Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011 HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN, KELINCAHAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FKIP UNMUL SAMARINDA
OLEH: JANCE J. SAPULETE )*
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lain: (1) hubungan daya ledak lengan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli, (2) hubungan kelincahan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli, (3) hubungan keseimbangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli, dan (4) hubungan antara daya ledak lengan, kelincahan dan keseimbangan terhadap kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda S1 yang telah memperogramkan mata kuliah bolavoli dengan jumlah sampel penelitian 60 orang mahasiswa yang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan sistem SPSS Versi 15.00 pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Ada hubungan daya ledak lengan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli, terbukti r0 = 0,719 (P < α0,05), (2) Ada hubungan kelincahan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli, terbukti r0 = -0,707 (P < α0,05), (3) Ada hubungan keseimbangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli, terbukti r0 = 0,677 (P < α0,05), dan (4) Ada hubungan antara daya ledak lengan, kelincahan dan keseimbangan terhadap kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli, terbukti R0 = 0,774 (P < α0,05) Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila mahasiswa didukung daya ledak lengan, kelincahan dan keseimbangan yang baik maka mahasiswa tersebut dapat melakukan passing bawah dalam permainan bolavoli dengan baik pula.
Kata Kunci: Daya Ledak Lengan, Kelincahan, Keseimbangan, Passing Bawah Bolavoli
ABSTRACT This study aims to determine the relationship among other things: (1) with explosive power arm with the passing ability in the game of volleyball, (2) *) Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNMUL Samarinda
40
Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011 relationship with the agility of the passing ability in the game of volleyball, (3) the relationship of balance with the passing ability in the game volleyball, and (4) the relationship between arms explosive power, agility and balance to the passing ability in the game of volleyball. This study includes a descriptive type of research. The study population was all students of Physical Education and Health Studies FKIP UNMUL Samarinda memperogramkan S1 which has a volleyball course with a sample of the study 60 students chosen at random sampling. Data analysis techniques used were correlation and regression analysis techniques using SPSS system version 15:00 on 95% or a significant level of 0.05. Starting from the results of data analysis, the study concluded that: (1) There is a link arms with explosive power passing capability under the volleyball game, proved to r0 = 0.719 (P < 0.05), (2) There is a relationship with the agility of passing ability under the volleyball game, proved to be r0 = -0.707 (P < 0.05), (3) There is a balance with the passing ability in the game of volleyball, proved to be r0 = 0.677 (P < 0.05), and (4) there is a relationship between the arms explosive power, agility and balance to the passing ability in the game of volleyball, proven R0 = 0.774 (P < 0.05) this can be explained that if the student is supported arm explosive power, agility and balance are good then the student can do under the passing game of volleyball in well too.
Keywords:
Arm Explosive Power, Agility, Balance, Passing Down Volleyball
PENDAHULUAN Kegiatan olahraga bolavoli di tempat lain seperti di sekolahsekolah juga dilakukan dengan bobot jam lebih banyak daripada cabang olahraga permainan lainnya. Namun dari sisi prestasi yang telah dicapai masih tergolong rendah, sehingga pemerintah setempat kadangkala mempertimbangkan untuk mengikat dalam setiap kejuaraan yang akan diikutinya. Kontradiksi antara hasil pencapaian prestasi dengan kesungguhan masyarakat melakukan kegiatan olahraga bolavoli yang sangat menonjol membuktikan bahwa pembinaan yang diterapkan masih kurang atau program latihan yang kurang tepat. Dalam penyusunan perencanaan program latihan, harus selalu memperhatikan empat aspek
latihan yang harus diterapkan diantaranya aspek fisik, aspek, teknik, aspek taktik, dan aspek mental. Untuk mencapai prestasi yang maksimal keempat aspek tersebut harus dilakukan karena saling berhubungan, sehingga salah satu aspek tersebut tidak boleh diabaikan begitu saja karena akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi. Salah satu aspek yang berperan besar dalam mendukung peningkatan prestasi adalah aspek fisik. Salah satu teknik dasar yang mewakili dari beberapa teknik dasar yang ada dalam permainan bolavoli adalah passing bawah. Passing bawah merupakan suatu unsur penting dalam permainan bolavoli, dimana dapat berfungsi mengarahkan bola pada suatu tujuan tertentu, dan
*) Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNMUL Samarinda
41
Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011 yang terpenting adalah fungsi passing bawah dalam menerima bola servis yang keras serta smash yang tajam. Terkait dengan fungsi dari passing bawah dan segala tuntutannya, tidak akan tercapai jika unsur daya ledak lengan, kelincahan dan keseimbangan diabaikan. Seseorang dapat melakukan passing bawah dengan baik, terutama dalam mengatisipasi bola servis yang keras serta bola smash yang kecang dan tajam jika didukung oleh unsur-unsur daya ledak lengan, kelincahan dan keseimbangan. Passing bawah juga sangat penting pada kelompok-kelompok yang belajar bermain bolavoli tanpa bimbingan, nampak jelas adanya kecenderungan pada pemula untuk melakukan pengukuran bola dengan sikap tengah dibawah (meraup). Hampir semua unsur gerakan dalam melakukan servis boalvoli memerlukan daya ledak lengan, untuk menunjang proses gerakan dalam usaha tampil maksimal. Selanjutnya karena bola datang tidak dalam keadaan diam dan arah bola akan berubah-ubah sehingga diperlukan kelincahan untuk mengantisipasi datangnya bola untuk dilakukan passing. Sementara keseimbangan badan sangat diperlukan dalam passing bawah, yaitu pada saat menerima bola yang datangnya keras dan tidak terarah. Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini, jika tujuan penelitian dapat tercapai, sebagai berikut: (1) Agar dijadikan pegangan bagi pelatih dan pembina olahraga, bahwa daya ledak lengan, kelincahan dan keseimbangan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan pada cabang olahraga bolavoli khususnya kemampuan passing bawah, (2) Merupakan
informasi bagi guru olahraga dan mahasiswa tentang hasil yang dicapai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan UNMUL Samarinda, dan (3) Dapat dijadikan sebagai bahan penelitian selanjutnya pada mahasiswa yang ingin menyelesaikan studi. Daya ledak lengan Moch. Sajoto (1988) bahwa: Daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum dengan usaha yang dikerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa daya ledak (power) = kekuatan (force) x kecepatan (velocity). Seperti dalam passing bawah pada permainan bolavoli, tolak peluru serta gerak lain yang bersifat explosif. Lebih lanjut Willmore yang dikutip oleh Harsono (1988:60) mengatakan bahwa: “power adalah product of force and velocity.” Maksudnya bahwa daya ledak adalah hasil dari kekuatan dan kecepatan. Sedangkan Harre D. (1982:59) mengemukakan bahwa daya ledak adalah “the ability an athelete to overcome reistance by a high speed of contraction.” Secara bebas diterjemahkan oleh Moch. Sajoto (1988) bahwa daya ledak merupakan kemampuan olahragwan untuk mengatasi tahanan beban dengan suatu kecepatan kontraksi tinggi. Menurut Abdul Kadir Ateng (1992) bahwa seseorang dapat dikatakan bertenaga penuh (kemampuan daya ledak) adalah individu yang memilik: (1) tingkat kekuatan otot yang tinggi, (2) tingkat kecepatan yang tinggi, dan (3) kelincahan, kemampuan yang tinggi dalam mengintegrasikan kecepatan dan kekuatan otot.
*) Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNMUL Samarinda
42
Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011 Daya ledak merupakan kombinas antara kekuatan dan kecepatan, sehingga dalam proses pengembangannya dilakukan dengan melatih unsur kekuatan dan kecepatan. Menurut Jansen C. R. (1981) bahwa: “Muscular power is combination of speed and strength it is the ability to aplly force at rapid rate, power is typacall demost rated in projecting the body abject the momentum necessary to carty the desired distance”. Secara bebas diterjemahkan Moch. Sajoto (1988) bahwa daya ledak adalah kombinasi dari kecepatan dan kekuatan, daya ledak adalah suatu kemampuan untuk menerapkan tenaga dalam suatu waktu yang singkat dimana otot memberikan momentum sebaik mungkin pada tubuh untuk membawa ke jarak yang diinginkan. Fox E.L, dkk (1988) mengemukakan bahwa: “power is theused to express work done in a unit of time.” Pendapat tersebut dapat diartikan secara bebas bahwa daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk menampilakn kerja maksimal perunit waktu. Kedua komponen fisik yang terkandung dalam daya ledak yaitu kekuatan dan kecepatan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Karena pengembangannya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan dan dapat dilakukan secara bersama-sama. Sehingga dikatakan bahwa kekuatan dan kecepatan dapat menunjukkan taraf tingkat daya ledak pada setiap atlet. Menurut Harsono (1988) menyatakan bahwa: “daya ledak lebih diperlukan dan boleh dikatakan semua cabang olahraga, oleh karena dalam daya ledak, kecuali ada strength terdapat pula kecepatan.”
Oleh sebab itu seorang pemain bolavoli tidak cukup sekedar berlatih untuk meningkatkan kekuatan lengan saja, akan tetapi kekuatan tersebut harus dikembangkan menjadi apa yang disebut daya ledak. Dari kenyataan yang sering dijumpai bahwa atlet yang mempunyai kekuatan saja atau yang kuat ototnya, belum tentu dengan sendirinya akan dapat berprestasi dalamolahraga bolavoli apabila atlet tersebut tidak memiliki otot-otot yang cepat. Dalam hal ini, daya ledak lengan mempunyai peranan yang sangat penting dalam permainan bolavoli, terutama dalam hal melakukan passing bawah, karena untuk mendapatkan bola yang datang dari lawan dengan baik dan benar dibutuhkan kekuatan dan kecepatan dari otot lengan yang berkontraksi secara bersama-sama dalam melakukan passing bawah dengan baik dan benar. Kelincahan Kelincahan merupakan salah satu unsur motor ability dalam melakukan aktifitas olahraga. R. Soekiman (1986) bahwa: Kelincahan adalah kemampuan mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak dalam kecepatan tingi. Kelinncahan merupakan faktor penting untuk dapat berpastisipasi dalam bermacammacam kegiatan olahraga. Namun kelincahan yang dimaksud harus sesuai dengan macam olahraga. Selanjutnya Adib Rani (1993) membedakan kelincahan menjadi dua bagian yaitu: Kelincahan umum adalah kelincahan seseorang, secara umum menghadapi situasi hidup sesuai dengan lingkungannya dapat menjalankan olahraga apa saja dan problem hidup sesuai dengan lingkungannya. Kelincahan khusus
*) Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNMUL Samarinda
43
Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011 adalah kelincahan untuk menjalankan olahraga khusus (voli, sepak bola, senam, dan sebagainya) dimana tiap-tiap cabang berbeda-beda tuntutan spesia kelincahannya. Kelincahan adalah syarat mutlak bagi seorang atlit guna menjadi atlit berprestasi sesuai dengan cabang olahraga yang diminati. Oleh karena itu, akan nampak begitu nyata atlet-atlet yang mempunyai kelincahaan yang lebih baik dalam melakukan kegiatan olahraga beregu seperti bolavoli. Berdasarkan pada beberapa teori sebelumnya maka dapat dikatakan bahwa pemain atau atlet yang memiliki kelincahan tingkat pada cabang olahraga tertentu seperti pada bolavoli utamanya pada pelaksanaan passing bawah, akan terlihat begitu menonjol dalam melakukan gerakan di suatu arean pertandingan. Luwes dan gesit dalam beraksi misalnya menerima bola pertama dari lawan, serta akan mudah pada saat mengantisipasi gangguan yang dilakukan oleh pemain lawan. Nur Hasan (1986) mengatakan kelincahan adalah sebagai kemampuan bergerak ke segala arah dengan mudah dan jelas, orang yang mempunyai kelincahan tinggi memungkinkan orang itu bergerak ke segala arah dengan cepat dan mudah. Bila dianalisa gerakan kelincahan tersebut, tungkai tumpuan dan tungkai ayun dalam keadaan gerakan anggota badan yang menyebabkan pengurangan sudut tulang sendi (fleksi) dan gerakan anggota badan sehingga sudut sendi bertambah (ekstensi) secara bergantian. Pergerakan fleksi dilakukan oleh otot-otot penggerak utama yaitu, musculus biceps femoris, musculus semi tendionus dan musculus semimembranosus.
Otot-otot penggerak utama pada ekstensi adalah musculus rectus femoris, musculus lateralis, musculus vastus medialis, musculus wastus intermedius. Pada gerak rotasi lateral dilakukan oleh musculus biceps femoris (bila lutut ditekuk) adalah: musculus semi tendinasus, musculus semi membranosus, musculus sartorius dan musculus gracilis. Gerakan pada pergelangan kaki yang mempengaruhi reaksi pada perkenaan tungkai (kaki) dengan tanah, terbatas dibidang sagital (fleksi plantar dan fleksi dorsal). Penggerak utama pada fleksi plantar (lawan dari fleksi dorsal, gerakan pergelangan kaki yang menyebabkan jari-jari menunjuk ke tanah) adalah musculus gastronimus dan musculus soleus. Penggerak utama pada fleksi dorsal (gerakan pergelangan kaki sehingga jari-jari naik ke arah tibia) adalah musculus tibialis anterior, musculus extensor digitorum longus dan muclusu extensor proneus tertius. Menurut Dangsina Moeloek (1992), kelincahan adalah kemampuan mengubah secara cepat arah tubuh atau bagian tubuh tanpa gangguan pada keseimbangan. Kelincahan sebagai bagian dalam komponen kondisi fisik diperlukan tidak hanya pada olahraga tetapi juga dalam situasi kerja. Kelincahan tergantung pada faktor kekuatan, kecepatan, tenaga ledak otot, waktu reaksi, keseimbangan dan koordinasi. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan mengontrol alat-alat tubuh yang bersifat neuromuscular (Sukardjo Nurhasan, 1992). Keseimbangan merupakan hal yang penting pada hampir semua cabang olahraga dan merupakan dasar yang dapat me-
*) Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNMUL Samarinda
44
Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011 nunjang penguasaan gerak keterampilan olahraga. Kasiyo Dwijowinoto (1993) mengatakan bahwa: “memelihara qualibrium yang terkendali tanpa menghabiskan berbagai tenaga internal dan eksternal yang bekerja pada tubuh merupakan suatu prasyarat dasar agar penampilan keterampilan olahraga berhasil. M. Kasmad Yahya (1994) mendefinisikan keseimbangan sebagai berikut: Keseimbangan atau balance diartikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan sistem neuromuscular tubuh dalam kondisi statis, atau mengontrol sistem neuromuscular dalam suatu posisi atau sikap yang efesien sementara bergerak. Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mempertahankan sistem tubuhnya baik dalam posisi gerak dinamis maupun dalam posisi statis. Dengan keseimbangan yang baik, maka seseorang mampu mengkoordinasikan gerakan-gerakan dalam beberapa ketangkasan unsur kelincahan, seperti yang dikemukakan Harsono (1988) bahwa: “keseimbangan berhubungan dengan koordinasi diri, dan dalam beberapa keterampilan, juga dengan agilitas.” Dengan demikian untuk menjaga keseimbangan dalam melakukan kegiatan jasmani, maka gerakan-gerakan yang dilakukan perlu dikoordinasikan dengan baik sebagai usaha untuk mengontrol semua gerakan. Harsono (1988) mengemukakan bahwa: “keseimbangan atau balance adalah kemampuan untuk mempertahankan sistem neuromuscular kita atau mengontrol sistem neuromuscular suatu posisi atau sikap yang efesien selagi kita bergerak.” Moch. Sajoto (1988) bahwa: Keseimbangan atau balance adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf ototnya selama melakukan gerakan-
gerakan yang cepat dengan perubahan letak titik berat badan yang cepat pula baik dalam keadaan statis maupun lebih-lebih dalam keadaan gerak dinamis. Membahas keseimbangan tidak lepas dari apa yang disebut pusat gaya berat diartikan secara merata. Untuk menentukan letak pusat gaya berat tubuh manusia, akan sulit karena tidak beraturan dan selalu berubah-ubah. Kemampuan untuk mengubah posisi pusat gaya berat selama berolahraga adalah faktor yang penting dalam mencapai keberhasilan penampilan olahraga. Pada hakekatnya posisi pusat berat secara tidak langsung merupakan posisi berat badan dimana keseimbangan mengacu pada kemampuan pemain meletakkan posisi badan agar tidak terjatuh. Passing Bawah Bolavoli Teknik dasar permainan bola voli harus betul-betul dipelajari lebih dahulu guna dapat mengembangkan permainan. Penguasaan teknik dasar permainan bolavoli merupakan salah satu unsur yang menentukan menang atau kalahnya suatu tim dalam pertandingan, disamping unsurunsur yang lain seperti unsur kondisi fisik, mental dan lain-lainnya. Materi keterampilan teknik dasar permainan bolavoli yang harus dikuasai oleh atlet cukup banyak, adalah kemampuan passing bawah bolavoli. Passing merupakan suatu unsur terpenting dalam permainan bolavoli. Sebelum menguraikan tentang tehnik ini perlu kiranya memberikan pengertian tentang passing. Suharno (1993) bahwa: “Passing dalam pengertian bolavoli adalah usaha ataupun upaya seseorang pemain bolavoli dengan cara menggunakan suatu tehnik tertentu yang tujuannya
*) Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNMUL Samarinda
45
Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011 adalah untuk mengoper bola yang dimainkan.” M. Yunus (1992) bahwa: “Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam suatu regu dengan suatu tehnik tertentu sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan.” Hakekat passing bawah bolavoli secara umum adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan tehnik pantulan bawah sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan. Agus Setiadi (1986) mengemukakan sebagai berikut: Passing bawah dimaksudkan untuk menerima bola dengan kemampuan otot lengan atau dengan kemampuan daya ledak lengan yang merupakan satu-satunya cara untuk menerima servis yang sulit, karena dengan cara ini kita masih berkesempatan mengarahkan bola ke segala arah. Bola yang diterima dengan passing bawah tidak selamanya dalam keadaan normal artinya bola yang diterima itu adalah bola yang tepat terarah padanya, sehingga posisi tubuh dalam keadaan normal. Bola yang jauh dari jangkauan dengan arah yang berbeda memerlukan kemampuan gerak yang cepat untuk menempatkan posisi tubuh guna mengambil bola. Keadaan demikian itu hanya dimungkinkan dengan menggunakan passing bawah. Bila di analisis tehnik gerakan passing bawah dilakukan dalam keadaan normal, terdapat tiga tahap gerakan, yaitu; (1) Sikap permulaan; Mengambil sikap normal dalam permainan bolavoli, yaitu kedua lutut ditekuk, badan sedikit di bungkukkan ke depan. Titik tumpuan terletak pada kedua telapak kaki bagian depan agar lebih mudah dan lebih cepat
bergerak kesegala arah. Kedua tangan saling berpegangan, (2) Gerak pelaksanaan; Ayunan kedua lengan ke arah bola dengan gerak ke arah sendi bahu dan siku benar – benar dalam keadaan lurus, perkenaan bola pada bagian sasaran lengan, bersamaan dengan itu kedua lutut agak diluruskan serta pandangan kearah bola. Bola diarahkan tepat pada teman atau langsung ke lapangan lawan. (3) Gerak lanjutan; Setalah ayunan lengan mengenai bola, kaki belakang melangkah ke depan untuk mengambil posisi sikap kembali. Ayunan lengan untuk passing bawah ke depan tidak melebihi sudut 90 derajat dengan bahu atau badan. Pelaksanaan passing bawah yang dikemukakan diatas adalah passing bawah dalam keadaan normal, namun dalam situasi permainan, jarak bola dengan badan tidak selalu dalam keadaan ideal untuk dapat dilakukan passing bawah dengan posisi normal. METODE PENELITIAN Metodologi merupakan metode yang dipergunakan untuk mencari pembuktian secara ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk mengungkapkan dan memberikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan dalam suatu penelitian, sehingga arah dan tujuan pengungkapan fakta atau kebenaran sesuai dengan apa yang ditemukan dalam penelitian dan betul-betul sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Metode yang di pergunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif.
*) Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNMUL Samarinda
46
Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011 Suharsimi Arikunto (1992:54), mengatakan bahwa: “Variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.” Adapun variabel penelitian yang ingin diteliti dalam penelitian ini terdiri atas: variabel bebas yaitu; daya ledak lengan, kelincahan, dan keseimbangan, sedangkan variabel terikat yaitu kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Untuk desain penelitian atau rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Agar lebih terarah pelaksanaan pengumpulan data penelitian, maka perlu diberi batasan atau defenisi operasional tiap variabel yang terlibat. 1. Daya ledak lengan yang dimaksud adalah kemampuan menopang tubuh pada saat tubuh agak jongkok, akan menghasilkan daya dorong pada saat melakukan passing bawah. Peranan daya ledak lengan sangat penting pada gerakan passing bawah dalam permainan bolavoli, sebab dalam gerakan ini pemain bolavoli harus mempunyai kemampuan menopang tubuh pada saat menumpu untuk mendapatkan jangkauan badan saat melakukan passing dengan baik. Penilaian tes ini menggunakan bola medicine dengan posisi sampel duduk tegak untuk melakukan tolakan ke depan. 2. Kelincahan yang dimaksud adalah salah satu kondisi fisik yang mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kemampuan dasar berolahraga, khususnya permainan bolavoli. Dimana kelincahan merupakan motor agility penggerak setiap
aktifitas passing yang dilakukan. Kelincahan yang dimaksudkan adalah kemampuan seseorang bergerak merubah arh dengan cepat. Penilaian kelincahan ini dilakukan dengan tes lari hilir dengan tingkat kemampuan berapa detik yang bisa ditempuh dalam waktu 4 x 10 meter. 3. Keseimbangan yang dimaksud adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan posisi tubuh atau syaraf otot. Keseimbangan merupakan kualitas yang menunjukkan suatu kemampuan mempertahankan titik berat badan pada saat bergerak atau melakukan passing bawah. Penilaian keseimbangan ini di lakukan dengan tes keseimbangan dinamis atau dynamic balance test. 4. Kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli yang dimaksud adalah kemampuan dari pemain secara efektif dan efesien dalam menempatkan bola yang di passing pada daerah sasaran yang telah ditentukan sebelumnya dengan terlebih dahulu harus melewati tali yang diretangkan. Populasi menurut Sugiyono (2000:57) mengemukakan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kuantitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” Dengan uraian tersebut, maka populasi adalah keseluruhan individu atau obyek yang ingin diteliti. Olehnya itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa putra Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan UNMUL Samarinda, maka sampel
*) Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNMUL Samarinda
47
Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011 yang diambil atau digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 orang dari mahasiswa putra Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan UNMUL Samarinda. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: daya ledak lengan, kelincahan, keseimbangan dan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Data yang terkumpul tersebut perlu dianalisis secara statistik deskriptif, maupun infrensial untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian. Jadi keseluruhan analisis data statistik yang digunakan pada umumnya menggunakan analisis komputer pada program SPSS versi 15.00 dengan taraf signifikan 95% atau = 0,05.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data hasil tes daya ledak lengan, kelincahan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli yang diperoleh dalam penelitian, akan dianalisis dengan teknik statistik deskriptif maupun statistik korelasi. Analisis deskriptif data penelitian yang terdiri dari nilai tes daya ledak lengan, kelincahan dan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli dilihat dalam rangkuman hasil analisis deskriptif yang tercantum pada tabel,. Statistics
N Mean St d. Dev iation Variance Range Minimum Maximum Sum
Valid Missing
Day a Ledak Lengan 60 0 2,7518 ,29829 ,08898 1,47 2,05 3,52 165,11
Kelincahan 60 0 1,2735 ,13392 ,01794 ,55 1,02 1,57 76,41
Keseimba ngan 60 0 73,1000 7,74531 59,98983 35,00 53,00 88,00 4386,00
Kemampuan Passing Bawah 60 0 6,7167 2,51835 6,34209 10,00 2,00 12,00 403,00
Berdasarkan rangkuman hasil analisis deskriptif data pada tabel di
atas, maka dapat diuraikan sebagai berikut: a. Untuk data daya ledak lengan, dari 60 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 165,11 dan rata-rata yang diperoleh 2,7518 dengan hasil standar deviasi 0,08898 dari range data 1,47 antara nilai minimum 2,05 dan 3,52 untuk nilai maksimal. b. Untuk data kelincahan, dari 60 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 76,41 dan ratarata yang diperoleh 1,2735 dengan hasil standar deviasi 0,13392 dari range data 0,55 antara nilai minimum 1,02 dan 1,57 untuk nilai maksimal. c. Untuk data keseimbangan, dari 60 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 4386 dan ratarata yang diperoleh 73,10 dengan hasil standar deviasi 59,98983 dari range data 35 antara nilai minimum 53 dan 88 untuk nilai maksimal. d. Untuk data kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli, dari 60 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 403 dan rata-rata yang diperoleh 6,7167 dengan hasil standar deviasi 6,34209 dari range data 10 antara nilai minimum 2 dan 12 untuk nilai maksimal. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis inferensial koefesien korelasi (r) dan regresi (R) pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara daya ledak lengan, kelincahan dan keseimbangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Adapun hipotesis yang diuji kebenarannya pada penelitian ini adalah, sebagai berikut:
*) Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNMUL Samarinda
48
Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011 a. Hipotesis pertama tubuh pada saat tubuh agak Ada hubungan daya ledak jongkok, akan menghasilkan daya lengan dengan kemampuan dorong pada saat melakukan passing bawah dalam permainan passing bawah. Selain itu daya bolavoli Mahasiswa Program ledak lengan adalah komponen Studi Pendidikan Jasmani Dan fisik yang menyangkut kemampuan Kesehatan UNMUL Samarinda. seorang atlet pada saat memperHipotesis statistik : gunakan otot-ototnya menerima Ho : 1 = 0 beban dalam waktu yang singkat. Peranan daya ledak H1 : 1 ≠ 0 lengan sangat penting pada Hasil pengujian : gerakan passing bawah pada Berdasarkan hasil pengujian permainan bolavoli, sebab dalam analisis korelasi data daya ledak gerakan ini pemain bolavoli lengan dengan kemampuan harus mempunyai kemampuan passing bawah dalam permainan menopang tubuh pada saat bolavoli. Diperoleh nilai korelasi ( menumpu untuk mendapatkan r0 ) = 0,719 dengan tingkat jangkauan badan saat melakukan probabilitas (0,000) < 0,05. passing dengan baik. Selain itu Dari uji koefesien nilai t diperoleh daya ledak lengan sangat 5,671 dengan tingkat signifikansi menunjang ketangkasan atau 0,000. Oleh karena probabilitas keterampilan bermain bolavoli. (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan H1 b. Hipotesis kedua diterima atau koefesien korelasi Ada hubungan kelincahan dengan signifikan, atau daya ledak kemampuan passing bawah lengan benar-benar berpengaruh dalam permainan bolavoli Mahasiswa secara signifikan dengan kemampuan Program Studi Pendidikan Jasmani passing bawah dalam permainan dan Kesehatan UNMUL Samarinda. bolavoli. Dengan demikian dapat Hipotesis statistik : disimpulankan bahwa ada Ho : 2 = 0 hubungan yang signifikan daya H1 : 2 ≠ 0 ledak lengan dengan kemampuan Hasil pengujian : passing bawah dalam permainan Berdasarkan hasil pengujian bolavoli. Hasil yang diperoleh analisis korelasi data kelincahan tersebut dikaitkan dengan dengan kemampuan passing kerangka berpikir dan teori-teori bawah dalam permainan bola yang mendasarinya, pada voli. Diperoleh nilai korelasi ( r0 ) dasarnya hasil penelitian ini = -0,707 dengan tingkat promendukung teori yang ada. Hal babilitas (0,000) < 0,05. Dari ini dapat dijelaskan bahwa uji koefesien nilai t diperoleh apabila mahasiswa memiliki 8,850 dengan tingkat signifikansi daya ledak lengan yang baik, 0,000. Oleh karena probabilitas maka akan menghasilkan posisi badan yang stabil untuk dapat (0,000) jauh lebih kecil dari melakukan gerakan passing 0,05, maka Ho ditolak dan H1 bawah pada permainan bolavoli diterima atau koefesien korelasi dengan baik. Daya ledak lengan signifikan, atau kelincahan benarsebagai kemampuan menopang benar berpengaruh secara sig*) Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNMUL Samarinda 49
Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011 Ho : 3 = 0 H1 : 3 ≠ 0 Hasil pengujian : Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi data keseimbangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli. Diperoleh nilai korelasi ( r 0 ) = 0,677 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05. Dari uji koefesien nilai t diperoleh 7,186 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien korelasi signifikan, atau keseimbangan benar-benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Hasil yang diperoleh tersebut dikaitkan dengan kerangka berpikir dan teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang ada. Keseimbangan sangat penting disemua cabang olahraga, khususnya pada saat melakukan passing bawah pada permainan bolavoli. Dapat dikatakan bahwa semua cabang olahraga membutuhkan keseimbangan. Oleh karena itu, keseimbangan merupakan kualitas yang menunjukkan suatu kemampuan c. Hipotesis ketiga mempertahankan titik berat Ada hubungan keseimbangan badan pada saat bergerak atau dengan kemampuan passing melakukan passing bawah. bawah dalam permainan bolavoli Kualitas keseimbangan apabila Mahasiswa Program Studi seseorang dalam beraktifitas Pendidikan Jasmani dan atau bergerak dalam keadaan Kesehatan UNMUL Samarinda. posisi stabil. Keseimbangan Hipotesis statistik : merupakan kemampuan seorang *) Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNMUL Samarinda 50 nifikan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan kelincahan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Hasil yang diperoleh tersebut dikaitkan dengan kerangka berpikir dan teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang ada. Kelincahan adalah salah satu kondisi fisik yang mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kemampuan dasar ber olahraga, khususnya permainan bolavoli. Dimana kelincahan merupakan motor agility penggerak setiap aktifitas passing yang dilakukan. Selain itu kelincahan adalah komponen fisik yang menyangkut kemampuan seorang atlet pada saat mempergunakan persendian. Ligamen dan tendo pada otot-ototnya menerima beban dalam waktu kerja tersebut. Peranan kelincahan sangat penting pada gerakan passing bawah pada permainan bolavoli, sebab dalam gerakan ini pemain harus bisa bergerak dengan cepat menyongsong bola yang datang untuk melakukan passing bawah yang baik. Selain itu kelincahan sangat menunjang ketangkasan atau keterampilan bermain bolavoli.
Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011 atlet untuk mempertahankan sistem tubuhnya, dimana keseimbangan juga sangat penting dalam mengkoordinasikan gerakan tubuh.
kecil dari 0,05. Maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau daya ledak lengan, kelincahan dan keseimbangan benar-benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan, kelincahan dan keseimbangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Hasil yang diperoleh tersebut dikaitkan dengan kerangka berpikir dan teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian men-dukung teori yang ada. Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila mahasiswa didukung daya ledak lengan, kelincahan dan keseimbangan yang baik maka mahasiswa tersebut dapat melakukan passing bawah dalam permainan bolavoli dengan baik pula.
d. Hipotesis keempat Ada hubungan antara daya ledak lengan, kelincahan, keseimbangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan UNMUL Samarinda. Hipotesis statistik : Ho : 1,2,3 = 0 H1 : 1,2,3 ≠ 0 Hasil pengujian : Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data antara daya ledak lengan, kelincahan dan keseimbangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Diperoleh nilai regresi ( R0 ) 0,774 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, untuk nilai R Square (koefesien determinasi) = 0,599. Hal ini berarti 59,9% kemampuan PENUTUP passing bawah dalam permainan 1. Ada hubungan yang signifikan bolavoli dijelaskan oleh daya daya ledak lengan dan keledak lengan, kelincahan dan mampuan passing bawah dalam keseimbangan. Sedangkan sisanya permainan bolavoli. (100% - 59,9% = 40,5%) 2. Ada hubungan yang signifikan dijelaskan oleh sebab-sebab kelincahan dengan kemampuan yang lain. Dari uji Anova atau F passing bawah dalam pertest, didapat F hitung adalah mainan bolavoli. 27,894 dengan tingkat 3. Ada hubungan yang signifikan signifikansi 0,000. Oleh karena keseimbangan dengan kemampuan probabilitas (0,000) jauh lebih passing bawah dalam perkecil dari 0,05, maka model mainan bolavoli. regresi dapat dipakai untuk 4. Ada hubungan yang signifikan memprediksi kemampuan passing antara daya ledak lengan, bawah dalam permainan bolavoli kelincahan dan keseimbangan (dapat diberlakukan untuk populasi dengan kemampuan passing dimana sampel diambil). Dari uji bawah dalam permainan bolavoli. t diperoleh 8,902 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih *) Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNMUL Samarinda 51
Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. A. Sarumpaet, dkk. 1992. Permainan Besar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. Barry L. Johnson and Nelson K. 1986. Practical Measurement for Evaluation Inphysical Education. Mc Millian Publishing. Bompa. 1983. Theory and Methodology of Training the Key to Athletic Performance. Iowa Kendall/Hunt Publishing Company. Fox. 1984. The Physiological Basic of Physical Education and Athletic. Toronto: Sounders College Publishing. Halim, Nur Ichsan. 2004. Tes Pengukuran dan Penyusunan Alat Evaluasi dalam Bidang Olahraga. Makassar: UNM. Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti. M. Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Bolavoli. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Nurhasan. 1986. Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK IKIP. Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang : FPOK IKIP. Soekarman. 1987. Dasar-Dasar Olahraga untuk Pembina, Pelatih dan Atlet. Jakarta : Penerbit Inti Indayu Press. Sudjana. 1985. Metode Statistik. Bandung : Penerbit Tarsito.
Sugiyono. 2000. Statistika dalam Penelitian. Bandung: Penerbit CV. Alfabetha.
*) Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNMUL Samarinda
52