DAILY VIEW SELASA, 1 MARET 2016 IHSG Statistik IHSG Nilai (Rp Miliar) Volume (jt saham) Net asing (Rp miliar)
Close 4.771,0 5.524,2 3.340,2 262,9
Prev 4.733,1 8.283,2 5.754,8 152,8
% chg 0,8 -33,3 -42,0 72,1
Sumber: LOTS
GRAFIK IHSG
BURSA HARI INI MARKET MOVEMENT IHSG berhasil mengawali pekan dengan bergerak di zona hijau naik 0,8% ke level 4.770,9. Investor asing melakukan net buy sebesar Rp262,9 Miliar. Sektor infrastruktur mengalami pelemahan dan keseluruhan sektor kompak menguat terkecuali. Rupiah ditutup sedikit menguat kel evel Rp 13.375, dibandingkan pembukaannya di Rp 13.386. Secara regional, pada perdagangan kemarin Bursa Asia berhasil ditutup positif. Pada perdagangan hari ini, kami memprediksi jalannya bursa akan cenderung menguat menyambut naiknya harga minyak mentah dunia sebesar 3%.
GLOBAL UPDATE Sumber: LOTS
BURSA DUNIA Indeks Dow Jones S&P 500 Nasdaq DJ Euro Stoxx FTSE 100 Nikkei 225 Hang Seng Shanghai KOSPI STI KLSE SET Sensex
Close 16.516,5 1.932,2 4.558,0 2.945,8 6.097,1 16.026,8 19.111,9 2.688,0 1.916,7 2.666,5 1.654,8 1.332,4 23.002,0
Prev 16.640,0 1.948,1 4.590,5 2.929,2 6.096,0 16.188,4 19.364,2 2.767,2 1.926,0 2.649,4 1.663,4 1.343,1 23.154,3
% chg -0,7 -0,8 -0,7 0,6 0,0 -1,0 -1,3 -2,9 -0,5 0,6 -0,5 -0,8 -0,7
Close 33,8 2.479,0 8.491,0 15.976,0 1.238,7 38,2 61,8 163,8 1,3
Prev 32,8 2.479,0 8.465,0 16.079,0 1.222,7 38,3 61,8 163,8 1,3
% chg 3,0 0,0 0,3 -0,6 1,3 -0,3 0,0 0,0 0,8
Close* 49,1 0,0 0,0
Eq. Rp 3.280,2 407,2 218,1
% chg -0,7 -4,0 -0,6
Close 13.375,0
Prev 13.382,0
% chg 0,1
MoM 0,51%
YoY 4,14% 7,00%
Sumber: Bloomberg
HARGA KOMODITAS Komoditas (USD) Minyak Mentah Kelapa Sawit Nikel Timah Emas Batubara2 Batubara1 Tepung terigu Karet Sumber: Bloomberg
*) Dalam Ringgit Malaysia 1) Hargamingguan, Newcastle index 2) CIF ARA 1yr-forward price
Bursa AS kembali mengalami pelemahan di perdagangan awal pekan ini dan tidak bereaksi atas kenaikan harga minyak mentah dunia sebanyak 3%. Saham energi dan farmasi memimpin pelemahan Bursa. Indeks Dow Jones turun 0,74% ke 16.516,5. Indeks S&P 500 turun 0,81% ke 1.932,22 dan indeks Nasdaq turun 0,71% ke 4.557,95. Sementara itu, bursa Eropa ditutu menguat dimana bursa acuan Stoxx tutup pada level 2.929,2 naik 1,8% dan FTSE 100 tutup pada 6.096,0 naik 1,4%.
NEWS HIGHLIGHTS LPKR alokasikan capex Rp 5 triliun KIJA targetkan marketing sales Rp 1,4 triliun BJBR targetkan laba bersih 2016 tumbuh 12% YoY GIAA peroleh pinjaman US$ 50 juta BKSL Bentuk Anak Usaha Baru BALI Kantongi Pinjaman Bank Rp88 M 2015, Laba Bersih JPFA Naik 37% YoY DEWA Kantongi Kontrak Batubara Rp24 T WIKA raih proyek jaringan gas Prabumulih WTON siapkan capex Rp 425 miliar TELE Emisi Obligasi Rp1 triliun LTLS Incar Rp7 triliun Kredit perbankan tumbuh 9,3% YoY di Januari 2016 Kebun Teh Rakyat Butuh Sertifikasi BPOM Pastikan Waktu Penerapan CPOB Tidak Mundur Diskon Tarif PLN Disepakati Tekanan inflasi rendah, Februari diprediksi akan deflasi Sistem Pajak Konsumsi Diubah
SAHAM DUAL LISTING Emiten TLKM TINS ANTM *) Penutupan terakhir (USD/saham) Sumber: Bloomberg
INDIKATOR EKONOMI Kurs IDR/USD BI Rate dan Inflasi Inflasi, Jan 2016 BI rate, Feb 2016 Sumber: BPS, BI dan Bloomberg
REKSADANA 29-Feb-16 Lautandhana Equity Lautandhana Saham Syariah
NAB 1.610,0 963,0
30 hari (%) 4,0 3,3 Please see important disclosures at the end of this report
DAILY VIEW
SELASA, 1 MARET 2016
News Highlights CORPORATE LPKR alokasikan capex Rp 5 triliun LPKR pada tahun ini mengalokasikan dana capex senilai Rp 5 triliun yang akan digunakan untuk membiayai proyek propreti yang tengah berjalan, antara lain: Orange Country, Millenium Village dan Monaco Bay. Sumber dana capex berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan. KIJA targetkan marketing sales Rp 1,4 triliun KIJA menargetkan marketing sales senilai Rp 1,4 triliun pada tahun ini yang masih akan disumbang dari proyek kawasan industry Jababeka Cikarang. Sementara itu, proyek kawasan industry di Kendal, Jawa Tengah ditaregtkan dapat menyumbang marketing sales senilai Rp 250 miliar. BJBR targetkan laba bersih 2016 tumbuh 12% YoY BJBR menargetkan pertumbuhan laba bersih pada tahun ini sebesar 12% YoY mencapai senilai Rp 1,5 triliun dari realisasi laba bersih 2015 Rp 1,38 triliun. Penyaluran kredit perseroan ditargetkan tumbuh sekitar 13%-15% YoY mencapai senilai Rp 62,8 triliun – Rp 63,9 triliun. GIAA peroleh pinjaman US$ 50 juta GIAA memperoleh pinjaman perbankan dari PNBN senilai US$ 50 juta bertenor 1 tahun dengan bunga LIBOR+3% yang akan digunakan untuk membiayai modal kerja perseroan. Di tahun ini, GIAA menanggarkan dana capex senilai US$ 160 juta untuk membiayai operasional, pemeliharaan IT dan pelatihan SDM. BKSL Bentuk Anak Usaha Baru BKSL mengandeng Group 70 International Inc mendirikan usaha patungan yang bergerak di bidang jasa seperti jasa arsitektur, interior design, jasa teknik sipil, konsultasi teknis dan perencanaan induk. Perusahaan patungan tersebut memiliki modal dasar sebesar Rp30 miliar dan modal ditempatkan Rp11,3 miliar. BALI Kantongi Pinjaman Bank Rp88 M BALI meraih pinjaman senilai Rp88 miliar dari PT Bank JTrust Indonesia Tbk pada 26 Februari 2016. Fasilitas kredit itu berupa kredit angsuran berjangka (KAB). Jangka waktu pinjaman 60 bulan sejak pencairan kredit. 2015, Laba Bersih JPFA Naik 37% YoY JPFA mencatat kenaikan laba bersih sebesar 37,98% YoY menjadi Rp468,23 miliar pada 2015. Pwnjualan di periode yang sama naik dari Rp 24,5 triliun menjadi Rp 25 triliun. DEWA Kantongi Kontrak Batubara Rp24 T DEWA mengantongi kontrak batu bara dari PT Cakrawala Langit Sejahtera senilai US$1,8 miliar setara dengan Rp24,07 triliun (kurs Rp13.375 per dolar AS). WIKA raih proyek jaringan gas Prabumulih WIKA memperoleh tambahan kontrak baru di tahun 2016 dari proyek jaringan gas Prabumulih, Sumatera Selatan. Dalam proyek tersebut perseroan berkerjasama dengan Rekayasa Industri (Rekind) dan NK. Perseroan memiliki porsi sebesar 60% dari total nilai proyek atau sekitar Rp296 miliar. WTON siapkan capex Rp 425 miliar WTOn menyiapkan capex sebesar Rp 425 miliar yang berasal dari kasi internal dan sisa IPO yang akan digunakan untuk maintenance pabrik, pengadaan cetakan precast dan investasi anak usaha serta menambah kapasitas produksi sebanyak 200.000 ton. Sehingga total kapasitas produksi akan mencapai 2,7 juta ton per tahun.
Hal.| 2
DAILY VIEW
SELASA, 1 MARET 2016
TELE Emisi Obligasi Rp1 triliun TELE tengah menjajaki penerbitan surat utang senilai Rp1 triliun yang rencananya diterbitkan 2Q16 bertenor 3 tahun dengan target kupon di kisaran 10,5%, sebagai bagian dari PUB Rp 2 triliun. Saat ini perseroan tengah berdiskusi dengan kreditur perbankan untuk melonggarkan covenant pinjaman sindikasi, diharapkan proses revisi covenant ini rampung pada Maret hingga perseroan dapat mengurus penerbitan surat utang pada April 2016. Hasil penerbitan obligasi digunakan untuk modal kerja. LTLS Incar Rp7 triliun LTLS mengincar pendapatan bersih hingga Rp7 triliun pada tahun ini, dengan pertumbuhan di kisaran 15-18% YoY dari target pendapatan tahun lalu Rp6 triliun. Tahun ini perseoran menyasar kebutuhan produk kimia bagi industry yang prospektif, salah satunya bahan dasar kaca (jangka pendek) dan untuk jangka panjang, perseroan membidik sector makanan dan minuman, personal care, pengolahan air bersih dan agribisnis.
SECTORAL Kredit perbankan tumbuh 9,3% YoY di Januari 2016 Bank Indonesia (BI) mencatat peenyaluran kredit perbankan pada bulan Januari 2016 tumbuh sebesar 9,3% YoY mencapai senilai Rp 4.009 triliun dengan pertumbuhan DPK sebesar 6,9% YoY mencapai senilai Rp 4.288 triliun. BI juga mencatat rata-rata suku bunga deposito terjadi penurunan dengan jangka waktu 1, 3, 6, 9 dan 12 bulan menjadi 7,51%; 7,9%; 8,5%; 8,43% dan 9,06% dari sebelumnya 7,6%; 7,99%; 8,54%; 8,47% dan 9,06%. BI menyatakan adanya penurunan BI rate yang diikuti oleh penurunan GWM akan mendorong pertumbuhan kredit tahun ini jauh lebih tinggi yang diperkirakan tumbuh 14% YoY dari proyeksi sebelumnya sekitar 12,5%. Kebun Teh Rakyat Butuh Sertifikasi Pemerintah didorong segera melakukan sertifikasi terhadap perkebunan teh rakyat menyusul telah berjalannya MEA, sebagai salah satu instrument menjaga kepercayaan pasar luar negeri terhadap produk nasional. Untuk menggenjot sertifikasi perkebunan teh rakyat maka pemerintah perlu memperbesar anggaran, dimana evaluasi 1 ha perkebunan minimal membutuhkan biaya Rp10-15 juta untuk sertifikasi. BPOM Pastikan Waktu Penerapan CPOB Tidak Mundur BPOM memastikan penerapan standar pengetatan mutu bahan baku obat tidak akan diundur dan segera diberlakukan tahun ini. Pengetatan penggunaan bahan baku obat yang berstandar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) tetap harus diberlakukan sepenuhnya untuk mencegah produsen obat dari aksi menekan harga obat dari sisi bahan baku dan perang harga. Diskon Tarif PLN Disepakati Kemenperin, pelaku industry tekstil, dan PLN menyepakati diskon tariff listrik 30% untuk pemakaian di malam hari. Kendati tdemikian, pelaku industry hilir tekstil yakni garmen, mengaku tidak dapat memanfaatkan fasilitas ini, mengingat aktivitas produksi dilakukan pada waktu produktif, dimana aktivitas malam hari (terutama diskon pada jam 23.00-08.00) berpotensi menurunkan kualitas produksi.
ECONOMIC Tekanan inflasi rendah, Februari diprediksi akan deflasi BPS memperkirakan tekanan inflasi pada bulan Ferbuari ini rendah dan kemungkinan akan deflasi. Secara resmi hasil statistik akan diumumkan hari ini. Rendahnya inflasi pada bulan ini karena penurunan sejumlah komoditas bahan pangan seperti cabai, bawang merah dan minyak goreng. Sistem Pajak Konsumsi Diubah Pemerintah tengah menggodok perubahan system pajak konsumsi di Indonesia dari value added tax (VAT) menjadi goods and services tax (GST). Kebijakan ini akan masuk dalam revisi UU PPN. Perubahan system pajak konsumsi ini akan memungkinkan seluruh barang dan jasa yang dikonsumsi dikenai pajak, dimana selama ini dengan skema PPN VAT, pengenaan pajak hanya didasarkan pada nilai tambah. Skema GST sudah diterapkan oleh beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan hampir seluruh negara Eropa. Penerapan system ini akan Hal.| 3
DAILY VIEW
SELASA, 1 MARET 2016
meningkatkan efektivitas pemungutan penerimaan pajak atas konsumsi terhadap PDB, sekitar 1% menjadi lebih dari 4% dari 3,75% per 2015.
Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Detik Finance, IQ+
Hal.| 4
PT Lautandhana Securindo Wisma KEIAI Lantai 15 Jl. Jendral Sudirman Kav. 3 Jakarta 10220 Tel : (021) 5785 1818 Fax : (021) 5785 1637
RESEARCH TEAM Theodorus ArielKristian Febby Stephanie Rendy Candra Wijaya Naibaho
Analyst Analyst Analyst Support
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
(62-21) 5785 1818 ext.2050 (62-21) 5785 1818 ext.2068 (62-21) 5785 1818 ext.2069 (62-21) 5785 1818 ext.2052
BRANCH OFFICE Pluit Kawasan CBD Pluit Blok A No.20 Jl. Pluit Selatan Raya No.1 Jakarta 14440 Tel : +6221 6667 5345 Fax : +6221 6667 5234
Kelapa Gading Sentra Bisnis Artha Gading Jl. Boulevard Artha Gading Blok A6B No. 7 Jakarta Utara 14240 Tel : +6221 4585 6402 Fax : +6221 4587 3961
Mangga Dua Mangga Dua Square Blok F No.23 Jl. Gunung Sahari Raya No.1 Jakarta 14420 Tel : +6221 6231 3288 Fax : +6221 6231 1365
Puri Rukan Grand Taman Aries Niaga Jl. Taman Aries – Kembangan Blok G 1 No. 1 I Jakarta Barat 11620 Tel : +6221 2931 9515 Fax : +6221 2931 9516
Bandung Komplek Paskal Hyper Square Blok C No. 15 Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27 Bandung 40181 Tel : +6222 8606 1027 Fax : +6222 8606 0684
Surabaya Jl. Diponegoro 48D-E Surabaya 60264 Tel : +6231 562 2555 Fax : +6231 567 1398
Medan Jalan Cut Mutia No.15B Medan 20152 Tel : +6261 451 8855 Fax : +6261 451 1833
Medan Kampus STMIK-STIE MIKROSKILL Jl. Thamrin No. 140 Medan
DISCLAIMER This report has been prepared by PT. Lautandhana Securindo on behalf of itself and its affiliated companies and is provided for information purposes only. Under no circumstances is it to be used or considered as an offer to sell, or a solicitation of any offer to buy. This report has been produced independently and the forecasts, opinions, and expectations contained herein are entirely those of PT. Lautandhana Securindo. While all reasonable care has been taken to ensure that information contained herein is not untrue or misleading at the time of publication, PT. Lautandhana Securindo makes no representation as to its accuracy or completeness and it should not be relied upon as such. This report is provided solely for the information of clients of PT. Lautandhana Securindo who are expected to make their own investment decisions without reliance on this report. Neither PT Lautandhana Securindo nor any officer or employee of PT Lautandhana Securindo accept any liability whatsoever for any direct or consequential loss arising from any use of this report or its contents. PT Lautandhana Securindo and/or persons connected with it may have acted upon or used the information herein contained, or the research or analysis on which it is based, before publication.