ISSN 2086-4256 DJM 12(1) 1-88 February 2013
DAMIANUS Journal of Medicine VOLUME 12, NOMOR 1, 2013
PUBLISHED SINCE 2002
February 2013
ARTIKEL PENELITIAN 1-7
KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA ARTERI KAROTIS PADA DEWASA MUDA Poppy Kristina Sasmita, Herlina Uinarni, Tena Djuartina
8-15
UJI MIKROBIOLOGIS ES BATU KONSUMSI DI KANTIN SEKITAR LINGKUNGAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA Yulia Tanti Narwati, Ignatio Rika, Dicky Adi Putra, Maria Clarissa Wiraputranto
16-24 25-32
GAMBARAN KADAR KOLESTEROL TOTAL SERUM KARYAWAN RUMAH SAKIT ATMA JAYA DENGAN OBESITAS SENTRAL Andika Surya Atmadja, Sheella R Bororing, Nanny Djaja PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI KECAMATAN PENJARINGAN, JAKARTA Meiliyana Wijaya, Elsye Angella Wanda, Nelly Tina Widjaja
TINJAUAN PUSTAKA 33-41 potensi sel nk untuk imunosurveilans kerentanan, prognosis, dan tingkat keparahan penyakit kronis Daniel Edbert Liang, Yossico Ria Wibowo 42-52
STEM CELL SEBAGAI MODALITAS TERAPI SIROSIS HEPATIS Randy Adiwinata, Ana Lucia Ekowati, Tena Djuartina
53-60
PENGHAMBATAN SPHINGOSINE KINASE 1 PADA PENGOBATAN SEPSIS Sandy Vitria Kurniawan
61-67
PERAN ANGKAK DALAM MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL DARAH Riki Tenggara, Alice Angelina, Marissa Gondo Suwito, Andika Surya Atmadja
LAPORAN KASUS 68-81 82-88
PENATALAKSANAAN ANESTESI KASUS SINDROM PRUNE-BELLY PADA BAYI PEREMPUAN USIA 6 BULAN DI RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO Tommy Nugroho Tanumihardja SARKOMA STROMA ENDOMETRIUM: SEBUAH LAPORAN KASUS DAN RELEVANSI DIAGNOSTIK IMUNOHISPATOLOGIKNYA Dyonesia Ary Harjanti, Cyprianus Murtono, Matius Lesmana
Damianus Journal of Medicine; Vol.12 No.1 Februari 2013: hlm. 61-67
ARTIKEL TINJAUAN PUSTAKA
PERAN ANGKAK DALAM MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL DARAH RED YEAST EFFECT IN LOWERING BLOOD CHOLESTEROL LEVELS Riki Tenggara1, Alice Angelina2, Marissa Gondo Suwito2, Andika Surya Atmadja2
Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya 2, Jakarta Utara 14440 2 Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya 2, Jakarta Utara 14440
ABSTRACT
Korespondensi: Andika Surya Atmadja. Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya. E-mail:
[email protected]
coronary artery disease, especially in people with hypercholesterolemia. However,
1
Introduction: High cholesterol levels increase a person’s risk of heart attack and stroke. Commonly used pharmacotherapy for hypercholesterolemia, statins, reduces cholesterol synthesis in the liver by inhibiting the activity of HMG-CoA reductase. Many studies prove that statins are beneficial in the prevention of many patients take statins only less than one year due to pricing issues and also side effects. Some of the reported side effects include liver function abnormalities, weakness, muscle pain (myalgia), and rhabdomyolysis. Recently, it is also said there was an increased incidence of diabetes on statin use. Red yeast rice is a substance that is extracted from rice that has been fermented with Monascus purpureus (red yeast). Red yeast rice has been used in China and other Asian countries for centuries to make rice wine, traditional medicine, and food preservatives to maintain the color and taste of fish and meat. In 1979, red yeast rice reported contains natural statins. Lovastatin is a bioactive component in the red yeast rice that is able to inhibit the synthesis of Very Low Density Lipoprotein (VLDL), which are precursors of Low Density Lipoprotein (LDL). Red yeast rice thought to have hypolipidemic effects not only derived from statins. There are other bioactive components that come into play, such as unsaturated fatty acids and sterols. Unsaturated fatty acids contribute in lowering triglyceride levels, while sterols inhibit the absorption of cholesterol in the body. This combination will provide an effective anticholesterol activity. The purpose of this review is to examine the effectiveness of red yeast rice in lowering blood cholesterol levels and the comparison with statin. Key Words: Lovastatin, Monascuspurpureus, red yeast, red yeast rice
ABSTRAK Latar Belakang: Kadar kolesterol yang tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung dan stroke. Farmakoterapi yang biasa digunakan untuk hiperkolesterolemia, golongan statin, dapat mengurangi sintesis kolesterol di hati dengan menghambat aktivitas HMG-CoA reductase. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa statin bermanfaat dalam pencegahan penyakit arteri koroner, khususnya pada orang dengan hiperkolesterolemia. Namun, banyak pasien yang hanya mengonsumsi statin kurang dari satu tahun karena masalah harga dan juga efek sampingnya. Beberapa efek samping yang dilaporkan antara lain gangguan fungsi hepar, kelemahan, nyeri otot (mialgia), dan rhabdomiolisis. Akhir-akhir ini juga dikatakan terdapat peningkatan insiden diabetes pada penggunaan statin. Vol. 12, No. 1, Februari 2013
61
DAMIANUS Journal of Medicine
Angkak adalah zat yang diekstrak dari beras yang telah difermentasi dengan Monascus purpureus (ragi merah). Angkak telah digunakan di Cina dan negaranegara Asia lainnya selama berabad-abad untuk membuat anggur beras, obat tradisional, dan pengawet makanan untuk mempertahankan warna dan rasa ikan dan daging. Pada tahun 1979, angkak dilaporkan mengandung statin alami. Lovastatin merupakan komponen bioaktif di dalam angkak yang mampu menghambat sintesis Very Low Density Lipoprotein (VLDL), yang merupakan prekursor Low Density Lipoprotein (LDL). Angkak diduga memiliki efek hipolipidemik yang tidak hanya berasal dari statin. Terdapat komponen bioaktif lain yang ikut berperan, antara lain asam lemak tak jenuh dan sterol. Asam lemak tak jenuh berkontribusi dalam menurunkan kadar trigliserida, sedangkan sterol menghambat penyerapan kolesterol dalam tubuh. Kombinasi tersebut akan memberikan aktivitas antikolesterol yang efektif. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui efektivitas beras ragi merah dalam menurunkan kadar kolesterol darah dan perbandingannya dengan statin. Kata kunci: Angkak, lovastatin, Monascus purpureus, ragi merah
PENDAHULUAN
pureus (ragi merah). Angkak mengandung statin
Kolesterol merupakan salah satu komponen
alami dan memiliki aktivitas anti kolesterol yang
lemak yang sangat diperlukan oleh tubuh kita
efektif.4 Dalam makalah ini dipaparkan mengenai
disamping zat gizi lain, seperti karbohidrat,
sejarah angkak, kandungan angkak, pengaruh
protein, vitamin, dan mineral.1 Apabila terjadi
angkak terhadap kolesterol, dan efek samping
gangguan metabolisme kolesterol, dapat ter-
angkak.
bentuk plak, sehingga menyebabkan terjadinya
Sejarah Angkak
atherosklerosis.2 Farmakoterapi yang biasa digunakan pada hiperkolesterolemia adalah golongan statin. Namun, statin memiliki beberapa efek samping, yang paling serius adalah miopati yang dapat
Beras ragi merah atau angkak adalah zat yang diekstrak dari beras yang telah difermentasi dengan jenis ragi yang disebut Monascus purpureus (ragi merah). Angkak telah digunakan di
berlanjut menjadi rhabdomiolisis. Apabila rhab-
Cina dan negara-negara Asia lainnya selama
domiolisis terus berlanjut, dapat mengakibatkan
berabad-abad untuk membuat anggur beras,
gagal ginjal dan kematian. Banyak pasien yang
obat tradisional, dan pengawet makanan untuk
berhenti menjalani pengobatan statin karena
mempertahankan warna dan rasa ikan dan da-
masalah harga dan juga efek sampingnya.
ging.5
Sebagian dari mereka mencari terapi alternatif untuk statin.3
Angkak terus menjadi makanan pokok di banyak negara Asia, termasuk Cina dan Jepang,
Beras ragi merah atau angkak adalah zat yang
dengan konsumsi berkisar antara 14 hingga 55
diekstrak dari beras yang sudah difermentasi
gram/orang/hari.6 Angkak juga digunakan oleh
dengan jenis ragi yang disebut Monascus pur-
komunitas Asia di Amerika Serikat sejak Perang
62
Vol. 12, No. 1, Februari 2013
Peran angkak dalam menurunkan kadar kolesterol darah
Dunia II. Penggunaan angkak di Cina pertama
monacolin K. Efek tersebut sepertinya bukan
kali didokumentasikan pada masa Dinasti Tang.
semata-mata karena satu spesies monakolin,
Penjelasan lengkap dan rinci tentang pembuat-
melainkan efek dari kombinasi beberapa mona-
annya ditemukan pada pharmacopeia, Ben Cao
kolin dan substansi lain dalam beras ragi merah.9
Gang Mu-Dan Shi Bu Yi, yang diterbitkan pada masa Dinasti Ming (1368-1644).7 Dalam teks ini, angkak dikatakan berguna untuk memperbaiki sirkulasi darah.
Jumlah monakolin, bahan yang paling penting dalam ekstrak ragi beras merah, dapat bervariasi. Suatu studi dari berbagai merek suplemen angkak menunjukkan bahwa jumlah monakolin berkisar antara 0 hingga 0,58%. Pada pembuatan beras ragi merah ada berbagai strain ragi dan
PEMBAHASAN
jenis fermentasi yang digunakan.
Kandungan Angkak
Lovastatin merupakan senyawa obat yang
Pada tahun 1979, Endo menemukan sebuah
terdapat di dalam angkak. Senyawa ini meru-
strain ragi Monascus yang secara alami meng-
pakan produk metabolit sekunder dari kapang
hasilkan zat yang dapat menghambat sintesis
Monascus purpureus. Lovastatin merupakan
kolesterol, yaitu monacolin K (juga dikenal seba-
komponen bioaktif di dalam angkak yang dapat
gai mevinolin). Monacolin K adalah golongan 8
menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Lo-
monacolin-related substances yang dapat meng-
vastatin mampu menghambat sintesis Very Low
hambat 3-hydroxy-3-methylglutaryl coenzyme A
Density Lipoprotein (VLDL) di hati. VLDL adalah
(HMG-CoA) reductase.8
prekursor Low Density Lipoprotein (LDL). Peng-
Selain inhibitor HMG-CoA reduktase, angkak juga mengandung sterol (beta-sitosterol,
hambatan sintesis VLDL secara otomatis akan menurunkan jumlah LDL.10
campesterol, sigmasterol, dan sapogenin), iso-
Saat ini, angkak diakui sebagai makanan fung-
flavon, glikosida isoflavon, dan asam lemak tak
sional karena beberapa metabolit sekundernya
jenuh (Tabel 1). Studi yang dilakukan oleh Heber
terbukti bermanfaat, seperti asam monakolin
et al., menunjukkan bahwa kuantitas inhibitor
(agen penurun kolesterol), asam-gamma ami-
HMG-CoA reduktase yang terkandung dalam
nobutirat (agen hipotensif), azaphilone pigments
beras merah tidak memadai untuk menjelaskan
(zat antiinflamasi), asam dimerumat, tanin,
aktivitasnya dalam menurunkan kolesterol bila
asam lemak tak jenuh dan fenol (antioksidan).
dibandingkan dengan lovastatin.9 Dalam suplemen beras ragi merah yang diteliti, kandungan monacolin K hanya 0,2% atau sekitar 5 mg. Campuran antara beberapa monakolin dan zat lain yang terkandung dalam beras ragi merah mungkin memiliki efek pada biosintesis kolesterol yang tidak dapat dijelaskan oleh kandungan
Monacolin K, juga dikenal sebagai lovastatin merupakan monakolin utama di dalam angkak.11 Angkak secara langsung juga dapat menekan proses adipogenesis dengan menekan aktivitas glycerol-3-phosphate dehydrogenase dan akumulasi lipid.12 Komponen pigmen yang dihasilkan oleh kapang
Vol. 12, No. 1, Februari 2013
63
DAMIANUS Journal of Medicine
M. purpureus adalah rubropunktatin (merah),
penelitian yang sebelumnya, yaitu menggunakan
monaskorubin (merah), monaskin (kuning), an-
substrat padat beras merah dengan kandungan
kaflavin (kuning), rubropunktamin (ungu), dan
lovastatin hanya antara 0,02-0,27%. Hasil dari
monaskorubramin (ungu). Pembentukan pigmen
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan
ini dipengaruhi oleh konsentrasi glukosa dan
substrat beras putih lebih baik bila dibandingkan
etanol, pH, fosfor, dan nitrogen dalam substrat.13
dengan substrat beras merah dalam menghasil-
Pigmen yang dihasilkan oleh M. purpureus ini ti-
kan lovastatin.
dak bersifat toksik dan tidak mengganggu sistem kekebalan tubuh.10 Kandungan ragi beras merah dapat dilihat pada tabel 1.
Beras pera atau beras putih menghasilkan kadar pigmen merah dan kuning yang lebih tinggi daripada beras merah dalam membuat angkak.
Menurut penelitian Kasim et al., dalam pembuat-
Korelasi antara kadar pigmen dengan kadar
an angkak yang menggunakan nasi dari beras
lovastatin masih menjadi kontroversi.10,14
putih yang difermentasi dapat menghasilkan kadar lovastatin 0,05-0,92%.10 Penelitian terse-
Pengaruh Angkak terhadap Kolesterol
but menggunakan 19 isolat Monascus purpu-
Angkak memiliki efek hipolipidemik yang tidak
reus yang menghasilkan kandungan lovastatin
hanya berasal dari statin, tetapi juga komponen
yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan
aktif lain yang ikut berperan dalam terapi hiper-
Tabel 1. Komposisi Suplemen Beras Ragi Merah9 Komponen
Persentase menurut beratnya (%)
Patiberas 73,4 Serat 0,8 Protein 5,8 Uap 3-6 Total pigmen natural
< 0,33
Abu
<3
Fosfor (fosfor organik 0,02%)
0,44
Unsur sisanya
Sisa
Total HMG-CoA reduktase inhibitor
0,4
Monakolin K
0,2
Monakolin K (bentuk asam-hidroksil) Dihidromonakolin
0,1 < 0,01
Monakolin I
0,03
Monakolin II (bentuk asam hidroksil)
< 0,01
Monakolin III
0,02
Monakolin IV
0,02
Monakolin V
0,02
Monakolin VI
0,01
Asam lemak Tersaturasi (palmitat dan stearat)
< 0,5
Mono dan polyunsaturated (Contohnya oleat,
< 1,5
linoleat, linolenat, dan asam lemak lainnya)
64
Vol. 12, No. 1, Februari 2013
Peran angkak dalam menurunkan kadar kolesterol darah
lipidemia. Dalam penelitian Lin et al., konsumsi
dalam darah. CoQ10 adalah senyawa benzoqui-
1200 mg angkak yang berisi 13,9 mg statin (11,4
non yang disintesis secara alami dalam tubuh
mg lovastatin) selama 8 minggu dapat menu-
manusia, antara lain berperan sebagai antiok-
runkan kadar LDL kolesterol sebesar 27,7%
sidan endogen. Kadar CoQ10 dalam organ dan
dan apolipoprotein-B sebesar 26%.4,15 Angkak
jaringan telah digunakan sebagai pertanda stres
mengandung unsur asam lemak tak jenuh yang
oksidatif. Penelitian yang dilakukan Yang et al.,
juga berkontribusi dalam menurunkan kadar
terhadap kelompok tikus yang diberikan angkak,
trigliserida. Angkak juga terdiri dari berbagai
terbukti terjadi penurunan CoQ10 dalam hati dan
sterol yang menghambat penyerapan kolesterol
jantung. Jadi, meskipun mengonsumsi suplemen
dalam tubuh. Kombinasi dari sterol dan statin
kesehatan, seperti beras ragi merah, dalam
akan memberikan aktivitas antikolesterol yang
jangka panjang dapat menurunkan kolesterol,
efektif.12
perlu dipertimbangkan efek penurunan kadar CoQ10 dalam jaringan secara simultan.17
Efek Samping Angkak Angkak memiliki beberapa efek samping, namun efek samping yang dilaporkan cenderung ringan
KESIMPULAN
dan dapat hilang apabila konsumsinya dihenti-
Berdasarkan hasil-hasil studi literatur yang dite-
kan. Efek samping ini meliputi sakit kepala, pu-
lusuri, menunjukkan adanya manfaat konsumsi
sing, dan rasa tidak nyaman pada pencernaan.
angkak dalam menurunkan kadar kolesterol. Be-
13
Statin dalam angkak dapat menimbulkan risiko seperti kerusakan otot rangka, kerusakan hati, dan toksik terhadap ginjal. Reaksi toksik terse-
ras ragi merah atau angkak dapat menjadi pilihan bagi pasien dengan dislipidemia yang tidak mau atau tidak dapat mengonsumsi statin. Beras
but juga terjadi pada sekitar 1-2% orang yang
ragi merah juga dapat dipertimbangkan sebagai
mengonsumsi lovastatin. Masih belum jelas
pendekatan baru ketika mempertimbangkan
apakah jenis reaksi ini juga terjadi pada orang
pendekatan public health yang berbasis populasi
yang mengonsumsi angkak.13
untuk menurunkan kolesterol dan mencegah
Menurut British Journal of Clinical Pharmacology dalam penelitiannya mengenai obat herbal, dikatakan bahwa konsumsi angkak dapat menyebabkan miopati. Pasien mengalami miopati setelah mengonsumsi obat herbal yang mengandung angkak 400 mg 3 kali perhari selama 6 bulan. Dalam 6 bulan, terjadi peningkatan kadar CPK (serum creatine phosphokinase) hingga 401 IU l-1.16
penyakit arteri koroner. Suplemen makanan beras ragi merah memiliki keunggulan berupa harga yang lebih murah dibandingkan statin. Angkak merupakan bahan herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati hiperkolesterolemia karena adanya kandungan monacolin K, yang juga disebut mevinolin atau lovastatin. Monacolin K (lovastatin) adalah suatu metabolit yang dihasilkan oleh Monascus, yang merupakan HMG-CoA reductase inhibitor de-
Angkak memiliki efek menurunkan kadar CoQ10
ngan aktivitas penurun kolesterol.
Vol. 12, No. 1, Februari 2013
65
DAMIANUS Journal of Medicine
DAFTAR PUSTAKA
Elashoff RM, Go VLW. Cholesterol-lowering
1. Triana E, Nurhidayat N. Pengaruh Pembe-
effects of a proprietary Chinese red-yeast-
rian Beras yang Difermentasi oleh Monascus
rice dietary supplement. Am J Clin Nutr.
purpureus Jmba terhadap Darah Tikus
1999;69(2):231–6.
Putih (Rattus Sp.) Hiperkolesterolemia.
10. Kasim E, Astuti S, Nurhidayat N. Karakteri-
BIODIVERSITAS. 2006;7(4). Available from:
sasi pigmen dan kadar lovastatin beberapa
http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0704/
isolat Monascus purpureus. Biodiversitas.
D070404.pdf
2005;6(4):245–7.
2. Harvey RA, Ferrier. Lippincott’s illustrated
11. Chen WP, Ho BY, Lee CL, Lee CH, Pan TM.
reviews, biochemistry. Philadelphia: Wolters
Red mold rice prevents the development of
Kluwer Health; 2011.
obesity, dyslipidemia and hyperinsulinemia
3. Becker DJ, Gordon RY, Morris PB, Yorko J, Gordon YJ, Li M, et al. Simvastatin vs therapeutic lifestyle changes and supplements: randomized primary prevention trial. Mayo Clin Proc. 2008;83(7):758-64. Available from: http://www.sciencedirect.com/science/ article/pii/S0025619611609142
2008;32(11):1694–704. 12. Kalaivani M, Sabitha R, Kalaiselvan V, Rajasekaran A. Health benefits and clinical impact of major nutrient, red yeast rice: a review. Food Bioprocess Technol. 2010;3(3):333–9.
4. Lin CC, Li TC, Lai MM. Efficacy and safety of Monascus purpureus Went rice in subjects with hyperlipidemia. Eur J Endocrinol. 2005;153(5):679–86. 5. Stuart GA, Smith FP. Chinese materia medica: vegetable kingdom. Ku T’ing Book House; 1969.
13. Erdougrul Ö, Azirak S. Review of the studies on the red yeast rice (Monascus purpureus). Turk Electron J Biotechnol. 2004;2(5):37–49. 14. Kasim E, Suharna N, Nurhidayat N. Kandungan pigmen dan lovastatin pada angkak beras merah kultivar bah butong dan Bp 1804 IF 9 yang difermentasi dengan
6. Mei F. Red yeast flavored duck. In: Fang Mei’s illustrated cookbook of regional Chinese cuisine. Guangxi, China: Guangxi National Press. 1990;177–88.
Monascus purpureus Jmba. J Biodiversitas. 2006;7(1):7–9. 15. Borden WB. Red yeast rice for dyslipidemia in statin-intolerant patients. Curr Atheroscler
7. Sung Y, Sun EZ. Chinese technology in the seventeenth century. Mineola, N.Y.: Dover Publications; 1997. 8. Endo A. Monacolin K, a new hypocholesterolemic agent produced by a Monascus species. J Antibiot (Tokyo). 1979;32(8):852–4. 9. Heber D, Yip I, Ashley JM, Elashoff DA, 66
induced by high-fat diet. Int J Obes (Lond).
Rep. 2010;12(1):11–3. 16. Lapi F, Gallo E, Bernasconi S, Vietri M, Menniti-Ippolito F, Raschetti R, et al. Myopathies associated with red yeast rice and liquorice: spontaneous reports from the Italian Surveillance System of Natural Health Products. Br J Clin Pharmacol. 2008;66(4):572–4.
Vol. 12, No. 1, Februari 2013
Peran angkak dalam menurunkan kadar kolesterol darah
17. Yang HT, Lin SH, Huang SY, Chou HJ. Acute administration of red yeast rice
enzyme Q10 levels in ICR mice. Br J Nutr. 2007;93(01):131.
(Monascus purpureus) depletes tissue co-
Vol. 12, No. 1, Februari 2013
67