PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AL ARABIYAH LIL AL HAJJ SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN UMAT Oleh: Abdul Wahab Rosyidi Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Abstrak “Haji merupakan ibadah yang sangat istimewa bagi Umat Islam karena dijanjikan Allah bahwa pahala haji mabrur adalah surga. Dengan melaksanakannya ia merasa telah lengkap rukun agamanya. Karena tingginya nilai ibadah haji, maka umat Islam Indonesia tidah segansegan mengorbankan sebagaian harta kekayaannya, meninggalkan pekerjaan dan keluarganya selama waktu tertentu dan siap bersusah payah untuk menunaikan Rukun Islam kelima tersebut. Maka tidak heran kalau, seiring dengan meningkatnya kemampuan ekonomi Indonesia, jumlah jamaah haji Indonesia dari waktu ke waktu mengalami peningkatan dan bahkan belakangan ini jumlah pendaftarnya melampui kuota yang telah ditetapkan. Namun demikian upaya untuk memperdayakan para calon jama’ah haji tersebut belum maksimal, pembekalan hanya sebatas rangkaian manasik haji, belum menyentuh ranah bahasa utamanya bahasa Arab sebagai bahasa persatuan umat Islam dan sebagai alat kamunikasi yang akan bisa menjadikan diri mereka percaya diri ditengah-tengah mu’tamar umat Islam setiap tahun di tanah suci.” A. Pendahuluan Hampir tidak ada bangsa di dunia ini yang memberi perhatian begitu besar terhadap pelaksaan ibadah haji, kecuali bangsa Indonesia. Bagaimana tidak, kendati jama'ah haji Indonesia termasuk yang paling jauh dari pusat Islam (tanah suci), dan meghabiskan biaya yang cukup besar, namun jumlah mereka 25-30% dari seluruh jama’ah haji yang ada di tanah suci. Disamping itu dalam sejarah perkembangan Islam, bahasa Melayu pernah menjadi bahasa kedua setelah bahasa Arab di kota Makkah. Haji merupakan ibadah yang sangat istimewa bagi Umat Islam karena dijanjikan Allah bahwa pahala haji mabrur adalah surga. Dengan melaksanakannya ia merasa telah lengkap rukun agamanya. Karena tingginya nilai ibadah haji, maka umat Islam Indonesia tidah segan-segan mengorbankan sebagaian harta kekayaannya, meninggalkan pekerjaan dan keluarganya selama waktu tertentu dan siap bersusah payah untuk menunaikan Rukun Islam kelima tersebut. Maka tidak heran kalau, seiring dengan meningkatnya kemampuan ekonomi Indonesia, jumlah jamaah haji Indonesia dari waktu ke waktu mengalami peningkatan dan bahkan belakangan ini jumlah pendaftarnya melampui kuota yang telah ditetapkan. Bahkan sampai hari ini jeda waktu tunggu untuk berangkat menunaikan ibadah haji sudah sampai pada tahun 2017. Data Depag menyebutkan bahwa sampai dengan akhir tahun 1990-an, tingkat pendidikan rata-rata jama’ah haji Indonesia adalah lulusan SD dan SMP, jumlah tersebut mencapai kurang lebih 81%. Sementara itu, pada 1990 awal hingga 2006, persentase tersebut memang menurun menjadi sekitar 63% (http://www.cbn.net.id/) dan begitu juga seterusnya.
Tentunya ada hubungan yang jelas antara aktifitas berhaji dengan kondisi pendidikan kita. Jika peran sosial haji tidak saja dijadikan sebagai simbol ”perubahan status” semata, maka yang perlu mendapatkan penguatan adalah menjadikan para haji sebagai lokomatif perubahan sosial. Pendidikan punya peran penting dalam rangka peningkatan peran sosial haji, yang dimulai dari kelompok-kelompok terkecil pelaksana ibadah haji. Agar ibadah haji tidak dilakukan sekedar “kegiatan budaya” dari suatu masyarakat yang manfaatnya sebatas pada fungsi dekoratif (hiasan) dalam kehidupan sebagai muslim (Tholhah Hasan, 2002: Vii). B. Perlunya Pengembangan Al Arabiyah Lil Al Hajj Pengalaman penulis selama melaksanakan ibadah haji di tanah Haram, baik di Madinah atau di Makkah, rata-rata mereka tersesat tidak bisa kembali kepemondokannya, dan bahkan tidak bisa melaksanakan arba’in atau sholat berjama’ah, disebabkan oleh ketidakbisaan berkomunikasi dengan para petugas yang ada di sekitar masjid al Haram atau an Nabawi. Disamping itu juga faktor tingkat pendidikan dan pengalaman calon jam’ah haji. Dan itu semua akan menguranggi kesempurnaan ibadah haji Surabaya post tanggal 17 November 2009, menurunkan beritanya bahwa; dalam empat hari berturut-turut ada (100, 111, 97, 83 orang) tersesat tidak bisa kembali kepemondokan atau menuju masjid baik di Makkah atau di Madinah. Padahal pada tanggal tersebut belum semua jama’ah haji Indonesia berada di tanah Haram. Hal tersebut tidak lain karena disebabkan oleh kendala bekal bahasa yang kurang dimiliki oleh para jama’ah haji. Oleh karenanya membekali diri untuk mengenal bahasa keseharian yang dipakai ketika berada di tanah suci bagi calon jama’ah haji merupakan hal yang sangat penting, yang bisa untuk mendukung menjadikan haji yang mabrur. Disamping itu fakta telah menunjukkan bahwa pembinaan calon jama’ah haji yang dilakukan oleh Departeman Agama tingkat Kota atau Kabupaten atau oleh kelompok bimbingan haji belum banyak menyentuh ranah bahasa sebagai alat kamunikasi dimasukkan kedalam materi pokok bimbingan manasik haji. Sebagai contoh; pembinaan yang dilakukan oleh Depag kota Malang pada tahun 2009, Tujuan dan Materi Pokok Pembelajaran Manasik Haji meliputi: 1. Kompetensi Dasar; peserta (calon Haji) dapat menguasai dan memahami ilmu manasik serta proses perjalan haji. 2. Indikator Keberhasilan; setelah mengikuti pembelajaran mansik haji calon haji mampu; menjelaskan prinsip dasar ilmu manasik, menguraikan tata cara ibadah haji (tamattu’, qiron, dan ifrot) dan hikmahnya, menjelaskan kasus-kasus dalam manasik haji. 3. Materi Pokok; a. Persiapan colon jama’ah haji yaitu; Pertama, istito’ah, (fisik dan rohani, bekal yang halal dan ilmu manasik. Kedua, bertaubat kepada Allah SWT, memaafkan atau meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan pada orang lain. b. Beberapa istilah/sebutan dalam ibadah haji c. Miqot ihrom haji dan umroh d. Tawaf dan sa’i e. Tahalul umroh dan tahalul sa’i
f. Wuquf di Arafah g. Mabit di Muzdalifah dan Mina h. Dam dan kafarat i. Badal haji j. Beberapa kasus dalam ibadah haji. (kisi-kisi Depag; 2009) Dari deskripsi materi tersebut, kita tahu bahwa bahasa Arab belum menjadi materi pokok bimbingan manasik haji, atau proses perjalanan ibadah haji. Hal ini artinya bahwa bahasa Arab sebagai alat kamunikasi antar umat Islam belum dipandang penting untuk diberikan (dibekalkan) pada para calon jama’ah haji. Sehingga para calon jama’ah banyak yang tidak percaya diri ketika tiba di tanah suci, yang akhirnya banyak tergantung pada orang lain yang memiliki kemampuan bahasa Arab, atau mereka selalu pergi berkelompok sehingga ketika tertinggal dengan kelompoknya mereka tidak bisa kembali ke pemondokan. Oleh karena Al Arabiyah Lil Al Hajj perlu diberikan pada calon jama’ah haji. Temuan yang menarik yang diungkapkan oleh Umi Mahmudah et all (2009) dalam laporannya Participatory Action Research sebagaiman berikut ini: No Kategori - Kategori Deskripsi di Lapangan 1 Pelajaran yang dapat Adanya kemauan dari para peserta untuk dipetik bagi kelompok menerima program al 'arabiyyah li al hajj sasaran Setiap ada kesulitan dalam memahami materi, mereka selalu mendialogkan dan akhirnya dapat terpecahkan
2
3
Setiap individu punya peluang untuk mempraktekkan percakapan Perubahan signifikan Muncul kesadaran baru akan pentingnya yang dirasakan bisa berbahasa Arab, jika ingin melaksanakan ibadah haji
Isu baru dan resiko
Muncul keberanian mempraktekkan percakapan bahasa Arab Kebutuhan pembinaan secara berkala Kebutuhan monitoring pada para CJH dalam pelaksanaan praktek percakapan
Oleh karena itu pengembangan pembelajaran Al Arabiyah Lil Al hajj perlu dilakukan untuk diberikan kepada para calon jama’ah haji sehingga mereka siap secara mental, fisik, dan spiritual disamping itu mereka akan menjadikan dirinya percaya diri ditengah-tengah pergaulan umat seluruh dunia di tempat nan suci. C. Model Pembelajaran Al Arabiyah Lil Al Hajj
Pembelajaran Al ‘Arabiyyah li Al Hajj adalah suatu paket pembelajaran yang diperuntukkan calon jama’ah haji dengan tujuan membekali mereka pentingnya penguasaan bahasa Arab di saat melaksanakan rangkaian proses ibadah haji, memotivasi mereka agar tidak canggung untuk melatih diri dan melakukan percakapan bahasa Arab yang memuat beberapa situasi dan tempat yang ada di tanah suci. Dasar tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah karena tidak sedikit calon jama’ah haji yang tersesat hanya disebabkan ketidakmampuan mereka dalam berkomunikasi dengan bahasa Arab. Hal yang sebenarnya adalah sepele akan tetapi berdampak sangat besar. Karena itu pembelajaran ini diharapkan memberikan kontribusi yang nyata bagi pebelajarnya terutama dalam rangka mendukung kesempurnaan ibadah haji mereka. Adapun metode yang digunakan dalam penyampaian materi Al Arabiyah Lil Al Hajj adalah; Ceramah dan tanyajawab, praktek pelafalan materi percakapan (drill), demontrasi kelompok masing-masing terdiri dari 4 orang dan didampingi satu fasilitator D. Deskripsi kurikulum dan Materi Al Arabiyah Lil Al Hajj Dalam pembelajaran Al Arabiyah Al Hajj ini materi yang disajikan meliputi: 1. Memunculkan Fenomena Rahmatan lil ’Alamin melalui Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab. Bahasa Arab sebagai bahasa asing, bahasa Internasional yang diakui PBB adalah salah satu dari sekian banyak bahasa yang ada di dunia ”Inna fi kholqi al samaawati wa al ardl wa ikhtilaafi alsinatikum wa alwanikum la aayaat li al ’aalimin”(QS Ar Rum 22). Bahwa terciptanya keragaman bahasa adalah merupakan tanda kesempurnaan daya cipta Allah yang mana pemahaman ini hanya dimiliki oleh ’aalimin yakni orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan, pemahaman dan kesadaran mata hati. (Ash Shobuni II 1988: 476). Keberadaan bahasa Arab tidak saja dilihat sebagai sebuah fenomena belaka, akan tetapi bagaimana keberadaannya akan mendatangkan kemanfaatan, kemaslahatan bagi bukan saja pemilik bahasa Arab dan peminatnya saja, akan tetapi bagi seluruh umat semuanya perlu dipikirkan. Bagaimana pendidikan bahasa Arab bisa menawarkan sesuatu yang baru agar bisa menjadi rahmat di muka bumi ini? Dari sinilah sebenarnya ide pengembangan kurikulum bahasa Arab berawal. Karena keberadaan Al Qur-an melalui risalah Nabi Muhammad SAW yang ajarannya universal adalah untuk menjadi rahmatan li al ’alamin (QS Al Anbiya’ 107) 2. Melacak Akar-Akar Pembelajaran Al ’Arabiyyah Li Al Hajj dan Urgensinya bagi Calon Jama’ah Haji Data Depag menyebutkan bahwa sampai dengan akhir 1990-an, tingkat pendidikan rata-rata jemaah haji Indonesia adalah tamatan SD dan SMP, jumlah tersebut mencapai kurang lebih 81%. Sementara itu, pada 1990 awal hingga 2006, prosentase tersebut memang menurun menjadi sekitar 63%( http://www.cbn.net.id/ )
Ada hubungan yang jelas antara aktifitas berhaji dengan kondisi pendidikan kita. Jika peran sosial haji tidak saja dijadikan sebagai simbol ”perubahan status” semata, maka yang perlu mendapatkan penguatan adalah menjadikan para hujjaj sebagai lokomatif perubahan sosial. Pendidikan punya peran penting dalam rangka peningkatan peran sosial haji, yang dimulai dari kelompok-kelompok terkecil pelaksana calon jama’ah haji. 3. Materi percakapan Al ’Arabiyyah Li Al Hajj (Dialaog di Airport) Diantara materi yang dibahas adalah aktifitas calon jama’ah haji dalam menanyakan nama pesawat, no tempat duduk pesawat, menanyakan tempat buang air kecil, memberitahukan identitas diri secara lengkap. 4. Materi percakapan Al ’Arabiyyah Li Al Hajj (Beberapa dialaog di Madinah Al Munawwarah dan Makkah al Mukarromah) Diantara materi yang dibahas di Madianah Al Munawwarah adalah aktifitas di masjid Nabawi, Baqi’, Uhud, Uhud, Qiblatain. Sedangkan materi yang di bahas di Makkah Al Mukarromah adalah aktifitas jama’ah haji dalam melakukan rukun dan wajib haji yang berupa thawaf, gambaran keadaan dan aktifitas di Arafah, dan beberapa aktifitas yang dilakukan di sana, demikian juga di Mina dan termasuk jamaraat yang harus dilakukan oleh para jama’ah haji. E. Deskripsi Pengembangan Materi Percakapan Al Arabiyah Lil Al Hajj 1. Kata-Kata Kunci Bahasa Keseharian Jama’ ah Haji Di Tanah Suci Sebelum para colon jama’ah haji mempelajari percakapan bahasa Arab secara umum diberbagai tempat (utamanya masy’aril haram; Arafah, Muzdalifah, dan Mina), alangkah baiknya mengenal terlebih dahulu beberapa kata kunci yang sering dijumpai dan digunakan oleh petugas haji dan seluruh jam’ah haji yang berada di tanah suci dalam berkomunikasi. Adapun kata-kata kunci tersebut diantaranya adalah: Selamat datang ! Nama Apa Kabar ? Siapa ? ( Kata Tanya) Di mana ? (Kata Tanya) Apakah ? (Kata Tanya) Pemondokan/Penginapan Kartu pengenal Jalan (minta diberi jalan) Haji/Hajjah Berapa ? (Kata Tanya)
أهال اسم كيف حال من ؟ أين ؟ ) هل ؟ (نعم \ ال فوندوق\ مكتب بطاقة طريق الحج أو الحجة كم
كالم واحد كالم أخر كالم أخير حالل\حرام وراء قريب بعيد روح فى الزحمة قويش الحمام مكان الوضوء هدية الحرام محال حطوط شكرا قدم مياه شوف \صف
Satu harga (tidak bisa di tawar) Bisa ditawar Harga terakhir Boleh/tidak boleh Di belakang Dekat Jauh Bergerak, jalan, pindah Macet, berdesak-desakan Bagus Kamar mandi, toilet Tempat wudlu Oleh-oleh tanah Haram Toko/tempat berdagang Penerbangan Terima kasih Maju/kedepan/depan Air Lihat ! 2. Dialog Yang Dipergunakan Dibeberapa Tempat
َّ ار َوال a. Di Bandara طـا ِئ َر ْة ْ ِفي اْ ْل َم َط Permisi, Saudi Airlines/Garuda masuk dari mana? Dari gate II Tapi, bayar dulu airport tax dan executive tax disana Terimakasih Permisi, berikan paspor, tiket, boarding card Silahkan Tolong, kursi nomor satu Kelas ekonomi Silahkan ke kiri atau ke kanan Pramugari; melayani penumpang dan musafir
ْ سعُ ْود ْ ط ْو ُ ُخ، َس َمحْ ت غارودا ِم ْن/ِية ُ ط َ لَ ْو فِيْن؟ ِم ْن بَ ًّوا َبة ثَا ِنـ َية َ س ْو ْم ْال َم س ْو ْم ُ َو ُر- ار ْ ط ُ اِ ْدفَ ْع أ َ َّو ْل ُر،لَ ِك ْن ! َال َمغَاد َِرةْ ُهنَاك ُ ش ْك َرا ْ َوف ِلي َج َو ْ /سفَ ْر ْ َمن ف ْ ش/ هَات،ض ِل ْك َ از ْ َ ِب/ْت َ ْذ ِك َرة ْطاقَة ُر َكاب تَفَض َّْل ْ أ َ ْر ُج،ْوس َر ْقم َو ِحد ! وك ْ ُ ُجل/َم ْقعَد ْ دَ َر َج ــة ت َا ِليَــــة ! تَفَض َّْل،لى الـيَ ِمــيْن ْ س َ /ار َ َ َلى ْالي َ ع َ ع ْ:ض ْيفَة ِ ال ُم سافِ ِري ْْن ِ ت َ ْع َم ْل ِل ِخ ْذ َم َ ت ُر َّكابْ َو ُم
Untuk menghidangkan/menyediakan makan pagi/siang/malam Juga menghidangkan/menyediakan air dingin, kopi, the, jus Kopi susu Air putih, air mineral Teh panas/dingin Es the Teh tanpa es Crimer Jus lemon Orange jus Pisang/anggur Permisi, dimana toilet? Untuk perempuan di sebelah kiri dan laki-laki di sebelah kanan Harus memasang ikat pinggang jika dalam keadaan take off dan landing? Bagian imigrasi Paspor silahkan! Punya permis? Ya Tunjukkan KTP Silahkan ambil Dari mana kamu dapat/ambil visa? Dari kedubes Saudi di Jakarta Dalam kartu identitas Nama (tuan/nyonya) Nama orangtua Nama ayah Nama ibu Pekerjaan, pelajar Karyawan Sopir Pembantu Akuntan/kasir Kewarganegaraan
َ ات اِ ْف ْ َضيْر َو ِجب َ /ار عشَا ْء ْ ط َ /غدَاء ِ ت َْخ صيْر ِ ع َ /َاي ِ ت َْخ ْ ش/ْ قَ ْه َوة/ْارد ِ َ ضيْر َمويًّاه بـ ْقَ ْه َوةْ بِ ْال َح ِليْب َ َمويًّاه َمويًّاه َم ْعدَنِ ْي،طبِ ْي ِع ْي ار ْد َ َاي ِ َ ب/س ْخن َْة ْ ش َْْاي باِلثَلج ْ ش َْي د ُْون ث َ ْلج ْ ش ْـم ْر ِ َك ِري صيْر ِل ْي ُم ْون ِ ع َ ْ َصيْر ب ُْرتُق ال ِ ع َ ْ عِناب/َم ْو ْز دَ ْو َرةْ َمويًّاه فِيْـن ؟، َس َمحْ ت َ لَ ْو ْ عش ْ عش اطى ِ ََان ِرب ْ س َ ار َو َ َ ََان َح ِري ِْم فِ ْي ْالي ْ لى اليَ ِميْن َ َ ع ْ ْ َ ْ َالَ ِز ْم َربْط ِحزَ ا ْم فِ ْي َحال ِة اقال )صعُ ْود ُ (ع َو ُهب ُْوط ؟ ْ ِق ْس ُم ال َج َوازَ ا ت ْ ت َج َو ! َس َمحْ ت ِ هَا َ لَ ْو،سفَ ْر َ از ْ َح ِقِّ ْك اِقَا َمـة ؟ أي َْو ْه/ِي نَعَ ْم َ ه بطاقتك/ف ِل ْي ه َِويَت َْك َ ش َْو ! ُخ ْذ تَفَض َّْل ت َأ ْ ِشي َْرةْ ؟/ ِم ْن ْفيْن تَا ْ ُخ ْذ ال ِفيْزَ ا سعُ ْو ِديَّة بِ َجا َك ْرت َا ُ ْارة َ ِم ْن َ َسف ْ َ في ِ ِب طاقَة َه ِويَّة س ِيِّدَةْ ؟ َ /ْس ِيِّـد َ اِسْم اِسْم الوا َ ِل ْد ْاِسْم ْاْلَب اِسْم ْاْل ُ ْم َ :الم ْهن َْة ْطالِب ِ ام ْل ِ ع َ ْس َواق ُ ْ خَا ِد َمة/ خَا ِد ْم ُْم َحاسِب ْالج ْن ِسيَّـة ِ
اإلجْ تِ َما ِعي َّْة ِ ال َحالَ ْة ْ ُمت َزَ ِّ ِوج/ ْأَعْزَ ب ِس َيا َح ْة: ال ِفيْزَ ا ام ْل ِ ع َ ْارة َ َِزي َ ْطالِب ْالم ْيالَد ِ ت َِاريْخ/ َم َح ْل ال ِدِّ َيان َْة اِسْم الش َِر َك ْة ْ العُ ْن َو اإلقَا َم ْة ِ َم َح ْل/ان
Status sosial Tidak menikah/menikah Visa: tourist Work Visit Student Tempat/tanggal lahir Agama Nama PT Alamat/tempat tinggal b. Di Masjid an Nabawi ي ْ ال َم ْ سجـِـ ْد النَّبَــ ِو Mana masjid Nabawi? Disana ke kanan Jauh apa dekat? Dekat Apa sudah datang waktu shalat? Ya, jika anda masuk masjid, perempuan bersama perempuan dan laki-laki bersama laki-laki terimakasih Kuburan Baqi’ Di mana Baqi’? Disana tuan/nyonya Jauhkah dari sini? Tidak jauh kurang lebih 2 km Bolehkah kita masuk? Tidak Uhud, Qiblatain dan Ghamamah Bagaimana kami sampai di Uhud, Qiblatain dan Ghamamah? Mungkin dengan taxi atau bis sekalipun untuk banyak orang Baik, carikan saya satu bis untuk 20 orang Berapa tempat yang anda mau kunjungi?
ي؟ ْ فِيْن ال َمس ِْج ْد النَّبَ ِو ْ ُهن لى ْاليَ ِميْن َ َاك َ ع بَ ِعيْد َو الَ قَ ِريْب ؟ قَ ِريْـب صالَة ؟ َّ ه َْل َجا َء َو ْقتُ ال النساء/ ُر ْوح َواد ُخ ْل ْال َمس ِْج ْد ! ال َح ِريْم،نَ َع ْم ْ الر َج ْ الر َج ال َم َع ِّ ِ ال َم َع ِّ ِ َو،الحـريْم ِ ُ شــ ْك ًرا ال َم ْقبَ َر ْة البَـاقِ ْي ِفيْن ال َبا ِق ْع ؟ ْسيِِّدة ْ ُهن َ / سيِِّ ْد َ َاك يَا ه َْل ُه َو بَ ِع ْي ْد ِم ْن ُهنَا ؟ ُم ْمـ ِك ْن اثْنَـيْن ِك ْيلُ ْو ِمتِ ْر،َال ُم ْمـ ِك ْن نَ ْد ُخ ْل ؟ َال َو ا ْل َغ َمــا َم ْة،س ِج ْد ال ِق ْبلَتَيْن ْ َم،ْاأل ُ ُحد ارةْ أ ُ ُح ْد َو َمس ِْج ْد ال ِق ْبلَتَيْن َو َ َْف ُم ْم ِك ْن ِزي َ َكي ْ ْالغَ َمــا َمة ؟ /اس َكثِيْر ُ َُّم ْم ِك ْن بِت َ ْكسِي أ َ ْوأُت ُ ْو ِبيْس لَ ْو الن جماعة َ ُخ ْذلي ِ أ َ ْوأُت ُ ْوبِيْس ِل ِع ْش ِريْنَ نَفَ ْر، ْطيِِّـب َك ْم َم َح ْل ت َ ْب ِغى ت َزوره ؟
Semuanya Untuk seluruh tempat anda harus bayar 250 real Baik saya setuju Terimakasih
ُكلُّـ َها ْ َ ِ ُك ُّل اْل َما ِك ْن ت َ ْدفَ ْع ِمائَتَيْن َو خ َْم ِسيْن يِر َ ا ْدفَ ْع لَ ْك، ْط ِيِّـب ُ ش ْك ًرا
ُ ِع ْن َد ُد c. Ketika Masuk Masjid al Haram خ ْول الحرا ْم Apa ini? ش َهذَا ؟ ْ اِ ْي Ini hajar aswad هذا حجر أسود Ini sandal َهذَا نَ َع ْل Baik, letakkan di tempat sandal َ ْ َض ْع في ِ َم َح ْل النِِّع طف ْ ال َو َ ، ْطيِِّب dan silahkan thawaf Mana sumur zam-zam? فِيْن بئر زَ ْمزَ ْم ؟ ُ ْ Di sana ke kiri, turun ke bawah, ح ْريْم ََ ال،لى تَحْ ت ْ ُهن ْ س َ َاك َ َلى ْالي َ ِ أ ْهبُط إ،ار َ ع wanita sana wanita, pria sama ْ الر َجال ِّ ِ والر َجال َم َع ِّ ِ ،َم َع ال َح ِريْم pria Apa ini air zam-zam? ه َْل َهذَا ِم َيا ْه زَ ْمزَ ْم ؟ Ya, semua air minun di masjidil ُك ْل ِميَا ْه زَ ْمزَ م،أَيُّو ْه haram adalah air zam-zam d. Ketika Di Arafah فى عرفة Mana jabal Rahmah? Di sana Jabal Rahmah, mengikuti jalan ini lurus… Jika akan pergi ke sana gunakan payung, saya sarankan jangan pergi saat ini, karena terik panas matahari Saya mau pergi nanti sore Bagus
فِيْن َجبَ ْل َرحْ َم ْة ؟ َّ لى َهذَا ْ ُهن لى َ الط ِري ْْق َ َاك َج َب ْل َرحْ َم ْة َ ع َ ع ُّ الط ْو ْل َ ت ُهنَاكَ ا ْست َ ْع َم ْل ِم ْ ا ْس َم ْع ! ِإذَا َر َح ظلَّ ْة س ُ ِْلَنَّ َها ش َْم، َص َح ْك الَ ت َُر ْوحْ ذَا ْال ِحيْن َ َوا ْن ار ْ َح ساء َ أَب ِغي أ َ ُر ْو ُح في ِ ال َم َس ْنت َ ْأَح
e. Ketika Di Mina فى منى Di mana jumrah? Disana, masuk melalui terowongan, kemudian anda berjalan lurus dan akan menjumpai tiga jumrah, yaitu shugra, wustha dan kubra (aqabah)
ْ ـر ات ؟ َ فِيْن ال َج َم ُ لى ُط ْو َل ت َِجد َ أ ُ ْد ُخ ْل اَلنَ ْف ْق َو ُر ْو ُح، َُهنَاك َ ع َ الو ْس ْ ث َج َم َر َ َثَال ،طى ُ ال،ات ُ ،ص ْغ َرى )وال ُكب َْرى (ا َ ْلعَقَبَ ْة
Jauhkan dari perkemahan kita? Tidak begitu jauh Apa anda sudah melempar jumrah? Belum nanti sore sekarang panas Bagaimana pendapat anda kalau nanti pergi bersama-sama? Bagus
ع ْى ِخ ْي َمتِــنَا ؟ َ ْهي بَ ِعيْـدَة َ ه َْل ش ِوي َّْة َ ْ ص َر َميْت ال َج َم َر ات ؟ ْ َه َْل أ ْنتَ َخال َ س َويا ُ شى ِ ِلسْع َب ْع ِد ن َْم،َال س َويا َ ؟ ُ شى ِ اِيْش رأي ُْك بَ ْع ِد ن َْم َس ْنت َ ْأَح
F. Penutup Demikian beberapa kata kunci dan percakapan yang dapat dikembangkan dalam makalah ini, dan masih banyak hal yang belum tertuangkan, hal tersebut terkait dengan situasi dan kondisi dimana bahasa (kosakata, istilah dan ungkapan) tersebut digunakan dan pasti akan mengalami perkembangan. Namun demikian ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan bekal awal bagi calon jama’ah haji yang akan berangkat ketanah suci. Dengan penguasaan bahasa tersebut, yang merupakan alat komunikasi insyaallah akan menjadikan mereka menjadi percaya diri, dan tidak mengantungkan perjalanan ibadah haji pada orang lain. Sehingga mereka lancar dalam menunaikan ibadah haji, dan akhirnya dapat mengantarkannya menjadi haji mabrur. G. Daftar Pustaka Achmad Wirsom Al Munawir, 1984. Al Munawir-Kamus Arab Indonesia. Pustaka Progressif. Surabaya Adib Bisri & Munawir A. Fatah, 1999. Al Bisri-Kamus Indonesia Arab-Arab Indonesia. Pustaka Progressif. Surabaya Departemen Agama Kota Malang, 2009. Kisi-kisi Materi Manasik Haji. http://www.cbn.net.id/ tanggal 12 Desenber 2009 Muhammad Maftuh Basyuni, 2004. Pokok-pokok pikiran Penyelengaraan Haji. Makalah Lokakarya Penyelenggaran Haji di Jakarta pada Tanggal 20 Mei 2004 Muhammad Tholhah Hasan, 2002. Kado Untuk Tamu-Tamu Allah. Lantabora Pres. Jakarta. Surabaya post, tanggal, 17 November 2009 Umi Mahmudah et all, 2009. Participatory Action Research Pembelajaran Al Arabiyah Al Hajj Bagi Calon Jama’ah Haji Kota Malang. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Humaniora dan Budaya UIN Maliki Malang.
[*] Di sampaikan Pada Seminar Nasional Pengabdian dan Pemberdayaan Umat “Revitalisasi Perguruan Tinggi Islam Dalam Pengabdian Masyarakat. LPM UIN Maliki Malang, 22-23 Mei 2010