BAHASA ARAB BAKU DAN MODERN / AL-‘ARABIYAH AL-MU’ASHIRAH
(Sebuah Alternatif) R. Taufikurrahman (STAIN Pamekasan, email:
[email protected]) Abstract: Among as many as the problem of Arabic learning is availability of textbook to language learner itself. Not only that, more than that the textbook must answer the problem of language that is faced, and the material authenticity be the main review. The book “Bahasa Arab Baku dan Modern” by Prof. DR. Eckehard Schulz is one of Arabic textbook that is written by the author to answer the problem of language which is faced by Arabic learner that is related with four skills in language with short time, and with up dated topic and material
Keywords: Arabic Textbook, Bahasa Arab Baku dan Modern
bahasa Arab cukup banyak,1 salah
Pendahuluan Keterampilan
berbahasa
mencakup empat segi, listening skill
satunya
adalah
kurang
tersedianya
2
bahan ajar yang baik. Bahan ajar yang
(maharah al- istima’), speaking skill (maharah
al-kalam),
reading
skill
(maharah al-qiraah) dan writing skill (maharah
al-kitabah).
Setiap
keterampilan erat sekali dengan tiga keterampilan
lainnya.
Dalam
memperolah keterampilan berbahasa, biasanya
melalui
suatu
hubungan
urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil, kita belajar menyimak bahasa, kemudian, berbicara; sesudah itu kita belajar membaca, dan menulis. Untuk
mencapai
empat
keterampilan itu, tentu saja bukanlah semudah membalik telapak tangan. Sebagaimana yang lazim diketahui, permasalahan yang dihadapi negaranegara non-Arab dalam pembelajaran
1
Muhammad Badawiy al-Sa‟id, “Awlawiyyat al-Bahs fi Maydan Ta‟lim al„Arabiyah li Ghayr al- „Arab”, dalam al-Sijill al‘Ilmiy li al-Nadwah al-‘Alamiyah al-Ula li Ta’lim al-‘Arabiyah li Ghayr al-Natiqin biha, ed. „Abd alHamid al-Shalqani, 3 (Riyad: Mathabi‟ Jami‟at alRiyad, 1980), 24. Dikatakan bahwa buku pembelajaran bahasa Arab di Indonesia masih sedikit, untuk tidak dikatakan tidak ada sama sekali. Lihat Abd al-Aziz bin Ibrahim al-Ushaili, Psikoliguistik Pembelajaran Bahasa Arab, “terj.” M.Jailani Musni, (Bandung: Humaniora, 2009), v. 2 Muhammad Hasan Bakala, “alMaddah al-Lughawiyah: Ayyat Lughat Nu‟allim”, dalam al-Sijill al-„Ilmiy li al-Nadwah al-‘Alamiyah al-Ula li Ta’lim al-‘Arabiyah li Ghay ral-Natiqin biha, ed. Muhammad Hasan Bakala (Riyad: Matabi‟ Jami‟at al-Riyad, 1980), 14. Lihat juga Mahmud kamil al-Naqah, “Khittah muqtarah ahli ta‟lif kitab asasiyy li ta‟lim al-Lughah al-„Arabiyah li al-Natiqin bi Ghayriha”, dalam Waqai’ Nadawat Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyah li Ghayr al-Natiqin biha, 2 (al-Madinah al-Munawarah: Maktab al-
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 67
baik
dibutuhkan
pembelajaran
dalam
karena
menentukan
ia
ikut
berhasil-tidaknya
mahasiswa
dalam
kompetensi
kebahasaan
dibutuhkannya. Behaviorisme,
proses
sebagaimana
proses
pembelajaran
penting.
yang
sangat
6
mencapai yang
Bahkan menurut teori
3
Arab,5 bahkan ia merupakan perangkat
bahan lingkungan
ajar yang
Gambaran Umum Buku Al ‘Arabiyah al Mu’ashirah a. Tentang
Buku
Teks
dan
7
lain
Sistematika Isi
dapat mempengaruhi seseorang yang
Bahasa
Arab
Baku
dan
Modern/ al-Lughah al-„Arabiyah al-
belajar bahasa. Sampai saat ini, urgensi bahan
Mu‟ashirah,
pengarang:
Prof.
Dr.
ajar dalam proses pembelajaran tidak
Eckehard Schulz, Universitas Leipzig
perlu diragukan, walaupun perangkat
Jerman.
teknologi memasuki dunia pendidikan.
Indonesia: Dr. Thoralf Hanstein dan
Bahkan
Esie
pada
saat
pengajar
yang
Adapun
dalam
Hartianty-Hanstein,
versi S.S,
profesional tidak tersedia, buku dapat
penerbit: LKiS, tahun terbit: 2012,
menutupi sebagian kekurangan ini. Di
Kota terbit: Yogyakarta.
samping itu, bahan ajar tidak sekedar
Buku pelajaran Bahasa Arab
menjadi alat pembelajaran, tetapi ia
ini
juga
intensif
berfungsi
sebagai
tulang
adalah
sebuah bahasa
kursus
dasar
arab
untuk
punggung pembelajaran karena tema-
mahasiswa pemula di Institut Oriental
tema
dalamnya
Universitas Leipzig Jerman, buku ini
menjadi pengantar bagi mahasiswa
ditujukan untuk belajar bahasa arab
untuk mencapai tujuan pembelajaran
baku dan modern, baik dalam ragam
yang
terangkai
4
yang diinginkan.
di
Dengan demikian,
tulisan maupun percakapan.
bahan ajar menduduki tempat yang
Buku pelajaran bahasa arab
strategis dalam pembelajaran bahasa
ini memuat; Petunjuk tahap demi tahap untuk mengerti bahasa arab baik lisan maupun tulisan, Melatih
Tarbiyah al-„Arabi li Duwal al-Khalij,1985), 251. 3 Behaviorisme adalah salah satu aliran psikologi yang mempelajari tentang perilaku. Secara garis besar, teori yang dimunculkan adalah teori conditioning dan connectionism. Lihat, Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), 78. 4 Mahmud Kamil al-Naqah, “Khittah Muqtarahah li Ta‟lif Kitab Asasi li Ta‟limal-Lughah al-„Arabiyah li al-Natiqin bi ghayriha”, dalam Waqai’ Nadawat Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyah li Ghayr al-Natiqin biha, 2, ed. Muhammad alAhmad al-Rashid (Madinah: Maktab al-tarbiyah al-„Arabi li Duwalal-Khalij, 1985), 239.
kemampuan
untuk
berbicara,
membaca, dan menulis teks dalam 5
Abd al-Sami‟ Muhammad Ahmad, “Tullab al-„Arabiyah Ghayr al-Natiqin biha wa Musykilatuhum”, dalam al-Sijill al-‘Ilmiy li alNadwah al-‘Alamiyah al-Ula li Ta’lim al-‘Arabiyah li Ghayr al-Natiqin biha, ed. „Abd al-Hamid alShalqani (Riyad: Matabi‟ Jami‟at al- Riyad, 1980), 43. 6 Ibid, 49 7 Diambil dari buku “Bahasa Arab Baku dan Modern” karya: Prof. Dr. Eckehard Schulz.
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 68
bahasa arab, Daftar kosakata bahasa
sebelumnya
arab-indonesia
bagian
2.500
dengan
kosakata,
lebih
Teks-teks
dari
ditempatkan
tata
bahasa
kedalam
juga
dapat
aktual
muncul kembali dengan kata-kata
tentang timur tengah dan afrika utara,
baru dan menjadi latihan kosakata,
informasi tentang adat istiadat dan
karena bagian tata bahasa sudah
topic-topik terbaru, Istilah tata bahasa
harus dianggap telah dikuasai oleh
dicantumkan
mahasiswa.
baik
dalam
bahasa
Indonesia maupun dalam berbahasa
Dan yang ditekankan dalam
Indonesia, Berbagai macam-macam
buku ini ialah berkali-kali mengulangi
latihan
frasa-frasa
tentang
tata
bahasa,
percakapan, dan kosakata. Pada
bagian
stereotip,
penyambutan,
percakapan,
ucapan
yakni
cara
ucapan perpisahan,
selamat,
bentuk
sapaan,
permintaan
maaf,
struktur kalimat dan kosakata dibuat
perkenalan,
sedikit
bahasa
peribahasa, dan lain-lain. Teks tidak
sehari-hari tetapi tanpa memasukan
hanya menjelaskan tata bahasa saja,
dialek. Tetapi dalam bagian latihan
melainkan juga memberikan informasi
terdapat
tentang sejarah dan daerah-daerah.
lebih
latihan
mendekati
beberapa yang
petunjuk
cara
Buku pelajaran ini dilengkapi
dialek
CD audio yang percakapan dan
agar mahasiswa mengerti fenomena
membaca teks oleh native speaker,
diglosia dalam dunia arab, yakni
selain itu juga ada sebuah buku
bahwa disamping bahasa arab baku
tambahan
juga ada tetap ada bahasa dialek
jawaban untuk semua latihan. Pada
sehari-hari
masing-masing
bagian lampiran dimasukkan sebuah
dipergunakan sesuai dengan tempat
glosarium yang menjelaskan istilah-
dan situasi.
istilah penting dari linguistik.
penggunaan
menjelaskan
dan
unsure-unsur
yang
Masing-masing dikelompokkan
ke
pelajaran
dalam
bagian
yang
memuat
kunci
b. Konsep Pembelajaran Bahasa Bila
dilihat
dari
kosakata (KK), Tata Bahasa (TB),
pengelompokan penyusunan materi
Teks 1 dan teks 2 (kecuali pelajaran
pelajaran, maka buku ini dari sudut
1) dan latihan-latihan ( dimulai pad
pandang pendekatan materi yaitu
pelajaran
latihan
menggunakan pendekatan kognitif,
kedalam; Kosakata,
menurut Bambang Kaswanti jenis
ke
4,
dikelompokan Tata
bahasa,
Latihan
Bagian Percakapan
Gabungan,
selain
dan itu
aplikasi
pendekatan
berdasarkan
sudut
kognitif pandang
dimasukan latihan Pengulangan yang
pendekatan materi dibagi kedalam
memuat materi-materi
dua kelompok, yakni;
dipelajari
pada
dua
yang sudah atau
tiga
pelajaran sebelumnya. Latihan yang
a. Kelompok
dengan
pendekatan
penguraian tata bahasa terlebih
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 69
dahulu,
baru
struktur
bahasa
membaca
dan
menulis
dari
ditampilkan dengan pendekatan
menyimak dan berbicara; namun
deduktif yang aplikasinya akan
tujuan akhir dari pembelajaran
berupa Grammar Traslation.
bahasa asing adalah kemampuan
b. Kelompok
kedua
dengan
untuk
pendekatan pembelajaran materimateri bacaan terlebih dahulu, baru
siswa
kaidah
gramatikal. b. Unsur-unsur
internal
bahan
untuk
bacaan (nizham Shautiy, Nahwiy,
menyimpulkan unsure gramatikal
Sharfiy) lebih diberikan penekanan
yang
dibandingkan dengan siyaq.
ada
diarahkan
menerapkan
di
dalam
materi
tersebut., maka aplikasinya akan berbentuk
Direct
Method
c. Materi dibagi dalam tiga gradasi:
atau
1. Pemahaman
8
Audio Lingual Method. Dan bahasa
silabus
didalam
metode
pembelajaran
buku
ini
kaidah
dengan
istinbathiah
sebagai
langkah awal.
jelas
2. Studi diantara teks-teks bacaan
menggunakan pendekatan kognitif.
dengan
Didalam
menyimak
disusun empat
buku
tersebut
untuk
tujuan
pencapaian
kompetensi
(Menyimak,
silabus
sendiri)
berbahasa
Berbicara,
ditambah (atau sebagai
media
dari
guru
pelengkap,
untuk tingkat menengah.
Membaca,
3. Latihan
bentuk-bentuk
Menulis), akan tetapi apklikasinya
penggunaan
lebih mengedepankan keterampilan
berbagai lapangan dan konteks
membaca
untuk mustawa mutaqaddimah.
dan
keterampilan
menulis menyimak
dari dan
hanya Rusydi
dalam
d. Keterampilan berbicara/ bercakap
berbicara. Menurut
bahasa
dianggap
sebagai
Ahmad
keterampilan pendukung; dengan
Thu‟aimah, prinsip kerangka silabus
demikian, tidak dimasukkan materi
dalam pendekatan kognitif dibangun
khusus tentang hiwar.
9
dengan pola pikir: a. Materi
Berdasarkan prinsip kerangka diformulasikan
silabus di atas, maka ruang lingkup
untuk tujuan pencapaian keempat
materi pembelajaran bahasa Arab
keterampilan berbahasa, dengan
pendekatan kognitif ini meliputi: a)
mengedepankan
Unsur Bahasa, yakni: Bentuk Kata
8
silabus
keterampilan
(sharf),
Bambang Kiswanti Purwo, Pragmatik dan Pengajaran Bahasa, (Yogyakarta: Kanisius, 1990) hal.50. 9 Rusydi Ahmad Thu‟aimah, Ta’lῑm al‘Arabiyah li ghair al-Nātiqῑn biha, (Mesir: Mansyurāt al-Munazzhamah al-Islamiyah li alTarbiyah wa al-„ulum wa al-Tsaqāfah, 1989) hal. 139-144.
Struktur
Kalimat
(nahw),
Mufradat, dan Konteks kebahasaan; b)
Kegiatan
Membaca
Berbahasa, (qira‟ah),
yakni: yang
mengajarkan keterampilan berbahasa untuk mengembangkan kemampuan
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 70
memahami makna bahan bacaan
belajar, lama waktu belajar, dan
berdasarkan
pilihan tipe bahasa yang dipelajari.
konteks
kebahasaan
tertentu; Berbicara melalui kegiatan
Maka
buku
ini
pun
tanya jawab tentang bahan bacaan,
menetapkan tujuan belajar yaitu
untuk
mahasiswa
difokuskan
pada
keterampilan membaca, dan Menulis,
kemampuan
berbicara
dalam
melalui kegiatan insya‟ muwajjah,
bahasa
yang
kemampuan
diperuntukan bagi tingkat pemula
menyusun kalimat untuk mendukung
belajar bahasa arab, kemudian
pemantapan keterampilan membaca.
tipe bahasa yang dipelajari buku
mendukung
pemantapan
mengajarkan
c. Telaah Buku Ajar Bahasa Arab Baku
dan
Modern
(Seleksi,
Gradasi, Presentasi, dan Repetisi
ini
arab,
adalah
dan
buku
bahasa
arab
ini
baku
sehari-hari. b. Gradasi
Bahan Ajar)
Buku ini dimulai dari hal
a. Seleksi
yang
Suatu metode pengajaran
paling
mendasar
pengenalan
huruf
yaitu
hijaiyah,
bahas bagaimanapun juga harus
kemudian
mengadakan
acara penulisannya. Dan pada
seleksi
terhadap
pengucapnnya,
materi yang akan diajarkan, baik
pelajaran
seleksi terhadap unsur tata bunyi,
seterusnya pengurutan pelajaran
mufrodat,
dan
dimulai
dari
gramatika. Maka dalam buku ini
bahas,
kemudian
pada
mufrodat,
semantika
pelajaran
pertama
yang
selanjutnya
dan dan
pengenalan
tata
pengenalan
kemudian
latihan
diperkenalkan adalah unsure tata
membaca berupa teks bacaan dan
bunyi
dialog.
dengan
memperkenalkan
huruf hijaiyah serta menerangkan cara
pengucapannya
intonasinya
yang
dibandingkan
dan
kemudian
dengan
c. Presentasi
bahasa
Cara
mengkomunikasikan
materi kepada mahasiswa atau pembelajar
bahasa
dengan
Indonesia dan juga cara penulisan
menggunakan model procedural
bahasa arab yang baik dan benar.
diferensi,
Kemudian di pelajaran selanjutnya
sebuah
pertama-tama
menterjemahkan
yang
diajarkan
yaitu kaidah
adalah tata bahasa, kemudian dan
dalam
mufrodat
bahasa Indonesia.
dan
semantik.
Berdasarkan prinsip-prinsip seleksi yang diajukan Mackey yaitu: tujuan belajar,
tingkat
kemampuan
menjelaskan
bahasa
dengan
penjelasannya pertama
yaitu
d. Repetisi Teknik atau langkah yang ditempuh buku ini agar materi yang disajikan dapat dicerna dan
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 71
dapat
oleh
d. Bagi umat muslim – seperti siswa
menjadi
Madrasah Aliyah di Indonesia –
dinternalisasikan
pembelajar
bahasa
kemampuan berbahasa yang siap
pembelajaran
pakai adalah latihan yang bersifat
dengan pendekatan ini akan lebih
produktif, yaitu latihan berbicara
membantu untuk sampai pada
dan menulis.
tujuan
d. Kelebihan dan Kekurangan Buku Bahasa Arab Baku dan Modern Di
dalam
setiap
ciri
yang
Arab
pembelajaran;
memahami
leteratur
yakni wawasan
keilmuan dan sosial keagamaan
buku
pelajaran tidak luput dari adanya beberapa
bahasa
menjadi
yang berbahasa Arab e. Pembelajaran bahasa Arab dapat dilakukan
oleh
keunggulan masing-masing buku dan
kemampuannya
sekaligus ada sisi-sisi lemah yang
komunikatif
juga terdapat pada masing-masing
minimal.
buku tersebut. Berikut ini beberapa kelebihan buku ajar Al-Lughah Al‘Arabiyah Al-Mu’ashirah:
guru
yang konteks
dan
budaya
Arab
Adapun kelemahannya sebagai berikut : a. Keterampilan
berbahasa
akan
a. Mahasiswa menguasai dalam arti
dikuasai dengan tidak seimbang,
hafal di luar kepala kaidah-kaidah
karena asumsi bahwa menyimak,
tata bahasa bahasa arab.
berbicara
b. Mahasiswa karakteristik banyak
keterampilan
bahasa
arab
membaca/memahami teks bacaan.
yang
dan
bersifat dapat
membandingkannya
dengan
b. Tidak
adanya
gambar
untuk yang
menarik yang bisa menumbuhkan motivasi tersendiri.
karakterisitk bahasa ibu
Di
samping
hal-hal
yang
(Language
tersebut di atas, ada masalah lain
Acquisition Device), kepercayaan
yang terkait dengan pembelajaran
diri
mempelajari
bahasa Arab yaitu lemahnya minat
bahasa Arab akan terbangun dan
dan motivasi mahasiswa untuk belajar
terkesan mudah, dan ini dapat
bahasa Arab.10 Munculnya minat dan
menjadi motivasi bagi siswa dalam
motivasi dipengaruhi oleh faktor intern
pembelajaran. Karena guru dalam
dan ekstern. Ketika ada dorongan
teknik pembelajarannya berpijak
kejiwaan yang mendorong seseorang
pada asumsi bahwa setiap siswa
untuk belajar, maka ia akan memiliki
siswa
prinsip
pendukung
adalah
memahami
dan
c. Dengan
menulis
mampu
hal lain
teoritis,
dan
dalam
memiliki alat penerimaan bahasa dan kesemestaan bahasa, yang memudahkannya
untuk
mempelajari bahasa Asing (Arab).
10
„Abd al-Rahman ibn Ibrahim alFawzan, Min Mushkilat Ta’lim al-Lughah al‘Arabiyah li Ghayr al-Natiqin biha (Riyad: Matabi‟ Jami‟at al-Riyad, 1980), 151.
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 72
minat dan motivasi, sebagaimana
Jika
bahan
ajarnya
ditata
juga jika ada stimulus atau dorongan
sedemikian rupa, maka pembelajaran
yang kuat yang datang dari luar
dapat
dirinya.
menyenangkan Dengan
terhadap
dalam
kebahasaan yang diharapkan dapat
menentukan berhasil-tidaknya suatu
diraih dengan mudah.12 Oleh karena
pembelajaran. Pemikiran yang positif
itu, aspek kejiwaan tidak dapat
dapat
diabaikan dalam penyusunan bahan
berperan
menimbulkan
semangat,
sedangkan pemikiran yang negatif justru
dapat
kelemahan.
kompetensi
ajar.
memunculkan
11
dan
para
mahasiswa
ikut
lain,
secara
aspek
kejiwaan
kata
berlangsung
Hampir
semua
ahli
pendidikan sepakat bahwa motivasi
Dalam keberhasilan
kaitannya
dengan
pembelajaran,
behaviorisme
menaruh
aliran
perhatian
siswa
merupakan
faktor
kunci
dalam keberhasilan proses belajar mengajar,
termasuk
besar terhadap peran yang dimainkan
bahasa.
oleh
dalam
mereka, maka semakin tinggi pula
memperkuat stimulus dan respon.
tingkat keberhasilannya, begitu juga
Bahan ajar merupakan salah satu
sebaliknya. Maka, posisi siswa dalam
wujud lingkungan pembelajaran yang
proses belajar mengajar menempati
diharapkan tampil mempesona dan
posisi yang sentral, karena siswa
menggairahkan
merupakan
faktor
pendorong
mahasiswa
untuk
Semakin
pembelajaran
terlibat secara aktif dalam proses
tujuan
pembelajaran.
merupakan
Lay
out
pewarnaan yang
buku
yang
artistik,
baik,
tinggi
sasaran
pencapaian
pembelajaran, subyek
motivasi
disamping dan
obyek
belajar.
illustrasi
Dari aspek motivasi dalam
gambar pendukung yang memadai,
proses pemerolehan bahasa kedua
dan sebagainya akan mempengaruhi
inilah,
kejiwaan mahasiswa secara positif.
penyusunan bahan ajar menemukan
Mereka tidak saja bersemangat untuk
tantangannya
membaca bahan ajar, memahaminya,
kompleks.
mendiskusikannya, melainkan juga
yang bergradasi
untuk
materi yang berbeda pula, baik dari
mempraktekkan
materi
kebahasaan yang ada di dalamnya.
asas
psikologi yang
dalam
pelik
dan
Motivasi peserta didik tentu
menuntut
tingkat kesulitan dan kemudahannya maupun
metode
penyampaiannya.
praksis Sebab,
11
Bobbi De Porter dan Mike Hernacki, Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, “terj.” Alwiyah Abdurrahman (Bandung: Penerbit Kaifa, 2000), 99.
12
Nasif Mustofa, al-Al’ab al-Lughawiyah fi Ta’lim al-Lughat al-Ajnabiyah (Riyad: Dar alMurikh li al-Nashr,1983), 9.
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 73
pemerolehan bahasa kedua tidak
bahasa kedua tersebut dipengaruhi
sama dengan pemerolehan bahasa
dari penggunaan bahasa ibu atau
pertama. Pada pemerolehan bahasa
bahasa daerah tertentu. Kemudian
pertama siswa berawal dari awal
proses pembelajaran bahasa kedua
(saat kanak-kanak belum menguasai
tersebut
bahasa apapun) dan perkembangan
pembelajaran formal maupun dari
pemerolehan
lingkungan.
dengan
bahasa
ini
perkembangan
psikisnya.
Kondisi
seiring
dimulai
fisik
dan
Banyak
psikologis
tiap
mempengaruhi
dari
proses
faktor
yang
seseorang
dalam
individu berbeda karena perbedaan
pemerolehan bahasa kedua, salah
tahap
satunya
perkembangannya,
latar
adalah
faktor-faktor
belakang sosial-budaya, juga karena
pembelajar,
perbedaan faktor-faktor yang dibawa
pribadi; keaktifan dalam kelas, sikap
sejak kelahirannya.
terhadap guru dan materi pelajaran;
Pada kedua,
pemerolehan
siswa
sudah
bahasa
menguasai
juga
faktor
yang
meliputi
diri
umum
umur,bakat
yang
atau
faktor
meliputi
intelegensi,
bahasa pertama dengan baik dan
kemampuan kognitif, sikap motivasi
per-kembangan pemerolehan bahasa
dan kepribadian.13
kedua
tidak
seiring
dengan
perkembangan fisik dan psikisnya. Selain
itu,
pemerolehan
e. Urgensi sebuah Inovasi Problem Pembelajaran Bahasa
bahasa
Salah
satu
kekurangan
pertama dilakukan secara informal
Perguruan Tinggi Agama Islam,
dengan motivasi yang sangat tinggi
baik
(siswa memerlukan bahasa pertama
khususnya bahasa Arab. Padahal
ini untuk dapat berkomunikasi dengan
salah satu tujuan atau misi dari
orang-orang
di
lembaga Pendidikan Tinggi Agama
sedangkan
Islam, baik negeri maupun swasta,
yang
ada
sekelilingnya), pemerolehan
bahasa
kedua
negeri
adalah
maupun
bertujuan
swasta,
mencetak
dilakukan secara formal dan motivasi
sarjana muslim yang profesional,
siswa pada umumnya tidak terlalu
yang di antaranya ditandai oleh
tinggi karena bahasa kedua tersebut
kemampuan
tidak dipakai untuk berkomunikasi
alumninya dalam berbahasa Arab,
sehari-hari di lingkungan masyarakat
baik secara aktif sebagai alat
siswa tersebut.
komunikasi sehari-hari dan untuk
Pentingnya
pembelajaran
memahami
mahasiswa
kitab-kitab
dan
klasik
bahasa kedua yang dilatarbelakangi oleh
berbagai
seseorang kedua.
aspek,
mempelajari
Proses
dan
membuat bahasa
pemerolehan
13
Theresia Retobb, “Motivasi dalam Proses Pemerolehan Bahasa Kedua” dalam Nurhadi dan Roekhan, Dimensi-dimensi dalam Belajar Bahasa Kedua (Bandung: SinarBaru, 1990), hlm.152.
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 74
maupun modern yang ditulis dalam
Arab sendiri. Dalam hal ini para
bahasa
akademisi
Arab.
Tetapi
dalam
kenyataannya ,tujuan dan kriteria
(khususnya)
tersebut
belum
menyalahkan
sesuai
(mahasiswa),
ternyata
sepenuhnya
tercapai
bahasa
Arab
tidak
bisa mereka
sebab:
dengan apa yang dicita-citakan,
bagaimana
malah akhir-akhir ini cenderung
(mahasiswa)
makin mengecewakan. Padahal
yang belum begitu mengetahui
para
”jantung hati” atau isi dari materi
mahasiswa
umumnya
PTAI
telah
pada
mempelajari
pelajaran
pun
(a) mereka
adalah
bahasa
kalangan
Arab
yang
bahasa tersebut sejak belajar di
sesungguhnya; (b) yang tampak
Madrasah
ke
Ibtidaiyah.
Sebuah
permukaan
selama
ini
waktu yang cukup panjang dengan
mengisyaratkan bahwa materi dan
hasil yang minimal. Kalau pun ada
metode
yang
berhasil
pembelajaran
bahasa
atau
merasa
Arab yang terus berulang pada
secara
individu
setiap jenjang pendidikan dengan
kelembagaan,
urgensi materi dan metode serta
itupun sangat terbatas. Dan di
tujuan belajar yang kurang aplikatif
antara mahasiswa yang sudah
atau
berhasil
mempunyai
hajat/kebutuhan siswa, mahasiswa
kemampuan bahasa Arab yang
dan masyarakat. Pelajaran bahasa
sudah
tersebut,
tidak lebih dari sebuah pelajaran
kebanyakannya mengaku bahwa
tentang ilmu bahasa yang bersifat
kemampuan
sudah
gramatika-sentris. Hal ini tampak
mereka peroleh ketika belajar di
pada pelajaran berbicara yang
pondok pesantren, yakni bukan
bertumpu pada penekanan soal
merupakan hasil perkuliahan dan
benar
belajar di kampus.
bahasa. Pelajaran menulis lebih
berhasil,
baik
maupun
secara
dan mumpuni
tersebut
Lebih lanjut, pembelajaran
kurang
dan
sesuai
salah
dengan
dalam
tata
sering dipusatkan pada pelajaran
bahasa Arab selama ini sering
mekanisme
dicap
penulisan kata dan pemakaian
(dianggap)
pelajaran
yang
menakutkan,
sebagai
membosankan, dan
bahasa
seperti
tanda baca.
dianggap
Penulis menyoroti masalah
sebelah mata, tidak hanya oleh
ini sebagai ajakan dan niatan
siswa atau mahasiswa, akan tetapi
untuk
oleh
melakukan
masyarakat
umum.
Yang
ikut
bersama-sama
perbaikan
dan
paling menyedihkan, bahasa Arab
sasaran
juga dianggap kurang menarik
metode, konsep dan manajemen
oleh mahasiswa jurusan bahasa
pembelajaran bahasa Arab yang
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 75
tujuan,
terhadap isi
dan
telah
gagal
mengembangkan
tanpa
konsep
keterampilan dan kreativitas para
jelas
dan
mahasiswa
dilaksanakan
dengan
Kegagalan tersebut terjadi karena
sarana
prasarana
pengajarannya
sederhana dan seadanya. Hal ini
dalam yang
formal
akaldemis,
sentris,
jauh
praktis
berbahasa.
dari
pragmatis
bersifat gramatika-
kepentingan atau
kurang
dan
ditandai
manajerial
yang
matang,
serta fasilitas yang
dengan
tidak
diorganisasikannya kurikulum atau bahan
ajar
menurut
azas
komunikatif
dan
relevan dengan kebutuhan dan
fungsional,
kehidupan para mahasiswa.
kontekstual
sesuai
Ke-stagnasi-an dan kurang
kebutuhan
mahasiswa,
berhasilnya pembelajaran bahasa
cenderung
Arab di Perguruan Tinggi Agama
yang diketahui dan disukai oleh
Islam sebagaimana diungkapkan
dosen, tergantung dari buku yang
tersebut di atas, agaknya juga
dimiliki.
menimpa, dialami, dirasakan dan
perkuliahan kurang up to date,
terjadi juga di Sekolah Agama
kurang aplikatif sesuai dengan
Islam Negeri (STAIN) Pamekasan.
tujuan pembelajaran.
Dalam
berangkat
dengan tetapi
dari
Akibatnya,
apa
materi
beberapa
Kedua, pengajaran bahasa
pertemuan formal dan informal
Arab yang terjadi di kelas-kelas
dengan beberapa dosen bahasa
dilakukan
dosen
Arab
penjelasan
tentang
serta
sebagian
besar
dengan aturan
mahasiswa jurusan bahasa Arab
gramatika (qawaid) dengan satu
dan jurusan lainnya yang ada di
dua contoh saja, lalu dosen pindah
STAIN Pamekasan
dalam kurun
lagi ke materi berikutnya dan
waktu
pernah
ada
memberikan model yang sama
semacam
tanpa pengulangan dan pemberian
2010-2012,
pengakuan
dan
keterus-terangan
tentang
tugas
yang
berfungsi
sebagai
kesulitan, kekecewaan dan nada
evaluasi dan kontrol. Akibatnya
pesimistis
yang
diungkapkan mahasiswa
oleh
dialami
dan
adalah
dosen
dan
momok, terasa sulit dan disikapi
berkaitan
dengan
bahasa
secara
Arab
defensif
menjadi tanpa
proses pelaksanaan perkuliahan
menimbulkan motivasi dari peserta
bahasa Arab. Beberapa komentar
didik. Mahasiswa jarang sekali
pun
diajarkan
mereka
sampaikan,
yang
intinya antara lain: Pertama, pembelajaran
tentang
praktek
berbahasa (muhadastah). pelaksanaan bahasa
Keempat, saat mengikuti
Arab
perkuliahan
seringkali berjalan apa adanya,
nampaknya
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 76
bahasa mahasiswa
Arab STAIN
tercinta
(mahasiswa
bahasa
Arab
secara
jurusan
bahasa
Arab.
khusus)
memukan buku-buku atau sumber belajar
kurang antusias dan pragmatis.
sebagai bahan ajar bahasa Arab
Hanya mengandalkan ilmu dan
dijual di pasaran atau di toko-toko.
materi
Ironisnya
disampaikan
dosen.
Akibatnya,
mereka
telah
beberapa
mata
oleh
bisa
sulit
cenderung bersikap pasif, loyo,
yang
yang
Sangat
lagi,
digunakan
perpustakaan
walaupun
sebagai jantung perguruan tinggi
lulus
dalam
yang ada di STAIN Pamekasan
kuliah
bahasa
juga
belum
begitu
banyak
Arab, tapi mereka belum memiliki
menyediakan buku yang isinya
kemampuan sesuai dengan nilai
bisa
kelulusan yang mereka dapatkan.
bahasa Arab. Kalaupun ada buku
Yang terpenting itu datang, duduk
yang disediakan dan digunakan
mengikuti ceramah dosen, syarat
dosen
kehadiran cukup untuk bisa ikut
mayoritas
ujian, dan
tersebut
berharap diluluskan
digunakan
sebagai
sebagai isi
bahan dari
tidak
ajar
ajar,
buku-buku
begitu
sesuai
dalam ujian, meskipun tidak bisa
dengan standar, tujuan kurikulum
apa-apa. Dikasih nilai C, marah
dan kebutuhan mahasiswa.
atau tidak bisa menerima nilai kelulusan tersebut.
Secara
teoritis,
ketersediaan buku sumber belajar
Solusi dan Inovasi
(baca: dars) yang
Pertanyaannya
yang
banyak
dan
jumlahnya
variatif
mutlak
muncul, kenapa hal tersebut masih
diperlukan mahasiswa, pengajar,
terjadi?
dan peneliti. Bagi insan akademik,
Berdasarkan
persepsi-
persepsi mahasiswa, pengakuan
buku
dosen, dan hasil renungan dan
keniscayaan, karena melalui buku
analisa sunyi yang (saya) penulis
tersebutlah mereka mendapatkan
lakukan,
bahan-materi untuk memperkaya
maka
diyakini
terdapat
beberapa
penyebab
belum
program
bahwa faktor
berhasilnya
pembelajaran
ajar
merupakan
pengetahuan wawasan.
dan Sampai
sebuah
memperluas saat
ini,
bahasa
ketersediaan buku-buku tentang
Arab di perguruan Tinggi Islam,
bahasa atau kebahasaan, buku-
khususnya
buku
STAIN
Pamekasan,
yaitu sebagai berikut: Pertama,
pembelajaran
bahasa
di
perpustakaan berbagai universitas
minim
dan
masih
sangat
sedikit,
untuk
sulitnya memperoleh buku dan
mengatakan tidak ada. Untuk itu
bahan ajar yang akan disajikan di
perlu
dalam
perpustakaan
perkuliahan.
Lebih-lebih
bahan ajar untuk mata kuliah
ada
upaya khusus
membuat untuk
mahasiswa jurusan bahasa Arab
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 77
atau
perpustakaan
berkaiatan
yang
khusus
dengan
pembelajaran bahasa.
Kelima, bahasa
Arab
para
praktisi
lebih
dominan
memandang bahasa Arab sebagai
Kedua, Pihak manejemen
ilmu
pengetahuan,
sehingga
kampus juga tidak menetapkan
aspek-aspek
buku atau bahan ajar apa yang
bahasa)
harus
Pembelajaran bahasa Arab ketika
digunakan
mahasiswa
dosen
dalam
dan
perkuliahan
itu
wadzifi sering
dan
(fungsi diabaikan.
sekarang
jauh
agar tercapainya tujuan kurikulum.
bahasa-bahasa
Yang paling penting bagi mereka
fungsional, esensial,
adalah dosen masuk kelas dan
dan
mengajar, tercapai tidaknya tujuan
yang dibutuhkan pelajar, sehingga
perkuliahan
Arab
pada tahap awal pembelajaran
sepertinya tidak pernah dilakukan
para pelajar merasa takut, bosan,
evaluasi dan inovasi. Selain itu,
terbebani,
pihak
berusaha
bahasa
pengelola
menyediakan
juga
belum
sarana
dan
prasarana buku atau bahan ajar media,
yang
bisa
mahasiswa
dan
sebagainya)
dimanfaatkan untuk
belajar.
kontekstual
dan
bersifat
komunikatif sebagaimana
kesulitan,
lalu
menghindar
dari
bahasa
Arab
pembelajaran 14
tersebut.
bahasa Arab (buku, jurnal, Koran Arab,
yang
dari
Menurut Chatibul Umam, dkk, fenomena tersebut terjadi
oleh
karena mayoritas kaum Muslim
Dan
Indonesia
menganggap
mereka cenderung menyerahkan
bahasa
sepenuhnya
dosen.
bahasa Asing, akan tetapi sebagai
perolehan
bahasa agama, bahasa persatuan
Akibatnya,
kepada proses
Arab
bukan
bahwa
belajar mahasiswa belum sesuai
umat
dengan yang diharapkan.
mempelajari Agama Islam lebih
Ketiga, belum ter-design-
Islam,
sebagai
mendalam.
Oleh
sarana
karena
mereka
mata kuliah secara teratur bagi
secara pasif, untuk mempelajari
individu
dosen dosen
kurang
semangat dalam mengajar karena mahasiswa
juga
kurang
bersemangat
untuk
belajar.
Begitulah seterusnya.
sebaliknya
Arab
sesuai
dengan dengan keahlian dosen. Keempat,
bahasa
itu,
nya pembagian jenis dan jumlah setiap
belajar
atau
dan
14
Syuhadak. Pembelajaran Bahasa Arab bagi Muslim Indonesia. Pidato ilmiah dalam rangka wisuda sarjana dan pascasarjana 2 September 2006 di UIN Malang.Komentar yang senada juga disampaikan oleh Azhar Arsyad, Kunci Keberhasilan Pendidikan Bahasa Asing Masa Kini: Beberapa Pokok Pikiran. Makalah: disampaikan pada acara Seminar Nasional dalam Rangka Peresmian Pembukaan Program Doktor (S3) Universitas Islam Negeri Malang. Malang: UIN Malang, 2007, hal 3.
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 78
kitab-kitab berbahasa Arab dan 15
ilmu agama semata-mata. Menurut
pengalaman
dan
pendalaman Agama Islam itu telah Abdul
menafikan signifikansi dunia Arab
Wahab, hal tersebut di atas terjadi
dari segi politk, ekonomi, dan
karena mayoritas pengkaji atau
budaya.
pendidik
preferensi belajar bahasa Arab
sekedar
Muhbib
untuk
bahasa
Arab
memposisikan
baru bahasa
perlu
Oleh
ditinjau
karena
kembali.
itu,
Artinya,
Arab sebagai alat (wasilah) untuk
pembelajaran bahasa Arab jangan
memahami teks keislaman yang
sampai dibatasi sebagai bahasa
berbahasa
agama.17
Arab
dan
belum
memfungsikannya sebagai sebuah disiplin
ilmu
yang
dikembangkan
melalui
perlu berbagai
penelitian dan pembacaan kembali 16
secara kritis.
Menurut Bobby De Potter dkk, alasan utama siswa atau mahasiswa
tidak/kurang
mendengarkan
atau
menyukai
guru (dosen) dan pelajaran yang
Tradisi
disampaikan
sebagaimana
jurang antara dunia guru/dosen
digambarkan di atas menyebabkan
dengan dunia siswa/ mahasiswa.
munculnya
Siswa/
bahasa
Arab
pandangan
negatif
adalah
“adanya
pembelajaran
mahasiswa
tidak
terhadap bahasa Arab. Bahasa
memahami atau melihat manfaat
Arab dianggap sebagai bahasa
dari
yang tidak mampu beradaptasi
disampaikan
dengan perkembangan ilmu dan
Kondisi ini mengakibatkan emosi,
teknologi atau dengan kata lain
minat, hasrat, kebutuhan, pikiran
hanya mampu beradaptasi dengan
harus
ilmu agama saja dan diajarkan di
masukilah
dunia Islam semata.
Sampaikan materi pelajaran yang
Menurut Mudjia Rahardjo, kecenderungan memaknai bahasa
pembelajaran oleh
guru/dosen.
diperhatikan.18 dunia
yang
Artinya mereka.
punya kaitan erat dengan dunia mereka.
Arab sebagai semata-mata bahasa 17
15
Chatibul Umam, dkk. Pedoman Pengajaran Bahasa Arab pada Perguruan Tinggi Agama/IAIN.(Jakarta: Dirjen BIMAS Islam Departemen Agama RI, 1975), hal. 11 16 Lihat komentar Muhbib Abdul Wahab, Tantangan dan Prospek Pendidikan Bahasa Arab di Indonesia dalam “`Afaq „Arabiyah” Jurnal Pendidikan Bahasa Arab. Jakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FTIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Vol 2, No. 1, Juni 2007. hal 2.
Mudjia Rahadjo. Prospek Program Studi Pendidikan Bahasa. Makalah: disampaiakan pada acara Seminar Nasional dalam Rangka Peresmian Pembukaan Program Doktor (S3) Universitas Islam Negeri Malang. Malang: UIN Malang, 2007, hal 5. 18 Bobby De Potter, Mark Reardon & Sarah Singer Nourie, Quantum Teaching: Mempraktekkan Quantum Learning di ruangruang Kelas. Diterjemahkan dari Quantum Teaching: Orchestrating Student Success. Pent. Ary Nilandary, Bandung: Kaifa, edisi 1, cet ke-17, 2005, hal 85.
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 79
Arsyad19
Azhar
dalam
semangat, kemauan, minat dan
yang
usaha serta perhatian mereka
dalam
untuk belajar bahasa Arab. Bila
pengajaran
keinginan yang ril untuk beljar
bahasa asing, menyatakan bahwa:
bahasa Arab mulai bersemi
1. Seorang guru atau dosen yang
pada
merespon
keadaan
digambarkan
di
kaitannya
atas
dengan
diri
baik harus membuat persiapan
separuh
sebelum
sebagai
melakukan
perkuliahan, selalu menyiapkan MPR (Muqaddimah, Presentasi,
mereka, dari
maka
tugas
guru
pengajar
dapat
dianggap selesai. 6. Ciptakan
suasana
yang
dan Review) dalam setiap topik
menyenangkan, santai, penuh
bahasan.
canda
yang
Tujuan
diajarkan
pengajaran harus
jelas.
Setelah selesai tatap muka, tanyakan
diri
anda
tawa
serta
senyum;
mahasiswa jauh dari perasaan tertekan. Selain
apakah
itu,
terdapat
tujuan pembelajarannya telah
beberapa hal yang perlu segera
tercapai atau belum. Cara-cara
dilakukan, yaitu sebagai berikut:
serta taktik yang akan diberikan
1. Perlu dikembangkan, disusun
hendaknya
senantiasa
bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar bahasa Arab
dipikirkan. 2. Berbicaralah Bahasa Arab di
itu
sendiri.
Karena
secara
siswa
teoritik, topik-topik yang relevan
keterbiasaan;
(hangat) atau up to date sangat
bahasa harus dikomunikasikan,
membantu mahasiswa dalam
dipraktekkan.
pemerolehan
dalam
kelas:
membutuhkan
bahasa.
Abdul
3. Berikan banyak tamrinat dan
Chaer dan Leoni Agustina juga
mahasiswa diharapkan dapat
menulis hal yang senada, yakni
melakukan
penyusunan
pengembangan
kemampuan
berdasarkan
4. Latih siswa bertanya
dalam
5. Berikan dan
semangan/dorongan
pujian
senantiasa
dan lebih
daripada
dengan
mudah
bahan
diserap
yang
tidak
mereka
cocok dengan tujuan belajar
mempertahankan
dan jenjang tingkatan belajar.
agar
Tujuan 19
sesuai
jenjang tingkatan belajar tentu akan
bahasa Arab.
pemberian
bahan ajar yang cocok dengan tujuan
latihan-latihan tersebut.
atau
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok Pikiran.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. Ke-2, 2004) hal. 68.
dirancang
pengajaran sesuai
yang dengan
kebutuhan praktis siswa tentu akan memberi hasil daripada
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 80
tujuan
yang
tidak
sesuai
mempelajari
suatu
bahasa
20
asing adalah sikap dan motivasi
bisa
dan pemberian sugesti.23 Hal
dipungkiri bahwa bahan ajar
senada juga diungkapkan oleh
merupakan komponen sarana
Colin Rose dan Malchon J.
terpenting dalam meningkatkan
Nichol,
efektivitas
mempelajari
dengan Oleh
kebutuhan
sebab
itu,
siswa.
tidak
dan
efesiensi
21
bahwa
untuk
bahasa,
anda
pembelajaran.
harus
membangun
sebuah”
Nashir Abdullah al-Ghali dan
model
mental”
tentang
Abdul
bagaimana bahasa itu disusun,
Hamid
Abdullah
mengungkapkan bahwa untuk
kemudian
mengisi kekurangan bahan ajar,
dengan
maka bahan ajar boleh saja
situasi alamiah di mana anda
diadopsi dari berbagai buku
dikepung oleh bahasa sehingga
sumber, termasuk yang dari
anda
timur tengah, asalkan dalam
beberapa
penggunaannya
struktur
perlu
anda
dihadapkan
sebanyak
mungkin
mampu
menyerap
kosa kata
kata
dan
dengan
baik,
disesuaikan dengan kebutuhan
kemudiaan
kurikulum
kembali
kosa
kata
baru
tersebut,
tanpa
rasa
takut
dan
mahasiswa.
22
kebutuhan
Artinya,
buku
mempraktekkan
24
terbitan timur tengah sebaiknya
gagal. Lebih lanjut, Colin Rose
tidak dipergunakan secara utuh
dan Malchon J. Nichol juga
dan keseluruhan materi. Hal ini
berpendapat, hendaknya pihak
karena isi buku tersebut belum
sekolah
tentu sesuai semuanya secara
pembelajaran
konkret
kurikulum,
mengundang para siswa untuk
budaya, kebutuhan dan dasar-
ikut memikirkan teknik belajar
dasar pendidikan di Indonesia.
bahasa seperti apa yang terbaik
2. Ada juga yang berpendapat
bagi mereka, maka upaya ini
bahwa, yang pertama sekali
akan memudah mereka belajar
harus ditumbuhkan pada diri
bahasa. Salah satu cara ideal
seseorang
dalam
dengan
yang
ingin
atau
Abdul Chaer dan Lionie Agustina, Sosiolinguistik Perkenalan Awal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) hal. 204. 21 Tian Belawati dkk.Pengembangan Bahan Ajar. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2003) hal. 14. أساس. ناصر عبد هللا الغالي و عبد الحميد عبد هللا . دار الغالي: الرياض. إعداد الكتب لتعليمية لغير الناطقين بالعربية 19 . ًص:1991
bahasa
belajar
perlunya 20
penyelenggara
bahasa
memadukan
kelebihan-kelebihan sendiri 23
yaitu
di
rumah
belajar dengan
Azhar Arsyad, Bahasa Arab….., 71. Colin Rose dan Malcolm J. Nichol, Cara Belajar Cepat Abad XXI, Pent. Dedy Ahimsa. Bandung: Nuansa, Cet Keempat, 2003, hal. 223-234. 24
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 81
interaksi
dalam
kelompok
jurusan bahasa Arab tentunya
”belajar bahasa tim”. Setiap
sangat
siswa
pembelajaran bahasa Arab bagi
menggunakan
kursus-
berbeda
dengan
kursus belajar sendiri sebagai
mahasiswa
cara utama untuk menguasai
kendati
bahasa, tetapi pengaktifannya
mahasiswa Perguruan Tinggi
adalah
Agama Islam. Sejalan dengan
secara
berkelompok
25
atau dalam tim. terdapat
pun
adanya
3. Menurut Henry Guntur Tarigan beberapa
prosedur
jurusan
lainnya,
sama-sama
perbedaan
tersebut
maka hal ini menuntut para pendidik/peneliti
untuk
yang bisa dilakukan dalam hal
memikirkan
menanggulangi
pembelajaran
kurikulum
bahasa
yang
Setidaknya ada beberapa kajian
asing
memuaskan.
belum
Prosedur-
yang
kembali dan
perlu
tentang
bahan dikaji
ajar. secara
prosedur tersebut antara lain:
mendalam agar pelaksanaan
(1)
pendidikan dan pembelajaran
mendiagnosis
atau
memprediksi kesulitan belajar
bahasa
Arab
dan
Tinggi
Agama
kesalahan
belajar;
(2)
di
Perguruan
Islam
lebih
menyusun bahan pengajaran;
berhasil, pertama, untuk siapa
(3) mempersiapkan cara-cara
atau kelompok sasaran yang
menyampaikan
mana. Kedua, pendidikan untuk
bahan
26
pengajaran. 4. Berkaitan bagaimana
apa atau apa sebaiknya yang
dengan cara
masalah melakukan
perbaikan
dalam
pengajaran
bahasa
Arab,
menurut
harus diajarkan. Ketiga, kapan dan
bagaimana 27
mengajarkannya. Sejalan
dengan
beberapa
pemikiran penulis perlu satu
pemikiran sebagaimana tersebut di
prosedur
lain
prediksi
atas, terdapat juga beberapa hal yang
terhadap
kebutuhan,
tujuan
perlu dipertimbangkan dalam dan
kurikulum
yang
dicita-citakan
belajar bahasa Arab, yaitu sebagai
yaitu
dan dibutuhkan oleh mahasiswa
berikut:
serta
1. Kemahiran bahasa yang mana
situasi
khusus
yang
mereka hadapi. Secara teoritik, pembelajaran bahasa Arab bagi mahasiswa
25
Ibid, 235-238. Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Remedi Bahasa.( Bandung: Angkasa, 1990) hal. 3-4. 26
yang
perlu
27
ditonjolkan
dan
S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, cet ke-8, 2003, hal. 1. Lihat juga komentar Zuly Qadir dalam Muhammad Chizrin (ed). Belajar dari Kearifan Sahabat: Ikhtiar Pengembangan Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Pilar Media, JIMM, dan Yayasan TIFA, 2007), hal 5.
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 82
dibutuhkan mahasiswa S1 Prodi
pada kitab- kitab nahwu dan Sharrof,
Bahasa Arab STAIN Pamekasan?
seperti Jami’ al-Durus al-‘Arabiyyah,
2. Apa bahan ajar atau materi yang
Al-Nahwu
al-Wafi,
Al-Nahwu
cocok untuk tujuan sebagaimana
Wadlifi.
tersebut di atas?
berbasis gramatikal tentu saja hanya
3. Seperti
apakah
Keterampilan
Kemampuan,
dan
kemahiran
bahasa Arab yang harus dicapai atau dikusai oleh mahasiswa? 4. Di
tingkat
dan
jenis
Kelemahan
al-
buku-buku
terfokus pada penguasaan kaidahkaidah
saja,
tetapi
pembelajaran komunikasi.
sekolah
jauh
dari
bahasa
sebagai
tahun-tahun
terakhir
28
Di
manakah mahasiswa S1 Prodi
muncul
Bahasa Arab STAIN Pamekasan
pembelajaran
akan mengajar bahasa Arab bila
Perguruan Tinggi Indonesia, yakni
telah
penyusunan
menyelesaikan
studi
mereka? 5. Seperti
nuansa
baru
Bahasa bahan
dalam Arab
ajar
di yang
mengacu langsung pada kitab-kitab apakah
indiktor
atau
yang digunakan di Negara-negara Arab, seperti Silsilah al ‘Arabiyah li al-
standar kemampuan tersebut? 6. Bagaimana cara mencapainya?
Hayah, Al ‘Arabiyah li al-Nasyiin, dan
7. Kejadian-kejadian komunikasi apa
Al ‘Arabiyah baina Yadaik. Akan
sajakah yang akan diikuti oleh
tetapi,
pebelajar, misalnya situasi-situasi
terhadap sumber-sumber arab, pada
sehari-hari, situasi-situasi kejuruan
hakikatnya belum bias menghapus
dan
problem yang ada. Sebab, kitab-
profesi,
situasi-situasi
akademis, dan sebagainya?
pengacuan
kitabyang
8. Wacana dan keterampilan retorika apa saja yang diperlukan? 9. Unsur-unsur gramatikal apa saja yang diperlukan?
digunakan
negara
Arab,
spesifik
dikhusukan
bahan
di
ajar
negera-
meskipun
secara
kepada
para
pembelajar selain penutur bahasa Arab, tetapi kontennya masih bersifat
Nasruddin Idris Jauhar, salah
global,
belum
merujuk
kepada
satu anggota tim penyusun buku ajar
konteks yang spesifik, yakni konteks
bahas Arab di IAIN Sunan Ampel
Indoensia.
Surabaya, dalam artikelnya Ta’limalLughah al-‘Arabiyyah ‘ala al-Mustawa al-Jami’i fi Indunisia memaparkan bahwa
salah
pembelajaran Perguruan
satu bahasa
Tinggi
problema Arab
adalah
Kesimpulan Dari
uraian
di
atas
dapat
disimpulkan bahwa:
di
perihal
materi ajar. Kebanyakan, materi ajar di Perguruan Tinggi hanya berpaku
28
Nasruddin Idris Jauhar dalam http://lisanarabi.net/artikel- ta’lim al-Lughah al‘Arabiyah ‘ala al-Mustawa al-Jami’iy fi Indonisiya diakses tanggal 07 Oktober 2014 jam 22.05 WIB.
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 83
1. Buku
”Bahasa
arab
Baku
dan
Bahasa Arab sampai pada tingkat
Modern” karya Prof. Dr. Eckehard
kemampuan
schulz adalah buku memenuhi syarat
memahami teks teks Arab.
untuk disebut sebagai buku ajar.
c. Bagi
para
membaca Mahasiswa
pecinta
Dikatakan memenuhi syarat karena di
Bahasa
dalam
menginginkan agar pemerolehan
struktur
tersusun
pembelajarannya
secara
Arab,
dan
mereka
sistematis
Bahasa bisa dipenuhi dalam waktu
komponen-komponen bahan ajar dan
yang tidak terlalu lama dan dengan
perangkat-perangkat
metode yang tidak bertele-tele.
pendukung
lainnya yang sangat memungkinkan bagi para pembelajar
Bahasa arab
(terutama bagi para pemula) untuk mempelajari Bahasa Arab mulai dari hal paling dasar hingga pada level yang lebih tinggi dengan metode yang
lebih
mudah
dan
praktis.
Disamping itu, buku ini menyajikan kepada
pembelajar
untuk mempelajari
Bahasa
Arab
Bahasa Arab
dalam waktu yang cukup singkat. 2. Melihat sistematika penyajian materi Bahasa Arab yang ada di dalam buku tersebut berikut pula ke-praktisannya, maka buku ini bisa dijadikan salah satu alternatif sebagai buku ajar intensif
Bahasa
di
STAIN
Pamekasan . Hal ini karena beberapa alasan, diantaranya: a. Masih banyak diantara Mahasiswa STAIN Pamekasan yang lemah di dalam
kemampuan
berbahasa
asing (terutama Bahasa Arab). b. Mata kuliah Bahasa Arab yang ada di STAIN Pamekasan disajikan dalam
bentuk
yang
parsial,
sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempelajari OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 84
Daftar Pustaka Abdul Wahab, Muhbib. Tantangan dan Prospek Pendidikan bahasa Arab di Indonesia. dalam `Afaq Arabiyah Jurnal Pendidikan Bahasa Arab. Jakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FTIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Vol 2, No. 1 Arsyad, Azhar. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok Pikiran. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. Ke-2, 2004) Belawati, Tian Belawati dkk. Pengembangan Bahan Ajar. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2003) Belawati, Tian Belawati dkk. Pengembangan Bahan Ajar. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2003) Badawiy al-Sa‟id, Muhammad. “Awlawiyyat al-Bahs fi Maydan Ta‟lim al-„Arabiyah li Ghayr al„Arab”, dalam al-Sijill al-‘Ilmiy li al-Nadwah al-‘Alamiyah al-Ula li Ta’lim al-‘Arabiyah li Ghayr al-Na tiqin biha, ed. „Abd al-Hamid alShalqani, 3 (Riyad: Mathabi‟ Jami‟at al-Riyad,1980 Chaer, Abdul dan Agustina, Lionie. Sosiolinguistik Perkenalan Awal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) De Porter Bobbi dan Hernacki, Mike. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, “terj. ”Alwiyah Abdurrahman (Bandung: Penerbit Kaifa, 2000) De Potter, Bobby De Potter, Reardon, Mark & Singer Nourie, Sarah. Quantum Teaching: Mempraktekkan Quantum Learning di ruang-ruang Kelas. Diterjemahkan dari Quantum Teaching: Orchestrating Student
Success. Pent. Ary Nilandary, Bandung: Kaifa, edisi 1, cet ke17, 2005 Guntur
Tarigan, Henry. Pengajaran Remedi Bahasa.( Bandung: Angkasa, 1990)
Idris
Jauhar, Nasruddin. Dalam http://lisanarabi.net/artikel تعليم اللغة :بي على المستوى الجامعي في إندونيسيا العر ة diakses tanggal 07 Oktober 2014 jam 22.05 WIB.
Kamil
al-Naqah, Mahmud. “Khittah Muqtarahah li Ta‟lif Kitab Asasiyy li Ta‟lim al-Lughah al-„Arabiyah li al- Natiqin bi Ghayriha”, dalam Waqai’ Nadawat Ta’lim alLughah al-‘Arabiyah li Ghayr alNatiqin biha, 2 (al-Madinah alMunawarah: Maktab al-Tarbiyah al-„Arabi li Duwal al-Khalij,1985)
Kiswanti Purwo, Bambang. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa, (Yogyakarta: Kanisius, 1990) Muhammad Ahmad, Abd al-Sami‟.“ Tullab al-„Arabiyah Ghayr alNatiqin biha wa Musykilatuhum”, dalam al-Sijill al-‘Ilmiy li alNadwah al-‘Alamiyah al-Ula li Ta’lim al-‘Arabiyah li Ghayr alNatiqin biha, ed. „Abd al-Hamid al-Shalqani (Riyad: Mathabi‟ Jami‟at al- Riyad,1980). Mustofa, Nasif. al-Al’ab al-Lughawiyah fi Ta’lim al-Lughat al-Ajnabiyah (Riyad: Dar al-Murikh li alNashr,1983) Nasution, S. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, cet ke-8, 2003 Rahadjo, Mudjia. Prospek Program Studi Pendidikan Bahasa. Makalah: disampaikan pada acara Seminar Nasional dalam Rangka Peresmian Pembukaan Program
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 85
Doktor (S3) Universitas Islam Negeri Malang. Malang: UIN Malang, 2007 Retobb, Theresia Retob. “Motivasi dalam Proses Pemerolehan Bahasa Kedua” dalam Nurhadi dan Roekhan, Dimensi-dimensi dalam Belajar Bahasa Kedua
(Bandung: Sinar Baru,1990) Umam, Chatibul dkk. Pedoman Pengajaran Bahasa Arab pada Perguruan Tinggi Agama/ IAIN. (Jakarta: Dirjen BIMAS Islam Departemen Agama RI, 1975),
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015 86