerintah, para pemegang kekuasaan dan wewenang pada suatu masyarakat untuk mampu mempertahankan kondisi yang kooperatif di wilayahnya. Terjadinya peperangan dan konflik berkepanjangan dapat menimbulkan dampak kelaparan pada masyarakat serta melemahnya kemampuan dalam mengantisipasi (mitigasi) bencana yang akan datang.
9. Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana adalah alat, fasilitas ataupun infrastruktur yang ada pada suatu wilayah yang menunjang kehidupan masyarakat. Sarana dan prasarana kesehatan, komunikasi, transportasi, serta shelter penampungan merupakan serangkaian elemen penting yang mendukung persiapan pra-bencana, mempengaruhi kesuksesan proses evakuasi, dan pemulihan pasca bencana.
10. Sumber air bersih Sumber air bersih mencakup kualitas dan kuantitas sumber-sumber air yang digunakan oleh masyarakat dalam kesehariannya. Wilayah yang cenderung gersang atau semi gersang, dan wilayah-wilayah yang sumber airnya berasal dari sumur, digolongkan rentan karena sumber air yang mereka miliki terbatas dan tidak ada sumber cadangan air apabila terjadi intrusi air laut, kekeringan ataupun banjir.
11. Kondisi bangunan pemukiman Kondisi bangunan pemukiman meliputi konstruksi bangunan serta letak dan posisi bangunan tersebut. Banguna dengan konstruksi yang kuat cenderung lebih tahan terhadap bencana, begitu pula dengan bangunan yang memiliki banyak pintu. Bangunan yang terletak pada lokasi yang lebih tinggi, lebih aman dari ancaman kenaikan muka air laut. Posisi bangunan yang tegak lurus garis pantai lebih aman dari terjangan ombak atau tsunami.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-10
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa mendalok, Kecamatan sungai Kunyit, kabupaten Pontianak 12. Kepadatan penduduk Kepadatan penduduk adalah banyaknya jiwa yang menempati satu satuan luas wilayah. Wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi cenderung lebih rentan terhadap bencana akibat dibutuhkannya alokasi sumberdaya yang lebih besar jika bencana terjadi pada wilayah tersebut
6.4. Strategi Kebijakan dan Evaluasi Substansi Rencana Pengembangan Desa Mendalok 2012 - 2016
Rencana Pengembangan Desa Mendalok 2012 - 2016 perlu ditinjau kembali lima tahun sekali secara teratur dan direvisi mengikuti perkembangan zaman dan dinamika pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Tinjauan lima tahun merupakan bagian dari proses perencanaan pembangunan lima tahun, yang perlu dilakukan untuk mensinkronkan rencana pengembangan desa dengan rencana pembangunan lainnya. Tinjauan ini akan memberikan kesempatan untuk mengkaji kembali dan memperbaharui Tujuan dan Strategi Kebijakan dan melibatkan komunikasi dengan semua unsur terkait.
Tinjauan periodik dapat diperlukan saat muncul isu-isu baru atau proyek baru atau saat diperolehnya pengalaman baru selama pelaksanaan rencana pengembangan kelurahan tersebut. Rencana pengembangan desa/kelurahan dapat direvisi dan harus mengikuti proses yang sama sebagaimana pembuatan suatu rencana pengembangan yang baru. Sebagaimana umumnya suatu revisi, alasan untuk perubahan/tambahan harus didokumentasikan dan dikonsultasikan dengan semua pihak yang berkepentingan.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
VI-11
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA YANG DIBIAYAI SWADAYA MASYARAKAT DAN PIHAK KETIGA Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
I
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Program Kegiatan 2
URUSAN WAJIB 1 SARANA PRASARANA a. Pembuatan Jalan setapak kuburan b. Pembuatan pagar kuburan c. Irigasi 2 PENDIDIKAN 3 KESEHATAN a. Pembersihan jalan b. Pembersihan parit 4 EKONOMI KOPERASI 5 SOSIAL BUDAYA a. Pembuatan poskamling b. Penimbunan lapangan sepak bola
Tujuan Kegiatan 3
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
4
5
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
12
Sifat
Target 6
Biaya
Keterangan
Rp.
Sumber 13
14
Mempermudah akses jalan Membuat lahan kuburan Memperlancar saluran air
Dusun Mandala Rt.04/ Rw.01 Dusun Mandala Rt.04/ Rw.01 Dusun Mandala
1446 Jiwa
1 x 500 m
X
15 H
2.500.000
Swadaya
2012
729 Jiwa
50 x 50 m
X
15 H
5.000.000
Swadaya
2012
729 Jiwa
2 unit
X
30 H
4.000.000
Swadaya
2012
Membersihkan biram Memperlancar aliran air
3 Dusun
1446 Jiwa
4000 m
X
20 H
5.000.000
Swadaya
2013
3 Dusun
1446 Jiwa
4000 m
X
20 H
3.000.000
Swadaya
2013
Untuk menjaga keamanan Supaya tidak tergenang air
3 Dusun
1446 Jiwa
3 unit
X
15 H
3.000.000
Swadaya
2013
Dusun Mandala
100 Jiwa
90 x100 m
7H
1.000.000
Swadaya
2014
x
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA YANG ADA DANANYA, TAHUN 2011-2015 Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
I
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Program 2
Kegiatan 3
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
B
L
R
P
4
5
6
7
8
Sifat
Sasaran Manfaat
Perkiraan Biaya (Rp.)
9
APBN/APBD /APBDes
SKPD
Keterangan
10
11
12
13
Pemerintah / TP
2014
ADD ADD
2011 2011
URUSAN WAJIB 1 SARANA PRASARANA a. Pengaspalan jalan
2 Dusun
1446 Jiwa
450.000.000
b. Pembangunan MCK c. Perbaikan tiang listrik
3 Dusun 2 Dusun
1446 jiwa 381 jiwa
9.000.000 9.200.000
APBD / APBN APBDes APBDes
a. Pengadaan alat kegiatan TPA / TPQ
3 dusun
1446 jiwa
2.500.000
APBdes
ADD
2015
a. Bantuan dana POKTAN b. Bantuan dana Tunjangan REMAS c. Bantuan Dana Kelompok Serakalan
2 Dusun
702 jiwa
10.000.000
APBDes
ADD
2012
3 Dusun
1446 jiwa
5.000.000
APBDes
ADD
2012
3 Dusun
1446 jiwa
10.000.000
APBDes
ADD
2013
3 Dusun
100 jiwa
10.000.000
APBDes
ADD
2013
3 Dusun
150 Jiwa
3.000.000
APBDes
ADD
2014
3 Dusun
50 jiwa
20.000.000
APBD
Pemerintah / TP
2 PENDIDIKAN
3 KESEHATAN 4 EKONOMI KOPERASI
5 SOSIAL BUDAYA a. Bantuan alat olahraga b. Bantuan alat kesenian c. Perbaikan rumah penduduk RTM
2014
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA) Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No . 1
I
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Bidang /jenis Kegiatan Bidang 2
Jenis 3
Volume
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
B
R
L
4
5
6
7
Sifat
8
Sasaran / Manfaat
9
Biaya dan sumber Pembiayaan
Waktu Pelaksanaan
Jumlah (Rp.)
Sumber
10
11
12
13
PNPM 2011
Keterangan
URUSAN WAJIB 1. SARANA PRASARANA a. Pembarauan parit b. Rabat beton c. Pembangunan MCK
d. Perbaikan tiang listrik e. Pembuatan gedung serba guna f. Pembangunan gedung PAUD g. Pembuatan pagar makam h. Irigasi i. Pengaspalan jalan j. Pembarauan parit k. Rabat beton l. Pembuatan jalan setapak kuburan
Dusun durian RT. 05,06,07 RT. 11 / RW.02
x
800 m
321 jiwa
90 hari
375.000.000
x
1000 m
381 jiwa
90 hari
150.000.000
Dusun telaga putuh, mandala, Durian Dusun Durian, Telaga Putih Dusun Mandala RT.02/RW.01 Dusun Durian RT.07/RW.02 Dusun Mandala RT.04/RW.01 Dusun Mandala
x
3 unit
1446 jiwa
60 hari
9.000.000
APBD + APBN APBD + APBN APBDes
x
40 unit
702 jiwa
60 hari
9.200.000
APBDes
ADD2011
x
10 x12 m2 8 x 10 m2 50 x 50 m2
729 jiwa
60 hari
250.000.000
PNPM 2013
729 jiwa
60 hari
250.000.000
1446 jiwa
20 hari
5.000.000
APBD + APBN APBD + APBN APBDes
Swadaya 2012
1446 jiwa
30 hari
4.000.000
APBDes
Swadaya 2012
Dusun Mandala
x
1446 jiwa
20hari
2.500.000
Swadaya
2013
x x x
1 x 100 m
PNPM 2011 ADD 2011
PNPM 2012
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA) Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No . 1
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Bidang /jenis Kegiatan Bidang 2
Jenis 3
Volume
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
B
R
L
4
5
6
7
Sifat
8
Sasaran / Manfaat
9
Biaya dan sumber Pembiayaan
Waktu Pelaksa -naan
Jumlah (Rp.)
Sumber
10
11
12
13
1.500.000
Swadaya
2015
APBD + APBN Swadaya
PNPM 2012
Keterangan
2. PENDIDIKAN a. Pengadaan alat kegiatan TPA/TPQ
3 Dusun
x
a. Pipanisasi
2 Dusun
x
b. Pembersihan saluran parit c. Pembangunan gedung posyandu d. Pemebrsihan jalan e. Pipanisasi
3 Dusun
a. Bantuan dana Poktan b. Bantuan dana penunjang remaja masjid c. Bantuan dana serakalan d. Koperasi desa
1436 jiwa
3. KESEHATAN 2000 m
202 jiwa
90 hari
360.000.000
4000 m
146 jiwa
30 hari
3.000.000
2013
Dusun Mandala
x
8 x 10 m2
146 jiwa
60 hari
150.000.000
APBN/APBD
PNPM 2015
3 Dusun Dusun Mandala
x x
4000 m 700 m
729 jiwa 729 jiwa
30 hari 60 hari
5.000.000 100.000.000
Swadaya APBN/APBD
2013 PNPM 2014
2 Dusun
x
702 jiwa
10.000.000
APBDes
ADD 2012
3 Dusun
x
146 jiwa
5.000.000
APBDes
ADD 2012
3 Dusun
x
1436 jiwa
10.000.000
APBDes
ADD 2013
Dusun Mandala
x
1413 jiwa
100.000.000
APBN/APBD
PNPM 2013
4. EKONOMI KOPERASI
5 hari
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA) Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No . 1
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Bidang /jenis Kegiatan Bidang 2
Jenis 3
Volume
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
B
R
L
4
5
6
7
Sifat
8
Sasaran / Manfaat
9
Biaya dan sumber Pembiayaan
Waktu Pelaksa -naan
Jumlah (Rp.)
Sumber
10
11
12
13
5.000.000
APBDes
2013
Keterangan
5. SOSIAL BUDAYA a. Bantuan alat olahraga b. Bantuan Poskamling c. Bantuan alat kesenian d. Perbaikan rumahpenduduk RTM e. Penimbunan lapangan epak bola
3 Dusun
x
100 jiwa
3 Dusun 3 Dusun
x x
3 unit 5 alat
150 jiwa 50 jiwa
15 hari
3.000.000 3.000.000
Swadaya APBDes
2015 ADD 2014
3 Dusun
x
20 unit
100 jiwa
30 hari
20.000.000
APBD
2014
90 x 100 m2
1436 jiwa
7 hari
1.000.000
Swadaya
2014
Dusun Mandala
x
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
I 1.
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan 2
URUSAN WAJIB SARANA PRASARANA a. Pembarauan parit
b. Rabat beton c. Pembangunan MCK d. Perbaikan tiang Listrik
Tujuan Kegiatan
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
3
4
5
Mencegah Abrasi Memperlancar transportasi Mempermudah kegiatan MCK Memperlancar penerangan
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
12
13
14
Sifat
Target 6
Biaya
Keterangan
Rp.
Sumber
RT.05, RT.06, RT.07 Dusun Durian RT.11 Dusun Telaga Putih 3 Dusun
321 jiwa
900 m
x
100 hari
375.000.000
APBD/APBN
PNPM 2011
381 jiwa
1000 m
x
90 hari
150.000.000
APBD/APBN
PNPM 2011
1446 jiwa
3 unit
x
60 hari
9.000.000
APBDes
ADD 2011
Dusun Durian, Dusun Telaga Putih
702 jiwa
40 unit
x
60 hari
9.200.000
APBDes
ADD 2011
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No.
1.
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan
1
I
: : :
2
URUSAN WAJIB SARANA PRASARANA a. Pembangunan gedung PAUD
b. Pembuatan pagar makam c. Pembangunan irigasi
2.
3.
KESEHATAN a. Pipanisasi
EKONOMI KOPERASI a. Bantuan dana Poktan b. Bantuan dana penjunjang REMAS
Tujuan Kegiatan 3
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
4
5
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
12
13
14
APBD/APBN
PNPM2012
Sifat
Target 6
Biaya
Keterangan
Rp.
Sumber
Mempermudah kegiatan belajar mengajar anak usia dini Menjaga lingkungan makam Memperlancarsalur an air
Dusun Durian
321 jiwa
8x10 m2
X
60 hari
250.000.000
Dusun Mandala RT.04/RW.01 Dusun Mandala
729 jiwa
X
20 hari
5.000.000
Swadaya
2012
729 jiwa
50x50 m2 2 unit
x
30 hari
4.000.000
Swadaya
2012
Mempermudah pasokan air baku
2 Dusun
702 jiwa
2000 m
x
90 hari
360.000.000
APBD/APBN
Menambah modal petani Menambah modal kegiatan REMAS
2 Dusun
702 jiwa
x
10.000.000
APBDes
ADD 2012
3 Dusun
1446 jiwa
x
5.000.000
APBDes
ADD 2012
PNPM 2012
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
I 1.
2.
3.
4.
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan 2
URUSAN WAJIB SARANA PRASARANA a. Pembangunan gedung serba guna KESEHATAN a.Pembersihan saluran parit b. Pembersihan jalan
EKONOMI KOPERASI a. Bantuan dana kelompok serakalan b. Koperasi desa
SOSIAL BUDAYA a. Bantuan Olahraga
Tujuan Kegiatan 3
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
4
5
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
12
13
14
APBD/APBN
PNPM 2013
Sifat
Target 6
Biaya
Keterangan
Rp.
Sumber
Mempermudah kegiatan desa
Dusun Mandala RT.02/RW.01
1436 jiwa
10x12m2
x
60 hari
250.000.000
Memperlancar jalannya air Mempermudah transportasi
3 Dusun
1436 jiwa
4000 m
x
30 hari
3.000.000
Swadaya
2013
3 Dusun
1436 jiwa
4000 m
x
30 hari
5.000.000
Swadaya
2013
Memperlancar kegiatankeagamaan Mempermudah anggota di desa
3 Dusun
1436 jiwa
x
5hari
10.000.000
APBD/APBN
3 Dusun
1436 jiwa
x
10.000.000
APBDes
ADD 2013
Menunjang kegiatan olahraga
3 Dusun
100 jiwa
5.000.000
APBDes
ADD 2013
x
PNPM 2013
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
I 1.
2.
3.
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan 2
URUSAN WAJIB SARANA PRASARANA a. Pengaspalan jalan b. Pambarauan parit KESEHATAN a. Pipanisasi SOSIAL BUDAYA a. Bantuan alat kesenian b. Perbaikan rumah penduduk RTM c. Penimbunan lapangan sepakbola
Tujuan Kegiatan
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
4
5
3
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
12
13
14
Sifat
Target 6
Biaya
Keterangan
Rp.
Sumber
Mempermudah transportasi Mencegah erosi
2 Dusn
1446 jiwa
2x2000 m
X
90 hari
450.000.000
APBD/APBN
2014
RT.9 – RT.9
702 jiwa
700 m
X
90 hari
250.000.000
APBD/APBN
PNPM 2014
Mempermudah saluran air
Dusun Mandala
729 jiwa
500 m
x
30 hari
100.000.000
APBD/APBN
PNPM 2014
Menunjang Kegiatan kesenian Membantu RTM
3 Dusun
150 jiwa
5 alat
X
3 Dusun
50 jiwa
20 unit
X
Supaya tidak tergenang air
Dusun Mandala
100 jiwa
90x100 m
x
3.000.000
APBDes
30 hari
20.000.000
APBD
7 hari
1.000.000
APBDes
ADD 2014 2014 Swadaya 2014
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
I 1.
2.
3.
4.
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan 2
URUSAN WAJIB SARANA PRASARANA a. Rabat beton b. Pembuatan jalan setapak kuburan PENDIDIKAN a. Pengadaan alat kegiatan TPA/TPQ KESEHATAN a. Pembangunan gedung posyandu SOSIAL BUDAYA a. Pembangunan Poskamling
Tujuan Kegiatan 3
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
4
5
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
12
13
14
APBD/APBN
PNPM 2015
Sifat
Target 6
Biaya
Keterangan
Rp.
Sumber
Mempermudah akses jalan Mempermudah akses jalan
Dusun Durian RT.07/RW.02 Dusun Mandala
702 jiwa
1000 m
x
90 hari
200.000.000
1446 jiwa
1x100 m
X
20 hari
2.500.000
APBDes
Swadaya 2015
Memperlancar kegiatan KBM
3 Dusun
1446 jiwa
x
15 hari
15.000.000
APBDes
ADD 2015
Mempermudah pelayanan KIA
3 Dusun
729 jiwa
8x10 m2
X
60 hari
150.000.000
APBD/APBN
PNPM 2015
Mempermudah menjaga keamanan
3 Dusun
1446jiwa
3 unit
X
15 hari
3.000.000
APBDes
Swadaya 2015
RENCANA PEBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA) Desa Kecamatan Kabupaten / Kota
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Lampiran I.D.4
No.
Bidang
Jenis
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Volume
Sasaran / manfaat
1
2
3
4
5
6
I 1
B
R
L
P
Waktu Pelaksanaan
Rp.
Sumber
7
8
9
10
11
12
13
Sifat
Biaya
Keterangan
URUSAN WAJIB SARANA PRASARANA
1
- Pembarauan Parit
Dusun Durian Rt. 05, 06, 07
800 m
200 jiwa
X
90 hari
375 Juta
APBD/APBN/ PNPM
2
- Rabat Beton
Rt.11/Rw.02
1000 m
381 jiwa
X
90 hari
150 juta
APBD/ APBN/ PNPM
3
- Pembangunan MCK
3 Unit
1446 jiwa
X
60 hari
9 juta
APBD/ ADD
4
- Perbaikan tiang listrik
Dusun Telaga Putih, Durian, Mandala Dusun Durian, Telaga Putih
40 Unit
150 jiwa
X
60 hari
9.2 juta
APBD/ADD
5
- Pembangunan gedung serba guna
Dusun Mandala Rt.02/Rw.01
10 x 12 m²
150 jiwa
X
60 hari
250 juta
APBD/ APBN/ PNPM
6
- Pembuatan gedung PAUD
Dusun Durian Rt.07/Rw.02
8 x 12 m²
200 jiwa
X
60 hari
250 juta
APBD/APBN/ PNPM
7
- Pembuatan pagar makam
Dusun Mandala Rt.04/Rw.01
50 x 50 m²
1500 jiwa
X
20 hari
5 juta
APBDes
8
- Irigasi
Dusun Mandala
300 jiwa
X
4 juta
APBDes
9
- Pengaspalan Jalan
200 jiwa
-
14
10
- Pembarauan Parit
1500 jiwa
-
-
11
- Rabat Beton
100 jiwa
-
-
12
- Pembuatan Jalan Setapak Kuburan
2
URUSAN PILIHAN
-
2.1
KESEHATAN
-
Dusun Mandala
1 x 100 m
200 jiwa
X
20 hari
2.5 juta
Swadaya
APBD/ APBN
13
- Pipanisasi
2 Dusun
2000 m
50 jiwa
X
90 hari
360 juta
14
- Pembersihan saluran parit
3 Dusun
4000 m
300 jiwa
X
30 hari
3 juta
15
- Pembangunan gedung posyandu
Dusun Mandala
8 x 10 m²
200 jiwa
X
60 hari
150 juta
16
- Pembersihan jalan
3 Dusun
4000 m
100 jiwa
X
30 hari
5 juta
17
- Pipanisasi
Dusun Mandala
700 m
300 jiwa
60 hari
100 juta
APBN/APBD/ PNPM
- Pengadaan alat kegiatan TPA/TPQ
3 Dusun
100 jiwa
1.5 juta
Swadaya
19
- Bantuan alat olahraga
3 Dusun
12 jiwa
5 juta
APBDes
20
- Bantuan poskamling
3 Dusun
3 juta
Swadaya
2.2
APBN/APBD Swadaya
PENDIDIKAN
18 2.3
X
Swadaya
X
SOSIAL BUDAYA
3 unit
50 jiwa
X X
15 hari
21
- Bantuan alat kesenian
3 Dusun
5 alat
50 jiwa
X
22
- Perbaikan rumah penduduk RTM
3 Dusun
20 unit
1500 jiwa
X
23
- Penimbunan lapangan sepak bola
Dusun Mandala
90 x 100 m²
300 jiwa
2.4
EKONOMI KOPERASI
X
3 juta
APBDes
30 hari
20 juta
APBDes
7 hari
1 juta
Swadaya
-
24
- Bantuan dana poktan
2 Dusun
300 jiwa
X
-
10 juta
APBDes
25
- Bantuan dana penunjang remaja masjid
3 Dusun
300 jiwa
X
-
5 juta
APBDes
26
- Bantuan dana keserakalan
3 Dusun
300 jiwa
X
-
10 juta
APBDes
27
- Koperasi Desa
Dusun Mandala
300 jiwa
X
5 hari
100 juta
APBD/ APBN
Mendalok,
Kepala Desa
(...................................................)
2010
LPMD
(........................................)
PEMERINGKATAN USULAN KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BERDASARKAN RPJM DESA Desa : Mendalok Kecamatan : Sungai Kunyit Kabupaten / Kota : Pontianak
Lampiran I.D.5
Kriteria dan Nilai Pembobotan No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Masalah
Dekatnya badan jalan dari parit Susah untuk mengeluarkan hasil pertanian / Perkebunan Buang air masih disungai Tiang listrik banyak yang tumbang Fasilitas gedung PAUD tidak layak digunakan Lokasi kuburan sering dimasuki hewan liar Saluran air masih kurang Terbatasnya ruang kegiatan untuk desa Kondisi jalan berlubang tergenang air Dekatnya badan jalan dari parit Susah mengeluarkan hasil pertanian / perkebunan Susah dilalui penziarah makam Kurangnya alat kegiatan TPA / TPQ Sumber air bersih jauh dari rumah penduduk Mudah banjir Sekitar lingkungan desa semak Sumber air bersih jauh dari rumah penduduk Fasilitas gedung posyandu masih numpang Kurangnya modal POKTAN Terbatasnya dana remaja masjid dalam melaksanakan kegiatan Belum lengkapnya alat penunjang serakalan Tidak ada dana pinjaman didesa Kurangnya prasarana olahraga Kurangnya prasarana kesenian
Dirasakan Oleh Orang Banyak 10 10
Sangat Parah
Menghambat Peningkatan Pendapatan
Sering terjadi
Kriteria lainnya
Jumlah Nilai
Urutan peringkat
10 9
10 9
9 10
10 9
49 47
I II
10 6 10 4 7 10 10 10 10 6 10 10 3 4 10 10 6 4
9 7 10 3 4 8 10 10 10 4 7 10 6 3 9 10 4 4
8 5 10 2 2 10 10 10 10 2 7 9 4 3 7 10 6 5
10 4 10 2 2 10 10 10 10 3 7 10 2 4 7 10 7 6
8 3 9 4 2 10 10 9 10 5 8 8 2 2 7 9 7 4
45 25 49 15 17 48 50 49 50 20 39 47 17 16 40 49 30 23
III IV I VI V II I II I IV III II V VI III II III IV
7 10 9 7
6 10 7 8
4 9 6 7
4 10 8 6
4 10 7 7
25 49 37 35
IV I III VI
25. 26. 27.
Sebagian rumah penduduk RTM tidak layak huni Kondisi lapangan rendah sering tergenang air Tidak ada tempat jaga malam
7 7 4
8 8 4
Mendalok,
8 8 3
2010
Kepala Desa Mendalok
(..............................................................)
7 6 3
8 7 3
38 36 17
IV V V
INDIKASI PEMBANGUNAN DESA BERDASARKAN RPJM DESA Lampiran I.D.6 Lokasi Garapan
No .
Perkiraan Sasaran
Indikasi Program
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Pipanisasi Pembersihan saluran parit Pembersihan jalan Pipanisasi Pebangunan gedung serba guna Bantuan dana POKTAN Bantuan dana penunjang remaja masjid Bantuan dana kelompok serakalan Koperasi desa Bantuan olah raga Bantuan alat kesenian Perbaikan rumah RTM Penimbunan lapangan sepak bola Bangunan poskamling Pembarauan parit
16.
Rabat beton
17. 18.
Pembangunan MCK Perbaikan tiang listrik
19. 20.
Pembangunan gedung PAUD Pembuatan pagar makam
21. 22.
Pembangunan irigasi Pembuatan gedung serba guna
Keterangan
2 Dusun 3 Dusun 3 Dusun Dusun Mandala Dusun Mandala 2 Dusun 3 Dusun 3 Dusun 3 Dusun 3 Dusun 3 Dusun 3 Dusun Dusun Mandala 3 Dusun Dusun Durian Rt.05,06,07 Dusun Telaga Putih Rt.11 3 Dusun Dusun Durian, Telaga Putih Dusun Durian Dusun Mandala Rt.04/Rw.01 Dusun Mandala Dusun Mandala
702 jiwa 1446 jiwa 1446 jiwa 729 jiwa 729 jiwa 702 jiwa 1446 jiwa 1446 jiwa 1446 jiwa 100 jiwa 150 jiwa 50 jiwa 100 jiwa 1446 jiwa 321 jiwa
PNPM SWADAYA SWADAYA PNPM PNPM ADD ADD ADD PNPM ADD ADD APBD SWADAYA SWADAYA PNPM
381 jiwa
PNPM
1446 jiwa 702 jiwa
ADD ADD
321 jiwa 729 jiwa
PNPM SWADAYA
729 jiwa 1446 jiwa
SWADAYA PNPM
23. 24. 25. 26. 27.
Pengaspalan jalan Pembarauan parit Rabat beton Pembuatan jalan setapak kuburan Pengadaan alat kegiatan TPA/TPQ
Rt.04/Rw.01 2 Dusun Rt.08, Rt.09 Dusun Durian Dusun Mandala 3 Dusun
1446 jiwa 702 jiwa 702 jiwa 1446 jiwa 1446 jiwa
APBD/APBN PNPM PNPM SWADAYA ADD
Mendalok,
2010
Kepala Desa
LPMD
(....................................................................)
(...............................................................)
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW TAHUN 2011 Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Lampiran I.D.7
Tujuan Kegiatan
Jenis Kegiatan 2
3
1.
Pembarauan parit
2.
Rabat beton
3.
Pembangunan MCK
4.
Perbaikan tiang listrik
Mencegah abrasi Memperlancar transportasi Mempermudah kegiatan MCK Memperlancar penerangan
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll) 4
Sasaran 5
Sifat
Target 6
B
L
R
P
7
8
9
10
Waktu Pelaksanaan 11
Biaya Rp. 12
13
Dusun Durian Rt.05,06,07 Dusun Telaga Putih RT 11 3 Dusun
321 jiwa
900 m
X
100 hari
375 juta
381jiwa
1000 m
X
90 hari
150 ribu
1446 jiwa
3 unit
X
60 hari
9 juta
APBDes
Dusun Durian, Dusun Telaga Putih
702 jiwa
40 unit
X
60 hari
9.2 juta
APBDes
(...................................................)
14
APBD/APBN APBD/APBN
Mendalok,
Kepala Desa
Keterangan Sumber
2010
LPMD
(..............................................)
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW TAHUN 2012 Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No.
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan
1
2
Lampiran I.D.7
Tujuan Kegiatan 3
1.
Pembangunan gedung PAUD
Mempermudah kegiatan belajar mengajar usia dini Menjaga lingkungan makam Memperlancar saluran air Mempermudah pasokan air baku
2. 3.
Pembuatan pagar makam Pembangunan irigasi
4.
pipanisasi
5.
Bantuan dana POKTAN
Menambah modal petani
6.
Bantuan dana penunjang REMAS
Menambah modal kegiatan REMAS
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll) 4
Sasaran 5
Sifat
Target
L
R
P
7
8
9
10
Biaya Rp.
Keterangan Sumber
11
12
13
Dusun Durian
321 jiwa
8 x 10 m²
X
60 hari
250 juta
APBD/APBN
Dusun Mandala Rt.04/Rw.01 Dusun Mandala RT 01,02,03 Dusun Durian, Dusun Telaga Putih Dusun Durian, Dusun Telaga Putih Dusun Durian, Telaga Putih, Mandala
729 jiwa
X
20 hari
5 juta
SWADAYA
729 jiwa
50 x 50 m² 2 unit
X
30 hari
4 juta
SWADAYA
702 jiwa
2000 m
X
90 hari
360 juta
APBD/APBN
X
-
10 juta
APBDes
5 juta
APBDes
702 jiwa
1446 jiwa
6
B
Waktu Pelaksanaan
-
X
Mendalok,
2010
Kepala Desa
LPMD
(...................................................)
(.................................................)
14
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW TAHUN 2013 Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
1.
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan
Lampiran I.D.7
Tujuan Kegiatan
2
3
Pembangunan gedung serba guna Pembersihan saluran parit
Mempermudah kegiatan desa Memperlancar jalannya air
3.
Pembersihan jalan
Mempermudah transportasi
4.
Bantuan dana kelompok serakalan
5.
Koperasi Desa
Memperlancar kegiatan keagamaan Mempermudah anggota didesa
6.
Bantuan olahraga
2.
Menunjang kegiatan olahraga
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll) 4
Dusun Mandala Rt.02/Rw.01 Dusun Durian, Telaga Putih, Mandala Dusun Durian, Telaga Putih, Mandala Dusun Durian, Telaga Putih, Mandala Dusun Durian, Telaga Putih, Mandala Dusun Durian, Telaga Putih, Mandala
Sasaran 5
Sifat
Target
L
R
P
7
8
9
10
Biaya Rp.
Keterangan Sumber
11
12
13
X
60 hari
250 juta
APBD/APBN
1436 jiwa
10 x 12 m² 4000 m
X
30 hari
5 juta
SWADAYA
1436 jiwa
4000 m
X
30 hari
5 juta
SWADAYA
1436 jiwa
6
B
Waktu Pelaksanaan
1436 jiwa
-
X
5 hari
10 juta
APBD/APBN
1436 jiwa
-
X
-
10 juta
APBDes
100 jiwa
-
-
5 juta
APBDes
X
Mendalok,
2010
Kepala Desa
LPMD
(...............................................)
(...................................................)
14
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW TAHUN 2014 Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No.
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan
1
Lampiran I.D.7
Tujuan Kegiatan
2
3
1.
Pengaspalan jalan
Mempermudah transortasi Mencegah erosi
2.
Pembarauan parit
3.
pipanisasi
4.
Bantuan alat kesenian
5.
Perbaikan rumah penduduk RTM
Membantu RTM
6.
Penimbunan lapangan sepak bola
Supaya tidak tergenang air
Mempermudah saluran air Menunjang kegiatan kesenian
Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
4
5
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
Sifat
Target 6
90 hari
Biaya
Keterangan
Rp.
Sumber
12
13
Dusun Durian, Telaga Putih Dusun Durian, Telaga Putih Dusun Mandala
1446 jiwa
2 x 2000 m
X
450 juta
APBD/APBN
702 jiwa
700 m
X
90 hari
250 ribu
APBD/APBN
729 jiwa
500 m
X
30 hari
100 juta
APBD/APBN
Dusun Durian, Telaga Putih, Mandala Dusun Durian, Telaga Putih, Mandala Dusun Mandala
150 jiwa
5 alat
X
-
3 juta
APBDes
50 jiwa
20 unit
X
30 hari
20 juta
APBD
100 jiwa
90 x 100 m
X
7 hari
1 juta
APBDes
Mendalok,
Kepala Desa
(.................................................)
2010
LPMD
(.................................................)
14
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN / DUSUN / KAMPUNG / RT / RW TAHUN 2015 Desa Kecamatan Kabupaten / Kota No. 1
: : :
Mendalok Sungai Kunyit Pontianak
Jenis Kegiatan 2
Lampiran I.D.7 Lokasi (RT/RW/Dusun /Kampung/Dll)
Sasaran
3
4
5
Dusun Durian Rt.07/Rw.02 Dusun Mandala
702 jiwa
1000 m
X
1446 jiwa
1 x 100 m
X
20 hari
2.5 juta
APBDes
Dusun Durian, Telaga Putih, Mandala Dusun Durian, Telaga Putih, Mandala Dusun Durian, Telaga putih, Mandala
1446 jiwa
X
15 hari
15 juta
APBDes
Tujuan Kegiatan
1.
Rabat beton
2.
Pembuatan jalan setapak kuburan Pengadaan alat kegiatan TPA/TPQ
Mempermudah akses jalan Mempermudah akses jalan Untuk memperlancar KBM
4.
Pembangunan gedung posyandu
Mempermudah pelayanan KIA
5.
Pembangunan poskamling
Mempermudah menjaga keamanan
3.
B
L
R
P
Waktu Pelaksanaan
7
8
9
10
11
Sifat
Target 6
90 hari
Biaya Sumber
12
13
200 juta
(.........................................................)
APBD/APBN
729 jiwa
8 x 10 m²
X
60 hari
150 juta
APBD/APBN
1446 jiwa
3 unit
X
15 hari
3 juta
APBDes
Mendalok,
Kepala Desa
Keterangan
Rp.
LPMD
(........................................................)
2010
14
KMP VOLUME KEGIATAN ALAMAT
KMP KEGIATAN VOLUME ALAMAT
KMP VOLUME KEGIATAN ALAMAT
: WAHANA BAHARI : 6 X 10 M : PEMBUATAN BALAI PERTEMUAN NELAYAN : JL.LAMA RT.02/RW01 DUSUN MANDALA
: KARUNIA : PERBAIKAN MCK : 3 UNIT : GANG SAMBAS RT.03/RW.01
: KARYA MANDALA : 118 M : PERBAIKAN DRAINASE LIMBAH RUMAH TANGGA : GANG NISWA RT.01/RW.01
KMP VOLUME KEGIATAN ALAMAT
KMP KEGIATAN VOLUME ALAMAT
KMP VOLUME KEGIATAN ALAMAT
: MAJU BERSAMA : 150 M : PEMBARAUAN TEPI SUNGAI : JL.LAMA RT.02/RW.01 DUSUN MANDALA
: MEKAR JAYA : PEMBANGUNAN JALAN LINGKUNGAN : 200 M X 2 M : GANG SAMBAS RT.003 / RW.001
: NURUL FALAH : 15 X 17 M : REHAB TERAS MASJID : JL.RAYA MENDALOK RT.01/RW.01
KMP KEGIATAN VOLUME ALAMAT
KMP VOLUME KEGIATAN ALAMAT
KMP VOLUME KEGIATAN ALAMAT
: SEPAKAT : PEMBANGUNAN JALAN LINGKUNGAN : 60 M X 1.5 M : GANG NISWA RT.001 / RW.001
: SINAR HARAPAN : 1 UNIT : USAHA AIR BERSIH : GANG NISWA RT.01/RW01
: SINAR SIAGA : 1 SET : PENGADAAN LAMPU SOAR DAN SARANA KOMUNIKASI : JL.LAMA RT.02/RW.01 DUSUN MANDALA
MP VOLUME KEGIATAN ALAMAT
KMP VOLUME KEGIATAN ALAMAT
: TUNAS MUDA : 3 TITIK : PEMBUATAN PAPAN INFORMASI : JL.RAYA MENDALOK RT.01/RW01, RT.02/RW.01
: DERMAGA INDAH : 14 M X 4 M ( JEMBATAN ) 10 M X 1.5 M ( STEGHER ) : REHABILITASI JEMBATAN : JL.LAMA RT.02/RW.01 DUSUN MANDALA
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
RENCANA PEMBANGUNAN DESA PESISIR TANGGUH MENDALOK PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MENDALOK TAHUN 2012 - 2016
No
Desa
: Mendalok
Kecamatan
: Sungai Kunyit
Kabupaten
: Pontianak
Program kegiatan
1
2
Tujuan kegiatan
3
Lokasi (RW/RT, Kampung)
Sasaran
4
5
Target
6
Sifat
Waktu pelaksanaan
B
L
R
P
7
8
9
10
2012
2013
2014
2015
Biaya 2016
Ket
Rp
Sumber
12
13
14
60.000.000
APBN/APBD
Pertanian
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ perindkop/ LLK-UKM /KKP
150.000.000
APBN/APBD
Perikanan
11
BINA MANUSIA 1
2
3
Penyuluhan pertanian dan pengadaan kios saprotan Pelatihan elektronik, bengkel motor dan kapal Pelatihan dan pembinaan kelompok nelayan
Meningkatkan produktivitas pertanian
Dsn. Durian, Telaga Putih
kelompok tani
Meningkatkan ketrampilan dan menambah mata pencaraian masyarakat Meningkatan kelembagaan kelompok, menambah kemampuan dalam
Dsn. Mendalok, pemuda durian, Telaga Putih
10 orang
Dsn. Mendalok
3 kelompok nelayan (60 orang)
kelompok nelayan
5 kelompok tani
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Mendalok
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
bidang pengolahan hasil tangkapan 4
5
6
7
8
9
Pelatihan SDM Desa Pengelolaan SDA Pesisir
Meningkatkan pengetahuan pengelolaan SDA yang lestari Meningkatkan pengetahuan pembudidaya
Dsn. Mendalok, Masyarakat durian, Telaga mendalok Putih , Mandala
500 orang
Dsn. Mendalok, pembudiday durian, Telaga a Putih , Mandala
60 orang
Pelatihan Pengolahan ikan
Meningkatkan pengetahuan Pengolah ikan
Dsn. Mendalok, pengolah durian, Telaga Putih , Mandala
60 orang
Penyuluhan Penanaman Mangrove
Meningktkan kesadaran pentingnya mangrove di wilayah pesisir Meningkatkan incam masyarakat
Dsn. Mendalok, Masyarakat durian, Telaga Putih , Mandala
100 Orang
Dsn. Mendalok, Masyarakat durian, Telaga Putih , Mandala
20 Orang
Meningkatkan jalinan kerjasama
Dsn. Mendalok, Masyarakat
20 Orang
Pelatihan budidaya ikan,lele kepiting
Pelatihan Pertukangan dan kerajinan Pelatihan Pemasaran hasil perikanan
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ lingkungan/ /kehutanan/ KKP
√
√
√
√
150.000.000
APBN/APBD /swadaya
Perikanan
√
√
√
√
150.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ KKP/Perind akop
√
√
√
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ lingkungan/ /kehutanan/ KKP
√
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perindakop /LLK-UKM
√
√
√
√
√
100.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ KKP/Perind akop
√
√
√
124.000.000
APBN/APBD
perikanan/ Perhubuha n /PU/KKP
BINA LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR Perbaikan dimensi steigher
Menambah panjang steigher seluas 150 m panjang, lebar 1,5 m
Dsn. Mendalok
nelayan
steigher dengan ukuran 150 x 1,5 m
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Mendalok
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
2
3
4
5
6
7
Pengerukan alur kapal dan perluasan dermaga
Normalisasi alur sungai sedalam 3 m, lebar 12 , dengan panjang alur 180 m
Dsn. Mandala
Pembangunan jalan lingkungan (Dusun Mandala Gg Sambas dan Gg. Niswa)
Memperlancar mobilisasi dan transportasi masyarakat
Dsn. Mandala
Rehabilitasi jembatan (goronggorong) Gg. Niswa, jembatan steher 1 dan jembatan besar lama Pembangunan sarana pendidikan
Memperlancar mobilisasi dan transportasi masyarakat
Dsn. Mandala
Meningkatkan jumlah anak usia sekolah yang mengikuti pendidikan Meningkatkan produktivitas penangkapan dan mengeliminasi komplik antar nelayan Mengurangi ancaman banjir dan innterusi air asin
Dsn. Mendalok
Penerapan teknologi penangkapan
pembuatan pintu air
nelayan
masyarakat
masyarakat
anak-anak usia SD
Alur sungai sepanjang 180 M, L = 12 m, kedalaman = 3 Jalan sepanjang 208 m di Gg. Sambas dan 60 m di Gg. Niswa terlaksanany a perbaikan 3 buah jembatan tersebut
√
√
√
√
√
APBN/APBD
APBN/APBD
PU / Perhubung an/perikana n/KKP
22.500.000
APBN/APBD
PU / Perhubung an/perikana n/KKP
100.000.000
√
49.880.500
√
1 buah SDN di jalur sutera √
Dsn. Mendalok, kelompok durian, Telaga nelayan Putih
penerapan ko manajemen bagi kelompok nellayan
Dsn. Mendalok
2 pintu air yang 1 pintu
masyarakat
√
PU / Perhubung an/perikana n/KKP
√
√
√
√
√
√
700.000.000
APBN/APBD
Diknas
√
√
√
√
200.000.000
APBN/APBD
Perikanan
√
√
170.000.000
APBN/APBD
PU
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Mendalok
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
8
9
10
11
12
13
Perbaikan drainase limbah rumah tangga
Pembuatan balai pertemuan nelayan
Rehab teras masjid, Penimbunan dan pemagaran halaman masjid
Pembangunan Paud
Memperlancar pembuangan limbah domestik
dsn. mandala
Meningkatkan intensitas pertemuan dan kualitas kelembagaan kelompok nelayan Memperbaiki kulaitas ibadah jemaah masjid
Dsn. Mendalok
Dsn. Mandala
masyarakat
kelompok nelayan
masyarakat
Meningkatkan kualitas anak
Dsn. Mandala
masyarakat
Pembangunan Gedung Pertemuan
Meningkatkan kemudahan dalam pertemuan
Dsn. Mandala
Perbaikan rumah tidak layak huni
Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat miskin
Dsn. Mendalok, masyarakat durian, Telaga pesisir Putih
masyarakat
drainase di kedua sisi Gg. Niswa dengan total panjang 840 m 1 buah saung pertemuan ukuran 6x10 m perbaikan teras masjid p = 44, l = 2 m penimbunan dan pemagaran masjid Terbangunan 1 unit paud Terbangunan 1 unit gedung pertemuan 25 rumah nelayan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
70.000.000
APBN/APBD
PU / /perikanan/ KKP
60.000.000
APBN/APBD
PU / /perikanan/ KKP
APBN/APBD
PU / /perikanan/ KKP/masya rakat
150.000.000
√
√
√
√
√
150.000.000
APBN/APBD
√
√
√
√
√
250.000.000
APBN/APBD
√
√
√
√
√
1.000.000.000
APBN/APBD
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Mendalok
PU / /perikanan/ KKP/masya rakat PU / /perikanan/ KKP/masya rakat Sosnakertr ans, Perikanan/ KKP
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
14
15
16
17 18
19
20
21
Peningkatan fasilitas penangkapan (kapal dan jaring untuk nelayan) Fasilitas olah raga
Pembangunan galangan kapal Pengusulan konversi penggunaan solar ke gas Pipanisasi (sumber air di darat)
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan MCK
Penambahan dimensi TPI di Ujung Steiger
Mningkatkan produktivitas penangkapan
Dsn. Mendalok, durian, Telaga Putih
nelayan
Meningkatkan kesehatan dan kekeluargaan masyarakat Mengatasi kesulitan dalam perbaikan kapal
Dsn. Mendalok
masyarakat
Mengatasi kesulitan dalam memperoleh BBM Mengatasi kesulitan dalam memperoleh air bersih
Dsn. Mendalok
Meningkatkan kelancaran transportasi
dsn. Mendalok,
Meningkatkan kesehatan masyarakat
Dsn. Mendalok
Meningkatkan kapasistas TPI
dsn. Mendalok
Dsn. Mendalok
dsn. Mendalok, telaga putih
10 orang √
kelompok nelayan Nelayan masyarakat
Masyarakat
masyarakat
nelayan
1 buah lapangan sepakbola 1 buah galangan kapal, ukuran 12 x 7m 50 orang nelayan tersalurkanny a air bersih yang ada di dusun telaga putih ke rumah warga Terlaksanany a pembanguna n jalan aspal 1 KM terlaksanany a rehabilitasi sara MCK di gg sambas penambahan dimmensi ukuran 5x6 m
√
√
√
√
√
√
√
94.000.000
APBN/APBD
Perikanan
100.000.000
APBN/APBD
Diknas
√
√
√
31.950.000
APBN/APBD
Perikanan/ perhubung an
√
√
√
60.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ perindustria n
√
√
√
√
200.000.000
APBN/APBD
PU/ Perikanan
√
√
√
√
300.000.000
APBN/APBD
PU/ Perikanan
10.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ KKP
90.000.000
APBN/APBD
Perhubung an/Perikan an/KKP
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Mendalok
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
22
Pembangunan Pasar Ikan
Meningkatkan perekonomias masyarakat
dsn. Mendalok
nelayan
Terbangunny a pasar ikan i unit
√
pembanguna n barau tepi sungai gg. Nelayan sepanjang 180 m
√
√
√
200.000.000
APBN/APBD
Perindakop /Perikanan/ KKP
200.000.000
APBN/APBD
PU/Perikan an/KKP
7.000.000
APBN/APBD
Perikanan/ KKP/Lingku ngan/kehut anan
80.000.000
APBN/APBD
Perhubung n/Perikana n/KKP
75.000.000
APBN/APBD
Perhubung n/Perikana n/KKP
BINA SIAGA BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM 1
2
3
4
Pembarauan tepi sungai
Menghindari pendangkalan sungai
gg. Nelayan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
Dsn. Mendalok, masyarakat durian, Telaga Putih
tersedianya 4 buah papan informasi di pusat-pusat kegiatan masyarakat
Pengadaan lampu suar dan radio komunikasi
Meningkatkan kelancaran lalulintas kapal
Dsn. Mendalok
1 buah
Rumah Informasi
Meningkatkan layanan informasi nelayan
Dsn. Mendalok
Pembuatan papan informasi
masyarakat
nelayan
nelayan
√
√
√
√
√
1unit √
√
√
√
√
√
√
√
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Mendalok
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
5
6
7
8
9
10
Pasangan batu susun tanggul
Meningkatkan daya tahan tanggul dari erosi/longsor
Dsn. Mendalok
Pengadaan peralatan pertolongan
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Mendalok
Pembangunan Kubus Pemecah Ombak
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Mendalok
Pembangunan jalan evakuasi
Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana
Dsn. Mendalok
Pembentukan kelompok masyarakat Siaga Bencana
Membantu masyarakat dalam mengatasi bencana
Dsn. Mendalok
Pembentukan Kelompok Masyarakat Pengawas
Membantu pemerintah dalam pengawasan SDA secara swadaya
Dsn. Mendalok
nelayan
masyarakat
masyarakat
masyarakat
masyarakat, khususnya yang terkena bencana masyarakat
Terbangunny a pasangan batu sepanjang 2 KM Tersedianya alat pertolongan baik laut dandarat 3 Unit Tersedianya Kubus Pemecah Ombak 3 KM Tersedianya jalan evakuasi sepanjang 500 M berdirinya 1 buah kelompok masyarakat Siaga Bencana berdirinya 1 buah Pokwasmas
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
500.000.000
APBN/APBD
PU/Perikan an/KKP
100.000.000
APBN/APBD
PU/Perikan an/KKP
√
3.000.000.000.
APBN/APBD
PU/Perikan an/KKP
√
100.000.000.
APBN/APBD
PU/Perikan an/KKP
√
√
√
-
√
√
√
-
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Mendalok
APBN/APBD
APBN/APBD
Pariwisata/ perhubung an/Perikan an/KKP/Lin gkungan/ke hutanan Pariwisata/ perhubung an/Perikan an/KKP/Lin gkungan/ke
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
hutanan BINA SUMBERDAYA ALAM 1
2
3
4
5
Pembuatan papan informasi
Pembangunan Gate Wisata Mangrove
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
Dsn. Mendalok, masyarakat durian, Telaga Putih
Meningkatkan kecintaan terhadap SDA
Dsn. Mendalok, masyarakat
Pembangunan Jalan gertak inspeksi Mangrove
Meningkatkan monitoring mangrove
Dsn. Mendalok, masyarakat
Penanaman Manrove
Meningkatkan kelestarian mangrove dan penahan abrasi Meningkatkan kelestarian terumbu karang
Dsn. Mendalok, masyarakat
Rehabilitasi Terumbu Karang
P. Temajo
Masyarakat
tersedianya 4 buah papan informasi di wilayah tanaman mangrove dan muara sungai / TPI tersedianya 4 unit gate wisata di wilayah tanaman mangrove Jalan gertak inspeksi mangrove Terlaksanany a penanaman 50.000 pohon Terlaksanany a pembuatan terumbu karang 20 unit
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
10.000.000
APBN/APBD
300.000.000
APBN/APBD
250.000.000
APBN/APBD
75.000.000
APBN/APBD
100.000.000
APBN/APBD
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Mendalok
Perikanan/ KKP/Lingku ngan/kehut anan Pariwisata/ perhubung an/Perikan an/KKP/Lin gkungan/ke hutanan Perikanan/ KKP/Lingku ngan/kehut anan Perikanan/ KKP/Lingku ngan/kehut anan Perikanan/ KKP/Lingku ngan
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
BINA USAHA 1
2
3
4
Sarana air bersih (air minum)
Mengatasi kesulitan untuk memperoleh air bersih
Dsn. Mendalok
Pengolahan ikan Tipis, sosis ikan, nuget ikan dan terasi
Meningkatkan diversifikasi pengolahan ikan
Dsn. Mendalok
Pemasaran Hasil Ikan
Meningkatkan jangkauan penjualan
Dsn. Mendalok
Perbengkelan kapal nelayan
Meningkatkan kemudahan perbaikan
Dsn. Mendalok
Dsn. Mendalok
Penguatan organisasi pemuda dan perempuan desa
Membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan untuk memperoleh modal Meningkatkan partisipasi dalam perkembangan desa
Penguatan kelembagaan pemerintahan desa
Meningkatnya kinerja aparatur desa
Dsn. Mendalok, durian, Telaga
masyarakat
masyarakat
masyarakat
masyarakat
1 unity air bersih
√
√
4 kelompok usaha
√
√
2 kelompok usaha
√
√
1 kelompok usaha
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
10.000.000
APBN/APBD
PU/perikan an
160.000.000
APBN/APBD
Perindakop /perikanan/ KKP
90.000.000
APBN/APBD
Perindakop /perikanan/ KKP
90.000.000
APBN/APBD
Perindakop /perikanan/ KKP
BINA KELEMBAGAAN 1.
2.
3.
Membentuk lembaga permodalan / koperasi
Dsn. Mendalok, durian, Telaga Putih
masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro dan kecil masyarakat
masyarakat
berdirinya 1 buah koperasi simpan pinjam Terlaksana pembinaan
Terlaksana pembinaan
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Perindakop / Perikanan/ KKP/
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Perindakop Perikanan/ KKP/
√
√
√
50.000.000
APBN/APBD
Pemdes Perikanan/ KKP/
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Mendalok
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok , Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
Putih
4.
Penguatan manajemen kelompok
Membantu kelompok dalam managemen
Dsn. Mendalok, Kelompok durian, Telaga Masyarakat Putih
Terlaksanany a pelatihan manajemen
√
√
√
50.000.000
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (RPDPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Mendalok
APBN/APBD
perindakop/ Perikanan/ KKP
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak PERMASALAHAN DAN POTENSI No.
Permasalahan
Potensi
1
Sulit mendapatkan air bersih
Ada sumber air yang belum dimanfaatkan
2
Jalan lingkungan / wakaf kurang baik
Tenaga kerja yang dapat memperbaiki cukup banyak
3
Gedung untuk Pos Yandu dan PAUD
Tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan gedung Pos Yandu dan PAUD tersedia
4
Sarana penambat perahu
Cukup banyak lahan yang dapat dibangun sebagai tempat pembangunan penambat perahu
5
Banjir rob
Pada daerah tertentu tidak terkena banjir rob dan terdapat tempat yang dapat dibangun untuk mencegah banjir rob
6
Penerangan / lampu jalan
Sudah ada aliran listrik di sepanjang jalur tersebut
7
Pendanaan pengembangan kesenian & olah raga
Kesenian rakyat sudah ada dan terdapat lahan yang dapat dimanfaatkan untuk oleh raga
8
Modal untuk pengembangan usaha
Modal yang ada pada masyarakat namun belum terorganisir secara baik
9.
Rendahnya ketrampilan masyarakat
Tenaga kerja cukup banyak yang dapat dilatih dan memiliki kemauan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Peringkat permasalahan desa mendalok No
1 2 3 4 5 6 7 8
Masalah
Dirasakan oleh orang banyak
Sangat parah
Menghambat peningkatan pendapatan
Sering terjadi
Tersedia potensi pemecahan masalah
Jumlah nilai
Urutan peringkat
Steigher tidak memadai Jalan lingkungan tidak memadai Tidak ada lembaga permodalan dan akses peminjaman ke bank Rendahnya ketrampilan (remaja tamat SMA)
138
155
140
118
114
665
1
116
142
84
86
112
540
2
99
81
117
109
102
508
3
83
80
74
94
72
403
5
Minimnya sarana pendidikan (tidak ada SD di jalur sutera)
53
66
59
70
61
309
6
105
110
70
75
82
442
4
44
69
62
46
56
277
7
40
54
67
45
51
257
8
Susah mendapatkan ikan (ada nelayan trawl, bagan apung) Sering terjadi banjir rob Kurang pembinaan teknis dan kelembagaan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak Pengkajian Tindakan pemecahan masalah desa Mendalok, kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak. No
Masalah
Penyebab
1
Steigher tidak memadai
kurangnya respon masyarakat dan perhatian pemerintah
2
Jalan lingkungan tidak memadai
belum ada program pembangunan yang menyentuh dan rendahnya upaya masyarakat
3
Tidak ada lembaga permodalan dan akses peminjaman ke bank
4
Potensi
Alternatif tindakan pemecahan masalah
Tindakan yang layak
banyak perahu nelayan yang merapat untuk menambatkan dan mendaratkan ikan aksesabilitas masyarakat cukup tinggi
perbaikan dimensi Steigher
mengupayakan perbaikan dimensi secara bertahap
perbaikan jalan lingkungan secara swadaya dan program pemerintah
belum ada upaya dari masyarakat untuk membentuk lembaga permodalan dan dukungan jaminan pemerintah
aktivitas wirausaha dan perdagangan cukup tinggi
Rendahnya ketrampilan (remaja tamat SMA)
belum ada upaya intensif pelatihan untuk peningkatan ketrampilan
tingginya tenaga kerja dan potensi ekonomi
merintis pembentukan lembaga permodalan dan membuka akses dengan bank melalui penjaminan oleh instansi terkait pelatihan dan pembinaan
perbaikan jalan lingkungan secara bertahap baik swadaya maupun mengusulkan program pemerintah membentuk lembaga permodalan semacam koperasi
5
Minimnya sarana pendidikan (tidak ada SD di jalur sutera)
belum ada usaha untuk merintis peningkatan sarana pendidikan
cukup banyak anak usia sekolan yang ada di desa ini
mengupayakan pembangunan sarana melalui program pemerintah atau lembaga pendidikan swasta
mengusulkan pembangunan saran pendidikan
6
Susah mendapatkan ikan (ada nelayan trawl, bagan apung)
belum diterapkan aturan pelarangan dan zonasi penangkapan yang jelas
sumberdaya ikan cukup tinggi
sosialisasi peraturan yang ada, mengusulkan aturan penggunaan alat atau zonasi penangkapan
penerapan komanajemen penangkapan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
pelatihan dan pendidikan ketrampilan
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak 7
Sering terjadi banjir rob
kondisi alami dan degradasi lingkungan akibat aktivitas manusia
Daerah tertentu tidak terjangkau banjir
membuat benteng atau tanggul dan rehabilitas mangrov, serta antisipasi daerah rawan bencana
pemasangan tanggul
8
Kurang pembinaan teknis dan kelembagaan
Kurang pembinaan teknis dan kelembagaan
Potensi masyarakat dan organisasi besar
pelatihan, pembinaan dan pendampingan teknis dan kelembagaan
pembinaan dan pendampingan teknis / kelembagaan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Penentuan peringkat Tindakan Desa mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak. No
Tindakan yang layak
Pemenuhan kebutuhan orang banyak
Dukungan peningkatan pendapatan masyarakat
Dukungan potensi
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1
mengupayakan perbaikan dimensi secara bertahap
134
132
124
390
1
2
perbaikan jalan lingkungan secara bertahap baik swadaya maupun mengusulkan program pemerintah
120
81
118
319
3
3
membentuk lembaga permodalan semacam koperasi
104
128
108
340
2
4
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan
81
94
83
258
4
5
mengusulkan pembangunan saran pendidikan
85
69
79
233
5
6
penerapan komanajemen penangkapan
66
82
66
214
6
7
pemasangan tanggul
50
37
45
132
8
8
pembinaan dan pendampingan teknis / kelembagaan
53
62
60
175
7
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
II-1
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok,Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
LAMPIRAN
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
Lampiran-1
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok,Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
Lampiran-2
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH Desa Mendalok,Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
Lampiran-3
TIM
PENYUSUN
RENCANA PENGEMBANGAN DESA DESA SUNGAI DUNGUN, KECAMATAN MENDALOK KABUPATEN PONTIANAK NO
NAMA
UNSUR
1
Kades
2
Sekdes
3
Ketua BPD
4
Sekretaris BPD
5
LPMD
6
Tokoh Masyarakat
7
TANDA TANGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8 9 10
8. 9. 10.
USULAN KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) KABUPATEN PONTIANAK
KMP MEKAR JAYA Jenis Kegiatan
: Normalisasi Drainase
Tujuan
: Memperlancar aliran air yang tersumbat
Kriteria Prioritas
:
-
Memperlancar saluran pembuangan air pasang / Rob.
-
Memperlancar aliran air yang tersumbat, agar pada saat musim penghujan tidak terjadi banjir dan air tidak masuk kepemukiman warga setempat
-
Tingkat swadaya masyarakat cukup baik
Sasaran
: Gang Sambas Rt.003/ Rw.001
Target
: Normalisasi Drainase dengan panjang 200 m, Lebar 0,30 m, Tinggi 0,30 m.
RAB
: Rp. 41.003.900,-
Kondisi Awal
USULAN KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) KABUPATEN PONTIANAK
KMP SEPAKAT Jenis Kegiatan Tujuan
: Pembuatan Pintu Air : Mengurangi ancaman banjir dan innterusi air asin
Kriteria Prioritas : - Jika musim penghujan dan air pasang, air masuk ke pemukiman masyarakat - Menjadikan lingkungan tidak bersih dan sehat - Tingkat swadaya masyarakat cukup baik Sasaran : Rt.001 / Rw.001 Target : Pembuatan pintu air satu titik dengan Panjang 8 m, Lebar 1,25 m, Dan Tinggi 2 m. RAB
: Rp. 15. 905.900,-
Kondisi Awal
USULAN KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) KABUPATEN PONTIANAK
KMP MAJU BERSAMA Jenis Kegiatan
: Pembarauan Lanjutan Muara Sungai
Tujuan
: Menghindari Pendangkalan Sungai
Kriteria Prioritas
:
-
Terjadinya Abrasi Atau Pengikisan Sehingga Membuat Tanah Disekitarnya Runtuh
-
Tingkat swadaya masyarakat cukup baik
Sasaran
: Jl. Lama Rt.002/Rw.001 Dusun Mandala
Target
: Pembarauan Lanjutan Dengan Panjang 7,5m, Lebar 1,8 m, Dan Tinggi 0,5 m
RAB
: Rp. 11.620.000,-
Kondisi Awal
USULAN KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) KABUPATEN PONTIANAK
KMP DERMAGA INDAH Jenis Kegiatan
: Pelebaran Dimensi TPI
Tujuan
: Meningkatkan Kapasitas TPI
Kriteria Prioritas
:
-
Mengantisipasi apabila hasil tangkapan banyak sehingga perlunya penambahan dimensi TPI
-
Untuk mempermudah bongkar muat ikan pada saat kapal nelayan datang.
-
Tingkat swadaya masyarakat cukup baik
Sasaran
: Jl. Lama Rt.002 / Rw.001 Dusun Mandala
Target
: Pelebaran dimensi TPI dengan Panjang 15 m, Lebar 4m
RAB
: Rp. 46.389.800,-
Kondisi Awal
USULAN KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) KABUPATEN PONTIANAK
KMP WAHANA BAHARI
Jenis Kegiatan
: Penanaman Mangrove
Tujuan
: Meningkatkan Kelestarian Mangrove dan Penahan Abrasi
Kriteria Prioritas : -
Mencegah Terjadinya Abrasi dan Erosi Pantai
-
Rusaknya atau punahnya mangrove sehingga perlu pemulihan agar hutan mangrove tersebut lestari lagi.
-
Tingkat swadaya masyarakat cukup baik
Sasaran
: Jl. Lama Rt.002 / Rw.001 Dusun Mandala
Target
: Penanaman mangrove disekitar pantai mendalok dengan Luas 150 m x 40 dengan jumlah bibit 6.000 bibit dan jarak tanam 1 x 1 m
RAB
: Rp. 15.945.000,-
Kondisi Awal
USULAN KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR KABUPATEN PONTIANAK KMP SINAR JAYA Jenis kegiatan
: Pembarauan Batu Susun
Tujuan
: Menghindari Pengikisan Jalan
Kriteria Prioritas
:
- Pengikisan jalan sehingga membuat jalan pemukiman masyarakat menjadi runtuh - Jika musim penghujan dan air pasang, air masuk ke pemukiman masyarakat - Tingkat swadaya masyarakat cukup baik Sasaran Target RAB
: Jl. Lama Rt.002 / Rw.001 Dusun Mandala : Pembaraun dengan Panjang 80 m, Lebar 0,30 m Tinggi 0,8 m. : Rp. 53.928.000,-
Kondisi Aw
USULAN KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) KABUPATEN PONTIANAK
KMP TUNAS MUDA Jenis Kegiatan Tujuan
: Pembuatan Pintu Air : Mengurangi ancaman banjir dan innterusi air asin
Kriteria Prioritas
:
-
Jika musim penghujan dan air pasang, air masuk ke pemukiman masyarakat
-
Menjadikan lingkungan bersih dan sehat
-
Tingkat swadaya masyarakat cukup baik
Sasaran
: Gg. Nelayan Rt. 002 / Rw.001
Target
: Pembuatan pintu air satu titik dengan Panjang 8 m, Lebar 1,25 m, Dan Tinggi 2 m. : Rp. 8.398.800,-
RAB
Kondisi Awal
USULAN KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) KABUPATEN PONTIANAK
KMP SINAR SIAGA Jenis Kegiatan Tujuan
: Perlengkapan Peralatan Siaga Bencana : Meningkatkan keselamatan masyarakat dalam bencana Dan Meningkatkan kesadaran masyarakat akan Pentingnya kesiap siagaan bencana. Kriteria Prioritas : - Belum adanya peralatan pendukung penyelamatan apabila terjadinya bencana. - Daerah rawan banjir dan Angin Ribut Sasaran : Nelayan Desa Mendalok Target : 20 buah Rompi, 20 buah Pelampung dan 4 buah senter Senter anti air. RAB : Rp. 17.800.000,-
Saung Pertemuan Nelayan Dan Posko Siaga Bencana
USULAN KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) KABUPATEN PONTIANAK
KMP KARYA MANDALA Jenis Kegiatan
: Drainase Sambungan
Tujuan
: Memperlancar aliran air yang tersumbat
Kriteria Prioritas
:
-
Memperlancar saluran pembuangan air pasang / Rob
-
Memperlancar aliran air yang tersumbat, agar pada saat musim penghujan tidak terjadi banjir dan air tidak masuk kepemukiman warga setempat
-
Tingkat swadaya masyarakat cukup baik
Sasaran
: Gg. Niswa Rt. 001 / Rw. 002
Target
: Drainase sambungan dengan panjang 120 m, Lebar 0,30 m, Tinggi 0,30 m
RAB
: Rp. 24.843.800,-
.
Kondisi Awal
USULAN KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) KABUPATEN PONTIANAK
KMP KARUNIA Jenis Kegiatan
: Pembarauan Batu Pasang
Tujuan
: Menghindari Pengikisan Jalan
Kriteria Prioritas
:
-
Pengikisan jalan sehingga membuat jalan pemukiman masyarakat menjadi runtuh
-
Tingkat swadaya masyarakat cukup baik
Sasaran
: Jalan Lama Rt.002 / Rw.001
Target
: Pembarauan Dengan Panjang 19 m, Lebar 0,3 m Dan Tinggi 1 m
RAB
: Rp. 15.293.000,-
Kondisi Awal Lokasi
USULAN KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) KABUPATEN PONTIANAK
KMP MURAI BATU Jenis Kegiatan
: Rehab Jembatan
Tujuan
: Mempermudah akses transportasi bagi masyarakat Desa Mendalok.
Kriteria Prioritas
:
-
Keadaan jembatan sudah cukup rusak.
-
Tingkat swadaya masyarakat cukup baik
Sasaran
: Gg.Nelayan Rt.002 / Rw.001
Target
: Rehab Jembatan Dengan Panjang 6 m, Lebar 4 m
RAB
: Rp. 20.187.800,-
Kondisi Awal Lokasi
Kelompok Desa Jenis Kegiatan Tujuan
: : : :
Kriteria Prioritas Sasaran / Lokasi Target RAB Sementara
:
Ket :
KMP SATRYA Sungai Dungun Pembuatan Jembatan - Mempermudah akses transportasi bagi masyarakat Desa Sui. Dungun - Sebagai akses penghubung untuk memperlancar pemasaran hasil bagi masyarakat desa sungai dungun
Keadaan jembatan sudah rusak. Akses jalan pemukiman dan perkebunan masyarakat desa sungai dungun Tingkat swadaya masyarakat cukup baik : Masyarakat Dusun satrya Desa sui. Dungun / Rt. 07/Rw.03 Dusun Satrya : 9.5 m x 1.5 m : Rp.
Lokasi kegiatan