Desi Natalika
Batas Ambang Rangsang
Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com
NatalikaDe~kunotualang
Batas Ambang Rangsang Oleh: Desi Natalika Copyright © 2014 by Desi Natalika
Penerbit 14peaks
Desain Sampul: Fida Febrian ‘Bup’ dan Asep Sulaeman ‘gebs’
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
2
Ucapan Terimakasih:
Kepada sumber segala kehidupan Allah SWT Kepada Ibu Clara, Ayah Agus, kakak Yuli dan Adik Dean Kepada keluarga besar ZEIN ( dunia jiwa yang liar) Kepada keluarga MR.KUSAPA sebagai jembatan hingga menjadi gila berpetualang, keluarga besar PAMOR sebagai keluarga yang harmonis dan hebat,
keluarga
ANNAPURNA
dan
KHATMANDU sebagai yang menemani selama masa menuntut ilmu Kepada Ardi si tuan empat huruf yang telah mengajak berpetualang dan bahagia. Keluarga besar Jhon Sujana. Mak Idah sebagai nenek dari Jayagiri. Kepada Kani sahabat remaja, Melina sahabat remaja dan Irrin juga Yono sahabat remaja Kepada Fakhri Fauzi sahabat sejawat, Anastasya teman bermalam, Teh Riris Teman menggila, Inun teman Berbagi cerita, Iveh teman dalam segala cerita, Desi Eka teman bermalas-malasan, Fida sebagai 3
NatalikaDe~kunotualang
pelukis desain sampul, a Rendra dzt, ilham, Bah hendra, dan Jefri. Kepada tiga sahabat yang selalu bahagia Melly, Kartika, dan Ray. Kepada Dicky Oktora teman menulis, Tantan Rustandi dan Teh Winda, Byllan Ramdhani teman bercerita, Dolly Nirwansyah, A Akew, A Avink, Fajar Firdaos, Uzie, Jimmy, Faisal, Hilda, Deasy dan Dadan. Kepada teman bersajak Ifa, Anggi Fauzi, Ismy Halimah, Kepada para Penyair dan pengkhayal, seniman, musisi jalanan, musisi dua aki-aki, bang Ucok berserta kakak dan ade, dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
4
DAFTAR ISI Ucapan Terima Kasih Pengantar Batas Ambang Rangsang Patahan-patahan yang terkumpul dari perjalanan Semua akan kembali seperti biasa senja seorang penyair jingga menghilang tombak matahari prodiktormud .................. Dibalik tetesan hujan Rinai-rinai hujan menari berirama Embun yang menetes Mata yang lelah akan penantian Akan tiba saat berhenti Cahaya lilin mesra menggoda Penembang belajar tamtam Aku adalah seorang pencerita Cinta memang racun Sendiri Berniat untuk membuka buku dan membaca Kembali lagi kesana 5
NatalikaDe~kunotualang
Kali ini hati teriak Dini hari, dingin menusuk, Berbeda dengan yang lama Katanya purnama Warna kaosmu tak peduli gumaman alam Imperium kebahagiaan tentang dua pujangga bis kota di sekitaran bandung selamat bersiap ada yang mati menunggu sekali lagi dilahap habis ini tentang si tuan sang dewa resah kecantikan yang saat itu biru warna Bersajak dengan bulan setengah Sesederhama tujuan hidup Kemarin aku pesta biru Matahari sore Yang ingin aku ungkapkan Kita yang belum saling kenal Susu Coklat Hangat 6
Dari Belakang Hilang Jikalau Potret dan Cerita Menyambut Matahari Pagi Sahabat Pagi Hari Di Pelataran Bukit Jayagiri Tepat saat itu Matahari Masih Gagah Lembayung Senja Sakola Kaki Alam Keikhlasan Seikhlas-ikhlasnya Setiap Kepalanya Punya Imajinasi Ritual Februari Sekiranya Itu Jendela Si penyiar Yang Menjerit adalah Hatinya Ini bukan Perjalanan Menuju Hilamaya Bersajak Di Daerah Istimewa Bercumbu Dengan Angin 7
NatalikaDe~kunotualang
Bari Seuri Ini Caraku Bersajak Dirgahayu PAMOR Ada Yang Mati Menunggu Teras Yang Selalu Jadi Lahan Masih Sama Asal Kau Tahu Kerasnya Untuk Mamanya Fitri Mak Idah dari Jayagiri Sekilas catatan perjalanan Tentang Penulis
8
Pengantar Batas Ambang Rangsang Setiap makhluk mempunyai cara hidup dan mempunyai gaya. Hanya setiapnya memiliki batas ambang rangsang masing-masing hingga mampu untuk melakukan hal-hal baru. Seperti halnya aku, aku memang senang menulis walau tulisanku begitu tidak rapih, hanya sebatas menulis sajak dan sedikit tentang catatan perjalanan. Sampai pada saatnya aku merasa sedang berada pada batas ambang rangsang, yang tidak boleh aku kembali lagi untuk mundur. Karena ini adalah kesempatan untukku, untuk menjadi lebih dari sekedar aku yang sekarang. Mengumpulkan kembali tulisan-tulisan yang masih tersimpan, dan memberanikan diri untuk menjadikan kumpulan-kumpulan tulisanku menjadi sebuah buku yang nantinya akan menjadi satu bukti perjalanan bagiku khususnya. Tulisanku memang belum pantas untuk diterbitkan sebenarnya, namun langkah awal ini semoga menjadi awal yang baik untuk menciptakan karya-karya yang lebih baik lagi. 9