Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 PENGARUH LATIHAN HALF SQUAT DAN GOOD MOVING EXERCISE TERHADAP KEMAMPUAN HEADING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SMA NEGERI 1 SOPPENG
OLEH: BAKKARENG )*
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan half squat jump dan latihan good moving exercise terhadap kemampuan heading pada permainan sepakbola. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Soppeng dengan jumlah sampel penelitian 20 orang yang dipilih secara random sampling, kemudian dilanjutkan pembagian kelompok dengan menggunakan machid ordinat. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis uji-t dengan menggunakan sistem SPSS Versi 15.00 pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) ada pengaruh yang signifikan latihan half squat jump terhadap kemampuan heading pada permainan sepakbola, terbukti nilai t0 = 39,027 > tt = 2,262 atau (P < α 0,05); (2) ada pengaruh yang signifikan latihan good moving exercise terhadap kemampuan heading pada permainan sepakbola, terbukti nilai t 0 = 24,240 > tt = 2,262 atau (P < α0,05); dan (3) ada perbedaan pengaruh yang signifikan latihan half squat jump dan latihan good moving exercise terhadap kemampuan heading pada permainan sepakbola, terbukti nilai t 0 = 3,328 > tt = 2,101 atau (P < α 0,05). Dan kelompok yang mendapatkan latihan half squat jump yang lebih efektif dan efesien dalam meningkatkan kemampuan heading pada permainan sepakbola dibandingkan dengan kelompok latihan good moving exercise. Kedua bentuk latihan yang dijadikan bahan penelitian yaitu latihan half squat dan latihan good moving exercise memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membentuk gerakan pada heading. Namun dalam proses pelaksanaan latihan yang berbeda. Latihan half squat lebih berfungsi untuk memaksimalkan heading tersebut. Dibandingkan dengan latihan good moving exercise, sebab dalam melakukan heading baik di saat mengumpan bola maupun memasukkan bola ke gawang diupayakan untuk dapat berhadapan langsung dengan datangnya bola. Sedangkan latihan good moving exercise berfokus posisi badan di samping untuk melakukan heading dalam permainan sepakbola.
Kata Kunci :
Latihan Half Squat Jump, Latihan Good Moving Exercise, Heading Bola
*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
13
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 ABSTRACT This study aims to determine the effect of the half squat jump exercise and good training exercise on the ability of moving the game of football heading. This study includes the type of research experiments. The study population was all students Soppeng SMA 1 with a sample of the study 20 people chosen at random sampling, then continued division of the group by using machid ordinate. Data analysis technique used is the t-test analysis techniques using SPSS of 0.05. System version 15:00 on 95% or a significant level Starting from the results of data analysis, the study concluded that: (1) there is significant effect of exercise on the ability of the half squat jump heading to the football game, proved the value of t0 = 39.027 > tt = 2.262 or (P < 0.05), (2 ) there is significant effect of exercise training on moving good heading ability at football games, proved the value of t0 = 24.240 > tt = 2.262 or (P < 0.05), and (3) there are significant differences in the influence of the half squat jump training and good practice exercise of moving the game of football heading ability, proved the value of t0 = 3.328 > t= = 2.101 or (P < 0.05). And groups that get half squat jump exercises are more effective and efficient in improving the ability of heading to the game of football compared to good practice moving exercise. Both forms of exercise are used as research material that is half squat exercise and good practice moving exercise has the same goal which is to form a movement in the heading. But in the process of implementation of different exercises. Over half squat exercise serves to maximize the heading. Compared to good practice moving exercise, because in doing well at the time heading the ball and put the ball into the goal sought to be dealing directly with the arrival of the ball. Good training exercise while moving focus position of the body in addition to heading the football game.
Keywords :
Half Squat Jump Exercise, Exercise Good Moving Exercise, Ball Heading
PENDAHULUAN Berbagai cabang olahraga telah diciptakan dan dikembangkan dalam masyarakat modern. Sepakbola dalam hal ini merupakan salah satu cabang olahraga yang telah berkembang. Pembinaan sepakbola telah demikian tersusun dengan berbagai upaya, sehingga prestasi dapat tercapai. Sepakbola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain. Ini lasim disebut sebagai kesebelasan. *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
Pada masing-masing regu atau kesebelasan berusaha memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan. Karakteristik permainan ini terletak pada pengelohan bola, dimana bola harus dimainkan oleh tungkai atau anggota tubuh lain kecuali lengan. Kepala adalah salah satu bagian tubuh yang dapat dipergunakan untuk permainan sepakbola, sehingga dalam keadaan tertentu penggunaan anggota tubuh 14
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 kepala dapat dipergunakan untuk permainan sepakbola. Teknik di dalam permainan sepakbola adalah salah satu bagian yang penting dan paling sulit untuk dipelajari, untuk itu perlu waktu yang banyak dan ketekunan dari para pemain untuk berlatih dengan penuh kesungguhan. Mutu permainan suatu kesebelasan ditentukan oleh penguasaan teknik dasar dalam bermain sepakbola. Seluruh kegiatan dalam permainan dilakukan tanpa bola maupun gerakan dengan bola. Heading bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola. Berbagai keuntungan dapat diperoleh dengan menguasai heading atau menyundul bola, baik dalam melakukan penyerangan maupun ketika mengadakan strategi bertahan. Heading dalam permainan sepakbola merupakan usaha yang dilakukan anggota tubuh kepala. Digunakan sebagai penghantar bola ke arah yang dikehendaki. Heading bola merupakan usaha, maka heading sebagai kemampuan yang ditampilkan seseorang. Heading bola dipengaruhi oleh penerapan mekanika gerak yang ditujukan dengan mencurahkan sejumlah gaya terhadap bola, serta gaya yang di butuhkan akan kemampuan fisik. Analisis dan penguraian yang ada, tentunya heading perlu ditunjang dengan kemampuan fisik yang lebih efektif dan efesien dalam menghasilkan kemampuan bermain yang optimal. Kemampuan fisik pada setiap individu baik mereka yang memiliki aktivitas keseharian maupun pemain yang aktif dalam dunia olahraga prestasi pasti berbeda. Untuk itu dalam pengembangan heading secara khusus perlu adanya kemampuan fisik pemain yang baik seperti ke*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
mampuan fisik pada perut dan tungkai. Unsur-unsur yang menunjang pelaksanaan tehnik khusus heading adalah unsur-unsur fisik yang meliputi unsur kekuatan, kecepatan, daya ledak dan kelentukan. Untuk mengembangkan unsur fisik tersebut adalah melalui latihan fisik. Istilah latihan fisik mengacu pada program latihan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan progresif yang tujuannya untuk mengembangkan kemampuan fungsional dari sistem tubuh agar dengan kondisi fisik tersebut prestasi pemain semakin meningkat. Bentuk latihan fisik beranekaragam, diantaranya latihan half squat dan latihan good moving exercise. Kedua bentuk latihan memiliki perbedaan baik dari segi tujuan maupun bentuk pelaksanaan. Pada latihan half squat jump dan good moving exercise bertujuan untuk mengembangkan kemampuan fisik yaitu kekuatan otot perut dan daya ledak tungkai. Bentuk latihan half squat menitikberatkan pada pembebanan secara eksternal yaitu latihan dilakukan dengan menggunakan beban dipundak kemudian melakukan pergerakan half squat atau posisi setengah jongkok dan selanjutnya berdiri kembali. Sedangkan latihan good moving exercise adalah bentuk latihan yang menggunakan pembebanan secara internal atau beban dalam diri (berat badan). Proses pelaksanaan dalam latihan good moving exercise adalah melakukan sebuah lompatan ke atas dengan kedua lutut ke depan dada sambil meloncat ke depan sejauh 5 meter. Kemampuan Heading Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik seorang pemain 15
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 harus dibekali dengan skill/teknik dasar yang baik, tidak hanya sekedar bisa menendang bola tapi juga diperlukan keahlian dalam menguasai atau mengontrol bola. Pemain harus merasakan bahwa bola adalah bagian dari dirinya. Pemain yang memiliki skill/teknik dasar yang baik cenderung dapat bermain sepak bola dengan baik pula. Ada beberapa macam skill/teknik dasar yang harus dimiliki seorang pemain sepak bola. Tanpa itu, pertandingan menjadi kurang menarik. Tujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola adalah untuk mengoper, mencetak bola dan mematahkan serangan lawan/ membuang bola. Banyak gol tercipta dalam permainan sepak bola dari hasil sundulan kepala. Pemain harus belajar untuk menyundul bola menggunakan dahi, bukan ubunubun kepala. Pemain harus sadar bahwa mereka yang akan menyundul bola, bukan bola yang membentur mereka. Ditinjau dari posisi tubuhnya, menyundul bola dapat dilakukan sambil berdiri dan sambil meloncat/ melompat. Heading bola merupakan salah satu dari beberapa teknik yang ada pada permainan sepakbola, yang harus memenuhi ketentuan peraturan permainan untuk dimanfaatkan dalam bermain sepakbola. Dalam situasi bermain sepakbola, bola tidak selamanya hanya dimainkan dengan kaki tetapi juga menggunakan kepala apabila arah datangnya bola di atas jangkauan kaki. Bola disundul dengan menggunakan kepala dengan tujuan untuk : - Memasukkan bola ke gawang Bola yang datangnya melambung tinggi misalnya melalui tendangan sudut dimanfaatkan langsung *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
untuk memasukkan bola ke gawang dengan sundulan. Apabila bukan melalui sundulan memberikan kemungkinan untuk lawan merebut atau menguasai bola tersebut. Jadi praktisnya hanya melalui sundulan untuk memasukkan bola ke gawang. - Mematahkan serangan lawan Bagi pemain pertahanan bertugas mematahkan serangan lawan, dan apabila bola yang diumpankan bagi penyerang lawan dimana bola itu arahnya melambung tinggi, maka pemain bertahan berusaha merebut bola dengan secepat mungkin apakah dengan melompat atau tidak segera menyundul bola. Apabila menunggu untuk bola dimainkan dengan kaki agak lambat sehingga memberikan peluang bagi lawan untuk merebutnya. - Mengoper atau memberi umpan Dalam situasi permainan yang membutuhkan strategi permainan cepat, maka bola-bola yang datangnya melambung tinggi segera dilanjutkan pada teman atau memberikan umpan pada teman secara praktis hanya melalui sundulan. - Mengontrol bola Tidak semua bola yang datang melambung tinggi langsung disundul, misalnya dalam posisi bebas tidak terjaga oleh lawan, maka bola yang datangnya melambung tinggi perlu terlebih dahulu dikontrol dengan menggunakan kepala. Gerakan heading atau menyundul bola dapat dilakukan dalam berbagai posisi, seperti; posisi berdiri, posisi sambil berlari dan posisi melompat. Heading dalam posisi berdiri dilakukan apabila arah datangnya bola tidak 16
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 melambung tinggi tetapi arah bola tepat kepala. Selain dari itu arah datangnya bola melambung tinggi dan pemain tetap menunggu sampai turunnya bola tepat di kepala untuk disundul. Dengan posisi ini pemain dapat menyundul bola ke atas, ke depan, ke belakang dan good moving exercise. Heading bola dalam posisi berdiri dilakukan apabila bola yang datang melambung tinggi atau mendatar searah kepala dan jauh dari jangkauan. Pemain harus berlari menuju arah bola dan melakukan heading atau sundulan. Heading bola dalam posisi berlari, p emain dapat mengheading bola pada arah yang sama seperti posisi berdiri. Heading bola sambil melompat dilakukan apabila bola yang datang melambung tinggi dan pemain harus cepat merebut bola tersebut sebelum direbut oleh lawan. Selain dari itu bola yang datangnya melambung tinggi di depan gawang, maka pemain penyerang maupun pertahanan merebut bola tersebut dengan mengheading atau menyundul sambil melompat. Dapat juga mengheading bola sambil berlari dan melompat dengan kemungkinan pada saat berlari menuju arah bola sambil melompat dan menyundul. Pelaksanaan teknik mengheading bola bila ditinjau dari teknik pelaksanaan umum atau prinsip utama yang harus dilakukan atau dilaksanakan serta dikuasai yaitu : (1) Kaki sejajar dengan berat badan pada kedua kaki; Prinsip ini terjadi bila mengheading bola dalam posisi berdiri, diperoleh tingkat stabilitas yang baik dan memudahkan untuk mengheading bola secara tepat. Bagi pemain tingkat pemula hal ini perlu ditekankan karena merupakan dasar untuk mengheading bola *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
dalam permainan sepakbola, (2) Bidang perkenaan bola; Perkenaan bola dengan kepala yaitu pada dahi, hal ini disebabkan karena dahi merupakan bagian dari kepala yang permukaannya luas. Kemungkinan gerak dari kepala pada arah samping dan depan untuk mengarahkan bola lebih memungkinkan bila bidang perkenaan dahi. Dapat juga terjadi bidang perkenaan seperti di belakang kepala yang tujuannya yaitu arah bola ke belakang, (3) Arah bola; Menheading bola bertujuan untuk mengarahkan bola, arah bola meliputi ke depan, kiri atau kanan dan ke belakang. Jarak gerak bola pada arah tersebut berbeda sesuai tuntutan. Sehubungan dengan itu, peranan pergerakan seluruh badan mulai dari kepala yang berporos pada sendi leher (articulatio socipitialis) sampai pada sendi pinggu (articulation coxae) termasuk perut (rectus abdominialis). Latihan Half Squat dan Good Moving Exercise Latihan merupakan faktor yang sangat penting dalam proses kepelatihan untuk mencapai prestasi maksimal dalam suatu cabang olahraga. Suharno HP (1993:5) mengemukakan bahwa: “Latihan adalah suatu proses penyempurnaan secara sadar untuk mencapai mutu prestasi maksimal dengan diberi beban fisik, teknik, taktik dan mental yang teratur, terarah, meningkat, bertahap dan berulang waktunya.” Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa dengan berlatih secara sistematis dengan pengulangan secara teratur, maka fungsi mekanisme otot semakin baik, gerakan-gerakan yang semula sukar untuk dilakukan, lama 17
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 kelamaan akan menjadi gerakan yang otomatis dan refleksif. Dengan demikian latihan merupakan cara kerja yang sistematis dan berfungsi sebagai alat dengan prosedur belajar atau berlatih untuk meningkatkan prestasi atlet. Dalam penelitian, bentuk latihan yang diterapkan untuk meningkatkan kemampuan heading bola dalam permainan sepakbola secara terampil adalah latihan half squat dan latihan good moving exercise. Pada dasarnya latihan half squat adalah salah satu bentuk latihan beban yang diatur secara terprogram akan meningkatkan kemampuan fisik seseorang. Pada latihan half squat, kondisi fisik yang paling menonjol pengembangannya adalah kemampuan fisik pada otot tungkai. Latihan half squat bertujuan untuk meningkatkan kinerja otot tungkai. Pengertian pada latihan half squat adalah kemampuan untuk melakukan gerakan setengah jongkok dengan mengangkat beban yang diletakkan pada pundak dan selanjutnya kembali pada posisi semula. Latihan good moving exercise merupakan bentuk latihan gerakan secara teratur dengan posisi melompat ke atas. Dalam proses pelaksanaan bentuk latihan good moving exercise adalah melakukan lompatan ke atas dengan kedua kaki atau lutut terlipat ke depan dada, latihan good moving exercise menggunakan beban berat badan dengan jarak pada latihan 5 meter.
METODE PENELITIAN Pada dasarnya metode adalah alat yang dipergunakan untuk mencari pembuktian secara *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk mengungkapkan dan memberikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan dalam suatu penelitian sehingga arah dan tujuan pengungkapan fakta atau kebenaran sesuai dengan apa yang ditemukan dalam penelitian betul-betul sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Keberadaan suatu Variabel dalam setiap bentuk penelitian mutlak adanya, karena variabel merupakan suatu gejala bervariasi yang timbul dalam pelaksanaan penelitian gejala bervariasi tersebut memiliki karakteristik tertentu dan menjadi objek penelitian. Suharsimi Arikunto (2002) mengatakan bahwa: “Variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang jadi titik perhatian suatu penelitian.” Dalam penelitian yang dilaksanakan tentu menggunakan sistem variabel kuantitatif. Untuk itu dalam keadaan tertentu terdapat adanya interferensi antara variabelvariabel dalam suatu penelitian, oleh karena itu variabel tersebut dapat dibedakan menjadi: variabel bebas yaitu latihan half squat dan latihan good moving exercise, dan variabel terikat yaitu kemampuan heading. Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan individu yang dijadikan objek penelitian atau seluruh penduduk yang mencakup ruang lingkup penyelidikan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Soppeng Provinsi Sulawesi Barat yang menjadi sasaran penyelidikan yakni meliputi siswa putra. Beranjak dari itu yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mahir dalam permainan sepakbola sebanyak 20 orang. Selanjutnya kelompok penelitian dibentuk atas dasar hasil Prestest dengan teknik Machid 18
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 ordinal, maka terbentuklah kelompok penelitian yang meliputi: Kelompok A 10 orang, dan Kelompok B 10 orang. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah disiapkan adalah alat yang baku, agar hasil pengukuran dapat diperoleh mendekati normal. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: tes kemampuan mengheading bola dalam permainan sepakbola. Data yang diperoleh melalui instrumen tes kemampuan heading dalam permainan sepakbola baik dari data tes awal maupun data tes akhir, selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik infrensial melalui uji t pada taraf signfikan 95%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisis deskriptif data, maka dapat diuraikan sebagai berikut: a. Untuk data tes awal latihan half squat, dari 10 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 67,4. Nilai rata-rata yang diperoleh 6,74 dengan hasil standar deviasi 0,51971. Untuk nilai minimal 6,14 dan nilai maksimal 7,81. b. Untuk data tes akhir latihan half squat, dari 10 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 72,4. Nilai rata-rata yang diperoleh 7,24 dengan hasil standar deviasi 0,46102. Untuk nilai minimal 6,68 dan nilai maksimal 8,08. c. Untuk data tes awal latihan good moving exercise, dari 10 jumlah *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
sampel diperoleh total nilai sebanyak 67,3. Nilai rata-rata yang diperoleh 6,73 dengan hasil standar deviasi 0,48057. Untuk nilai minimal 6,22 dan nilai maksimal 7,59. d. Untuk data tes akhir latihan good moving exercise, dari 10 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 69,9. Nilai rata-rata yang diperoleh 6,99 dengan hasil standar deviasi 0,53595. Untuk nilai minimal 6,42 dan nilai maksimal 7,91. Hipotesis Pertama Ada pengaruh latihan half squat terhadap kemampuan heading dalam permainan sepakbola pada siswa SMA Negeri 1 Soppeng. Hasil analisis data diperoleh nilai t observasi 39,027 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,262. Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan antara tes awal dan tes akhir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan half squat terhadap ke-mampuan heading dalam permainan sepakbola pada siswa SMA Negeri 1 Soppeng. Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa dengan memberikan Latihan half squat secara terprogram dengan sistematis, maka akan dapat meningkatkan kemampuan heading dalam permainan sepakbola bagi siswa. Latihan yang dilakukan secara sistematis akan memberikan sebuah perubahan secara otomatis, seperti halnya dalam latihan half squat untuk pembentukan otot-otot pada pundak dan tungkai yang secara langsung juga terjadi pergerakan pada otot perut. Pada dasarnya dalam melakukan teknik heading pada permainan sepakbola 19
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 tungkai memiliki peranan utama, oleh karena itu perlu diberikan secara terporgam untuk membantu dalam pergerakan yang dilakukan, dengan memberikan bentuk latihan half squat. Hipotesis kedua Ada pengaruh latihan latihan good moving exercise terhadap kemampuan heading dalam permainan sepakbola pada siswa SMA Negeri 1 Soppeng. Hasil analisis data diperoleh nilai t observasi 24,240 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,262. Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan antara tes awal dan tes akhir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan good moving exercise terhadap kemampuan heading dalam permainan sepakbola pada siswa SMA Negeri 1 Soppeng. Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa dengan memberikan latihan good moving exercise secara terprogram dengan sistematis, maka akan dapat meningkatkan kemampuan heading dalam permainan sepakbola bagi pemain sepakbola. Latihan good moving exercise juga bertujuan untuk membentuk secara optimal gerak pada heading tersebut. Telah dikemukakan sebelumnya bahwa gerak dalam melakukan heading atau teknik dasar dalam permainan sepakbola didominasi oleh kemampuan tungkai dan kepala. Oleh karena itu bentuk latihan tersebut memiliki fungsi untuk menbentuk kemampuan tungkai dan otot perut untuk berinteraksi dalam mengoptimalkan hasil heading secara maksimal. Hipotesis ketiga Ada perbedaan pengaruh antara latihan half squat dan good moving *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
exercise terhadap kemampuan heading dalam permainan sepakbola pada siswa SMA Negeri 1 Soppeng. Hasil analisis data diperoleh nilai t observasi = 3,328 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,101. Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan pengaruh kemampuan heading dalam permainan sepakbola antara latihan half squat dan latihan good moving exercise. Dan kelompok yang mendapatkan latihan half squat yang lebih efektif dan efesien dalam meningkatkan kemampuan heading dalam permainan sepakbola dibandingkan dengan kelompok latihan good moving exercise. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan half squat dan latihan good moving exercise terhadap kemampuan heading dalam permainan sepakbola pada siswa SMA Negeri 1 Soppeng. Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa kedua bentuk latihan ini memberikan pengaruh atau peningkatan yang positif terhadap kemampuan heading dalam permainan sepakbola, namun bila dibandingkan dengan melihat hasil yang diperoleh pada rata-rata tes akhir serta pengujian statistik ujit tidak berpasangan, maka latihan half squat lebih efektif. Kedua bentuk latihan yang dijadikan bahan penelitian yaitu latihan half squat dan latihan good moving exercise memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membentuk gerakan pada heading. Namun dalam proses pelaksanaan latihan yang berbeda. Latihan half squat lebih berfungsi untuk memaksimalkan heading tersebut. Dibandingkan dengan latihan good moving exercise, sebab dalam melakukan heading baik di 20
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 saat mengumpan bola maupun memasukkan bola ke gawang diupayakan untuk dapat berhadapan langsung dengan datangnya bola. Sedangkan latihan good moving exercise berfokus posisi badan di samping untuk melakukan heading dalam permainan sepakbola. PENUTUP Setelah masalah yang telah dirumuskan dan hipotesis yang diajukan serta ditujang dari hasil yang telah dicapai dari pengolahan data statistik maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Ada pengaruh yang signifikan latihan half squat terhadap kemampuan heading pada permainan sepakbola pada siswa SMA Negeri 1 Soppeng. 2. Ada pengaruh yang signifikan latihan good moving exercise terhadap kemampuan heading pada permainan sepakbola pada siswa SMA Negeri 1 Soppeng. 3. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan half squat dan good moving exercise terhadap kemampuan heading pada permainan sepakbola pada siswa SMA Negeri 1 Soppeng. Dari kesimpulan yang dirangkum, maka dapat diberikan suatu saran sebagai berikut : 1. Bagi pelatih bahwa untuk melatih khusus, perlu lebih mengarah pada teknik dasar dan fisik dalam permainan sepakbola, kedua bentuk latihan yaitu latihan half squat dan latihan good moving exercise dapat diprogramkan bagi atlet atau pemain pemula yang kurang memiliki unsur daya ledak otot tungkai. *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
2. Bagi pelatih diharuskan memperhatikan atlet atau pemain yang dibina atau dilatih agar daya ledak otot tungkai dijadikan faktor penunjang dalam memilih atlet sepakbola. 3. Agar hasil penelitian ini dapat dilanjutkan pada penelitianpenelitian selanjutnya walaupun dengan cabang olahraga lain dan dengan kedua bentuk latihan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Citra. Ateng, Abdul Kadir. 1992. Asas dan landasan pendidikan jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. Dwijonowinoto Kasiyo, 1993. DasarDasar Ilmiah Kepelatihan. IKIP : Semarang. Haddade, Ilyas dan Tola, Ismail. 1991. Penuntun Mengajar dan Melatih Sepakbola. Ujung Pandang : FPOK IKIP. Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaa Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Muchtar, Remmy. 1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi PPTK. Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan kondisi fisik dalam olahraga. Semarang : FPOK IKIP. Sugiyono. 2000. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
21