DI PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG MENTERI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM KSO. PP - BRANTAS
PROJECT OVERVIEW
DATA ADMINISTRASI
DATA ADMINISTRASI NAMA PROYEK
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG MENTERI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
LOKASI PROYEK
JL. PATTIMURA NO. 20, JAKARTA SELATAN
PEMBERI TUGAS
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
STATUS PROYEK
KSO PP-BRANTAS
PERENCANA
PT JAKARTA KONSULTINDO
KONSULTAN MK
PT ARTEFAK ARKINDO
NK
RP. 358.700.000.000,00
WAKTU PELAKSANAAN
371 HARI (8 DESEMBER 2010 – 12 DESEMBER 2011)
MASA PEMELIHARAAN
180 HARI
CARA PEMBAYARAN
MONTHLY PAYMENT
TIPE KONTRAK
LUMP SUM
SUMBER DANA
APBN
UANG MUKA
20 % x RP. 358.700.000.000,00 = RP. 71.740.000.000,00
RETENSI
5 % x RP. 358.700.000.000,00 = RP. 17.935.000.000,00
DATA TEKNIS
Karakteristik Proyek Pembangunan Gedung Menteri Kementerian Pekerjaan Umum
• Gedung Menteri dan Gedung Parkir o Gedung Menteri : 17 lantai dan 1 lantai semi-basement o Gedung Parkir : 12 lapis dan 1 lantai semi-basement • Lingkup pekerjaan: o Pekerjaan Struktur o Pekerjaan Arsitektur o Pekerjaan Interior o Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal o Pekerjaan Landscape
• Proyek berada di lokasi dengan Lalu Lintas yang padat • Merupakan Pilot Project “Green Building” di Indonesia
GAMBAR TAMPAK GEDUNG MENTERI Lantai
Lantai Atap Lantai 17 Lantai 16
Lantai 15 Lantai 14 Lantai 13 Lantai 12 Lantai 11 Lantai 10 Lantai 9 Lantai 8 Lantai 7 Lantai 6 Lantai 5 Lantai 4 Lantai 3 Lantai 2
Lantai 1 Semi Basement
Luas
(m2) Lantai Atap 1509.10 Lantai 17 1509.10 Lantai 16 1509.10 Lantai 15 1509.10 Lantai 14 1315.95 Lantai 13 1315.95 Lantai 12 1315.95 Lantai 11 1315.95 Lantai 10 1315.95 Lantai 9 1315.95 Lantai 8 1315.95 Lantai 7 1315.95 Lantai 6 1315.95 Lantai 5 1731.38 Lantai 4 1731.38 Lantai 3 1731.38 Lantai 2 1497.15 Lantai 1 1894.15 Semi-Basement 1984.29 Total 26648.07
Tinggi (m) 4.15 5.30 5.00 5.00 4.15 4.15 4.15 4.15 4.15 4.15 4.15 4.15 4.15 4.15 4.15 4.15 5.00 4.15 74.25
Elevasi + 74.55 + 70.40 + 65.10 + 60.10 + 55.10 + 50.95 + 46.80 + 42.65 + 38.50 + 34.35 + 30.20 + 26.05 + 21.90 + 17.75 + 13.30 + 9.15 + 5.00 + 0.00 - 4.15
GAMBAR TAMPAK GEDUNG PARKIR
Lantai
Lantai Atap Lantai 12 Lantai 11 Lantai 10 Lantai 9 Lantai 8
Lantai 7 Lantai 6 Lantai 5 Lantai 4 Lantai 3 Lantai 2 Entrance Semi Basement
Lantai Atap Lantai P12 Lantai P11A Lantai P11 Lantai P10A Lantai P10 Lantai P9A Lantai P9 Lantai P8A Lantai P8 Lantai P7A Lantai P7 Lantai P6A Lantai P6 Lantai P5A Lantai P5 Lantai P4A Lantai P4 Lantai P3A Lantai P3 Lantai P2A Lantai P2 Lantai P1A Lantai P1 Semi-Basement Total
Luas
Tinggi
(m2) 1435.43 1435.43
(m) 4.50
1435.43
3.00
1435.43
3.00
1435.43
3.00
1435.43
3.00
1435.43
3.00
1435.43
3.00
1435.43
3.00
1435.43
3.00
1435.43
3.00
1435.43
3.00
1720.43
3.00
1720.43 20381.02
3.50 41.00
Elevasi + 36.00 + 33.00 + 31.50 + 30.00 + 28.50 + 27.00 + 25.50 + 24.00 + 22.50 + 21.00 + 19.50 + 18.00 + 16.50 + 15.00 + 13.50 + 12.00 + 10.50 + 9.00 + 7.50 + 6.00 + 4.50 + 3.00 + 1.50 + 0.00 - 5.00
VISUALISASI BANGUNAN
GEDUNG MENTERI
VISUALISASI BANGUNAN
GEDUNG PARKIR
STRUKTUR ORGANISASI DAN SCHEDULE PELAKSANAAN
STRUKTUR ORGANISASI
METODE PELAKSANAAN
GALIAN TANAH BASEMENT
METODE : OPEN CUT – BOTTOM UP
Upper structure
Galian
Sub structure Pondasi
METODE DEWATERING A
Keterangan :
Drainase kota
Sumpit Sumur dewatering Dewatering well Gutter bawah Gutter atas Recharge well Bak penjernihan
Wash bay
A Treatment plant
WC pekerja
Drainase kota
METODE DEWATERING
Pipa drainase Pemompaan air ke gutter atas
Drum pengganti lubang bor dewatering Garis muka air tanah
Gutter bawah
Sump pit
POTONGAN A-A
METODE DEWATERING
Treatment plant beton 1.5 m
1.5 m
2m
A
A
Tampak Atas
Potongan A-A 0.15
0.1
0.85
1.0
0.8
0.7
0.65
0.5
0.3
Reuse untuk KM pekerja dan car wash
0.40
Treatment plant
Kolam penjernihan Recharge well
Tawas Koral
STRUKTUR BAWAH
GALIAN TANAH
KETERANGAN :
B
F
D
H
J
L
N
•
Galian dilakukan secara open cut dengan sudut galian sebesar 450.
•
Terdapat 6 elevasi galian yang berbeda,yaitu
450
4-5 m
-6.40, -6.05, -5.40, -4.70, -4.60 dan -1.90
ZONING PEKERJAAN GALIAN TANAH
KETERANGAN : • Galian tanah dilakukan dengan 2 alat Back Hoe. • Produktivitas = 30m3/jam • Durasi Pekerjaan @10 jam /hari • Vol. Galian o Ged. Mentri = 7469.40 m3
ZONE 1
• ZONE 2
• •
ZONE 1
Zone 1 Durasi Zone 2 Durasi Zone 3 Durasi
= 1949.16 m3 = 7 hari = 2760.12 m3 = 9 hari = 2760.12 m3 = 9 hari
o Ged. Parkir = 8909.3 m3 • ZONE 2
ZONE 3
•
Zone 1 Durasi Zone 2 Durasi
= 1208.60 m3 = 4 hari = 7700.7 m3 = 22 hari
UPPER STRUCTURE
STRUKTUR ATAS – GEDUNG MENTERI Lantai 1 (Tipikal untuk lt. 3 – 5, dan lt. 15 – 17)
KETERANGAN : Luas lantai = ± 1894.15 m2 Kapasitas Cor = ± 150 ~ 250m3/hr
•
ZONE 1
ZONE 2
•
ZONE 3
•
Zone 1 Luas Volume Durasi
= ± 465.51 m2 = ± 116.4 m3 = 7 hari
Zone 2 Luas Volume Durasi
= ± 714.27 m2 = ± 178.57 m3 = 7 hari
Zone 3 Luas Volume Durasi
= ± 714.27 m2 = ± 178 57 m3 = 7 hari
STRUKTUR ATAS – GEDUNG PARKIR KETERANGAN : Luas lantai = ± 1435.43 m2 Kapasitas Cor = ± 150 ~ 200m3/hr
•
ZONE 1
•
ZONE 2
Zone 1 Luas Volume Durasi
= ± 592.82m2 = ± 148.20 m3 = 7 hari
Zone 2 Luas Volume Durasi
= ± 842.61 m2 = ± 210.65 m3 = 7 hari
UPPER STRUCTURE Balok Prestress
STRUKTUR ATAS – GEDUNG MENTERI Metode Bekisting Gantung Lantai Atap
Untuk menunjang bekisting lantai 15, dipasang platform struktur baja di lantai 14
Lantai 17 Lantai 16 Lantai 15 Lantai 14
Struktur platform terdiri atas baja profil IWF, H-beam, dan honeycomb
Lantai 13 Lantai 12 Lantai 11 Lantai 10 Lantai 9 Lantai 8
Struktur kolom support baja
Lantai 7 Lantai 6 Lantai 5 Lantai 4 Lantai 3
Lantai 2 Lantai 1 Semi Basement
STRUKTUR ATAS – GEDUNG MENTERI
Visualisasi 3D Platform
STRUKTUR ATAS – GEDUNG MENTERI Metode Platform Rangka Baja
Lantai Atap
Lantai 17
Lantai 16
Lantai 15
Lantai 14
Lantai 13 Lantai 12
Lantai 11
FOTO PLATFORM RANGKA BAJA
FOTO PELAKSANAAN PRESTRESSED
Setting Anchor Head
Stressing Balok
Setting Stressing Jack
Pembacaan Hasil
UPPER STRUCTURE Tangga Melayang
STRUKTUR TANGGA MELAYANG
Y6
Y5
4’
6’
Tangga ini terletak di As Y5-6 / 4’-6’ Dari Lantai 2 sampai dengan Lantai Atap Tangga Melayang
STRUKTUR TANGGA MELAYANG
PELAKSANAAN TANGGA MELAYANG
DESAIN BEKISTING
SISTEM PREFAB BEKISTING BALOK
Spedshore PCH untuk perancah plat lantai dan balok, dengan menggunakan sistem pengaturan pada siku yang disesuaikan dengan dimensi balok.
Pertemuan plat dengan balok.
Sistem siku pada balok.
PREFAB BEKISTING BALOK
SISTEM PREFAB BEKISTING KOLOM
PREFAB BEKISTING KOLOM
SISTEM PREFAB BEKISTING DINDING DAN CORE WALL
Material Bekisting terbuat dari Plat baja dengan rangka Hollow, yang di satukan oleh waller double CNP.
PREFAB BEKISTING DINDING
PREFAB BEKISTING CORE WALL
INOVASI PERCEPATAN PROYEK
PRECAST
PRECAST
Precast diproduksi sendiri
• Keunggulan 1. Mempersingkat waktu pekerjaan 2. Efisiensi dalam penggunaan material bekisting 3. Salah satu bentuk penerapan “Green Construction” Mengurangi penggunaan material bekisting kayu Mengurangi masalah sampah pada proyek
IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION
PRECAST HALF SLAB
DENAH TIPE HALF SLAB
KETERANGAN: •
Digunakan 20 tipe plat half slab seperti yang dapat dilihat pada gambar di samping
•
Pola lantai di gedung parkir tipikal, sehingga denah tipe plat half slab sama untuk tiap lantai
1
3
2
4
PRECAST HALF SLAB Pengangkatan
Pemasangan
Penumpukkan
BALOK PRECAST DAN U-SHELL
DATA U-SHELL
Lokasi GEDUNG PARKIR
Penerapan balok U-shell pada balok anak Gedung Parkir Dengan mempertimbangkan : 1. Bentangan balok precast 2. Berat sendiri balok 3. Kapasitas angkat alat pemasang (Tower Crane)
DENAH U-SHELL
U-shell Full precast
PRECAST HALF SLAB
Bekisting
Hasil Pengecoran
Pemasangan
PRECAST PLANTER BOX
PLANTER BOX
PLANTER BOX
PRECAST PLANTER BOX
Fabrikasi Precast
Fabrikasi Besi
Pemasangan
Hasil Pengecoran
PLAT METALDECK
METAL DECK SLAB
• Keunggulan pelat metaldeck: 1. 2. 3. 4. 5.
Mempersingkat waktu pekerjaan Flexible Easy Handling Sebagai pengganti tulangan lentur pada pelat Salah satu bentuk penerapan “Green Construction” Mengurangi penggunaan material bekisting kayu Mengurangi masalah sampah pada proyek Lokasi proyek menjadi lebih bersih
METODE PELAKSANAAN 1. Instal metal deck
PLAT METALDECK PLAT COMBIDECK
PLAT METALDECK
2. Instal tulangan atas
3. Cor topping
METAL DECK
Pemasangan
Pengecoran
Metal Deck Tampak dari Bawah
GREEN PLAN
TARGET RATING
TARGET
PREDIKAT
PLATINUM
NILAI TERKECIL
Kesesuaian dengan Konsep Bangunan Hijau Sesuai dan menjadi suri tauladan
NILAI
PRESENTASE (%)
74
73
EMAS
Sangat Sesuai
58
57
PERAK
Sesuai
47
46
PERUNGGU
Dapat tersertifikasi
35
35
KONSEP GREEN BUILDING
Bangunan dimana sejak dimulai dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam operasional pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu baik bangunan maupun mutu dari kualitas udara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang kepada kaidah berkesinambungan
KRITERIA EVALUASI GREEN BUILDING Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development / ASD) Efisiensi Energi & Refrigeran (Energy Efficiency & Refrigerant / EER) Konservasi Air (Water Conservation / WAC)
Sumber & Siklus Material (Material Resources & Cycle / MRC) Kualitas Udara & Kenyamanan Ruangan (Indoor Air Health & Comfort / IHC) Manajemen Lingkungan Bangunan (Building & Environment Management / BEM)
ANALISIS GEDUNG Teknologi Tambahan Pada Arsitektural
SUN SHADING
THERMAL INSULATION
Rockwool Parapet calsiboard Tebal 6 mm tinggi 80 cm Dengan finishing cat
“GREEN” IMPLEMENTATION Pemanfaatan Waste Material
PEMANFAATAN WASTE MATERIAL
Pemanfaatan Waste Material Besi Untuk Penunjang Pelaksanaan Proyek dan Pekerjaan Non-Struktural
Pemanfaatan Waste Material Beton Untuk Car Stopper
Pemanfaatan Waste Material Besi Untuk Penunjang Pelaksanaan Proyek
“GREEN” IMPLEMENTATION Seleksi Vendor dan Material Bersertifikat “Green”
SELEKSI VENDOR DAN MATERIAL BERSERTIFIKAT “GREEN” Disyaratkan material maupun management vendor memenuhi persyaratan sesuai Greenship GBCI, diutamakan material yang sudah bersertifikasi Green
Disyaratkan semua peralatan dan sistem terkalibrasi dan tervalidasi dengan baik. Untuk setiap instalasi yang ada diwajibkan untuk memasang meteran atau indikator yang permanen.
MATERIAL RESOURCE & CYCLE (MRC) 1
MRC-2
Enviromental Processed Material Apakah pabrik bersertifikasi ISO 14001 ? Apakah material merupakan hasil proses daur ulang ?
2
MRC-3
Regional Materials Lokasi asal bahan baku utama material apakah masih dalam radius 1000 km dari Workshop ? Lokasi Workshop apakah masih dalam radius 1000 km dari lokasi Proyek ? Apakah material berada di dalam wilayah pabean Republik Indonesia ?
1
IHC-3
Chemical Pollutant Apakah material mengandung VOCs (Volatile Organic Compounds) rendah ? Apakah material mengandung produk urea formaldehida ? Apakah material mengandung produk asbestos, merkuri, dan styrofoam ?
BEM-4
KOMISIONING SISTEM YANG BAIK DAN BENAR 1
Melakukan prosedur komisioning dengan baik dan benar yang diperlukan agar semua peralatan/sistem berfungsi dan menunjukkan kinerja sesuai perencanaan dan dilaksanaan oleh pihak ketiga yang idependen, mendapatkan nilai 1 poin
2
Apabila alat ukur dan ulat adjusment yang dibutuhkan untuk komisoning sistemsistem di atas telah terpasang instalasi (bukan portable), mendapatkan nilai 1 poin
“GREEN” IMPLEMENTATION Sistem M/E Pendukung Konsep “Green”
SISTEM PENGKONDISIAN UDARA 1. Sistem AC Sentral Water Cooled Chiller 2. Sistem AC Variable Refrigerant Volume (VRV) Chiller Water Cooled
Variable Refrigerant Volume (VRV) AC System
Type
:
Water Cooled Screw Chiller
Kapasitas
:
300 TR
Refrigerant
:
R- 134 A
Chilled Water In/Out Temp.
:
12 / 7 °C
Condensing Water In/Out Temp.
:
30 / 35 °F
Efficiency
:
0,569 KW/TR
Tegangan Listrik
:
380 V/3 Ph/50 Hz
Jumlah
:
3 Unit
Type
:
Cross Flow, Closed type
Kapasitas/Heat Rejection
:
510 TR /1,221 kW
Flow Rate
:
3500 LPM
Temperatur air kondenser masuk
:
35 °C
Temperatur air kondenser keluar
:
30 °C
Temperatur udara luar TWB
:
27,5 °
Tegangan Listrik
:
380 V/3 Ph/50 Hz
Jumlah
:
2 Unit
COOLING TOWER
DIAGRAM SISTEM PENGKONDISIAN UDARA/AC Outdoor Unit VRV
GEDUNG MENTERI
Ozon Depletion Potential ( ODP) rendah
Ruang Kontrol
GEDUNG PARKIR
Cooling Tower
indoor Unit VRV
Water Cooled Chiller
Sumber : Enviromental Comparison of All The Fluorocarbons, Dick Grant
Ozon depletion potensial merupakan tingkat pengaruh bahan refrigerant terhadap proses penipisan lapisan Ozon. Berdasarkan data penelitian Dick Grant, HFC 134-a tidak mempengaruhi penipisan lapisan ozon.
DOKUMENTASI INSTALASI AC
FCU Ducting PU
Dokumentasi Pemasangan Instalasi AC Sentral pada FCU (Fan Coil Unit) Penggunaan Ducting PU (Polyurethene) memiliki kelebihan dari ducting BJLS (Baja Lapis Seng) yaitu : 1. Fabrikasi lebih cepat 2. Material ringan 3. Friction Losses rendah
SISTEM AIR BERSIH
SKEMATIK AIR BERSIH : Pipa Bertekanan : Pipa Gravitasi
RT
Gedung Menteri L. Atap
TANGKI ATAS 50 m3 TANGKI ATAS 5 m3 RT
FC, LV, JS, WC
LV, JS, WC, UR
FC, LV, JS, WC
LV, JS, WC, UR
FC, LV, JS, WC
LV, JS, WC, UR
Lt 4
FC, LV, JS, WC
LV, JS, WC, UR
Lt 3
FC, LV, JS, WC
Lt 2
FC, LV, JS, WC
Lt 17 Lt 16
TAMAN
Basement Deep Well Pump 1x 150 L/mnt
LV, JS, WC, UR
LV, JS, WC, UR
FC, LV, JS, WC
Lt 1
Raw Water Tank
:40 m3
Sand Carbon Filter Filter Water Treatment Pump
dari PDAM
Ke Roof Tank Gedung Menteri
Clean Water Tank
400 m3
Gedung Parkir L. Atap
JS, WC
JS, WC
JS, WC
JS, WC
JS, WC
JS, WC
JS, WC
JS, WC
JS, WC
JS, WC
JS, WC
, JS, WC
LV, JS, WC, UR
TAMAN
FC : Faucet Wudhu LV : Lavatory JS : Jet Shower UR : Urinoir WC : Toilet
Lt 12 Lt 11
Lt 3 Lt 2 Lt 1
Ke Roof Tank Gedung Parkir KAPASITAS RAW WATER TANK HANYA 10 % DARI KAPASITAS GROUND WATER , LEBIH HEMAT AIR TANAH
SISTEM AIR KOTOR, BEKAS DAN AIR HUJAN Gedung Menteri
Vent Cup
SKEMATIK AIR BERSIH : Pipa Vent : Pipa Air Kotor : Pipa Air Bekas FD : Floor Drain LV : Lavatory UR : Urinoir WC : Toilet FCO: Floor Clean Out RD : Roof Drain
RD
L. Atap FCO
Lt 17
Lt 16
FCO WC
UR
FCO
LV
FD
WC
UR
FCO
LV
FD
FD
LV
FCO
LV
FCO
UR
WC
FCO UR
Vent Cup
Gedung Parkir
FCO FD
RD
WC
Lt 12 FCO
FCO
WC UR
Lt 4
FCO
LV
FD
FD
LV
FCO
UR
WC
FCO Lt 3
Lt 1 Roof Recycling Tank Gedung Parkir Roof Recycling Tank Gedung Menteri
FCO WC UR
FCO
LV
FD
FD
LV
FCO
UR
WC
FCO WC UR
FCO
LV
FD
FD
LV
FCO
UR
WC
WC UR
FCO
LV
FD
FD
LV
FCO
UR
WC
FCO Lt 2
FCO Lt 11
FCO
FCO
Lt 1
FCO
FCO WC UR
Recycling Tank
FCO
LV
FD
FD
LV
FCO
UR
WC
FCO WC UR
Lt 2
FCO
FD
LV
FCO
UR
WC
FCO WC UR
FCO
STP Saluran Drainasi
FD
FCO
Lt Basement
WTP
LV
Sumur Resapan
LV
FD
FD
LV
FCO
UR
WC
WATER RECYCLING SYSTEM Roof Tank
Recycle Water Roof Tank
Lt. Atap
Booster Pump
T
W
B
Lt. 17
T
W
B
Lt. 16
T
Air kotor, Air Bekas dan Air hujan
U
Lt. 6 s/d 15 typikal lt.5
T
W
B
Lt. 5
T
W
B
Lt. 4
T
W
B
Lt. 3
T
W
B
Lt. 2
T
W
B
Lt. Dasar
T
W
B
Lt. Semibasement
Air siram taman
Tangki penampung
STP 120 M3 WTP
Pompa transfer
Penjelasan Teknik Water Recycling System: 1. Air kotor dan air bekas dari toilet, wastafel, dan urinoir dialirkan ke STP melalui sistem gravitasi 2. Air kotor, air bekas diolah dalam STP. 3. Hasil olahan STP, diolah lagi menjadi air siap pakai untuk flushing dan siram tanaman menggunakan WTP 4. Air olahan WTP ditampung di recycle tank 5. Air recyle tank dipompa ke recycle roof tank menggunakan pompa transfer 6. Air sipa digunakan untuk kebutuhan flushing closet dan siram tanaman
WATER RECYCLE SYSTEM WAC -5 = 3 POINT Keterangan : STP : Sewage Treatment Plan WTP : Water Treatment Plan T : Toilet W: Wastafel B : Bathroom
WATER TREATMENT PLAN (WTP) Ground Water Tank
• Sand Filter
Carbon Filter
•
Raw Water Tank Water Treatment Pump
WTP pada Sistem Air Bersih
•
Recycling Tank
Sand Filter Effluent Tank (Air olahan STP) Water Treatment Pump
WTP pada Sistem Air Kotor
Carbon Filter
WTP pada sistem air bersih berfungsi untuk mengolah air deep well menjadi air bersih dengan kualitas setara Air PDAM. WTP pada sistem air kotor berguna untuk memproses air hasil olahan STP menjadi air siram tanam dan flushing toilet (proses recycling) WTP menunjang pengoperasian Green Building.
SINGLE LINE SISTEM LIGHTING CONTROL Lantai Atap
KETERANGAN :
DB : Distribution Box MS : Motion Sensor LS : Lux Sensor SC : Switch Control Group
DB
MS
LS
SC
DB
MS
LS
SC
Main Operational Panel
MCU
Repeater
MCU kapasitas 512 point
Lantai 16 Lt 8 s/d lantai 15 typikal 8 l
Repeater
Kabel Data + Konduit
Lantai 17
DB
MS
LS
SC
DB
MS
LS
SC
DB
MS
LS
SC
Lantai 5
DB
MS
LS
SC
Lantai 4
DB
MS
LS
SC
Lantai 3
DB
MS
LS
SC
Lantai 2
DB
MS
LS
SC
Lantai Dasar
DB
MS
LS
SC
Lantai Basement
Lantai 7
Lantai 6
INTELEGENT LIGHTING CONTROL SYSTEM
Intellegent Lighting Control System merupakan sistem kontrol pencahayaan gedung. Sistem ini dapat mengatur status ON, OFF dan dimming untuk tiap group titik lampu. Sistem ini merupakan bentuk implementasi penghematan energi listrik untuk pencahayaan buatan gedung. Pada Gedung ini menggunakan MESL (Multi Channel Energy Saved Load Control System ) produk Toshiba
Lighting control
Ada orang
Tidak orang (lampu mati otomatis)
DIAGRAM SISTEM MESL
Motion Sensor
Lux Sensor
Manual control
Switch Control Group ON/OFF/DIMMING
MESL main control
Output lampu ON/OFF/ DIMMING
SISTEM MESL LEBIH HEMAT ENERGI
1995 Commercial Building End-Use Splits Memasak, 2%
Refrigeration, 3%
Ventilasi 5% Peralatan kantor, 6%
Pencahayaan, 31%
Lain-lain, 6%
Pemanas air, 7%
MESL dilengkapi dengan sensor : 1. Motion Sensor- hemat hingga 40 % energi listrik 2. Lux sensor hemat hingga 40 % energi listrik 3. Timer control hemat hingga 25 % energi listrik
Penggunaan sensor dan timer sehingga penerangan digunakan sesuai fungsi dan waktunya. Hal ini akan menghemat penggunaan energi listrik
Pendingin udara, 18%
Pemanas ruangan, 22%
Total Quads = 14.6
PENCAHAYAAN 31 % Pencahayaan buatan dengan
Intellegent Lighting Control System
SISTEM LIFT 1. Sistem Variable Voltage Variable Frequency (VVVF) a. putaran motor lebih halus (soft starting) b. Inrush current lebih kecil sehingga lebih hemat energi listrik 2. Car light /Fan Shut Off Lampu dan Kipas akan mati secara ototmatis ketika elevator tidak digunakan. Lift Dilengkapi Regenerative Converter Traction machine dapat difungsikan sebagai Generator ketika lift bergerak turun. Sehingga lift tersebut dapat juga dapat menghasilkan listrik. Sistem yang mengaplikasi regenerative converter dapat menghemat energi lebih dari 35 % (mengurangi emisi CO2 1400 kg/thn)
Point GBCI : EER-2 TRANSPORTASI VERTIKAL IMPLEMENTASI: 1. Menggunakan sistem VVVF (Variable Voltage and Variable Frequency) pada lift dan dilengkapi Traffic Management System
2. Menggunakan fitur untuk menghemat konsumsi energi seperti sensor gerak atau sleep mode pada elevtor
Total point :2 poin
“GREEN” IMPLEMENTATION Material Pendukung Konsep “Green”
KREDIT POIN PENILAIAN GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA (GBCI)
Point GBCI :MRC -2 PRODUK YANG PROSES PEMBUATANNYA RAMAH LINGKUNGAN
IMPLEMENTASI : Menggunakan material dari pabrik yang bersertifikast ISO 14001
Total point : 1
Point GBCI : MRC- 3 MATERIAL YANG TERSEDIA DARI TEMPAT YANG BERDEKATAN
IMPLEMENTASI: 1. Menggunakan material yang lokasi asal bahan baku utama dan fabrikasinya berada di dalam radius 1000 km dari lokasi proyek 2. Apabila material di atas berasal dari dalam wilayah pabean Republik Indonesia
Total point : 2
“GREEN” TARGET
“GREEN” TARGET
TEPAT GUNA LAHAN Memelihara kehijauan lingkungan serta mengurangi/menyerap CO2 dan polutan a) Penghijauan di sekitar keet b) Tidak menebang pohon
c b
Mengurangi pencemaran pada drainase kota c) Filterisasi air sebelum memasuki saluran kota
a
KONSERVASI AIR Pemantauan dan pencatatan pemakaian air a) Pemasangan meteran air b) Monitor pemakaian air per bulan Penghematan konsumsi air c) Pemasangan stiker “gunakan air secukupnya”
b c a
“GREEN” TARGET
EFISIENSI DAN KONSERVASI ENERGI Pemantauan/pencatatan pemakaian listrik a) Pemasangan KWH meter b) Monitoring pemakaian listrik per bulan
h c e
b
Penghematan konsumsi energi c) Pemanfataan sinar matahari untuk penerangan (optimalisasi desain jendela dan tata ruang) d) Melakukan pengukuran instensitas cahaya (25 lux / sesuai ketentuan) e) Penggunaan water reservoir untuk penyimpanan air bersih f) Penggunaan LHE untuk kantor dan lapangan g) Tata tertib penggunaan peralatan elektronik kantor h) Mengatur temperatur AC (25 1 C) i) Penggunaan sensor cahaya untuk lampu penerangan di lokasi proyek
Mengendalikan penggunaan sumber energi yang memberikan dampak terhadap lingkungan j) Melakukan pengukuran getaran k) Melakukan pengukuran kebisingan l) Penyediaan absorban untuk penyimpanan material B3 m) Kendaraan dan alat berat proyek telah lulus pengecekan emisi gas buang
a
d
f
i
j
k
g
l
m
“GREEN” TARGET
MANAJEMEN LINGKUNGAN PROYEK Pengelolaan sampah (selama proses konstruksi) a) Penyediaan tempat sampah konstruksi b) Penyediaan tempat sampah non-konstruksi (organik, un-organik, B3) c) Pemilahan sampah konstruksi dan non-konstruksi sesuai sejenisnya d) Kerjasama dengan pihak ke-3 (pengumpul) e) Monitoring volume yang dikeluarkan Mendorong mengurangi terjadinya sampah sehingga mengurangi beban TPA (Tempat Pembuangan Akhir) f) Penyajian makanan dengan sistem katering (minim sampah) g) Menyediakan minuman isi ulang (galon) h) Pemakaian kertas bolak-balik untuk kebutuhan internal i) Menyediakan cetakan untuk limbah/limpahan beton j) Pemanfaatan sisa buangan besi beton < 1 m k) Tidak menggunakan minuman kemasan l) Pemanfaatan bekas bobokan/puing m) Pembuatan lubang resapan biopori n) Penggunaan veldples Program promosi green construction o) Menggunakan leaflet p) Pemasangan simbol 3R (Reduce, Reuse, Recycle) pada helm q) Pemasangan papan wajib baca/slogan green r) Mencantumkan persyaratan green contractor dalam kontrak kerja s) Melakukan terobosan (inovasi) penerapan green
a
b
g f h
i j
n
p
q
o
“GREEN” TARGET
KESEHATAN DAN KENYAMANAN DI DALAM PROYEK Mengurangi dampak asap rokok a) Memasang tanda dilarang merokok di setiap ruangan di kontraktor keet b) Memasang tanda dilarang merokok di lokasi kerja c) Menyediakan fasilitas area merokok di luar kontraktor keet dan area kerja ( 5 m) Mengurangi polusi zat kimia berbahaya bagi kesehatan d) Tidak menggunakan material asbes e) Tidak menggunakan lampu mercury f) Tidak menggunakan styloform untuk insulasi panas Menjaga kebersihan dan kenyamanan g) Penggunaan safety net (untuk mengurangi debu) h) Melakukan penyiraman lapangan (untuk mengurangi debu) i) Pengadaan washing bay
g h
a
c
b
i
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI PEKERJAAN
Kolom
Core Wall
Tangga
Plat Lantai
DOKUMENTASI PEKERJAAN
Homogenous Tile
Granit
Pasangan Bata
Curtain Wall
SHE (Safety, Health, and Environment)
SHE Induction
SHE Patrol
SHE Talk
SHE Training
Site View
Site View