CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY ____________________________________________________________________ Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013
TEACHING SIMPLE PRESENT TENSE TO ENGLISH DEPARTMENT FRESHMEN BY USING COMMUNICATIVE PICTURES
Nelly Budiarjo 1301049240
Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa internasional yang dipakai dalam berkomunikasi secara global sangat mendominasi dalam kegiatan sehari-hari seperti percakapan, pengajaran, pembelajaran, dan lain sebagainya. Sebagian masyarakat fasih dalam berbahasa Inggris dan sebagian lainnya masih bisa berbahasa Inggris walaupun tidak dengan pengucapan yang baik dan benar. Kondisi seperti ini mendorong sekolah-sekolah untuk menyediakan pelajaran Bahasa Inggris kepada masyarakat. Pelajaran Bahasa Inggris sudah diberikan untuk anak-anak sekolah semenjak tingkat sekolah dasar dan pelajaran ini pun berlanjut sampai perkuliahan karena bahasa Inggris sudah menjadi bahasa internasional untuk dipelajari. 51
52 Pada waktu sekarang, murid-murid sekolah menengah atas (SMA/SMU) sudah mempelajari Bahasa Inggris, tetapi mereka masih mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran Bahasa Inggris, terutama ketika mereka harus belajar dan memahami tentang grammar atau structure, dan lebih spesifik lagi di bagian tenses. Ketika mereka sudah lulus dari SMA/SMU pun, mereka masih harus berhadapan dengan pelajaran Bahasa Inggris di perkuliahan. Mereka merasa tenses sulit untuk dipahami karena mereka bingung untuk mengaplikasikan tenses dalam situasi dan kondisi yang tepat. Mereka juga masih belum menyadari bahwa bahasa Inggris itu sangat diperlukan untuk masa depan mereka, terlebih di dalam dunia kerja. Walaupun bahasa Inggris bukan bahasa utama yang dipakai di Indonesia, hampir seluruh perusahaan, baik perusahaan asing maupun local di lapangan kerja membutuhkan sumber daya manusia yang bisa berkomunikasi bahasa lain seperti bahasa Inggrris dan Mandarin. Penulisan skripsi ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan suatu metode pengajaran baru kepada guru-guru sekolah supaya pelajaran Bahasa Inggris menjadi mudah untuk dipelajari. Metode yang ditawarkan dalam penulisan skripsi ini adalah metode pengajaran menggunakan gambar sebagai media atau alat bantu dalam proses pembelajaran tentang tenses, terutama tentang simple present tense. Pada bab 1 dijelaskan apa latar belakang penulis dalam memilih topik ini sebagai bahan penelitian. Selain itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil akhir dan reaksi dari murid-murid baru di jurusan Sastra Inggris setelah mereka belajar tentang simple present tense menggunakan metode pengajaran menggunakan gambar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu bagaimana hasil akhir dan apa masukan dari murid-murid baru dalam belajar tentang simple present tense dan membantu guru-guru lain, terutama guru-
53 guru SMA/SMU menyampaikan pelajaran Bahasa Inggris dengan metode yang digunakan oleh penulis. Pada bab 2, terdapat rumusan teori yang digunakan penulis sebagai landasan teori penelitian. Pada bab ini dijelaskan tentang gambaran umum suasana suatu kelas dan beberapa teori mengenai metode pengajaranserta beberapa definisi penting yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam bab ini juga dijelaskan tentang kriteria, karakteristik dan bagaimana seorang guru bertindak di dalam kelas. Bab 3 merupakan inti dari penelitian ini. Dalam bab ini dilakukan eksperimen pada salah satu kelas baru di jurusan Sastra Inggirs dimana penulis sendiri bertindak sebagai seorang guru yang menyampaikan metode pengajaran menggunakan gambar. Selain itu, penulis juga memberikan kuesioner kepada mahasiswa-mahasiswa baru di dalam kelas tersebut. Dalam eksperimen yang dilaksanakan, tahap pertama yang dilakukan adalah penulis memberikan tes awal untuk mengetahui kemampuan mahasiswa baru dalam menjawab pertanyaan yang diberikan tanpa mengetahui tentang isi materi dari test tersebut. Selanjutnya, penulis mengadakan sesi kelas Bahasa Inggris tentang simple present tense memakai metode pengajaran yang disiapkan oleh penulis sendiri, yaitu dengan menggunakan gambar. Setelah sesi pelajaran selesai, pada minggu berikutnya penulis kembali mengadakan tes yang sama untuk mengetahui apakah ada perubahan nilai sebelum memakai metode penulis dan sesudah memakai metode penulis dan apakah para mahasiswa baru tersebut masih ingat apa yang sudah dipelajari minggu sebelumnya. Hasil tes sebelum dan sesudah ini merupakan hasil utama untuk mengetahui apakah metode pengajaran yang dipakai oleh penulis efektif atau tidak.
54 Selanjutnya, penulis memberikan kuesioner kepada para mahasiswa baru tersebut. Kuesioner tersebut bertindak sebagai hasil lain dari penelitian ini untuk mengetahui apakah murid-murid tersebut mengerti dan menikmati pelajaran yang diberikan oleh penulis menggunakan metode pengajaran memakai gambar. Selain itu, dari kuesioner tersebut, penulis juga dapat mengetahui cara apa saja yang disukai mahasiswa baru dalam belajar Bahasa Inggris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengajaran menggunakan gambar ini kurang efektif terhadap para mahasiswa baru. Dilihat dari segi nilai, sebagian besar mahasiswa mengalami peningkatan nilai dan sebagaian besar lainnya mengalami penurunan nilai, dan juga beberapa mahasiswa tidak mengalami perubahan nilai. Hal ini terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor seperti kecerobohan atau kelalaian dan ketidaktelitian mahasiswa dalam mengerjakan tes, niat dan motivasi mahasiswa untuk memperbaiki kemampuan Bahasa Inggris mereka, dan memang pada dasarnya beberapa mahasiswa tahu dan mengerti tentang simple present tense. Kemudian, penulis membandingkan nilai sebelum dan sesudah tes menggunakan metode t test analysis dan menghitung t value yang didapat oleh penulis untuk mengetahui apakah metode yang digunakan oleh penulis efektif atau tidak. Selanjutnya, dilihat dari jawaban dan masukan dari para mahasiswa, penulis menemukan bahwa para mahasiswa mengerti pelajaran Bahasa Inggris mengenai simple present tense ini dikarenakan para mahasiswa mengalami metode pengajaran yang belum pernah mereka dapati sebelumnya. Kemudian, para mahasiswa juga menikmati proses pembelajaran dikarenakan aktifitas selama proses pembelajaran yang diberikan oleh penulis mudah, menarik dan menyenangkan untuk diikuti. Lalu,
55 para mahasiswa juga memberikan beberapa jawaban berbeda mengenai cara terbaik untuk belajar tentang simple present tense. Bab 4 merupakan kesimpulan dari analisa bab 3. Berdasarkan analisis yang dilakukan,
penulis
dapat
menarik
kesimpulan
bahwa
metode
pengajaran
menggunakan gambar kurang efektif terhadap mahasiswa baru jurusan Sastra Inggris, tetapi mereka menikmati metode pengajaran tersebut dikarenakan aktifitasaktifitas selama proses pembelajaran mudah, menarik dan menyenangkan untuk diikuti. Kemudian, penulis menyimpulkan bahwa para mahasiswa lebih memilih untuk belajar simple present tense dengan cara memberikan banyak latihan namun latihan tersebut menyenangkan dan menarik untuk dikerjakan. Bab 5 adalah rangkuman dari seluruh penelitian dalam bahasa Indonesia. Rangkuman dalam bab 5 mencakup dari bab 1 sampai bab 4.