ISSN 2086-4256 DJM 12(1) 1-88 February 2013
DAMIANUS Journal of Medicine VOLUME 12, NOMOR 1, 2013
PUBLISHED SINCE 2002
February 2013
ARTIKEL PENELITIAN 1-7
KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA ARTERI KAROTIS PADA DEWASA MUDA Poppy Kristina Sasmita, Herlina Uinarni, Tena Djuartina
8-15
UJI MIKROBIOLOGIS ES BATU KONSUMSI DI KANTIN SEKITAR LINGKUNGAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA Yulia Tanti Narwati, Ignatio Rika, Dicky Adi Putra, Maria Clarissa Wiraputranto
16-24 25-32
GAMBARAN KADAR KOLESTEROL TOTAL SERUM KARYAWAN RUMAH SAKIT ATMA JAYA DENGAN OBESITAS SENTRAL Andika Surya Atmadja, Sheella R Bororing, Nanny Djaja PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI KECAMATAN PENJARINGAN, JAKARTA Meiliyana Wijaya, Elsye Angella Wanda, Nelly Tina Widjaja
TINJAUAN PUSTAKA 33-41 potensi sel nk untuk imunosurveilans kerentanan, prognosis, dan tingkat keparahan penyakit kronis Daniel Edbert Liang, Yossico Ria Wibowo 42-52
STEM CELL SEBAGAI MODALITAS TERAPI SIROSIS HEPATIS Randy Adiwinata, Ana Lucia Ekowati, Tena Djuartina
53-60
PENGHAMBATAN SPHINGOSINE KINASE 1 PADA PENGOBATAN SEPSIS Sandy Vitria Kurniawan
61-67
PERAN ANGKAK DALAM MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL DARAH Riki Tenggara, Alice Angelina, Marissa Gondo Suwito, Andika Surya Atmadja
LAPORAN KASUS 68-81 82-88
PENATALAKSANAAN ANESTESI KASUS SINDROM PRUNE-BELLY PADA BAYI PEREMPUAN USIA 6 BULAN DI RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO Tommy Nugroho Tanumihardja SARKOMA STROMA ENDOMETRIUM: SEBUAH LAPORAN KASUS DAN RELEVANSI DIAGNOSTIK IMUNOHISPATOLOGIKNYA Dyonesia Ary Harjanti, Cyprianus Murtono, Matius Lesmana
Damianus Journal of Medicine; Vol.12 No.1 Februari 2013: hlm. 25-32
ARTIKEL PENELITIAN
PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI KECAMATAN PENJARINGAN, JAKARTA THE INFLUENCE OF MATERNAL KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR TO THE COMPLETENESS OF BASIC IMMUNIZATION IN BABIES AT SUBDISTRICT OF PENJARINGAN, JAKARTA Meiliyana Wijaya1, Elsye Angella Wanda2, Nelly Tina Widjaja3
Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya No.2, Jakarta Utara 14440
ABSTRACT
Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya No.2, Jakarta Utara 14440
the achieving of UCI (Universal Child Immunization) in DKI Jakarta was 69.06%.
Pusat Penelitian Kesehatan, Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya No.2, Jakarta Utara 14440
of community awareness about immunization, especially mother as the closest
1
1
2
Introduction: Data of Health Department of Indonesian Republic in 2005 showed The data shows that immunization coverage in DKI Jakarta had not reached the properly target of UCI, that is minimal 80%. It is associated with the level person of the baby. Methods: This was a cross-sectional design with observations analytical. Population of the research is mothers who have 1-2 years old child and live
Korespondensi: Meiliyana Wijaya. Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya. E-mail:
[email protected]
permanently in Subdistrict Penjaringan, Jakarta. Sampling technique was using multistage sample from February 25th to March 3rd 2009 by the number of 120 respondents. Results: (1) There is a significant relationship between maternal education level and maternal knowledge of basic immunization in babies (p=0.012); (2) There is a significant relationship between maternal knowledge of basic immunization and the completeness of basic immunization in babies (p=0.008); (3) Maternal attitude toward basic immunization affects the completeness of basic immunization in babies (p=0.013); (4) Maternal behavior toward the basic immunization affects the completeness of basic immunization in babies (p=0.000); (5) There is a significant relationship between the information of cadres and the completeness of basic immunization in babies (p=0.004). Conclusion: Maternal knowledge, attitude, and behavior affect the completeness of basic immunization in babies. Key Words: Attitude, basic immunization, behavior, knowledge
ABSTRAK Latar Belakang: Data Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2005 menunjukkan pencapaian cakupan UCI (Universal Child Immunization) di DKI Jakarta sebesar 69,06%. Data ini menunjukkan bahwa cakupan imunisasi di DKI Jakarta belum mencapai target UCI minimal 80%. Hal ini berhubungan dengan tingkat kesadaran masyarakat mengenai imunisasi, khususnya ibu sebagai orang
Vol. 12, No. 1, Februari 2013
25
DAMIANUS Journal of Medicine
terdekat dengan bayi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan observasi analitik. Populasi penelitian adalah ibu-ibu yang memiliki anak berusia 1-2 tahun dan bertempat tinggal tetap di Kecamatan Penjaringan, Jakarta. Kemudian teknik pengambilan sampel menggunakan cara multistage sample dari 25 Februari sampai 3 Maret 2009 dengan jumlah 120 responden. Hasil: (1) Terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi (p=0,012); (2) Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi (p=0,008); (3) Sikap ibu terhadap imunisasi dasar memengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada bayi (p=0,013); (4) Perilaku ibu terhadap imunisasi dasar memengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada bayi (p=0,000); (5) Terdapat hubungan bermakna antara informasi dari kader dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi (p=0,004). Kesimpulan: Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu memengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. Kata Kunci: Imunisasi dasar, pengetahuan, perilaku, sikap
PENDAHULUAN
di Indonesia sebesar 76,23% dan secara khusus
Program imunisasi nasional dikenal sebagai Pengembangan Program Imunisasi (PPI) atau Expanded Program on Immunization (EPI)
di DKI Jakarta sebesar 69,06%.3 Data ini menunjukkan bahwa cakupan imunisasi di Indonesia termasuk DKI Jakarta belum mencapai target.
dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1977
Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbul-
dalam rangka pencegahan penularan terhadap
kan atau meningkatkan kekebalan seseorang
Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga
(PD3I). Tujuan umum diadakannya program
bila kelak ia terpapar dengan penyakit terse-
imunisasi ini adalah turunnya angka kesakitan,
but tidak akan menderita penyakit tersebut.2
kecacatan, dan kematian bayi akibat PD3I.2
Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi
Pemerintah mengutamakan imunisasi dasar se-
awal untuk mencapai kadar kekebalan di atas
bagai imunisasi yang wajib diberikan untuk bayi
ambang perlindungan.2 Imunisasi dasar meli-
dan balita dengan fokus pada bayi untuk menu-
puti BCG, polio, hepatitis B, DPT, dan campak.
runkan angka mortalitas bayi akibat PD3I. Salah
Faktor- faktor yang memengaruhi kelengkapan
satu tujuan khusus imunisasi adalah tercapainya
imunisasi dasar pada bayi meliputi faktor ibu,
target Universal Child Immunization (UCI), yaitu
faktor keluarga, dan faktor masyarakat. Faktor
cakupan imunisasi lengkap minimal 80% se-
ibu terdiri dari pengetahuan, sikap, dan perilaku
cara merata pada bayi di 100% desa/kelurahan
ibu. Pengetahuan ibu tentang pentingnya pem-
pada tahun 2010.2 Dinas PP & PL Departemen
berian imunisasi dasar pada bayi dipengaruhi
Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) me-
oleh tingkat pendidikannya. Semakin tinggi
nyatakan pada tahun 2005 pencapaian desa UCI
pendidikan ibu, maka semakin tinggi pengeta-
1
26
Vol. 12, No. 1, Februari 2013
Pengaruh pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Kecamatan Penjaringan, Jakarta
huan ibu.4 Pengetahuan ibu tentang imunisasi
umumnya akan memberikan dukungan untuk
dasar dapat juga diperoleh melalui media massa
pemberian imunisasi dasar secara lengkap
(surat kabar, radio, televisi, dan lain-lain). Hal ini
pada bayi di anggota keluarganya. Peran tokoh
memungkinkan bagi ibu yang walaupun memiliki
masyarakat, agamawan, serta lembaga ma-
pendidikan rendah dapat memperoleh informasi
syarakat sangat penting dalam memperlancar
melalui media massa. Diharapkan bahwa media
pelaksanaan imunisasi. Peranan mereka antara
massa dapat mendorong pemahaman masyara-
lain dalam melakukan sosialisasi, penyuluhan,
kat tentang pentingnya imunisasi, seperti iklan
mengajak masyarakat agar peduli dan berperan
lima imunisasi dasar lengkap (LIL) pada bayi di
aktif dalam pelaksanaan kegiatan PIN (Pekan
beberapa televisi swasta yang dikeluarkan oleh
Imunisasi Nasional) dalam berbagai kesempat-
Depkes RI berkat dukungan Millenium Challenge
an, menyediakan data sasaran, yakni bayi dan
Corporation Indonesia/Immunization Project
balita yang akan diimunisasi di wilayah masing-
(MCCI/IP).5 Selain itu, ibu yang melakukan per-
masing berdasarkan hasil pendataan keluarga,
salinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
serta menggerakkan masyarakat melalui institusi
juga memungkinkan untuk terpapar informasi
masyarakat agar keluarga yang mempunyai bayi
pentingnya imunisasi dasar lebih baik.6 Dalam
dan balita dengan sadar melakukan imunisasi di
penentuan sikap ibu mengenai pemberian imu-
Pos PIN.8 Kader posyandu juga memiliki peran
nisasi dasar pengetahuan, serta cara berpikir
yang penting. Kader posyandu ini memiliki tugas
memegang peranan penting. Pengukuran sikap
di antaranya, melakukan kunjungan ke rumah
dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
masyarakat untuk menyampaikan informasi agar
Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan
berkunjung ke posyandu saat hari buka, mendata
pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian
kelompok sasaran (bayi, balita, ibu hamil, ibu
ditanyakan pendapat responden (sangat setu-
menyusui), dan memantau status imunisasi dan
ju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju).7
lumpuh layu.9 Oleh karena itu, peran aktif para
Perilaku ibu merupakan respons ibu apakah
kader posyandu dapat mendukung keberhasilan
akan membawa anaknya untuk diberikan imu-
program imunisasi dasar di wilayah kerjanya
nisasi. Perilaku ibu dalam bentuk perilaku aktif
masing-masing.
(tindakan nyata) dapat berupa sudah membawa anaknya ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lain untuk imunisasi.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu terhadap
Keluarga memiliki peranan penting dalam me-
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Ke-
ningkatkan kesehatan anggota keluarga mau-
camatan Penjaringan pada tahun 2009. Hal ini
pun masyarakat, serta membantu keberhasilan
diharapkan dapat memberikan bahan masukan
pelayanan kesehatan. Keluarga juga harus
kepada Puskesmas, Posyandu, atau program
mengetahui dengan jelas tentang imunisasi,
pemerintah lainnya tentang faktor-faktor yang
manfaat, serta efeknya. Keluarga yang memiliki
dapat meningkatkan kelengkapan imunisasi
pemahaman yang baik tentang imunisasi pada
dasar pada bayi, sehingga pada tahun-tahun
Vol. 12, No. 1, Februari 2013
27
DAMIANUS Journal of Medicine
mendatang target UCI di seluruh Indonesia dapat
dan 3 orang ibu tidak memiliki anak yang berusia
tercapai.
1-2 tahun. Oleh karena itu, total responden yang diperoleh adalah 120 ibu. Dari 120 responden tersebut didapatkan hasil sebagian besar responden termasuk dalam kelompok umur 26-35
METODE Penelitian ini menggunakan desain crosssectional dengan observasi analitik. Penelitian dilaksanakan di RW 04 Kelurahan Kapuk Muara dan RW 08 Kelurahan Penjaringan I, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada periode 25 Februari–3 Maret 2009. Kriteria inklusi penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak laki-laki atau perempuan berusia 1-2 tahun sesuai dengan periode pelaksanaan penelitian, bertempat tinggal tetap di RW 04 Kelurahan Kapuk Muara dan
tahun (55,0%), pendidikan terakhir tamat SLTP (31,7%), tidak bekerja (67,5%). Sebagian besar responden memperoleh informasi imunisasi dasar dari kader sebesar 75,0%, diikuti informasi dari televisi sebesar 35,8%. Didapatkan tingkat pengetahuan ibu mengenai imunisasi dasar tergolong kurang (59,2%). Sebagian besar ibu di kedua RW memiliki sikap/persepsi (73,3%) dan perilaku (64,2%) yang baik terhadap penyelenggaraan imunisasi dasar di wilayahnya. (Tabel 1)
RW 08 Kelurahan Penjaringan I, Kecamatan
Data yang diperoleh setelah dilakukan uji statis-
Penjaringan, serta memiliki data tentang imu-
tik Chi Square didapatkan adanya hubungan
nisasi dasar bayi (KMS). Kriteria eksklusi adalah
yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu
ibu tidak bersedia diwawancarai oleh peneliti,
dengan pengetahuan ibu tentang imunisasi
serta ibu tidak dapat berkomunikasi dengan baik
dasar (p=0,012). Ibu yang memiliki pengetahuan
(menderita cacat mental). Pengumpulan data
imunisasi dasar yang baik memiliki tingkat ke-
dilakukan melalui wawancara terpimpin dengan
lengkapan imunisasi dasar pada bayinya lebih
menggunakan kuesioner. Selain itu, digunakan
tinggi dibandingkan yang pengetahuan kurang
kartu menuju sehat (KMS) anak sebagai alat
(p=0,023). Sebanyak 65,9% ibu dengan sikap
untuk cross-check atau memastikan kelengkap-
yang baik juga melengkapi pemberian imunisasi
an imunisasi dasar pada bayi (jika ibu memiliki
dasar pada bayinya (p=0,012). Hasil penelitian
dan membawa KMS). Data yang diperoleh akan
ini juga menunjukkan bahwa perilaku ibu terha-
dianalisis dengan menggunakan uji statistik nonparametrik Kai Kuadrat (Chi Square).
dap imunisasi dasar memengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada bayinya (p=0,000). Hasil yang sama juga diketahui pada hubungan antara informasi dari kader dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi (p=0,004). (Tabel 2)
HASIL Sampel yang didapatkan sebanyak 130 ibu. Namun, pada saat dilakukan pengambilan sampel
PEMBAHASAN
terdapat 10 ibu yang tidak memenuhi kriteria
Keberhasilan program imunisasi tidak lepas
inklusi karena 7 orang ibu tidak memiliki KMS
dari peran ibu, yaitu pengetahuan ibu tentang
28
Vol. 12, No. 1, Februari 2013
Pengaruh pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Kecamatan Penjaringan, Jakarta
pentingnya pemberian imunisasi dasar pada
tentang imunisasi dasar pada bayi serta diperoleh
bayi. Pengetahuan ibu tersebut dipengaruhi oleh
hubungan yang bermakna antara pengetahuan
tingkat pendidikannya. Dari hasil penelitian ini
ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan
didapatkan hubungan yang bermakna antara
imunisasi dasar pada bayi. Hasil ini sesuai de-
tingkat pendidikan ibu dengan pengetahuan ibu
ngan penelitian yang dilakukan Ningrum menge-
Tabel 1. Karakteristik Demografi Responden
Variabel
Jumlah Persentase
Usia 16-25 tahun
35
29,2
26-35 tahun
66
55,0
36-45 tahun
19
15,8
Pendidikan Terakhir Tidak sekolah
4
3,3
Tamat SD
36
30,0
Tamat SLTP
38
31,7
Tamat SLTA
36
30,0
Tamat PT
6
5,0
Status Pekerjaan Tidak bekerja
81
67,5
Bekerja
39
32,5
Jumlah Anak Frekuensi 1
50
41,7
2
43
35,8
3
20
16,7
4
6
5,0
5
1
0,8
Kader
90
75,0
Televisi
43
35,8
Petugas kesehatan
23
19,2
Sumber Informasi*
Surat kabar
15
12,5
Tetangga
14
11,7
Radio
15
12,5
Pengetahuan Ibu Baik
49
40,8
Kurang
71
59,2
Baik
88
73,3
Kurang
32
26,6
Sikap Ibu
Perilaku ibu Baik
77
64,2
Kurang
43
35,8
Imunisasi Dasar pada Bayi Lengkap
71
59,2
Tidak lengkap
49
40,8
Keterangan: * jawaban boleh lebih dari 1 Vol. 12, No. 1, Februari 2013
29
DAMIANUS Journal of Medicine
Tabel 2. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Bayi Variabel
Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Bayi Lengkap n %
Tidak Lengkap n %
Total
Nilai p
n %
Tingkat Pengetahuan Ibu Baik 36 73,5 13 26,5 49 100,0 Sedang dan Kurang 35 49,3 36 50,7 71 100,0
0,023
Sikap Ibu Baik 58 65,9 30 34,1 88 100,0 Sedang dan Kurang 13 40,6 19 59,4 32 100,0
0,012
Perilaku Ibu Baik 58 75,3 19 24,7 77 100,0 Sedang dan Kurang 13 30,2 30 69,8 43 100,0
0,000
nai faktor-faktor yang memengaruhi kelengkapan
imunisasi dasar memengaruhi kelengkapan
imunisasi dasar pada bayi di Kabupaten Boyolali,
imunisasi dasar pada bayi (p=0,013). Penelitian
Jawa Tengah, menyatakan bahwa pengetahuan
Isniani et al., tentang hubungan tingkat pengeta-
ibu mempunyai pengaruh positif terhadap ke-
huan dan sikap ibu terhadap kepatuhan pembe-
lengkapan imunisasi dasar.10 Penelitian Azizah
rian imunisasi dasar pada bayi di Desa Mororejo
et al., tentang faktor-faktor yang berhubungan
Kaliwungu, Kabupaten Kendal didapatkan hal se-
dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi
rupa bahwa ada hubungan antara sikap dengan
usia 9-11 bulan di Desa Sumberejo, Kecamatan
kepatuhan pemberian imunisasi dasar di desa
Mranggen, Demak disimpulkan bahwa ada
Mororejo, Kecamatan Kaliwungu.13 Penelitian
hubungan yang bermakna antara faktor penge-
Suminar mengenai pengaruh tingkat pendidikan
tahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi pada
formal dan perilaku ibu terhadap imunisasi dasar
anak.11 Dari penelitian Wibowo pada tahun 2009
lengkap pada bayi di Kabupaten Jember, Jawa
mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu
Timur, juga menunjukkan bahwa ada pengaruh
tentang imunisasi hepatitis B dengan motivasi
sikap ibu terhadap imunisasi dasar lengkap de-
ibu dalam mengimunisasikan bayinya di Desa
ngan bayi dari ibu dengan sikap positif memiliki
Dukuh Turi Kecamatan Bumiayu Kabupaten
imunisasi dasar lengkap yang cukup sebesar
Brebes juga didapatkan adanya hubungan sig-
39,56%.14
nifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan motivasi ibu untuk mengimunisasikan bayinya.12 Hal ini berarti semakin baik pengetahuan ibu semakin meningkatkan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.5
Faktor ibu yang turut berpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi selain pengetahuan dan sikap adalah perilaku ibu. Perilaku merupakan respons terhadap rangsangan, respons dapat berbentuk pasif
Sikap belum merupakan suatu tindakan tetapi
maupun aktif.7 Dalam hal ini diharapkan bahwa
merupakan predisposisi tindakan atau perilaku.7
ibu memiliki respons yang berbentuk aktif, yaitu
Dari penelitian ini diperoleh sikap ibu terhadap
membawa anaknya saat berusia 0-11 bulan
30
Vol. 12, No. 1, Februari 2013
Pengaruh pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Kecamatan Penjaringan, Jakarta
untuk diberikan imunisasi dasar di posyandu.
KESIMPULAN
Pada penelitian lain didapatkan juga bahwa bayi
Dari hasil penelitian ini dapat dideskripsikan
dari ibu dengan perilaku positif memiliki imunisasi
bahwa dari 120 ibu yang menjadi responden di
dasar lengkap yang cukup sebesar 45,05% dan
RW 04 Kelurahan Kapuk Muara dan RW 08 Kelu-
ada pengaruh perilaku ibu terhadap imunisasi
rahan Penjaringan I memiliki pengetahuan yang
dasar lengkap pada bayi.
Penelitian ini juga
kurang tentang imunisasi dasar (59,2%), namun
mendapatkan perilaku ibu terhadap imunisasi
sikap ibu (73,3%) dan perilaku ibu (64,2%)
dasar memengaruhi kelengkapan imunisasi
terhadap penyelenggaraan imunisasi dasar di
dasar pada bayi (p=0,000).
wilayahnya sudah tergolong baik dan jumlah
Keaktifan petugas imunisasi dalam memo-
bayi yang mendapatkan imunisasi dasar secara
tivasi amatlah penting dalam pelaksanaan
lengkap di kedua RW tersebut sebanyak 71 bayi
program imunisasi. Keaktifan petugas imu-
(59,2%). Berdasarkan hasil uji statistik dapat
nisasi yang dimaksud adalah keaktifan kader
disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap, dan
dalam memberikan informasi tentang imunisasi
perilaku ibu berhubungan signifikan terhadap
dasar kepada ibu-ibu yang mempunyai balita.
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di kedua
Wahyususanti dan Handoko dalam penelitian-
RW tersebut. Pengetahuan ibu tentang imunisasi
nya tentang hubungan peran kader posyandu
dasar dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu.
dengan kelengkapan imunisasi dasar di Desa
Selain itu, kelengkapan imunisasi dasar pada
Kwarasan, Sukoharjo mendapatkan hubungan
bayi juga dipengaruhi oleh keaktifan kader dalam
yang signifikan antara peran kader posyandu
memberikan informasi tentang waktu dan tempat
dengan kelengkapan imunisasi dasar.15 Peneli-
pelaksanaan imunisasi dasar kepada ibu.
14
tian ini juga mendapatkan hubungan bermakna antara informasi dari kader dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.
DAFTAR PUSTAKA 1. Ismael S, Hadinegoro SRS. Program Imu-
Sehubungan dengan wilayah penelitian yang
nisasi Nasional. In: Ranuh IG, Suyitno H,
luas dan sampel yang masih kurang mewakili,
Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB, Is-
sebaiknya dilakukan penelitian serupa dengan
moedijanto, Soedjatmiko, editors. Pedoman
lingkup yang lebih luas, sehingga dapat meng-
imunisasi di Indonesia. 4th. Jakarta: Badan
gambarkan keadaan RW-RW lain untuk menge-
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;
tahui angka cakupan UCI di tiap kelurahan dari
2011. p46.
kecamatan yang ada di DKI Jakarta. Dengan
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
adanya penelitian ini diharapkan juga adanya
Keputusan Menteri Kesehatan Republik In-
penelitian lebih lanjut mengenai peran pus-
donesia Nomor 1611/MENKES/SK/XI/2005
kesmas dalam memotivasi kader, supaya lebih
tentang Pedoman Penyelenggaraan Imu-
berperan aktif dalam meningkatkan kelengkapan
nisasi. Jakarta: Depkes RI; 2006.
imunisasi dasar pada bayi.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Vol. 12, No. 1, Februari 2013
31
DAMIANUS Journal of Medicine
Pusat Data dan Informasi. Peta kesehatan
Boyolali. 2008. Available from: http://jour-
Indonesia tahun 2005. Jakarta; 2007.
nals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/down-
4. Zakiah. Faktor-faktor pengetahuan ibu yang mempengaruhi kegiatan imunisasi campak
load/133/123. 11. Azizah N,
Mifbakhuddin, Mulyanti L.
di RW 05 dan RW 10 Desa Cilayung Ke-
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
camatan Cikeruh Kabupaten Sumedang.
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia
2001; Available from: http://digilib.litbang.
9-11 bulan di Desa Sumberejo Kecamatan
depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-
Mranggen Demak. 2012. Available from:
2001-zakiah-2411-campak.
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/
5. Millenium Challenge Corporation Indonesia.
article/view/1072/1121.
Iklan TV pertama imunisasi menyapa pe-
12. Wibowo NY. Hubungan tingkat pengetahuan
mirsa. Berita MCCI / IP 2008; 9:2. Available
ibu tentang imunisasi hepatitis b dengan mo-
from: http://imunisasi.info/sites/default/files/
tivasi ibu dalam mengimunisasikan bayinya
Berita%20MCCI-IP_Vol%2009%20(4).pdf.
di Desa Dukuh Turi Kecamatan Bumiayu
6. Suandi A. Pengaruh penolong persalin-
Kabupaten Brebes. 2009. Available from:
an terhadap kontak pertama imunisasi
http://eprints.undip.ac.id/9461/1/artikel_pdf.
hepatitis B bayi di Kecamatan Talaga Ka-
pdf.
bupaten Majalengka tahun 2001. Available from: http://digilib.litbang.depkes.go.id/ go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2001-suandi2c2204-persalinan.
13. Isnaini E, Yosafianti V, Shobirun. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten
7. Notoatmodjo S. Kesehatan masyarakat ilmu
Kendal. 2012. Available from: http://pmb.
dan seni. Cetakan ke-1. Jakarta: Rineka
stikestelogorejo.ac.id/e-journal/index.php/
Cipta; 2007.
ilmukeperawatan/article/view/87.
8. Farich A. Pelayanan Kesehatan. 2007. Avail-
14. Suminar RA. Pengaruh tingkat pendi-
able from: http://achmadfarich.com/reposi-
dikan formal dan perilaku ibu terhadap
tory/Pelayanan%20Kesmas.pdf.
imunisasi dasar lengkap pada bayi di
9. Departemen Dalam Negeri Republik Indo-
Desa Banjar Sen gon Kecamatan Pa-
nesia. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
trang Kabupaten Jember. 2008. Available
Nomor 411.3/1116/SJ Tahun 2001 tentang
from: http://repository.unej.ac.id/bitstream/
Pedoman Revitalisasi Posyandu. Jakarta:
handle/123456789/15936/gdlhub-gdl-grey-
Depdagri RI; 2001. Available from: http://
2008-rositaagus_1.pdf?sequence=1.
sintanauli.files.wordpress.com/2008/07/ se-mendagri-193-2001-pedoman-umumrevitalisasi-posyandu.pdf.
15. Wahyususanti L, Handoko NP. Hubungan peran kader posyandu dengan kelengkapan imunisasi dasar di Desa Kwarasan Sukohar-
10. Ningrum EP. Faktor-faktor yang mempe-
jo. 2011 [cited 2012]. Available from: http://
ngaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada
jurnal.akper17.ac.id/index.php/JK17/article/
bayi di Puskesmas Banyudono Kabupaten
view/2/2.
32
Vol. 12, No. 1, Februari 2013