ISSN 2086-4256 DJM 12(1) 1-88 February 2013
DAMIANUS Journal of Medicine VOLUME 12, NOMOR 1, 2013
PUBLISHED SINCE 2002
February 2013
ARTIKEL PENELITIAN 1-7
KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA ARTERI KAROTIS PADA DEWASA MUDA Poppy Kristina Sasmita, Herlina Uinarni, Tena Djuartina
8-15
UJI MIKROBIOLOGIS ES BATU KONSUMSI DI KANTIN SEKITAR LINGKUNGAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA Yulia Tanti Narwati, Ignatio Rika, Dicky Adi Putra, Maria Clarissa Wiraputranto
16-24 25-32
GAMBARAN KADAR KOLESTEROL TOTAL SERUM KARYAWAN RUMAH SAKIT ATMA JAYA DENGAN OBESITAS SENTRAL Andika Surya Atmadja, Sheella R Bororing, Nanny Djaja PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI KECAMATAN PENJARINGAN, JAKARTA Meiliyana Wijaya, Elsye Angella Wanda, Nelly Tina Widjaja
TINJAUAN PUSTAKA 33-41 potensi sel nk untuk imunosurveilans kerentanan, prognosis, dan tingkat keparahan penyakit kronis Daniel Edbert Liang, Yossico Ria Wibowo 42-52
STEM CELL SEBAGAI MODALITAS TERAPI SIROSIS HEPATIS Randy Adiwinata, Ana Lucia Ekowati, Tena Djuartina
53-60
PENGHAMBATAN SPHINGOSINE KINASE 1 PADA PENGOBATAN SEPSIS Sandy Vitria Kurniawan
61-67
PERAN ANGKAK DALAM MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL DARAH Riki Tenggara, Alice Angelina, Marissa Gondo Suwito, Andika Surya Atmadja
LAPORAN KASUS 68-81 82-88
PENATALAKSANAAN ANESTESI KASUS SINDROM PRUNE-BELLY PADA BAYI PEREMPUAN USIA 6 BULAN DI RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO Tommy Nugroho Tanumihardja SARKOMA STROMA ENDOMETRIUM: SEBUAH LAPORAN KASUS DAN RELEVANSI DIAGNOSTIK IMUNOHISPATOLOGIKNYA Dyonesia Ary Harjanti, Cyprianus Murtono, Matius Lesmana
Damianus Journal of Medicine; Vol.12 No.1 Februari 2013: hlm. 16-24
ARTIKEL PENELITIAN
GAMBARAN KADAR KOLESTEROL TOTAL SERUM KARYAWAN RUMAH SAKIT ATMA JAYA DENGAN OBESITAS SENTRAL DESCRIPTION OF TOTAL CHOLESTEROL OF ATMA JAYA HOSPITAL EMPLOYEES WITH CENTRAL OBESITY Andika Surya Atmadja1, Sheella R Bororing2, Nanny Djaja3
Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya 2, Jakarta Utara 14440
ABSTRACT
Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya 2, Jakarta Utara 14440
occurrence of cardiovascular disease and type 2 diabetes mellitus. One of the
1
2
Departemen Gizi, Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya 2, Jakarta Utara 14440
3
Introduction: Metabolic syndrome is a condition that can accelerate the factors that affect metabolic syndrome is serum total cholesterol levels >200 mg/ dL. Waist-hip ratio which is an index of central obesity is also one factor that can lead to metabolic syndrome. In women, waist-hip ratio at risk is >0.85 cm, whereas in men is >0.90 cm. Objectives: To assess total cholesterol levels of Atma Jaya Hospital’s employees who have central obesity index more than normal.
Korespondensi: Andika Surya Atmadja, Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya. E-mail:
[email protected].
Methods: Research samples taken from 74 employees of Atma Jaya Hospital. Data collected by the distribution of the questionnaires, followed by a vein puncture to take a blood sample. This is a descriptive research and outcome data were processed using SPSS version 15.0 program. Results: Those 74 respondents consist of thirty-one men and forty-three women. From 74 respondents, the result showed 25 people (33.8%) classified as normal total cholesterol levels (<200 mg/dL), 23 people (31.1%) classified as highborderline (200-239 mg/dL), and 26 people (35.1%) classified as high criteria (>240 mg/dL). Conclusion: Atma Jaya Hospital’s employees more than 40 years old have waist circumference around 91.94 cm for men and 90.64 cm for women and waist-hip ratio around 0.93 cm for men and 0.89 cm for women. Their total cholesterol level mean are 211.95 mg/dL. Key Words: Central obesity index, metabolic syndrome, total cholesterol levels, waist-hip ratio
ABSTRAK Latar Belakang: Sindrom metabolik merupakan suatu keadaan yang dapat mempercepat terjadinya penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus tipe 2. Salah satu faktor yang memengaruhi sindrom metabolik adalah kadar kolesterol total >200 mg/dL. Rasio lingkar pinggang panggul yang merupakan indeks obesitas sentral juga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan sindrom metabolik. Pada wanita, rasio lingkar pinggang panggul yang berisiko >0,85 cm, sedangkan pada pria adalah >0,90 cm. 16
Vol.12, No.1, Februari 2013
Gambaran kadar kolesterol total serum karyawan Rumah Sakit Atma Jaya dengan obesitas sentral
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran kadar kolesterol total karyawan Rumah Sakit Atma Jaya yang memiliki indeks obesitas sentral lebih dari normal. Metode: Sampel penelitian diambil dari karyawan Rumah Sakit Atma Jaya sejumlah 74 orang. Data diambil dengan cara pembagian kuesioner, kemudian dilanjutkan dengan pungsi vena untuk mengambil sampel darah. Penelitian dilakukan secara deskriptif dan hasil data diolah menggunakan program SPSS versi 15.0 Hasil: Tujuh puluh empat orang responden yang diambil sampel darahnya, terdiri dari 31 pria dan 43 wanita. Dari 74 orang responden, 25 orang (33,8%) termasuk dalam kriteria kolesterol total normal (<200 mg/dL), 23 orang (31,1%) termasuk dalam kriteria “batas tinggi” (200-239 mg/dL), dan 26 orang (35,1%) termasuk dalam kriteria “tinggi” (>240 mg/dL). Kesimpulan: Karyawan Rumah Sakit Atma Jaya yang berusia ≥40 tahun memiliki rerata ukuran lingkar pinggang 91,94 cm untuk pria dan 90,64 cm untuk wanita; serta rerata rasio lingkar pinggang panggul 0,93 cm untuk pria dan 0,89 cm untuk wanita; serta rerata kadar kolesterol total adalah 211,95 mg/dL. Kata Kunci: Indeks obesitas sentral, kadar kolesterol total, rasio pinggangpanggul, sindrom metabolik
PENDAHULUAN
diukur dengan menggunakan indeks massa
Sindrom metabolik adalah suatu keadaan di mana terjadi gangguan metabolisme glukosa dan insulin, obesitas, lemak abdominal yang berlebihan, dislipidemia, dan hipertensi. Sindrom metabolik ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan penyakit kardiovaskular (CVD).1 American Heart Association (AHA) dan The Na-
tubuh (IMT), namun IMT tidak mencerminkan distribusi lemak dalam tubuh, sehingga lebih baik bila kita mengukur lingkar pinggangnya.5 Penumpukan lemak yang paling mudah terlihat adalah di bagian abdominal (obesitas sentral), sehingga kita dapat mengukurnya dengan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul.6
tional Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI)
Menurut penelitian, pria yang memiliki lingkar
melaporkan bahwa kejadian sindrom metabolik
pinggang >102 cm dan wanita yang memiliki ling-
telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini.2 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia 2007 menyatakan bahwa penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di Indonesia.3
kar pinggang >88 cm memiliki risiko yang lebih besar menderita sindrom metabolik.7 Menurut klasifikasi World Health Organization (WHO), orang dewasa Asia dikatakan berisiko jika diketahui lingkar pinggang pada pria sebesar >94 cm, sedangkan wanita >80 cm.8 Menurut penelitian
Penelitian di Indonesia tahun 2006 menunjukkan
yang dilakukan oleh National Health and Medical
sekitar 28,4% penduduk Indonesia mengalami
Research Council and the Foundation of Austra-
sindrom metabolik.4 Obesitas memengaruhi
lia, lingkar pinggang juga berhubungan dengan
kejadian sindrom metabolik. Obesitas dapat
kadar profil lipid dalam tubuh kita.9
Vol.12, No.1, Februari 2013
17
DAMIANUS Journal of Medicine
Sindrom Metabolik
Hiperinsulinemia dapat berdampak dalam pe-
Sindrom metabolik adalah suatu keadaan yang
ningkatan reabsorbsi natrium dan peningkatan
dapat mempercepat terjadinya penyakit kardio-
aktivitas sistem saraf simpatis, sehingga dapat
vaskular dan diabetes mellitus tipe 2. Sindrom
berefek pada hipertensi. Status proinflamasi
metabolik sering disebut juga sebagai insulin
yang diproduksi oleh asam lemak bebas yang
resistance syndrome. Menurut National Cho-
berlebihan juga berpengaruh terhadap resistensi
lesterol Education Program’s Adult Treatment
insulin. Peningkatan sekresi Interleukin (IL) 6 dan
Panel III, ada lima kriteria untuk mengidentifikasi
TNF-α oleh jaringan adiposa, juga disebabkan
sindrom metabolik, yaitu:
oleh keadaan resistensi insulin. IL-6 dan sitokin
1. Ukuran lingkar pinggang (>102 cm atau >40 inci pada laki-laki dan >88 cm atau >35 inci pada perempuan).
lain akan meningkatkan produksi glukosa dan VLDL di hepar, dan resistensi insulin di otot.12
2. Kadar trigliserida ≥150 mg/dL.
Dampak Obesitas Sentral
3. Kadar high density lipoprotein (HDL) <40 mg/dL untuk laki-laki dan <50 mg/dL untuk perempuan.
Dampak obesitas sentral lebih berisiko terha-
4. Tekanan darah ≥130/85 mmHg.
10
dap kesehatan dibandingkan dengan obesitas umum.13 Obesitas sentral meningkatkan risiko hipertensi, dislipidemia, diabetes, dan sindrom
5. Gula darah puasa ≥100 mg/dL.
11
metabolik pada laki-laki dan perempuan. Wildman et al., menemukan obesitas sentral juga
Patofisiologi
berhubungan dengan penyakit kardiovaskular
Asam lemak bebas atau free fatty acid (FFA)
dan penyakit jantung koroner.14 Dampak obesitas
dalam sirkulasi dikeluarkan dari jaringan adiposa
sentral terhadap penyakit jantung koroner berkai-
yang berlebihan. Di hati, asam lemak bebas
tan dengan dua mekanisme, yaitu mekanisme
meningkatkan produksi glukosa, trigliserida
langsung melalui efek metabolik protein yang
dan sekresi dari very low density lipoproteins
disekresikan oleh jaringan lemak, seperti IL 1, IL
(VLDLs). Hal ini berhubungan dengan penurunan
6, TNF-α, adiponektin, dan masih banyak protein
high density lipoproteincholesterol (HDL-C) dan
lainnya terhadap endotel pembuluh darah; serta
peningkatan low density lipoproteins (LDLs).
efek tidak langsung akibat faktor-faktor lain yang
Asam lemak bebas juga menurunkan sensitivitas
muncul sebagai risiko penyakit kardiovaskular
insulin dalam otot dengan mekanisme inhibit-
akibat dari obesitas sentral tersebut.15-18 Obesi-
ing insulin-mediated glucose uptake, sehingga
tas sentral lebih berhubungan dengan sindrom
terjadi penurunan pemecahan glukosa menjadi
metabolik.19 Obesitas sentral dapat digunakan
glikogen dan peningkatan akumulasi glukosa.
sebagai prediktor risiko diabetes tipe dua dan
Peningkatan sirkulasi glukosa dan beberapa
batu empedu.7 WHO menyatakan obesitas me-
asam lemak bebas menyebabkan terjadinya
ningkatkan risiko terjadinya penyakit degeneratif,
peningkatan sekresi insulin pankreas sebagai
seperti penyakit kardiovaskular, sindrom metabo-
kompensasi dan menyebabkan hiperinsulinemia.
lik, gangguan toleransi glukosa, diabetes tipe
18
Vol.12, No.1, Februari 2013
Gambaran kadar kolesterol total serum karyawan Rumah Sakit Atma Jaya dengan obesitas sentral
2, hipertensi, batu empedu, dislipidemia, susah
METODE
napas, sleep apnoea, hyperuricemia, gout, keti-
Desain penelitian yang digunakan adalah
daknormalan produksi hormon, polycystic ovary
deskriptif cross sectional. Penelitian ini dilak-
syndrome, ketidaksuburan, masalah psikososial,
sanakan di Rumah Sakit Atma Jaya (RSAJ) pada
dan beberapa tipe kanker.
tanggal 25 September 2012–24 Oktober 2012.
15,7
Populasi penelitian adalah karyawan Rumah Sakit Atma Jaya (RSAJ) yang berusia ≥40 tahun
Substansi Kolesterol Total Kolesterol total terdiri dari LDL, VLDL, dan HDL. VLDL dapat dihitung dengan cara menghitung trigliserida dibagi 5 (trigliserida/5) dengan syarat
dan memiliki indeks obesitas sentral lebih dari normal. Jumlah sampel penelitian adalah 74 orang.
kadar trigliserida di bawah 400 mg/dL.20 LDL
Kriteria inklusi dalam penelitian ini, yaitu karya-
adalah suatu plasma protein yang mengandung
wan RSAJ berusia ≥40 tahun dan memiliki lingkar
kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi dan
pinggang >90 cm untuk pria dan >80 cm untuk
kadar protein yang rendah. HDL adalah suatu
wanita dengan rasio lingkar pinggang panggul
plasma protein yang mengandung kadar protein
≥0,90 cm untuk pria dan ≥0,85 cm untuk wanita;
yang tinggi dan kadar kolesterol dan trigliserida
bersedia berpuasa selama 9-12 jam; bersedia
yang rendah. VLDL adalah suatu plasma protein
berpartisipasi dalam penelitian setelah menan-
yang mengandung lebih banyak trigliserida dari-
datangani informed consent. Kriteria eksklusi,
pada kolesterol dan merupakan bentuk transpor
yaitu karyawan yang mengonsumsi obat penurun
lipid dari hati menuju perifer.21
kadar kolesterol dan tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian.
Hubungan dengan Sindrom Metabolik
Data dikumpulkan dengan melakukan penguku-
Berdasarkan jurnal kardiologi Indonesia, pada
ran terhadap tinggi badan, berat badan, lingkar
kasus yang berhubungan dengan sindrom
pinggang/panggul, tekanan darah, dan peme-
metabolik, kolesterol total merupakan indikator
riksaan lab darah untuk mengetahui kolesterol
utama yang kemudian diikuti oleh lingkar ping-
total; wawancara responden mengenai data
gang.11 Hal ini disebabkan karena substansi-
pribadi dan aktivitas fisik yang dilakukan. Kadar
substansi yang terdapat dalam kolesterol total
kolesterol total responden terbagi menjadi 3,
berhubungan dengan kejadian sindrom metabo-
yaitu baik (<200 mg/dL), batas tinggi (200-239
lik. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, ada
mg/dL), dan tinggi (>240 mg/dL).
berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan sindrom metabolik, seperti kadar HDL, LDL, trigliserida, tekanan darah, kadar glukosa, dan
HASIL
lain-lain, kemudian hal tersebut dapat dilihat
Responden pada penelitian ini berjumlah 100
melalui ukuran pinggang seseorang.9,22
orang. Total responden yang dapat diikutser-
Vol.12, No.1, Februari 2013
19
DAMIANUS Journal of Medicine
takan dalam penelitian ini berjumlah 74 orang,
Rerata kadar kolesterol total pria dan wanita
sedangkan 26 orang lainnya tidak diikutsertakan
karyawan Rumah Sakit Atma Jaya yang berusia
karena termasuk dalam kriteria eksklusi dan ter-
≥40 tahun adalah 211,95 mg/dL. Dari 74 orang
jadinya lisis (pecahnya sel-sel darah responden,
responden, 25 orang (33,8%) termasuk dalam
sehingga darah tersebut tidak dapat dipakai
batas “normal” (<200 mg/dL), 23 orang (31,1%)
sebagai sampel) (Diagram 1). Dari 74 respon-
termasuk dalam kriteria “batas tinggi” (200-239
den, terdiri dari 31 orang laki-laki dan 43 orang
mg/dL), 26 orang termasuk dalam kriteria “tinggi”
perempuan (Diagram 2).
(>240 mg/dL). (Tabel 2)
Rerata ukuran lingkar pinggang responden karyawan RSAJ yang berusia ≥40 tahun adalah 91,94 cm untuk pria dan 90,64 cm untuk wanita
PEMBAHASAN
sehingga memenuhi kriteria obesitas sentral
Salah satu faktor yang memengaruhi sindrom
menurut klasifikasi WHO untuk Asia Pasifik, yaitu
metabolik adalah kadar kolesterol total >200 mg/
0,93 pada pria dan 0,89 pada wanita. (Tabel 1)
dL. Rasio lingkar pinggang panggul yang meru-
Diagram 1. Distribusi Jumlah Calon Responden
Diagram 2. Distribusi Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin
20
Vol.12, No.1, Februari 2013
Gambaran kadar kolesterol total serum karyawan Rumah Sakit Atma Jaya dengan obesitas sentral
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Lingkar Pinggang Lingkar Pinggang
Rerata
Pria 91,94 Wanita 90,64
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Nilai Kolesterol Total
Nilai Kolesterol Total
Frekuensi
Persentase
Normal (<200 mg/dL)
25
33,8
Batas tinggi (200-239 mg/dL)
23
31,1
Tinggi (>240 mg/dL)
26
35,1
74 100,0
Total
pakan indeks obesitas sentral juga merupakan
gang dan rasio lingkar pinggang panggul juga
salah satu faktor yang dapat menyebabkan
mendapatkan hasil yang sama, yaitu adanya
sindrom metabolik. Pada wanita, rasio lingkar
peningkatan kadar kolesterol total pada respon-
pinggang panggul yang berisiko >0,85 cm, se-
den.24,25
dangkan pada pria adalah >0,90 cm.
Dislipidemia merupakan gangguan dari me-
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
tabolisme lipoprotein yang berhubungan dengan
dilakukan oleh Gotera et al., yang menyatakan
obesitas. Hal ini dapat bermanifestasi sebagai
bahwa obesitas sentral memengaruhi nilai rerata
peningkatan kadar kolesterol total, LDL, trigli-
kolesterol total.15 Hal serupa telah dikemuka-
serida atau penurunan kadar HDL. Peroxisome
kan oleh Wildman et al., pada penelitiannya
proliferator activated receptor–a (PPAR-a), yang
yang dilakukan di Cina dengan mengukur IMT
merupakan regulator utama pada metabolisme
maupun lingkar pinggang.14 Penelitian tersebut
lipid intra dan ekstrasel. PPAR juga memegang
mendapatkan hasil bahwa lingkar pinggang ber-
peran utama dalam interaksi antara HDL de-
hubungan dengan kejadian sindrom metabolik di
ngan apolipoprotein B. VLDL dikeluarkan dari
mana salah satunya adalah peningkatan kadar
peredaran darah terutama oleh reseptor apo B/E
kolesterol total. Penelitian yang dilakukan oleh
(reseptor LDL). Transkripsi dari gen reseptor LDL
Chang et al., dengan pengukuran rasio lingkar
tersebut dipengaruhi oleh kadar kolesterol intra-
pinggang panggul mendapatkan hasil yang se-
seluler, hormon, dan faktor pertumbuhan.26 Asam
rupa.23 Pernyataan yang dikemukakan oleh Hu et
lemak bebas (FFA) dalam sirkulasi dikeluarkan
al., pada penelitiannya di Cina dengan mengukur
dari jaringan adiposa yang berlebihan, sehingga
lingkar pinggang responden dan Aekplakorn et
produksi trigliserida dan VLDL akan meningkat
al., di Thailand dengan mengukur lingkar ping-
serta akan terjadi penurunan HDL.11
Vol.12, No.1, Februari 2013
21
DAMIANUS Journal of Medicine
KESIMPULAN
and management of the metabolic syn-
Baik pria maupun wanita yang memiliki indeks
drome. Circulation. 2005; 112(17): 2735-52.
obesitas sentral lebih dari normal memiliki risiko
3. Badan Penelitian dan Pengembangan Ke-
mengalami sindrom metabolik yang lebih besar.
sehatan, Departemen Kesehatan Republik
Indeks obesitas sentral tersebut dapat diukur
Indonesia. Riset Kesehatan Dasar Nasional
dengan menggunakan lingkar pinggang dan
2007. Jakarta: Departemen Kesehatan RI;
rasio lingkar pinggang panggul. Menurut WHO,
2008.
orang dewasa Asia dikatakan berisiko jika diketahui lingkar pinggang pada pria sebesar >94
4. Soewondo P, Purnamasari D, Oemardi M, Waspadji S, Soegondo S. Prevalence of
cm dan wanita >80 cm, serta rasio lingkar ping-
metabolic syndrome using NCEP/ATP III
gang panggul ≥0,90 cm untuk pria dan ≥0,85 cm
criteria in Jakarta, Indonesia: The Jakarta
untuk wanita. Sindrom metabolik itu sendiri me-
primary non-communicable disease risk fac-
liputi tingginya tekanan darah, kadar gula darah
tors surveillance. 2006. Acta Med Indones.
puasa, dan kadar trigliserida, serta rendahnya
2010; 42(4): 199-203.
kadar HDL. Hal-hal demikian merupakan faktor yang sangat memengaruhi terjadinya penyakit kardiovaskular.
5. Lin. WY, Lee WT, Chen CY, Lo H, Hsia HH, Liu IL, et al. Optimal cut-off values for obesity; Using simple anthropometric indeces to
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
predict cardiovascular risk factors in Taiwan.
dengan mengacu pada tujuan dari penelitian ini,
Int J Obes Relat Metab Disord. 2002; 26(9):
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan
1232-8.
Rumah Sakit Atma Jaya yang berusia ≥40 tahun
6. Rocha PM, Barata JT, Teixeira PJ, Ross
memiliki rerata ukuran lingkar pinggang 91,94
R, Sardinha LB. Independent and opposite
cm untuk pria dan 90,64 cm untuk wanita; rerata
associations of hip and waist circumference
rasio lingkar pinggang panggul 0,93 untuk pria
with metabolic syndrome components and
dan 0,89 untuk wanita; serta memiliki rerata
with inflammatory and atherothrombotic risk
kadar kolesterol total 211,95 mg/dL.
factors in overweight and obese women. Metabolism. 2008; 57(10) :1315–22. 7. Klein S, Allison DB, Heymsfield SB, Kelley
DAFTAR PUSTAKA
DE, Leibel RL, Nonas C, et al. Waist cir-
1. Lakka MH, Laaksonen DE, Lakka Ta, Nis-
cumference and cardiometabolic risk: A con-
kanen LK, Kumpusalo E, Tuomilehto J, et
sensus statement from shaping america’s
al. The metabolic syndrome and total and cardiovascular disease mortality in middleaged men. JAMA. 2002; 288(21): 2709-16. 2. Grundy MS, Cleeman JI, Daniels SR, Donato KA, Eckel RH, Franklin BA, et al. Diagnosis 22
health: Association for weight management and obesity prevention; NAASO, The obesity society; The American society for nutrition; and The American diabetes association. Am J Clin Nutr. 2007; 85(5): 1197-202.
Vol.12, No.1, Februari 2013
Gambaran kadar kolesterol total serum karyawan Rumah Sakit Atma Jaya dengan obesitas sentral
8. Behan KJ, Mbizo J. The relationship be-
15. Gotera W, Aryana S, Suastika K, Santoso A,
tween waist circumference and biomarkers
Kuswardhani T. Hubungan antara obesitas
for diabetes and CVD in healthy non-obese
sentral dengan adiponektin pada pasien
women. The Pensacola Study. Lab Med.
geriatri dengan penyakit jantung koroner. J
2007; 38(7):422–7.
Peny Dalam. 2006; 7:102-7. Available from:
9. Chan CD, Watts GF, Nguyen MN, Barret PH. Factorial study of the effect of N–3 fatty
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jim/article/ view/3752/2750.
acid supplementation and atorvastatin on the
16. Baik I, Ascherio A, Rimm EB, Giovannucci E,
kinetics of HDL apolipoproteins A-I and A-II in
Spiegelman D, Stampfer MJ, et al. Adiposity
men with abdominal obesity. Am J Clin Nutr.
and mortality in men. Am J Epidemiol. 2000;
2006; 84(1): 37-43.
152(3):264-71
10. Kasiman S. Pengaruh makanan pada sin-
17. Sonmez K, Akcakoyun M, Akcay A, Demir D,
drom metabolik. J Kardiol Indones. 2011;
Duran NE, Gencbay M, et al. Which method
32(1): 24–6. Available from: http://indonesia.
should be used to determinate the obesity, in
digitaljournals.org/index.php/karidn/article/
patients with coronary artery disease? (Body
viewFile/107/109.
mass index, waist circumference or waist-hip
11. Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, et al, editor. Har-
ratio). Int J Obes Relat Metab Disord. 2003; 27(3): 341-6.
rison’s principles of internal medicine. 17th
18. Griesemer R. Index of central obesity as a
ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2008.
parameter to evaluate metabolic syndrome
P.1509-10
for white, black, and hispanic adults in the
12. Beilby J. Definition of metabolic syndrome: report of the National Heart, Lung, and Blood Institute/American Heart Association Conference on scientific issues related to definition. Clin Biochem Rev. 2004; 25(3): 195–8. 13. De Pablos-Velasco PL, Martinez-Martin FJ, Rodriguez-Perez F. Prevalence of obesity in a Canarian Community. Association with type 2 Diabetes Mellitus: The Guia Study. Eur J Clin Nutr. 2002; 56(6): 557-60. 14. Wildman RP, Gu D, Reynolds K, Duan X, Wu X, Jiang H. Are waist circumference and
United States [Thesis]. Georgia, Atlanta: Georgia State University; 2008. Available from: http://scholarworks.gsu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1041&context=iph_theses. 19. Tsai CJ, Leitzmann MF, Willett WC, Giovannucci EL. Prospective study of abdominal adiposity and gallstone disease in US men. Am J Clin Nutr. 2004; 80(1):38-44. 20. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC; 2000.
body mass index independently associated
21. Mahan LK, Raymond JL, Stump-Escott S.
with cardiovascular disease risk in Chinese
Krause’s Food & Nutrition Therapy. 12th ed.
adults? Am J ClinNutr. 2005; 82:1195–202.
Missouri: Saunders/Elsevier; 2008.
Vol.12, No.1, Februari 2013
23
DAMIANUS Journal of Medicine
22. McCance KL, Huether SE. Pathophysiology:
of obestity and body fat distribution on lipids
the biologic basis for disease in adults &
and lipoproteins in nondiabetic American
children. St. Louis; London: Elsevier Mosby;
Indians: The Strong Heart Study. Obes Res.
2006. P.708
2002; 8(6): 411-21.
23. Chang CJ, Wu CH, Yao WJ, Yang YC, Wu JS,
25. Aekplakorn W, Kosulwat V, Suriyawong-
Lu FH. Relationships of age, menopause and
paisal P. Obesity indices and cardiovas-
central obesity on cardiovascular disease
cular risk factors in Thai adults. Int J Obes
risk factors in Chinese women. Int J Obes
(Lond).2006; 30(12):1782–90.
Relat Metab Disord. 2000:24(12):1699–704. 24. Hu D, Hannah J, Gray RS, Jablonski KA, Henderson JA, Robbins DC, et al. Effects
24
26. Singh AK, Singh SK, Singh N, Agrawal N, Gopal K. Obesity and dyslipidemia. Int J Biol Med Res. 2011; 2(3): 824-828.
Vol.12, No.1, Februari 2013