Transportasi di Jakarta
dipaparkan pada acara: Kunjungan Kerja Komisi V – DPR RI Ke Provinsi DKI Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Jakarta, 13 Desember 2007
KONDISI TRANSPORTASI JAKARTA SAAT INI Panjang j g jjalan 7.650 Km dengan g Luas jjalan 40,1 , Km2 Luas jalan saat ini = hanya 6,2% dari Luas wilayah DKI yang 650 Km2 (Idealnya = 10-14%) Pertumbuhan panjang jalan hanya ±0,01% ±0 01% per tahun Jumlah kendaraan bermotor DKI Jakarta akhir 2007 ± 5,7 Juta unit (Pertumbuhan 5 tahun terakhir rata-rata 9,5% per tahun). Dari ± 20,1 Juta perjalanan/hari, 30% jalan kaki, sisanya (70%) dilayani oleh Kendaraan Pribadi dan Angkutan Umum : 98 5% (± 5,6 98,5% 5 6 Jt unit) Kendaraan Pribadi Pribadi, 44% perjalanan 1,5% (87.976 unit) Angkutan Umum, 53% perjalanan Kereta api / KRL Jabodetabek, melayani 3% perjalanan Komposisi jenis kendaraan pribadi roda 4 : roda 2 = 43 : 57 dengan laju pertumbuhan roda 4 : roda 2 = 4,4 % : 13,7% Lebih dari 700.000 kendaraan dari Bodetabek setiap harinya masuk ke DKI Jakarta (commuter).
FAKTA 5 TAHUN TERAKHIR PERTAMBAHAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI DKI JAKARTA s.d. Tahun 2002 2003 2004 2005 2006
Mobil 1,817,047 1,908,012 2,016,237 2,110,249 2 161 653 2,161,653
Jumlah Motor
Mobil + Motor
1,941,923 2,202,637 2,534,480 2,887,172 3 242 090 3,242,090
3,758,970 4,110,649 4,550,717 4,997,421 5 403 743 5,403,743
Jumlah Mobil per Tahun per Hari 90,965 108,225 94,012 51 404 51,404
Rata2
249 297 258 141
Pertumbuhan Pertambahan Jml Kend Jumlah Motor Jml Mobil + Motor per Tahun per Hari per Tahun per Hari ( % / Tahun ) 260,714 331,843 352,692 354 918 354,918
236
714 909 966 972
351,679 440,068 446,704 406 322 406,322
891
964 1,206 1,224 1 113 1,113 1,127 kend/hari
9.4 10.7 9.8 81 8.1 9.5
PERTAMBAHAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI JADETABEK (WILAYAH HUKUM POLDA METRO JAYA) s.d. Tahun 2002 2003 2004 2005 006 2006 Rata2
Mobil 2,191,022 2,310,806 2,450,219 2,575,373 2,657,430 ,65 , 30
Jumlah Motor 2,816,442 3,310,318 3,940,700 4,602,852 5,309,261 5,309, 6
Mobil + Motor 5,007,464 5,621,124 6,390,919 7,178,225 7,966,691 ,966,69
Jumlah Mobil per Tahun per Hari 119,784 139,413 125,154 882,057 ,05
328 382 343 2255 320
Pertambahan Pertumbuhan Jumlah Motor Jml Mobil + Motor Jml Kend per Tahun per Hari per Tahun per Hari ( % / Tahun ) 493,876 630,382 662,152 706,409 06, 09
1,353 1,727 1,814 1,935 ,935 1,707
613,660 769,795 787,306 788,466 88, 66
1,681 2,109 2,157 2,160 , 60 2,027 kend/hari
12.3 13.7 12.3 11.00 12.3
PERTUMBUHAN JUMLAH KENDARAAN JAKARTA Jumlah kendaraan 5,7 , Juta Pertambahan 1.127 Kendaraan/Hari Æ236 MOBIL dan 891 MOTOR SETIAP HARI !!
JADETABEK (Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi) Jumlah kendaraan 8,7 Juta Pertambahan 2.027 Kendaraan/Hari Æ320 MOBIL dan 1.707 1 707 MOTOR SETIAP HARI !!
PERTUMBUHAN KENDARAAN & LUAS JALAN
50 45 40 35 30 25 20 15
3.300 3.000 Unit kend. 2.700 Roda 4 (x 1000) 2.400 2.100 1.800 1.500
Tahun
2014 2
2012 2
2010 2
2008 2
2006 2
2004 2
2002 2
2000 2
1998
1996
1.200
1994
Lu uas (jutta m2)
Ilustrasi Utilisasi Jumlah Kendaraan ((Roda 4)) Terhadap Luas Jalan di DKI Jakarta
jjalan l kend.
Jika penggunaan kendaraan Jik k d pribadi ib di tidak id k dikendalikan, dik d lik maka k pada tahun 2014 Jakarta akan Macet Total karena Jumlah (Luas) Kendaraan = Luas Jalan
PREDIKSI SESUAI FAKTA 5 TAHUN TERAKHIR JIKA PERTUMBUHAN RATA-RATA KEND BERMOTOR TETAP Æ 9,5% / TAHUN DAN PERTUMBUHAN RATA-RATA LUAS JALAN TETAP Æ 0,01% / TAHUN MAKA PREDIKSI PERBANDINGAN ANTARA LUAS JALAN DENGAN LUAS KENDARAAN TAHUN 2014 DI DKI JAKARTA ADALAH SBB : Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Kend Terdaftar STNK 5,917,099 6,479,223 7,094,749 7,768,750 8,506,782 9 314 926 9,314,926 10,199,844 11,168,829
Jumlah Kend di Jalan (Asumsi 70%) 4,141,969 4,535,456 4,966,324 5,438,125 5,954,747 6 520 448 6,520,448 7,139,891 7,818,180
Luas Kend di Jalan (m2) 27,896,161 30,546,297 33,448,195 36,625,773 40,105,222 43 915 218 43,915,218 48,087,164 52,655,444
S.D.
Luas Jalan (m2) 40,077,740 40,081,748 40,085,756 40,089,765 40,093,774 40 097 783 40,097,783 40,101,793 40,105,803
MACET TOTAL AKAN TERJADI LEBIH CEPAT YAITU THN 2011 DARI PERKIRAAN SEMULA THN 2014
Prediksi Luas Jalan dan Luas Kendaraan di DKI Jakarta (2007-2014) (2007 2014) 60,000,000 50,000,000 40,000,000
m2
(Termasuk (T k Sepeda Motor)
30,000,000 20,000,000 10,000,000 2007
2008
2009
Luas Jalan
2010
2011
2012
2013
Luas Kendaraan
2014
POLA TRANSPORTASI MAKRO 3 STRATEGI PTM
PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM MASSAL
MRT/Subway + KA
LRT/Monorail
BRT/Busway
Pembatasan Penggunaan K d Kendaraan B Bermotor t
POLA TRANSPORTASI MAKRO (PTM)
Road Pricing/ERP PEMBATASAN LALU LINTAS
Pembatasan Parkir Fasilitas Park n Ride ATCS
PENINGKATAN KAPASITAS JARINGAN
Pelebaran Jln / FO / UP Pengemb. Jaringan Jln Pedestrianisasi
Strategi I : Pengembangan Angkutan Umum Massal 1. Mass Rapid Transit (Subway + KA) 2 Light Rail Transit (Monorail) 2. 3. Bus Rapid Transit (Busway)
MASS RAPID TRANSIT (SUBWAY)
Rencana Tahap 1, koridor Lebak Bulus – Dukuh Atas sepanjang 14 14,3 3 km km. Pendanaan oleh Loan Pemerintah Jepang melalui JBIC (Loan No No. IP IP--536, 536 Nopember Tahun 2006) Detail Engineering Design (2007 – 2009) Pembangunan fisik direncanakan di mulai tahun 2010 dan selesai tahun 2014. Perlu penyelesaian administrasi untuk penyaluran dana hibah (“ (“on on granting procedure”) procedure”)
PENGEMBANGAN KERETA API
Pengembangan dan peningkatan KA Jabotabek, terus dilaksanakan. Sedang dikaji pembangunan KA ke Bandara. Pengoperasian KA Lingkar /Loop Line, Ciliwung Bl Line Blue Li oleh l h PT PT. KAI KAI, November N b 2007. 2007
Pemprov DKI Jakarta mendukung pengembangan Pemprov. fasilitas KA di Jakarta :
Surat kepada p Menko Ekuin untuk Bantuan Teknis ((TA)) KKPPI guna penyusunan policy paper tentang KA. Pengembangan konsep Transit Oriented Development. Penyelesaian masalah perlintasan KA sebidang sebidang. Pengembangan feeder dan integrasi ticketing sistem.
1
ANCOL KP. BANDAN 1,364 km
DURI
PESING
19,297 km
6
RAWABUAYA
1
SAWAHBESAR Dipo Thb
3
GAMBIR
29,738 km
5
BY Mri
PONDOKJATI Dipo B d Bud
TEBET CAWANG DURENKALIBATA
RAWABUNTU SERPONG
GANGSENTIONG
KRAMAT
CIKINI MANGGARAI MAMP PANG
SUDIMARA
KARET
23,278 km
Stabling Tng
SUDIR RMAN
1
PONDOKRANJI
TANGERANG
1
9,890 km
GONDANGDIA
KEBAYORAN
BATUCEPER
PASARSENEN
JUANDA
PALMERAH
PORIS
KEMAYORAN
MANGGABESAR
TANAHABANG
KALIDERES
RAJAWALI
JAYAKARTA
GROGOL TAMANKOTA BOJONGINDAH
7
6,751 km
JAKARTAKOTA
ANGKE
TANJUNGPRIOK
Dipo Jng
JATINEGARA CIPINANG KLENDER BUARAN
PASARMINGGUBARU PASARMINGGU
Stabling Srp
44,920 km
TANJUNGBARAT
2
LENTENGAGUNG UNIV. PANCASILA
KLENDERBARU
14,802 km
CAKUNG
4 RAWABEBEK
KRANJI BEKASI
UNIV. INDONESIA Stabling Bks
PONDOKCINA DEPOKBARU DEPOK Dipo Depok
CITAYAM BOJONGGEDE
CILEBUT BOGOR Stabling Boo
REVITALISASI KA JABOTABEK
LIGHT RAIL TRANSIT PROYEK MONORAIL Fakta : ¾
¾ ¾
¾
S b Sebagaimana i yang diperlukan di l k PT. PT Jakarta J k t Monorail, M il Pemerintah P i t h telah memberi dukungan (PerPres 103/2006 dan PerMenKeu 30/PMK.02/2007). Sampai saat ini pihak PT. Jakarta Monorail belum dapat merealisasikan “Financial “Financial Closing”. Closing”. Pihak Perbankan Nasional masih mempertanyakan 3 hal yaitu equity, garansi/jaminan pemerintah, serta feasibility dan kapasitas monorail terkait jumlah penumpang. Pemprov. DKI Jakarta diminta mengikutsertakan BUMD dengan share s/d 30% equity.
Proyek P kM Monorailil perlu l did didefinisi fi i i ulang l ttermasuk k pola l pendanaannya (verifikasi ulang, termasuk proyeksi cash cash-flow, estimasi biaya konstruksi, arus penerimaan dan penumpang). penumpang)
SISTEM BUSWAY Pertimbangan pengembangan sistem BUSWAY: BUSWAY: • • • • •
• •
Kewenangan sepenuhnya pada Pemprov. DKI Jakarta. Waktu pembangunan saranasarana-prasarana lebih cepat Biaya y lebih murah sehingga gg mampu p didanai APBD Rute fleksibel untuk menjangkau berbagai wilayah. Sarana tepat untuk transisi culture engineering (budaya tertib dan antri), sebelum tersedia MRT/LRT Pemanfaatan/optimalisasi ruang jalan B Banyak k contoh t h sukses k Busway B di b berbagai b i negara
BUS RAPID TRANSIT (BUSWAY)
Telah beroperasi 7 Koridor dari 15 Koridor yang direncanakan. 3 koridor (koridor 8 8, 9 dan 10) sedang dalam proses pembangunan. E l Evaluasi id dan peningkatan i k t ki kinerja j B Busway terus diupayakan
PENUMPANG BUSWAY (Juta) 60
PERTUMBUHAN JUMLAH PENUMPANG BUSWAY (0 (0rang/Tahun) /T h ) 49.8
50 38 8 38.8
40 30 20
15 9 15.9
20.8
10 0 2004
2005
2006
2007 (Okt)
Sejak beroperasi awal 2004 s.d. saat ini Busway telah melayani 125,4 juta perjalanan j l penumpang. U Untuk t k ttahun h 2007 (s.d. ( d Oktober) Okt b ) Busway B telah t l h mengangkut 49,8 juta penumpang. Jumlah penumpang rata-rata saat ini : 210.000 pnp/hari DILAYANI OLEH : - Jumlah Koridor : 7 - Total Panjang Koridor : 97,35 km - Jumlah Armada : 329 Bus
FAKTA MENGENAI BUSWAY 1 Penelitian 1. P liti JICA JICA, 14% penumpang B Busway sebelumnya b l pengguna kendaraan pribadi (pada Koridor 1). 2. Penumpang Busway terus meningkat signifikan. Tahun 2007 (s.d. bulan Oktober) mengangkut 49,8 juta penumpang. 3. Penelitian ITDP (Institute for Transportation and Development Policy) : a. mengurangii emisi i i NO NOx, 155 ton t per tahun t h b. mengurangi Partikel, 23 ton per tahun c. mengurangi emisi CO2 20.000 ton per tahun 4. Busway di Jakarta, terpanjang di dunia. Koridor 1 1--7 adalah 97,35 km, dan dengan koridor 8 9 10 maka 8,9,10, k menjadi j di 172 172,25 25 k km.
FAKTA MENGENAI BUSWAY 5 Tahun 2006 Pemprov. 5. Pemprov DKI memperoleh Air Quality Management Champion Award dari Clean Air Initiative for Asian Cities atas keberhasilannya dalam mengupayakan kelestarian lingkungan g g melalui p program g p pemanfaatan bahan bakar gas. 6. Transjakarta Busway telah menjadi rujukan berbagai seminar internasional sebagai bentuk reformasi transportasi publik yang ramah lingkungan dalam rangka sustainable transportation. transportation. 7 Tahun 20017. 2001-2006 USAID (US Aid for International Development), memberikan bantuan Technical Assistance untuk program Busway melalui Institute for Transportation and Development Policy (ITDP). 8. PBB melalui UNEP (United Nation Environment Program) menilai Busway Jakarta turut berperan mengurangi emisi gas buang, buang dan memberikan dukungan Technical Assistance melalui ITDP untuk pengembangan Transjakarta Busway tahun 20062006-2011.
UPAYA PENINGKATAN SISTEM BUSWAY
Peningkatan kapasitas angkut P b ik titingkat Perbaikan k t pelayanan l Efisiensi kilometer tempuh Efisiensi biaya Rp/km Penguatan g dasar hukum. Sistem ticketing yang terintegrasi Sustainability sistem busway Pengembangan kelembagaan Peningkatan Koordinasi dan sosialisasi (Rekomendasi ITDP)
PENANGANAN DAMPAK PEMBANGUNAN BUSWAY (KORIDOR 8, 9, 10)
Traffic management g (p (pengaturan g lalu lintas selama pembangunan) Penjelasan : Pelaksanaan Operasi Jala Jaya 2007 (pengerahan ± 5000 personil gabungan Polri Polri, TNI TNI, Dishub, Dinas Trantib) Pemanfaatan sementara lajur busway untuk lalu li t umum sampaii saatnya lintas t di dioperasikan. ik Perbaikan dan optimalisasi koridor untuk kesiapan pengoperasian pe gope as a (pe (pelebaran, eba a , pe perbaikan ba a ssimpang, pa g, pengaturan lampu LL, enforcement parkir liar). Penyiapan jalur jalur--jalur alternatif untuk antisipasi pengoperasian busway busway.
PENGEMBANGAN JALUR BUSWAY SELANJUTNYA
Evaluasi dan pematangan perencanaan koridor yang akan dibangun. Pembangunan dengan koordinasi dan sosialisasi yang lebih baik. P b Pembangunan secara multimulti lti-years. years. Pengembangan feeder system untuk optimalisasi pelayanan busway.
Strategi II : Pembatasan Lalu Lintas 1. Pembatasan Penggunaan Kendaraan B Bermotor t (3 iin 1 pada d jjalur l utama, t perlu l alternatif pembatasan lain) 2 Alternatif 2. Alt tif R Road dP Pricing/ERP i i /ERP (dalam (d l proses kajian) 3. Pembatasan Parkir (mekanisme tarif) 4. Fasilitas Park & Ride, untuk mendorong penggunaan angkutan umum (Terminal Ragunan dan Kalideres)
Strategi III : Peningkatan Kapasitas Jaringan 1. ATCS (dilaksanakan sejak 1977, tahun 1992 diperluas, masih perlu ditingkatkan) 2. Pelebaran Jalan/FO/UP (terus dilaksanakan) g g Jaringan g Jalan 3. Pengembangan (penyelesaian jaringan utama dan mengembangkan jalan bertingkat/elevated) 4. Pedestrianisasi (terus dilaksanakan)
Kinerja Jaringan Jalan Tahun 2010 (Kondisi “Do-Nothing”) Tol Bandara Soekarno- Hatta (Saturated)
Load 201 0 M tx on 2 004 Ne t V/C Ratio 0 - 0 .8 5 0.8 5 - 1 1 - 1 .3 > 1 .3
Tomang Tol (Saturated)
Cawang Tol (Saturated) Catatan : berkurang dgn pengoperasian Tol Pd Gede – Cikampek)
Ruas melebihi kapasitas
Sumber :Dep. PU, September 2005
• Beban yang sangat tinggi pada ruas-ruas jalan arah radial • Jalan Tol Dalam Kota (segmen Cawang-Tomang) sudah saturated
PENYELESAIAN JARINGAN UTAMA (JALAN TOL DALAM WILAYAH DKI JAKARTA) Bandara Soekarno- Hatta
PLUIT RAWA BUAYA
KEMAYORAN
W1
Akses Priok
SUNTER
DURI PULO
TOMANG TANAH ABANG PULO GEBANG
KP MELAYU KP.
Ke Tangerang
W2
CASABLANCA
ULUJAMI CAWANG
Jaringan Jalan Tol yang perlu dipercepat Akses Priok : Dalam proses perencanaan & pelaksanaan pembangunan (dana pinjaman JBIC), DKI bantu pembebasan lahan. Ke Serpong W1 : Lahan sudah bebas. Pemegang konsesi PT. PT Bangun Cipta, Cipta tapi belum ada realisasi. W2 : Sebagian lahan belum bebas. Pemegang konsesi PT. Jasa Marga
Catatan : • Percepatan pembangunan W1 & W2 akan menolong distribusi lalu lintas dari arah Barat ke dan dari Jakarta serta akses Bandara. • Percepatan Akses Priok akan menolong lalu lintas barang dari dan ke Pelabuhan Tj. Priok, sekaligus menolong lalu lintas jalan tol Inner Ring Road (angkutan barang sudah langsung lewat Akses Priok)
K B Ke Bekasi k i
Sudah terbangun
PS. MINGGU TM. MINI
Kajian Dep. PU September 2005 menghasilkan bahwa Kinerja Jaringan Jalan Tahun 2010(Kondisi “Do-Nothing”) : • Beban yang sangat tinggi pada ruas-ruas jalan arah radial (Tol Bandara & Tol Tomang) g) • Jalan Tol Dalam Kota (segmen Cawang-Tomang) sudah saturated • Outer Ring Road sudah sangat dibutuhkan. Ke Bogor
KETERANGAN : = TOL TELAH BEROPERASI = TOL DALAM PELAKSANAAN /TELAH DIRENCANAKAN
PENYELESAIAN JORR
JORR W1 (9,70 km) Investor: PT. Jakarta Lingkar Baratsatu Perlu p percepatan p konstruksi untuk dapat p beroperasi p pada akhir tahun p 2008.
JORR W2 Utara (7,0 km) Merupakan bagian dari pengusahaan oleh PT Jasa Marga (Persero) Terkendala masalah tanah Perlu percepatan pengadaan tanah dan konstruksi
Jalan Tol Akses Tanjung Priok (12,08 km) Pelaksanaan oleh Pemerintah Dalam tahap persiapan pengadaan tanah oleh Pemprov DKI Jakarta Seksi E1 ((3,4 , km)) y yang g tanahnya y telah bebas telah dilakukan p proses Prakualifikasi pada tanggal 10 Desember 2007, rencana pelaksanaan fisik bulan Juli 2008. Seksi lainnya yaitu: Seksi E2 (4,7 Km), W1 (2,4 Km), W2 (1,1 Km), dan NS (0,6 (0 6 Km) akan ditenderkan setelah proses pengadaan tanah selesai. selesai
PENGEMBANGAN JALAN BERTINGKAT/ ELEVATED (6 RUAS JALAN TOL DALAM KOTA) AKSES TANJUNG PRIOK
AIRPORT
PLUIT RAWA BUAYA
KEMAYORAN
2
SUNTER
3.4 km
1
2.3 km
TOMANG 7.8 km
TANGERANG
3
4 3.8 km
KE MERAK
PULO GEBANG
KP MELAYU KP.
5 KE BEKASI
ULUJAMI CAWANG
2.7 km
6
KE BEKASI/CIKAMPEK
PS. MINGGU SERPONG
TM. MINI
KETERANGAN : 1 2
KETERANGAN : = TOL TELAH BEROPERASI = TOL DALAM PELAKSANAAN /TELAH DIRENCANAKAN 6 Ruas Usulan :
3 4 5
= = = =
JALUR JALUR JALUR JALUR
MELALUI ARTERI MELALUI KALI SENTIONG MELALUI LAHAN PT KAI MELALUI BANJIR KANAL BARAT
6 KE BOGOR
Sunter - Pulo Gebang Rawa Buaya – Sunter Kemayoran - Kp. Melayu Kp Melayu - Tomang - Duri Pulo Ulujami - Tanah Abang Pasar Minggu - Casablanca
ENAM RUAS JALAN TOL DALAM KOTA DKI JAKARTA
No.
Nama Ruas
Panjang (Km)
Perkiraan Biaya Langsung ** (Rp Milyar)
EIRR (%)
1.
Rawa Buaya - Sunter
18,95
5.271
32,47
2.
Sunter – Pulo Gebang
14,73
4.118
24,75
3.
Duri Pulo – Kampung Melayu
11,38
3.631
23,90
4.
Ulujami – Tanah Abang
8,27
2.544
34,50
5.
Kemayoran – Kampung Melayu
9,64
4.168
30,63
6 6.
P Pasar Mi Minggu - Casablanca C bl
9 6 9,56
3 438 3.438
21 68 21,68
Total
72,53
23.170
*) Konstruksi jalan 3 lajur 2 arah **) Terdiri dari Biaya Konstruksi, Pengadaan Lahan, Pekerjaan DED, dan Engineering Services
RENCANA PEMBANGUNAN 6 RUAS JALAN TOL DALAM KOTA
Usulan Pemprov. DKI Jakarta kepada Pemerintah Pusat cq Menteri Pekerjaan Umum untuk pengusahaan 6 Ruas Jalan Tol Dalam Kota di Wilayah DKI Jakarta dengan pertimbangan sebagai berikut : Menjamin kepastian dan percepatan proyek , sebagai bagian dari upaya penambahan jaringan jalan baru guna meningkatkan road ratio. ratio Dapat disinergikan dengan berbagai kebijakan pengaturan dan pengendalian lalu lintas dan sistem transportasi dalam kebijakan Pola Transportasi Makro DKI Jakarta. Pengusahaan selanjutnya dapat digunakan untuk cross subsidi bagi pengembangan transportasi massal di Provinsi DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung secara penuh PT Jakarta Tollroad Development sebagai pemegang saham mayoritas sesuai dengan UU No 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas. terbatas
RENCANA PEMBANGUNAN 6 RUAS JALAN TOL DALAM KOTA
Status s/d Desember 2007
Surat Gubernur kepada Menteri PU (29 Agustus 2005) perihal rencana pembangunan jaringan jalan tol dalam kota;
Surat Menteri PU kepada Gubernur (31 Oktober 2005) 2005), prinsipnya menyetujui usulan dan dibentuk tim percepatan pembangunan;
Surat Menteri PU kepada Menko Perekonomian (31 Oktober 2007) perihal permohonan dukungan untuk penerbitan bit PerPres P P dimana di salah l h satu t opsinya i DKI memiliki penyertaan 67%;
Surat Menteri PU kepada Gubernur DKI Jakarta (3 Desember 2007) perihal persetujuan prakarsa dan pengusahaan oleh Pemprov melalui PT. JTD;
PENGUSAHAAN 6 RUAS JALAN TOL
Dilakukan tender terbuka berdasarkan peraturan per UUUU-an dimana Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan.
P Perpres 67/2005 memungkinkan ki k D Dukungan k P Pemerintah i t h Daerah terhadap proyek infrastruktur (Pasal 17)
Merujuk pada ketentuan PP 15/2005 (Pasal 21 ayat 3), d k dukungan pemerintah i t h harus h memperhitungkan hit k pengembalian investasi Pemerintah
Dukungan Pemprov DKI Jakarta sebesar 67% bertujuan untuk k llebih bih menjamin j i kepastian k i pelaksanaan l k serta mempertimbangkan UU 40/2007 tentang Perseroan Terbatas
Perpres 67/2005 belum mengatur secara spesifik mengenai teknis pemberian Dukungan Pemerintah Daerah, sehingga untuk lebih mempertegas pengaturan mengenai pemberian dukungan Pemprov DKI Jakarta Jakarta, diperlukan pembentukan PerPres baru.
DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN DARI PEMERINTAH PUSAT (1)
Untuk Pengembangan Angkutan Massal : ¾ Percepatan p Proyek y MRT ¾ Peningkatan Operasi KA Jabotabek, a.l Elevated Eastern Line, Loop Line (termasuk pengembangan Stasiun Terpadu dan konsep p Transit Oriented Development), p ), p perlu Grand Strategy gy Pengembangan KA Jabotabek. ¾ Mendefinisi ulang proyek Monorail apabila swasta murni tidak bisa berjalan j ((dgn g keikutsertaan Pemerintah Pusat bersama Daerah, spt proyek MRT). ¾ Pengembangan sistem penyediaan BBG (a.l Jaringan pipa, SPBBG,, kebijakan j harga) g ) untuk Busway, y, dll.
Untuk Implementasi Pembatasan Lalu Lintas (traffic restrain), al: ¾ landasan hukum untuk pengenaan biaya kepada masyarakat, maupun sistim i ti pembatasan b t penggunaan kkendaraan d llainnya i ((a.l, l sepeda motor).
DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN DARI PEMERINTAH PUSAT (2)
Untuk Peningkatan Kapasitas Jaringan : Jaringan Jalan Tol ¾ Penyelesaian Rencana Jalan Tol (jalan tol lingkar luar/W1 & W2 W2, akses priok priok, perbaikan tol jembatan tiga) ¾ Pengembangan 6 Ruas Jalan Tol dalam Kota Jaringan Jalan NonNon-Tol ¾ Pembangunan ruas jalan dan simpang tidak sebidang di beberapa tempat (pd jaringan jalan nasional). ¾ Penanganan/pemeliharaan jaringan jalan nasional.
.
SEKIAN & TERIMA KASIH
7 KORIDOR BUSWAY 2007 TJ. PRIOK
1 KALIDERES
3
ANCOL KOTA
2
5 HARMONI HI
PULOGADUNG DUKUH ATAS
4
KUNINGAN
PULOGEBANG KP. MELAYU
7 KORIDOR
BLOK M
6
1. Blok M – Kota 7
2. Pulogadung – Harmoni 3. Kalideres – Harmoni 4. Pulogadung – Dukuh atas 5 Kp 5. Kp.Melayu Melayu - Ancol 6. Ragunan - Kuningan 7. Kp.Rambutan – Kp.Melayu
RAGUNAN KP. RAMBUTAN
PEMBIAYAAN MRT
ALOKASI UNTUK INVESTASI AWAL
Pembagian n pembiayaa an
Lingk kup pekerjaa an
DKI JAKARTA PEMERINTAH PUSAT
Sarana * Manajemen Lalu Lintas Pembebasan Tanah
DKI Jakarta
Stasiun dan Fasilitasnya
Dipo Lebak Bulus Jalur **
100% = RP. 8,3 TRILYUN
42 %
58 %
Dephub
DKI JJAKARTA RP. 4,8 TRILYUN
PUSAT RP. 3,5 TRILYUN
* Kepemilikan diserahkan kepada lembaga penyelenggara MRT ** Pekerjaan sipil, track dan sintelis
LIGHT RAIL TRANSIT PROYEK MONORAIL Merupakan inisiatif swasta (PT. Jakarta Monorail) PKS awal tanggal 31 Mei 2004 tentang Pembangunan dan Penyelenggaraan Monorail Dalam Bentuk Bangun Guna Serah (BOT) di Provinsi DKI Jakarta. Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2006 tanggal 13 Desember 2006 tentang Pemberian Jaminan Pemerintah untuk Pembangunan Proyek Monorail Jakarta Addendum PKS tanggal 29 Desember 2006 (selambat--lambatnya 6 bulan/ 29 Juni 2007 harus (selambat “financial closing”) closing”) Peraturan Menteri Keuangan No. 30/PMK.02/2007 t tanggal l 15 M Marett 2007 mengenaii JJuklak kl k P Pemberian b i Jaminan Pemerintah untuk Pembangunan Proyek Monorail Jakarta.