DAILY VIEW KAMIS, 3 MARET 2016 IHSG Statistik IHSG Nilai (Rp Miliar) Volume (jt saham) Net asing (Rp miliar)
Close 4.836,2 6.268,9 4.352,7 481,8
Prev 4.780,0 4.667,2 3.799,8 226,9
% chg 1,2 34,3 14,6 112,3
Sumber: LOTS
GRAFIK IHSG
BURSA HARI INI MARKET MOVEMENT IHSG berhasil tembus ke level 4.836,19 naik 1,18%. Tercatat dana investor asing masuk dan melakukan net buy sebesar Rp481,8 Miliar. Keseluruhan sektor kompak menguat dipimpin oleh penguatan tertinggi di sektor manufaktur dan konsumer. Dolar AS sore kemarin bergerak di Rp 13.285, dibandingkan pembukaannya di Rp 13.286. Bursa regional kembali menghijau di perdagangan kemarin. Pada perdagangan hari ini, kami memprediksi jalannya bursa akan kembali menguat seiring dengan mantapnya posisi harga minyak mentah yang telah stabil dikisaran US$ 34,7 per barrel.
GLOBAL UPDATE Sumber: LOTS
BURSA DUNIA Indeks Dow Jones S&P 500 Nasdaq DJ Euro Stoxx FTSE 100 Nikkei 225 Hang Seng Shanghai KOSPI STI KLSE SET Sensex
Close 16.899,3 1.986,5 4.703,4 3.022,1 6.147,1 16.746,6 20.003,5 2.849,7 1.947,4 2.727,0 1.691,0 1.365,3 24.243,0
Prev 16.865,1 1.978,4 4.689,6 2.996,4 6.152,9 16.085,5 19.407,5 2.733,2 1.916,7 2.682,4 1.670,8 1.347,0 23.779,4
% chg 0,2 0,4 0,3 0,9 -0,1 4,1 3,1 4,3 1,6 1,7 1,2 1,4 1,9
Close 34,7 2.448,0 8.697,5 16.279,5 1.240,0 38,3 61,8 163,8 1,4
Prev 34,4 2.448,0 8.653,5 16.155,0 1.232,1 38,3 61,8 163,8 1,3
% chg 0,8 0,0 0,5 0,8 0,6 0,1 0,0 0,0 0,7
Close* 50,7 0,0 0,0
Eq. Rp 3.385,5 449,7 232,1
% chg -0,1 6,9 -5,9
Close 13.347,0
Prev 13.347,0
% chg 0,0
MoM 0,42%
YoY 4,42% 7,00%
Sumber: Bloomberg
HARGA KOMODITAS Komoditas (USD) Minyak Mentah Kelapa Sawit Nikel Timah Emas Batubara2 Batubara1 Tepung terigu Karet Sumber: Bloomberg
*) Dalam Ringgit Malaysia 1) Hargamingguan, Newcastle index 2) CIF ARA 1yr-forward price
SAHAM DUAL LISTING Emiten TLKM TINS ANTM
Bursa AS kembali naik tipis di perdagangan kemarin didorong oleh kenaikan sektor industri dan konstruksi. Perkiraan ekonomi AS kembali membaik setelah data terkini justru menunjukkan penguatan penciptaan tenaga kerja oleh sektor swasta dan perbaikan data di sektor manufaktur, konstruksi, dan automotif di bulan February 2016. Indeks Dow Jones naik 34,24 poin (0,2%) ke 16.899,32, Indeks S&P 500 naik 8,1 poin (0,41%) ke 1.986,45 dan indeks Nasdaq naik 13,83 poin (0,29%) ke 4.703,42. Sementara itu, bursa Eropa ditutup mixed dimana bursa acuan Stoxx tutup pada level 3.022,1 naik 0,9% dan FTSE 100 tutup stagnan pada 6.147,1 turun 0,1%.
RESULT UPDATE WTON FY15 Result – (BUY – TP Under Review) Pendapatan turun sebesar 19,1% YoY Realisasi kontrak baru naik signifikan menjadi Rp 3,5 T. GPM naik 136 bps, NPM naik 260 bps.
NEWS HIGHLIGHTS MLPT investasi 3 Bidang Tanah Kosong Rp102 M HMSP Cetak Laba Bersih Rp10,4 T SILO tambah 400 kapasitas ruang rawat inap di 2015 IGAR tunda pembangunan pabrik Cikarang PTBA Investasi Rp3,84 triliun RALS Incar Pertumbuhan 8% tahun ini Diskon Pajak untuk DIRE KPPU berikan rekomendasi atas kasus kartel Ayam Tax amnesty, Pemerintah perkirakan terima pendapatan Rp 60 T
*) Penutupan terakhir (USD/saham) Sumber: Bloomberg
INDIKATOR EKONOMI Kurs IDR/USD BI Rate dan Inflasi Inflasi, Feb 2016 BI rate, Feb 2016 Sumber: BPS, BI dan Bloomberg
REKSADANA 02-Mar-16 Lautandhana Equity Lautandhana Saham Syariah
NAB 1.636,7 982,2
30 hari (%) 7,0 6,6 Please see important disclosures at the end of this report
DAILY VIEW
KAMIS, 3 MARET 2016
Result Update WTON – (BUY – TP Under Review) 4Q15 Strong Result Interim Financial Result 2014
2015
YoY
FY15F
cover
3Q15
4Q15
QoQ
Assumption New Contract
2,550
3,500
37.3%
3,000
117%
850
1,300
52.9%
P/L (In Rp billion) Revenue Cost of revenue Gross profit Operating Expense Operating profit EBITDA Net Profit
3,277 2,790 487 77 410 495 330
2,653 2,324 329 90 238 328 174
-19.1% -16.7% -32.5% 17.2% -41.9% -33.7% -47.3%
2,125 1,858 266 83 183 298 132
125% 125% 123% 108% 130% 110% 132%
657 583 74 21 54 73 34
1,104 964 140 30 110 144 86
67.9% 65.3% 88.1% 43.8% 105.2% 97.4% 151.7%
Profitability Gross margin EBIT margin EBITDA margin Net margin
14.9% 12.5% 15.1% 10.1%
12.4% 9.0% 12.4% 6.6%
11.3% 8.2% 11.1% 5.2%
12.7% 10.0% 13.1% 7.8%
12.5% 8.6% 14.0% 6.2%
Source: Company data and Lautandhana Research
Kinerja 2015 diatas ekspektasi Kinerja WTON di 2015 jauh diatas ekspektasi kami dikarenakan tingginya perolehan realisasi kontrak baru senilai Rp 3,5 triliun sejalan dengan signifikannya kenaikan realisasi penyerapan belanja pemerintah terutama di Kementerian PuPera dan Perhubungan. Pendapatan perseroan mengalami penurunan sebesar 19,1% YoY mencapai Rp 2,7 triliun (vs Rp 3,3 triliun di 2014) akibat tertundanya proyek infra pemerintah di 1H15. Laba bersih turun 47,3% YoY dari Rp 330 miliar menjadi Rp 174 miliar. Kinerja yang memuaskan 4Q15 Secara kuartalan, perseroan membukukan kenaikan signifikan kontrak baru di 4Q15 sebesar 52,9% QoQ mencapai Rp 1,3 triliun dimana sebagian besar berasal dari proyek infrastruktur pemerintah. Hal ini sejalan dengan signifikannya realisasi belanja infrastruktur pemerintah di akhir 3Q15 hingga 4Q15. Alhasil, pendapatan perseroan melonjak signifikan sebesar 67,9% QoQ mencapai Rp 1,1 triliun (vs Rp 657 miliar) sedangkan laba bersihnya melonjak 2,5 kalilipat dari Rp 34 miliar menjadi Rp 86 miliar. Peningkatan Marjin di 4Q15 Kuatnya kinerja operasional 4Q15 tersebut mendorong peningkatan profitabilitas dimana marjin laba kotor meningkat 136 bps dari 11,3% menjadi 12,7%. Marjin laba usaha dan EBITDA juga meningkat sebesar 181 bps dan 195 bps ke level 10% dan 13,1% sedangkan marjin laba bersih perseroan juga meningkat 260 bps dari 5,2% menjadi 7,8%. BUY – TP UNDER REVIEW Tahun ini, perseroan menargetkan kontrak baru senilai Rp 4 triliun dengan target pendapatan tumbuh sebesar 50,8% YoY mencapai Rp 4 triliun. Laba bersih ditargetkan naik signifikan sebesar 72,4% YoY mencapai senilai Rp 300 miliar. Kami menaikkan rating Netral menjadi BUY. TP UNDER REVIEW.
[email protected]
Hal.| 2
DAILY VIEW
KAMIS, 3 MARET 2016
News Highlights CORPORATE MLPT investasi 3 Bidang Tanah Kosong Rp102 M MLPT membeli tiga bidang tanah kosong senilai Rp102 miliar yang berlokasi di Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Total luas tanah 80.000 meter persegi. Nilai transaksi sebesar Rp102 miliar. HMSP Cetak Laba Bersih Rp10,4 T HMSP membukukan laba bersih mencapai Rp10,4 triliun tumbuh 1,8% YoY dibandingkan periode 2014 senilai Rp10,2 triliun. SILO tambah 400 kapasitas ruang rawat inap di 2015 SILO berhasil menambah 400 kapasitas ruang rawat inap di rumah sakit yang dimiliki perseroan sepanjang tahun 2015. Dengan begitu, total kapasitas tempat tidur rumah sakit Siloam mencapai 4.800 dari 4.400 kapasitas pada akhir tahun 2014. IGAR tunda pembangunan pabrik Cikarang IGAR menunda ekspansinya untuk membangun pabrik Cikarang untuk waktu yang tidak ditentukan karena penjualan yang masih stagnan di 2015. Tadinya, produsen kemasan ini berencana membangun pabrik di awal 2016. PTBA Investasi Rp3,84 triliun PTBA berencana melakukan investasi senilai Rp3,84 triliun pada 2016, yang akan digunakan untuk membangun sejumlah PLTU seperti PLTU Mulut Banko Tengah di Tanjung Enim dan beberapa PLTU yang akan dibangun seperti PLTU Mulut Tambang Peranap, PLTU Halmahera Timur, dan PLTU Kuala Tanjung. Tahun 2016, perseroan menargetkan penjualan sebesar 29 juta ton atau naik 52% YoY, dengan pengangkutan batu bara yang ditargetkan naik 50% menjadi 23,7 juta ton. RALS Incar Pertumbuhan 8% tahun ini RALS menargetkan pertumbuhan penjualan 7-8% tahun 2016, ditopang oleh penjualan toko di Jabodetabek dan sekitar Jawa, sejalan dengan penguatan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, perseroran berencana melakukan konversi terhadap 25 gerainya menjadi SPAR, dengan menyiapkan capex Rp120 miliar yang seluruhnya berasal dari kas internal.
SECTORAL Diskon Pajak untuk DIRE Pemerintah memberikan sinyal untuk menurunkan tariff PPh final dan BPHTB instrument kontrak investasi kolektif DIRE menjadi masing-masing 0,5% dan 1%, demi menarik minat pengembang berinvestasi. Saat ini, PPh untuk penjual DIRE dan BPHTB untuk pembeli DIRE ditetapkan 5%. Namun ketentuan ini belum final karena masih harus dibicarakan dengan Pemda yang memungut BPHTB, jika Pemda tidsak menyetujui, maka pemerintah pusat tidak akan memaksakan penurunan itu dan tariff BPHTB akan tetap 5% bagi daerah yang menolak penurunan. KPPU berikan rekomendasi atas kasus kartel Ayam KPPU memberikan rekomendasi ke pemerintah yakni, 1) melakukan audit terhadap data ketersediaan grand grand parent stock (GGPS), grand parent stock (GPS), parent stock (PS) dan day old chicken (DOC); 2) menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk pakan serta DOC atawa anak ayam usia sehari; 3) mengalihkan pengaturan harga acuan ayam yang selama ini ditetapkan oleh posko di maing-masing daerah menjadi pengaturan secara terpusat baik pemerintah langsung maupun lewat daerah; 4) pemerintah diminta pemanfaatan information and communication technology dan program online untuk memotong rantai distribusi ayam potong (live bird). Rekomendasi tersebut merupakan jangka pendek yang harus dilakukan pemerintah. Rekomendasi-reomendasi tersebut merupakan keputusan rapat komisioner KPPU berdasarkan hasil kajian lapangan pihaknya.
Hal.| 3
DAILY VIEW
KAMIS, 3 MARET 2016
ECONOMIC Tax amnesty, Pemerintah perkirakan terima pendapatan Rp 60 T Pemerintah ingin memberikan pengampunan pajak atawa tax amnesty, karena kebijakan ini dinilai dapat mendatangkan penerimaan pajak minimal Rp 60 triliun hanya selama tiga bulan. Dengan asumsi pemerintah mengejar tarif tebusan 2% dari harta yang tak dilaporkan. Tarif tebusan 2% dikalikan dengan harta yang ikut tax amnesty dan jumlah aset berupa kas tunai atau harta tidak bergerak mencapai Rp 4.000 triliun. Dana itu berasal dari harta pengusaha Indonesia atas aktivitas ekspornya, namun tidak dibawa ke dalam negeri. Dari dana itu, pemerintah berasumsi dana yang ikut tax amnesty Rp 3.000 triliun. Dengan asumsi itu maka potensi penerimaan pajak yang akan diperoleh lebih dari Rp 60 triliun.
Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Detik Finance, IQ+
Hal.| 4
PT Lautandhana Securindo Wisma KEIAI Lantai 15 Jl. Jendral Sudirman Kav. 3 Jakarta 10220 Tel : (021) 5785 1818 Fax : (021) 5785 1637
RESEARCH TEAM Theodorus ArielKristian Febby Stephanie Rendy Candra Wijaya Naibaho
Analyst Analyst Analyst Support
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
(62-21) 5785 1818 ext.2050 (62-21) 5785 1818 ext.2068 (62-21) 5785 1818 ext.2069 (62-21) 5785 1818 ext.2052
BRANCH OFFICE Pluit Kawasan CBD Pluit Blok A No.20 Jl. Pluit Selatan Raya No.1 Jakarta 14440 Tel : +6221 6667 5345 Fax : +6221 6667 5234
Kelapa Gading Sentra Bisnis Artha Gading Jl. Boulevard Artha Gading Blok A6B No. 7 Jakarta Utara 14240 Tel : +6221 4585 6402 Fax : +6221 4587 3961
Mangga Dua Mangga Dua Square Blok F No.23 Jl. Gunung Sahari Raya No.1 Jakarta 14420 Tel : +6221 6231 3288 Fax : +6221 6231 1365
Puri Rukan Grand Taman Aries Niaga Jl. Taman Aries – Kembangan Blok G 1 No. 1 I Jakarta Barat 11620 Tel : +6221 2931 9515 Fax : +6221 2931 9516
Bandung Komplek Paskal Hyper Square Blok C No. 15 Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27 Bandung 40181 Tel : +6222 8606 1027 Fax : +6222 8606 0684
Surabaya Jl. Diponegoro 48D-E Surabaya 60264 Tel : +6231 562 2555 Fax : +6231 567 1398
Medan Jalan Cut Mutia No.15B Medan 20152 Tel : +6261 451 8855 Fax : +6261 451 1833
Medan Kampus STMIK-STIE MIKROSKILL Jl. Thamrin No. 140 Medan
DISCLAIMER This report has been prepared by PT. Lautandhana Securindo on behalf of itself and its affiliated companies and is provided for information purposes only. Under no circumstances is it to be used or considered as an offer to sell, or a solicitation of any offer to buy. This report has been produced independently and the forecasts, opinions, and expectations contained herein are entirely those of PT. Lautandhana Securindo. While all reasonable care has been taken to ensure that information contained herein is not untrue or misleading at the time of publication, PT. Lautandhana Securindo makes no representation as to its accuracy or completeness and it should not be relied upon as such. This report is provided solely for the information of clients of PT. Lautandhana Securindo who are expected to make their own investment decisions without reliance on this report. Neither PT Lautandhana Securindo nor any officer or employee of PT Lautandhana Securindo accept any liability whatsoever for any direct or consequential loss arising from any use of this report or its contents. PT Lautandhana Securindo and/or persons connected with it may have acted upon or used the information herein contained, or the research or analysis on which it is based, before publication.