Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 ANALISIS KEMAMPUAN BERGERAK DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA SMA COKROAMINOTO TAMALANREA MAKASSAR
OLEH: SAHABUDDIN )*
ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) kontribusi kemampuan bergerak terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar; (2) kontribusi koordinasi mata tangan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar; dan (3) kontribusi kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar dengan jumlah sampel penelitian 60 orang siswa putra yang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan sistem SPSS Versi 12.00 pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasannya, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut: (1) Kontribusi kemampuan bergerak terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar sebesar 31,1%; (2) Kontribusi koordinasi mata tangan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar sebesar 72,3%, dan (3) Kontribusi kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar sebesar 72,4%. Kemampuan gerak dan koordinasi mata tangan dalam permainan bolavoli merupakan suatu derajat kemantapan untuk melakukan teknik dasar permainan bolavoli secara tepat guna dan efektif khususnya pada teknik passing atas. Kemampuan merupakan suatu kesanggupan dalam menggunakan pengetahuan seseorang secara efektif dan secara siap dalam pelaksanaan atau performance, dengan mencapai kemantapan dari suatu keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam permainan bolavoli kemampuan gerak sangat penting untuk diketahui atau dimiliki oleh setiap pemain. Artinya kemampuan merupakan tingkat kemantapan dari suatu keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan secara efesien dan efektif, sedangkan Koordinasi mata tangan adalah gerak yang terjadi dari informasi yang diintegrasikan ke dalam gerak anggota badan antara mata dengan tangan. Semua gerakan tangan harus dapat dikontrol dengan penglihatan dan harus tepat, sesuai dengan urutan yang direncanakan untuk melakukan passing atas dalam permainan bolavoli. Melakukan passing atas *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
118
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 dalam permainan bolavoli, semua memerlukan sejumlah input yang dapat dilihat, kemudian input tadi diintegrasikan ke dalam gerak motorik sebagai output, agar hasilnya merupakan gerakan yang terkoordinasi secara luwes.
Kata Kunci: Kemampuan Bergerak, Koordinasi Mata-Tangan, Passing Atas Bolavoli
ABSTRACT The research objective was to determine: (1) contribution to the skills of passing the ability to move on in the game of volleyball in high school students Cokroaminoto Tamalanrea Makassar, (2) contribution to the hand eye coordination skills of passing on the game of volleyball in high school students Cokroaminoto Tamalanrea Makassar; and (3) contribution and the ability to move the hand to eye coordination skills of passing on the game of volleyball in high school students Cokroaminoto Tamalanrea Makassar. This study includes the type of quantitative research. The study population was all high school students Cokroaminoto Tamalanrea Makassar with a sample of 60 students study a chosen son of random sampling. Data analysis techniques used were correlation and regression analysis techniques using SPSS system version 12:00 on 95% or a significant level of 0,05. Based on the results of data analysis and discussion, the conclusions can be drawn as follows: (1) contribution to the ability to move towards passing on skills in the game of volleyball in high school students Cokroaminoto Tamalanrea Makassar was 31.1%, (2) Contribution of hand eye co-ordination of skills passing on the game of volleyball in high school students Cokroaminoto Makassar Tamalanrea of 72.3%, and (3) Contribution of motor skills and hand eye coordination to the passing on of skills in the game of volleyball in high school students Cokroaminoto Tamalanrea Makassar was 72.4%. Motor skills and hand eye coordination in this game is a degree of stability bolavoli to perform the basic techniques of the game bolavoli are appropriate and effective, especially in the passing techniques. The ability of a person's ability to use knowledge effectively and be ready in the execution or performance, by achieving stability of a success in achieving its objectives. In the game of volleyball motor skills are very important to know or owned by any player. This means that the ability of the steadiness of a success rate in achieving a goal efficiently and effectively, while the hand eye coordination is a motion that occur from the information that is integrated into the motion of the limbs between the eyes with his hands. All movements should be controlled by hand and have the right vision, in accordance with the planned sequence for passing on the game of volleyball. Doing passing on the volleyball game, all require a number of inputs that can be seen, then the input was integrated into the motor motion as output, so the result is a coordinated movement of the fluid.
Keyword:
Moving Ability, Hand-Eye Coordination, Passing Up Volleyball
*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
119
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 PENDAHULUAN Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta didik, guru (pendidik), tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi. Tujuan pembelajaran adalah perubahan prilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti : perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (over behaviour) yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan gaya hidupnya.Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu yang optimal, untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik, salah satu diantaranya yang menurut penulis penting adalah metodologi mengajar. Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktifitas pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general education). Tentunya proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental -emosional-spritual-dansosial), serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. Permainan olahraga bolavoli adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan salah satu materi yang diajarakan dalam kurikulum pendidikan jasmani dan olahraga. Secara spesifik untuk bermain secara profesional perlu adanya suatu teknik yang lebih baik di dalam memainkan permainan
bolavoli. Untuk itu perlu menguasai betul teknik dasar permainan bola voli agar dapat mencapai prestasi yang maksimal. Tetapi dasar yang dikuasai tanpa adanya dukungan unsur fisik yang lebih baik pula, maka tidak akan memberikan suatu hasil yang lebih maksimal. Dari sekian teknik dasar yang ada pada cabang olahraga bolavoli, yang sangat mendasar untuk diperhatikan adalah teknik dasar passing atas. Passing atas adalah tindakan menvoli bola yang berada di atas depan dahi dengan cara passing atas dengan tujuan mengoperkan atau memberikan bola ke teman seregu untuk dimainkan kembali dalam regunya sendiri. Untuk melakukan passing atas dengan baik, si pemain harus berada sedikit di belakang bawah bola dan menghadap ke arah bola yang akan dimainkan. Passing atas merupakan bagian dari pergerakan serangan yang akan dilakukan, artinya passing atas dijadikan sebagai umpan. Letak serangan pada regu yang bertanding dapat memainkan pola-pola ada pada kemampuan untuk dapat melakukan umpan yang baik. Olehnya karena itu passing atas harus akurat didalam melakukannya sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai. Untuk itu dalam melakukan passing atas yang lebih akurat perlu dukungan dari unsur fisik. Unsur fisik yang sangat dibutuhkan adalah kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan. Salah satu unsur mendasar yang dimaksud adalah kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan pada saat melakukan passing atas yang akurat. Untuk meningkatkan kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli faktor kemampuan bergerak merupakan ke
*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
120
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 cakapan dan keterampilan dalam bergerak pada saat melakukan pengambilan dan antisipasi bola pada posisi yang seharusnya dilakukan. kemampuan gerak sangat dipengaruhi oleh kacakapan dasar atau intelegensi yang dimiliki oleh setiap individu sehingga dalam memperoleh kemampuan motorik tidak harus melalui proses latihan. Rusli Lutan (1988) mengatakan bahwa: “Kemampuan diartikan sebagai ciri individu yang diwariskan dan relatif abadi yang mendasari serta mendukung terbentuknya keterampilan.” Seorang atlet yang memiliki kemampuan bergerak yang baik berarti mampu mempelajari tugas secara cepat dan cermat. Kemampuan bergerak di dalamnya terdapat gerakan unsur kelincahan, kecepatan, kelentukan, keseimbangan, dan ketepatan bergerak seseorang di dalam menampakkan gerakan yang baru diberikan seperti pada passing atas dalam permainan bolavoli. Untuk meningkatkan kualitas pencapaian kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli, semua faktor yang dapat mempengaruhi perlu diperhatikan secara seksama yang dapat digali dalam diri individu yang terlibat maupun yang berasal dari luar individu. Proses keterampilan permainan bolavoli harus dapat mengoptimalkan rangsangan terhadap potensi individu yang dimiliki. Sedangkan koordinasi adalah kemampuan otot menyatukan berbagai sistem syaraf penggerak, yang berpusat dalam satu pola gerak yang efesien. Makin kompleks gerak yang dilakukan makin besar tingkat koordinasi yang diperlukan untuk melaksanakan kecakapan gerak olahraga. Koordinasi mata tangan merupakan perpaduan antara kemampuan mata dalam
melihat datangnya bola dan bagaimana menempatkan posisi bola yang seharusnya dengan tangan. Dalam permainan bolavoli pada teknik passing atas, perpaduan antara mata dan tangan harus terkoordinir dengan baik agar hasil passing atas dapat dilaksanakan dan lebih akurat. Passing atas bolavoli Passing atas dalam permainan bolavoli mempunyai sistematika analisis teknik dalam melakukannya, meliputi pengertian dan peranan, cara pelaksanaan dan tuntutan pelaksanaan. a. Pengertian dan peranan Pengertian passing atas, bila ditinjau dari asal kata passsing dan atas dapat diartikan sebagai cara memberikan bola. Menurut M. Yunus (1992) bahwa: “Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai lagkah awal menyusun pola serangan kepada regu lawan”. Pengertian tersebut, menunjukkan pengertian yang meliputi arah gerak dan bidang perkenaan. Arah gerak disini yaitu lintasan gerak bola, yang melintasi ketinggian di atas kepala pemain yang melakukan passing atas. Sedangkan bidang perkenaan dengan jari-jari, pada saat kedua lengan diangkat untuk melakukan passing atas. Jadi passing atas adalah tindakan menvoli bola yang berada di atas depan dahi dengan cara passing atas dengan tujuan mengoperkan atau memberikan bola ke teman seregu untuk dimainkan kembali dalam regunya sendiri. Untuk melakukan passing atas dengan baik, si pemain harus berada sedikit di belakang bawah bola dan
*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
121
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 menghadap ke arah bola yang akan dimainkan. Dengan sendirinya pemain tersebut tidak dapat berdiri pasif, ia harus mengikuti datangnya bola dengan segera bergerak agar dapat berada dalam posisi yang tepat sebelum memainkan bola. Bola yang akan dipassing, arah dan posisi bola datangnya selalu ber beda-beda. Sejalan dengan penjelasan M. Yunus (1992) sebagai berikut: (1) Passing atas dengan bola rendah, (2) Passing atas dengan bola di samping badan, (3) Passing atas dengan bergerak memutar, (4) Passing atas dengan bergerak mundur diagonal 450, (5) Passing atas dengan meloncat, (6) Passing atas dengan ke belakang, dan (7) Passing atas ke belakang dengan berputar. Namun passing atas terdiri dari berbagai variasi tetapi semuanya bertolak dari dasar yang sama yaitu senantiasa dimulai dari depan dan arah gerak bola ke atas. Oleh sebab itu biasanya disebut passing atas normal atau forward set pass. Suharno HP (1993) pada dasarnya passing atas normal mempunyai manfaat, untuk: “Menyajikan bola kepada teman seregunya yang melanjutkan diharapkan akan dapat dipergunakan untuk menyerang ke lapangan lawan”. Suatu cara untuk menentukan passing atas dengan baik adalah mendengarkan suara pada saat perkenaan atau pantulan dan memperhatikan putaran dari bola setelah disentuh. Suatu passing yang baik hanya memperdengarkan satu ketukan dan lebih sedikit bola berputar di udara setelah dipassing atau dipantul. Tinggi passing atas yang baik adalah 4 – 6 meter tingginya, agar penerima mendapat cukup kesempatan untuk dapat
berada dalam posisi yang paling tepat di bawah bola. Jadi dalam melakukan passing atas teknik passing yang sangat menentukan dalam penyerangan terhadap lawan dalam bermain. Dalam permainan bolavoli, passing atas digunakan khusus biasanya sebagai passing kedua dari penyerangan. Kekhususan adalah cara menguntungkan dalam menempatkan bola pada posisi yang tepat dari pemain yang melakukan smash dengan sukses. Selain dari manfaat utama yaitu pengantar dalam melakukan smash atau serangan dengan sukses, juga gerak bola yang dilakukan mempunyai peranan dalam irama permainan. Pengaturan irama permainan merupakan salah satu strategi untuk memenangkan pertandingan. Untuk lebih jelasnya manfaat passing atas dalam permainan bolavoli dikemukakan oleh Suharno HP. (1993) sebagai berikut: (1) Memudahkan kawan untuk menyelesaikan serangan atau smash, (2) Untuk mengatur irama permainan, (3) Untuk mengatur irama serangan atau smash, (4) Mempermudah teman untuk mendapatkan bola dalam permainan, dan (5) Sebagai salah satu teknik dalam melakukan passing. Melihat dari penjelasan tentang arti dan manfaat passing atas, dapat dikatakan bahwa passing atas dalam permainan bolavoli perlu dikuasai oleh seorang pemain yang lebih baik dalam pertandingan otomatis dalam melakukan penyerangan pada lawan akan lebih baik. b. Pelaksanaan passing atas Menganalisis pelaksanaan teknik passing atas dalam permainan bolavoli, yaitu menganalisis proses gerak. Sebab teknik adalah suatu
*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
122
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 proses melakukan atau melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek yaitu passing atas sebaik mungkin. Dalam pelaksanaan passing atas urutan gerakannya dapat digolongkan dalam sikap permulaan atau persiapan, gerakan pelaksanaan atau sikap tangan saat perkenaan bola dan gerak lanjutan atau sikap akhir. 1) Sikap permulaan atau persiapan; dalam pelaksanaan sikap permulaan ini hal pokok yang menjadi perhatian adalah tubuh dalamkeadaan labil sehingga mudah bergerak ke arah bola yang akan di passing setelah beradas di tempat. Untuk melakukan passing harus keadaan seimbang agar koordinasi tubuh tetap dikuasai. Dibutuhkan koordinasi tubuh terkuasai karena pada sikap permulaan ini terdiri serangkaian passing atas. Rangkaian gerakan yang dimaksudkan dijelaskan M. Yunus (1992) sebagai berikut: Ambil posisi siap normal yaitu kedua kaki berdiri selebar dada, berat badan menumpu pada kaki bagian depan, lutut ditekuk dengan badan merendah, tempatkan badan secepat mungkin di bawah bola, dengan kedua tangan diangkat tinggi dari dahi dan jari-jari tangan terbuka lebar membentuk cakupan seperti setengah lingkaran bola. Jadi sikap permulaan atau persiapan disini dapat diartikan sebagai pengambilan sikap tubuh sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk secepatnya bergerak ke arah yang diinginkan. Pada sikap permulaan passing atau pada permainan bolavoli membutuhkan kemampuan bergerak cepat ke arah bola yang akan dipassing serta penempatan
posisi tangan untuk gerakan pelaksanaan passing atas. 2) Gerakan pelaksanaan; yang di katakan dengan gerakan pelaksanaan disini adalah sikap tangan dan jari-jari saat perkenaan dengan bola. Kedua tangan terangkat seakan-akan hendak menangkap bola. Tapi apabila dalam menangkap kecepatan bola ditahan dengan jalan menarik tangan sedikit ke bawah lalu kemudian dilemparkan lagi dengan cara mendorong tangan ke atas, kedua proses ini berbaur dalam suatu gerak tunggal yang sangat cepat. Karena disamping pengaturan sikap jari-jari tangan yang baik, otot-otot sebelumnya juga harus memegang, sehingga bola bisa terpantul kembali dengan elastis. Mengenai perkenaan dengan bola Suharno HP (1993) menjelaskan sebagai berikut: “ Jari-jari tangan secara keseluruhan membentuk suatu setengah bulatan, jari-jari direnggangkan sedikit satu dengan yang lain dan kedua ibu jari membentuk 90 derajat”. Pembebanan pada jari-jari pada saat menyentuh bola mengalami tambahan oleh gerak rentang seluruh tubuh yang arahnya berlawanan dengan arah bola yang datang. Gerak tubuh yang merentang itu sebelum bola tersentuh sudah mendorong tangan dengan arah yang tepat serta bertenaga ke arah passing yang hendak dilakukan. Gerak rentang itu menyebabkan tepatnya dan jauhnya passing atas. Sikap jari-jari tangan pada passing atas yaitu : - Tangan ditekuk ke belakang dan sedikit ke sebelah dalam punggung tangan
*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
123
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 dan lengan bawah harus membentuk sudut hampiur 900, ujung jari-jari kedua tangan terpisah terlalu jauh. - Jari dan telapak tangan membuat bentuk mengkok jari tangan terbuka secara wajar dan agak dibengkokkan. Jempol ditarik ke belakang sehingga sebidang dengan jari-jari lain. Posisi jempol yang biasa, yaitu berhadapan dengan telunjuk, tidak baik pada saat hendak melakukan passing atas. 3) Gerakan lanjutan; apabila bola dilepaskan dari jari-jari tangan atas, gerakan meluruskan lengan eksplosif dan mendorong bola, gerakan meluruskan masih dilanjutkan yang diikuti dengan memindahkan berat badan ke depan dengan melangkahkan kaki ke belakang ke depan dan segera lagi mengambil sikap siap kembali setelah mendorong bola dalam posisi normal kembali. Gerakan pelaksanaan sikap akhir dari suatu passing, Suharno HP (1990) menjelaskan sebagai berikut: Gerakan tangan, pergelangan, lengan dan kaki haru merupakan suatu gerakan yang utuh dan harmonis, sedangkan pandangan ke arah jalannya bola. Untuk mantapnya passing, lengan dibantu oleh dorongan kedua kaki semua lutut dibengkokkan dan akhirnya diluruskan. Uraian tersebut bahwa setelah semua anggota badan digerakkan dan akhirnya diluruskan dan kembali normal. Dan khusus teknik passing atas ke depan dapat dikatakan bahwa passing atas membutuhkan penempatan posisi yang tepat, untuk itu dibutuhkan ketenangan,
bola harus berada pada ketinggian tertentu yang diinginkan, menghindar dari pembendungan. Persyaratan dalam passing atas pada permainan bolavoli, sejalan dengan pendapat Suharno HP. (1990) sebagai berikut: (1) Bola harus melambung dengan tenang di daerah serang atau lapangan sendiri; (2) Bola harus berada di atas jaring dengan ketinggian tertentu agar sempat di smash; (3) Jarak dari jaring sejauh antara 20 – 50 cm; dan (4) Menghindari pemblokan sesuai dengan variasi yang dikehendaki. Kemampuan bergerak Gerak merupakan bagian yang sangat penting dalam kawasan psikomotor. A. Ihsan (1989) bahwa: “Gerakan merupakan inti pokok dari kawasan motorik, kawasan inilah yang dalam bidang pendidian lebih dikenal dengan nama kawasan psikomotor, yang berarti melibatkan komponen mental atau kognitif dalam banyak jenis keterampilan.” Pengertian mengenai kemampuan gerak yang dikemukakan para ahli masih dijumpai perbedaan-perbedaan, namun demikian terdapat pula kesamaan-kesamaan begitu juga tujuan yang ingin dicapai tetap menampakkan persamaan untuk mengetahui tingkat kemampuan gerak seseorang melalui kerja fisik dan organ-organnya. Yanuar Kiram (1992) bahwa: Kemampuan gerak diterangkan sebagai prestasi yang mana merupakan sifat khas dari proses (process characteristic) atau bentuk gerak yang optimal. Istilah process characteristic menunjukkan cara dimana digerakkan sedemikian rupa ataupun cara persendian bergerak dan membuat gerakan terkoordinasi dalam kaitannya dalam ruang dan waktu.
*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
124
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 Kemampuan gerak merupakan gerakan yang mencerminkan derajat efesiensi dalam melakukan suatu gerak tertentu. kemampuan gerak dasar yang baik dapat diperoleh melalui proses latihan, yang penilaiannya didasarkan pada penguasaan gerakan melakukan gerakan tertentu. Kemampuan gerak sangat dipengaruhi oleh kecakapan dasar atau intelegensi yang dimiliki oleh setiap individu sehingga dalam memperoleh atau memiliki kemampuan motorik tidak harus melalui proses latihan. Rusli Lutan (1988) mengatakan bahwa: “Kemampuan diartikan sebagai ciri individu yang diwariskan dan relatif abadi yang mendasari serta mendukung terbentuknya keterampilan.” Karena yang berperan adalah kemampuan dasar atau intelegensi dan merupakan faktor bawaan (heredity), maka faktor yang mendukung terbentuknya kemampuan gerak atau motorik sebagaimana yang dikemukakan oleh Rusli Lutan (1988) bahwa: Kemampuan intelegensi yang dipahami sebagai kemampuan dasar dan sangat ditentukan oleh heredity kemudian ditunjang oleh faktor gizi sejak usia dalam kandungan hingga berusia tga tahhun. Tentang bagaimana perkembangan kecakapan dan psikologis secara umum, maka faktor lingkungan serta pengetahuan dan wawasan dari orang yang ada disekitarnya dan dari dalam diri orang itu sendiri akan sangat mendukung. Untuk meningkatkan kualitas pencapaian kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli, semua faktor yang dapat mempengaruhi perlu diperhatikan secara seksama yang dapat digali dalam diri individu yang terlibat maupun yang berasal dari luar individu. Kemampuan gerak dalam permainan bolavoli merupakan
kemampuan individu untuk memperhitungkan dan menjawab suatu rangsangan (stimulus), dimana diperlukan daya antisipasi terhadap stimulus yang datang. Koordinasi mata tangan Untuk mencapai gerakangerakan yang lebih efesien dengan koordinasi yang baik, maka koordinasi gerakan harus merupakan rangkaian tugas yang dilakukan dengan serasi, berirama dan luwes. Disamping itu gerakan harus dapat dilihat agar mudah ditiru, dirasakan dan dinikmati. Moch. Sajoto (1988) bahwa: “Koordinasi adalah kemampuan otot menyatukan berbagai sistem syaraf penggerak, yang berpusat dalam satu pola gerak yang efesien”. Makin kompleks gerak yang dilakukan makin besar tingkat koordinasi yang diperlukan untuk melaksanakan kecakapan gerak olahraga. Harus dipahami bahwa koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks. Harsono (1988) bahwa: “Koordinasi erat hubungannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelentukan, dan sangat penting untuk mempelajari dan menyempurnakan teknik dan taktik”. Untuk mengetahui baik tidaknya koordinasi seseorang dalam aktifitas berolahraga, tercermin dalam kemampuannya untuk melakukan gerakan secara mulus, tepat dan efesien. Dengan demikian gerakan yang terjadi benar-benar gerakan yang terkoordinasi yang baik, bukan hanya mampu melakukan suatu keterampilan berolahraga secara sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat dapat menguasai keterampilan cabang olahraga yang masih baru baginya. Selain itu seseorang yang koordinasinya baik akan dapat mengubah dan berpisah secara
*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
125
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 tepat dari pola gerak yang satu ke pola gerak yang lain sehingga gerakannya menjadi lebih efesien. Harsono (1988) bahwa: “Koordinasi adalah kemampuan untuk mengkombinasikan beberapa gerakan tanpa ketegangan, dengan urutan yang benar dan melakukan gerakan yang kompleks secara mulus tanpa pengeluaran energi yang berlebihan.”
METODE PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini terdiri atas; variabel bebas yaitu kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan, sedangkan variabel terikat yaitu kemampuan passing atas bolavoli. Desain penelitian atau rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah korelasional. Agar lebih terarah pelaksanaan pengumpulan data penelitian, maka perlu diberi defenisi operasional tiap variabel yang terlibat. 1. Kemampuan bergerak adalah kecakapan atau keterampilan bagi seorang pemain bolavoli untuk bergerak dan bereaksi dengan cepat dari kanan ke kiri untuk merespon stimulus visual 2. Koordinasi mata tangan adalah kemampuan untuk mengitegrasikan antara mata dan tangan dalam menampilkan gerakan dalam derajat kesukaran disertai ketepatan dan efesiensi yang tinggi. 3. Kemampuan passing atas bola voli yaitu kemampuan siswa secara efektif dan efesien dalam menempatkan bola yang di passing atas pada daerah sasaran yang telah ditentukan sebelumnya di dinding atau tembok.
Populasi merupakan suatu kumpulan atau kelompok individu yang dapat diamati oleh anggota populasi itu sendiri atau bagi orang lain yang mempunyai perhatian terhadapnya. Populasi menurut Sugiyono (2000) mendefiniskan sebagai berikut: Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kuantitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Olehnya itu yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar berjenis kelamin laki-laki. Dengan samperl berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan atau pemilihan sampel dalam penelitian ini yaitu berdasarkan teknik random sampling, dalam hal ini perwakilan tiap-tiap kelas diambil, kemudian dilakukan teknik undian. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: tes kemampuan bergerak, koordinasi mata tangan, dan tes kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. Data yang terkumpul tersebut perlu dianalisis secara statistik deskriptif, maupun infrensial untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian. Jadi keseluruhan analisis data statistik yang digunakan pada umumnya menggunakan analisis komputer pada program SPSS versi 15.00 dengan taraf signifikan 95% atau = 0,05.
*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
126
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskriptif data Analisis deskriptif data penelitian yang terdiri dari nilai tes kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli dapat dilihat pada tabel berikut: . Hipotesis Statistik N Sum Mean Standar deviasi Varians Range Min max
Kemampuan bergerak 60 109,59 1,8265 0,09167 0,008 0,56 1,60 2,16
Koordinasi mata tangan 60 1001,00 16,6833 2,17452 4,729 8,00 13,00 21,00
Passing atas bolavoli 60 690,00 11,5000 2,48043 6,153 9,00 7,00 16,00
standar deviasi 2,48043. Untuk angka range 9,00 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 7,00 dan maksimal 16,00. 2. Analisis infrensial Analisis data dilakukan untuk mengetahui kontribusi tiap-tiap variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi ( r ) dan regresi ( R ) pada taraf signifikan 95%. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis koefesien korelasi (r) dan regresi (R) pada taraf signifikan 95%. Adapun hipotesis yang diuji kebenarannya pada penelitian ini, sebagai berikut:
Berdasarkan rangkuman hasil analisis deskriptif data pada tabel di atas, maka dapat diuraikan sebagai berikut: a. Hasil deskriptif data kemampuan a. bergerak pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar, dari 60 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 109,59. Nilai rata-rata yang diperoleh 109,59 dengan hasil standar deviasi 0,09167. Untuk angka range 0,56 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 1,60 dan nilai maksimal 2,16. b. Hasil deskriptif data koordinasi mata tangan pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar, dari 60 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 1001,00. Nilai rata-rata yang diperoleh 16,6833 dengan hasil standar deviasi 2,17452. Untuk angka range 8,00 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 13,00 dan nilai maksimal 21,00. c. Hasil deskriptif data kemampuan passing atas bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar, dari 60 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 690,00. Nilai rata-rata yang diperoleh 11,5000 dengan hasil *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
Ada kontribusi kemampuan bergerak terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar. Hasil pengujian : Berdasarkan hasil pengujian analisis data kemampuan bergerak terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar. Diperoleh nilai regresi ( R0 ) 0,558 dengan tingkat Probablititas 0,000 < 0,05, untuk nilai R Square (koefesien determinasi) 0,311. Hal ini berarti 31,1% keterampilan passing atas bolavoli dijelaskan oleh kemampuan bergerak pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar M. Untuk hasil uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 26,219 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kemampuan passing 127
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 atas bolavoli (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Dari uji t diperoleh 5,120 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05. Maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau kemampuan bergerak benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli. Dengan demikian kontribusi kemampuan bergerak terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar sebesar 31,1%. Ini membuktikan bahwa teknik dasar passing atas pada permainan bolavoli dibutuhkan suatu kemampuan bergerak di saat melakukan passing atas. Passing atas adalah salah satu teknik dasar dalam permainan bolavoli yang lebih dominan diguanakan pada pengumpan. Arah gerak passing atas lebih akurat dalam mengarahkan posisi bola untuk ditindak lanjuti dengan melakukan pukulan smash. Namun passing atas bagi pengumpan dijadikan letak pola gerak yang dimainkan untuk taktik dalam permainan bolavoli. Letak lahirnya hasil yang maksimal pada permainan bolavoli kuncinya pada pengumpan. Untuk kemampuan gerak merupakan gerakan yang mencerminkan derajat efesiensi dalam melakukan suatu gerak tertentu. Kemampuan gerak sangat dipengaruhi oleh kecakapan dasar atau intelegensi yang dimiliki oleh setiap individu sehingga dalam memperoleh kemampuan motorik tidak harus melalui proses latihan.
b. Ada kontribusi koordinasi mata tangan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar. Hasil pengujian : Berdasarkan hasil pengujian analisis data koordinasi mata tangan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar. Diperoleh nilai regresi ( R0 ) 0,850 dengan tingkat Probablititas 0,000 < 0,05, untuk nilai R Square (koefesien determinasi) 0,723. Hal ini berarti 72,3% keterampilan passing atas bola voli dijelaskan oleh koordinasi mata tangan pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar. Untuk hasil uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 151,024 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi keterampilan passing atas bolavoli (dapat di berlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Dari uji t diperoleh 12,289 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05. Maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau koordinasi mata tangan benarbenar berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli. Dengan demikian kontribusi koordinasi mata tangan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar sebesar 72,3%. Ini membuktikan bahwa seorang
*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
128
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 pemain bolavoli harus memiliki koordinasi mata tangan dalam melakukan salah satu teknik dasar seperti passing atas pada permainan bolavoli. Koordinasi mata tangan akan memberikan kemampuan kepada pemain untuk mengarahkan bola secara akurat, sehingga memberikan kemampuan pukulan yang tepat, arah bola yang tepat, dan mampu memukul bola dengan cepat dan keras. Koordinasi adalah kemampuan otot menyatukan berbagai sistem syaraf penggerak, yang berpusat dalam satu pola gerak yang efesien. Makin kompleks gerak yang dilakukan makin besar tingkat koordinasi yang diperlukan untuk melaksanakan kecakapan gerak olahraga. Koordinasi mata tangan merupakan perpaduan antara kemampuan mata dalam melihat datangnya bola dan bagaimana menenpatkan posisi bola yang seharusnya dengan tangan. Dalam permainan bolavoli pada teknik passing atas, perpaduan antara mata dan jari-jari tangan harus terkoordinir dengan baik agar hasil passing atas dapat dilaksanakan dan lebih akurat. c. Ada kontribusi kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar. Hasil pengujian : Berdasarkan hasil pengujian analisis data kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar. Diperoleh *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
nilai regresi ( R0 ) 0,851 dengan tingkat Probablititas 0,000 < 0,05, untuk nilai R Square (koefesien determinasi) 0,724. Hal ini berarti 72,4% keterampilan passing atas bolavoli dijelaskan oleh kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar. Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 74,926 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi keterampilan passing atas bolavoli (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Dari uji t diperoleh 12,371 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05. Maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan benarbenar berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli. Dengan demikian kontribusi kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar sebesar 72,4%. Ini membuktikan bahwa siswa harus memiliki kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan dalam melakukan kemampuan passing atas. Passing atas adalah tindakan menvoli bola yang berada di atas depan dahi dengan cara passing atas dengan tujuan mengoperkan atau memberikan bola ke teman seregu untuk dimainkan kembali 129
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 dalam regunya sendiri. Untuk melakukan passing atas dengan baik, siswa harus berada sedikit di belakang bawah bola dan menghadap ke arah bola yang akan dimainkan. Passing atas merupakan bagian dari pergerakan serangan yang akan dilakukan, artinya passing atas lebih banyak dijadikan sebagai umpan. Gerakan passing atas merupakan gerak yang dominan digunakan pada pengumpan, harus ditunjang kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan yang baik. Kemampuan pengumpan untuk dapat memainkan bola yang akurat dan tepat adalah hasil pencapaian gerak yang dimiliki. Pada dasarnya kemampuan bergerak merupakan kecakapan atau keterampilan dalam bersimulasi dengan gerakan-gerakan yang dilakukan. Disamping dengan adanya koordinasi sebagai kemampuan otot menyatukan berbagai sistem syaraf penggerak, yang berpusat dalam satu pola gerak yang efesien. Maka makin kompleks gerak yang dilakukan sehingga makin besar tingkat koordinasi yang diperlukan untuk melaksanakan kecakapan gerak olahraga. Untuk itu koordinasi mata tangan merupakan perpaduan antara kemampuan mata dalam melihat datangnya bola dan bagaimana menenpatkan posisi bola yang seharusnya dengan tangan. Dengan demikian, apabila dapat dilakukan akan nampak bahwa gerakan passing atas yang dilakukan efesien. Gerakan passing atas dapat dicapai guna memperoleh penampilan kerja yang terarah dan akurat. Oleh karena itu, pengembangan kemampuan ber-
gerak dan koordinasi mata tangan akan mencapai hasil pada saat melakukan passing atas dalam permainan bolavoli sebagaiman yang diharapkan.
PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasannya, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Kontribusi kemampuan bergerak terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar sebesar 31,1%. 2. Kontribusi koordinasi mata tangan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar sebesar 72,3%. 3. Kontribusi kemampuan bergerak dan koordinasi mata tangan terhadap keterampilan passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar sebesar 72,4%. Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan, maka saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Sebagai bahan pengetahuan kepada Guru dan Pelatih Olahraga agar dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang unsur-unsur fisik yang spesifikasi pada setiap teknik dasar bolavoli pada SMA Cokroaminoto Tamalanrea Makassar. 2. Untuk memberikan motivasi kepada masyarakat sehingga dapat lebih giat melakukan olahraga dengan kebutuhan komponen fisik yang sesuai.
*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
130
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 3. Dijadikan sebagai pegangan dan referensi penelitian selanjutnya.
Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang : FPOK IKIP.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian; suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta. A. Sarumpaet, dkk. 1992. Permainan Besar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. Bompa. 1983. Theory and Methodology of Training the Key to Athletic Performance. Iowa Kendall/Hunt Publishing Company. Dwijowinoto, Kasiyo. 1993. DasarDasar Ilmiah Olahraga. Semarang: IKIP. Halim Nur Ichsan. 2004. Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. Makassar: State University of Makassar Press. Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti. James A Baley. 1982. The Atletis Guide Meaveasen Night Power and Agility Parter Publisting Company: Mewest ajax N.Y. Johnson, Barry L. dan Nelson, J.K. 1986. Practical Meassurements for Evaluation in Physical Education. New York: Fourth edition mac millan Publishing Company. Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud, Dikti PPLPTK M. Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Bolavoli. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti
*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
131