Al Haromain adalah sebuah Majalah yang sarat dengan informasi, dedikasi sekaligus pelajaran bagi para pembacanya, Bukan hanya komunitas Al Haromain melainkan juga untuk masyarakat luas.Sangat efektif sebagai ajang dakwah bil Qolam “ Pipiet Senja, Novelis Nasional
Sapa Redaksi SUSUNAN PENGURUS LAZIS AL HAROMAIN Dewan Pembina: KH. M. Ihya’ Ulumiddin Indra Djati Sidi, Ph.D Drs. Arif Wibowo, M.Si Drh. H. Mukrom Drs. H. Junaidi Sahal Dewan Pengawas: Prof. DR. H. Nizarul Alim dr. H. Anas Mahfudz, Sp.An. Drs. H. Soehardjoepri, M.Si Dewan Pengurus: Direktur : Handaka Indra S., S.Si Wakil Direktur Penghimpunan : Muji Sampurno, S.Pd Wakil Direktur Distribusi : Siswo Widodo, S.Pd Wakil Direktur Media dan Informasi : Bahtiar HS, S.Com Administrasi : Tanti Agustin Keuangan: Imroatul Imamah Marketing : Luky Mardianto Penghimpunan : M. Ismail, A.Md; Ir. M. Ghozali Gilang Dana; Junaidi Redaksi : M. Qosim Layout & Design : M. Musta’in Staf Ahli : Eko Prasetyo, MT.; R. Utomo, SE. Samelan, AMd.; M. Anshor, ST Nuril Asyhuri, C.Ht; Masitha AS.,M.Hum Siti Djamilah, SE., M.Si; Agus Ulum, MT.
Assalâmu’alaikum Warahmatullôhi Wabarakâtuh,
Hamidan lillâhi tabâraka wa ta’âlâ wa musholliyan ‘alâ rasûlillâhi Shollallôhu ‘alaihi wa sallam. Ammâ ba’du. Ibumu! Ibumu! Ibumu! Wanita mulia itulah yang ditunjuk Rosululloh Saw., bahkan hingga tiga kali, ketika ditanya tentang seseorang yang harusnya lebih pantas didahulukan untuk kita hormati. Sekian banyak hadits mengisyaratkan hal yang sama, bahwa di dalam Islam, wanita, termasuk seorang ibu, menempati posisi yang sangat dimuliakan. Bahkan sebaik-baik perhiasan dunia pun ada di tangan para wanita, yakni wanita yang sholihah. Pembaca budiman! Tema itulah yang hendak kami suguhkan kepada pembaca sekalian pada AL HAROMAIN edisi April ini. Apa jadinya jika dunia ini tanpa kehadiran wanita. Dari sisi ini saja, sangat logis jika wanita sudah pasti memiliki kedudukan yang istimewa dan –tentu saja— sejajar dengan laki-laki. Apresiasi negatif terhadap perannya dalam struktur sosial kemasyarakatan, apalagi menjerumuskannya ke dalam lembah kenistaan seperti prostitusi dan human trafficking (na’udzubillahi min dzalik!), hanya akan mencederai posisi mulia yang telah Islam sematkan dan tetapkan bagi kaum wanita. Tugas kitalah untuk mengawal mereka menjadi ‘perhiasan dunia terbaik’. Apalagi keberhasilan mengasuh anak-anak wanita hingga menjadi wanita yang sholihah, kata Baginda Nabi, menjadi kunci surga kita sebagai orang tua. Satu lagi, LAZIS AL HAROMAIN kini sudah memiliki website resmi sebagai media informasi dan silaturahim lewat dunia maya. Silakan berkunjung ke alamat: www.lazisalharomain.com. Semoga membawa manfaat dan berkah untuk kita semua. Amin. Wassalâmu’alaikum Warahmatullôhi Wabarakâtuh, Redaksi
Rekening an. Lazis Al Haromain
LAZIS AL-HAROMAIN
BSM Darmo 008 006 7259 Bukopin Syariah 880 0329 036
BRI Syariah 1002882112
BCA Syariah 0110006666 Bank Muamalat 0166115107
call center : 031-70518810
SK Dinsos No. 460/1178/436.5.13/2008 VISI: Menjadi lembaga pengelola dana Zakat, Infaq, Shodaqoh, Wakaf dan sosial yang terpercaya, transparan, dan akuntabel dalam mewujudkan kesejahteraan umat. MISI: 1. Melakukan gerakan penyadaran ZIS, wakaf dan dana sosial untuk kesejahteraan umat. 2. Melakukan optimalisasi pengumpulan dan pendayagunaan ZIS, wakaf, dan dana sosial untuk berbagai kegiatan pendidikan dan dakwah . TUJUAN: 1. Memberikan daya dukung pendanaan dakwah, pemberdayaan ekonomi umat, dan peningkatan kualitas sumber daya umat. 2. Membangun dan membina kemandirian pesantren, yatim dan duafa . 3. Mewujudkan lembaga pengelola ZISWAFSOSIAL yang mengedepankan manajemen peningkatan mutu.
al Haromain online www.lazisalharomain.com lazis Haromain
22471A86
@Peduli_Dai
[email protected]
3 www.kamera-digital.com
Salam Pembaca TAMBAH RUBRIK LEMBAR JUM’AT
5
serambi Lebih Dekat dengan Program Lazis Al-Haromain: Pengembangan Pesantren
6 10 12 14 16 17
fokus utama Menata Kota Bersih dari Asusila
20 22 24
mutiara al qur’an Dari Hati Sampai ke Hati
25
tombo ati Kejernihan Hati
28 31 34 37
mutiara hadits Emansipasi Islam dan Emansipasi Wanita dalam Islam al kayyis Perempuan Ketika Harus Memilih profil Mengenal KH. Abdusshomad Buchori info kesehatan dermatitis Contact Irritant refleksi Keadilan Gender bukan Kesetaraan Gender
technopreneur Bidang Apa Saja Menuju Sukses (Bag-1) serba-serbi Jeritan Wanita dan Respon Penguasa Muslim
auladi Waspadai Si Feminin VS Si Maskulin (bagian 1) kajian niswiyah Ketika Kita Menginginkan liputan Laporan Keuangan & Ucapan
Assalamu‘alaikum wr.wb. Alhamdulillah saya telah membaca majalah Al Haromain edisi 67, saya suka dengan rubrik Mutiara Hadist dan Mutiara Al Qur‘an, yang mana rubrik Mutiara Al Qur‘an ini langsung dari KH.M.Ihya Ulumiddin. Tapi saya lebih senang lagi kalau ditambah dengan rubrik Khutbah Jumat seperti yang ada di majalah Al Mutashim sebagai tambahan ilmu buat saya dan para khutoba‘,terima kasih Abd.Chanan, Rembang –Jateng Wassalamu‘alaikum wr.wb. Jazakumulloh khair atas atensinya. InsyaAlloh kami selaku redaksi majalah Al Haromain ingin selalu melakukan perbaikan untuk setiap edisinya. Untuk menambah rubrik nanti kita musyawarohkan dulu dengan pengurus yang lain. Tetapi ide / usulannya sangat menarik. CARA MENDAPATKAN KALENG TAUBAT Assalamu alaikum wr.wb. Salam kenal untuk semua pengurus Lazis Al Haromain. Selain majalahnya tambah keren program-programnya pun semakin inovatif. Untuk program kaleng Taubat bagaimana cara mendapatkannya? Saya kebetulan ada di kota Kediri. Saya rasa mengajarkan infaq kepada anak mulai masih kecil itu sangat penting. Indra, Kediri Wassalamu‘alaikum wr.wb. Memang benar mulai bulan kemarin Lazis Al Haromain melaunching program khusus anak, yaitu program Kaleng Taubat (Tabungan untuk Akhirat). Program ini bertujuan untuk mengajarkan anak-anak belajar berinfaq mulai sejak dini. Untuk mendapatkan kaleng infaq silahkan SMS ke no: 087771111597 dengan format: NAMA ALAMAT PEKERJAAN contoh: Qosim Malang Guru atau bisa telp. ke Call Center Lazis Al Haromain di no 031-70518810 / 031-81111841. Pembaca Al Haromain bisa mengirimkan saran dan lain-lain ke redaksi Al Haromain via email:
[email protected] atau lewat SMS ke 085230169991 atau melalui BlackBerry PIN: 22471A86 atau follow twitter resmi Lazis Al Haromain: @Peduli_Dai
KANTOR PUSAT KOMPLEKS SENTRA DAKWAH AL HAROMAIN : Jl. Ketintang Barat I/27 Surabaya; Kantor Operasional LAZIS Al Haromain Pusat, Perum Ketintang Permai AB-5 Surabaya Telp. 031-81111841, 031-70518810 CABANG LAZIS AL HAROMAIN; Kab. Malang : Ma’had Nurul Haromain, Jl. Brigjend Abd. Manan Wijaya 141 Pujon Malang, telp. 0341-524152 (a.n Ust. Hazmi Imad, HP. 081 803 812 234); Kab. Tulungagung : Pesantren Darussalam, Jl. Panglima Sudirman VII/36L Tulungagung (a.n Ust. Miftahul Falah, Hp. 0857 303 00 117); Kab. Jombang : Pesantren Al Washoya, Jl. Raya kertorejo, Ngoro Jombang Telp. 0321-4115728 (a.n Ust. Nasta’in, Hp. 081 515 642 315); Kota Malang : Pesantren Al Qoyyim, Jl. Mandalawangi No. 9 Malang (a.n Ust. Jauhar, Hp. 0857 556 524 97); Kota Batu : Pesantren Al Manhall, Kotamadya Batu (a.n. ust. Yalik, Hp. 0856 465 498 99); Kab. Kediri : Pesantren Al Minhaj Wates Kediri (a.n. Ust. Habib, Hp. 0857 366 279 33); Kota Kediri : Jl. Penanggungan 47B Kediri (a.n. Ust. Hadi Nurrohman, HP. 081 2599 758 18); Kab. Gresik : Jl. Taman Angsana V/16 Taman pohon, Perum Kota damai Kedamean Gresik (a.n. Ust. Sulisman, Hp. 031 816 419 66); Kab. Pamekasan : Pesantren Darul Hijrah, Pamekasan Madura (a.n. Ust. Muzammil, Hp.081 805 0833 43); Kab. Bangkalan : Arosbaya Bangkalan (a.n. Ust. Fahd Abdurrohman, Hp. 0852 3158 9277) Dan Pesma Al Kayyis Jl.Raya Telang Kamal Bangkalan Hp.08123157406; Yogyakarta : Pesantren Alawiyah, Jl. Raya Solo Km 9, kembang Maguwoharjo Sleman Yogyakarta, telp. 0274 7483 780 (a.n. Ust. Syaiful, Hp. 081 550 333 98) UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ) LAZIS AL HAROMAIN; UPZ Kras Kediri : Jl. Raya Krass Kediri (a.n. Ust. Hadlirin, Hp. 081 3355 894 19); UPZ Lamongan : Ds. Guyangan Sugiyo Lamongan (a.n. Ust. Muhyiddin, Hp. 0322 77 35 736); UPZ Tuban : LPI Wildani, Ds. Kenanti Tambakboyo Tuban (a.n. Ust. Widi, Hp. 0821 436 243 97); UPZ Ngawi : MT. Al Haromain Mantingan Ngawi (a.n. Ust. Chumaidi, Hp. 081 335 462 005); UPZ Magetan : YPI Ulil Albab Parang Magetan, Telp. 0351 77 40 424 (a.n. Ust. Munir, Hp. 0812 596 7912); UPZ Pasuruan : Tumpuk Sambisirah, Wonorejo Pasuruan (a.n. Us. Mu’thi, Hp. 081 334 142 567); UPZ Banyuwangi : Jl. Kyai Ach. Cholil 4, Canga’an Genteng Wetan, genteng banyuwangi (a.n. Ust. Muhajir, Hp. 081 803 456 281); UPZ Solo : MT AL Haromain, Teras Boyolali Solo (a.n. Ust. Akhmad Syarifuddin, Hp. 081 393 518 933); UPZ Bojonegoro : LPI At Tibyan, Tulungrejo, trucuk Bojonegoro (a.n. Ust. Muhibbulloh, Hp. 0812 333 060 95)
4
serambi
Lebih Dekat dengan Program Lazis Al Haromain:
Pengembangan Pesantren
S
alah satu program distribusi Lazis Al Haromain adalah ‘Pengembangan Pesantren’. Program tersebut meliputi pembangunan gedung pesantren, pemerlengkapan sarana-prasarana pesantren, pembinaan SDM pesantren dan pengembangan ekonomi Pesantren.
Ketiga. Kehadiran pesantren pada suatu daerah senantiasa diterima oleh masyarakat, khususnya masyarakat yang haus akan ilmu-ilmu agama Islam. Bahkan, masyarakat tidak tanggung-tanggung dalam mendukung keberadaan pesantren. Yayasan Al Haromain memiliki pengalaman yang menarik pada saat menugaskan dai-dainya di lahan wakaf di Mengapa ‘Pengembangan Pesantren’? Kesamben Blitar dan Wanayasa Kebumen. Di Pertama. Pesantren mempunyai peran strategis Kesamben Blitar, dai yang sudah dua tahun dalam mengarahkan, mendampingi dan membina berdakwah dan menempati lahan wakaf serta sudah masyarakat. Keberadaan Kiai, Ustadz membangun dua lokal madrasah dan atau Tuan Guru yang ‘alim sebagai menghadapi masalah karena ternyata pengasuh pesantren senantiasa ditaati lahan wakafnya bersengketa dan ditarik dan dihormati oleh masyarakat karena kembali oleh wakif. Apa yang terjadi nasehat dan tauladan akhlaqnya. Secara kemudian? Masyarakat bergotong khusus, pesantren di lingkungan royong urunan membelikan lahan baru Yayasan Al Haromain menekankan dan meminta Yayasan Al Haromain pengabdian kepada masyarakat secara untuk tidak memindahtugaskan kedua Handaka Indra S. langsung seperti yang dilakukan oleh Dainya ke lahan wakaf yang lain. Hal Direktur Pondok Pesantren Nurul Haromain yang serupa juga terjadi di Wanayasa LAZIS al Haromain Pujon Malang. Tiap hari kamis hingga Kebumen. Pada saat Yayasan Al ahad para santri mengajar di TPQ Haromain juga hendak memindahkan sekitar, membina remaja masjid, dan Dainya karena pengurusan wakaf tak mengembangkan majelis taklim. Selain itu, juga ada kunjung selesai padahal Dai sudah berdakwah dua kegiatan Amal Bakti Santri (ABS), yakni program tahun di daerah tersebut, masyarakat justru ramesemacam KKN yang dilakukan oleh mahasiswa yang rame mengumpulkan tanda tangan menolak Da’i Al dilakukan dua kali dalam setahun. Haromain dipindah dan bahkan ada salah satu Kedua. Pesantren mempunyai peran penting tokoh masyarakat menyediakan lahan wakaf baru dalam membentengi dan melindungi aqidah umat yang luasnya sama dengan wakaf sebelumnya. serta memperbaiki dan membina akhlaq umat, Allohu Akbar. terlebih dalam era globalisasi saat ini. Masyarakat Keempat, pada saat ini pesantren telah yang masih awam dan mudah anut grubyug, secara mengalami perkembangan luar biasa. Tanpa harus bertubi-tubi disodori budaya barat yang bertentangan meninggalkan tradisinya seperti ngaji kitab kuning dengan syari’at serta dibenturkan pada ide atau sorogan, hafalan baid syi’ir arab, dzikir dan wirid pemikiran Sepilis (sekuleris, Pluralis, dan Liberalis) serta sholawatan, pesantren juga mengembangkan yang membingungkan dan menyesatkan. Sementara pendidikan formal mulai tingkat dasar, menengah itu, pemerintah malah hendak mengevaluasi dan dan tinggi. Tidak ketinggalan seni budaya islam dan mencabut Perda-Perda Syari’at dan melegalkan teknologi juga dikembangkan. Tentu hal ini sangat pelacuran dengan lokalisasi, sementara Undangbermanfaat untuk mengarahkan kegiatan para Undang anti Pornografi juga belum ditegakkan. Lihat remaja sehingga terhindar dari kecanduan game, saja dampaknya: korban minuman oplosan narkoba dan pergaulan bebas. berjatuhan, kecelakaan akibat sopir teler mabuk Dengan demikian amatlah tepat jika terjadi berulang-kali, perkosaan dan pelecehan ‘Pengembangan Pesantren’ menjadi salah satu seksual dimana-mana. Remaja-remaja kita lebih program utama distribusi dana ZIS sekaligus brand menggandrungi Ketty Perri dan Lady Gaga dari pada Lazis Al Haromain, karena tidak dapat dipungkiri majelis ilmu dan Ulama. Simak saja berita di berbagai bahwa pesantren mempunyai peran yang sangat media tentang tiket konser mereka yang berharga strategis dalam membangun sumber daya manusia jutaan rupiah sudah ludes terjual habis dua bulan seutuhnya, yaitu manusia yang beriman kepada sebelum konser tersebut digelar. Dengan kondisi Pencipta alam semesta, berakhlaq mulia, cerdas dan semacam ini, tentu keberadaan pesantren adalah terampil. Insya Alloh sebuah keniscayaan (baca keharusan)
5
fokus utama
ardimusica.wordpress.com
S
ejak lima tahun yang lalu MUI Provinsi maupun tidak, atau dengan cara menjajakan Jawa Timur secara konsisten diri di jalan-jalan pada saat malam hari. menyuarakan melalui berbagai forum, Realitas ini tentu sangat memprihatinkan bahkan di mimbar Jum’at maupun dalam dan ironis. Jawa Timur yang merupakan bentuk rekomendasi dan telaahan kepada provinsi dengan jumlah penduduk kurang lebih pemerintah, tentang perlunya segera 38 juta jiwa, 96,76% adalah umat Islam, memprogramkan pengentasan WTS dan sungguh sangat memalukan bila pelacuran penutupan tempat prostitusi. Tema yang merajalela bahkan menyandang predikat diusung adalah “Menata Kota Bersih dari sebagai tempat prostitusi terbesar di Asia Asusila”. Seruan ini dilandasi Tenggara dengan Dolly sebagai atas rasa keprihatinan iconnya. Lebih dari itu, mendalam mencermati pemerintah Jawa Timur melalui fenomena prostitusi yang Gubernur Dr. H. Soekarwo, semakin marak di Jawa Timur. M.Hum. telah mencangkan visi Berdasarkan data yang pembangunannya dengan moto terdeteksi, jumlah pelacur di “Terwujudnya Jawa Timur Yang Surabaya saja tidak kurang Makmur dan Berakhlaq dalam dari 9000 orang yang Kerangka Negara Kesatuan menghuni tujuh titik Republik Indonesia”. Ini tentu lokalisasi, yaitu Doly, Jarak, sangat kontradiktif bila pelacuran Oleh: ‘Ainul Yaqin Putat Indah, Bangunsari, dibiarkan merajalela. Wakil Ketua IDIAL MUI Jawa Timur Kremil, Klakahrejo, dan Alhamdulillah, dengan upaya Moroseneng. Di Jawa Timur angkanya jelas yang konsisten ini akhirnya seruan MUI mulai lebih banyak lagi, di mana terdeteksi sekitar didengar dan memperoleh respon positif dari 40 titik lokalisasi yang tersebar di seluruh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Gubernur pelosok Jawa Timur. Ini merupakan data Jawa Timur Dr. H. Soekarwo, M.Hum. resmi, di luar ini ibarat gunung es, masih kemudian mengeluarkan Surat Edaran No. terdapat ratusan atau bahkan bisa mencapai 460/16474/031/2010 tertanggal 30 November ribuan pelacur jalanan yang tidak tinggal di 2010 perihal Pencegahan dan Penanggulangan lokalisasi tetapi berpraktik dengan cara liar Prostitusi serta Woman Trafficking. Surat menjadi wanita panggilan melalui agen edaran ini disampaikan kepada seluruh Bupati
6
dan Wali Kota di Jawa Timur. Kendatipun beberapa daerah ada yang masih setengah hati merespon surat edaran Gubernur ini dengan berbagai alasan, pemerintah provinsi tetap konsisten dengan tekad semula untuk membersihkan Jawa Timur dari pelacuran. Bahkan pemerintah provinsi sanggup menyediakan dana yang cukup besar untuk program ini. Untuk para pelacur yang insaf dan bersedia pulang kampung disediakan dana tiga juta rupiah per orang. Satu tahun berjalan wacana penutupan lokalisasi ini digulirkan, berbagai diskusi telah digelar untuk memantapkan model pengetasan WTS dan penutupan lokalisasi. Gubernur Jawa Timur akhirnya kembali mengeluarkan surat edaran untuk memperkuat surat edaran sebelumnya, yaitu Surat Edaran No. 460/ 15612/031/2011 tanggal 20 Oktober 2011 perihal Penanggulangan Lokalisasi di Jawa Timur. MUI Provinsi Jawa Timur sendiri yang sejak awal concern menyuarakan penutupan lokalisasi mendukung sepenuhnya langkahlangkah pemerintah provinsi untuk pengentasan WTS ini. Melalui kerjasama dengan pemerintah provinsi Jawa Timur, MUI membuat pilot proyek pengentasan WTS dengan mengambil satu titik lokalisasi, yakni lokalisasi Dupak Bangunsari Surabaya, sebagai titik awal dalam program pengentasan WTS. Alhamdulillah dengan upaya ini saat ini di Bangunsari jumlah WTS tinggal tersisa sekitar 150an orang dari jumlah sebelumnya secara keseluruhan sekitar tiga ribuan orang. Dalam rangka program pengentasan WTS dan penutupan lokalisasi ini pada tanggal 19 November 2011 yang lalu MUI Jawa Timur menyelenggarakan Halaqah “Menata Kota Bersih Dari Asusila” bertempat di Hotel Elmi Surabaya. Acara Halaqah ini dihadiri oleh pengurus MUI Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dan Bupati/Walikota atau wakilnya se-Jawa Timur. Pada halaqah inilah dicetuskan deklarasi “Menata Kota Bersih Dari Asusila”. Dalam upaya pengentasan WTS dan penutupan lokalisasi ini pula MUI Jawa Timur telah membentuk lembaga di bawah MUI yang diberi nama Ikatan Da’i Area Lokalisasi (IDIAL MUI). Lembaga ini dibuat untuk menghimpun para da’i yang selama ini telah menggeluti kegiatan da’wah di lokalisasi, diperkuat
dengan elemen lain seperti para praktisi kesehatan, ahli psikologi, aktivis LSM yang peduli dengan pengentasan WTS dan penutupan lokalisasi, serta para ustadz dan da’i dari berbagai ormas. IDIAL MUI Jawa Timur juga menggaet beberapa personil dari Fakultas Da’wah IAIN Sunan Ampel Surabaya. MENGAPA LOKALISASI HARUS DITUTUP Banyak faktor selain di atas yang seharusnya menyadarkan kita kenapa lokalisasi pelacuran harus ditutup, antara lain: 1. Praktik prostitusi sangat ditentang oleh Agama. Dalam al-Qur’an Allah Swt. dengan tegas menyatakan bahwa perzinaan adalah perbuatan keji, hina, dan dosa besar. Allah berfirman
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. AlIsro: 32) Ayat di atas selain menjelaskan larangan perbuatan zina juga larangan segala perbuatan yang mengantarkan pada perzinaan. Setiap aktivitas yang memberikan andil terjadinya perbuatan zina diharamkan oleh Allah. Berangakat dari sini pulalah pornografi dan erotisme diharamkan. Islam juga mewajibkan setiap orang dewasa menutup aurat dengan sempurna. Allah juga melarang para wanita untuk bertabarruj, karena bertabarruj juga bisa mendorong perilaku erotisme yang bisa merangsang terjadinya perzinaan. Rasulullah Saw. melarang laki-laki dan perempuan berduaduaan di tempat sepi (berkhalwat). Bahkan karena demikian hinanya perzinaan sehingga orang baik-baik tidak pantas menikahi para pezina. Allah Swt. dalam hal ini berfirman:
Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau
7
perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orangorang yang mu’min. (QS. Nuur: 3) 2. Dampak prostitusi sangat merusak dalam berbagai aspek: a. Merusak nilai-nilai dan pranata sosial yang ada di masyarakat. b. Merusak etika dan moral serta sendisendi kehidupan bermasyarkat. c. Sumber penularan berbagai macam penyakit, (HIV / AIDS, penyakit kelamin dan penyakit menular lainnya). Ditengarai Jawa Timur merupakan provinsi dengan penyandang HIV AIDS urutan ketiga di Indonesia, dan prostitusi serta seks bebas menjadi sumber utama penularan HIV AIDS, sesudah itu baru penularan melalui jarum suntik pengguna narkoba. d. Prostitusi membawa dampak munculnya penyakit sosial, seperti kejahatan dan kriminalitas, sarang narkoba dan obat-obat terlarang, perjudian dan penyimpangan seksual serta perilaku amoral lainnya (tempat prostitusi menjadi sarana bersosialisasi para pelaku kejahatan) e. Tempat - tempat prostitusi berdampak pada perubahan sikap dan perilaku masyarakat seperti seks bebas, gaya hidup hedonis, dsb. f. Tempat prostitusi dan pezinaan menjadi sarang terjadinya transaksi perdagangan manusia (human trafficking) anak-anak maupun perempuan. g. Tempat prostitusi sebagai sumber problem sosial, lahirnya anak yang tidak jelas asal-usulnya sehingga sering kali terlantar. Anak-anak inilah karena tidak jelas pengasuhannya ketika dewasa sangat berpotensi tumbuh menjadi orang yang mempunyai kelainan sosial yang rawan melakukan tindak kejahatan. 3. Tempat prostitusi dan perzinaan pada dasarnya adalah liar, tidak memiliki landasan perijinan dan tidak memberikan
8
kontribusi bagi pendapatan daerah. Bahkan di Surabaya telah dikeluarkan peraturan daerah No. 7 Tahun 1999 tentang larangan penggunaan bangunan untuk kegiatan kemesuman. 4. Prostitusi bukan pekerjaan karena itu penggunaan istilah pekerja seks komersial (PSK) tidak cocok. Adanya istilah PSK berarti adanya legimitasi perbuatan tersebut. 5. Pengentasan WTS berarti mengangkat harkat dan martabat manusia utamanya kaum wanita. PENDEKATAN YANG DITEMPUH DALAM PENGENTASAN WTS DAN PENUTUPAN LOKALISASI Banyak pihak yang ragu dengan upaya penutupan lokalisasi. Alasan klasik yang selalu disampaikan bahwa jika lokalisasi ditutup justru akan menyuburkan praktik prostitusi liar yang susah dikendalikan dan akan terjadi perpindahan pelacur ke tempat lain (efek pencet balon), atau pelacuran berjalan di hotel-hotel. Barang kali karena alasan inilah sebagian pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur ada yang tidak sepenuh hati melaksanakan surat edaran Gubernur Jawa Timur. Bahkan para wakil rakyat di DPRD ternyata banyak yang terjebak dengan model berpikir seperti ini, sehingga ketika diajak untuk merumuskan peraturan daerah untuk mendukung program penutupan lokalisasi masih ogah-ogahan. Tidak hanya itu, bahkan dengan alasan ini pula ada elemen ormas Islam yang tidak mau terlibat mendukung program penutupan lokalisasi. Menyikapi keberatan tersebut perlu ada pertanyaan balik apakah jika lokalisasi prostitusi tidak ditutup praktik-praktik prostitusi liar tidak terjadi. Faktanya saat ini walaupun lokalisasi masih ada praktik-praktik prostitusi liar juga marak baik di jalanan maupun di hotel-hotel. Sebenarnya munculnya masalah prostitusi liar di jalanan dan adanya perpindahan pelacur ke tempat lain (efek pencet balon) tidak akan terjadi jika dilakukan upaya-upaya bersama antara lain: (1) Penutupan lokalisasi dilakukan serempak dan terpadu; (2) ada koordinasi yang baik antardaerah; (3) adanya peraturan yang
memadai (Perda); (4) adanya penegakan aturan yang konsekuen; (5) adanya pelibatan elemen masyarakat dalam pemantauannya; dan (6) adanya pembinaan intensif untuk menumbuhkan kesadaran para WTS, mucikari, dan masyarakat sekitar. Jika saat ini masih marak praktik prostitusi di jalalan, hal ini terjadi karena belum ada payung hukum yang memadai, atau jika sudah ada payung hukumnya, penegakan hukumnya masih lemah, banyak oknum yang menyalahgunakan
Jawa Timur yang merupakan provinsi dengan jumlah penduduk kurang lebih 38 juta jiwa, 96,76% adalah umat Islam, sungguh sangat memalukan bila pelacuran merajalela bahkan menyandang predikat sebagai tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara dengan Dolly sebagai iconnya
amanahnya, serta tidak dilibatkannya masyarakat untuk turut memantau. Alasan lain yang juga sering disampaikan untuk menolak upaya penutupan lokalisasi adalah pernyataan bahwa lokalisasi pelacuran merupakan fenomena yang komplek, yang jika ditutup akan menimbulkan dampak sosial ekonomi yang komplek pula. Alasan ini sebenarnya klise. Alasan sosial ekonomi seharusnya tidak dijadikan alasan untuk menolak penutupan tempat prostitusi, karena banyak orang yang tetap menjadi orang baikbaik kendatipun menghadapi kesulitan ekonomi. Faktor ekonomi bukan menjadi alasan utama adanya praktik munkarat, tetapi faktor keimanan menjadi faktor utama sementara faktor ekonomi hanya sebagai penunjang saja. Berangkat dari ini, maka pengentasan WTS perlu pendekatan holistik (memperhatikan aspek agama, ekonomi, dan sosial). Di samping itu, dalam pembangunan negara tidak boleh hanya ekonomi oriented saja (walaupun ekonomi penting), tetapi juga moral manusianya harus menjadi perhatian. Ada pula sementara pihak yang menolak upaya penutupan lokalisasi dengan alasan bahwa praktik perzinaan tidak bisa dihilangkan karena sudah ada pada setiap zaman. Alasan
ini jelas fatalistik karena agama memerintahkan untuk senantiasa melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Pembiaran terhadap praktik munkarat adalah perbuatan yang sangat dicela dan bisa mendatangkan azab Allah. Sangat aneh jika pemerintah selaku umara telah mempunyai inisiatif untuk menutup praktik pelacuran, sementara ada di kalangan ulama yang tidak mau mendukung. Berangkat dari berbagai pertimbangan di atas, ada 10 poin yang ditawarkan oleh MUI Provinsi Jawa Timur dalam pengentasan WTS dan penutupan prostitusi; 1. Pendekatan holistik (melihat dari aspek ekonomi, sosial, dan keagamaan) 2. Pendekatan integratif melibatkan pemerintah (eksekutif dan legislatif), masyarakat, dan para ulama/da’i 3. Perlu ada kerjasama sinergis antardaerah yang satu dengan yang lain di semua unsur (baik unsur eksekutif, legilatif, dan masyarakat), termasuk dalam pemulangan WTS, sehingga WTS yang menyatakan pulang akan terpantau sehingga tidak terjadi efek pencet balon. 4. Jangan menjadikan alasan ekonomi untuk melakukan pembiaran atau melegalkan praktik prostitusi 5. Menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengupayakan alternatif pekerjaan yang layak (perlu diupayakan bimbingan pekerjaan dan penyediaan permodalan) 6. Ulama, da’I, dan tokoh masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam membimbing dan mendorong untuk penyadaran serta pertaubatan 7. Perlu ada koordinasi antar pemerintah daerah dalam penyusunan PERDA pelarangan kegiatan prostitusi termasuk untuk mencegah kemungkinan munculnya praktik prostitusi di jalanan. 8. PERDA yang disusun harus secara komprehensif dan ada kepastian hukum serta tidak multi tafsir. 9. Masyarakat hendaknya dilibatkan untuk mengawal pelaksanaan PERDA khususnya dalam hal pemantauan penegakan PERDA yang dilakukan oleh aparat. 10. Perlu ada penanganan untuk preventif terkait dengan fenomena pornografi/ pornoaksi khususnya di media Wallohu a’lam.
9
mutiara hadits
Emansipasi Islam dan Emansipasi Wanita dalam Islam Rosululloh Saw. bersabda:
Oleh | Ust. Abdul Fatah Pembina MT Al Isyroq Gresik
M
Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Tuhan kalian adalah satu, bapak kalian adalah satu. Ketahuilah bahwa tidak ada yang lebih unggul bagi orang Arab atas orang Ajam, dan tidak ada orang Ajam yang unggul atas orang Arab, tidak juga yang berkulit merah mengungguli yang berkulit hitam, dan orang berkulit hitam mengungguli orang berkulit merah, kecuali (yang bisa mengungguli) dengan takwa. Sesungguhnya orang yang mulia di sisi Alloh adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian.” (HR. Baihaqi)
unasabah hadist tersebut adalah firman Alloh: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurot: 13) Ayat dan hadits di atas menegaskan bahwa kemuliaan, kehormatan, dan ketinggian derajat seseorang dalam Islam bukan terletak pada materi, pangkat, jabatan, atau kekuasaan fisik, melainkan tergantung pada bagaimana seseorang itu taat, patuh, dan tunduk kepada Alloh atau taqwa kepada Alloh Swt. Islam tidak membedakan warna kulit dan etnik dari mana seseorang berasal, kaya atau miskin, pangkat atau rendahan, badan kekar atau ringkih, keturunan ningrat atau jelata. Yang membedakan hanya ketaqwaannya. Inilah emansipasi secara umum dalam Islam. Berkaitan dengan emansipasi wanita, Al-Qur’an al-karim adalah satu-satunya kitab suci yang telah menempatkan kaum wanita pada tempat yang sewajarnya, sesuai dengan fitrahnya. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa aspek, diantaranya: baltyra.com
10
Kesamaan Kejadian Dalam hal ini Al-Qur’an amat tegas menyatakan bahwa wanita dan laki laki berasal dari satu hati atau jiwa. Alloh berfirman: “Hai segenap manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kalian dari satu jiwa dan dari padanya Alloh menciptakan pasangannya dan dari keduanya Alloh memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.” (QS. Annisa’: 1) Kesamaan Tanggung Jawab Keagamaan Baik laki-laki maupun wanita dibebani tanggung jawab keagamaan yang sama. Keduanya memiliki tanggung jawab dalam urusan menuntut ilmu, mengamalkan ajaran agama, dan karenanya memperoleh pahala dalam mengamalkan ajaran dinul Islam. Alloh berfirman: “Barang siapa yang beramal sholeh dari laki-laki atau perempuan dan ia beriman, maka Kami akan memberikan kehidupan yang baik dan Kami akan membalasnya dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. AnNahl: 97) Pengangkatan Derajat Kaum Wanita Seperti kita ketahui bahwa ajaran di luar Islam telah menghinakan wanita semenjak lahir hingga dewasa, bahkan sampai mati. Sangat berbeda dengan ajaran Islam. Kelahiran
seorang anak perempuan bukanlah suatu kehinaan yang membuat malu orang tuanya. Islam justru menjunjung harkat dan martabat orang tua, bahkan menghantarkan orang tuanya ke dalam surga ketika si wanita itu dapat memposisikan diri dan menjadikan dirinya sebagai wanita sholihah, seperti dalam sebuah hadits:
Dunia adalah (tempat) kesenangan dan sebaikbaik kesenangan adalah wanita sholihah. Hak-hak pada Wanita Islam memberikan hak-hak istimewa pada wanita, di antaranya: a. Wanita berhak mempunyai hartanya sendiri. b. Wanita berhak menentukan pilihannya terhadap calon suami. c. Wanita berhak diceraikan suaminya bila hakhaknya tidak dihiraukan, dst. Perbedaan Hukum Antara Laki-laki dan Wanita Pada kenyataannya, laki-laki dan wanita memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik segi fisik maupun psikis, jasmani maupun rohani, lahir maupun batin. Alloh Swt. memposisikan wanita di bawah naungan dan tanggung jawab laki-laki dalam tataran suami-isteri. Ini bukan berarti Islam merendahkan wanita, melainkan memang demikian kodrat wanita, di samping memang seorang laki-laki dilebihkan oleh Alloh atas anugerahnya dibandingkan wanita. Alloh Swt. berfirman: “Kaum Laki-laki adalah sebagai pemimpin bagi perempuan, oleh karena Alloh telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka….” (QS. An-Nisa’: 34) Dalam tafsir Mukhtashor Ibnu Katsir tentang ayat disebutkan: Bahwa kaum laki-laki adalah pemimpin, penguasa, kepala, guru pendidik bagi kaum wanita, karena Alloh melebihkan kaum laki-laki dari kaum wanita yang dibuktikan dengan dikhususkannya tugas kenabian dan kerasulan hanya bagi kaum laki-laki. Demikian pula dengan pimpinan negara dan bangsa dianjurkan oleh Rosululloh Saw. agar berada di tangan laki-laki. Jauh-jauh Rosululloh sudah memberikan sinyalemen tentang bahaya dan madlorotnya pemimpin perempuan dengan sabdanya:
Artinya: Tidaklah beruntung suatu kaum yang menyerahkan pimpinannya kepada seorang wanita. (HR.Bukhari) Selain kelebihan fisik dan psikis laki-laki disbanding wanita, juga karena laki-laki berkewajiban menafkahkan sebagian hartanya untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan hidup bagi wanita. Dengan kelebihan-kelebihan itu patutlah kiranya bila laki-laki menjadi pemimpin, pelindung, dan pengayom, serta penanggung jawab bagi wanita. Dalam bidang hukum syari’ah juga beda antara laki-laki dan wanita. Seperti dalam ibadah mahdloh. Sholat fardhu misalnya, kalau laki-laki harus terus-menerus ditunaikan lima kali sehari semalam, kalau wanita bila datang bulan tiba, maka dia harus berhenti sholat sampai suci kembali. · Laki-laki diwajibkan berjihad (berperang), wanita tidak diwajibkan. · Laki-laki dianjurkan melakukan jama’ah sholat wajib diutamakan di masjid, sementara wanita tidak wajib jama’ah di masjid. · Wanita harus haid, mengandung, melahirkan, menyusui. Secara fisik ia kalah dengan laki-laki. · Wanita dilarang poliandri, tetapi laki-laki diperbolehkan poligami dengan berbagai konsekuensinya. · Laki-laki lebih banyak menerima hak waris dari pada wanita, dan lain sebagainya. Dengan demikian, bukan berarti laki-laki itu tidak punya kelemahan dan kekurangan, tetapi kelebihan dan kekurangan masing-masing dimaksudkan untuk saling melengkapi dan menyempurnakan, bukan saling ‘bersaing’ dan meniadaan. Sekali lagi, Allah memandang bahwa orang yang paling mulia di antara kita sekalian di sisi-Nya adalah yang paling bertaqwa di antara kita. Wallohu a’lamu bisshowab. Semoga Alloh memberikan taufiq dan hidayah-Nya. Amiin. 1. 2. 3. 4.
Referensi: Tafsir Mukhtashor Ibnu Katsir. Kumpulan Khutbah Jum’at: Syahminah Zaini. Indahnya Perbedaan, M.Luthfi Muhammad. Tafsir Muyassar Syekh Sholih bin Abdul Azis Alusy.
11
al kayyis
yu rith o.d ev ian tar t.c o
Perempuan Ketika Harus Memilih Oleh: Ummu Najwa Ketua Niswiyah Persyadha kota Kediri
H
idup adalah pilihan. Mungkin ungkapan itu terdengar klise karena sudah sering kita dengar. Tapi bukan berarti ungkapan itu sudah kehilangan makna. Karena pada kenyataannya kita selalu dihadapkan pada beberapa pilihan dalam menjalani hidup —di luar masalah yang berkaitan dengan takdir. Dihadapkan pada pilihan berarti dibutuhkan kesiapan menanggung resiko dari setiap pilihan. Karenanya, alangkah bijaknya jika setiap pilihan itu diambil berdasar pertimbangan pemikiran yang matang dengan melibatkan komunikasi dengan Sang Pemilik Kehidupan. Pernikahan bagi seorang perempuan merupakan bagian dari pilihan hidup. Terpaksa atau tidak, pernikahan itu harus membangun sebuah kesadaran akan perubahan status beriringan dengan tanggung jawab baru. Kesadaran yang harus berlandaskan ilmu, bukan sekedar menjalani peran. Sangkar emas tak lagi kuasa orangtua, suami telah mengambil alih. Tak bisa lagi sesuka hati terbang bercengkerama bersama sahabat. Pernikahan pun menjelma menjadi “penjara” menyesakkan hidup jika dijalani tanpa kesadaran yang berilmu. Namun sebaliknya, pernikahan mampu menciptakan istana impian jika ada kesadaran yang berilmu bersambung langsung dengan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Pernikahan menghadirkan sebuah pilihan, mau menjadi istri yang sholihah, qonitat, hafidzoh, atau justru menjadi istri durhaka yang senantiasa ada dalam laknat Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan para malaikat-Nya. Tetap berkarir di luar rumah atau sepenuhnya berkarir sebagai ibu rumah
12
tangga juga merupakan pilihan yang harus diambil seorang perempuan ketika menikah. Karena menjadi ibu rumah tangga bukan sekedar keniscayaan dari pernikahan. Ia adalah pilihan karir. Di mana masing-masing pilihan membawa sejumlah konsekuensi. Jika mempertahankan karir di luar rumah dengan berbagai alasan dan niat, pastinya konsekuensi peran ganda harus siap dijalani seorang perempuan. Dan itu tidaklah ringan. Pikiran dan tenaga pastinya merasakan lelah yang berlipat. Yang lebih penting, jangan sampai peran ganda itu menjadikan peran utama sebagai istri dan ibu rumah tangga terabaikan. Karena hal itu mampu membuat murka Sang Kholiq. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika seorang perempuan memilih berkarir ganda: 1. Ijin suami, yang pertama dan utama. Mungkin ada sebagian perempuan yang tetap memilih berkarir di luar rumah karena ingin menyenangkan hati orangtua yang telah membiayai sejak kecil atau ingin membantu perekonomian keluarga. Namun harus diingat bahwa pilihan untuk menikah mengharuskan perempuan menempatkan suami sebagai imam keluarga. 2. Kesiapan anak-anak. Bagaimana pengasuhan anak-anak jika ditinggal bekerja di luar? Apakah orang yang membantu kita mengasuh anak-anak seide dengan kita? Akankah kualitas hubungan dengan anak-anak bisa tetap efektif ketika kuantitas hubungan berkurang? Kalaupun kita mampu membayar pengasuh anakanak dari gaji kita, apakah itu setimpal dengan hilangnya waktu untuk melihat perkembangan anak-anak kita dari detik ke detik? Bagaimana dengan hak anak untuk mendapat penyusuan sempurna selama 2 tahun sedangkan rata-rata masa
cuti hanya 3 bulan? Siapkah kita menanggung kerepotan memerah ASI untuk tandon anak kita ketika ditinggal kerja? Atau justru kita mengambil jalan pintas mengganti ASI dengan susu formula? Apakah itu bukan tindakan zalim terhadap anak kita? Jika jawaban Anda yakin bisa mengatasi semua itu, monggo jika mau terus berkarir di luar rumah. 3. Lingkungan kerja. Hal ini perlu kita pertimbangkan karena lingkungan amat besar pengaruhnya terhadap pemikiran dan kepribadian kita. Bagaimana jika lingkungan kerja kita menuntut interaksi yang menyulitkan menjaga hijab? Apakah kita siap dengan keheterogenan rekan kerja baik dari sisi kepribadian, pemikiran, termasuk cara berpakaian? Bagaimanapun, banyak lingkungan kerja yang menuntut cara berpakaian menarik tanpa mempertimbangkan sisi kesempurnaan menutup aurot bagi perempuan. Atau justru kita sendiri yang tergoda untuk berpakaian seperti rekankerja kebanyakan yang modis tanpa pertimbangan kesempurnaan menutup aurot. Akhirnya lambat laun kesempurnaan menutup aurot kita pun terkikis. 4. Sistem kerja dan pekerjaan. Masalah ini sangat perlu kita perhatikan. Apakah tempat kerja kita menganut sistem yang tidak mengandung unsur riba atau unsur yang dilarang agama lainnya? Apakah pekerjaan kita halal dan thoyyib sangat perlu diperhatikan. Tentunya ada hal lain yang harus dipertimbangkan selain hal-hal di atas. Tergantung pola pemikiran Anda dan suami. Kembali lagi ke soal pilihan hidup. Apa pilihan Anda, landasannya apa, dan konsekuensinya apa? Pilihan inilah yang membawa seorang dosen perempuan di sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya rela tiap hari membawa tas kerja sekaligus tas perlengkapan alat perah ASI beserta cool bag untuk memerah ASI di kampus demi memberikan ASI sempurna pada buah hatinya. Atau kadang anak beserta pengasuh diajak ke kampus agar tetap bisa menyusui di sela-sela waktu kerja. Begitupun dengan seorang teman di Malang yang setia
memerah ASI agar bisa menyempurnakan penyusuan buah hatinya sampai 2 tahun walaupun dia harus tetap berkarir di luar rumah. Bahkan dia rela mencari donatur ASI / ibu susuan ketika harus lama meninggalkan buah hatinya sedang persediaan ASI perah tidak mencukupi. Pilihan hidup untuk sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga juga diambil seorang perempuan di Jakarta. Mendidik ketiga buah hatinya sendiri di rumah dengan menerapkan Home Education. Dia yakin sepenuhnya untuk tidak memasukkan anaknya ke pendidikan formal. Nyatanya anak-anaknya berkembang optimal. Usia 10 tahun sudah mampu mengerjakan soal try out untuk kelulusan SD. Lalu ada seorang perempuan yang juga memilih menerapkan Home Education bagi putra putrinya di Salatiga. Dia mampu menciptakan metode berhitung Jarimatika sekaligus mendirikan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk anak dan orangtua. Pilihannya mampu mengantarkan putrinya yang berusia 15 tahun mampu membuat proyek pemberdayaan masyarakat lewat program sapi perah. Mungkin masih banyak perempuanperempuan hebat yang mampu bertanggung jawab dengan pilihan hidup maupun pilihan karirnya. Masalah inti tidak terletak pada berkarir di luar rumah atau tidak, tapi lebih pada kesadaran kita untuk bertanggung jawab dengan pilihan kita. Berbekal kesadaran bahwa tugas utama bagi perempuan yang sudah menikah adalah di rumah. Suami dan anak-anak menjadi prioritas utama. Kalaupun memilih menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya, akan kurang optimal jika kuantitas keberadaan kita tidak mampu menciptakan kualitas yang bermakna bagi perkembangan anak-anak maupun suami. Perempuan cerdas adalah perempuan yang mampu menempatkan dirinya pada posisi yang seharusnya dan mampu memberdayakan diri untuk kemaslahatan. Jika dihadapkan pada pilihan hidup, perempuan cerdas akan menggunakan ilmunya untuk mencari keridhoan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Semoga kita termasuk perempuan cerdas yang senantiasa dijaga dan dirahmati Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Bukan begitu, wahai para Al Kayyis?
13
profil
Mengenal
KH. Abdusshomad Buchori
Sosok di Balik Fatwa MUI Jatim tentang Sesat Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah
M
ajelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur telah menerbitkan fatwa yang menyatakan bahwa ajaran Syi’ah (khususnya Imamiyah Itsna Asyariyah atau yang menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) serta ajaran-ajaran yang mempunyai kesamaan dengan paham Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah sebagai ajaran sesat dan menyesatkan. Kesimpulan fatwa ini antara lain didasarkan atas hasil kajian yang menunjukkan bahwa: (a) Paham Syi’ah mengingkari otentisitas AlQur’an dengan mengimani adanya tahrif al-Qur’an; (b) Paham Syi’ah meyakini turunnya wahyu setelah al-Qur’an yakni yang disebut mushaf Fatimah; (c) Syi’ah banyak melakukan penafsiran alQur’an yang mendukung paham mereka antara lain melecehkan sahabat Nabi Saw.; (d) Syi’ah meyakini bahwa kebanyakan para sahabat telah murtad sesudah wafatnya Rasulullah Saw.; (e) Paham Syi’ah meyakini bahwa orang yang tidak mengimani terhadap imamimam Syi’ah adalah syirik dan kafir; (f) Paham Syi’ah melecehkan sahabat Nabi Saw. termasuk Abu Bakar ra dan Umar ra; (g) Paham Syi’ah meyakini bahwa orang yang selain Syi’ah adalah keturunan pelacur; (h) Paham Syi’ah membolehkan bahkan menganjurkan praktik nikah mut’ah; (i) Ajaran Syi’ah menghalalkan darah ahlu al-sunah; dan (j) Ajaran Syi’ah melecehkan Nabi dan Ummul Mu’minin.
penegasan kembali atas fatwa yang dikeluarkan oleh MUI Kabupaten Sampang menyikapi ajaran yang disampaikan oleh Tajul Muluk. Munculnya fatwa Sesat Syi’ah Imamiyah yang dikeluarkan oleh MUI Jatim ini tidak lepas dari peran sosok KH. Abdusshomad Buchori, Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur. Kendatipun fatwa sesat Syi’ah telah ditunggu banyak orang, namun banyak pula orang yang menyikapi dengan nada sumir, bahkan melecehkan. Karena itu, untuk menerbitkan fatwa seperti ini dibutuhkan keberanian tersendiri. Barangkali karena inilah kenapa MUI Pusat sampai saat ini belum menerbitkan fatwa serupa. Bagi KH. Abdusshomad Buchori, risiko seperti ini sudah menjadi petimbangan beliau. Bahkan
Fatwa Syi’ah yang dikeluarkan oleh MUI Jatim ini sebenarnya merupakan dok IDIAL MUI Jatim
14
fatwa tersebut saat ini telah membikin heboh sampai-sampai televisi Aljazera datang ke MUI Jatim untuk mewawancarai beliau. KH. Abdusshomad Buchori sendiri sebenarnya pernah berkunjung ke Iran yang merupakan pusat Syi’ah sedunia. Namun tidak menggoyahkan keteguhannya untuk menyampaikan kesesatan Syi’ah, walaupun beliau menyampaikan secara obyektif, di mana ada sisi positif yang beliau akui dan lihat di Iran khususnya terkait dengan pengelolaan kekayaan alam untuk kepentingan agama. Tapi beliau menyayangkan karena agama yang dimaksud adalah paham Syi’ah. Rekam jejak KH. Abdusshomad Buchori dalam menyuarakan nahi munkar memang tidak diragukan. Beliau terlibat aktif dalam menyuarakan program penutupan lokalisasi prostitusi. Beliau juga konsisten menyuarakan penolakan terhadap aliran-aliran menyimpang. Beliau pulalah yang secara konsisten menolak gerakan liberalisme, sekularisme, dan pluralisme agama. Dalam berbagai kesempatan beliau menyampaikan hal ini. Bahkan beliaulah yang secara tegas menyampaikan penolakan untuk menyebut Gus Dur sebagai Bapak Pluralisme, dengan pertimbangan penyebutan istilah Bapak Pluralisme akan semakin menyuburkan ide-ide pluralisme agama yang telah dinyatakan oleh MUI sebagai paham yang menyimpang. Penolakan ini disampaikan di depan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf saat pertemuan untuk membahas pengusulan Gus Dur sebagai pahlawan nasional. Terkait dengan merespon liberalisme ini, KH. Abdusshomad Buchori juga telah menulis dua buah buku yang diberi judul, “Santri Menggugat JIL dan Sekte Pluralisme Agama” dan “Ilmu Tafsir, Sejarah, dan Implementasinya: Mewaspadai Hermeneutika sebagai Metode Penafsiran alQur’an”. KH. Abdusshomad Buchori pribadi yang energik dan bersemangat, kendatipun usianya sudah hampir memasuki 70 tahun. Beliau lahir di Mojokerto, tepatnya di dukuh Sasap, desa Modongan, Kecamatan Soko, Mojokerto, pada 3 April 1943. Pendidikan formal diperoleh dari MI Bustanul Ulum Sasap, lulus tahun 1955. Kemudian melanjutkan ke pesantren Darul Ulum Jombang, memulai kembali dari tingkat ibtida’iyah sampai tingkat muallimin (lulus
tahun 1963). Kemudian beliau melanjutkan kuliah di Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Ampel Surabaya, lulus tahun 1973. KH. Abdusshomad Buchori sejak muda telah aktif sebagai da’i di samping beliau adalah seorang qori’ yang aktif memberikan bimbingan baca al-Qur’an bin nagham di berbagai masjid di Surabaya. Beliau juga sempat menjabat sebagai Ketua Jami’atul Qura’ wa al-Huffadz Pusat periode 2000 – 2005, dan ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jawa Timur tahun 2004 – 2009, serta untuk ke sekian kalinya terlibat sebagai dewan hakim pada MTQ tingkat Provinsi Jawa Timur. Karir pekerjaan yang pernah beliau jalani antara lain sebagai tenaga pengajar pada TPP Khodijah Surabaya tahun 1967 – 1975, Dosen Fakultas Usuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1975, dan diangkat sebagai pegawai negeri sipil di lingkungan pemprov Jawa Timur tahun 1976 – 1999. Selepas pensiun beliau masih dilibatkan sebagai widya iswara luar biasa pada latihan pra jabatan PNS pada diklat Kementerian Dalam Negeri Provinsi Jawa Timur sampai sekarang. Saat ini beliau adalah Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur untuk jabatan periode kedua 2010 – 2016. Disamping itu beliau juga aktif di Masjid Nasional al-Akbar sebagai Imam Besar, dosen di Ma’had Ali di Masjid alAkbar, juga pengisi kajian rutin di masjid yang sama. KH. Abdusshomad Buchori juga aktif di Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Jawa Timur saat ini sebagai Penasihat. Di luar itu, KH. Abdusshomad Buchori juga aktif mengisi pengajian di pesantren Darus Syifa’ Asshomadiyah yang beliau asuh sendiri yang berlokasi di Jl. Bebekan Tengah No. 37 Taman Sepanjang Sidoarjo. Wallohu a’lam. ‘Ainul Yaqin Wakil Ketua IDIAL MUI Jawa Timur
Ralat edisi Maret 2012, hal 19, tertulis ...Maa laa yudraku kulluh laa yudraku julluh... Redaksional yang benar: ...Maa laa yudroku kulluh laa yutroku julluh. - redaksi -
15
info kesehatan
= dr. Nurhadji =
B
ulan Maret 2012, warga Surabaya heboh akibat serangan serangga Tomcat yang meluas. Gejalanya mulai gatal-gatal, panas, bahkan sampai luka pada kulit. Bisa terjadi di bagian bagian manapun dari kulit tubuh, bisa di wajah, badan, lengan maupun kaki, bahkan bisa juga mengenai mata. Hal ini terjadi akibat cairan beracun dari serangga Tomcat. Serangga Tomcat Serangga Tomcat digolongkan pada ordo Coleoptera (kelompok kumbang). Memiliki penampakan seperti semut dengan panjang tubuh sekitar 1 cm, dan memiliki sepasang sayap namun tersembunyi. Badan berwarna oranye dengan bagian bawah perut (abdomen) dan kepala berwarna gelap. Bila merasa terancam akan menaikkan bagian perut sehingga nampak seperti kalajengking. Ada 622 spesies yang menyebar di seluruh dunia. Spesies di Indonesia yang menyebabkan dermatitis adalah Paederus peregrines. Serangga ini merupakan kelompok serangga pertanian, sebagai predator hama pertanian seperti wereng, dan lain-lain. Habitat lingkungan adalah tempat yang lembab dan tanaman bersemak, seperti padi dan jagung. serangga tersebut bersifat kosmopolitan. Masyarakat biasa menyebut hewan ini dengan sebutan kumbang roveyang, semut semai, atau semut kayap. ( Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE)
Dermatitis Akibatkan racun paederin yang ada di badan serangga Tomcat ini bila mengenai kulit manusia akan mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan berupa Dermatitis Contact Irritant, Kulit yang terkena racun paederin (biasanya daerah kulit yang terbuka) mula-mula dalam waktu singkat akan terasa panas. Setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar berwarna merah (erythemato-bullous lession) yang menyerupai luka bakar akibat terkena air panas atau bahan kimia, atau menyerupai penyakit herpes zoster akibat virus. Lesi pada mata menyebabkan periorbital conjunctivitis atau keratoconjunctivitis dan dikenal dengan Naerobi’s Eye.
16
Dermatitis terjadi bila bersentuhan secara langsung dengan serangga ini, atau secara tidak langsung, misalkan melalui handuk, baju atau barang lain yang tercemar racun paederin. Pengobatan Untuk mencegah terjadinya atau mengurangi keparahan dermatitis contact irritant, akibat Tomcat, segera beri air mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini; bila sudah timbul kelainan seperti luka bakar kompres kulit dengan cairan antiseptik dingin seperti kalium permanganat; bila sudah pecah, dapat diberi cream antibiotik dengan kombinasi steroid ringan (neomycin sulfat+betamethason); jangan digaruk atau ditaburi bedak agar tidak terjadi infeksi sekunder; untuk mengurangi rasa gatal dan nyeri pada kulit beri antihistamin dan analgesik oral. Pencegahan Usahakan serangga ini tidak bersentuhan dengan kulit baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah kelainan di kulit. Jika ada menemukan serangga ini nempel di kulit atau baju kita, jangan dipencet, agar racun tidak mengenai kulit, atau baju yang kita pakai. Sebaiknya usir dengan ditiup, disentil atau dipindahkan dengan alat dan dengan tidak langsung menyentuhnya dengan tangan. Lalu masukkan ke plastik dengan hati-hati lalu buang ke tempat yang aman. Hindari terkena kumbang ini pada kulit terbuka; Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela diberi kasa nyamuk untuk mencegah kumbang ini masuk; Tidur menggunakan kelambu; Lampu diberi jaring pelindung untuk mencegah kumbang jatuh ke manusia; Jangan menggosok kulit dan atau mata bila kontak dengan serangga; Lakukan inspeksi ke dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur. Bila menemukan, segera singkirkan atau matikan dengan tanpa menyentuhnya.; Bersihkan lingkungan rumah, terutama tanaman yang tidak terawat yang ada di sekitar rumah yang bisa menjadi tempat serangga Paederus tinggal dan berkembang biak. Disarikan dari siaran pers Depkes RI
refleksi
Bukan
Keadilan Gender
Kesetaraan Gender Oleh : Mishad Khoiri Pembina Pesma Al Mukmin Malang
www2.hull.ac.uk
B
eberapa waktu lalu saya bersama dengan teman-teman se-kantor ada acara refreshing ke Bali. Tidak heran, kalau ada orang berkomentar, bahwa obyek rekreasi di Bali identik dengan obyek-obyek yang berkonotasi negatif. Memang mayoritas obyek wisata di Bali dikunjungi oleh wisatawan mancanegara yang seringkali terkesan bebas, terutama cara berpakaian mereka yang serba minimalis. Waktu itu saya hanya berpikir positif saja, mungkin ada suatu manfaat dari perjalanan ke sana. Saya tidak membahas detail tentang pariwisata di Bali, tapi saya ingin bercerita tentang suatu kesan dalam perjalanan menuju ke suatu obyek wisata taman burung. Saat itu perhatian saya tersita sejenak ketika bus yang saya tumpangi tiba-tiba melambat dan berhenti. Ketika saya menengok ke jendela kaca sebelah, sepertinya ada proyek perbaikan jembatan. Perhatian saya tersita bukan karena kemacetan lalu lintas seperti yang biasa saya alami di Porong Sidoarjo. Tetapi saya tertegun melihat para kuli pekerja yang sedang mengecor lantai jembatan. Kuli-kuli pekerja yang tampak berjibaku dengan adukan semen,
kerikil, dan pasir itu ternyata para wanita. Pemandangan pekerja wanita sekasar itu sepertinya baru saya temui saat itu, yaitu di daerah yang seringkali disebut sebagai pulau Dewata. Ternyata ada benarnya cerita yang pernah saya dengar, bahwa wanita Bali adalah pekerja keras yang bahkan mengalahkan para lelakinya. Saya buktikan lagi ketika saya berkunjung di desa adat Panglipuran. Saya menjumpai para lelaki di kampung itu santaisantai di balai-balai (baca: seperti gazebo besar), sementara lelaki yang lain sedang asyik sabung ayam di lapangan. Mudahmudahan pemandangan yang saya lihat itu bukan cerminan budaya asli Bali. Tetapi hanya ada di daerah-daerah Bali yang masih tradisional dan di daerah tertentu saja. Islam tidak melarang para wanita untuk bekerja keras, selagi masih dalam jalur kodratnya. Tetapi Islam melarang para pria, apalagi yang sudah berkeluarga hanya berpangku tangan saja. Islam mewajibkan laki-laki sebagai kepala keluarga untuk bekerja guna menafkahi anak dan istrinya. Sedangkan posisi wanita jika bekerja itu dibolehkan asal tidak berbaur bebas dengan kaum lelaki dan diijinkan oleh suaminya. Muslimah yang bekerja juga diharuskan untuk tetap menjalankan tugas utamanya sebagai ibu rumah tangga. Tentu saja suami harus tetap membantu urusan rumah tangga, bahkan kalau mampu mencarikan pembantu. Prinsip kesetaraan gender dalam Islam dimaknai sebagai keadilan gender bukan persamaan gender. Keadilan memiliki makna memposisikan laki-laki dan perempuan sesuai kodrat dan perannya masing-masing. Alloh
17
menciptakan laki-laki dan perempuan dengan kondisi fisik dan dan karakter berbeda. Ratarata laki-laki diciptakan dengan otot lebih kuat dan karakter yang keras sedangkan perempuan dijadikan sebagai makhluk yang lemah lembut dan peka perasaannya. Ini yang menjadikan mereka memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing. Jika antar keduanya bersinergi, maka akan memunculkan
harmonisasi dan potensi yang luar biasa. Jika kesetaraan gender dimaknai sebagai persamaan hak dan kewajiban, maka yang terjadi justru ketidakadilan. Ingat adil itu tidak mesti sama. Wanita yang lemah lembut akan tidak pas bila berprofesi seperti lelaki sebagai kuli bangunan. Jika yang diinginkan hanya posisi yang enak-enak saja yang sama dengan lelaki, seperti menjadi pemimpin, direktur, dan manager, maka itu juga tidak adil. Masak persamaan hak hanya menuntut posisi yang enak-enak saja. Logikanya persamaan hak berarti meliputi hak yang enak maupun yang tidak enak. Kalau yang dituntut persamaan hak, maka wanita selain bisa jadi pemimpin, direktur, manager, juga bisa jadi tukang becak, kuli bangunan, sopir truk, kondektur dan lain-lain. Apakah ini tidak justru merendahkan martabat wanita? Penyimpangan kodrat wanita dan lelaki juga tidak hanya terjadi pada masalah profesi, akan tetapi juga merambah ke masalah tata cara berpakaian dan berperilaku. Betapa banyak para wanita berpakaian
18
menyerupai laki-laki, sedangkan yang lelaki berpakaian ala perempuan. Kita juga banyak melihat seorang perempuan yang berperilaku seperti laki-laki (baca: tomboy), sedangkan tidak kurang para lelaki berpenampilan mbanci bukan banci (berperilaku seperti perempuan). Anehnya justru yang demikian itu yang laris diapresiasi masyarakat. Lihat saja acara-acara di TV yang menyuguhkan tontonan penyimpangan kodrat manusia tercatat sebagai tayangan berating tinggi. Artinya gerakan penyimpangan kodrat atau yang lebih dikenal sebagai gerakan feminisme ini berkembang, juga didukung oleh media kita yang memang berpihak pada kepentingan kapitalis dan orientasi bisnis. Menurut Siti Muslikhati, dalam bukunya Feminisme dan Pemberdayaan Perempuan dalam Timbangan Islam, pada dasarnya, Islam membagi kehidupan ini menjadi dua bagian, yaitu: (1) kehidupan umum (wilayah publik); dan (2) kehidupan khusus/pribadi (wilayah domestik). Untuk mencapai tujuan kehidupan di dua wilayah tersebut, Alloh telah menetapkan pembagian tugas, karena memang tujuan bersama di kedua wilayah itu hanya bisa dicapai secara efektif dan efisien manakala ada pembagian tugas. Peran utama wanita sesuai dengan struktur tubuh dan potensinya adalah di wilayah domestik sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Pada diri perempuan, Alloh menciptakan kemampuan reproduksi dan fungsi penentu keberlangsungan jenis manusia. Alloh menjadikan tugas mengandung, melahirkan, menyusui, dan mengasuh anak pada mereka. Ini adalah tugas yang berat, tidak mudah dan penting, sekaligus mulia yang harus ditunaikan oleh wanita dengan persiapan fisik, kejiwaan, dan pikiran yang mendalam. Bahkan, demi kesempurnaan penunaian tugas utama ini, Alloh memberikan toleransi untuk berbuka di bulan Ramadhan bagi ibu hamil atau menyusui. Sedangkan kewajiban mencari nafkah, berjihad, dan aktivitas-aktivitas lainnya yang dilakukan di wilayah publik, dibebankan
kepada pria, karena sesuai dengan struktur tubuh dan potensi yang dimilikinya. Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa pembagian tugas antara pria dan wanita itu adalah supaya tercapai tujuan kehidupan ini. Masing-masing tugas tersebut sama-sama penting dan bernilai sama di hadapan Alloh Swt. Masing-masing pihak tidak diperbolehkan merasa lebih utama dan penting dibanding pihak lain. Dr. Lois Lamya (istri almarhum Prof. Isma’il Raji al-Faruqi) mengatakan bahwa gerakan feminisme di kalangan muslim juga seyogyanya diletakkan dalam bingkai pembangunan umat secara keseluruhan, tidak chauvinistic dan hanya memikirkan kepentingan kaum wanita saja. Menurut Abdul Hakim dalam tulisannya yang berjudul Peran Sosial Wanita, Antara Yang Mengekang Dan Membebaskan di jurnal egalita, UIN Malang karena mereka laki-laki dan perempuan adalah sama-sama manusia yang ditunjuk oleh Alloh sebagai khalifah di bumi, maka masing-masing pihak harus menjadi mitra kerja yang baik bagi pihak yang lain dalam memakmurkan bumi sesempurna mungkin. Sungguh benar apa yang disabdakan Rosululloh Saw. dalam hadits: “Kaum wanita adalah saudara kandung kaum pria.” (Shahih Al-Jami’). Karena itu, wanita dengan tetap mengutamakan perannya di wilayah domestik haruslah ikut serta dengan serius dalam peran publik, di mana kiprah dan sepak terjang kewanitaannya selalu ditunggu oleh masyarakat yang selalu butuh sosok perempuan. Karena banyak sekali bidang-bidang tertentu di wilayah publik membutuhkan peran serta kaum wanita. Seperti dokter kandungan, perawat, guru, dan lain sebagainya. Demikian juga sebaliknya kaum pria, meskipun peran utamanya di wilayah publik, tetap diperlukan perannya di wilayah domestik. Ternyata masih ada di tengahtengah masyarakat kita yang belum mengerti, bahwa wanita adalah makhluk ciptaan sang Khalik yang memiliki peranan yang sangat mulia. Peran wanita adalah sebagai pekerja, partner kerja, mitra dialog, teman
bertukar pikiran, di samping tugas utamanya “melayani” suami dan bersama suami “merawat” anak. Sementra suami bertanggungjawab mencari nafkah — mencukupi kebutuhan finansial keluarga termasuk menjadi bodyguard istri dan anak. Jadi kurang tepat jika tuntutan kaum perempuan dalam memperjuangkan kepentingannya adalah “persamaan” dan “kesetaraan”, karena perempuan dan laki-laki punya peran yang sedikit berbeda, karena sunnatulloh (hukum alam). Akan lebih bijaksana jikalau tuntutan kaum hawa itu diarahkan pada tuntutan “keadilan” yang lebih bermakna memperjuangkan wanita sesuai dengan perannya. Sampai kapan pun peran wanita tidaklah sama persis dengan laki-laki. Seperti kata Maurice Bardanche, dalam bukunya Histories des Fames yang mengingatkan kita: “Janganlah hendak kaum ibu meniru kaum bapak, karena jika demikian, akan lahir —bahkan telah lahir— jenis ketiga dari manusia.” Wallohu a’lam.
19
mutiara alqur’an
Oleh:
K.H. M. Ihya Ulumiddin Ketum Hai’ah Ash Shofwah Pengasuh Ma’had Nurul Haromain Malang
Dari Hati Sampai ke Hati
QS. As-Syuara’: 193-194
“Dan sesungguhnya Alqur’an adalah benar-benar diturunkan secara berangsur-angsur oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.” Analisa Bahasa Ar Ruuh al Amin : Ar Ruuh adalah laqab (gelar) malaikat Jibril alaihissalaam. Adapun al-Amiin adalah sifat dari Ar-Ruuh, maknanya malaikat Jibril adalah yang dipercaya Alloh untuk menyampaikan wahyu kepada para nabi alaihimussalaam. Digelari Ar-Ruuh karena Jibril menjadi sebab hati orang-orang mukallaf hidup dengan cahaya makrifat dan ketaatan (Lihat Tafsir Ruuhul Bayaan 6/326). Analisa Ayat Kendati hanya air, tetapi Alloh telah membuatnya istimewa, sehingga air zam-zam memiliki keunggulan daripada air lain yang ada di muka bumi ini. Hajar Aswad, betapapun hanya sebuah batu, akan tetapi ketika Alloh sudah berkehendak memuliakan, maka batu itupun menjadi mulia. Dan salah satunya kelak memberikan kesaksian yang meringankan kepada seluruh orang yang pernah mengusapnya. Ka’bah, meski hanya berbentuk bangunan sederhana, akan tetapi Alloh telah memuliakannya, sehingga bangunan sederhana yang dibangun oleh Nabi Ibrohim alaihissalam ini dijadikan kiblat kaum muslimin, menjadi begitu mulia, dan dalam waktu dua puluh empat jam senantiasa dikelilingi oleh manusia yang berthawaf. Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid al-Aqsha juga dikehendaki oleh Alloh sebagai masjid yang termulia di muka bumi ini dengan perbedaan pahala shalat jauh melebihi shalat di masjidmasjid lain. Shalat di Masjidil Haram seratus ribu kali lebih baik, di Masjid Nabawi seribu kali lebih baik, dan di Masjid al-Aqsha lima ratus kali lebih baik daripada shalat di masjidmasjid lain. Tanah Ma’kah dan Madinah juga dikehendaki oleh Alloh sebagai tanah haram, tanah yang dimuliakan di mana berbuat baik di
20
dalamnya memiliki nilai lebih tinggi daripada berbuat baik di luar tanah haram. Begitu pula sebaliknya berbuat buruk di dalamnya juga memiliki dampak dosa yang lebih berat daripada berbuat dosa di luar tanah haram. Hal inilah salah satu alasan Sayyidina Abdullah bin Abbas r.a. memilih tinggal di luar tanah haram dan memilih menjalani kehidupan di Tha’if. Adalah Rosululloh shollallohu alaihi wasallam, yang sudah dikehendaki Alloh sebagai manusia dan makhluk termulia, tentu memiliki sekian banyak kemuliaan yang sungguh sangat luar biasa, sehingga tiada kemampuan bagi siapapun manusia untuk bisa menulisnya secara lengkap. Kemuliaan Rosululloh shollallohu alaihi wasallam salah satunya adalah kesiapan beliau dalam menerima wahyu dari Alloh azza wajalla. Seperti ayat di atas bahwa wahyu itu diturunkan oleh Alloh secara bertahap (tanziil) selama kurang lebih 23 tahun melalui penghulu malaikat, Jibril Ar-Ruuh al-Amiin yang turun kepada Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam 24 ribu kali atau menurut versi lain 27 ribu kali. Sementara hanya turun kepada seluruh Nabi alaihimussalaam tidak lebih dari 3000 kali (Tafsir Ruhul Bayan 6/327). Berbeda dengan hasil survey atau penglihatan mata yang terkadang mengandung kesalahan dan bahkan bertolak belakang dengan kenyataan, wahyu adalah sesuatu kebenaran mutlak yang tidak bisa dibantah (Makrifat Haqiqiyyah). Membantahnya adalah kebodohan, karena wahyu datang dari Alloh Maha Agung melalui malaikat Jibril yang terpercaya. Jadi membantah atau meragukan sebagian atau seluruh isi Alqur’an yang merupakan wahyu adalah kebodohan dan suatu bentuk dosa besar yang mengeluarkan pelakunya dari lingkaran keimanan. Wahyu
itupun diturunkan tidak ke dalam pikiran, tetapi ke dalam hati manusia paling utama, hati Baginda Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam yang wajib pula diyakini sebagai hati manusia yang paling bersih karena telah empat kali menjalani operasi penjernihan sebagaimana disebutkan oleh Abuya As-Sayyid Muhammad al-Maliki, yaitu; saat berusia empat tahun dan masih tinggal bersama Halimah As-Sa’diyyah, ketika berumur sepuluh tahun (diriwayatkan Imam Ahmad, Ibnu Hibban, dan Hakim —lihat Syarh Az-Zarqani), ketika akan diangkat menjadi Nabi, dan saat hendak di-isra’-kan. Abuya lalu memberikan catatan; [Ketahuilah bahwa seluruh riwayat tentang pembelahan dada dan dikeluarkannya hati (jantung) Rosululloh Saw. adalah sesuatu hal yang wajib diterima tanpa perlu usaha memalingkannya dari hakikat karena masih termasuk dalam kepatutan kuasa (Alloh) sehingga semua itu bukanlah hal yang mustahil]. (Tarikh al-Hawadits wal al-Ahwaal AnNabawiyyah hal17 cet. Darul Qiblat atTsaqafiyyah 1984 M) Di antara hal yang dilakukan oleh tim malaikat yang mengoperasi adalah membersihkan bagian setan dari hati Rosululloh shallallohu alaihi wasallam serta memenuhinya dengan ilmu dan hikmah. Jadi hati Rosululloh shallallohu alaihi wasallam adalah hati yang paling suci yang menerima kitab suci melalui penghulu malaikat sebagai makhluk yang suci dari Dzat Maha Suci, Alloh Maha Pengasih. Menerima dan memahami wahyu dengan hati juga merupakan salah satu keistimewaan Rosululloh shallallohu alaihi wasallam di antara para nabi yang seluruhnya menerima kitab dalam bentuk tertulis pada lembaran-lembaran serta hanya dalam sekali kesempatan. Inilah keistimewaan Alqur’an yang berasal dari tradisi bacaan yang dihafalkan dalam hati dan baru kemudian beralih dalam tulisan. Hati yang suci yang menerima kitab suci dengan perantara makhluk suci dari Dzat Maha suci, semua ini agar Rosululloh shallallohu alaihi wasallam tampil sebagai termasuk orangorang yang memberikan peringatan. Di sini diambil pelajaran bahwa yang mesti dilakukan oleh seorang da’i adalah membersihkan hati. Seorang da’i harus menargetkan bisa memiliki hati yang bersih (Qalbun Salim) dari segala penyakit hati seperti riya’, hasud, sombong, dan turunannya seperti marah, membenci, mendendam, dsb. di mana di antara upaya yang
bisa dilakukan adalah mendekatkan hati dengan Alqur’an seperti halnya Alqur’an pertama kali diturunkan ke dalam hati Rosululloh shallallohu alaihi wasallam. Artinya seorang da’i harus memiliki wirid Alqur’an dengan membaca Alqur’an secara urut dan target khatam dalam sekian hari, minggu atau bulan. Kedekatan dengan Alqur’an secara langsung juga memperkuat keimanan sebagai modal utama dalam berdakwah ilalloh. Dari ayat di atas, selain membersihkan hati juga diambil pelajaran bahwa seorang da’i mesti belajar secara terus-menerus berdakwah, memberikan peringatan, dan menyampaikan nasihat dengan hati seperti dikatakan dalam hikmah:
Apa yang keluar dari hati akan sampai ke hati dan apa yang hanya keluar dari lidah maka hanya akan sampai di telinga. Jadi jika selama ini kita semua telah mengetahui bahwa memberikan nasihat harus dengan hati, maka ayat di atas adalah dasar dari prinsip yang telah sekian lama kita mengenalnya. Untuk bisa berdakwah dengan menyampaikan nasihat yang baik (al-mau’izhah al-hasanah), maka perlu memperhatikan hal berikut: 1. Seorang da’i harus senantiasa menjaga kehidupan, kesehatan, dan kekuatan hati yang bisa diraih dengan kekuatan hubungan dengan Alloh (shilah qawiyyah billaah) berupa shalat malam yang berkesinambungan dan intensitas dzikir yang tinggi sebagaimana pesan Alloh kepada Nabi Musa dan Nabi Harun alaihimassalam: “Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kalian berdua kendor dalam mengingatKu.” (QS. Thaha: 42). 2. Seorang da’i harus berusaha sekuat tenaga menjadi yang terdepan dalam kebaikan yang diserukan sekaligus menjadi manusia yang paling menjauh dari kemungkaran yang dilarangnya.
“Dan jadikanlah kami sebagai yang terdepan dari orang-orang yang bertaqwa (ahli melakukan kebaikan). “ (QS. Al-Furqan: 74). Wallohu a’lam.
21
technopreneur
Oleh: Drs. Soehardjoepri, M.Si.
Bidang Apa Saja Menuju Sukses
Direktur Rabwa Production
Dan diantara manusia ada yang berkata, “Wahai Tuhan kami berikanlah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.” (QS. Al-Baqarah: 201). Rasululloh Saw. bersabda, “Bukanlah sebaik-baik kamu orang yang bekerja untuk dunianya saja tanpa akhiratnya, dan tidak pula orang-orang yang bekerja untuk akhiratnya saja dan meninggalakan dunianya. Dan sesungguhnya sebaik-baik kamu adalah orang yang bekerja untuk akhirat dan untuk dunia.” “Hidup adalah kombinasi antara kemudahan dan kesusahan. Di antara keduanya ada enam bidang yang selalu datang dan pergi dalam hidup kita. Manusia berusaha untuk mengejar dan memenuhi keenam hal itu: 1. Spiritual Emosional, 2. Kesehatan, 3. Keuangan, 4. Pendidikan, Karir, dan Bertumbuh, 5. Hubungan Sosial, dan 6. Keluarga dan Rumah Tangga. Beruntunglah mereka yang mampu menyeimbangkan keenam aspek penting dalam kehidupan mereka, surga dunia sudah ada dalam genggaman mereka.” (Valentino Dinsi, Guru Entrepreneur Indonesia) Prinsip Utama 12: Spiritual Emosional (ESQ) “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qof: 16). Kebenaran sejati terletak pada suara hati yang bersumber dari spiritual, yang tak bisa ditipu oleh siapa pun, atau oleh apapun, termasuk diri kita sendiri. Mata hati ini dapat mengungkap kebenaran hakiki yang tak tampak di hadapan mata. Bahkan ahli sufi Islam Jalaludin Rumi mengatakan, “Mata hati punya kemampuan 70 kali lebih besar untuk melihat kebenaran daripada dua indera penglihatan.” Saya ingin mengajak Anda meluangkan
22
(bagian 1) waktu sejenak menjawab pertanyaanpertanyaan di bawah ini, dengan suara hati Anda: 1. Anda sedang makan di pinggir jalan, tibatiba ada seorang anak perempuan kecil berusia lima tahun berdiri tepat di depan Anda, menatap makanan yang Anda pegang dengan penuh harap. Suara hati apa yang muncul pada saat itu? 2. Bayangkan, pada saat Anda sedang berjalan sendiri di tengah taman, di suatu kota. Melihat sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anaknya yang masih kecil dan lucu sedang bercengkerama dengan riang gembira. Suara hati apa yang hadir saat itu? 3. Coba bayangkan situasi ini! Salah seorang teman sekantor Anda dikirim oleh perusaahaan untuk mengikuti training manajemen selama dua minggu. Sementara Anda sendiri tidak dipilih. Apa yang Anda rasakan? 4. Kemudian setelah satu minggu, dia pulang kembali ke kantor dengan wajah berseriseri dengan menunjukkan sertifikatnya kepada Anda. Suara hati apa yang timbul? 5. Anda sedang berada di suatu ruangan yang bersih dengan lantai marmer berkilau. Tiba-tiba Anda melihat sebuah kertas kotor di dekat kaki Anda. Suara hati apa yang Anda rasakan? 6. Kemudian ada seorang yang membuang puntung rokok seenaknya di sana. Suara hati apa yang timbul di hati Anda? 7. Di dalam suatu perjalanan, Anda melihat seorang pemuda sedang berusaha menjambret tas seorang wanita tua. Perasaan apa yang muncul saat itu? 8. Namun ketika Anda sadari bahwa penjambret tersebut membawa sepucuk pistol, apa yang Anda rasakan? 9. Anda sedang berada di tengah kebun yang hijau, tiba-tiba melihat sekuntum bunga berwarna merah, jingga, dan ungu. Apa yang Anda rasakan?
10. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang memetik bunga itu dengan kasar. Apa yang Anda rasakan? Pertanyaan- pertanyaan di atas sebenarnya adalah salah satu materi dalam sebuah perlombaan pidato internasional yang pernah diadakan di Bali tahun 1999. Saat itu, para juri internasional dan peserta terlihat mengangguk-angguk tanpa sadar. Begitu pula jawaban yang Anda rasakan itu akan sama di seluruh dunia. Apakah dia orang kaya, miskin, ras apa saja, agama apa saja, berbagai suku apa pun namanya akan merasakan suara hati yang sama apabila dalam kondisi fitrah. Berikut saya kemukakan jawaban-jawaban suara hati itu: Jawaban No. 1: adalah suara hati yang mendorong kita “ingin memberi” tatkala Anda sedang memakan makanan Anda. Jawaban No. 2: adalah suara hati dari “rasa kasih dan sayang” ketika menagkap rona kebahagiaan dan kasih sayang di wajah mereka. Jawaban No. 3: adalah suara hati yang mengatakan bahwa Anda “ingin juga maju” sehingga Anda merasa ingin mengikuti training tersebut Jawaban No. 4: adalah suara hati yang mengatakan bahwa Anda juga ingin mengetahui “ilmu” tersebut. Anda juga ingin mengetahui materi training apa yang telah diperoleh oleh teman Anda itu. Jawaban No. 5: adalah suara hati “ingin bersih” sehingga Anda merasa “perlu” memungut sampah itu. Jawaban No. 6: adalah dorongan suara hati untuk “memelihara” sehingga Anda merasa harus melarang orang tersebut membuang puntung rokok atau memungut dan membuangnya ke dalam bak sampah. Jawaban No. 7: adalah dorongan suara hati untuk “menolong” wanita tua tersebut. Jawaban No. 8: adalah suara hati untuk menolong sekaligus “berhitung” ketika Anda harus berpikir dua kali untuk menolong wanita tua tersebut. Jawaban No. 9: adalah karunia hati yang bisa merasakan “keindahan” ketika Anda melihat bunga yang berwarna-warni itu. Jawaban No. 10: adalah suara hati yang menyuruh Anda untuk “memelihara” dan “melindungi” bunga indah tersebut. Jawaban-jawaban dari suara hati tersebut
adalah sama persis dengan sifat-sifat Alloh yang terdapat di dalam Al-Qur’an (Asmaul Husna) seperti Maha Penolong, Maha Pengasih dan Penyayang, Mahailmu, Mahatahu, Mahasuci, Maha Memelihara, Maha Berhitung, Maha Melindungi. “Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat kelak dalam keadaan buta.” (QS. Thoha: 124). Saudaraku! Boleh jadi kemiskinan, kecelakaan, kesukaran, bencana yang menimpa kita selama ini karena kita perpaling, jauh dari mengingat Alloh. “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Alloh. Dan Alloh sekalisekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (QS.Al-Baqarah: 74) Perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, dan bosan merupakan respon kita terhadap berbagai peristiwa yang terjadi kepada diri kita. “To live well, you need not only a high IQ but a high EQ” - Claude Steiner – Emosi pada diri kita bisa menjadi sebuah kecerdasan tersendiri yang menentukan kesuksesan kita. Sejak Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence) atau lebih tersohor disebut EQ diperkenalkan oleh Daniel Goleman pada tahun 1995, perhatian masyarakat mulai beralih dari kecerdasan intelektual (IQ) semata kepada kecerdasan emosional. Bahkan sebuah survey yang dilakukan hampir seratus tahun yang lalu, tepatnya tahun 1918 mengenai IQ, ditemukan bahwa orang yang skor IQ-nya tinggi justru kecerdasan emosinya menurun. Dibanding EQ, kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang kira-kira 20 persen untuk menentukan kesuksesan seseorang. Keberhasilan seseorang ditentukan oleh kemampuannya menguasai berbagai keterampilan yang berhubungan dengan kecerdasan emosi. Orang tidak akan sukses dalam bidang apa pun kecuali jika ia senang dengan apa yang digelutinya itu. (bersambung) (Sumber: catatan Valentino Dinsi)
23
serba serbi tempat di mana pelecehan itu terjadi. Barisan tentara muslim ini panjangnya tidak putus dari gerbang istana Khalifah di Baghdad hingga kota Ammuriyah. Pada April 833 Masehi, ribuan tentara muslim tersebut bergerak dari Baghdad menuju Ammuriyah. Kota Ammuriyah dikepung oleh tentara muslim selama kurang lebih 5 bulan, hingga akhirnya takluk di tangan Khalifah AlMu’tashim pada tanggal 3 Agustus 833 Masehi. Sebanyak 30.000 prajurit Romawi terbunuh dan 30.000 lainnya ditawan. Pembelaan atas kehormatan wanita muslimah ini sekaligus dimaksudkan oleh Penyerahan kota Ammuriyah dari pasukan Bizantium kepada khalifah Khalifah sebagai pembebasan Al-Mu'tashim (duduk) pada manuskrip yang sama. Ammuriyah dari penjajahan Oleh: Ust. Ahmad Syarifuddin Romawi. Pembina Al-Ghazali Islamic Study Club Solo Kisah heroik Al-Mu’tashim ini dicatat dengan tinta emas sejarah uatu hari di tahun 223 Islam dalam Kitab Al-Kamil fi Al-Tarikh karya Hijriyah, tersebutlah Ibnul Atsir dalam judul Penaklukan Kota seorang wanita muslimah Ammuriyah. Setelah menduduki kota tersebut, Khalifah dari Bani Hasyim sedang berbelanja di pasar. memanggil sang pelapor untuk ditunjukkan di Orang-orang Romawi mengganggu dan mana rumah wanita muslimah tersebut. Saat melecehkannya. Kainnya dikaitkan ke paku berjumpa dengannya, ia mengatakan, “Wahai oleh orang-orang Romawi tersebut, sehingga saudariku, apakah aku telah memenuhi ketika ia berdiri, terlihatlah sebagian seruanmu atasku?” Oleh Khalifah, orang auratnya. Ia menjerit meminta pertolongan. Romawi pelaku pelecehan tersebut kemudian Ia berteriak keras memanggil sang penguasa dijadikan budak bagi wanita muslimah ini. Islam dengan seruan yang legendaris, “Waa Wallohu a’lam. Mu’tashimaaah…!” (Di manakah kau
Jeritan Wanita
S
Mu’tashim, tolong akuuu…!) Saat itu, kaum muslimin sedunia dipimpin oleh Khalifah Al-Mu’tashim Billah (833-842 Masehi) dari Bani Abbasiyah. Ia teladan penguasa muslim sejati sepanjang masa. Ia menyahut jeritan wanita itu. Mendengar laporan mengenai pelecehan tersebut, Sang Khalifah menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriyah Turki,
24
en.wikipedia.org
en.wikipedia.org
dan Respon Penguasa Muslim
Pengepungan kota Ammuriyah oleh pasukan Al-Mu'tashim (ilustrasi pada manuskrip di buku "Synopsis of Histories" karya John Skylitzes abad 12).
tombo ati
K
etika hati bersih dari karatnya dan jiwa dan akan menjauhkan dari Alloh ta’ala. sadar dari bius hawa, manusia dapat Sombong adalah salah satu sifat melihat berbagai aibnya. Sayyidina Umar rubûbiyyah (ketuhanan) dan bertentangan bin Khattab r.a. berkata, “Semoga Alloh dengan ‘ubûdiyyah (penghambaan). Dan merahmati seseorang yang menunjukkan aibmasyarakat membenci orang yang sombong. aibku kepadaku.” Ketika seorang yang berakal mengetahui Orang yang berakal selalu berusaha bahaya kesombongan dan menyadari bahwa memperbaiki dirinya dan memperkecil sifat ini hanya akan membuat nafsu aibnya. Sebab, setiap manusia pasti semakin angkuh dan congkak, maka ia memiliki kekurangan dan aib. Orang akan segera berusaha menghapuskan yang berakal akan mengetahui aib dan sifat ini dari dirinya, yaitu dengan kekurangannya, sedangkan orang yang bergaul bersama kaum miskin dan dungu tidak akan mampu orang-orang yang tidak ingin melihat aib dan kekurangandikenal (khumûl). Ia akan Oleh: Ayub Syafii kekurangannya. Ia tenggelam merendahkan dirinya dan Kepala SMK Nurul Haromain Malang dalam lautan hawa sehingga meneladani kaum fakir. tidak dapat membedakan Setan terkadang antara baik dan buruk yang berada dalam mengatakan kepada manusia bahwa nuraninya. Dia pikir dirinya adalah manusia kesombongan akan mengekalkan kedudukan yang paling sempurna. Padahal orang yang dan kehormatannya. Akhirnya ia jadikan memiliki sedikit akal sehat saja dapat melihat kesombongan sebagai penunjang hidupnya kekurangannya. dan metode untuk memperbaiki keadaannya. Ketika seorang yang memiliki semangat Padahal kesombongan itu justru akan tinggi mengetahui bahwa dirinya memiliki membuatnya dibenci dan direndahkan sifat sombong dan perasaan lebih mulia dari masyarakat. Hati manusia pun berpaling orang lain, dia pun segera membenci dirinya. darinya. Dia mengetahui bahwa sifat ini sangat buruk Orang yang suka merendahkan diri (baca:
25
hati) dicintai oleh masyarakat dan kehidupannya menjadi baik. Lihatlah bagaimana masyarakat memuliakan orang yang merendahkan diri dan menghinakan orang yang sombong. Sungguh bodoh manusia yang merasa dirinya paling sempurna dan senang dengan keadaannya yang buruk. Seandainya mengetahui kekurangannya, maka ia akan menangis. Seseorang berkata, “Orang yang memiliki kekurangan tidak menyadari kekurangannya. Andaikata menyadarinya, maka jiwanya akan terbelah karena penyesalan.” Kendati memperoleh berbagai keutamaan dan sifat-sifat mulia yang membuat masyarakat iri kepadanya, orang yang berakal selalu memandang rendah kedudukannya dan mencela dirinya. Hatinya selalu terluka dan sedih karena memikirkan hari akhir dan takut jika kematian mendatanginya secara tibatiba. Inilah salah satu keistimewaan akal. Sedangkan zaman kita ini menyusahkan orang-orang mulia dan menyenangkan orangorang hina. Seorang penyair berkata: Kulihat zaman kebodohan menyenangkan penghuninya Tetapi setiap orang berakal sengsara karenanya Kedua kaki berjalan di atas dan kepala di bawahnya Zaman merendahkan yang mulia Dengan memuliakan yang hina Ia kurangi bagian kaum mulia Dan muliakan orang-orang dari kelompok yang jahat Sesungguhnya hanya taufik Alloh ta’ala-lah yang dapat membuat manusia memandang sesuatu dengan benar. Taufik ini mereka peroleh berkat hubungan yang baik dengan Alloh. Perhatikan ucapan Fudhail bin Iyadh rohimahulloh berikut:
“Barangsiapa shidiq dalam berhubungan dengan Alloh, maka Alloh akan memberinya hikmah.” Simaklah pula ucapan seorang arif berikut: “Barangsiapa mengkhianati Alloh secara sembunyi-sembunyi, maka Alloh akan membuka aibnya di hadapan orang banyak.” Maknanya, jika manusia durhaka kepada Alloh ta’ala, maka ia akan segera memperoleh siksa yang akan membuatnya tercemar di hadapan manusia. Dia melakukan perbuatan buruk tetapi tidak menyadarinya, sebab hatinya telah berkarat. Alloh ta’ala mewahyukan: “Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (QS. Al-Muthaffifin [83]: 14) Tidak diragukan bahwa berbagai amal yang dikerjakan manusia akan melahirkan berbagai hal dalam hati mereka. Jika amalnya baik, maka akan melahirkan hal yang baik dan sebaliknya. Jika manusia beramal dengan benar, membersihkan amalnya dari riya’ dan niat-niat yang merusaknya, maka Alloh akan memberikannya petunjuk, melenyapkan kesesatan hatinya, menyingkapkan tirai yang menutupi bashîrah-nya, dan membuat pandangannya menjadi tajam. Sehingga ia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah; mampu memandang segala persoalan dengan baik dan merasakan kenikmatan batin. Hatinya menjadi taman rekreasi dan peristirahatannya. Sebab, dalam hatinya ia saksikan berbagai keajaiban dan rahasia alam malakût. Jika taufik ini ditopang oleh kekuatan lain, maka ia akan menuju tingkatan paling tinggi yang dicapai oleh hamba-hamba Alloh ta’ala. Tingkatan ini akan dicapai oleh seseorang yang telah memiliki batin sehat, berkemampuan menilai segala sesuatu dengan bashîrah yang tajam dan bebas dari pengaruh hawa yang merusak hati, serta memiliki kemampuan untuk meluruskan
Mutiara Hikmah : Dirimu, jika tidak disibukkan dengan kebaikan, maka akan sibuk dengan keburukan. Hartamu, jika tidak dibelanjakan secara rutin untuk kebaikan, maka pasti terpakai untuk keburukan. 26
hatinya. Orang yang telah mencapai tingkatan ini akan selalu mengingat Alloh ta’ala, memperhatikan keagungan-Nya, tekun berdzikir kepada-Nya, dan menjaga hatinya agar tidak mendengarkan berbagai bisikan buruk yang akan mengotorinya. Inilah tingkatan tertinggi yang dicapai hamba-hamba pilihan Alloh. Amal-amal buruk akan melahirkan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang telah diuraikan di atas. Manusia kadang memiliki suatu kebaikan, tetapi sayang ia lalai dan membiarkan dirinya terjerumus dosa kecil. Dosa ini akan mendorongnya melakukan dosa yang lebih besar. Sebab, keburukan itu saling berhubungan. Satu keburukan akan menarik seseorang untuk melakukan keburukan lain. Dosa-dosa kecil itu akan menghasilkan berbagai dosa besar. Manusia yang membuka pintu hatinya untuk bermaksiat, hatinya akan berkarat dan buta, bashîrah-nya menjadi gelap dan urusannya kacau. Seseorang kadang memiliki niat yang benar, tetapi keadaan mendorongnya untuk
berbuat buruk. Kadang ia lebih mengutamakan ketaatan, tetapi tidak mampu melakukannya karena tidak memperoleh taufik. Hawa kemudian menuntunnya untuk melakuan dosadosa tersembunyi yang ia kira sebagai ketaatan. Ia tidak menyadarinya, sebab, bashîrah-nya telah tertutup kegelapan yang ditimbulkan oleh kedurhakaannya kepada Alloh ta’ala. Beginilah keadaan manusia, jika mereka taat dan ikhlas dalam beramal, maka Alloh akan menerangi bashîrah-nya dan memberi hati mereka petunjuk. Tetapi, jika durhaka dan bermaksiat kepada-Nya secara terangterangan, maka hawa akan menguasai mereka, membutakan hati mereka, dan merusak kehidupan mereka. Oleh karena itu wahai saudaraku, waspadalah terhadap keadaan yang menakutkan ini. Dekatkanlah dirimu kepada Alloh dengan shidiq, sehingga Ia menyelamatkanmu dari berbagai keburukan dan bencana. Wallohu a’lam.
27
auladi
Waspadai Si Feminin VS Si Maskulin (bagian 1) Oleh: Ulinnuha M, S.Psi Guru SDIT Ghilmani Surabaya
D
alam Alqur’an surat Ali Imron: 36 Alloh berfirman, “Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: ‘Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Alloh lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan.” Firman Alloh tersebut menyiratkan bahwa tidak sama antara laki-laki dan perempuan baik dari sisi penciptaannya maupun peran dan tugasnya. Pandangan biologis menjelaskan bahwa kromosom ke-23 dalam diri manusia (kromosom jenis kelamin) merupakan penentu apakah fetus (janin) itu akan menjadi wanita (XX) ataukah pria (XY). Dari sisi hormon, laki-laki memiliki hormon androgen yang dominan, yang berpengaruh pada fungsi otak yang pada gilirannya meningkatkan beberapa perilaku seperti agresi. Dari sini dapat kita pahami mengapa
28
anak laki-laki lebih banyak melakukan kegiatan yang melibatkan otot kasarnya, misalnya suka berlari, bermain silat, perangperangan. Beberapa penilitian menyebutkan bahwa otak laki-laki dan perempuan berbeda dalam corpus collosum-nya, yakni serat masif yang menghubungkan kedua belahan otak. Corpus collosum perempuan lebih besar dari laki-laki, hal ini menunjukkan mengapa perempuan lebih menyadari emosi mereka sendiri dan orang lain daripada laki-laki. Ini terjadi karena belahan otak kanan mampu memberikan informasi tentang emosi ke otak kiri. Tak ada yang menyangkal adanya perbedaan genetik, biokimia, dan anatomi antara laki-laki dan perempuan. Subhaanalloh, Maha Suci Alloh yang menciptakan makhluknya dengan sempurna. Diciptakan-Nya laki-laki dan perempuan dengan segala perbedaan fisik maupun psikisnya, untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya yang berbeda pula. Namun dalam hal melakukan ketaatan kepada Alloh antara lakilaki dan perempuan sama, yang membedakan adalah ketaqwaan, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Hujurot ayat 13. Sebagai orang tua atau pendidik, kita diamanahi untuk mengasuh dan mendidik anak-anak menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah, dengan berpedoman kepada bagaimana Alloh mengatur dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Demikian juga dalam mengasuh dan mendidik anak laki-laki dan perempuan, mulai dari pemberian nama, memberi pakaian, membentuk sikap dan perilakunya, jelas ada perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan. Bila orang tua atau pendidik menganggap hal yang biasa, misalnya anak perempuan yang masih kecil, diberi pakaian seperti anak lakilaki, karena menginginkan anak laki-laki ternyata yang lahir perempuan. Kemudian ia sering menampakkan perilaku seperti anak laki-laki, karena bermain pun bersama anak laki-laki. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif/penyimpangan dalam memerankan identitas gender-nya di kemudian hari. Bisa jadi anak perempuan tersebut akan senang memerankan dirinya sebagai anak laki-laki (yang biasa di sebut dengan maskulin/tomboy) sampai ia dewasa, bila orang tua tidak mengarahkan bahwa dia adalah anak perempuan yang mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dengan laki-laki. Istilah Gender, diartikan sebagai dimensi sosiokultural dan psikologis dari laki-laki atau perempuan. Adapun peran gender adalah ekspektasi sosial (harapan masyarakat) yang merumuskan bagaimana laki-laki dan perempuan harus berpikir, merasa, dan bertingkah laku. Teori Kognitif Sosial Gender menerangkan bahwa perkembangan gender anak terjadi melalui pengamatan dan penerimaan perilaku gender, serta melalui penguatan dan hukuman terhadap perilaku gender. Penghayatan perilaku gender yang atipikal (tidak sesuai dengan kriteria umum), bila itu sangat ekstrem (anak laki-laki yang kelewat feminin dan anak perempuan yang sangat maskulin/tomboy), dapat menimbulkan masalah pada anak. Ini karena ekstrimitas sikap dan perilaku mereka umumnya disertai dengan tingkat kecemasan yang tinggi, rasa
harga diri yang rendah, serta penerimaan sosial dari lingkungan yang rendah juga. Bukti adanya transvestites (orang dewasa yang senang berpakaian seperti lawan jenis, tetapi tidak sampai operasi ganti kelamin), serta transexual (mereka yang menginginkan operasi pergantian kelamin, pergantian hormon serta pergantian identitas baru), bermula dari perilaku mereka ketika masih kecil telah menunjukkan ketertarikan pada aktivitas dan tugas-tugas lawan jenis. Hal ini menegaskan bahwa perilaku gender yang menyimpang pada anak-anak tidak dapat diabaikan, dan perlu diwaspadai . Tanda-tanda yang Perlu Diwaspadai Berikut ini beberapa tanda yang perlu mendapat perhatian lebih orang tua/pendidik, ketika mengamati perkembangan identitas gender anak. 1. Anak secara menetap mengekspresikan dirinya dengan identitas gender yang berbeda. Misalnya saja, si buyung yang berkata bahwa ia adalah perempuan, atau berkata bahwa kalau ia sudah besar ia ingin menjadi seperti ibu. 2. Selalu berpakaian seperti lawan jenis dan adanya indikasi yang kuat akan adanya problem identitas gender. 3. Minat dan permainan peran yang berlawanan. Perlu dicurigai bila anak lakilaki tidak saja menyukai permainan atau aktivitas anak perempuan tetapi juga sangat menolak aktivitas dan bermain dengan anak laki-laki. Dan dalam permainan yang melibatkan fantasi, mereka juga kerap membayangkan dirinya menjadi seseorang dengan jenis kelamin yang berbeda. 4. Secara fisik, anak pun lebih mirip lawan jenisnya. Kalau laki-laki keperempuanperempuanan, yang perempuan seperti jagoan. 5. Kebingungan akan perilaku gender ini, seringkali membuat anak ditolak oleh kawan-kawannya. 6. Gerak-gerik, perilaku, dan suara tampil seperti laiknya lawan jenis, dan anak merasa sulit mengubah perilaku ini sekalipun di bawah tekanan dan kritik dari lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa anak laki-
29
laki yang feminin dapat berubah menjadi lebih maskulin sesuai dengan perlakuan orang tua terhadap mereka. Tetapi perubahan ini hanya dimungkinkan untuk anak-anak usia di bawah 12 tahun. Usaha perbaikan setelah anak melampaui masa puber sulit dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa orientasi gender belum terkristalisasi di masa anak-anak. Buktinya, dengan perlakuan yang tepat dari orang tua serta lingkungan yang kondusif, si buyung yang feminin dapat bersikap lebih agresif, tidak lagi bersikap dan berperilaku keperempuan–perempuanan, dan mereka pun lebih dapat diterima oleh kelompoknya. Penyebab · Absennya salah satu orang tua Penelitian menunjukkan, anak laki-laki yang dibesarkan tanpa ayah, atau ayah absen untuk waktu yang lama, sehingga anak hanya kenal ibu, menunjukkan minat yang cenderung feminin, begitu pula sikap dan perilakunya. · Adanya hubungan yang terlalu erat dengan salah satu orang tua berbeda jenis kelamin (anak laki-laki dekat dengan ibu, anak perempuan dekat dengan ayah) Hubungan anak-orang tua yang seperti itu, baik secara fisik maupun psikologis, seolah-olah menutup kesempatan anak untuk beridentifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin sama. Akibatnya anak tidak mampu mengembangkan perilaku yang sesuai dengan gendernya.
30
·
·
·
Perlakuan orang tua yang tidak sesuai Beberapa orang tua mengharapkan kelahiran anak dengan jenis kelamin tertentu, akibatnya ia memperlakukan anak sesuai dengan bayangannya, sekalipun yang lahir itu bayi dengan jenis kelamin yang berbeda. Pengasuhan ibu yang lembut Ibu yang membenci segala sesuatu yang berbau kejantanan (karena mungkin diasosiasikan dengan agresivitas, kekerasan fisik), cenderung akan mengembangkan nilai-nilai yang feminin dalam mengasuh anak laki-lakinya. Mungkin saja ia akan menekankan anaknya untuk bersikap lebih lembut, tidak bergaul dengan permainan anak laki-laki (misalnya saja pistol-pistolan), serta menghindari segala sesuatu yang berbau kejantanan. Faktor genetik dan hormonal Pengaruh genetik atau hormonal juga dapat memainkan peran, tapi umumnya ini bukan menjadi penyebab utama.
Wallohu a’lamu bish-showaab. (bersambung) Referensi: · Terjemahan Al Qur,an · Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, Abdulloh Nasih Ulwan, 1993 · Psikologi Pendidikan, John W. Santrock, Cetakan I, Kencana Media Group, Jakarta, 2007 · Seri Ayah Bunda: Problem Anak Sehari-hari, Gramedia Group, 1997 · Majalah Auladi, Agustus 2006
Ketika Kita Menginginkan Oleh: Ustzh. Esti Soepanggih Pembina Pesmi Wardah Surabaya
Ia ada, Di dalam setiap jiwa Liar tanpa kendali Yang kokoh di pelana Mengiringinya Ke altar illiyyin Meski terjal Melelahkan…
T
ak sekali kita mendengar, ar-rijalu qawwamuna ‘ala an-nisa’. Juga, setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Raja/kepala negara, gubernur sampai ke ketua RT, hakim, rektor, pimpinan perusahaan, kepala biro, ketua sebuah organisasi, kepala rumah tangga (suami), juga seorang istri. Masing-masing mengemban amanah yang akan ditanyakan kelak di pengadilan agung, yang sangat adil dan tidak ada intervensi dari manapun. Tidak diperlukan saksi yang meringankan dan yang memberatkan, karena cukuplah anggota badan dari masing-masing individu akan menguak sendri apa-apa yag telah di lakukan atas perintah “aku”. Kepintaran manusia (yang hanya mengandalkan akal semata) dari hari ke hari semakin menjauhkan manusia dari sisi fitrohnya. Maka lahirlah faham —yang sebenar”-nya— keluar dari rel agama. Saking piawainya propaganda paham-paham tersebut dicekokkan dalam tiap pribadi, sehingga tak merasa bahwa sesungguhnya telah tergiring pada alur hidup yang berputar pada pusaran setan yang tak berkesudahan. Kita ambil
Kajian Niswiyah
sebuah contoh, gaya hidup. Ya… kita saksikan gaya hidup orang kebanyakan sekarang ini. Dari anak-anak, remaja, manusia dewasa, orang tua, hingga lansia, terlena dengan apa yang disebut hedonisme. Mengejar kesenangan (kepuasan nafsu/syahwat) tanpa mau menengok rambu-rambu yang telah dipasang oleh agama. Dari syahwat perut, mata, telinga, hingga (maaf) farji. Lepas kendali. Jika kita mau merenungi, sungguh, pemenuhan syahwat/nafsu tersebut harus ditebus dengan fulus. Artinya, di jaman ini memang sudah menjadi sebuah tuntutan bahwa fulus harus dicari sebanyak-banyaknya demi memenuhi segala kebutuhan/keinginan yang akan mendatangkan kesenangan — katanya— tanpa harus berpikir panjang jalan apa yang harus ditempuh untuk mendapatkan fulus tersebut. Di sinilah carut-marut tata kehidupan (yang agama telah menata secara harmonis) dimulai. Banyak anak di bawah umur dipekerjakan (atau ingin bekerja sendiri untuk memenuhi nafsu keinginannya), remaja putri nyambi menjadi pekerja seks terselubung, ABG dan remaja jadi kurir narkoba, para suami tidak malu-malu lagi “ngemplang” uang kantor di mana ia bekerja, dan banyaknya para ibu (istri) yang “ngoyo” bekerja di luar rumah –dengan meninggalkan tugas utamanya— demi memenuhi tuntutan hidup yang standar di jaman ini. Astaghfirulloh…. Ada sebuah dialog yang barangkali bisa membuka mata hati kita akan kebenaran, bahwa satu-satunya ukuran yang paling haq adalah agama. Karena agama adalah sesuatu yang fitroh. Simak dialog yang menggambarkan fitroh wanita berikut. Anak: “Pak, saya ingin Bapak melamarkan untuk saya seorang wanita yang telah saya tetapi menjadi calon istri saya.” Ayah: “Siapa wanita itu? Siapa orangtuanya? Di mana tempat tinggalnya, Nak?” Anak: “Dia fulanah binti fulan. Tinggal di kota X dan bekerja di satu instansi pemerintah.” Ayah (dengan nada prihatin, sambil mengambil napas dalam-dalam berkata lirih):
31
“Apakah setelah menjadi istrimu kelak ia akan tetap bekerja?” Anak: “Ya, tapi itu nanti bisa dibicarakan, Pak.” Ayah (masih dengan nada berat): “Saya tidak suka jika menantu saya bekerja, kemudian di kantor suka gojek (bercanda yang keterlaluan) dengan teman laki-lakinya, duduk berdekatan, apalagi sampai pulang diantarkan (karena sejalan rumahnya), belum lagi jika sudah ada momongan, siapa yang akan merawat anak-anakmu?” Ini adalah cerita tentang ibu saya 52 tahun silam ketika beliau harus rela keluar dari kantor P&K Jakarta, demi memenuhi permintaan ayah saya untuk pindah ke Jogja dan keberatan simbah saya jika memiliki
menantu yang bekerja di luar rumah (kantor). Semasa SMP sering ibu bercerita ini-itu dan masih membekas dalam ingatan dan ternyata begitu banyak nilai-nilai islami yang tersirat dari apa yang telah dilakukan baik oleh ibu, bapak, maupun simbah saya, meski saya yakin beliau tidak tahu bahwa ternyata yang mereka contohkan adalah sangat sesuai dengan fitroh islami. Simbah kakung saya bukan seorang ustadz apalagi ulama’. Beliau hanya seorang ayah yang jujur, lugu, tidak neko-neko, dan selalu melakukan kebaikan sebagai panggilan hati. Orang kuno yang menjalani hidup mengikuti air mengalir dan
32
lebih banyak mendengarkan suara hati nurani yang paling dalam untuk bertindak. Marilah kita coba mengurai barang sejenak, andai kita (kebanyakan dari kita) mempunyai pemikiran seperti simbah kakung saya. Barangkali tidak akan pernah ada istilah WIL, PIL, perselingkuhan di tempat kerja, anak-anak menjadi “broken home” karena dicuekin orang tuanya, kurang perhatian, dan haus kasih sayang —meski para orang tua modern berdalih bahwa mereka siang malam membanting tulang mencari uang untuk membahagiakan anak-anak. Oh, yaa? Para lelaki merasa lahannya berkurang karena tenaga kerja wanita ikut bersaing, kriminalitas dengan korban wanita meningkat (karena mereka bekerja/keluar rumah dengan busana minim sekali) atau mungkin tidak akan pernah ada cerita pilu TKW dari Indonesia yang meregang nyawa di negeri orang, dizalimi, dianiaya, dan harus menghadapi hukuman gantung atau menjalani eksekusi mati di tanah rantau. Inikah buah emansipasi? Perputaran waktu telah menjadikan manusia menjadi mesin pencetak uang dan pemburu rupiah. Ketika kita menginginkan, maka saat itu pula otak kita bekerja keras mencari solusi pemenuhannya, apapun dan bagaimanapun sekuat tenaga harus didapatkan. Begitu kuatnya pusaran (yang bernama materi) berputar hingga mampu menarik dan menenggelamkan siapa saja yang tidak berusaha keras untuk berpegang pada tali yang kuat. Tali vertikal yang tidak dibatasi ruang dan waktu. Tali vertikal yang mempunyai berjuta pangkat yang tak terhingga energi abadi. Tali yang selalu terulur, meski tak selalu bersambut. Tali itu adalah hablun min Alloh. Kita simak sepenggal keluhan mantan aktivis yang telah berumah tangga yang kebetulan sang istri adalah wanita karir: “Kapan saya bisa mendapati rumah dalam
keadaan rapi, tidak amburadul, kamar dan almari serta dapur tertata? Sepulang dari kantor ada senyum tulus istri tercinta kemudian secangkir teh hangat terhidang di meja, makan bersama-sama, dan bermanjamanja dengan pijitan halus sambil bercerita kejadian-kejadian di kantor hari ini? Ah… Hilang semua beban di kantor manakala istri menghujani dengan kemanjaan.” Banyak hal mendasar yang semestinya secara bijak dicermati oleh kita, para istri. Jika boleh dirangkum dalam pertanyaan esensi “apa sebenarnya tugas istri ?” maka jawabnya apa yang tidak bisa/mungkin di lakukan oleh seorang pembantu. Namun bisakah hal ini terpenuhi, jika suami istri sama-sama capek dan membawa setumpuk masalah di kantor dan beban kerja semakin bertambah hingga tidak ada lagi waktu bermanja bagi suami pada istrinya. Bahkan tidak jarang seorang istri harus meeting ke luar kota berhari-hari padahal sang suami sedang butuh-butuhnya belaian istri sebagai obat kepenatan di tempat kerja. Lalu kepada siapa suami harus melepas kejenuhan dan mencari hiburan serta tempat bermanja? Indah sekali Islam mengatur dan membagi serta memberi kompensasi adil atas prestise pada manusia , laki-laki maupun perempuan. Karena laki-laki adalah pemimpin bagi kaum
wanita, ia berkewajiban untuk melindungi, mengayomi, dan memenuhi segala kebutuhan keluarganya, maka laki-lakilah (suami) yang berkewajiban mencari nafkah. Seorang istri, sesuai dengan kapasitas biologis, mempunyai tugas untuk mengatur rumah dan menjaga,mendidik, serta merawat anak-anak. Inilah fitroh! Keluar dari fitroh tentu berdampak masalah baru terajut dengan sendirinya. Ibarat kereta api keluar dari rel, tentu petaka yang didapat. Untuk para wanita apalagi yang telah menjadi ibu, hati-hatilah melangkah, sekali terperosok sulit untuk keluar dari lubang, karena di dalam lubang itu ada banyak guagua tersembunyi yang akan menelan kita hingga sulit bagi kita kembali menemukan jalan keluarnya. Waspadalah pada belenggu ingin yang siap mengantarkan kita pada kumparan berlanjut yang tak kenal henti, menafikan kompenen berbasis religi. Kembalilah pada fitroh sebagaimana kita diciptakan. Jangan karena nilai-nilai yang tidak kita pahami betul menjadikan kita sebagai korban dari pemikiran yang tidak berdasar pada akar permasalahan, yakni addinul haq. Mudah-mudahan Alloh Swt. membuka mata hati kita untuk selalu memilih dan menempuh jalan lurus--Nya. Wallohu a’lam.
Sekilas Info Kunjungan Abuya Sayyid Ahmad bin Muhammad Al Maliki ke Singapura dan dihadiri oleh pengurus Hai’ah Ash Shofwah, Selasa, 20 Maret 2012
33
Liputan
LAZIS AL HAROMAIN Ajarkan Belajar Peduli Sesama Sejak Dini
S
ebagai pembelajaran kepada anak-anak tentang pentingnya berinfaq dan membantu sesama, LAZIS AL HAROMAIN melalui program Kaleng TAUBAT (Tabungan untuk Akhirat) dengan motto “Infaq Peduli Temanku” melakukan tebar kotak infaq ke sekolah-sekolah. Kotak infaq yang didesain dengan unik dan menarik ini nantinya akan disebar ke beberapa sekolah yang bersedia kerjasama dengan LAZIS. Dalam tahap awal ini LAZIS Al Haromain bekerjasama dengan SDIT Ghilmani dan TKIT Wildani Surabaya, dengan menyebarkan sekitar 14 kotak infaq di dua sekolah tersebut. Adapun hasil dari perolehan kotak infaq ini dikhususkan untuk membantu teman sekolahnya, antara lain untuk beasiswa bagi anak yang kurang mampu, kegiatan santunan kesehatan, serta kegiatan sosial lainnya di lingkungan sekolah. Melalui kegiatan ini kami menawarkan kepada para donatur yang mempunyai anak didik di sekolah kerjasama dalam mendidik anakanak kita untuk saling membantu sesama. Selain di sekolah, kotak infaq ini juga bisa ditempatkan di rumah untuk mengajari anak kita berinfaq secara rutin. (Chid_Q)
Bahas BAHAYA SEPILIS bersama DR. Adian Husaini
P
ada hari Selasa tanggal 13 Maret 2012 merupakan moment yang istimewa karena tidak seperti malam –malam biasa nya, yang rutin diadakan majlis taklim Al Kayyis . pada hari itu Lazis Al Haromain bekerja sama dengan Dar-Al Kayyis sengaja mengundang pakar pemikiran Islam DR.Adian Husaini untuk sharing dan berdialog “ Dialog terbuka kupas tuntas Bahaya Sepilis (sekuleris, pluralis, Liberalis)”. Dimana topik tersebut memang saat ini sedang marak di perbincangkan .Menurut pria
34
kelahiran Bojonegara ini bahwa saat ini sudah banyak kelompok-kelompok liberal yang membuat jurnal dan apabila di baca oleh masyarakat sangat berbahaya untuk aqidah ummat Islam. Acara di mulai jam 19.30sampai jam 21.30 itu menarik peserta yang cukup banyak, mulai dari kalangan mahasiswa karyawan dan tentunya donator Lazis Al Haromain . untuk pembahasan lengkap dialog bersama DR.Adian Husaini bisa di simak di www.dar-alkayyis.com. Semoga bermanfaat.(MQ)
L
AZIS AL HAROMAIN semakin dekat dengan donaturnya, dengan berbagai program-program layanan terima-kasih untuk Donatur, mulai dari mulai program DASI (Dai Untuk Instansi), pelayanan rawat jenazah, dan lain-lain. Termasuk acara yang dilaksanakan pada hari Kamis-Jumat tanggal 8-9 Maret 2012, yaitu Launching & Bedah buku “Catatan Cinta dari Mekkah” (CCdM) bersama Novelis Nasional Ibu Pipiet Senja. Buku ini adalah karya dari Ust. Awy A. Qolawun beliau adalah penulis tetap di majalah Al Haromain dan juga staf support system Forum Lingkar Pena (FLP) wilayah Saudi Arabia. Acara Bedah buku ini diselenggarakan atas kerjasama LAZIS AL HAROMAIN dan penerbit Zikrul Hakim serta didukung oleh SKI FIB UNAIR dan Mahad Nurul Haromain lin Nisa Malang. Acara hari Kamis, 8 Maret 2012 acara dilaksanakan di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya Univ. Airlangga Surabaya, di hadiri oleh sekitar 200 peserta yang terdiri dari donatur LAZIS, mahasiswa dan Umum. Acara yang berlangsung selama 3 jam itu sangat menarik antusiasme peserta yang mayoritas adalah penikmat sastra. Terlebih lagi bedah buku kali ini dimoderatori oleh Sinta Yudisia yang juga penulis terkenal. “Alhamdulillah bukunya bagus, inspiratif, sangat bermanfaat bagi saya. Dan saya juga bisa bertemu dengan 2 idola saya sekaligus, yaitu Bunda Pipiet Senja dan mbak Sinta Yudisia,” ungkap salah seorang peserta yang juga mahasiswi Sastra Unair. Untuk hari Jumat, 9 Maret 2012, Ma’had Nurul Haromain dipilih untuk lokasi acara. Mengapa di Ma’had ini? Karena sang penulis adalah salah satu alumni Ma’had Nurul Haromain yang sekarang masih menimba ilmu
Liputan
di Abuya Sayyid Ahmad Bin Muhammad bin Alawy di Rushoifah Mekkah. “Sebenarnya acara ini adalah rangkaian Tur bunda Pipiet Senja ke Jawa Timur, mulai dari Lamongan, Jombang, Kediri dan Surabaya. Sekarang di Malang,” ungkap Bapak Ridlo Ardian selaku Perwakilan Zikrul Hakim di Jawa timur. “InsyaAlloh Besok (Red: Sabtu) kita Launching di Islamic Book Fair (IBF) di Jakarta,” lanjut Bapak Ridlo. Selama di Mahad Nurul Haromain Ibu Pipiet Senja ditemani sahabat beliau, yaitu Ibu Rahayu yang bela-belain tidak masuk kerja demi mendampingi Ibu Pipiet. Mereka berdua sangat terkesan dengan Mahad Nurul Haromain yang para santrinya sangat ramah dan sopan. “Seperti sudah lama kenal kita ya?” ujar Ibu Pipiet dengan logat Sundanya yang khas. Semoga silaturrohim ini bermanfaat dan insyaAlloh ke depannya LAZIS AL HAROMAIN mengundang beliau lagi tentunya untuk para donatur dan pembaca setia Al Haromain (MQ)
35
B
encana alam letusan gunung merapi yang melanda wilayah Yogyakarta dan sekitarnya menyisakan beban tersendiri bagi warga sekitar gunung merapi tersebut, tidak terkecuali anak-anak. Kehilangan banyak harta benda, ternak, dan tanaman yang rusak, itu dirasa tidak seberapa karena masih dapat menyelamatkan nyawa diri sendiri dan keluarga. Desa Kentingan, Cangkringan Yogyakarta, merupakan desa yang masuk radius siaga Merapi saat itu. Desa yang hanya berjarak sekitar 15 km dari puncak Merapi ini pada saat ada banjir lahar panas sempat terkena luberan lahar panas di sebagian wilayahnya. Bencana sudah hampir setahun berlalu, akan tetapi beban psikologis masih dirasakan oleh warga, terutama anak-anak. Ketika bencana letusan sudah berakhir, masih ada bencana lain yang mengancam warga di desa yang berada tepat di pinggir kali Gendol ini, yaitu bencana banjir lahar dingin Merapi. Banyak anak-anak takut ketika harus jauh dari keluarga karena masih trauma dengan kejadian waktu itu. Hal ini mendorong LAZIS AL HAROMAIN, melalui perwakilan cabang Yogyakarta mengadakan kegiatan Out bond bagi anak-anak di sekitar lereng Merapi. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan semangat serta menghilangkan rasa trauma akan bencana alam Merapi. Kegiatan outbond ini diadakan pada tanggal 19 Februari 2012, dengan mengambil pusat kegiatan di Masjid Nurul Huda Kentingan Cangkringan Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 anak dari desa Kentingan, serta anakanak dari desa lain sekitar lereng Merapi. Kegiatan outbond sendiri dilaksanakan di kali Gendol, dengan tujuan menghilangkan rasa takut
36
terhadap lahar dingin yang saat ini masih mengancam melalui kali ini. Menurut penuturan Bapak Sriyadi, selaku takmir masjid Kentingan, kegiatan ini sangat membantu sekali untuk meningkatkan semangat belajar bagi anak-anak. Kegiatan ini didukung penuh oleh takmir dan warga desa Kentingan. Hal ini dibuktikan dengan ikut terlibatnya mereka secara langsung dalam kegiatan. Beberapa warga dengan sukarela ikut menjadi bagian dari kegiatan out bond ini. Di akhir acara diserahkan kenang-kenangan dari LAZIS AL HAROMAIN kepada semua peserta, yang pada dasarnya berasal juga dari para Donatur LAZIS. “Kami mengucapkan terima kasih kepada LAZIS Al HAROMAIN beserta seluruh donaturnya, yang telah mengadakan kegiatan positif ini. Kami berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan di beberapa tempat di wilayah Merapi ini, karena masih banyak warga, khususnya anak-anak yang membutuhkan support motivasi semacam ini agar mereka lebih semangat dalam menjalani kehidupan pasca erupsi Merapi.” Begitulah kata Bapak Haryono, salah satu takmir masjid Kentingan. (MQ)
LAPORAN PENERIMAAN DAN PENYALURAN DANA LAZIS AL HAROMAIN
BULAN FEBRUARI 2012 SALDO DANA PENERIMAAN DANA 1. INFAQ TIDAK TERIKAT 2. INFAQ TERIKAT a. Infaq Yatim b. Infaq GOTAS c. Infaq Beasiswa d. Infaq PSD e. Infaq Dana Da’I (D-3) 3. ZAKAT 4. DANA NON HALAL TOTAL TOTAL DANA PENYALURAN DANA 1. DAKWAH a. Media dakwah c. Dana dakwah Da’I Daerah SUB TOTAL 2. PENDIDIKAN a. Beasiswa pendidikan b. Beasiswa Santri pesantren SUB TOTAL 3. PEMBANGUNAN SENTRA DAKWAH a. Renovasi tempat Majelis taklim 4. YATIM a. Beasiswa yatim b. Bantuan Pesantren yatim c. Santunan Yatim SUB TOTAL 5. PENYALURAN ZAKAT a. Ghorim b. Fakir miskin SUB TOTAL 6. BIAYA OPERASIONAL 7. DANA SOSIAL KEMANUSIAAN a. Santunan Kesehatan b. Program kegiatan sosial TOTAL PENYALURAN SALDO DANA
Rp
76,935,425
Rp
33,261,120
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
6,640,000 2,100,000 1,805,000 1,227,000 493,000 4,738,000 136,913 50,401,033 160,597,578
Rp Rp Rp
11,621,000 5,690,000 17,311,000
Rp Rp Rp
1,738,000 3,500,000 5,238,000
Rp
105,500
Rp Rp Rp Rp
500,000 425,000 625,000 1,550,000
Rp Rp Rp Rp
4,000,000 181,500 4,181,500 20,221,151
Rp Rp Rp Rp Rp
200,000 10,205,500 10,405,500 59,012,651 101,584,927
UCAPAN Alhamdulillah telah Lahir Zilta Hajiba Ummu Is‘af Putri ke-4 Bapak Fauzan & Ustdazah Eny Semoga menjadi anak yang Sholihah
Barokallohu lakuma wabaroka wa jamaah bainakuma bil khoiir Ust.Muhammad Noeron dengan Siti Futuhiyyah pada tanggal 8 Maret 2012 Rohman (Karyawan Lazis Al Haromain Malang) dengan Lili Sundari tanggal 22 Maret 2012 Semoga menjadi keluarga yang sakinah dan selalu mendapat ridlo Alloh 37
FORMULIR DONATUR Nama Alamat Rumah
Kantor / Instansi Nomor Telepon / HP Tempat / Tanggal Lahir Kelurahan & Kecamatan
Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohiim, saya bersedia menjadi DONATUR TETAP Nilai Infaq bulanan *) Rp. 20.000,-
Rp. 50.000,-
Rp.100.000,-
Rp. .......................
Alamat Pengambilan
*) Rp. 5.000,- untuk pembelian majalah
Manfaatkan Layanan transfer zakat infaq dan shodaqoh melalui rekening a/n Lazis Al Haromain sebagai berikut : BSM Darmo 008 006 7259 Bukopin Syariah 880 0329 036 BRI Syariah 1002882112
BCA Syariah 0110006666 Bank Muamalat 0166115107
konfirmasi transfer ke
031-70518810 38