Borong Medali di Kejuaraan Internasional, UKM Panahan UNAIR Siap Berlaga di PON UNAIR NEWS – Bagi masyarakat Indonesia, olahraga panahan atau memanah memang masih kalah populer dibandingkan olahraga sepakbola di kalangan masyarakat. Tapi siapa sangka olahraga panahan menjadi sebuah ladang prestasi besar untuk Universitas Airlangga (UNAIR). Kali ini, UKM Panahan UNAIR kembali menorehkan prestasi di ajang Surabaya Archery Open Tournament th
5 2016 yang diadakan pada 21 – 29 Mei 2016 di Lapangan Koni Surabaya. Sedikitnya, 10 orang mahasiswa panahan dari UKM Panahan diturunkan di tiga kategori yaitu Compund, Recurve dan Nasional. Beberapa diantara mahasiswa panahan dari UKM UNAIR yaitu Yoke Rizaldi (FIB), Garincha Didi Nugroho (FST), Irvaldi Ananda Putra (FISIP), Tiara Sakti Ramadhani (FISIP), dan Dellie Threesyadinda. Mereka membawa pulang medali paling banyak di kategori Compund, “UKM Panahan UNAIR berhasil membawa pulang 2 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Sedangkan di regu Recurve¸kami meraih 1 perunggu,” ujar Tiara Sakti Ramadhani, saat di wawancarai di Radio Unair Selain meraih berbagai medali, ajang Surabaya Archery Open Tournament 5 th 2016 ini sekaligus menjadi ajang bagi para mahasiswa UKM Panahan UNAIR untuk simulasi event berikutnya, yaitu PON IXX 2016. Pasalnya, beberapa mahasiswa UKM Panahan dari UNAIR, terpilih untuk mewakili Jawa Timur di ajang yang akan diadakan di Jawa Barat pada 17 – 29 September tersebut. Pemilihan ini berdasarkan track record prestasi dari UKM Panahan UNAIR, yang sudah menyabet banyak medali di berbagai kompetisi, baik tingkat nasional maupun Internasional.
“Kompetisi ini juga sebagai ajang latihan untuk PON (Pekan Olahraga Nasional) 2016 di Jawa Barat saat September mendatang,” jelas Tiara. Untuk berlaga di ajang PON 2016 ini, mereka harus berlatih secara rutin dan menjalani karantina (pelatihan terpusat) di Asrama Atlet KONI sejak Januari lalu. Mereka juga dilatih langsung oleh Lilies Handayani, seorang atlet panahan putri senior, yang pernah menyabet medali pertama di Olimpiade Seoul bersama dua rekannya, Kusuma dan Yana, pada tahun 1988. “Untuk target pribadi di PON 2016, saya menargetkan tiga emas di kategori perorangan, aduan beregu dan mix-team,” harap Tiara Sebelum ajang PON 2016 dimulai, Tiara dan juga rekannya Della Adisty Handayani terlebih dahulu berlaga untuk mewakili Universitas Airlangga di ajang ASEAN University Games ke 18. Ajang yang akan diadakan di Singapura tersebut akan dihelat pada 10-19 Juli mendatang. (*) Penulis : Faridah Hari Editor : Dilan Salsabila
UKM UNAIR Mulai Rekening Bisnis
Aktivasi
UNAIR NEWS – Guna meningkatkan akuntabilitas, Direktorat Kemahasiswaan bekerjasama dengan Bank Mandiri mengajak punggawa 37 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk menggunakan rekening bisnis resmi atas nama masing-masing UKM. Rekening resmi itu nantinya digunakan untuk melakukan transaksi perbankan dalam menjalankan roda organisasi, baik kegiatan
perlombaan, seminar, atau kegiatan lainnya. Proses dan penjelasan teknis aktivasi rekening bisnis itu dihadiri oleh Koordinator UKM Kemahasiswaan UNAIR Deni Yasmara, M.Kep, perwakilan dari Bank Mandiri cabang Rumah Sakit Mariana Hernuni Tri W., dan perwakilan 37 UKM di UNAIR, Senin (13/6). Deni mengatakan, aktivasi rekening bisnis UKM akan meningkatkan akuntabilitas mahasiswa. Segala bentuk aktivitas keuangan atas nama UKM tidak dikendalikan dari rekening pribadi, melainkan melalui rekening atas nama UKM. “Softskill bertanding dan arena ekspresi sudah dimiliki anakanak UKM. Sekarang waktunya mereka naik level, yaitu level akuntabilitas. Segala bentuk aktivitas keuangan atas nama UKM dikendalikan melalui rekening atas nama UKM. Sehingga, Kemahasiswaan sangat bisa mengecek kapanpun dan dimanapun,” ujar Deni. Selain itu, dengan dibukanya rekening bisnis, mahasiswa juga siap untuk memajukan visi university holding yang digencarkan pimpinan UNAIR. “Misi Warek IV adaah holding. Kita ingin bisa bersinggungan dalam mendapatkan sponsorship dari mana saja, karena kepercayaan. Kepercayaan bisa didapat bermula dari rekening itu tadi. Ini tujuannya melatih akuntabilitas sejak di bangku perkuliahan,” pungkas Deni. Pada proses aktivasi rekening bisnis ini, perwakilan dari masing-masing UKM menyerahkan surat keputusan (SK) rektor tentang pendirian UKM, dan KTP ketua atau bendahara UKM. Penyerahan tersebut sebagai syarat awal dibukakannya rekening bisnis UKM. Selanjutnya, setelah semua persyaratan tersebut dipenuhi masing-masing UKM, pihak Bank Mandiri akan melakukan aktivasi rekening. Mubarok Abdullah selaku Ketua UKM Kerohanian Islam (KI) UNAIR mengatakan, awak UKMKI menyambut baik dibukanya rekening bank bagi UKM. Hal ini akan menjadikan UKM lebih akuntabel dan
memudahkankan dalam melakukan transaksi keuangan. Pihaknya juga mengatakan, yang akan diberi kewenangan untuk memegang rekening UKMKI hanya dirinya dan bendahara umum. Meskipun ada sedikit kendala, namun pihaknya mendukung penuh dibukanya rekening mandiri UKM. “Ada sedikit kendala utamanya adanya beberapa ketentuan yg harus kami lakukan. Setidaknya diakhir bulan kami harus memastikan saldo rekening kami diatas 10 juta. Kalau tidak, kami akan dikenakan penalti berupa denda. Meskipun demikian kami tetap mendukung penuh rencana ini, dengan tujuan menjadikan UKM di UNAIR menjadi lebih profesional dan sebagai bentuk dukungan bagi pencapaian UNAIR sebagai university holding,” ujar Mubarok. (*) Penulis : Binti Q. Masruroh Editor : Defrina Sukma S.
Varfest 2016, Semarak Ramadan Fakultas Vokasi UNAIR NEWS – Suara musik Al Banjari yang rancak menggema di lapangan parkir Magister Manajemen UNAIR Minggu lalu (12/6). Setidaknya, ada 23 grup yang tampil sejak sore hingga malam itu. Mereka tak hanya berasal dari Surabaya. Namun juga, dari Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, dan Jombang. Para seniman musik tradisional-Islami itu hadir untuk menyemarakkan Varfest 2016, Vocation Airlangga Ramadhan Festival. Acara tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Vokasi UNAIR. “Grup Al Banjari kami bebaskan membawakan lagu apapun. Namun, tetap harus membuat jingle Fakultas Vokasi,” kata Ali
Mustofa, ketua BEM fakultas tersebut. Festival Banjari, kata Ali, diharapkan mampu membawakan semangat religiositas bagi para mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Terlebih, saat ini adalah bulan puasa. Yang diyakini umat Islam sebagai waktu paling tepat untuk memperbanyak ibadah. Dalam kontes Al Banjari tersebut, terpilih sebagai juara grup Ar Rohmah. Disusul At Taufiq dan Al Maliki. Yang menarik, selain alunan penuh semangat dari musik Al Banjari, Varfest juga menyajikan bazaar kuliner dan fashion. Setidaknya, ada 75 stand yang berdiri di sana. Terdiri dari 43 stand kuliner dan 32 stand fashion. Pesertanya, tidak hanya dari Fakultas Vokasi. Namun juga, dari fakultas lain, PPKk UNAIR, Dompet Dhuafa, serta warga Surabaya. “Penonton festival maupun penikmat bazaar boleh masuk area tanpa dipungut biaya,” kata Ali (*) Penulis: Ahalla Tsauro Editor: Rio F. Rachman
Puluhan Sivitas Kedokteran Hewan Selamatkan Paus yang Terdampar UNAIR NEWS – Sivitas akademika Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) turut berkontribusi dalam proses evakuasi mamalia jenis paus pilot yang terdampar di perairan Probolinggo, Jawa Timur. Dari 32 paus, sampai berita ini diturunkan ada 4 ekor yang sudah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan FKH UNAIR, dinas, dan masyarakat setempat.
Sekitar dua tim yang terdiri dari 18 mahasiswa dan 3 dosen diberangkatkan dalam dua hari secara bergiliran oleh FKH UNAIR pada Rabu sore (15/6)dan Kamis pagi (16/6). Salah satu pengajar FKH UNAIR yang turut mendampingi proses evakuasi paus adalah M. Yunus, drh., M.Kes., Ph.D. Ia mendapatkan laporan dari nelayan setempat, terkait adanya mamalia yang masuk ke perairan Probolinggo sekitar dua minggu lalu. Namun, pada saat itu, pihaknya belum mengetahui jenis mamalia yang dimaksud. Kebetulan, saat itu Yunus sedang mengadakan bimbingan teknis (bimtek) kepada pegawai perikanan dan kelautan wilayah setempat. “Kita sempat prediksi, beberapa hari ke depan akan ada beberapa mamalia yang terdampar. Prediksi itu ternyata betul kejadian. Kami (FKH UNAIR, red) yang bekerjasama dengan dinas kelautan dan perikanan langsung berangkat atas persetujuan pimpinan FKH UNAIR,” tutur Yunus selaku ketua tim evakuasi dari FKH UNAIR . Dalam proses evakuasi itu, tim penyelamatan gabungan terdiri dari akademisi FKH UNAIR, pihak dinas kelautan dan perikanan, kepolisian dan militer, kecamatan, dan warga setempat. Menurut Yunus, langkah pertama yang perlu dilakukan setelah diketahui ada mamalia laut terdampar adalah mensterilisasi wilayah sejauh seratus meter dari manusia. “Mamalia laut itu sangat berbahaya kalau kita lakukan kontak langsung, karena badannya besar dan belum lagi kibasan ekornya. Di samping itu, mamalia laut juga berpotensi membawa patogen-patogen yang tidak kita ketahui, apakah dia sedang sakit sebagai carrier atau reservoir,” imbuh Yunus. Setelah upaya sterilisasi area dilakukan, maka dilakukan penanganan mamalia. Kondisi paus yang terdampar di perairan Probolinggo bermacam-macam. Ada diantara mereka yang meninggal dan masih hidup. Yunus dan tim memprioritaskan untuk menyelamatkan paus yang masih hidup. Salah satu tantangan tim
gabungan dalam evakuasi kali ini adalah lokasi paus terdampar yang nyangkut di muara perairan bakau. “Kebetulan yang di pesisir Gending, lokasi pausnya terpencar, karena dia masuk ke muara-muara sungai yang bercabang. Nah, kesulitannya di situ. Pada bagian luar muara, perairan tergolong dangkal. Pas masuk ke dalam muara, perairannya juga agak dalam. Kondisi mereka ada yang bunting, tapi akhrinya induk dan anak mati. Ada juga yang mati entah karena capek atau stress. Ada yang masih hidup. Sebisa mungkin kepala mereka diarahkan ke laut, dan blow hole jangan tertutup air dan pasir,” tutur Yunus.
(Paling Kanan), M. Yunus, drh., M.Kes., Ph.D., salah satu dosen yang mendampingi tim FKH UNAIR yang mengevakuasi paus pilot di Probolinggo. (Foto: UNAIR NEWS) Dalam prosesnya, tim gabungan mengevakuasi paus sampai pukul satu malam. “Sampai nyemplung ke laut. Kasihan paus itu. Ada yang nyantol ke akar mangrove. Bayangkan, mamalia sebesar itu nyantol dan ada bagian tubuhnya yang terluka. Tapi kita lakukan evakuasi, karena kalau air laut surut bisa lebih susah
lagi prosesnya,” imbuh Yunus. Namun, karena malam sudah semakin larut dan air kian surut, satu ekor paus terdampar baru bisa diselamatkan pada Kamis pagi. Dari sembilan ekor paus yang sudah mati, para tim ahli langsung melakukan nekropsi. Selain melakukan evakuasi, tim FKH UNAIR juga melakukan penelitian terhadap paus terdampar. “Selain untuk penelitian dan aspek medis, sekaligus sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa. Saat ini, sudah ada empat sampel paus yang sudah dinekropsi karena keterbatasan alat. Kita harus menyesuaikan keadaan setempat dan keadaan hewan,” ujar Yunus. Berikutnya, akan ada pengujian sampel dari sisi patologi, parasit, dan serangkaian uji lainnya. Dari situ dapat terlihat, faktor-faktor yang membawa paus terdampar di perairan Probolinggo. “Ada banyak prediksi. Ada pasang rob yang tidak beraturan di wilayah Samudera Hindia dan membuat dia kebingungan. Kedua, rob ini membawa makanannya paus ke perairan dangkal, sehingga paus ini memburu sumber makanan. Ketiga, dia menghindar dari predator seperti Paus Orca. Keempat, dia bermigrasi dari suhu ekstrim ke suhu hangat,” tutur Yunus. Meskipun sebanyak 9 ekor paus itu ditemukan mati akibat terdampar, Yunus mengatakan jumlah tersebut tergolong sedikit daripada mamalia-mamalia laut lainnya yang pernah terdampar. Hal ini juga berkat kerjasama tim gabungan, sehingga proses evakuasi yang berjalan cepat. Salah satu mahasiswa FKH UNAIR yang turut mengevakuasi paus, Ma’ruf, mengatakan bahwa ini merupakan pengalaman menarik baginya. “Hal ini merupakan salah satu aktivitas learning by doing karena langsung mengobservasi dan mengevakuasi satwa liar air,” ujar ketua kelompok minat dan profesi veteriner pet and wild animal tersebut.(*) Penulis: Defrina Sukma S.
Editor : Dilan Salsabila