Competitor, Nomor 3 Tahun 4, Oktober 2012 KONTRIBUSI LATIHAN SKJ 2008 TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWI SD INPRES PERUMNAS ANTANG III MAKASSAR
OLEH : ICHSAN )*
ABSTRAK Para guru pendidikan jasmani diharapkan memiliki pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang memadai agar dapat mencapai suatu keberhasilan dalam mengajar dan melatih. Penguasaan suatu metode mengajar dan melatih oleh seorang guru atau pelatih sangat penting dalam meningkatkan prestasi olahraga yang diharapkan. Faktor yang berpengaruh atas prestasi adalah tingkat kesegaran seseorang, oleh karena itu pemerintah sudah sejak dahulu berperan aktif dalam membentuk manusia Indonesia yang sehat baik jasmani maupun rohani. Peran aktif pemerintah sudah mulai pada tahun tujuh puluhan. Pada waktu itu pemerintah telah mempersiapkan pembentukan manusia Indonesia seutuhnya khususnya dalam segi kesehatan dan kesegaran jasmani dengan memperkenalkan Senam Pagi Indonesia dalam empat seri. Sampai sekarang telah banyak melakukan penggabungan berbagai senam dengan tarian diantaranya SKJ 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi latihan SKJ 2008 terhadap tingkat kesegaran jasmani. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswi SD Inpres Perumnas Antang III Makassar dengan jumlah sampel penelitian 40 orang yang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan sistem SPSS Versi 12.00 pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: Ada kontribusi latihan SKJ 2008 terhadap tingkat kesegaran jasmani pada siswi SD Inpres Perumnas Antang III Makassar sebesar 34,8%.
Kata Kunci : Latihan SKJ 2008, Tingkat Kesegaran Jasmani
ABSTRACT The physical education teacher is expected to have the knowledge, skills and experience sufficient to achieve a success in teaching and training. Mastery of the Method teaching and training by a teacher or coach is very important in improving sports performance is expected. Factors that influence the achievement level of freshness is one, therefore the government has been active since the first human in shaping a healthy Indonesia both physical and )* Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
69
Competitor, Nomor 3 Tahun 4, Oktober 2012 spiritual. Active role governments have started in the seventies. At that time, the government has prepared a complete Indonesian man formation particularly in terms of health and physical fitness by introducing morning gymnastics Indonesia in four series. Until now had much to do with the incorporation of a variety of exercises including dance SKJ 2008. This study aims to determine the contribution workout SKJ 2008 against the level of physical fitness. This research includes descriptive research. The study population was all students Antang Housing presidential primary Makassar III study with a sample of 40 individuals selected by random sampling. The data analysis technique used is the correlation and regression analysis techniques using SPSS system version 12:00 on 95% significance level or 0.05. Departing from the results of the data analysis, the study concluded that: There's contribution SKJ exercises physical fitness level of 2008 against the presidential primary schoolgirl Housing Antang III Makassar was 34.8%.
Keyword : Exercise SKJ, 2008, The Physical Fitness
PENDAHULUAN Siswa adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang. Sebagai mahluk sosial mempunyai sifat ketergantungan dengan orang lain, begitupula dengan lingkungan tempat tinggalnya. Tingkat kesegaran jasmani dan perkembangan fisik seseorang berbeda-beda, begitu pula tingkat kemampuan tubuhnya walaupun berada pada tingkat usia yang sama. Ilmu pengetahuan tentang unsur kesegaran jasmani dalam hubungannya dengan minat masyarakat banyak memungkinkan hal tersebut banyak digemari oleh lapisan masyarakat, baik masyarakat bawah maupun masyarakat kalangan atas. Dengan demikian pencapaian kesegaran jasmani bukan hanya lahir dari dorongan individual, akan tetapi menjadi tanggung jawab bersama karena dapat menjadi tolak ukur perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Faktor utama yang menunjang berkembangnya unsur kesegaran jasmani di kalangan siswa adalah di sadari oleh adanya minat sendiri untuk )* Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
mempelajarinya senam kesegaran jasmani. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat kenyataan dimasyarakat bahwa senam kesegaran jasmani mulai tingkat sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi tetap di gemari bahkan pada masyarakat luas. Dengan melihat kenyataan tersebut itulah yang membuktikan bahwa pada dasarnya senam kesegaran jasmani bukan hanya digemari oleh kalangan anak-anak akan tetapi digemari di segala kalangan/lapisan masyarakat. Senam kesegaran jasmani telah dilaksanakan di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Namun manfaat melakukan latihan senam kesegaran jasmani bagi siswa belum dirasakan, karena mereka melakukannya bukan atas kesadaran diri sendiri, melainkan mereka merasa dipaksa dari gurunya, serta kurang disiplin pada siswa pada saat mengikuti latihan senam kesegaran jasmani. Disamping itu lahirnya bermacam-macam bentuk senam kesegaran jasmani kadang membuat siswa jadi bingung untuk memilih bentuk senam yang mana 70
Competitor, Nomor 3 Tahun 4, Oktober 2012 mereka lakukan, karena gerakan yang lain belum dihafalkan dengan benar, diperkenalkan lagi pada mereka gerakan senam kesegaran jasmani yang baru. Demikian juga dari cara latihan, belum dilaksanakan sesuai dengan pedoman dan petunjuk latihan yang semestinya. Misalnya dilakukan atau dilaksanakan hanya satu kali seminggu dan tidak dilakukan yang sebenarnya. Senam kesegaran jasmani merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu senam juga berpotensi mengembangkan keterampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi penguasaan ketrampilan teknik suatu cabang olahraga. Lebih penting lagi senam lebih dapat meningkatkan kesegaran secara efektif bagi siapapun yang melakukannya. Sebab menurut Sukarman (1989) tentang olahraga pada anak bahwa didalam mengajarkan olahraga pada anak hendaknya memperhatikan hal-hal yaitu pertumbuhan fisik atau badan, pertumbuahan dan perkembangan kejiwaan serta perilaku, pertumbuhan keterampilan. Dijelaskan lebih lanjut bahwa pertumbuhan dan perkembangan kejiwaan serta perilaku pada masa anak-anak perlu mendapat prioritas utama, sebab kalau tidak maka perkembangan selanjutnya kurang mendapatkan fondasi yang kokoh. Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang baik adalah orang yang cukup mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan berarti. )* Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
(Endang Sri Retno, 1989). Walaupun pelaksanaan senam kesegaran jasmani yaitu SKJ 2008 bagi siswa SD pada umumnya dan SD Inpres Perumnas Antang III Makassar pada khususnya belum terlaksana dengan baik, namun perlu didakan pembinaan secara intensif agar dapat memberikan nuansa baru tersendiri bagi sekolah. Berbagai latihan senam yang dapat dilakukan di sekolah, semuanya dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani jika dilakukan sebagaimana mestinya. Namun dalam hal ini penulis memberikan batasan hanya ingin mengetahui ada tidaknya kontribusi latihan senam kesegaran jasmani (SKJ 2008) dalam rangka pembinaan, peningkatan dan pemeliharaan kesegaran jasmani bagi siswi SD Inpres Perumnas Antang III Makassar pada khususnya. Kesegaran Jasmani Perkataan kesegaran jamsani lazim dikenal dengan istilah asing physical fitness. Physicas berarti badan atau tubuh sedangkan fitness berarti segar. Jadi yang dimaksud dengan kesegaran jasmani yaitu badan yang sehat dan bugar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengertian kesegaran jasmani di pandang sebagai suatu konsep yang mempunyai ruang lingkup yang cukup luas. Oleh sebab itu para ahli mendefinisikan sesuai dengan sudut pandang keahlian. Misalnya, dari segi kedokteran lebih menitik beratkan pada kemampuan jantung dan paruparu. Di bidang olahraga lebih menitik beratkan pada keberhasilan melakukan aktivitas fisik tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Pengertian tentang kesegaran jasmani dapat diuraikan dari beberapa pendapat, antara lain : Soedarminto SP. (1990) mengatakan bahwa : “seseorang 71
Competitor, Nomor 3 Tahun 4, Oktober 2012 memiliki kesegaran jasmani yang baik akan mampu memenuhi tuntutan fisik tertentu”. selanjutnya dikatakan pula : “seseorang dikatakan fit untuk sesuatu tugas aktifitas apabila ia mampu menyelesaikan tugas tersebut cukup efesien dan tanpa kelelahan yang berlebihan dan dapat pulih kembali”. (Soedarminto SP, 1990). Pendapat lain yang lebih menitik beratkan pada kemampuan tubuh untuk beradaptasi, yaitu: Kesegaran jasmani adalah ke sanggupan dan kemampuan tubuh dalam melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya dari kerja yang dilakukan sehari-hari tanpa menmbulkan kelelahan yang berlebihan (Dangsina Moeloek, 1984). Penjelasan tentang pengertian di atas menandakan bahwa perlu ada usaha-usaha untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Perkembangan kesegaran jasmani di masyarakat membuka pemikiran para ahli untuk sepakat memberikan penjelasan yang lebih terarah terhadap kesegaran jasmani. Kini masih merupakan kesepakatan sementara bahwa untuk mengetahui kesegaran jasmani seseorang maka yang perlu diukur adalah hal-hal yang menyangkut kesegaran kardiovaskuler, kesegaran kekuatan otot, kesegaran keseimbangan tubuh dan kesegaran kelentukan. Berdasarkan faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kesegaran jasmani seseorang maka dapat dibedakan atas kebutuhan kesegaran jasmani dan keterampilan yang menunjang kesegaran. Kesegaran jasmani dapat dinilai melalui kesegaran kardiovaskuler, kesegaran kekuatan, kesegaran keseimbangan tubuh, kesegaran kelentukan. Sesuai dengan pendapat Sajoto (1992) bahwa: “Keterampilan dapat dinilia melalui komponen-komponen fisik lainnya )* Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
seperti kelincahan, kecepatan, ketepatan, koordinasi”. Kesegaran kardiovaskuler berkaitan dengan kesegaran jasntung dimana mampun bekerja mengatasi beban kerja selama waktu tertentu. kesegaran ini disebut juga kesegaran aerobik, dimana melibatkan juga organ lainnya seperti paru-paru dan peradaran darah dengan jumlah kerja maksimal yang dapat dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan kelompok otot-otot besar. Kemampuan kerja dari kesegaran kardiovaskuler ditandai dengan kemampuan menggunakan oksigen secara efesien. Untuk mengetahui kebutuhan tersebut jantung harus memompa darah keseluruh tubuh dengan baik. Kesegaran kekuatan (strength fitness) adalah kemampuan otot untuk melakukan kerja dengan menahan beban. Otot yang tidak terlatih akan menjadi lemah karena serabutnya menjadi kecil, sehingga sulit untuk melakukan kerja dengan bebas kerja yang berat. Disamping itu dalam masalah kesegaran kekuatan otot ada hal yang perlu diketahui yaitu suatu kemampuan dalam melakukan kerja terus menerus dan berulang kali dengan kekuatan maksimal dalam waktu yang lama. Kesegaran keseimbangan berat badan (body composition/body weight fitness) merupakan tuntutan kesegaran jasmani. Hal ini disebabkan karena perkembangan dan perbaikan faktor ekonomi dalam keluarga menyebabkan adanya makanan yang berlebihan sehingga kalori yang masuk lebih besar dari yang dikeluarkan, keadaan yang demikian bila dibiarkan maka terjadi penimbunan lemak, berat badan tidak terkontrol dan terjadi kegemukan. 72
Competitor, Nomor 3 Tahun 4, Oktober 2012 Kesegaran kelentukan (flexibility fitness) menyangkut kemampuan persendian, ligamne dan tendon sekitar persendian guna melaksanakan gerak seluas-luasnya. Kelentukan ini sangat penting karena apabila seseorang mengalami kurang luas gerak dalam persendiannya dapat menimbulkan gangguan kurang gerak dan mudah cedera. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki tenaga cadangan untuk melaksanakan kegiatan yang lain. Di samping itu dapat dikatakan kesegaran jasmani cukup kompleks karena mencakup berbagai aspek kehidupan manusia. Faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani adalah (1) Makanan dan gizi ini memang sangat dipengaruhi pada kesegaran jasmani seseroang. Oleh karena itu makanan harus disediakan secukupnya dan seimbang untuk mempengaruhi dan mendukung hidup sehari-hari, (2) Faktor kedua adalah tidur dan istirahat. Secara alamiah memang orang memerlukan tidur dan istirahat sesudah kerja demi untuk mendapatkan kesegaran jasmani kembali. Apabila keseharian tubuh seseorang terlalu banyak bekerja. Keseimbangan antara kerja, tidur, dan istirahat serta berekreasi memang perlu untuk kehidupan yang harmonis. Bagi anak sekolah yang dalam tingkat pertumbuhan dan perkembangan penuh dengan berbagai aktivitas fisik (bermain) perlu mendapatkan perhatian baik dari pihak orang tua maupun dari skeolah sehingga aktivitas fisik yang dilakukan tidak mengganggu pertumbuhan dan )* Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
perkembangan akan tetapi menunjang perkembangan yang harmonis menuju pada masa akil baliq, (3) Faktor ketiga adalah kebiasaan hidup sehat ini adalah seperti mandi setiap hari, membasuh tangan dan muka, sering berada di tempat terbuka, menghirup udara segar, sering berada di bawah sinar matahari pagi, menjauhkan diri dari kebiasaan yang tidak sehat seperti rokok, alkohol, dan narkotika yang jelas merusak badan, dan (4) Faktor yang keempat adalah latihan dan olahraga. Jelasnya bahwa dengan melakukan olahraga secara teratur akan sangat mempengaruhi kesegaran jasmani. Sebagai contoh bahwa setiap hari makan seharga 3000 kalori dan untuk bekerja setiap harinya tanpa latihan dan olahraga akan mempergunakan hanya 2600 kalori. Dengan demikian setiap harinya akan tersimpan 400 kalori yang akan dijadikan lemak dalam tubuh. Mengingat bahwa sepanjang hidup manusia di atas bumi ini, selalu diperhadapkan kepada berbagai masalah agar supaya dapat mempertahankan hidup, membutuhkan kemampuan fisik dan bagaimana menjalani hidup baik antara hubungan dengan individu, dengan yang maha kuasa, hendaknya memiliki kemampuan fisik serta rohani yang sehat. Ini berarti pemeliharaan dan pembinaan kondisi fisik harus dapat dijadikan kebiasaan dan kebutuhan hidup bagi bangsa Indonesia. Hal ini dapat kita lihat bahwa setiap manusia dalam melaksanakan sesuatu tugas pekerjaan membutuhkan kesanggupan berpikir yang sehat. Di dalam melaksanakan suatu kegiatan tidak kalah pentingnya yang dijadikan dasar utama adalah manusia yang sehat fisik dan mental atau manusia yang memiliki kesegaran jasmani yang 73
Competitor, Nomor 3 Tahun 4, Oktober 2012 baik. Itulah perlunya dikembangkan kesadaran dan rasa kepercayaan diri sendiri akan manfaat berolahraga terhadap peningkatan kesegaran jasmani, perlu mendapatkan perhatian yang serius, baik pada masyarakat luas maupun pada pelajar sampai pada tingkat perguruan tinggi. Oleh karena itu seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang baik ada kemungkinan prestasi kerjanya baik pula. Senam Kesegaran Jasmani (SKJ 2008) Senam berasal dari bahasa Inggris disebut “Gymnastic” yang berasal dari kata “gymnos” melakukan latihan senam di ruangan khusus yang disebut “Gymnasium” atau “Gymnasion”. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kekuatan dan keindahan jasmani. Sejarah perkembangan senam dimulai sejak zaman kuno, sebelum Masehi, baik di dunia barat, di dunia timur atau di timur tengah. Materinya dibagi dalam empat bagian yang masing-masing merupakan satu era dengan cirinya masing-masing : yaitu zaman kuno, zaman Abad pertengahan dan permulaan zaman modern, zaman modern di eropa dan bagian akhir adalah senam di abad ke duapuluh. Pengetahuan tentang sejarah terkadang membosankan bila kita hanya melihat dongengnya saja. Tapi apabila anda perhatikan dengan seksama, maka di dalamnya penuh dengan buah pikiran, kejadian, situasi, sifat, tingkah laku, yang indah, yang jahat, yang bermanfaat dan sebagainya, yang semuanya akan menambah wawasan pribadi anda yang tentu akan sangat berguna bagi anda sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Memahami sejarah senam sejak zaman kuno sampai sekarang, anda akan menghargai karya dan )* Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
buah pikiran orang lain sebelum anda dan banyak di antaranya yang dapat anda jadikan contoh suri teladan dalam menjalankan tugas anda sehari-hari baik sebagai pendidik ataupun sebagai mahasiswa. Werner (1994) mengatakan senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, serta control tubuh. Jadi fokusnya adalah tubuh, bukan alatnya, bukan pola-pola geraknya, karena gerak apapun yang digunakan, tujuan utamanya adalah peningkatan kualitas fisik serta penguasaan pengontrolannya. Hidayat (1995), kata gymnastiek tersebut dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Hal ini bisa terjadi karena teknologi pembuatan bahan pakaian belum semaju sekarang, sehingga belum memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur mengikuti gerak pemakainya. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mendapat penekanan di dalam program pendidikan jasmani, terutama karena tuntutan fisik yang dipersyaratkannya, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu senam juga sangat besar sumbangannya pada perkembangan gerak dasar fundamental yang penting bagi aktivitas fisik cabang olahraga lain, terutama dalam hal mengontrol sikap dan gerak secara efektif dan efisien. Senam kesegaran jasmani untuk SKJ 2008 merupakan rangkaian yang bertujuan untuk meningkatkan, membina dan memelihara kesegaran jasmani untuk semua kalangan, baik 74
Competitor, Nomor 3 Tahun 4, Oktober 2012 anak-anak, dewasa dan orang tua tanpa mengenal jenis kelamin. Gerakan senam ini mempunyai rangkaian gerakan latihan fisik yang tersusun secara sistematis, yaitu latihan pemanasan, latihan inti dan latihan peregangan. Adapun tujuan SKJ 2008 adalah, untuk melatih kekuatan otot jantung, kekuatan otototot tubuh, kelenturan, koordinasi gerak, sikap tubuh (postur) yang baik, penguasaan irama musik, penguasaan arah dan relaksasi. Namun yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan SKJ 2008 bahwa; bagi mereka yang mempunyai masalah dengan kesehatan, konsultasi dulu dengan dokter sebelum latihan, minum air putih sebelum, selama dan sesudah latihan, pakailah pakaian/sepatu olahraga selama berlatih, dan lakukanlah latihan dengan teknik yang benar. Adapun ciri-ciri dari senam kesegaran jasmani untuk SKJ 2008 ini adalah adanya pemisahan antara gerakan pemanasan, gerakan inti dan gerakan pendinginan. Pelaksanaan senam kesegaran jasmani (SKJ) 2008 pada gerakan pemanasan terdiri atas 7 kelompok latihan yang terdiri dari gerakan 22 gerakan dengan tiap kelompok latihan mempunyai hitungan 2 x 8. Gerakan inti terdiri dari 5 kelompok latihan yang terdiri 13 gerakan dengan tiap kelompok latihan mempunyai hitungan 3 x 8. Sedangkan latihan pendinginan terdiri 5 gerakan dengan tiap kelompok latihan mempunyai hitungan 2 x 8. (Dikmudora, 2008)
METODOLOGI PENELITIAN Pada dasarnya metodologi adalah alat yang dipergunakan untuk mencari pembuktian secara ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk mengungkapkan dan memberikan jawaban atas permasalahan yang )* Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
dikemukakan dalam suatu penelitian sehingga arah dan tujuan pengungkapan fakta atau kebenaran sesuai dengan apa yang ditemukan dalam penelitian sehingga betul-betul sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun variabel penelitian yang ingin diteliti dalam penelitian ini terdiri atas; (1) variabel bebas yaitu latihan SKJ 2008, dan (2) variabel terikat yaitu tingkat kesegaran jasmani. Populasi suatu penelitian harus memiliki karakteristik yang sama atau hampir sama. Olehnya itu yang menjadi populasi pada penelitian adalah siswi SD Inpres Perumnas Antang III Makassar dengan sampel yang diambil atau digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 orang dari siswi pada SD Inpres Perumnas Antang III Makassar dengan teknik pengambilan sampel proporsive random sampling. Analisis data yang digunakan adalah uji regresi pada taraf signifikan 95%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui kontribusi variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis korelasi yang digunakan adalah analisis regresi (R) pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Hasil-hasil analisis regresi secara lengkap dapat dilihat pada Tabel. Tabel Rangkuman hasil analisis regresi N
r/R
Rs
F
t
Sig.t
40
0,590
0,348
20,306
4,506
0,000
Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data latihan senam kesegaran jasmani (SKJ) 2008 75
Competitor, Nomor 3 Tahun 4, Oktober 2012 terhadap tingkat kesegaran jasmani pada siswi SD Inpres Perumnas Antang III Makassar pada tabel 11, diperoleh nilai regresi (Ro) 0,590 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05, untuk nilai R Square (koefesien determinasi) 0,348. Hal ini berarti 34,8% tingkat kesegaran jasmani siswi SD Inpres Perumnas Antang III Makassar dijelaskan oleh latihan senam kesegaran jasmani (SKJ) 2008. Sedangkan sisanya (100% 34,8% = 65,2%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 20,306 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih besar dari 0,05, maka model regresi tidak dapat dipakai untuk memprediksi tingat kesegaran jasmani (tidak dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (tingkat kesegaran jasmani). Nilai thitung diperoleh 4,506 terlihat pada lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah 0,05. Maka HO ditolak dan H1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau latihan senam kesegaran jasmani (SKJ) 2008 benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kesegaran jasmani. Dengan demikian ada kontribusi senam kesegaran jasmani (SKJ) 2008 terhadap tingkat kesegaran jasmani pada siswi SD Inpres Perumnas Antang III Makassar sebesar 34,8%. Senam kesegaran jasmani untuk senam bugar Indoensia merupakan rangkaian yang bertujuan untuk meningkatkan, membina dan memelihara kesegaran jasmani untuk semua kalangan, baik anak-anak, dewasa dan orang tua tanpa mengenal jenis kelamin. Gerakan )* Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
senam ini mempunyai rangkaian gerakan latihan fisik yang tersusun secara sistematis, yaitu latihan pemanasan, latihan inti dan latihan peregangan. Oleh karena itu semua pelajar diharuskan untuk dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik. Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki tenaga cadangan untuk melaksanakan kegiatan yang lain. Di samping itu dapat dikatakan kesegaran jasmani cukup kompleks karena mencakup berbagai aspek kehidupan manusia. Hal ini dapat kita lihat bahwa setiap manusia dalam melaksanakan sesuatu tugas pekerjaan membutuhkan kesanggupan berpikir yang sehat. Di dalam melaksanakan suatu kegiatan tidak kalah pentingnya yang dijadikan dasar utama adalah manusia yang sehat fisik dan mental atau manusia yang memiliki kesegaran jasmani yang baik. Itulah perlunya dikembangkan kesadaran dan rasa kepercayaan diri sendiri akan manfaat berolahraga terhadap peningkatan kesegaran jasmani, perlu mendapatkan perhatian yang serius, baik pada masyarakat luas maupun pada pelajar sampai pada tingkat perguruan tinggi. Oleh karena itu seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang baik ada kemungkinan prestasi kerjanya baik pula. Demikian juga bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Dengan demikian pada umumnya siswi SD Inpres Perumnas Antang III Makassar memiliki tingkat kesegaran jasmani yang dikategorikan atau dikalsifikasikan sedang. Latihan senam kesegaran jasmani untuk senam kesegaran jasmani (SKJ) 2008 yang diberikan siswa masih belum 76
Competitor, Nomor 3 Tahun 4, Oktober 2012 dilaksanakan secara intensif dan sistematis serta masih adanya siswa yang terlalu memandang remeh terhadap senam tersebut, disamping didapati juga masih kurang serius dalam melakukan gerakan-gerakan senam kesegaran jasmani (SKJ) 2008. PENUTUP Sesuai dari hasil analisis pengujian hipotesis dengan berdasar pada masalah yang diajukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: Ada kontribusi latihan senam kesegaran jasmani (SKJ) 2008 terhadap tingkat kesegaran jasmani pada siswi SD Inpres Perumnas Antang III Makassar Makassar sebesar 34,8%. Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, maka saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut: Guru olahraga di sekolah diharapkan dapat meningkatkan kesagaran jasmani siswa dengan memberikan latihan senam kesegaran jasmani serta memperhatikan gerakangerakan yang dilakukan dan dapat memberikan penjelasan tentang manfaat dari senam kesegaran jasmani bagi siswa itu sendiri.
Moeloek, Dangsina. 1984. Dasardasar fisiologi kesegaran jasmani dan latihan fisik, kesehatan dan olahraga. Jakarta: FKUI (editor) Pasau, M. Anwar. 1989. Pertumbuhan dan perkembangan. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang. Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan kondisi fisik dalam olahraga. Semarang: FPOK IKIP. Soedarminto. 1992. Kinesiologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Sudjana, Nana. 1985. Metode Statistik. Bandung: Penerbit Tarsito. Sugiyono. 2000. Statistika untuk penelitian. Bandung: Penerbit CV Alfabetha Suharto. 1999. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Remaja Umur 16 – 19 Tahun. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. Surahman, Winarno. 1982. Pengantar penelitian ilmiah dasar; metode dan teknik. Bandung: PT. Tarsito.
DAFTAR PUSTAKA Ali. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Aksara. Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur penelitian; suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Ateng, Abdul Kadir. 1992. Asas dan landasan pendidikan jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. )* Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
77