Data Utama Highlights
2003
2004
2005
2006
DATA KEUANGAN VOLUME USAHA LABA SEBELUM PAJAK DANA PIHAK KETIGA Giro Tabungan Deposito
1,833,705 2,503,817 3,481,529 7,659,256 62,337 71,949 78,937 136,893 1,436,380 1,929,126 2,623,953 6,123,727 878,296 1,249,725 1,770,335 4,753,167 434,964 538,946 691,757 1,172,528 123,120 140,455 161,861 198,032
2007 FINANCIAL DATA ASSET 8,767,794 PROFIT BEFORE TAX 214,127 THIRD PARTY FUND 7,256,789 Current Account 5,104,193 Saving Deposit 1,888,205 Time Deposit 264,391
PENGGUNAAN DANA Kredit Penempatan Pembelian Surat Berharga
719,881 96,953 643,427
811,578 865,837 1,170,757 1,564,031 343,024 295,610 1,149,634 766,717 879,428 1,714,000 3,842,906 4,784,593
FUND UTILIZATION Loan Placements Securities
MODAL SENDIRI Modal Disetor Laba Ditahan
153,280 77,111
187,915 92,360
384,890 227,540
EQUITY Paid up Capital Retained Earnings
223,960 94,994
295,990 146,519
RASIO - RASIO KEUANGAN I. PERMODALAN 1. CAR 2. Aktiva Tetap Terhadap Modal II. AKTIVA PRODUKTIF 1. Aktiva Produktif Bermasalah 2. PPAP terhadap Aktiva Produktif 3. Pemenuhan PPA Produktif III.
4. NPL RENTABILITAS 1. Laba Terhadap Asset (ROA) 2. Laba Terhadap Modal (ROE) 3. Pendapatan Bunga Bersih terhadap Aktiva Produktif 4. B O P O IV. LIKUIDITAS 1. L D R V. KEPATUHAN 1. GWM Rupiah
24.01 42.94
22.73 37.72
30.62 40.49
34.80 31.46
0.93 1.42
1.01 1.18
0.56 1.05
0.39 0.69
35.52 29.11 0.39 0.74
100.00
100.00
119.70
100.17
102.39
1.93
2.56
2.17
2.08
4.01 20.35 13.66
4.07 20.22 16.18
3.36 18.17 14.63
2.86 26.00 10.44
1.83 3.12 28.07 8.59
76.15
74.68
78.94
77.50
70.43
51.53
42.90
33.31
19.13
6.33
9.52
11.26
14.08
JARINGAN KANTOR Kantor Kantor Kantor Kantor
Pusat Cabang Cabang Pembantu Kas
ANJUNGAN TUNAI MANDIRI ( ATM ) JUMLAH PEGAWAI
21.56 13.93
1 10 10 47
1 11 13 44
1 12 13 41
1 12 16 40
1 12 20 38
5
15
21
21
618
606
628
713
23 758
FINANCIAL RATIOS CAPITAL .I CAR. 1 Fixed Asset to Equity .2 EARNING ASSETS .II Non Performing Assets .1 Loss Provision to .2 Earning Asset Fullfilment of Allowance for .3 Losses on Earning Asset Non Performing Loans .4 REMUNERATIVENESS .III Retun On Assets .1 Return On Equity .2 Net Interest Margin to .3 Earning Assets Operating Expenses to . 4 Operating Incomes LIQUIDITY .IV Loan to Deposit Ration .1 COMPLIANCE .V Cash Reserve .1 NETWORK Head Office Branch Office Sub Branch Office Cash Office AUTOMATIC TELLER MACHINE ( ATM ) TOTAL EMPLOYEES
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
1
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
1. Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA. Komisaris Utama/President Commissioner 2. Dr. Dortheus Asmuruf, MM. Komisaris/Commissioner
3
2
1
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
2
3. Drs. George Menasye Satya, M.Sc. Komisaris/Commissioner
Dewan Direksi
Board of Directors
1. Johan Kafiar,SE,MM. Direktur Utama/President Director 2. Dr. Ronald E. Engko, M.Si. Direktur Operasi Bisnis/Business Operation Director
2
3
3. Drs. H. Nadjib Bachmid, MM. Direktur Kepatuhan/Compliance Director
1
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
3
Pengantar Dewan Komisaris Speech by The President Commissioner
4
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
Bank Papua menutup tahun 2007 dengan laba dan pertumbuhan yang memuaskan dan siap untuk menghadapi tantangan-tantangan di tahun-tahun mendatang. Bank Papua ended 2007 with satisfying profit and growth and was ready to face the challenges in the following years.
Salam Sejahtera bagi seluruh pemegang saham yang kami hormati,
Best Wishes for all stakeholders who we respect,
Memberikan yang terbaik bagi Pemegang Saham.
Giving the best for stakeholders.
Dengan rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan dapat saya laporkan bahwa, walaupun di tahun 2007 kondisi makro ekonomi sempat mengalami penurunan, hal tersebut ditunjukan dengan tingkat inflasi yang sempat mencapai 6.71% di bulan November 2007 dan nilai tukar Rupiah melemah 1.8 % dari Rp. 9.100/USD menjadi 9.271/USD hal tersebut masih dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu dampak lanjutan krisis Subprime Mortgage dan meningkatnya harga minyak dunia. Namun Bank Papua tetap berhasil memberikan nilai yang berarti bagi Pemegang Sahamnya
With deep gratitude to God, I report to you that, though in 2007 the macro economy condition experienced a decreasing, that was showed by the inflation level which reached 6,71% in November 2007 and Rupiah exchange point weakened 1,8% from Rp 9.100/USD to Rp 9.271/ USD. It was still influenced by external factor which was the continued impact of Subprime Mortgage and the increasing of world’s oil price. But Bank papua still be successful in giving valuable points to its stakeholders by closing 2007 with profit increasing 77,23 billion rupiahs or 56,42% from
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
5
dengan menutup tahun 2007 dengan peningkatan laba sebesar 77, 23 milyar atau 56.42% dari Rp. 136,89 milyar pada 31 Desember 2006 menjadi Rp. 214,13 milyar.
136,89 billion Rupiahs on December 31, 2006 to Rp 214, 13 billions.
Kondisi ekonomi yang merupakan tantangan.
Economical Condition Which Is A Challenge
Masih dipengaruhi dampak lanjutan kenaikan harga minyak dunia dan krisis subprime mortgage, secara umum ekspansi perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan terus berlanjut ke depan atau sama dengan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di tahun 2007 mencapai rata-rata 6.33%. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh peningkatan komoditi ekspor dari sektor pertanian, sub sektor perkebunan yang dalam hal ini terjadi pada komoditi CPO serta di sektor konsumsi rumah tangga. Kuatnya pertumbuhan ekspor diharapkan dapat mendukung lebih baiknya kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Dari sektor perbankan, kebijakan Bank Indonesia dalam penurunan suku bunga sangat mempengaruhi fungsi intermediasi perbankan dalam penyaluran kredit terus menunjukan peningkatan di tahun 2007 dengan pertumbuhan 23.1% atau 980 triliun, sedangkan dari sisi Dana Pihak Ketiga perbankan terus mengalami kenaikan hingga mencapai 15% atau Rp. 1.419 triliun. Namun Isu - isu seputar kelangkaan minyak tanah di sejumlah daerah, perbaikan infrastruktur pasca bencana alam di sejumlah daerah serta kemiskinan, pengangguran, PILKADA tetap menjadi isu -isu yang perlu menjadi perhatian.
Still be influenced by world’s oil incereasing price and subprime mortgage impact, generally the expansion of Indonesia’s economy was expected to move forward or to remain the same with the three months before. Annual economical growth generally in 2007 reached 6,33%. The growth was mainly supported by export commodity increasing from agriculture sector, subsector plantation which in this case happened at CPO commodity also in household consumption sector. The strength of export growth was expected to be able supporting the better work of Indonesia Balance of Payments.
Bank Papua tetap memiliki respon positif.
Bank Papua Still Has The Positive Response
Untuk tahun 2008 jika dampak kenaikan harga minyak dunia serta krisis subprime mortgage masih berlanjut maka hal tersebut perlu dicermati akan berdampak pada memicunya
For the year 2008, if the world’s oil price increasing effect and Subprime Mortgage crisis still continue, it needed close attention that would impact to increase inflation. That external effect
6
From Banking sector, Central Bank of Indonesia’s policy in decreasing the rate interest really influenced the intermediation of banking in distribution loan which still showed the increasing in 2007 with the growth 23,1% or 980 quintillion, while from third party’s fund side, the banking kept increasing until 15% or Rp. 1.419 quintillion. But the issues around scarcity of kerosene in a couple of region, post dissaster infrastructural improvement and poverty, unemployment, PILKADA, still be the issues needed to be a notification.
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
inflasi. Dampak eksternal tersebut mempengaruhi Asosiasi Pengusaha yang menyatakan akan menaikan harga-harga barang pada tahun 2008 pada kisaran 10% - 20 %. Rencana ini tentunya akan sangat memicu inflasi. Bahkan bukan tidak mungkin akan terjadi pelambatan pertumbuhan disertai tingginya inflasi dikarenakan penurunan konsumsi rumah tangga sebagai akibat dari melemahnya daya beli masyarakat yang disebabkan oleh naiknya harga barang-barang. Kondisi pelambatan pertumbuhan disertai tingginya inflasi dalam perekonomian biasanya dikenal sebagai fenomena stagflasi. Walaupun demikian, di tahun 2007 Bank Papua berhasil mempertahankan pertumbuhan dan meningkatkan profitabilitasnya. Hal ini dicapai dengan mengandalkan tiga kekuatan utama, pertama ; tetap memperhatikan nilainilai dasar budaya kerja Bank Papua yaitu Melayani, Effisiensi, Responsif, Kewirausahaan, Asas manfaat, Risiko yang dipertimbangkan dan Kerjasama. Kedua; dukungan yang baik dari seluruh Pemegang Saham dalam memenuhi komitmen pada setoran modal Bank Papua. Ketiga; Penyaluran kredit yang dilakukan dengan mengoptimalkan ekspansi kredit baik di sektor Korporasi, ritail dan UKMK dengan mengedepankan prinsip prudential. Persaingan yang semakin ketat dan dalam upaya terus mengembangkan usaha membuat pengembangan basis sumber daya manusia merupakan suatu hal yang vital bagi Bank Papua. Dapat dilaporkan bahwa manajemen Bank Papua telah mempersiapkan SDM melalui program pelatihan keterampilan di bidang-bidang teknis/operasional, manajemen melalui sertifikasi Risk Manajemen serta mengoptimalkan Pendidikan Calon Staf Muda (PCSM). Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 9 Oktober 2007 telah terjadi perubahan pada struktur Direksi Bank Papua dengan penunjukan Johan Kafiar,SE,MM
inflenced Businessmen Association which states to increase prices in 2008 in the range 10% - 20%.This plan will really pushes the inflation. Even it’s not impossible that there will be a slowing growth within by the high inflation because of household consumption decreasing as the effect of society’s consumption caused by price increasing. Slowing growth condition within by high inflation in economy is usually known as stagflation.
Though so, in 2007 Bank Papua successfully maintained its growth and probability. It’s reached by depending on three major power : still giving attention to basic values of Bank Papua’s organization behaviour which are Serving, Efficiency, Responsive, Entrepreneurship, Benefit Principle, Estimated Risk, and Cooperation. Second: good support from all of stakeholdersin fulfilling the commitment to capital deposit of Bank Papua. Third: loan distribution done with optimizing loan expansion in corporation sector, retailing, and UKMK by forwarding prudential principle.
Tighter competition and in trial of keep developing the work making development human resources basis is a vital thing to Bank Papua. It can be reported that Bank Papua’s mangement has prepared human resources through vocational training program in technical/operational programmes, management through Risk Management and optimizing young staff applicant’s education. In Extraordinary Stakeholders’ Stock General Meeting on October 9, 2007 there was a change in Bank Papua’s structure board of directors with the
sebagai Direktur Pengembangan Korporat dan Drs. Nadjib Bachmid,MM sebagai Direktur Kepatuhan. Pengalaman operasional yang baik dari kedua Direktur tersebut semakin memperkuat jajaran Direksi Bank Papua, dan operasional Bank kedepan.
appointment of Johan Kafiar, S.E., MM as the new corporate development director and Drs.Nadjib Bachmid,MM. as the compliance director. The good experiences from both directors strengthen Bank Papua’s directors board.
Apresiasi yang Diberikan
Appreciation has Given
Bank Papua menutup tahun 2007 dengan laba dan pertumbuhan yang memuaskan dan siap untuk menghadapi tantangan-tantangan di tahun-tahun mendatang. Optimisme pemerintah khususnya Bank Indonesia dalam menetapkan kebijakan untuk mempertahankan inflasi di tahun 2008 pada posisi 5 ±1% dengan penurunan BI rate sebesar 25 bps dari 8.25% menjadi 8 %, sehingga memberikan ruang gerak yang besar bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit ke level yang lebih rendah sehingga pembiayaan sektor riil semakin meningkat. Kebijakan tersebut memberikan harapan akan perbaikan di masa datang. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan apresiasi yang setinggitingginya atas segala upaya Direksi, manajemen dan seluruh pegawai Bank Papua dalam meraih kinerja yang baik meskipun dalam kondisi yang sangat berat. Tidak kalah pentingnya adalah penghargaan kami pada para nasabah dan Pemegang Saham Bank Papua atas dukungan yang berkesinambungan, dan mari kita memasuki tahun mendatang dengan penuh optimisme.
Bank Papua ended 2007 with satisfying profit and growth and was ready to face the challenges in the following years. Government’s optimism especially Central Bank of Indonesian in stating policy to maintain the inflasion in 2008 at position 5 ± 1% with the decreasing of BI rate 25 bps from 8,25% to 8%, so that gives a big space for moving for banking to decrease loan interest rate to a lower level so the real sector funding increases. That policy gives prospect about future improvement.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Papua.
For and On The Name of Commissioners Board PT Bank Pembangunan Daerah Papua.
In this occasion, we deliver the highest appreciation for every effort of the directors, management, and all of the Bank Papua’s employees in reaching good work although in a very hard condition. Not less important is our regard to the customers and stakeholders of Bank Papua for the continuous supports, and let’s get into the next year with full of optimism.
Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA Komisaris Utama/ President Commissioner
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
7
Pengantar Direktur Utama Speech by The President Director
8
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
Komitmen kami untuk selalu .... melakukan yang terbaik sehingga memiliki nilai tambah bagi Pemegang Saham & Masyarakat Papua
Setiap tindakan secara terencana dilandasi dengan kejujuran untuk memperoleh manfaat yang optimal bagi perusahaan
Our commitment ..... always do the best so that has added value for Stakeholders and Papua Society
Every action has planned, based on honesty to get optimum benefit for company
Rasio Keuangan Bank Papua 140.00%
10.000 9.000
118.89% 8.644 8.768
120.00%
8.000 7.000
105.59% 101.43%
96.02%
6.873
94.85%
6.000
5.782
100.00%
7.275 101.16%
80.00%
5.552
5.000
60.00%
4.000
40.00%
3.000 2.000
1.649
1.564
1.000 -
606
ASSET
RENCANA
KREDIT
PENEMPATAN DANA PIHAK PADA BANK LAIN KETIGA
REALISASI
20.00%
613
MODAL
180 214
LABA
0.00%
PROSENTASE
7.23%
100%
1.03%
1.81%
3.81%
1.64%
90% 80% 70% 60% 70.43
50% 28,07
40%
20.84
30%
3.12
8.59
74.24
6.78
5.03
2.09
3.39
20% 10% 0
ROE
RENCANA
ROA
NIM
BOPO
FEE BASED INCOME
REALISASI
Salam Sejahtera,
Best Wishes,
Kondisi makro ekonomi Indonesia selama tahun 2007 relatif sangat baik dan tanpa gejolak yang berarti. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun mencapai 6,33%, angka inflasi tahunan 6.71%, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Rp. 9.271/USD, dan penurunan BI rate sebesar 25 bps dari 8,25% menjadi 8%. Kondisi tersebut memberikan peluang yang lebih besar pada perbankan untuk lebih berperan aktif dalam menjalankan fungsi intermediasi dalam mendorong pertumbuhan sektor riil yang secara langsung akan berpengaruh pada kondisi makro nasional. Namun dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Bank Papua masih berhasil mempertahankan kinerja keuangan dengan portofolio yang sehat.
Macro economical condition in Indonesia along 2007 relatively very good and without any significant fluctuation. This thing was reflected from Indonesia’s economical growth generally reached 6,33%, annual inflationr rate 6,71%, Rupiah exchange rate for dollar Rp 9.271/USD, and BI rate decreasing 25 bps from 8,25% to 8%. The condition gave bigger chance for banking to have a more active role in playing the intermediation function in supporting real sector growth which straightly will influence macro national condition. But with the gratitude to God The Mighty One, Bank Papua still successfully maintains financial work with a sounded portfolio.
Kinerja Bank Papua
Bank Papua’s Performance
Saya dapat melaporkan bahwa Bank Papua tetap mampu menunjukan prestasi yang baik sebagaimana terlihat dari rencana kerja yang telah ditetapkan pada Rencana Bisnis Bank dengan hasil yang dicapai sebagai berikut : 1. Pencapaian Volume Usaha/Aset sebesar Rp. 8.768 milyar atau 101,43% dari rencana sebesar Rp. 8.644 milyar.
I could report that Bank Papua still can show a good achievement as seen from working plan stated at Business Plan of Bank with ther result as follows:
2. Pencapaian Kredit sebesar Rp.1.564 milyar atau 94,85% dari rencana sebesar Rp. 1.649 milyar. Penurunan dipengaruhi oleh pelunasan kredit konstruksi pada akhir tahun 2007.
1. Assets/Activity Volume Achievement equal to Rp 8.768 billion or 101,43% from the target amounted Rp. 8.644 billion. 2. Loan Achievement equal to Rp. 1.564 billion or 94,85% from the target amounted Rp. 1.649 billion. The decreasing was influenced by construction loan fulfilling in the end of 2007. Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
9
3. Penggunaan dana melalui penempatan pada Bank lain dalam bentuk giro,deposito,SBI dan FasBI sebesar Rp. 5.552 milyar atau 96,02% dari rencana sebesar Rp. 5.782 milyar. Penurunan tersebut dipengaruhi kebijakan penurunan suku bunga SBI oleh Bank Indonesia. 4. Penghimpunan dana Pihak Ketiga dalam bentuk giro, tabungan dan deposito sebesar Rp. 7.257 milyar atau 105,59% dari rencana sebesar Rp. 6.873 milyar. 5. Ekuitas (Modal) yang terdiri dari modal disetor, cadangan umum dan tujuan serta laba bersih sebesar Rp. 613 milyar atau 101,16% dari rencana sebesar Rp. 606 milyar. 6. Pencapaian Laba sebesar Rp. 214 milyar atau 118,89% dari rencana sebesar Rp. 180 milyar.
3. Fund utilizing through placement in other bank in current account, time deposit, SBI, and FasBI equal to Rp.5.552 billion or 96,02% from the target Rp.5.782 billion. The decreasing was influenced by the decline of SBI interest rate by Central Bank of Indonesia.
Sedangkan dilihat dari rasio keuangan Bank Papua khususnya profitabilitas dan efisiensi : 1. Return On Equity (ROE) sebesar 28,07% atau 7,23% diatas target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank sebesar 20,84%. 2. Return On Asset (ROA) sebesar 3,12% atau 1,03% diatas target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank sebesar 2,09%. 3. Net Interest Margin (NIM) sebesar 8,59% atau 1,81% diatas target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank sebesar 6,78%. 4. BOPO sebesar 70,43% atau (3,81%) dibawah target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank sebesar 74,24%. 5. Fee Based Income sebesar 5,03% atau 1,64% diatas target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank sebesar 3,39%.
Meanwhile, it seems from financial ratio of Bank Papua, especially in profitability and efficiency : 1. Return On Equity (ROE) equal to 28,07% or 7,23% above the target stated in Bank’s business plan 20,84%. 2. Return on Asset (ROA) equal to 3,12% or 1,03% above the target stated in Bank’s business plan amounted 2,09%. 3. Net Interest Margin (NIM) equal to 8,59% or 1,81% above the target stated in Bank’s Business Plan amounted 6,78% 4. BOPO equal to 70,43% or 3,81% under the target stated in Bank’s Business Plan amounted 74,24%.
Strategi yang akan dilaksanakan Bank Papua.
Strategy will implemented by Bank Papua
Kebijakan manajemen Bank Papua mengarah pada pencapaian visi dengan
Bank Papua’s management policy is directed to vision achievement with
10
4. Third party’s fund collecting in current account, saving, and time deposit equal to Rp.7.257 billion or 105,59% from the target amounted Rp. 6.873 billion. 5. Equity (capital) consisted of authorized capital, general reserve and purposes, and net profit equal to Rp. 613 billion or 101,16% from the target Rp. 606 billion. 6. Profit achievement equal toRp. 214 billion or 118,89% from the target Rp. 180 billion.
5. Fee Based Income equal to 5,03% or 1,64% above the target stated in Bank’s Business Plan amounted 3,39%.
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
menetapkan empat perspektif utama yaitu perspektif finansial, pelanggan (customer), bisnis proses dan sumber daya manusia dengan langkah-langkah strategi jangka pendek adalah : 1. Berupaya untuk tetap mempertahankan predikat Bank yang sehat dan berupaya untuk menjadi bank yang berkinerja baik dengan meningkatkan penerapan Risk Manajemen, Good Corporate Governance secara menyeluruh pada seluruh unit kerja dan mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku, baik ketentuan eksternal maupun internal perusahaan. 2. Mempertahankan Opini dengan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari Akuntan Publik. 3. Mengkaji dan menyempurnakan struktur organisasi yang telah ada, dengan mengimplementasikan sistem SDM yang dapat diandalkan, meliputi sistem grading, sistem manajemen karier, sistem imbal jasa, sistem penilaian kinerja, perencanaan SDM, program pelatihan dan pengembangan SDM dan sistem informasi SDM. 4. Melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) Perbankan berikut revisinya seoptimal mungkin. 5. Meningkatkan skill dan pengetahuan SDM melalui pendidikan dan pelatihan, sehingga menjadi SDM yang dapat diandalkan baik secara kualitatif maupun kuantitatif serta meningkatkan kesejahteraan pegawai dan pengurus bank. 6. Meningkatkan pelaksanaan pengawasan melekat pada seluruh unit kerja, guna menghindari terjadinya inefisiensi dan mencegah terjadinya kerugian sedini mungkin. 7. Meningkatkan pelayanan yang lebih baik dan unggul kepada semua pengguna jasa di seluruh Papua, sehingga dapat menjadi Bank yang kuat, unggul kebanggan masyarakat Papua.