Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012 HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FKIP UNMUL SAMARINDA
OLEH: JANCE J. SAPULETE )*
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda dengan jumlah sampel penelitian 40 orang mahasiswayang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan sistem SPSS Versi 15.00 pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Ada hubungan yang signifikan daya ledak lengan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda, terbukti r0 = 0,513 (P < α0,05), (2) Ada hubungan yang signifikan daya ledak tungkai dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda, terbukti r0 = 0,700 (P < α0,05), (3) Ada hubungan yang signifikan kelentukan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda, terbukti r0 = 0,606 (P < α0,05), dan (4) Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda, terbukti R0 = 0,703 (P < α0,05). Kata Kunci: Daya Ledak Lengan, Daya Ledak Tungkai, Kelentukan, Melempar Bola ABSTRACT This study aims to determine the relationship between explosive power arm, leg explosive power, and flexibility with the ability to throw the ball to the students of Physical Education and Health Studies FKIP UNMUL Samarinda. This study includes a descriptive type of research. The study population was all students of *) Dosen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda
84
Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012 Physical Education and Health Studies FKIP UNMUL Samarinda with a sample of the study 40 students chosen at random sampling. Data analysis techniques used were correlation and regression analysis techniques using SPSS system version 15:00 on 95% or a significant level of 0.05. Starting from the results of data analysis, the study concluded that: (1) There is a significant relationship with the explosive power arm throwing the ball on the ability of students of Physical Education and Health Studies FKIP UNMUL Samarinda, proved r 0 = 0.513 (P < 0.05), (2) There is a significant relationship limb explosive power with the ability to throw the ball to the students of Physical Education and Health Studies FKIP UNMUL Samarinda, proved to be r 0 = 0.700 (P < 0.05), (3) There is a significant flexibility with the ability to throw the ball Studies Program at the Student Health and Safety Guidance and Counseling UNMUL Samarinda, proved r0 = 0.606 (P < 0.05), and (4) There is a significant relationship between explosive power arm, leg explosive power, and flexibility with the ability to throw the ball on the student program Physical Education and Health Studies FKIP UNMUL Samarinda, proven R0 = 0.703 (P < 0.05). Keyword: Explosive Power Arm, Leg Explosive Power, Flexibility, Throw A Ball
PENDAHULUAN Olahraga perlu ditingkatkan dan disebarluaskan sebagai cara pembinaan kesehatan jasmani bagi setiap orang dalam rangka pembinaan kesehatan jasmani bagi setiap orang dalam rangka pembinaan bangsa”. Dalam mengembangkan dan membina fisik yang sehat dan kuat, maka sarana pendidikan yang tepat adalah pendidikan olahraga. Salah satu cabang olahraga yang patut untuk dikembangkan, melempar bola tangan. Pembangunan di bidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, serta memungkinkan para warganya mengembangkan dirinya dari segala aspek, baik jasmaniah maupun rohaniah Salah satu cabang olahraga yang paling banyak diminati oleh usia sekolah adalah permainan bola kecil yaitu bola tangan. Namun
demikian prestasi yang diharapkan belumlah dapat dicapai, salah satu faktor yang menjadi kendala adalah kurangnya pemahaman tentang karakteristik seorang mahasiswa. Oleh sebab itu, salah satu upaya yang kita tempu adalah melalui pendekatan ilmiah yaitu penelitian ingin mencari hubungan antara daya ledak lengan, daya ledak tungkai dan kelentukan togok ke belakang dengan kemampuan melempar bola. Daya ledak tungkai membantu saat mengambil awalan untuk melakukan lemparan, daya ledak lengan merupakan faktor utama yang berperan dalam melaksanakan lemparan dan Kelentukan togok ke belakang merupakan kemampuan fisik yang membantu dalam pergerakan menarik badan ke belakang, dengan adanya pergerakan sendi-sendi yang lebih luas tentunya akan membantu untuk melakukan lemparan yang lebih maksimal.
*) Dosen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda
85
Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012 Kemampuan melempar bola Lemparan adalah salah satu gerakan yang diperlukan dalam permainan bola tangan. Pengalaman menunjukkan bahwa lemparan merupakan salah satu bentuk teknik dasar pemainan kasti, yang mana pada beberapa kesempatan dalam permainan kasti, melempar merupakan senjata untuk memenangkan permainan. Bentuk lemparan yang dipergunakan harus memiliki karakteristik tertentu, seperti cepat, kuat dan tepat. Parno (1992) mengemukakan bahwa: Teknik melempar merupakan bagian yang penting dalam permainan kasti. Teknik melempar bola dalam permainan kasti dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Unsur utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan melempar dan jalannya bola serta kemudahan untuk melakukan gerakan melempar. Sehubungan dengan pendapat di atas, maka dapat dikemukakan bahwa pengertian gerakan lemparan adalah kemampuan lengan untuk menghantarkan suatu media ke sasaran yang dikehendaki dalam kondisi-kondisi tertentu. seperti dalam permainan bola tangan lemparan digunakan untuk mengirim bola dari pemain yang satu ke pemain lainnya pada kegiatan jasmani yang sangat dinamis. Adanya sasaran yang dikehendaki membuat gerakan lemparan harus melibatkan unsur kecepatan dan ketepatan. Daya Ledak Setiap melakukan aktivitas suatu cabang olahraga pada dasarnya adalah membuat unsur fisik terlibat langsung dalam aktivitas tersebut. Dalam cabang olahraga pada nomor lempar atau tolak seperti bola kasti. Oleh karena itu,
dalam usaha meningkatkan kemampuan fisik maka prioritas utama dalam program latihan adalah pengembangan dan peningkatan daya kerja fisik. Menurut Moch. Sajoto (1988) mengemukakan bahwa: “Dalam usaha peningkatan kondisi fisik, maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan. Walaupun disana sini dilakukan dengan sistem prioritas sesuai keadaan atau satus yang dibutuhkan tersebut”. Pengembangan kemampuan fungsional dan sistem tubuh yang baik, dapat menunjang pelaksanaan teknik gerakan secara efektif dan efesien. Telah diketahui bahwa betapa pentingnya kekuatan bagi hampir semua cabang olahraga. Oleh karena itu latihan strength harus senantiasa masuk dalam program latihan kondisi fisik untuk pemain. Akan tetapi apakah kekuatan sudah cukup bagi pemain untuk meningkatkan prestasinya, jawabannya tentu belum cukup karena orang yang memiliki kekuatan saja atau yang kuat ototnya belum cukup dengan sendirinya akan berprestasi tinggi apabila tidak mempunyai otot-otot yang cepat. Harsono (1988) bahwa : “Power adalah kemampuan otot untuk mengatasi tahanan dengan kontraksi yang sangat cepat, power sangat penting untuk cabangcabang yang eksplosif”. Moch. Sajoto (1988) mengemukakan: Power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. Dalam hal ini dikatakan bahwa daya ledak otot atau power = kekuatan atau force x kecepatan atau velocity. Dari pendapat tersebut di atas menyebutkan dua unsur yang penting dalam daya ledak yaitu kekuatan otot dan kecepatan otot
*) Dosen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda
86
Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012 dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan, sehingga dengan demikian dapat disimpulkan batasan daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Oleh karena itu daya ledak sebagai penggerak utama di dalam melakukan gerakan bolakasti harus ditunjang dua komponen unsur fisik yaitu kekuatan otot lengan dan kecepatan otot lengan. Agar di dalam melakukan gerakan bolakasti dapat memberikan suatu lemparan yang maksimal. Daya ledak tungkai Daya ledak atau power adalah salah satu unsur fisik yang banyak diperlukan dalam berbagai cabang olahraga yangmempunyai karakteristik fisik yangkuat dan cepat. Menurut Bompa (1983) yang dikutip oleh Abraham Razak (1992) bahwa: “Daya ledak sebagai hasil dari kekuatan maksimum dan kecepatan maksimum”. Pendapat tersebut sejalan dengan Deret Boosy (1980) yang mengemukakan bahwa : “Power is the combination of force and velocity”. Maksudnya, daya ledak adalah kombinasi antara kekuatan dan kecepatan. Pengertian yang lebih jelas lagi dikemukakan oleh Satejo (1988) bahwa : “Daya ledak adalah kemampuan melakukan gerakan secara eksplosif”. Daya ledak adalah hasil perkalian antara kekuatan maksimum (force) dengan waktu pelaksanaan. Kombinasi antara kekuatan dan kecepatan terjadi pada saat melakukan lompatan, lemparan dan gerakan eksplosif lainnya yang memerlukan pengerahan tenaga sepenuhnya. Bertolak dari pengertian daya ledak yang dikemukakan tersebut,
nampak bahwa perpaduan antara kekuatan dan kecepatan yang akanmenghasilkan tenaga (force) yang dapat digerakkan dalam waktu singkat. Oleh sebab itu daya ledak dapat juga dikatakan sebagai kerja yang dilakukan dalam waktu yang singkat secara fungsional terhadap hubungan antara daya, energi dankerja. Energi atau tenaga adalah kemampuan melakukan kerja, dan kerja adalah pemakaian force melewati jarak tertentu. Dengan demikian k omponen yang berperan atau berpengaruh dalam daya ledak yaitu kerja, waktu, kekuatan, kecepatan dan jarak. Untuk dapat menolak sejauh mungkin, dua komponen utama yaitu kecepatan dan kekuatan yang tentunya akan terpadu menjadi daya ledak. Daya ledak tungkai akan menunjang kegiatan dalam melakukan lemparan pada bolakasti. Oleh karena itu diperlukan berbagai cara untuk meningkatkannya. Untuk menggunakan cara meningkatkan daya ledak, sebelumnya perlu diketahui dulu faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah: (1) Faktor biomekanika, (2) Faktor pengungkit, (3) Faktor ukuran tubuh, (4) Faktor jenis kelamin, dan (5) Faktor usia. Faktor biomekanika yang dimaksudkan berpengaruh terhadap kekuatan adalah kemampuan dari seseorang yang memanfaatkan mekanika gerakan tubuhnya secara efektif sehingga memperoleh kekuatan melakukan suatu gerakan atau mengatasi suatu tahanan. Dengan memanfaatkan pengungkit yang tepat, maka garis yang dilakukan akan terlaksana secara efektif dan efesien. Karena melakukan gerakan membutuhkan gaya yang berhubungan dengan
*) Dosen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda
87
Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012 pengungkit dapat dihitung secara mekanika. Hal ini perlu diketahui oleh para pembina olahraga agar dalam memberikan latihan turut memperhatikan letak beban maupun besar gaya. Faktor ukuran tubuh mempengaruhi daya ledak artinya ukuran tubuh yang besar ditandai dengan massa besar, tubuh tinggi, dan otot-otot yang besar memberikan kemampuan besar. Jenis kelamin turut mempengaruhi kekuatan, artinya laki-laki dan perempuan mempunyai kekuatan yang berbeda. Hal ini lebih nampak pada usia tertentu. Faktor usia, artinya usia masihmuda atau anakanak mempunyai kekkuatan yang berbeda dengan usia remaja atau dewasa. Demikian pula usia lanjut mempunyai kemampuan tenaga yang menurun. Olehnya itu dalam daya ledak tungkai merupakan unsur penopang dalam melakukan bolakasti yang perlu diperhatikan. Sebab dengan adanya daya ledak tungkai, maka kemampuan dorongan pada lengan akan memberikan pengaruh yang positif untuk melakukan lemparan yang lebih jauh. Kelentukan Pada dasarnya semua cabang olahraga membutuhkan unsur kelentukan), karena kelentukan menunjukkan kualitas yang memungkinkan suatu sekmen bergerak semaksimal menurut kemungkinan gerak. Kualitsa itu kemungkinan otot-otot atau sekelompok otot untuk memanjang dan memendek serta memanfaatkan sendi-sendi secara maksimal. Harsono, (1988) memberikan definisi sebagai berikut: “Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi, kecuali oleh
ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas tidaknya otot-otot, tendo dan ligamen”. Dengan demikian kelentukan merupakan tingkat kemampuan maksimal dalam ruang gerak sendinya. Kemampuan fisik ini dipengaruhi oleh elastisitas jaringan otot, tendo, ligamen, dan struktur kerangka tulang. Selain itu, kelentukan juga dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, volume penampang otot dan aspek psikologis dalam bekerja (berolahraga). Sadoso Sumosardjono (1986) mengemukakan bahwa: “Latihan Peregangan dapat memperbaiki dan akan membuat badan terasa enak”. Dari sisi lain kegunaan latihan kelentukan adalah untuk mempertahankan kekuatan bahkan dapat meningkatkan kekuatan. Sadoso Sumosardjono (1986) juga mengatakan bahwa : Menambah kelentukan dan peregangan ada pula hubungannya dengan kenaikan kekuatan. Ada yang ber pendapat bahwa dengan lebih banyak melakukan peregangan otot dan menjadi lebih kuat. Begitu juga halnya dalam melakukan tehnik dasar kemampuan lemparan bola tangan, kelentukan memiliki peran yang besar dimana pada saat melakukan gerakan tersebut kelentukan otot-otot pada togok harus lentur agar pergerakan yang dilakukan tidak terasa, kaku dan tegang yang akan mengakibatkan fatal bagi yang melakukannya. Bertolak dari pengertian kelentukan dapat dikatakan bahwa karakteristik dari kemampuan kelentukan ialah luas geraknya persendian serta elastisitas dari otot-otot dan tendo serta ligamen, bahkan sebagian kecil ditentukan juga oleh kulit. Untuk itu pergerakan yang dilakukan dalam melempar bola pada permainan bola tangan sangat membutuhkan kelentukan tubuh ke
*) Dosen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda
88
Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012 belakang dalam menampilkan pola gerakan yang lebih luas. METODOLOGI PENELITIAN Metode merupakan cara atau teknik yang dipergunakan untuk mencari pembuktian secara ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk mengungkapkan dan memberikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan dalam suatu penelitian. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Adapun variabel penelitian yang ingin diteliti dalam penelitian ini terdiri atas; variabel bebas yaitu daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kelentukan, serta variabel terikat yaitu kemampuan melempar bola. Desain penelitian atau rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Agar lebih terarah pelaksanaan latihan maupun pengumpulan data penelitian, maka perlu diberi batasan atau defenisi operasional tiap variabel yang terlibat. (1) Daya ledak lengan yang dimaksud adalah kemampuan otot lengan untuk berkontraksi dengan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat singkat, dalam hal ini tes yang digunakan untuk mengukur daya ledak lengan adalah tes medicine ball, (2) Daya ledak tungkai yang dimaksud adalah kemampuan otot tungkai untuk berkontraksi dengan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat singkat, dalam hal ini tes yang digunakan untuk mengukur daya ledak tungkai adalah tes lompat jauh tanpa awalan, (3) Kelentukan yang dimaksud adalah kemampuan untuk melakukan pergerakan secara luwes tanpa adanya rasa ketegangan atau kaku
yang berakibat fatal bagi organ tubuh. Kelentukan yang dilakukan pada penelitian adalah kelentukan togok ke belakang, dan (4) Kemampuan melempar bola yang dimaksud adalah kemampuan untuk melakukan lemparan sejauh mungkin dengan menggunakan awalan dengan menggunakan sebuah bola tangan. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kuantitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” Berdasarkan pendapat tersebut, maka populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Namun populasi tersebut dibatasi pada putra saja agar mempunyai kesamaan sifat dalam hal jenis kelamin. Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam satu penelitian. Alasan dari penggunaan sampel adalah keterbatasan waktu, tenaga dan banyaknya populasi. Berdasarkan pengertian tersebut, maka sampel yang diambil atau digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Universitas Mulawarman Samarinda dengan teknik pengambilan sampel random sampling atau secara undian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: tes daya ledak lengan, daya ledak tungkai, kelentukan dan tes kemampuan melempar bola. Data yang terkumpul tersebut perlu dianalisis secara statistik deskriptif, maupun infrensial untuk keperluan
*) Dosen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda
89
Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012 pengujian hipotesis penelitian. Jadi keseluruhan analisis data statistik yang digunakan pada umumnya menggunakan analisis komputer pada program SPSS versi 15.00 dengan taraf signifikan 95% atau 0,05.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis deskriptif data penelitian yang terdiri dari nilai tes daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda dapat diuraikan sebagai berikut: a. Untuk data daya ledak lengan, dari 40 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 112.06. Nilai rata-rata yang diperoleh 2.8015 dengan hasil standar deviasi 0.29925. Untuk angka range 1.09 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 2.13 dan nilai maksimal 3.22. b. Untuk data daya ledak tungkai dari 40 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 51.25. Nilai rata-rata yang diperoleh 1.2813 dengan hasil standar deviasi 0.07226. Untuk angka range 0.46 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 1.06 dan nilai maksimal 1.52. c. Untuk data kelentukan dari 40 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 1554.00. Nilai rata-rata yang diperoleh 38.8500 dengan hasil standar deviasi 4.30593. Untuk angka range 20.00 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 28.00 dan nilai maksimal 48.00. d. Untuk data kemampuan melempar bola dari 40 jumlah
sampel diperoleh total nilai sebanyak 1010.30. Nilai rata-rata yang diperoleh 25.2575 dengan hasil standar deviasi 3.82042. Untuk angka range 13.59 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 17.21 dan nilai maksimal 30.80. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis koefesien korelasi ( r ) pada taraf signifikan 95%. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Adapun hipotesis yang diuji kebenarannya pada penelitian ini, sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama Ada hubungan daya ledak lengan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi data daya ledak lengan dengan kemampuan melempar bola. Diperoleh nilai korelasi ( r0 ) 0.513 dengan tingkat probabilitas (0,001) < 0,05, untuk nilai koefesien determinasi 0.263. Hal ini berarti 26.3% kemampuan melempar bola dijelaskan oleh daya ledak lengan pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan daya ledak lengan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Ini membuktikan bahwa
*) Dosen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda
90
Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012 daya ledak lengan merupakan faktor utama yang berperan dalam melaksanakan lemparan bola dan daya ledak lengan adalah penggerak dalam melakukan lemparan pada permainan bola tangan. 2. Hipotesis kedua Ada hubungan daya ledak tungkai dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi data daya ledak tungkai dengan kemampuan melempar bola. Diperoleh nilai korelasi ( r0 ) 0.700 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, untuk nilai koefesien determinasi 0.490. Hal ini berarti 49.0% kemampuan melempar bola dijelaskan oleh daya ledak tungkai pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan daya ledak tungkai dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Ini membuktikan bahwa Daya ledak tungkai membantu saat mengambil awalan untuk melakukan lemparan bola. 3. Hipotesis ketiga Ada hubungan kelentukan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi data kelentukan dengan kemampuan melempar bola. Diperoleh nilai korelasi ( r0 ) 0.606 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, untuk nilai koefesien determinasi 0.367.
Hal ini berarti 36.7% kemampuan melempar bola dijelaskan oleh kelentukan pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan kelentukan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Ini membuktikan bahwa Kelentukan togok ke belakang merupakan kemampuan fisik yang membantu dalam pergerakan menarik badan ke belakang, dengan adanya pergerakan sendi-sendi yang lebih luas tentunya akan membantu untuk melakukan lemparan yang lebih maksimal. 4. Hipotesis keempat Ada hubungan antara daya ledak lengan, daya ledak tungkai,dan kelentukan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Diperoleh nilai regresi (R0) 0.703 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05. Untuk nilai R Square (koefesien determinasi) 0.494. Hal membuktikan bahwa 49.4% kemampuan melempar bola dijelaskan daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kelentukan pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Dari uji Anova atau Ftest, didapat Fhitung adalah 11.716 dengan tingkat
*) Dosen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda
91
Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012 signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kemampuan melempar bola (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk uji t menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (kemampuan melempar bola). Nilai thitung diperoleh 2.196 terlihat pada lampiran kolom Sig/significance adalah 0,035, atau probabilitas lebih kecil dari 0,05. Maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kelentukan benarbenar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan melempar bola. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Ini membuktikan bahwa daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kelentukan sangat mempengaruhi kemampuan melempar bola. Dengan ketiga faktor fisik tersebut akan mempengaruhi teknik melempar. Teknik melempar merupakan bagian yang penting dalam permainan kasti. Teknik melempar bola dalam permainan kasti dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Unsur utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan melempar dan jalannya bola serta kemudahan untuk melakukan gerakan melempar.
PENUTUP Hasil analisis data yang diperoleh setelah dituangkan dalam
pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan daya ledak lengan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. 2. Ada hubungan yang signifikan daya ledak tungkai dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. 3. Ada hubungan yang signifikan kelentukan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. 4. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan kemampuan melempar bola pada mahasiswa program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda. Apabila hasil yang dicapai dalam penelitian ini positif, maka saran sebagai berikut: 1. Agar setiap pengajar memberikan metode perkuliahan yang lebih kreatif untuk menumbuhkan motivasi mahasiswa dalam perkuliahan tanpa mengabaikan rambu-rambu perkuliahan. 2. Sebagai informasi yang dapat dijadikan pengangan bagi guru olahraga dan pelatih di dalam upaya meningkatkan kemampuan melempar bola. 3. Sebagai bahan perbandingan untuk dijadikan permasalahan penelitian, seminar, diskusi guna peningkatan kemampuan melempar bola. 4. Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan pengajaran di
*) Dosen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda
92
Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012 Prodi Penjaskes Samarinda.
UNMUL
Sugiyono. 2000. Statistika untuk penelitian. Bandung : CV Alfabetha.
DAFTAR PUSTAKA Ateng, Abdul Kadir. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti. Arikunto Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan pratek. Jakarta: Rineka Citra. Dwijonowinoto Kasiyo, 1993. DasarDasar Ilmiah Kepelatihan. Semarang : IKIP Edward Rahantoknam. 1988. Belajar motorik: teori dan aplikasinya dalam pendidikan jasmani dan olahraga. Jakarta: P2LPTK Depdikbud Fox. 1984. The physiological basic of physical education and athletic. Toronto : Sounders College Publishing. Harsono, 1988. Coaching dan aspek-aspek psikologi dalam coaching. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti. Herre. D, 1982. Priniciple of Sport Training Inducation to Theory and Metode of Training Sport. Verlag Berham. Jansen C.R, 1983. Apllied Kinesiologi Biomekanika. New york Hill Company. Kosasih. 1985. Olahraga teknik dan program latihan. Jakarta : Pressindo Jakarta. Razak, Abraham. 1996. Perbandingan pengaruh latihan pliometrik dengan latihan kekuatan dan kecepatan terhadap daya ledak. Surabaya : Thesis Pasca Sarjana UNAIR. Sarumpaet, dkk. 1992. Permainan besar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti. *) Dosen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP UNMUL Samarinda
93