Daftar Isi
DEWAN REDAKSI PENERBIT: SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA PEMIMPIN UMUM Kepala SLB Negeri 2 Yogyakarta Sri Muji Rahayu, M.Pd. PEMIMPIN REDAKSI Agus Winarto, S.Sn
LIPUTAN Gelar Seni Tunagrahita 2016 __ 02
RESEP Resep Cupcake Ceria __ 22
LAPORAN Kreasi dan Apresiasi GENTA __ 04 Outing Class SLB Negeri 2 Yogyakarta di Jogja Bay __ 06
PERNAK-PERNIK Sayang Dibuang... Jadikan Uang Kreasi Aksesori dari Kain Perca __ 23
PROFIL GURU Suwondo, S.Pd Guru SLB Negeri 2 Yogyakarta __ 08 Asih Werdani, S.Pd Pencipta Mars SLB Negeri 2 Yogyakarta __ 11
EDITOR Andriyatni,S.Pd Drs. Wahyu Widarto Layout Eko Arianto,S. Pd. T., M.Eng. ILUSTRATOR Nurull Hudha Bellina, S.Pd Agus Winarto, S.Sn. FOTOGRAFER Eko Arianto, S.Pd T.,M.Eng Wisnu Satria Ghautama, S.Pd. Jas., M.Pd. STAF REDAKSI Muh. Safi`i, S.Ag Sukarminingsih, S.Pd. Si Sunarminingsih, S.Pd Dra. Muyassaroh
ESEI Olah Rasa Dalam Seni Karawitan SLB Negeri 2 Yogyakarta __ 14 ARTIKEL Pola Pengasuhan Orangtua Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus __ 16 OPINI Pentingnya Kemampuan Mandi Bagi Anak Tunagrahita __ 18
BENDAHARA Dra. Nanik Hidayati ALAMAT REDAKSI JL. Panembahan Senopati 46 Yogyakarta Telp/Fax (0274) 374358 E-mail:
[email protected]
PENGETAHUAN Cara Mengasah Gergaji Tangan dengan Mengikir __ 20 PAPERCRAFT BUS SEKOLAH
DONGENG ANAK Petualangan Si Hitam __ 25 PUISI ARTIKEL Prestasi Naufal __ 28 Seks Edukasi Pada Anak Berkebutuhan Khusus __ 29 KESPRO ( LAPORAN) Siswa Siap Menghadapi Bencana dengan Repling __ 30 CERPEN Menulislah dan Jadilah Sang Juara __ 32 KOLOM ORANG TUA Tarbiyah Orangtua Untuk Anakku __ 35 Amanah Terbaik Buat Kami __ 37 RESENSI BUKU Sri Sultan HB IX Sebagai Patriot Dan Negarawan Sejati __ 39 SERUPA TAPI BEDA __ 40
Salam Redaksi Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menerbitkan majalah sekolah yang kedua. Tema yang diangkat dalam majalah ini adalah ekspresi seni. Sesuai dengan tema diatas majalah ini memuat kegiatan yang berhubungan dengan seni yang di lakukan oleh siswa, guru, karyawan dan orang tua Majalah ini diharapkan dapat meningkatkan budaya literasi dan menambah pengetahuan di kalangan siswa, orang tua, guru dan karyawan. . Tim redaksi mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi. Kritik dan saran yang membangun kami harapkan. Tim Redaksi
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
01
LIPUTAN
Gelar Seni TUNAGRAHITA 2016 oleh: Muh Safi’i, S.Ag SLB Negeri 2 Yogyakarta di akhir tahun 2016 menyelenggarakan Gelar Seni Tunagrahita (GENTA) 2016, kegiatan yang diselenggarakan pada 7 Desember 2016 berlangsung di Gedung Kotak Taman Pintar Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan karnaval dari kampus SLB Negeri 2 Yogyakarta menuju Gedung Kotak Taman Pintar Yogyakarta. Kegiatan karnaval ini melibatkan semua warga sekolah, baik murid, orang tua dan guru serta di dukung oleh SLB di Kota Yogyakarta dengan mengenakan pakaian adat dan menampilkan potensi keseniannya masing-masing. Karnaval diawali dengan group drum band “PELANGI YOGYA” SLB Negeri 2 Yogyakarta, kemudian disusul dari SLB N 1 Yogyakarta yang menampilkan angklung dan diakhiri dari SLB N 1 Bantul yang juga unjuk kebolehan dalam hal drum band di jalan raya.
Sri Muji Rahayu, M.Pd. Kepala Sekolah SLB Negeri 2 Yogyakarta
Karnaval dapat perhatian penuh dari pengguna jalan untuk melihat kemampuan anak-anak berkebutuhan khusus. Kepala Dinas Dikpora DIY yang diwakili oleh Kepala Seksi PLB Dinas Dikpora DIY Drs. Purwadi, S.Pd., menyampaikan bangga sekali adanya kegiatan pentas di Taman Pintar ini, anak-anak saya difasilitasi oleh Taman Pintar Yogyakarta. Anak-anak kita kalau di sekolah banyak teman, akan tetapi kalau di rumah tidak titerima atau tidak banyak temannya. Saya menghaturkan teriaksih karena anak-anak- kami diterima dan difasilitasi oleh taman pintar. Kepala Sekolah SLB N 2 Yogyakarta, Sri Muji Rahayu, M.Pd. menyampaikan bahwa tujuan dari diselenggarakan Gelar Seni Tunagrahita (GENTA) 2016 ini adalah Meningkatkan dan mengembangkan kreatifitas di bidang seni warga sekolah, serta memberi apresiasi kepada warga sekolah dalam hal berkesenian. Sedangkan tema dari kegitan ini adalah “Membangun masa depan warga sekolah yang kreatif, inovatif, dan berbudaya”. Lebih lanjut bu Yayuk, panggilan akrab dari Kepala Sekolah SLB N 2 Yogyakarta menyampaikan bahwa bentuk Gelar Seni ini berupa Pentas seni tari, macapat, seni drama Guru, Band Siswa, seni Ansamble Karaoke, angklung dan pameran karya siswa. Dikpora DIY as Din B PL i ks Kegiatan ini mendapatkan Se la pa Purwadi, S.Pd Ke
02
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
sambutan yang luar biasa dari berbagai pihak, terutama dari pihak Taman Pintar Yogyakarta, karena kegiatan ini dijadikan satu dengan rangkaian kegiatan ulang tahun Taman Pintar Yogyakarta yang ke 8 yang jatuh 16 Desember 2016. Kepala Kantor Pengelola Taman Pintar Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono mengatakan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus tidak perlu dikasihani, tetapi perlu diberi kesempatan untuk berkreasi agar bisa tampil bersama anak-anak yang lain. Kami mengapresiasi dari SLB Negeri 2 Yogyakarta yang telah membuat gagasan untuk mengadakan pentas seni anak-
Agus Arif Nugroho, S.Stp. siswa SLB2 Yk dom Camat Gon anan berfoto bersama
anak berkebutuhan khusus di Taman Pintar Yogyakarta. Camat Kecamatan Gondomanan, Agus Arif Nugroho, S.Stp. menyampaikan: sungguh luar biasa Gelar Seni Tunagrahita (GENTA) 2016. “Saya tidak menyangka kegiatan ini begitu meriah dan heboh. Acaranya padat, dan berkualitas. Acara yang diselenggarakan sekelas balai kota. Saya bangga dan bahagia melihat Gelar Seni Tunagrahita (GENTA) 2016 dari SLB Negeri 2 Yogyakarta ini sukses, semoga tahun depan ada lagi dan lebih sukses lagi, demikian kata Agus Arif Nugroho, S.Stp. Kepala SLB Tunas Kasih Bantul, Astuti Herawati, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan Gelar Seni Tunagrahita (GENTA) 2016 ini tampak meriah dan gempita oleh tepuk tangan serta tawa menandakan bahwa
Yuni Kepala Taman pin anto Dwi Sutono tar bersama Ibu Ke pala Sekolah
semua yang hadir merasa bahagia. Orang tua yang hadirpun dapat berbagi cerita dengan orang tua yang lain, terlebih apabila anaknya tampil. “Para tamu tampak terharu dan tersentuh saat melihat seorang ibu dan anaknya menari ilir-ilir, dimana mereka berdua dengan penuh bangga dan yakin serta percaya diri tampil dipanggung”, demikian kata Astuti Herawati, M.Pd. Acara yang dihadiri 350an orang ini juga dilaksanakan peluncuruan majalah SLB Negeri 2 Yogyakarta yang diberi nama GITA. Kegiatan pentas diakhiri dengan pentas sandiwara dengan lakon Joko Kendhil. Para pemainnya terdiri dari guru karyawan dan siswa SLB Negeri 2 Yogyakarta dengan pengiring musik gamelan dari siswa siswi SMKI Yogyakarta. Muh Safii (Guru SLB Negeri 2 Yogyakarta)
Peluncuran Majalah GITA
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
03
LAPORAN
Kreasi dan Apresiasi GENTA oleh: F.A. Catur Setya Novemanto, S.Pd (Guru SLB Negeri 2 Yogyakarta)
M
anusia pada dasarnya memiliki akal pikiran, emosi, nafsu dan kemampuan membuat sesuatu. Kemampuan membuat sesuatu untuk bisa dilihat bahkan dinikmati oleh orang lain sebagai bentuk upaya ekspresi emosi dan pikiran manusia. Hasil yang didapatkan dari ekspresi sering kita sebut sebagai sebuah karya seni manusia, yang dapat dinikmati oleh orang lain. Namun tidak semua orang dapat menikmati hasil dari ekpresi emosi dan pikiran sesorang. Seperti halnya anak-anak berkebutuhan khusus, mereka juga memerlukan latihan terus menerus untuk dapat mengolah pikiran dan emosi sehingga mereka dapat menikmati buah dari ekspresi emosi dan pikiran manusia. Usaha tersebut dapat dilakukan sedini mungkin agar anak-anak berkebutuhan khusus dapat mengekspresikan apa yang ada di dalam pikiran mereka dan menyalurkan perasaan mereka melalui sebuah karya seni yang dapat dinikmati oleh orang lain secara umum. Karya seni dapat kita pahami sebagai hasil buah pikiran imajinasi manusia yang memiliki unsur keindahan bagi para penikmatnya. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, seni diartikan sesuatu hal yang halus, kecil, tipis dan enak untuk didengar, mungil dan elok serta kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi. Pemahaman akan karya seni merupakan keterampilan yang diperoleh dari hasil belajar serta pengamatan yang menghasilkan keindahan yang dapat dinikmati oleh orang lain. Di dalam
04
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
kehidupan manusia secara umum karya seni dapat dimanfaatkan dan sekaligus sebagai mata pencaharian bagi kehidupannya, akan tetapi disisi lain karya seni bukan sebagai mata pencaharian namun lebih merupakan sebuah pertunjukkan yang dinikmati oleh
semua orang tanpa memperhitungkan keuntungan yang didapatkan, akan tetapi kepuasan hati yang diutamakan. Proses belajar dan pengamatan untuk mengahasilkan karya seni tersebut dapat dilakukan mulai dari kehidupan keluarga hingga di sekolah sebagai lembaga pendidikan. Hal ini juga dilakukan oleh SLB N 2 Yogyakarta, dalam melatih para peserta didik dalam mengembangkan bakat kesenian mereka. Proses tersebut membutuhkan jangka waktu yang panjang, karena mereka merupakan peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus. Mereka perlu pendampingan terus menerus agar dapat mengahasilkan karya
seni yang dapat dinikmati oleh semua orang. Dalam proses tersebut SLB N 2 Yogyakarta juga memberikan apresiasi terhadap hasil karya seni tersebut, karena pada tanggal 7 Desember 2016 SLB N 2 Yogyakarta mengadakan perhelatan akbar dengan melaunching GENTA. GENTA sebagai sebuah apresiasi yang besar bagi peserta didik dan acara tersebut sangatlah spektakuler karena perhelatan tersebut didukung oleh kecamatan setempat beserta SLB se-kota Yogyakarta. Kegiatan yang bertempat di Taman Pintar dengan prosesi awalnya perarakan siswa-siswi SLB dengan musik drumband dari SLB N 2 Yogyakarta hingga Taman Pintar, sangat menarik animo bagi masyrakat sekitar. Masyarakat menyaksikan sepanjang jalan bagaimana siswa tunagrahita mampu bermain musik dengan sangat cantiknya. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar masyarakat selama ini belum mempercayai dan belum memberikan kesempatan bagi siswa tunagrahita untuk berkreasi. Sudah saatnya masyarakat harus menyadari dan mengakui keberadaan anak tunagrahita. Anak tunagrahita yang dengan kekhususannya harus diberikan kesempatan bukan hanya untuk dikasihani. Anak tunagrahita dapat berkreasi. Wujud nyata kreasi yang ada di SLB N 2 Yogyakarta adalah dalam bidang seni. Seni mempunyai estetikanya sendiri. Penilaian dari seni itu tergantung pada penikmat. Hal ini tentu saja menjadi kesempatan yang luar biasa bagi anak tunagrahita untuk berkreasi. Melalui berbagai karya seni tersebut siswa di SLB N 2 Yogayakarta semakin belajar untuk percaya diri dan mandiri dalam menghadapi situasi di sekitarnya. Karya seni yang diajarkan di SLB N 2 meliputi seni tari, seni musik bahkan melalui musik drumband. Adanya kesenian yang diajarkan di sekolah secara langsung menjadikan anak-anak tunagrahita terbiasa untuk tampil di depan orang lain, sehingga mental mereka juga terasah. Hasil kreasi dari anak tunagrahita tidak bisa lepas dari pendampingan keluarga dan guru di sekolah. Guru memberikan peranan yang sangat
penting untuk membangun hasil kreasi anak, karena dengan adanya pendampingan dari guru siswa semakin berani untuk menampilkan hasil kreasi seninya. Begitu pula peranan orang tua untuk dapat mendukung anak dalam proses membangun semangat siswa berkreasi, tanpa dukungan dari orang tua tentu apa yang dilakukan oleh guru di sekolah akan menjadi sia-sia. Pembiasaan untuk tampil di depan orang lain sebenarnya dimulai dari keluarga dan sekolah menjadi penerus usaha orang tua dalam mendapingi siswa. Kreasi sangat lekat dengan pemberian apresiasi. Sebuah apresiasi biasanya diwujudkan dalam bentuk uang, sertifikat atau piagam. Tetapi jika kita menyadari apreasiasi dalam bentuk uang dapat habis, sertifikat atau piagam dapat usang dimakan waktu. Sehingga apresiasi yang istimewa adalah dengan memberikan wadah dan kesempatan untuk mengembangkan diri bahkan menemukan potensi yang dimiliki. Dan GENTA menjawab tantangan itu. Genta memberikan ruang dan kesempatan bagi tunagrahita untuk berkreasi. SLB N 2 Yogyakarta dengan segala daya dan upaya mewujudkan apresiasi setinggitingginya bagi anak tunagrahita dengan GELAR SENI TUNAGRAHITA. Bukan hanya dari segi materi namun juga mengangkat siswa-siswi tunagrahita menjadi siswa yang mandiri dan berani. Hal ini akan dibawa mereka hingga mereka menjadi dewasa.
F.A Catur Setya Novemanto S.Pd (Guru
SLB Negeri 2 Yogyakarta
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
05
LAPORAN
Outing Class SLB Negeri 2 Yogyakarta DI JOGJA BAY
Tmerencanakan dan mereview kegiatan ahun ajaran baru,
dimulai. Saatnya
pembelajaran yang akan dilaksanakan ditahun ajaran baru. Salah satu kegiatan awal Semester II Tahun Pelajaran 2016-2017 adalah Outing Class di Jogja Bay Waterpark Yo g y a k a r t a . Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2017 pada hari Rabu. Diikuti oleh semua siswa dan wali siswa, bapak ibu guru dan karyawan dan karyawati SLB Negeri 2 Yogyakarta. Kepala Sekolah SLB Negeri 2 Yo g y a k a r t a menyampaikan tujuan diadakannya outing Class kali ini di Jogja Bay Waterpark supaya anak-anak dapat merasakan wisata air terbesar di Indonesia, terbaru dan tercanggih. Juga menanamkan jiwa kebersamaan pada seluruh siswa, wali siswa, guru dan karyawan SLB N 2 Yogyakarta. Dengan kegiatan Outing
06
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
oleh: Dra. Nanik Hidayati (Guru SLB Negeri 2 Yogyakarta)
Class ini siswa diajak untuk mengunjungi berbagai tempat yang berbeda sehingga memberi pengalaman kepada
siswa untuk bersosialisasi dengan dunia luar terutama di luar sekolah. Di samping itu tujuan outing class bertujuan juga untuk memecah kejenuhan siswa, beragam wahana permainan yang disuguhkan mampu menyegarkan kembali rutinitas yang dilakukan oleh siswa, yang memungkinkan
siswa mengalami kejenuhan dan kepenatan di sekolah. Dengan adanya program outing class ini dapat menyalurkan kejenuhan siswa kepada hal-hal yang positif. Jogja Bay Waterpark terletak di Maguwoharjo Sleman Yogyakarta persis berada di sebelah stadion Maguwoharjo . Perjalanan menggunakan bis sebanyak 7 bis, berangkat dari sekolah pukul 08.30 WIB. Perjalanan ke Jogja Bay ditempuh 45 menit. Sampai di lokasi anak-anak berkumpul di depan Jogja Bay . Dari informasi yang ada,arena wisata Jogya Bay baru dibuka pukul 10.00 WIB., sehingga dengan lokasi yang sangat luas kami bisa berfoto ria di halaman dan taman masuk Jogya Bay. Sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan untuk anak anak SLB
Negeri 2 Yogyakarta. Di Waterpark Jogja Bay ini, sekitar 19 wahana dapat menghibur pengunjung dengan berbagai permainan air. Anak-anak dan wali murid bebas bermain di air dengan menyisir sungai, bermain seluncur, bermain di kolam besar dengan sapuan ombak tsunami yang bisa datang sewaktu-waktu, dan banyak lagi permainan yang dapat membuat anakanak bergembira dan berpetualang dengan sepuas-puasnya. Sesuai dengan jadwal kegiatan, pukul 12. 00 semua berkumpul di tempat yang telah ditentukan.Pukul 12.30 rombongan SLB Negeri 2 Yogyakarta kembali ke sekolah dengan beriring-iringan naik bis. Kami merasa menikmati petualangan outing class. Kami merasa bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk membahagiakan anakanak, dan semoga rutinitas pembelajaran outing class akan berlanjut dengan tempat yang berbeda dan menjadikan pengalaman tak terlupakan untuk anak- anak SLB Negeri 2 pada khususnya dan keluarga besar SLB Negeri 2 Yogyakarta pada umumnya.
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
07
PROFIL GURU
Suwondo,S.Pd GURU SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA
08
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
B
erperawakan subur dan kebapakan, itulah kesan yang tertangkap bila bertemu dengan Bapak Suwondo, Guru SLB Negeri 2 Yogyakarta yang serba bisa ini. Suami dari Ibu Dra. Endang Sri Purwati yang juga seorang pendidik dan Kepala Sekolah salah satu SMK di Sleman ini dulunya merupakan salah satu guru pembimbing khusus di SD Terpadu Tamansari pada tahun 1986. Bapak dari 3 orang putra yaitu Wiga Wiyadha Sutra, Widya Parama Sutra dan Wiyartha Ardi Sutra ini mempunyai hobby bermain musik dan membuat pernak pernik unik dari kayu maupun dari gerabah. Hobbynya tersebut ternyata menjadi salah satu bakat yang dikembangkan di SLB Negeri 2 Yogyakarta. Beliau membimbing siswa siswi dalam mengembangkan bakatnya dalam bermusik seperti menyanyi, bermain gitar dan keyboard. Ada kebanggaan dan kepuasan tersendiri saat siswa yang dibimbingnya bisa mengikuti instruksi yang diberikan apalagi mampu mengembangkan bakat yang dimilikinya dan bisa tampil di depan khalayak umum. Bahkan siswa yang dibimbing beliau sudah pernah tampil di TVRI Yogyakarta dan RRI Pro 2 Yogyakarta. Selain bakat bermusik, bakat beliau yang lain adalah kemahiran beliau dalam menggambar dan
membuat pernak-pernik. Salah satu karya beliau adalah pagar sekolah yang terbuat dari papan yang sudah digambar dan diukir dengan cantik. Bahkan gambar tersebut bisa digunakan untuk pembelajaraan siswa karena gambar yang dibuat sangat bermakna dan ada di kehidupan siswa sehari-hari. Selain pagar sekolah karya beliau yang lain adalah Gapura Kraton yang digunakan dalam pementasan drama. Ternyata selain bakat bermain musik dan membuat pernak pernik ada bakat lain yang tersembunyi yaitu bermain drama. Hal ini terlihat saat pementasan drama sekolah di Taman Pintar pada tanggal 07 Desember 2016. Sebagai pemeran utama Joko Kendil, penampilan beliau ternyata mampu menghibur para penonton. Pentas yang bertajuk Gebyar Tunagrahita (Genta) SLB Negeri 2 Yogyakarta ini juga sukses dalam kemampuan beliau sebagai ketua panitianya yang bisa berkoordinasi dengan apik bersama semua panitia maupun pejabat dan masyarakat sekitar. Pengabdian sebagai guru di dunia PLB (pendidikan Luar Biasa) pertama kali menjadi guru Wiyata Bakti SD Pergiwatu Wetan Sri Kayangan Sentolo saat itu mendapat SK dari Balitbang Dikbud selama setengah tahun. Kemudian mengajar di SD
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
09
Terpadu Tamansari dari tahun 1986 sampai dengan tahun 1996. Selama kurun waktu tersebut beliau mempunyai pengalaman mengajar di beberapa tempat diantaranya yaitu SD Ketanggungan, SD Tamansari 2, SD Muhammadiyah Wirobrajan 3, SMP Negeri 11 Yogyakarta, SMP PGRI, SMA Negeri 7 Yogyakarta dan SMA Pembangunan Yogyakarta. Maka tak heran pengalaman beliau dalam membimbing siswa berkebutuhan khusus sangat banyak. Guru lulusan SGPLB jurusan Tunanetra tahun 1981 ini menuturkan bahwa mengajar siswa berkebutuhan khusus merupakan citacita beliau. Beliau merasa ada kepuasan tersendiri mengajar siswa berkebutuhan khusus. Beliau merasa tertantang untuk bisa mendampingi dan memberi bimbingan bagi mereka agar bisa hidup mandiri tanpa tergantung bantuan orang lain. Ditengah-tengah kewajibannya menjalankan tugas sebagai guru, pria kelahiran Bantul ini mampu menyelesaikan S1 Jurusan Pendidikan Luar Biasa di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2000. Tidak ada kata tua untuk belajar dan menuntut ilmu kata beliau. Sehingga secara mandiri beliau menyelesaikan studinya dengan lancar. Bapak yang di bulan Oktober tahun 2017 ini akan purna tugas berharap kepada rekan-rekan guru PLB agar lebih ikhlas dalam membimbing siswanya. Berikanlah apa yang kita punya kepada mereka sehingga mereka bisa mandiri dengan ilmu yang kita berikan. Bagi orang tua harus ikhlas dan sabar dalam mendidik putra-putrinya yang berkebutuhan khusus. In Shaa Allah surga akan mengganti keikhlasan yang telah kita berikan.
10
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
Selama purna tugas nanti beliau sudah menyiapkan diri dengan menyalurkan bakatnya dalam membuat pernak-pernik. Beliau akan membuka wirausaha kriya kayu. Lingkungan rumah yang mendukung juga menjadi salah satu
dorongan semangat beliau dalam membuka usaha ini. Beliau tinggal di daerah Kasongan Bantul salah satu pusat sentra kerajinan gerabah dan pernak pernik yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kiranya selama kurang lebih 31 tahun berkecimpung dalam membimbing anak berkebutuhan khusus masih banyak kekurangannya. Namun rentang waktu yang tinggal beberapa bulan lagi dalam pengabdian ini, beliau akan memberikan yang terbaik bagi anak didiknya. Meskipun beliau nantinya sudah purna tugas, beliau senantiasa siap apabila dibutuhkan dalam membantu mengembangkan bakat anakanak berkebutuhan khusus. (Sukarminingsih,S.Pd.Si, guru SLB N 2 Yogyakarta, April 2017)
PROFIL GURU
Asih Werdani, S.Pd PENCIPTA MARS SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
11
C
antik, tenang, dan ramah, kesan yang muncul bila bertemu dengan guru yang akrab dipanggil Bu Asih. Bu Asih mengajar di Sekolah Luar Biasa(SLB) mulai tahun 2011. Asih merasa sangat senang bisa mengajar anak-anak istimewa. “Setidaknya bisa berbagi ketrampilan yang saya miliki. Saya merasa bangga pada anakanak karena dengan segala keterbatasannya bisa menampilkan ketrampilan bermain musik.” Apakah sering merasa duka mengajar Anak-Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)? Jawabnya dengan senyum ,” Tidak a d a rasa duka mengajar A B K
karena saya menikmati dan merasa tertantang untuk lebih sabar dan selalu lebih bersyukur untuk semua nikmat yang telah diberikan Alloh.”Bu Asih juga mengajar ekstra kurikuler seni musik di beberapa SLB.
Pencipta Mars SLB Negeri 2 Yogyakarta ini menyukai musik sejak kecil. Darah seni memang mengalir pada dirinya. Semua keluarganya seniman. Kebetulan menikah juga dengan seniman seni. Drs. Gempur Irianto guru Sekolah Menengah Musik (SMM) di Yogyakarta. Ibu dari Estri Aulia, S.Pd , Putri Amalia, dan Putra Dharmawan, banyak menciptakan lagu. Asih juga menciptakan lagu untuk beberapa sekolah dan mendapat penghargaan, “TOP SCHOOL
12
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
MARCH AND KIDS SONG COMPOSITION” pada 2004. Bagi keluarga SLB Negeri 2 Yogyakarta, Asih merupakan sosok yang selalu dikenang karena jasanya menggubah Mars SLB. Ibu Guru yang suka bakso ini menghabiskan masa kecil di Jakarta. Asih kecil masuk Sekolah Dasar Negeri Tegal Parang 03 Pagi Jakarta. Lanjut Sekolah Menengah Pertama (SMP) 141 Jakarta. Selepas SMP hijrah ke kota gudeg. Di kota gudeg menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta. Sarjana diperoleh dari Universitas PGRI Yo g y a k a r t a jurusan Bimbingan Konseling (BK).
Hari libur Asih gunakan u n t u k menyalurkan hobby bersepeda. “Putar-putar lihat sawah di pagi hari sega dan sehat.” demikian ungkapnya dengan tersenyum. Di sela kesibukan mengajar Asih masih menyempatkan waktu untuk bercanda dengan cucu pertama Irfan Huskic. Asih bersama keluarga tinggal di Wirobrajan ini memiliki motto “Mulailah sebuah perubahan dari hal yang kecil, karena perubahan tidak mungkin terjadi jika kita menyepelekan hal-hal kecil.” Muyassaroh (Guru SLB Negeri 2 Yogyakarta)
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
13
E S E I
Olah Rasa Dalam Seni Karawitan
SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA
Oleh: Sunarminingsih, S.Pd
K
arawitan di kenal sejak jaman Kalingga, pada jaman syailendra. tentu saja peralatannya masih sangat sederhana. Intonasi masih sederhana. Alat musik itu dinamakan gamelan slendro, dalam satu oktaf di bagi 5 nada yaitu 1 2 3 5 6. Pada jaman majapahit, seni karawitan telah berkembang dengan baik, walaupun peralatan masih sederhana. Gamelan yang berlarat slendro telah di kembangkan dengan gamelan laras pelog dalam satu oktaf yang terbagi 7 nada yaitu 1 2 3 4 5 6 7. Pada jaman Mataram dua jenis gamelan yang masih sangat sederhana tersebut di lengkapi dengan alat (ricikan) baru sebagai penunjangnya, sehingga ricikan lebih banyak dan lengkap seperti yang ada sekarang ini. Pada jaman Mataram ini dua jenis gamelan tersebut ( Pelog dan Slendro), disatukan menjadi satu satuan musik yang saling berkaitan dan saling melengkapi Karawitan berasal dari bahasa jawa rawit berarti rumit, berbelit – belit, tetapi rawit juga berarti halus, indah-indah. Sedangkan kata ngrawit berarti suatu karya seni yang memiliki sifat-sifat yang halus, rumit, dan indah Kata jawa karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang bersistem nada nondiatonis ( dalam laras slendro dan pelog ) yang garapangarapannya menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, pathet dan aturan garap yang tampak nyata dalam sajian gending, baik itu yang berbentuk sajian instrumentalia, vokalia dan campuran yang indah didengar. mengandung nilai-nilai histories dan filsofis bagi bangsa Indonesia, maupun asesoris lainnya. Di SLB Negeri 2 yogyakarta untuk melestarikan musik jawa terutama karawitan, setiap hari
14
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
senin siang sehabis mengajar para guru dan karyawan selalu menyempatkan diri untuk belajar karawitan. Di SLB negeri 2 Yogyakarta mempunyai seperangkat gamelan yang berlaras slendro dan pelog, di bawah pelatih Drs.Ngadirin. Adapun lagu yang di pelajari yaitu ladrang Pariwisata, ladrang Manyar Sewu, ladrang slamet,
gansaran Ganjur, sholawat Badar. Dalam mempelajari seni karawitan di butuhkan ketekunan dan kesabaran, rasa cinta dan rasa bangga terhadap seni karawitan. Ketekunan dan kesabaran dalam berlatih dan mempelajari setiap lagu dalam karawitan di lakukan dengan sabar walaupun kadang dalam latihan menabuh gamelan sering dilakukan berulang-ulang. Dalam
belajar seni karawitan dibutuhkan rasa cinta untuk mempelajarinya,rasa rindu untuk menabuhnya dan rasa handarbeni merasa ikut memiliki tanggungjawab melestarikan salah satu budaya jawa ini. Dan memiliki rasa bangga dapat menabuh alat musik gamelan yang mempunyai nilai sejarah yang luar biasa. Dalam menabuh musik karawitan setiap penabuh saling berkaitan antara penabuh yang satu dengan lainnya, kalau salah satu musik dalam karawitan itu tidak di tabuh akan terasa hambar terdengar suaranya, setiap penabuh harus bisa mengendalikan emosi dan bekerja sama, misalnya seorang pemain kendang (pengendang), karena perannya sebagai pemimpin maka ia harus selalu ingat dengan para pendukungnya (pemangku lagu/ pendukung irama). Ia tidak boleh seenaknya membuat tempo sehingga pemain lain “kelabakan” tidak bisa mengikuti irama kendangnya. Setiap pemain harus bersabar menunggu giliran Misalnya pemukul gong; gong pasti dipukul lebih lambat dibanding dengan yang lainnya, tapi pukulan gong selalu ditunggu, dan jika salah pasti juga akan mendapat kritikan seperti lainnya. Demikian halnya dengan para pendukung seperti saron, demung kenong, bonang Dengan kata lain, bermain musik gamelan mendidik orang untuk bisa mengelola emosi dan mengendalikan diri. Dalam menabuh musik gamelan akan tercipta olah rasa yang dalam yang akan terwujud jiwa yang tidak emosional, tidak sombong, saling menghargai dan mlengkapi. Gamelan dapat digunakan untuk mendidik rasa keindahan seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam
dunia karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan. Semua itu karena jiwa seseorang menjadi sehalus gendhinggendhing (Trimanto, 1984) , sehingga setelah usai menabuh rasa bahagia bisa di rasakan oleh personal maupun kelompok penabuh karawitan Bagi masyarakat Jawa, perangkat gamelan dalam seni karawitan mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial, moral dan spiritual. Sebagai bangsa yang memiliki kultur budaya jawa, kita harus bangga memiliki alat kesenian tradisional gamelan. Keagungan gamelan sudah jelas ada. Duniapun mengakui bahwa gamelan adalah alat musik tradisional timur yang dapat mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Di dalam suasana bagaimanapun suara gamelan mendapat tempat di hati masyarakat.
Suasana saat latihan setiap hari senin
saat pentas peringatan hari Kartini
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
15
ARTIKEL
Pola Pengasuhan
Orangtua Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus Oleh : Saifullah Binasroni Konsultan Psikolog SLB Negeri 2 Yogyakarta
1. Bagaimana pola pengasuhan orang tua terhadap anak ABK? Kunci pertama dari pola asuh yang baik untuk anak ABK yaitu selalu menekankan proses penerimaan di awal sangat perlu diperhatikan oleh para ortu. Sikap penerimaan ini akan menjadi pengantar bagi sang ibu untuk memberikan penanganan optimal dan memahami tumbuh kembang anak ABK-nya. Pola asuh yang perlu diterapkan sebenarnya tidak jauh beda dengan yang biasanya dilakukan para ibu dengan anak normal. Sang ibu hendaknya tetap menumbuhkan dan memperlihatkan sikap dan sifat berkasih sayang kepada anak-anaknya. Pada dasarnya, anak yang lahir itu adalah fitrah. Salah satu fitrah yang telah Tuhan berikan adalah rahman dan rahim, adanya sifat kasih sayang dalam diri masing-masing manusia. Jadi, jika orangtuanya bersikap lemah lembut, maka sang anak juga akan merasa nyaman. Sebaliknya, jika sang ibu melenceng dari fitrahnya, maka anak juga akan ikut melenceng. Keterlibatan ortu secara full time sangat dibutuhkan, hal ini sangat berguna untuk mencatat setiap inchi perubahan anak baik itu perilaku, verbal dan kognitifnya dengan terjun langsung sebagaimana observer dan assessor. Dalam istilah psikologi ada salah satu cara observasi yaitu dengan menggunakan teknik diary recorded. Jadi, tiap fase tumbuh kembang dan perilaku anak dicatat semua dengan detil dalam diary tersebut. Ketika sang ibu/ortu sedang bepergian tanpa membawa anak, anak tersebut hendaknya
16
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
dititipin ke orang terdekat sembari nitipin diary tersebut untuk tetap diisi setiap harinya. Bila perlu, didokumentasikan dengan foto atau video malah lebih baik. Jadi, ketika ortu lagi pergi, mereka setidaknya tidak terlalu cemas karena akan tetap mengetahui proses perkembangan anaknya dari bukti rekaman atau diary itu. Kemudian tetap rajin untuk membawa anak konsultasi ke dokter/ psikiater atau psikolog untuk tahu perkembangan fisik serta psikisnya. 2. Bagaimana pendidikan yang baik untuk membesarkan ABK agar dapat survive di tengah masyarakat dengan pribadi yang baik pula? Dalam dunia pendidikan ABK punya wadah dan fasilitas tersendiri. Sekarang sudah banyak sekolah inklusi atau SLB khusus untuk anak ABK. Untuk fungsi kognitif sendiri, ada memang anak yang kognitifnya tidak bisa berkembang dengan pesat atau signifikan. Apabila mereka disekolahkan di sekolah umum, kadang susah untuk beradaptasi dengan tugas-tugas murid normal. Kecepatan dan ketepatan ABK dalam berhitung misalkan tidak secepat dan sebaik anak normal. Mereka khususnya yang mengalami gangguan belajar lebih butuh waktu banyak untuk mengajarinnya. Harus step by step karena mereka yang nggak mudah untuk fokus. Harus pelan-pelan dan sabar.
Tips mendidik dan membesarkan anak berkebutuhan khusus yang dapat dijadikan pertimbangan oleh para orangtua
A.
Tunjukanlah rasa kasih sayang
B.
Pupuk rasa percaya diri anak
C.
Gali potensi yang dimiliki
D.
Beri kesempatan pada anak untuk melakukan kegiatan bermanfaat
E.
Jangan pernah membedakannya dengan saudara yang lain
Setiap anak yang terlahir ke dunia tanpa terkecuali pasti ingin merasakan sebuah kasih sayang dari orangtua mereka. Tidak hanya sekedar melalui perbuatan saja, akan tetapi seorang anak pasti juga ingin mendengarkan sebuah kata-kata atau ungkapan bahwa ayah dan ibu mereka benar-benar menyayangi dan mencintainya. Jika anak berkebutuhan khusus sudah mendengar atau menerima sentuhan kasih sejak usia dini dari orangtuanya maka ketika usianya sudah beranjak dewasa maka anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas tidak kan mengalami krisis percaya diri. Ia tetap akan mudah bergaul dengan banyak orang dan menerima kekurangan yang ada pada dirinya.
Anda sebagai orangtua dan keluarga dekat dapat memupuk rasa percaya diri pada anak dengan cara menghormati apa yang menjadi kekurangan si anak. Hal ini akan membuat buah hati Anda tidak merasa minder dan malu, tetapi justru lebih percaya diri dengan kondisi dalam dirinya.
Meskipun dengan kekurangan dan segala keterbatasannya, tidak menutup kemungkinan seorang anak berkebutuhan khusus memiliki potensi yang bisa dikembangkan dan berpengaruh terhadap masa depannya nanti. Cobalah untuk selalu memperhatikan segala aktivitas yang sering dilakukan oleh buah hati Anda dan minatnya pada sesuatu. Hal ini tentu saja bisa menjadi petunjuk yang bagus bagi Anda selaku orang tua dalam menggali potensi pada anak. Banyak anak yang mempunyai keterbatasan fisik atau non fisik, tetapi mereka mempunyai prestasi yang membanggakan seperti halnya anak normal.
Banyak sekali kegiatan bermanfaat yang dapat dilakukan anak sesuai dengan kemampuan dan juga minatnya, misalnya saja membaca, membuat kerajinan tangan, berkebun, kegiatan sosial, olahraga dan masih banyak lagi lainnya. Dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat tersebut, harapan orang tua adalah anak akan menemukan banyak aktivitas menyenangkan bagi dirinya sendiri atau justru bermanfaat juga untuk orang lain. Hal ini juga akan membuat anak berkebutuhan khusus belajar menghargai dirinya sendiri.
Perlakukan setiap anak dengan sama dan seadil-adilnya tanpa membedakan dengan saudaranya yang lain meskipun salah satu anak Anda adalah anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas dengan kekurangannya. Berikan kasih sayang, perhatian dan perlakuan yang sama dengan anak lain yang terlahir normal dan jangan pernah sekalipun menganggap remeh anak disabilitas karena bisa merusak harga diri dan juga mental anak.
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
17
OPINI
Pentingnya Kemampuan Mandi BAGI ANAK TUNAGRAHITA
Oleh : Dra. Muyassaroh (Guru SLB Negeri 2 Yogyakarta)
M
andi badan menjadi segar. Ungkapan ini sering kita dengar. Namun bukan hal mudah untuk membiasakan anak rajin mandi. Kesabaran dan ketelatenan orangtua sangat berperan. Orang tua harus mengajarkan dan selalu mengingatkan anak agar rajin mandi. Dan tentunya orangtua harus menjadi teladan. Pembiasaan mandi sedini mungkin, dimulai ketika bayi lahir. Bayi dimandikan dua kali sehari. Bayi akan rewel bila waktunya mandi belum dimandikan. Seiring bertambah usia bayi, pembiasaan mandi dua kali terus dilakukan. Melalui pengamatan anak-anak pada umumnya akan bisa mandi. Berbeda dengan anak tunagrahita. Kemampuan mandi anak tunagrahita harus dilatihkan oleh orang lain, berulang-ulang, dan berkesinambungan. Semakin dini dilatihkan maka akan semakin baik. Bagaimana melatihkan mandi anak tunagrahita? Kesiapan Orangtua Kesiapan orangtua di sini lebih pada kesiapan hati. Keteguhan hati bahwa apa yang dilakukan adalah semata-mata agar anak mampu untuk mandi sendiri. Kesiapan hati untuk sabar melatih. Perlu kesabaran karena kegiatan mandi anak menjadi lebih lama. Berbeda bila orangtua memandikan tanpa memberikan latihan, maka kegiatan mandi akan lebih cepat selesai.
18
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
berbeda kemampuan motoriknya. Ada anak yang belum dapat menggosokgosok badan tetapi sudah bisa mengguyur air ke badan. Sebaliknya ada yang sudah bisa mengguyur badan tetapi menggosok badan seadanya. Latihan diberikan sedikit demi sedikit
Tanamkan kesadaran pentingnya mandi. Menanamkan kesadaran mandi dapat dilakukan tiap saat. Ketika waktu luang, sebelum mandi, atau sesudah mandi. Ketika waktu luang atau santai, orangtua dengan penuh kesadaran bercerita tentang manfaat mandi. Misal bercerita :”Ini lho kalau rajin mandi kulit jadi halus badan juga tidak berbau.” Ketika akan mandi, sambil mengajak menanamkan kesadaran “Yuuk mandi yuuuk….,agar badan bersih.” Selesai kegiatan mandi orangtua menyatakan bahwa dengan mandi badan menjadi segar. Dimulai dari mudah yang bisa dilakukan anak Orangtua perlu mengamati dan mencoba hal paling mudah yang bisa dilakukan anak. Masing-masing anak
Ketika melatih mandi, tidak semua urutan kegiatan mandi langsung diberikan. Latihan diberikan bertahap sedikit demi sedikit. Misal hari ini diajarkan mengguyur badan.Orangtua memberi contoh mengguyur badan anak disertai pemberian penjelasan. Anak diberi kesempatan melakukan mengguyur badan. Orangtua mengamati anak mengguyur badan. Bila anak belum bisa maka lakukan pengulangan latihan pada kegiatan mandi berikutnya. Anak sudah bisa mengguyur badan tetapi masih perlu bimbingan maka lakukan pengulangan latihan pada kegiatan mandi berikutnya. Anak sudah bisa mengguyur badan tetapi belum benar maka lakukan pengulangan latihan pada kegiatan mandi berikutnya. Ketika anak sudah dapat mengguyur badan dengan benar dan terampil maka materi lain bisa diberikan. Latihan diberikan berkesinambungan
berulang-ulang
dan
Latihan diberikan berulang-ulang untuk mempermudah anak dalam mengingat, mempermudah anak dalam melakukan. Kemampuan yang perlu dilatihkan pada kegiatan mandi adalah : 1. Melepas pakaian 2. Mengguyur badan 3. Menggosok tubuh 4. Membersihkan dengan sabun 5. Mengeringkan badan dengan handuk 6. Memakai pakaian bersih
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
19
PENGETAHUAN
Cara Mengasah
Gergaji Tangan dengan Mengikir Oleh : Mohamad Tri Wahyudi, M.Pd (Guru SLB Negeri 2 Yogyakarta)
Perawatan gergaji tangan
T
ahukah anda apa itu gergaji? Gergaji merupakan sebuah alat pertukangan berupa besi tipis yang bergigi tajam dan digunakan untuk memotong kayu, besi atau benda lainnya. Jenis gergaji dapat dibedakan dari tenaga yang digunakan untuk menggerakkannya yaitu gergaji tangan dan gergaji mesin. Gergaji sangat tergantung dari gigi-gigi yang dimiliki, untuk itu diperlukan perawatan yang bagus sehingga akan lebih memudahkan dalam pekerjaan memotong. Gergaji terutama yang gergaji tangan sangat mudah tumpul jika dipakai untuk memotong barang yang keras. Mata gergaji yang tumpul ini sangat menghambat pekerjaan, membuang banyak waktu dan tenaga. Jika dipaksakan untuk memotong hasilnya menjadi kurang baik juga membutuhkan tenaga yang lebih besar dan kemungkinan yang buruk adalah mata gergaji dapat patah. Oleh karena itu agar gergaji memiliki performa terbaik kita harus mengasah gergaji tangan saat dirasa sudah tumpul sehingga akan
mendapatkan hasil yang memuaskan. Mengasah gergaji tangan perlu beberapa persiapan agar hasil yang diinginkan sesuai dengan harapan.
Persiapan Mengasah Gergaji Tangan Cara manual untuk mempertajam gergaji tangan adalah dengan menggunakan kikir. Memang membutuhkan kesabaran ekstra karena lumayan memakan waktu, lihat saja jumlah dari mata gergaji yang cukup banyak. Sebelum mulai mengasah gergaji besi, kita siapkan sebuah kikir terlebih dahulu. Sebenarnya kita bisa memakai kikir yang mana saja, tapi agar lebih pas silahkan memilih kikir yang sesuai dengan lebar sisi dari mata gergaji. Kita bisa mendapatkan kikir dengan mudah di toko besi bangunan. Selanjutnya perhatikan mata gergaji yang ada di gergaji tangan anda! Untuk menghasilkan potongan yang seimbang di kiri dan kanan, sisi tajam dari sebuah gergaji di selang seling. Lihat gambar di bawah ini!
Lihat yang tanda panah hijau adalah mata gergaji yang tajam. Ketika gergaji dibalik maka kita akan melihat sisi yang tajam pada sisi sebaliknya (tanda panah merah).
20
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
.... bersambung ke halaman 19
Papercraft Bus Sekolah Oleh : Eko Arianto, M.Eng (Guru SLBN 2 Yogyakarta)
Alat yang diperlukan: 1. Gunting/cutter 2. Landasan saat pengirisan kertas 3. Penggaris 4. Lem kertas
2. Tekuklah pada garis hitam bagian kertas yang berwarna
3. Rekatkan bagian perekatan berwarna
Petunjuk: 1. Irislah sisi terluar dari gambar papercraft di sebalik gambar ini. Gunakan bantuan penggaris untuk mengiris supaya lurus.
pada sisi dalam (sisi yang tidak berwarna).
menggunakkan lem
Cara Mengikir Gergaji Tangan Manual • Pertama tama silahkan bersihkan badan gergaji dari kotoran yang menempel dengan air bersih, jika ada yang berkarat kita bisa mengikisnya menggunakan amplas. Buanglah serbuk serbuk kayu yang yang masih menempel di mata gergaji. Terakhir bilas dengan air dan keringkan sebentar. • Carilah tempat yang nyaman untuk mengasah gergaji besi anda. Paling enak di pinggir teras dan jepit body gergaji dengan kaki. Kita juga bisa menaruh gergaji diatas balok kayu atau kursi panjang. Pada intinya saat kita mengasah gergaji pergerakan kikir bisa leluasa. • Selanjutnya kikir pada sisi mata gergaji yang tajam (saya tunjukkan dengan panah hijau di atas) Biasanya saat anda membeli gergaji pasti sudah terlihat dari sisi mana tiap-tiap mata harus dikikir. Setelah selesai mengikir sisi pertama balik ke sisi kedua lanjutkan lagi mengikir bagian yang tajam. NB: saat mengikir gunakan sudut sekitar 25 derajat agar sisi mata gergaji makin tajam. Jangan pernah dengan sudut 90 derajat kalau tidak mau mata gergaji makin tumpul. Lebih jelasnya lihat gambar berikut,
© blog-ask-kusmah.com • Setelah semua mata gergaji sudah terasah, gergaji siap digunakan kembali untuk memotong kayu.
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
21
RESEP
Resep
Cupcake Ceria Oleh : Nuri Restiani, S.Pd (Guru SLB Negeri 2 Yogyakarta) Alat :
Bahan Topping :
1. 2. 3. 4. 5.
250 gr mentega putih 100 ml gula cair 1 sdt vanilla susu Coklat warna warni Choco chips Hiasan sprinkle Buah ceri merah
oven Baskom Spatula Spuit Mixer
Bahan Cupcake : 200 gr tepung terigu 4 butir telur 1 sdt ovalet 100 gr margarin dilelehkan Kertas cupcake 1 sdt vanili 2 sdm susu bubuk
22
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
Cara Membuat: 1. masukkan telur, ovalet, dan gula pasir ke dalam wadah 2. mixer hingga mengembang, kemudian masukkan terigu sedikit demi sedikit 3. tambahkan vanilli dan susu bubuk . kemudian masukkan margarin cair 4. aduk rata menggunakan spatula
GITA
5. masukkan adonan kedalam kertas cupcake , panggang kedalam oven selama 20 menit dengan suhu 1700 C hingga matang
Cara membuat Topping : 1. Campurkan mentega putih, gula cair, susu bubuk dan vanilla susu 2. Kocok hingga mengembang kemudian bagi menjadi 3 wadah 3. Wadah 1 dibagi 1 tetes pewarna makanan pink 4. Wadah 1diberi 2 tetes pewarna makanan biru 5. Hias cupcake dengan topping sesuai selera
PERNAK-PERNIK
Sayang Dibuang... Jadikan Uang Kreasi Aksesori dari Kain Perca Oleh : Siti Alfiah, S.Pd
A
ksesori dapat mempercantik seseorang dan juga ikut mencerminkan kepribadian seseorang. Kain perca yang merupakan limbah konveksi atau modiste dapat diolah menjadi aksesori yang cantik seperti bros, bandana ( hiasan jilbab ), jepet pita, aksesori sepatu dan masih banyak yang lainnya.Ada baiknya yuk kita coba membuat : 1. Alat dan bahan. • Kain perca polos dan brokat. • Gunting, Jarum dan benang. • Peniti bros • Lem tembak
2. Delujur salah satu panjangnya dan tariklah jahitan delujur tersebut
A. Membuat Bros
2. Rangkailah dengan membentuk lingkaran Kemudian dilem dibagian awal dan akhir
Cara Membuatnya : 1. Gunting kain perca dengan lebar 2 ½ cm
3. Beri kain penutup dibagian belakang sekaligus untuk tempat peniti.
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
23
B. Membuat bandana ( hiasan jilbab )
3. Lipat kain brokat menjadi dua, jahit bagian tepi pada satu sisinya, balik agar jahitan tidak terlihat kemudian lipat seperti membuat pita lalu jahit ditengah. 1. Alat dan bahan. • Kain perca polos dan brokat. • Gunting, Jarum tangan, benang • Peniti bros • Lem tembak • Hiasan bros 2. Cara Membuatnya : 1. Gunting kain perca polos dengan lebar 12 cm dan panjang sesuai kebutuhan.
2. Lipat menjadi 2 untuk dasar bandana kemudian jahit bagian tepinya, beri sisa di bagian ujung.
24
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
4. Tempelkan pita brokat pada bandana dengan dijahit.
===== Selamat Mencoba ====== Siti Alfiah, S.Pd (Guru SLB Negeri 2 Yogyakarta)
Petualangan Si Hitam
DONGENG ANAK
Oleh : Sunarminingsih, S.Pd (Guru SLB Negeri 2 Yogyakarta)
1. Diceritakan di sebuah kebun wortel ada tiga ekor kelinci, induknya dan dua ekor anaknya namanya Si Hitan dan Si Putih.
2. Si Hitam ingin keluar dari kebun wortel, kemudian dia pergi diam-diam tanpa pamit sama ibunya.
3. Si Hitam sangat senang dengan petualangannya. Dia melihat sungai, gunung dan bertemu dengan banyak hewan.
4. Sampailah Si Hitam di tepi sungai. Dia bertemu dengan kura-kura.
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
25
5. Kura-kura menasihatinya bahwa Si Hitam harus berhati-hati bila melanjutkan perjalanan di dalam hutam, karena di sana ada seekor ular yang ganas yang suka memangsa binatang.
6. Si Hitam tetap melanjutkan perjalanan. Dia tidak peduli akan nasehat kura-kura.
7. Tibalah Si Hitam di tengah hutan. Dia bertemu dengan seekor ular yang siap memangsanya. Kemudian Si Hitam berlari menyelamatkan diri. Si Hitam bertemu dengan pemburu, Si Hitam meminta bantuan pemburu kemudian pemburu menembak ular itu, selamatlah Si Hitam.
8. Akhirnya dia bertemu dengan ibunya, berjanji kalau pergi harus pamit pada ibunya.
26
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
PUISI
Kekuasaan Allah Oleh : Tri Hadi Yatmaningsih Ada siang ada malam Ada angin ada hujan Ada bulan ada bintang Ada bumi ada langit i Semua dapat dinikmati dan dimakna ini i bum di Nya Oleh insan ciptaan – Ada kelahiran ada kematian Ada alam dunia dan alam akherat ggar Ada dosa atas perbuatan yang dilan yang baik n uata perb Ada pula pahala atas dilakukan Semua itu menjadi kodrat Atas kekuasaan ALLAH
Pertentangan Baik Buruk Oleh : Andriyatni
. Lurus….lurus…lurus… Nya ho Jalan lurus menuju rid dunia di Diupayakan saat hidup … eok k-s Kala jalan lurus terseo Godaan bermunculan…
Harapanku
Oleh : Andriyatn
i
Anakku…..Waktu engkau dalam kandunganku Kebahagiaan se lalu bersamaku… Waktu kau lahir… . Aku selalu menim angmu Aku selalu menga sihimu Aku membantum u Aku mendidikm u Aku melindung imu Aku mengkhaw atirkanmu Saat kau dewas a Sangat besar ha rapanku Engkau menjadi kekuatan hidupk u Dengan baktim u pada ilahi dan kepada ibu bapakmu
Perpustakaan
Oleh : Tri Hadi Yatmanin
gsih
Berjajar almari dan rak bu ku Berisi buku – buku deng an tertata Dalam berbagai macam bentuk dan ukuran Ada buku pelajaran dan buku ketrampilan Lebih asyik lagi ada buku – buku cerita Membaca buku untuk me nggali sumber ilmu Buku – buku diperpustaka an sumber pengetahuan Membaca buku di perpu stakaan membuka cakrawala pengetahuan
tahan… Keinginan dunia tak ter bendung… ter tak h Keinginan mewa a henti tiad a foy yaKeinginan berfo egakkan… dit us har g yan Ada kewajiban …. Mana yang akan diikuti ngan jalan lurus sai di nja Hawa nafsu me Terus…. Tiada henti. tar lagi Sampai dunia tidak berpu
Pengadilan Ilahi Oleh : Andriyatni
Akan tiba suatu saat…. Mulut terbungkam tiada dapat berkata-kata Mata berkata apa yang telah dilihatnya Telinga berkata apa yang telah didengarnya ya Tanganpun berkata apa yang telah dikerjakann ahnya langk arah Kakipun berkata ke mana a Baik…buruk semua dikatakannya…tanpa tersis Akan ditimbang keduanya Akan sangat menyesal bagi yang berat timbangan amal buruknya Akan berbinar bagi yang berat amal baiknya Dan akan ditentukan di mana tempat tinggalnya Surgakah….Nerakakah…. Itulah pengadilan Yang Maha Kuasa Yang harus disiapkan kala hidup di dunia Agar tidak menyesal pada akhirnya
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
27
ARTIKEL
Prestasi Naufal G
eliat akifitas telah terasa sejak pagi di sebuah rumah abu-abu yang berdiri tenang di daerah Mlati, Yogyakarta. Kesibukan Naufal sudah dimulai meski matahari belum sepenuhnya menampakkan sinarnya, dengan semangat Naufal mempersiapkan diri untuk berangkat sekolah. Naufal adalah putra dari Bapak Zainudin dan Ibu Alfi, tahun ini ia berstatus sebagai Siswa kelas XII SMALB di SLB Negeri 2 Yogyakarta. Naufal adalah seorang anak dengan Down Syndrome, dengan segala karakter khas nya Naufal selalu mampu menghadirkan kebahagiaan dan kebanggaan bagi kedua Orangtua beserta keluarga besar yang mencintainya. Kasih sayang, dukungan, serta perhatian yang diberikan oleh keluarga membentuk Naufal menjadi seorang anak yang berkepribadian baik dan tidak mudah putus asa. Naufal mempunyai Ibu yang juga pantang menyerah untuk selalu berusaha menggali potensi dari putra kebanggaannya, sejak kecil Naufal diajak untuk mencoba berbagai macam kegiatan, baik di rumah maupun di sekolah. Mulai dari musik, di sekolah Naufal diminta berlatih menyanyi, kemudian seorang guru musik juga rutin diminta datang ke rumah untuk mengajari Naufal bermain alat musik, namun setelah hampir satu tahun Naufal berlatih nampaknya bukan bidang ini yang menjadi minat Naufal. Selanjutnya Naufal diarahkan untuk melukis, dan karena melukis sebuah objek atau tema membutuhkan daya kreasi yang masih perlu dilatih oleh Naufal, maka sebagai permulaan Naufal mencoba untuk mewarnai. Di sekolah Naufal berlatih mewarnai didampingi oleh Guru Kelasnya, kemudian di rumah keluarganya kembali mengundang seorang guru seni untuk melatih Naufal bagaimana mewarnai sehingga menghasilkan karya yang bagus dan sesuai harapan. Berlatih mewarnai membuat Naufal belajar tentang warna, melatih motorik tangan, juga mengajarkan kesabaran dan ketelitian. Beberapa waktu dengan semangat Naufal terus berlatih mewarnai, sampai pada suatu hari datang kesempatan bagi Naufal menunjukkan
28
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
kemampuannya dalam sebuah kegiatan lomba mewarnai. Naufal mengikuti lomba mewarnai motif batik Pura Pakualaman yang diselenggarakan di Pakualaman, dan berhasil memperoleh peringkat Juara II. Rasa haru dan bangga membuncah dalam hati Ayah dan Ibu Naufal, putra kesayangannya telah membuktikan bahwa dirinya mampu berprestasi. Tak berhenti disitu, orangtua Naufal terus berupaya membimbing putranya untuk mengasah kemampuan, bakat, dan minatnya. Setiap sore hari Ibunda Naufal mengajarkan tari kepada anak-anak di PAUD sekitar tempat tinggalnya, Naufal selalu diminta ikut menemani, dan lama kelamaan Naufal pun mengikuti gerak tarian anak-anak disana. Tak lengah melihat kesempatan, dengan penuh ketelatenan Ibunda Naufal mengajarkan gerakan-gerakan tari kepada Naufal. Mulai dari gerakan yang sederhana, hingga Naufal mampu menampilkan gerak tari secara utuh dengan variasi gerakan yang dirancang sendiri oleh Ibunda Naufal. Mengamati kemampuan Naufal dalam bidang tari yang semakin menonjol dibandingkan bidang lainnya, tak ragu lagi keluarga menampilkan bakat Naufal dalam beberapa kesempatan, diantaranya pentas tari dalam kegiatan GENTA (Gelar Seni Tunagrahita) 2016 yang diselenggarakan oleh SLB Negeri 2 Yogyakarta di Taman Pintar Yogyakarta, kemudian pentas tari dalam rangka Hari Down Syndrom Sedunia yang diselenggarakan oleh POTADS (Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrom) di Balaikota Yogyakarta dan juga di Jakarta, dan juga pentas tari dalam kegiatan HUT RRI di Yogyakarta. Keluarga akan selalu mendukung apapun kegiatan positif yang dilakukan Naufal. Yakin bahwa akan selalu ada kemudahan dalam setiap upaya yang disertai doa, bahwa Naufal akan membawa kebahagiaan, kebanggaan, dan keberkahan dalam keluarga serta masyarakat sekitar.
ARTIKEL
Seks Edukasi PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Saifullah Binasroni (Fak. Psikologi UST Tenaga Kerja kerjasama Klinik Rehabilitasi SLB Negeri 2 Yogyakarta) A. Kapan sex education dapat diberikan?
C. Langkah apa saja yang perlu disiapkan
• •
•
•
Saat anak bertanya Saat tampak perilaku yang tidak biasa ketika melihat adegan mesra memegang, tidak berkedip, menahan kencing, dll Lakukan secara berkesinambungan/ terus menerus
B. Bagaimana caranya • • • • •
Lakukan dengan berulang-ulang, perlu kesabaran dan sikap yang konsisten untuk dapat membentuk pola perilaku yang baru. Apabila anak anda Asperger, kemukakan alasan yang logis saat memberikan penjelasan maupun larangan Lakukan dengan bermain peran, dapat diajarkan pada anak bagaimana menolak dengan kata-kata dan tindakan Konfirmasi batasan, berikan batasan pada anak, apa yang boleh dilakukan, mana yang tidak boleh Bisa juga melalui pengajaran yang bersifat visual seperti gambar, miniatur benda, atau peragaan konkret, bermain peran dan adegan film. Dengan cara ini, diharapkan anak-anak akan lebih mudah dan cepat dalam memahami konsep yang pada intinya bersifat abstrak ini. Cara menyampaikan informasi tentang perubahan-perubahan seksual ini, memang harus ekstra hatihati dan sabar. Bila perlu sampaikan berulang-ulang. Gunakan pula bahasa yang sederhana, pendek, jelas, dan mudah dipahami.
•
• •
• • • •
Bentuk harga diri anak, ABK memiliki kepribadian yang unik. Kurang punya inisiatif, sulit membaca situasi sosial, sulit beradaptasi , hal ini membuatnya merasa tersisih dan ingin dipahami. Oleh karena itu, ajari cari kelebihannya Bantu mengatasi masalah bagaimana cara bergaul, lakukan dengan bantuan berbagai media. Ajarkan batasan dan bagaimana menghadapi masalah Sadarkan anak dengan kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya Orangtua berperan sebagai teman, yaitu menguatkan dan penerimaan. Bila terlalu melindungi, kepercayaan diri tidak berkembang Menjembatani persaingan antar saudara kandung Carikan teman yang mampu mendampingi Ajarkan anak untuk menjaga aurat seperti menjaga benda kesayangan. Berikan penjelasan, tidak hanya larangan Lakukan perayaan saat memasuki masa pubertas, berikan penjelasan
D. Yang penting untuk dilakukan • • • •
Memahami perbedaan laki-laki dan perempuan secara hati-hati dan sedikit demi sedikit Menghindari rasa minder dan tertekan Memperkecil kemungkinan dilakukan dengan sembunyi-sembunyi Latih juga untuk memakai fasilitas umum
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
29
KESPRO ( laporan)
Siswa Siap Menghadapi Bencana dengan Repling
Tmendatang. Di Jogja ini pernah terjadi musibah, seperti banjir, kebakaran, gempa dan
idak ada yang mengetahui bagaimana dan apa yang akan kita hadapi pada masa
bencana lain baik dari alam maupun dari perbuatan manusia.Kita harus selalu mempersiapkan diri dengan kemampuan untuk siap menghadapi bencana sebagai life skill dan persiapan. Hal tersebut berlaku pula bagi anak-anak siswa SLB Negeri 2 Yogyakarta dimana pengetahuan secara praktik lebih mengena daripada pengetahuan secara teori. Selain berenang, persiapan diri menghadapi bencana lain yang dibutuhkan siswa yaitu repling. Repling adalah salah satu kegiatan turun dari posisi tinggi ke rendah menggunakan media tali dari atas ke bawah.
Wisnu Satria Ghautama, S.Pd. Jas, M. Pd. lah yang telah menggagas kegiatan repling dimasukkan dalam pelajaran olahraga. Dalam kegiatan praktik repling bersama anak-anak berkebutuhan khusus tersebut diawali dengan penyediaan alat-alat repling, pemasangan peralatan dan praktik repling itu sendiri. Wisnu sedang menyiapkan siswa untuk melakukan kegiatan repling
Dibantu oleh Moh. Tri Wahyudi, S. Pd. M. Pd. dan Eko Arianto S. Pd. T., M. Eng.pada hari Rabu tanggal 15 Maret 2017 dilaksanakan kegatan repling bersama siswa di SLB Negeri 2 Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada jam olahraga siswa dimana yang ikut adalah anak-anak SMALB dan SMPLB tunagrahita. Lokasi repling diawali dari lantai 2 turun ke lantai 1.
Kegiatan persiapan dimulai dengan cara mempersiapkan lintasan penurunan.Tali karmantel dipasangkan antara ruang kelas lantai 2 dengan menara air. Tali karmantel yang telah dihubungkan tersebut dijulurkan ke bawah sebagai media untuk aktivitas turun dari lantai 2. Pada bagian bawah telah siap Moh. Tri Wahyudi, S. Pd. M. Pd.untuk mengendalikan laju turun repling. Kesiapan peralatan dalam pemasangan dicek langsung oleh guru dengan cara melakukan repling terlebih dahulu sebelum siswa. Yudi sedang mengendalikan laju turun siswa
30
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
Sebelum siswa melakukan kegiatan repling, siswa dilengkapi dengan perangkat keselamatan berupa Hardness dan dikaitkan ke tali karmantel dengan carabiner serta dipakaikan helm sebagai pengaman. Siswa diberikan penjelasan singkat mengenai prosedur repling dan prosedur keselamatan yang perlu diperhatikan selama melakukan kegiatan tersebut. Setelah siswa paham siswa diyakinkan bahwa kegiatan ini aman dan ditanya apakah siap melakukan repling. Ada beberapa siswa yang tidak jadi ikut turun karena belum berani, namun juga ada siswa yang langsung siap baik mental maupun fisik.
Meskipun ada siswa yang tidak jadi turun, namun secara keseluruhan kegiatan berjalan lancar dan menyenangkan.Siswa-siswa senang melaksanakan kegiatan repling karena kegiatan ini baru bagi mereka.Semoga kegiatan ini bisa menjadikan bekal mereka sebagai life skill. (Eko Arianto, M.Eng - Guru SLB Negeri 2 Yogyakarta)
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
31
CERPEN
Menulislah dan Jadilah Sang Juara
S
emilir udara pagi dengan kabut yang mengambang, pupus-pupus daun tersenyum, ranum pagi mentari menggores cerita pagi, mengantarkan langkahku di Sekolah Luar Biasa, hmmm....inilah persinggahan baruku, sesuai nama yang tercantum di SK CPNS. Lingkungan sekolah yang berhawa sejuk,di lereng Gunung Merapi, jauh dari kebisingan kota dan segala riuh polusinya semoga membuatku nyaman menghabiskan hari-hari indahku bersama keterbatasan suara dan kata,yang ada didirinya. Hari pertama kuinjakkan kaki di kelas yang masih asing bagiku. Kuulurkan tanganku setiap bertemu dengan malaikat kecil....ladang kami menuju Surga Nya, begitulah aku memberikan label mereka. Semoga Allah mendengar. “Selamat pagi anak-anak” ucapku dengan logat bahasa untuk anak tunarungu. “Bu Septi, nama ibu,” sambil jari-jemariku
32
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
mengisyaratkan satu persatu hutuf S< E< P< T
Lengkingan nada tinggi Arum mengagetkanku. Sambil menepuk pundakku. “Bu Septi, Anto cinta dengan Lia” kata Arum. Anto terdiam dan memberikan isyarat tangan diletakkan di bibir. Kedekatan pertemanan Anto dan Lia telah lama terdengar, mereka falling in love...”Ah, biasalah” gumamku dalam hati. Dibalik kekurangan yang mereka miliki Allah menitipkan kelebihan....”Hemm, apakah ini cinta sejati? “lagi-lagi aku bertanya pada hati kecilku. Allah memberikan karunia cinta tak pilih kasih, tak pandang sebelah mata. Aku teringat syair cinta yang disenandungkan sang pujangga “CINTA adalah akar yang menopang segalanya. Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal. Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi, berbuah dan berbunga indah.” Ternyata aku harus lebih memahami lagi syair cinta, karena tuntutan profesi... demi mereka malaik at-malaik at kecilku. Atas nama cinta pula tiga ratus enam puluh lima hari, kuukir mereka, kuberikan warna pelangi di hatinya agar mereka semangat dan percaya bahwa dibalik keterbatasan yang ada mereka mampu tunjukkan talentanya, kelebihannya. Anto, suatu saat kau mampu. Antopun membuktikannya. Pertengahan bulan April atas kerja keras kami dan sekolah dalam memfasilitasi sarana, Anto mempersembahkan Piala Juara 1 Lomba Mengarang tingkat Kabupaten. Sedikit uang pembinaan dan piala adalah kerja keringatnya selama ini. Dengan prestasi inilah, semangat Anto untuk berlatih mengarang bak bara membakar kayu. Terima kasih atas nikmat Mu Ya Allah. “Anto, untuk persiapan Lomba Mengarang tingkat Propinsi bulan Juli, seminggu 3 x kita
berlatih selesai jam pulang sekolah ya,” pintaku dengan sangat. Ada binar ceria dan semangat di mata itu. Dengan tersenyum dan anggukan kepalanya, menandakan, ada peluang untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin di ajang tingkat Propinsi. Suasana kelas menjadi hidup, dan pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi porsi utama, dengan menambah perbendaharaan kata/ kosa kata. Berlembar lembar folio dihabiskan untuk berlatih mengulang paragraf dari kalimat yang seseai dengan tema yang telah ditentukan. D e n g a n pertimbangan menghadapi Ujian Nasional, tugas sebagai abdi negara dan masyarakat, aku masih dipercaya menjadi wali kelas mereka. Semoga mereka dapat mempersembahkan nilai memuaskan buat sekolah, orang tua dan diri mereka tentunya. “Selamat pagi Bu Septi” sapa laki-laki dari ujung pintu, ketika kakiku akan melangkah ke kelas, suara yang tak asing lagi bagiku.Ternyata bapak Anto datang ke sekolah untuk berkonsultasi dengan saya” Oh, Pak Nur...mari silakan, kataku sembari kuulurkan tanganku.”Mari Pak Nur kita ke kantor, sembari kami menuju kantor sekolah di ujung bangunan ini.” Begini Bu Septi, kedatangan kami maaf bila mengganggu ibu. Kemarin Anto pulang terlambat jam 4 sore baru sampai rumah. Tidak seperti biasanya dengan muka cemberut, dia diam saja dan mengurung diri di kamar. Saya mohon Bu Septi dekati Anto. Saya yakin Bu Septi mampu melunakkan hati Anto. Selama ini diamdiam Anto sering bercerita tentang Bu Septi. Apa yang Bu Septi nasehatkan selalu dituruti,”cerita Pak Nur panjang lebar.”Insyaallah Pak Nur, amanat dari bapak akan saya laksanakan. Sudah menjadi
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
33
tanggung jawab saya sebagai wali kelas mereka untuk menjadi ibu, pengasuh, bahkan sahabat tempat mereka berbagi cerita,”ucapku. Bergegas aku masuk ruang kelas, dan benar yang dikatakan bapaknya Anto, mendung menggelayut di matanya. Ajang pencarian bibit- bibit berprestasi menjadi event tahunan yang diselenggarakan oleh tingkat Kabupaten ataupun Propinsi. Dengan semangat dan kegigihan ku menggiatkan anak tunarungu agar mereka berekspresi lewat coretan tangan, lagi-lagi yang ketiga kalinya Anto meraih predikat Juara 1 Lomba Mengarang tingkat Kabupaten dan Juara 2 untuk tingkat Propinsi. Judul karangan yang ditulisnya saat itu CitaCitaku....menambah spirit dan motivasi yang berbarga bagi kedua orang tua mereka Pak Nur termasuk wiraswasta sukses. Keuletan dari jerih payah dan tetesan keringatnya layak mendapatkan acungan jempol. Usaha Warung Bakso dan Mie Ayam yang dirintisnya, berkembang pesat dan menjadi 3 cabang, bukti keuletan Pak Nur. Satu kalimat yang masih terngiang di benakku “Walaupun saya tidak sarjana dan mempunyai satu titipan Allah anak tunarungu, semangat dan kerja kerasku menjadikan dia mandiri, tanpa belas kasih yang memandangnya”. Pak Nur juga bertekad mewariskan salah satu usahanya ke Anto kelak jika saatnya tiba.Yang aku cermati dari pribadi Anto, tidak jauh berbeda dengan sifat bapaknya. Benar juga pepetah air jatuh cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Visi dan misi Pak Nur layak mendapat apllause. Kegiatan belajar mengajar masih kujalani bersama keceriaan dan kepolosan mereka bertiga dan tanpa kami sadari, bulan Mei telah bergulir di angka 1 dan tiga minggu lagi, pertarungan menuju akhir pendadaran mau tidak mau harus kita lakoni. Pesan yang kusampaikan ke mereka membuahkan hasil, nilai ulangan dan latihan soal-soal yang menjadi santapan sehari-hari dapat terlewati dengan baik. Hari ini, tibalah saat Lomba Porsenitas tingkat Propinsi. Ada peningkatan yang besar dari lomba tingkat kabupaten, beberapa bulan yang lalu. Dengan peerta berjumlah lima orang masingmasing mewakili tiap propinsi, semoga Anto bisa berjuang semaksimal mungkin.
34
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
Durasi waktu yang disediakan oleh pihak panitia penyelenggara Lomba tiga jam. Semoga sesuai dengan topik- topik yang telah dipelajari pada saat latihan mengarang. Judul yang dipilihnya adalah Cita- Citaku. Mengisahkan perjalanan hidup Anto, setelah pulang sekolah membantu orang tuanya di Warung Bakso dan Mie Ayam. Dalam karangan Anto diceritakan pula bagaimana cara Anto melayani pembeli, mengitung berapa uang yang harus dibayar Anto kepada pelanggan dan menceritakan pula cita- cita Anto untuk mempunyai Warung Bakso sendiri.Sebagai seorang tunarungu dengan keterbatasan komunikasi yang dimiliki, tentunya bukan hal yang mudah untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan pembeli dari berbagai kalangan. Support dan semangat setiap hari kukatakan agar Anto menjadi tunarungu yang mandiri, kuat dan tegar hidup dalam penerimaan di lingkungan dan menjadi teladan bagi adik, saudara dan keluarga. Tepat jam dua belas, lampu tanda selesai perlombaan menyala. Jam istirahat bagi peserta lomba Mengarang Tingkat Propinsi untuk Anak Tunarungu. Dan waktu yang sangat mendebarkan bagiku sebagai pendamping. Melihat sekilas peserta yang menghabiskan folio berlembar- lembar dan tulisan tegak bersambung, membuat aku pantas bersyukur, dengan keterbatasan yang dimiliki, ternyata Tuhan memberikan kelebihan, dengan rapi dan indahnya goresan polpen di kertas. Pengumuman dibacakan dengan meriah. Sorai riuh supporter dari SLB masing masing menggelegar ketika satu persatu nama diumumkan. Dan nama Anto terdengar di urutan ke dua. Terucap syukur yang sedalam- dalamnya bahwa Anto, sang tunarungu yang rajin menulis, mebantu orang tua dan mempunyai karakter yang baik, mampu mempersembahkan yang terbaik untuk keluarga, sekolah dan masyarakat. “ANAK-ANAK TERLAHIR HEBAT, KITALAH YANG HARUS SELALU MEMANTASKAN DIRI AGAR SELALU LAYAK DI MATA ALLAH, MEMEGANG AMANAH ANAK-ANAK YANG LUAR BIASA.”
Kolom orang tua
UNTUK ANAKKU
(Zainudin-Muhammad Naufal Akbar-Alfy Khusnaini )
Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiim Pembaca yang berbahagia,
A
llah telah mentakdirkan umat manusia untuk saling cinta mencintai dan saling mengembangkan keturunan. Terkhusus kita, yang diberi amanah oleh Allah wa Ta’ala untuk memelihara dan mentarbiyah anak keturunan ini dalam tarbiyah robbani dan berdasarkan Al Qur’an dan As-Sunnah. Akan tetapi, kalau kita diberi karunia berupa terlahirnya anak yang memiliki ‘kelebihan’ dan ‘kekhususan’ yang tidak dimiliki oleh anak yang lain, berupa kekhususan fisiknya, jasmaninya, pikirannya, dan rohaninya maka kita pun baru menyadari bahwa Allah memberi ‘kuasa’ kepada kita. Kita ini menjadi hamba pilihan-Nya untuk menjalankan amanah ini. Kita sebagai orang tua wajib bersyukur dan siap untuk menjalankan ketetapan Sang Khalik ini. Balasannya ? pahala yang sangat besar dengan menimang seorang putra-putri kita, selanjutnya mendidik dan mentarbiyah anak kita dengan menyadari keadaannya apa adanya, amiin. Dalam kaitan ini, Kami selaku orangtua dari ananda Muhammad Naufal Akbar, berbagi kasih dan berbagi pengalaman, semoga tulisan ini menjadi penyemangat, menambah pengetahuan bagi orangtua lainnya yang mempunyai putra/putri seperti putra Kami. Agar mudah mendiskripsikan pola asuh ini yaitu : 1. Tarbiyah Usia Balita : Naufal terlahir prematur dengan kondisi lemah, dengan pengawasan dan konseling dari dokter dan bidan. Untuk makan dengan asupan yang mudah dicerna, dan minuman susu. Pemeriksaan dokter spesialis anak rutin dilakukan sesuai dengan perkembangan usianya. Dibanding dengan balita umumnya, anak kami mengalami keterlambatan tumbuh kembangnya. 2. Tarbiyah Usia Kanak-kanak :
Menginjak usia kanakkanak, Naufal bisa jalan saat usia 3 tahun dengan kondisi fisik yang belum sempurna terutama pada persendiaan dan pencernaannya. Kemudian kami merujuk ke dokter spesialis syaraf untuk mengetahui sebenarnya ‘penyakit’ apa yang diderita oleh ananda Naufal. Kami periksa ke dokter di Semarang termasuk general check up anak kami ini. Kesimpulannya : Naufal mengindap kelebihan kromosom yang dalam medis disebut Sindroma Down. Dengan ciri-ciri ‘spesial’ yaitu wajah yang mirip mongoloid; IQ yang relatif biasa; keterlambatan motorik, gerak refleksi yang kurang sigap, kelambanan atau kurang jelasnya bicara, low vision untuk membaca objek / tulisan jarak dekat; gangguan pencernaan/ lambung. berlari yang kadang masih jatuh dan lain-lain. Jadi, penanganan harian Naufal untuk makan, minum, beraktifitas harian pun juga kami harus memahami dan mengetahui kebiasaan ananda Naufal. Alhamdulillah…Allah memudahkan setiap penanganan Naufal ini dengan kami selalu sabar, tawakal dalam membesarkannya. Tarbiyah Usia Kanak dan Remaja : Menyadari keadaan ananda Naufal, selaku orangtua kami berusaha segala usaha dilakukan untuk membahagiakan dia, memahami keadaan dia baik di lingkungan keluarga sendiri, lingkungan masyarakat dan umum, menjadikan Naufal bisa diterima di lingkungan umumnya
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
35
tanpa membatasi aktifitasnya sebagai anak berkebutuhan khusus tetapi juga memahamkan keluarga dan masyarakat untuk menerima Naufal apa adanya. Maka perlu sekolah pada jenjang yang resmi.. Mulai sekolah di TK umum selama 2 tahun. Kemudian sekolah di madrasah umum. Walau banyak kendala dalam proses belajarnya maka kami berpikir mungkin skup sekolahnya juga harus berbeda dengan sekolah umum karena ada beberapa pelajaran yang tidak mampu dipelajari. Terus kami konsultasi dengan guru, dokter dan psikolog untuk mencari sekolah yang sesuai dengan sikon Naufal. Kami menyekolahkan di Sekolah Khusus dan Life Skill Bunga Melati di kota Yogyakarta. Kurang lebih 3 tahunan. Banyak sekali faedah dan manfaatnya karena memang sekolah khusus down syndrome , jadi dari segi pembelajaran konseling, belajar motorik halus, motorik kasar, okupasi, terapi wicara sederhana, pengenalan lingkungan dan berteman dengan lingkungan. Karena waktu sekolah yang terbatas maka kami mendatangkan guru sekaligus terapis untuk Naufal di rumah kami agar waktu bisa lebih bermanfaat dan Naufal juga bisa lebih enjoy. Pembelajaran yang diperoleh yaitu belajar kemandirian, akademis, terapi okupasi, terapi wicara. Semua disesuaikan kemampuan Naufal dan ‘kurikulum’ sekolah umum. Mulailah Naufal belajar banyak dari cara pengucapan kata, belajar menulis kata dan kalimat sederhana, belajar membaca. Alhamdulillah, banyak kemajuan selama sekolah dan terapi ini. Naufal pasti punya kemampuan dan potensi diri ! Harus digali dan dikembangkkan ! Kami sedikit mulai menjajagi sekolah formal berbasis sekolah resmi. Maka kami mencari sekolah–sekolah di Yogyakarta. Akhirnya Naufal mnedaftarkan sekolah di SLB Negeri 2 Yogyakarta.. Di sekolah ini mulai dari pendidikan dasar sampai
36
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
menengah, dari TK Luar Biasa sampai SMA Luar Biasa ada dalam satu naungan sekolah. Dari TK sampai sekolah dasar diajarkan materi pendidikan dasar dan kemandirian dasar. Pelajaran umum sekolah dengan tipikal sekolah khusus.. Menginjak sekolah menengah, sekolah menitikberatkan kepada kemandirian siswa dan siswa dididik untuk siap ke dunia kerja. Dan masyarakat umum. Naufal diberi latihan menyanyi, menggambar, prakarya, karena keahlian Naufal dalam hal menari, didukung ibunda Naufal yang juga pandai menari secara otodidak, , maka kolaborasi mama mia ini Naufal bisa menirukan gerakan-gerakan sederhana. Naufal mampu menirukan gerakan yang diajarkan kepadanya. Alhamdulillah sekarang ini Naufal sanggup tampil di forum umum, dengan percaya diri. Diharapkan ke depan potensi dan bakat Naufal ini bisa dioptimalkan baik di kalangan sekolah atau di depan publik . Dan peran kami untuk medidik tarbiyah agamanya, baik sholat, puasa sampai pada kegiatan ibadah sekemampuannya., menciptakan pekerjaan sendiri yang bisa menjadi sandaran hidup di masa depannya. Besar harapan kami untuk orangtua lain yang memiliki anak berkebutuhan khusus, kami berpesan : tarbiyah lah anak Anda mnejadi insan yang berguna , mandiri dan didiklah di keluarga Anda dengan tarbiyah yang beradab. Dampingi dan awasi ananda di sekolah dan masyarakatnya. Ciptakan lingkungan keluarga yang harmonis untuk pembentukan pola asuh ananda yang lebih baik. Buatkan usaha yang produktif agar ananda bisa bekerja mandiri di rumah. Jangan lupa berdoa, bertawakal dan berserah diri kepada Allah adalah kunci dari semua tarbiyah kita …. Barakallaahu fiikum Kami yang berbahagia dalam menyampaikan sekapur sirih ini ....... Zainuddin (Orang Tua Siswa)
Kolom orang tua
Amanah Terbaik Buat Kami Deritiawan Ibnu Titiyanto (Orang Tua Siswa)
P
ada bulan Oktober 2007, lahirlah anak kami yang ke-2, yang kami beri nama Shalahuddin Arraisi , selama kehamilan tidak ada hal-hal yang mengganggu kesehatan Ibunya, jarak dengan kakak kurang lebih 17 bulan bahkan dari pada proses kelahiran anak ke-1, kelahiran Ale ( nama panggilan Shalahudin ) amat normal dan lancar, anak kami tumbuh sampai usia 7 bulan, ada yang berbeda dengan perkembangan psikomotoriknya ternyata dia melewatkan masa “ merangkak “ Ale kecil dari glosotan badan/kepala langsung kata orang jawa rambatan bagi kami yang tidak paham tumbuh kembang anak yang betul sungguh membanggakan , anak langsung bisa berjalan ( setelah saya baca artikel kesehatan baru paham, bahwa merangkak adalah masa wajib utk penguatan syaraf dan kesehatan mental ). Namun sesungguhnya kami mulai kawatir setelah usia semakin bertambah namun kemampuan bicara dan menghapal Ale tidak tumbuh dan berkembang seperti anak-anak seusianya, untuk menyebut nama temantemannya dia memanggil dengan sebutan,” anak “ kemudian untuk memanggil laki-laki “ Bapak “ tanpa bisa mengidentifikasi nama sebenarnya dari orang-orang yang dikenalnya tersebut, sedangkan
di dalam rumah Ale bicara dengan bahasanya sendiri yang kadang bagi kami orang tuanya juga mengalami kesulitan, biasanya dia paham kesulitan kami lalu menjelaskan dengan bahasa isyarat. Pergaulan di lingkungan sekitar atau luar rumah amat kami cermati, karena saat kemampuan berbicaranya masih lemah, banyak teman sebaya yang mengejek Ale, sehingga si anak langsung pulang menangis atau marah, sebagai orang tua kami berdua lalu berusaha membujuk dan menyakinkan dia untuk kuat, dalam hal ini kebanyakan Ibunyalah yang melakukan pembinaan kepada temannya Ale bahkan tetangga-tetangga juga oleh Istri didatangi untuk memberikan penjelasan bagaimana mengkondisikan atau memperlakukan anak inklusi sehingga dapat ikut membantu perkembangan dan pertumbuhan anak kami, di dalam rumah pembiasaan untuk kemandirian selalu ditekankan dan apalagi ditambah contoh langsung dari kakaknya , makan, mandi, berpakaian dll, Ale dapat naik sepeda belajar sendiri tanpa diajari bahkan motoriknya lebih halus daripada sang Kakak. Saat memasuki usia TK, kami memang tidak memaksa Ale untuk selalu masuk, karena emosi yang belum stabil, tapi Alhamdulillah pihak TK yakni para guru-guru bisa ikut mendukung pendidikan Ale, termasuk menjelaskan kepada temantemannya TK bagaimana bersikap dan bergaul dengan anak kami, lewat nasehat guru TK inilah kami disadarkan untuk secepatnya memeriksakan kondisi perkembangan yang terjadi pada anak tersebut, untuk bisa dikonsultasikan pada psikiater atau klinik tumbuh kembang anak sebagai persiapan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
37
saat itulah di klinik Tumbuh kembang baik milik Pemkot dan terapi di RSUP Sarjito kami lebih paham istilah - istilah Spech Delay,Down Syndrom dll. Dalam persiapan pendaftaran ke Sekolah Dasar, sebagai orang tua tentu berusaha untuk mencarikan lembaga pendidikan yang sesuai dengan keadaan Shalahudin, artinya mau menerima keadaan calon murid yang berkebutuhan khusus, kami orang tua yang warga kota Yogyakarta mencari Sekolah yang masuk lembaga pendidikan dasar inklusi, sesuai dengan SK Disdik kota Yogyakarta namun dalam proses pendaftaran di 3 Sekolah, anak kami ditolak dengan alasan Fasilitas terbatas atau kualifikasi anak termasuk down syndrome, inilah yang membuat sedih kami sebagai orang tuanya harapan orang tua anak bisa bersekolah namun sekolah-sekolah tersebut menolaknya dengan alasan yang diskriminatif, semua ada hikmahnya setelah mencari informasi Lembaga Pendidikan Tuna Grahita oleh teman ditunjukkan SLBN 2 Yogyakarta . Alhamdulillah saat bulan Ramadhan Shalahudin anak kami. telah menjadi salah satu peserta didik di SLB N 2 Yogyakarta. Untuk saat ini kami bersyukur dengan bimbingan Guru di SLBN 2, pelan tapi pasti Ale kemampuan dasarnya mulai muncul seperti membaca, berhitung , termasuk dilatih bicara supaya lebih jelas, hasil yang nampak adalah didalam pergaulan sudah tidak minder, ketika
38
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA
disuruh melaksanakan tugas bisa dikerjakansecara baik, dalam bidang yang berbeda kemandirian dan pengendalian emosi semakin terkendali, pada saat lomba dalam rangka 17-an Agustus 2015 bahkan mampu mengalahkan anakanak normal dalam berbagai lomba, berani dan bisa menari tampil di acara kampung. Hal yang menarik dari pengalaman kami selaku orang tua anak berkebutuhan khusus Tuna Grahita, banyak orang tua yang mengalami kasus yang sama namun karena malu, anak dipaksa berkegiatan seperti anak yang normal, Masyarakat belum sepenuhnya paham bagaimana memahami Anak Tuna Grahita, bahkan masih ada yang suka melecehkan, mengganggu, karena kebetulan kami adalah pengurus kampung , maka disetiap kesempatan disampaikan tentang memahami penyandang Difabel. Peran orang tua sangatlah besar untuk selalu mengkondisikan kehidupan di dalam rumah, bisa melindungi dan mengembangkan anak-anak difabel.
Resensi Buku
SRI SULTAN HB IX SEBAGAI PATRIOT DAN NEGARAWAN SEJATI Judul Buku Dihimpun oleh Disunting oleh Penerbit Halaman Dimensi Terbit dan Cetakan Diprakasai oleh
: Tahta Untuk Rakyat : Mohammad Roem, Mochtar Lubis, Kustiyati Mochtar & S. Maimoen : Atmakusumah : PT. Gramedia Jakarta : 384 Halaman : 14 cm x 21 cm : 1982, PT Gramedia; Jakarta : Panitia Penerbitan Buku Peringatan 70 tahun Sri Sultan Hamengku Bowono IX, 12 April 1912 – 12 April 1982
Oleh : Dra. Tri Hadi Yatminingsih (TU SLBN 2 Yogyakarta)
B
uku Tahta untuk Rakyat merupakan buku kenangan Sultan Hamengku Buwono IX yang genap berusia 70 tahun, tepatnya pada tanggal : 12 April 1982. Kenangan ini merupakan proses perubahan dari sebuah kekuasaan yang menyatu dengan perkembangan pribadi seorang Raja dimasa modern. Sultan HB IX mendapatkan tahta sebagai seorang Raja sejak usia belia, di tengah situasi di bawah tekanan Belanda, belum adanya pengalaman memimpin dalam memimpin sebuah kerajaan dengan usia ratusan tahun dan dengan segala problematikanya, yang harus diselesaikan, tidak membuat Sultan Hamengku Buwono IX lantas kehilangan arah dan pijakan. Salah satunya adalah ketika beliau terlibat perundingan perjanjian yang alot selama berbulan – bulan dengan Belanda, yang pada akhirnya disetujui oleh Hamengku Buwono IX tanpa beliau baca terlebih dahulu “ dikarenakan belai mendengar bisikan ghaib dari leluhur pada saat beliau sedang setengah tertidur ”. Yang mana sampai HB IX meninggal perjanjian tersebut belum sempat dibacanya. Hamengku Buwono IX juga berperan aktif dalam menyelamatkan rakyat Yogyakarta dari penindasan Belanda dengan gerakan bawah tanah yang membantu secara aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik ini.
Beliau telah berhasil membuat corak kepemimpinan baru dengan memadukan antara feodalisme dan corak demokrasi yang kuat, serta peka terhadap amanat penderitaan rakyat. Berbagai segi pribadi beliau yang sampai saat ini yang masih sangat terselubung bagi banyak orang, akan banyak tersingkap pada bagian pertama buku ini, buku ini juga banyak menjawab beberapa pertanyaan tentang liku – liku dari beberapa peristiwa historis ketika beliau turut serta berperan secara aktif dalam pengambilan keputusan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bagian kedua dari buku ini berisi kesan dan kenangan dari tokoh-tokoh penting bangsa Indonesia. Sedangkan bagian ketiga memuat dokumen-dokumen penting yang bisa digunakan sebagai bahan studi dan penelitian tentang kekerasan di Indonesia. Dalam buku ini juga dimuat sambutan dari Presiden RI ke 2 yaikni Presiden Soeharto, juga sambutan dari Wakil Presiden Adam Malik serta sambutan Pangeran Bernad dari Negeri Belanda. Juga adanya lampiran-lampiran 1 s.d 3 yakni tentang Amanat Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Yogyakarta 6/9/1960. Lampiran A - B - C - D - E Surat Perjanjian Antara Pemerintah Hindia Belanda dan Kasultanan Yogyakarta 18/3/1940 dan lampiran II Riwayat Hidup Ringkas Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Majalah Sekolah
GITA
Edisi II - Juni 2017
39
Serupa tapi Beda Carilah 5 perbedaan pada gambar di bawah :
Oleh : Agus Winarto, S.Sn (Guru SLB Negeri 2 Yogyakarta)
40
Majalah Sekolah Edisi II - Juni 2017
GITA