CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program THE PORTRAYAL OF SOCIAL CONDITION IN BRITAIN IN 1900S BASED ON A LITTLE PRINCESS NOVEL BY FRANCES HODGSON BURNETT Fransisca Agustina NIM: 1200951841
Sejak dulu hingga sekarang, materi biasanya dipakai sebagai tolak ukur dalam menentukan status sosial seseorang. Seseorang dikatakan memiliki status sosial yang tinggi apabila ia memiliki harta dan investasi saham yang melimpah. Sedangkan orang yang harus bekerja keras setiap hari dan tidak memiliki harta apapun akan dikategorikan sebagai orang dengan status sosial yang rendah. Diskriminasi terhadap perbedaan status sosial ini pun sudah biasa terjadi. Orangorang yang memiliki status sosial yang tinggi biasanya lebih diutamakan baik dalam hal penyediaan barang maupun jasa dengan kualitas yang baik. Sedangkan orang-orang
84
85
dengan status sosial yang lebih rendah jarang mendapatkan barang ataupun jasa dengan kualitas yang bagus. Bagi orang-orang yang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, biasanya seluruh anggota dari keluarganya turut bekerja, tidak terkecuali anak-anak mereka. Anak-anak mereka pun ikut bekerja demi mendapatkan sedikit uang yang akan sangat membantu keluarga mereka. Oleh karena itu,pekerja anak-anak bukanlah hal yang aneh lagi dewasa ini. Berdasarkan latar belakang tersebut, disusunlah penelitian ini untuk mencari keterkaitan antara sebuah karya sastra, dalam hal ini sebuah novel, dengan latar belakang sosial pada waktu novel itu ditulis. Novel yang digunakan dalam penelitian ini berjudul A Little Princess dan dikarang oleh Frances Hodgson Burnett. Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang anak perempuan dari India bernama Sara Crewe yang mengalami perubahan besar setelah status sosialnya berubah dari golongan atas menjadi golongan bawah di sekolah seminaris di Inggris. Sara adalah seorang anak perempuan dengan kemampuan bercerita dan imajinasi yang kuat dan hanya tinggal berdua saja dengan ayahnya di India. Dia dibawa oleh ayahnya ke Inggris untuk bersekolah di sekolah yang direkomendasikan oleh teman ayahnya karena menurut ayahnya, cuaca di India kurang baik untuk pertumbuhan anak-anak. Perubahan status sosial yang dirasakan oleh Sara itu disebabkan oleh meninggalnya sang ayah yang bernama Kapten Crewe dan hilangnya modal yang diinvestasikan oleh Kapten Crewe kepada teman baiknya untuk pertambangan berlian. Kepala sekolah seminaris yang bernama Nyonya Minchin yang sebelumnya
86
memperlakukan Sara dengan sangat baik tiba-tiba berubah menjadi jahat dikarenakan perubahan kelas sosial yang dialami Sara. Sara kemudian dipekerjakan sebagai pembantu di sekolah dan diperlakukan dengan tidak adil dan semena-mena. Sara juga harus tinggal di kamar atap yang bersebelahan dengan pembantu yang berusia beberapa tahun lebih tua dari dia yang bernama Becky. Sara dan Becky menjadi teman baik karena sebelum Sara kehilangan kekayaannya, dia memperlakukan Becky dengan sangat baik walaupun Becky hanya seorang pembantu di sekolahnya. Sara tetap memiliki beberapa teman yang setia terhadapnya walaupun ia sudah jatuh miskin. Teman-temannya adalah Ermengarde St. John, murid paling bodoh di sekolah dan murid paling muda bernama Lottie Leigh. Sara dan Becky melalui hari-hari dengan bekerja keras dan saling mendukung satu sama lain dalam keadaan susah dan lapar karena terkadang mereka tidak mendapatkan makanan di malam hari. Sara memiliki imajinasi yang kuat dan ia sering menggunakan imajinasinya untuk menciptakan cerita-cerita yang dapat membantunya bertahan dalam menjalani hidupnya sebagai pembantu di sekolah. Di akhir cerita dari novel ini, status sosial Sara berubah kembali dan Sara kembali menjadi bagian dari golongan kelas atas dan kekayaan yang dimilikinya pun bertambah lebih dari yang pernah ia miliki karena ia ditemukan oleh teman ayahnya. Ternyata investasi terhadap tambang berlian yang dulu dilakukan ayahnya dan teman baik ayahnya, yang sebelumnya disangka gagal dan mengakibatkan kematian ayahnya, berbuah manis dan memberikan hasil luar biasa. Teman ayahnya yang bernama Tuan Carrisford ternyata telah mencari Sara setelah ayahnya meninggal karena Tuan
87
Carrisford ingin mengembalikan bagian yang seharusnya dimiliki oleh ayah Sara kepada Sara. Melihat Sara diperlakukan sebagai pembantu di sekolah yang seharusnya merawatnya, Tuan Carrisford memutuskan untuk mengambil dan merawat Sara. Nyonya Minchin yang sebelumnya berkeras agar Sara kembali belajar di sekolahnya akhirnya tidak bisa melakukan apa-apa selain memberikan ancaman kosong terhadap Tuan Carrisford dan Sara. Karena Sara tidak lagi tinggal di sekolah, Tuan Carrisford, atas permintaan Sara, membawa serta Becky yang juga sebelumnya bekerja sebagai pembantu di sekolah untuk diangkat menjadi pelayan pribadi Sara Penelitian ini diawali dengan bab pertama yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup permasalahan, tujuan penelitan dan metode penelitian. Latar belakang masalah berisi permasalahan yang selalu muncul dari dulu hingga sekarang dalam menganalisa topik ini, yakni diskriminasi dan status sosial. Diskriminasi terhadap orang-orang yang memiliki status sosial yang rendah kerap kali muncul hanya dikarenakan orang-orang tersebut tidak mampu membayar atau dianggap tidak layak. Dalam penelitian ini, objek penelitian dibatasi terhadap tiga karakter yaitu Sara Crewe, Nyonya Minchin dan Becky. Karakter-karakter tersebut dianalisa dari sifat, sikap dan perilaku mereka di dalam cerita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perbedaan perlakuan yang dapat diterima oleh seseorang berdasarkan status sosialnya, bukti-bukti dari sifat materialistis yang dimiliki oleh karakter-karakter tersebut dan cerminan dari eksploitasi anak-anak yang terdapat di dalam novel.
88
Bab kedua berisi tentang teori-teori yang akan diaplikasikan dalam melakukan penelitian ini. Ada 2 teori yang akan dipakai di dalam melakukan penelitian ini. Yang pertama adalah teori-teori tentang unsur-unsur sastra dari sebuah novel, seperti karakter dan karakterisasi dan symbol yang terdapat dalam sebuah novel. Yang kedua dan merupakan teori utama dalam melakukan penelitian ini adalah teori Marxist dari Karl Marx dengan teori Reflection (Hegelian Style) oleh Georg Lukacs sebagai inti utama dari teori Marxist. Teori Marxist adalah teori yang mengkritik tentang bagaimana seseorang memandang lingkungannya dan orang lain dari sudut pandang materi dan mengkritik tentang adanya perbedaan kelas sosial yang terdiri dari kelas atas dan kelas bawah (kelas pekerja). Teori dari Georg Lukacs membahas tentang pencerminan dari keadaan di dunia nyata kedalam karya sastra tetapi dalam bentuk yang tidak sama persis dengan yang terjadi di dunia nyata. Georg Lukacs menyatakan bahwa karya sastra merupakan pencerminan terhadap kehidupan nyata tetapi dalam bentuk yang tidak sama persis atau memiliki perbedaan yang nyata terhadap realita itu sendiri. Bab ketiga berisi tentang analisa-analisa terhadap data-data yang telah dikumpulkan dan diaplikasikan dengan teori-teori dari bab kedua. Analisa terhadap karakter dan karakterisasi dilakukan terhadap tiga karakter yang ada di dalam novel. Karakter-karakter tersebut adalah Sara Crewe, Nyonya Minchin dan Becky. Sara Crewe adalah pemeran utama di dalam cerita sedangkan Nyonya Minchin dan Becky hanyalah karakter pendukung, tetapi mereka memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap alur cerita yang ada di dalam novel. Analisa dari simbol diambil dari kata-kata yang dapat diasumsikan sebagai simbol-simbol yang berhubungan dengan sifat materialistis. Analisa dari perilaku materialistis dengan teori Marxist oleh Karl Marx dilakukan
89
terhadap karakter-karakter Sara Crewe, Nyonya Minchin dan Becky dengan melihat sikap, sifat dan kebiasaan masing-masing karakter di dalam cerita. Analisa dengan teori Georg Lukacs dilakukan dengan membandingkan apa yang terjadi di dunia nyata dengan hal yang terjadi di dalam novel. Bab keempat berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian menggunakan data yang sama. Kesimpulan yang didapatkan di bab keempat ini berasal dari hasil keseluruhan analisa data-data yang ada di bab ketiga dan diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap rumusan-rumusan masalah yang ada di bab pertama. Bab kelima berisi tentang rangkuman keseluruhan isi penelitian dari bab pertama hingga bab kelima menggunakan bahasa Indonesia .