204
DAFTAR PUSTAKA
Arsip: Khasanah Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) “Pidato Presiden Tahun 1958” (Arsip Pidato Presiden No. 41, ANRI) “Pidato Presiden Tahun 1966” (Arsip Pidato Presiden No. 887, ANRI) “Pemberian Anugerah Seni” (Arsip Kepmendiknas No. 0157/1971, ANRI) “Pemberian Anugerah Seni” (Arsip Kepmendiknas No. 040/1971, ANRI) “Pemberian Anugerah Seni” (Arsip Kepmendiknas No. 044 B/1969, ANRI) “Pendirian
Wisma
Seni
Nasional“
(Arsip
Kepmendiknas
No.
0241/P/1976, ANRI) “Taman Budaya“ (Arsip Kepmendiknas No. 276/0/1978, ANRI) “Kerjasama Kebudayaan Indonesia-Belanda” (Lembaran Negara RI No. 47/1968, ANRI) “Kerjasama Kebudayaan Indonesia-Iran” (Lembaran Negara RI No. 49/1971, ANRI) “Kerjasama Kebudayaan Indonesia-Belgia” (Lembaran Negara RI No. 44/1972, ANRI) “Kerjasama Kebudayaan Indonesia-Austria” (Arsip Kepres RI No. 47/1975, ANRI) “Kerjasama Kebudayaan Indonesia-Bangladesh” (Arsip Kepres RI No. 5/1980, ANRI)
205
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) “Gambar: Pelantikan jenderal Soeharto dilantik sebagai pejabat presiden RI oleh ketua MPRS tgl. 12 maret 1967 di Jakarta” (Kode L: 1635, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta) Buku dan Jurnal: Abdullah
Saleh.,
R.
Dalyono
BA.
1996.
Kesenian
Tradisional
Palembang (Teater Dulmuluk). Palembang: Proyek Pembinaan dan Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang Adotevi, Stanilas. 1969, The Strategy of Culture, dalam The Blank Scholar, Vol. 1, No.1, pp. 27-35, Published by: Taylor & Francis.
Ltd.
Diunduh
dari
laman
www.jstor.org/stable/41163404 A.M. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Barker, Chris. 2004. Cultural Studies. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Bintoro
Tjokroamidjojo.,
Mustopadidjaya.
1983.
Teori
Strategi
Pembangunan Nasional. Jakarta: PT. Gunung Agung Brink, Andre. 1997, Challenge and Response: The Changing Face of Theater in South Africa, dalam Twentieth Century Literature, Vol. 43, No. 2, pp. 162-176, Published by: Hofstra University. Diunduh dari laman www.jstor.org/stable/441567 Daniel Dhakidae. 2003. Cendekiawan dan Kekuasaan: dalam Negara Orde Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Ginanjar
Kartasasmita.
1996.
Pembangunan
untuk
Rakyat:
Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta: Cides Gisberg, Marry. 2013. The Art of Influence Asian Propaganda. London: British Museum
206
Herimanto., Winarno. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Husain Umar. 2000. Business an Introduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama I Made Bandem., Sal Murgiyanto. 1996. Teater Daerah Indonesia. Yogyakarta: Kanisius Johnson, Alan. 2005, Review Work: Acts of Authority/Acts of Resistance: Theater and Politics in Colonial and Postcolonial India by Nandi Bhatia, dalam Rocky Mountain Review of Language and Literature, Vol. 59, No. 2, pp. 108-109, Published by: Rocky Mountain Modern Language Association. Diunduh dari laman www.jstor.org/stable/3655058 Jones, Tod. 2015. Kebudayaan dan Kekuasaan di Indonesia: Kebijakan Budaya Selama Abad Ke-20 hingga Era Reformasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Koentjaraningrat. 1983. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia _______________ . 1984. Masalah-masalah Pembangunan. Jakarta: LP3ES Kolip Usman., M. Elly Setiadi. 1987. Pengantar Sosiologi. Bandung: Kencana Krishna Sen. 2009. Kuasa Dalam Sinema: Negara, Masyarakat dan Sinema Orde Baru. Yogyakarta: Ombak. Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat (Edisi Paripurna). Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Lindsoy, Jenifer. 1991. Klasik Kitsh Kontemporer. Yogyakarta: UGM Machran Situmorang. 1977. Pengembangan Sikap dan Nilai yang Menunjang Pembangunan (Suatu Strategi Dasar). Jakarta: Unpad
207
Maulana. 2004. Penentuan Periode Krisis Ekonomi dan Identifikasi Variabel Leading di Indonesia (1990-2013). Tesis. UGM. Migo, Lisa. 2004, Reviewed Work: Teater Abdulmuluk’ in ZuidSumatra; Op de drempel van een Nieuw Tijdperk by Robert Martin Dumas, dalam Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, Vol. 160, No. 4, pp. 592-593, Published by : Brill. Diunduh dari laman www.jstor.org/stable/27868181 Mudji
Sutrisno.
2014.
Membaca
Rupa
Wajah
Kebudayaan.
Perencanaan
Pengendalian
Yogyakarta: Kanisius Mulyadi.,
John
S.
2001.
Sistem
Manajemen. Salemba 4 N. Lelawati. 2009. Manajemen Organisasi dan Pementasan Teater Tradisional Dulmuluk di Palembang. Tesis. Universitas Sriwijaya Nunus Supardi dkk. 2004. Sejarah Kelembagaan Kebudayaan Dalam Pemerintahan
dan
Dinamikanya.
Jakarta:
Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata. Nunus Supardi. 2007. Kongres Kebudayaan (1918-2003). Yogyakarta: Ombak O. Louis, Kattsoff. 1987. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana P. de Roo de la Faille, Dari Zaman Kesultanan Palembang, Volume 8 dari
Seri
diterjemahkan
terjemahan oleh
karangan-karangan
Soegarda
Poerbakawatja
Belanda, dan
Taufik
Abdullah, (Jakarta: Bhratara, 1971) P. Todaro, Michael., C. Smith, Stephen. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga PM. Laksono dkk. 2000. Permainan Tafsir: Politik Makna di Jalan pada Penghujung Orde Baru. Yogyakarta: Insist Press, Jerat Budaya.
208
Reucek. 1987. Proses Pengendalian Sosial. Bandung: Rafika Aditama S. Pamudji. 1985. Kerjasama Antar Daerah. Jakarta: Institut Ilmu Pemerintahan S. Usman. 2008. Serpihan Sastra dan Budaya. Bandung: Pustaka Latifah Saiful Muzani. 1996. Kebebasan Cedekiawan: Refleksi Kaum Muda. Yogyakarta: Yayasan Bintang Budaya Samidi. 2008. Masyarakat Kota dan Hiburan Teater Tradisional di Surabaya (1950-1968). Tesis. UGM Sartono Kartodirjo. 1994. Pembangunan Bangsa. Yogyakarta: Aditya Media Soediro
Satoto. 2012. Analisis Drama dan Teater
(Bagian I).
Yogyakarta: Ombak ____________ . 2012. Analisis Drama dan Teater (Jilid II). Yogyakarta: Ombak Soerjono Soekanto. 1987. Sosiologi Hukum dalam Masyarakat. Jakarta: Rajawali _________________. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Tim.
1969.
Rencana
Pembangunan
Lima
Tahun
I.
Jakarta:
II.
Jakarta:
III.
Jakarta:
IV.
Jakarta:
V.
Jakarta:
Departemen Penerangan Republik Indonesia Tim.
1974.
Rencana
Pembangunan
Lima
Tahun
Departemen Penerangan Republik Indonesia Tim.
1979.
Rencana
Pembangunan
Lima
Tahun
Departemen Penerangan Republik Indonesia Tim.
1984.
Rencana
Pembangunan
Lima
Tahun
Departemen Penerangan Republik Indonesia Tim.
1989.
Rencana
Pembangunan
Lima
Tahun
Departemen Penerangan Republik Indonesia
209
Tim.
1994.
Rencana
Pembangunan
Lima
Tahun
VI.
Jakarta:
Departemen Penerangan Republik Indonesia Tim. 1984. Rencana Pembangunan Lima Tahun IV Daerah Provinsi Sumsel. Palembang: Pemerintah Provinsi Sumsel Tim. 1989. Rencana Pembangunan Lima Tahun V Daerah Provinsi Sumsel. Palembang: Pemerintah Provinsi Sumsel Tim. 1994. Rencana Pembangunan Lima Tahun VI Daerah Provinsi Sumsel. Palembang: Pemerintah Provinsi Sumsel Tim. 1977. Laporan Penelitian Tentang Pertunjukan Rakyat Tradisionil (Jilid II). Yogyakarta: Lembaga Studi Pedesaan dan Kawasan UGM Tim. 1981. Himpunan Peraturan Negara (Triwulan III). Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia Tim. 1985. Sumsel Membangun. Palembang: Pemerintah Daerah Provinsi Sumsel Tim. 1994. Lima GBHN (1973-1978-1983-1988-1993). Jakarta: Sinar Grafika Tim. 1996. Sejarah Perkembangan Pemerintahan di Daerah Sumatera Selatan. Palembang: Pemerintah Provinsi Sumsel Tim.
2012.
Strategi
Kebudayaan
untuk
Kedaulatan
Bangsa.
Yogyakarta: Kagama dan Idea Press Tim. 2013. Warisan Nilai Budaya Tak Benda. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tim. 2014. Tentang Sebuah Orde (Baru): Melawan Lupa Sejarah. Yogyakarta: Pintal Van Der Putten, Jar., Al Azhar. 2007. Di dalam Berkekalan Persahabatan: Surat-surat Raja Ali Haji. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia Van Peursen, C.A. 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius
210
Vebri Al Lintani. 2014. Dulmuluk: Sejarah dan Pengadeganan. Palembang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang Wardana Wisnu. 1990. Pendidikan Seni Tari. Jakarta: PT. New Aqua Press Weber, M. 1961. Social Action and Its Types. New York: The Free Press Yock Fan, Liaw. 1993. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik 2. Jakarta: Erlangga Koran: Sriwijaya Post “Mengangkat dan Melestarikan Kebudayaan Sumsel”, Sriwijaya Post, 23 Agustus 1988 “Kesenian Sumsel Bakal Lebih Bernilai Estetik”, Sriwijaya Post, 30 September 1989 “Seniman Sumsel Membutuhkan Gedung Kesenian Representatif”, Sriwijaya Post, 2 Oktober 1989 “Festival Teater 1989 se-Sumsel”, Sriwijaya Post, 2 Oktober 1989 “Wisata Budaya Perlu Dana Besar”, Sriwijaya Post, 14 Oktober 1989 “Tuan Rumah Festival Teater 1989”, Sriwijaya Post, 14 November 1989 “Ny. Fauzia Ramli Buka Paket Apresiasi Seni”, Sriwijaya Post, 19 Desember 1989 “Sukses Festival Teater se-Sumsel di Muara Enim”, Sriwijaya Post, 26 Desember 1989 “BPKD akan Kembangkan Semua Seni Budaya Tradisional di Sumsel”, Sriwijaya Post, 3 Februari 1990 “TK Ilir Barat I Meriahkan Taman Budaya”, Sriwijaya Post, 5 Februari 1990 “Dialog: Berkesenian = Berdagang”, Sriwijaya Post, 25 Februari 1990
211
“Malam ini Monserrat di RRI, Setelah Mengecewakan di TB”, Sriwijaya Post, 2 Maret 1990 “Teater Potensial Sebagai Alternatif Lapangan Kerja”, Sriwijaya Post, 20 Maret 1990 “Pokonya Ada..!”, Sriwijaya Post, 21 Agustus 1991 “Pengembangan Seni Budaya Perlu Keterpaduan”, Sriwijaya Post, 13 Maret 1992 “Festival Sriwijaya”, Sriwijaya Post, 18 Juni 1992 “OKI ternyata kaya dengan Seni Budaya”, Sriwijaya Post, 18 Juni 1992 “Stan Pasar Seni Ditutup”, Sriwijaya Post, 14 Juli 1992 “Dulmuluk Tidak Muluk-muluk”, Sriwijaya Post, 13 Agustus 1992 “Kemurnian Dulmuluk Perlu Terus Dijaga”, Sriwijaya Post, 14 Agustus 1992 “Strategi Pengembangan Pasar Seni Dikaji”, Sriwijaya Post, 27 Agustus 1992 “Pasar Seni Butuh Dukungan”, Sriwijaya Post, 8 April 1993 “Hari ini, Festival Sriwijaya III Digelar”, Sriwijaya Post, 16 Juni 1993 “Lintas Palembang: Dulmuluk”, Sriwijaya Post, 16 Juni 1993 “Dulmuluk”, Sriwijaya Post, 16 Juni 1993 “Kepsta TVRI Usul Bentuk Dewan Kesenian”, Sriwijaya Post, 18 Agustus 1994 “Panggung Pasar Seni Mulai Diaktifkan”, Sriwijaya Post, 3 April 1995 “Pertunjukan Dulmuluk Awali Panggung Seni”, Sriwijaya Post, 27 April 1995 “Menyimak Wayang Semalam Suntuk di RRI”, Sriwijaya Post, 1 Mei 1995 “Mencermati SDM Teater”, Sriwijaya Post, 7 Mei 1995
212
“Karnaval Budaya, Konser Musik Tradisional Bakal Warnai Festival Sriwijaya V”, Sriwijaya Post, 20 Mei 1995 “Pekan Seni dan Budaya Sumsel di HI”, Sriwijaya Post, 20 Mei 1995 “Panggung Pasar Seni Mulai Diaktifkan”, Sriwijaya Post, 3 April 1995 “Lamaran Kocak Versi Dulmuluk”, Sriwijaya Post, 28 April 1995 “Iklim Berteater di Palembang Tidak Ada Ruh-nya”, Sriwijaya Post, 28 Januari 1996 “Berkesenian: Kondisi dan Stagnasi”, Sriwijaya Post, 28 Januari 1996 “Kata Siapa Teater itu Ada di Palembang?”, Sriwijaya Post, 28 Januari 1996 “Kesenian dan Kebudayaan Harus Memajukan Manusia”, Sriwijaya Post, 12 Agustus 1996 “Budaya dan Pembangunan Berkaitan Erat”, Sriwijaya Post, 2 Juli 1997 “Seniman Sumsel Ikuti Penyuluhan”, Sriwijaya Post, 11 Juli 1997 “Dulmuluk juga Perlu Reformasi”, Sriwijaya Post, 27 Mei 1998 Kompas “Wayang dan Ludruk Dilarang”, Kompas, 29 Agustus 1967 “Seniman Jangan Bercita-cita jadi PNS”, Kompas, 22 September 1986 “Pekan Teater Nasional”, Kompas, 30 September 1986 “Sponsor Kesenian Makin Dibutuhkan”, Kompas, 14 Oktober 1986 “Temu Budaya 1986: Seniman Menjadi Perintis Kesadaran Baru”, Kompas, 21 Oktober 1986 “Berbagai Kesenian Tradisional Batal Digelar dalam PBM X”, Kompas, 3 Agustus 1996 “Tahun 1998 Sebagai Tahun Seni dan Budaya”, Kompas, 2 Januari 1998
213
“Perlu Kesungguhan Wujudkan Tahun Seni dan Budaya: dalam Masa Sulit, Tarik Wisatawan ke Indonesia”, Kompas, 8 Januari 1998 “Banyuwangi Siap Sambut Tahun Seni dan Budaya”, Kompas, 10 Januari 1998 “Soal Pencanangan Tahun Seni dan Budaya, Seniman Tak Perlu Sinis?”, Kompas, 13 Januari 1998 “Cerita di balik mundurnya Presiden Soeharto”, Kompas, 27 Mei 1998 Kedaulatan Rakyat “Mulai 1985 Indonesia Bukan Lagi Negara Miskin”, Kedaulatan Rakyat, 30 Juni 1976 “Menggembirakan,
Posisi
Cadangan
Devisa
Negara
Indonesia”,
Kedaulatan Rakyat, 29 Juni 1987 Wawancara: Jonhar Saad dan Rohadi Effendi, 27 Desember 2015, “Kehidupan seniman teater Dulmuluk selama Orde Baru”, di kediaman sekaligus Sanggar Teater Dulmuluk milik Jonhar Saad di wilayah Gandus Palembang Ali Hanafiah/Mang Amin, 29 Desember 2015, “Perkembangan Teater Dulmuluk selama Orde Baru”, di kantor Museum SMB II Palembang Azhari,
Rustam,
dan
Mirza,
5
Januari
2016,
“Pengalaman
menyaksikan Pagelaran Teater Dulmuluk pada masa Orde Baru”, di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang Abdul Jawas, Ibnu Rahman, Sopar, dan Dang AH, 9 Januari 2016, “Kehidupan seniman teater Dulmuluk selama Orde Baru”, di kediaman masing-masing di wilayah OKI (Ogan Komering Ilir)
214
Jonhar
Saad
dan
Randi
Putra
Ramadhan,
9
Januari
2016,
“Perkembangan teater Dulmuluk selama Orde Baru”,
di
kediaman sekaligus Sanggar Teater Dulmuluk milik Jonhar Saad di wilayah Gandus Palembang Dwi Hartati, 21 Januari 2016, “Perkembangan teater Dulmuluk selama Orde Baru”, di Kantor TVRI Palembang (Bagian Produksi Film) Vebri Al Lintani, 29 Desember 2015, “Perkembangan Dewan Kesenian di Palembang dan Keterlibatan Teater Dulmuluk di dalamnya pada rezim Orde Baru”, di Kantor Dewan Kesenian Palembang Ahmad Rapanie, 14 Januari 2016, “Perkembangan Taman Budaya di Palembang dan Keterlibatan Teater Dulmuluk di dalamnya pada rezim Orde Baru”, di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Internet: “Pementasan Teater Dulmuluk” http://www.eprints.unsri.ac.id “Bapak Pembangunan Indonesia” http://www.perpustakaan.bappenas.go.id “Kesenian tradisional teater Dulmuluk” http://kebudayaan.indonesia.net/2190/dulmuluk “Syair Abdulmuluk dari Pulau Penyengat” http://melayuonline.com/dig/584/dulmuluk “GBHN” http://www.pustaka.unpad.ac.id “Penetapan Gelar Presiden Soeharto sebagai Bapak Pembangunan” http://www.sjdih.depkeu.go.id “Penyelenggaraan GBHN” http://www.bappeda.metrokota.go.id