DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 246
PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PAWANG PADA SISWA KELAS VIII D SEMESTER 1 SMP NEGERI 2 LASEM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Lilik Muhari*) Guru SMP Negeri 2 Lasem Jl. Sunan Bonang 2 Km Lasem, (0295) 31378 E-mail:
[email protected]
Abstrak Masalah utama penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan kemampuan siswa dalam permainan sepak bola pada siswa kelas VII D semester 1 SMP Negeri 2 Lasem, dari hasil tes yang masih dibawah standar yaitu 61,33 dari 75 standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sekolah. Penelitian ini berlangsung dua siklus. Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan motivasi dan kemampuan siswa melalui pawang kelas VII D SMP Negeri 2 Lasem. Hal ini terbukti ada peningkatan yang signifikan terhadap aspek kemampuan siswa dalam permainan sepak bola melalui pawang ini sebesar 17,87 dalam kategori baik. Selanjutnya ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan 87.5%. Kata Kunci: kemampuan, motivasi, sepak bola, pawang
Abstract The main problem in this research is improving of motivation and students ability in playing football for grade VII D of SMP 2 Lasem showed the result of the test was still below of school standart (KKM = Minimal passing Grade Criteria) was 61,33 of 75. This research carried out two cycles. The result from the first and second cycles showed the significant improvement of motivation and students ability through Pawang. It proved that there is a significant improvement for students ability in playing football throught Pawang reached 17,87 in good categories. Beside that the students passing grade also increased 87,5%. Keywords: skill, motivation, football, pawang
1.
Pendahuluan
Kondisi awal siswa, khususnya kelas VII D menunjukkan bahwa kemampuan mereka dalam bermain sepak bola masih kurang. Kebanyakan dari siswa tidak adanya keaktivan dalam menendang. Hal ini disebabkan mereka merasa malu, tidak berani menendang atau menggiring, takut salah, tidak tahu apa yang akan dilakukan, dan bingung. Keadaan seperti ini menyebabkan nilai kemampuan shotting menjadi rendah. Nilai tersebut masih dibawah KKM yang ditentukan oleh sekolah. Pada tahun pelajaran 2014/2015 kriteria ketuntasan minimal pada Penjas orkes adalah 75, sedangkan yang diperoleh siswa saat ini sebesar 61,33. Selain itu pembelajaran masih belum membuat siswa menjadi aktif. Mereka hanya diminta melakukan tehnik dasar secukupnya, dan dilanjutkan dengan bermain. Jika kegiatan ini selalu berlangsung terus menerus maka kegiatan pembelajaran menjadi monoton. Selanjutnya hal ini mengakibatkan kegiatan pembelajaran kurang menarik dan pasif.
Berdasarkan kondisi siswa dan guru di atas membuktikan tidak adanya hubungan yang membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan membuat siswa aktif. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti berupaya untuk menggunakan pawang. Pawang ini bertujuan untuk mengairahkan keaktivan siswa dalam menendang dan memasukkan bola di dalam gawang. Pawang ini memiliki kepanjangan dari empat gawang. Agar siswa mudah dalam melakukan shooting dengan empat gawang yang terletak mengelilingi mereka.Hal ini dilakukan untuk mengaktifkan siswa dalam mengejar bola dan menendang bola menuju ke gawang. Untuk itu dalam penelitian ini berjudul, Peningkatan Motivasi dan Kemampuan Siswa dalam Permainan Sepak bola melalui Pawang Bagi Siswa kelas VII D semester 1 tahun pelajaran 2014/2015. Rumusan masalah dalam penelitian ini: 1). Apakah ada peningkatan kemampuan dalam permainan sepak bola melalui Pawang bagi siswa kelas VII D SMP Negeri 2
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 247
Lasem, dan 2). Bagaimana motivasi permainan sepak bola melalui Pawang.
siswa dalam
Tehnik dasar dalam permainan sepak bola. Diantara teknik dasar tersebut adalah:
Selanjutnya tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa dalam bermain sepak bola melalui Pawang. Selain itu juga untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam bermain sepak bola melalui pawang (empat gawang). Manfaat penelitian ini secara teoretis, diharapkan bermanfaat bagi perkembangan teori pembelajaran dalam bermain sepak bola.dan mempertinggi interaksi belajar pada khususnya.. Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa dalam mengatasi kesulitan dalam memasukkan bola ke gawang dalam permainan sepak bola. Selain itu juga dapat meningkatkan kreatifitas, memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan bermain bola. sehingga prestasi siswa dapat tercapai .
1) Passing Passing atau disebut juga menendang mempunyai arti gerakan yang dilakukan oleh kaki. Tujuan utama menendang adalah untuk mengumpan (passing), dan menembak ke arah gawang (shooting). Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam. Menurut Abdul Rohim (2008) dalam bukunya berjudul, “Bermain Sepak Bola” menyatakan tentang cara menendang sebagai berikut. a) Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam b) Menendang Dengan Kaki Bagian Luar c) 3.Menendang dengan Punggung Kaki
2. Materi dan Metode 2.1 Materi
2) Menghentikan Bola (Stopping) Menghentikan bola merupakan salah satu tehnik dasar dalam permainan sepak bola yang penggunaannya bersamaan dengan tehnik menendang bola. Tujuan menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk di dalamnya adalah untuk mengatur tempo permainan,mengalihkan laju permainan , dan memudahkan untuk passing.
a. Jenis Motivasi. Menurut pendapat Haryu Islamuddin dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Pendidikan” (2012; 206) menyatakan bahwa “Dalam membicarakan jenis-jenis motivasi, hanya dibahas dari dua sudut pandang, yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik.” Kedua motivasi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut. 1) Motivasi Intrinsik Motivasi intrisik adalah dorongan atau keinginan yang berasal dari dalam diri sendiri atau menyatu dengan sesuatu yang dilakukannya. Dengan begitu tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Bila seseorang telah memiliki motivasi ini dalam dirinya, maka secara sadar akan melakukan kegiatan secara sadar pula, tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan, terutama belajar sendiri. Seseorang dapat melakukan suatu hal karena ingin mendapat kesenagan, ingin memperoleh suatu keterampilan yang dianggapnya penting. 2) Motivasi Ekstrinsik Yang dimaksud motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang datangnya dari luar diri seseorang dan tidak berhubungan dengan sesuatu yang dilakukannya. Hal ini terjadi bila siswa menempatkan tujuan belajarnya di luar faktorfaktor situasi belajar, misalnya ingin memperoleh angka tinggi. Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ini diperlukan agar siswa termotivasi untuk belajar. Guru sebagai salah satu motivator ekstrinsik. Guru dikatakan berhasil mengajar bila guru dapat membangkitkan minat siswa dalam belajar. b. Tehnik Dasar Permainan Sepak Bola
3) Menggiring Bola (Dribbling) Menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan, oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk medekati jarak kesasaran, melewati lawan,,dan menghambat permainan. Pada dasarnya permainan sepak bola merupakan suatu usaha untuk menguasai bola dan untuk merebutnya kembali bila sedang di kuasai oleh lawan. Oleh karena, itu untuk dapat bermain sepak bola harus dapat menguasai tehnik tehnik dasar sepak bola yang baik. Tehnik menggiring bola (dribbling) dalam sepak bola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepak bola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Hal ini sependapat dengan Subardi, H (2007) dalam buku yang berjudul, “Olahraga Kegemaranku Sepak Bola”. 4) Memasukkan Bola ke Gawang (Shootting) Shooting adalah menembak atau menendang bola ke gawang atau cara penyelesaian akhir untuk mencetak gol ke gawang lawan . Memasukkan bola ke gawang dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dilakukan dengan kaki, kepala, dan anggota badan lainnya kecuali tangan. Memasukkan bola ke gawang jika jaraknya dekat bisa dilakukan dengan kepala atau tendangan kaki bagian dalam maupun kaki luar sama persis
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 248
tendangan passing. Sedangkan untuk shooting jarak jauh biasanya dilakukan dengan menggunakan punggung kaki, Kesebelasan bisa dikatakan menang apabila tim tersebud dapat memasukkan bola lebih banyak dari tim yang lain. Disinilah peneliti mencoba mengembangkan cara bagaimana supaya siswa agar lebih aktif bergerak dan mencetak gol sebanyak banyaknya. Oleh karena itu dengan menambah gawang menjadi 4 gawang yang diletakkan di tempat yang membentuk segi empat dan lapangan lebih di perkecil lagi anak akan termotivasi memasukkan bola ke gawang karena banyak pilihan gawang yang dituju disamping itu juga kita coba tanpa menggunakan penjaga gawang. Setelah siswa termotivasi kita coba tambah dengan ada penjaga gawang dengan harapan anak akan tertantang untuk mencetak gol sebanyak mungkin. c. Penilaian Penilain dalam pembelajaran ini khususnya permainan bola besar berupa bermain sepak bola. Penilaian yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini ada tiga aspek. Ketiga aspek tersebut adalah penilaian psikomotor, afektif, dan kognitif. Semua penilaian ini berdasarkan pada indikator pencapaian kompetensi. Adapun aspek yang dinilai dalam permainan sepak bola ini berbeda berdasarkan bentuk atau jenis tes. Jenis tes yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja (performance test) Hasil tes yang diperoleh dapat diketahui kemampuan siswa dalam menguasai permainan ini saat proses pembelajaran berlangsung. Teknik dasar gerakan dalam permainan sepak bola yang harus dikuasai siswa ada empat. Keempat teknik dasar tersebut adalah passing (mengumpan), dribbling (menggiring), stopping (menghentikan bola) dan shooting (memasukkan bola). Dari keempat gerakan tersebut yang paling diutamakan adalah shooting (memasukkan bola) ke gawang. Kemampuan shooting ini diawali dengan melatih siswa dalam memasukkan bola ke gawang. Peneliti meminta siswa untuk menendang bola ke gawang tanpa ada penjaga gawang sebanyak 4 kali. Melalui shotting ini peneliti dapat mengetahui tingkat kemanpuan siswa dalam menjalankan dan menerapkan tehnik dasar shootting Adapun unsur lain yang dinilai dalam melakukan tendangan ke gawang antara lain; sikap awal menendang, perkenaan kaki dengan bola, arah bola, serta jumlah bola yang masuk. Peneliti dapat memberikan penilaian secara langsung. Penilaian secara langsung ini dengan menggunakan format pengamatan yang berisi perilaku-perilaku atau kriteria yang sudah ditentukan, menurut Drs. Muhajir, M.Ed. (2003) dalam bukunya berjudul “Teori dan Praktik Pendidikan Jasmasi untuk kelas I SMP”.
Masing-masing aspek memiliki prosentase yang berbeda. Pada psikomotor lebih banyak prosentasenya dibandingkan aspek yang lain, yaitu 50%. Selanjutnya, pada aspek afektif sebanyak 30% dan aspek kognitif 20%. Total penilaian semua aspek adalah 100. d. Penelitian yang Relevan Penelitian orang lain yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti digunakan sebagai referensi. Hal ini menunjukkan masalah yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian dan penyeleaian dengan segera. Penelitian ini dilakukan oleh Tubagus Ragil Santoso (2009) dalam skripsinya yang berjudul “Pengembangan Model Latihan Passing dalam permainan Sepakbola untuk usia 11 tahun di Sekolah Sepakbola Jaguar Kabupaten Malang”. Dan Kasiyati (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Upaya Peningkatan Kemampuan Shooting Pada Permainan Sepakbola Melalui Modifikasi Bola Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kasilib”. e. Kerangka Berpikir Untuk mengatasi keadaan tersebut di atas, maka peneliti menggunakan suatu cara agar siswa termotivasi untuk melakukan gerakan-gerakan dalam teknik dasar sepak bola. Selain itu dapat menumbuhkan kemampuan dalam memasukkan bola ke gawang. Untuk itu peneliti menggunakan pawang (empat gawang). Pada awal pembelajaran peneliti menyampaikan tujuan penbelajaran tentang permainan sepak bola dengan berbagai teknik dasar yang harus dikuasai siswa.. Kemudian siswa dikelompokkan. Anggota tiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Masingmasing kelompok berdiri dengan berbaris. Masingmasing kelompok melakukan semua gerakan teknik dasar secara bergantian. Selanjutnya pada pertemuan berikutnya semua siswa dibentuk kelompok putra dan putri untuk melakukan permainan sepak bola dengan empat gawang. Kelompok putra dibagi menjadi dua tim, demikian pula dengan kelompok putri. Karena jumlah siswa putri lebih sedikit, maka ukuran lapangan disesuaikan. Pada Pertemuan terakhir dilakukan penilaian untuk masing-masing siswa dalam memasukkan bola ke gawang. Setelah itu siswa diberikan tes secara tertulis untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Melalui pawang ini dapat memotivasi siswa dalam permainan sepak bola. Dengan begitu tujuan pembelajaran dapat tercapai dan berjalan lebih efektif. Pada akhirnya kegiatan ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam kompetensi dasar permainan bola besar khususnya sepak bola. f. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berfikir, hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah terjadi
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 249
peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan siswa dalam bermain sepak bola bagi kelas VII D SMP Negeri 2 Lasem semester 1 tahun pelajaran 2014/2015, setelah diterapkan pembelajaran yang menggunakan pawang. Selain itu melalui permainan ini juga dapat meningkatkan motivasi siswa dan rasa percaya diri dalam memasukkan bola. Jadi penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam permainan sepak bola melalui pawang bagi kelas VII D SMP Negeri 2 Lasem pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015.
2.2 Metode 1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Lasem pada siswa kelas VII D semester 1 tahun pelajaran 2014/2015. Tempat ini adalah tempat tugas peneliti dan mengajar di kelas tersebut. Adapun waktu penelitian ini dimulai pada bulan Oktober – Desember 2014. Diawali dengan penyusunan proposal dan instrument pada bulan Oktober. Pelaksanaan Siklus I pada minggu ke-1, refleksi pada minggu ke-2 bulan Nopember. Selanjutnya siklus II pada minggu ke-3 dan ke-4, sedangkan refleksi pada minggu ke-1 bulan Desember. Penyusunan laporan penelitian hingga mingggu ke- 4 bulan Desember 2014.
2. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan yang berasal dari data kualitatif ditargetkan adanya perubahan menjadi lebih baik. Sedangkan indikator keberhasilan yang berasal dari data kuantitatif juga ditargetkan ada peningkatan. Peningkatan ini menunjukkan peningkatan yang sama atau diatas KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75.
3. Prosedur Tindakan Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam permainan sepak bola melalui pawang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus Tiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). 1) Perencanaan Perencanaan ini membantu peneliti dalam tindakan pembelajaran yang dilakukan selanjutnya, agar berjalan dengan lancar dan terarah. Rencana kegiatan yang dilakukan adalah (1) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tema, (2) menyiapkan instrumen untuk mengumpulkan data, dan (3) menyusun kriteria penilaian untuk memperoleh data siswa yang akurat.
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini secara garis besar adalah melaksanakan pembelajaran sepak bola. Tindakan ini dilakukan dua kali pertemuan dengan waktu masing-masing dua jam pelajaran (4 X 40 menit). Pada pertemuan ini terdapat tiga tahapan, yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. 3) Observasi Data nontes diambil dari pengamatan berdasarkan lembar observasi pada siswa dan guru. Observasi ini dilakukan oleh kolaboran. Berdasarkan lembar observasi, peneliti dapat melihat perubahan perilaku siswa selama proses pembelajaran. Dengan begitu guru dapat mengetahui keaktivan saat pembelajaran berlangsung. Terakhir peneliti menggunakan dokumentasi foto untuk mengabadikan seluruh rangkaian kegiatan mulai awal hingga selesai proses kegiatan belajar mengajar. 4) Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan dengan menganalisa hasil tes dan nontes pada siklus I. Berdasarkan hasil tes yang diperoleh pada siklus I ini diketahui kemampuan siswa pada aspek passing ,dribbling ,dan shooting melalui Pawang (empat gawang) mencapai rata-rata secara klasikal. Untuk itu hasil pencapaian rata-rata ini dapat dilihat sudah atau belum mencapai batas minimal ketuntasan yang telah ditentukan oleh sekolah, yaitu 75 pada aspek Permainan di mata pelajaran Penjas orkes.
3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II maka dilakukan pembahasan. Hal ini untuk mengetahui kesignifikanan pembelajaran kemampuan bermain sepak bola melalui PAWANG bagi kelas VII D pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015. Adapun hasil perbandingan terhadap kemampuan siswa dalam pembelajaran permainan sepak bola melalui Pawang ini dapat ditunjukkan pada tabel berikut Tabel 1. Peningkatan Kemampuan Permainan Sepak Bola melalui Pawang
No. Kategori 1 Sangat Baik 2 Baik 3 Cukup 4 Kurang Jumlah Rata-rata Peningkatan
2) Tindakan
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
Jml Siswa Bobot Skor Jml Siswa Bobot Skor Jml Siswa Bobot Skor 4 364 4 382 6 540 1
81
4
324
8
648
5
357
5
369
8
594
3
175
10
587
2
119
24
1472
24
1712
24
1901
61,33
71,33 10
79,2 7,87
Dari tabel 1 menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan siswa dalam permainan sepak bola
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 250
melalui pawing bagi siswa kelasVII D SMP Negeri 2 Lasem. Hal ini ditunjukkan peningkatan mulai dari prasiklus menuju siklus I dan siklus II. Dari prasiklus dengan tindakan pada siklus I terdapat peningkatan sebesar 10% terhadap kemampuan siswa dalam permainan sepak bola ini. Selanjutnya dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan sebesar 7,87% terhadap kemampuan siswa dalam permainan sepak bola melalui pawang (empat gawang). Selain itu perolehan nilai juga mengalami peningkatan jumlah siswanya. Pada akhir siklus II, siswa yang memperoleh nilai pada kriteria sangat kurang sudah tidak ada. Melainkan mereka sudah berada pada posisi di kriteria cukup dan baik. Ada 6 siswa yang mencapai nilai pada kriteria sangat baik, sehingga KKM yang telah ditentukan sekolah sudah tercapai secara klasikal. Berikutnya ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan pada grafik berikut. Grafik 1 Ketuntasan Belajar Pada Permainan Sepak Bola
25 20 15
Prasiklus
10
Siklus I
5
Siklus II
0 Ketuntasan Belajar
Perbandingan Hasil Observasi Siswa Siklus I dan Siklus II
25 20 15 10 5 0
siklus II
Berdasarkan grafik 2, penelitian terhadap permainan sepak bola ini menunjukkan peningkatan motivasi dan keaktivan yang sangat signifikan selama proses pembelajaran. Mulai siklus I dan siklus II, semua siswa menyatakan senang terhadap pembelajaran pawang (empat gawang) pada permainan sepak bola ini. Hal yang paling tampak perubahannya terdapat pada keaktivan, kerjasama dan sportif. Terbukti, pada peningkatan masing-masing aspek positif dalam observasi. Dengan demikian, hasil penelitian pada pembelajaran permainan sepak bola melalui pawang (empat gawang) dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa, khususnya siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Lasem. Selanjutnya data perekaman berupa pendokumentasian gambar pada siklus 1 dan II dapat ditunjukkan pada gamber berikut. Gambar 1. Dokumentasi Pelaksanaan Siklus I
Berdasarkan grafik 1, ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran permainan sepak bola melalui pawang ini mengalami peningkatan. Pada prasiklus, jumlah siswa yang tuntas sebesar 7 siswa. Setelah dilakukan tindakan pembelajaran melalui menggunakan pawang ini, kemampuan siswa mengalami peningkatan jumlah ketuntasan belajar. Jumlah siswa tersebut sebanyak 5 siswa, sehinga menjadi berjumlah 12 siswa tuntas. Selanjutnya pada siklus II juga bertambah 9 siswa yang tuntas. Jadi jumlah siswa yang tuntas sebanyak 21 siswa. Adapun tiga siswa yang belum tuntas masih perlu dilakukan tindakan lain untuk mencapai ketuntasan semua siswa. Secara keseluruhan, pembelajaran ini sangat tepat karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam permainan bola besar khususnya sepak bola. Selanjutnya peningkatan kemampuan permainan sepak bola ini juga meningkatkan antusias, motivasi, dan keaktivan siswa dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini ditunjukkan pada grafik berikut. Grafik 2.
siklus I
Gambar 2. Dokumentasi Pelaksanaan Siklus II
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 251
permainan sepak bola sesungguhnya. Terakhir guru dapat mengambil penilaian permainan sepak bola dari tahap akhir ini pada masing-masing siswa berdasarkan pedoman penilaian dalam permainan sepak bola.
4.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II di atas, menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Peningkatan kemampuan siswa dalam permaianan sepak bola melalui pawang (empat gawang) ini ditunjang pula dengan keaktivan siswa dalam proses pembelajaran. Jadi hasil tindakan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Pendidikan jasmani oleh raga dan kesehatan dapat dilakukan dengan permainan yang variatif. Permainan yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam permainan bola besar, khususnya permainan sepak bola dapat dilakukan dengan pawang (empat gawang). Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian ini, yaitu dengan hasil peningkatan yang signifikan sebesar 17,87% dari prasiklus hingga siklus II. Adapun langkah-langkah pembelajaran permainan sepak bola melalui pawang (empat gawang) ini antara lain memberikan peragaan teknik dasar permainan sepak bola. Selanjutnya mengajak siswa untuk banyak mempraktikkan antarteman semua teknik dasar yang telah diperoleh. Setelah itu, semua siswa melakukan dribbling, passing dan shooting pada Pawang (empat gawang) secara bergantian. Pembiasaan ini bertujuan untuk keluwesan dan kelenturan serta respon terhadap bola. Untuk memastikan kelancaran dan kemahiran siswa maka dua gawang dijaga oleh seorang penjaga (keeper). Selanjutnya siswa dikelompokkan untuk memainkan sepak bola dengan gawang sebenarnya yang berjumlah 2. Keberanian dan kemampuan siswa dapat dilihat saat
Simpulan
Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa motivasi dan kemampuan siswa dalam permainan sepak bola melalui pawang pada kelas VII D SMP Negeri 2 mencapai sebesar 17,9% dalam kategori baik Selain itu, ketuntasan siswa secara individu juga mengalami peningkatan sebesar 87,5%. Selain itu peningkatan hasil tes juga diikuti keaktivan belajar siswa. mengalami perubahan ke arah yang positif atau termotivasi dalam pembelajaran setelah diterapkan pembelajaran permainan sepak bola melalui pawang ini. Selanjutnya saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini pada peneliti lain dapat melakukan penelitian lebih lanjut dapat mengenai hal serupa dengan memilih tindakan yang berbeda dan lebih bervariasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Referensi Cipta Nugraha, Andi. 2012. “Mahir SepakBola”. Bandung. Nuansa Cendikia Ellis O, Jeanne. 2004. “Educational Psychology”. D. Van Nostrand Company.Inc. New Jersey. London. New York Islamuddin, Haryu. 2012. “Psikologi Pendidikan”. Jember. Pustaka Pelajar Kasiyah. 2011. “Upaya Peningkatan Kemampuan Shooting Pada Permainan Sepakbola Melalui Modifikasi Bola Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kasilib”. Skripsi. UNS-FKIP Jur. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan X. 4709070-2011 Muhajir.Drs.M.Ed. 2003. “Teori dan Praktik Pendidikan Jasmasi untuk kelas I SMP”. Bandung. Yudhistira Rohim, Abdul. 2008. “Bermain Sepak Bola”. Semarang. Aneka Ilmu Santoso, Tubagus Ragil. 2009. “Pengembangan Model Latihan Passing dalam permainan Sepakbola untuk usia 11 tahun di Sekolah Sepakbola Jaguar Kabupaten Malang”. Skripsi. http://fik.um.ac.id/blog/tag/passingdalam-permainan-sepakbola/ (diunduh tanggal 30 Januari 2013) Subardi, H. 2007. “Olahraga Kegemaranku Sepak Bola”. Klaten. Intan Pariwara