PER EM P U A N & SE N J A Astrini Isfandiari Adisoma Ashley Carnadie Choirunnisak Fauziati Intar Nindytha Mellissa Indria Pertiwi Mely Chinthya Devi Nayadini Nurrizka Sari Oktaviani Mutiara Dwiasri Septi Prima Anggraini Sifa Ningrum Ulya Amaliya Zee
Perempuan & Senja Publishing Dunia Maya 2013
P ER E MP U A N & SE N J A Kumpulan Cerita Pendek Copyright © 2014 by Perempuan & Senja
Penerbit Perempuan & Senja Publishing Editor Astrini Isfandiari Adisoma Mely Chinthya Devi Septi Prima Anggraini Perancang Sampul Mellissa Indria Pertiwi Ilustrasi Astrini Isfandiari Adisoma Banan Hasanah (Kontributor) Hadiah Ardiani (Kontributor) Penata letak Sifa Ningrum
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
PRAKATA
A
walnya membuat satu buku berisi kumpulan cerpen ini hanya angan-angan. Hanya sebuah ingin yang tak terpikir akan jadi nyata. Melalui perjalanan pembuatan kumpulan cerpen ini, kami jadi belajar, bahwa kadang kita membutuhkan orang lain untuk dapat mewujudkan mimpi. Kadang seseorang butuh kekuatan dari orang lain untuk bisa keluar dari khayalan untuk menghadapi kenyataan yang ada dan terkadang seseorang butuh satu ajakan untuk bisa mengatakan “iya”. Begitulah langkah awal pembuatan buku ini. Bermula dari satu mimpi, satu ajakan, satu keyakinan yang merambat.
Diawali dengan ajakan Sifa Ningrum, akhirnya terkumpul 12 perempuan- perempuan penikmat senja lainnya. Mereka adalah Astrini Isfandiari Adisoma, Ashley Carnadie, Choirunnisak Fauziati, Intar Nindytha, Mellissa Indria Pertiwi, Mely Chinthya Devi, Nayadini, Nurrizka Sari, Oktaviani Mutiara Dwiasri, Septi Prima Anggraini, Ulya Amaliya dan Zee. Perlahan tapi pasti, kami “berkumpul” di dunia maya. Tak mudah mengumpulkan ketigabelasnya. Layaknya sebuah perjalanan, di tengah kami sempat mengalami hambatan. Semacam semangat yang surut. Keinginan yang awalnya kuat tiba-tiba melemah, bahkan hampir kandas. Proyek ini bagaikan perahu yang terkapar di lautan selama satu tahun. Setiap individu tenggelam dalam rutinitasnya, bahkan tidak ada lagi yang sempat untuk sekedar menengok dan menanyakan kabar proyek ini. Ternyata kapal itu tidak beranjak selama satu tahun. Kapal itu masih di laut yang sama. Lautan mimpi yang indah. Maka setelah badai itu reda, para awak kapal itu kembali bersatu. Seperti memulai perjalanan awal, proyek ini membutuhkan satu ajakan untuk kembali mengatakan “iya” dan memberikan keyakinan. Nahkoda itu bernama Septi Prima Anggraini, yang kembali mencambuk semangat kami. Dan dimulailah lagi perjalanan yang sesungguhnya.
Kami tidak lain adalah awak-awak kapal yang amatir dalam proses penerbitan buku. Kami adalah perempuan-perempuan yang berbeda kesibukan dan latar belakang. Yang kami tahu, asalkan ada keyakinan, maka ada jalan. Yang kami tahu, ketika kami berusaha dan bersatu padu, maka akan ada kemudahan dan kekuatan. Kami berkumpul dan bersatu atas kecintaan yang sama, yaitu menulis. Kami sang pecinta senja. Perempuan-perempuan yang suka menulis mulai dikumpulkan kembali. Cerpen-cerpen mulai masuk. Rapat kecil di grup Whatsapp dilakukan hari demi hari dan dibentuk pula tim kecil untuk setiap bagian: editing, layouting & designing. Perlu diketahui, seluruh proses pembuatan buku ini dilakukan oleh kami bertigabelas. Jadi, kami bukan hanya penulis cerita, melainkan juga berperan dalam seluruh proses pengerjaan buku ini. Salah satu yang berkesan adalah ketika proses editing. Bahwa ternyata setiap orang memiliki gaya penulisan yang berbeda. Tiap orang lekat dengan karakternya masing-masing. Dan itu bukan sesuatu yang dapat diubah atau dipaksakan. Ide-ide baru pun bermunculan. Penambahan demi penambahan terus diperdebatkan. Meski tidak pernah ada pertemuan di dunia nyata, namun semua proses ini berjalan lancar. Semua itu sederhana, jika ada niat yang muncul murni dari dalam hati. Jika buku ini telah sampai ke tangan kamu, maka mimpi kami sudah jadi nyata. Bukan lagi khayalan. Terima kasih telah menjadi
bagian terindah dari mimpi kami. Rasanya tidak ada lagi yang lebih baik dari ini. Ketika karya kami dapat dibaca orang lain. Ketika karya kami dapat bermanfaat bagi perempuan-perempuan yang sedang menikmati sisa hidupnya di usia senja*. Terima kasih banyak. Salam,
Para Penulis
*) Seluruh hasil dari penjualan buku ini akan disumbangkan kepada para lansia yang telantar di Panti Sosial Tresna Werda (Jalan Kaliurang KM 17, Yogyakarta)