Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Distributor Majalah Al Haromain Banyuwangi Situbondo Probolinggo Kraksaan Jember Biltar Ponorogo Magetan Ngawi Mojokerto Gresik Tuban Jepara Kebumen NTB Kaltim Papua Batam Makassar Jakarta Malang Batu Kediri Pamekasan Tulungagung Lamongan Jombang Solo Yogyakarta Kulonprogo Bojonegoro Sumedang
Ust Muhajir 081803456281 Ust Aries 081336143977 Ust Syaifuddin 082335516343 Gus Alex 08124928774 Ust Ikhwan 085645015024 Ust Chozin 085790831283 Bpk. Karyadi 085235440759 Ust Munir 08125967912 Ust Chumaidi 081335462005 Ust Sholeh 081553438291 Ust Alam 08123196461 Ust Widi 082143624397 Ust Mundiri 085741826587 Ust Hafidz 085227990231 M. Ikhsan 081254000810 Nova Karyadi 085391301681 Ust Shomadi 081240139560 Ust Dhoifi 081336433995 Ust Ilham 085255050804 P. Andi Widodo 081314231099 Ust Jauhari 0857556 52497 P Yalik 085646549899 Bu Najwah 085233127989 Ust Muzammil 081805083343 Ust Abdul Karim 081334782076 Ust Muhyidin W. 085230412333 Ust Imam Aji 0321-4115728 Ust A. Syarifudin 081393518933 Ust Saiful A. 08155033398 Ust Sirojan M. 08156873086 Ust. Suwarno 081515913717 Ust. Dede Djaelani 082130521107
ISSN 2302-1055
Hamidan lillahi tabaraka wa ta’ala wa mushalliyan ‘ala rasulillahi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Amma ba’du. Kurikulum 2013 menjadi berita heboh di awal tahun ini. Ditambah pelaksanaan Ujian Nasional SMA dan SMP di seluruh tanah air hari-hari ini yang–kalau boleh dibilang— carut-marut, maka lengkap sudah gonjang-ganjing jagad pendidikan kita. Ganti menteri, ganti acara. Kalau Mendikbud, salah satu acaranya adalah ganti kurikulum. Jika negara-negara tetangga baru ganti kurikulum pendidikan 15-20 tahunan, maka negara kita tercinta sejak 1994 hingga 2013 saja (19 tahun) telah ganti kurikulum 4 kali (rata-rata kurang dari 5 tahun)! Kurikulum 2013 yang sedang disusun silabinya itulah yang coba kita angkat pada fokus dan zona pendidikan kali ini. Tentu untuk mengetahui letak urgensinya, dan yang lebih penting, apakah kita, utamanya Lembaga Pendidikan Islam, siap dengan perubahan ini? Yang terakhir ini layak kita simak perbincangan AL-HAROMAIN dengan Kepala Madrasah Terpadu MAN 3 Kota Malang. Tentu masih banyak rubrik lain yang layak untuk tidak Anda lewatkan. Semoga Majalah Al-Haromain selalu membawa keberkahan ilmu dan wawasan bagi Anda sekeluarga serta handai-taulan. Amin. Kritik dan Saran para pembaca tetap kami tunggu untuk perbaikan majalah ini. Bisa disampaikan via email di redaksi.alharomain@ gmail.com atau alharomainlazis @yahoo.co.id Wassalâmu’alaikum Warahmatullôhi Wabarakâtuh, Redaksi
Penasehat: KH.M.Ihya Ulumiddin, Indra Djati Sidi, Ph.D., Drs.R. Arif W., M.Si, H.Djunaidi Sahal, S.Ag., Prof.DR.H. Nizarul Alim, H. A. Fatkhurokhman, SE.; Pemimpin umum: Handaka Indra; Pemimpin Redaksi: Bahtiar HS; Staf Redaksi: M. Qosim, Muji Sampurno, Masyhuda Al Mawwas, Masitha AS, Mishad Khoiri.; Desain Grafis: M. Mustain.; Distribusi: Siswo Widodo, Ismail, Ghozali. Majalah Al Haromain diterbitkan oleh Lazis Al Haromain. Alamat Redaksi : Ketintang Barat I/27 Surabaya 60231; Email :
[email protected] website : www.lazisalharomain.com Lazis Al Haromain
22471A86
@Peduli_Dai
[email protected]
berbagai sumber
3
FOKUS UTAMA ...6 MENYIKAPI KURIKULUM 2013 Akhir tahun 2012 yang lalu, dunia pendidikan di Indonesia kembali ‘heboh’ dengan hadirnya rencana Kurikulum 2013 yang menurut Kemdikbud merupakan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Tentu saja, rencana perubahan tersebut mengundang pro-dan-kontra mengingat pelaksanaan KTSP masih berusia enam tahun. Apalagi, untuk pengembangan kurikulum 2013, anggaran yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 2,491 triliun dan telah mendapat persetujuan dari Komisi X DPR RI.
MUTIARA AL-QUR’AN ... 22
Sukses itu Perlu Wasilah Ada tiga hal yang apabila dilaksanakan pasti akan membuahkan kesuksesan, yaitu: bertaqwa kepada Allah, memiliki wasilah, dan berjihad di jalan Allah sebagai seorang aktivis dakwah dan atau ikut serta dalam berjihad dalam salah satu maknanya yaitu berperang (qitaal). Apa itu wasilah? Mutiara AlQur’an kali ini mengupasnya untuk Anda.
PROFIL ... 15 Ulama’ yang Dicintai Umat, Disegani Penguasa “Tidak akan tersisa umurku kecuali hanya beberapa hari lagi. Sungguh aku telah mencium bau surga di belakangnya. Maka jangan lupa wahai saudaraku untuk mendoakanku.” Siapa menyangka kalimat itu adalah isyarat yang sempat disampaikan Dr. Sa’id Ramadhan alButhi. Dua minggu kemudian, 12 Maret 2013, Dr. Al-Buthi wafat akibat serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh teroris-ekstrem ketika sedang memberikan pengajian mingguan di Masjid Jami’ Al-Iman, Mazraa, Damaskus.
TEROPONG ... 5 Organisasi Islam, Berbenahlah! REPORTASE ... 10 Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd. Kepala Madrasah Terpadu MAN 3 MALANG Menyambut Kurikulum 2013: “Kekuatan Komitmen Guru Sebagai Ujung Tombak” REFLEKSI ... 18 Berguru Lelaku Mbah Pandu TECHNOPRENEUR ... 20 Bisnis Seorang Muslim ZONA PENDIDIKAN ... 24 Memahami Kurikulum 2013
4
TOMBO ATI ... 26 Menjual Dunia TELAAH ... 28 Tasbih HIKMAH KISAH... 31 ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz AULADI ... 32 Cegah Kekerasan Seksual pada Anak SERBA-SERBI ... 34 WALI PITU : Jejak Perintis Islam di Bali KONSULTASI KESEHATAN ... 36 Kurma dan Diabetes MUTIARA HADITS ... 38 Zuhud EKONOMI ISLAM ... 40 Gap Ekspektasi Zakat dan Pajak (bagian 2/Tamat)
teropong
Organisasi Islam, Berbenahlah! membela kepentingan umat Islam? Sementara kita idak dapat dipungkiri bahwa pada saat saksikan penderitaan saudara-saudara muslim kita ini seiring dengan perkembangan yang minoritas masih tertindas dan teraniaya, teknologi informasi, interaksi sosial, sebagai contoh: tragedi memilukan muslim Pataya budaya, politik, dan ekonomi antar Thailand, Rohingnya Myanmar, Palestina, dan lain bangsa menjadi semakin terbuka dan sebagainya. bebas. Dampaknya adalah bahwa Oleh karena itu, demi meningkatkan peran tantangan dan permasalahan umat dan efektivitas dalam berdakwah, maka organisasi semakin kompleks. Semakin Islam mulai dari lingkup yang terkecil, misalnya: merebaknya budaya pergaulan bebas, yayasan, lembaga pendidikan, takmir masjid, dan berjuta generasi muda yang lain sebagainya, harus berbenah untuk kecanduan narkoba, berkembangnya menjalankan tatakelola organisasi yang baik. berbagai modus kejahatan, dan menipisnya etika dan moral anak bangsa menjadi bukti dampak hal Adanya AD/ART, Struktur Organisasi, Job Des tugas wewenang, SDM yang komitmen dan tersebut. kompeten merupakan kelengkapan tatakelola Dalam keadaan demikian, peran organisasi organisasi yang baik. Dijalankannya prinsip-prinsip Islam sebagai motor penggerak berbagai kegiatan manajemen berorganisasi yang meliputi: dakwah yang diharapkan bisa perencanaan program (planning), membentengi keimanan dan akhlaq pelaksanaan program (actuating), umat menjadi sangat penting. Akan pengawasan (controlling) dan evaluasi tetapi sayangnya, kita masih sering (evaluating). Pelaksanaan hal ini pun menjumpai organisasi Islam (Yayasan harus memperhatikan adab dan etika Pendidikan, Pengelola Panti Asuhan, berorganisasi, komukasi yang baik Takmir Masjid, Lembaga Zakat, LSM, Handaka Indra S. dengan semua lini organisasi, dan lain sebagainya) dalam keadaan Direktur transparansi, dan mengedepankan memprihatinkan, karena tidak LAZIS al Haromain tabayyun (konfirmasi informasi), menerapkan tatakelola organisasi yang sehingga keputusan yang diambil bisa diterima baik. Sebagai contoh hal ini adalah adanya semua pihak. pengurus yang hanya sekedar tempel nama, InsyaAllah dengan berbenahnya organisasi pengurus yang tidak ada batas periodenya, Islam ini, peran untuk mengembangkan berbagai pertanggung jawabannya pun tidak jelas. Hal kegiatan dakwah yang diharapkan bisa menepis semacam ini sering kita jumpai pada yayasan dan mengurai permasalahan umat yang semakin pengelola masjid (takmir) di mana takmir masjid kompleks bisa efektif dan maksimal. Takmir masjid sudah lama tidak rapat pengurus, pengurusnya misalnya: tidak hanya program yang sifatnya pun sudah bertahun-tahun tidak ada regerasi dan ritual, tetapi juga ada perhatian dan ada program tidak memberikan laporan sehingga berujung untuk warga sekitar yang belum shalat, anak-anak sengketa. Hal senada juga disampaikan oleh salah muda yang kecanduan narkoba dan hura-hura. seorang teman, bahwa di organisasi Islam yang ia Lembaga Pendidikan juga bisa meningkatkan aktif di dalamnya, sering gonta-ganti pengurus kualitas mutu anak didiknya dan membangun tapi tidak dikomunikasikan dan dikoordinasikan sinergi dengan orang tua. Lembaga Dakwah lebih secara baik, sehingga berdampak pada hubungan interpersonal pengurus yang tidak harmonis. Jika teliti dan jeli melihat persoalan umat dikuatkan dengan peta dakwah yang terintegrasi, sehingga kondisi organisasi Islam seperti ini, tentu peran tidak ada umat yang kesulitan mencari tempat penting pengembangan berbagai kegiatan dakwah tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. ibadah, pun pula tempat bertanya dan mencari ilmu-ilmu agama. Sinergi antarorganisasi Islam pun Dalam lingkup nasional, mestinya umat Islam cukup mempunyai satu wadah aspirasi politik yang bisa terbangun dengan kokoh sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an surat Ash-Shaf ayat 4 yang kuat dan solid, sehingga diperhitungkan di pentas artinya: politik nasional. Tetapi realitanya kita terpecah“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang belah menjadi banyak partai politik. Dalam lingkup yang berjuang di jalan-Nya, secara bershaf-shaf internasional, negara-negara berpenduduk seperti bangunan yang tersusun rapi.” mayoritas muslim mendirikan OKI pada September 1969. Sudah efektifkah peran organisasi ini untuk InsyaAllah. Wallahu a’lam.
5
fokus utama
seputarjabar.com
Menyikapi Kurikulum 2013 Masitha Achmad Syukri Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unair
khir tahun 2012 yang lalu, dunia pendidikan di Indonesia kembali ‘heboh’ dengan hadirnya rencana Kurikulum 2013 yang menurut Kemdikbud merupakan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. (Baca juga “Memahami Kurikulum 2013’ dalam rubrik Zona Pendidikan dalam edisi ini). Tentu saja, rencana perubahan tersebut mengundang pro-dan-kontra mengingat pelaksanaan KTSP masih berusia enam tahun. Apalagi, untuk pengembangan kurikulum 2013, anggaran yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 2,491 triliun dan telah mendapat persetujuan dari Komisi X DPR RI. URGENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM Sejak kemerdekaan RI tahun 1945, catatan ringkas sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia adalah sebagai berikut: 1947: Rencana Pelajaran: Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1964: Rencana Pendidikan Sekolah Dasar
6
1968: Kurikulum Sekolah Dasar 1973: Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1975: Kurikulum Sekolah Dasar 1984: Kurikulum 1984 1994: Kurikulum 1994 1997: Revisi Kurikulum 1994 2004: Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2006: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013: Kurikulum 2013 Jika kita cermati periode kira-kira 50 tahun pasca kemerdekaan, rentang waktu antar perubahan kurikulum (1994-2013) adalah 3, 7, 2, dan 7 tahun. Rentang waktu tersebut sebenarnya lebih pendek dibanding dengan yang terjadi pada negara yang memiliki pendidikan bermutu kelas dunia. Umumnya, mereka melakukan evaluasi dan perubahan kurikulum dalam kurun waktu 10-15 tahun. Negara tetangga, Singapura, misalnya, menunggu 15 tahun untuk perubahan sebuah kurikulum.
Terkait dengan Kurikulum 2013, Kemdikbud menegaskan bahwa landasan yuridis pengembangan kurikulum tersebut adalah UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35 yang menyebutkan bahwa kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Jadi, pengembangan kurikulum 2013 ini dinilai sebagai upaya nyata untuk memenuhi amanat UU tersebut. Meskipun demikian, berbagai pendapat yang menolak Kurikulum 2013 menyatakan bahwa Kurikulum 2013 tidak didasarkan pada hasil evaluasi pelaksanaan KTSP 2006, riset, uji coba, dan landasan hukum yang kuat. Rumusan yang ada dipandang sangat normatif, spekulatif, dan sentralistik karena hanya pemerintah pusat yang berwenang menetapkan silabus dan buku pelajaran. Waktu sosialisasi juga dinilai terlalu pendek dan diujikan pada publik pada kalangan dan waktu terbatas. Selain itu, beban siswa semakin bertambah karena muatan mapel (mata pelajaran) menjadi berlipat ganda karena mengikuti alur pikiran kompetensi inti (meskipun mapel dikurangi) dan jumlah JP (jam pelajaran) per minggu ditambah. Penggabungan IPA dan IPS di tingkat SD juga dinilai sangat ideal tanpa uji coba terlebih dulu sementara guru membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang mendadak ini sehingga pelatihan guru sangatlah pendek jika hanya dilakukan selama 6 bulan saja. Pada dasarnya, pengembangan kurikulum merupakan salah satu strategi pengembangan pendidikan untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Indonesia tidak ingin sekadar membangun ilmu pengetahuan, tetapi juga membangun peradaban dunia. Untuk mencapai tujuan membangun peradaban dunia, kompetensi siswa dan guru mau tidak mau harus diubah karena tuntutan zaman pun berubah. Oleh karenanya, kurikulum dituntut bisa menghasilkan kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Jika kurikulum tetap, sementara dunia berubah, maka tidak akan menyelesaikan masalah perubahan tersebut. Dengan demikian, urgensi perubahan
kurikulum dapat dipahami, tetapi tentu harus diawali dengan evaluasi dan kajian mendalam atas kurikulum sebelumnya. Kemudian, uji publik dan uji coba harus dilakukan dalam kurun waktu yang memadai hingga didapatkan hasil yang signifikan. Jika tahapan itu tidak dilalui, akan muncul stigma ‘menteri baru, kurikulum baru, buku baru’. Dalam hal itu, Kemdikbud sebenarnya telah melakukan tahapan pengembangan kurikulum seperti tersebut di atas, yakni: (1) penyusunan desain Kurikulum 2013 di lingkungan internal Kemdikbud; (2) pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan dan Komisi X DPR RI; (3) uji publik mulai 29 Nopember 2012 hingga 23 Desember 2012 dan (4) penyempurnaan untuk selanjutnya dilakukan Penetapan Kurikulum 2013. Akan tetapi, persepsi ataupun penilaian ‘kemendadakan’ dan atau ‘ketergesaan’ pada rencana tersebut tidak bisa disalahkan. Publik tiba-tiba mendapat kabar bahwa kurikulum akan diganti dan diberi waktu kurang lebih 3 minggu untuk mencermati dokumen Uji Publik Kurikulum 2013. Bahkan, kabar mendadak berikutnya adalah bahwa Kurikulum 2013 akan diberlakukan pada TA. 2013/2014 yang didahului dengan serangkaian ‘Pelatihan Guru Kilat’ agar guru bisa adaptif terhadap kurikulum tersebut. Setidaknya, mungkin akan lain ‘ceritanya’, jika informasi yang diberikan adalah bahwa Kemdikbud akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan KTSP 2006. Seandainya evaluasi KTSP dilakukan oleh Kemdikbud secara nasional dan menyeluruh serta melibatkan publik, tentu akan menuai lebih banyak masukan dan atau dukungan terhadap urgensi pengembangan kurikulum yang memang dibutuhkan. PENILAIAN KTSP oleh PUBLIK Meskipun evaluasi KTSP belum dilakukan secara nasional dan menyeluruh serta melibatkan publik,
7
sebagian masyarakat justru telah menilai bahwa KTSP 2006 tidak efektif karena KTSP 2006: (1) tidak dapat menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi berpikir analitis dan kreatif; menurut McKinsey Global Institute “Indonesia Today”, kompetensi dan kreativitas pelajar Indonesia berada jauh di bawah Jepang, Thailand, Singapura, dan Malaysia; indikasinya terlihat terutama pada capaian bidang matematika dan sains; (2) hanya mengembangkan aspek kognitif, sementara aspek afektif dan psikomotorik kurang dikembangkan; hal itu dinilai menjadi penyebab berbagai radikalisme dan atau degradasi moral siswa dewasa ini; (3) tidak mampu menyulut semangat guru untuk memanfaatkan kebebasan menyusun kurikulum secara optimal sesuai dengan kebutuhan sekolah sebagai ruang berkarya secara tepat sasaran; banyak guru yang disinyalir melakukan copy-paste dalam membuat kurikulum atau silabus tersebut; (4) tidak mampu menyelesaikan masalah
2013 yang dilaksanakan dalam kurun waktu 25 hari (29/11-23/12 2012), yakni sebagian besar masyarakat telah menyambut baik rencana kehadiran kurikulum 2013 tersebut. Mereka yang setuju atas alasan (justifikasi) perubahan kurikulum berjumlah 76,2 % berdasarkan hasil uji publik online dan 88,7 % hasil uji publik secara tatap muka. Khusus untuk uji publik yang digelar di beberapa LPTK, hasil yang ada menunjukkan bahwa sivitas akademika menyambut baik rancangan kurikulum 2013 dan berharap adanya pembinaan siswa dalam pengembangan kepribadian, akhlak, pengetahuan, dan keterampilan. Selain itu, kompetensi dasar yang sudah dirumuskan perlu dibuat lebih terukur dan perlu dilakukan pelatihan bagi guru secara tepat dan intensif.
keterbatasan kompetensi guru dalam membuat soal latihan untuk murid sehingga penggunaan LKS (lembar kerja siswa) dijadikan pilihan dan ironisnya konten LKS seringkali tidak sahih atau bahkan tidak relevan.
PERSIAPAN PENERAPAN KURIKULUM 2013 Kesiapan Kemdikbud dalam penerapan Kurikulum 2013 masih perlu dilihat di dalam pembuatan dan penyediaan antara lain buku panduan siswa dan guru, instrumen evaluasi, dan pelatihan guru yang tentunya menjadi komponen terpenting dalam penerapan kurikulum 2013. Pelatihan guru bertujuan untuk memperbaiki kompetensi guru khususnya dalam mengubah sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Terkait dengan pelatihan guru, Kemdikbud merekrut 666 instruktur nasional yang diambil dari kalangan dosen, widyaiswara, dan guru teladan nasional. Mereka dilatih pada bulan April 2013. Selanjutnya, instruktur nasional tersebut akan melatih sekitar 40 ribu guru inti (yang diambil dari masing-masing kabupaten dan kota) di provinsi pada bulan Mei. Pada bulan Juni 2013, guru inti akan melatih sekitar 712 ribu guru kelas secara masif. Pelatihan akan dilakukan selama lima hari berturut-turut (setara dengan 52 jam) dengan tiga guru inti yang akan melatih satu kelas yang terdiri dari 40 guru kelas atau guru mapel.
HASIL UJI PUBLIK KURIKULUM 2013 Penilaian KTSP oleh publik tersebut diperkuat dengan hasil uji publik kurikulum
BAGAIMANA HARUS BERSIKAP? Sikap positif dalam arti terbuka dan menerima Kurikulum 2013 akan terbentuk
8
manakala seluruh rangkaian proses pengembangan kurikulum telah dilalui secara obyektif, partisipatif, transparan, dan akuntabel terutama dalam menilai empat elemen perubahan (SKL, standar isi, standar proses, dan standar penilaian). Metode tematik holistik-integratif yang menjadi salah satu elemen inti perubahan dalam Kurikulum 2013 ini telah menunjukkan hasil di banyak sekolah sehingga pemerintah mengadopsi dan akan menerapkannya secara nasional. Hanya saja, karena kompetensi yang diharapkan mencakupi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, tentunya pengintegrasian mapel juga harus menghasikan lulusan dengan ketiga aspek kompetensi tersebut. Misalnya, pengintegrasian IPA dan IPS ke dalam semua mapel hanya akan menghasilkan kompetensi siswa yang mencakup aspek kognitif dan keterampilan sementara aspek sikap tidak tersentuh. Artinya, Kurikulum 2013 ini sebenarnya masih belum bisa menjawab bagaimana membuat siswa selalu mengingat dan bersyukur kepada Tuhannya pada saat dia belajar mapel apapun. Penambahan jam pelajaran untuk mapel pendidikan agama saja tidak cukup untuk ini. Jika ini terjadi, akan lahir generasi kompeten, intelek, dan berakhlak mulia. Untuk itu, metode pengintegrasian tidak hanya dipahami dan atau dibatasi pada konteks mapel yang dilebur dalam mapel yang lain, tetapi juga bisa dilakukan untuk pengintegrasian nilai dan ajaran agama dalam semua mapel. Mapel pendidikan agama sebagai sebuah studi memang tidak dapat dihindari tetapi juga harus ada sistem yang mengintegrasikan nilai dan ajaran agama ke dalam semua mapel. Tampaknya, inilah PR kita untuk kurikulum mendatang. Metode integrasi berdampak pula pada kuantitas buku ajar yang digunakan. Anak tidak lagi terbebani membawa banyak buku ke sekolah. Jadi, orang tua bisa sedikit bernapas lega karena tidak lagi khawatir akan adanya trauma fisik yang mengintai dikarenakan anaknya yang belia setiap hari harus membawa banyak buku pelajaran di punggung/pundaknya dan terkadang anak masih harus naik ke lantai tiga sekolahnya.
Oleh karena tidak lagi dibebani dengan kewajiban untuk membuat silabus untuk pengajaran terhadap anak didiknya seperti yang terjadi pada saat KTSP 2006, guru bisa memanfaatkan secara optimal kesempatan untuk membuat bahan ajar yang bisa membuat siswa mencintai ilmu sehingga termotivasi untuk belajar sepanjang hayat mereka. Atau juga, guru meningkatkan profesionalitasnya dalam membuat soal latihan beragam dengan kriteria penilaian yang sahih, obyektif, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga kemampuan dan keterampilan siswa lebih terasah, termasuk juga dalam mengemas pemelajaran di kelas secara kreatif dan penuh keteladanan sehingga keaktifan, kemampuan berpikir logis, dan akhlak mulia siswa terbentuk . Kompetensi yang mencakupi aspek kognitif, sikap, dan keterampilan cukup membawa angin segar untuk membentuk insan Indonesia yang cendekia, berkarakter, dan terampil. Akan tetapi, pembentukan insan Indonesia semacam itu tentu tidak bisa dengan mengandalkan dengan sebuah kurikulum yang lahir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan semata. Itu adalah sebuah upaya yang juga harus didukung komponen lain dalam bangsa ini. Siswa hidup dalam tiga lingkar kehidupan, yakni keluarga, masyarakat sekolah, dan masyarakat umum. Idealnya, ketiga lingkar kehidupan itu harus saling mendukung. Sebagai contoh, saat di sekolah siswa diajarkan dan diberi keteladanan untuk selalu berbuat jujur, keluarga tentu juga diharapkan mendukung memberi keteladanan termasuk juga masyarakat umum dalam skala mikro (masyarakat umum sekitar anak bermain) dan skala makro (masyarakat bangsa). Anak tidak boleh dibuat putus asa untuk bertindak jujur hanya karena selalu disuguhi potret ketidakjujuran melalui kasus korupsi yang melanda negeri ini termasuk juga berbagai kekerasan, penggunaan obat-obat terlarang, dan berbagai fenomena negatif yang tentunya sangat tidak mendidik. Artinya, ini adalah persoalan bangsa. Jadi, harus ada iktikat bersama dari segenap komponen bangsa untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Wallahu a’lam.
9
reportase
Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd. Kepala Madrasah Terpadu MAN 3 MALANG
Menyambut Kurikulum 2013:
“Kekuatan Komitmen Guru Sebagai Ujung Tombak”
10
Mishad Khoiri dari Majalah AL-HAROMAIN dengan Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd., Kepala Madrasah Terpadu MAN 3 MALANG. Apakah pandangan Bapak terkait dikeluarkannya Kurikulum 2013? Apakah perubahan kurikulum 2013 ini dikeluarkan pada saat yang tepat? Berdasarkan filosofi dasar disusunnya Kurikulum 2013 dan dokumen umum serta draf isi Kurikulum 2013 yang berhasil saya pelajari, saya melihat bahwa semangat dan keinginan kurikulum tersebut sangat ideal menjadi solusi, terutama dikaitkan dengan carutmarutnya praktik pendidikan formal selama ini serta kondisi krisis moral yang hampir melanda setiap lapisan masyarakat Indonesia. Semangat Kurikulum 2013 yang ingin menghasilkan menu pendidikan yang padat berisi serta efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang tepat tujuan, yaitu menghasilkan kader bangsa yang berkarakter dan memiliki bekal hidup yang matang di samping prestasi akademik yang tentunya bermutu, maka diharapkan Kurikulum 2013 ini mampu menjadi sebagai salah satu ikhtiar sejarah untuk menyiapkan pendidikan yang berimbang antara kualitas pikir dan dzikir anak bangsa. Dengan demikian diharapkan di sekolah dapat dilakukan pembelajaran yang proporsional antara pemenuhan kebutuhan pengetahuan akademik dengan pemenuhan kebutuhan pembentukan karakter siswa serta keterampilan hidup, sehingga akan dapat dimungkinkan bahwa pendidikan yang berjalan dapat memenuhi tujuan penyelenggaraan pendidikan, yaitu manusia welfare atau manusia sejahtera dalam arti survival dalam
doc MAN 3
ro kontra terjadi di masyarakat merespon akan diberlakukannya Kurikulum 2013 di beberapa jenjang pendidikan pada awal tahun pelajaran 2013/2014 ini. Ketidaksiapan dan protes dari beberapa lembaga pendidikan terhadap kurikulum baru ini dianggap sebagai pemicu dari “kontroversi” rencana implementasi kurikulum yang menelan biaya triliunan rupiah itu. Bagaimana sikap Lembaga Pendidikan Islam (LPI) dalam merespon kurikulum yang berslogan membeli masa depan dengan harga sekarang ini? Berikut wawancara yang dilakukan oleh
Bersama Istri Saat Pelantikan Menjadi Kepala MAN 3 MALANG
menghadapi segala tantangan hidup. Hal ini menuntut penyelenggara pendidikan menyiapkan anak-anak yang tangguh untuk menyongsong masa depannya, sehingga
Dr. H. Ahmad Hidayatullah Bangil, 22 Juni 1968
doc MAN 3
Pengalaman Pendidikan S-1 IKIP Negeri Malang S-2 Universitas Negeri Jakarta S-2 Universitas Gajah Mada Yogyakarta S-3 Universitas Islam Negeri Makassar S-3 Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Pengalaman Akademis/Kerja : - Master Trainer School Leadership – University of The Sunshine Coast, Brisbane,Aust - Member of International Joint Seminar in IOE UK London Inggris
Apakah perbedaan paling signifikan kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya? Perbedaan paling signifikan adalah Kurikulum 2013 menekankan pada penyederhanaan menu pembelajaran dan
- Member of International Joint Seminar in Nyenrode Business Universiteit, Belanda - Koordinator Kerja MAN Insan Cendekia Serpong 19961997, BPP-Teknologi - Kepala MAN Insan Cendekia Gorontalo 2002-2008 - Kepala MAN Insan Cendekia Serpong 2008-2012 - Kepala MAN 3 Malang 2012 sekarang - Instruktur Pengembangan Manajemen Madrasah dan Profesi Guru, Pusdiklat Kemenag RI
BIODATA
doc MAN 3
ketika dilantik sebagai Kepala MAN 3
mereka pada masa depan akan mampu menjadi manusia yang tidak mudah larut pada situasi kehidupan yang negatif, karena mereka memiliki konsep dan prinsip hidup yang kuat di samping kompetensi akademik yang sesuai kebutuhannya. Di tengah situasi koruptif dia akan tangguh tidak akan tergoda menjadi koruptor, di tengah situasi hedonisme mereka akan tetap menjadi orang yang tangguh, sehingga tidak akan menjadi manusia yang materialistik. Momentum dicetuskannya Kurikulum 2013 saat ini sangat tepat, karena kebutuhan sejarah memang menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sangat membutuhkan perbaikan secepatnya. Sudah cukuplah keculasan telah terjadi di banyak aspek kehidupan di negara ini. Namun bila kita melihat kecukupan waktu untuk melakukan pesiapan dan sosialisasi, serta pembekalan Kurikulum 2013 kepada para pendidik memang harus kita akui sangat pendek, kurang realistis, sehingga terkesan sangat dipaksakan. Problem inilah yang harus menjadi perhatian utama pemerintah agar jangan sampai hanya karena kurang cukupnya persiapan, sosialisasi, dan pembekalan, kurikulum yang secara substansi sangat ideal ini akhirnya terkesan di masyarakat kontra produktif.
11
menghindarkan dari pembebanan muatan akademik yang terlalu berlebihan seperti yang ada pada kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 menekankan pada ketepatan dalam pembekalan kompetensi sesuai kebutuhan siswa, menekankan pada ketersediaan waktu yang cukup untuk membekali karakter siswa pada aktivitas pembelajaran, termasuk di dalamnya pembekalan keterampilan komunikasi siswa, kemampuan interpersonal siswa, dan keterampilan hidup dalam menghadapi tantangan kehidupan masa depan. Kurikulum 2013 memberikan ruang kepada siswa untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan peminatan dan bakat siswa masing-masing, sehingga subjek pembelajaran pada Kurikulum 2013 ini berorientasi pada siswa, bukan pada guru sebagaimana pada kurikulum sebelumnya.
12
Apakah kurikulum 2013 bukan merupakan “bentuk pemaksaan” oleh negara kepada lembaga pendidikan sehingga menutup kreativitas pendidik dan peserta didik dalam belajar? He….he….. Ya jelas pemaksaan, namun pemaksaan yang bagaimana? Tugas pemerintah dalam hal ini kan memang merupakan regulator serta penetap standar minimal. Dilihat dari aspek ini ya jelas pemerintah justru harus dapat “memaksakan” dapat berjalannya teknis pelaksanaan pendidikan yang sifatnya standar. Justru kalau pemerintah tidak tegas memastikan dapat berlangsungnya suatu standar berarti pemerintah telah menyalahi peran yang seharusnya dilakukan dalam ruang lingkup berjalannya pendidikan nasional. Dalam melihat konteks ini yang terpenting untuk pengembangan implementasi pembelajaran yang lebih luas atau bermutu dengan muatan-muatan karakter yang di atas standar dari setiap pembelajaran masih disediakan atau bahkan guru atau pendidik dituntut untuk berkreasi, maka hal yang seperti itu harus kita apresiasi positif. Saya melihat ruang berkreasi guru tidak ada yang membatasi dan memang tidak boleh dibatasi. Oleh karena itu, guru-guru harus dapat menyikapi Kurikulum 2013 secara positif dengan terus memanfaatkan ruang kreativitas guru dalam implementasinya untuk mewujudkan pembelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa belajar secara efektif.
doc MAN 3
Jika silabus kurikulum 2013 kelak dibuat oleh departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan kemudian diberikan kepada para pendidik, lantas seberapa jauh mereka (pendidik) dapat “berkreasi” terhadap pelaksanaan silabus itu kepada siswa? Kebijakan itu tampaknya merupakan langkah atau semangat para perancang Kurikulum 2013 untuk mengurangi beban administratif para pendidik yang dalam kurikulum sekarang memang sangat dominan dan berlebihan membebani guru, sehingga konsentrasi dan waktu guru banyak disita oleh pekerjaan-pekerjaan administratif semata. Namun dalam implementasi kurikulum, rencana pembelajaran atau skenario pembelajaran masih harus disusun oleh masing-masing pendidik. Dilihat dari aspek tersebut, kreasi pendidik masih diberi ruang yang sangat cukup dalam implementasi Kurikulum 2013. Sebab skenario atau persiapan pembelajaran masih dirancang oleh guru. Dalam posisi ini guru masih diberi kesempatan untuk mengaktualisasikan kreasinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran yang menarik dan efektif. Termasuk dalam aspek memperluas pengembangan diri siswa terkait dengan koneksitas antara ilmu yang dipelajari dengan dunia realistis, termasuk kebutuhan siswa, para pendidik masih diberikan ruang yang cukup luas untuk berkreasi
mengembangkan hidden kurikulum. Di sinilah para pendidik dituntut untuk mengembangkan kreasinya secara inovatif.
Wapres Boediono dan Menag Ketika Meninjau MAN 3 MALANG
doc MAN 3
Bersama Menteri Agama dan Prof. Imam Suprayogo Ketika Berkunjung Ke MAN 3 MALANG
Apakah kurikulum 2013 berkaitan erat dengan himbauan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M.Nuh tentang “ Pendidikan Berkarakter”? Sambutan seorang menteri bisa jadi memang berkontribusi terhadap suatu program di bawahnya, termasuk kurikulum. Namun saya melihat Kurikulum 2013 tidak lain adalah hasil perenungan dan pemikiran yang dalam terhadap kebutuhan bangsa ini untuk menyelesaikan fakta kehidupan saat ini yang mengalami kecarutmarutan hampir pada seluruh aspek kehidupan akibat kurang seimbangnya fokus penyelenggaraan pendidikan kita selama ini antara pembekalan intelektual akademik dan pembentukan nilai kultur kehidupan bangsa, termasuk di dalamnya bekal keagamaan dan pembentukan karakter individual serta sosial bangsa Indonesia. Apakah “pendidikan berkarakter” menurut pandangan Bapak? Pendidikan berkarakter adalah penyelenggaraan pendidikan yang memiliki ciri khas khusus dengan landasan konsep dan prinsip yang jelas untuk mengarahkan ketajaman daya sentuhnya pada pembentukan sosok siswa dan lulusan yang memiliki keseimbangan antara ketinggian penguasaan ilmu akademik dengan pembentukan kepribadian individu dan sosial siswa. Sehingga lulusan dari aktivitas pendidikan itu siap terjun membangun umat dengan segala kesempurnaan sikap dan pendekatannya saat
bersentuhan dengan masyarakat atau umat secara langsung. Singkatnya pendidikan berkarakter itu akan berdampak kemaslahatan dalam kehidupan masyarakat. Hal ini di dalam Islam merupakan implementasi eksistensi agama kita yang “rahmatan lil ‘alamin”. Sehingga bila ditarik kesimpulan atau benang merahnya bahwa pendidikan berkarakter ya pendidikan Islam itu sendiri. Apakah konsekuensi logis keinginan mewujudkan “pendidikan berkarakter” terhadap materi Kurikulum 2013 berarti muatan moral dan agama akan lebih banyak diakomodasi di dalam kurikulum ini? Jelas muatan moral dan agama harus diakomodir. Namun pengertiannya bukan berarti pelajaran keagamaan ditambah dan diadakan tambahan pendidikan moral secara formal atau membuka subjek pelajaran baru terkait dengan moral. Namun penerjemahan yang tepat adalah dalam penyelenggaraan pendidikan harus ditancapkan secara kuat konsep bahwa pada prinsipnya pembelajaran berbagai ilmu akademik atau aktivitas belajar siswa merupakan sarana “tadabbur” bagi manusia untuk membaca kebesaran nama Allah, Tuhan yang Maha Kuasa serta instrumen untuk melahirkan rasa syukur manusia kepada Tuhannya. Bila hal ini diwujudkan, maka
13
selesailah masalah bangsa ini. Karena kebobrokan belakangan ini pangkal masalahnya adalah manusia atau bangsa ini kurang pandai membaca bahwa fenomena kecanggihan ilmu pengetahuan merupakan bukti kekuasaan Allah dan mereka tidak dapat menyukurinya, sehingga apapun bentuk kecanggihan perkembangan ilmu pengetahuan disikapi sebagai hasil kehebatan manusianya. Akibatnya manusia akhirnya merasa super dan selanjutnya dengan seenaknya memperlakukan kehidupan sesuai keinginan dan kepuasan masing-masing. Ini sebenarnya kerusakan kehidupan bangsa ini yang ingin diobati oleh Kurikulum 2013. Bagaimana sikap para pendidik dan lembaga pendidikan terhadap Kurikulum 2013 yang terbaik menurut Bapak? Sikap pendidik dan lembaga pendidikan terhadap kurikulum 2013 seharusnya, pertama adalah bersikap husnudzon dengan menangkap semangat positif dari visi dan misi kurikulum tersebut. Kedua, pendidik perlu membekali dirinya dengan dasar-dasar keagamaan yang cukup (minimal menambah referensi keagamaan) sehingga dapat lebih memiliki kompetensi untuk menghidupkan semua materi pembelajaran dengan ruh ilahiyah sehingga mampu membimbing siswa untuk men-tadaburi semua fenomena kehidupan yang dipelajari. Ketiga, para pendidik perlu menyiapkan dirinya untuk “robbi auladaka bi af’alika” yaitu menjadi pendidik yang memberikan bekal perilaku kepada siswa dengan perbuatannya, bukan hanya lisan dan teori belaka. Khususnya lembaga pendidikan Islam, apakah Bapak melihat pengaruh kurikulum ini yang signifikan kepada mereka, baik pengaruh positif maupun negatif? Positifnya dengan diberlakukannya 4 jam pelajaran pengembangan diri dalam pembelajaran intra kurikuler, maka dapat digunakan untuk mengkolaborasi pendalaman materi keislaman dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak monoton belajar di aspek akademik semata. Negatifnya, jika lembaga tidak menangkap peluang tersebut, maka yang terjadi adalah salah tafsir terhadap jam pelajaran yang seharusnya
14
digunakan pengembangan diri malah dipakai untuk kegiatan akademik atau lebih parah lagi jika ruang waktu pengembangan diri tersebut sama sekali tidak terpakai. Saya yakin dan berharap lembaga pendidikan Islam dapat memanfaatkan peluang waktu tersebut untuk mengembangkan potensi siswanya. Siapkah kira-kira lembaga pendidikan Islam menyambut kurikulum yang baru ini? Insya Allah siap. Dari beberapa fakta bermunculannya lembaga pendidikan Islam terpadu dan bermutu di jenjang pendidikan dasar sampai atas menunjukkan kesiapan lembaga pendidikan Islam (LPI) menyambut Kurikulum 2013. Tidak ada tanda-tanda LPI tidak siap. Bahkan saya berharap LPI menjadi garda terdepan mensukseskan implementasi Kurikulum 2013 ini. Hal tersebut lantaran “core” dari Kurikulum 2013 sangat bersinergi dengan substansi pendidikan Islam, yaitu mentadabbur-i alam semesta sebagai bukti rasa syukur terhadap ciptaan Allah Subhanahu Wata’ala. Apakah saran-saran Bapak kepada para pendidik dan lembaga pendidikan Islam khususnya terkait perubahan kurikulum 2013? Saran saya, pertama, para pendidik harus selalu adaptif terhadap perkembangan pendidikan, termasuk perubahan kurikulum. Pendidik harus bisa menyesuaikan diri dengan muatan dan filosofi dari kurikulum baru dalam memperluas cakrawala pendidikannya. Kedua, pada LPI diharapkan mempersiapkan SDM untuk menyambut kurikulum baru. Penyiapan kemampuan guru dan pegawai jauh lebih penting dibanding dengan penyiapan fisik sekolah dalam menyambut Kurikulum 2013. Ketiga, kepada seluruh komponen pendidikan, terutama pendidik ada baiknya mengingat pesan dari Imam al-Ghazali, yaitu: “At-Thariqa Ahammu Minal Madda, Al-Mudarris Ahammu Minal Thariqah, Ruhul Mudarris Ahammu Minal Mudarris Nafsi” ( Metode jauh lebih penting dari guru, guru itu lebih penting dari sekedar teori atau materi, komitmen guru itu jauh lebih penting dari guru itu sendiri). Simpulnya, kekuatan komitmen guru adalah ujung tombak dari kesiapan kita menyambut Kurikulum 2013. Wallahu a’lam.
profil
Dr. Sa’id Ramadhan Al-Buthi
be
rit
a9
9.c
om
cyberdakwah.com
Ulama’ yang Dicintai Umat, Disegani Penguasa “Tidak akan tersisa umurku kecuali hanya beberapa hari lagi. Sungguh aku telah mencium bau surga di belakangnya. Maka jangan lupa wahai saudaraku untuk mendoakanku.” iapa menyangka kalimat itu adalah isyarat yang sempat disampaikan Dr. Sa’id Ramadhan al-Buthi ketika ditelepon oleh Habib Ali Al-Jufri, seorang da’i muda dari tanah Arab yang kini menetap di Tarim, Hadramaut, Yaman. Dua minggu kemudian, tepatnya Kamis malam, 12 Maret 2013, Dr. Al-Buthi – demikian biasa beliau dipanggil— wafat akibat serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh teroris-ekstrem ketika sedang memberikan pengajian mingguan di Masjid Jami’ Al-Iman, Mazraa, Damaskus. Dalam kejadian yang menelan banyak korban para
muridnya itu, cucu Dr. Buthi yang bernama Ahmad juga ikut menjadi korban pengeboman. Dunia Islam sekali lagi kehilangan tokoh, kehilangan seorang sosok pemikir Islam yang moderat dan penulis yang produktif. Dr. AlButhi adalah sosok figur seorang ulama yang mengabdikan hidupnya sebagai seorang da’i, pembimbing yang terus menampakkan sikap zuhud di dunia yang fana. Ulama yang berprinsip tegas, yang benar adalah benar, tanpa peduli tindakannya dicerca orang ataupun sebaliknya. Riwayat Hidup As-Syaikh al-‘Alim al-‘Allamah Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi, begitu nama lengkapnya, lahir di kampung Gelika pulau Buthan wilayah Kurdistan, Turki pada tahun 1929. Ayahnya bernama Syaikh Mala Ramadhan Al-Buthi, seorang alim, takwa, dan memiliki keluasan ilmu.
15
pecintahabibana.wordpress.com
Ia lahir 5 tahun setelah Kemal Attaturk merobohkan kekhalifahan Turki Utsmani. Hanya 4 tahun Al-Buthi tinggal di kampung halamannya, karena pada tahun 1933 ia hijrah dibawa ayahnya ke Suriah. Maraknya tindakan pembersihan ulama-ulama Islam oleh Attaturk membuat keluarga Al-Buthi memilih pergi. Keluarga Al-Buthi kemudian menetap di kampung ‘Ain Dewar, dekat perbatasan TurkiSuriah. Lulus dari Sekolah Agama Islam Ma’had At-Taujih Al-Islami di Damaskus yang dipimpin oleh Syaikh Hasan Habannakah Al-Maidani, beliau lalu melanjutkan kuliah di Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar tahun 1953. Beliau berhasil meraih gelar ‘Alamiyah (Syaikh) pada tahun 1955. Setelah itu Shaikh Dr. Al-Buthi kembali ke kota Homs pada 1958 dan menetap hingga 1961. Beliau menjadi guru di beberapa Sekolah Islam, hingga ditunjuk menjadi dosen pembantu di Fakultas Syariah Universitas Damaskus. Kemudian Shaikh Dr. Al-Buthi dikirim untuk mengambil program Doktor dan meraihnya tahun 1965. Tak lama kemudian ia ditunjuk menjadi dosen penuh di Fakultas Syariah, hingga menjadi Dekan. Karya Tulis Shaikh Dr. Al-Buthi menulis banyak karya ilmiah. Karyanya mencapai tujuh puluh lima lebih buku. Karya-karyanya juga banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Misalnya, al-Hub fil Qur’an (Al-Qur’an Kitab Cinta), La Ya’thil Bathil (Takkan Datang Kebathilan terhadap Al-Qur’an), Fiqh al-Sirah
16
al-Nabawiyah (Sirah Nabawiyah: Analisis Ilmiah Manhajiah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasul Saw.), dan masih banyak yang lainnya. Dalam konteks kepesantrenan, terutama pesantren salaf, bukunya yang berjudul Dhawabitul Maslahah merupakan referensi primer dalam kajian Bahtsul Masail. Beliau termasuk tokoh yang paling berpengaruh di Timur Tengah, barisan ulama yang getol membendung radikalisme Islam. Paham radikal adalah suatu paham yang anti dengan tradisi bermazhab, menyerukan pentingnya ijtihad, intoleran, cenderung eksklusif, dan menganggap kebenaran hanya ada pada kelompok mereka. Kegigihannya dalam membendung paham radikal ini terekam dalam bukunya yang berjudul As-Salafiyyah; Marhalah Zamaniyyah Mubarakah la Mazhab Islamiyun dan al-La Mazhabiyyah: Akhthoru Bid’atin Tuhaddidus Syariah Islamiyyah. Selain hal itu, beliau juga salah satu ulama yang menjadi rujukan kalangan Ahlussunnah Waljama’ah dalam bidang akidah. Bahkan ada yang menyebut beliau sebagai ghazaliyu-lashr atau Imam al-Ghazali masa kini. Sebutan ini sebetulnya tidaklah berlebihan. Toh nyatanya beliau dapat membuktikan dengan menulis buku yang berjudul Kubra al-Yaqiniyyat al-Kauniyyah. Sebuah buku yang oleh Habib Ali Al-Jufri dikomentari, “Saya belum pernah menjumpai pembaharuan dasar-dasar agama (ushuluddin) yang benar-benar komprehensif di era sekarang ini kecuali dalam buku Kubra al-Yaqiniyyah karangan Dr. Al-Buthi.” Dalam bidang tasawuf pun, juga tidak bisa diragukan lagi kemampuan intelektual-spiritual Dr. Al-Buthi ini. Beliau menulis syarah kitab AlHikam karangan Ibnu ‘Athoillah al-Iskandary yang terdiri dari lima jilid dengan ketebalan rata-rata 400-an halaman. Ketika sedang merebak isu penyelewengan jihad atas nama agama, Dr. Al-Buthi juga sangat tanggap dalam menyikapi masalah ini. Jihad, menurut beliau, disyariatkan tidak untuk memberangus kekafiran di muka bumi ini. Akan tetapi, alasan (»illat) diperanginya orang-orang kafir itu adalah karena kemakarannya. Uraian yang mendalam seputar jihad ini bisa ditemui dalam salah satu bukunya yang berjudul al-Jihad fil Islâm Kaifa Nafhamuhu wa Kaifa Numârisuhu.
Dr. Al-Buthi dan Keluarga Al-Assad Tidak dapat dipungkiri, pada konstelasi politik di Suriah terakhir ini Dr. Al-Buthi memang “terlihat pro” dengan pemerintah dan anti terhadap pemberontak. Bahkan Dr. AlButhi sejak era Hafizh al-Assad, ayahnda Bashar al-Assad, presiden Suriah saat ini, sudah dekat dengan keluarga Al-Assad. Tetapi kedekatan itu bukan dalam rangka membela Assad ataupun pro dengan kelompok Syiah. Beliau melakukan hal itu semata-mata karena tidak ingin terjadi pertumpahan darah, khususnya sesama muslim. Beliau melakukan itu semata rasa cinta pada tanah airnya yang tengah berada di kecamuk perang saudara, sementara situasi itu dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam. Dengan kedekatan itu, Dr. Al-Buthi lebih leluasa untuk memberikan nasihat kepada penguasa Suriah. Dan itu berbuah nyata. Tentu dengan pengorbanan tak sedikit, salah satunya, Al-Buthi dituduh tutup mata terhadap tindakan Al-Assad. Di antara hasil nasihatnya adalah: 1. Dr. Al-Buthi pernah diundang selama 7 jam, berdialog dengan Hafizh Al-Assad. Beliau menyarankan Hafizh Al-Assad agar segera membebaskan tokoh-tokoh dan tawanan politik dari Jamaah Ikhwanul Muslimin. Rentang beberapa minggu kemudian, para tapol IM dibebaskan. 2. Kesediaan Al-Assad untuk membuka Suriah bagi para pengungsi Palestina setelah peristiwa Pembantaian Shabra dan Syatila pada September 1982, di Beirut, Lebanon, yang saat itu diduduki oleh Israel adalah hasil dari nasihat yang diberikan oleh Dr. Al-Buthi kepada Al-Assad. Bahkan Suriah membuka diri kepada HAMAS untuk membuka satu-satunya kantor Perwakilan HAMAS, sementara tak satu pun negara Arab yang mau menerima HAMAS membuka markas di luar Palestina. 3. Penerbitan buku-buku Islam Sunni termasuk Al-Qur’an, sangat digalakkan. Bahkan penerbit-penerbit Suriah sukses menjadi penerbit-penerbit buku Islam terkemuka hingga di Mesir. 4. Maraknya majlis-majlis taklim di Damaskus yang didukung penguasa AlAssad, semisal: Kajian Hadits Bukhari oleh Syaikh Musthafa Dib Al-Bugha, Kajian Fiqh
dan Syariah oleh Syaikh Wahbah AzZuhaili, Kajian Sirah Nabawiyah oleh AlButhi, hingga kajian dan Kuliah Singkat di Mujamma’ Abun Nur Al-Islamy yang dipimpin oleh Syaikh Kaftaro. Kurang lebih ada 25 orang mahasiswa Indonesia yang turut menikmati pendidikan di sekolahsekolah tersebut. Pada era Bashar Al-Assad, hingga menjelang demonstrasi yang mengakibatkan revolusi dan perlawanan senjata, Al-Buthi telah menjalankan fungsinya sebagai penasihat utama rezim Al-Assad. Al-Buthi bersama rombongan ulama Sunni mendatangi Al-Assad dan menuntut beberapa hal: 1. Al-Assad membuka diri bagi tuntutan reformasi. Hal ini disanggupi Al-Assad dengan melakukan perubahan birokrasi, mengubah menteri di 6 kementerian, dan memecat Perdana Menteri. 2. Al-Assad diminta untuk tidak menggunakan tindakan represif. Al-Assad menyanggupi, asalkan demonstrasi anti dirinya dihentikan. Sebagai seorang yang ‘alim dan mujtahid, apa yang beliau lakukan dengan “mendukung” rezim penguasa tentu tak lepas sebagai bagian dari ijtihad. Dalam konteks ijtihad, jika salah mendapatkan satu pahala, dan jika benar mendapatkan dua pahala. Itulah di antara yang disampaikan kepada Habib Ali AlJufri. Kata beliau, “Setiap apa yang berlaku padaku atau yang menuduhku daripada ijtihadku, maka aku harap ia tidak terlepas dari ganjaran ijtihad.” (yang benar mendapat dua ganjaran dan yang tidak mendapat satu ganjaran) Terlepas dari semua itu, sungguh Al-Buthi tetaplah seorang ulama yang berwawasan luas, mempunyai ilmu yang dalam, dipadu dengan hati yang ikhlas dan bersih menempatkannya sebagai ulama berpengaruh yang dicintai masyarakat dan disegani penguasa. Selamat jalan, Shaikh. Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya sebagai seorang yang shahid di jalan-Nya. Wallahu a’lam. (Diolah dari berbagai sumber, terutama www.nu.or.id dan www.fimadani.com oleh Bahtiar HS)
17
refleksi
Berguru Lelaku
Mbah Pandu
ing … Ting … Ting …. Pintu pagar juga menerapkan beberapa strategi lain dalam besi itu kuketuk tiga kali menghimpun dana dan itu lebih besar hasilnya. menggunakan ujung kuku. Tidak Tapi menggali dana dengan menitipkan kaleng lama kemudian dari dalam amal ke rumah-rumah ternyata sarat akan tampak pintu rumah berteralis itu makna. Selain bisa silaturrahim ke rumah terbuka. Klak! Terlihat seorang warga, ternyata banyak pelajaran berharga nenek mendongakkan kepalanya. yang kami dapatkan dari aktivitas ini. Mulai “Assalamu’alaikum,” ucap bagaimana menyapa, memotivasi, dan saya serempak dengan merasakan beragam empati yang dua teman. ditampakkan oleh warga. Intinya, “Wa’alaikum salam. Siapa, ya?” semua akan menjadi indah jika yang jawab sang nenek sembari menyapa. kita kedepankan adalah perasaan “Kami dari mushala mau husnuzhan kepada sesama dan mengambil kaleng amal, Mbah,” jawab menanamkan perasaan optimis pada kami bertiga kompak. teman-teman pengurus ta’mir bahwa Mishad Khoiri Sepertinya beliau sudah paham. ini adalah tugas mulia. Lantaran kita Pembina Pesma Al Mukmin Malang Mbah Pandu, nama panggilan sang mencari dana bukan untuk diri kita nenek, kemudian membukakan pagar. tapi untuk mendirikan rumah Allah. Seperti biasanya, beliau mempersilakan kami Pengalaman lain ketika menghimpun dana masuk dan menunggu di beranda rumah. adalah adanya perbedaan respon dan besaran Tidak lama kemudian, beliau sudah muncul nilai sumbangan yang kami terima. Ini tidak dari dalam rumah sambil menenteng kaleng lain dipengaruhi oleh beragamnya tingkat amal berwarna hijau tua dan langsung kesadaran dan status sosial warga yang tinggal menyerahkan pada kami. di blok perumahan kami. Profesi masyarakat Pak Rofi, teman saya, dengan sopan yang tinggal di perumahan kami cukup menerima dan membuka kaleng tersebut serta heterogen, mulai dari pegawai negeri, seperti memasukkan isinya ke kantung yang sudah guru, dosen, dokter, pegawai pajak, pegawai kami siapkan. “Kropyak” bunyi beberapa uang pemkot/pemkab, dan lain-lain. Selain profesi koin bercampur uang kertas yang kelihatan tersebut ada juga pegawai swasta dan berjatuhan ke kantung tersebut. “Terima wirausahawan. Alhamdulillah, dari sekitar 80 kasih mbah, mudah-mudahan barokah, diberi kepala keluarga yang tingggal di blok kami, 95 kesehatan, dan rezeki yang banyak,” ucap Pak persen beragama Islam. Mahali teman saya yang lain sambil Ada pengalaman menarik yang kami mendo’akan. temukan di lapangan, yaitu tidak mesti orang “Amiin. Sampeyan semua saya do’akan yang berstatus sosial menengah/rendah juga demikian,” ucap Mbah Pandu yang balik memiliki semangat dan kontribusi yang mendo’akan kami. menengah/rendah terhadap pembangunan “Amiin,” sahut kami sambil pamit mushala di blok kami. Buktinya, pernah ada melanjutkan aktivitas rutinan perbulan kami, salah seorang warga yang rumahnya tidak yaitu menghimpun dana untuk pembangunan mewah dan sekedar jualan kripik serta lantai dua mushala di komplek perumahan makanan ringan menyumbang mushala kita kami. sebesar 15 juta rupiah. Walaupun diamanahi sebagai ketua ta’mir, Pelajaran berharga lain waktu mengggali saya tetap berusaha aktif di saat seksi dana adalah ketika melihat semangat beramal pembangunan sedang menggali dana. Kami warga, termasuk ketika melihat semangat
18
Mbah Pandu. Keriput mukanya sama sekali tidak menghalangi senyum bersahajanya kepada kami, setiap kali kami datang mengambil kaleng amal. Janda tua yang harus repot mencukupi kebutuhannya sendiri itu masih sudi dengan rutin berinfaq melalui kaleng amal. Bahkan kerapkali menanyakan ketika kami agak telat mengambil kaleng amalnya. Ibadah shalatnya juga tekun, bahkan di rumahnya sering digunakan sebagai tempat majelis pengajian dari jamaah dalam atau luar perumahan. Mungkin karena jiwa kedermawanannya yang membuatnya tetap sehat walaupun umurnya sudah semakin uzur. Sungguh... kita patut iri jikalau tidak memiliki semangat beramal seperti Mbah Pandu. Apa yang dilakukan Mbah Pandu tersebut menunjukkan sosok yang bersahaja dan dermawan. Di sela-sela mencukupi kebutuhannya sehari-hari, janda yang hanya tinggal dengan cucu laki-lakinya ini tetap menyisihkan uangnya untuk disumbangkan ke mushala. Aktivitas itu dilakukan dengan keadaan dirinya yang sarat dengan keterbatasan. Mungkin ini bisa dijadikan pengingat bagi kita untuk tetap selalu produktif beribadah dan bekerja, termasuk menyisihkan uang dari hasil kerja kita untuk bersedekah dan supaya kita juga punya jiwa dermawan. Terutama bagi kita yang masih muda dan memiliki banyak kelonggaran. Kita percaya, bahwa ketika kita menyedekahkan uang, maka uang itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang bermacam-macam. Kita juga yakin, bahwa Allah akan melipatgandakan pahala kita di dunia dan di akhirat kelak. Sebagaimana dalam surat Al-Baqarah ayat 261, Allah berfirman, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” Ketika Sa’ad ibn Abi Waqqas radhiyallahu ‘anhu sakit keras dan hampir menemui ajalnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengunjunginya. Tahu bahwa Nabi ada di sampingnya, Sa’ad bertanya kepada beliau, “Wahai Rasulullah, aku memiliki
banyak harta dan hanya memiliki dua anak perempuan untuk mewarisi hartaku. Haruskah aku memberikan dua pertiga dari kekayaanku untuk disedekahkan?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Tidak.” Dia bertanya, “Haruskah aku menyedekahkan separuh?” Nabi menjawab, “Tidak.” Dia bertanya lagi, “Apakah sepertiga?” Jawab Nabi, “Berikanlah sepertiga, dan sepertiga itu sudah cukup banyak.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan, “Jika kamu meninggalkan anak keturunanmu sebagai orang kaya, itu lebih baik daripada menjadi orang miskin dan meminta-minta pada orang lain. Kamu tidak memberikan sesuatu kecuali akan diberi pahala, sekalipun hanya sepotong kue yang kau suapkan untuk istrimu.” Maka sudah jelas, bahwa bersikap dermawan adalah sangat mulia di hadapan Allah Ta’ala. Mbah Pandu yang hidup dengan penuh keterbatasan pun, berusaha dengan keras untuk tetap bersedekah. Ada baiknya kita berguru pada lelaku Mbah Pandu, yang masih rutin menyisihkan uang yang dimilikinya untuk berjuang di jalan Allah di tengah kehidupannya yang masih serba sulit. Mudah-mudahan Allah Ta’ala senantiasa memberikan rezeki berlimpah pada kita dan mengaruniakan pada kita jiwa dermawan. Amiin. Wallahu a’lam.
19
technopreneur
Bisnis Seorang Muslim
Hasbi Maula Direktur Rabwa Production
insis apa yang bisa dijalankan oleh seorang MUSLIM? Sebenarnya banyak sekali bisnis yang bisa dilakukan. Persoalannya, apakah seseorang mau mengubah dirinya atau tidak? Bisnis tidak selalu diawali dengan mempunyai modal. Binsis bisa berawal dengan menjualkan produk atau jasa apapun, kalau produk tinggal mendatangi produsen (bisa konveksi, telekomunikasi, sembilan pokok bahan makanan, dll). Dari hasil menjualkan produk/jasa tadi bisa ditabung sesegera mungkin untuk menjadi bisnis yang bermodal sendiri. Bisnis baju muslim sekarang semakin marak digeluti para wanita. Tak hanya artis, kalangan masyarakat umum pun dapat menjalankan bisnis ini dan sukses. Baju muslim sangat ramai dicari pembeli, terutama di bulan puasa atau menjelang lebaran. Modelnya sekarang juga tidak ketinggalan zaman, modis, dan nyaman dipakai. Selain baju muslim, Anda pun dapat menjual aksesoris lainnya seperti kerudung, mukenah, kopiah, dll. Untuk memulai bisnis ini simak beberapa tips berikut ini: Grosir vs Eceran Jika punya modal besar, Anda bisa terjun sebagai penjual grosir. Artinya, Anda menjadi orang pertama yang membeli dari produsen dan menjualnya kembali dalam jumlah banyak pula. Keuntungannya, Anda bisa mendapatkan barang dengan harga sangat murah karena langsung dari sumber pertama. Sebaliknya, jika hanya punya modal sedikit, Anda bisa menjadi penjual eceran. Sebagai penjual eceran, Anda bisa mengambil keuntungan 30100 persen. Dengan membeli satu jenis barang paling banyak 1 kodi (20 potong), Desain Sendiri Buat Anda yang memiliki kemampuan mendesain, Anda bisa terjun sebagai penjual
20
sekaligus produsen (membuat sendiri produk yang akan Anda jual). Untuk memproduksi sendiri, Anda tak perlu memiliki konveksi sendiri kok. Anda bisa menggunakan sistem makloon. Dengan sistem ini Anda cukup menyediakan desain dan bahan. Tren Mode Yang perlu diperhatikan, baik sebagai penjual maupun produsen, Anda harus memiliki kemampuan melihat tren. Bahkan, akan lebih baik jika Anda bisa menciptakan tren sendiri. Mengapa? Karena pakaian merupakan produk yang selalu berubah desainnya dari waktu ke waktu. Desain yang menarik dan mengikuti tren terbaru tentu akan banyak diminati pembeli. Itu sebabnya, buat Anda “si pemain baru” perlu membekali diri dengan pengetahuan soal desain, perkembangan mode, tren warna, dan model baru sesuai keinginan pasar. Kulakan ke Sentra Hal wajib lain yang perlu dicatat adalah tempat mendapatkan barang berkualitas dengan harga murah (jika Anda tidak memproduksi barang sendiri). Anda bisa membelinya langsung di sentra pakaian murah yang banyak berada di kawasan Kawalu (Tasikmalaya) dan Soreang (Bandung), Jawa Barat. Tempat-tempat ini terkenal sebagai sentra busana muslim. Usaha Rumahan yang Bisa Segera Anda Mulai Ada beberapa jenis bisnis yang bisa segera Anda mulai dan jalankan jika waktu adalah hal yang penting bagi Anda. Jika Anda baru saja kehilangan pekerjaan atau Anda tidak bisa mempertahankannya lebih lama, berikut ada beberapa ide memulai bisnis dengan cepat. 1. Tutor privat. Untuk memulai bisnis ini, Anda harus memiliki kualifikasi setidaknya satu materi akademik, keterampilan mengajar, dan berpengalaman (menjadi instruktur training). Mata pelajaran yang
biasanya dibutuhkan adalah matematika, bahasa asing, dan sains. Ini lebih mudah daripada mengajar full-time dan Anda tidak harus berurusan dengan birokrasi. Bisa dilaksanakan di sore hari dan mungkin akhir pekan. 2. Pengantar pesanan/kurir. Banyak bisnis saat ini yang membutuhkan pengantaran materi dari satu tempat ke tempat lain. Sebuah perusahaan yang memiliki banyak cetakan mungkin membutuhkan bantuan cetak. Selama Anda memiliki mobil dan berkendara dengan aman, Anda bisa menjalankan bisnis ini. Anda tidak perlu mempelajari apapun terkait dengan komputer. Anda sudah menjalankan bisnis. Anda bisa melakukannya di akhir pekan (mungkin Sabtu), dan jika Anda tidak menyukai kemacetan, ini bisa menjadi masalah. Pekerjaan ini menuntut ketelitian. Agen asuransi mobil juga harus diberi tahu mengenai penggunaan mobil Anda. 3. Perbaikan komputer untuk usaha kecil. Anda akan membutuhkan komputer, printer
laser atau bubble jet dan mesin fax untuk menawarkan jasa ini, tapi banyak usaha kecil yang membutuhkan pendampingan. Bisa dalam bentuk copywriting, program pengiriman surat, newsletters atau memelihara database follow-up billing. Mudah memulainya karena Anda sudah memiliki komputer di rumah. Bisnis ini bisa berjalan setelah Anda menyebar flyer yang menarik yang memberikan informasi jasa yang Anda jual. Ini hanya sebagian bisnis yang bisa dilakukan oleh siapa saja, tinggal MAU apa tidak mengubah Nasib. Bukankah Alloh Subhanahu wata’ala telah berfirman dalam surat Al-Anfaal (8): 53 “Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
21
mutiara al qur’an
Oleh:
K.H. M. Ihya Ulumiddin Ketum Hai’ah Ash Shofwah Pengasuh Ma’had Nurul Haromain Malang
Sukses itu Perlu Wasilah QS al Ma’idah: 35 Allah Azza wajalla berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya dan berjihadlah pada jalan-Nya niscaya kalian meraih keberuntungan.”
Analisa Ayat Dalam ayat ini ada tiga hal yang apabila dilaksanakan pasti akan membuahkan kesuksesan “...niscaya kalian meraih kesuksesan”; bertaqwa kepada Allah, memiliki wasilah, dan berjihad di jalan Allah sebagai seorang aktivis dakwah dan atau ikut serta dalam berjihad dalam salah satu maknanya yaitu berperang (qitaal). Bahasa Wasilah artinya sarana mendapatkan keinginan. Selain itu juga memiliki beberapa makna yang di antaranya adalah seperti disebutkan hadits riwayat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian bershalawat, maka mintalah wasilah untukku!” lalu ditanyakan: “Wahai Rasulullah, apakah wasilah itu?” beliau bersabda: “Derajat tinggi di surga yang tidak dapat diraih kecuali oleh satu orang (saja) dan aku berharap satu orang itu adalah diriku.” (HR. Imam Ahmad dalam al-Musnad Musnad Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu) Dalam ayat di atas, Wasilah yang menjadi salah satu dari tiga syarat keberuntungan selain taqwa dan jihad di jalan-Nya memiliki beberapa makna seperti berikut: 1. Al-Qurbah, upaya mendekatkan diri
22
kepada Allah dengan tujuan mencari ridha-Nya sebagaimana diriwayatkan dari Qatadah ketika menafsirkan, “...dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya...”, yakni “Berusahalah mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah dengan melakukan ketaatan kepada-Nya dan melakukan segala amalan yang menyebabkan keridhaan-Nya.” (Lihat AdDurr al-Mantsuur fit Tafsiir bi al-Ma’tsur tafsir QS. al-Maidah 35). Ya, dalam beramal kita perlu menjadikan ridha Allah sebagai target yang harus dikejar sebagaimana ajaran berdo’a: “...Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat beramal shaleh yang Engkau ridhai dan perbaikilah untukku anak keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaf: 15). Amalan apakah yang menyebabkan pelaku meraih ridha Allah? Hal ini memang termasuk bagian dari rahasia Allah. Akan tetapi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah pula mengajarkan peluang-peluang di manakah ridha Allah itu bisa diraih yang di antaranya adalah seperti disebutkan dalam sabda beliau
Shallallahu ‘alaihi wasallam riwayat Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha: “Amal-amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling langgeng meski sedikit.” (Muttafaq ‘alaih. Lihat al-Jami’ as-Shaghir lil Imam As-Suyuthi hadits ke-197) Atau seperti kisah seorang pelacur seperti dikisahkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam: “Diberikan ampunan kepada seorang perempuan nakal yang menemukan seekor anjing sedang berada di pinggir sumur dengan lidah terjulur dan napas terengah-engah hampir mati karena kehausan. Perempuan itu lalu melepas sepatu, mengikatnya dengan kerudung dan lalu mengambil air untuk anjing tersebut, sehingga karena itulah ia mendapatkan ampunan.” (HR. Bukhari no 3321) Juga seperti dikisahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam: “Ketika seseorang sedang berjalan di jalanan, maka ia menemukan cabang (kayu) berduri di tengah jalan. Ia lalu menyingkirkannya dan akhirnya Allah berterima kasih kepadanya dengan memberikan ampunan untuknya.” (HR. Bukhoai no652) Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari memberikan catatan maksud dari Allah berterima kasih di sini adalah bahwa Allah ridha akan perilaku (mulia itu) dan menerima. 2. Syafaat. Pertolongan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam macammacamnya seperti pembebasan dari neraka dan ketinggian derajat di surga. Di antara amalan yang menjadikan seseorang mendapatkan syafaat dari beliau adalah membaca shalawat dan memohonkan wasilah untuk beliau setiap selesai adzan dikumandangkan dengan membaca do’a sesudah adzan. Selain itu syafaat dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bisa diberikan oleh amal-amal yang dilakukan oleh manusia sendiri sebagaimana dalam sabda beliau: “Puasa dan Al-Qur’an memberi syafaat; puasa berkata: ‘Wahai Tuhan, saya mencegahnya dari makanan dan minuman
serta keinginan–keinginan pada siang hari, maka terimalah syafaat saya!’ Al-Qur’an berkata, ‘Wahai Tuhan, saya mencegahnya dari tidur di malam hari, maka terimalah syafaat saya!’ Maka syafaat keduanya pun diterima.” (HR. Ahmad–Hakim dari Abdullah bin Amar radhiyallahu ‘anhu). 3. Wasithah. Perantara, penting. Adalah baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam al-wasithah al-uzhma, perantara terbesar. Artinya untuk mengenal Allah, agar bisa wushul kepada Allah dan akhirnya meraih kesuksesan diperlukan adanya perantara. Tanpa perantara, tujuan itu adalah hampa. Para sahabat radhiyallahu anhum telah memposisikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai wasithah, perantara kepada Allah, sehingga mereka menjadi manusiamanusia yang sukses di dunia dan akhirat. Kitapun memerlukan wasithah itu untuk meraih kesuksesan serupa. Wasithah yang bisa kita pergunakan pada masa sekarang ini adalah memiliki hubungan erat dengan teman atau bergabung dengan jamaah dengan berlandaskan mahabbah fillah, bukan berteman atau bergabung dengan sebuah organisasi hanya demi mendapatkan keuntungan duniawi seperti kekuasaan dan kekayaan. Atau mempunyai seorang figur pembimbing yang dalam bahasa lain disebut murabbi. Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi alMaliki mengatakan: Setiap dari kita membutuhkan seorang mursyid yang mendidik hati, membersihkan akhlak, dan membimbingnya menuju Allah, dan yang karena ber-shuhbah dengannya Allah menjaga dirinya dari keburukan, hawa nafsu, dan kemaksiatan. Prinsip ini rasanya berlaku dalam segala bidang kehidupan. Siapapun manusia yang sukses baik dalam spiritual atau material pasti ia memiliki wasilah dalam maknanya yang luas seperti tersebut di atas, yang salah satunya adalah adanya seorang guru pembimbing. Tentu saja tidak terkecuali dalam bidang dakwah menuju Allah. Wallahu a’lam.
23
zona pendidikan
Memahami Kurikulum 2013 Masitha Achmad Syukri Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unair
S
ebagai upaya memenuhi amanat UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35 yang menyebutkan bahwa kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati, Kemdikbud melakukan pengembangan kurikulum, dari KTSP 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) menjadi Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 tersebut akan diimplementasikan pada TA (Tahun Ajaran) 2013/2014. Pengembangan kurikulum tersebut telah memantik pendapat pro-kontra. Terlepas dari pro-kontra terhadap kurikulum baru tersebut, seperti apakah Kurikulum 2013 itu sebenarnya?
TAHAP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 Kurikulum 2013 dikembangkan oleh Kemdikbud melalui empat tahap, yakni: (1) penyusunan desain Kurikulum 2013 di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan; (2) pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13 November 2012 serta di depan Komisi X DPR Republik Indonesia pada 22 November 2012; (3) uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat yang dimulai dari Kamis, 29 Nopember 2012 hingga Minggu, 23 Desember 2012, yakni melalui dialog tatap muka di sejumlah daerah, dialog virtual atau saluran daring (dalam jaringan, on-line) pada laman (webpage) http://kurikulum2013. kemdikbud.go.id dan melalui media massa cetak serta secara tertulis yang dikirimkan ke perguruan tinggi dan lembaga kemasyarakatan pemerhati pendidikan; dan (4) penyempurnaan untuk selanjutnya dilakukan Penetapan Kurikulum 2013.
24
PERMASALAHAN KURIKULUM 2006 (KTSP) Penyusunan desain Kurikulum 2013 diawali dengan identifikasi masalah dan atau kesenjangan Kurikulum KTSP 2006 oleh Kemdikbud. Berikut enam aspek kesenjangan yang terjadi pada kurikulum 2006. 1. Kompetensi Lulusan: belum memiliki karakter yang mulia, keterampilan yang relevan, dan pengetahuan yang saling terkait; 2. Materi Pembelajaran: terlalu padat dengan jumlah mapel yang banyak dan materi yang terlalu luas/kurang mendalam/ terlalu sulit melampaui tingkat perkembangan usia anak, belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan, belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global; 3. Proses Pembelajaran berpusat pada guru, berorientasi pada buku teks yang hanya memuat materi bahasan tanpa sistem penilaian dan kompetensi yang diharapkan; 4. Penilaian: hanya menekankan aspek kognitif, sementara aspek sikap dan keterampilan belum dinilai; penilaian hanya melalui tes tanpa melengkapinya dengan portofolio; 5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan: hanya memenuhi kompetensi profesi dan fokus pada ukuran kinerja PTK tanpa melengkapinya dengan kompetensi pedagogi, sosial, dan personal serta memiliki motivasi mengajar; 6. Pengelolaan Kurikulum: sekolah cenderung mengelola tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah dan kurangnya kendali mutu dari pemerintah pusat dan daerah di tingkat satuan pendidikan. ALASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM Kemdikbud mengajukan empat alasan
pengembangan kurikulum 2013. Pertama, tantangan masa depan menyebabkan kebutuhan akan kurikulum yang dapat mengakomodir perubahan dunia. Kedua, untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan kurikulum yang mampu menghasilkan luaran/ lulusan yang memiliki kompetensi masa depan, misalnya kemampuan untuk berkomunikasi dan berpikir kritis. Ketiga, terdapat fenomena negatif yang mengemuka, misalnya perkelahian pelajar, narkoba, dan kecurangan dalam ujian. Keempat, masyarakat menilai bahwa kurikulum 2006 terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, dan kurang bermuatan karakter. INTI KURIKULUM 2013: 4 Elemen Perubahan Terdapat empat elemen perubahan, yakni SKL, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Selain itu, terdapat pula elemen tambahan, yakni Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib pada seluruh satuan jenjang pendidikan. Berikut penjelasan empat elemen perubahan. 1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Dilakukan peningkatan dan keseimbangan kompetensi SKL dalam soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Selain itu, kompetensi yang semula diturunkan dari mapel berubah menjadi mapel yang dikembangkan dari kompetensi melalui materi tematik Integratif dalam semua mata pelajaran (SD), mapel (SMP), mapel wajib dan pilihan (SMA), serta mapel wajib, pilihan, dan vokasi (SMK). 2. Standar Isi SD : Holistik dan integratif, berfokus pada alam, sosial, dan budaya dengan jumlah mapel berubah dari 10 menjadi 6 (materi IPA dan IPS menjadi tematik di mapel lainnya, bahasa Inggris menjadi ekstrakurikuler begitu juga dengan TIK menjadi media semua mapel) dan jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran. SMP: TIK menjadi media semua mapel, pengembangan diri terintegrasi pada setiap mapel dan ekstrakurikuler, jumlah mapel berubah dari 12 menjadi 10 dan jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
SMA: Perubahan sistem: ada mapel wajib dan ada mapel pilihan, jumlah mapel berkurang tapi jumlah jam bertambah 2 JP/ minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran. SMK: Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini, penyeragaman mata pelajaran dasar umum, mata pelajaran produktif disesuaikan dengan tren perkembangan Industri dan dikelompokkan sehingga tidak terlalu rinci pembagiannya. 3. Standar Proses Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan di masyarakat. Selain itu, guru bukan satu-satunya sumber belajar. Akan tetapi, guru juga menjadi sumber keteladanan dalam pembelajaran sikap. 4. Standar Penilaian Penilaian dilakukan berbasis kompetensi dengan menggeser penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja] menjadi penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]. Upaya memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) juga dilakukan yakni pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal). Penilaian tidak hanya pada level KD (Kompetensi Dasar), tetapi juga KI (Kompetensi Inti) dan SKL serta mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian. Kurikulum 2013 ini diharapkan dapat menyempurnakan kekurangan KTSP 2006 dalam menghasilkan lulusan yang berkompeten baik dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Jadi, Kurikulum 2013 ini disusun untuk mengantisipasi perkembangan zaman sehingga lahir generasi yang berkompeten dan siap dalam menghadapi masa depan. Wallahu a’lam.
25
tombo ati
Menjual Dunia
Wahai saudaraku, siapa perjalanan sementara manusia di dunia, dan yang tak ingin bahagia dengan agar diposisikan secara seimbang, mempunyai harta? Siapa yang pertengahan, dan tidak berlebih-lebihan. tak bercita-cita mempunyai Kedua, syahwat-syahwat ini dihamparkan Allah tempat tinggal luas dan nyaman? untuk seorang mukmin tidak lebih untuk Siapa yang tak mau kebutuhan membantunya melakukan ketaatan pada Allah, hidupnya terpenuhi dengan baik? beribadah, menenangkan batin, dan agar Siapa yang menolak memiliki dikendalikan untuk menembus kehidupan yang penampilan yang membuat orang pendek dengan aman hingga kehidupan lain kagum? Itulah semua, bagian yang abadi. dari keindahan dunia yang ada pada Maka, wajar jika orang ingin kaya. obsesi setiap orang, termasuk kita Selama keinginan itu tidak melebihi tentunya. kecintaan pada akhirat, dan selama Ad-dunya khadhirah khulwah. kekayaan itu tidak menghalanginya untuk Dunia itu hijau, manis. Begitu melakukan ketaatan dan salah satu sebutan Baginda keshalihan. Sebaliknya, biasa Oleh: Ayub Syafii Rasulullah shallallahu ‘alaihi Kepala SMK Nurul Haromain Malang saja jika akhirnya ada di wasallam terhadap dunia. antara kita yang tak berlimpah Manis, lezat, indah, menarik, memikat, harta. Asal keadaan itu tidak menjadikan kita memukau. Entah kata apalagi yang bisa lupa akhirat dan tidak menjauhi kita dari menyifati kenikmatan dunia. Kenikmatan yang ketaatan dan keshalihan. ada penggalan hidup yang pendek, ketimbang Wahai saudaraku. Ingat, obsesi kehidupan akhirat yang panjang tanpa batas. keakhiratan itulah yang harus kita miliki. Kelezatan yang ada potongan perjalanan yang Dengan begitu, kaya, miskin, senang, susah, hanya sebentar, dibandingkan perjalanan jauh semoga tidak pernah menganggu ketundukan yang lama menembus waktu. Allahumma, laa kita pada Allah ta’alaa dan kebahagian di ‘aisya illal aisyul akhirah. Ya Alloh, tidak ada kehidupan selain kehidupan akhirat. Wahai saudaraku, biarlah obsesi atau keinginan itu ada, karena memang sudah jadi garis fitrah yang Allah subhanahu wata’ala ciptakan untuk manusia. Dalam kitab Fi Zilalil Qur’an, Sayyid Quthb menguraikan panjang lebar tentang firman Allah surat Ali Imran ayat 14. Menurut beliau, ayat itu menunjukkan secara fitrah manusia memang memiliki kecenderungan pada wanita, anakanak, perdagangan, emas, perak, kendaraan, dan sawah ladang. Namun beliau menuliskan dua rambu penting terkait hamparan syahwat yang Allah berikan itu. Pertama, Allah menghamparkan syahwat-syahwat itu adalah untuk odtmaps.com
26
minnesota.publicradio.org
akhirat. Itulah salah satu alasan kenapa para salafusshalih kerap menganjurkan kita untuk lebih mengutamakan akhirat ketimbang dunia. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahkan mengistilahkan dengan menjual dunia untuk akhirat. “Wahai Ibnu Adam, juallah duniamu dengan akhiratmu. Pasti engkau akan memperoleh untung dari kedua-duanya. Jangan jual akhiratmu dengan duniamu, karena jika begitu, engkau akan mengalami kerugian dari kedua-duanya.” Menggantungkan obsesi keakhiratan juga menjadi ciri para pendahulu kita. Sebagaimana perkataan Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu yang suatu hari berkata kepada para sahabatnya. “Kalian mungkin saja lebih banyak puasa, lebih banyak melakukan shalat, dan lebih banyak melakukan ijtihad ketimbang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Tapi tetap saja mereka dahulu itu tetap lebih baik dari kalian.” Para sahabatnya bertanya, “Bagaimana mungkin bisa demikian, wahai Abdurrahman?” Ibnu Mas’ud menjawab, “Mereka dahulu lebih zuhud (tidak cenderung dan tidak tergantung pada dunia) dan lebih mencintai akhirat.” Mengutamakan akhirat bukan berarti menolak jabatan dan kekayaan. Hasan AlBashri juga orang yang zuhud, meski ia seorang saudagar kaya. Indah sekali apa yang dikatakan Hasan Al-Bashri dalam zuhud, “Zuhud itu bukan di dunia dengan mengharamkan yang halal, menyia-nyiakan harta, tapi dengan lebih menyakini apa yang ada pada Allah ketimbang apa yang ada di tanganmu.” Wahai saudaraku, mari diam sejenak. Renungkan bagaimana asal kejadian kita di
sini. Lalu bagaimana keadaan kita saat pertama ada di sini, di dunia. Kemudian bagaimana perguliran waktu demi waktu, hingga akhirnya kita ada di sini, di tempat ini. Kita memang bukan apa-apa. Dan tidak sebagai apa-apa. Kita hanya ciptaan Allah ‘azza wajalla yang sangat mutlak bergantung pada kasih sayang dan karunia-Nya. Muhammad Al-Qurazi, salah seorang yang dekat dengan khalifah kelima Umar bin Abdul Aziz, pernah bercerita, “Aku mendatangi Umar bin Abdul Aziz saat ia jatuh sakit menjelang wafatnya. Aku menatapnya lama sekali. Ia bertanya padaku, ‘Ya Ibnu Ka’ab, kenapa engkau melihatku tajam sekali?’ Aku mengatakan, ‘Aku terkejut melihat kondisi badanmu dan perubahan warna kulitmu.’ Ia mengatakan, ‘Bagaimana jika engkau lihat aku 3 hari setelah aku di dalam kubur?’” Itulah kita. Yang sama sekali tak layak berbangga dan berkuasa. Wahai saudaraku, berjalanlah terus, apapun kondisi hidup yang kita lalui. Jangan jadikan obsesi kita ada dalam hidup di dunia, tapi sebaliknya tanamkan keinginan kita sepenuhnya pada akhirat. Jangan salah meletakkan cita-cita. Karena salah meletakkan cita-cita akan membuat diri bergantung pada harta, bergantung pada jabatan, bergantung pada ambisi yang tak ada habisnya. Itulah sumber ketidaktenangan dan awal segala kemaksiatan. Ibnul Qayyim bahkan memandang keadaan itu sebagai akar kemaksiatan yang paling pertama. Kata beliau, akar kemaksiatan, besar dan kecil, ada tiga. Ketergantungan hati pada selain Allah, tunduk pada kemarahan, dan dikalahkan oleh kekuatan syahwat. Beliau menguraikan, puncak ketergantungan hati pada selain Allah adalah syirik. Puncak kemarahan pada amarah adalah membunuh. Dan puncak dikalahkan oleh kekuatan syahwat adalah zina. Janganlah terjerumus pada tiga jurang itu, wahai saudaraku. Mari saling berpegang di jalan ini. Saling membantu bila di antara kita ada yang akan jatuh ke dalamnya. Bertahanlah, karena perjalanan kita di dunia ini tidak akan lama, dan hanya sebentar. Bertahanlah… wahai saudaraku. Wallahu a’lam.
27
telaah
sharonsmith1.themlmcourse.com
Tasbih eorang teman yang Syirik dan Bid’ah. berdakwah di Batam Dalam kesempatan ini saya tidak menceritakan bahwa ada membicarakan seputar hukum seorang ustadz di sana penggunaan tasbih untuk berdzikir yang dengan lantang karena sangat jelas sekali bahwa menyuarakan bahwa tradisi ini memiliki landasan dalil Ust. Masyhuda Al-Mawwas penggunaan biji-bijian yang sangat kuat. Hal yang perlu Ketua Pengurus Mahad yang dirangkai yang biasa diangkat di sini adalah fenomena Nurul Haromain Malang disebut Tasbih untuk munculnya sekian banyak model menghitung bacaantasbih dengan hiasan yang beraneka bacaan dzikir hukumnya adalah bid’ah. Saya macam. Tetapi dari kesemuanya itu yang kemudian tertawa sendiri ketika mengingat paling membuat hati terusik adalah tasbih cerita ini saat sedang berada di Madinah aldengan hiasan lafazh Allah subhanahu wata’ala Munawwarah dan melihat bahwa hampir atau tertulis nama Nabi Muhammad shallallahu setiap toko di sekitar Masjid Nabawi ‘alaihi wasallam. memajang tasbih dengan berbagai ragamnya Mengapa terusik? Karena dengan melekat sebagai komoditi dagangan. Pemandangan di tasbih, maka lafazh-lafazh yang mulia itu persis seperti ini juga terjadi di toko-toko di akan terbawa ke mana-mana, termasuk bisa sekitar Masjidil Haram. Jika pemakaian jadi lupa saat tasbih ada di saku baju dan kita tasbih adalah bid’ah yang harus diperangi, membawanya masuk ke kamar mandi atau tentunya akan ada larangan dan sweeping kakus. Padahal telah diriwayatkan bahwa dari pemerintah dan aparat Saudi yang sejak ketika hendak memasuki kakus, maka awal berdirinya kerajaan ini telah Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bekerjasama dengan aliran yang baru muncul melapas cincin, karena ada di sana lafazhsaat itu seraya mengusung isu memberantas lafazh yang mulia. Ini sebuah pelajaran bahwa salah satu bentuk memuliakan simbolsimbol Allah yang dituntut oleh-Nya sebagaimana firmanNya: “Barang siapa yang memuliakan syiarsyiar Allah, maka itu adalah termasuk adanya ketaqwaan dalam hati.” (QS al Hajj: 32) adalah tidak merendahkan atau membawa simbolsimbol Allah tersebut ke dalam tempat-tempat yang buruk. Membawanya dengan sengaja adalah tindakan pelecehan kepada Allah
28
sebagaimana dilakukan oleh seorang model jerman yang berpose pakaian dalam dengan motif ayat-ayat Al-Qur’an. Bisa jadi hal tersebut jarang terjadi, akan tetapi kemudian kita bertanya di mana meletakkan tasbih? Hal yang tidak bisa dibantah bahwa kita seringkali meletakkan tasbih di depan kita saat shalat, untuk kemudian digunakan ketika membaca wirid. Ketika kita meletakkan di bawah itulah yang menjadi masalah, karena kita membiarkan begitu saja lafazh Allah ‘azza wajalla dan lafazh Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tergeletak sejajar dengan kaki kita. Atau bisa jadi saat membaca wirid sambil berjalan-jalan kita membawa tasbih dan tentunya membiarkan begitu saja lafazh-lafazh yang mulia tersebut terjuntai. Atas pertimbangan ini, kiranya kita lebih baik menjual atau membeli tasbih tanpa hiasan lafazh-lafazh yang mulia demi menjaga kemuliaannya dan dalam rangka melatih hati kita untuk memuliakan segala bentuk simbolsimbol Allah, karena inilah bukti ketaqwaan yang telah mulai tumbuh di dalam hati. Dalam literatur Islam, banyak tertulis kisah-kisah para ulama terdahulu yang begitu kuat rasa keta’zhimannya kepada simbolsimbol Allah yang menjadi barometer rasa ta’zhim mereka kepada Allah subhanahu wata’ala, sehingga karena mereka memuliakan Allah, maka Allah pun mengangkat derajat mereka. Bisyr bin Harits al-Hafi pernah ditanya: “Bagaimanakah asal muasal Anda sehingga nama Anda di kalangan banyak orang dikenal seperti seorang Nabi?” Beliau menjelaskan: “Ini adalah anugerah Allah. Dulu aku orang
biasa yang suka memperturutkan hawa nafsu. Sampai pada suatu hari aku menemukan secarik kertas tergeletak di (tengah) jalan. Aku mengambilnya dan ternyata tertulis Bismillaahirrahmaanirrahiim. Setelah membersihkan debu-debu yang melekat, aku lalu memasukkannya ke dalam saku. Selanjutnya aku pergi ke penjual minyak wangi dan membelanjakan sisa uang 2 dirham yang kumiliki, tak ada lagi selain itu, untuk membeli minyak wangi yang kugunakan untuk mengolesi kertas tersebut. Pada malam harinya dalam tidur aku bermimpi seseorang berkata kepadaku: “Wahai Bisyr bin Harits, kamu telah mengangkat nama Kami dari jalan dan lalu membuatnya wangi. Niscaya Aku benar-benar akan mengharumkan namamu di dunia dan akhirat.” Bisyr melanjutkan: “Maka seperti inilah sekarang keadaanku.” Selain tasbih ada banyak sekali simbolsimbol Allah ‘azza wajalla, dan ternyata masing-masing orang tidak sama. Mereka memiliki rasa dan cara berbeda untuk memuliakannya. Jika ringtone Islami di sini masih belum sempat mendapatkan sorotan, maka lain halnya di Mesir. Seorang ulama terkemuka di sana, seorang mufti besar Ali Ghoma mengeluarkan fatwa yang mendesak agar umat Islam tidak menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an atau panggilan adzan sebagai ringtones. Menurut beliau, hal itu termasuk merendahkan firman-firman Allah subhanahu wata’ala. Selanjutnya beliau memberikan nasihat, jika masih ingin ringtones yang Islami, maka silahkan menggunakan lagu-lagu nasyid. Wallahu a’lam.
Alhamdulillah telah dibuka kantor operasional LAZIS AL HAROMAIN Cabang GRESIK Jl. Sunan Prapen No.4 Gresik Hp 08123196461 (depan parkiran makam Sunan Giri) Semoga membawa berkah dan bermanfaat Amiin 29
hikmah kisah
‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz Oleh: drh. H.M. Mukrom Dewan Pengawas Persyadha
“Tahukah Anda bahwa setiap kaum mempunyai orang cerdas, dan orang cerdas Bani Umayyah adalah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz serta bahwa kelak dia dibangkitkan pada Hari Kiamat seorang diri sebagai umat?” (Muhammad bin Ali bin al-Husain) elum lagi seorang tabi’i yang agung, Amirul Mu’minin ‘‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, membersihkan kedua tangannya dari debu kuburan pendahulunya (yakni khalifah sebelumnya), Sulaiman bin ‘Abdul Malik, tiba-tiba beliau mendengar suara gemuruh bumi di sekitarnya, lalu beliau berkata, “Apa ini?” Orang-orang berkata, “Ini adalah kendaraan khalifah—wahai Amirul Mu’minin—telah disiapkan untukmu agar engkau menaikinya.” Lalu Umar melihatnya dengan sebelah mata, kemudian berkata dengan suara gemetar dan terbata-bata karena kelelahan dan kurang tidur, “Apa hubungannya denganku? Jauhkanlah ini dariku! Mudah-mudahan Allah memberkati kalian. Dan tolong bawa kemari keledaiku, karena ia sudah cukup bagiku.” Kemudian belum lagi pas posisi duduk beliau di atas punggung keledai hingga datanglah komandan polisi yang berjalan di depannya. Bersamanya sekelompok anak buahnya yang berbaris di sektor kanan dan kirinya. Di tangan-tangan mereka tergenggam tombak yang mengkilat. Lalu beliau menoleh ke arahnya dan berkata, “Aku tidak membutuhkan kamu dan mereka. Aku hanyalah orang biasa dari kalangan kaum muslimin. Aku berjalan pagi hari dan sore hari sama seperti mereka.” Selanjutnya, beliau berjalan dan orangorang berjalan bersamanya hingga memasuki masjid dan orang-orang dipanggil untuk shalat, “ash-shalatu jami’ah... ash-shalatu jami’ah.” Maka berdatanganlah orang-orang ke masjid dari segala penjuru. Ketika jumlah
30
mereka telah sempurna, beliau berdiri sebagai khatib. Beliau memuji Allah dan menyanjungNya serta bershalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian berkata, “Wahai manusia, sesungguhnya aku mendapat cobaan dengan urusan ini (khilafah) yang tanpa aku dimintai persetujuan terlebih dahulu, memintanya ataupun bermusyawarah dulu dengan kaum muslimin. Sesungguhnya, aku telah melepaskan baiat yang ada di pundak kalian untukku. Untuk selanjutnya, kalian pilihlah dari kalangan kalian sendiri seorang khalifah yang kalian ridlai.” Lantas orang-orangpun berteriak dengan satu suara, “Kami telah memilihmu, wahai Amirul Mu’minin dan kami ridla terhadapmu. Maka aturlah urusan kami dengan berkat karunia dan barakah Allah.” Ketika suara-suara telah senyap dan hati telah tenang, beliau memuji Allah dan menyanjung-Nya sekali lagi dan bershalawat atas Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, hamba dan utusan Allah. Beliau mulai menganjurkan orang-orang supaya bertakwa, mengajak mereka supaya berzuhud dari kehidupan dunia, mensugesti mereka kepada kehidupan akhirat, dan mengingatkan mereka kepada kematian dengan intonasi yang dapat melunakkan hati yang keras, menjadikan air mata durhaka bercucuran dengan deras dan keluar dari lubuk hati pemiliknya sehingga terpatri di dalam lubuk hati para pendengarnya. Kemudian beliau meninggikan suaranya yang agak serak supaya semua orang mendengarnya, “Wahai manusia! Barangsiapa yang taat kepada Allah, maka dia wajib ditaati. Dan barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah, maka tidak seorangpun yang boleh taat kepadanya. Wahai manusia! Taatilah aku selama aku menaati Allah dalam menangani urusan kalian. Jika aku bermaksiat kepada Allah, maka kalian tidak usah taat kepadaku.” Kemudian beliau turun dari mimbar untuk menuju ke rumahnya dan masuk ke kamarnya. Beliau benar-benar ingin mendapatkan sedikit istirahat, setelah kelelahan yang amat sangat,
semenjak wafatnya khalifah sebelumnya. Inilah kondisi awal masa khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Azis ketika datang dari menerima amanat kekhalifahan Bani Umayyah setelah masa pemerintahan al-Walîd bin ‘Abdul Malik lalu Sulayman bin ‘Abdul Malik, yang mempunyai wazir kepercayaan ketiga khalifah itu, yaitu Raja’ bin Haiwah. Berkat kecerdikan dan ketulusan sang wazir, sehingga khalifah Sulayman bin ‘Abdul Malik berani memilih penerusnya yang bukan dari keturunannya demi menjaga dirinya di hadapan Allah dan menjaga rakyatnya yang ditinggalkannya. Beliau membuat surat wasiat agar sepeninggalnya mereka mengangkat ‘Umar bin ‘Abdul ‘Azis dan sepeninggal ‘Umar bin ‘Abdul ‘Azis dia harus diganti oleh Yazid bin Abdul Malik. Surat wasiat bersegel itu diserahkan kepada Raja’ dengan saksi kepala keamananan negara Ka’b bin Hamiz, agar surat itu dibuka setelah beliau wafat. Setelah beliau wafat, maka amanat yang dibebankan kepada Raja’ disampaikan kepada seluruh keluarga khalifah dengan pengamanan dari bagian kemanan negara untuk menjaga seluruh kemungkinan. Setelah dibacakan surat wasiat itu di depan mereka semua, maka mereka patuh— meski agak tercengang atas isi wasiat itu— kecuali Hisyam bin ‘Abdul Malik yang sempat membantah, tetapi dapat diredakan dengan ketegasan Wazir Raja’. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Azis yang pada waktu itu masih menjadi gubenur/wali di Madinah ketika mendengar amanat itu beliau berkomentar, “Celaka diriku!” Beban mengurus penduduk wilayah Madinah saja sudah terasa berat baginya, kini harus mengurus kepentingan seluruh ummat Islam dan ummat lainnya dalam wilayah kekhalifahan berada dalam pundaknya. Oleh karena itu, beliau berziarah ke makam pemberi wasi’at kepadanya pada kesempatan pertama datang di Damaskus. Kita dapat menganalisa bagaimana khutbah pertama beliau setelah menerima amanat itu. Beliau memberi kesempatan rakyatnya untuk tidak berbai’at kepadanya, karena beliau merasa berat sekali menerima bai’at itu. Juga mempersilakan rakyatnya untuk memilih pemimpinnya, walaupun beliau secara resmi telah diangkat sebagai pemimpin. Beliau juga memberi garis persyaratan ketaatan adalah yang ditaati harus taat kepada Allah. Kalau pemimpin itu maksiat,
maka tidak ada ketaatan kepadanya. Kita melihat juga reaksi dari hadirin yang ada di masjid yang secara spontan menjawab penerimaan dan keridlaan mereka atas khalifah yang baru ini dan meminta “aturlah urusan kami dengan berkat karunia dan barakah Allah.” Adakah kita mempunyai pemimpin yang seper-berapa-ratus persen yang mirip dengan beliau dalam keteladanan, semangat, kejujuran, ketulusan, dan harapan yang hanya kepada Allah subhanahu wata’ala semata? Oh, saudara-saudaraku! Kita mempunyai sistem perekrutan pemimpin negara yang jauh dari jiwa semua sifat-sifat itu, bahkan bertentangan dengannya. Maka apa yang dapat kita harapkan dari mereka yang terpilih secara demikian? Kalau tidak karena berprasangka baik kepada Allah subhanahu wata’ala semata, maka rasanya kosong dakwah dan tabligh yang telah kita lakukan. Tetapi Allah berfirman, “Mereka sungguh bertipu-daya untuk menghabisi agama Islam, tetapi Allah juga bertipu-daya atas mereka, maka ingat dan ketahuilah bahwa Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu-daya bagi siapapun yang bertipu-daya terhadap agama Allah/ Islam” (QS. Ali Imran: 54). Ayat ini meskipun berkenaan kepada Nabi Isa ‘alaihissalam dan pengikut setianya para hawariyun –yang sedang terjepit dalam mengemban agama Allah—tetapi lihatlah sumpah para Hawariyun itu di ayat 52: Wasyhad bi annaa muslimuuna dan janji Allah subhanahu wata’ala terhadap nabi Isa ‘alaihissalam, para pengingkarnya, dan para pemeluk dan pejuang iman di ayat 55-57. “Ya Allah, berilah kami akhlak seperti akhlak ‘Umar bin ‘Abdul ‘Azis jika kami menjadi pemimpin. Ya Allah, berilah kami akhlak seperti akhlak Raja’ bin Haiwah jika kami jadi pembantu pemimpin. Dan berilah kami pertolongan-Mu seperti pertolongan-Mu kepada Nabi Isa ‘alaihissalam dan pengikutnya ketika kami sedang dalam kesulitan mengemban agama-Mu!” “Ya Allah, berilah petunjuk kepada mereka yang belum mengerti atau berpura tidak mengerti tentang agama-Mu, sehingga kelak mereka dapat mendukung agama-Mu, seperti Engkau telah memberi petunjuk kepada Abu Sufyan bin Harb setelah memusuhi kekasih-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Amin, Ya Anta Mujiybas saailiina!” Wallahu a’lam.
31
auladi
Cegah Kekerasan Seksual pada Anak ejahatan atau kekerasan seksual informasi yang berbau porno, gaya hidup (sexual abuse) yang terjadi pada bebas, serta lingkungan pergaulan yang salah. anak, di negara yang menganut Kejadian bejat ini dapat terjadi ketika si paham liberalistik adalah menjadi hal pelaku merasa tidak mendapat kepuasan yang biasa. Namun, menjadi luar secara seksual dari pasangannya, maka ia biasa, ketika itu pun terjadi di mencari pelampiasan pada mereka yang negara yang berpenduduk muslim dianggap ‘lemah’, yaitu anak-anak, baik itu terbesar di dunia, seperti Indoneyang memiliki hubungan sedarah maupun sia. Di Jawa Timur saja, dari data tidak. Ketika pelaku tidak mendapatkan yang yang dihimpun Lembaga dewasa, maka anak kecillah yang menjadi Perlindungan Anak (LPA) Jatim, mulai tahun korbannya. 2004 ada 190 kasus. Kemudian setiap Selain orang dewasa, hal yang tahunnya hingga sekarang semakin mencengangkan, dari beberapa kasus yang meningkat. Tentunya fakta ini sangat terungkap, ternyata pelakunya banyak yang mengkhawatirkan, karena masih remaja, bahkan anakkorban kekerasan seksual pada anak di bawah umur. Faktor Oleh | Ulinnuha anak bisa menimpa siapa saja, pendorong remaja melakukan Guru SDIT Ghilmani kapan saja, dan dimana saja, hal tersebut, karena pada usia dan bisa terjadi pada mereka yang kita cintai, ini mereka telah memiliki kecenderungan yaitu orang-orang terdekat kita menyukai lawan jenis dan rasa ingin tahu yang (Na’udzubillaahi min dzaalik). besar tentang masalah seksual. Namun sayangnya, keingintahuan yang besar tersebut Apa yang Dimaksud Kekerasan Seksual pada tidak dibarengi dengan pemantapan keimanan Anak? dan sumber informasi yang sehat dan baik. Kekerasan seksual pada anak adalah Adapun bila pelakunya itu anak-anak, bisa segala tindakan atau perbuatan yang karena keinginan mencoba adegan yang mengarah pada penyerangan seksual terhadap pernah mereka lihat di internet maupun media organ tubuh anak, baik organ seksual maupun yang lainnya. organ lain seperti oral dan anal. Dalam kasus yang lebih parah, hal tersebut Beberapa bentuk kekerasan seksual pada ternyata dapat terjadi di lingkungan keluarga. anak antara lain pelecehan, pencabulan, Banyak keluarga yang karena kesulitan perkosaan, sodomi, dan anal seks. Kekerasan ekonomi, terpaksa tinggal di lingkungan yang seksual, meskipun ada persetujuan atau sempit. Kondisi rumah memaksa berdesakan kemauan yang sama dari anak yang dalam satu kamar saja. Dalam kondisi bersangkutan, tetap dianggap merupakan demikian, rentan terjadi kejahatan seksual. suatu bentuk kejahatan. Pelaku kekerasan seksual pada anak di Indonesia bisa dijerat Dampaknya pada Anak (Korban) dengan Undang-Undang Perlindungan Anak Dampak kekerasan seksual pada anak (UUPA) No.23 tahun 2002 dengan hukuman sangat bervariasi. Beberapa efek jangka penjara 3-15 tahun atau denda sebesar 500 pendek, reaksi yang bisa terjadi pada korban juta rupiah. antara lain sulit tidur, gangguan tidur, mimpi buruk, mengompol, kehilangan nafsu makan, Mengapa Bisa Terjadi? depresi, kecemasan, timbulnya perilaku Kejahatan/ kekerasan seksual pada anak, seksual yang menyimpang, terlibat dalam bisa terjadi karena terutama lemahnya iman, pergaulan bebas, dsb. dipicu dengan bebasnya media menyebarkan Efek jangka panjang pada korban
32
kekerasan seksual biasanya berupa psikosomatis, menarik diri dari pergaulan, benci pada diri sendiri, serangan hysteria, depresi, munculnya bentuk-bentuk kepribadian ganda, adanya gangguan disfungsi seksual, bunuh diri, dsb. Upaya yang Perlu Dilakukan untuk Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak Mencegah adalah lebih baik daripada mengobati. Slogan tersebut nampaknya masih berlaku, apalagi untuk mengantisipasi terjadinya kasus kekerasan seksual pada anak. Sebagai orang tua yang bertanggung jawab terhadap pekembangan anak, kita tentunya ingin melindungi anak kita dari bahaya kekerasan seksual. Namun kita menyadari tidak bisa selalu berada disamping anak kita untuk melindungi mereka. Karena itu, yang bisa kita lakukan antara lain: 1. Membekali anak-anak dengan pengetahuan dan penerapan aturan-aturan dalam agama sebagai landasan yang memperkuat keimanan mereka, dengan menjelaskan aturan Allah tentang adab berpakaian, adab dalam pergaulan (hubungan antara laki-laki dan wanita), adab meminta izin pada 3 waktu, dan adab melihat. Lalu menjelaskan akibat dari melanggar aturanaturan Allah itu, antara lain bagi yang berzina dihukum rajam (dilempari batu sampai mati) bagi orang yang sudah menikah. Adapun bila pelaku zina itu belum menikah, maka dijilid (dicambuk dengan cambuk dari kulit) 100 kali dan diasingkan selama satu tahun (lihat Bulughul Maram, Hadits Riwayat Muslim no. 1161 dan AlQur’an surat An-Nur: 2). 2. Memilih lingkungan yang baik untuk anak, apakah lingkungan bermain maupun lingkungan sekolahnya. 3. Meningkatkan kewaspadaan. Kenali polapola kekerasan seksual pada anak dan profil perilaku. Hindarkan anak dari kesempatan yang memicu terjadinya kekerasan seksual. 4. Mengajarkan pada anak berbagai keterampilan yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan anak, sehingga anak mampu mengenali situasi yang membahayakan, serta dapat melakukan tindakan penyelamatan
terhadap perbuatan yang menjurus ke arah kekerasan seksual. Berikut beberapa hal yang perlu kita ajarkan pada anak : a. Ajari anak untuk berkata “TIDAK”. Ajarkan bahwa mereka berhak mengatakan “TIDAK” kepada orangorang yang meminta kepada mereka hal-hal yang membuatnya merasa tidak aman, walaupun dari keluarga dekat , atau teman dari salah seorang anggota keluarga dekat kita. b. Kembangkan komunikasi dengan anak c. Ajari anak untuk mengenali “sentuhan yang baik” dan “sentuhan yang tidak baik” d. Ajari anak untuk mengenal dan menyebutkan nama dari bagian-bagian tubuhnya (termasuk mengenali alat kelaminnya sendiri, perbedaan dirinya dengan jenis kelamin yang lain). Mengenali alat kelaminnya sendiri akan membantu anak untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang telah dialaminya jika dia mengalami kekerasan seksual e. Ajarkan pada anak bahwa tubuhnya adalah “HAK MILIK PRIBADI MEREKA”, sehingga tidak ada seorang pun yang berhak menyentuh mereka ataupun menyakiti mereka. f. Ajarkan kepada anak, untuk segera melapor jika ada orang dewasa yang meminta mereka merahasiakan sesuatu. Jangan Perparah Keadaan dengan Treatment yang Salah Jika kejadiannya sudah terjadi, lingkungan, keluarga, dan orang-orang terdekat seharusnya memberikan treatment yang tepat pada anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Jika treatmentnya salah dari awal, dampaknya untuk anak bisa saja lebih dari yang diduga Demikian beberapa hal yang berkaitan dengan kekerasan seksual pada anak. Semoga kita dan anak keturunan kita terhindar dari hal tersebut dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wata’ala, menjalankan seluruh perintah-Nya, dan menjauhi apa yang dilarang. Wallahu a’lam.
33
serbaserbi
WALI PITU : Jejak Perintis Islam di Bali
“Di bumi mana pun kau berpijak, kau harus bertanggung jawab atas keislaman bumi tersebut.” (Hikmah)
berharap cahaya hidayah ilahi juga merasuk menerangi negeri Bali seperti halnya daerahdaerah lain. Mereka juru dakwah yang mencerahkan. Selama ada yang berdakwah dan onon dalam cerita sejarah dakwah dilakukan dengan metode yang benar, disebutkan, setelah kerajaan maka lambat laun akan ada jejak-jejak positif Majapahit (1292-1478) (atsar) yang ditinggalkan. jatuh dan digantikan oleh Dan jejak-jejak rintisan para kerajaan Islam Demak, pendakwah di Bali itu dapat kita seorang penasihat saksikan sekarang. Salah satunya Brawijaya bernama adalah makam Wali Pitu, yang kerap Sabdo Palon melarikan diziarahi kaum muslimin bersamaan diri ke hutan. Sebelum wisata mereka ke pulau Bali. Jika di Oleh: pergi, ia bersumpah, pulau Jawa ada Walisongo, di pulau Ahmad Syarifuddin “Kita akan kembali 500 tahun dewata ini ada Wali Pitu. Pembina Al-Ghazali Islamic Study Club Solo yang akan datang.” Adapun mereka yang dikenal Sebagian orang-orang termasuk Wali Pitu adalah: Majapahit yang merasa sesak dengan 1. Maulana Yusuf Al-Mahdi Al-Maghribi di Desa berkembang-luasnya agama Islam waktu itu, Bungaya Kangin, Kecamatan Babadem, ada di antara mereka rupanya memilih Kabupaten Karangasem. Riwayat Maulana mengungsi ke tempat lain. Pulau Bali dan Yusuf tidak diketahui secara pasti, bahkan lereng Tengger cukup dikenal sebagai tempat tidak ada sanak saudaranya di Bali. Tetapi pelarian mereka. Dua kawasan ini dijadikan ia dikeramatkan. Pada peristiwa mereka sebagai benteng pertahanan. Dengan meletusnya Gunung Agung pada 1962, begitu, mereka tetap leluasa untuk makamnya utuh, sedang lainnya hancur mengekspresikan agama dan keyakinannya. luluh. Saat bumi Nusantara kita kini atas karunia 2. Habib Ali bin Zainal Abidin Alaydrus. Allah gilang-gemilang dengan cahaya agama Makamnya terletak di sebelah makam Islam, dua kawasan itu masih berselimut Syeikh Maulana Yusuf Al-Maghribi. Dari kepercayaan dan keyakinan pra-Islam Sulawesi, beliau merantau ke Bali untuk (Jahiliyah). Data tahun 2010 menunjukkan berdagang dan mengajar ngaji masyarakat bahwa penduduk Bali yang berjumlah setempat hingga wafatnya tahun 1982 M. 3.891.400 jiwa, hanya 5% muslim, 93% Hindu, 3. Pangeran Mas Sepuh (Raden dan sisanya Kristen dan Budha. Amangkuningrat) alias Syeikh Achmad Meski demikian, seperti mutiara hikmah Chamdun Chairus Shaleh di pantai Seseh yang kami kemukakan di atas, ada orangKab. Badung. Dia putra Raja Mengwi VII orang muslim yang berdomisili di Bali peka Cokorda I dari ibu muslimah yang berasal dan prihatin terhadap lingkungannya. Mereka dari Blambangan Banyuwangi. Karena merasa harus bertanggung jawab atas termasuk keluarga Kerajaan Mengwi, kebaikan masyarakat sekitarnya, bukan makamnya diziarahi juga oleh warga yang semata-mata untuk kepentingan menambah beragama Hindu. pengikut maupun kepentingan duniawi 4. Habib Ali bin Abu Bakar bin Umar Al-Hamid lainnya, tetapi didasari rasa belas kasih dan di Kampung Islam Kusumba, Kecamatan rasa sayang (rahmah) sesama manusia. Dawan, Kab. Klungkung. Dia juru bahasa Mereka dengan tekun dan bijak (hikmah) Melayu Raja Klungkung pada masa
34
penerbit-menara-madina.blogspot.com
pemerintahan Dhalem 1 Dewa Agung Jambe. Oleh raja, dia diberi seekor kuda untuk kendaraan pulang pergi dari rumahnya ke istana. Konon wafatnya karena dibunuh kalangan yang iri kepadanya. Pada malam hari setelah dikubur, dari atas makamnya keluar api besar yang berjalan menyerang para pembunuhnya satu per satu. Di depan makamnya ada patung seorang habib menunggang kuda. 5. Habib Umar bin Maulana Yusuf di Bedugul Tabanan. Makam Habib Umar berada di puncak bukit dengan ketinggian 2.000 meter dari permukaan laut. Medannya terjal dan sulit dilalui. Apalagi kalau hujan. Subhanallah. Menurut cerita peziarah yang dengan susah-payah dapat sampai ke sana, di atas bukit itu ada 3 makam. Satu makam di bawah gubug dan dua di emperannya. Kami jadi teringat saat kami mengaji Shahih Muslim pada Abi, KH. Ihya’ Ulumuddin, di Ponpes Nurul Haromain Pujon Malang, bertepatan Selasa, 5 September 2000. Saat mengkaji Shahih Muslim jilid I halaman 406 nomer 922 bab berkaitan dengan Jenazah itu, diterangkan ada hadits riwayat Ad-Daraquthni menyatakan, “Kematian orang yang terasing (pengembara) adalah suatu kesyahidan.” (H.R. Ad-Daraquthni dan dia menshahihkannya). Dan Habib Umar Bedugul kiranya masuk dalam hadits ini. Beliau syahid karena meninggal sebagai seorang asing (pengembara) di bumi Bali, tanpa sanak saudara, laksana moyangnya, yakni Habib Ahmad bin Isa Al-Muhajir pada abad ke-4 Hijriyah yang mengembara ke tanah Hadramaut dan wafat di negeri 1000 wali itu dengan membawa kemuliaan dan keberkahan. 6. Syeikh Abdul Qadir Muhammad di tepi Pantai Lovina Buleleng, tepatnya di Desa Temukus, Buleleng, Singaraja. Konon ia keturunan China. Aslinya bernama The Kwan Lie. Ia prajurit Raja Erlangga dari Kerajaan Kediri. Ia mengawal rajanya,
kemudian tinggal di tempat itu, masuk Islam, dan menyebarkan dakwah di kalangan anak negeri hingga wafatnya. 7. Habib Ali Bafaqih di Loloan Barat Kec. Negara Kab. Jembrana. Seorang ulama yang dianggap memiliki derajat wali. Umurnya 117 tahun ketika wafat pada 27 Pebruari 1998. Ia pernah berguru kepada Syeikh Arsyad Al-Banjari ketika di Makkah, kemudian berguru kepada KH. Cholil Bangkalan. Pendiri Pesantren Syamsu Huda ini banyak berperan dalam menyebarkan Islam di kota Negara. Sekarang, penduduk Kabupaten Jembrana, 35% beragama Islam. ***** Demikianlah Wali Pitu yang telah menapakkan jejak-jejak dakwahnya di Pulau Bali. Fenomena yang mengagumkan adalah sebagian besar mereka ternyata Ahlul Bait (anak cucu Nabi). Mereka terdepan dalam hal berdakwah dibanding kalangan muslim yang lain, khususnya di kawasan yang menantang, seperti Pulau Dewata Bali. Mereka berprinsip, bumi adalah milik Allah dan di bumi manapun berpijak mereka bertanggung jawab atas keislaman bumi itu. Ada dan siapakah generasi yang melanjutkan jejak-langkah mereka?! “Kami hanyalah pecinta orang-orang shaleh, mudah-mudahan berkat mereka, kami mendapatkan syafaat.” Wallahu a’lamu bish-shawab.
35
konsultasi kesehatan
Kurma dan Diabetes Pertanyaan: Dok, apakah manisnya kurma berpengaruh untuk diabetes? Ikhwan, Surabaya Jawaban: Daging buah kurma matang rasanya manis karena kadar gulanya sekitar 80%, yang terdiri dari gula sederhana seperti fruktosa dan dekstrosa yang mudah dicerna dan cepat mengisi ulang energi tubuh. Karena karakteristik tersebut, kurma sangat cocok untuk mengawali berbuka puasa. Tapi harus diingat, sunahnya menyegerakan berbuka hanya tiga butir kurma. Kalau berlebihan tentu tidak baik, apalagi pada orang yang menderita penyakit diabetes mellitus / kencing manis. Pada penderita diabetes mellitus tidak masalah mengawali berbuka dengan tiga butir kurma, karena kandungan kalorinya hanya sekitar 70-80 kkal saja. Sehingga tidak menyebabkan kenaikan drastis pada kadar gula darah. Justru yang lebih perlu diperhatikan adalah jumlah kalori yang dikonsumsi pada saat makan setelah shalat Maghrib. Pada orang diabetes terjadi kegagalan mendistribusikan kadar gula yang ada dalam aliran darah ke sel-sel seluruh tubuh, sehingga kadar gula cenderung tinggi di dalam aliran darah. Kondisi seperti ini bila tidak dikontrol, bisa berakibat buruk, yaitu bisa menimbulkan kelainan pada fungsi organ tubuh. Tidak hanya makanan atau minuman manis saja yang harus dikontrol, tapi semua yang dikonsumsi oleh orang dengan diabetes harus diperhitungkan dengan benar jumlah kalorinya. Baik per kali makan maupun total konsumsi makanan dan minuman dalam satu hari satu malam, jumlah kalorinya harus terukur dan dibatasi. Semua bahan makanan yang berkalori tinggi termasuk kurma, harus dibatasi konsumsinya, karena bila tidak, akan menyebabkan kadar gula darah yang
36
Oleh dr. Nurhadji Kabid Oraganisasi PDUI Cabang Jatim
meningkat. Cara mengontrolnya adalah dengan mengurangi jumlah asupan sumber glukosa darah terutama yang berasal dari karbohidrat dan gula. Karbohidrat biasanya dikonsumsi dalam jumlah yang paling banyak (dominan) untuk mendapatkan rasa kenyang dan sebagai sumber kalori yang utama. Sedangkan gula dan atau makanan minuman yang berasa manis, termasuk buah kurma, biasanya dikonsumsi dalam jumlah yang lebih sedikit, namun kadar kalorinya cukup tinggi. Kalau karbohidrat saja harus diatur jumlahnya, maka semua yang berkadar gula tinggi (berasa manis) juga harus Rincian kandungan gizi kurma (per 100 g) (Sumber: USDA National Nutrient Database)
Unsur
Nilai gizi
Persen kecukupan gizi
Energi Karbohidrat Protein Total Lemak Kolesterol Serat makanan Asam Folat Niacin Asam pantotenat Piridoksin Riboflavin Thiamin Vitamin A Vitamin C Vitamin K Sodium Potasium Kalsium Tembaga Besi Magnesium Mangan Fosfor Seng Beta karoten Lutein-zeaxanthin
277 Kkal 74,97 g 1,81g 0,15 g 0 mg 6,7 g 15 mcg 1,610 mg 0,805 mg 0,249 mg 0,060 mg 0,050 mg 149 IU 0 mg 2,7 mcg 1 mg 696 mg 64 mg 0,362 mg 0,90 mg 54 mg 0,296 mg 62 mg 0,44 mg 89 mcg 23 mcg
14% 58% 3% <1% 0% 18% 4% 10% 16% 19% 4.5% 4% 5% 0% 2% 0% 16% 6.5% 40% 11% 13% 13% 9% 4% – –
ummusilmi.blogspot.com
dikontrol secara lebih ketat lagi. Sebagai bandingan, seppiring nasi kadar kalorinya sekitar 175 kkal, setara dengan kalori pada 78 buah kurma. Sehingga pada penderita diabetes tidak disarankan mengkonsumsi buah kurma (termasuk semua buah yang berasa manis dan segala sumber gula lainnya), dalam jumlah yang banyak. Cara lain untuk mengontrol kadar gula
adalah dengan memberikan obat antidiabetes dan dengan rutin berolah raga (dianjurkan olah raga yang ringan tapi teratur). Fungsi obat diabetes di antaranya adalah untuk meningkatkan kualitas kerja hormon insulin sehingga penyerapan kalori oleh sel-sel tubuh menjadi optimal. Sementara olah raga berfungsi untuk memaksimalkan kerja sel-sel tubuh serta untuk mebakar kalori yang berlebihan yang tersimpan di dalam darah. Pada orang diabetes yang kadar gula darahnya tidak terkontrol (GD 2 jam setelah makan selalu di atas 200 mg /dl, atau kadar GD puasa selalu lebih dari 125 mg/dl) dalam durasi waktu yang lama, maka akan menimbulkan kelainankelainan pada organ tubuh. Kelainan tersebut akibat dari rusaknya ujung-ujung (serabut) saraf / neuropaty dan ujung-ujung pembuluh (kapiler) darah / angiopaty. Terutama yang berbentuk jalinan pembuluh darah mikro, misalnya pada sistem filtrasi (glomerolus) ginjal, retina mata, ujung-ujung jari, dll. Wallahu a’lam.
37
mutiara hadits
ZUHUD Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Artinya: “Tidak ada bagiku pada dunia melainkan laksana seorang pengendara yang istirahat di bawah sebatang pohon kemudian beranjak meninggalkannya.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah) Keterangan. Cinta kepada akhirat tidak akan murni atau sempurna kecuali dengan zuhud terhadap dunia. Dan zuhud terhadap dunia tidak akan terwujud kecuali setelah memiliki pandanganpandangan tertentu. Sebelum melangkah lebih dalam membahas tentang hakekat zuhud ini, maka akan lebih baik bila kita memahami tentang makna zuhud menurut pandangan beberapa ulama’ sebagai berikut: a. Menurut Ibnu Taimiyah, zuhud adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat untuk kepentingan akhirat. b. Ulama’ ada yang berpendapat bahwa zuhud adalah meninggalkan (hal, barang, perbuatan) yang haram karena yang halal diperbolehkan oleh Allah. Apabila Allah memberikan sebuah kenikmatan kepada seorang hamba lantas dia bersyukur kepada-Nya. c. Ulama’ lain berpandangan bahwa zuhud adalah meninggalkan yang haram adalah wajib dan hal yang halal adalah keutamaan. Orang yang meminimalkan harta dan selalu beribadah disebut orang sabar terhadap dirinya, rela terhadap apa yang telah ditetapkan Allah Subhanahu wata’ala. Menerima apa yang telah diberikan oleh Allah dan lapang dada terhadap apa yang ditentukan oleh-Nya. Allah memberikan gambaran tentang zuhud kepada manusia, sebagaimana firman-Nya:
38
“Katakanlah (Hai Muhammad) kesenangan dunia adalah sebentar / sedikit dan akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Annisa’: 77) d. Sufyan Ats-Tsauri berpendapat, “Zuhud adalah tidak mengumbar harapan, bukannya makan sesuatu yang kering dan mengenakan pakaian yang tidak bagus.” e. Ada ulama’ berkata bahwa istilah zuhud itu dikutip dari firman Allah Subhanahu wata’ala:
“(Kami jelaskan yang demikian) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang terlepas darimu, dan agar kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.” (QS. Al-Hadid: 23) f. Menurut Abu Ismail Al-Hawary bahwa zuhud adalah meninggalkan segala sesuatu (selain Allah) secara total dari hati tanpa menoleh ke arahnya dan tidak mengharapkannya. Dan masih banyak lagi dari beberapa pendapat para ulama’ yang lain yang tidak mungkin kami muat pada tulisan ini.
Menurut Ibnul Qayyim Al-Jauzi bahwa zuhud terhadap dunia tidak akan terwujud kecuali harus memilih dua pandangan: 1. Memandang dunia sebagai sesuatu yang rendah, cepat sirna dan fana, selain itu adalah tempat berbagai keletihan dan perjuangan, sehingga si pencari dunia selalu dikungkung kesusahan. 2. Memandang akhirat sebagai sesuatu yang abadi dan mengandung aneka ragam kebaikan dan kenikmatan. Allah berfirman.
“Dan akhirat itu baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la: 17) Bila kedua pandangan itu telah dimiliki oleh seorang hamba, maka ia akan mendahulukan apa yang diprioritaskan oleh akalnya dan akan bersikap zuhud terhadap sesuatu (dunia) yang memang semestinya ia harus berzuhud terhadapnya. Sebagian besar manusia cenderung untuk mengambil kehidupan dunia dan kesenangan hari ini yang bersifat temporer dan tidak memperdulikan kehidupan akhirat dan kesenangan hari esok yang kekal, kecuali jika ia mengetahui bahwa kehidupan akhirat lebih baik dari pada kehidupan dunia dan kecenderungan cintanya terhadap kesenangan abadi lebih kuat dari pada kesenangan sementara (dunia). Hadits di atas memberikan tarbiyah yang sangat urgen bagi kita sebagai umat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya banyak umat ini terjerumus karena cintanya kepada dunia. Banyak umat ini tersesat karena cintanya kepada pangkat/kedudukan, tertipu karena cintanya kepada wanita yang cantik, dan celaka karena mengejar-kejar materi sampai tidak terkontrol dan akhirnya terjebak dalam kesengsaraan yang berkepanjangan. Saudaraku, mari kita camkan dan renungkan hadits Rasulullah di atas bahwa hidup di dunia ini digambarkan laksana seorang yang mengendara dalam perjalanan lantas istirahat di bawah sebatang pohon kemudian meninggalkan pohon tersebut. Bahkan dalam hadits lain disebutkan,
“Perbandingan dunia dengan akhirat adalah seperti seorang yang memasukkan jarinya ke laut kemudian dia angkat kembali (jarinya) dan melihat apa yang diperoleh oleh jarinya.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi) Masya Allah, betapa sebentarnya dunia ini kalau dibanding dengan negeri akhirat. Padahal yang banyak diperebutkan manusia adalah dunia yang sangat sebentar ini, sampai-sampai menghalalkan segala cara untuk meraih dunia yang fana ini, yang pada akhirnya mengalami kekecewaan dan kesengsaraan yang berkepanjangan. Na’udzubillah. Maka dari itu kita perlu belajar zuhud sekalipun hanya semampunya. Sesungguhnya zuhud itu adanya dalam hati, akan tetapi implikasinya tampak secara lahiriyah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa Jawa ora kedonyan, ora kemanthil (karo dunyo). Dunia ini boleh di tangan kita, di saku kita, di dompet kita, tetapi jangan sampai terpatri dalam hati kita. Kalau dunia ini sudah tertancap dalam hati kita, suatu saat bila dunia itu terlepas, maka kita akan mengalami shock, setres, depresi, pusing, susah, gundah gulana, apalagi di akhirat nanti akan lebih celaka lagi. Na’udzu billah. Wallahu a’lam. Referensi. 1. Mutiara Samudra Al-Fatihah. 2. Al-Fawaid oleh Ibnul Qayyim Al-Jauzi.
39
ekonomi islam
Gap Ekspektasi Zakat dan Pajak
(bagian 2 / Tamat)
dengan meningkatkan kewenangan direktorat zakat di bawah Kementerian Agama melalui Pada edisi terdahulu telah dibahas tentang penerbitan PP. Kedudukan Kementerian Agama berlakunya UU Nomor 23 Tahun 2011 yang dan Kementerian Keuangan saat ini sama, berpeluang dan berpotensi meningkatkan yaitu sama-sama urusan pemerintahan yang improvisasi dalam pengelolaan zakat, baik tidak diotonomikan, sehingga infrastruktur akumulasi, distribusi, maupun dan struktur juga relatif tidak berbeda. Dari pendayagunaan. Lebih dari itu, sejumlah segi struktur dan infrastruktur, kantor-kantor kalangan berharap agar UU Zakat tersebut Kementerian Agama baik di tingkat pusat, bisa lebih memaksa muzakki sebagaimana wilayah, maupun kabupaten/kota dapat UU Pajak memaksa wajib pajak. Agar digunakan untuk melayani pembayaran zakat. tidak keberatan, maka muzakki diberikan Hal ini akan lebih mendinamiskan Kementerian insentif pengurangan pajak. Penulis telah Agama. Salah satu kendala yang krusial adalah memberikan beberapa alternatif sinergi masalah ketersediaan sumber daya manusia agar hal itu bisa dilaksanakan. Berikut baik dari aspek kuantitas maupun kapasitas. lanjutannya. Mekanisme di atas memberikan alternatif ~redaksi pilihan bagi masyarakat dan/atau badan usaha untuk membayar zakat mereka apakah di BAZ, LAZ, atau Direktorat Zakat. Jika masyarakat lternatif lain seandainya dana zakat memilih fleksibilitas dan efektivitas yang diterima oleh organisasi pendayagunaan zakat, masyarakat bisa pengelola zakat tidak diperlakukan memilih LAZ yang selama ini memang telah sebagai PNBP sehingga dapat terbukti lebih dipercaya. Tetapi bagi muzakki didayagunakan langsung dan tidak perorangan atau badan usaha yang perlu disetor negara, maka menginginkan zakatnya menjadi pengurang negara dapat menggunakan pajak, maka mereka dapat memilih alternatif dengan membentuk membayar zakatnya kepada pemerintah instansi setingkat melalui kantor-kantor di lingkungan direktorat/direktorat Kementerian Agama. jenderal zakat di bawah Konon model seperti ini telah kewenangan Kementerian diterapkan di Malaysia sejak tahun Prof. Dr. Nizarul Alim, S.E., M.Si., Ak. Keuangan. Sehingga dana zakat 80-an sejak era Perdana Menteri Dekan Fakultas Ekonomi masyarakat atau badan usaha Mahatir Mohammad dan berjalan Universitas Trunojoyo yang disetorkan ke instansi sampai sekarang. Sepengetahuan tersebut dapat dikurangkan dengan pajak, penulis ketika pernah bertemu dan bukan hanya sekedar penghasilan/laba kena berinteraksi dengan beberapa akademisi dari pajak. Selama ini, telah ada Direktorat Zakat, negeri jiran tersebut, memang mereka tetapi di bawah kewenangan Kementerian mengakui bahwa dengan sistem tersebut kaum Agama, sehingga tidak bisa langsung sinergi muslimin di Malaysia memiliki alternatif dalam dengan pengelolaan keuangan negara atau membayar zakat atau pajak. Sistem ini juga diakui sebagai penerimaan negara. tidak langsung menjadikan organisasi Untuk efektivitas birokrasi, alternatif pengelola zakat yang dikelola masyarakat tidak lain, pemerintah bisa tidak perlu membentuk mendapat kepercayaan, karena motif orang direktorat baru di bawah Kementerian membayar zakat bukan hanya sekedar pajak, Keuangan yang mengurusi zakat, tetapi cukup tetapi juga aspek lain misalnya kepercayaan
40
terhadap aparatur pemerintah, kepuasan spiritual jika membayar langsung kepada mustahik, keterikatan emosional organisasi dengan pengelola zakat, dan lain-lain. KENDALA Namun demikian, sinergi zakat dan pajak bukan berarti tidak hanya menemui kendala konstitusi, tetapi yang lebih esensi adalah pertimbangan syar’i. Sebagaimana diketahui bahwa subyek dan obyek zakat memang bervariasi sebagaimana subyek dan obyek pajak. Sebagai contoh, dalam zakat ada zakat atas pertanian, peternakan, perniagaan, penghasilan, jasa, emas, perak, logam mulia lainnya, pertambangan, rikaz. Demikian pula pajak meliputi pajak penghasilan pribadi, badan usaha, pajak pertambahan nilai, pajak bumi dan bangunan, dan pajak penjualan atas barang mewah, bea dan cukai. Dari variasi zakat dan pajak tersebut, hanya zakat penghasilan perorangan yang lebih mudah disinergikan dengan pajak penghasilan pribadi. Bagaimana dengan pembayaran zakat lain, misalnya apakah zakat pertanian dan peternakan dapat dikurangkan dengan pajak bumi dan bangunan? Apakah zakat perniagaan dapat disinergikan dengan pajak penghasilan badan? Hal ini masih perlu kajian mendalam dari aspek syariah maupun konstitusi. Belum lagi sumber zakat dan pajak juga bisa berbeda bahkan kontradiksi. Zakat harus bersumber dari harta yang baik-baik, dari penghasilan yang diperoleh dengan cara yang halal, perniagaan yang tidak batil maupun yang tidak menjual komoditas haram serta jasa yang maksiat. Ini berbeda dengan pajak yang tidak peduli dengan sumber dan cara memperoleh harta, bahkan penghasilan dari penjualan barang yang haram serta jasa yang
maksiat tetap menjadi obyek pajak. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. At-Taubah: 103) ... Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 273). Penutup Regulasi zakat selain meningkatkan kedudukan konstitusi zakat serta potensi improvisasi, juga masih menyisakan gap ekspektasi zakat dengan pajak. Potensi sinergi zakat sebagai pengurang pajak bukan hanya sekedar pengurang penghasilan/laba kena pajak. Dalam sistem konstitusi keuangan negara hal ini masih sangat memungkinkan. Namun demikian juga perlu diperhatikan konsekuensi birokrasi, implementasi, serta kendala konstitusi dan utamanya syar’i. Wallahu a’lam.
SMART PARENTING Jum’at, 10 Mei 2013 Jam 15.00-selesai Masjid Jam’i An Nur Kota Batu
Kunci sukses mendidik anak Menjadi Model Bagi Anak Memahami modalitas belajar anak Menanamkan Keyakinan & kecintaan anak pada Alloh & Rasulnya
Ust. Muhammad Ali David, S.Pd (Direktur LPSDM GGLC Indonesia & Trainer Motivasi Spiritual)
41