1
2
[ SAPA REDAKSI ] Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Hamidan lillahi tabaraka wa ta’ala wa mushalliyan ‘ala rasulillahi . Amma ba’du. Gerakan LGBT (Lesbianisme, Gay, Transgender, dan Biseksual) kian merebak. Ini ancaman. Ancaman terhadap tatanan agama, karena membuka peluang pernikahan sejenis. Ancaman terhadap tatanan moral. Bagaimana tidak? Hubungan bebas sejenis akan mendapatkan tempat bahkan legalisasi. Dan ancaman terhadap keluarga, terutama keberlangsungan generasi muda dan perlindungan anak akan pengaruh negatif dalam pergaulan yang menjurus pada pelanggaran syariat akan semakin berat untuk dilakukan para orang tua. Semua komponen masyarakat harus segera bertindak. Tetapi yang lebih penting dari semuanya adalah bagaimana kita mampu membentengi keluarga masing-masing dengan aqidah yang kokoh, pendidikan agama yang kuat, dan hubungan keluarga dan silaturahim antar anggota keluarga yang terbina dengan harmonis. Semoga kita semua terlepas dari bencana pergaulan bebas yang sejarah telah mencatat bagaimana kaum Soddom dan Ghomorah dihancurkan Allah karenanya. Kritik dan saran para pembaca tetap kami tunggu untuk perbaikan majalah ini. Bisa disampaikan via email di
[email protected] Semoga Majalah AL-HAROMAIN selalu membawa keberkahan ilmu dan wawasan bagi Anda sekeluarga serta handai-taulan. Amin. Wassalâmu’alaikum Warahmatullôhi Wabarakâtuh, Redaksi
Distributor Majalah Al Haromain
Penasihat K.H. M. Ihya Ulumiddin Indra Djati Sidi, Ph.D. Drs. R. Arif Wibowo, M.Si. H. Djunaidi Sahal, S.Ag. Prof. Dr. H. Nizarul Alim H. A. Fatkhurokhman, S.E. Pemimpin Umum Handaka Indra S., S.Si. Pemimpin Redaksi Bahtiar H.S., CIFP Dewan Redaksi Handaka Indra S., S.Si. Bahtiar H.S., CIFP Masitha A.S., M.Hum. Masyhuda Al-Mawwaz, S.Pd.I. Staf Redaksi Muhim Kamaluddin, M.PI. Nanang Qosim, M.PI. Rita Rahmawati, A.Md. Lukman, S.Psi. Administrasi Dandik Syaifudin Desain Grafis Mohamad Mustain Marketing & Iklan Muhammad Qosim Reporter Nuri Hermawan Agus Lathif Majalah Al-Haromain diterbitkan oleh LAZIS AL-HAROMAIN Alamat Redaksi & Iklan Jl. Ketintang Barat I/27 Surabaya 60231 Telp. 031-58251469
[email protected] www.lazisalharomain.com
BANYUWANGI: Ust. Moh. Hayatul Ihsan (0816591559); JEMBER: Ust Ikhwan (085645015024); BLITAR: Ust Chozin (085790831283); PONOROGO: Bpk. Karyadi (085235440759); MALANG: P. Yudi (085725213126); BATU: P Yalik (085646549899); KEDIRI: Suli Mardliyah (085233127989); PAMEKASAN: Ust Muzammil (081805083343); TULUNGAGUNG: Ust Abdul Karim (081334782076); LAMONGAN: Ust. Mochammad Machrus (08563403044); JOMBANG: Ust Muhim Kamaludin (085852376488); BOJONEGORO: Ust. Suwarno (081515913717); MAGETAN: Ust Munir (08125967912); NGAWI: Ust Chumaidi (081335462005); MOJOKERTO: Ust Sholeh (081553438291); GRESIK: Ust Alam (08123196461); TUBAN: Ust Tholib (082131561051); BANGKALAN: Ust. Angga (081335466454); TRENGGALEK: Ust. Sabil (085235594972); KEBUMEN: Ust Hafidz (085227990231); JAKARTA: P. Andi Widodo (081314231099); SOLO: Ust A. Syarifudin (081393518933); JEPARA : Ust. Mundziri (085741826587); CILACAP: Ust. Nur Kholis (085731787550); YOGYAKARTA: Ust Jauharil Huda (0857556 52497); KULONPROGO: Ust Sirojan M. (08156873086); SUMEDANG : Ust. Dede Djaelani (082130521107); PALEMBANG: Habib M. Abdullah (082183455999); NTB : M. Ikhsan (081254000810); KALTIM: Nova Karyadi (085391301681); PAPUA: Ust Shomadi (081240139560); BATAM: Ust Dhoifi (081336433995); MAKASSAR: Ust Ilham: (085255050804); MAKKAH: Ust Fatah (+966597414775); SINGAPURA: Mr. Madini (+6590876700).
ISSN 2302-1055 Ukuran 25,5 x 17,5 cm Tebal 52 hal + cover Terbit Tiap awal bulan Format Majalah Sumber: berbagai sumber
LazisAlHaromain
2AEB0645
@news_haromain
+6285230169991
3
Edisi 110 Dzulqo’dah - Dzulhijjah 1436 H | September 2015
[ D A F TA R I S I ]
MUTIARA AL-QUR’AN
Kepatuhan dan Kasih Sayang Sebagai Pondasi Sebuah Eksistensi
6 FOKUS UTAMA
Cegah Gerakan LGBT di Indonesia! Usaha mengubah persepsi masyarakat Indonesia terhadap LGBT (Lesbianisme, Gay, Transgender dan Biseksual) akhir-akhir ini patut dikhawatirkan. Propaganda LGBT kini dilakukan dengan berbagai cara. Baik melalui jalur politik, media, akademik, dan buku. Jika masyarakat ingin selamat dari penyakit homoseks ini, sejak sekarang harus dilakukan pencegahan serius.
SAPA REDAKSI ........................................................... DAFTAR ISI ..................................................................
3 4
FOKUS Teropong .............................................. 5 LGBT “Perangkap Setan” Reportase ............................................. 10 Nur Ainy Fardana, M.Psi. Psikolog, Dosen . Fakultas Psikologi Unair : Pemerintah Perlu Lebih Tegas ... untuk Mengantisipasi Meluasnya Perkembangan LGBT. KELUARGA Keluarga Sakinah ................................ Menjadi Ayah Seperti dalam Al-Qur’an (Bagian I) Auladi ................................................... Bersama Anak Memaknai Ibadah Kurban Lentera Ananda ................................... “Aku Ingin Berkurban Ma...” Jawab Teliti ........................................... Karya Ananda ......................................
32
40 49 50 50
KONSULTASI Konsultasi Syariah .............................. 22 Seputar Hukum Perusahaan Alkohol Konsultasi Kesehatan ......................... 24 Olah Raga untuk Usia 45 Tahun ke Atas
4
26
www.arrahmah.com
Seluruh yang ada di alam dan kehidupan ini tercipta dalam keseimbangan dan keselarasan. Dalam wilayah kehidupan manusia pun demikian halnya. Manusia menjalani hidup dalam kondisi dan posisi masing-masing yang berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan ini salah satu hikmahnya adalah agar terjadi keselarasan dan keseimbangan sehingga kehidupan bisa berjalan indah.
NGAJI Mutiara Hadits ..................................... 35 Mulailah Shadaqah dari Dirimu! MUHASABAH Tombo Ati ............................................. 42 Mengawal Hati dengan Ketaqwaan, Merdeka dari Kemaksiatan Telaah ................................................... 44 Sedekah, Kesejukan di Alam Kubur RAGAM Profil ..................................................... R.M.T. Ario Soerjo : Gubernur Pertama Jawa Timur Pasca Kemerdekaan RI Serba-serbi ........................................... Karisma Makam Orang-orang Shaleh Entrepreneur ........................................ 8 Sifat Pemimpin yang Baik Kelana ................................................... Ziarah ke Komplek Giri Kedaton Kaleidoskop ......................................... Perang Ainun Jalut
14
18 20 29 47
WAWASAN Zona Pendidikan ................................. 37 Urgensi Penguatan Sejarah Islam dalam Kurikulum Sekolah Islam (Bagian kedua Tamat)
[ TEROPONG ]
LGBT “Perangkap Setan”
T
antangan mendidik anak sesama jenis. Bahkan hewanpun khususnya yang beranjak tidak kita temukan kawin sesama remaja pada saat ini jenis. Tetapi mengapa masih ada semakin kompleks. Perkembangsekelompok orang melakukannya an teknologi yang sedemikian dan bahkan banyak negara canggih semakin membuka tabir melegalkan hal ini? Inilah perangkap budaya antar bangsa nyaris hilang. Handaka Indra S. Setan. Akankah Indonesia sebagai Direktur LAZIS AL-HAROMAIN Dengan gadget/smartphone di negara dengan penduduk muslim tangan budaya penduduk terbesar di dunia juga melegalkan?
[email protected] seantero bumi ini bisa kita Na’udzubillah mindzalik. saksikan. Cara bertutur kata, model berpakaian, Rasulullah mengajarkan pada kita pisahkan potongan rambut, selera bergaul, macam tidur anak laki-laki dan perempuan, pakaikan baju makanan dan lain sebagainya sangat mudah kita anak laki-laki dengan baju laki-laki dan akses dengan alat komunikasi tersebut. Dan yang sebaliknya. Belikan mainan dan ajari perilaku perlu kita cermati adalah budaya-budaya sesuai dengan jenis kelaminnya. Bagaimana jika tersebut sebagian besar bersumber dari dunia berkelamin dua? Pilih salah satu yang sesuai barat yang jelas-jelas bermadzhab kebebasan. dengan organ dalamnya, misal jika ada rahimnya Apa pun boleh dilakukan. Dan sering kali jadikan ia perempuan. Dari Abdullah bin Abbas, mengabaikan nilai-nilai moral dan agama. Rasulullah melaknat orang laki-laki yang Contoh yang membuat kita miris adalah menyerupai perempuan dan sebaliknya. Sebagai dilegalkannya perkawinan sesama jenis di agama penutup yang telah disempurnakan IsAmerika Serikat pada Juni 2015, melengkapi 20 lam memberikan panduan dan bimbingan pada negara Barat dan Afrika yang telah terlebih umatnya begitu detail. Tentu sebagai seorang dahulu melegalkannya. Tentu hal ini semakin muslim harus mempelajarinya sehingga faham menambah bukti bahwa negara Barat senantiasa dan tidak terjebak pada perangkap-perangkap mengutamakan nafsunya dari pada nilai moral setan. Untuk mencegah virus homoseks, dan agama. Karena Vatikan yang katanya menjadi Rasulullah juga mengajarkan kita agar seorang kiblat agama mereka jelas-jelas menolak, tetapi laki-laki tidak melihat aurat laki-laki, demikian begitu mudahnya mereka menentang dan perempuan juga tidak melihat aurat perempuan meninggalkannya. (menurut ulama dalam hal ini yang dimaksud Pelegalan ini telah menjadi angin segar bagi aurat sama dengan aurat laki-laki), Dan jangan gerakan LGBT (Lesbianisme, Gay, Transgender laki-laki tidur satu selimut dengan laki-laki dan dan Biseksual) laksana virus yang begitu mudah sebaliknya. hinggap pada diri seseorang. Kini para orang tua Hal lain untuk menyelamatkan anak kita dari harus betul-betul waspada!!! Anak adalah titipan, virus LGBT adalah mengarahkan dan memantau anugerah yang harus kita syukuri dan kita pergaulan putra-putri kita. Dekatkan dengan pertanggung jawabkan kehadirat Allah . Anak ulama, kumpulkan dengan orang-orang yang juga menjadi harapan para orang tua. Harapan suka ilmu dan ahli berjuang, serta jauhkan dari akan kelangsungan keturunan, harapan visi misi lingkungan lebai, happy-happy, dan hura-hura. kekhalifahan di muka bumi ini. Sebenarnya jika Bukankah dalam tembang jawa kita sering dipikir secara jernih tanpa harus menggunakan diingatkan “wong kang shaleh kumpulono”? dalil naqlipun, akan mengatakan hanya orang Dengan berbagai upaya ini mudah-mudahan bodoh dan berlandaskan nafsu syahwat Allah menyelamatkan anak-anak kita dari belakalah orang mau melaksanakan nikah berbagai perangkap setan, aamiin.
5
[ F O K U S U TAMA ]
Ahmad Kholili Hasib Peneliti InPAS Surabaya @hasib_kholili
U
saha mengubah persepsi masyarakat Indonesia terhadap LGBT (Lesbianisme, Gay, Transgender dan Biseksual) akhir-akhir ini patut dikhawatirkan. Propaganda LGBT kini dilakukan dengan berbagai cara. Baik melalui jalur politik, media, akademik dan buku. Ada tiga argumen aliran liberal untuk mendukung LGBT yang disosialisasikan secara internasional, termasuk di Indonesia. Pertama, homoseksual diturunkan secara biologis. Kedua, homoseksual tidak dapat diubah secara psikologis. Ketiga, homoseksual merupakan hal yang normal secara sosiologi. Sosialisasi ini sudah dilakukan di Indonesia. Jika masyarat ingin selamat dari penyakit homoseks ini, sejak sekarang harus dilakukan pencegahan serius. Di Indonesia sudah lama terdapat komunitas yang bernama ‘Gaya Indonesia”, perkumpulan
6
voaindonesia_com
khusus kaum Gay. Konon, ‘Gaya Indonesia’ merupakan organisasi LGBT tertua dan terbesar di Asia. Seiring dengan era reformasi, organisasi LGBT mulai banyak bermunculan, misalnya Ardhanary Institute, Perempuan Pelangi, Srikandi Sejati, Persatuan Tomboy Pontianak, Harley, dan lain-lain. Menurut laporan litbang komnas perempuan, dari segi kegiatan, saat ini semakin bervariasi isu yang diangkat organisasi LGBT. Kebanyakan, kampanye organisasi ini berlindung di balik jargon HAM dan kebebasan. Ardhanary Institute misalnya, banyak bergerak di bidang penelitian dan pendidikan isu seksualitas, dan saat ini mulai melakukan pendampingan. Dari website Gaya Nusantara didapati mereka sedang membuat modul tentang bagaimana menjadi GAY KEREN .. GAY PEDE. Bahkan sudah ditemukan modul tentang bagaimana pengalaman menjadi lesbian diedarkan di sebuah SMA di Jakarta ketika ada pelatihan tentang HIV AIDS. Keberadaan mereka memang tidak terlalu terbuka, tapi menurut pengamatan aktivis kesehatan, perkembangannya sudah menjamur. Seiring dengan itu dibuatlah isu-isu seputar HAM. Di antara usaha itu adalah dengan mengesankan bahwa yang menolak LGBT adalah intoleran. Pada tahun 2012 LSI (Lembaga Survey Indonesia) merilis hasil survey di kota Jakarta pada Minggu, 21 Oktober 2012 yang mengungkap banyaknya masyarakat yang intoleran terhadap keberagaman. Sikap intoleran ditunjukkan dengan ketidaknyamanan terhadap perbedaan agama, juga perbedaan orientasi seksual. Masyarakat yang menolak homo dan lesbi disebut intoleran. Jelas ini aneh dan tidak masuk
akal sehat. LSI menemukan bahwa intoleransi terhadap kaum homoseksual lebih tinggi dari keengganan responden terhadap orang-orang mengikuti agama yang berbeda, berselisih 15,1 persen. Untuk survei, LSI mewawancarai 1.200 responden antara 1 Oktober dan 8 Oktober. Para responden malah lebih suka tinggal bersebelahan dengan apa yang mereka anggap sebagai pengikut aliran sesat seperti Syi’ah dan Ahmadiyah, bukan dengan gay atau lesbian. Opini yang hendak dibentuk dari survey LSI tersebut adalah bahwa orang yang tidak menyukai perilaku LGBT sebagai kelompok yang tidak toleran. Benarkah hal ini bentuk intoleransi? Mari kita kembalikan kepada perspektif agama dan kesehatan. Homoseks dan lesbi dalam pandangan agama, baik Islam dan Kristen sebagai bentuk tindak kejahatan. Secara medispsikologis, homoseks termasuk kelainan seksual. Dari sisi akademis, usaha mengubah persepsi bahwa LGBT haram dan penyakit menjadi halal dan normal, sudah lama dilakukan di Indonesia. Pada tahun 2004, Jurnal Justisia Fakultas Syariah sebuah Universitas di Semarang menerbitkan tulisan utama berjudul “Indahnya Kawin Sesama Jenis”. Upaya mengubah persepsi itu dapat dilihat dari kutipan redaksi Justisia:“Hanya orang primitif saja yang melihat perkawinan sejenis sebagai sesuatu yang abnormal dan berbahaya. Bagi kami, tiada alasan kuat bagi siapapun dengan dalih apapun, untuk melarang perkawinan sejenis. Sebab, Tuhan pun sudah maklum, bahwa proyeknya menciptakan manusia sudah berhasil bahkan kebablasan. Jika dulu Tuhan mengutus Luth untuk menumpas kaum homo karena
spiegel_de
7
www.123rf.com
mungkin bisa menggagalkan proyek Tuhan dalam penciptaan manusia (karena waktu itu manusia masih sedikit), maka sekarang Tuhan perlu mengutus “Nabi” untuk membolehkan kawin sejenis supaya mengurangi sedikit proyek Tuhan tersebut. Itu kalau Tuhan masih peduli dengan alam-Nya. Bagi kami, jalan terus kaum homoseks. Anda di jalan yang benar.” Adian Husaini dalam hidayatullah.com menulis bahwa tahun 2006, di Yogyakarta ditetapkan satu dokumen bernama “Prinsipprinsip Yogyakarta” (The Yogyakarta Principles), berisi tentang Penerapan Hukum Hak Asasi Manusia Internasional dalam kaitannya dengan Orientasi Seksual dan Identitas Gender. Wikipedia mencatat, bahwa dokumen ini adalah seperangkat prinsip-prinsip yang berkaitan dengan orientasi seksual dan identitas gender, dimaksudkan untuk menerapkan standar hukum hak asasi manusia internasional untuk mengatasi pelecehan hak asasi manusia terhadap lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), dan (secara sekilas) interseks. Dokumen ini diyakini merupakan cara untuk melegalkan LGBT dengan memasukkan perilaku LGBT sebagai hak asasi manusia yang harus dilindungi. Terutama dari sisi hukum. Terlihat memang, LBGT ini berlindung di balik jargon HAM, dan budaya liberalisme. Doktrin equality (persamaan) adalah ajaran yang disodorkan
8
untuk mengegolkan perilaku LGBT ini. Pintu masuk legalisasi LBGT adalah dengan kampanye faham kesetaraan gender. Mereka berusaha mendekonstruksi konsep seksualitas yang sudah mapan dan memperkenalkan konsep seksualitas baru. Lalu mereka membuat konsep jenis kelamin sosial yang dikenal dengan nama gender. Padahal, baik dari sisi agama maupun kesehatan tidak memiliki alasan untuk dipelihara. Dari kitab suci agama Kristen, Bibel, mengutuk keras pelaku homoseks, karena dinilai perbuatan keji tidak manusiawi. Kitab Imamat 20:30 mengatakan: “Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri”. Dalam Bibel versi King James tertulis, “Jika seorang pria berbaring dengan pria lain, sebagaimana ia berbaring dengan seorang wanita, keduanya telah melakukan kejahatan: mereka harus dihukum mati; darah mereka harus ditumpahkan”. Dalam pandangan Islam, homoseks disebut liwath, termasuk dosa besar dan perbuatan kotor yang keluar dari fitrah suci. Ia juga merupakan kelainan. Rasulullah bersabda, “Terlaknatlah orang yang mencela ayahnya, terlaknatlah orang yang
etsy_com
mencela ibunya. Terlaknatlah orang yang menyembelih bukan karena Allah, terlaknatlah orang yang merubah batas tanah, terlaknatlah orang yang membisu (tidak mau memberi petunjuk) terhadap orang yang buta yang mencari jalan. Terlaknatlah orang yang menyetubuhi binatang dan terlaknatlah orang yang berbuat seperti perbuatan kaum Luth (homoseks) “(HR. Ahmad). Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya yang paling aku takuti (menimpa) umatku adalah perbuatan kaum Luth” (HR Ibnu Majah). Imam Syaf ’i berfatwa bahwa, pelaku homoseksual harus dijatuhi hukuman mati, baik pelaku (subjek) maupun yang diperlakukan (objek) sodomi, sebagaimana yang tersurat dalam hadits. Pandangan normatif agama tidak berbeda jauh dengan perspektif medis. Secara medis homoseks dan lesbi memicu penyakit menular berbahaya, yaitu siphilis, gonorrhoea, dan AIDS. Praktik tersebut juga memicu menurunnya daya pikir disebabkan oleh menurunnya fungsi simpul-simpul syaraf. Prof. Dr. Malik Badri, pakar psikologi asal Sudan, menyarankan agar pelakupelaku homoseks dan lesbi diterapi khusus. Pengobatannya dilakukan secara simultan dan bertahap. Ilmuan Barat Irving Beiber (1909-1991) meyakini bahwa homoseksual merupakan penyakit serta dapat disembuhkan. Ia membuat studi komparasi antara 106 indvidu homoseksual dan 100 individu heteroseksual yang dituangkan dalam bukunya Homosexuality: A Psychoanalytical Study of Male Homosexuals. Dalam riset ini Beiber menemukan bahwa homoseksual dapat diubah orientasinya menjadi heteroseksual (menjadi normal) melalui terapi yang dijalankan. Bahkan 12 dari 15 pasien yang
dikontrol selama 5 tahun masih konsisten sebagai heteroseksual. Ilmuan lainnya, Alexandro Rado atau lebih dikenal sebagai Sandor Rado (1890-1972) mengemukakan teori yang memiliki dampak signifikan dalam perkembangan psikiatri Amerika dan pemikiran psikoanalisis pada pertengahan abad ke-20. Rado mengklaim bahwa tidak ada faktor bawaan yang mempengaruhi perilaku biseksual dan homoseksual. Heteroseksual hanya satu-satunya norma biologikal dan homoseksual adalah bentuk fobia yang disebabkan oleh pengasuhan yang tidak tepat. Hal ini menunjukkan bahwa sudah lama kajian-kajian secara ilmiah dan akademis yang menyatakan homoseksual adalah abnormal yang harus disembuhkan. Jika hari ini ilmuan Barat membuat studi baru yang meyakini homoseksual adalah normal perlu dikritisi. Sebab, sebagaimana diungkapkan Rado di atas, gerakan kampanye homoseksual merupakan respon fobia dan kesalahan pengasuhan. Jika dilihat dari perspektif pemikiran, kampanye ini adalah dampak dari globalisasi aliran liberalisme. Dimana gerakan liberalisme lebih nampak sebagai gerakan kebencian terhadap religiusitas namun dibungkus dengan pseudo-ilmiah. Karena lahirnya merupakan ‘pemberontakan’ terhadap agama. Jadi, tidak ada celah dalam agama dan medis untuk pelegalan homoseksualitas. Dalam perspektif agama disebut sebuah tindakan kriminal (jarimah) sedang dalam medispsikologis perbuatan homoseks merupakan kelainan. Tapi, sekarang, masyarakat digiring untuk tidak menilai sebagai kriminal atau kelainan. Gerakan kampanye LGBT ini harus cepat diantisipasi. Langkah yang paling penting untuk mencegah penyebaran LGBT tentunya dengan menyadarkan masyarakat agar kembali kepada nilai-nilai Islam yang benar sehingga mereka dapat membedakan baik dan buruk berdasarkan pandangan hidup Islam dan bukan melalui kacamata HAM ala Barat. Memperbanyak studi, penelitian dan kajian ilmiah dari sisi kesehatan tentang bahaya LGBT dari sisi sosial dan medis. Jangan sampai Indonesia nanti mengikuti AS yang baru-baru ini melegalkan LGBT secara resmi dan kawin sesama jenis dilindungi.
9
[ REPORTASE ]
Dr. Nur Ainy Fardana, M.Psi. Psikolog Dosen Fakultas Psikologi Unair
bepe2009.blogspot.com
“Pemerintah Perlu Lebih Tegas ... untuk Mengantisipasi Meluasnya Perkembangan LGBT”
Pada saat ini fenomena berkembangnya LGBT di masyarakat semakin mengkhawatirkan. Beberapa pihak berusaha melegalkan pernikahan sesama jenis melalui pengesahan Undang-Undang Kesetaraan Gender di DPR RI. Terkait hal tersebut reporter majalah Al Haromain Nuri Hermawan dan Agus Miftahuddin telah berhasil mewawancarai Dr. Nur Ainy Fardana, M.Psi. dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga melalui email. Berikut petikannya:
10
Menurut psikologi perkembangan bagaimana proses terjadinya penyimpangan seksualitas pada seseorang?? Dan sejauh mana seksualitas seseorang itu dikatakan menyimpang menurut tinjauan psikologi dan agama yang kita anut ? Penyimpangan seksual berawal dari kebingungan atas identitas jenis kelamin yang dialami oleh seseorang. Identitas jenis kelamin yang tidak jelas akan mengakibatkan kebingungan orientasi perilaku terkait dengan karakteristik sebagai laki-laki atau perempuan. Secara umum perilaku dikatakan menyimpang dan dianggap mengalami gangguan ketika tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di masyarakat. Namun batasan ini menjadi relatif, karena makna “tidak sesuai” tergantung pada perspektif tertentu. Oleh karenanya terjadi penghapusan paham homoseksualitas sebagai gangguan jiwa dalam keputusan dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) pada 17 Mei 1990. Ini adalah momentum yang akhirnya menjadi pembenar berkembangnya LGBT bahkan sampai diangkat menjadi issue HAM Sebagai pribadi, saya sangat prihatin akan hal ini. Kajian di bidang psikologi pun tidak semuanya sepakat akan hal tersebut. Pada dasarnya secara jelas identitas jenis kelamin hanya ada dua yaitu laki-laki dan perempuan, dengan karakteristik biologis dan psikologis yang melekat pada masing-masing jenis kelamin. Adapun yang dapat berkembang adalah peran jenis kelamin, artinya peran tertentu yang
dapat dilakukan oleh laki-laki atau perempuan. Peran ini terkait dengan peran social, misalnya pada aktivitas aktivitas domestik rumah tangga dan publik yang dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Artinya laki-laki pun dapat melakukan aktivitas rumah tangga untuk membantu istrinya. Dan perempuan dapat melakukan aktivitas publik (di luar rumah) kalau sekiranya ia diperlukan di sana. Dalam Islam pun kita tahu bahwa banyak teladan dari kehidupan Rasulullah dan keluarga dan sahabat-sahabatnya tentang peran laki-laki dan perempuan yang sangat proporsional sesuai dengan karakteristiknya. Dan hal ini menempatkan manusia memiliki martabat yang mulia. Oleh karenanya penyimpangan dapat terjadi dipicu oleh faktor lingkungan baik lingkungan keluarga, sosial maupun masyarakat secara luas. Langkah apa yang harus di ambil pada orang tua sejak dini sehingga seksualitas pada anak tidak menyimpang? Agar anak-anak dapat tumbuh secara alamiah sesuai dengan kodratnya sebagai manusia yang berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, maka sejak kecil harus diajarkan mengenali identitas jenis kelaminnya. Identitas dapat dimulai dari pemberian nama yang menunjukkan dirinya sebagai anak laki-laki atau perempuan. Selanjutnya orang tua harus terus menguatkan konsep diri anak, apakah ia anak laki-laki atau pertempuan. Kuatkan pemahaman anak atas karakteristiknya sebagai laki-laki atau perempuan (misalnya perbedaan fisik) dan orientasi tugas-tugas perkembangan terkait dengan jenis kelaminnya. Hindarkan anak dari melihat, mendengar atau merasakan adanya kebingungan konsep diri dari lingkungan sekitarnya (misalnya laki-laki yang berdandan atau bertingkah seperti perempuan, informasi yang mengarah pada perilaku LGBT).
Bagaimana pendapat ibu terhadap perkembangan LGBT di indonesia?? Dan bagaimana orang tua harus menyikapi fenomena tersebut? Kita menjadi bagian dari perkembangan yang terjadi di berbagai belahan dunia ini. Trend LGBT sebagai gaya hidup sudah mulai masuk ke Indonesia. Akibatnya bukan hanya membawa arus baru dalam gaya hidup, namun juga menyuburkan sesuatu yang laten meskipun jumlahnya sedikit. Media massa berperan dalam perkembangan LGBT di Indonesia. Saya khawatir LGBT menjadi hal yang “lumrah” sebagai bagian dari gaya hidup. Faktanya hal ini bukan lagi tabu untuk dibicarakan dan ditulis di media sosial. Di sisi lain hal ini tidak diimbangi dengan daya nalar kritis atas fenomena LGBT. Pada saat ini ada pihak-pihak yang berusaha melegalkan pernikahan sesama jenis di Indonesia melalui rancangan undang-undang kesetaraan gender di DPR RI. Bagaimana pendapat ibu tentang hal ini? Saya sangat tidak setuju, perlu ada kajian yang lebih komprehensif bukan sekedar desakan oleh pihak yang berkepentingan. Pemerintah perlu arif menyikapinya.
m
aj
al
ah
m
i ad
na
h.
bl
s og
po
t.
co
m
11
Setujukah jika gerakan LGBT di kait-kaitkan dengan HAM? Masih banyak persoalan HAM menyangkut kehidupan masyarakat luas yang lebih urgen untuk dibahas dan dicari solusinya Apakah mungkin pengidap kelainan seksualitas kembali normal?? Jika mungkin, langkah apa yang harus di lakukan untuk menormalkan mereka ? Kalau ada penyebabnya, tentu ada kesempatan untuk melakukan upaya penanganannya. Hal ini tentunya perlu waktu dan intervensi khusus. Hal terpenting adalah adanya kesadaran seseorang untuk kembali menjadi normal
12
Apa saran ibu kepada masayarakat dan pemerintah sehingga gerakan LBGT tidak berkembang di Indonesia? Sebagai masyarakat umum, kita tidak perlu ikut-ikutan mengapresiasi publik figur atau aktivitas yang mengarah pada gaya hidup LBGT meskipun dibungkus oleh jargon trend gaya hidup modern dan kebebasan berekspresi. Pemerintah perlu lebih tegas untuk bersikap dan mengeluarkan seperangkat kebijakan untuk mengantisipasi meluasnya perkembangan LGBT. Selain itu pemerintah juga harus mengontrol berbagai jalur informasi di berbagai media massa maupun media sosial yang mengarah pada penerimaan LGBT sebagai bagian dari gaya hidup.
13
[ PROFIL ]
B
MASA KECIL DAN PENDIDIKAN R.M. SOERJO Jika disebut nama Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo, mungkin tak banyak yang mengenalnya. Tetapi jika disebut nama Gubernur Soerjo, orang Jawa Timur khususnya pasti akan mengenalnya. Beliau adalah Gubernur Jawa Timur pertama sejak kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Lahir di Magetan, Jawa Timur, 9 Juli 1895, R.M. Soerjo adalah putra kedua dari 10 bersaudara keturunan Raden Mas Wiryosumarto, seorang Ajun Jaksa di Magetan. Terakhir jabatan ayah beliau adalah Wedana Punung Pacitan.
14
pahlawancenter.com
eliau lahir di hari Selasa Kliwon. Dalam falsafah Jawa, hari itu dinamakan “Dina Hanggara Kasih” yang memiliki arti dan kedudukan khusus. Anak-anak yang lahir pada hari ini, menurut kepercayaan Jawa, mempunyai hal-hal yang istimewa. Orang yang lahir di Dina Hanggara Kasih juga mempunyai ciri yang disebut “Julung Caplok”, yakni bahwa orang tersebut pada suatu saat akan mengalami masa gemilang dalam hidupnya, meski pada suatu saat akan mengalami bahaya yang besar. Kita percaya bahwa qadha dan qadar, yang baik atau buruk, itu semua datangnya dari Allah. Bukan sebab yang lain. Tetapi dengan izin Allah, demikianlah yang terjadi pada tokoh kita yang lahir Selasa Kliwon kali ini.
Kakek beliau dari ayahnya adalah adik Raden Ronggo Kusnodiningrat, Bupati Madiun yang terkenal pada zaman Hindia Belanda. Sementara ibu beliau, Raden Ayu Kustiah, adalah keturunan Raden Ronggo Prawirodirdjo, yang menurunkan pula Raden Basah Sentot Prawirodirdjo, panglima perang Pangeran Diponegoro (1825-1830). Mula-mula R.M. Soerjo bersekolah di Tweede Inlandsche School (Sekolah Ongko Loro) di Magetan, kemudian pindah ke Hollandsch Inlandsche School (HIS). Setelah lulus dari HIS, ia pindah ke Madiun untuk mengikuti pendidikan di Opleidings School Voor Inlandsche Ambteraar (OSVIA). Selama di Madiun ia tinggal di rumah Bupati Madiun, yaitu Raden Ronggo Kusnodiningrat, yang masih kerabat keluarganya. Pada tahun 1930, R.M. Soerjo, mengikuti pendidikan di Bestuuracademic di Batavia selama dua tahun untuk persiapan menjadi Bupati. Selama pendidikan Soerjo muda selalu memperlihatkan tanda-tanda kepemimpinannya, yaitu tegas, jujur, sportif, dan ksatria. PERJALANAN KARIR R.M. SOERJO Lulus OSVIA tahun 1918, ia ditugaskan di Ngawi sebagai Gediplomeerd Assistant Inlandsche Bestuur Ambtenaar kantor Controleur Ngawi. Sebelum tamat OSVIA, ia pernah ditugaskan sebagai pangreh praja dalam residensi Madiun pada 22 Agustus 1917 dan Candidat prijaji Pangreh Praja Indonesia dan ditempatkan sebagai Controleuir di Ngawi pada tanggal 27 Agustus 1917. Pasca kelulusan dari OSVIA ia berturut-turut sebagai Wedono Ngrambe (Ngawi) 3 April 1919 dan Asisten Wedana Onderdistrik Karangredjo (Magetan) tanggal 27 Desember 1919. Tahun 1920 ia dipindahkan ke Madiun sebagai Mantri Veld Politie hingga 1922. Tahun 1923 ia mendapat tugas belajar di Politie School (Sekolah Polisi) di Sukabumi selama dua tahun. Selanjutnya ia pindah ke Onderdistrik Kota Madiun tanggal 30 Maret 1925. Pada tahun 1926 ia pernah menduduki jabatan Asisten Wedana di Kota Madiun, Jetis Ponorogo, dan Wedana di Pacitan. Pada tahun yang sama ia menikah dengan Raden Ajoe Siti Moettopeni, yang lahir di Ponorogo tanggal 13 Mei 1898. Raden Ajoe Siti Moettopeni merupakan puteri dari Raden Adipati Aryo Hadiwinoto, Bupati Magetan. Buah
pernikahan tersebut melahirkan seorang anak bernama Raden Adjeng Siti Soeprapti, lahir di Magetan, 12 Januari 1922. Selesai pendidikan di Bestuuracademic di Batavia (Jakarta), ia ditugaskan di distrik Modjokasri (Modjokerto) sebagai Wedana di Mojokerto, lalu Wedono Distrik Porong. Kabupaten Sidoarjo. Barulah pada tahun 9 Agustus 1938, R.M. Soerjo diangkat menjadi Bupati di Magetan hingga tahun 1942. Ketika Jepang datang menjajah Indonesia, banyak pejabat semasa Hindia Belanda disingkirkan Jepang. Tapi tidak dengan R.M. Soerjo. Beliau malah menjabat Su Cho Kan (Residen) Bojonegoro pada tahun 1943 hingga tercapai kemerdekaan Republik Indonesia. R.M. SOERJO DAN PERISTIWA 10 NOVEMBER Masa pendudukan Jepang merupakan masa kehidupan yang sulit bagi R.M. Soerjo, karena ia harus memenuhi permintaan Jepang sementara ia melihat rakyat nasibnya semakin parah. Ketika Jepang hengkang dan Indonesia merdeka, R.M. Soerjo lalu diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Gubernur Propinsi Jawa Timur yang pertama pada tanggal 18 Agustus 1945. Ia dilantik pada tanggal 5 September dan baru melaksanakan tugas sebagai Gubernur Jawa Timur tanggal 12 Oktober 1945. Beberapa saat kemudian, kedatangan tentara Inggris pada 23 Oktober 1945 di Pelabuhan Tanjung Perak menimbulkan bentrokan dengan laskar rakyat Surabaya. Pasalnya kedatangan tentara Inggris yang pada awalnya bertugas untuk melucuti persenjataan tentara Jepang yang mengalami kekalahan dan memulangkan mereka ke negeri asalnya malah dibonceng pasukan NICA (Nederlandsch Indies Civiel Administration). Ternyata Inggris melindungi kepentingan Belanda yang bermaksud menjajah Indonesia kembali. Gubernur Suryo membuat perjanjian gencatan senjata dengan komandan pasukan Inggris Brigadir Jendral Mallaby di Surabaya pada tanggal 26 Oktober 1945. Namun tetap saja meletus pertempuran tiga hari di Surabaya 2830 Oktober yang membuat Inggris terdesak. Presiden Soekarno memutuskan datang ke Surabaya untuk mendamaikan kedua pihak. Gencatan senjata yang disepakati tidak diketahui sepenuhnya oleh para pejuang
15
surabaya.panduanwisata.id
“Berulang-ulang telah kita kemukakan bahwa sikap kita ialah: Lebih baik hancur daripada dijajah kembali. Juga sekarang dalam menghadapi ultimatum pihak Inggris kita akan memegang teguh sikap ini. Kita tetap menolak ultimatum itu!”
pribumi. Tetap saja terjadi kontak senjata yang bahkan pada suatu peristiwa menewaskan Jenderal Mallaby. Seumur-umur baru kali inilah seorang jenderal tentara Inggris terbunuh di medan perang. Hal ini menyulut kemarahan pasukan Inggris. Komandan pasukan Inggris yang bernama Jenderal Mansergh mengultimatum rakyat Surabaya supaya menyerahkan semua senjata paling lambat tanggal 9 November 1945 pukul 18.00. Kalau tidak, keesokan harinya Surabaya akan dihancur-leburkan. Menanggapi ultimatum tersebut, Presiden Soekarno menyerahkan sepenuhnya keputusan di tangan pemerintah Jawa Timur, yaitu menolak atau menyerah. R.M. Suryo selaku Gubernur menghadapi keadaaan kritis itu dengan kepala dingin. Ia kemudian mengadakan perundingan dengan Tenaga Keamanan Rakyat (TKR) serta tokoh masyarakat lain. Perundingan tersebut membuahkan hasil berupa penolakan terhadap ultimatum Inggris. Penolakan tersebut langsung disampaikannya dalam pidato di depan corong radio pada tanggal 9 November 1945 pukul 23.00. Gubernur Suryo dengan tegas berpidato di RRI bahwa arek-arek Suroboyo akan melawan ultimatum Inggris sampai darah penghabisan. Satu juta rakyat Surabaya dan sekitarnya menjadi saksi sejarah pidato sang gubernur, yang dia sendiri tidak tahu apakah masih bisa melihat matahari terbenam esok hari. Berikut cuplikan seruannya:
16
Keesokan harinya, pasukan Inggris dengan kekuatan penuh melakukan bumi hangus kota Surabaya dari darat, laut, dan udara. Maka meletuslah pertempuran besar antara rakyat Jawa Timur melawan Inggris di Surabaya yang dimulai tanggal 10 November1945. Entah apa yang ada di benak tentara Inggris saat itu. Mereka merupakan pasukan terbaik dan paling berpengalaman di Asia, yang baru saja mengalahkan tentara Jepang di Burma. Mereka melancarkan serangan dari Fregat HMS Loch Green dan HMS Loch Glendhu serta kapal penjelajah HMS Sussex, belum lagi pemboman dan serangan udara yang dilancarkan 20 pesawat tempur Mosquito dan 12 pesawat pemburu P-4 Thunderbolt. Di darat, pasukan Sekutu didukung tank Stuart, 21 tank Sherman, sejumlah Brenncarrier, meriam 15 pon dan Howitzer kaliber 3,7 cm. Kini mereka menghadapi kekuatan lokal bersenjata seadanya di Surabaya. Tak berlebihan jika Inggris diperkirakan akan menyapu bersih warga Surabaya dan menyelesaikan serangan dalam waktu cepat. Namun pada kenyataannya, warga Surabaya mampu menahan serangan Inggris ini di Jalan Tanjung Perak, Jalan Gresik, Willemsplein, Sikatan, Bubutan, dan sudut-sudut kota Surabaya lainnya. Tak kurang tiga minggu lamanya para pejuang berhasil menahan serangan sekutu, sebelum akhirnya mundur ke selatan setelah jatuhnya Gunungsari. Gubernur Suryo termasuk golongan yang terakhir meninggalkan Surabaya untuk kemudian membangun pemerintahan darurat di Sepanjang, kemudian Mojokerto, Kediri, dan Malang pada 1947. Setelah aksi militer Belanda I tanggal 21 Juli 1947, kedudukan pemerintah Propinsi Jawa Timur di Malang dipindahkan ke Blitar. Peristiwa 10 November 1945 itu menjadi berita dunia dan memaksa Inggris mendesak Belanda untuk berunding dengan pihak Indonesia.
PEMBUNUHAN R.M. SOERJO Usai menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur, R.M. Suryo diangkat menjadi Wakil Ketua DPA yang berkedudukan di Yogyakarta. Ketika ketua DPA, R.A. Achmad Wiranatakusumah sakit, Pak Suryo, demikian ia dipanggil, menggantikannya sebagai Ketua DPA. Dalam masa inilah pecah Pemberontakan PKI Madiun. Salah seorang adik Pak Suryo, yakni Raden Mas Sarjuno yang menjabat Wedana di Sepanjang termasuk salah seorang yang dibunuh oleh PKI. Setelah menghadiri acara peringatan 10 November 1948 di ibukota Jogyakarta (saat itu), Pak Suryo bermaksud pulang ke Madiun untuk menghadiri empat puluh hari wafatnya adik beliau tersebut. Pemberontakan PKI Madiun sudah ditumpas. Amir Syarifuddin dan pucuk pimpinan yang lain sudah ditangkap, tetapi keadaan belum begitu aman. Tak kurang wakil presiden Bung Hatta sendiri telah memperingatkan Pak Suryo untuk menunda kepulangan. Tapi beliau bergeming. Meski kemudian mobilnya mengalami berbagai hambatan, ban pecah, bensin habis, Pak Suryo tetap pada pendirian. Sesampai di tengah hutan Peleng, desa Bogo, Kedunggalar, Ngawi, mobil Pak Suryo berpapasan dengan sisa-sisa gerombolan PKI dipimpin Maladi Yusuf. Saat yang sama, dari arah Madiun lewat pula mobil yang ditumpangi Komisaris Besar Polisi M. Duryat dan Komisaris Polisi Suroko yang hendak ke Jogya. Ketiganya dicegat dan dipaksa turun, untuk kemudian dibawa ke hutan Sonde. Di tempat itu gerombolan PKI itu membantai mereka bertiga dan baru empat hari kemudian jenazah mereka ditemukan penduduk di Kali Kakah Dukuh Ngandu, Desa Bangunrejo Lor, kecamatan Kedunggalar, Ngawi. Jenazah Pak Suryo, sang Julung Caplok itu, dibawa ke Madiun dan dimakamkan di Sasono Mulyo, Sawahan, Magetan. Untuk mengenang sosoknya, di tempat ia terbunuh dibangun sebuah monumen peringatan. Begitulah takdir berlaku bagi setiap anak manusia. Padahal, seminggu sebelumnya, Pak Diro, Residen Solo, yang juga turut memperingatkan Pak Suryo agar menunda kepergian ke Madiun, pernah menyertai Menteri Penerangan Mohammad Natsir ke Cepu lewat jalan yang sama di Ngawi, dan tidak terjadi apa-apa. Atas jasa-jasanya kepada negara, R.M. Tumenggung Ario Soerjo atau Pak Suryo diberi gelar pahlawan Kemerdekaan Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No. 294 Tahun 1964, tanggal 17 November 1964. Disadur oleh Bahtiar HS dari berbagai sumber.
17
[ SERBA-SERBI ]
Karisma Makam Orang-orang Shaleh “Manusia sekarang jika galau, mereka pergi ke rumah makan atau ke hypermarket atau nonton film.Adapun manusia dahulu, mereka pergi (ziarah) ke makam.” (Pepatah Modern)
D Ust. Ahmad Syarifuddin Pembina Al-Ghazali Islamic Study Club Solo
[email protected]
sufimedan.blogspot.com
18
alam sejarah umat Islam ada dan dikenal istilah makam keramat. Makam keramat bermakna sebuah makam yang di dalamnya dikebumikan sosok orang shaleh, masyarakat menghormatinya sebagaimana penghormatan di masa hidupnya, dan di sisinya (atas hidayah dan rahmat Allah Ta’ala) masyarakat berdoa dan beramal pada Dzat Yang Maha Kuasa, dengan harapan lekas mendapatkan pengabulan dari-Nya atas apa yang mereka hajatkan atau niatkan, dan faktanya mujarab (terbukti manjur). Imam Besar Muhammad Al-Jazari (751-833 H) dalam kitabnya berjudul Uddatul Hishn Al-Hashin (Menyiapkan Benteng Tangguh) menuturkan bahwa salah satu tempat yang manjur (mujarab) untuk kita berdoa pada Allah Ta’ala adalah makam orang-orang shaleh. Nabi kita yang Agung menyatakan, “Mereka adalah kaum yang dengannya tidak akan celaka orang yang duduk di dekat mereka.” (H.R. Ahmad, Bukhari, dan Muslim) Sejarah Islam menyebut termasuk makam keramat adalah makam Sahabat Thalhah bin Ubaidillah. Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Abi Ashim (206-287 H), ulama ahli hadits terkemuka dan penulis kitab As-Sunnah, menceritakan, “Aku melihat banyak ahli ilmu dan orang yang utama, apabila seorang di antara mereka disusahkan oleh suatu urusan, maka
ia datang ke makam Thalhah bin Ubaidillah.Ia mengucapkan salam kepadanya dan berdoa di sana. Ia akan segera mengetahui permohonannya dikabulkan. Guru-guru kami mengabarkan kepada kami tentang hal tersebut, bahwa mereka dahulu melihat orang-orang sebelumnya juga melakukannya.” (Ibnu Abi Ashim dalam Al-Ahad wal Matsani: 1/163 dan Abu Nuaim dalam Ma’rifatus Shahabah: 1/100). Makam Sahabat Hamzah bin Abdul Mutthalib dikenal juga sebagai makam keramat. Al-Hafidz As-Sakhawi (w. 902 H) menceritakan, “Di atas makamnya dibikin kubah. Ia diziarahi serta diri dan tempatnya diambil berkah.” Makam Ahlul Bait, yakni Sayyid Ali Al-Ridha bin Musa Al-Kazhim dikenal juga sebagai makam keramat. Imam Ibnu Khuzaimah (233-311 H) dan Imam Ibnu Hibban Al-Busti (w. 345 H), pengarang Shahih Ibnu Hibban, suka menziarahi makam mulia ini.Al-Hakim berkata dalam Tarikh Naisabur, “Aku mendengar Abu Bakar Muhammad bin Al-Muammal bin Al-Hasan bin Isa berkata, “Kami keluar bersama Pemimpin Ahli Hadits Imam Abu Bakar bin Khuzaimah dan rekannya Abu Ali Ats-Tsaqafi bersama beberapa orang guru kami. Pada waktu itu rombongan yang menyertai banyak sekali, dengan tujuan ziarah ke makam Ali bin Musa Al-Ridha di Thus. Aku melihat ketakziman dan ketawadukan Ibnu Khuzaimah terhadap makam itu, serta kekhusyukannya di depan makam itu sangat luar biasa, membuat kami takjub.” (Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Tahdzibut Tahdzib: 7/339). Imam Ibnu Hibban dalam Ats-Tsiqat: 8/457 menuturkan, “Ali bin Musa Al-Ridha meninggal di Thus dikarenakan racun yang diminumkan oleh Khalifah Al-Makmun. Makamnya sangat populer, selalu diziarahi orang, terletak di Sanabaz, di luar Nuqan, di sebelah makam Al-Rasyid. Aku berulang kali ziarah ke sana. Setiap aku mengalami kesulitan, selama tinggal di Thus, aku lalu berziarah ke makam Ali bin Musa Al-Ridha, dan aku berdoa kepada Allah agar menghilangkan kesulitan itu dariku, aku pasti dikabulkan. Hal itu berulang kali aku lakukan, dan selalu terbukti.” Makam Ayahandanya, yakni Sayyid Musa AlKazhim bin Ja’far As-Shadiq, juga terkenal sebagai makam keramat. Al-Imam Abu Ali Al-Khallal (ulama terkemuka madzhab Hanbali) berkata, “Aku tidak disusahkan oleh suatu urusan, lalu aku mendatangi makam Musa bin Ja’far, lalu aku
bertawassul dengannya, kecuali Allah memudahkan padaku apa yang aku inginkan.” Demikian cerita Al-Khathib Al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad: 1/120. Makam keramat yang lain adalah makam Imam Yahya bin Yahya An-Naisaburi. Al-Hakim berkata, “Aku mendengar Abu Ali An-Naisaburi berkata, “Aku dalam kesusahan yang luar biasa. Lalu aku bermimpi Nabi ., seakan-akan Beliau bersabda kepadaku, “Pergilah ke makam Yahya bin Yahya, bacalah istighfar dan berdoalah (kepada Allah), maka hajatmu akan dikabulkan.” Pagi-pagi aku melakukan hal tersebut. Maka, hajatku terkabul.” Abu Ali An-Naisaburi merupakan guru dari Al-Hakim. Makam tokoh sufi terkemuka, yaitu Ma’ruf Al-Karkhi, dikenal pula sebagai makam keramat. Dialah tokoh zuhud yang menjelang wafat berwasiat, “Jika aku mati, sedekahkanlah baju gamisku ini, karena sesungguhnya aku suka bila keluar dari dunia dalam keadaan telanjang, sebagaimana aku memasukinya juga dalam keadaan telanjang.” Al-Imam Ibrahim Al-Harbi menganjurkan kita berdoa di makamnya dan berkata, “Makam Ma’ruf Al-Karkhi adalah penawar yang mujarab (berdoa di sampingnya mempercepat terkabulnya doa).” Demikian cerita Adz-Dzahabi dalam Siyar A’lam An-Nubala’: 9/ 343. Ibnu Rajab Al-Hanbali (w. 795 H) menceritakan biografi Usman bin Musa At-Thai dan berkata, “Dan dikatakan bahwa berdoa mudah terkabul di sisi makamnya.” Dalam sejarah hidup Imam Madzhab Empat, kita dapati pula keterangan mengenai keberadaan makam keramat ini. Imam Asy-Syafii berkata, “Aku mengambil berkah terhadap Abu Hanifah. Aku selalu menziarahi makamnya tiap hari.” Sementara Imam Ahmad bin Hanbal demikian pula bersikap terhadap makam Imam Asy-Syafii, sampai puteranya, yakni Abdullah bin Ahmad terkagum-kagum. Sang ayah lalu mengutarakan, “Asy-Syafii itu laksana mataharinya manusia dan laksana kesehatan bagi tubuh.” Sedang makam Imam Ahmad bin Hanbal di Baghdad juga amat dikenal dan masyhur diziarahi dan diambil berkah banyak orang. Maka, tidak salah kiranya jikalau kita mencari dan menziarahi makam orang-orang shaleh di sekitar kita. Wallahu A’lam bis Shawab.
19
[ENTREPRENEUR]
A
Hasbi Maula Direktur Lembaga Pengembangan Usaha YYSU Persyada Alharomain
[email protected]
xbargo.blogspot.com
Kepemimpinan erat terkait dengan hubungan antar manusia. Saat bawahan percaya bahwa Anda tulus peduli dengan mereka, mereka akan berusaha lebih baik dalam bekerja.
pa yang terlintas di benak Anda kala mendengar kata pemimpin? Mungkin ada ratusan definisi berbeda yang keluar dari ratusan orang yang berbeda untuk menjelaskan arti kata pemimpin. Namun, secara umum orang sering menghubungkan antara pemimpin dengan hadirnya tindakan koersif dan manipulasi. Persepsi ini sesungguhnya tidak benar. Menurut William Glasser dalam bukunya, Choice Theory, sesungguhnya di dalam situasi yang paling ekstrem sekalipun, seseorang tidak dapat dipaksa untuk melakukan suatu pekerjaan. Jikalau orang tersebut mau mengerjakan pekerjaan yang dipaksakan itu, biasanya hasil kerjanya tidak memuaskan. Dalam bukunya tersebut, William menyebutkan delapan ciri perilaku yang menggambarkan sifat seorang pemimpin yang baik. 1. Beri teladan tentang arti sukses kepada bawahan. Alasan umum seseorang tidak berusaha keras dalam bekerja adalah karena mereka tidak tahu persis tujuan mereka bekerja. Ketidakadaan tujuan dan arah sering mematahkan motivasi kerja. Oleh sebab itu, seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memberi contoh kesuksesan yang bisa diraih para bawahannya.
20
id ii .o r. y a .l d w ij a ja y a
2. Beri bawahan Anda peralatan yang mereka butuhkan. Banyak orang mempersepsikan, tugas seorang pemimpin adalah menyelesaikan masalah bawahannya. Namun, sebenarnya itu bukan tugas Anda sebagai atasan. Daripada terusmenerus turun tangan menyelesaikan masalah orang lain, lebih baik berikan bawahan Anda cara dan rambu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. 3. Jangan sungkan untuk memuji keberhasilan bawahan. Tak hanya kritik, pujian dan apresiasi terhadap hasil kerja bawahan juga dapat memotivasi produktivitas dan membangun kepercayaan diri bawahan untuk lebih sukses lagi. 4. Berikan ruang untuk kesalahan. Sesungguhnya kesalahan adalah guru terbaik bagi pembelajaran, maka berilah toleransi bagi kesalahan yang dilakukan bawahan. Terkadang kesalahan dilakukan bawahan bukan karena ia tidak becus bekerja, tapi karena ketidaktahuannya akan suatu hal. 5. Delegasikan tugas tanpa banyak turut campur. Pemimpin yang baik adalah seorang yang mampu mempercayakan tugas secara penuh kepada bawahannya. Biarkan bawahan mengatasi kendala pekerjaannya sendiri. Namun, di sisi lain pastikan diri Anda selalu ada untuk membantu saat mereka membutuhkan Anda.
6. Lebih baik bertanya daripada memberi nasihat Seringkali bawahan Anda tahu lebih banyak daripada yang Anda pikir mereka ketahui. Tanyakan pendapat mereka tentang masalah-masalah yang sedang mereka hadapi di kantor. Dengan demikian, Anda membantu mereka menyimpulkan sendiri jalan keluar terbaik dari masalah tersebut. Hindari memberi nasihat, karena akan terkesan menggurui. 7. Bersikaplah ramah. Aturan mainnya sungguh sederhana. Jangan berharap orang lain bersikap ramah kepada Anda jika Anda sendiri tidak ramah terhadap orang lain. Seorang pemimpin yang baik tak perlu menjadi galak untuk bisa tegas dan efektif memanajeri bawahannya. Dengan bersikap ramah, Anda akan selalu bisa melihat sisi positif dari setiap karyawan Anda dan memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik lagi. 8. Tak kenal maka tak sayang. Kepemimpinan erat terkait dengan hubungan antar manusia. Saat bawahan percaya bahwa Anda tulus peduli dengan mereka, mereka akan berusaha lebih baik dalam bekerja. Kenali lebih dekat bawahan Anda, dengarkan cerita dan keluh kesahnya. Pada akhirnya, kualitas kepemimpinan seseorang dapat dilihat dari kualitas hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya. Wallahu a’lam.
21
[ KONSULTASI SYARI’AH ]
Seputar Hukum Perusahaan Alkohol
K.H. Fahd Abdurrahman Pengasuh PP Al Imad Bangkalan
[email protected]
LAJNAH SYARIAH Persyarikatan Dakwah AL-HAROMAIN
PERTANYAAN Assalamu‘alaikum.... Ustadz, saya seorang karyawan swasta di perusahaan yang memproduksi: alkohol industri, pupuk kalium, pupuk kompos organik, ekspor tetes tebu dan bahan bakar spirtus. Suatu ketika ada perusahaan minuman beralkohol dari Filipina dan Bali yang memesan alkohol dengan kadar dan bau tertentu sehingga perusahaan tempat saya membangun plant baru yang memproduksi alkohol jenis tersebut. Ustadz, 1. Bagaimanakah hukumnya perusahaan saya yang telah memenuhi pemesanan/permintaan tersebut ? 2. Bagaimanakah hukumnya saya bekerja di perusahaan tersebut dan bagaimana status gaji saya? 3. Bagaimanakah sikap yang harus saya ambil terhadap (pimpinan) perusahaan saya? Apakah saya harus keluar dari perusahaan atau bagaimana? Mohon penjelasan Ustadz. Terima kasih Eko di Sidoarjo PIJAKAN Wa ‘alaikumussalam warrahmah wabarakah.... Hamidan wa musalliman ala rasulillah shallallahu alaihi wasallam....! Allah menciptakan segala sesuatu dengan penuh bijaksana, tidak main-main, serta tidak sia-sia. Seluruh ciptaan-Nya memiliki fungsi ganda (multi fungsi), yaitu manfa’at dan Mudharrat, atau menguntungkan dan membahayakan terkait kehidupan umat manusia. Allah menegaskan hal tersebut dalam Q.S. ad-Dukhan: 38 – 39,
Allah sendiri telah menjelaskan bahwa mudarrat dan bahaya yang dikandungnya lebih dominan / besar dan lebih banyak daripada manfaatnya, agar dijauhi dan dihindari oleh hamba-Nya
22
Sebagian dari ciptaan tersebut, Allah sendiri telah menjelaskan bahwa mudarrat dan bahaya yang dikandungnya lebih dominan / besar dan lebih banyak daripada manfaatnya, agar dijauhi dan dihindari oleh hamba-Nya. Seperti halnya setiap sesuatu yang memabukkan dan membahayakan akal sehat menjadi tidak normal (Khamr dan sejenisnya), firman Allah Q.S. al-Baqarah: 219,
Di dalam sebuah hadits shahih Baginda Rasul menegaskan bahwa di dalam salah satu sayap lalat mengandung racun dan yang lain mengandung obat / penawarnya, sehingga untuk menetralisir kandungan racun tersebut, Beliau memberi solusi dengan memerintah
mencelupkan seluruh tubuh lalat ke dalam benda cair yang telah di hinggapinya, kemudian membuang lalat tersebut. H.R. al-Bukhari dari shahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:
·
·
·
·
Dari kedua nash di atas dapat disimpulkan: Setiap sesuatu yang memabukkan dikategorikan KHAMR, termasuk Alkohol. Dan setiap yang memabukkan, banyak maupun sedikit, haram mengkonsumsinya. Setiap sesuatu yang diharamkan tapi memiliki manfaat, itu berarti manfaat bersifat duniawi saja. Bahwa setiap sesuatu yang nyata berdampak negatif dan membahayakan pada diri, baik menurut syara’ maupun medis, hukumnya haram mengkonsumsi dan menggunakannya, sekalipun tidak najis Dzati (kahanannya) tapi najis Hukmi (berstatus haram mengkonsumsinya, tapi tidak najis disentuh), seperti obat-obatan terlarang. Setiap sesuatu yang berbahaya tidak sama tingkat keharamannya. Sehingga sesuatu yang memiliki rembetan bahaya dan dampak negatif lebih besar, maka rentetan hukumnya pun lebih meluas. Oleh karenanya, keharaman sesuatu yang memabukkan tentunya lebih berat dari pada keharaman yang lain, disebabkan menjadi sumber beberapa keburukan yang banyak. Dalam hadits Hasan Shahih H.R. al-Hakim dari shahabat Abdullah bin Abbas bahwa Rasulullah bersabda:
Maka dari itu, dalam salah satu atsar shahabat Hudzaifah , saat beliau berkhutbah mengatakan bahwa Penjual, konsumen, penuang dan yang dituangi khamr (termasuk pengedar dan penadah), hukumnya sama dengan pengonsumsi dan penggunanya:
Status atsar ini cukup kuat untuk dijadikan hujjah, karena selain imam Abdurrozzaq dalam “Mushannaf”-nya mengorbitkan atsar ini, juga imam Sa’id bin Manshur dalam“Sunan”nya, serta imam al-Bukhari dalam “Tarikh”-nya, ikut serta mengorbitkan atsar ini pula. Demikian penuturan imam al-Asqolani dalam“Fathul Bari”-nya: 4 / 308. JAWABAN 1. Perusahaan hukumnya tidak boleh dan haram, karena termasuk membantu dan memperlancar perkembangan kema’shiyatan di muka Bumi, apapun alasannya. Sebab jalan bisnis yang halal masih sangat banyak. Allah telah melarang hal tersebut dalam Q.S. al-Ma’idah: 2,
2. Sesuai dengan penuturan Anda tentang beberapa bahan (suci dan halal) selain alkohol, yang juga diproduksi oleh perusahaan tersebut, dan kalau memang benar bahwa bahan tersebut lebih dominan daripada alkohol, maka status pekerjaan Anda masih diperbolehkan dan gaji Anda masih berstatus halal. Akan tetapi meninggalkan pekerjaan dan gaji tersebut lebih baik dan afdlol. Sebab perusahaan tersebut sudah mencampur-aduk antara produk halal dan haram (menjadi syubhat), yang bisa jadi menyeret Anda pada keharaman. Demikian kata imam Abdullah bin Alawi al Haddad –qoddasallohu sirroh-. 3. Dari jawaban kedua di atas, Anda tentunya bisa menentukan dan mengambil sikap terbaik bagi Anda. Sebagaimana saran Rasulullah kepada shahabat Wabishoh lewat sabdanya dalam hadits shahih riwayat Ahmad dan lainnya:
“Mintalah petunjuk pada hatimu.” Wallahu A’lam. 1. 2. 3.
AL-MARAJI’: al ‘Asqalani: Ahmad bin Ali ibni Hajar al ‘Asqalani, Fathul Bari Syarh al-Bukhari: 4 / 308 al-Haddad: al-Habib ‘Abdullah bin ‘Alawi al-Haddad, an Nasha’ih ad-Diniyyah: 271 – 272 Hasan Ma’mun, ’Athiyyah Shaqr, Fatawa al-Azhar: 7 / 192, 210, dan 8 / 413
23
[ KONSULTASI KESEHATAN ]
Olah Raga untuk Usia 45 Tahun ke Atas
dr. Nurhadji Kepala Bidang Organisasi Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Cabang Jawa Timur
[email protected]
Kegiatan sehari-hari yang dilakukan secara rutin dan teratur tanpa stress, manfaatnya sama dengan berolah raga. 24
PERTANYAAN Assalamu’alaikum, Dok, sewaktu muda dulu, saya rutin berolah raga. Namun, saat ini ketika usia saya mencapai 45 tahun, saya sangat sibuk sehingga tidak bisa berolah raga. Saat ini perut saya semakin buncit sehingga aktivitas saya menjadi kurang lincah. Dok, apakah pengaruhnya bagi saya jika saya tidak lagi menyempatkan diri berolah raga? Adakah olah raga khusus yang cocok untuk usia seperti saya (untuk mengatasi perut buncit)? Bagaimana jika aktivitas berolah raga diganti saja dengan mengkonsumsi makanan/minuman tertentu? Atas jawabannya, saya sampaikan terima kasih. Hartono di Surabaya JAWAB Saudara Hartono, olah raga sangat dibutuhkan untuk menjaga tubuh tetap bugar, dan fungsinya tidak bisa digantikan dengan mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu. Masing-masing punya manfaat yang berbeda dan saling dibutuhkan, pada usia 45 tahun atau lebih, juga perlu menjaga keragaman dan keseimbangan makanan . Tentu saja berbeda jenis olah raga yang bisa dilakukan pada saat usia masih muda dengan ketika sudah hampir paruh baya. Saat masih muda, selain untuk tujuan kesehatan, bisa juga untuk tujuan prestasi. Saat usia sudah kepala 4 tujuan olah raga adalah untuk menjaga kesehatan, kecuali pada orang-orang tertentu yang terbiasa berolah raga sejak muda, masih bisa untuk tujuan prestasi tapi itupun prestasi antar veteran. Pada usia paruh baya apalagi yang sudah tidak terbiasa berolah raga, sebaiknya dihindari jenis olah raga dengan intensitas tinggi (highimpact), seperti berlari dan meloncat, karena kurang baik untuk kesehatan lutut dan berisiko cedera. Risiko cedera atau terjadinya peradangan sendi (osteo arthritis) makin meningkat pada orang dengan berat badan besar. Sedangkan olah raga dengan intensitas rendah (low-impact) seperti renang dan bersepeda, justru baik karena dapat melindungi dari penyakit tulang rawan sendi dan mencegah tulang rawan yang sehat menjadi sakit. Olah raga bermanfaat untuk melatih daya tahan, menjaga kepadatan tulang, massa otot, serta stres oksidatif. Manfaat ini akan lebih besar jika sudah rutin dilakukan sejak usia dini. Pada usia paruh baya, olah raga rutin bermanfaat untuk memperlambat penurunan fungsi dan struktur jantung serta organ tubuh lainnya terkait bertambahnya usia. Sebenarnya juga tidak hanya olah raga, tapi aktivitas fisik lainnya yang juga bermanfaat, misalnya menggunakan tangga dari pada lift, berjalan kaki untuk pergi ke tempat yang dekat,
mengerjakan pekerjaan rumah seperti rutinitas membersihkan rumah atau berkebun secara teratur. Kegiatan sehari-hari yang dilakukan secara rutin dan teratur tanpa stress, manfaatnya sama dengan berolah raga. Memulai aktivitas berolah raga lagi pada usia di atas 40 tahun sebaiknya diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: Perhatikan kondisi tubuh dan kesehatan anda saat ini, apakah berat badan Anda berlebihan, adakah penyakit yang sedang diderita. Bila ada faktor resiko kesehatan atau kondisi tubuh, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi jenis olah raga apa yang disarankkan dan apa yang harus dihindari serta serta seperti apa intensitas yang disarankan. Pada orang yang terbiasa berolah raga kebugaran tubuh termasuk otot tubuh, tulang dan persendian dan bahkan otot jantung relatif masih terjaga dengan baik, baik struktur maupun fungsinya. Demikian pula dengan kemampuan penyerapan oksigen maksimumnya lebih tinggi dari pada orang yang tidak terbiasa berolah raga. Sehingga disarankan untuk memulai berolah raga dengan jenis olah raga dengan intensitas rendah, dan itupun dilakukan dengan ritme yang tepat, misalnya bersepeda, sebaiknya tidak terus menerus mengayuh, ada fase menurun tiap 3 menit. Lebih disarankan adalah menjalankan olah raga yang teratur dan ringan, dilakukan 3 – 5 kali dalam sepekan dan dengan durasi selama 30 menit tiap kali berolah raga.
Olah raga pada usia paruh baya atau yang lebih lanjut sangat dibutuhkan agar kita tetap sehat dan kuat. Dan dengan berolah raga manusia dpt menjaga: kesehatan organ tubuh terutama jantung, kekuatan otot dan tulang, kelenturan tubuh dan keseimbangan. Jenis-jenis olah raga yang disarankan di antaranya adalah: latihan untuk kesehatan jantung: renang, berjalan, naik turun tangga, bersepeda, tennis. Latihan kekuatan; angkat beban, senam aerobic, lari, renang. Latihan kelenturan & keseimbangan tubuh; senam taichi, yoga, bersepeda. Dan dimulai dengan intensitas yang ringan namun rutin. Hindari melakukan olah raga berat dengan stres tinggi seperti sepak bola, futsal, dan angkat besi, atau permainan kompetitif seperti tenis, bulu tangkis, kecuali yang sudah terbiasa atau rutin dilakukan sejak usia muda. Jadi bila anda ingin mulai berolah raga pada usia 45 tahun atau lebih, ingatlah: • Lakukan olah raga dengan hati senang. • Nikmatilah setiap kegiatan yang Anda lakukan. • Kenali kondisi badan Anda, berkonsultasilah dengan dokter bila ada masalah kesehatan untuk memilih jenis olah raga yang tepat. • Mulailah perlahan lalu tingkatkan sesuai kemampuan dan jangan memaksakan diri. • Lakukanlaholah raga secara rutin walaupun ringan.
25
[ M U T I A R A A L- Q U R ’A N ]
Kepatuhan dan Kasih Sayang Sebagai Pondasi Sebuah Eksistensi (Q.S. Az-Zukhruuf: 32) Allah berfirman:
“…dan Kami telah meninggikan sebagian mereka di atas sebagian yang lain beberapa derajat agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain…”
K.H. M. Ihya Ulumiddin Ketua Umum Hai’ah Ash Shofwah Pengasuh Ma’had Nurul Haromain Pujon - Malang
alwasath.blogspot.com
ANALISA AYAT eperti dimaklumi bersama bahwa seluruh yang ada di alam dan kehidupan ini tercipta dalam keseimbangan dan keselarasan; siang malam, pagi sore, panas dingin, laki-laki perempuan dan seterusnya. Dalam wilayah kehidupan manusia pun demikian halnya. Manusia menjalani hidup dalam kondisi dan posisi masing-masing yang berbeda satu dengan yang lain. Sehat dan sakit, kaya dan miskin, tinggi dan rendah, mulia dan hina, dan seterusnya. Perbedaan ini salah satu hikmahnya adalah agar terjadi keselarasan dan keseimbangan sehingga kehidupan bisa berjalan indah. Pada ayat di atas terdapat penegasan sisi keindahan dalam realitas kehidupan masingmasing orang yang tidak sama dalam berbagi status. Ada sebagian orang yang berada di atas dan sebagian lain berada di bawah di mana pada hakikatnya mereka saling membutuhkan. Ketiadaan salah satu pihak menjadikan pihak lain juga kehilangan status dan eksistensinya. Tidak
S
26
ada orang disebut pandai jika orang bodoh tidak ada. Tak ada orang kaya bila kemiskinan sirna. Tak ada dokter tanpa kehadiran orang yang sakit dan tak ada pemimpin ketika tidak ada yang perlu dipimpin. Artinya dalam sebuah komunitas kehidupan, keterpautan derajat dan tingkat adalah suatu urgensi yang tidak mungkin bisa dihindari. Masalahnya adalah siapakah yang layak dianggap pandai, kaya, disebut dokter, dan diangkat sebagai pemimpin. Jawabnya tentu saja pihak yang memiliki kelebihan daripada yang lain. Pemimpin misalnya, ia tidak layak diangkat menjadi pemimpin bila tidak memiliki kelebihan daripada yang lain. Prinsip ini telah diajarkan Allah azza wajalla. Ketika Menjadikan Nabi Adam u sebagai khalifah di bumi, maka “Allah mengajarkan kepada Adam tentang namanama…”1. Pengetahuan akan nama-nama inilah yang menjadikan Nabi Adam diakui kepemimpinannya oleh malaikat sehingga merekapun tunduk dan bersujud kepadanya. Tanpa ada nilai, keahlian, dan skill lebih dari yang lain, maka eksistensi pemimpin akan susah mendapatkan pengakuan. Prinsip seperti ini juga diajarkan Allah ketika Dia Menjadikan Thalut sebagai pemimpin menggantikan Jalut. Allah azza wajalla berfirman:
“…Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa….”2.
Jika orang tua memiliki hak yang berupa kewajiban atas anak agar berbakti sebagai balas budi atas kebaikan dan jerih payah, maka begitu halnya dengan seorang pemimpin. Ia memiliki hak untuk diikuti dan dipatuhi segala perintahnya. Apalah artinya kepemimpinan tanpa adanya ketundukan. Komunitas yang di dalamnya tidak terbangun norma ketundukan kepada pemimpin sama halnya tidak memiliki pemimpin, yang berarti tidak ada keselarasan dan keseimbangan yang pada akhirnya menuju kepada akhir kehidupan. Inilah jawaban dari kenapa ketundukan kepada seorang pemimpin mendapatkan perhatian yang sangat serius dari Allah azza wajalla dan Rasulullah . Beliau bersabda:
“Para malaikat berkata: ‘Apakah Engkau akan menjadikan (khalifah) di dalamnya (bumi) orang yang akan berbuat kehancuran di dalamnya dan mengalirkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau…?’”4 Protes malaikat ini mendapatkan jawaban sebagaimana dalam lanjutan ayat di atas:
“…Allah berfirman: Sesungguhnya Aku Mengetahui apa yang tidak kalian ketahui”
“Barang siapa yang taat kepadaku, maka sungguh ia taat kepada Allah. Barang siapa yang mendurhakaiku, maka sungguh ia telah durhaka kepada Allah. Barang siapa taat kepada Amirku, maka sungguh ia telah taat kepadaku. Barang siapa yang mendurhakai Amirku, maka sungguh ia durhaka kepadaku.”3 H.R. al-Bukhari-Muslim. Betapapun pihak yang berada di atas memiliki kelebihan, akan tetapi perlu disadari bahwa dalam dirinya juga ada kekurangan, di mana hal ini tidak boleh menjadi alasan bagi hilangnya kepatuhan. Seringkali ditemui adanya ketidakharmonisan atau bahkan pembangkangan dari para bawahan (pihak yang dipimpin) hanya karena alasan kekurangan yang ditemukan dalam diri pemimpin mereka. Padahal sebenarnya di sinilah letak ujian kepatuhan. Kekurangan pemimpin tidak boleh disikapi dengan pembangkangan. Protes boleh saja diajukan, tetapi bukan untuk merobohkan. Protes boleh dilakukan hanya dalam batas memberi nasihat, sebagai langkah reserve, berhati-hati sebagaimana dalam kasus pengangkatan Nabi Adam sebagai Khalifah yang dalam dirinya terkandung kelebihan sekaligus kekurangan.
Di sini Allah menegaskan bahwa kekurangan dalam diri manusia yang suka berbuat kehancuran dan mengalirkan darah, tidak lantas menggagalkan penobatannya sebagai khalifah di bumi. Sebab di samping ada orang yang berbuat kehancuran juga ada sekian banyak manusia yang begitu tulus dan taat kepada Allah seperti halnya para nabi, para syuhada dan orang-orang shaleh. Artinya kekurangan apapun yang berada dalam diri seorang pemimpin tidak boleh dijadikan alasan untuk melawan dan tidak mengakui kepemimpinannya. Sungguh bila jujur dan melihat secara menyeluruh, maka selain kekurangan juga terkandung dalam dirinya begitu banyak kelebihan. Dalam konteks kekurangan pemimpin, maka agar kepatuhan tetap terjaga perlu kiranya disikapi seperti sikap Allah kepada protes yang dilakukan malaikat, yaitu lebih melihat ke arah kebaikan dan kelebihan yang ada daripada melihat kekurangan dan kesalahan yang dilakukan. Rasulullah mengajarkan:
“Sebutlah kebaikan-kebaikan orang-orang mati kalian dan tahanlah diri kalian dari keburukan-keburukan mereka!” (H.R. Abu Dawud-Turmudzi dari Ibnu Umar)
27
Karena itulah apapun model pemimpin, harus didukung agar dirinya bisa berbuat baik, lebih baik demi menuju kemajuan bersama. Segala hal, apa saja perilaku pemimpin yang tidak sesuai dengan pakem yang sudah ditetapkan sehingga menimbulkan pertanyaan sebaiknya segera diungkap dan ditanyakan. Jangan dijadikan bahan pergunjingan karena hal ini akan menjadikan suasana tidak harmonis dan rasa saling mengasihi pun sirna yang akibatnya kasih sayang Allahpun pergi jauh dari komunitas kita. Sementara itu di sisi lain seorang pemimpin betapapun dalam dirinya tersimpan sekian kelebihan dibanding orang lain, akan tetapi perlu digarisbawahi bahwa kelebihan tidak lantas menjadikannya lebih utama daripada orang lain. Dalam hikmah dikatakan:
[Kami bertemu dengan Abu Dzar al-Ghiffari di Rabadzah. (ada yang aneh menurut kami karena) Abu Dzarr dan pembantunya memakai selimut yang sama hingga kami menanyanyakan hal itu. Abu Dzarr lalu menjelaskan: “Dulu aku pernah mencela sahayaku (dengan memanggilnya “Wahai putera perempuan hitam.”) Ia lalu melaporkan hal ini kepada Nabi sehingga Beliau pun menegurku:
Keistimewaan tidak menetapkan keutamaan.
“Sesungguhnya kamu seorang yang masih terdapat dalam dirinya sifat jahiliyyah. Pembantu kalian adalah saudara kalian. Allah menjadikan mereka berada di bawah tangan (kekuasaan) kalian, maka barang siapa yang memiliki saudara yang berada dalam kekuasaannya, maka hendaknya memberinya makan dari apa yang ia makan dan memberinya pakaiannya sepadan yang ia kenakan serta jangan membebani mereka sesuatu yang memberatkan mereka. Jika kalian membebaninya, maka hendaklah ia membantunya.”5
Ini karena di samping kelebihan pasti ada kekurangan. Jika dalam satu sisi seseorang unggul, maka di sisi lain orang lain yang lebih unggul. Ini artinya seorang pemimpin juga harus siap menerima kritik dan masukan dari orang lain, tidak bersikap idealis, egois dan ide-idenya dianggap paling ideal. Karena itulah perlu kiranya seorang pemimpin memiliki kebiasaan untuk selalu bermusyawarah, bertukar pikiran dan saling mengeluarkan pendapat sehingga keputusan yang diambil tidak terkesan sepihak serta akan mendapatkan dukungan dari segala pihak dalam komunitas yang dipimpinnya. Terlalu banyak dalil terkait hal ini dalam kitab suci Alqur’an ataupun hadits-hadits Rasulullah . Di samping itu pula seorang pemimpin tidak diperbolehkan menganggap rendah orang lain yang berstatus di bawahnya sehingga memperlakukannya semena-mena di luar batas etika atau memberi perintah seenaknya. Pemimpin dan yang dipimpin sekali lagi adalah sama-sama saling membutuhkan yang karenanya bila perlu tidak mesti harus ada perlakuan yang berbeda kecuali dalam kondisi yang memang menuntut hal itu. Jika anak buah bekerja, maka jika mungkin pemimpin pun harus turun tangan secara langsung untuk membantu. Ma’rur bin Suwed menceritakan:
28
1
Q.S. al-Baqarah: 31 Q.S. al-Baqarah: 247 3 H.R. al-Bukhari no: 7137, Kitab al-Ahkaam, bab (1). H.R. Muslim no: 1835, Kitab al-Imarah, bab (8) 4 Q.S. al-Baqarah: 30 5 H.R. Muslim no: 1661, Kitab al-Iman, bab (10) Ith’aamul Mamluk mimma Ya’kulu… 2
[
K E L A N A
Ziarah ke Komplek Giri Kedaton
S
ore itu tepat hari Jumat ketiga di bulan Agustus. Saya mendapat tugas dari kantor untuk mengantar barang ke kantor cabang yang berada di Gresik. Dengan si “semi” sebutan untuk motor kesayangan, saya berangkat dengan seorang teman melewati kemacetan jalan di Surabaya hingga Gresik. Tepat pukul empat sore kami tiba di kota Gresik. Setelah mengantar barang, dan teringat hari itu hari Jum’at, saya berniat mampir ziarah ke makam Sunan Giri yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kantor cabang. Setelah menyerahkan barang yang kami bawa, kami langsung berangkat. Tepat jam setengah lima sore kami tiba di tempat tujuan yaitu makam Sunan Giri. Jalan dari parkiran menuju makam, ada dua jalur. Jalur sebelah timur di kanan dan kiri jalannya di dominasi pedagang yang menjual oleh-oleh jajanan khas wali songo. Untuk jalur sebelah barat masih agak sepi apabila dibanding dengan jalur timur, karena belum banyak penjual yang jualan di jalur ini. Berbeda dengan tempat pemakaman wali di Jawa Timur yang biasanya barada di tempat yang datar, komplek makam Sunan Giri ini berada di atas bukit sehingga untuk sampai di makam, peziarah harus menaiki ratusan anak tangga. Biasanya untuk memalingkan pikiran agar tidak merasa lelah, peziarah berhenti di kanan kiri jalan untuk
Dandik Syaifudin (Santri Pesma al-Midroor/ mahasiswa UNTAG surabaya)
doc. lazis
[email protected]
Di depan gerbang terdapat juga sebuah patung simbol kerajaan. Simbol itu adalah simbol Endasnogo Gatutkoco yang merupakan simbol dari kerajaan Blambangan. Itu menunjukkan bahwa Sunan Giri adalah keturunan dari kerajaan Blambangan. 29
]
jaraknya yang lumayan jauh. Jalan menuju Sunan Prapen cenderung sepi apabila dibandingkan dengan jalan menuju makam Sunan Giri. Sisi-sisi jalan hanya didominasi hutan bambu dan beberapa rumah warga. Perlu diketahui, Sunan Prapen adalah penerus dinasti Giri keempat. Sunan Prapen merupakan anak dari Sunan Dalem, penerus Giri yang ke-2 yang lahir pada tahun 1432 saka atau 1510 Masehi. Pada umur 46 tahun ia menjadi raja Giri ke-4 bertepatan tahun 1556 M. Beliau meninggal dunia tahun 2605 M ketika berumur 95 tahun. Beliau memimpin kerajaan Giri Kedaton selama 49 tahun. Menurut cerita tutur, Sunan Prapen adalah seorang pujangga besar penggubah kitab ASRAR yang kemudian digunakan sebagai dasar menyusun Jongko Joyoboyo. Di samping itu, beliau juga seorang empu (pembuat keris) yang salah satu karyanya terkenal dengan nama keris Suro Angun-angun. Pada masa Sunan Prapen inilah Giri mengalami masa kejayaan. Sedangkan Menurut VOC, Sunan Prapen adalah Paus Islam, atau Raja Imam yang
doc. lazis
melihat barang-barang yang dijual. Kami memilih jalur barat untuk menaiki komplek makam. Setelah menaiki beberapa anak tangga, kami dan peziarah lainnya disambut sebuah gerbang yang sudah sangat tua. Itu terlihat dari susunan batu-batu yang sudah keropos karena usia. Di depan gerbang terdapat juga sebuah patung simbol kerajaan. Simbol itu adalah simbol Endasnogo Gatutkoco yang merupakan simbol dari kerajaan Blambangan. Itu menunjukkan bahwa Sunan Giri adalah keturunan dari kerajaan Blambangan. Kebanyakan peziarah tidak mengamati simbol itu, melainkan hanya melewatinya saja. Kira-kira lima puluh meter dari gerbang tua, peziarah akan dihadapkan pada papan jalan yang bertuliskan Raden Fatichal/Sunan Prapen dengan tanda panah ke barat sejauh 150 meter. Karena penasaran siapa Sunan Prapen sebenarnya, setelah masuk dan berziarah di makam Sunan Giri, saya menuju makam Sunan Prapen. Peziarah di makam Sunan Giri dapat mengunjungi makam Sunan Prapen dengan dua cara: berjalan kaki atau menyewa ojek, karena
30
doc. lazis
mempunyai peran dalam memberikan berkah kepada raja-raja Demak dan Pajang yang baru dinobatkan. Beliau memiliki pengaruh besar sampai ke Kalimantan, Sulawesi, dan Lombok. Sesampainya di depan makam, peziarah harus menaiki anak tangga lagi untuk sampai di area makam. Ada yang unik di anak tangga ketiga dari bawah. Di salah satu anak tangga itu terdapat batu hitam yang ukurannya kira-kira setengah meter persegi. Apabila dilihat dari fisiknya batu itu merupakan salah satu batu yang berumur sangat tua.Itulah “Watu Dodok” atau orangorang sekitar atau kebanyakan peziarah menamakan batu itu dengan sebutan “Watu Anak”. Dinamakan “Watu Anak” karena menurut masyarakat sekitar apabila pasangan belum mempunyai keturunan dan duduk di situ untuk berdoa kepada Allah, maka permintaannya akan dikabulkan. Pesan yang harus dicermati peziarah dari batu ini adalah tempat memintanya bukan ke batu tetapi harus tetap kepada Allah, dan yang memberikan keturunan adalah Allah, bukan batu itu. Untuk masalah keyakinan bahwa apabila berdoa di batu itu akan mendapatkan keturunan, mungkin bisa saja karena zaman dahulu Sunan Prapen yang tergolong orang yang dekat dengan Allah meminta kepada Allah untuk mengabulkan
permohonan orang-orang yang berdoa di batu itu dan Allah mengabulkanya. Sehingga sampai sekarang orang yang berdoa di batu itu dikabulkan doanya karena berkah dari doa sang Sunan. Setalah melewati “Watu Dodok” peziarah akan masuk ke gerbang area makam. Di dalam area makam ini terdapat tiga tempat makam yang diberi rumah atau atap di masing-masing makamnya. Bertempat paling kanan dari makammakam tersebut adalah makam yang biasa peziarah tuju, yaitu makam Sunan Prapen atau Raden Fathical. Sepasang patung naga bermuka merah berbadan abu-abu terlihat di pintu masuk undakan cungkup Makam Sunan Prapen, dengan kedua ekornya berada pada puncak lubang pintu. Ornamen bunga dan daun dengan warna dominan hijau merah menghias kiri kanan dan bagian atas pintu. Ada ukiran berbentuk seperti wajah raksasa di sebelah kiri dari rumah. Makam Panembahan Kawis Guwo tepat berada di sebelah barat Makam Sunan Prapen. Cungkup makam Panembahan Kawis Guwo berukuran kurang lebih 5,5 m x 9 m, berdenah empat persegi panjang dengan atap berbentuk limasan, dinding cungkup terbuat dari batu putih yang dihiasi dengan pahatan bermotif tumpal. Panembahan Kawis Guwo adalah pengganti Sunan Prapen yang memerintah dari tahun 1605 M s.d. 1616 M. Di bawah pemerintahan Panembahan Kawis Guwo ini kewibawaan Giri di bidang politik mengalami kemunduran. Hal ini tercermin pada gelar yang dipakai oleh Panembahan Kawis Guwo yang lebih rendah dari pada gelar pendahulunya yang dikenal sebagai Susuhanan/Sunan. Makam yang paling barat dari komplek makam ini adalah makam Panembahan Agung, yaitu putra Panembahan Kawis Guwo. Panembahan Agung adalah penguasa Giri Kedaton setelah Panembahan Kawis Guwo wafat. Karena waktu sudah semakin malam, kami pun kembali ke surabaya. Sangat banyak pelajaran yang kami petik dari pengalaman selama berziarah ke komplek makam Giri Kedaton ini. Selain pengetahuan tentang kemajuan Islam di zaman dahulu, pelajaran lain yang kami peroleh adalah selalu menata hati agar tidak terjerumus ke dalam kesyirikan.
31
[ KELUARGA SAKINAH ]
Menjadi Ayah Seperti dalam Al-Qur’an (Bagian I)
S Masitha Achmad Syukri Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga
[email protected]
Teladan yang seharusnya juga dilakukan oleh para ayah, yakni, dengan sangat bijaksana memberi kesempatan kepada anak untuk berpikir dan berpendapat dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah. 32
eorang ayah memiliki tanggung jawab yang sangat besar kepada keluarganya. Terhadap upaya memenuhi kewajibannya tersebut, seringkali didapati para ayah yang justru menjadikan dirinya sebagai sosok yang berjarak dengan keluarga terutama anak dengan berbagai alasan kesibukan ayah dalam bekerja untuk menghidupi keluarganya. Artinya, dengan alasan sibuk bekerja, waktu ayah dengan keluarga, yakni istri dan anak, menjadi sangat terbatas atau bahkan tidak ada. Bahkan, tak jarang pula ayah menjadi sosok yang ‘tidak atau kurang peduli’ dengan urusan yang terkait dengan anak. Ayah merasa tugasnya selesai dengan mencari nafkah untuk keluarga. Selanjutnya, justru ibu yang dianggap menjadi sosok yang‘paling bertanggungjawab terkait dengan urusan anak’. Apakah memang cukup demikian saja peran ayah di dalam keluarga menurut Islam? PERAN AYAH DI DALAM AL-QURAN Ayah memiliki peran yang sangat penting dan mulia dalam keluarga. Ayah menjadi pemimpin seluruh anggota keluarganya. Sebagai pemimpin keluarga, ayah harus menjaga keluarganya dari api neraka sebagaimana firman Allah di dalam QS. At Tahrim (66) ayat 6 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...” Agar bisa menjaga keluarga dari api neraka, seorang ayah haruslah ayah yang beriman dan bertaqwa dan mengajak serta mengajarkan kepada seluruh anggota keluarganya untuk menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah pula. Untuk itu, ayah justru harus sering berpesan dan berdialog dengan putra-putrinya dalam mengajak dan mengajarkan keimanan dan ketaqwaan. Jadi, peran ayah tidaklah mengemuka dalam hal pemenuhan kebutuhan fisik dan ekonomi keluarga semata, ayah harus secara aktif bertutur kepada anak-anaknya untuk selalu menjaga dan meningkatkan iman dan taqwa mereka kepada Allah. TELADAN PESAN/DIALOG AYAH-ANAK DI DALAM AL-QURAN Di dalam Al-Qur’an, Allah banyak memberi contoh/teladan tentang peran ayah dengan mengabadikan pesan ataupun dialog para ayah dengan putra mereka, yakni dari kalangan para nabi (misalnya pesan/ dialog Nabi Ibrahim dan Nabi Ya’qub dengan putra-putranya) ataupun orang yang beriman dan bertaqwa (misalnya pesan/dialog Luqman dengan putranya). Berikut terjemah beberapa ayat yang terkait dengan itu.
abiummi.com
Al-Quran, surat Luqman (31) ayat 13: 13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benarbenar kedzaliman yang besar.”
Al-Quran surat Al Baqarah (2):132-133: 132. Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. 133. Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. Di dalam dua ayat tersebut, Allah menunjukkan betapa penting bagi ayah untuk selalu berwasiat atau berpesan agar anakanaknya agar mereka selalu beriman kepada Allah dan menjaga keimanan mereka hingga akhir hayat mereka baik ketika ayah mereka masih hidup maupun setelah ayah mereka meninggal. Itulah pesan fundamental dan standar yang harus disampaikan seorang ayah secara jelas kepada anaknya hingga sang anak juga menjawabnya secara jelas dan tegas akan keimanannya kepada Allah meskipun ayahnya tak bisa lagi mengawal hidupnya di dunia. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh Allah dengan mengabadikan pesan Lukman kepada putranya. Lukman berpesan dan menegaskan kepada putranya agar beriman kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun.
Terkait dengan ketaqwaan, Allah mencontohkan kisah dalam dialog Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail di dalam Q.S. Ash Shaffaat (37) ayat 102 dengan terjemahan sebagai berikut. Al-Quran, surat Ash Shaffaat (37) ayat 102: 102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:“Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” Indah sekali dialog tersebut: sebuah dialog antara seorang ayah (Nabi Ibrahim) yang sangat sabar lagi bijaksana dan seorang anak (Nabi Ismail) yang sangat sabar lagi patuh pula. Ayah melibatkan anak secara aktif dalam melakukan ketaatan kepada Tuhan dengan menjalankan apapun perintah Tuhan. Inilah teladan yang seharusnya juga dilakukan oleh para ayah, yakni, dengan sangat bijaksana memberi kesempatan kepada anak untuk berpikir dan berpendapat dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah. Di dalam QS. Lukman (31) ayat 16-19 berikut, Allah juga mengabadikan ajaran atau pesan Lukman kepada putranya agar menjadi insan yang bertaqwa kepada Allah. 16. (Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. 17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
33
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). 18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. 19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. Mari kita cermati bersama pesan Lukman kepada putranya tersebut. Lukman menegaskan bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Bersyukur yang memberikan pahala untuk semua amalan baik. Lantaran itu, Lukman berpesan agar anaknya tidak meremehkan amal baik apapun meskipun sangat kecil dan tidak kelihatan karena Allah tetap dapat melihatnya dan membalasnya. Lantas, apakah para ayah sudah mengajarkan hal itu kepada anak-anak mereka?
34
Lukman juga mengajarkan kepada putranya untuk menegakkan sholat, melakukan dakwah, dan bersabar atas segala ketentuan Allah. Apakah para ayah juga sudah mengajarkan hal itu kepada anak-anak mereka? Lukman mengajarkan kepada anaknya untuk menjadi manusia yang rendah hati. Dia menegaskan bahwa Allah membenci orang yang sombong dan angkuh. Sudahkah para ayah juga mengajarkan dan menegaskan hal itu kepada anak-anak mereka? Bahkan, cara berjalan dan bersuara ketika berkata juga tidak luput dari perhatian dan pesan Lukman. Apakah hal itu tidak luput pula dari perhatian para ayah untuk diajarkan kepada anak-anak mereka? Wallahu a’lam. (Bersambung)
[ MUTIARA HADITS ]
Mulailah Shadaqah dari Dirimu! Rasulullah bersabda :
“Mulailah dari dirimu, bersedekahlah engkau kepadanya. Maka apabila ada kelebihan, bersedekahlah kepada keluarga terdekat. Bila masih ada kelebihan, bersedekahlah kepada karib kerabat, demikianlah seterusnya.”
“Mulailah dari dirimu, bersedekahlah engkau kepadanya. Maka apabila ada kelebihan, bersedekahlah kepada keluarga terdekat. Bila masih ada kelebihan, bersedekahlah kepada karib kerabat, demikianlah seterusnya.” KEDUDUKAN DAN PERAWI HADITS Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam An-Nasai dari Jabir bin Abdullah Al-Anshari, isnadnya shahih. Oleh sebab itu, Imam As-Suyuti memasukkannya ke dalam kelompok Hadits Shahih. Imam Al-Munawi juga menshahihkannya. Begitu juga Imam Muslim, telah memberikan kedudukan hadits tersebut hasan dan shahih. Wallahu A’lam. SABABUL WURUD Shahabat Jabir menjelaskan, hadits ini muncul berkenaan dengan peristiwa seorang laki-laki yang telah memerdekakan seorang hamba sahaya setelah hamba itu meninggal. Maka datanglah Rasulullah bertanya pada laki-laki tersebut, “Apakah engkau mempunyai harta yang lain?” Jawab laki-laki itu, “Tidak.” Lalu Rasulullah bersabda, “Siapa yang mau membelinya dari padaku?” Maka Na’im Al-‘Udzri bersedia membelinya seharga 800 dirham. Kemudian Rasulullah menyerahkan dirham tersebut kepada laki-laki itu sambil bersabda, “Mulailah dari dirimu…” (dan seterusnya). Sababul wurud yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari mengenai shadaqah adalah bahwa shahabat Hakim bin Hizam bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, shadaqah yang mana yang paling utama?” Jawab Rasulullah, “Shadaqah yang dimulai memberikannya kepada orang yang lebih membutuhkan.” KETERANGAN Imam Muslim meriwayatkannya dengan sababul wurudnya dalam shahihnya dari Jabir dalam kitab Zakat yang menerangkan tentang nafkah yang harus dimulai dari diri sendiri, kemudian keluarga, lalu kerabat.
Ust. Abdul Fatah
Pembina Majelis Taklim Al Isyraq Gresik
Rasulullah mengisyaratkan dan memberi tarbiyah agar kita sebagai ummatnya selalu memperbanyak infaq dan shadaqah dan sejenisnya serta tepat pada sasarannya. 35
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Abu Hurairah , Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik shadaqah adalah dari seorang yang kaya dan memulai memberikannya kepada yang membutuhkannya.” Berarti hadits di atas mengandung penjelasan antara lain tentang: 1. Menerangkan tentang keharusan memberikan shadaqah kepada yang membutuhkan lebih dahulu, atau pada diri-sendiri sebagai salah satu pertanda rasa syukur atas nikmat Allah . 2. Jika masih ada kelebihan rizki, maka berinfaqlah pada keluarga yang di bawah tanggung jawabnya. 3. Jika masih ada kelebihan lagi, maka sedekahlah kepada sanak kerabat yang lainnya. 4. Pada penghujung matan hadits ada lafadz : , maknanya adalah demikian seterusnya, maksudnya adalah Rasulullah mengisyaratkan dan memberi tarbiyah agar kita sebagai ummatnya selalu memperbanyak infaq dan shadaqah dan sejenisnya serta tepat pada sasarannya. PELAJARAN HADITS Allah mengutus para utusan-Nya termasuk Nabi Muhammad adalah untuk memberi pencerahan ummatnya melalui beberapa proses dalam pendidikannya agar ummatnya selalu dalam limpahan rahmat, berkah, dan keridhaan Allah . Di antara pendidikannya adalah agar kita sebagai ummatnya selalu memiliki sifat “arrahmah bil ummah.” Sebagaimana sering guru kita Abina wa murabbi ruhina K.H. Muhammad Ihya’ Ulumiddin dalam nasihatnya menggunakan kata-kata : (kasih sayang terhadap ummat) maksudnya adalah selalu peduli, perhatian, peka, punya dzauq, punya perasaan yang mendalam terhadap sesama. Maka hadits di atas memberikan pelajaran antara lain: a. Keutamaan dalam berbuat kebajikan/ amal shalih secara umum adalah yang harus kita dahulukan yaitu dimulai dari diri kita sendiri, memberikan suri tauladan yang baik sebelum mengajak dan menyuruh orang lain. b. Anjuran bershadaqah agar yang
36
didahulukan adalah orang yang membutuhkan/diri sendiri, kemudian pada kelurganya lalu pada sanak kerabat, selanjutnya pada orang lain secara umum. c. Dalam bershadaqah/berinfaq cara menyalurkan tidak sebatas pada diri kita, keluarga kita dan sanak kerabat kita, akan tetapi pada setiap orang terutama yang didahulukan adalah orang yang paling membutuhkan. d. Bila hidup kita ingin selalu mendapatkan berkah dari Allah caranya antara lain, banyak-banyak memberi, berinfaq, menolong orang lain lillahi ta’ala. e. Mari kita jadikan diri kita sebagai hamba Allah, ummat Rasulullah sebagai orang dermawan (suka memberi) karena orang yang dermawan adalah orang dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka. f. Mari kita jauhi sifat kikir/bakhil, karena sifat kikir adalah jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka. Na’udzubillah min dzalik. Demikian semoga Allah senantiasa menjaga iman kita semua. Aamiin. Maraji’: 1. Asbabul Wurud, Ibnu Hamzah Al-Husaini Al-Hanafi AdDamasyqi. 2. Asbabun Nuzul, Imam As-Suyuthi. 3. Jami’, Imam As-Suyuthi. 4. Shahih Bukhari, Imam Abi Al Hasan Nuruddin – Muhammad bin ‘Abdul Hadi Assanady. 5. Taushiyah Abina K.H. M. Ihya’ Ulumiddin.
[ ZONA PENDIDIKAN ]
Urgensi Penguatan Sejarah Islam dalam Kurikulum Sekolah Islam (Bagian Kedua-Tamat)
LOGIKA, FAKTA, DAN BUKTI SEJARAH DALAM BELAJAR SEJARAH ISLAM Salah satu hal yang harus dilakukan untuk mengenal Islam sepenuhnya adalah upaya untuk mengetahui ihwal kelahiran Islam dan penyebarannya. Kelahiran Islam tentu tidak bisa lepas dari kehidupan Rasulullah. Akan tetapi, guru bisa memulai penjelasan dari logika umum sederhana tentang keharusan adanya penyampai risalah yang dilahirkan dan ditunjuk dari kalangan umat manusia serta hidup dan juga berjuang di tengah-tengah mereka. Lantas, guru mengenalkan fakta dan bukti sejarah kelahiran dan penyebaran Islam yang tidak lain adalah fakta dan bukti sejarah kehidupan dan perjuangan Rasulullah. Penyebaran Islam bukanlah penyebaran lokal, yakni Mekah dan Madinah. Keberadaan Islam di Afrika, Eropa atau juga di Indonesia, yang merupakan negara yang berjarak ribuan kilometer dari Saudi Arabia menjadi fakta dan bukti bahwa penyebaran Islam terjadi secara lintas negara atau internasional. Kapan Islam sampai ke Indonesia? Siapa yang membawa Islam ke Indonesia? Guru sejarah tentu bisa memberi jawaban atas tanyaan-tanyaan tersebut di antaranya dengan menunjukkan bukti tentang lokasi atau situs Islam pertama kali di Indonesia ataupun benda-benda bersejarah lainnya yang menunjukkan keberadaan Islam sejak pertama kali hadir di Indonesia. Dengan demikian, situs atau bukti sejarah adalah keniscayaan
Masitha Achmad Syukri Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga
[email protected]
kiosdakwah.com
Pelajaran Sejarah Islam sejatinya harus menjadikan siswa mencintai dan meneladani Rasulullah, keluarga dan sahabat Rasulullah serta para ulama dan pejuang Islam.
37
dalam belajar sejarah. Dengan kata lain, menghilangkan situs atau bukti sejarah dapat dikatakan pula sebagai upaya menghapus sejarah. BERHATI-HATI DARI UPAYA MENGHAPUS SEJARAH ISLAM Bukti sejarah Islam sangat berkaitan dengan kehidupan Rasulullah, misalnya bukti bangunan tempat tinggal beliau yang tentunya sangat layak untuk dipelihara dan dirawat agar anak cucu umat Islam dapat memahami dan memaknai perjuangan beliau. Akan tetapi, sebagian besar umat Islam di dunia sangat bersedih ketika melihat atau mengetahui beberapa tempat bersejarah Islam di Saudi Arabia telah dihancurkan oleh pemerintah setempat dengan alasan untuk menjaga ‘kemunian aqidah’ atau untuk ‘mencegah syirik’. Umat Islam tidak bisa lagi menyaksikan tempat kelahiran Rasulullah karena digusur dijadikan istana kepresidenan, rumah Rasulullah dijadikan perpustakaan, rumah Ibu Khadijah dijadikan toilet, makam keluarga Rasulullah dihancurkan, dan sebagainya. Beberapa foto bersejarah tentang bangunan tersebut dapat dilihat pada buku yang berjudul Ummul Mu’minin, Khadijah binti Khuwaylid, Sayyidah Fie Qalby al-Mushtafa (diterbitkan dalam edisi bahasa Indonesia oleh penerbit Pustaka Iman dengan judul: Khadijah Drama Cinta Abadi sang Nabi) yang ditulis oleh DR. Muhammad Abduh Yamani (mantan Menteri Penerangan Kerajaan Arab Saudi). Selayaknya kita harus berhati-hati dengan bahaya yang muncul akibat upaya (kalau tidak bisa disebut makar) penghancuran tempattempat bersejarah Islam. Ketika bukti sejarah diberangus, bisa jadi pemelajar sejarah ragu tentang keberadaan Islam. Islam dipahami sebagai mitos saja karena tidak memiliki bukti sejarah. Lantas, apa yang kemudian kita tunjukkan kepada siswa kita tentang bukti sejarah kehidupan dan perjuangan Rasulullah bersama keluarga dan para sahabatnya? Bisa jadi hal itu merupakan sebuah konspirasi internasional yang memang menghendaki penghapusan sejarah Islam dengan target agar siswa kita meragukan keberadaan Islam dan menjauhkan siswa kita dari Rasulullah, manusia termulia di sisi Allah. Tampaknya, ini juga menjadi pekerjaan
38
rumah bagi para sejarawan Islam dan guru sejarah Islam agar siswa tetap mengetahui, memahami, dan bahkan mau dan mampu melanjutkan perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan dan menegakkan Islam di muka bumi dengan meneladani sikap beliau yang tegas kepada kaum kafir dan lemah lembut kepada umat Islam sendiri. Jangan sampai pelajaran sejarah membuat siswa kita menjadi lemah lembut kepada kaum kafir dan keras lagi kasar terhadap sesama umat Islam. KURIKULUM DAN KREATIVITAS PENGAJARAN SEJARAH ISLAM Kurikulum sejarah Islam saat ini memang sudah berupaya menerapkan tiga aspek dalam proses pemelajaran, yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hanya saja, detail dan penilaian implementasi aspek tersebut harus benar-benar dipantau dan dievaluasi. Tentu tidak diharapkan bahwa anak didik kita hanya sekadar mengetahui dan memahami sejarah Islam tanpa bisa meneladani perjuangan pejuang Islam. Mereka juga harus tumbuh menjadi penerus perjuangan Islam. Oleh karena itu, harus dilakukan penguatan terhadap kurikulum sejarah Islam dengan memperkaya isi/muatan pelajaran Sejarah Islam. Bahkan, akan lebih baik lagi jika dilakukan juga secara terintegrasi dengan pelajaran yang lain. Misalnya, ketika siswa belajar matematika, siswa bisa dikenalkan ilmuwan Islam yang bernama Al-Khawarizmi, yakni ilmuwan Islam yang juga sekaligus ulama yang sangat berjasa untuk pengembangan matematika dengan temuan angka nol-nya. Selain itu, porsi tugas membaca dan menceritakan kembali buku sejarah Islam juga harus pendapat perhatian dari guru atau pengelola lembaga. Hal lain yang menjadi tantangan untuk upaya penguatan tersebut adalah peningkatan kreativitas dalam pengajaran sejarah Islam. Guru sejarah sebaiknya juga tampil aktif untuk meminimalisir ketakutan atau kekhawatiran terhadap sejarah. Harus ditegaskan bahwa mapel sejarah, apalagi sejarah Islam bukanlah momok (bukan sekadar pelajaran menghafal); dan bukan pula pelajaran yang membosankan (bukan sekadar mendengar). Para guru seharusnya dapat mengemas lebih baik lagi isi
atau muatan sejarah Islam, di antaranya dengan menampilkan bukti sejarah (benda atau foto bersejarah, misalnya), mengoptimalkan penggunaan alat peraga sejarah (peta atau ilustrasi misalnya). Bahkan, yang tak kalah penting adalah bahwa guru juga mendeskripsikan dan meniupkan semangat yang berkobar yang dimiliki oleh para pejuang Islam kepada siswa dan mengambil pelajaran atau hikmah atas semua peristiwa sejarah yang terjadi. Melibatkan anak didik secara aktif tentu saja sangat diharapkan. Mereka diajak membuat klipping atau ringkasan, berdiskusi, bermain peran, studi wisata terjadwal ke tempat-tempat bersejarah, membuat karya tulis kesejarahan (gagasan tertulis ataupun berbasis riset), dan sebagainya. BELAJAR SEJARAH ISLAM: MENELADANI DAN MELANJUTKAN DAKWAH RASULULLAH Sejarah harus kerapkali diperdengarkan kepada para siswa hingga mereka menginternalisasikan nilai-nilai luhur dalam sejarah ke
dalam benak dan hati mereka dan akhirnya memotivasi mereka untuk melakukan hal yang sama. Jangan sampai siswa kita meninggalkan atau bahkan melupakan sejarah. Mereka harus mempelajari dan melanjutkan perjuangan Rasulullah sebagaimana yang telah dilakukan oleh para sahabat, tabiin, tabiit tabiin, dan seterusnya. Siswa kita harus menghormati dan menghargai para sahabat, khususnya empat sahabat besar, yakni Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib serta para ulama-ulama besar dan para pejuang Islam. Jangan sampai siswa kita mencela sahabat-sahabat Rasulullah. Jangan sampai pula siswa kita mencela para alim-ulama (dengan mengatakan mereka sebagai ‘ahli bid’ah’) juga para pejuang Islam lainnya. Pelajaran Sejarah Islam sejati-nya harus menjadikan siswa mencintai dan meneladani Rasulullah, keluarga dan sahabat Rasulullah serta para ulama dan pejuang Islam. Wallahu’alam. (Tamat)
39
[ AULADI ]
Bersama Anak Memaknai Ibadah Kurban
Ulinnuha, S.Psi. Guru SDIT Ghilmani SURABAYA
[email protected]
Kita jelaskan kepada anak, bahwa ketika Nabi Ibrahim . Dan Nabi Isma’il akan melaksanakan perintah Allah ., selalu digoda oleh syetan agar tidak melaksanakan perintah Allah tersebut.
40
ppdarulhikmahsby.wordpress.com
I
badah qurban dilakukan umat islam dengan melaksanakan penyembelihan hewan kurban pada saat hari raya Idul Adha dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian qurban dapat dipahami sebagai media untuk mengantarkan seorang hamba agar lebih dekat kepada Tuhannya. Perintah untuk berkurban bahkan telah dimulai sejak awal peradaban manusia. Dua putra Adam yakni Qobil dan Habil diperintahkan untuk mempersembahkan hasil pertanian dan peternakan mereka sebagai bentuk pengabdian dan rasa syukur. Namun perintah itu disikapi berbeda, Habil mempersembahkan yang terbaik dari hewan ternaknya sementara Qobil memberikan hasil pertaniannya yang sudah rusak dan jelek. Maka Allah pun hanya menerima persembahan Habil dan menolak persembahan dari yang lainnya. (QS. Al-Maidah : 27) Sejarah kurban menjadi fenomenal ketika Nabi Ibrahim as mendapat perintah dari Tuhan untuk menyembelih putranya Ismail. Perintah yang tak lazim ini sempat membuat ia bimbang apakah benar datang dari Tuhan atau hanya sekedar bunga mimpi belaka. Perintah inipun akhirnya dilaksanakan setelah mendapat kepastian kebenarannya dari Allah SWT. Karena kesungguhan dan keikhlasan keduanya melaksanakan perintah, lalu Allah mengganti sembelihan itu dengan seekor domba besar (QS. As shaffaat : 102-107). Pada masa Islam, Kurban ditetapkan menjadi ibadah tersendiri dengan menyembelih hewan kurban untuk kemudian mendistribusikan sembelihan tersebut kepada fakir miskin dan orang- orang yang membutuhkan. Hewan kurban merupakan simbol harta kekayaan yang dicintai. Oleh sebab itu di balik perintah berkurban tersimpan makna bahwa untuk dekat dengan Allah SWT seseorang harus rela berkorban dengan menghadirkan yang terbaik dari apa yang dimilikinya. Hal inilah yang telah ditunjukkan oleh Habil sehingga persembahan kurbannya dapat diterima. Demikikan juga terhadap Ibrahim, demi menjalankan perintah, anak semata wayang yang paling disayangi ia relakan untuk disembelih. Padahal untuk kelahiran putra satu satunya itu Ibrahim telah sangat lama menunggu dan merindukan kehadirannya. Ismail lahir setelah Ibrahim berumur seratus dua puluh tahun sementara istrinya Siti Hajar berusia sembilan puluh sembilan tahun. Kelahiran Ismail pun sempat membuat keduanya merasa kaget dan
heran, setengah tak percaya apa mungkin mereka akan mendapatkan keturunan (QS. Hud:72). Ismail sendiri berasal dari bahasa Ibrani yang seakar dengan bahasa arab dari kata sami’a yang berarti mendengar. Yakni anak yang dilahirkan setelah Tuhan mendengar doa panjang yang dipanjatkan Ibrahim. Dalam pelaksanaan Ibadah kurban terkandung beberapa makna yang amat dalam, yang dapat kita sampaikan kepada anak-anak kita, seperti: 1. Menanamkan nilai-nilai akidah pada anak Nilai-nilai pendidikan akidah yang bisa diimplementasikan dari ibadah kurban adalah keimanan Nabi Iberahim, Nabi Ismail dan Siti Hajar kepada Allah, meskipun perintah tersebut hanya melalui mimpi, dan bertentangan dengan rasional. Sehingga bisa disimpulkan bahwa ibadah kurban tersebut adalah wujud dari ketaatan dan keikhlasan dari seorang hamba kepada Rabb-nya. Bahkan seorang hamba tersebut bersedia mengorbankan jiwa, harta, perasaan dan apapun yang diminta oleh Tuhannya. Selaras dengan pemahaman ini, Allah telah menegaskan bahwa bukanlah daging dan darah hewan kurban itu yang sampai kepada Allah, akan tetapi cahaya ketaatan dan ketaqwaan yang terpancarkan melalui ibadah kurban itulah yang membuat seseorang sampai kepada tuhannya. (QS. Alhajj:37). Dalam hal ini muncullah pelajaran berharga yang dapat kita jelaskan pada anak tentang ketaatan Nabi Ibrahim as., Nabi Ismail as., dan Siti Hajar dalam proses pelaksanaan ibadah kurban. Hal tersebut akan membuat anak terikat oleh ikatan emosional dengan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut. Oleh karena itu kita bisa memotivasi anak untuk rajin melaksanakan sholat, mengaji Al Qur’an, berpuasa serta ibadah yang lainnya sebagai wujud dari ketaatan dalam menjalankan perintah Allah, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim as., Nabi Ismail as., dan Siti Hajar 2. Berbakti kepada Orang tua, yang ditunjukkan oleh ketaatan Nabi Isma’il as, kepada orang tuanya (Nabi Ibrahim as) untuk melaksanakan penyembelihan terhadap dirinya.
3. Melibatkan anak dalam mengambil keputusan yang akan dilakukan oleh anak. Hal ini ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim as., yang berdialog dan meminta pendapat Nabi Isma’il tentang perintah Allah SWT untuk menyembelih dirinya. Oleh karena itu, sebagai orang tua hendaknya melibatkan anak dan sering berdialog dengan anak dalam mengambil keputusan maupun ketika meminta mereka untuk melaksanakan perintah Allah, misalnya sholat, puasa dsb 4. Kepedulian sosial Ibadah kurban menunjukkan ungkapan cinta kasih dan rasa simpatik kepada kaum lemah dan papa. Anjuran untuk membagibagikan daging kurban kepada fakir miskin sebagai manifestasi bentuk kepedulian sosial. Dengan berkurban seseorang telah membangun hubungan horisontal yang baik kepada sesama manusia agar tercipta harmonisasi kehidupan. 5. Simbol dari kesediaan untuk melawan dan mengenyahkan sesuatu yang dapat menjauhkan diri dari jalan Allah. Kita jelaskan kepada anak, bahwa ketika Nabi Ibrahim . Dan Nabi Isma’il akan melaksanakan perintah Allah ., selalu digoda oleh syetan agar tidak melaksanakan perintah Allah tersebut. Namun mereka tetap gigih melanjutkan perjalanan dan tidak menghiraukan gangguan syetan bahkan mereka melempari syetan, yang diabadikan dengan pelaksanaan jumrah yang dilaksanakan oleh jama’ah haji sedunia. Dari kisah tersebut, kita dapat memotivasi anak untuk melawan rasa malas, dengan kesungguhan dalam belajar, melaksanakan sholat maupun ibadah yang lain. Karena rasa malas itu merupakan salah satu dari godaan syetan. Semoga dengan mengetahui makna ibadah kurban, anak-anak kita bisa menjadi orang yang memiliki aqidah yang kuat, taat dan ikhlas dalam melaksanakan perintah Allah, berbakti kepada orang tua, mempunyai kepedulian sosial yang tinggi serta tidak mudah tergoda dengan godaan syetan dan rela berkorban untuk tegaknya agama Allah dimuka bumi. Aamiin. Wallaahu A’lam.
41
[ TO M B O AT I ]
S H. Mohammad Arif, M.A. Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya
[email protected]
Sejatinya magnet ibadah puasa di bulan ramadhan tersebut tidak berhenti dibulan ramadhan saja, tapi hendaknya terus istiqamah dijalankan pada sebelas bulan berikutnya, guna mencapai derajat ketaqwaan yang sempurna.
42
yekh Abdul Qadir al-Jailani mengatakan dalam untaian nasihatnya: “Perbaikilah hati kalian. Sebab bila hati baik, maka baik pula seluruh perilaku kalian.”Sebagaimana telah disabdakan pula oleh Nabi Muhammad : “Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik, maka seluruh tubuh itu akan menjadi baik, dan apabila dia buruk, maka seluruh tubuh itu akan menjadi buruk. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” Baiknya hati itu dengan ketaqwaan, tawakkal kepada Allah , mengesakan-Nya, dan ikhlas dalam perbuatan. Sedangkan rusaknya hati berarti ketika ketiadaan semua itu. SUDAHKAH KITA BERTAQWA? Hampir satu bulan kita telah meninggalkan ibadah puasa di bulan suci ramadhan, yang input-nya adalah ahlu al-Iman dengan kurikulumnya puasa ramadhan selama 29 hari upaya menahan diri dari makan, minum dan berhubungan suami/istri disiang hari, memahami syarat, rukun, serta hikmahnya dan disempurnakan dengan amalan-amalan wajib dan sunnah. Dengan harapan output-nya adalah menjadi orang-orang yang bertakwa. Pertanyaannya adalah apakah kita sudah termasuk hamba-hamba Allah dengan output taqwa? Untuk mengidentifikasi taqwa dan ciri-ciri ketaqwaan, mari kita merujuk pada al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 177: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, ktiab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak yatim, orang miskin, musafir dan orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahanya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang yang menepati janji apabila ia berjanji dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” Dan juga surat al-Imran ayat 133-134: “(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menykai or-
ang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” Maka sebagai alat untuk ber-muhasabah, akan sangat baik jika setiap individu muslim membuat tabel tentang ciri-ciri ketaqwaan seperti yang tertuang baik dalam surat alBaqarah:177 atau dalam surat al-Imran 133-134, untuk menilai apakah kita sudah mengamalkannya dan pantas untuk menjadi hamba Allah yang Muttaqiin. Bulan ramadhan laksana magnet tersendiri bagi hamba-hamba Allah . Dengan berlombalomba dalam amal kebaikan, masjid-masjid begitu semarak oleh jamaah untuk melaksanakan qiyamullail, tadarrus al-Qur’an dan aktivitas ibadah lainnya, Sejatinya magnet ibadah puasa di bulan ramadhan tersebut tidak berhenti di bulan ramadhan saja, tapi hendaknya terus istiqamah dijalankan pada sebelas bulan berikutnya, guna mencapai derajat ketaqwaan yang sempurna, Maka ketaqwaan tersebut bisa mengawal hati seorang hamba Allah sekaligus dapat menjadi obat penawarnya. MERDEKA DARI KEMAKSIATAN Salah satu ciri ketaqwaan itu adalah keteguhan iman seorang hamba kepada Allah , malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan para nabiNya serta hari Kiamat, qadla dan qadar-Nya. Hamba Allah yang beriman dijamin aman, di manapun dan kapanpun dia berada. Karena dia tahu bahwa CCTV Allah akan senantiasa mengawasinya 24 jam. Dia yakin bahwa semua amal perbuatan akan terekam dan tidak ada satupun yang terlewatkan. Sehingga ia sangat berhati-hati dalam semua tindakannya. Hal ini menjadikannya tidak memiliki peluang/celah sama sekali untuk maksiat dan melanggar ketentuan Allah . Tidaklah mungkin seorang hamba bermaksiat, sementara dia dalam keadaan beriman. Maka seorang koruptor, pezina, penyamun, pemabuk, dan aneka jenis kejahatan serta maksiat lainnya, ketika mereka melaksanakan kejahatan mereka, hati mereka
sedang tidak dalam keadaan beriman. Dengan Iman yang teguh berkualitas insya Allah akan tahan dengan segala godaan. Sebagian ulama sepakat bahwa keimanan seorang hamba Allah itu Fluktuatif, terkadang berada di atas hingga pada level tertinggi yang menghantarkannya kepada ahsani taqwim, tapi terkadang menurun hingga pada level yang terendah yang menghantarkannya kepada asfala safilin. Apa yang seharusnya dilakukan ketika keimanan seorang hamba berada pada titik yang rendah? Ibarat Ipad atau Iphone ketika baterainya sudah sampai 10% akan keluar peringatan bahwa baterai lemah, maka pemiliknya perlu segera men-charge ulang agar baterainya kembali menjadi 100%. Sehingga dengan mudah menjalin komunikasi dengan kerabat atau teman-temannya. Begitu juga dengan keimanan seorang hamba ketika menurun pada level yang rendah seyogyanya untuk segera men-charge ulang dengan cara memperbanyak dzikir dan tafakkur kepada sang Khaliq, sehingga keimanan yang berada pada level 10% bisa kembali 100%. Oleh karena itu, membiarkan keimanan pada level yang terendah, akan membuat pintu hatinya tertutup dari hidayah dan kebaikan, yang akan menghantarkannya kepada kehinaan. Na’udzu billahi. Tadzakkur itu sederhana saja, yaitu ketika hati dan lisan kita senantiasa mengingat Allah , Kemudian mengaktualisasikannya melalui amal perbuatan mulia, baik amal perbuatan secara vertikal kepada Allah ataupun secara Horizontal kepada sesama manusia. Maka ibadah puasa di bulan ramadhan dan amal-amal kebaikan di sebelas bulan berikutnya adalah momentum yang sangat berharga untuk mengisi ulang keimanan seorang hamba Allah, agar tetap istiqomah terjaga pada level yang tertinggi. Yaitu ahsani taqwim dan bisa merdeka dari kemaksiatan. Sedangkan ketika seorang hamba terjatuh dalam kemaksiatan atau menzhalimi diri sendiri, ia segera mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang senantiasa istiqamah dalam mengaktualisasikan ciri-ciri ketaqwaan dengan baik. Dengan demikian hati kita akan selalu terkawal dengan ketaqwaan dan merdeka dari segala bentuk kemaksiatan. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.
43
[
T E L A A H
]
Sedekah,
Kesejukan di Alam Kubur
A
bu Muhammad Abdul Haqq seperti disebutkan oleh Imam AlQurthubi dalam at Tadzkirah menjelaskan:
[Ketahuilah bahwa siksa kubur bukan khusus bagi orang kafir dan munafiq saja. Sebagian orang beriman juga merasakan siksa kubur sesuai dengan amal perbuatan dan kesalahan yang dilakukan.]1 Di antara dosa yang menyebabkan seorang muslim harus merasakan siksa kubur adalah:
Ust. Masyhuda Al-Mawwaz Alumni Mahad Nurul Haromain Malang
[email protected]
1) Tidak membersihkan diri setelah buang air kecil serta suka mengadu domba dan menggunjing Ibnu Abbas meriwayatkan: [Rasulullah melewati dua makam. Lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya keduanya benar-benar disiksa. Mereka tidak disiksa karena dosa besar. Ia, (mereka disiksa karena dosa besar). Salah satu mereka suka mengadu domba. Dan satunya lagi tidak membersihkan diri karena buang air kecil.” Lalu Rasulullah mengambil sebuah pelepah kurma yang masih basah, membelahnya menjadi dua, kemudian menancapkan satu persatu di atas kubur. Selanjutnya beliau bersabda: “Semoga keduanya diringankan siksa selama kedua pelepah ini belum kering.”]2
Sesungguhnya Allah menolak panas kubur dengan sedekah di mana hal itu terjadi sebelum hari Kiamat yang berarti ini menjadi dalil bahwa manfaat sedekah mencakup tiga alam; alam dunia, alam akhirat, dan alam barzakh www.popeti.com
44
Dalam jalur riwayat lain disebutkan kisah Abu Bakrah : [Saat aku sedang berjalan bersama Rasulullah sambil beliau menggandeng tanganku dan seorang lelaki (lain) di sebelah kiri beliau.3 Lalu kami mendapati dua makam (yang masih baru) berada di depan kami. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya keduanya benarbenar sedang disiksa, keduanya tidak disiksa karena dosa besar. Ia, karena dosa besar. Lalu siapa di antara kalian yang mau membawakan kepadaku sebuah pelepah kurma?!” kami berdua bergegas dan akupun bisa mendahuluinya (lelaki lain) mendapatkan pelepah dan lalu memberikannya kepada beliau . Oleh beliau pelepah itu dibelah menjadi dua dan lalu menancapkan sebagian pada satu makam dan sebagian lain pada makam satunya. Beliau lalu bersabda:
“Sungguh keduanya mendapatkan keringanan siksa selama kedua pelepah itu masih basah. Dan kedua orang itu tidaklah disiksa kecuali karena buang air (tidak membersihkan diri atau sembarangan) dan menggunjing.”4] Keyakinan bahwa siksa kubur itu ada dan salah satunya karena buang air sembarangan atau tidak membersihkan diri setelahnya ternyata juga diyakini oleh orang-orang yahudi. Aisyah meriwayatkan: [Seorang wanita Yahudi datang kepadaku dan mengatakan: “Sesungguhnya siksa kubur adalah karena buang air (sembarangan).” Aku berkata: “Kamu berbohong.” Ia berkata: “Ia, memang begitu. Sungguh kami harus menggunting (memotong) kulit dan baju yang terkena urine.” Rasulullah pun keluar untuk shalat dan setelah selesai (beliau kembali dalam suasana) suara kami yang keras. Beliau bertanya: “Ada apakah ini?” Akupun memberitahukan ke beliau tentang pernyataan si wanita Yahudi. Beliau lalu bersabda: “Ia memang benar.”]5
2) Korupsi (Ghulul) Abu Hurairah meriwayatkan: [Kami berhasil menaklukkan Khaibar dan sama sekali tidak mendapatkan jarahan emas atau perak. Kami hanya mendapatkan jarahan berupa sapi, unta dan barang perabotan…kami pun bergerak menuju Wadil Quro bersama Rasulullah yang dilayani oleh seorang budak bernama Mid’am yang dihadiahkan oleh salah seorang dari suku Bani Dhabab. Maka ketika Mid’am sedang menjahit pelana kuda untuk Rasulullah , tiba-tiba sebuah anak panah liar menyasar (dan membunuhnya). Orang-orang berkata: “Sungguh beruntung, ia mendapatkan surga.” Rasulullah lalu bersabda: “Tidaklah demikian halnya. Demi Dzat yang diriku berada dalam kuasaNya, sesungguhnya sebuah mantel yang ia ambil dari harta jarahan Khaibar yang belum sempat dibagi benar-benar menyalakan api atas dirinya.” Mendengar hal tersebut, sebagian orang kemudian ada yang datang membawa (mengembalikan) satu tali sandal dan sebagian lain membawa dua tali sandal kepada Nabi . Beliau pun bersabda: “Satu tali sandal dari api dan dua tali sandal dari api.”]6 Selain karena dosa-dosa di atas, juga disebutkan bahwa seseorang di kubur mendapatkan siksa karena dosa seperti berzina, melakukan riba, tidak memenuhi hak-hak shalat dan tidak mengeluarkan zakat. Artinya ada banyak perbuatan yang menjadi sebab siksa kubur sehingga Rasulullah mengajarkan kepada kita perlunya memohon perlindungan dari siksa kubur di atas dalam setiap shalat sesudah tahiyyat dan sebelum salam. Betapapun ada banyak perbuatan yang menyebabkan siksa kubur, secara jelas disebutkan pula oleh Rasulullah bahwa ada hal-hal atau amalan tertentu yang menyebabkan seseorang terlindungi dari siksa kubur yang di antaranya mati syahid, 7 mati hari jum’at, 8 meninggal karena sakit perut,9 dan membaca surat al Mulk setiap malam.10 Dan termasuk amal pelindung dari siksa kubur adalah sedekah. Uqbah bin Amir meriwayatkan sabda Rasulullah :
45
“Sesungguhnya sedekah benar-benar bisa memadamkan panasnya kubur dari pemiliknya…”11 Mengomentari hadits ini, Abuya Prof. Dr. AsSayyid Muhammad al-Maliki menuliskan: [Maknanya bahwa sesungguhnya Allah menolak panas kubur dengan sedekah di mana hal itu terjadi sebelum hari Kiamat yang berarti ini menjadi dalil bahwa manfaat sedekah mencakup tiga alam; alam dunia, alam akhirat, dan alam barzakh.]12 Dalam hadits ini juga tidak ada penegasan bahwa sedekah yang berfungsi seperti tersebut harus dikeluarkan oleh orang yang bersangkutan, melainkan bagi pemilik sedekah yang artinya bisa memiliki hasil kerja sendiri atau hasil pemberian orang lain. Ini artinya hadits ini juga menjadi pendukung hadits-hadits lain yang mengajarkan agar seorang yang masih hidup rajin bersedekah dan menghadiahkan pahalanya untuk keluarga yang sudah terlebih dahulu meninggal dunia. [Seseorang datang dan bertanya kepada Nabi Muhammad : “Sesungguhnya ibu saya telah wafat. Dan saya meyakini bahwa andai saja bisa berbicara (masih hidup) maka beliau pasti bersedekah. Apakah beliau memperoleh pahala jika saya bersedekah untuknya?” Beliau bersabda: “Ya.”]13 [Ketika sang ibunda wafat, Saad bin Ubadah kebetulan sedang tidak berada di rumah. Ia lalu datang kepada Rasulullah dan bertanya: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibu meninggal saat sedang tidak di rumah. Apakah beliau mendapat manfaat bila saya bersedekah untuk beliau?” Rasulullah bersabda: “Ya.” Saad bin Ubadah lalu berkata: “Maka saksikanlah oleh engkau bahwa kebun kurma saya yang subur itu sebagai sedekah untuk ibuku.”]14 Pentingnya sedekah bagi kehidupan di alam barzakh dan perlunya seorang yang masih hidup berbakti kepada orang yang sudah meninggal dunia dengan bersedekah juga bisa kita ambil pelajaran dari pernyataan seorang tabiin Makkah bernama Thawus bin Kaisan:
46
“Sesungguhnya orang-orang yang meninggal diuji dalam kubur mereka selama tujuh hari sehingga mereka senang apabil ada makanan yang disedekahkan untuk mereka pada hari-hari itu.”15
1
Lihat at Tadzkirah hal 146 bab Qaulillah ta’ala: Yutsabbitullah alladziina bil qaul at tsaabit… 2 H.R. al-Bukhari no: 1378 Kitab al Jana’iz bab adzaabil qabri minal ghiibati wal bauli 3 Sangat mungkin lelaki lain ini adalah Abdullah bin Abbas seperti pada riwayat sebelumnya 4 H.R. Imam Ahmad dalam al Musnad no:20252 Musnad Abi Bakrah Nufai’ bin al Harits 5 H.R. an-Nasai (lihat al Yaum al Aakhir DR Umar Sulaiman al Asyqar hal 57-58 cet Maktabah Falah tahun 1406 H/1986 M) 6 H.R. al-Bukhari no:4234 Kitab al Maghazi 7 H.R. at-Turmudzi no:1661 Kitab Fadha’il al Jihadi bab (25) tsawabus syahid. H.R. Ibnu Majah no:2799 Kitab al Jihad bab fadhlisyahadah fi sabilillah 8 H.R. at-Turmudzi no:1074 Kitab al Jana’iz bab maa jaa’a fiiman maata yaumal jum’ah 9 H.R. at-Turmudzi no:1064 Kitab al Jana’iz bab (66) maa jaa’a fis syuhada’ man hum 10 H.R. at-Turmudzi no: 2890 Kitab Fadha’ilul Qur’an bab maa jaa’a fi fadhli suratil mulk 11 H.R. ath-Thabarani dalam al Mu’jam al Kabir musnad Uqbah bin Amir ra no:195 12 Lihat Khasha’ishul Ummah al Muhammadiyyah hal 155156 13 H.R. al-Bukhari no: 1388 14 H.R. al-Bukhari no:2756 Kitab al Washaya bab (15) idza qaala ardhii wa bustaani… 15 Lihat Majmaul Ahbab 02 hal 7 bab Thawus bin Kaisan
[KALEIDOSKOP]
Perang Ainun Jalut 3 September 1260 M
sumber: ringdikit.wordpress.com
Selesai membaca surat penuh pelecehan itu, Sultan Muzhaffar Syaifuddin Quthuz langsung menempeleng utusan Hulagu Khan itu. Bahkan kemudian membunuh mereka –mereka terbukti bertindak pula sebagai mata-mata— dan menggantung mayatnya di Bab Zuweila, salah satu pintu gerbang Qahira (Kairo). Tidak seperti sikap raja-raja negeri muslim lainnya yang lebih memilih bekerjasama dengan Mongol, Sultan Quthuz telah memutuskan untuk menghadapi serbuan tentara Mongol yang tak pernah kalah dalam perang sejak mereka menyapu Samarkand, membumi-hanguskan Baghdad, menaklukkan Aleppo, Damaskus, dan kini menduduki Ghaza (Palestina) yang berbatasan langsung dengan Mesir. Bagaimanapun, kini negeri Islam hanya tersisa Mesir, Madinah, dan Makkah. Sebagian dari pembesar istana sultan Mamluk merasa takut dan ingin menarik diri dari perang. Quthuz lalu mengumpulkan mereka dan berkata, “Wahai pemimpin kaum muslimin. Kalian diberi gaji dari Baitul Mal, sementara kamu tidak mau berperang. Siapa yang memilih berjihad, mari bersamaku. Siapa yang tidak mau berjihad, pulanglah ke rumah masing-masing. Allah akan mengawasi kalian. Sungguh dosa kaum muslimin yang dilecehkan kehormatannya akan ditanggung oleh orang-orang yang tidak ikut berjihad.” Kata-kata itu sungguh menampar. Terbukti akhirnya, mereka semua memilih ikut berjihad bersama Quthuz.
Profil tentara Mongol
“Dari Raja Di Raja di Timur dan Di Barat, Khan Yang Agung Kepada Qutuz si Mamluk yang lari dari pedang-pedang kami! Kamu seharusnya berpikir mengenai apa yang telah berlaku ke atas negara-negara yang lain dan menyerah kepada kami. Kamu telah mendapat kabar berita bagaimana kami telah menghancurkan kekhalifahan yang begitu besar... Kami telah menawan kawasan yang luas dan membunuh semua manusia dengan kejam. Kamu tidak akan terlepas dari kerakusan dan kekejaman tentara kami! Ke mana lagi kamu ingin lari? ... Hanya mereka yang merayu untuk perlindungan kami akan selamat ... Jika kamu melawan, maka pasti kamu akan menderita dan tersiksa dengan kehancuran yang dahsyat. Kami akan menghancurkan masjid-masjid kamu dan memperlihatkan kelemahan Tuhan kamu. Kemudian kami akan membunuh anak-anak kamu dan orang-orang tua di kalangan kamu. Kini, hanya kamulah satu-satunya musuh yang perlu kami hadapi.”
47
sumber: akhzaman.blogspot.com
Demikianlah, Sultan Syaifuddin Quthuz tidak bertahan di Mesir, melainkan dengan penuh keberanian membawa keluar pasukannya menyambut musuh di Ainun Jalut, suatu kawasan di dataran Esdrelon, dekat kota kuno Megido, Palestina Utara. Ainun Jalut berada sekitar 65 km dari Hittin, tempat peperangan besar Sultan Shalahuddin al-Ayyubi menggilas Posisi Ainun Jalut tentara Salib dan juga 60 km dari Yarmuk, tempat bersejarah kaum Muslimin Ain Jalut bagian utara, pasukan berkuda tentara dalam penaklukan Damaskus dan Mesir. Tak ayal, Quthuz yang sebelumnya bersembunyi di balik kedua tempat tersebut mengembalikan memori bukit-bukit, melakukan serangan balik dengan tentara Islam pada kemenangan mereka kekuatan penuh. sebelumnya. Ketika sayap kanan pasukan Islam kocarRuknuddin Baybars yang sebelumnya kacir, Quthuz lalu membuka topeng besinya dan berseberangan dengan Quthuz, kini bergabung berteriak “Wa Islaamah”. Ia pun turun ke medan dan bahkan diangkat menjadi panglima perang. perang dan menaikkan semangat tentara Islam Kekuatan kedua pasukan hampir sama, sekitar kembali. Kudanya sempat terbunuh oleh tentara 20.000 tentara. Pasukan Tartar Mongol dipimpin Mongol. Ia pun berperang dengan berjalan kaki oleh panglima Kitbuqa –Hulagu pulang ke hingga mendapatkan kuda bantuan. Tiongkok beserta ribuan pasukannya begitu Taktik ini menuai sukses besar, dengan mendengar Kaisar Mongke telah mangkat dan kemenangan di pihak Sultan Quthuz. Pasukan ada ancaman perebutan kekuasaan. Mongol pun mundur. Kitbuqa berhasil ditebas Malam itu, malam 25 Ramadhan 658 H batang lehernya oleh panglima Jamaludin (bertepatan 3 September 1260 M), pasukan Aqusy-Syams hingga kepala itu lepas dari Quthuz larut dalam tahajud dan memohon badannya. Sisa pasukan Mongol dikejar hingga pertolongan pada Allah agar pertempuran besok ke Bisan, 20 km jaraknya dari Ain Jalut, hingga menjadi penebus kematian jutaan umat Islam mereka tak bersisa. yang telah dibantai Mongol selama ini. Sejak mulai melancarkan gempuran ke arah Esoknya, Panglima Baybars menggunakan barat 43 tahun sebelumnya, inilah pertama taktik cerdik dengan memancing keluar pasukan kalinya Mongol dikalahkan dan tak pernah berkuda Mongol yang terkenal hebat ke arah kembali. Pertempuran ini membebaskan Muslembah sempit dengan pasukan kecil yang maju lim dari kebinasaan dan mematahkan anggapan lebih dulu satu bagian demi satu bagian–yang bahwa orang Mongol tak terkalahkan. dikira Mongol pasukan itu adalah pasukan inti Namun Sultan Quthuz menikmati dari Mamluk. Begitulah, pedang bertemu kemenangan ini hanya sebentar. Tak lebih 50 pedang, gendang dipalu bertambah kuat hari sejak kemenangan di Ainun Jalut, ia dibunuh memberikan arahan. Darah mula mengalir. Satu seterunya. Walhasil, beliau hanya sempat demi satu nyawa melayang. Walau pun begitu, memerintah Mesir 11 bulan lebih sejak diangkat, Baybars dengan bilangan tentara yang sedikit memukul mundur tentara Mongol, hingga mampu bertahan. Ketakutan mulai meresap kemudian terbunuh. Sejarawan menganggap masuk ke dalam diri tentara Mongol. Belum pernah Syaifuddin Quthuz sebagai pemimpin kaum mereka menghadapi kekuatan sedemikian. muslimin yang terpenting semenjak khalifah Pasukan Baybars pun akhirnya perlahan Umar bin Abdul ‘Azis. mundur. Tetapi ini hanyalah taktik. Saat pasukan Wallahu a’lam. Mongol yang mulai kelelahan terjebak di lembah Disarikan oleh Bahtiar HS dari berbagai sumber.
48
m.indotrading.com
www.dream.co.id
S
etelah lama menunggu Maya tidak keluar dari kamarnya setelah pulang sekolah, akhirnya mama masuk ke kamar Maya. Mama kaget sekali melihat Maya tengkurap memeluk bantal sambil menangis sesenggukan. Sementara itu, di meja belajarnya tampak uang berserakan dari kaleng tabungan Maya. “Maya kenapa sayang? Kok menangis? Dari tadi mama tunggu Maya. Mama sudah bikin nasi goreng untuk Dita sama es jeruk nipis,” ujar mama lembut sambil membelai Maya. Sesaat Maya diam, tapi kemudian menangis lagi. Mama pun kembali membelai rambutnya, “Atau gini saja, Maya makan dulu. Setelah makan, mama pingin dengar cerita Maya waktu di sekolah tadi. Okay?” Cukup lama juga mama menunggu Maya. Tapi akhirnya, Maya mau bangun juga, tanpa suara dan tetap sesenggukan. Tapi, mama bersyukur karena Maya mau makan nasi gorengnya. Pelan-pelan mama kembali tanya kepada Maya, “Bagaimana tadi di sekolah? Sekolahnya menyenangkan kan?”Maya tetap diam. “Mama yakin pasti menyenangkan,” kata Mama,“Tapi kenapa Maya menangis? Cerita dong sayang. Mama mau dengar nih.” Dengan tersendat Maya bercerita. “Tadi Bu Guru cerita tentang Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Ma. Mereka sangat beriman dan ikhlas berkurban. Maya juga ingin berkurban Ma. Tapi ...” Maya Terdiam sesaat. “Tapi kenapa sayang?” tanya Mama tak sabar. Maya menunduk, “Maafkan Maya Ma. Maya tadi membuka kaleng tabungan Maya. Maya ingin berkurban Ma. Tapi ...” Kembali Maya terdiam. “Tapi kenapa lagi?” kembali mama bertanya. “Uang Maya nggak cukup tuk beli kambing Ma. Tabungan Maya cuma 350.000,” tutur Maya. Mama tersenyum. Kembali mama membelai rambut Maya sambil berkata, “Subhanallah, mama senang sekali mendengar keinginan Maya ...” Belum selesai mama bicara tiba-tiba terdengar bel berbunyi diiringi suara ‘embeeek ... mbeeek’. Ya, di teras ada seorang bapak tua mengantarkan pesanan kambing papa. Pak Tua itu berkata, “Ini kambing untuk kurban atas nama Maya Putri Permata yang sudah dipesan oleh Bapak Anggah.” Mata Maya berbinar. Senyumnya pun merekah. Segera dia belari memeluk mama, “Alhamdulillah. Allah menjawab doa Maya Ma. Makasih ya Pa.” Mama pun berkata, “Alhamdulillah. Terima kasih sama papa ya sayang. Maya telpon papa dan bilang sama papa kalau kambingnya sudah datang.” Maya mengangguk dan segera mengangkat pesawat telepon. “ Terima kasih ya Allah, terima kasih ya Pa,” gumamnya lirih sambil menunggu papa menjawab telponnya.
49
JAWAB TELITI Jawaban DITULIS pada secarik kertas/ diketik dan cantumkan nama, alamat rumah, nama sekolah, kelas dan no telepon orang tua. Tempelkan KUPON JATI 9 pada kertas jawaban. Kertas jawaban dapat dikirim langsung atau melalui pos ke alamat berikut: Redaksi Majalah Al Haromain d.a. Kantor Lazis Al Haromain Jln. Ketintang Barat I/27 Surabaya Atau pindai (scan) kertas jawaban tersebut dan kirim melalui surel (surat elektronik)/email ke alamat berikut:
[email protected] Atau melalui Juru Himpun (Jupun)/ Koordinator Donatur. Jawaban diterima Redaksi selambatlambatnya tanggal 20 September 2015 Redaksi menetapkan 3 pemenang dalam Rubrik JATI (Jawab Teliti) ini. Keputusan redaksi tidak dapat diganggu-gugat. Pemenang akan diumumkan pada edisi Majalah Al Haromain bulan depan dan diberi suvenir menarik dari Redaksi Majalah AL HAROMAIN.
KUPON JATI 9 11-1435 9-2015
Temukan (secara mendatar dan menurun) dan tuliskan kembali 10 nama nabi dalam kotak huruf berikut.
Pengumuman: Sayang sekali pada Kuis Jati 8 yang lalu belum ada yang berhasil menjadi pemenang. Tapi jangan putus asa, ayo coba kirim lagi jawaban kalian untuk Kuis Jati 9 pada edisi ini. Jawaban Kuis JATI 8 (Agustus 2015): Jumlah Gajah=5; Jerapah=5; Kucing=5; Ayam=5
Redaksi menerima kiriman hasil karya ananda dari Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Karya merupakan hasil murni karya ananda sendiri. Karya dapat berupa gambar yang sudah diwarnai, puisi, cerpen dan cergam (yang bersifat edukatif-menghibur dan sesuai dengan ajaran Islam; tak lebih dari 1000 karakter). Karya yang dikirim ke Redaksi adalah · gambar atau naskah asli (bukan foto kopi atau hasil scan) Karya dikirim melalui pos kepada: Redaksi Majalah Al Haromain d.a. Kantor Lazis Al Haromain Jln. Ketintang Barat I/27 Surabaya
50
Karya yang sudah dikirim menjadi milik Redaksi. Karya yang memenuhi syarat akan dimuat dan diberi suvenir menarik dari Redaksi Majalah AL HAROMAIN.
51
52