KATA PENGANTAR
Pada tahun 1991 laporan Safety Series mengenai Budaya Keselamatan yang disusun oleh International Nuclear Safety Advisory Group (INSAG) diterbitkan dengan nama 75-INSAG-4. Sampai sekarang, dokumen ini merepresentasikan deskripsi yang mungkin paling lengkap mengenai konsep budaya keselamatan yang mencakup definisi, fitur, serta manifestasi konkretnya.
Segera setelah penerbitan 75-INSAG-4, timbul perhatian apakah mungkin melakukan kajian budaya keselamatan terhadap suatu organisasi tertentu. Kesulitan dalam melakukan tinjauan seperti ini sepatutnya tidak dianggap sepele, karena begitu banyak karakteristik yang terlibat tidak kelihatan. Sudah barang tentu, setiap pemeriksaan yang komprehensif terhadap peralatan, dokumentasi, dan prosedur tidak serta merta akan mengungkapkan kuatnya budaya keselamatan.
Agar budaya keselamatan dapat dikaji dengan memadai, perlu diperhatikan kontribusi tiap organisasi yang berpengaruh terhadap hal ini. Oleh karena itu, selagi mengkaji budaya keselamatan terhadap organisasi pelaksana, setidaknya perlu pula mengontrol kesesuaian dengan badan pengawasan lokal, kantor utama korporasi utilitas, dan organisasi pendukung.
Panduan ini terutama ditujukan bagi tiap organisasi yang ingin melakukan pengkajian diri terhadap budaya keselamatan. Mereka harus pula melakukan ini sebagai acuan dalam melaksanakan tinjauan seksama internasional mengenai pengkajian diri organisasi yang dilaksanakan melalui misi ASCOT (Assessment of Safety Culture in Organization Team).
1
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4 1.1.
LATAR BELAKANG .................................................................................. 4
1.2.
TUJUAN UMUM ......................................................................................... 6
2. PENASIHAT ASCOT DAN LAYANAN PENDUKUNG ...................................... 6 2.1.
LAYANAN PENASIHAT............................................................................ 6
2.2.
PILIHAN DALAM LAYANAN PENASIHAT ........................................... 8 2.2.1. Pilihan 1: Seminar Standard ASCOT ............................................. 8 2.2.2. Pilihan 2: Expanded ASCOT Seminar .......................................... 10 2.2.3. Pilihan 3: Tinjauan ASCOT .......................................................... 13 2.2.4. Pilihan 4: Bantuan Pengkajian Diri ............................................. 15
3. KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATAN....................................................................................................... 17 3.1.
KONSEP-KONSEP .................................................................................... 17
3.2.
STRUKTUR DAN APLIKASI PANDUAN-PANDUAN ASCOT ........... 19
3.3.
PENGKAJIAN............................................................................................ 24
3.4.
LAPORAN PENGKAJIAN ........................................................................ 27
4. PANDUAN ASCOT: INDIKATOR BUDAYA KESELAMATAN DAN PERTANYAAN.......................................................................................................... 27 4.1.
PEMERINTAH DAN ORGANISASINYA .............................................. 28 4.1.1. Komitmen pemerintah terhadap keselamatan............................... 28 4.1.2. Badan Pengawasan....................................................................... 33
4.2.
ORGANISASI PELAKSANA................................................................... 43 4.2.1. Tingkat Korporasi ......................................................................... 43 4.2.1.1.
Kebijakan keselamatan di tingkat korporasi ................. 43
2
4.2.1.2.
Praktik keselamatan di tingkat korporasi ...................... 46
4.2.2. Tingkat instalasi ............................................................................ 49 4.2.2.1.
Menekankan keselamatan ............................................. 50
4.2.2.2.
Definisi tanggung jawab ............................................... 54
4.2.2.3.
Seleksi manajer ............................................................. 56
4.2.2.4.
Hubungan antara manajemen instalasi dan pengawas .. 58
4.2.2.5.
Tinjauan kinerja keselamatan........................................ 60
4.2.2.6.
Training......................................................................... 67
4.2.2.7.
Praktik lokal .................................................................. 82
4.2.2.8.
Supervisi lapangan oleh manajemen............................. 84
4.2.2.9.
Beban kerja ................................................................... 87
4.2.2.10. Sikap manajer................................................................ 88 4.2.2.11. Sikap individu ............................................................. 107 4.3.
ORGANISASI RISET ............................................................................. 123 4.3.1. Masukan riset untuk analisis keselamatan.................................. 123
4.4.
ORGANISASI DESAIN.......................................................................... 129 4.4.1. Kode mengenai desain aspek keselamatan ................................. 129 4.4.2. Proses tinjauan desain ................................................................ 131
APPENDIX I : SEMINAR STANDAR ASCOT...................................................... 133 APPENDIX II : ASCOT EXPANDED SEMINAR.................................................. 137 APPENDIX III : TINJAUAN ASCOT DALAM SUATU MISI ASET .................. 146 APPENDIX IV : BAHASAN YANG DIANJURKAN DALAM LAPORAN ASCOT ................................................................................................................................... 148
3
I. PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG The International Nuclear Safety Advisory Group (INSAG), dalam
publikasinya Safety Series No. 75-INSAG-4, mendefinisikan budaya keselamatan sebagai berikut:
“Budaya Keselamatan merupakan gabungan karakteristik dan sikap dalam organisasi dan individu yang menetapkan bahwa, sebagai prioritas utama, masalah keselamatan instalasi nuklir memperoleh perhatian yang sesuai dengan kepentingannya”.
Menurut INSAG budaya keselamatan memiliki dua komponen utama dalam manifestasinya: kerangka kerja dalam hasil kerja individu, dan sikap serta tanggapan individu.
INSAG memiliki pandangan bahwa meskipun hal-hal seperti gaya dan sikap secara umum tidak nyata, namun dapat memberikan perwujudan yang nyata yang dapat digunakan untuk menguji hal-hal yang mendasar.
INSAG juga memiliki pandangan bahwa prosedur dan praktik yang baik tidak sepenuhnya cukup jika hanya dilaksanakan secara mekanik. Hal ini membawa kita pada satu tujuan: budaya keselamatan mengharuskan seluruh kewajiban yang penting bagi keselamatan dilaksanakan dengan benar, dengan kewaspadaan, pikiran yang tepat dan pengetahuan menyeluruh, penilaian yang baik, dan rasa tanggung jawab yang cukup.
4
Untuk dapat mengkaji budaya keselamatan dengan baik, kontribusi seluruh organisasi
yang
dapat
memengaruhi
budaya
keselamatan
penting
untuk
dipertimbangkan. Oleh karena itu, untuk mengkaji budaya keselamatan dalam berbagai jenis organisasi, pemerintah, pelaksana atau pendukung, paling tidak badan pengawas setempat, kantor pusat perusahaan, dan fasilitas nuklir itu sendiri perlu dipertimbangkan.
Tinjauan ASCOT biasanya berdasar pada tur fasilitas dan diskusi dengan ”tuan rumah”, setidaknya di badan pengawas, kantor pusat, dan di instalasi. Terutama dilaksanakan di instalasi.
Panduan ASCOT terbatas hanya berdasar pada Appendix Safety Series No. 75-INSAG-4. Seluruh pertanyaan pada appendix ini dibahas dan ditampilkan dalam panduan pertanyaan-pertanyaan dan muncul dalam panduan sebagai Pertanyaan INSAG Dasar. Sebagaimana disebutkan dalam referensi dokumen INSAG, pertanyaan tersebut dapat diperluas dan hal tersebut telah dilakukan dalam dokumen ini melalui Pertanyaan Panduan. Indikator Kunci yang juga tercantum dimaksudkan untuk menggambarkan apa yang dianggap sebagai budaya keselamatan yang baik.
Secara singkat dapat dinyatakan bahwa Panduan ASCOT dimaksudkan untuk menguji kesesuaian budaya keselamatan dalam sebuah organisasi dengan prinsipprinsip yang terdapat dalam 75-INSAG-4 dan khususnya dengan indikator yang terdapat dalam appendixnya.
Dalam beberapa contoh, jika dianggap sebagai peningkatan pelayanan IAEA, maka Pertanyaan INSAG Dasar mengalami sedikit perubahan. Dalam hal ini, perubahan yang terjadi dengan jelas ditandai melalui penggunaan tanda kurung.
5
1.2.
TUJUAN UMUM Layanan ASCOT bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung studi
pengkajian diri atas budaya keselamatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi berdasarkan prinsip dan rekomendasi Safety Series No. 75-INSAG-4. Anggota tim layanan ASCOT akan membagi pengalaman dan praktik yang baik, dan jika mungkin memberi usulan yang bermanfaat baik pada tahap persiapan atau pelaksanaan pengkajian budaya keselamatan dan/atau usulan yang berkenaan dengan temuan yang merupakan hasil pengkajian diri. Layanan ASCOT bukanlah sebuah inspeksi atau audit terhadap kumpulan kode dan standard, tetapi lebih menawarkan kesempatan untuk bertukar pengalaman dan pandangan. Bersamaan dengan hal tersebut, juga kesempatan penyebaran praktik yang baik kepada seluruh komunitas nuklir dan untuk memperbaiki konsep budaya keselamatan.
2. PENASIHAT ASCOT DAN LAYANAN PENDUKUNG 2.1.
LAYANAN PENASIHAT
Tujuan layanan ASCOT yang ditawarkan IAEA adalah menyediakan berbagai pilihan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing Negara Anggota. Tujuan utama IAEA adalah untuk mendukung Negara Anggota untuk melaksanakan pengkajian terhadap budaya keselamatan masing-masing dan untuk menyediakan tenaga ahli, bantuan dan pelatihan yang diminta oleh organisasi tuan rumah. Telah diakui bahwa kebutuhan dan sumber daya dalam melaksanakan pengkajian diri ASCOT dan dalam memperoleh akses kepada praktik terbaik di dunia berbeda-beda di tiap negara. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan menyediakan layanan dukungan yang fleksibel, IAEA telah mengembangkan layanan penasehat ASCOT sebagai sarana tambahan dalam memenuhi keperluan Negara Anggota.
6
Penasihat ASCOT dan layanan pendukung terdiri dari pilihan sebagai berikut: 1.
SEMINAR STANDARD ASCOT – meliputi kerangka kerja untuk budaya keselamatan, metodologi pengkajian dan konsep ASCOT (Appendix I mengatur rincian seminar tentang Standard ASCOT).
2.
EXPANDED ASCOT SEMINAR – meliputi topik keselamatan operasional yang lebih luas, yang terfokus pada praktik terbaik di dunia (Appendix II mengatur rincian expanded seminar).
3.
TINJAUAN ASCOT – Tinjauan ASCOT yang digabungkan dengan tinjuan IAEA lain seperti ASSET (Assessment of Safety Significant Events Team) atau SRM (Safety Review Mission). (Appendix III mengatur rincian tinjauan lebih lanjut).
4.
PENDUKUNG PRAPENGKAJIAN DIRI – menyediakan bantuan tenaga ahli dan nasihat sebelum pelaksanaan pengkajian diri ASCOT. PENDUKUNG PASCAPENGKAJIAN DIRI – menyediakan bantuan tenaga ahli dan nasihat setelah pelaksanaan pengkajian diri ASCOT.
Oleh karena itu, jika Negara Anggota ingin melaksanakan pengkajian diri terhadap efektifitas budaya keselamatan, dianjurkan untuk mengajukan permohonan kepada penasihat ASCOT atau layanan pendukung. Tujuan layanan ini adalah untuk memperkenalkan dan mentransfer metodologi ASCOT kepada suatu negara dan untuk berbagi pengalaman yang didapat selama peninjauan ASCOT dan untuk menyediakan informasi lain yang berhubungan dengan budaya keselamatan atau pelaksanaan pengkajian diri.
Bantuan ini juga bisa disediakan jika diminta setelah program pengkajian diri ASCOT dilakukan untuk membantu Negara Anggota dalam merumuskan hasil, penyiapan laporan dan identifikasi penyelesaian atas isu–isu yang muncul selama pengkajian.
7
Dalam persiapan menghadapi tinjauan ASCOT atau layanan pendukung, peserta dari tuan rumah harus memiliki dan mengerti tentang Safety Series No, 75INSAG-4 dan Panduan ASCOT sebelum kunjungan dilaksanakan. Demikian juga halnya perwakilan ASCOT harus mengerti segala segi yang berkaitan dengan negara pengaturan negara tuan rumah, utilitas dan organisasi pendukung utilitas yang mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi.
Layanan ASCOT ini memberikan Negara Anggota berbagai pilihan yang dirancang untuk memandu anggota pada tahap sebelum ataupun sesudah pengkajian diri dengan campur tangan yang minimal dari pihak luar.
2.2.
PILIHAN DALAM LAYANAN PENASIHAT
2.2.1. Pilihan 1: Seminar Standard ASCOT
Jika suatu negara tuan rumah ingin mempelajari pendekatan ASCOT dan prinsip dasarnya dalam rangka melaksanakan evaluasi diri terhadap organisasinya, alih metodologi dapat diwujudkan melalui seminar tentang Standard ASCOT. Pelayanan ini diperkirakan melibatkan dua orang tenaga ahli ASCOT selama dua hari, yang akan menyajikan pendekatan ASCOT dalam sebuah workshop dalam bentuk perkuliahan, diskusi dan latihan.
Tujuan Seminar
Saat ini dikenal luas bahwa budaya keselamatan yang baik merupakan sumbangan terhadap pengoperasian PLTN yang aman. Dalam rangka meningkatkan konsep budaya keselamatan dan tingkat kepentingannya, IAEA mengembangkan Seminar tentang Standard ASCOT. Peserta yang berasal dari badan pengawas,
8
organisasi pelaksana dan institusi pendukung diharapkan menghadiri seminar. Kegunaan seminar ini adalah: -
menyajikan indikator-indikator yang telah dikenal di tingkat internasional akan budaya keselamatan yang efektif
-
menunjukkan pendekatan dasar dan prinsip ASCOT, yaitu metodologi untuk pengkajian budaya keselamatan
-
memberikan contoh praktik yang baik ataupun buruk dari berbagai PLTN di dunia untuk memberikan gambaran contoh-contoh praktik yang didapat dari analisis kecelakaan dan tinjauan/seminar ASCOT sebelumnya, pengaruh budaya keselamatan pada keselamatan nuklir,
-
memperoleh tanggapan atas praktik tingkat nasional melalui diskusi dengan peserta untuk disebarkan lebih lanjut.
Seminar berlangsung selama 2-2 ½ hari dalam bentuk workshop, di mana pencapaian tujuan dilakukan dengan cara perkuliahan, diskusi dan latihan.
Perkuliahan, diskusi, dan latihan mencakup bahasan berikut: -
Konsep budaya keselamatan,
-
Contoh praktik yang baik dalam budaya keselamatan,
-
Pembentukan kerangka kerja budaya keselamatan,
-
Pengkajian budaya keselamatan,
-
Pertanyaan dan indikator kunci.
Rincian lebih lanjut mengenai bahasan tersebut di atas dan penyajiannya tersedia di Appendix I.
9
2.2.2. Pilihan 2: Expanded ASCOT Seminar
Pilihan berikutnya yang ditawarkan kepada negara anggota adalah expanded ASCOT seminar yang meliputi empat topik utama mencakup isu dan aktivitas keselamatan operasional. Seminar jenis ini diberikan IAEA dan/atau tenaga ahli yang bukan berasal dari IAEA selama empat hari kerja dan akan memberikan cakupan mendalam bersamaan dengan diskusi mengenai praktik terbaik yang mutakhir di dunia. Layanan jenis ini memberikan kesempatan pertukaran praktik yang baik dan menawarkan kepada tuan rumah bahan referensi untuk pengembangan lebih lanjut dan memperkenalkan cara penyelesaian yang baru untuk memperkuat keselamatan nuklir dan budaya keselamatan. Dalam tiga dasawarsa terakhir, peralatan dan cara untuk menjamin keselamatan nuklir berlangsung dengan baik, dan sejalan dengan perubahan ini, penekanan dalam aktivitas keselamatan nuklir IAEA bergerak untuk memenuhi keinginan baru. Sekarang, pada umumnya organisasi telah siap untuk berbagi pengalaman mereka dan juga belajar dari orang lain melalui forum bebas. Struktur yang diajukan di dalam Expanded ASCOT Seminar mengenai Advances in Operational Safety dimasudkan untuk mencapai hal ini.
Keselamatan dapat berubah dari waktu ke waktu dan dapat diperkuat jika memperoleh perhatian dan sumber daya yang cukup dan dapat rusak jika tidak dikelola dengan baik. Merupakan kewajiban manajemen untuk memonitor praktik yang baik di seluruh dunia dan kecenderungan baru dalam keselamatan operasional dan melaksanakannya di dalam organisasi.
Pengenalan International Nuclear Event Scale (INES) merupakan langkah besar dalam menyampaikan kepada publik akan pentingnya mengetahui kejadian abnormal yang berlangsung di instalasi. Publik dan media menerima pelaksanaan seperti ini dan tampaknya cukup nyaman dengan metode pengukuran tingkat
10
keparahan kejadian-kejadian yang dilaporkan di instalasi nuklir. Tugas yang selanjutnya menanti komunitas nuklir adalah memastikan kembali publik dengan menunjukkan bahwa tingkat keselamatan dipantau secara ketat dan dipertahankan sebaik mungkin. Jelaslah bahwa keselamatan perlu dipantau secara transparan, namun penjelasan terbaik adalah dengan tetap menyampaikan pesan ini kepada publik. Titik awal dapat berupa penerbitan buletin rutin yang menggambarkan kemajuan dalam keselamatan operasional, bagaimana tingkat keselamatan dipantau dan apa yang telah dilakukan dalam hal peningkatan keselamatan.
Layanan ini dapat meningkatkan budaya keselamatan menjadi lebih aplikatif dan tidak sekadar konsep buram semata, dan pada saat yang sama akan membawa pendekatan baru dalam dimensi konkret keselamatan operasional, yang merupakan manifestasi budaya keselamatan pada tiap organisasi. Expanded ASCOT seminar ditujukan untuk memenuhi tugas ini, melalui pertukaran pengalaman dan penelitian, tanpa melakukan aneka pengkajian atau tinjauan organisasi. Organisasi pelaksanalah yang berkewajiban menerapkan tiap praktik yang baik dan pendekatan-pendekatan baru.
Tujuan seminar:
Tujuan utama expanded ASCOT seminar adalah sebagai berikut: a) Meningkatkan konsep budaya keselamatan dan manifestasi nyatanya dalam perkembangan keselamatan operasional dengan menyebarkan praktik yang baik dan kecendrungan baru; b) Meningkatkan
dan
membantu
manajemen
instalasi
dalam
persiapan,
pelaksanaan, dan tinjauan pengkajian diri atas keselamatan operasional di instalasi mereka; c) Membantu manajemen instalasi dalam persiapan sebelum menerima tinjauan eksternal secara langsung;
11
d) Membantu untuk mulai penerbitan buletin rutin pada publik mengenai status keselamatan nuklir di fasilitas-fasilitas pemerintah. Durasi dan struktur seminar Expanded ASCOT seminar berlangsung selama 4 hari kerja dan melibatkan 3 orang tenaga ahli IAEA dan atau dari pihak luar yang setiap hari akan menangani dengan satu dari beberapa topik seminar berikut: 1) Staf, Manajemen, dan Organisasi (Manajemen dan Organisasi, Budaya Keselamatan, Seleksi Staf dan Training, Training yang Lebih Menyeluruh) 2) Target,
Pengamatan
dan
Pendukung
Pelaksana
(Operasi
dan
Kinerja
Keselamatan, Prosedur, Indikator, Evaluasi Keselamatan, PSA, Manajemen Kecelakaan, Sistem Dukungan Operator). 3) Perawatan Terkait Keselamatan (Perawatan Tahan Uji, Rencana Pemutusan Aliran Listrik, Penuaan dan Peremajaan). 4) Belajar dari Pengalaman (Pertukaran dan Umpan balik yang didapat dari Pengalaman Operasi, memperbaharui dan meningkatkan sistem-sistem dan peralatan).
Setiap hari kerja terdiri atas empat sesi yang kesemuanya membahas topik yang sama:
1. Bahasan tenaga ahli. 2. Presentasi tuan rumah yang bermanfaat bagi praktik-praktik setempat. 3. Ulasan mendalam dan diskusi terstruktur atas isu-isu yang telah dipilih. 4. Diskusi dan penjelasan lebih lanjut atas isu yang dikenali partisipan.
Ulasan mendalam atas isu segala isu yang dikenal tuan rumah akan mengisi diskusi terstruktur, termasuk menangani latar belakang, dasar-dasar, pembangunan historis dan praktik terbaik dunia saat ini. Selama proses ini, pengalaman
12
internasional akan dijelaskan dan ditawarkan sebagai perbandingan dengan praktikpraktik organisasi tuan rumah. Praktik baik yang dikenal oleh organisasi tuan rumah akan digunakan untuk memperkaya presentasi berikutnya.
Penyerahan
Seluruh ulasan dan presentasi mendalam yang diberikan oleh tenaga ahli didasarkan pada bahan seminar tertulis yang dipersiapkan sebelumnya oleh tenaga ahli dari IAEA atau luar.
Tujuannya adalah secara perlahan mengembangkan materi ulasan ini (handouts) untuk menghasilkan 4 publikasi IAEA, masing-masing meliputi 1 topik. Publikasi ini kemudian dapat dijadikan sumber referensi bagi anggota tuan rumah dalam pengembangan jalan keluar dan/atau sebagai kumpulan praktik-praktik terbaik di dunia dan trend dalam meningkatnya keselamatan nuklir.
Penjelasan lebih lanjut dari expanded seminar ini disajikan dalam Appendix II. 2.2.3. Pilihan 3: Tinjauan ASCOT
Tinjauan ASCOT dapat dikombinasikan dengan layanan IAEA lainnya seperti ASSET (Assessment of Safety Significant Events Teams) atau SRMs (Safety Review Missions). Dalam keadaan seperti ini wakil dari ASCOT akan bergabung dengan tim. Tenaga ahli ini kemudian menarik kesimpulan atas aspek budaya keselamatan dari tinjauannya masing-masing dikombinasikan dengan
temuan anggota tim lainnya
yang akan, pada saat mengerjakan bagian rutin dari tinjauan mereka, memberikan perhatian lebih terhadap aspek-aspek budaya keselamatan.
13
Setelah analisis data budaya keselamatan diperoleh dari materi tinjauan ASSET dan sumber tambahan, temuan ASCOT diberikan pada tim ASSET sebagai tambahan dalam tinjauan kegiatan mereka. Hal ini memudahkan pertukaran informasi tambahan yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat analisis akar permasalahan dan rekomendasi tindakan korektif dari misi ASSET. Dengan cara ini elemen abstrak yang melekat pada suatu kejadian dapat dibuang dan digabung ke dalam manifestasi nyata kejadian keselamatan yang ditangani ASSET.
Dalam
situasi
seperti
ini,
di
mana
tinjauan
budaya
keselamatan
dikombinasikan dengan tinjauan IAEA lainnya, lamanya pelaksanaan disesuaikan dengan durasi tinjauan tersebut (normalnya 2 atau 3 minggu). Pelaksanaan tinjauan budaya keselamatan melalui misi IAEA lainnya pada situasi seperti ini dipimpin oleh wakil ASCOT, yang akan mengkoordinasikan interaksi konstan dengan anggota tim lainnya. Karena informasi mengenai budaya keselamatan dapat diperoleh baik secara langsung atau tidak dari tiap bahasan tinjauan lainnya, peninjau akan menerima arahan dan training khusus sesuai kebutuhan pengkajian budaya keselamatan.
Bidang tertentu tinjauan dalam organisasi yang pada awalnya tidak termasuk dalam bahasan tinjauan kegiatan akan ditangani oleh wakil ASCOT. Dalam konteks ini, wakil ASCOT disamping bertukar informasi dengan peninjau lainnya, secara terpisah memusatkan perhatian melalui wawancara dengan, sebagai contoh, pekerja perusahaan, dan pemerintah atau organisasi pengawas.
Dalam penyelesaian misi gabungan ini, wakil ASCOT akan menyiapkan laporan yang dipresentasikan kepada tuan rumah pada akhir pertemuan kegiatan ini. Laporan ini membahas latar belakang dari tinjauan ASCOT, metodologi yang digunakan, analisis hasil, dan berbagai temuan budaya keselamatan. Laporan ini tunduk kepada protokol yang sama atas kerahasiaan dan distribusi sebagaimana laporan IAEA lainnya.
14
Penjelasan lebih lanjut atas tinjauan gabungan ini disajikan dalam Appendix III.
2.2.4. Pilihan 4: Bantuan Pengkajian Diri
Bantuan Pra-Pengkajian Diri
IAEA dapat memberikan layanan bantuan sebelum prapengkajian diri dilakukan untuk membantu Negara Anggota dalam menentukan program pengkajian diri mereka. Keuntungan yang didapat negara anggota adalah mereka memperoleh advis tenaga ahli independen dalam pelaksanaan Panduan ASCOT dan memberikan advis praktis ketika pengkajian dilakukan. Hal ini bila digabung dengan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan staf negara tuan rumah, akan membantu menjamin diperolehnya pengkajian yang bermakna dan berguna yang dapat digunakan sebagai titik awal dalam mengembangkan keselamatan nuklir.
Tim bantuan prapengkajian dilakukan yang terdiri atas 1 hingga 2 orang tenaga ahli normalnya bekerja selama 1 minggu. Selama kurun waktu ini, tim tersebut dapat bekerja dengan semua pihak yang ingin melaksanakan pengkajian budaya keselamatan, dan dengan pihak-pihak dari organisasi yang akan dikaji. Advis praktis yang diberikan akan berhubungan dengan seksi 4 dari panduan ini termasuk pertukaran pengalaman dan pandangan organisasi yang telah melaksanakan pengkajian diri.
Bantuan ini dapat berupa:
Memperkenalkan praktik-praktik pengkajian diri serta motivasi atau alasan dalam melakukan pengkajian budaya keselamatan.
15
Deskripsi
metodologi
dalam
melaksanakan
pengkajian
diri,
termasuk
pertimbangan sumber daya, cakupan dan kedalaman, seleksi sampel, metode pengumpulan data, pengembangan kuesioner, investigasi bukti yang kabur, sumber bukti nyata.
Deskripsi metode dalam menganalisis data pengkajian berikut formulasi temuan dan kesimpulannya.
Presentasi konsep budaya keselamatan kepada bagian organisasi yang akan dikaji dan/atau yang mungkin berhubungan dengan rencana kegiatan.
Di akhir layanan prapengkajian diri ASCOT, tim ini akan menyiapkan dan menyajikan laporan konsep ringkasan sebagai bantuan yang diberikan pada wakil tuan rumah, bermacam panduan yang tumbuh serta contoh praktik-praktik baik kepada tim pengkajian tuan rumah. Laporan ini bersifat rahasia sampai diperiksa oleh tuan rumah, disimpulkan oleh tim ASCOT, dan diumumkan oleh negara tuan rumah. Bantuan Pasca-Pengkajian Diri IAEA dapat pula menyediakan layanan berupa bantuan pascapengkajian diri untuk membantu Negara Anggota dalam menganalisis temuan yang didapat dari pengkajian diri budaya keselamatan mereka dan merancang strategi pengembangan. Keuntungan yang didapat Negara Anggota adalah mereka memperoleh advis tenaga ahli independen dalam merumuskan strategi perbaikan dan advis praktis metode mengimplementasikan tindakan menuju perbaikan. Hal ini bila digabung dengan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan staf negara tuan rumah, akan menjamin keberhasilan rencana tindakan yang dikembangkan.
Tim bantuan pascapengkajian yang terdiri atas 1 hingga 2 orang tenaga ahli normalnya bekerja selama 1 minggu. Selama kurun waktu tersebut, tim tersebut dapat dihubungi untuk berdiskusi mengenai data atau temuan pengkajian diri dan/atau
16
rencana tindakan yang telah dirumuskan. Tujuan diskusi adalah saling berbagi pengalaman internasional mengenai pengkajian budaya keselamatan, pertukaran pandangan mengenai rencana peningkatan yang diajukan, dan memberikan bantuan pada tim pengkajian diri dalam membentuk, menyajikan dan mengimplementasikan rencana-rencana peningkatan.
Layanan ini juga dapat (bila memungkinkan) membantu dalam mengevaluasi perkembangan rencana tindakan melalui tukar menukar pengalaman dengan Negara Anggota dalam masalah ini.
Tim bantuan pascapengkajian diri ASCOT akan menyiapkan dan menyajikan konsep ringkasan laporan pada tuan rumah berupa gambaran bantuan yang diberikan pada wakil tuan rumah, panduan yang diberikan, dan contoh praktik baik kepada tim pengkajian tuan rumah.
Laporan ini bersifat rahasia sampai diperiksa oleh tuan rumah, disimpulkan oleh tim ASCOT, dan diumumkan oleh negara tuan rumah.
3. KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATAN
3.1.
KONSEP-KONSEP
Safety Series No. 75-INSAG-4 mengidentifikasikan suatu pendekatan mendalam terhadap budaya keselamatan. Hal ini merupakan kombinasi dari berbagai karakteristik dan sikap, dari pemerintah hingga setiap individu di instalasi, yang memungkinkan tumbuhnya budaya untuk mengedepankan isu-isu keselamatan sesuai dengan prioritasnya. Pemerintah dan regulator menyediakan panduan keselamatan
17
baku yang dibutuhkan. Organisasi yang merancang dan membangun instalasi serta mereka yang memberikan bantuan teknis juga memberikan dampak yang besar terhadap kinerja keselamatan instalasi saat beroperasi. Fasilitas yang ada juga ikut berpengaruh dalam kebijakan masalah-masalah keselamatan. Kemudian instalasi harus berjalan dalam batasan-batasan eksternal yang ditetapkan ini. 75-INSAG-4 dengan jelas menyatakan bahwa budaya keselamatan sering kali berkaitan dengan kinerja individu tetapi di dalam suatu lingkungan yang sangat dipengaruhi dari luar instalasi itu sendiri. Oleh karenanya, penilaian yang efektif terhadap budaya keselamatan mesti pula mempertimbangkan pihak-pihak eksternal instalasi.
Budaya keselamatan adalah karakteristik yang dibutuhkan dalam memperoleh keselamatan di instalasi nuklir, sehingga haruslah mungkin untuk selalu dapat mengukur statusnya untuk meningkatkan dan mempertahankan level tersebut seoptimal mungkin. Pengukuran ini harus konsisten dengan tren umum yang berlaku dalam operasi instalasi sejenis, sedemikian sehingga adanya masalah keselamatan operasional dapat ditelusuri hingga masalah budaya keselamatan. Bagaimanapun, tindakan bijaksana yang dapat dilakukan adalah dengan mengantisipasi dan coba mengidentifikasi indikator-indikator yang dapat memberikan peringatan sebelum terjadi suatu masalah. Indikator-indikator ini tidaklah menilai budaya keselamatan pada organisasi tertentu, tetapi mengindikasikan kebutuhan akan proses menemukan kesalahan untuk meningkatkan beberapa dari kontributor berbeda terhadap budaya keselamatan. Proses ini sangat spesifik pada tiap organisasi dan harus saling menghubungkan pengaruh berbeda dengan cara serupa seperti telah dijelaskan sebelumnya.
Untuk memperoleh suatu metodologi dalam menilai atau meningkatkan pengetahuan akan budaya keselamatan pada instalasi tertentu, berbagai usaha harus dilakukan untuk menghubungkan sifat dan konsep pada fakta yang terkait dengan operasi suatu instalasi. Bila hubungan ini terjadi, akan memberikan dasar untuk
18
menilai keefektifan budaya keselamatan pada kasus-kasus spesifik. Hal ini akan jelas memberi manfaat dalam memahami prinsip-prinsip budaya keselamatan, yang biasanya abstrak.
3.2.
STRUKTUR DAN APLIKASI PANDUAN-PANDUAN ASCOT
Dalam menentukan keefektifan budaya keselamatan pada suatu instalasi, perlu pula untuk menyertakan organisasi-organisasi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap aktivitas dan pengambilan keputusan dalam operasionalnya. Hal ini termasuk, tapi tidak terbatas pada, agensi-agensi pemerintahan, manajemen perusahaan, dan organisasi pendukung. Tidak ada aturan ketat yang ditetapkan untuk menangani organisasi-organisasi ini, namun, mungkin dibutuhkan pengesahan atau penjelasan dari mereka sebagai respon operasional organisasi. Badan ini mungkin terletak pada jarak yang jauh dari instalasi dan seorang wakil dari tiap badan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan selama pemantauan instalasi. Apapun bentuk komunikasi yang dipilih, pemantau perlu memperoleh gambaran yang jelas akan hal tersebut.
Oleh karena sistem pemantauan lainnya meliputi aspek yang lebih konkret akan keselamatan, “pemantauan internal ASCOT” harus mempertimbangkan faktorfaktor seperti sikap, moral, motivasi, dan komitmen terhadap keselamatan yang biasanya tidak dipertimbangkan dalam pemeriksaan langsung. Tujuannya adalah memperoleh pengetahuan dan pemahaman akan persepsi dan pengalaman yang dapat meningkatkan atau menurunkan kinerja optimal keselamatan. Untuk memperoleh informasi seperti ini, perlu untuk mengumpulkan contoh opini-opini yang dapat mewakili, fakta, dan persepsi dari staf instalasi dan pihak-pihak terkait. Memilih sumber informasi mesti dilakukan secara hati-hati dalam skala waktu yang ditetapkan untuk pemantauan internal ASCOT. Hal ini membutuhkan kerja sama penuh dengan semua pihak yang terlibat.
19
Di instalasi, jika perlu, setelah melakukan kunjungan instalasi dan tinjauan dokumentasi, anggota tim harus menjadwal waktu mereka dan memulai diskusi terstruktur dengan manajer dan staf terpilih. Panduan ASCOT mengemukakan contoh berbagai pertanyaan beserta garis besar pertanyaan yang dianjurkan untuk memandu pemantau dalam menentukan sikap-sikap dan persepsi yang memengaruhi budaya keselamatan.
Tiap bagian pertanyaan dalam panduan diberikan awalan sebagai mana dinyatakan dalam catatan berikut yang menggambarkan tingkat dan organisasi yang masuk ke dalam cakupan spesifik dari suatu pertanyaan.
I
- Individual-Individu (menjalankan instalasi di bawah golongan manajerial)
M
- Management-Manajemen (menjalankan instalasi di atas tingkat individu)
C
- Corporate-Perusahaan (kantor pusat pelaksana)
R
- Regulator/Government-Pengawas/Pemerintah (izin regulator)
S
- Supporting organizations-organisasi pendukung (riset/desain)
Hal ini merupakan bidang pertanyaan yang direkomendasi dan dapat diubah untuk menyesuaikan dengan pemantauan ASCOT.
Pemantau ASCOT harus mengumpulkan tanggapan dari tiap tingkatan dan informasi alternatif pendukung untuk membangun respon yang akurat dari suatu permasalahan. Pertanyaan yang ada dikembangkan secara spontan oleh tim untuk memastikan bahwa fakta dan pernyataan tersebut sah. Pengamatan yang tepat harus diberikan selama proses ini. Pada interval yang rutin, anggota tim harus membandingkan pengamatan dan mengembangkan strategi untuk menyelesaikan bidang-bidang yang belum diselesaikan dalam penilaian. Tim tersebut sepatutnya
20
menggelar rapat rutin dengan manajemen selama peninjauan untuk menyampaikan pada mereka poin penting sebelum menyiapkan dan menyajikan konsep laporan.
Tiap bagian dari panduan spesifik ASCOT berisi catatan indikator-indikator kunci. Hal ini digunakan sebagai panduan bagi pemantau atau pihak lainnya dalam menekankan pentingnya poin-poin tertentu dalam penilaian budaya keselamatan. Catatan ini tidaklah bersifat menyeluruh dan secara terbatas hanya mencakup katakata kunci atau frase yang berpengaruh pada efektifitas budaya keselamatan.Tinjauan berurutan dapat memperluas indikator kunci ini dengan tujuan mengembangkan beragam saran yang lebih komprehensif yang akan membantu dalam memperkuat budaya keselamatan. Pemantau harus menghindari pertanyaan-pertanyaan dalam batasan yang sempit dan mendorong timbulnya diskusi spontan dari mereka yang sedang diwawancarai.
Metode penilaian yang dilakukan terlepas dari apakah yang dinilai sendiri atau kombinasi pemantauan IAEA didasarkan pada pertimbangan bahwa budaya keselamatan merupakan gabungan sikap terbaik dari tiap organisasi atau kontribusi individu terhadap keselamatan instalasi nuklir. Dengan demikian, mengukur atau menilai keefektifannya terbaik dilakukan dengan jalan menjalin kominikasi dengan berbagai kelompok organisasi yang berbeda, baik itu pemerintahan, pihak yang menjalankan beserta pendukung.
Pemantauan budaya keselamatan harus diawali dengan diskusi di kantor pemerintah/pengawas. Selama diskusi ini, komitmen pemerintah/pengawas terhadap keselamatan dan kebijakan keselamatan mereka dibicarakan. Diskusi di kantor pemerintah/pengawas ini harus dalam pengertian umum dengan mengikuti pertanyaan-pertanyaan dan persoalan yang digambarkan dalam seksi 4.1 dalam panduan ASCOT.
21
Setelah mengunjungi pengawas, kunjungan selanjutnya adalah ke kantor pusat perusahaan, untuk menilai komitmen korporasi terhadap keselamatan, pandangannya terhadap kebijakan keselamatan, dan interaksinya dengan instalasi. Di level korporasi, diskusi dapat dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan yang tertera dalam bab 4.2.1 Panduan ASCOT.
Pemantauan di lingkungan instalasi baik yang dilakukan IAEA atau yang dilakukan secara mandiri diawali dengan melihat gambaran awal. Manifestasi tertentu atas budaya keselamatan akan langsung tampak dalam inspeksi ke instalasi dan dengan meninjau dokumentasi. Instalasi-instalasi yang terlihat tidak dirawat baik mungkin budaya keselamatannya akan berkembang secara signifikan. Sebaliknya, kesan keseluruhan yang bagus dari kunjungan awal dapat menjadi indikasi positif dalam budaya keselamatan yang efektif.
Dengan memerhatikan faktor ini, penilaian konkret akan budaya keselamatan harus mengikutsertakan inspeksi awal dan gambaran dokumentasi. Daftar berikut ini dapat menjadi titik awal:
Tur instalasi:
Kontrol access: efisiensi, keefektifan
Kondisi umum instalasi: kebocoran, pencahayaan, rambu
Perawatan: sampah, daerah penyimpanan, kebersihan
Penggunaan peralatan pelindung: topi pengaman, pelindung telinga dan film badge, penggunaan catatan peringatan, dll.
Sikap awas dan waspada dari staf ruang kontrol
Ketersediaan prosedur dan manual: di ruang kontrol dan instalasi
Gambaran dokumentasi:
22
Buku log dan dokumentasi terkait
Catatan operasi dan perawatan
Jumlah cacat instalasi dan catatan perubahan yang tak selesai
Keberadaan program latihan untuk aktivitas yang berhubungan dengan keselamatan
Kemudahan kebijakan keselamatan (perusahaan dan korporasi)
Konsistensi kebijakan keselamatan dengan konsep budaya keselamatan
Kebijakan instalasi dalam hal prosedur berikut pelaksanaannya
Dokumen yang berkenaan dengan pertanggungjawaban isu-isu keselamatan
Struktur organisasi
Keberadaan komite tinjauan keselamatan perusahaan termasuk agendanya, keahliannya, dan keterlibatan dalam manajemen instalasi.
Setelah gambaran awal, pengkajian utama budaya keselamatan dan kesimpulan utama dapat ditentukan melalui diskusi dan wawancara dengan pekerja mengikuti pertanyaan dan indikator panduan ASCOT. Pertanyaan yang diajukan dimaksudkan untuk membuka diskusi dan penjelasan. Pertanyaan aktual yang ditanyakan perlu disesuaikan dengan pekerjaan seseorang yang sedang diwawancarai sehingga tetap sesuai dengan pengalaman praktis orang tersebut. Dalam tiap situasi disediakan catatan untuk membimbing peninjau sehingga pertanyaan tambahan dapat diajukan bila perlu. Indikator penting budaya keselamatan dicatat sehingga berbagai tanggapan dapat dinilai sebagai indikasi keefektifan budaya keselamatan. Penggunaan skoring atau pemeringkatan berdasarkan angka dihindari karena tujuannya adalah menekankan area-area yang perlu ditingkatkan daripada membandingkan satu instalasi dengan lainnya.
Tim pengkajian harus mengonsentrasikan diskusi dan evaluasi mereka pada sikap dan pengetahuan individu dan kelompok dibandingkan pada isi teknis prosedur dan sistem.
23
Dalam melaksanakan wawancara, tim pengkajian harus memerhatikan bahwa budaya keselamatan instalasi harus melingkupi aspek-aspek keselamatan reaktor, radiologi, dan konvensional.
Responden tidak selalu mempunyai kemampuan seperti ini, karenanya tim pengkajian mesti menggunakan terminologi tepat untuk memastikan jawaban responden telah mencakup segala aspek keselamatan instalasi.
Kuesioner sebagai metode yang digunakan untuk menjangkau sejumlah besar pekerja dalam sebuah organisasi digunakan dengan sukses di beberapa negara. Kuesioner ini dapat bersandarkan pada Panduan ASCOT sebagai struktur alternatif, yang harus dikombinasikan dengan kunjungan instalasi dan kumpulan data konkret.
3.3.
PENGKAJIAN
Masalah terbesar yang dihadapi seseorang dalam mengkaji budaya keselamatan adalah bagaimana mengidentifikasi, dalam jangka waktu yang pendek, bukti konkret dari satu konsep penting yang masih kabur. Hal ini dapat dilakukan meski memerlukan analisis menyeluruh dan tidak semata berupa pemeriksaan dokumentasi dan kajian sistem manajemen. Di samping itu, dibutuhkan pula kumpulan informasi yang lalu dapat dikaitkan dengan karakteristik budaya keselamatan yang disajikan dalam 75-INSAG-4. Hubungan ini tidaklah mudah diidentifikasi dan sering kali unik. Sebagai contoh, suatu kualitas atau konsep biasanya memengaruhi beberapa fakta dan sulitnya menentukan besarnya pengaruh konsep yang berbeda tersebut dalam fakta yang bisa diukur. Ambil contoh pertanyaan dalam melakukan audit. Aktivitas ini berjenjang melalui berbagai tingkatan yang telah disebutkan sebelumnya. Kebanyakan instalasi mempunyai program audit teknis. Biasanya, persyaratan untuk melakukan audit
24
berasal dari korporasi atau bahkan setingkat badan pengawas. Pekerjaan audit sering kali berhubungan dengan pemeriksaan praktik-praktik terkait keselamatan. Di level dokumentari saja, sungguh sederhana bila melihat program audit, laporan yang telah diberikan, dan pengesahan atas tindakan koreksi yang dilakukan. Namun, ada banyak aspek lain yang dapat dikaji menyangkut budaya keselamatan:
1) Apakah pihak yang diaudit menganggap auditor tersebut secara teknis kompeten? 2) Apakah manajer memberikan dukungan atas pelaksanaan audit pada stafnya? Apakah mereka menjelaskan kebutuhan pelaksanaan audit? Apakah mereka menyediakan waktunya untuk briefing dengan auditor? 3) Apakah laporan audit disampaikan dengan staf yang berhubungan, khususnya dengan mereka yang berpartisipasi aktif? 4) Apakah tindakan korektif yang ditemukan auditor didiskusikan dengan seksama dan, begitu diterima, apakah juga dikerjakan dengan semestinya? 5) Apakah auditor menghargai praktik yang baik dan apakah penghargaan seperti ini disampaikan?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dapat diperoleh pemahaman apakah pekerjaan audit tersebut telah secara langsung dilaksanakan untuk mematuhi kebijakan atau persyaratan-persyaratan badan pengawas; atau digunakan sebagai tambahan sarana untuk merangsang perhatian dan meningkatkan partisipasi aktif dalam hal keselamatan. Tersebut terakhir merupakan indikasi kuat akan budaya keselamatan.
Indikator budaya keselamatan penting lainnya adalah kesadaran untuk berusaha keras memperbaiki diri. Tiap manajemen instalasi sepatutnya memikirkan kemungkinan-kemungkinan meningkatkan keselamatan; yang dapat memberi kepuasan. Dorongan untuk bertanya sistem-sistem yang berlaku dan berusaha menjadi lebih baik, yang dalam prosesnya diikuti dengan dukungan dan komitmen
25
manajemen, merupakan indikasi akan budaya keselamatan. Berikut ini merupakan daftar bahasan-bahasan yang mungkin dapat diperiksa dalam program peningkatan (daftar ini tidak menyeluruh):
1) Training: meningkatkan waktu yang dialokasikan, jumlah orang yang diberikan pelatihan. Meningkatkan kualitas training atau meningkatkan sistem kualifikasi yang dimaksudkan untuk memeriksa bahwa kompetensi tersebut adalah hasil dari penyelenggaraan training. 2) Peningkatan teknis: hal ini dapat meningkatkan kualitas prosedur atau memperkenalkan metodologi pengkajian keselamatan yang baru. 3) Mencoba mengantisipasi permasalahan: telah diterima luas bahwa pada setiap insiden keselamatan yang serius terdapat sejumlah besar kejadian yang “nyaris gagal”. Program yang ditujukan untuk melaporkan dan belajar dari kejadian yang “nyaris gagal” merupakan praktik keselamatan yang baik. 4) Instalasi dan peningkatan operasional: hal ini dapat sangat luas, bervariasi dari modifikasi instalasi aktual (yang harus diatur secara ketat) menuju tercapainya peningkatan dalam lingkungan kerja. 5) Pengembangan indikator: Sering kali dikatakan bahwa apa yang tidak dapat diukur menjadi tidak dapat ditangani. Ada banyak yang instalasi menggunakan bermacam-macam indikator, beberapa berhubungan dengan keselamatan. Tidak ada satupun yang sempurna, tapi indikator-indikator tersebut dapat digunakan dalam mengindikasikan trend kinerja keselamatan.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai audit dan program peningkatan yang didiskusikan di atas adalah contoh yang menunjukkan bagaimana metodologi ASCOT dapat memperoleh indikasi sesungguhnya akan budaya keselamatan yang tidak dapat diidentifikasi hanya dengan memeriksa ketaatan dan kepatuhan pada prosedur. Berbagai konsep dan metode ini mesti diperhatikan saat menjawab pertanyaan yang terkandung dalam seksi berikutnya.
26
3.4.
LAPORAN PENGKAJIAN
Tim pengkajian harus memersiapkan laporan ringkas di akhir pengkajian. Isi laporan pengkajian ASCOT yang dianjurkan tersaji di Appendix IX. Laporan ini, baik itu berupa laporan pengkajian diri atau tinjauan gabungan IAEA, harus menekankan pada area budaya keselamatan yang kuat atau yang dapat diperkuat. Bila memungkinkan laporan ini harus memberikan saran spesifik yang dapat memandu manajemen instalasi untuk memperkuat dan memulai peningkatan yang diperlukan. Laporan tersebut harus menghindari adanya pemeringkatan, penilaian, atau perbandingan dengan instalasi lainnya karena hal ini tidak dipandang sebagai cara berjuang yang konstruktif menuju peningkatan. Sebaliknya, laporan tersebut harus menunjukkan praktik-praktik baik yang dapat diadopsi pihak lain untuk mencapai budaya keselamatan yang efektif.
Pada tinjauan kombinasi IAEA, tim ASCOT akan menyajikan dan memberikan tuan rumah konsep laporan dari temuan pengkajian. Laporan ini bersifat rahasia sampai diperiksa oleh tuan rumah, disimpulkan oleh tim ASCOT, dan diumumkan oleh negara tuan rumah.
4. PANDUAN ASCOT: INDIKATOR BUDAYA KESELAMATAN DAN PERTANYAAN Panduan ini didasarkan pada Appendix dalam Safety Series No. 75-INSAG-4. Semua pertanyaan yang tertera dalam appendix ini diperhatikan tetapi sebagaimana yang disebutkan di dokumen referensi, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diperluas. Kesulitan yang mungkin muncul adalah menggunakan sejumlah pertanyaan
27
ini di waktu yang tersedia. Pemilihan item-item tertentu yang signifikan harus dilakukan melalui diskusi ASCOT.
4.1.
PEMERINTAH DAN ORGANISASINYA
4.1.1. Komitmen pemerintah terhadap keselamatan
Dalam kerangka kerja budaya keselamatan pengaruh pemerintah dan legislasinya membentuk dasar penting di mana kebijakan pengawasan, pendanaan, dan pengumuman publik diputuskan. Berbagai pertanyaan dan indikator kunci berikut memberikan kerangka kerja di mana pemahaman mengenai situasi yang terjadi dapat dibentuk. Pertanyaan mengenai hal lainnya dapat muncul selama diskusi dengan wakil pemerintah dan harus pula ditangani bila ada pengaruhnya terhadap operasi instalasi. Kesempatan untuk memastikan atau melakukan konfirmasi atas informasi yang diperoleh dari tempat lain mesti dilakukan; namun, tujuan utama yang tak boleh dilupakan adalah menekankan pentingnya praktik yang baik dan peningkatan keselamatan instalasi. Merupakan suatu keuntungan untuk meminta dan mempelajari aturan hukum yang relevan sebelum tinjauan ASCOT dilakukan.
Q 1 (CMR) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah badan legislasi memuaskan? Adakah terlalu banyak
kendala
dalam
melakukan
amandemen
peraturan yang diperlukan? Apakah aturan hukum dan pernyataan
kebijakan
pemerintah
menekankan
keselamatan sebagai persyaratan penggunaan tenaga nuklir? Adakah contoh interferensi yang berlebihan dalam aspek teknis keselamatan? Pertanyaan Panduan:
28
Apakah mekanisme dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merubah aturan hukum nuklir Anda?
Seberapa luas peran pemerintah dalam hal kontrol dan pengelolaan tenaga nuklir? Apakah wewenang dan tanggung jawab badan pengawasan jelas dimengerti
oleh
tiap
pihak?
Apakah
jalur
komunikasi antara pemerintah, badan pengawasan, dan utilitas diatur dengan baik?
Apakah pengalaman dan kualifikasi yang dimiliki manajemen badan pengawas? Apakah kriteria yang digunakan
untuk
pelaksanaan
menyeleksinya?
audit
secara
rutin
Apakah juga
dipertimbangkan?
Apa peran badan pengawasan dalam konstruksi dan operasi instalasi nuklir yang dijelaskan dalam aturan hukum?
Apakah tanggung jawab badan pengawasan dalam mengkaji desain standar keselamatan dan desain yang diajukan merupakan bagian dari prosedur pemberian lisensi?
Seperti apakah proses pemberian lisensi untuk membangun dan mengoperasikan instalasi nuklir di Negara Anda?
Bagaimana
pelaksanaan
pengkajian
tingkat
keselamatan instalasi nuklir dilakukan?
Bagaimanakah kajian desain dan dokumentasi keselamatan operasional yang diperlukan oleh
29
badan pengawasan sebagai bagian dari proses pemberian lisensi?
Seberapa relatif familiar apakah persyaratanpersyaratan
administratif
dan
teknikal
badan
pengawasan terhadap desain, konstruksi, proses, dan operasi instalasi nuklir?
Bagaimana penegakan hak oleh badan pengawasan dijelaskan dalam aturan hukum? Bila terjadi perselisihan
antara
pengawas
dan
pelaksana,
metode apa yang digunakan untuk menyelesaikan hal ini? Pernahkah terjadi sebelumnya?
Bagaimana
kebijakan
pemerintah
dalam
hal
keselamatan terhadap produksi listrik? Divisi apa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas ini di negara tersebut? Indikator Kunci:
Jelas, pernyataan ringkas dengan cukup penekanan pada keselamatan sebagai persyaratan.
Umpan balik dari staf dan pengawas, tanpa adanya gangguan dalam hal keselamatan.
Adanya badan pengawasan independen dengan SDM
yang
cukup
disertai
penegakan
hak,
dijelaskan dalam aturan hukum.
Badan
pengawasan
mempunyai
standar
keselamatan dan/atau instruksi yang menunjukkan praktik-praktik
pengawasannya
dengan
cukup
terinci.
30
Secara periodik badan pengawasan mengkaji keselamatan
instalasi
nuklir
atas
standar
keselamatan yang telah dijelaskan.
Q 2 (CMR) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah anggaran bagi badan pengawasan terjaga dari pengaruh inflasi, dengan adanya pertumbuhan industri dan dengan meningkatnya permintaan yang lain? Apakah dana tersebut cukup untuk mempekerjakan staf dengan kompetensi yang cukup? Apakah pemerintah memberikan dana yang cukup untuk penelitian keselamatan yang diperlukan? Apakah hasil penelitian tersebut dapat diakses negara lain?
Pertanyaan Panduan:
Apakah Anda mempunyai staf penuh yang saling melengkapi?
Seperti apakah pola alokasi aktual anggaran selama lima tahun terakhir?
Bagaimana pendanaan badan pengawasan Anda?
Apa yang terjadi pada alokasi pendanaan bila terjadi peristiwa tak terduga yang membutuhkan uang lebih dari pemerintah?
Apakah
Anda
menerima
dana
saat
menyebarluaskan hasil penelitian ke negara lain?
Bagaimana
perubahan
pemerintah
dapat
memengaruhi badan pengawasan dan aturan hukum nuklir? Indikator Kunci:
31
Tingkat perekruitan pekerja yang cukup dan rendahnya
tingkat
pergantian
pekerja
yang
kompeten. Rencana dan hasil riset terdokumentasi agar dihasilkan riset yang tepat dalam hal keselamatan.
Trend positif dalam hal pendanaan bagi organisasi yang meneliti.
Pertukaran kunjungan penelitian dan teknis dengan Negara atau agensi lain
Q 3 (R) Pertanyaan INSAG Dasar:
Seberapa bebaskah pertukaran informasi keselamatan dapat dilakukan dengan negara lain? Apakah negara tersebut mendukung aktivitas internasional seperti program IAEA Incident Reporting Sistem (IRS), the Operational Safety Review Teams (OSART) dan Assessment of Safety Significant Events Teams (ASSETS)?
Pertanyaan Panduan:
Dengan pihak mana sajakah pertukaran informasi keselamatan Anda lakukan di seluruh dunia?
Bagaimana
bentuk
dukungan
afiliasi
negara
tersebut terhadap organisasi internasional seperti IAEA, INPO, WANO, grup pemilik, dan lainlainnya?
Apakah Anda memiliki akses berkala terhadap informasi industri nuklir?
Untuk sumber daya mana akses yang Anda peroleh berlaku?
32
Pembatasan apa yang berlaku dalam penyebaran data instalasi nuklir?
Indikator Kunci:
Partisipasi dalam program internasional dan sistem yang berlaku dalam analisis dan pengumpulan data.
Kunjungan berulang ke negara lain
Keberadaan program-program pertukaran
Fasilitas penelusuran literatur bagi para staf
Publikasi penelitian staf
4.1.2. Badan Pengawasan
Pengawas menetapkan persyaratan yang sangat bervariasi pada tiap-tiap negara dan sulit digeneralisir; namun, berbagai indikator kunci dan pertanyaan berikut didesain untuk menarik respon yang akan membantu tim dalam menentukan pengaruh pengawas terhadap kinerja keselamatan instalasi. Mesti pula diperhatikan untuk tidak mengevaluasi atau membandingkan gaya pengawasan antarnegara. Budaya keselamatan harus berkembang baik dalam organisasi pengawasan termasuk stafnya dan harus dijelaskan dalam statemen kebijakannya masing-masing. Komitmen yang kuat untuk mengimplementasikan aturan hukum dan bertindak dalam meningkatkan keselamatan instalasi dan proteksi individu, publik serta lingkungan merupakan elemen penting dari suatu budaya keselamatan pengawasan yang positif. Pengaruh pengawas di tingkat korporasi dan instalasi dari sebuah utilitas ditentukan dalam batasan-batasan pertanyaan yang diajukan, diskusi, dan gambaran ringkas dokumentasi yang tidak terbatas pada perasaan intuitif. Bila badan pengawasan dikaji secara terpisah dari instalasi, penekanan harus diberikan atas batasan-batasan sosial dan nasional yang mendominasi otoritas pengawasan. Berbagai elemen dari pertanyaan instalasi dapat pula diadaptasi badan pengawasan sebagai tinjauan terpisah, tujuannya tetap sama, yakni mengkaji budaya keselamatan.
33
Q 1 (RCM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah tujuan keselamatan pengawasan dinyatakan secara jelas dan cukup bermakna sehingga tujuantujuan tersebut tidak terlalu umum atau terlalu sempit? Apakah mereka membiarkan adanya keseimbangan antara inovasi dan kepercayaan diterapkan pada suatu teknik yang sudah terbukti?
Pertanyaan Panduan:
Permasalahan
apa
yang
pernah
timbul
atas
pengaplikasian persyaratan pengawasan?
Bagaimana otoritas dan tanggung jawab badan pengawasan dapat dimengerti oleh instalasi?
Bagaimana penjelasan akan cakupan aktivitasnya?
Apakah Anda merasakan hal tersebut terlalu mengekang? Terlalu longgar?
Perubahan apa yang ingin Anda lihat atas peraturan pengawasan?
Indikator Kunci:
Pemahaman yang jelas dan diterima oleh staf instalasi atau persyaratan pengawasan.
Umpan balik yang positif dari korporasi dan staf instalasi
dalam
mengaplikasikan
peraturan
pengawasan.
Q 2 (RCM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah
komentar
mengenai
persyaratan
badan
pengawasan diperlukan dari badan yang berkompeten?
34
Apakah
komentar
tersebut
telah
cukup
sering
diperhatikan untuk mendorong pernyataan selanjutnya? Pertanyaan Panduan:
Sistem apa yang digunakan dalam mengumpulkan komentar mengenai isu-isu pengawasan?
Seberapa
sering
Anda
menjelaskan
mengenai
persyaratan-persyaratan pengawasan? Untuk efek apa?
Apakah dasar dikeluarkannya kebijakan pengawasan?
Bagaimana itu disahkan?
Sistem tinjauan yang mapan dan terdokumentasi untuk
Indikator Kunci:
menerima komentar dan input dari badan lainnya.
Q 3 (R) Pertanyaan INSAG Dasar:
Adakah proses logis serta dapat diprediksi dalam menghadapi isu-isu yang membutuhkan pertimbangan faktor-faktor ekonomi dan keselamatan?
Pertanyaan panduan:
Seperti apakah proses dalam menangani isu dengan pertimbangan keselamatan dan komersial? Apakah hal ini dipahami dengan baik? Di mana hal ini terdokumentasi?
Apakah badan pengawasan mampu menghentikan produksi secara sepihak bila keselamatan terancam? Pernahkah hal ini terjadi sebelumnya?
Indikator Kunci:
Tinjauan rutin pihak ketiga mengenai persyaratanpersyaratan pengawasan.
35
Komentar dipublikasikan dalam aturan hukum pengawasan.
Q 4 (RCM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Adakah catatan penundaan proyek atau penghentian produksi
karena
kurang
jelasnya
persyaratan
pengawasan atau keputusan pengawasan yang kurang tepat? Pertanyaan Panduan:
Berapa kali penundaan telah terjadi oleh karena batasan-batasan yang ditetapkan pengawas?
Kesempatan bertanya seperti apa yang dimiliki utilitas saat terjadi penundaan oleh pengawas?
Indikator Kunci:
Umpan balik positif dari staf utilitas mengenai penundaan yang terjadi karena pengawasan.
Kebijakan
pengawasan
meminimalkan
yang
penundaan
efektif dan
dalam
meninjau
kesepakatan.
Pertemuan rutin utilitas dan pengawas untuk menangani isu-isu keselamatan.
Representasi lokasi dari pengawas dan sistem pemanggilan yang baik.
Q 5 (R) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah praktik-praktik pengawasan secara umum berjalan konsisten dengan tujuan program IAEA, yakni Nuclear Safety Standards (NUSS)?
Pertanyaan Panduan:
36
Berlandaskan model seperti apa sistem pengawasan Anda?
Apakah
perbedaan,
bila
ada,
antara
praktik
pengawasan Anda dengan sistem IAEA (NUSS)? Indikator Kunci:
Korelasi yang baik antara IAEA (NUSS) dan persyaratan pengawasan?
Q 6 (R) Pertanyaan INSAG Dasar:
Adakah program pendidikan dan training bagi staf pengawasan?
Pertanyaan Panduan:
Bagaimanakah substansi program rekruitmen dalam hal kualifikasi dan pengalaman bagi staf badan pengawasan yang baru?
Bagaimana substansi dan berapa lama program training tersebut? Apakah program tersebut juga membahas
prinsip-prinsip
nuklir,
pengetahuan
instalasi, ketrampilan inspeksi, dan on the job training?
Bagaimana Anda mempertahankan pengalaman dan teknologi instalasi staf pengawasan Anda agar tetap up to date?
Indikator Kunci:
Program pendidikan dan pelatihan yang mapan
Standar training staf yang diaudit dan direvisi secara berkala
Ketersediaan
dan
penggunaan
dokumen
internasional, jurnal, dll.
37
Kehadiran di kursus-kursus penting, misal, kursus yang diadakan IAEA.
Q 7 (R) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah badan pengawasan berpartisipasi secara aktif dalam berbagai aktivitas internasional yang relevan?
Pertanyaan Panduan:
Bagaimana program Anda ketika berpartisipasi dalam konferensi internasional mengenai nuklir?
Bagaimanakah
kunjungan
ke
luar
negeri
direncanakan, dimotivasikan, dan disetejui? Siapa yang diperbolehkan melakukan kunjungan tersebut?
Bagaimana pendanaan badan pengawasan?
Aktivitas internasional yang mengesankan
Publikasi paper dan presentasi dalam pertemuan-
Indikator Kunci:
pertemuan penting. Partisipasi dalam tinjauan keselamatan internasional.
Q 8 (RCM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah laporan mengenai permasalahan keselamatan yang penting, dipublikasikan secara rutin oleh badan pengawasan? Apakah badan pengawasan secara rutin mempublikasikan tinjauan ringkas mengenai kinerja keselamatan instalasi?
Pertanyaan Panduan:
Bagaimana
Anda
memastikan
bahwa
isu-isu
keselamatan yang penting dapat diakses publik, instalasi, dan negara-negara lainnya?
38
Seperti apakah kebijakan pengawasan dalam dalam hal publikasi data kinerja keselamatan instalasi.
Seperti apakah persiapan untuk secara tepat waktu mengumumkan serta menyebarkan informasi jika terjadi insiden dan kecelakaan?
Indikator Kunci:
Laporan keselamatan rutin dipublikasikan
Program yang disusun untuk mengumpulkan data keselamatan instalasi dan kecendrungan hasil untuk penyebaran.
Q 9 (RCM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Seperti apakah hubungan dengan pemegang lisensi? Adakah hubungan yang seimbang antara formalitas dengan hubungan profesional langsung?
Pertanyaan Panduan:
Seperti apa penilaian anda terhadap status pengawas di mata utilitas?
Seberapa baik kerja sama yang berlangsung antara pengawas dengan pihak instalasi?
Bisakah badan pengawas meningkatkan imejnya di instalasi?
Indikator Kunci:
Umpan balik positif dari staf instalasi terhadap batasan pengawasan.
Pertemuan interaktif rutin yang berlangsung dengan staf utilitas.
Ketersediaan laporan informative dan profesional.
Penerimaan komentar dari utilitas.
39
Q 10 (RCM1) Pertanyaan INSAG Dasar:
Adakah sikap saling hormat antara staf pengawas dengan organisasi pelaksana berdasar atas kompetensi umum? Seberapa besar tenaga ahli teknis pengawasan memiliki pengalaman desain atau operasi praktis?
Pertanyaan Panduan:
Apakah Anda bisa mendiskusikan persoalanpersoalan di instalasi atas dasar teknis umum?
Bagaimana
staf
instalasi
melihat
kesempatan
bekerja di badan pengawasan? Indikator Kunci:
Umpan balik positif dari staf instalasi terhadap kompetensi pangawasan.
Proporsi yang tinggi dari staf instalasi yang berpengalaman dan personel desain.
Tinjauan efektif dan baik oleh staf pengawasan.
Q 11 (RCM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Adakah diskusi rutin bersama mengenai pengalaman pemegang lisensi dan permasalahan serta akibat dari aktivitas pengawasan terhadap hal ini?
Pertanyaan Panduan:
Seberapa rutin pengawas dan utilitas bertemu dalam membahas permintaan untuk mengubah persyaratan pengawasan?
Sampai tahap manakah pengawas dan utilitas bertemu mengubah
dalam
membahas
persyaratan
permintaan
pengawasan?
untuk
Seberapa
jauhkah isu-isu Persiapan Kegawatdaruratan dan
40
Penanganan Kecelakaan (Emergency Planning and Accident Management) diyakini sebagai bagian dari Program Keselamatan Nuklir? Indikator Kunci:
Pertemuan
rutin
dengan
utilitas
mengenai
permasalahan yang ada.
Grup
yang
mapan
dalam
aktivitas-aktivitas
pengawasan dan pemberian lisensi.
Pola
yang
dikenal
baik
dalam
interaksi
pengawas/instalasi.
Keberadaan suatu metodologi independent untuk mencapai
solusi
dari
gangguan
dan
isu-isu
keselamatan.
Q 12 (RCM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Seberapa jauhkah badan pengawasan mempercayai proses keselamatan internal organisasi pelaksana?
Pertanyaan Panduan:
Seperti
apakah
filosofi
badan
pengawasan
mengenai kemampuan utilitas dalam mengontrol keselamatannya sendiri?
Seberapa banyakkah informasi instalasi siap diakses pengawas?
Seberapa jauhkah kontrol pengawas terhadap utilitas?
Bagaimana cakupan dan detail aktivitas inspeksi badan pengawasan terhadap instalasi nuklir?
Indikator Kunci:
41
Persyaratan
pengawasan
meliputi
proses
keselamatan yang cukup, independensi instalasi atau organisasi pelaksana.
Pelaksanaan kontrol pengawasan untuk memastikan cukupnya proses keselamatan internal instalasi.
Pemeriksaan dan evaluasi proses keselamatan instalasi rutin.
Q 13 (RCM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Bagaimanakah bentuk dan jumlah kehadiran pengawas di instalasi?
Pertanyaan Panduan:
Seberapa seringkah staf pengawasan mengunjungi instalasi?
Seperti apakah hubungan organisasional antara badan pengawas dengan staf instalasi?
Dilihat sebagai apakah kehadiran pengawas di instalasi, bantuan atau rintangan?
Indikator Kunci:
Kehadiran pengawas secara efektif dan rutin di instalasi.
Partisipasi
dalam
pengembangan
pelaksanaan
pengamatan di area-area keselamatan utama.
Sistem pemberitahuan terhadap aktivitas
dan
kejadian di luar jam kerja.
Umpan balik positif dari staf instalasi terhadap ketesediaan dan efektifitas program inspeksi bagi inspektur instalasi.
42
Partisipasi rutin dan kepanitiaan dan pertemuan keselamatan instalasi. Pengkajian laporan instalasi nuklir
dalam
mengimplementasikan
tindakan
korektif dan preventif.
4.2.
ORGANISASI PELAKSANA
4.2.1. Tingkat Korporasi
4.2.1.1.
Kebijakan keselamatan di tingkat korporasi
Bentuk maupun isi pernyataan kebijakan keselamatan di tingkat korporasi bervariasi. Pernyataan kebijakan keselamatan musti, bagaimanapun, jelas dan musti pula disampaikan kepada tiap staf. Harus menyatakan suatu komitmen menuju kinerja yang sempurna dalam setiap aktivitas yang terkait keselamatan instalasi nuklirnya. Dijelaskan pula bahwa keselamatan instalasi nuklir berada pada prioritas puncak, di atas permintaan produksi atau jadwal proyek. Persoalan yang penting dalam pemeriksaan diindikasikan melalui pertanyaan dan indikator kunci yang menekankan pentingnya dukungan nyata pada keselamatan di atas semua pertimbangan lainnya dan pemahaman akan pernyataan kebijakan pada tiap level staf. Pertanyaan harus diajukan untuk menemukan pentingnya hal-hal yang terkait dengan kebijakan keselamatan korporasi, bagaimana dokumentasinya, penyebarannya, pengesahannya, peninjauannya,
dan
penerapannya.
Indikator
kunci
merupakan
pernyataan
keselamatan yang tidak mungkin keliru di atas lainnya, disetujui oleh golongan korporasi tertinggi dan dianggap sebagai ‘kepemilikan’ oleh manajemen korporasi. Adalah sangat penting untuk membedakan apakah kebijakan keselamatan korporasi dimengerti dan didukung setiap tingkat dalam industri nuklir nasional.
Q 1 (CMI)
43
Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah
pernyataan
kebijakan
keselamatan
telah
dikeluarkan? Jelaskah pernyataan tersebut? Apakah kebijakan
tersebut
menyatakan
sangat
perlunya
keselamatan nuklir? Bagaimana perhatian staf terhadap hal ini? Apakah konsisten dengan konsep budaya keselamatan yang disajikan dalam laporan 75-INSAG4? Pertanyaan Panduan:
Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai suatu pernyataan kebijakan keselamatan perusahaan atau korporasi.
Indikator Kunci:
Organisasi yang mengoperasikan instalasi nuklir harus
mengeluarkan
pernyataan
kebijakan
keselamatan kepada semua staf berupa komitmen pada keselamatan.
Staf harus diingatkan mengenai pernyataan ini dari waktu ke waktu.
Pernyataan kebijakan keselamatan dapat sangat bervariasi dalam bentuk maupun isi.
Staf
dari
suatu
organisasi
dengan
budaya
keselamatan yang telah baik harus mewaspadai terhadap hal-hal berikut: o Tanggung jawab organisasi pelaksana terhadap keselamatan instalasi; o Komitmen bagi kinerja keselamatan yang sempurna
44
o Bahwa keselamatan adalah prioritas tertinggi, bila
perlu
melampaui
pertimbangan-
pertimbangan komersial.
Q 2 (CM1) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah manajer dan pekerja familiar dengan kebijakan keselamatan dan mampukah staf menyebutkan contoh yang mengilustrasikan betapa pentingnya kebijakan keselamatan?
Pertanyaan Panduan:
Pernahkah Anda mengutip bagian dari kebijakan keselamatan
untuk
menekankan
perlunya
keselamatan dalam suatu pertemuan atau diskusi?
Apa yang dapat tidak Anda kerjakan berkaitan dengan pernyataan kebijakan keselamatan?
Siapakah yang memegang otoritas dan bertanggung jawab atas pernyataan kebijakan keselamatan nuklirdi tingkat korporasi?
Apakah
Anda
mempunyai
salinan
kebijakan
keselamatan?
Pernahkah Anda mendiskusikan dokumen ini dengan staf/rekan kerja Anda?
Apakah yang anda ketahui mengenai kelebihan dan ketidaksempurnaan kebijakan keselamatan?
Apakah hal ini perlu diubah?
Pandangan dan pengetahuan yang baik mengenai
Indikator Kunci:
dokumen kebijakan keselamatan saat ini.
45
Contoh penggunaan, menunjukkan kemudahan dan persetujuan.
4.2.1.2.
Praktik keselamatan di tingkat korporasi
Pernyataan kebijakan dan komitmen terhadap keselamatan harus ditambah dan ditingkatkan melalui keterlibatan manajemen korporasi. Keyakinan atas kompetensi dan keahlian di tingkat korporasi dalam hal keselamatan nuklir dapat mengembangkan budaya keselamatan instalasi dengan memperkuat kebijakan keselamatan utilitas dari atas ke bawah. Pelaksanaan grup kajian keselamatan nuklir yang efektif dan kredibel di tingkat korporasi serta dukungan manajer senior yang dipilih dengan tanggung jawab penuh terhadap keselamatan merupakan persyaratan yang jelas bagi utilitas. Namun, sering kali utilitas mendelegasikan portfolio keselamatan nuklir ke struktur korporasi yang rendah. Akibatnya, hal ini mungkin menjadi persoalan yang paling sulit ditelusuri dan hal ini secara tidak langsung mengindikasikan pengaruh yang tidak menguntungkan bagi budaya keselamatan instalasi. Adanya bukti atau fakta berupa celah antara interpretasi korporasi dan staf instalasi terhadap tanggung jawab keselamatan harus digali. Budaya keselamatan akan berkembang bila ada sikap saling dukung, kesamaan kesepakatan dan pemahaman bersama atas tujuan-tujuan keselamatan.
Q 1 (RCM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah dewan korporasi mempunyai tenaga ahli dalam bidang keselamatan instalasi nuklir? Apakah pertemuan formal di tingkat ini mengikutsertakan agenda yang berkaitan dengan keselamatan. Apakah staf pelaksana hadir untuk mendiskusikan kinerja keselamatan kilang?
Pertanyaan Panduan:
46
Siapa yang bertanggung jawab atas keselamatan instalasi nuklir di tingkat korporasi?
Apakah Anda berpendapat adanya pengetahuan yang cukup mengenai keselamatan instalasi di tingkat korporasi?
Apakah persoalan keselamatan nuklir merupakan porsi penting dalam pertemuan tingkat korporasi?
Siapa yang menghadiri pertemuan komite tinjauan keselamatan nuklir di tingkat korporasi?
Ke
tingkat
mana
catatan
penting
korporasi
mengenai keselamatan nuklir disampaikan? Indikator Kunci:
Adanya garis jelas pelaporan dari pelaksanaan komite tinjauan keselamatan nuklir kepada dewan korporasi atau wakil dari dewan di komite keselamatan.
Dewan korporasi memiliki tenaga ahli dalam bidang keselamatan instalasi nuklir.
Tambahan
poin
keselamatan
dalam
agenda:
tambahan rutin dari staf instalasi dalam pertemuan.
Umpan balik positif dari staf instalasi mengenai respon korporasi terhadap isu keselamatan instalasi.
Q 2 (CM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah komite tinjauan keselamatan nuklir secara aktif melaporkan berbagai temuannya di tingkat korporasi?
Pertanyaan Panduan:
47
Apakah hubungan antara instalasi dan manajemen korporasi
berkenaan
dengan
diskusi
isu-isu
keselamatan nuklir? Indikator Kunci:
Catatan penting dan tindakan dari komite tinjauan keselamatan nuklir korporasi.
Keyakinan
instalasi
terhadap
grup
tinjauan
korporasi.
Masukan korporasi untuk isu-isu keselamatan instalasi/pengawasan
Pertanyaan INSAG Dasar:
Adakah
manajer
senior
yang
memegang
keselamatan nuklir dengan tanggung jawab penuh?
Bagaimana dukungan dan bantuan yang diberikan dalam
menjalankan
tugasnya?
Bagaimanakah
eksistensinya bila dibandingkan dengan manajer yang membawahi bidang lain?
Apakah manajer senior rutin mengunjungi instalasi? Apakah mereka memberikan perhatian terhadap berbagai persoalan keselamatan?
Pertanyaan Panduan:
Seberapa seringkah staf instalasi bertemu dengan manajer korporasi?
Siapakah
yang
memegang
tanggung
jawab
keselamatan nuklir tertinggi di utilitas? Indikator Kunci:
Uraian pekerjaan dan konfirmasi organisasi dari manajer nuklir senior yang bertanggung jawab terhadap keselamatan nuklir.
48
Persepsi positif staf instalasi terhadap peran dan tanggung jawab manajer senior.
Kemampuan visibilitas dan interaksi yang tinggi antara instalasi dan manajer senior.
Kesediaan
memberitahukan
berbagai
macam
persoalan keselamatan bagi tinjauan manajer senior.
Q 4 (CM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah persyaratan aset atau sumber daya terkait fungsi keselamatan ditinjau secara periodik di tingkat korporat? Apa hasilnya?
Pertanyaan Panduan:
Siapa yang meninjau persyaratan sumber daya fungsi keselamatan? Bagaimana hal ini dilakukan?
Seberapa sering persyaratan sumber daya terkait keselamatan ditingkatkan?
Kriteria apa yang digunakan dalam menentukan sumber
daya
fungsi
keselamatan
dan
pendanaannya? Indikator Kunci:
Bukti tinjauan rutin sumber daya di tingkat korporasi.
Perhatian positif untuk meningkatkan dan menjaga sumber daya oleh staf korporasi.
Mengenali jenjang karir bagi instalasi dan staf korporasi termasuk manajemen keselamatan nuklir.
4.2.2. Tingkat instalasi
49
Hal ini tentu akan menyita bagian terbesar dari kerja peninjau ASCOT yang akibatnya dibutuhkan alokasi area dan wawancara untuk memastikan cakupan yang optimum dalam waktu yang tersedia. Aktivitas instalasi dibagi ke dalam 11 (sebelas) seksi pengkajian. Meliputi persoalan penting yang melingkari aspek-aspek penting bagi budaya keselamatan. Pertanyaan disajikan sebagai titik awal dari mana tingkat pencapaian indikator kunci dapat diukur. Beberapa pertanyaan merupakan pengulangan atau mirip, yang mengindikasikan seberapa relatif pentingnya hal tersebut dalam menentukan faktor tertentu, seperti sikap, komitmen, praktik keselamatan dan komunikasi. Pertanyaan harus dikembangkan lebih lanjut untuk menyesuaikan dengan kejadian instalasi tertentu dalam membentuk gambaran budaya keselamatan instalasi. Tujuan tinjauan ASCOT adalah mengkaji budaya keselamatan suatu organisasi melalui pandangan vertikal dan horizontal atas bermacam sikap, komunikasi, dan konsistensi dalam implementasi keselamatan kilang.
Anggota tim harus selalu memerhatikan praktik yang baik dan memberikan contoh peningkatan budaya keselamatan. Penekanannya harus selalu berada pada aspek positif kinerja dan peningkatan budaya keselamatan dalam organisasi dan industri nuklir. Namun demikian, aspek negatif yang ada pun harus pula di bawa ke permukaan untuk dikaji.
4.2.2.1.
Menekankan keselamatan
Q 1 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah manajer instalasi memiliki pertemuan rutin yang hanya didedikasikan pada keselamatan dengan staf
seniornya?
nonmanajemen
Adakah untuk
ikut
kesempatan
bagi
berpartisipasi
staf dalam
pertemuan-pertemuan mengenai keselamatan. Apakah pertemuan ini juga membicarakan hal-hal keselamatan
50
yang penting di instalasi? Di instalasi lainnya dalam negeri? Di instalasi lain luar negeri? Pertanyaan Panduan:
Metode
apa
yang
digunakan
dalam
memperkenalkan budaya keselamatan kepada staf nonteknis?
Seberapa pahamkah staf nonteknis dengan isu-isu keselamatan di instalasi? Di dunia?
Di manakah prioritas-prioritas keselamatan dicatat?
Bagaimanakah penanganan saran dan peningkatan keselamatan di kilang?
Apa yang dibahas dalam pertemuan ini? Apakah agenda disirkulasikan kepada staf?
Indikator Kunci:
Pertemuan keselamatan rutin.
Tindakan yang terdokumentasi dan penghentian operasi
Protokol yang terlaksana baik dalam hal pertemuan dan tindakan.
Cakupan yang luas mengenai poin-poin agenda.
Umpan balik positif dari staf dalam penerapan dan akses terhadap pertemuan keselamatan.
Q 2 (CM) Pertemuan INSAG Dasar:
Apakah disertai pertimbangan dalam meminta (sebagai contoh tinjauan menyeluruh) tinjauan OSART atau tinjauan eksternal serupa lainnya?
Pertanyaan Panduan:
Apakah
tinjauan
keselamatan
yang
demikian
menerima dukungan dari seluruh organisasi?
51
Indikator Kunci:
Satu atau lebih tinjauan keselamatan menyeluruh diminta atau didukung dengan tindak lanjut yang positif.
Adanya bukti penilaian diri.
Tinjauan keselamatan teknis.
Umpan balik positif dari staf dalam pengajuan bagi tinjauan eksternal.
Q 3 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Adakah proses di mana lebih banyak staf junior dapat melaporkan
masalah
terkait
keselamatan
secara
langsung kepada manajer instalasi? Apakah proses ini cukup banyak diketahui? Apakah ada mekanisme dalam melaporkan kesalahan seseorang? Bagaimana pemberitahuannya kepada staf? Mekanisme apa yang tersedia bagi staf untuk melaporkan kesalahan meski kesalahan ditemukan
tersebut
cepat
akibatnya?
diperbaiki Apakah
atau staf
tidak jarang
menggunakan mekanisme yang ada? Pertanyaan Panduan:
Bagaimanakah staf junior melaporkan persoalan keselamatan kepada manajer instalasi?
Sistem apa yang anda gunakan dalam melaporkan persoalan keselamatan yang kecil?
Indikator Kunci:
Sistem yang tercatat mengenai pelaporan langsung, termasuk kepada manajer instalasi.
52
Umpan balik positif dari staf mengenai pengalaman pelaporan yang lampau.
Dorongan
atau
dukungan
manajemen
atas
pelaporan keselamatan.
Pernyataan kebijakan yang tercatat atas pelaporan keselamatan.
Ketentuan mengenai kerahasiaan dalam melaporkan tindakan berisiko di instalasi, korporasi, atau badan pengawasan.
Q 4 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah
sistem
pemberian
penghargaan
mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait dengan kinerja keselamatan? Apakah staf menyadari adanya sistem pemberian penghargaan dan sanksi-sanksi keselamatan?
Pertanyaan Panduan:
Sepanjang
yang
Anda
ketahui,
apakah
rekam
keselamatan atau sikap keselamatan seorang pekerja berdampak pada promosi karir mereka? Jika ya, dapatkah Anda memberikan contoh hal ini? Apakah Anda menganggap upah/gaji seseorang dikaitkan dengan kinerja keselamatannya? Bagaimana pendapat Anda mengenai hal ini? Catatan: Penerimaan atau penolakan pertimbanganpertimbangan keselamatan dalam mengkaji penggajian atau prestasi seseorang memengaruhi sikap seseorang terhadap budaya keselamatan. Sikap yang kurang bersahabat dapat menyebabkan kekeliruan pelaporan
53
kesalahan dan pengekangan fakta. Pendekatan yang seimbang diterima sebagai indikator kebijakan yang adil dan dimengerti baik berupa penghargaan dan sanksi dalam kinerja keselamatan. Indikator Kunci:
Tidak ada sanksi yang menurunkan golongan seseorang.
Seseorang
didorong
untuk
memikirkan
permasalahan keselamatan, melaporkan berbagai observasi terkait keselamatan.
Kecendrungan yang dapat diamati bagi mereka yang
secara
aktif
mempromosikan
isu-isu
keselamatan supaya lebih dapat ditingkatkan.
4.2.2.2.
Definisi tanggung jawab
Q 1 (RCMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah penunjukan tanggung jawab telah diumumkan secara jelas? Apakah tanggung jawab manajer instalasi terhadap keselamatan nuklir telah dinyatakan dan diterima jelas?
Pertanyaan Panduan:
Siapa
yang
bertanggung
jawab
terhadap
keselamatan nuklir di suatu tempat? Catatan:
Pendelegasian
tanggung
jawab
oleh
manajer instalasi merupakan elemen kunci dalam budaya keselamatan. Konsep ini harus dipahami dan diterimaoleh manajer. Manajer mesti menunjuk
54
seseorang
untuk
memegang
tanggung
jawab
tertentu dan memastikan bahwa penunjukan ini telah dimengerti yang bersangkutan. Indikator Kunci:
Respon harus mengandung poin kunci berikut ini: o Organisasi
pelaksana
bertanggung
jawab
terhadap keselamatan nuklir. o Hal ini didelegasikan oleh organisasi pelaksana kepada manajer instalasi. o Adanya definisi tanggung jawab setiap orang yang diterima, jernih, dan jelas. o Tanggung jawab keselamatan termasuk ke dalam uraian tugas dan diperkuat dalam sesi training. o Penerimaan bahwa setiap orang setidaknya bertanggung jawab terhadap keselamatan di bagian masing-masing.
Q 2 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah dokumen yang mengidentifikasi tanggung jawab keselamatan senantiasa diperbarui dan secara rutin ditinjau? Dengan hasil apa? (Sebagian ditutup dalam meninjau dokumentasi)
Pertanyaan Panduan:
Siapa yang bertanggung jawab dalam meninjau dokumen tanggung jawab keselamatan? Bagaimana penyampaian perubahan tanggung jawab kepada staf berlangsung?
55
Indikator Kunci:
Tanggung jawab yang jelas untuk senantiasa memperbarui dokumentasi.
4.2.2.3.
Seleksi manajer
Q 1 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah
staf
mengenali
bahwa
sikap
terhadap
keselamatan merupakan hal yang penting dalam seleksi dan
promosi
manajer?
Bagaimana
hal
ini
dikembangkan? Pertanyaan Panduan:
Apakah kriteria utama yang digunakan dalam menyeleksi manajer?
Bagaimana pemilihan manajer dapat ditingkatkan?
Kriteria yang baik serta diterima dalam seleksi dan
Indikator Kunci:
promosi manajer.
Umpan balik positif dari staf mengenai kriteria yang digunakan.
Q 2 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah penilaian kinerja tahunan meliputi unsur spesifik mengenai sikap terhadap keselamatan?
Pertanyaan Panduan:
Mengapa Anda mengharapkan penilaian kinerja tahunan mencakup sikap keselamatan?
Bagaimana penilaian sikap terhadap keselamatan dilaksanakan sepanjang tahun?
56
Indikator Kunci:
Mekanisme yang baik dalam melakukan tinjauan rutin terhadap kinerja keselamatan seseorang.
Lembar penilaian kinerja menunjukkan acuan spesifk bagi keselamatan: kriteria yang diterima manajer dalam mengukur kinerja keselamatan. Umpan balik positif dari staf yang dinilai: bukti adanya sistem pemberian penghargaan dan sanksi terkait keselamatan.
Q 3 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Dapatkah kasus diidentifikasi di mana sikap terhadap keselamatan menyetujui
merupakan atau
faktor
menolak
penting
promosi
dalam
ke
tingkat
manajemen? Pertanyaan Panduan:
Sikap apakah yang dianggap diterima terhadap keselamatan? Dapatkah Anda mengutip sebuah contoh?
Pernahkah seseorang, sepanjang Anda ketahui, promosinya
pernah
ditolak
karena
sikapnya
terhadap keselamatan? Apakah ada contoh yang nyata akan hal ini? Indikator Kunci:
Contoh terakhir mengenai penilaian promosi.
Kriteria yang dipahami dan diterima mengenai promosi.
Bukti positif sikap keselamatan sebagai kriteria penyeleksian.
57
4.2.2.4.
Hubungan antara manajemen instalasi dan pengawas
Q 1 (RCMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah hubungan tersebut berjalan jujur, terbuka, meski cukup formal? Bagaimana prosedur yang ditempuh pengawas dalam mengakses dokumentasi? Ke fasilitas apa? Ke staf pelaksana? Apakah laporan yang dibutuhkan badan pengawas dibuat dalam waktu yang tepat? Tingkat apakah dari instalasi yang berhubungan dengan inspektur pengawasan? Apakah manajer
instalasi
rutin
bertemu
dengan
staf
pengawasan? Pertanyaan Panduan:
Bagaimana bentuk hubungan antara manajemen instalasi dengan badan pengawas? Catatan: Hubungan yang terbuka dan konstruktif dengan pengawas dalam kepentingan keselamatan. Mungkin staf membutuhkan panduan bagaimana mereka harus merespon permintaan inspektur pengawasan terhadap akses dan informasi. Harus ada dialog berkelanjutan antara kedua belah pihak, dengan demikian bila timbul isu keselamatan yang kontroversial akan ada cukup jalinan komunikasi untuk memecahkan permasalahan dengan sikap saling hormat dan percaya.
Indikator Kunci:
Keinginan akan diskusi yang terbuka dan jujur.
Cukup formalitas.
58
Pertemuan rutin di tingkat manajer instalasi.
Panduan yang jelas kepada staf ketika bekerja sama dengan inspektur pengawasan.
Persyaratan hubungan informal dengan inspektur pengawasan di semua tingkatan staf.
Penyerahan
laporan
sesuai
waktunya
yang
dibutuhkan pengawas. Pertanyaan Panduan:
Apakah peran regulator dalam operasi instalasi sehari-hari?
Apakah
Anda
menganggap
pengawas
telah
memonitor aktivitas secara efektif?
Seberapa
sering
pengawasan?
Anda
Apakah
melihat Anda
inspektur
mendiskusikan
pekerjaan Anda? Pengawas diharapkan menyetarakan keseimbangan antara
formalitas
dan
hubungan
profesional
langsung. Saling hormat antara staf pengawas dan organisasi pelaksana harus didasarkan pada tingkat kompetensi bersama. Diskusi rutin gabungan mesti dilangsungkan
mengenai
permasalahan
dan
pengalaman serta akibat dari ketentuan pengawas. Individu dari organisasi pelaksana harus menyadari mekanisme di mana pengawas meyakini dirinya sendiri terhadap isu-isu keselamatan. Secara teknis, hubungan inspektur instalasi dengan operator harus kredibel, dengan integritas kepribadian yang tinggi. Persyaratan pengawas harus dipahami sejelasnya
59
oleh seluruh anggota staf di lokasi dan tujuantujuan keselamatan diterima semua tingkatan. Indikator Kunci:
Menghargai profesionalisme dan kompetensi teknis pengawas serta penerimaan manajemen akan mengindikasikan
perkembangan
budaya
keselamatan.
Kesediaan
menghubungi
pengawas
untuk
memperoleh saran dan penilaian terhadap beberapa isu-isu keselamatan.
4.2.2.5.
Tinjauan kinerja keselamatan
Q1 (CM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah manajemen senior menerima tinjauan rutin mengenai kinerja keselamatan instalasi? Apakah di dalamnya termasuk perbandingan dengan kinerja instalasi nuklir lainnya?
Pertanyaan Panduan:
Siapa
yang
menyiapkan
laporan
kinerja
keselamatan yang ditujukan pada manajemen senior?
Apakah
ada
harapan
yang
ditetapkan
yang
mendefinisikan tujuan keselamatan internal?
Apa yang dianggap sebagai indikator keselamatan utama?
Di mana dan kapankah kinerja keselamatan dibahas dengan manajer senior?
60
Indikator Kunci:
Catatan mengenai informasi keselamatan yang ditujukan pada manajer senior.
Catatan
mengenai
sistem
pelaporan
data
keselamatan kepada manajer senior.
Informasi
laporan
tahunan
mengenai
isu-isu
keselamatan.
Catatan tindakan yang diberikan manajemen senior atas trend negatif dalam keselamatan.
Q2 (CM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah temuan tinjauan keselamatan ditindaklanjuti dengan cara yang tepat? Apakah ada umpan balik kepada manajer dalam implementasi pelajaran yang diperoleh? Dapatkah manajer mengenali perubahan yang dihasilkan dari tinjauan?
Pertanyaan Panduan:
Berapa lamakah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan keselamatan yang mengemuka saat rapat?
Keuntungan apakah yang diambil secara langsung dari pesan-pesan tinjauan keselamatan tersebut?
Indikator Kunci:
Catatan rencana-rencana tindakan dalam mengatasi bermacam isu keselamatan.
Sistem penelusuran di tempat untuk memonitor status isu-isu keselamatan.
Pemilihan pekerja secara khusus, dengan wewenang menangani isu-isu keselamatan.
61
Pertemuan rutin tinjauan keselamatan dan tindakan penghentian operasi.
Umpan balik positif dari staf dalam mengatasi isuisu keselamatan.
Q3 (CM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah manajer menyadari bagaimana bila kualitas keselamatan instalasi mereka dibandingkan dengan instalasi lainnya dalam perusahaan yang sama? Di dalam negeri? Di dunia?
Pertanyaan Panduan:
Bagaimana perbandingan peringkat instalasi saat ini di tingkat nasional dan internasional?
Apakah ada rencana tindakan yang diambil dari data ini?
Bagaimana trend kinerja keselamatan instalasi saat ini?
Indikator Kunci:
Sistem penetapan peringkat utilitas.
Laporan data tahunan mengenai kinerja instalasi.
Buletin rutin mengenai status keselamatan instalasi.
Adanya bukti peningkatan sebagai hasil dari pertukaran informasi antar-instalasi.
Q4 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah staf secara rutin membaca dan memahami laporan mengenai pengalaman operasi?
62
Indikator Kunci:
Pengetahuan yang baik mengenai pengalaman operasi di seluruh tingkat staf.
Tinjauan modifikasi oleh staf.
Sistem
yang
baik
terhadap
umpan
balik
pengalaman.
Umpan balik positif dari staf terhadap kecukupan laporan dan informasi operasi.
Q5 (RCMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Adakah sistem mengenai indikator kinerja keselamatan dalam program peningkatan kinerja? Apakah indikator kinerja keselamatan dipahami oleh staf?
Pertanyaan Panduan:
Apa yang Anda ketahui mengenai sistem penilaian keselamatan di instalasi?
Catatan: Pertanyaan tersebut mengenai penggunaan dan pemahaman indikator keselamatan sebagai sarana menilai keefektifan inisiatif peningkatan.
Indikator Kunci:
Suatu
instalasi
yang
mempunyai
budaya
keselamatan efektif harus menghasilkan indikator keselamatan dan menunjukkan hal tersebut kepada staf beserta penjelasannya. Indikator tersebut dapat berupa: o
Jumlah dan keparahan peristiwa penting;
o
Tidak tersedianya sistem keselamatan;
o
Ketersediaan instalasi;
o
Paparan radiasi;
63
o
Tingkat kecelakaan;
o
Jumlah perjalanan yang tak terencana;
o
Pekerjaan yang ditunda.
Indikator kunci budaya keselamatan lainnya adalah kemampuan spesifik
menyebutkan
instalasi
yang
beberapa ditujukan
inisiatif untuk
meningkatkan keselamatan, mungkin menggunakan indikator sebagai contoh yang berhasil.
Q6 (CM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah manajer menyadari trend indikator kinerja keselamatan dan penyebab terjadinya trend tersebut?
Pertanyaan Panduan:
Bagaimana manajer memonitor dan meninjau keselamatan nuklir dan kinerja instalasi? Catatan: Harus ada rentang atau batasan dalam pengukuran pengawasan dan praktik, di atas persepsi
lama
dari
jaminan
mutu
(quality
assurance). Agar segala sesuatunya dapat dikelola secara efektif, maka perlu diukur. Oleh karenanya, diharapkan ada indikator keselamatan. Harus ada pula penghargaan bagi staf untuk memastikan bahwa manajemen telah memberikan prioritas tertinggi bagi persoalan-persoalan keselamatan. Hal ini dapat berarti pelaksanaan tinjauan khusus dan pertemuan. Indikator Kunci:
Adanya pertemuan manajemen rutin mengenai tinjauan keselamatan;
64
Keberadaan
indikator-indikator
keselamatan
seperti ada atau tidaknya berbagai sistem yang berhubungan dengan keselamatan;
Jumlah
kerusakan
instalasi
yang
tidak
diperbaiki, dll.;
Pemantauan
trend
mengenai
indikator
keselamatan dan melakukan tindakan untuk meraih peningkatan.
Perbandingan indikator keselamatan dengan instalasi sejenis lainnya.
Q7 (RMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Bagaimana aturan yang ditetapkan dalam melaporkan peristiwa yang berhubungan dengan keselamatan di instalasi? Adakah sistem formal untuk mengeevaluasi peristiwa itu dan mengambil pelajaran dari hal tersebut? Adakah mekanisme formal di mana staf yang terlibat dalam peristiwa penting ditanyai sehubungan dengan isi akhir laporan.
Pertanyaan Panduan:
Apakah Anda mengetahui peristiwa-peristiwa apa yang memerlukan pelaporan formal?
Bagaimana tindak lanjut peristiwa tersebut?
Apakah operator melihat atau mencatat laporan kejadian?
Indikator Kunci:
Instruksi yang jelas mengenai kejadian apa yang perlu disertai laporan formal, bagaimana dan kepada siapa;
65
Kejadian
yang
dianalisis
untuk
pelajaran
keselamatan;
Penggunaan metode-metode faktor manusia;
Keterlibatan staf operasi dalam proses evaluasi;
Sistem
untuk
mengidentifikasi
trend
yang
membahayakan;
Kesimpulan dari analisis kejadian digunakan dalam proses training.
Q8 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Adakah grup tinjauan keselamatan yang bekerja penuh yang melaporkan secara langsung kepada manajer instalasi? Apakah organisasi tersebut mempunyai jalinan informasi keselamatan yang efektif dengan operator instalasi sejenis lainnya? Apakah organisasi tersebut
berperan
aktif
dalam sistem pelaporan
keselamatan internasional? Pertanyaan Panduan:
Bagaimana komposisi grup permanen tinjauan keselamatan? Apakah termasuk tenaga ahli dari luar?
Apakah
grup
tinjauan
tersebut
mengadakan
pertemuan secara rutin atau sesuai kebutuhan?
Apakah tugas utama dari grup peninjau?
Indikator Kunci:
Momen yang tercatat baik dari grup tinjauan keselamatan.
Sistem peninjauan yang baik dengan grup peninjau sebagai langkah yang diperlukan.
66
Prosedur yang meliputi persetujuan grup peninjau.
Pertemuan rutin antar-instalasi atau jalinan data.
Penerimaan yang positif terhadap grup peninjau oleh staf pengawasan dan instalasi.
Q9 (RCMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Bagaimanakah trend mengenai jumlah kerusakan yang belum diperbaiki, perubahan sementara atau manual operasi yang membutuhkan revisi?
Pertanyaan Panduan:
Jelaskan sistem penelusuran dalam memonitor isuisu dan perubahan yang belum terselesaikan?
Bagaimana situasi sekarang mengenai perubahan sementara dan isu-isu yang belum ditangani?
Indikator Kunci:
Trend positif dalam hal perbaikan kerusakan: menurunnya jumlah perubahan sementara dalam durasi yang singkat.
Revisi berkala terhadap manual
Umpan balik positif dari staf terhadap jumlah dan status prosedur, perubahan, dll.
Sistem yang efektif serta tersusun baik dalam penelusuran dokumen yang berhubungan dengan keselamatan.
4.2.2.6.
Training
Q1 (MI)
67
Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah semua training dan training ulang berakhir dengan pengkajian formal dan dihargai sebagai tugas? Bagaimana catatan keberhasilan atau kegagalan? Bagaimana proporsi staf operasi yang ditraining dan bagaimana bila dibandingkan dengan operator instalasi nuklir lainnya?
Pertanyaan Panduan:
Training-training pekerjaan apakah yang pernah Anda terima sejak bergabung sebagai karyawan?
Training spesifik apa yang pernah Anda terima dalam bidang: o Praktik keselamatan perorangan/industri; o Proteksi terhadap radiasi; o Keselamatan instalasi tenaga nuklir; o Training
khusus
pekerjaan
untuk
fungsi/aktivitas/pekerjaan Anda? o Kegawatdaruratan?
Bagian training mana yang penting dalam program pelatihan
Anda
dan
bagian
manakah
yang
dimaksud? Catatan: Pertanyaan pertama akan menjawab apakah seseorang telah atau tidak mengenali instruksi dengan baik mengenai persoalan utama dan
akan
pentingnya
membantu training
dalam
menilai
berorientasi
relatif
keselamatan
terhadap produksi.
Indikator Kunci:
Staf harus mengenal perbedaan antara:
68
Praktik baik keselamatan industri yang diharapkan dalam setiap industri.
Kontrol dan praktik radiologi kesehatan tertentu.
Bagian terpenting prinsip-prinsip operasi instalasi nuklir serta aspek keselamatan;
Bagaimana kaitan pekerjaan mereka terhadap keselamatan instalasi;
Apa yang diharapkan untuk mereka lakukan dalam keadaan emergensi.
Pertanyaan Panduan:
Sertifikasi atau lisensi apa yang Anda terima untuk setiap
training
sertifikasi
tersebut?
Apakah
internal
merupakan
(contoh:
oleh
perusahaan/instalasi, badan pengawasan)?
Apakah Anda diharuskan untuk, atau apakah Anda mempunyai jadwal training ulang berkala dan sertifikasi
ulang
untuk
setiap
training
yang
berhubungan dengan pekerjaan. Catatan: Tujuan pertanyaan tersebut adalah untuk menentukan tingkat formalisme dan kontrol training di atas persyaratan pengawasan dan menentukan apakah
instalasi
tersebut
mendukung
dan
membutuhkan training ulang di setiap persoalan keselamatan.
Indikator Kunci:
Satu
indikator
komitmen
manajemen
dalam
mendukung budaya keselamatan adalah terciptanya kondisi untuk selalu memperkuat training melampaui kualifikasi wajib dari operator ruang kontrol, misal: staf
69
diperbolehkan
mengikuti
training
dalam
bidang
lainnya, namun semua pekerja utama juga harus mengerti akan maksud dan pentingnya training tersebut.
Q2 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Sumber daya apa yang dialokasikan bagi pelaksanaan training? Bagaimana bila hal ini dibandingkan dengan alokasi pada operator instalasi nuklir lainnya?
Pertanyaan Panduan:
Berdasar apakah alokasi sumber daya bagi training dilakukan?
Pernahkah tingkat sumber daya ditinjau terhadap instalasi sejenis lainnya?
Indikator Kunci:
Komitmen di tingkat korporasi dan manajemen dalam menyediakan sumber daya yang cukup untuk mencapai training yang efektif.
Q3 (CM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah kualitas program training dikaji di tingkat korporasi dan manajemen instalasi?
Pertanyaan Panduan:
Di tingkat manakah kualitas program training dikaji? Seberapa sering program training dikaji? Dikaji terhadap apakah program training?
Indikator Kunci:
Adanya kebijakan training, fasilitas, staf, dan budget yang memuaskan.
70
Q4 (RMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah ada tinjauan berkala atas penerapan, keakuratan dan hasil dari penyelenggaraan kursus training? Apakah tinjauan
ini
mempertimbangkan
umpan
pengalaman
operasi?
Dapatkah
staf
menyebutkan
contoh
kesalahan
operasi
balik training yang
mengakibatkan perubahan dalam program training? Pertanyaan Panduan:
Bagaimana substansi penyelenggaraan training bagi staf Anda? Bagian mana yang diatur oleh persyaratan pengawas dan mana yang diatur melalui kebijakan keselamatan instalasi?
Apakah ada
tambahan umpan balik dari persoalan yang muncul selama operasi instalasi?
Seberapa seringkah substansi training ditinjau keakuratannya? Oleh Anda? Oleh lainnya (contoh: manajemen senior)?
Siapakah pengajarnya dan bagaimana mereka diseleksi?
Apakah
mereka
perlu
mengikuti
pelatihan ulang secara berkala? Apakah ada pertukaran staf antara departemen training dan operasi? Catatan: Pertanyaan tersebut dapat menjelaskan sikap manajer dalam memberikan cukup training untuk mendukung kebijakan keselamatan melalui staf yang sangat trampil dan tidak terbatas pada hanya
mencapai
apa
yang
disyaratkan
oleh
pengawas.
71
Indikator Kunci:
Isi training yang baik dan peninjauan rutin agar tetap relevan.
Tambahan pengetahuan instalasi.
Mempertahankan relevansi.
Seleksi dan qualifikasi pengajar.
Bukti bahwa isi dan bentuk training tersebut masih relevan dan baru, contoh: rotasi pengajar melalui operasi atau bekerja secara shift.
Sesi
evaluasi
yang
berkesinambungan
antara
instruktur dan pelajar.
Umpan balik positif dari staf dalam diskusi mengenai pengalaman operasi dan pembaharuan.
Pertanyaan Panduan:
Bagaimanakah jadwal penyelenggaraan training agar dapat mempertahankan status kualifikasi Anda?
Bagaimana persiapan yang harus Anda lakukan sebelum Anda melaporkan ke sesi training? Sebagai contoh: apakah Anda mencatat isu-isu yang mungkin timbul saat shift sehingga Anda dapat membahasnya dengan pengajar? Mungkin untuk merencanakan suatu pelatihan atau demonstrasi? Catatan: Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui apakah staf bersikap aktif dalam training dan apakah mereka berusaha mendapatkan training.
72
Indikator Kunci:
Adanya sikap untuk melakukan lebih dari yang disyaratkan, misal: tidak sekadar hadir karena merasa wajib.
Persiapan – umpan balik operasi – input.
Memengaruhi substansi oleh staf.
Proposal training juga diusulkan dari penilaian kinerja staf.
Q5 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Seberapa seringkah persyaratan produksi diperbolehkan menunda jadwal training?
Pertanyaan Panduan:
Bagaimana cara Anda menangani peristiwa tak terduga yang membutuhkan lebih banyak staf dalam waktu singkat?
Prosedur apa yang tersedia bagi staf untuk mengejar training yang terlewatkan?
Masukan apa yang dimiliki departmen training dalam perencanaan aktivitas produksi?
Berapa kali terjadi penjadwalan ulang training oleh karena tekanan produksi?
Indikator Kunci:
Jadwal training menyeluruh dan rencana alternatif. Instruksi manajemen saat terjadi konflik produksi untuk tetap menyelenggarakan training.
Umpan balik positif dari staf instalasi mengenai komitmen manajemen terhadap training meski timbul tekanan produksi.
73
Rencana
pemanfaatan
staf
tambahan
sebagai
instruktur, misal penasihat teknis, staf instalasi lainnya, konsultan.
Bukti terselenggaranya sesi training dan shift.
Semua staf menerima kursus training ulang yang cukup.
Q6 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah staf memahami pentingnya batasan dalam pengoperasian instalasi sesuai tanggung jawab masingmasing? Apakah staf mengetahui akibat malfungsi bagian-bagian instalasi terhadap keselamatan?
Pertanyaan Panduan:
Peringatan khusus atau batasan keselamatan apakah yang mesti diperhatikan dalam pekerjaan Anda? (misalnya, tekanan, suhu, ketinggian tangki yang harus Anda kontrol atau diwaspadai?) Apa yang akan terjadi bila batasan tersebut dilanggar? Apakah ada sesuatu yang harus diperhatikan di antara hal tersebut di atas, sehingga Anda tidak melebihi batasan tersebut tanpa sengaja.
Pernahkah instalasi, sepanjang yang Anda ketahui, dioperasikan melampaui batasan-batasan operasi? Catatan: Tujuan pertanyaan ini adalah menggali kedalaman
pengetahuan
seseorang
mengenai
hubungan aktivitas pekerjaan terhadap keselamatan instalasi dan pekerja.
74
Indikator Kunci:
Dialog harus memperoleh berbagai respon yang mencakup:
Memahami batasan keselamatan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka;
Contoh teladan dan bagaimana pekerjaan spesifik mereka berhubungan dengan keselamatan instalasi;
Akibat yang mungkin terjadi pada diri sendiri dan instalasi bila mereka membuat kesalahan dalam pekerjaan mereka, misal: apa yang mungkin terjadi, seberapa cepat sebuah krisis berkembang;
Kedalaman
pemahaman
mengenai
dasar-dasar
batasan operasi dan cakupan keselamatan.
Q7 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar
Apakah staf dilatih dalam tujuan tertentu sesuai dengan prosedur berikutnya? Apakah mereka diingatkan secara rutin? Apakah mereka ditraining dalam prosedur yang berdasar atas keselamatan.
Pertanyaan Panduan:
Prosedur operasi tertulis seperti apa yang Anda gunakan dalam kerja harian Anda?
Apakah Anda merasa bahwa operasi tertulis harus terbuka di depan Anda untuk melakukan tindakan yang benar dalam urutan yang sesuai? Untuk operasi normal?
Menurut
Anda,
seberapa
mudah
penggunaan
prosedur tersebut?
Mengenai apa sajakah training yang pernah Anda peroleh
mengenai
prosedur
operasi
darurat:
75
Bagaimana bimbingan para pengajar terhadap Anda mengenai dasar-dasar prosedur operasi emergensi? Seberapa baik Anda diharapkan untuk tetap mengingatnya?
Bagaimana
kebijakan
manajemen
dalam
hal
prosedur berikutnya? Di setiap kasus?
Apakah Anda diberikan otoritas untuk mengambil alih prosedur?
Pernahkah Anda berperan dalam prosedur proses validasi? Bagaimana hasilnya?
Pernahkah Anda atau kolega Anda menyarankan peningkatan atau menemukan kesalahan dalam prosedur? Catatan: Prinsip dasarnya adalah bahwa prosedur resmi yang terencana baik akan meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan operator dan operator harus belajar mempercayai prosedur tersebut. Bagaimanapun, training tersebut harus memberi penekanan pada operator tentang perlunya sikap untuk selalu bertanya, khususnya ketika terjadi situasi yang berbeda dari yang diharapkan. Operator sepatutnya merasakan adanya sikap memiliki prosedur tersebut. Pertanyaan ini harus pula diajukan pada staf kunci lainnya, contohnya dalam perawatan atau proteksi radiasi, disertai cukup penyesuaian.
Indikator Kunci:
76
Pengetahuan
dasar-dasar
prosedur
diserta
pemahaman bahwa prosedur mungkin tidak dapat menjawab semua kemungkinan yang akan terjadi.
Rekomendasi
operator
untuk
perbaikan
atau
peningkatan prosedur disatukan dalam cara yang tepat.
Operator dilibatkan dalam prosedur proses validasi.
Pemahaman yang jelas mengenai kebijakan untuk mematuhi prosedur.
Keyakinan operator dalam hal akurasi prosedur dan format.
Q8 (RMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Bagi operator ruang kontrol, apakah sesi training ulang mengenai
simulator
mempertimbangkan
berbagai
kesulitan yang pernah dialami staf serta bermacam pertanyaan yang pernah timbul. Apakah penyesuaian simulator training dibuat segera setelah instalasi berubah? Pertanyaan Panduan:
Jelaskan bagaimana Anda menggunakan simulator ruang
kontrol
dalam
mendukung
kebijakan
keselamatan korporasi dan instalasi?
Membahas jumlah dan durasi training simulator bagi tiap operator? Langkah apa yang Anda ambil dalam memastikan bahwa operator menerima simulator dan training lainnya yang terjadwal?
Panduan apa yang Anda pakai untuk menentukan isi simulator training? Sebagai contoh, berapa
77
banyak waktu dihabiskan untuk mempertahankan keahlian dalam mengatasi operasi normal singkat dengan berbagai tipe dan kemungkinan simulasi kecelakaan? Bagaimana Anda memastikan bahwa masalah
operasi
atau
kekhawatiran
operator
instalasi Anda atau instalasi sejenis ditangani dalam simulator?
Apakah Anda dapat menghadiri dan mengamati simulator training operator?
Apakah yang Anda lakukan selama sesi simulator untuk membantu meningkatkan kinerja tim kru operator, khususnya saat skenario kecelakaan?
Apakah Anda mampu mempertahankan agar model simulator tetap sesuai dengan perubahan instalasi?
Tambahan apa yang ada pada simulator yang disediakan untuk operator peralatan: staf perawatan, dll.? Catatan: Tujuan pertanyaan ini adalah untuk menentukan seberapa besar manajer memberikan prioritas dan nilai pada simulator dan peningkatan training.
Kegagalan
dalam
memastikan
kebermaknaan dan ketepatan simulator training atau keberlangsungan komitmen akan memengaruhi sikap operator terhadap simulator training. Hal yang ideal adalah menyediakan simulator yang spesifik terhadap
suatu
instalasi
dalam
banyak
sesi,
walaupun hal ini tidak mungkin dilaksanakan di setiap instalasi. Meskipun tingkat operator dan manajer hanya beberapa kali berkunjung ke lokasi
78
simulator, manajemen tersebut harus memberikan sebanyak mungkin simulator dan menekankan pentingnya hal tersebut dengan ikut hadir dan mengamati. Indikator Kunci:
Frekuensi penggunaan simulator.
Isi: termasuk umpan balik dari operasi dan permintaan operator.
Mempertahankan kesesuaian simulator dengan instalasi.
Penggunaan sesi simulator untuk meningkatkan kinerja tim operator.
Penggunaan bantuan training lainnya bagi peratalan operator dan staf.
Cakupan simulasi yang baik beserta berbagai kesalahan.
Keterlibatan manajemen dalam sesi training.
Seberapa sering Anda berlatih dalam simulator?
Pertanyaan Panduan:
Apakah Anda mengikutinya sendiri atau dengan anggota shift lainnya?
Kejadian atau event apa saja yang tercakup ke dalamnya, contoh: pola kecelakaan dasar? Kejadian dari instalasi lainnya, melebihi ragam kecelakaan dasar?
Bila simulator tidak spesifik terhadap instalasi tertentu, apakah Anda mampu memakai prosedur terkini di instalasi Anda?
79
Apakah Anda dan kolega mempunyai pendapat untuk
dicantumkan,
contoh:
berdasar
atas
pengalaman operasi? Catatan:
Tujuan
dari
bahasan
ini
adalah
menentukan sumber daya dan prioritas yang diberikan pada training simulator serta besarnya eksistensi operator dan kontribusinya terhadap training. Kesempatan bagi pelaksanaan training tim harus diperhatikan. Indikator Kunci:
Simulator yang spesifik terhadap instalasi tersedia bagi operator (dimiliki atau ada di tempat lainnya).
Frekuensi kehadiran mereka.
Komitmen manajemen terhadap training.
Keseimbangan antara operasi normal dan respon emergensi.
Perasaan memiliki dan partisipasi oleh operator.
Training bagi tim/shift.
Evaluasi hasil training oleh operator.
Q9 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Bagi pekerja bagian perawatan, apakah sesi training menggunakan model dan rekaman video sebelum melakukan aktivitas perawatan yang kompleks?
Pertanyaan Panduan:
Metode apa yang digunakan staf bagian perawatan untuk mempersiapkan pekerjaan kompleks?
Bagaimana
catatan
tingkat
dosis
instalasi
dibandingkan dengan instalasi lainnya di dunia?
80
Berapa besar budget dialokasikan untuk peralatan khusus, model, dan peralatan video per tahun?
Apakah ada on the job training? Bagaimana pelaksanaannya?
Apakah Anda mendapatkan cukup waktu persiapan sebelum melakukan aktivitas perawatan?
Indikator Kunci:
Latihan menghadapi keadaan sesungguhnya dan peralatan yang digunakan.
Waktu persiapan yang disatukan ke dalam jadwal kerja.
Referensi prosedural untuk persiapan training.
Umpan balik laporan kejadian untuk persiapan kerja.
Tingkat dosis rendah dicatat untuk pekerjaan perawatan.
Rekaman video yang sedang berjalan mengenai pekerjaan perawatan untuk penggunaan masa yang akan datang.
Replikasi atau tiruan instalasi dan komponen pengganti untuk pelatihan.
Keselamatan yang diperkuat dalam dokumentasi dan sesi training.
Q10 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah
program
training
membahas
budaya
keselamatan? Pertanyaan Panduan:
Relevansi mengenai batas-batas operasi diperkuat.
81
Konsekuensi terjadinya kesalahan disampaikan ke semua tingkat staf.
Basis-basis dan penggunaan prosedur tertulis ditekankan secara terus-menerus dalam training dan operasi.
Sesi peningkatan budaya keselamatan khusus.
Penerimaan total mengenai validitas prosedur.
Pengakuan
oleh
manajer
mengenai
kinerja
keselamatan yang baik.
4.2.2.7.
Praktik lokal
Q1 (CM) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah manajer instalasi telah melakukan inisiatif terkait keselamatan yang melebihi persyaratan yang ditetapkan di tingkat korporasi?
Pertanyaan Panduan:
Apa yang Anda ketahui mengenai inisiatif yang dikemukakan
oleh
manajer
instalasi
untuk
meningkatkan keselamatan?
Seberapa
efektifkah
program
peningkatan
keselamatan manajer instalasi?
Sistem apa yang ada untuk mengakui kontribusi manajer instalasi pada keselamatan? Apakah ada mekanisme pemberian penghargaan?
Indikator Kunci:
Program unik mengenai keselamatan.
Umpan balik dari staf mengenai inisiatif baru.
82
Q2 (RM1) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah catatan mengenai kinerja atau perawatan komponen dan sistem dapat dengan mudah diperoleh kembali? Lengkap? Dipahami? Akurat? Up to date? (sebagian tercakup oleh tinjauan dokumentasi)
Pertanyaan Panduan:
Apakah catatan perawatan digunakan untuk mengetahui kecenderungan ketahanan peralatan utama?
Indikator Kunci:
Catatan perawatan digunakan dalam cara yang positif.
Q3 Pertanyaan INSAG Dasar:
Bagaimanakah keadaan umum instalasi dalam hal tampilan umum dan kebersihan, uap, dan kebocoran minyak, serta kebersihan buku harian dan berbagai catatan?
Q4 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Bagaimanakah prosedur pengawasan, peninjauan, dan akhir dari pekerjaan perawatan yang dilaksanakan oleh organisasi pendukung?
Pertanyaan Panduan:
Permasalahan khusus yang berhubungan dengan keselamatan menggunakan
apakah
yang
kontraktor
diajukan dan
ketika
bagaimana
penanganan hal ini?
Berapa banyak persoalan terkait kontraktor yang dihadapi instalasi setiap tahunnya?
83
Catatan: Kontraktor (dan organisasi pendukung lainnya) tidak secara rutin diekspose terhadap budaya
keselamatan
yang
dikembangkan
di
instalasi sehingga dibutuhkan usaha khusus untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat dilakukan dan metode keselamatan berjalan secara memuaskan. Kuesioner harus menggali apa yang telah dilakukan dan di atas praktik asuransi komersial kualitas normal. Indikator Kunci:
Prosedur spesifik dalam briefing keselamatan kepada staf kontraktor sebelum mereka memulai bekerja.
Prosedur spesifik dalam pengawasan, peninjauan, dan menerima pekerjaan yang telah selesai.
Evaluasi kualitas kontraktor sebelum proses tender dilaksanakan.
Persoalan
yang
terkait
kontraktor
cenderung
menurun.
Pertemuan rutin dengan badan eksternal untuk membicarakan berbagai isu keselamatan.
Klausul penalti terkait keselamatan dimasukkan ke dalam kontrak.
4.2.2.8.
Program inspeksi pengawasan dari kerja kontrak.
Ketersediaan catatan proteksi radiasi.
Supervisi lapangan oleh manajemen
Q1 (RMI)
84
Pertanyaan INSAG Dasar:
Bagaimana gaya bekerja supervisor senior saat shift? Apakah mereka mencari informasi? Apakah mereka menerima informasi dengan baik? Apakah mereka secara rutin mengunjungi area di mana pekerjaan yang berhubungan dengan keselamatan sedang berlangsung? Apakah mereka ikut terlibat dalam memecahkan persoalan atau semata mengikuti jadwal? Seberapa besar waktu yang dihabiskan pekerja shift senior dalam pekerjaan-pekerjaan administrative?
Pertanyaan Panduan:
Training kepemimpinan, manajemen waktu, dan supervisi apakah yang diterima oleh senior shift supervisor (SSS)?
Bagaimana SSS terus memperbarui pengetahuan instalasi mereka?
Apa lagi yang dapat dilakukan supaya SSS dapat lebih efektif?
Seberapa
sering
staf
meminta
nasihat
dan
bimbingan pada SSS?
Apa yang akan terjadi bila SSS tidak berada dalam ruang kontrol dalam waktu yang lama?
Seberapa banyak pengetahuan yang perlu dimiliki SSS?
Perbedaan apakah yang ada antara beragam cara SSS bekerja?
Seberapa besar otoritas yang dimiliki SSS saat bekerja shift?
Dapatkah
seseorang
bertindak
dominan
atas
operator senior saat shift?
85
Apakah
supervisor
operasi
menindaklanjuti
aktivitas SSS/operator dan operator lapangan? Indikator Kunci:
Catatan
shift
dan
dokumentasi
pendukung
menunjukkan keikutsertaan dan kunjungan SSS secara rutin.
Kebijakan yang terdokumentasi dan uraian tugas, tanggung
jawab,
serta
pertanggungjawaban
keselamatan SSS.
Bantuan yang diberikan kepada SSS dalam tugas administrasi.
Kriteria seleksi dan training bagi SSS termasuk dasar-dasar keselamatan dan sikap untuk bertanya.
Q2 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah manajer menengah sering melakukan inspeksi langsung
atas
berhubungan
sikap
dengan
mengenai
pekerjaan
keselamatan
sesuai
yang dengan
tanggung jawab mereka? Apakah manajer instalasi dari waktu ke waktu melakukan inspeksi atas sikap mengenai pekerjaan yang berhubungan dengan keselamatan? Apakah manajer senior secara rutin mengunjungi instalasi? Apakah mereka memperhatikan persoalan keselamatan? Pertanyaan Panduan:
Seberapa sering Anda melihat manajer berada di sekitar instalasi?
86
Apakah manajer pernah berkunjung dalam tur
inspeksi? Apakah keberadaan manajer di sekitar instalasi
menandakan adanya masalah? Indikator Kunci:
Visibilitas manajemen di sekitar tempat kerja.
Tur inspeksi rutin oleh manajer, khususnya dalam mencari permasalahan yang terkait keselamatan.
4.2.2.9.
Beban kerja
Q1 (RCMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah ada kebijakan yang jelas mengenai batasan kerja lembur? Staf apa yang berhubungan dengan hal ini?
Bagaimana
pengaturan,
pengawasan,
dan
pelaporan kerja lembur kepada manajer instalasi dan manajer yang lebih tinggi? Pertanyaan Panduan:
Bagaimana Anda meyakini bahwa staf telah siap melaksanakan tugas pada awal shift/hari?
Dimanakah
batasan
mengenai
kerja
lembur
disebutkan? Catatan: Adalah penting untuk tidak mengizinkan staf mengerjakan tugas bila mereka tidak siap melakukan itu oleh karena kelelahan, sakit, obatobatan, alkohol, dll. Sebagai tambahan kontrol yang dilakukan manajemen, staf harus didorong untuk mengembangkan serta mengikuti kode praktik yang meliputi hal tersebut di atas.
87
Indikator Kunci:
Kebijakan tertulis mengenai jam kerja maksimal dan waktu jeda minimal antara shift.
Pengawasan jam kerja.
Kode praktik dipahami dan di terima.
Rencana alternatif untuk kebutuhan tak terduga bagi staf.
4.2.2.10. Sikap manajer
Q1 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Bila ada konflik nyata keselamatan dan biaya atau antara keselamatan dan operasi, apakah manajer mendiskusikannya
dengan
anggota
staf
untuk
memecahkan hal tersebut? Pertanyaan Panduan:
Bila muncul situasi yang membutuhkan keputusan antara
kepentingan
pertimbangan
komersial/produksi
keselamatan;
siapa
dengan yang
menentukan?
Apakah Anda atau kolega Anda dimintai pendapat?
Bila
operasi
instalasi
berhenti
oleh
karena
komponen yang rusak dan Anda harus mengganti suku cadang untuk menyelesaikan pekerjaan, sementara hanya komponen pengganti berkualitas lebih rendah yang tersedia, apa yang Anda lakukan agar
instalasi
kembali
berproduksi
dengan
penundaan yang minimal?
88
Catatan: Sikap manajer terlihat dan sikap staf dipengaruhi, melalui pertukaran berbagai persoalan keselamatan nuklir. Khususnya, tampak jelas pada tiap individu bahwa aspek keselamatan ditempatkan di atas kepentingan produksi. Indikator Kunci:
Diskusi dengan staf atas tertundanya operasi instalasi karena alasan keselamatan.
Komitmen yang jelas kepada keselamatan adalah tujuan utama.
Keterlibatan, diskusi, dan alasan-alasan dalam keputusan yang berhubungan dengan keselamatan.
Adanya contoh produksi yang tertunda atas alasan keselamatan
yang
memperkuat
budaya
keselamatan. Q2 (RMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah jadwal dan isi pekerjaan dalam shutdown tahunan diperiksa melalui proses kajian keselamatan internal?
Pertanyaan Panduan:
Dari manakah isi list pekerjaan shutdown diterima? Catatan: Tujuannya adalah mengetahui apakah list pekerjaan shutdown dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya baik dari internal instalasi maupun instalasi sejenis lainnya. Di samping itu, untuk mengetahui apakah ada pemeriksaan secara teliti atas list pekerjaan melalui proses kajian keselamatan yang dilakukan oleh pihak ketiga dan apakah dapat mengubah list atas pertimbangan keselamatan.
89
Indikator Kunci:
Proses kajian keselamatan yang dilakukan pihak ketiga.
Pengaruh umpan balik operasi untuk mengubah list.
Suku
cadang
keselamatan
yang
dan
berhubungan
kondisi
dengan
perawatan
sebelum
memulai pekerjaan.
Q3 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Ketika
diputuskan
pertimbangan
penundaan
keselamatan,
operasi
apakah
atas
manajer
menggunakan hal ini untuk mengilustrasikan bahwa keselamatan lebih penting?
Pertanyaan Panduan:
Apakah ada sistem untuk memprioritaskan aspek perawatan yang penting bagi keselamatan? Catatan:
Diharapkan
mengutamakan
adanya
pekerjaan
suatu
sistem yang
perawatan.
Kuesioner
tersebut mesti mendapatkan informasi apakah sistem prioritas
ini
dengan
jelas
menempatkan
aspek
keselamatan di atas kepentingan produksi. Kuesioner ini harus pula mengetahui bagaimana konflik antara kepentingan keselamatan dengan produksi diselesaikan. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut
harus
diperluas
mencakup perubahan yang perlu dilakukan terhadap dokumen.
Indikator Kunci:
Sistem yang memberikan prioritas puncak pada pekerjaan yang berhubungan dengan keselamatan mesti
90
ada di setiap aktivitas. Konflik antara keselamatan dan produksi harus didiskusikan dengan staf instalasi yang berkepentingan.
Manajer
harus
menggunakan
kesempatan ini untuk memberi penekanan bahwa aspek keselamatan menerima prioritas utama dalam segala hal. Otoritas untuk menghentikan pekerjaan atas dasar keselamatan yang dimiliki manajer menunjukkan adanya penghargaan yang tinggi pada keselamatan.
Q4 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Selama periode beban kerja yang tinggi, apakah manajer meyakini bahwa staf telah diingatkan bahwa jalan pintas dan ketergesaan adalah tidak tepat?
Pertanyaan Panduan:
Dalam periode beban kerja yang berat dan tekanan yang tinggi, apakah yang akan Anda dan manajer Anda diskusikan mengenai rencana tindakan dan evaluasi keselamatan?
Apakah Anda memeriksa kembali mengenai aspek keselamatan?
Apakah
Anda
diingatkan
oleh
manajemen akan perlunya bersikap waspada dan benar-benar mematuhi prosedur serta batasan keselamatan. Catatan:
Sikap
individu
dan
manajer
dapat
diperhatikan dan kesan yang didapat melalui pertukaran dengan berbagai tingkat anggota staf mendukung penilaian mengenai keefektifan budaya keselamatan.
Contoh
dapat
tersedia
dari
pengalaman sebelumnya untuk mengilustrasikan
91
situasi dan hal ini dapat diperoleh dari individu. Prosedur harus diikuti secara ketat meski metode yang lebih cepat juga tersedia. Indikator Kunci:
Diskusi rutin dengan staf mengenai rencana alternative.
Kontrol dari kontraktor dan staf eksternal untuk memastikan tidak ada persoalan keselamatan yang muncul.
Manajer
dan
staf
mengacu
pada
kebijakan
keselamatan bila terjadi perselisihan.
Komunikasi dengan badan pengawasan untuk memastikan kejelasan persyaratan-persyaratan.
Kesediaan untuk menjadwal ulang pekerjaan oleh karena aturan keselamatan.
Q5 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah manajer menjelaskan komitmen mereka pada staf mengenai budaya keselamatan? Apakah mereka secara rutin menyebarkan informasi yang relevan seperti
tujuan,
pengeluaran,
pencapaian,
dan
ketidaksempurnaan atau keterbatasan? Langkah praktis apa
yang
diambil
untuk
membantu
komitmen
manajemen, seperti menyusun kode etik profesional? Seberapa seringkah target dari manajemen dituju dalam meningkatkan keselamatan?
Pertanyaan Panduan:
Bagaimana staf didorong untuk menyelesaikan sesuatu persoalan sesempurna mungkin dalam tiap aspek keselamatan?
92
Catatan: Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengupas praktik
manajemen
yang
dapat
membantu
mengembangkan sikap keselamatan yang baik di antara staf. Mungkin perlu pula memulainya dari area spesifik yang termasuk ke dalam indikator kunci. Indikator Kunci:
Bila ada sistem bonus, kinerja keselamatan harus menjadi sebuah pertimbangan.
Kemungkinan promosi terlihat jelas dipengaruhi oleh sikap keselamatan.
Sikap terhadap keselamatan merupakan faktor spesifik dalam penilaian kinerja staf.
Adanya sistem bagi staf untuk menyarankan peningkatan keselamatan.
Konsep mengenai budaya keselamatan secara berkala dijelaskan kepada staf.
Digunakannya
inisiatif
untuk
memperoleh
peningkatan dalam area spesifik.
Pelaksanaan kode etik profesional.
Adanya buletin keselamatan yang rutin dan berbagai forum keselamatan.
Q6 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah manajer menyampaikan pelajaran atau hikmah yang dipetik dari pengalaman mereka sendiri atau instalasi sejenis? Apakah hal ini merupakan topik training?
93
Pertanyaan Panduan:
Bagaimana cara penyampaian pelajaran yang dipetik dari insiden internal maupun dari instalasi lainnya? Pertanyaan ini diajukan untuk mengupas sistem pelaporan insiden dan umpan balik operasional. Tujuannya adalah mengetahui seberapa besar dan efektifkah sistem yang berjalan?
Indikator Kunci:
Pelaporan langsung insiden dan prosedur kajian.
Tindakan positif diambil sebagai respon terhadap insiden.
Adanya pelaporan insiden dari instalasi lainnya dan pemeriksaan secara teliti atas relevansinya.
Dorongan untuk melaporkan kejadian yang ‘nyaris gagal’.
Persyaratan pengawasan diubah saat terjadi insiden eksternal yang kecil.
Q7 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Adakah sistem untuk membawa berbagai persoalan terkait keselamatan atau peningkatan potensial lainnya untuk diperhatikan di tingkat manajemen yang lebih tinggi? Apakah manajer mendorong penggunaan sistem ini? Apakah respon manajer memuaskan? Apakah individu yang menyampaikan hal seperti ini diberikan penghargaan dan diakui secara luas?
Pertanyaan Panduan:
Bagaimana membawa berbagai persoalan atau peningkatan
keselamatan
agar
diperhatikan
manajemen?
94
Bagaimana sikap manajemen terhadap pelaporan keselamatan?
Mekanisme apa yang tersedia dalam menekankan perlunya saran-saran yang berhubungan dengan keselamatan?
Dapatkah Anda menyebutkan sumbangsih saran keselamatan yang telah Anda tawarkan?
Indikator Kunci:
Keberadaan
dan
penggunaan
sistem
untuk
memberikan saran dan umpan balik secara rutin.
Kepuasan sebagai respon menerima saran yang berhubungan dengan keselamatan.
Adanya sistem untuk memberikan penghargaan bagi saran yang membangun.
Adanya sistem yang memprioritaskan pelaporan keselamatan di atas hal lainnya.
Kesadaran untuk menggunakan sistem pemberian saran keselamatan instalasi.
Q8 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah sikap manajer dan staf terhadap kajian keselamatan dan audit memengaruhi aktivitas mereka? Apakah
mereka
mendiskusikan
dengan
stafnya
mengenai bermacam hasil dan metode di mana keterbatasan yang ada dapat dikoreksi? Seberapa responsifkah
mereka
terhadap
peningkatan
yang
dihasilkan? Bagaimanakah sikap manajer atas aplikasi pengukuran
Jaminan
Kualitas
terhadap
aktivitas
mereka?
95
Pertanyaan Panduan:
Apakah Anda merasakan adanya manfaat atas audit dan
kajian
atau
merasa
terganggu
dalam
melaksanakan tugas Anda?
Apa yang Anda rasakan mengenai pengukuran Jaminan Kualitas seperti inspeksi dan tes?
Apakah
Anda
memahami
mengapa
hal
ini
dilakukan dan bagaimana tindak lanjut atas hasil yang diperoleh?
Apakah
menurut
Anda
pengukuran
Jaminan
Kualitas meningkatkan aspek keselamatan dalam pekerjaan Anda? Catatan: Tanggung jawab manajerial termasuk implementasi berbagai praktik pengawasan, yang beberapa di antaranya melampaui implementasi tradisional pengukuran jaminan kualitas. Hal ini termasuk, sebagai contoh, kajian berkala atas program training, praktik pekerjaan, dan aktivitas pengkajian. Pelaksanaan praktik ini tergantung pada aktivitas organisasi dan mungkin membutuhkan partisipasi grup dan individu yang melekat pada berbagai prinsip dan praktik yang disepakati. Dengan cara demikian, jalannya sistem manajemen keselamatan dipastikan melalui proses internal. Merupakan tanggung jawab manajemen dan pekerja untuk berjuang sebaik mungkin dalam usaha mencapai tujuan- tujuan keselamatan mereka. Pertanyaan harus dikembangkan untuk menyelami
96
dalamnya
komitmen
serta
memahami
proses
jaminan kualitas. Indikator Kunci:
Pemahaman dan apresiasi mengenai perlunya melakukan evaluasi perubahan dalam parameter operasi, persyaratan untuk perawatan, modifikasi instalasi, dan operasi nonrutin instalasi lainnya.
Q9 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah manajemen mengkaji kinerja personil secara berkala, termasuk kajian sikap mereka terhadap keselamatan?
Apakah
manajer
memberikan
pengakuan kepada anggota staf yang bertindak tepat dalam aspek keselamatan? Pertanyaan Panduan:
Apakah
Anda
merasakan
bahwa
staf
telah
ditempatkan dalam posisi yang sesuai dengan kualifikasinya dan mempunyai pengalaman yang cukup
untuk
mengatasi
munculnya
situasi
abnormal?
Bagaimana manajer memberikan penghargaan atas tindakan keselamatan luar biasa yang dilakukan staf?
Khususnya bagi staf operasi dan perawatan, bagaimana tingkat pergantian staf dan apakah ada implikasinya terhadap keselamatan nuklir? Catatan: Respon tersebut mesti didukung dengan pertanyaan mengenai tingkat pengalaman yang dirasa perlu dalam posisi yang penting dan
97
kontribusi terhadap keselamatan. Tingginya tingkat pergantian staf bisa jadi merupakan indikasi rendahnya
semangat
kerja
staf.
Meskipun
persyaratan training telah dipenuhi, keseimbangan pengalaman dalam semua grup masih perlu dijaga sehingga tetap ada beberapa anggota senior dalam tiap grup. Indikator Kunci:
Rendahnya pergantian staf, rendahnya perpindahan staf, promosi sesuai dengan kinerjanya, pengalaman dengan situasi abnormal, pengabdian yang cukup dalam pekerjaan penting, dan ekspresi keyakinan dalam grup dan manajemen.
Pengakuan bagi staf yang memberi kontribusi pada keselamatan dan kritik membangun dari staf terhadap kemampuan dan kesediaan manajer untuk mengakui pentingnya bekerja secara aman.
Kesadaran
akan
perlunya
keseimbangan
pengalaman dalam tiap grup. Kesadaran mengenai tingkat pergantian staf dan alasan di balik nilai tersebut.
Diambilnya
langkah-langkah
positif
untuk
mencegah persoalan menjadi serius.
Q10 (RCMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Bagaimana respon manajemen terhadap diabaikannya keselamatan dan pelanggaran atas spesifikasi teknis terkait keselamatan?
98
Pertanyaan Panduan:
Bagaimana
perasaan
Anda
mengenai
reaksi
manajemen atas pelanggaran atau pengabaian batasbatas keselamatan?
Apakah sikap manajemen terhadap pelanggaran keselamatan dapat Anda terima?
Dalam pandangan Anda, apakah pelanggaran yang terjadi
diinvestigasi
oleh
manajer
dengan
selayaknya?
Apakah
Anda
merasakan
bahwa
manajemen
memahami akar permasalahan dari pelanggaran keselamatan? Catatan: Staf harus memahami bahwa manajemen harus
bertindak
terhadap
pelanggaran
atau
pengabaian batas-batas keselamatan. Kegagalan dalam menyelesaikan persoalan akan menyebabkan staf menjadi bingung akan pentingnya bermacam persyaratan keselamatan yang ada. Semua peristiwa penting yang terjadi di lokasi mesti dianalisis dengan kerja sama yang kuat bersama staf terkait untuk membantu semua staf dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan mereka. Jangan ada ketidakjelasan atas batas-batas yang ditentukan atau sistem yang diacu manajemen dalam menghadapi berbagai pelanggaran yang terjadi. Berbagai contoh pelanggaran harus ditanyakan beserta tindakan yang diketahui dan dirasakan oleh individu. Indikator Kunci:
99
Persetujuan batas-batas keselamatan, pemahaman konsekuensi pelanggaran.
Meyakini kemampuan manajemen dalam bertindak adil, contoh pelanggaran kasus sebelumnya dan tindakan manajemen yang menunjukkan hasil yang positif.
Ekspresi kebencian, perlakuan tak adil terhadap pelanggar sebelumnya, tindakan tak efektif oleh manajemen atau adanya kekeliruan persepsi atas siapa yang harus bertanggung jawab dapat mengindikasikan terjadinya suatu permasalahan.
Q11 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Sistem apa yang ada untuk menyampaikan pada manajer
mengenai
pencapaian
atau
kegagalan
keselamatan?Apakah manajer mewaspadai perlunya mengenali kelemahan staf mereka, untuk menentukan persyaratan training atau menyediakan dukungan lainnya? Pertanyaan Panduan:
Seberapa baikkah pengetahuan manajer mengenai sikap keselamatan staf mereka? Bagaimana mereka dapat mengukur hal ini?
Apakah manajer meyakini bahwa training ekstra lainnya atau dukungan bagi staf dilaksanakan?
Indikator Kunci:
Manajer selalu diinformasikan mengenai jumlah perintah kerja terkait keselamatan yang belum terselesaikan.
100
Kajian manajerial berkala mengenai pengadaan training.
Sistem berkala mengenai penilaian kinerja staf.
Q12 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah manajer ikut berpartisipasi dalam kursus training staf di mana kebijakan keselamatan dan prosedur
dijelaskan?
Apakah
mereka
juga
menyumbang bahan untuk training? Apakah mereka mengikuti training staf mereka dan apakah mereka menyadari status training dan tingkat kemampuan mereka? Apakah mereka mendorong anggota staf untuk memanfaatkan waktu sebagai instruktur? Apakah manajer itu sendiri mengikuti training ulang dalam persoalan keselamatan. Pertanyaan Panduan:
Program training apa yang tersedia bagi staf Anda? Apakah bahasan utama dari training staf Anda berhubungan dengan keselamatan instalasi dan personel?
Apakah
training
tersebut
disyaratkan
dalam
peraturan? Apakah juga disyaratkan oleh instalasi sebagai persyaratan tugas? Dengan sendirinya, adakah penyimpanan catatan dan/atau sertifikat atau lisensi dikeluarkan? Siapa yang menentukan standar kualifikasinya?
Sebagai manajer, perhatian apa yang Anda berikan dalam mengkaji isi dan hasil training bagi staf Anda?
101
Apakah
Anda
menemui
kesulitan
dalam
menyediakan waktu atau fasilitas training yang Anda inginkan?
Apakah Anda menghadiri sesi training untuk memastikan bahwa proses pembelajaran sedang berlangsung?
Apakah Anda, Anda sendiri, mengikuti training ulang secara berkala? Jenis apa? Dengan kesadaran sendiri atau karena diwajibkan? Catatan: Bagi setiap manajer yang diwawancara, pertanyaan yang diajukan harus mencoba untuk menentukan apakah ada cukup perhatian, prioritas, dan sumber daya diberikan dan bila tidak, mengapa? Manajer harus memahami tujuan dari usaha
training
untuk
mendukung
kebijakan
keselamatan? Indikator Kunci:
Kewajiban training formal (contoh: pengeluaran sertifikat atau lisensi).
Catatan selalu diperbarui dan tetap akurat.
Pemanfaatan waktu untuk training oleh manajer dan staf.
Adanya sumber daya yang cukup dan kompeten.
Konflik potensial antara training dan produksi terselesaikan.
Manajer menerima training dalam hal manajemen dan kemampuan berkomunikasi.
Pertanyaan Panduan:
102
Siapakah pengajarnya? Apakah Anda merasa mereka mampu membantu meningkatkan atau mengembangkan kemampuan Anda?
Apakah supervisor atau manajer Anda pernah mengamati sesi training Anda atau berperan dalam sesi tersebut?
Apakah pengajar dan manajer mendiskusikan isi atau hasil training Anda secara langsung dengan Anda?
Hasil apa saja yang didiskusikan? Catatan: Sebagai gambaran lebih jauh kepada staf atas
komitmen
manajemen
terhadap
budaya
keselamatan dan training terkait, juga dalam rangka melaksanakan praktik manajemen yang baik, manajer harus secara rutin mengamati apa yang sedang diajari dan bagaimana staf menerima training tersebut. Manajer harus membuka diri terhadap
saran
yang
diberikan
staf
untuk
mengembangkan training. Bila staf tidak merasakan cukupnya perhatian manajemen terhadap training, staf akan cenderung menjadi kurang termotivasi.
Indikator Kunci:
Staf merasa bahwa:
Manajer secara rutin mengunjungi sesi training mereka.
Manajer atau pengajar bersikap terbuka pada masukan staf.
103
Manajer
menekankan
pengawasan
dan
hasil
atau
berbagai
persyaratan
kebutuhan
yang
diungkapkan staf.
Pendapat
staf
mengenai
isi
training
dipertimbangkan.
Staf training dihargai dan dipercaya.
Kualifikasi dan pengalaman manajer baik.
Q13 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah manajer instalasi dari waktu ke waktu menginspeksi pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan keselamatan? Apakah manajer secara berkala meninjau pelaksanaan tugas serta kewajiban staf mereka? Apakah dokumen yang berhubungan selalu diperbarui? Apakah manajer secara berkala hadir di tempat
kerja
keselamatan?
untuk
meninjau
aktivitas
terkait
Apakah
manajer
menengah
sering
melakukan inspeksi langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan terkait keselamatan yang tanggung jawabnya mereka pegang? Pertanyaan Panduan:
Seberapa sering Anda menerima kunjungan dari manajer Anda selama hari/minggu/bulan kerja?
Apakah
manajer
membantu
Anda
dalam
kunjungannya?
Apakah Anda menginginkan jumlah kunjungan seperti ini ditingkatkan?
Apakah Anda dapat mendiskusikan semua aspek pekerjaan dengan manajer Anda?
104
Catatan:
Kehadiran
membuka
manajer
kesempatan
di
bagi
lokasi
mereka
kerja untuk
menekankan secara langsung mengenai pentingnya keselamatan. Merupakan tugas manajer untuk memastikan bahwa staf mereka merespon dan memperoleh manfaat dari praktik yang ditentukan dan, melalui sikap dan contoh, memastikan bahwa staf mereka terus termotivasi menuju kinerja individu yang tinggi dalam pekerjaannya. Penting sekali
memastikan
bahwa
kehadiran
manajer
dipandang dan dihormati di mata para pekerjanya karena hal ini akan meningkatkan semangat ketertarikan individu terhadap tugas yang menanti.
Indikator Kunci:
Jarang hadir atau tidak pernah kelihatan di lokasi kerja mengindikasikan Rendahnya
kurangnya
reputasi
atau
ketertarikan
manajer.
ketertutupan
dapat
menyebabkan individu enggan menerima pengarahan keselamatan dari manajemen. Melakukan kunjungan berkala dan tinjauan kerja dapat membantu. Diskusi terbuka mengenai keselamatan dan pembagian tugas. Advis juga diminta dan diberikan oleh staf dan manajer.
Q14 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah
manajer
memberikan
perhatian
pada
lingkungan pekerjaan fisik staf mereka? Pertanyaan Panduan:
105
Apa yang dapat ditingkatkan dalam lingkungan pekerjaan fisik Anda? Siapa yang dapat mengubah itu? Mengapa hal ini tidak diubah? Sudahkah Anda meminta peningkatan dalam lingkungan pekerjaan Anda? Kepada siapa? Hasilnya apa? Catatan:
Lingkungan
pekerjaan
biasanya
merupakan area yang paling penting bagi individu dan lingkungan yang dikelola oleh manajemen dapat
membentuk
Ketidaksempurnaan memengaruhi
kinerja
sikap kondisi pekerja
individu. fisik
dapat
dan
tingkat
keselamatan yang berhubungan dengan pekerjaan. Manajemen bertanggung jawab dalam menyediakan suatu lingkungan yang mendatangkan praktik kerja yang aman. Adanya ketidaksempurnaan dalam area ini dapat dianggap individu sebagai pengabaian terhadap keselamatan dan pekerja oleh manajemen. Rendahnya kepercayaan diri dan atmosfer yang tidak menyenangkan dapat disebabkan dari kualitas lingkungan pekerjaan fisik yang kurang dari semestinya. Bagi staf untuk melaksanakan tugasnya dengan tenang, fasilitas yang memuaskan harus disediakan, termasuk: fitur fisik mengenai lokasi kerja, ketepatan kontrol, instrumen, peralatan dan perlengkapan;
ketersediaan
informasi
yang
diperlukan, standar perawatan; dan, khususnya, beban kerja bagi tiap individu. Indikator Kunci:
106
Faktor positifnya adalah kepuasan dengan tempat kerja dan kondisi yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan dengan aman dan efisien.
Keyakinan akan ketertarikan manajemen dan perhatian pada lingkungan pekerja mengindikasikan adanya situasi yang menyenangkan.
Beberapa faktor negative dapat tampak dari inspeksi lingkungan secara langsung.
Berbagai pertanyaan dapat dikemukakan untuk menentukan sikap individu terhadap bermacam ketidaksempurnaan.
Penerimaan akan buruknya kualitas lingkungan fisik dan rendahnya dorongan untuk memperbaiki hal tersebut mengindikasikan lemahnya hubungan manajemen/pekerja dan situasi keselamatan secara keseluruhan.
4.2.2.11. Sikap individu
Q1 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah staf sadar akan komitmen manajemen terhadap budaya keselamatan?
Pertanyaan Panduan:
Apa yang Anda pahami mengenai istilah ‘budaya keselamatan’?
Bagaimanakah korporasi
bentuk
dan
kebijakan
perusahaan
serta
keselamatan bagaimana
implementasinya?
107
Catatan: Bila manajemen instalasi menginginkan budaya keselamatan yang baik, mereka harus menyampaikan apa yang mereka inginkan secara efektif dengan staf. Cara lain menanyakan hal ini adalah dengan bertanya apa yang membuat instalasi tertentu aman. menunjukkan
Diskusi dari sudut ini dapat pemahaman
mengenai
budaya
keselamatan tanpa harus menemukan istilah yang spesifik. Organisasi yang mengoperasikan instalasi nuklir harus mengeluarkan statemen kebijakan keselamatan yang menyatakan berbagai tujuan organisasi
dan
komitmen
korporasi
pada
keselamatan. Maksud utamanya adalah adanya pemahaman
bahwa
keselamatan
merupakan
gabungan dari berbagai karakter dan sikap yang memastikan diberikannya perhatian yang memadai pada isu-isu keselamatan nuklir. Sistem manajemen dan kontrol tidak sepenuhnya efektif dalam diri mereka sendiri; sikap untuk bertanya, pendekatan komunikasi individu yang tepat dan bijaksana juga sangat penting bagi peningkatan dan pengembangan budaya keselamatan.
Indikator Kunci:
Harus ada statemen kebijakan yang:
Menyatakan tanggung jawab organisasi pelaksana dalam hal keselamatan.
Menyatakan komitmen menuju kinerja keselamatan yang sempurna.
108
Menyatakan bahwa keselamatan merupakan hal yang sangat penting dan bila perlu berada di atas tekanan komersial.
Statemen kebijakan harus dapat diakses seluruh staf dan mereka harus diingatkan mengenai hal tersebut dari waktu ke waktu.
Kebijakan
harus
diimplementasikan
melalui
struktur manajemen yang menunjuk tanggung jawab atas aktivitas penting terkait keselamatan di lokasi.
Q2 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Dapatkah personel menyimpulkan bahwa kinerja keselamatan yang rendah diduga sebagai akibat dari kelirunya tindakan yang mereka lakukan sendiri? Dan oleh mereka yang juga terkait dalam bidang pekerjaan yang berhubungan? Apakah staf berhenti dan berpikir tatkala menghadapi situasi yang tak terduga? Dalam kasus seperti apakah tindakan mereka diinspirasi aspekaspek keselamatan?
Pertanyaan Panduan:
Bila
Anda
harus
bekerja/mengoperasikan
item/peralatan/sistem instalasi dan kemudian Anda menyadari bahwa itu adalah item/peralatan/sistem yang salah dan Anda telah membuat kesalahan, bagaimana tindakan/sikap yang Anda lakukan terhadap kesalahan tersebut – tindakan manajemen – sikap kolega?
109
Seandainya Anda diharapkan untuk menggunakan suatu prosedur dalam sebuah operasi/tugas dan saat prosedur berjalan separuh, Anda menemukan adanya kesalahan dalam instruksi, tindakan segera apa yang akan Anda lakukan serta bagaimana tindak lanjutnya? Note: Pemilihan pertanyaan yang akan diajukan oleh pewawancara mengenai sikap dan tingkah laku membutuhkan
kesesuaian
antara
konteks
pertanyaan dengan persyaratan kerja individu. Respon harus mengindikasikan tindakan individu dalam tempat kerja actual mereka dan persepsi mereka terhadap reaksi yang diharapkan dari manajemen, terhadap
supervisor
pertanyaan
dan
kolega.
mengenai
situasi
Respon yang
mungkin terjadi harus diajukan pewawancara kepada yang lainnya, pertanyaan yang tepat mengenai perasaan individu, reaksi, serta persepsi atas akibat terjadinya kesalahan kerja. Kesalahan, bila terjadi, mesti dipandang sebagai sebuah sumber pengalaman yang dapat dipetik hikmahnya daripada melihatnya sebagai suatu masalah. Individu harus didorong untuk mengidentifikasi, melaporkan, dan mengoreksi ketidaksempurnaan kerja mereka untuk membantu dirinya serta yang lain dalam mencegah timbulnya persoalan di masa mendatang. Bila perlu, mereka harus dibantu manajemen dan kolega untuk meningkatkan kinerja mereka berikutnya. Namun, bila terjadi defisiensi berulang dan mengabaikan hal
110
penting ini, individu harus meminta dan menerima tanggung jawab manajemen untuk menghasilkan tinjauan yang memuaskan, karena, bila tidak, seseorang
akan
dapat
berprasangka
terhadap
keselamatan. Sikap individu dan pengalaman mereka terhadap aplikasi tinjauan ini harus ditelaah selama pengajuan pertanyaan untuk menentukan apakah
hal
ini
dipandang
efektif
atau
kontraproduktif.
Indikator Kunci:
Adanya pendekatan yang jujur, menerima kesalahan, berani menghadapi pembalasan yang tidak dibenarkan, dan perhatian mengenai perlunya memperbaiki situasi secara pribadi dan bersama.
Pertanyaan Panduan:
Bila mungkin, hal apakah yang ingin Anda ubah untuk membantu Anda melakukan pekerjaan Anda lebih aman dari yang Anda kerjakan sekarang dan untuk membuat instalasi menjadi lebih aman? Catatan: Individu harus mampu menyebutkan seberapa penting pekerjaan yang ia lakukan dalam konteks keselamatan instalasi secara keseluruhan. Setiap respon harus dievaluasi sesuai dengan pengaruhnya terhadap situasi keselamatan. Tingkat pengaruh ini bergantung pada jumlah hambatan yang ditemui dalam kinerja individu atau kelompok. Berbagai contoh saran dalam meningkatkan keselamatan yang diprakarsai oleh individu atau grup dapat dikemukakan; bagaimanapun,
111
hasilnya harus diperhatikan untuk menentukan reaksi dan sikap manajemen terhadap respon ini. Indikator Kunci:
Tindakan positif dalam pelaksanaan.
Saran mengenai peningkatan keselamatan diterima oleh manajemen.
Adanya perasaan menjadi pekerja yang berharga dan diperhatikan.
Kesediaan untuk mengakui kesalahan.
Q3 (CMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah staf dengan jelas dapat menyebutkan tanggung jawab kerjanya secara lengkap? Bisakah mereka menyebutkan dokumen mengenai hal tersebut?
Pertanyaan Panduan:
Apakah tanggung jawab Anda dan, khususnya, bagaimana hubungannya dengan keselamatan? Catatan:
Pemahaman
dan
kesepakatan
mengenai
tanggung jawab yang diemban seseorang merupakan bagian yang penting dalam budaya keselamatan yang sehat. Kepada individu yang lebih senior pertanyaan dapat diperluas untuk melihat apa yang diketahui mengenai tanggung jawab utama kolega lainnya dan bagaimana hal tersebut ditambahkan. Individu harus mampu mengacu pada statemen tertulis mengenai tanggung jawab kerjanya.
Indikator Kunci:
Individu akan mampu menyebutkan tanggung jawab kerjanya bila ada budaya keselamatan yang baik.
112
Khususnya, dengan jelas ia dapat memutuskan, melakukan atau menyarankan mengenai sesuatu hal. Staf harus mengapresiasi pentingnya tugas mereka dan memahami bahwa merekalah yang bertanggung jawab dalam areanya.
Q4 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Mampukah personel bagian operasi dan perawatan menyebutkan pelanggaran terakhir terhadap batasan operasi instalasi, menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi dan pernyataan apa yang telah dikeluarkan untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?
Pertanyaan Panduan:
Seberapa sering instalasi dijalankan di luar batas keselamatannya?
Siapa yang mengemban tanggung jawab dalam menganalisis dan melaporkan pelanggaran terhadap batas keselamatan?
Pernahkah
Anda
terlibat
dalam
tinjauan
pelanggaran keselamatan?
Pernahkah Anda mengalami kejadian tak terduga di instalasi?
Di manakah Anda saat itu dan apa yang Anda lakukan?
Bagaimana keadaan akhirnya? Adakah diskusi mengenai kejadian tersebut?
Bagaimana reaksi Anda saat itu? Meskipun Anda belum pernah mengalami kejadian seperti itu, bagaimana reaksi Anda dalam keadaan demikian?
113
Catatan: Sulit sekali mengkaji reaksi terhadap kejadian yang tak terduga sebelum kejadian tersebut terjadi. Namun demikian, diperlukan usaha untuk memperkuat
metode
procedural
koreksi
dan
pemahaman yang jelas akan jalur komunikasi menyusul terjadinya kejadian yang tak terduga. Individu
mesti
dilatih
untuk
mengingatkan
supervisor dan manajemen atas kejadian seperti itu, sementara pada saat yang sama juga mengambil tindakan untuk memastikan keselamatan instalasi. Pengalaman harus ditinjau secara berkala untuk memastikan
ada
pelajaran
yang
diambil,
ditemukannya evaluasi korektif yang diperlukan dan implementasi secara tepat. Kajian yang seksama dan kuatnya respon korektif merupakan indikator budaya keselamatan yang penting. Hasil dari analisis keselamatan, termasuk probabilistic analisis keselamatan, harus dikonsultasikan secara rutin untuk membantu pengambilan keputusan saat isu spesifik muncul, juga untuk memberikan staf pengetahuan yang mendalam mengenai pentingnya fitur keselamatan yang mencakup operasi dan desain instalasi.
Indikator Kunci:
Kepercayaan terhadap kemampuan individu dalam menangani setiap kejadian dengan cara yang aman dan terkendali dapat dipastikan dengan menyelenggarakan simulasi kejadian. Staf yang merespon dengan rasa percaya diri dan tidak ragu biasanya yakin dengan jalur
114
komunikasi yang digunakan meskipun tak mengetahui tindakan spesifik apa yang perlu dilakukan untuk mengontrol
keadaan
tersebut.
Operator
harus
menunjukkan kemampuan sikap analitis atas semua kejadian dan menyampaikan pemberitahuan dengan jelas serta memiliki pengetahuan teknis dasar untuk meredakan persoalan-persoalan keselamatan.
Q5 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah prosedur yang tertulis diikuti secara ketat meski ada metode yang lebih cepat?
Pertanyaan Panduan:
Apakah prosedur yang ada membuat pekerja frustrasi ketika tekanan produksi muncul? Apa yang akan terjadi pada pekerja bila ia mengabaikan prosedur tersebut?
Bagaimanakah
pengontrolan
atas
berbagai
perubahan, tes khusus, dan penyesuaian? Seberapa ketat manajemen menaati prosedur? Catatan: Pengontrolan yang ketat atas masalah ini dianggap penting karena ada bermacam aktivitas nonrutin
yang
berdampak
besar
terhadap
keselamatan. Keseriusan mengontrol aktivitas ini merupakan indikator yang baik atas kesadaran keselamatan yang dipegang manajemen instalasi. Penyimpangan dari prosedur sepatutnya tidak ditoleransi dan keraguan menjalankan prosedur merupakan
cerminan
dari
rendahnya
budaya
keselamatan.
115
Indikator Kunci:
Adanya prosedur untuk semua aktivitas yang berkaitan erat dengan keselamatan.
Prosedur seyogyanya tidak dianggap sebagai beban lebih atau tak berhubungan dengan kemampuan.
Sepatutnya tak ada penyimpangan prosedur yang diperbolehkan.
Perubahan
dan
penyesuaian
prosedur
yang
membutuhkan otorisasi di tingkat yang sesuai dengan kebermaknaan keselamatan tersebut.
Q6 (RMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Seberapa perhatian staf terhadap kelengkapan dan keakuratan catatan, buku pemantauan dan dokumentasi lainnya?
Pertanyaan Panduan:
Apakah ada pemeriksaan rutin atas penyelesaian catatan pemantauan dan dokumentasi lainnya?
Seberapa mudah memperoleh catatan tersebut?
Kesadaran
Indikator Kunci: yang
penuh
mengenai
pentingnya
kelengkapan dan keakuratan dokumentasi.
Pemeriksaan rutin terhadap hal ini oleh supervisor.
Q7 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Langkah
apa
yang
diambil
staf
bila
mereka
memperhatikan tindakan yang dapat mengurangi batasan keselamatan? Sikap apa yang diambil individu
116
sehubungan dengan kesalahan mereka sendiri yang dapat memengaruhi keselamatan? Pertanyaan Panduan:
Bagaimana reaksi Anda bila Anda memperhatikan bahwa batas keselamatan sedang atau dapat menurun?
Perkecualian apa yang dianggap diterima?
Apakah Anda menginformasikan atasan Anda atas setiap tindakan yang Anda ambil di luar prosedur, meskipun tindakan tersebut positif?
Indikator Kunci:
Bukti adanya pendekatan analisis yang dilakukan sendiri atas bermacam aktivitas. Kebijakan yang diterima
mengenai
pelaporan
terbuka
dan
pertanggungjawaban atas kesalahan. Umpan balik dari staf mengenai pengalaman pribadi atas pelaporan yang keliru.
Adanya pendekatan analisis yang dilakukan sendiri.
Kebijakan yang tertulis dan adanya sistem dalam melaporkan serta pembetulan kesalahan.
Sikap untuk bertanya dan pendekatan yang teliti terhadap keselamatan.
Mengeluarkan pernyataan atas terjadinya kesalahan.
Q8 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apa yang akan dilakukan operator, instruktur, atau anggota staf perawatan tatkala ia menemukan suatu langkah yang ia kira merupakan kesalahan dalam menjalankan prosedur tertulis?
117
Pertanyaan Panduan:
Seberapa sering Anda temukan kesalahan dalam prosedur? Apa yang Anda lakukan mengenai hal tersebut?
Seberapa besar tingkat keyakinan dalam hal akurasi procedural dan relevansi isi prosedur?
Indikator Kunci:
Bukti yang tercatat mengenai perubahan prosedur dari masukan staf.
Kebijakan
yang
diterima
mengenai
tindakan
pelaporan atas kesalahan prosedur.
Tinjauan procedural berkala terhadap dokumen yang berhubungan dengan keselamatan.
Pengesahan
oleh
staf
dalam
hal
prosedur
keselamatan.
Q9 (MI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah
staf
memakai
mekanisme
pelaporan
ketidaksempurnaan keselamatan dan menyarankan peningkatan? Apakah mekanisme tersebut digunakan untuk melaporkan kesalahan individu? Apakah juga digunakan meski tak muncul akibat yang merugikan? Apakah respon staf memuaskan terhadap investigasi persoalan keselamatan serta membantu dengan efektif dalam
mencari
penyebab
dan
implementasi
peningkatan? Apakah rekan kerja tampak membantu terhadap mereka yang menunjukkan sikap dan tindakan keselamatan
yang
baik
seperti
memperhatikan
118
perawatan,
kelengkapan
masukan
dalam
buku
pemantauan dan ketaatan pada prosedur? Pernyataan Panduan:
Bagaimana konsekuensi posisi pekerja instalasi oleh karena munculnya kesalahan yang berkaitan dengan aspek keselamatan?
Apakah Anda menganggap pelaporan keselamatan Anda mengenai berbagai persoalan atau pengajuan peningkatan keselamatan diberikan perhatian yang memadai oleh manajemen?
Indikator Kunci:
Laporan tentang masukan staf yang berhubungan dengan ketidaksempurnaan keselamatan.
Adanya komite keselamatan pekerja.
Berbagai teknik mengenai pengkajian diri yang sistematis.
Adanya program pemberian penghargaan dan hadiah.
Sikap yang baik mengenai pelaporan keselamatan.
Q10 (RMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah staf ruang kontrol bersikap waspada dan hatihati setiap saat?
Pertanyaan Panduan:
Dalam
keadaan
siap
operasi,
pernahkah
terjadi
penurunan sistematis instalasi atau adakah pengkajian tertulis bahwa staf shift bertugas menjaganya agar tetap stabil?
119
Indikator Kunci:
Pengakuan
bahwa
perasaan
jemu
merupakan
masalah bagi staf shift selama menjalankan operasi.
Tindakan untuk mengatasi perasaan bosan.
Q11 (RMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah staf menggunakan kesempatan training secara maksimum? Apakah mereka menjalankan metode yang dapat diandalkan, persiapan kerja yang diperlukan lengkap dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi?
Pertanyaan Panduan:
Seberapa besar keuntungan yang Anda peroleh dari training? Apakah bermanfaat?
Apa yang tidak Anda suka dari sesi training?
Seberapa besar dedikasi staf terhadap persiapan training dan belajar mandiri?
Indikator Kunci:
Hasil training menunjukkan tren yang terus konsisten dan tingkat kelulusan yang tinggi.
Adanya iklim training yang interaktif,
Saran bagi kebutuhan training yang diajukan staf.
Rendahnya jumlah absen selama sesi training.
Q12 (RCMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah staf menyampaikan pengalaman mereka secara efektif dengan individu dan grup lain? Adakah contoh yang dapat disebutkan?
Pertanyaan Panduan:
120
Adakah
pengaruh
cenderung
eksternal
mengganggu
instalasi
terciptanya
yang jalinan
komunikasi yang baik diantara staf?
Seberapa sering staf bertemu untuk mendiskusikan pengalaman dan peningatan keselamatan? Catatan:
Di
sejumlah
besar instalasi
nuklir,
sebagaimana proyek industri skala besar lainnya, terdapat campuran berbagai kultur, kebangsaan, bahasa, atau keyakinan yang berbeda di antara staf. Perbedaan
ini
seyogyanya
tidak
menjadi
penghalang jalinan komunikasi dan oleh karena itu budaya keselamatan, yang mereka pahami harus secara hati-hati ditangani untuk mencegah kesulitan dan
meningkatkan
komunikasi
yang
baik.
Keterlibatan staf dalam program keselamatan dan tinjauan akan membantu interaksi dan komunikasi. Indikator Kunci:
Kesadaran akan berbagai isu dan langkah positif untuk memastikan diperolehnya komunikasi yang baik dan efektif.
Digunakannya satu macam bahasa dalam semua komunikasi teknis di lokasi.
Diterbitkannya paper tentang inisiatif keselamatan oleh staf.
Umpan balik positif dari staf mengenai kebebasan berkomunikasi
serta
interaksi
yang
efektif
antarpekerja.
Pertemuan staf secara berkala dan interaksi social.
Partisipasi staf dalam tinjauan rutin keselamatan.
121
Q13 (RCMI) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah sikap staf terhadap tinjauan keselamatan dan audit memengaruhi area pekerjaan mereka? Seberapa responsive
mereka
dalam
usaha
memperoleh
peningkatan? Apakah staf berpartisipasi dalam tinjauan menyeluruh mengenai aktivitas keselamatan yang dimaksudkan untuk mengurangi kesalahan manusia? Pertanyaan Panduan:
Apakah pihak yang diaudit menganggap auditor tersebut secara teknis kompeten?
Apakah
manajer
memberikan
dukungan
atas
pelaksanaan audit pada stafnya? Apakah mereka menjelaskan kebutuhan pelaksanaan audit dan apakah mereka menyediakan waktunya untuk briefing dengan auditor?
Apakah laporan audit disampaikan dengan staf yang berhubungan, khususnya dengan mereka yang berpartisipasi aktif?
Apakah hasil audit disampaikan dengan staf yang berhubungan, khususnya dengan mereka yang berpartisipasi aktif?
Apakah tindakan korektif yang ditemukan auditor didiskusikan dengan seksama dan, begitu diterima, apakah juga dikerjakan dengan semestinya?
Apakah auditor menghargai praktik yang baik dan apakah penghargaan seperti ini disampaikan?
122
Indikator Kunci:
Keberadaan program audit.
Staf memandang tinjauan dan audit sebagai peluang daripada sebagai sebagai beban.
Adanya debat antarstaf tentang berbagai temuan audit.
Penerimaan dan implementasi perubahan yang dihasilkan dari pelaksanaan audit dan tinjauan.
4.3.
Dihargainya pelaksanaan audit.
ORGANISASI RISET
4.3.1. Masukan riset untuk analisis keselamatan
Organisasi pendukung, termasuk mereka yang mendesain, manufaktur, konstruksi, dan riset, sangat memengaruhi keselamatan instalasi nuklir. Tujuan utama mereka bersinggungan dengan kualitas produk, apakah itu mendesain, laporan keselamatan, pengembangan software atau output penting lainnya terhadap keselamatan. Dasar bagi budaya keselamatan dalam organisasi seperti ini adalah mengarahkan penyusunan kebijakan dan praktik
untuk mencapai kualitas yang
diinginkan, dan dengan demikian dapat menggapai tujuan keselamatan operator atau pengguna berikutnya.
Organisasi riset memiliki persoalan tertentu yang harus diselesaikan, yang terpisah dari operasi harian instalasi. Banyak badan riset yang dari waktu ke waktu hanya bekerja pada aplikasi nuklir dan staf mereka mungkin tidak sepenuhnya up to date dengan batasan dan aplikasi operasi berbagai peralatan dan sistem yang ada. Keyakinan instalasi akan integritas dan akurasi hasil riset merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk dasar budaya keselamatan. Berbagai pertanyaan dalam
123
bagian ini adalah untuk menentukan seberapa besar derajat dukungan dan keyakinan yang diterima dan yang diinginkan oleh instalasi dan regulator dari badan riset.
Berbagai pertanyaan dan indikator mungkin perlu disesuaikan oleh anggota tim agar cocok dengan tipe dan format organisasi terkait. Selama kurun waktu tersebut, penekanan harus diberikan pada masukan riset dalam melakukan analisis keselamatan bagi instalasi maupun badan pengawasan. Pengkajian terpisah yang disusun oleh organisasi riset harus mempertimbangkan kecocokan dengan pengguna dan sponsor. Oleh karenanya, berbagai pertanyaan panduan spesifik harus ditinjau dan disesuaikan dengan fungsi badan pengawas atau badan riset.
Q1 (S) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah peneliti memahami bagaimana hasil pekerjaan mereka akan digunakan dalam analisis keselamatan? Apakah mereka cukup memahami bagaimana data mereka
digunakan
dalam
menambahkan
atau
memperhitungkan beragam parameter yang berbeda dari eksperimen mereka? Apakah peneliti mengenali kekurangan dan keterbatasan hasil mereka? Pertanyaan Panduan:
Dalam bidang riset apakah organisasi Anda saat ini bertugas?
Seberapa baikkah interaksi peneliti dengan instalasi dan badan pengawasan selama berlangsungnya proyek pekerjaan?
Sistem apa yang Anda miliki agar staf riset tetap up to date dengan aplikasi instalasi dan keselamatan?
Seberapa sering staf riset berkunjung ke instalasi?
124
Indikator Kunci:
Interaksi rutin antara instalasi, pengawas, dan peneliti;
Kunjungan instalasi secara rutin;
Sistem
yang
rekruitmen
terstruktur staf
dengan
dalam
melakukan
kualifikasi
dan
pengalaman yang baik.
Adanya program training untuk meningkatkan pengetahuan riset melalui pengalaman praktis.
Q2 (S) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah Anda mengikuti analisis keselamatan dan mengizinkan mereka mengenali kesalahan dalam pekerjaan mereka? Apakah mereka melaporkan adanya kesalahan pelaksanaan atau interpretasi yang mungkin terjadi?
Pertanyaan Panduan:
Sistem apa yang Anda punya untuk menjamin dan mengesahkan hasil riset?
Bagaimana perincian dan pencatatan keterbatasan hasil?
Apakah Anda dikonsultasikan oleh perancang instalasi, utilitas atau badan pengawasan saat perlu memperhitungkan hasil Anda?
Metode jaminan kualitas apa yang Anda gunakan untuk memastikan standar dalam perhitungan computer?
Indikator Kunci:
125
Sistem yang terstruktur dan diterima dalam pengesahan hasil.
Bukti tercatat yang dilakukan staf riset mengenai pemeriksaan analisis keselamatan.
Diskusi terbuka ketika dibutuhkan perhitungan hasil;
Persyaratan Jaminan Kualitas yang diakui dalam perhitungan computer.
Q3 (S) Pertanyaan INSAG Dasar:
Dalam topik tertentu, cukup jelaskah grup atau individu yang bertanggung jawab dalam memantau informasi baru atau data internasional? Hubungan personal apakah yang telah dikembangkan untuk tetap mengikuti data terbaru? Adakah mekanisme untuk melaporkan informasi baru yang mungkin bertentangan dengan analisis keselamatan sebelumnya? Adakah prosedur pelaporan lain yang tersedia bila pemberitahuan tingkat pertama tidak efektif? Seberapa sering mekanisme ini digunakan?
Pertanyaan Panduan:
Kontrak riset seperti apakah yang dilaksanakan saat ini, dalam jangka pendek atau panjang?
Bagaimana alokasi penanganan kerja riset?
Apa
yang
dapat
dilakukan
peneliti
bila
ia
menemukan adanya data terbaru yang bertentangan dengan kerja yang telah disepakati sebelumnya di instalasi?
126
Indikator Kunci:
Alokasi yang jelas dan pengakuan kerja.
Sistem yang baik dalam memantau bagi data baru.
Jalinan internasional.
Program pertukaran bagi pekerja riset.
Sistem
yang
terstruktur
untuk
menarik
dan
mengkoreksi data.
Q4 (S) Pertanyaan INSAG Dasar:
Adakah mekanisme yang memastikan bahwa riset yang terkait
untuk
memecahkan
masalah
keselamatan
operasional dan desain dipraktikkan dan dilaksanakan dalam cara yang tepat? Pertanyaan Panduan:
Sistem apa yang Anda gunakan untuk mengontrol perencanaan dan menentukan
prioritas kontrak
riset?
Siapa yang memutuskan atau menetapkan prioritas?
Siapa yang dikonsultsikan dalam penjadwalan kerja?
Apakah staf menyadari mengenai pertimbangan atas keputusan yang diambil dalam pertemuan alokasi prioritas dan perencanaan?
Indikator Kunci:
Sistem yang baik berkaitan dengan alokasi kerja dan penentuan prioritas;
Kunsultasi
dengan
staf
instalasi/pengawas
mengenai persyaratan;
127
Umpan
balik
positif
terhadap
pengambilan
keputusan dan tenggat waktu. Q5 (RS) Pertanyaan INSAG Dasar:
Seberapa tepatkah hasil penelitian yang diberikan pada proses pengawasan dan desain? Adakah kebijakan tentang melakukan publikasi berkala atas hasil riset dalam jurnal yang memerlukan tinjauan menyeluruh?
Pertanyaan Panduan:
Seberapa baikkah dokumentasi riset?
Seberapa banyak kontribusi organisasi terhadap publikasi mengenai hasil riset?
Adakah proyek riset multilateral yang dilaksanakan saat ini? Proyek apakah itu?
Sistem apa yang Anda punya untuk memastikan dilangsungkannya tinjauan teliti mengenai hasil riset?
Apakah hubungan antara peneliti, pengawas, dan utilitas?
Bagaimanakah Anda menyampaikan hasil riset ke instalasi atau regulator?
Apa yang dipahami peneliti mengenai istilah budaya keselamatan?
Indikator Kunci:
Program kerja sama internasional yang berkembang baik.
Sistem
yang
baik
mengenai
publikasi
dan
penyampaian kerja riset.
Apresiasi di semua tingkat terhadap konsep budaya keselamatan.
128
Umpan balik positif dari pengawas dan utilitas terhadap peneliti.
4.4.
ORGANISASI DESAIN
Organisasi desain membantu instalasi dan pengawas mengontrol keselamatan dalam hal perawatan dan operasi nuklir. Instalasi bisa mempunyai pandangan yang berbeda mengenai kinerja organisasi desain; namun, organisasi ini dapat berpengaruh besar terhadap budaya keselamatan instalasi sesuai dengan peran mereka di tingkat instalasi. Luasnya cakupan pertanyaan yang diajukan sangat bergantung pada ruang lingkup kerja tim desain di utilitas. Mungkin perlu pula melakukan kunjungan kembali
ke
organisasi
pendukung
bila
respon
instalasi
atau
pengawas
mengindikasikan adanya kekeliruan dalam memahami persoalan yang dianggap disebabkan dari riset atau desain. Budaya keselamatan dalam organisasi desain mungkin membutuhkan pengkajian sebagai suatu tinjauan individu; namun, pola pertanyaan dan indikator kunci yang ada pada dasarnya mirip dengan bahasan lainnya yang disusun oleh instalasi dan badan pendukung.
4.4.1. Kode mengenai desain aspek keselamatan
Q1 (S) Pertanyaan INSAG Dasar:
Proses apa yang ada untuk melakukan verifikasi dan pengesahan berbagai kode perhitungan computer? Apakah peneliti terkait ikut terlibat? Apakah kode desain keselamatan diverifikasi dan disahkan untuk keadaan yang spesifik? Apakah keterbatasan kode dipertimbangkan secara eksplisit dalam desain proses tinjauan? Bagaimana mekanisme formal pelaporan persoalan
bila
masukan
perhitungan
computer
129
sebelumnya dianggap tidak benar? Apakah mekanisme seperti ini pernah perlu digunakan? Pertanyaan Panduan:
Metode apa yang Anda gunakan dalam memberikan akreditasi pada desain?
Bagaimana ketersediaan kode tersebut?
Pernahkah kode computer Anda menjadi invalid? Tindakan apa yang diambil?
Indikator Kunci:
Sistem akreditasi yang diakui dalam mendesain.
Kode yang up to date dan dapat diakses.
Mekanisme tinjauan independen untuk pengesahan dan penjaminan.
Informasi yang segera dan luas ketika menemukan defisiensi dan keterbatasan kode-kode computer.
Jaringan informasi bagi informasi eksternal sejenis dan tindakan internal segera.
Q2 (S) Pertanyaan INSAG Dasar:
Dalam
standar
internasional
mengenai
latihan
menghadapi permasalahan apakah analis berpartisipasi untuk menguji kode perhitungan computer? Usaha apa yang telah dilakukan dalam kerangka multilateral dan bilateral untuk membandingkan dengan kerja yang dilakukan tenaga ahli luar negeri? Pertanyaan Panduan:
Bagaimana
Anda
melakukan
perbandingan
internasional?
130
Dalam program pertukaran internasional
apakah
Anda berperan? Indikator Kunci:
Perbandingan rutin dalam skala nasional dan internasional
dan
terdokumentasinya
sistem
pengesahan dan umpan balik terhadap proyek yang sedang berjalan. Respon yang membantu dari staf.
4.4.2. Proses tinjauan desain
Q1 (RS) Pertanyaan INSAG Dasar:
Dalam cakupan apakah tenaga ahli luar dipakai untuk mengembangkan
kemampuan
lokal?
Bagaimana
penentuan atau pengaturan mengenai kompetensi tenaga luar? Pertanyaan Panduan:
Apakah ada penyusunan mengenai daftar tenaga ahli yang diperlukan dalam aktivitas terkait keselamatan?
Apakah Anda diperbolehkan mencari bantuan tenaga ahli luar untuk mengembangkan kemampuan lokal?
Bagaimana Anda melakukan pengaturan mengenai kompetensi tenaga luar?
Indikator Kunci:
Pengkajian sistematis tentang tenaga ahli yang diperlukan untuk setiap aktivitas.
Kesempatan
mencari
tenaga
ahli
luar
bila
diperlukan.
131
Proses yang baik dalam melakukan seleksi tenaga ahli luar.
Q2 (S) Pertanyaan INSAG Dasar:
Di manakah penjelasan mengenai fungsi dan tanggung jawab tinjauan desain?
Pertanyaan Panduan:
Adakah
persyaratan
untuk
menggunakan
pengalaman operasi selama pelaksanaan tinjauan desain untuk memeriksa beragam pelajaran yang diperoleh sebelumnya seperti defisiensi peralatan atau kesulitan dalam pengujian material, atau, sebagai contoh, kesulitan perawatan karena desain? Indikator Kunci:
Uraian tugas yang terdokumentasi
Pemahaman staf atas tugas dan ruang lingkup tanggung jawab.
Statemen kebijakan disetujui oleh tim tinjauan desain.
Q3 (RS) Pertanyaan INSAG Dasar:
Apakah proses tinjauan desain pernah diaudit oleh auditor
Jaminan
Kualitas
internal?
Oleh
badan
pengawasan? Oleh grup kolega dari anggota nasional dan internasional? Indikator Kunci:
Laporan audit yang rutin serta terdokumentasi dan temuan berupa penghentian operasi.
Partisipasi penuh dari segala tingkat tinjauan.
132
Mematuhi standar yang disepakati.
Evaluasi independent terhadap proses.
APPENDIX I : SEMINAR STANDAR ASCOT (Silabus standar untuk seminar ASCOT)
Tujuan utama dari layanan penasihat ASCOT adalah melakukan transfer berbagai metode ASCOT kepada negara tuan rumah. Transfer ini dapat dicapai di lokasi Negara tuan rumah dalam suatu bentuk seminar.
Lokasi
: Negara tuan rumah
Durasi
: 2-2,5 hari
Partisipasi
: 10-30 partisipan dari badan pengawasan dan/atau utilitas
Pembicara
: 2 (IAEA dan/atau konsultan luar)
Jadwal seminar
1. Kuliah/diskusi:
Konsep mengenai budaya keselamatan (kurang lebih 1 hari)
Pemahaman yang menyeluruh mengenai konsep budaya keselamatan penting sekali diperoleh partisipan sedari awal. Lebih spesifik lagi, partisipan harus memahami definisi dan fitur universal dari budaya keselamatan. Harus pula mereka pahami bahwa meski budaya keselamatan tak dapat dinyatakan secara jelas, namun keberadaannya mempunyai manifestasi yang nyata. Terakhir, partisipan harus
133
memahami beberapa karakteristik yang luas dari suatu budaya keselamatan yang efektif dan belajar memahami manfaat jangka panjang dari konsep ini.
Kuliah ini akan disajikan oleh wakil ASCOT yang akan meliputi konsep mengenai budaya keselamatan seperti tersaji dalam 75-INSAG-4. Wakil ASCOT akan membahas tiap seksi dari 75-INSAG-4 dengan penekanan khusus tentang definisi dan karakteristik budaya keselamatan (seksi 2), bukti konkret mengenai budaya keselamatan (seksi 4) dan fitur universal dari budaya keselamatan yang efektif (seksi 3). Wakil ASCOT akan memperluas informasi yang tersaji dalam 75INSAG-4 dengan ilustrasi contoh didasarkan pada pengalaman dari seminar/tinjauan ASCOT lainnya. Indikator budaya keselamatan (didiskusikan dalam Appendix 75INSAG-4) kali ini tidak akan didiskusikan secara rinci tapi akan dibahas kemudian sebagai bagian dari diskusi/kuliah dalam panduan ASCOT (item 4).
2. Kuliah/diskusi:
Contoh mengenai praktik budaya keselamatan yang baik (kurang lebih 2 hari)
Begitu partisipan memperoleh pemahaman mengenai konsep budaya keselamatan, mereka perlu sekali meningkatkan apresiasi atas segala hal yang secara umum dianggap sebagai budaya keselamatan yang baik. Dengan cara, partisipan harus diperlihatkan atas contoh budaya keselamatan yang efektif sekali.
Diskusi akan berjalan dan dipimpin oleh wakil ASCOT. Untuk mendorong partisipan berpikir dalam perspektif budaya keselamatan yang baik, wakil ASCOT akan meminta partisipan untuk memberikan contoh atas apa yang mereka anggap sebagai suatu budaya keselamatan yang efektif dalam organisasi mereka sendiri.
134
Dalam kerangka kerja ini, perlu didorong adanya suatu presentasi nasional mengenai perspektif negara (organisasi) terhadap budaya keselamatan yang disajikan oleh seseorang wakil senior.
3. Workshop 1:
Kreasi mengenai kerangka kerja budaya keselamatan (kurang lebih 3 hari)
Budaya keselamatan mempunyai 2 komponen dasar: kerangka kerja yang bermanfaat bagi kerja individu, dan sikap serta respon individu. Seminar ini melibatkan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas kerangka kerja yang disusun di dalam negeri dan yang kedua adalah keefektifan dan respon dari individu. Oleh karena itu pertemuan pertama berhubungan dengan kerangka kerja dan yang kedua berhubungan dengan sikap individu.
Selama pertemuan, partisipan akan dibagi ke dalam grup kerja yang lebih kecil. Tiap grup akan diberikan tugas untuk menciptakan kerangka kerja ideal menuju terwujudnya budaya keselamatan yang baik; menjelaskan komite dan badan keselamatan, berbagai tingkat (pengawasan, korporasi, instalasi), tanggung jawab, sumber daya, dll. Pertemuan akan diakhiri dengan membandingkan kerangka kerja yang disusun di antara grup kerja yang berbeda dan dengan struktur yang telah ada.
4. Kuliah/diskusi
:
Pengkajian budaya keselamatan (kurang lebih 1 hari)
Kuliah akan diberikan oleh wakil ASCOT dan akan mencakup pendekatan yang luas terhadap pengkajian budaya keselamatan seperti tersaji dalam Panduan ASCOT.
135
5. Kuliah/diskusi
:
Contoh isu budaya keselamatan yang terungkap melalui pelaksanaan investigasi (kurang lebih 2 hari)
Sebagai pengantar pada pertemuan 2, berbagai insiden akan disajikan di mana investigasi mereka mengungkapkan isu-isu yang berkaitan dengan budaya keselamatan. Dengan menerapkan Panduan ASCOT dalam melakukan analisis, identifikasi yang lebih spesifik dan meningkat atas isu ini dapat diperoleh.
6. Pertemuan 2
:
Evaluasi insiden dengan menerapkan Panduan ASCOT (kurang lebih 3 hari)
Pertemuan kedua berorientasi pada identifikasi isu yang berhubungan dengan sikap individu, motivasi, moral dan aspek-aspek lain yang sedikit abstrak dari budaya keselamatan. Sekali lagi, partisipan akan dibagi ke dalam grup yang lebih kecil. Untuk memulai diskusi, tiap grup akan diberikan tugas untuk mengevaluasi peristiwa berbeda menggunakan Panduan ASCOT, contoh: mencoba menentukan area atau pertanyaan ASCOT manakah yang relevan dengan terjadinya suatu peristiwa serta perkembangannya. Terakhir, pengukuran korektif akan dikaji untuk menentukan apakah isu budaya keselamatan yang dikenali telah ditangani secara tepat. Tiap grup akan melaporkan temuan mereka dalam sesi pleno yang diikuti dengan diskusi di mana partisipan diharapkan untuk mengungkapkan pandangan mereka dalam bentuk komitmen individu terhadap budaya keselamatan.
136
APPENDIX II : ASCOT EXPANDED SEMINAR Seminar mengenai Perkembangan Keselamatan Operasional (Praktik yang Baik dan Trend baru)
1. PENGANTAR
Dalam 3 dekade terakhir, sarana dan metode untuk menjamin keselamatan nuklir berkembang sangat baik, dan, sejalan dengan evolusi ini, penekanan dalam aktivitas keselamatan nuklir IAEA telah pula bergeser untuk memenuhi persyaratan yang terus berubah.
Di tahun 1970-an, IAEA memegang peranan yang sangat penting dalam menghasilkan standar, panduan, dan rekomendasi keselamatan. Sebagian besar negara nonvendor, yang saat itu mulai menggunakan tenaga nuklir, tidak punya pemahaman yang komprehensif dan regulasi yang berkembang baik sehingga membutuhkan standar keselamatan yang diakui secara internasional atau setidaknya yang direkomendasikan.
Di tahun 1980-an, tatkala sebagian besar instalasi tenaga nuklir sudah beroperasi dan banyak badan pengawasan yang telah berdiri mapan dengan peraturan yang tegas dan ketat, kebutuhan akan utilisasi yang lebih baik dan pertukaran pengalaman dengan sesama operator instalasi semakin mengemuka. IAEA merespon kebutuhan ini dengan menyusun layanan keselamatan yang bervariasi, yang kesemuanya punya tujuan sama, yakni mengevaluasi berbagai aktivitas instalasi terhadap praktik terbaik di dunia.
Saat ini, kebanyakan pengawas dan operator, setidaknya di negara barat, meyakini tingkat keselamatan instalasi mereka dan cara bagaimana isu-isu keselamatan ditangani. Organisasi terus mencari praktik terbaik dari instalasi lainnya
137
untuk mengembangkan lebih jauh tingkat keselamatan yang ada. Namun, banyak pula organisasi yang tidak menganggap tinjauan atau audit yang dilakukan tim tenaga ahli luar sebagai cara yang paling efektif dalam mencapai tujuan ini. Mayoritas organisasi siap berbagi pengalaman mereka serta belajar dari yang lain melalui forum yang bebas dari suatu pertentangan yang mungkin terjadi. Struktur yang diajukan dalam seminar mengenai Berbagai Kemajuan dalam Keselamatan Operasi dimaksudkan untuk mencapai ini.
Satu dari bermacam elemen dalam menjamin keselamatan instalasi nuklir adalah persyaratan sumber daya yang memadai. Hal yang sangat mempengaruhi alokasi sumber daya ini, dalam tingkat yang lebih luas, tingkat nasional, yakni opini publik mengenai tenaga nuklir. Pada tahun 1990-an, ditingkatkan usaha yang diarahkan pada meyakinkan publik atas tingginya standar keselamatan yang mereka jalankan, dan tersedianya informasi keselamatan dan disebarluaskan secara terbuka kepada sesama komunitas nuklir dan publik. IAEA telah mengambil langkah di jalur ini dengan memperkenalkan International Nuclear Event Scale dan Nuclear Safety Convention. Transparansi informasi tidak hanya diberlakukan pada kejadian di instalasi nuklir tapi juga (atau terutama) terhadap informasi mengenai keselamatan instalasi selama operasi normal berlangsung. Di masa mendatang kebutuhan tentang pemahaman keselamatan menjadi semakin mengemuka.
I.
LATAR BELAKANG
(a) Keselamatan dinamis
Keselamatan dapat berubah sejalan waktu dan dapat ditingkatkan bila perhatian dan sumber yang memadai diberikan kepadanya atau dapat pula memburuk bila tidak ditangani dengan sebaik-baiknya. Begitu instalasi nuklir beroperasi, apakah itu dalam status operasi perdana atau setelah mengalami perubahan besar, dibutuhkan
138
waktu sebelum peralatan yang dipasang mencapai tingkat ketahanan yang optimum, misal dasar dari “kurva bath tube”. Operator juga membutuhkan waktu supaya terlatih dan memahami instalasi dengan baik serta prosedur yang harus sepenuhnya benar dan sah. Meski seiring waktu peralatan semakin menua, namun di sisi lain, operator menjadi berpengalaman sehingga dapat menjadi semakin puas dan tidak terlalu khawatir. Oleh karena itu metode-metode untuk mencapai keselamatan sangat dinamis. Penyusunan ‘living PSA’ merupakan satu dari berbagai konsep yang tumbuh dari hal ini.
(b) Kemajuan dalam keselamatan operasional
Manajemen bertanggung jawab memonitor praktik terbaik dunia dan trend terakhir
dalam
perkembangan
keselamatan
operasional
untuk
kemudian
menerapkannya secara lokal. Dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi peningkatan bermakna terkait dengan pendekatan manajemen dan organisasi, dalam memperkuat budaya keselamatan, dan dalam kesadaran mengenai pentingnya training yang lebih luas melampaui persyaratan training standar. Prosedur kualitas, aplikasi berbagai sistem dukungan operator dan ergonomik telah pula meningkat secara substansial. Indikator yang digunakan di tingkat berbeda untuk tujuan yang berbeda di dalam organisasi telah berkembang secara berkesinambungan. Peningkatan bermakna dalam hal perawatan, termasuk perawatan dalam hal ketahanan dan perencanaan shutdown PSA juga telah mengalami perubahan substansial dalam beberapa tahun terakhir ini. Pentingnya memiliki sistem yang komprehensif untuk memperoleh umpan balik dari pengalaman operasi telah banyak dipahami.
(c) Keselamatan “terbuka”
Pelaksanaan International Nuclear Event Scale (INES) merupakan langkah besar dalam menyampaikan pada publik implikasi terjadinya peristiwa abnormal di
139
instalasi. Publik dan media menerima perangkat ini dan tampak menikmati dengan adanya metode pengukuran keparahan peristiwa yang dilaporkan dalam instalasi nuklir. Tugas yang selanjutnya dihadapi komunitas nuklir adalah meyakinkan publik dengan menunjukkan bahwa tingkat keselamatan diawasi dan dipelihara secara ketat pada kualitas terbaik. Jelaslah bahwa ada kebutuhan agar keselamatan menjadi transparan, namun jalan keluar terbaik dalam menyampaikan pesan ini kepada publik masih terus dikembangkan. Titik awal dapat berupa buletin rutin yang menggambarkan kemajuan yang dicapai dalam keselamatan operasional, bagaimana tingkat keselamatan dimonitor dan apa yang telah dilakukan sehubungan dengan upaya meningkatkan keselamatan.
II.
TUJUAN
Tujuan utama seminar expanded ASCOT adalah sebagai berikut:
(a) Promosi
berkelanjutan
mengenai
konsep
budaya
keselamatan
atau
manifestasinya yang dapat dirasakan, misal penyampaian praktik yang baik dan trend baru dalam perkembangan keselamatan operasional, (b) Promosi dan bantuan kepada manajemen instalasi menuju pelaksanaan pengkajian diri mengenai keselamatan operasional di instalasi mereka, (c) Bantuan kepada manajemen instalasi dalam persiapan sebelum dilakukan tinjauan menyeluruh internasional (IAEA, WANO), (d) Membahas mengenai isi dan format serta bantuan dalam memulai buletin bulanan/mingguan mengenai pentingnya keselamatan nuklir di fasilitas negara.
III. DURASI DAN STRUKTUR SEMINAR
140
Seminar ini berlangsung selama 4 hari kerja dan melibatkan 3 tenaga ahli IAEA atau dari luar dengan satu topik seminar yang dibahas setiap hari, seperti tersaji di bawah.
Setiap hari akan ada presentasi topik oleh tenaga ahli yang diikuti dengan diskusi dan penjelasan detail dari isu terpilih untuk mendorong partisipasi anggota tuan rumah.
Setiap topik disajikan oleh tenaga ahli dalam 3 jam perkuliahan dengan menyajikan praktik terbaik di dunia serta membahas mengenai latar belakang, dasar, pembangunan histories dan trend terkini di lapangan.
Setelah presentasi ini, organisasi tuan rumah diharapkan dapat memberikan presentasi selama 20-30 menit tentang praktik yang dilakukannya dalam 4 topik seminar. Setiap hari akan ditutup dengan pertukaran pandangan dan diskusi selama 2 jam mengenai kedua presentasi. Diskusi tersebut terstruktur sedemikian rupa sehingga mencakup keseluruhan aspek penyajian kuliah. Praktik baik yang diakui organisasi tuan rumah digunakan untuk memperkaya presentasi berikutnya.
9-12 am kuliah
1-1.30pm
2-4pm
mengenai presentasi informasi tuan diskusi
pandangan umum tenaga rumah ahli
mengenai terstruktur/pertukaran
pengalaman instalasi
pengalaman
Seluruh perkuliahan dan presentasi terperinci yang disampaikan tenaga ahli berdasar atas materi seminar tertulis yang dipersiapkan sebelumnya oleh tenaga ahli IAEA dan/atau dari luar.
141
Mengembangkan bahan kuliah (handout) ini secara bertahap adalah guna menghasilkan 4 publikasi IAEA, masing-masing meliputi 1 topik. Publikasi ini dapat berlaku sebagai sumber referensi bagi anggota tuan rumah dalam pengembangan solusi terkini dan/atau kumpulan mengenai praktik terbaik di dunia dan trend dalam mengembangkan keselamatan nuklir.
IV. TOPIK SEMINAR Seminar ini meliputi 4 topik:
(1)
STAF, MANAJEMEN, DAN ORGANISASI (Manajemen dan Organisasi, Budaya Keselamatan, Seleksi Staf dan Training, Training yang lebih Luas) •
Struktur organisasi, tanggung jawab, jumlah staf
•
Dokumen polisi
•
Metode dalam melakukan alokasi sumber daya
•
Dokumentasi kinerja instalasi
•
Menentukan target keselamatan dan kinerja
•
Seleksi staf, kualifikasi, training, dan retraining
•
Penilaian kinerja, penghargaan dan sanksi, kesiapan menjalankan tugas
•
Komunikasi, mekanisme umpan balik dari staf
•
Komite keselamatan dan term of reference-nya
•
Pengkajian diri, audit, inspeksi lokal, pemantauan
•
Kecocokan dengan pengawas
•
Budaya keselamatan (meliputi semua elemen 12 INSAG-4)
•
Kuliah informal lokal, seminar, sesi training
•
Pertukaran pengalaman dengan utilitas lainnya (IAEA, WANO)
•
…
142
(2)
TARGET, PEMANTAUAN DAN DUKUNGAN OPERASI (Kinerja
Keselamatan
dan
Operasi,
Prosedur,
Indikator,
Evaluasi
Keselamatan, PSA, Manajemen kecelakaan, Sistem Dukungan Operator) •
Struktur shift, tanggung jawab, jadwal, dukungan
•
Ruang
kontrol;
backfits,
kecocokan
pekerja-mesin,
modernisasi,
ergonomik •
Sistem dukungan operator, indikasi alarm, SPDS,…, sistem profesional
•
Komputer proses, dan proses pergantiannya
•
Batasan operasional dan kondisi (spesifikasi teknis), basis
•
Jaminan Kualitas
•
Prosedur: o Operasi normal o Desain berbasis emergensi dan di atas standar desain; orientasi gejala vs. orientasi peristiwa o Pengawasan o Perawatan, tes dan inspeksi o Izin kerja o Kontrol perubahan
•
PSA tingkat 1, 2, 3
•
Tenaga rendah dan shutdown PSA, living PSA
•
Menggunakan PSA untuk: o Desain dan verifikasi prosedur o Optimalisasi aktivitas operasi o Aplikasi pengawasan dari hasil PSA
•
Manajemen kecelakaan
•
Tinjauan keselamatan periodic
143
(3)
•
Pengkajian perubahan
•
Indikator kinerja keseluruhan yang memantau kinerja instalasi
•
Indikator keselamatan berbasis risiko, memonitor batasan keselamatan
•
Indikator kinerja pekerja
•
Indikator angka sebagai perangkat pengawasan.
•
…
PERAWATAN YANG TERKAIT KESELAMATAN (Perawatan yang Terfokus pada Ketahanan, Perencanaan Perawatan dengan Menggunakan Hasil Shutdown PSA, Penuaan, dan Memperpanjang usia pemakaian) •
Kontrol konfigurasi
•
Perawatan pencegahan dan prediksi
•
Pelaksanaan inspeksi (In-service inspections/ISI)
•
Perawatan
yang
terfokus
pada
ketahanan
(Reliability
centred
maintenance/RCM) •
Filosofi perawatan dan strategi manajemen, kontrol kontraktor
•
Manajemen risiko
•
Penuaan dan memperpanjang usia pemakaian
•
Implementasi/integrasi/koordinasi/komunikasi
dan
kontrol
proses
pekerjaan •
Manajemen peristiwa tak terduga
•
Beban kerja/lembur/alokasi kerja
•
Kualifikasi pekerja/penyusunan staf dan training
•
Prosedur/dukungan meningkatkan kinerja pekerjaan, mock-ups
•
Penggunaan hasil shutdown PSA
•
…
144
(4)
BELAJAR DARI PENGALAMAN (Pertukaran dan Umpan Balik dari Pengalaman Operasi; Memperbarui, Meningkatkan Kualifikasi Sistem dan Peralatan) •
identifikasi isu keselamatan nuklir: pentingnya keselamatan dalam peristiwa yang tak lazim;
•
analisis sebab-akibat dari pengalaman operasional: metodologi mencari akar permasalahan
•
analisis trend mengenai data operasional terkait keselamatan
•
umpan balik operasi terhadap pelaksanaan operasi
•
tindakan yang diambil sebagai hasil dari pengalaman operasi: dasar pengambilan keputusan;
•
sistem umpan balik dari pengalaman keselamatan: evaluasi terhadap keefektifan dan efisiensi mereka
•
menggunakan pengalaman dari instalasi lainnya
•
menggunakan hasil riset
•
…
145
APPENDIX III : TINJAUAN ASCOT DALAM SUATU MISI ASET Tinjauan ini dikombinasikan dengan misi IAEA yang secara normal akan berlangsung selama 2 minggu sesuai dengan durasi pelaksanaan misi lainnya. Selama pelaksanaan tinjauan ASCOT mengenai peristiwa penting terkait keselamatan, dapat terungkap berbagai aspek budaya keselamatan dari suatu organisasi yang punya andil besar terhadap peristiwa-peristiwa tersebut. Dalam misi ASSET, tinjauan sistematis mengenai peristiwa, dilaksanakan oleh anggota ASCOT, dengan menggunakan komponen-komponen ASCOT.
Tabel yang berasal dari Safety Series No. 75-INSAG-4 dan panduan ASCOT ditampilkan dalam appendix ini sebagai sebuah ilustrasi. Dilakukan analisis yang komprehensif bagi seluruh faktor budaya keselamatan dan kontribusi yang dominan diidentifikasi. Hal ini akan membentuk sebagian dari presentasi bagi tuan rumah dalam penyelesaian tinjauan dan akan dikembalikan kepada tinjauan untuk memperkuat analisis mengenai peristiwa penting terkait keselamatan.
146
147
148
149
APPENDIX IV : BAHASAN YANG DIANJURKAN DALAM LAPORAN ASCOT Dalam bagian pengantar harus tercantum latar belakang, ruang lingkup dan berbagai tujuan dari tinjauan dan rincian pendekatan, metodologi dan aplikasi praktis ASCOT terhadap situasi tertentu.
Pembahasan harus meliputi rinci temuan, rekomendasi dan saran untuk peningkatan, bila sesuai, dan praktik yang baik. Seluruh rekomendasi/saran dan praktik yang baik masing-masing harus diberikan nomor untuk memudahkan identifikasi.
RINGKASAN EKSEKUTIF (pandangan ringkas untuk digunakan manajemen) 1. INTRODUKSI
2. PEMERINTAH DAN ORGANISASINYA
3. ORGANISASI PELAKSANA a) Tingkat Korporasi •
Kebijakan keselamatan tingkat korporasi
•
Praktik keselamatan di tingkat korporasi
a) Tingkat instalasi •
Manajemen, termasuk topik berikut ini:
•
Seleksi manajer
Sikap manajer
Supervisi lapangan oleh manajer
Hubungan antara manajemen instalasi dan pengawas
Pengalaman keselamatan instalasi
150
termasuk topik berikut ini:
•
Penekanan keselamatan
Tinjauan kinerja keselamatan
Respon individu temasuk topik berikut ini:
•
Sikap individu
Beban kerja
Lingkungan pekerjaan Temasuk topik berikut ini:
Praktik lokal
Training
Definisi tanggung jawab
4.
ORGANISASI RISET (bila memungkinkan)
5.
ORGANISASI DESAIN (bila memungkinkan) •
Kode bagi desain aspek keselamatan
•
Proses tinjauan desain
6.
ORGANISASI LAIN (bila memungkinkan)
7.
PRAKTIK YANG BAIK
8.
KESIMPULAN UMUM DARI TINJAUAN ASCOT
ANNEX 1. PARTISIPAN DALAM TINJAUAN ASCOT ANNEX 2. UCAPAN TERIMA KASIH ANNEX 3. JADWAL AKTIVITAS
151