Napak Tilas Gedung-Gedung Lama Kanpus Kementerian Pekerjaan Umum Tulian ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya “Perjalanan Mewujudkan Gedung Perkantoran Kementerian Pekerjaan Umum Kebanggaan Insan PU”, namun dalam tulisan ini lebih mengulas pada perjalanan/napak tilas masing-masing unit gedung lama yang kini telah tiada termasuk juga tahapan perubahan kondisi bangunan gedung
lama
secara
keseluruhan
hingga
diwujudkannya
pembangunan gedung baru Kementerian PU sebagai realisasi master plan gedung kanpus PU tahun 2003. Dalam tulisan ini bilamana ada ungkapan yang salah atau kurang tepat adalah semata-mata keterbatasan pengetahuan dan informasi penulis. (Penulis : Priyono-Biro Umum).
Tahapan Perubahan Kondisi Gedung Lama Dalam rangka pembangunan gedung baru Kementerian Pekerjaan Umum ada sekitar 20 bangunan gedung lama yang telah dibongkar/dihapuskan. Penghapusan gedung-gedung lama ini dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kondisi ketersediaan gedung untuk menampung pegawai dan ketersediaan anggarannya. Berikut ini adalah tahapan perubahan kondisi keberadaan bangunan gedung-gedung lama di kanpus PU. Denah Lokasi Gedung Lama Kondisi 1
Denah lokasi kondisi 1 adalah Lokasi gedunggedung lama sebelum dibuatnya Jalan Lingkar Dalam Kanpus/JLDK, dimana terdapat beberapa bangunan kecil satu lantai konstruksi kayu yang menempel dengan pagar halaman kanpus untuk Gudang ATK Biro Umum, ruang kerja Subbagian Harbang Biro Umum, ruang bengkel/worshop/ humas Biro Umum, Ruang Bagian Kesejahteraan Biro Umum (sisi Barat Kanpus), dan di sisi Timur ada bangunan gudang beras/ex. Bina Karya.
1
Denah Lokasi Gedung Lama Kondisi 2
Denah Lokasi kondisi 2 adalah lokasi gedunggedung
lama
setelah
dibuat
JLDK
untuk
mempermudah dan memperlancar akses masuk dan keluar serta perputaran kendaraan dalam kanpus,
dan
pembuatan
keluar
JLDK
kanpus.
tersebut
Dalam
terdapat
rangka 5
unit
bangunan konstruksi kayu yang dibongkar dan kelima bangunan tersebut sudah tidak tampak dalam denah ini. Kelima bangunan lama ini adalah bangunan yang dibongkar pada tahap pertama. Denah Lokasi Gedung Lama Kondisi 3
Denah lokasi kondisi 3 adalah setelah dilakukan penghapusan sebanyak 4 unit bangunan gedung (Penghapusan Gedung Lama Tahap 1), yaitu Gedung VIII, Gedung IX, Gedung X, dan Gedung XI dan termasuk pembongkaran Masjid As-Salam yang bekas bongkarannya berupa besi-besi tiang dan atapnya disumbangkan untuk pembangunan Masjid di Komplek PU Bekasi. Penghapusan gedung-gedung ini berkaitan dengan program tukar menukar aset/ruilslag dimana sebagai aset yang akan diterima oleh DPU adalah bangunan-bangunan gedung perkantoran di kanpus PU sedangkan aset yang akan dilepas oleh DPU adalah tanah di Jalan Suratmo dan tanah di Jalan Kramat Raya, namun program ini gagal karena kekurangan peminat/investor dan diputuskan oleh DPU tidak jadi melaksanakan ruilslag ini. Dalam denah ini tampak 4 unit bangunan gedung dimaksud sudah tidak ada. Lokasi gedung-gedung lama yang dibongkar tersebut untuk selanjutnya dipergunakan sebagai lokasi pembangunan Masjid As-Salam 2 lantai dan Gedung Ditjen SDA dan Penataan Ruang 8 lantai.
2
Denah Lokasi Gedung Lama Kondisi 4
Denah lokasi kondisi 4 adalah dihapusnya 6 unit gedung (Penghapusan Gedung Lama Tahap 2), yaitu Gedung I (ex. Gedung Biro Kepegawaian dan Ortala); Gedung II (ex. Gedung Ditjen Penataan Ruang); Gedung III (ex. Gedung Dit. Bina Program Ditjen SDA); Gedung IV (ex. Gedung Ditjen Penataan Ruang); Gedung V (ex. Gedung Biro Keuangan); dan Gedung XIII (ex. Ruang marching band buldozer dan kantin PU). Lokasi 6 gedung lama ini yang dipergunakan pembangunan Gedung Utama 17 Lantai dan Gedung Parkir 12 lantai. Denah Lokasi Gedung Lama Kondisi 5
Denah lokasi kondisi 5 adalah dihapusnya 3 unit bangunan gedung lama (Penghapusan Gedung Lama Tahap 3), yaitu Gedung VI (ex. Gedung Dit. Sundawa Ditjen SDA); Gedung VII (ex. Gedung PSDA Ditjen SDA); dan Gedung Poliklinik (ex. Gedung Poliklinik PU). Dengan
demikian
setelah
selesainya
Penghapusan Gedung Lama Tahap 3 ini maka gedung-gedung lama semi permanen yang telah sekian
lama
(±30
tahun)
menjadi
gedung
perkantoran DPU/Depkimbangwil/Depkimpraswil/Kementerian PU ini semuanya sudah diganti dengan gedung-gedung baru yang lebih megah dan modern. Lokasi 3 gedung lama tersebut dipergunakan untuk pembangunan Gedung baru Ditjen Penataan Ruang 8 lantai dan Gedung Serbaguna/Auditorium yang mulai dapat dipergunakan pada akhir tahun 2014 ini.
15
Denah Gedung Kanpus PU Saat Ini Rangkaian tahapan pembangunan gedung perkantoran di Kanpus PU sebagai realisasi dari master plan Kanpus PU yang sudah dicanangkan pada tahun 2003 hampir selesai diwujudkan pada era Kabinet Indonesia Bersatu II ini (hanya satu unit gedung yang belum dapat dituntaskan saat ini yaitu renovasi peningkatan Gedung Pusdata). Hal lain yang perlu segera diwujudkan adalah pembuatan bangunan penghubung/selasar antar gedung yang ada termasuk jaringan bawah tanahnya agar tidak mengganggu estetika lingkungan kanpus PU yang kita banggakan ini.
Daftar Gedung-Gedung Lama Kementerian PU Berikut ini adalah daftar gedung-gedung lama sebanyak 15 unit yang kesemuanya sudah tidak dapat ditemui saat ini. Beberapa unit kerja yang pernah berkantor di lokasi 15 unit bangunan gedung sebelum bangunan gedungnya dibongkar/dihapus akan disampaikan pada tulisan berikut ini, namun tidak semua bangunan gedung tersebut dilengkapi dengan photo fisik bangunannya (belum memperoleh photonya).
1. Gedung I (ex. Gedung Biro Kepegawaian dan Ortala) Gedung semi permanen 4 lantai konstruksi baja dengan
lantai
dan
dinding
kayu
ini
pernah
digunakan untuk kantor Sekretariat Jenderal. Unit Eselon II yang pernah menggunakan gedung ini adalah
Biro
Perlengkapan
(Lantai
4);
Biro
Kepegawaian dan Ortala (Lantai 3 dan Lantai 2), sebagian lantai 2 ini juga pernah digunakan untuk ruang Tim skrining); Inspektorat Jenderal (lantai 1). Setelah Biro Perlengkapan dilikuidasi/dibubarkan lantai 4 kosong dan sebagian diisi untuk perkuliahan STIAMI dan untuk ruang-ruang non struktural serta ruang Satker Pustra, Satker Biro Perencanaan dan KLN dan lantai 1 juga kosong karena Inspektorat Jenderal 16
pindah ke Gedung Blok A lantai 7-9 Jalan Raden Patah I/1, untuk selanjutnya lantai 1 yang sudah kosong digunakan oleh Biro Umum untuk Bagian PKMN II dan Subbagian Harbang serta Subbagian Tibkam, Satker Cipta Karya, Satker Biro Perencanaan dan KLN serta ruang arsip Biro Kepegawaian dan Ortala. Bagian PKMN II pindah ke lantai 1 Gedung Utama dan selanjutnya diisi untuk ruang kerja SNVT Pekerjaan Strategis Bidang PU Lainnya.
Pengguna ruang di Gedung I ini sebelum dihapuskan direlokasi/dipindahkan ke gedung yang lain. Biro Kepegawaian dan Ortala dipindahkan ke lantai III Gedung Heritage dan arsipnya dipindahkan ke lantai 4 Gedung Heritage dan lantai 1 Gedung VI; Biro Umum dipindahkan ke lantai 1 Gedung Heritage; Satker Biro Perencanaan dan KLN dipindahkan ke lantai 4 Gedung Heritage; STIAMI dipindahkan ke lantai 2 Gedung VII; dan Satker Pustra dipindahkan ke lantai 3 Gedung Heritage. 2. Gedung II (ex. Ditjen Penataan Ruang) Gedung permanen 3 lantai konstruksi baja sejak dibangun tahun 1999 hingga dihapuskan digunakan oleh Ditjen Penataan Ruang. Sebelum dihapuskan Ditjen Penataan Ruang dipindahkan ke Gedung Baru Ditjen SDA dan Penataan Ruang pada sisi wing barat dari lantai 2-6 dan sebagian lantai 8. Gedung ini termasuk baru dibandingkan gedung lama lainnya yang dibangun sekitar tahun 1970an. Gedung ini sebelumnya dipakai sebagai Gedung Humas PU yang berada dibawah Biro Umum kemudian terjadi reorganisasi Humas pindah ke Pusdata dan gedung ini dikosongkan kemudian direhap namun dengan dibangun gedung yang baru yang permanen. Pelaksana pembangunan gedung ini dilakukan oleh Proyek Pembangunan Prasarana Fisik (P3F) Biro Umum dengan kontraktor PT. Pembangunan Perumahan. Umur bangunan ini hingga dihapus baru mencapai 11-an tahun. Bangunan ini dihapus karena untuk pembangunan Gedung Utama sekarang ini. Sebelum dihapuskan Ditjen Penataan Ruang dipindahkan ke Gedung Baru Ditjen SDA dan Penataan Ruang dan sebagian lagi dipindahkan ke Gedung VI dan Gedung VII (penampungan sementara).
17
3. Gedung III (ex. Gedung Dit. Bina Program Ditjen SDA) Gedung semi permanen 2 lantai konstruksi baja dengan lantai dan dinding kayu ini dari awal dibangun hingga dihapuskan digunakan untuk kantor Direktorat Bina Program Ditjen Pengairan. Ada penambahan bangunan pada bagian belakang gedung ini yang dipergunakan untuk kantor-kantor konsultan Ditjen Pengairan.Sebelum dihapuskan, Dit. Bina Program dipindahkan ke Gedung Baru Ditjen SDA dan Penataan Ruang sedangkan ruang-ruang konsultan sebagian dipindahkan ke lantai 2 Gedung Heritage. 4. Gedung IV (ex. Gedung Ditjen Penataan Ruang) Gedung permanen 1 lantai konstruksi beton bertulang ini sejak dibangun hingga dihapuskan dipergunakan oleh Ditjen Penataan Ruang. Gedung ini awalnya dipergunakan untuk Biro Bina Sarana Perusahaan (dikenal dengan Biro BSP) Sekretariat Jenderal karena pada waktu itu DPU masih memiliki tugas untuk melakukan pembinaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang konstruksi dan konsultan ke-PU-an (BUMN Karya). Ada reorganisasi kemudian Biro BSP dibubarkan dan sebagian fungsi dan tugasnya dialihkan ke Biro Keuangan saat ini. Gedung ini sebelumnya semi permanen 1 lantai konstruksi kayu kemudian dilakukan rehap namun dengan dibangun bangunan baru oleh Ditjen Penataan Ruang. Sebelum dihapuskan Ditjen Penataan Ruang dipindahkan ke sebagian Gedung VII dan Gedung VI. 5. Gedung V (ex. Gedung Biro Keuangan) Gedung semi permanen 2 lantai konstruksi baja dengan lantai
dan
dinding
kayu
ini
sebelum
dihapus
dipergunakan untuk kantor Biro Keuangan. Menurut informasi awalnya gedung ini digunakan untuk kantor Proyek
Kopro
Banjir.
Sebelum
dihapuskan
Biro
Keuangan dipindahkan ke lantai 3 Gedung Heritage. Lantai 3 Gedung Heritage ini sebelumnya dipergunakan untuk Kantor Dirjen dan Sekditjen SDA yang sudah dipindahkan sebelumnya ke Gedung Baru Ditjen SDA dan Penataan Ruang. 18
6. Gedung VI (ex. Gedung Dit. Sundawa, Ditjen SDA) Gedung semi permanen dua lantai konstruksi baja dengan lantai dan dinding dari kayu ini dipergunakan untuk
kantor
Direktorat
Sungai,
Danau
dan
Waduk/Sundawa Ditjen SDA. Direktorat ini kemudian dipindahkan ke Gedung Baru 8 lantai Ditjen SDA dan Penataan Ruang. Berhubung Dit. Sundawa pindah ke Gedung Baru maka Gedung VI ini kosong, dan sebelum dihapuskan Gedung ini menjadi tempat penampungan sementara untuk arsip Biro Kepegawaian dan Ortala, kantor Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Utama, kantor konsultan bantuan Bank Dunia, Kantor Subbagian Tibkam Biro Umum, travel Biro (di lantai 1), sedangkan di lantai 2 dipergunakan untuk kantor Ditjen Penataan Ruang sebagian pindahan dari Gedung II dan Gedung IV, ruang konsultan JICA, ruang konsultan Ditjen SDA, ruang arsip Bapekon, dan ruang arsip Ditjen Cipta Karya (Dit. Bina Program dan Dit. Penataan Bangunan dan Lingkungan). Sebelum dihapuskan pengguna gedung ruang Subbagian Tibkam Biro Umum dipindahkan ke lantai 1 Gedung Heritage, ruang arsip Biro Kepegawaian dan Ortala dipindahkan ke lantai 4 Gedung Heritage, travel Biro dipindahkan ke lantai 1 Gedung Heritage, marching band Buldozer dipindahkan ke lantai 1 Gedung Ditjen SDA dan Tata Ruang, ruang Ditjen Penataan Ruang dipindahkan ke lantai 2 Gedung Heritage, sedangkan ruangan lainnya (ruang konsultan dan ruang arsip) mencari lokasi sendiri karena tidak tertampung lagi di Kanpus PU dan ada sebagian yang menyewa kantor di luar Kanpus PU.
7. Gedung VII (ex. Gedung Dit. PSDA, Ditjen SDA) Gedung semi permanen dua lantai konstruksi baja dengan lantai dan dinding dari kayu dipergunakan untuk kantor Dit. PSDA Ditjen SDA di lantai 2 sedangkan di lantai 1 dipergunakan untuk unit-unit non struktural (Darma Wanita, toko koperasi, IPPU, Yayasan Khisma Tirta, kantor bank (Mandiri BRI, BNI), Yayasan Badan Penebit PU, arsip Ditjen Penataan Ruang, Arsip Ditjen SDA, Set. Korpri. Setelah Dit. PSDA pindah ke Gedung Baru Ditjen SDA dan Penataan Ruang, lantai 2 gedung ini kosong dan difungsikan untuk penampungan sementara pindahan dari Gedung II dan Gedung IV Ditjen Penataan Ruang dan STIAMI pindahan dari lantai 4 Gedung I. Sebelum gedung ini dihapus, Ditjen Penataan Ruang dipindahkan ke lantai 2 Gedung Heritage, STIAMI dipindahkan ke lantai 4 gedung Heritage, unit-unit non struktural dipindahkan ke lantai 1 (Dharma Wanita, toko, koperasi, apotik, Yayasan Badan Penerbit PU, termasuk tiga bank saat ini dan sebagian dipindahkan ke lantai 4 Gedung Heritage (STIAMI, IPPU, Yayasan Khisma Tirta). 19
8. Gedung VIII (ex. Gedung Biro Hukum) Gedung semi permanen dua lantai konstruksi baja dengan lantai dan dinding dari kayu dipergunakan untuk kantor Biro Hukum. Setelah Biro Hukum dipindahkan ke lantai 1 Gedung Heritage, kemudian gedung ini dipergunakan untuk kantor Ditjen SDA. Sebelun gedung ini dihapuskan kantor Ditjen SDA dipindahkan ke lantai 4 Gedung Heritage.
9. Gedung IX (ex. Gedung Dit. Rawa dan Pantai, Ditjen Pengairan) Gedung semi permanen dua lantai konstruksi baja dengan lantai dan dinding dari kayu dipergunakan untuk kantor Direktorat Rawa dan Pantai dan Dit. Irigasi Ditjen Pengairan. Sebelum Gedung ini dihapuskan, kantor Dit. Rawa dan Pantai dan Dit. Irigasi dipindahkan ke lantai 4 Gedung Heritage. 10. Gedung X (ex. Gedung Pusdiklat PU) Gedung semi permanen dua lantai konstruksi baja dengan lantai dan dinding dari kayu dipergunakan terakhir untuk kantor Pusdiklat PU. Gedung X ini adalah gedung lama pertama yang dihapus/dirobohkan karena untuk pembangunan Gedung tempat Ibadah yaitu Masjid As-Salam. Sebelum dihapuskan, kantor Pusdiklat dipindahkan ke Pasar Jumat menempati Gedung Balai Diklat Wilayah VI Jakarta, dan saat sudah pindah menempati Gedung ex. Pustra yang sebelumnya dipergunakan untuk Kantor Pusat Sosekling Balitbang PU dan Pusat Sosekling sudah dipindahkan ke lantai III Gedung Heritage besama dengan Kantor Ka.Balitbang dan Sek.Balitbang. Pusdiklat ini belum memiliki bangunan gedung perkantoran sendiri karena Gedung ex. Pustra ini pencatatan bangunan dan tanahnya oleh Puslitbang Sosekling Balitbang PU. Saat ini Balai SDA Puslitbang Sosekling masih berkantor di gedung ex. Pustra dan menurut rencana akan dipindahkan ke lantai 4 Gedung Baru Balai Bendungan yang telah selesai dibangun oleh Ditjen SDA namun di lantai 4 tersebut belum siap untuk dipergunakan karena belum tersedia penyekat ruangan maupun mebelairnya. 11. Gedung XI (ex. Gedung Dit. Peralatan, Ditjen Pengairan) Gedung semi permanen dua lantai konstruksi baja dengan lantai dan dinding dari kayu dipergunakan terakhir kali untuk kantor Direktorat Peralatan Ditjen Pengairan (di lantai 2) sedangkan di lantai 1-nya dipergunakan untuk unit-unit non struktural seperti Yayasan Badan Penerbit PU, Yayasan Khisma Tirta, dan Kantor pelayanan Bank Mandiri (dulu Bank Ekspor Impor). Setelah Dit. Peralatan dilikuidasi/dibubarkan lantai 2 gedung ini kosong dan sebelum gedung ini dihapuskan pengguna ruang di lantai 1 ini dipindahkan ke lantai I Gedung VII. 20
12. Gedung XIII (ex. Gedung Marching band Buldozer dan Kantin) Gedung semi permanen satu lantai konstruksi dari kayu ini dipergunakan untuk ruang marching band Buldozer PU dan ruang kantin. Diantara bangunan gedung lama lainnya gedung ini paling kecil dan kondisinya sudah rusak. Sebelum gedung ini dihapuskan, marching band Buldozer dipindahkan ke lantai 1 Gedung VI dan kantin dipindahkan ke tempat penampungan sementara yang disediakan oleh pihak kontraktor pembangunan Gedung Utama (PT. Pembangunan Perumahan KSO dengan PT. Brantas Abipraya) di lapangan parkir belakang Gedung Pusdata. 13. Gedung XV (ex. Gedung Ruang Kerja Bagian Kesejahteraan Biro Umum). Gedung semi permanen satu lantai konstruksi dari kayu ini dipergunakan untuk ruang kerja Bagian Kesejahteraan Biro Umum. Bagian ini salah tugasnya adalah menangani dan melayani angkutan Bus antar jemput karyawan. Sebelum bangunan ini dibongkar, Ruang kerja Bagian Kesejahteraan dipindahkan ke Lantai 1 Gedung Heritage.
14. Gedung XVI (ex. Gedung Harbang dan P3F, Biro Umum) Gedung semi permanen satu lantai konstruksi dari kayu ini dipergunakan untuk ruang kerja Subbagian Harbang (Pemeliharaan dan Pembangunan) dan Proyek Peningkatan Prasarana Fisik (P3F) Biro Umum. Sebelum gedung ini dibongkar, ruang kerja Subbagian Harbang (Pemeliharaan dan Pembangunan) dan Proyek Peningkatan Prasarana Fisik (P3F) Biro Umum dipindahkan ke Gedung I lantai 1. 15. Gedung Poliklinik (ex. Gedung Poliklinik). Gedung semi permanen dua lantai konstruksi baja dengan lantai kayu dan dinding yang terbuat dari bata diplester ini dipergunakan untuk kantor Subbag Kesehatan Biro Umum dan pelayanan poliklinik PU. Dalam gedung ini tersedia pelayanan Poli Umum, Poli Gigi, Laboratorium kesehatan, dan rotgent. Sebelum bangunan gedung ini dihapuskan, ruang Poliklinik dipindahkan ke lantai 1 Gedung Heritage termasuk juga mengelola Taman Penitipan Anak/TPA yang dipindahkan dari basement Gedung Ditjen SDA dan Penataan Ruang ke lantai 1 Gedung Heritage. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan ini, untuk itu masukan dan kritik yang konstruktif dari pihak-pihak terkait masih sangat dibutuhkan untuk melengkapi tulisan ini. 21
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk menggugah semangat insan PU mencintai Kanpus PU ini dengan berpartisipasi dan berperilaku yang positif dalam Kanpus PU, dan terakhir penulis sampaikan ucapan terima kasih telah sudi membaca tulisan sederhana ini. Kritik dan saran mohon dapat dikirimkan ke email
[email protected]. Terima kasih.
22