1
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
2
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
indeks
Lapor an Ut ama Laporan Utama Semoga Lebih Baik 4 Optimisme di 2016 5 Yakin Ada Titik Terang 6 Inovasi Baru, Harapan Baru 7 Sosialisasi Road To Asian Games 2018 Penghargaan untuk Medan 8 Apresiasi dari Pemko Medan 9 Perpani Sumut Tatap PON 2020 9 Sepak Bola PSMS Bentuk Tim Muda 10 PSMS Tambah Pemain 11 SSB GTH Kebun Bunga Juara Askot PSSI Medan Berkat Kerja Sama Semua Pihak 12 SMPN 1 Tanjung Morawa Juara LPI Sumut 12 Sisihkan Uang untuk Olahraga 13 Event Toba Audax III Digelar Mei 2016 Pesepeda Internasional Kagum Track Danau Toba 14 Hendra, Bersepeda Dapat Penghargaan Pemerintah 15
Pembinaan Misi Petinju Medan di PON 2016, Raih Dua Emas 16 Bidik Empat Emas PON 16 Syofyan Hendri Pimpin Asiafi Sumut Tingkatkan Kualitas dan Kesejahteraan Instruktur 17 Sukses di Singapura, Sumut Siapkan Alan Sastra Menuju Paralympic Games Brazil 18 Prestasi Pegulat Labusel Membanggakan 19 Langkat Gelar Lomba Senam Gemu Famere Jalin Silaturahmi Dengan Masyarakat 20 PBSI Paluta Resmikan Klub Bulutangkis 21 Gedung Boling Internasional Dibangun 22 Atlet Boling Kian Termotivasi 22 Hasil Perjuangan Panjang 23 Simpan Memo Gubernur, Mantan Petinju Sumut Masih Menganggur 24 Progres Baik Wahoo Club Medan 24 Zulkifli, Bangga Tapi Belum Puas 25 dr H Liliana Puspa Sari SPd MKes Tertandang Kenalkan Petanque 26 Pr of il Pro Novizar Maulina, Medali Jadi Impian di PON 27 Daniel Pasaribu, Kecewa dengan Wasit 27 Pemuda Pemuda Siap, MEA dalam Genggaman 28 Persaingan MEA Ketat, Pemuda Harus Siap 29 Pemerintah Bangga Pemuda Punya Inovasi 30 Usia Muda Tak Jadi Penghalang Mencoba Peruntungan di Dunia Bisnis 31 STIE Tricom Bina Kreativitas Generasi Muda 31 Remaja Sumut Serukan Cegah HIV-AIDS 32 AMBN Sumut Perang Terhadap Narkoba, Lakoni Hidup Sehat 33 Gita Adina Nasution - Mahasiswi USU Pencipta Kolagit, Obat Diabetes dari Tebu 34 Amin Antoni Hasibuan - Pengalaman Berharga 28 Hari di Atas Kapal 35 Komunitas Semut Medan Talent, Giat dalam Seni dan Wirausaha 36 Aliansi Pemuda Peduli, Aksi Nyata bagi Negeri 37 Mora Nasution - Dengan Indonesia Youth Icon Selamatkan Jati Diri Generasi Muda 38
Pembina/Pimpinan Umum : H BAHARUDDIN SIAGIAN SH MSI, Penanggung Jawab : SAKIRUDDUN SE MM, Pemimpin Redaksi : DOLLY RAHMAN, Wakil Pimpinan Redaksi : DARWIN HUTAURUK S SOS, Sekretaris Pemimpin Redaksi: HALOMOAN SAMOSIR, Koordinator Liputan : M SYAMSIR, Redaktur Pemuda : IRMA JUNI, Redaktur Olahraga : D SEMBIRING, Sirkulasi :TRI KUSWANTO, Desain Grafis : SURYA DARMA, Pengelola Keuangan : TRESMIKA SIHOMBING, Tata Usaha : Dra. ENY SISWATI, MARULI SILITONGA SE, JONNY SIAHAAN SPd, T ZUHRY AL HASSANY Jalan Sultan Iskandar Muda No. 272 Medan Petisah Kodepos 20112. Website : www.dispora.sumutprov.go.id
Redaksi menerima kiriman tulisan kegiatan pemuda & olahraga berupa profil atlet ataupun kegiatan lainnya serta artikel. Silahkan kirim ke alamat email redaksi :
[email protected] Majalah Pemuda&Olahraga 3 MAJALAH Edisi JanuariPEMUDA 2016 & OLAHRAGA
l JANUARI MEI 2014 2016
laporanutama
SEMOGA LEBIH BAIK OLAHRAGA SUMATERA UTARA BAKAL MENGHADAPI EVEN PENTING DI TAHUN 2016 INI, YAKNI PEKAN OLAHRAGA NASIONAL (PON) DI JAWA BARAT. PLT GUBERNUR SUMATERA UTARA, HT ERRY NURADI BERHARAP AGAR SUMUT MERAIH PRESTASI LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA.
TAHUN 2016 kini sudah berjalan. Semua pihak tentu berharap agar tahun ini bisa memberikan keberuntungan dan perubahan. T idak ketinggalan olahraga Sumatera Utara. Tahun ini diharapkan menjadi momen kebangkitan dunia olahraga Sumut. "Kita berharap agar di tahun 2016 ini, olahraga Sumatera Utara meraih prestasi lebih baik dari sebelumnya," ujar Plt Gubsu, HT Erry Nuradi. Dijelaskan, di tahun 2016 ini olahraga Sumut akan menghadapi even yang sangat penting, yakni PON 2016 di Jawa Barat. PON merupakan even sangat bergengsi, karena mempertaruhkan nama provinsi. Erry berharap agar semua pihak tetap mendukung persiapan atlet menuju PON itu. "PON merupakan even sangat bergengsi. Saya berharap agar semua pihak bisa mendukung persiapan atlet Sumut untuk menghadapi even itu. Pemprovsu sendiri akan terus memberikan perhatian terhadap persiapan atlet kita itu," ungkapnya. Untuk menghadapi PON 2016 ini, Pemprovsu telah menyetujui untuk menguncurkan anggaran sebesar Rp15 miliar. Erry mengakui jumlah itu tidaklah cukup. Dia berjanji akan terus memperjuangkan agar anggaran KONI Sumut
4
untuk menghadapi PON 2016 nanti ditambah di Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja (P-APBD) 2016. "Saya juga sadar anggar an itu belumlah cukup, karena atlet harus menjalani pelatda dan try out. Tapi saya berharap agar atlet dan KONI Sumut tidak patah semangat. Saya akan terus berusaha untuk menambah anggaran itu dengan menampungnya di PAPBD," paparnya. Mantan Bupati Sergai itu mengkui, kondisi keuangan Pemprovsu memang sedang bermasalah. Hal itu juga membuat anggaran KONI mengalami penurunan dalam beberapa tahun belakangan ini. Namun, dia berharap agar kondisi ini tidak mempengaruhi persiapan atlet menuju PON 2016 mendatang. Erry juga memberikan apresiasi kepada semua atlet Sumut yang telah lolos ke PON 2016 mendatang. Meskipun anggaran KONI Sumut minim, namun para atlet tersebut tetap berjuang sehingga beberapa cabang olahraga mampu menjadi juara umum pada Kejurnas Pra PON tahun 2015 lalu. "Saya berhar ap agar para atlet tersebut tetap memiliki motivasi tinggi. Mereka harus melakukan latihan dengan rutin, sehingga bisa meraih pres-
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
tasi lebih dari sebelumya pada PON 2016 nanti," harapnya. Selain persoalan anggaran, Erry juga membahas soal sarana dan pra sarana. Menurutnya, sarana olahraga di Sumut ini memang masih sangat minim. Tapi dia memiliki misi untuk membangun sar ana dan pr a sarana itu secara berharap. Salah satu keinginannya adalah membangun sport centre di kawasan Jalan Pancing. "Kalau dibandingkan dengan provinsi lain, sarana olahraga di daerah kita ini masih sangat minim. Namun saya berjanji akan membangun sarana tersebut secara perlahan. Salah satu ambisi saya adalah membangun Sport centre di kawasan Jalan Pancing, atau dekat Kantor Gubernur lama," tandasnya. Pembangunan spor t centre itu memang membutuhkan perencanaan matang. Pasalnya pembangunan itu akan membutuhkan anggaran yang cukup besar. Tapi dia yakin, bila ada kerja sama dari semua pihak, rencana itu bisa terwujud. "Pembangunan sport centre itu bisa ter wujud jika semua stakeholder bersatu. Saya berharap di tahun 2016 ini, rencana pembangunan sport centre itu bisa menemui titik terang," pungkasnya. JOS
laporanutama
OPTIMISME DI 2016 TAHUN 2015 SUDAH DILEWATI DENGAN BERAGAM PRESTASI DI BIDANG PEMUDA DAN OLAHRAGA. DAN, PRESTASI LEBIH BAIK OPTIMIS MAMPU DIRAIH DI TAHUN 2016. KEPALA Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Sumatera Utara H Baharuddin Siagian SH MSi optimis terwujud progres positif khususnya bagi olahraga Sumut dalam beberapa tahun ke depan. Dan langkah strategisnya dimulai pada 2016. Hal itu sejalan dengan konsennya Plt Gubernur Sumut Ir HT Erry Nuradi MSi memperhatikan sektor tersebut. "Plt Gubsu sangat konsen ada pembinaan generasi muda khususnya di bidang olahraga. Hal itu harus kita sahuti dengan menjalankan ide dan visi beliau dalam membangun olahraga," ungkap Baharuddin saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini. Salah satu ide Plt Gubsu adalah membangun venue-venue olahraga tidak melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kalau hanya mengandalkan APBD, target pembangunan sarana olahraga sangat lambat karena anggaran pemerintah terbatas. Harapannya, perusahaan swasta, BUMN maupun BUMD mau membangun sarana olahraga di lahan yang disediakan pemerintah dan dengan mekanisme yang disepakati. Plt Gubsu ingin Sumut mencontoh Sumatera Selatan yang kini punya banyak venue karena sebagian dibangun oleh pihak ketiga. Venue tersebut dinamai dan dikelola oleh pihak pembangun. "Apabila kita (pemerintah, swasta, BUMN, BUMD) memiliki kebersamaan pandangan, akan sangat baik bagi Sumut," tutur Kadispora. Sejalan dengan itu, Plt Gubsu sudah menginstruksikan agar kawasan kantor gubernur lama di Jalan Pancing dijadikan sentral pembinaan olahraga (sport centre). Di kawasan itu sudah ada stadion mini, GOR Futsal indoor dan Gedung Serba Guna (GSG). Rencananya, seluruh gedung instansi di sana juga akan dikosongkan dan diubah menjadi sentra olahraga. Selain soal sarana, Kadispora juga menyampaikan keinginan Plt Gubsu agar atlet maupun cabang olahraga memiliki bapak angkat dari perusahaan swasta, BUMN dan BUMD. Disporasu masih fokus pada pembinaan usia dini melalui Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) yang menangani 11 cabang olahraga. Atlet-atlet PPLP menjadi andalan Sumut di berbagai even nasional tingkat pelajar, terutama Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Pada Popnas lalu, Sumut berada di peringkat kesembilan dari 34 provinsi dengan 6 emas, 9 perak, 9 perunggu. Pada Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (Peparnas) VII, Sumut menduduki peringkat ke-XI dengan 3 emas, 3 perak dan 3 perunggu. Kemudian Disporasu juga memfasilitasi tim Dragon Boat yang berhasil meraih juara di Piala Raja Thailand yang diikuti Thailand, Malaysia dan Brunei. Baharuddin Siagian juga mengungkapkan prestasi atlet Sumut pada berbagai even internasional. Pada SEA Games XXVIII, Juni 2015, atlet Sumut tetap memberi sumbangaih medali emas, perak dan perunggu bagi kontingen Merah Putih. Atlet wushu Sumut juga menunjukkan peningkatan prestasi signifikan dengan menyumbang 6 emas dari 7 emas yang diraih Indonesia pada Kejuaraan Dunia di Jakarta, November 2015. Indonesia cuma satu tingkat di bawah China.
5
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
Pada Kejuaraan Dunia Karate (WKF) Yunior atlet Sumut M Fahmi Sanusi juga sukses menyumbangkan medali emas. Begitu juga dengan prestasi atlet difabilitas Sumut yang sukses menyumbang medali emas di ajang ASEAN Paragames. Prestasi-prestasi itu ujar Baharuddin adalah hasil kerja keras atlet, pelatih dan pengurus yang solid sehingga mereka patut diberikan penghargaan terbaik. "Harus kita akui, pemerintah belum memberikan yang terbaik bagi para pejuang olahraga. Untuk itu, kami berharap pengusaha, BUMN dan BUMD tergerak untuk menyokong pencapaian prestasi mereka," tegas Baharuddin. KONI juga diharapkan lebih agresif dalam menggalang dana dan kepedulian dari pihak ketiga. Karena anggaran cenderung terbatas. Namun kepada para atlet harus tetap semangat berlatih. Keterbatasan anggaran jangan sampai membuat atlet jadi lemah. "Kami memahami kesulitan yang terjadi. Mudahmudahan para atlet tetap memiliki semangat juang tinggi, tidak kenal lelah, karena pemerintah di bawah kepemimpinan Plt Gubsu HT Err y Nur adi punya kemauan untuk terus meningkatkan kepedulian kepada para atlet," tutur Baharuddin. SEKT OR KEPEMUD AAN SEKTOR KEPEMUDAAN Tahun ini, sektor pemuda menjadi sorotan setelah keberhasilan Gita Adinda Nasution sebagai juara I nasional bidang kepeloporan katagori Tepat Guna dan Kominfo. Gita berhasil menemukan ramuan yang diberi nama Kolagit untuk obat diabetes dan asam urat. Kemudian Arga Rafiud Darajat Lubis berhasil menjadi juara harapan I tingkat nasional bidang kewirausahaan pemuda kastagori perkebunan dan pertanian. Keberhasilan mereka, jelas Bahar, bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya agar berpikir positif dan memiliki jiwa enterpreneurship. Ada juga Albertus Marbun (SMA Unggul Del Tobasa) dan Risky Khairani (SMN Taman Siswa Pematangsiantar) yang terpilih menjadi anggota Paskibraka Nasional. Ditambahkan M Tohir SPd selaku Kabid Bina Kepemudaan Disporasu, pada tahun 2015, pihaknya telah memilih 11 wirausaha Muda Pemula yang mampu menunjukkan kemampuannya. Mereka adalah Edi Syahputra (Langkat), Prima Takasi Ginting (Deliserdang), Rachmi (Medan), Darmawan Saputra (Deliserdang), Ahmad Zaki (Serdangbedagai), Marzuki Halim (Medan), Albert Ong (Medan), Galih Ari Wirawan (Medan), Arga Abdi Rafiud Darajat (Medan) dan Y/HAI DOLY/HAI Fadliansyah Nasution (Medan). DOL
laporanutama
Yakin Ada Titik Terang ANGGARAN SEBESAR RP15 MILIAR YANG DIKUNCURKAN PEMPROVSU TERHADAP OLAHRAGA SUMUT DI TAHUN 2016 INI TIDAKLAH CUKUP. NAMUN, KONI SUMATERA UTARA YAKIN BAKAL ADA TITIK TERANG YANG MENGHAMPIRI DUNIA OLAHRAGA SUMUT. PERSOALAN anggaran masih juga membelit dunia olahraga Sumatera Utara di tahun 2016 ini. Pemprovsu hanya menguncurkan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk olahraga pada tahun ini. Jumlah tersebut tentu sangat minim, karena pada tahun ini, olahraga Sumut akan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat. Dalam menghadapi even olahraga akbar empat tahunan itu, KONI Sumut tentu akan melakukan berbagi tahap dalam mempersiapkan 284 atlet yang sudah lolos ke PON 2016 mendatang. Persiapan dilakukan mulai dari pelatihan daerah (Pelatda), uji coba dan lainlainnya. "Dengan tahap-tahapan itu, anggaran sebesar Rp15 miliar itu tentu tidaklah cukup," ujar Ketua Harian KONI Sumut, John Ismadi Lubis. Sejatinya, KONI Sumut sebelumnya mengajukan anggaran sebesar Rp45 miliar ke Pemprovsu. Namun, dengan
6
berbagai alasan, Pemprovsu hanya menyetujui sebesar Rp15 miliar. "Dari Rp45 miliar yang kita ajukan, mereka (Pemprovsu) hanya menyetujui Rp15 miliar. Mau tak mau, kita harus melakukan efesiensi," tambah John. Meskipun anggaran minim, KONI Sumut tidak menyerah. Mereka akan tetap melakukan pelatda berjalan mulai dari awal tahun 2016. "Pelatda berjalan tetap akan kita lakukan. Bahkan ada beberapa cabang olahraga sudah memulai persiapan sejak awal Januari 2016," jelasnya. John mengakui, untuk meraih prestasi di PON 2016 mendatang, atlet harus dipersiapkan secara matang. Dalam melakukan persiapan itu, maka dibutuhkan dana. KONI hanya berharap agar Pemprovsu menambah anggaran di P-APBD 2016. "Kita tetap optimis bakal ada titik terang. Pemprovsu berjanji akan menambah anggaran
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
untuk olahraga di P-APBD nanti. Kita berharap itu bukan hanya janji, karena dana sekarang ini hanya cukup untuk persiapan," harapnya. Persoalan dana itu membuat KONI Sumut belum berani memasang target tinggi di PON 2016 mendatang. Mereka untuk sementara berharap bisa mempertahankan poisi sebelumnya. Di PON 2012 lalu, Sumut finis di posisi delapan dengan raihan 15 emas, 19 perak dan 23 perunggu. "Memper tahankan posisi cukup realistis. Sebab, provinsi lain juga sudah mempersiapkan diri dengan baik. Bahkan, mereka melakukan latihan ke luar negeri. Beberapa cabang olahraga yang selama ini menjadi lumbung pengumpul medali emas Sumut bakal mendapat ancaman dari provinsi lain," tambahnya. Selama ini, cabang olahraga yang menjadi andalan Sumut adalah wushu dan karate. Untuk wushu, DKI Jakarta dan Jawa Timur sudah melakukan TC ke Tiongkok, sama seperti yang dilakukan Sumut selama ini. Sedangkan di cabang kar ate, Sumut dipastikan kehilangan Donny Dharmawan dan Indah Mogia Angkat, penyumbang dua emas di PON 2012 lalu. RING
laporanutama
Inovasi Baru, Harapan Baru INOVASI TERUS DILAKUKAN KONI SUMUT DALAM UPAYA PENGINGKATAN PRESTASI, KHUSUSNYA DI PON XIX/2016 DI JABAR. SALAH SATU INOVASI YANG DILUKAKAN LEMBAGA TERTINGGI OLAHRAGA DI SUMUT INI ADALAH MENGUBAH FORMAT MONITORING PEMUSATAN LATIHAN DAERAH (PELATDA), DARI SISTEM PERORANGAN ATAU INDIVIDU KEPADA KELOMPOK. SEPERTI disebutkan Koordinator Pelatda PON Sumut, Prof Agung Sunarno MPd, untuk pelaksanaan Pelatda Berjalan yang dimulai sejak Januari 2016, T im Monitoring dibagi dalam empat kelompok besar, yakni cabang olahraga Beladiri, Terukur, Akurasi dan Permainan. “Sebelum ini anggota monitoring bekerja sendiri memantau cabor yang ditangani. Namun untuk Pelatda Berjalan mulai Januari 2016 , formatnya diubah, menjadi per kelompok sesuai
7
klasif ikasi cabang olahr aga,” kata Agung. “Dengan format seperti ini, tambahnya, pelaksanaan monitoring bisa dilakukan secara bersama-sama sesuai arahan koordinator masing-masing kelompok.Setiap anggota monitoring bertanggungjawab kepada koordinatornya sebelum laporannya diserahkan kepada KONI Sumut,” ujar Agung seraya menyebutkan, Pelatda Berjalan diikuti 278 atlet dari 28 cabor. Format ini, tambah pria yang juga
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
Guru Besar Unimed ini,diharapkan membuat anggota tim monitor lebih ber semangat dalam bekerja, dan laporan ataupunmasukan-masukan yang didapat dari pelaksanaan Pelatda juga lebih variatif. Agung sependapat, tugas monitoring bukan untuk memata-matai pelaksanaan latihan para atlet, dan tidak juga mengurusi masalah tehnik. “Petugas monitoring kalau dalam sepakbola adalah pemain gelandang ( jangkar) untuk lebih memudahkan komunikasi dan koordinasi urusan Pelatda kepada KONI Sumut, dan sebaliknya,” jelas Agung. Agung membenarkan, jumlah atlet dan cabor yang dipersiapkan ke PON XIX/2016 masih ada kemungkinan bertambah, khususnya di cabang atletik dan dayung serta bola voli. “Namun hingga Januari, jumlah atlet yang lolos ke PON 278 orang dari 28 cabar. Kalau pun ada penambahan baru di SK-kan mulai Maret 2016,” ujarnya. Lebih lanjut dijelaskan, dalam persiapan menghadapi PON, KONI Sumut sudah mer ancang progr am yang diharapkan dapat mendukung peningkatan prestasi atlet. Program tersebut diawali dengan tes fisik dan tes kesehatan atlet, Refreshing Pelatih, Evaluasi Tes Fisik dan Tes Kesehatan, tr y out, Pelatda Penuh hingga keberangkatan ke PON XIX medio September mendatang. “Kegiatan out bond dan maupun pertemuan dengan mendatangkan motivator juga sudah kita rancang,” kata Agung. “ Tugas saya adalah mengurusi program.Kami berharap, program ini tidak terganggu karena minimnya anggara untuk KONI Sumut. Artinya, kami tetap berpikiran positif, kekurangan dana dapat diatasi hingga kontingen berangkat ke PON,” jelasnya. Agung pun berharap, inovasi baru membuahkan harapan baru yakni peningkatan prestasi yang diinkan Y DOLY mayarakat. DOL
laporanutama Komite Eksekutif KOI, Raja Parlindungan Pane didampingi mantan atlet nasional bersama Ketua Harian KONI Sumut John Ismadi Lubis, Sekretaris KONI Sumut Charul Azmi dan Sekjen PB Wushu Indonesia, Iwan Kwok. T/MPO IS IST/MPO
SOSIALISASI ROAD TO ASIAN GAMES 2018
Penghargaan untuk Medan PRESTASI YANG DIRAIH ATLET KOTA MEDAN KEMBALI MENDAPAT PENGHARGAAN. KOTA MEDAN TERPILIH MENJADI SALAH SATU LOKASI SOSIALISASI ROAD TO ASIAN GAMES 2018. SOSIALISASI TERSEBUT DIGELAR DI LAPANGAN MERDEKA MEDAN. INDONESIA sudah memastikan akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Even tersebut sangat bergengsi, sehingga harus dimeriahkan. Komite Olahraga Indonesia (KOI) sebagai pihak penyelenggara pun berharap agar masyarakat ikut menyukseskan even akbar olahraga di Asia itu. Sebagai langkah untuk menyukseskan Asian Games itu, KONI meluncurkan semboyan Road to Asian Games 2018. Semboyan itu pun di sosialisasikan kepada masyarakat. Dan, Kota Medan dapat berbangga karena ter pilih menjadi salah satu dari enam kota yang menjadi lokasi sosialisasi tersebut. Menurut Komite Eksekutif KOI, Raja Parlindungan Pane, Road to Asian Games 2018 Jakarta ini adalah salah satu semboyang untuk memberikan pema-
8
haman kepada masyarakat soal Asian Games. "Sosialisasi Road to Asian Games itu akan digelar di enam kota, yakni Medan, Palembang, Makassar, Banten, Surabaya, dan Balikpapan," ujar Raja Pane. Didampingi Komite Olimpiade Cultur Education, Nur Ali, Ketua Harian KONI Sumut John Ismadi Lubis, Sekretaris KONI Sumut Charul Azmi dan Sekjen PB Wushu Indonesia, Iwan Kwok, KOI sengaja memilih Kota Medan karena prestasi atletnya yang cukup membanggakan di level internasional. Di ungkapkan, pada Asian Games 2014 lalu, pewushu Sumut, Juwita Niza Wazni dan Linsdwell Kwok turut andil memberikan sumbangsihnya kepada Indonesia. Niza raih medali emas dan Lindswell sumbang perak. "Prestasi atlet
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
asal Kota Medan tersebut tidak bisa dikesampingkan," jelasnya. Penghargaan dari KOI tersebut pun disambut antusias oleh Ketua Harian KONI Sumut John Ismadi Lubis. Dia mengatakan, terpilihnya Medan bersama lima kota lainnya sebagai kota pertama sosialisasi Asian Games ini sebuah perghargaan yang besar. Tak mudah untuk bagian dari ajang olahraga internasional ini. “Ini sebuah penghargaan yang berasal dari prestasi atlet Medan dan Sumut yang memberikan sumbangsihnya di Asian Games 2014 lalu. Jadi, saya rasa wajar launching dimulai dari Medan,” tuturnya. John pun mengakui, sosialisasi tersebut merupakan bagian dari tugas dan tanggungjawab pihaknya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai Asian Games. Sebab, kesuksesan Asian Games bukan hanya terpatri pada lancar dan suksesnya acara, tanpa dukungan aktif masyarakat. AD ARZIQ ARZIQAD
laporanutama
Apresiasi dari Pemko Medan PEMKO MEDAN KEMBAI MENUNJUKKAN KEPEDULIANNYA KEPADA ATLET BERPRESTASI. MELALUI KONI DAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA (DISPORA), PEMKO MEDAN KEMBALI MEMBERIKAN TALI ASIH KEPADA ATLET BERPRETASI. KONI Medan menguncurkan tali asih kepada 103 atlet dan 39 pelatih. Lima di antaranya merupakan 5 pewushu yang baru sukses mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan dunia, yakni Lindswell, Haris Horatius, Freddy, Juwita Niza Wazni dan Charles Sutanto. Satu atlet karate M Fahmi Sanusi, yang merebut medali emas di Kejuaraan Dunia WKF Junior. Selebihnya meru– pakan para atlet peraih medali di ajang Kejurnas/Pra PON. Sementara Dispora Medan menyerahkan penghargaan kepada81 atlet pelajar dan 26 pelatih. Atlet yang meraih penghargaan diantaranya pereli muda Arji yang menjadi juara nasional. Ketua KONI Medan Drs Eddy H
Sibarani menegaskan, hingga saat ini sudah 138 atlet yang sudah lolos PON. Bahkan 102 diantaranya berhasil meraih medali emas, perak, perunggu di ajang Pra PON. Hal ini semakin menegaskan dominasi atlet Medan dalam k ontingen Sumut di PON Jabar 2016 mendatang. Selain itu, Medan punya kekuatan dua cabor unggulan yakni karate dan wushu. “Bukan cuma jumlahnya saja yang besar tapi atlet Medan harus membuktikan bahwa pada PON XIX, Sumut masih ada (berprestasi),” tegas Eddy pada acara yang dihadiri anggota Dewan Kehormatan KONI Medan Ijeck dan Af ifuddin Lubis serta anggota
DPRD Kota Medan Ahmad Arief. Sedangkan, Pj Wali Kota Medan, Randiman Tarigan menegaskan Pemko Medan berkomitmen mendukung program optimalisasi pembinaan atlet yang dilaksanakan KONI Medan bersama sejumlah induk organisasi olahraga. “Kami akan terus mendorong upaya pembinaan atlet secara berkesinambungan agar Medan mampu berprestasi lebih baik lagi di sejumlah cabang olahraga,” katanya. Randiman melalui sambutan tertulis yang dibacakan Asisten III Setdako Medan Erwin Lubis menyampaikan, penghargaan ini merupakan wujud kepedulian Pemko Medan melalui KONI dan Dispora pada atlet berprestasi. Randiman berharap para atlet terus ber upaya meningkatkan prestasi. “Jangan berpuas diri pada prestasi yang diraih saat ini. Perjalanan masih panjang. Terus giat dan tekun berlatih,” U HULU katanya. HUL
PERPANI SUMUT TATAP PON 2020 KEGAGALAN meloloskan atlet ke PON 2016 membuat Pengprov Perpani Sumut langsung berbenah. Mereka langsung mempersiapkan diri menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua. SUMATERA Utara gagal meloloskan pemanahnya ke PON 2016. Hasil itu tentu mengecewakan. Namun Persatuan Panahan Indonesia (Per pani) Sumut tidak mau larut dalam kesedihan. Mereka langsung menatap even selanjutnya, yakni PON 2020. Perpani Sumut mencari atlet muda yang akan dibina untuk menghadapi PON 2020. Atlet tersebut diseleksi melalui Kejuaraan Panahan Pelajar Sumut 2015. Even ini mempertandingkan kategori SMP dan SMA, dengan nomor ronde. Menurut Sekretaris Pengprov Perpani Sumut, Rahmad Purba, kejuaraan ini merupakan salah satu agenda kalender rutin pengprov Perpani Sumut tahun 2015. Secara khusus, kejuaraan ini sebagai penjaringan atlet yang akan dipersiapkan pada kejuaraan nasional termasuk prakualif ikasi PON 2020 mendatang. "Kejuaraan terbuka ini kami targetkan digelar 5 kali dalam setahun. Selain merupakan agenda rutin pengurus,
9
melalui kejuaraan ini juga sebagai penjaringan atlet untuk mengikuti sejumlah kejuaraan nasional maupun internasional di tahun 2017 serta pra PON 2020," ucap Rahmad Purba, Sabtu (26/12). Sejumlah even yang bakal diikuti tahun 2017 seper ti Popnas, PON Remaja dan Pra kualifikasi PON 2020 di Papua. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan kembali mengaktifkan peran pemanah senior pada setiap kejuaraan, sekaligus menciptakan regenerasi atlet panahan untuk mengikuti kejuaraan nasional maupun regional. Sementara itu, ketua panitia Robby Cahyadi mengapresiasi peserta yang sangat antusias mengikuti kejuaraan
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
tahun ini. Pasalnya, di Sumut olahraga panahan sangat jarang diminati khususnya para pelajar. "Kita sangat apresiasi peserta kali ini. Memang di Sumut cabang panahan sangat minim peminatnya, karena selain kurang gaungnya juga peralatan yang sangat mahal," ucap Robby. Ditambahkannya, kejuar aan ini sekaligus pembinaan atlet usia muda, karena saat ini Sumut sangat minim regenerasi atlet panahan. "Mudahmudahan kejuaraan ini rutin digelar tiap 3 bulan sekali. Jadi, 5 tahun mendatang, mereka ini adalah cikal bakal atlet PON 2020," harap pelatih panahan SMA Harapan 3 Medan ini. JOS
sepakbola
PSMS Bentuk Tim Muda PSMS MEDAN TERUS BERBENAH MENJADI KLUB PROFESIONAL. SELAIN MEMPERBAIKI FINANSIAL, AYAM KINANTAN JUGA MEMIKIRKAN PEMBINAAN. MEREKA MEMBENTUK TIM DENGAN JENJANG USIA 21 TAHUN, 19 TAHUN DAN 17 TAHUN. SEMENJAK dibina oleh Letjen TNI Edy Rahmayadi, performa PSMS mengalami peningkatan. Perbaikan finansial diikuti dengan masuknya beberapa pemain berkualitas. Bukti dari performa baik Ayam Kinantan itu terlihat dengan menjuarai Piala Kemerdekaan 2015. Namun PSMS tidak meu terus tergantung kepada pemain saat ini. Mereka pun mulai memikirkan pembinaan, dengan cara membentuk tim PSMS usia muda. Tim yang terbentuk terdiri dari tiga jenjang, yakni Usia 21 tahun, usia 19 tahun dan 17 tahun. "Kita mempersiapkan tim muda ini sebagai pelapis pemain senior. Ini merupakan sesuai dengan perintah pembina PSMS, Edy Rahmayadi," ujar Ketua Umum PSMS, dr Mahyono. Dijelaskan, pembentukan ketiga tim muda itu akan dilakukan melalui seleksi. "Kita akan membuka seleksi untuk mencari pemain pemuda. Yang pertama mungkin adalah usia 21 tahun, kemudian disusul 19 tahun dan terakhir
usia 17 tahun. Mereka akan dibina dan disebut sebagai PSMS Junior," tambahnya. Tanggungjawab pembentukan tim ini diserahkan kepada Freddy Hutabarat. Sedangkan pelaksana teknis dijabar oleh Yongk o Haurissa. "Ini merupakan program PSMS kedepan. Dimana nantinya, hasil seleksi ini merupakan pemain lapis PSMS senior. Jika layak, peluang besar bagi mereka masuk dalam skuad inti PSMS," sebut Freddey. Pemilihan pemain dipercayakan sepenuhnya kepada talent scoutting. Talen scoutting tersebut terdiri dari Legirin, Sumardi A dan Budi Ardian. "Merekalah yang menentukan siapa pemain yang layak," tambahnya. Sedangkan, Wakil Ketua PSMS Medan, Julius Raja menambahkan, seleksi ini merupakan tahap pencarian akan maksimal. Pemain yang dinilai layak menjadi skuad PSMS junior pun akan dicomot untuk selanjutnya dibina.
"Kami harus bergerak cepat, pemain akan dipersiapkan kejuaraan-kejuaraa. Apalagi U-17 kami persiapkan untuk Piala Suratin yang digelar Januari mendatang," jelasnya. Sementara pelaksana teknis seleksi, Yongki Haurissa menjelaskan, seleksi ini akan mengulang memori baginya. Dimana, regenerasi yang dilakukan PSMS dulunya menjadikan PSMS Sinabung dan PSMS Sibayak. "Tujuan kita satu, memajukan PSMS lebih baik. Inilah nanti dibentuk, PSMS Sinabung dan Sibayak. Pemain yang bagus kita ambil, yang tidak AD ARZIQAD kita buang," tegasnya. ARZIQ
Para pemain yang mengikuti T/MPO seleksi PSMS U-21. IS IST/MPO
10
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
sepakbola
PSMS TAMBAH PEMAIN UNTUK MENGHADAPI EVEN DI TAHUN 2016, PSMS MEDAN JUGA MEMPERKUAT TIM SENIORNYA. TIM YANG DITANGANI SUHARTO AD ITU PUN MELAKUKAN SELEKSI TERBUKA BAGI PEMAIN PROFESIONAL DAN AMATIR. PSMS Medan tambah pemain untuk menghadapi even di 2016. ist/MPO
11
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
USAI membawa nama PS TNI di Piala Jenderal Sudirman, para pemain PSMS pulang ke Kota Medan. Mereka pun kembali melakukan latihan intensif. Latihan intensif tersebut dibarengi dengan seleksi terbuka bagi pemain profesional dan amatir yang ingin memperkuat PSMS. "Saat ini jumlah pemain yang kita miliki masih kurang. Karena itu, kita menggelar seleksi terbuka. Bagi pemain profesional dan amatir yang ingin mencoba, silajkan datang ke Lapangan Mess Makodam I Bukit Barisan," ujar pelatih PSMS, Suharto AD. Menurut Suharto, PSMS membutuhkan pemain terbaik. Dalam mencari pemain anyar tersebut, dirinya tidak melihat skill dan kemampuan, disiplin pemain juga akan dinilai. T im pelatih akan meloloskan pemain yang mempunyai visi bermain baik, paham akan transisi tim, dan ketiga adalah tipe pekerja keras. “Kita hanya mencari pemain yang punya kemauan, pantas dan memang layak di PSMS. Bahkan seleksi kali ini kita bebaskan, mau dia usia 19 atau 21 tahun tetap kita seleksi. Jadi kita tetap berharap kepada pemain Medan yang ingin bergabung dengan seleksi silahkan datang saja besok, kecuali pemain amatir baru dimulai pekan depan,” jelas Suharto. Seleksi tersebut akan terus berjalan. Meskipun dirinya sudah menetapkan batas waktu, namun jika belum juga mendapat pemain yang benar-benar layak masuk skuad tim Ayam kinantan, seleksi akan diperpanjang hingga waktu yang tidak ditentukan. Saat ini, skuad tim PSMS keseluruhan berjumlah 17 pemain, dan telah mengikuti latihan perdana usai libur natal dan tahun baru. Pelatih sebenarnya membutuhkan 30 pemain, mengingat pada tahun 2016 PSMS akan mengikuti sejumlah turnamen dan laga uji coba. Dengan jumlah tersebut akan mempermudah Suharto merotasi pemain dan banyak pilihan di segala lini. “Sekarang pemain PSMS yang ada hanya 17 pemain. Untuk mencapai 25 orang, rencana kita cari 8 pemain lagi. Apalagi, Manahati cs kan lagi pendidikan militer. Begitu juga dengan Fiwi Dwipan dan kawan-kawan,” tambah pelatih berlisensi C AFC ini. Selain menggelar seleksi, pelatih juga fokus perbaikan tim. Menurutnya, banyak hal yang harus diperbaiki untuk lebih ditingkatkan sebelum berlaga di turnamen Perisai Cup dan ujicoba melawan PS TNI yang direncanakan digelar akhir Januari. RING
sepakbola
SSB GTH Kebun Bunga Juara Askot PSSI Medan
Berkat Kerja Sama Semua Pihak KEBERHASILAN SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) GENERASI TUNAS HARAPAN (GTH) KEBUN BUNGA MENJADI JUARA PIALA ASKOT MEDAN U-17 TIDAK TERLEPAS DARI DUKUNGAN SEMUA PIHAK. KARENA ITU, MEREKA TAK LUPUT MEMBERIKAN APRESIASI. SSB GTH Kebun Bunga tampil sebagai juara setelah di final menaklukkan SSB Tasbi dengan skor 1-0. Gol kemenangan tuan rumah atas andil Aldo pada menit 35 dan juga menorehkan prestasi sebagai top skor dengan mengoleksi 9 gol. Gelar ini terasa sempurna karena bukan hanya sebagai tuan rumah, tapi merupakan penantian panjang selama 19 tahun merebut mahkota juara. Menurut pelatih SSB GTH Kebun Bunga Ahmad Effendi mengakui sukses timnya tidak terlepas dari semangat juang serta kebersamaan para pemain dan pengurus. Apalagi bermain di rumah sendiri dengan dukungan penuh suporternya, membuat para pemain ingin membuktikannya dengan persembahan trofi juara yang sudah lama dirindukan. "Ini kerjasama yang baik antara orang-orang di balik GTH Kebun, terma-
suk pemain dan masyarakat yang hadir mendukung," ujar Ahmad didampingi asistennya Wijay Sementara itu, Ketum SSB GTH Kebun Bunga, Romi Van Boy juga turut mengapresiasi keberhasilan timnya dan merasa bangga dengan pencapaian tersebut. "Satu bulan persiapan yang tidak sia-sia. Setelah ini kita ada rencana ajak pemain untuk rekreasi sebagai wujud keberhasilan. Jadi gelar ini pantas untuk kami rayakan," sambung Romi ditemani Zakir Husein pembina SSB. Sebelumnya Ketua Askot PSSI Medan Iswanda Nanda Ramli mengucapkan selamat kepada pemenang. Dia juga ber-
janji akan melanjutkan program Askot dengan menggelar turnamen serupa kelompok umur sebagai wujud pembinaan. "Harapan ke depan kita tetap lanjutkan program Askot. Ini kita lakukan untuk membangun sepak bola Medan di masa mendatang dengan menghadirkan bibit pemain sepakbola yang memiliki talenta," sebut Nanda. Hasil turnamen yang baru usai digelar telah menjaring 40 pemain selama kompetisi berlangsung hasil penilaian tim pemandu bakat. Para pemain itu akan diciutkan lagi menjadi 30 pemain untuk menjadi tim PSSI Kota A DEWA Medan," tegas Nanda. DEW
SMPN 1 TANJUNG MORA WA JU ARA LPI SUMUT MORAW JUARA SMP Negeri 1 Tanjungmor awa merupakan salah satu sekolah yang konsisten membina pemain muda. Pembinaan itu kembali membuat mereka menjadi juara Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat Sumut. Ini merupakan kesekian kalinya mereka menjadi terbaik di Sumut. Setelah sempat vakum beberapa tahun, LPI tingkat Sumut kembali diputar. Hasilnya, SMP Negeri 1 Tanjung Morawa berhasil menjadi juara kategori SMP. Mereka menjadi terbaik setelah di f inal mengalahkan SMP Negeri 27 Medan dengan skor 2-0. Keberhasilan menunjukkan konsistensi SMP Negeri 1 Tanjung Morawa dalam membina pemain muda. Pasalnya, sebelum LPI masih digelar beberap tahun lalu, mereka juga sudah menjadi
12
juara tingkat Sumut. “Sejak babak per tama memang anak-anak lebih menguasai permainan sehingga berulang kali mengepung pertahanan lawan. Selain itu, semangat juang dan motivasi dimiliki pemain ditambah kerjasama tim sehingga dapat membuahkan hasil tampil sebagao sang juara,” ujar pelatih SMPN Tanjungmorawa Suyitno usai pertandingan. Sementara itu, Kepala Sek olah SMPN 1 Tanjungmor awa Ar widah Parinduri mengatakan tampilnya SMPN 1 Tanjungmorawa sebagai juara sebagai suatu prestasi yang membanggakan bagi sekolah karena berhasil tampil sebagai pemenang tingkat Sumut dalam cabor sepakbola antara pelajar tingkat SMP. “Keberhasilan yang dir aih juga
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
membuktikan sepakbola sangat diminati pelajar, khusus di SMPN 1 Tanjungmorawa. Prestasi harus tetap dipertahakan di tahun depan, tentunya dengan latihan yang lebih baik lagi sebagai persiapan tim,” tuntasnya. Di sisi lain, Sekretaris Askab PSSI Deliserdang Tursilo memberikan apresiasi kepada tim SMPN 1 Tanjungmorawa yang tampil luar biasa dan sukses sebagai pemenang turnamen antar pelajar tingkat Sumut. “Pembinaan sepakbola dikalangan pelajar saat ini menjadi perhatian Askab PSSI Deliserdang untuk terus secara berksinambungan melakukan pembinaan dengan menggelar turnamen dari berbagai usia dengan misi Deliserdang sebagai gudang pesepakbola yang A DEWA handal dan tangguh,” paparnya. DEW
sepakbola Ketua Umum PS New Daun Mas masa bakti 2016-20209, Turut Irawan SH menerima pataka pada acara pengukuhan pengurus baru di Lapangan Sepakbola T Amir Hamzah, Stabat, baru-baru ini. T/MPO IS IST/MPO
Sisihkan Uang untuk Olahraga DALAM MEMBINA OLAHRAGA, DIPERLUKAN DANA YANG CUKUP BESAR. DAN, PEMBINAAN OLAHRAGA TIDAK HANYA MENJADI TANGGUNGJAWAB PEMERINTAH, TAPI JUGA SWASTA DAN LAINNYA. KARENA ITU, PENGUSAHA DIMINTA UNTUK MENYISIHKAN DANA UNTUK OLAHRAGA. UNTUK mer aih pres tasi dalam cabang olahraga apapun memang membutuhkan dana yang cukup besar. Tanpa adanya dana mustahil seorang atlet mampu meraih prestasi di tingkat daerah, nasional, bahkan internasional. Untuk itulah, Bupati Langkat H Ngoges Sitepu yang mengerti hal ini meminta para pengusaha di daerah itu untuk menyisihkan sedikit uangnya guna pembinaan olahraga agar para atlet dari Kabupaten Langkat. "Para pengusaha juga harus berperan dalam membantu olahraga Langkat ini meriah prestasi," ujar H Ngoges Sitepu melalui Asisten II Drs H Hermansyah pada acara pengukuhan pengurus Persatuan Sepakbola (PS) New Daun Mas di Lapangan Sepakbola Alun-alun T Amir Hamzah, Stabat, baru-baru ini. Pada acara yang dihadiri Iptu (Purn) A Aslim, mantan anggota DPRD Langkat Syafril SH dan mantan Pimpinan Bank Sumut Cabang Stabat HTM Jefri, H Ngogesa Sitepu menyampaikan, baik atas nama pribadi maupun nama pemerintah daerah dan masyarakat, ia mengucapkan terima kasih kepada
13
Turut Irawan yang telah menunjukkan pedulian yang tinggi terhadap pembinaan generasi muda melalui olahraga sepakbola. “Bayangkan saja, Pak Turut ini bukanlah seorang penguasaha, tapi dia mau berkorban untuk kemajuan sepakbola di Kabupaten Langkat. Lalu, bagaimana dengan para pengusaha yang ada di Langkat? Kalau dihitung-hitung banyak sekali para pengusaha yang ‘mengais rezeki’ di Bumi Langkat Berseri ini, namun yang mau berkorban menyisihkan sedikit rezekinya untuk memajukan olahrara nyaris tidak ada,” jelasnya. Karena itu, dengan lantang dan penuh semangat Bupati pun meminta para pengusaha untuk peduli dan mau menyisihkan sedikit uangnya untuk memajukan olahraga di Kabupaten Langkat. Kemudian Ngogesa berharap agar persepakbolaan Kabupaten Langkat bisa bangkit kembali, seperti PSMS Medan yang sudah kembali ‘berbicara’ di level nasional. Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksa-
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
na Turnamen Sepakbola Muliadi SPd menegaskan, even tersebut diikuti oleh 12 tim, antara lain New Daun Mas Stabat, Sewangi Putra Gebang, Old Star Stabat, Bapor Pertamina Pangkalan Brandan, Bank Sumut Stabat, Debar Gelora Hinai dan Putra Buana Secanggang Para pengurus PS New Daun Mas yang dilantik untuk masa bakti 201620209, Ketua Umum: Turut Irawan SH, Wakil Ketua: MuliadiSPd, Drs Iskandarsyah dan Mahruzar SP, Sekretaris: M Idris Nasution, Bendahara: H. Doyok S, Kamudian, Bidang Humas: H Imam Fauzi Hasibuan SH dan Budi Zulkifli SH, Kesehatan: dr H Hasbi, dr Emserodes Karo-karo, dr Wiwid Fajarianto, Kapt. Dr Al Haf it Lubis dan H Ansyari, M.Kes. Kepelatihan Usia Dini: Nanda dan Ismail, SPd, Junior: Ade Chandra dan Eka Handoko, Senior: Mei Syahdianto. Sedangkan Pembina: Drs H Hermansyah, Drs H Legimun S MPd, H Fachruddin Rao, Drs Syahrizal MZ, Drs Sukhyar Mulinto MSi, Peltu (Purn) Darsono, Sukhyar Muliamin S.Sos, MSi, Fitria S.Sos, Sunardi SPd dan Halimun. Pelindung : Muspika Kecamatan Stabat. Pada acara tersebut juga dilakukan pemberian santunan dan cinderamata kepada keluarga Alm. Legimin (pelatih), Alm. Muhammad Salim dan Alm. Syarifuddin Prawira SPd. HAKIM
event
PESONA ALAM DANAU TOBA MEMANG SUNGGUH LUAR BIASA. KARENA ITU PULALAH MUNGKIN, DAERAH WISATA KEBANGGAAN MASYARAKAT SUMATERA UTARA ITU UNTUK KETIGA KALINYA SECARA BERTURUT-TURUT KEMBALI DIPILIH AUDAX INDONESIA MENJADI ARENA BERSEPEDA INTERNASIONAL BERTAJUK “TOBA AUDAX 2016”. SEPERTI dituturkan penggagas event, Hendra Sammy, sejak Toba Audax pertama kali digelar Tahun 2014 lalu, pesona alam kebanggan Sumut yang sempat menjadi salah satu keajaiban duni itu, tetap menjadi salah satu pilihan peserta untuk tempat pelaksanaan event. “Daerah sekeliling Danau Toba yang dari kejauhan airnya tampak membiru, bukan saja kaya akan potensi air serta hasil bumi. Dataran atinggi dengan jalannya berbelok disertai tanjakan dan turunan, juga menjadikan kawasan tersebut sangat cocok dijadikan wisata olahraga bersepeda,” jelas Hendra. “Awalnya kita mengikuti Audax Lombok, Sumbawa dan Bali. Lantas kita ingat punya tempat yang luar biasa. Yakni kawasan Danau Toba. Karenanya di Tahun 2014 kita gelar di sana, dan ternyata track kawasan Danau Toba yang menantang, sangat diminati peserta, baik dari dalam dan luar negeri.Karena itu pula lah Toba Audax berlanjut di Tahun 2015 bahkan 2016 yang rencananya digelar Mei mendatang,” jelas Hendra.
14
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
Dijelaskan, di Tahun 2014 sambutan peserta sangat luar biasa. Saat itu para peserta menempuh jarak 436 km digelar selama tiga hari. Start dari Medan menuju Berastagi-Kabanjahe-Tuktuk-Simarjarunjung- Prapat dan Finish di Tuktuk. Selanjutnya Tuktuk-Panggaruran-TeleDolok Sanggul-Sidikalang (Sitinjo) dan finish Simalem. Dan di hari terakhir beranjak dari Simalem, Merek, Tiga Panah, Tahura, Bandar Baru dan Finsih di Medan. Pengalaman bersepeda dengan track sangat menantang namun “berbonus” panorama alam luar biasa di tahun 2014, menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat sepeda untuk datang kembali mengikuti Toba Audax 2015 yang menempuh jarak 252 km. MEI 2016 Untuk Tahun 2016 Mei mendatang, jelas Hendra pelaksanaan direncanakan tetap berdurasi tiga hari. Peserta akan disuguhi rute pemandanganKaldera Danau Toba menakjubkan dengan melewati daerah-daerah tujuan Wisata Sumut yang terkenal. Melintasi kabupaten, Karo- Simalungun-Samosir-Dairi, pesepeda akan melalui rute jalan perdesaan yang asri dan tantangan tanjakan Tele serta Sumbul. Mengambil start hari pertama dari Daerah Wisata Beras tagi peserta akan menyusuri jalan Kabanjahe-MerekSaribuDolok-Simanjarunjung dan Finish T igaRas. Hari Kedua peserta akan
event
HENDRA,
Bersepeda Dapat Penghargaan Pemerintah disuguhkan perjalanan menakjubkan mengelilingi Pulau Samosir melewati perdesaan asri dengan pemandangan mempesona Danau Toba yang jarang dinikmati peserta. Perjalanan ini berakhir di Pantai Situngkir Pangguruan. Hari ketiga m erupakan hari tan tangansebenarnyakarena para peserta dihadapkan melalui tantangan tanjakan Tele sepanjang kurang lebih 16 kilometer non stop dan tanjakan Sumbul sepanjang kurang lebih 27 kilometer non Stop. TID AK MENY ANGK A TIDAK MENYANGK ANGKA Seper ti diungkapkan salah seorang peserta Toba Audax 2014 Mr. Yevgenuy Karperkin dari Rusia, ia tidak menyangka pemandangan di Toba tepatnya di Shelter Tanjungan Pulau Samosir menyamai di Norwegia. Dan ter akhir beliau kembali lagi ditahun 2015 bersama-sama keluarganya untuk melakukanperjalanan di Pulau Samosir dan sekitarnya. Seperti tahun tahun sebelumnya para peserta pada takjub dengan jalan tanjakan yang cukup menantang. Seperti diceritakan salah seorang peserta dari Pulau Jawa yang enggan disebut namanya “Tanjakan Bromo cukup menantang, tapi tidak bisa di bandingkan dengan tanjakan Tele yang luar biasa. Di Bromo tanjakannya bagus, namun dari segi view kalah jauh dengan Danau Toba, karena di Bromo kiri kanannya banyak rumah penduduk," ungkapnya Seperti diketahui Toba Audax merupakan salah satu event bersepeda internasional yang bernaung di bawah Union Des Audax Francis berpusat di Perancis. Di Indonesia organisasi resminya adalah Audax Indonesia. Dengan tema“ Start Together-Ride Together and Finish Together “ Audax bukan merupakan ajang balap balapan bersepeda. Setiap peserta Audax harus memilki skill bersepeda yang baik serta stamina yang mantap disebabkan Acara bersepeda AUDAX akan mejelajahi rute ratusan kilometer dengan berbagai medan, dengan kecepatan rata-rata 22,5 km/ Y DOLY jam – 30 km/jam. DOL
15
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
PELAKSANAAN Toba Audax di kawasan Danau Toba tidak terlepas dari peran pria tampan bernama Hendra Sammy. Namun ia tidak pernah menyangka, jika dari hobinya bersepeda dan mempelopori kawasan Dana Toba menjadi track bersepeda internasional membuatnya mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2015. Hendra mendapat penghargaan yang diserahkan langsung oleh Plt Gubsu H.T Erry Nuradi, untuk kategori Penggerak Olahraga. Ya gebrakannya menggerakkan olahraga bersepeda di Danau Toba (dua tahun berturut-turut sukses menggelar Toba Audax), dianggap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara patut diapresiasi. Kegiatan ini dianggap tidak sekedar event olahraga, tapi juga mempromosikan Sumatera Utara khususnya kawasan Danau Toba ke dunia luar. “Saya benarbenar kaget ketika dihubungi untuk mendapat penghargaan sebagai Penggerak Olahraga pada Haornas tingkat Sumut Tahun 2015,” ujarnya. Dan Hendra bersyukur serta berterimakasih karena pelaksanaan Toba Audax mendapat perhatian dari pemerintah. “Syukurnya lagi, keinginan peserta untuk bersepeda di Danau Toba sangat besar. Karenanya Toba Audax akan kembali digelar untuk ketiga kalinya secara berturut Mei 2016,” ujarnya. Baginya, olahraga merupakan bagian dari hidup.Dan bersepeda baru lima tahun terakhir digelutinya, tepatnya Tahun 2011 bergabung dengan Klub GG (Go Green) Bike pimpinan Tony Ong. Ia menggeluti sepeda sesuai anjuran dokter setelah mengalami cedera lutut. Ia semakin serius bersepeda melihat manfaat dan semangat para pesepeda di Sumut. “Yang pasti bersepeda merupakan kegiatan positif. Itulah alasan saya untuk terus menggelutinya,” kata Hendra Y DOLY singkat. DOL
pembinaan
Misi Petinju Medan di PON 2016
Raih Dua Emas ENAM PETINJU MEDAN DIPASTIKAN AKAN MEWAKILI SUMATERA UTARA DI PEKAN OLAHRAGA NASIONAL (PON) 2016 MENDATANG. PARA PETINJU TERSEBUT MEMILIKI MISI UNTUK MERAIH DUA MEDALI EMAS DAN MELEBIHI RAIHAN DI PON SEBELUMNYA.
Sekretaris Pengprov Pertina Sumut Eddy H Sibarani memberikan arahan T/MPO para petinju yang akan bertanding di arena PON 2016. IS IST/MPO
SUMATERA Utara telah meloloskan 11 petinju terbaiknya ke PON 2016 mendatang. Dari 11 tersebut, enam orang berasal dari Medan. Mereka terdiri dari tiga petinju putra dan tiga petinju putri. Petinju putra terdiri dari Rico Lubis, Indri German Hutagaol dan Rahmad Febriansyah. Sedangkan petinju putri terdiri dari Nurmala Deli, Elisawati dan Ayu Anggraini Hutabarat. "Dari 11 petinju Sumut yang telah lolos ke PON 2016 nanti, enam orang berasal dari Kota Medan. Mereka terdiri dari tiga orang putra dan tiga orang putri," ujar Sektertaris Pengkot Pertina Medan, Biner Dabuke. Dijelaskan, enam petinju tersebut sudah mengikuti pelatda berjalan yang digelar Pengprov Pertina Sumut. Mereka memperlihatkan perkembangan yang signifikan. "Kita sendiri telah menanamkan mental sebagai sang juara kepada mereka. Semoga itu bisa membantu mereka untuk meraih pretasi di PON nanti," ungkapnya. Pertinda Kota Medan sendiri cukup yakin dengan keenam petinju tersebut. Pertina Medan optimis dari enam petinju itu berhasil membawa pulang dua medali emas. "Kita optimis
petinju Medan mampu menyumbangkan dua medali emas di PON nanti. Target itu melebihi raihan tahun 2012 lalu, dimana petinju Kota Medan menyumbangkan satu medali emas dan satu medali perak," paparnya. Keyakinan Pertina Medan tersebut melebihi optimisme pelatih tinju PON Sumut Irianto Bakti dan Niazi Almi. Menurut Irianto Bakti, pihaknya belum bisa memasang target di PON Jabar, karena para pesaing 80 persen merupakan wajah lama. Sudah tentu, petinju wajah lama ini kaya akan pengalaman dan memiliki jam terbang yang tinggi. “Sebanyak 9 petinju Sumut merupakan baru pertama kali bertarung di ajang PON. Ini membuktikan perkembangan tinju Sumut telah berkembang pesat. Selain itu, Sumut juga masih memiliki banyak petinju-petinju muda yang menjadi harapan di masa mendatang," ungkapnya. Irianto menambahkan, petinju tersebut masih minim pengalaman. Namun dia tetap yakin para petinju itu akan memberikan pretasi di Jabar nanti. "Kita yakin mereka bisa berprestasi. Karena itu, saat ini kita sedang mempersiapkan A mereka dengan sebaik mungkin," pungkasnya. DEW DEWA
BIDIK EMP AT EMAS PON EMPA
Atlet drum band Sumut yang dipersiapkan T/MPO menuju PON 2016. IS IST/MPO
DRAM BAND Sumatera Utara mengusung misi tinggi di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016. Mereka membidik empat medali emas, melebihi capaian di Pra PON 2015 lalu. Pengprov Persatuan Drum Band Seluruh Indonesia (PDBI) Sumatera Utara sudah mulai mempersiapkan diri menghadapi PON 2012. Pasalnya mereka memasang target cukup tinggi, yakni empat medali emas. Menurut pelatih Drum Band Sumut, Nirwana Agus Sahputra, empat nomor yang ber peluang menyumbangkan medali emas itu adalah Lomba Berbaris
16
Jarak Pendek (LBJP) putra dan putri. Dua nomor lomba lainnya ialah LBJP campuran jarak 600 dan 800 meter. "Saya yakin dan optimis di PON 2016, kita bisa menyumbangkan empat medali emas bagi Sumut. Tapi itu semua harus disertai dengan latihan yang keras dan semangat tinggi agar dapat tercapai," kata Nirwana. Dijelaskan, dari sepuluh nomor lomba yang akan dipertandingkan di PON 2016 mendatang, delapan sangat ditentukan faktor fisik. Tapi dia mengakui, fisik atlet Sumut sudah cukup baik. "Fisik atlet drumband Sumut sudah tergolong kuat. Terbukti dengan tiga medali emas yang berhasil diraih di Pra PON 2015, berasal dari nomor lomba yang membutuhkan f isik kuat," ucapnya. Meski begitu, dia mengakui tensi persaingan di PON nanti pasti sangat tinggi. Selain DKI Jakarta, provinsi yang juga tidak boleh dipandang sebelah mata adalah Banten. Hal itu cukup beralasan karena atlet drum band
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
daerah tersebut kerap sering mengikuti kejuaraan hingga tingkat internasional. "Saya nilai DKI Jakarta masih bagus. Aceh dan Banten juga memiliki spesialis unggul di beberapa nomor. Tapi kita optimis dapat rebut target 4 emas lah. Latihan rutin dan disiplin itu juga penting. Saya juga mengingatkan atlet latihan di rumah untuk menambah jam latihan," ungkapnya. Demi meraih medali emas di PON nanti, tidak terlepas dari program pelatda yang baik. Dan yang paling penting adalah mengikuti Try Out, sebagai per siapan mental dan jam terbang atlet agar lebih siap. Selain itu juga menjadi bahan perbandingan pelatih untuk mengukur sejauh mana peningkatan selama latihan. Rencananya, sejumlah kota yang akan menjadi tujuan Try out ialah Aceh, Jambi dan Jakarta. Ia mengatakan, alasan memilih Aceh karena pendanaan yang jauh lebih murah. Sedangkan Jambi sebagai kota yang tepat untuk melatih kekuatan fisik atlet drum band Sumut. JOS
pembinaan
Pengurus Asiafi Sumut masa bakti 2015-2019 foto bersama. YONO/MPO
SYOFYAN HENDRI PIMPIN ASIAFI SUMUT
TINGKATKAN KUALITAS DAN KESEJAHTERAAN INSTRUKTUR ASOSIASI INSTRUKTUR AEROBIK DAN FITNESS INDONESIA (ASIAFI) SUMATERA UTARA MEMILIKI MISI UNTUKMENINGKATKAN KUALITAS KOMPETENSI DAN KESEJAHTERAAN INSTRUKTUR AEROBIK DAN FITNES. HAL ITU DIKATAKAN LANGSUNG OLEH KETUA UMUM ASIAFI SUMUT, SYOFYAN HENDRI. Sofyan Hendri resmi dilantik menjadi Ketua Umum Asiaf i Sumut periode 2015-2019 pada Desember lalu. Momen itu sangat spesial karena turut dihadiri tokoh mesyarakat Sumut, Datuk Syamsul Arifin. "Ini merupakan tantangan besar dan berat. Asiaf i harus berperan untuk meningkatkan kualitas kompetensi dan
17
kesejahteraan para instruktur aerobik dan f itnes di Sumut ini," ujar Sofyan Hendry usai dilantik. Untuk mewujudkan misi itu, Asiafi Sumut akan bekerjasama dengan Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (Formi) Sumut, Disporasu, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan (FIK Unimed) dan organisasi sejenis lainnya. "Tujuannya untuk mengembangkan mutu dan kualitas para instruktur aerobik dan fitness di Sumut," tambahnya. Asiafi Sumut adalah organisasi profesi di bidang olahraga dan pemuda binaan Formi Sumut dan Disporasu. Maka atas dasar itu Asiafi Sumut ke depannya tetap akan bekerjasama dengan Formi Sumut yang merupakan wadah berhimpunnya organisasi olahraga Indonesia dan Disporasu yang merupakan wadah dan tempat berhimpunnya organisasi olahraga dan pemuda. Sedangkan Ketua Asiafi Pusat ,Erna
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
Wahyo menjelaskan, Asiaf i berdiri sejak tahun 1994. Tujuan didirikannya Asiafi untuk mempersatukan para instruktur senam yang punya latar belakang yang berbeda baik pendidikan maupun kehidupan. “Kepada para instruktur saja anjurkan untuk terus belajar untuk perkembangan, pengalaman dan tantangan yang setiap saat berubah-ubah,” harapnya. Dekan FIK Unimed, Dr Budi Valianto, yang turut hadir mengatakan Asiaf i sebagai leading sektor olahraga ke depan dapat melaksanakan kerjasama dengan FIK Unimed baik itu dibidang teknologi maupun di bidang pendidikan. "Asiafi diharapkan dapat memberi manfaat bagi kemajuan olahr aga masyarakat," paparnya. Tok oh masyarakat Sumut, Datuk Syamsul Arif in berharap agar Asiaf i dapat bekerjasama dengan sekolahsekolah untuk menghindari para pelajar dari bahaya narkoba. YONO
pembinaan
SUKSES DI SINGAPURA
Sumut Siapkan Alan Sastra Menuju Paralympic Games Brazil ATLET ATLETIK NATIONAL PARALYMPIC COMMITTE (NPC) BINAAN SUMATERA UTARA, ALAN SASTRA GINTING AKAN MENJADI SALAH SATU DUTA INDONESIA MENUJU PARALYMPIC GAMES DUNIA DI BRAZIL SEPTEMBER 2016. Peraih emas di Paralympic tingkat Asean di Singapura Desember 2015 lalu itu kini terus melakukan persiapan, termasuk menjelang pra kualifikasi di Dubai Maret 2016. "Saya salah satu wakil Indonesia yang akan mengikuti pra kualifikasi ke Dubai untuk persiapan menuju Paralympic dunia di Brazil," katanya, kemarin si Sekretriat NPC Indonesia Sumut, di Jalan Stadion Teladan Medan. Menurutnya babak kualifikasi Paralympic games 2016 dilakukan dua tahap, yakni kualifikasi di Dubai, pada Maret, kemudian terakhir ke Tiongkok, April. Atlet dengan kategori kecacatan less authress itu berada pada urutan 10 terbaik dunia untuk nomor lempar cakr am dari hasil kualif ikasi pada Oktober 2015 di Doha (Qatar). Sebelum berlaga pada babak kualifikasi, ia bersama rekannya akan menjalani pemusatan latihan (TC) di Solo, Awal Februari. Catatan rek or terbaiknya nomor lempar cakram saat ini, adalah 40,48 Meter di kelas F57 kategori atlet lapangan. Minimal jarak lemparan limit paralympic games adalah 40,00 meter.
T/IRMA IS IST/IRMA
Pada kualifikasi ini, Alan menargetkan dapat memperbaiki catatan lemparan hingga 45 meter. Demi mencapai target tersebut ia pun harus berlatih keras karena ranking satu dunia melebihi 45 meter. Atlet kelahiran 27 september 1980 ini juga menilai setidaknya ada tiga negara yang paling diwaspadai pada olympiade nanti yakni Iran, Tiongkok, dan Brazil. PEP ARNAS DI JA WA BARA T PEPARNAS JAW BARAT Sementara itu Ketua NPC Sumut Zulkifli didampingi Sekretaris Edy Suhaidi dan Bendahara Mustikasari mengatakan, saat ini NPC Sumut terus berpacu mempersiapkan sejumlah atlet menuju Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) di Jawa Barat September 2016. "Agenda even cukup padat, sehingga kita harus benar-benar serius dan gencar mempersiapkan atlet potensial," kata Zul. Dia juga mengaku bangga dengan para atlet binaanya yang dinilai punya mental dan semangat juara yang cukup besar. Sebagaimana diketahui para atlet NPC binaan Sumut memiliki kontribusi besar dengan menyumbang 19 emas,
Alan Sastra (kiri) bersama Ketua NPC Sumut Zulkifli T/IRMA (tengah/baju garis2) dan pengurus lainnya. IS IST/IRMA
18
Alan Sastra
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
11 perak dan 6 perunggu dari 80 medali emas yang diraih kontingen Indonesia, di Kejuaraan Paralympic Asean di Singapura. Pada even itu Sumut mengikuti enam cabang olahraga yakni atletik, tenis meja, angkat berat, renang dan catur. IRMA
pembinaan
PRESTASI PEGULAT LABUSEL MEMBANGGAKAN PERKEMBANGAN OLAHRAGA GULAT DI SUMATERA UTARA (SUMUT) SAAT INI BOLEH DIKATAKAN CUKUP MERATA DI SELURUH KABUPATEN/KOTA YANG ADA DI DAERAH INI. APALAGI DENGAN TERPILIHNYA RAJAMIN SIRAIT UNTUK MEMIMPIN PERSATUAN GULAT SELURUH INDONESIA (PGSI) SUMUT PERIODE EMPAT TAHUN KE DEPAN. Kemerataan prestasi olahraga gulat ini setidaknya telah dirasakan oleh Pengcab PGSI Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), yang baru-baru ini, pegulatnya meraih 2 medali perak pada kejuaraan gulat memperebutkan Piala Walikota Padangsidimpuan. Menanggapi keberhasilan pegulatnya ini, Ketua PGSI Labusel Rizal Sembiring, mengaku cukup puas dengan prestasi yang diraih oleh atletnya tersebut. "Alhamdulillah, kami bisa memberikan kontribusi 2 mendali perak bagi Kabupaten Labusel, tapi saya berharap ke depan pegulat Labusel bisa memberikan hal lebih baik lagi," katanya. Namun Rizal Sembiring mengharapkan, prestasi yang telah diraih hendaknya dapat ditingkatkan dengan berlatih yang lebih baik lagi, apalagi ke depan cukup banyaknya kejuaraan yang bakal dihadapi
baik tingkat daerah maupun nasional. "Jadi, semakin banyak pertandingan akan menambah pengalaman para pegulat. Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan even itu untuk menjaring atlet," tegasnya. Rizal Sembiring juga menghimbau kepada para pegulat agar jangan bosan berlatih, karena Pengcab PGSI Labusel akan siap memberangkatkan mereka untuk mengikuti setiap kejuaraan yang ada. “Jangan bosan berlatih, karena dengan rajin berlatih akan meningkatkan prestasi yang akhirnya mampu meraih cita-cita yang diinginkan nantinya di bidang olahraga maupun karir para pegulat. Kami juga siap memberangkatkan kalian untuk mengikuti kejuaraan daerah maupun nasional,” ujarnya. Sementara pegulat Labusel, Budi Prasetio, Adi Jupandi, Dedi Kurnia Sandi,
M Farindo dan Muhamat Aripin yang berasal dari Kampung Ujung Padang, Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labusel bertekad akan memberikan prestasi yang lebih baik lagi kedepannya bagi daerah tersebut dalam setiap pertandingan untuk mengharumkan nama Kabupaten Labuhanbatu Selatan nantinya. “Kami siap memberikan hasil yang terbaik sekaligus mengharumkan nama Kabupaten Labusel, baik di tingkat daerah maupun nasional,” kata mereka. Sementara itu, ketika dihubungi Kadispora Labusel H Mahmul berharap atlet-atlet Labusel terus mengukir prestasi pada setiap cabang olahraga yang digeluti, sehingga Kabupaten Labuhanbatu Selatan lebih dikenal ke depannya. “Dispora Labusel akan terus mendukung atlet-atlet nya agar mampu meraih prestasi yang terbaik kelak,” ucap Kadispora Labusel. Adapun peraih 2 medali perak pada kejuaraan gulat kategori junior memperebutkan Piala Walikota Padangsidimpuan yaitu Dedi Kurnia Sandi pada gaya bebas kelas 84 kg dan M Farido di kelas 96 kg. HAKIM Pegulat Labusel yang meraih 2 medali perak pada Piala Walikota Padangsidempuan foto bersama pelatih usai acara pengalungan medali. ist/MPO
19
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
pembinaan
Para peserta sedang mengikuti perlombaan Senam Gemu Famere yang T/MPO berlangsung di Alun-alun T Amir Hamzah Stabat, belum lama ini. IS IST/MPO
LANGKAT GELAR LOMBA SENAM GEMU FAMERE
JALIN SILATURAHMI DENGAN MASYARAKAT
OLAHRAGA MASYARAKAT DI SUMATERA UTARA MEMANG SANGAT DIGEMARI OLEH SEMUA KALANGAN, BAIK YANG TUA MAUPUN MUDA. SETIAP PELAKSANAANNYA SELALU RAMAI DIIKUTI BAHKAN PESERTANYA SELALU MEMBLUDAK SERTA MERIAH. HAL itu dibuktikan saat Kabupaten Langkat melaksanakan perlombaan Senam Gemu Famere di Alun-alun T Amir Hamzah Stabat, belum lama ini. Perlombaan yang dibuka langsung Assisten II Adm. Ekbangsos Pemkab Langkat H Hermansyah mewakili Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH berlangsung meriah dan diikuti 30 tim. Ke-30 tim yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, kesemuanya berlatar belakang berbeda, mulai dari kalangan masyar akat umum, Apar atur Sipil Negara (ASN), sanggar seni dan pelajar. Kegiatan yang bertujuan untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Langkat ke-266 tahun 2016 itu terlihat berlangsung meriah dan menarik, apalagi acara perlombaan senam gemu itu bukan hanya diikuti kaum hawa saja,
20
tapi para pria juga mengikutinya yang berbaur menjadi satu, sehingga tampak keceriaan para peserta saat mengikuti perlombaan senam tersebut. Assisten II Adm. Ekbangsos Pemkab Langkat H Hermansyah menjelaskan, kegiatan Senam Gemu Famere ini bertujuan untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Langkat ke-266 tahun 2016. Kegiatan ini, disamping berolahraga juga sebagai ajang memperkuat tali silaturahmi. “Semoga jalinan tali silaturahmi antara seluruh masyarakat Langkat dapat terus terjaga melalui ragam kegiatan yang diselenggarakan Pemkab Langkat dalam rangka memeriahkan HUT Langkat ke-266 tahun 2016,” harap Herman. Sementara itu, Ketua DWP Langkat
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
Ny Hj Roro Endang Salahudin yang hadir pada kegiatan itu mengaku senang dengan perlombaan ini. “Kegembiraan ter pancar di raut wajah para peserta dan penonton,” kata Endang. Hal senada juga dilontarkan salah seorang kapten tim peserta lomba, Ny Elly Auzai, yang mengatakan, mendapat tugas sebagai kapten di tim PKK dan DWP sangat menyenangkan serta menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Pemkab Langkat tersebut. “Biasanya, dalam setiap pertandingan terjadi persaingan ketat yang mengakibatkan perlombaan berlangsung mendebarkan. Tapi itu tidak terjadi pada perlombaan ini, karena semua peser ta berlomba dengan penuh kekeluargaan” kata Elly. Ditambahkannya, seluruh peserta perlombaan terlihat gembir a dan senang, situasi yang sama juga dirasakan penonton. Jadi terlihat seluruh tim menjadikan ajang ini sebagai ajang hiburan untuk memperkuat tali silaturahmi. HAKIM
pembinaan
PBSI PALUTA RESMIKAN KLUB BULUTANGKIS OLAHRAGA BULUTANGKIS SEJAK LAMA TELAH DIGEMARI MASYARAKAT INDONESIA. DI SUMATERA UTARA (SUMUT) OLAHRAGA YANG DIKENAL JUGA DENGAN SEBUTAN BADMINTON INI TELAH CUKUP MEMASYARAKAT HINGGA KE SELURUH KABUPATEN/KOTA, BAHKAN HINGGA KE DESADESA YANG ADA DI DAERAH INI. Hal ini dapat dibuktikan, dimana salah satu daerah yang baru dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Provinsi Sumut yakni Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) bukan saja telah membentuk Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), tapi mereka telah mampu mendirikan suatu klub bulutangkis yang diberi nama Persatuan Bulutangkis (PB) Sakarya. Klub bulutangkis yang berlokasi di Jalan Lintas Gunung Tua-Binanga, Desa Aek Haruaya, Kecamatan Por tibi, Kabupaten Paluta itu, baru-baru ini, kepengurusannya dikukuhkan oleh Ketua PBSI Labusel Gusman Efendi Siregar SPt. Peresmian klub dan pengukuhan kepengurus PB Sakarya ini berlangsung secara sederhana, diawali dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Ketua PBSI Paluta Gusman Efendi Siregar SPt disaksikan Dewan Penasehat Edison Dalimunte, Kepala Desa Aek Haruaya
Armada Siregar yang juga merangkap sebagai Ketua PB Sakar ya, tok oh masyarakat Tohong Pangondian Harahap, sejumlah warga dan hatobangan desa setempat. Gusman dalam arahannya dihadapan seluruh pengurus PB Sakarya di bawah pimpinan Armada Siregar meminta untuk segera bekerja, karena PB Sakarya merupakan salah satu basis pembinaan olahraga bulutangkis yang diharapkan menjadi Icon klub badminton di Paluta. "Pembinaan sangat penting. Dengan adanya persatuan/klub ini, saya harapkan mampu membangkitkan kembali supremasi bulutangkis khususnya di Paluta. Semua pihak har us bahu membahu untuk meraihnya, Paluta Bisa, Paluta Luar Biasa," tegas Politisi PKB yang duduk sebagai Ketua Komisi A di DPRD Paluta ini. Dia juga berharap, klub bulutangkis yang berasal dari profesi itu hendaknya bisa mengembangkan klub tersebut
Ketua PBSI Kabupaten Paluta Gusman Efendi Siregar SPt memotong nasi tumpeng disaksikan Dewan Penasehat PB Sakarya Edison Dalimunte dan Kepala Desa Aek T/MPO Haruaya, baru-baru ini. IS IST/MPO
21
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
hingga ke pedesaan, sehingga olahraga bulutangkis dapat menjadi olahraga yang diminati oleh masyarakat Paluta. Sementara Dewan Penasehat PB Sakarya Edison Dalimunte dalam sambutannya mengungkapkan, berdirinya klub bulutangkis ini atas prakarsanya bersama rekan-rekan sesama pencinta olahraga tersebut sebagai wujud kepedulian terhadap pembinaan olahraga bulutangkis di Kabupaten Paluta. ”Klub ini dibentuk atas dasar cinta kepada olahraga bulutangkis, Kami hadir dari berbagai lintas profesi yang disatukan dalam PB Sakarya,“ ujar Edison. Senada juga disampaikan Kepala Desa Aek Haruaya Armada Siregar yang juga Ketua PB Sakarya. Menurutnya, klub tersebut merupakan wadah para pencinta olahraga bulutangkis di Paluta, sehingga akan tercipta generasi muda di masa depan yang mampu berprestasi dibidang bulutangkis serta terjalin silaturahmi yang lebih erat diantara warga dan sesama pengurus demi meningkatkan kemajuan dan keamanan lingkungan. Adapun susunan pengur us PB Sakarya diantaranya, Ketua Umum Armada Siregar, Sekretaris CP Alamsyah Hasibuan dan Bendahara Pangudutan Dalimunte, serta dibantu beberapa staf ahli dan kordinator. HAKIM
boling
GEDUNG BOLING INTERNASIONAL DIBANGUN SUMATERA UTARA AKAN SEGERA MEMILIKI SARANA LATIHAN DAN PERTANDINGAN BOLING BERTARAF INTERNASIONAL. GEDUNG YANG DIBANGUN DI KAWASAN SPORT CENTRE, JALAN PANCING MEDAN ITU, DIRENCANAKAN BAKAL SELESAI TAHUN INI. ATLET boling Sumatera Utara bisa bernafas lega. Pasalnya, sebentar lagi mereka sudah bisa kembali melakukan latihan rutin di Sumut. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan membangun gedung boling bertaraf internasional di Jalan Pancing, Medan. “Pemprovsu prihatin dengan keberadaan para atlet dan penggemar olahraga boling di Sumut yang kehilangan sarana latihan dan pertandingan. Sehingga Plt Gubsu HT Erry Nuradi turut mendorong terbangunnya sarana boling sebagai salah satu gedung yang berdiri di kawasan Sport Centre,” ungkap Kadisporasu H Baharuddin SH MSi. Gedung boling tersebut sudah mulai dibangun sejak tahun 2015 lalu. Pemba-
ngunan itu direncanakan rampung pada tahun 2016 ini. "Kalau tidak ada halangan, gedung itu direncanakan rampung pada akhir tahun 2016," tambahnya. Pembangunan gedung itu menjadi angin segar bagi atlet boling Sumut. Pasalnya selama ini sarana boling sudah hilang dari Kota Medan setelah area di Perisai Plaza dibongkar. Sehingga, para atlet boling Sumut yang selama ini menjadi penyumbang medali di PON tak lagi punya wahana latihan. Padahal, prestasi atlet boling Sumut terbilang cukup baik. Pada PON 2012, dua atlet boling Sumut meraih pretasi. Aldila Indryati meraih medali perak dan perunggu serta Imam Wiguna merebut perunggu. Saat ini, Aldila Indr yati
Sketsa gedung boling Sumut di Jalan Pancing T/MPO Medan. IS IST/MPO
tercatat sebagai atlet Indonesia yang akan tampil dalam Kejuaraan Dunia (World Bowling Championship 2016). Ini juga sejarah pertama kalinya atlet boling Sumut terpilih ikut dalam kejuaraan dunia beregu. Selain keduanya, ada 5 atlet putra dan 5 atlet putri yang akan memperkuat Sumut pada PON 2016 mendatang. Namun, para atlet boling itu saat ini tidak memiliki sarana latihan. Mereka harus ke Jakara dan Malaysia untuk latihan. Khusus Indri, dia berada di Pelatnas dan kuliah di Jakarta demi boling. “Jadi, pengorbanan para atlet cukup besar dan mereka sangat potensial dalam mendongkrak perolehan medali Sumut pada PON mendatang,” terang Sujamrat. Gedung boling Jalan Pancing itu dibangun di areal seluas 1.200m persegi. Bangunan dua lantai itu nantinya berisi tribun penonton, memiliki 18 lintasan dan berbagai sar ana pendukung lainnya. “Mudah-mudahan tahun 2016 realisasi pembangunannya bisa 100 persen sehingga 2017 bisa digunakan,” harapnya. HAI
ATLET BOLING KIAN TERMOTIVASI PEMBANGUNAN gedung boling bertaraf internasional di Jalan Pancing merupakan bentuk perhatian kepada atlet berprestasi. Hal ini membuat atlet boling Sumut semakin termotivasi untuk meraih prestasi. DUNIA boling Sumut sempat dilanda kekawatiran, karena sarana di Perisai Plaza dibongkar. Tidak berselang lama, sarana yang sama di Yuki Simpang Raya juga dipindahkan. Kondisi ini membuat atlet Sumut terpaksa latihan ke Jakarta. Kini para peboling tersebut bisa
22
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
bernafas lega. Pasalnya Pemprovsu sudah mulai membangun gedung boling bertaraf internasional di Jalan Pancing. Para atlet tersebut menyambut antusias pembangunan gedung itu. "Ini kabar bagus buat kami atlet boling sumut. Mudah-mudahan pembangunannya lancar dan lintasannya sesuai kebutuhan latihan atlet," ujar peboling muda Sumut, Aldila Indryati. Aldila merupakan peboling ber prestasi andalan Sumut. Wanita berusia 20 tahun itu meraih 1 medali perak dan 2 perunggu PON 2012 Riau lalu. Dia juga mewakili Indonesia pada
boling
HASIL PERJUANGAN PANJANG PENGPROV PERSATUAN BOLING INDONESIA (PBI) SUMATERA UTARA SELAMA INI RUTIN MENYUARAKAN PERLUNYA DIBANGUN LINTASAN BOLING DI SUMUT. PERJUANGAN MEREKA SEOLAH MEMBUAHKAN HASIL SETELAH PEMPROVSU MEMBANGUN GEDUNG BOLING DI JALAN PANCING. OLAHRAGA boling memang belum terlalu populer di masyarakat Sumatera Utara. Olahraga ini masih kalah dari sepak bola, tinju dan cabang lainnya. Meski begitu, olahr aga ini cukup potensial di Sumut. Terbukti, pada PON 2012 lalu, boling mampu menyumbangkan medali bagi kontingen Sumut. Saat ini, dua atlet muda Sumut berhasil meraih medali. Mereka adalah Aldila Indr yati dan Imam W iguna. Walau belum medali emas, tapi raihan itu menunjukkan Sumut memiliki potensi besar. Apalagi, usia mereka masih muda. Bukan tidak mungkin, bila dibina dengan baik, mereka akan menjadi terbaik di Indonesia. Tapi setelah PON 2012 itu, boling Sumut menghadapi dilema. Pasalnya, lintasan di Perisai Plaza yang selama ini menjadi tempat letihan mereka dibongkar. "Kita tidak bisa melarang, karena lintasan itu milik pribadi, bukan milik pemerintah. Kita disana hanya menyewa," ujar Ketua PBI Sumut, Singgih Gunawan. Setelah lintasan itu dibongkar, PBI Sumut terpaksa pindah ke Yuki Simpang Raya. Mereka terpaksa memanfaatkan lintasan yang ada, meski belum terlalu memadai. Saat itu juga, PBI Sumut rajin menyuarakan perlunya dibangun lintasan
boling di Sumut. "Kita sudah berkali-kali meminta agar pemerintah membangun lintasan boling di Sumut. Kita sudah pernah meminta kepada Pemko Medan, tapi belum berhasil," tambah Singgih. Dan, kini perjuangan mereka tersebut mulai membuahkan hasil. Pada tahun 2015, Pemprovsu menampung anggaran untuk pembangunan gedung boling bertaraf internasional di Jalan Pancing. Singgih pun senang bukan main. "Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada Pemprovsu yang
Kejuaraan Dunia Boling di Doha 2015. Aldila mengaku sangat memimpikan hadirnya sarana boling berstandar internasional di Sumut. Sebab, setelah lintasan di Perisai Plaza dibongkar, mereka tidak bisa melakukan latihan di Sumut. Lintasan di Yuki, tapi tidak standar dan hanya berselang beberapa lama, juga turut dibongkar untuk dipindahkan. Aldila sendiri tidak ingin menyerah dengan kondisi ini. Makanya ia rela kuliah di Jakarta, supaya bisa lanjut latihan boling. Padahal sebelumnya ia sudah kuliah jurusan komunikasi di USU. "Tapi dengan adanya perhatian pemerintah sumut membangun boling center, ini menjadi angin segar bagi olahraga boling sumut. Semoga pembangunanya cepat selesai. Jadi atlet-atlet boling di Sumut bisa kembali latihan intensif," tuturnya.
23
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
merealisasikan pembangunan gedung boling itu. Akhirnya perjuangan kami sejak 2013 bisa membuahkan hasil dengan bersedianya Pemprovsu memenuhi harapan insan boling Sumut," sebutnya. Singguh berharap pembangunnya cepat selesai dan bila memungkinkan bisa digunakan untuk persiapan atlet menghadapi PON 2016. "Kasihan anak-ana terutana yang sudah lolos PON, mau latihan tidak ada lintasan," ucap Singgih. Sebelumnya Kadispora Sumut H Baharuddin Siagian SH MSi melalui Kabid Sapras Drs Sujamrat Amro MM mengungkapkan, gedung boling dibangun di areal seluas 1.200m persegi. Bangunan dua lantai itu nantinya berisi tribun penonton, memiliki 18 lintasan dan berbagai sar ana pendukung lainnya. HAI/RING
Atlet boling Sumut lainnya, Imam Wiguna juga mengaku senang sekali kalau di Medan dibangun boling center. Sebab dengan begitu, peraih medali perunggu PON 2012 itu bersama atlet lainnya tidak eprlu lagi latihan keluar daerah. "Kami berterima kasih kepada Pemprovsu karena sudah mau memikirkan olahraga boling. Banyak atlet potensial di Sumut, cuma selama ini terkendala insan boling yang sudah tidak ada lagi. Dengan lintasan baru, kami yakin olahraga boling akan kembali bergeliat di kota medan. Kami yakin insan boling di Sumut akan kembali bersemangat dengan kabar baik ini," tuturnya. Semangat itu sudah dirasakan oleh para peboling senior. Pekan lalu, sekelompok peboling senior langsung meninjau lokasi pembangunan. Saat ini, pembangunan sudah menyelesaikan fondasi dan struktur. Sehingga pada 2016, tahapan pembangunan bisa selesai. HAI
pembinaan
SIMPAN MEMO GUBERNUR
MANTAN PETINJU SUMUT MASIH MENGANGGUR HARAPAN MANTAN PETINJU SUMUT BENGET SIMORANGKIR UNTUK MENDAPATKAN PEKERJAAN PERLAHAN PUPUS. Ayah dua anak itu akhirnya pasrah menjadi pengangguran, meski sejumlah pejabat Sumut pernah menjanjikan pekerjaan baginya di beberapa instansi. Benget bahkan hingga kini masih menyimpan memo dari Gubernur Sumut, HT Rizal Nurdin yang merekomendasikan dirinya untuk bekerja di salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Memo dari Pak Tengku Rizal masih saya simpan rapi,” kata Benget di selasela pertandingan tinju pro di Gelanggang Remaja belum lama ini. Anehnya dia bahkan mengaku baru menerima memo ter sebut tatkala Gubernur Sumut itu telah wafat pada 2006 lalu. “Entah siapa yang menyimpan memo itu, sayapun tidak tahu setelah beliau wafat baru dikasih ke saya,” ungkapnya. Janji-janji pekerjaan di beberapa instansi lain juga banyak diterima dari sejumlah pejabat tatkala Benget masih berjaya di atas ring dan berjuang matimatian membela nama daerah ini. Terakhir menurut Benget janji akan
dipekerjakan di Bank Sumut terlontar dari Sekretaris Pertina Sumut Edy Sibarani, apabila dirinya mampu meraih medali emas di pra PON Padang 2011. “Saya berupaya berjuang dan berhasil. Namun harapan mendapat pekerjaan tak kunjung datang hingga saya tak pernah lagi berharap,” tuturnya sembari tersenyum. Di sisi lain Benget mengatakan jika dirinya tidaklah terlalu memilih jenis pekerjaan, meski punya ijazah pendidikan. “Bekerja apapun jadi yang penting ada statusku,” ujarnya. Benget mengaku telah berulangkali melayangkan lamaran untuk lowongan sekuriti, namun tak kunjung dipanggil. Benget cukup menyesalkan jika ada anggapan berbagai pihak dirinya bukan kategori atlet peraih emas PON hingga belum pantas mendapat perhatian dan masa depan layak dari pemerintah. Padahal, kata Benget atlet mana yang mau kalah, apalagi dengan caracara yang kurang wajar. “Anak sedang diopname di rumah sakit pun saya memilih untuk bertanding, karena rasa tanggungjawab sebagai atlet,” katanya. Perhatian Pemerintah Provinsi Sumut di bawah kepemimpinan Plt Gubernur Tengku Erry Nuradi kepada para atlet berprestasi diyakini masih membawa
Benget Simorangkir IRMA/MPO
har apan bagi Benget Simorangkir untuk tak lagi hanya sebatas menjadi pengasuh anak tatkala istrinya bekerja. Apalagi, kata dia saat itu Tengku Erry Nuradi menjabat sebagai Bupati Serdang Bedagai, peraih medali perak PON 2004 di Palembang dan perunggu di PON Kalimantan T imur 2008 ini pernah menyampaikan curahan hatinya ingin meminta pekerjaan. “Kala itu Pak Bupati suruh saya ke kantornya, tapi nggak ketemu,” ucapnya. IRMA
PROGRES BAIK WAHOO CLUB MEDAN PERKUMPULAN Renang Wahoo Medan terus menunjukkan progres membaik. Setelah sebelumnya menjadi terbaik di Kr apsi Pulau Sumater a, mereka menempati posisi 16 di Krapsi nasional. WAHOO Club Medan merupakan perkumpulan renang yang baru didirikan. Meski baru seumuran jagung, namun mereka mencatatkan prestasi cukup baik. Setelah tampil baik di Pulau Sumatera, Wahoo mencatatkan prestasi cukup memuaskan di Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (Krapsi) 2015. Krapsi merupakan even bergengsi karena diikuti 171 perkumpulan dari
24
seluruh Indonesia. Dan, Wahoo mencatatkan capaian cukup baik dengan menempati posisi ke-16 klasemen umum perolehan medali. Menurut pelatih Wahoo Club, Brian Howard, pada hari pertama pelaksanaan, klub Wahoo Medan berada di peringkat 23. Hari ketiga naik ke peringkat 17 dan hari terakhir kami finish di posisi 16 besar," ungakp Brian. Mantan perenang nasional ini mengungkapkan, ini merupakan pertama kalinya Wahoo mengikuti Krapsi. Sebab, klub itu juga baru dibentuk. "Untuk keikutsertaan pertama di Krapsi, kita tidak memasang target besar, karena baru tampil. Apalagi kejuaraan ini diikuti
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
1100 atlet dengan mempertandingkan 5.500 event," tambahnya. Bagi Brian, Krapsi tahun ini merupakan pelajaran bagi Wahoo. Karena itu, pada even selanjutnya dia membidik masuk peringkat 10 besar Se-Indonesia. “Jujur saja, pada Krapsi tahun ini kita masih ingin mencapai progres yang baik. Untuk tahun depan, kita targetkan masuk peringkat top ten sebagai perkumpulan berkualitas. Namun untuk mewujudkan itu semua, saya ingin pembinaan jangka panjang kepada mereka. Karena untuk menghasilkan atlet handal harus dimulai dengan pondasi yang baik dan kaut juga,” harapnya. JOS
pembinaan
ZULKIFLI
Bangga Tapi Belum Puas KEKURANGAN PADA FISIK TAK MEMBUAT ZULKIFLI SURUT BERPRESTASI. SEMANGAT YANG BESAR DAN GAIRAHNYA TERHADAP OLAHRAGA MENEMBAK MEMBUATNYA BISA MEMPERSEMBAHKAN MEDALI PERUNGGU PADA ASEAN PARAGAMES DI SINGAPURA, DESEMBER 2015 SILAM. MEDALI yang ia raih dari nomor air pistol 10m itu cukup membanggakan karena ia harus bersaing ketat dengan Thailand dan tuan rumah Singapura yang masing-masing menurunkan 3 atletnya di nomor yang sama. Namun ia merasa pencapaiannya belum memuaskan. "Kalau ditanya sudah pasti belum puas karena sebenarnya bisa lebih baik dari medali perunggu. Saya dari Indonesia sendirian menghadapi beberapa negara yang menurunkan maksimal 3 atlet, jadi sehingga agak terganggu juga karena mereka banyak," ujar Zulkifli. Sebagai Ketua National Paralympic Comitte (NPC) Sumatera Utara atau wadahnya atlet difabilitas (cacat,red), Zul sejak lama sudah jadi atlet. Ia mengawali petualangannya di awal tahun 80-an. Almarhum M Samosir yang merupakan ketua BPOC (cikal bakal NPC, red) pertama di Sumut, mengajaknya menjadi atlet menembak. Saat itu usianya baru 14 tahun. Dikutip dari website npcsumut.blogspot.co.id, Zul pertama kali terjun ke Pekan Olahraga Cacat Nasio-
nal pada tahun 1982 sebagai atlet menembak dan hasilnya 1 medali emas bagi Sumut. Selanjutnya di tahun 1986 dan 1990 dirinya terjun di Porcanas cabang olahraga renang dan hasilnya masing-masing meraih 3 perak. Pada 1994 ia kembali menjadi perenang dengan mempersembahkan 1 perak dua perunggu. Lalu pada 1998 dirinya terjun pada cabang renang dan lempar lembing, juga sukses mempersembahkan 3 perak untuk renang dan satu perak untuk lempar lembing. “Semuanya itu ku persembahkan untuk Sumut dan menjadi bukti orang cacat juga bisa meraih prestasi,” ucap suami dari Farida Hanum ini. Meski lama menjadi perenang, Zulkifli yang tangan kirinya tidak sempurna ini tetap tak bisa melupakan basicnya sebagai penembak. "Menembak itu menuntut saya lebih tenang. Karena kalau tidak tenang, tidak akan bisa menembak dengan baik. Goyang satu rambut saja, sasarannya akan meleset jauh," ujar ayah dua anak ini. Pada 2002 ia sempat mewakili Indonesia pada even Pesf ik Games yang
Zulkifli (kedua dari kanan) diabadikan T/MPO seusai pengalungan medali. IS IST/MPO
25
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
diikuti 84 negara di Busan, Korea Selatan, sebagai atlet menembak nomor air rifle standing. Namun setelah itu, Indonesia tidak lagi mengirimkan atlet menembak di berbagai even regional Asean, Asia maupun internasional. Baru pada 2015 silam, NPC yang mandiri setelah berpisah dari KONI, kembali menurunkan para atlet menembaknya. Indonesia hanya mengirim 4 atlet menembak saja pada Asean Paragames. Zul terpilih setelah seleksi ketat dengan 20 atlet se Indonesia. Setelah itu, Zul bersama para atlet NPC lainnya melakukan persiapan Pemusatan Latihan Nasional selama setahun di Grup 2 Menjangan Kopasus, Solo. "Alhamdulillah persiapan sangat bagus. Perhatian pemerintah sudah cukup baik kepada NPC dan atlet-atlet cacat. Mudah-mudahan ke depan akan lebih baik lagi dan prestasi kami bisa lebih maksimal," ungkap Zul. Sebagai Ketua NPC Sumut, Zul juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan DPRD Sumut yang telah memberi perhatian melalui alokasi anggaran untuk pembinaan. "Sekarang NPC sudah berpisah dari KONI dan sejajar dengan KONI. Untuk itu, kami berusaha menciptakan yang lebih bagus lagi. Mudah-mudahan anggaran juga lebih meningkat," ujar Zulkifli. HAI
pembinaan
dr H Liliana Puspa Sari SPd MKes
Tertandang Kenalkan Petanque PETANQUE MERUPAKAN OLAHRAGA BARU DI SUMATERA UTARA. HAL ITULAH MEMBUAT DR HJ LILIANA PUSPA SARI SPD, MKES BERSEDIA MEMIMPIN INDUK OLAHRAGA ITU DI SUMUT. DIA TERTANTANG MEMPERKENALKAN PETANQUE KEPADA SEMUA LAPISAN. NAMA dr H Liliana Puspa Sari SPd, M.Kes merupakan sosok baru didunia olahraga Sumatera Utara. Pasalnya, baru kali ini wanita berparas manis ini itu ambil bagian dalam mengembangkan olahraga. Dia merupakan Ketua Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Sumatera Utara periode 2015-2020. Dia bersedia memimpin olahraga itu karena memiliki tantangan untuk memperkenalkan petanque kepada masyarakat Sumatera Utara. “Alasan saya memimpin Pengda Petanque Sumut, saya melihat olahraga ini baru dan ini menjadi tantangan saya untuk memperkenalkannya kepada masyarakat,” tuturnya. Liliana sangat serius dalam memimpin FOPI Sumut. Baginya, menjadi Ketua FOPI merupakan tugas dan amanah yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Laga eksebisidi PON 2016 Jawa Barat diakuinya menjadi pekerjaan berat awal. Ia pun berharap hasil Pomnas dan Kejurnas Junior menjadi tonggak awal untuk lebih meningkatan prestasi. "Bukan hal yang tidak mungkin Sumut menunjukkan prestasi yang lebih baik lagi di eksebisi PON nanti. Atas nama Ketua Umum dan pribadi, saya juga memohon kepada semua pihak untuk bersama-sama menjalankan amanah ini. Karena tanpa dukungan semua pihak saya tidak saggup menjalankan amanah dengan benar yang sesuai aturan organisasi,” harapnya. Meski terbilang baru, wanita yang akrab disapa Lili ini melihat Sumut mulai menunjukkan bukti layak diperhitungkan. Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2015 di Aceh, raih dua perunggu dan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) FOPI Junior di Jakarta, rengkuh dua perak, dirasa cukup menjadi bukti. “Meski terbilang dalam waktu singkat, Sumut cukup menunjukkan prestasi. Pomnas di Aceh 2015, tim petanque Sumut berhasil meraih 2 perunggu
26
melalui single putri dan double putra. Sedangkan di kejurnas tingkat junior di Jakarta, Sumut meraih 2 perak melalui single putra dan putri. Saya nilai ini adalah hasil yang cukup baik dan ini menjadi motivasi kami untuk memajukan cabor ini di Sumut,” ungkapnya. Memimpin petanque ini merupakan pengalaman baru baginya. Hal ini pun bertambah saat dirinya diminta untuk meneruskan memimpin Sekolah Tinggi Olahraga san Kesehatan (STOK) Bina Guna Medan. Lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)1994, wanita yang akrab disapa Lili ini pun membuka praktek dirumahnya Jalan Pelita II Kel Sidorame I Kec Medan Perjuangan, sejak 2002. Pr akteknya yang dibukanya itu hanya berumur tiga tahun. Itu terhenti, karena dirinya dipercaya sang abang dan kakaknya untuk memimpin Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna Medan sejak 2005. "Saya sempat bimbang ketika diminta meneruskan sek olah yang dirintis ibu," sebutnya. Awalnya, Lili tidak mengalami kesulitan, karena masih ada sang ibu yang mendampinginya. Namun, sejak 7 Juli 2014 lalu, dirinya harus memimpin
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
tanpa nasihat sang ibu yang meninggal dunia. “Ilmu dan nasihat ibu saya terapkan saat ini dalam memimpin kampus ini. Alhamdulillah, sampai saat ini dan harapan saya kedepannya terus lancar,” tandasnya. Kepercayaan yang diberikan abang dan kakaknya, menuntut dirinya harus bisa menjaga dan mengembangkan sekolah yang dibangun orang tuanya itu. Hal inilah yang menjadi keyakinannya mampu mewujudkan hal tersebut. “Bagi saya, menjaga itu lebih sulit dari pada merebut. Ini sudah pilihan saya dan saya harus bisa menjaga amanat yang diberikan untuk bisa memimpin, menjaga dan mengembangkan kampus ini,” tambahnya. Kebulatan tekadnya menjaga dan mengembangkan kampus yang terletak di Jalan Alumunium Raya itu, membuat Lili pun mengurungkan niatnya meneruskan ilmu kedokterannya ke jenjang yang lebih tinggi. Ibu dari Fariz Rizay Ananda, Fadil Rasyid Alfarisy dan Fathan Hidayahturahman ini pun memilih ilmu Magister Kesehatan (S-2) di Universitas Sumatera Utara (2012). Dibalik itu semua, wanita kelahiran 9 Oktober 1975 ini tak pernah menyesali keputusan hidupnya itu. Diakuinya, banyak hikmah dan pelajaran hidup yang didapatnya selama memimpin STOK Bina Guna. “Sekarang saya nikmati apa yang sudah menjadi pilihan saya. Sekarang saya harus bertanggungjawab dengan itu semua. Dijalani, dinikmati AD ARZIQAD dan disyukuri,” pungkasnya. ARZIQ
profil
Novizar Maulina
Medali Jadi Impian di PON TINJU MERUPAKAN OLAHRAGA YANG DINILAI KHUSUS UNTUK PRIA DAN TAK COCOK DIKUASAI KAUM HAWA. NAMUN, KENYATAAN SAAT INI BANYAK REMAJA PUTRI TERTARIK DENGAN OLAHRAGA KERAS INI. SALAH SATUNYA NOVIZAR MAULINA, PETINJU ASAL SERDANG BEDAGAI YANG TELAH LOLOS KE PON 2016. Kiprah dalam dunia tinju di Sumut merupakan wajah baru dan namun mampu menorehkan prestasi sehingga dirinya berhasil mengambil tiket PON. Keberhasilan lolos ke PON telah mencatat sejarah bagi Pemkab Sergai karena baru pertama kalinya petinju dengan Bupati Soekirman tergabung dalam tinju PON Sumut. Selain dukungan pelatih dan pengalaman kompetisi yang masih hijau. Restu dari orang tua dan kerabat menjadi alasan penting bagi petinju yang dilahirkan 22 tahun silam terus berpacu dengan waktu dengan terus latihan dan latihan untuk mematangkan diri sebagai persiapan di PON untuk menghadapi lawan yang memiliki kekuatan yang nyaris berimbang dari berbagai provinsi di Indonesia. Ciri khas petinju yang masih menimba ilmu di Unimed ini memiliki keunggulan dalam melakukan jab keras ke arah lawan
“Jika ditanya target pada PON di Jabar, sebagai atlet tentunya ingin meraih prestasi dengan mendulang medali emas untuk k ontingen Sumut. Namun, untuk menorehkan prestasi itu, tentunya dibutuhkan persiapan yang matang dengan latihan sesuai dengan instruksi pelatih,” ujar Novizar Maulina. Ia menjelaskan, latihan yang dilaksanakan selama empat hari seminggu pagi dan sore untuk memperkaya mental pertandingan. Apalagi para petinju yang masuk dalam arena PON adalah mereka yang terbaik di kelasnya. Pantang menyerah merupakan prinsip dalam bertanding. Walaupun petinju yang dihadapi nantinya berlabel nasional. “Ya mudah-mudahan impian untuk mendulang medali harus dapat diwujudkan, sehingga petinju Sumut semakin diperhitungkan petinju provinsi lain. Intinya untuk mewujudkan impian terus
mengasah kemampuan serta menyiapkan mental dan fisik dengan baik sehingga bisa menjadi petinju terbaik di Indonesia, dan selalu mengikuti arahan A DEWA pelatih saat berlatih,” pungkasnya. DEW
DANIEL PASARIBU, KECEWA DENGAN WASIT KEJUARAAN Nasional (Kejurnas) amatir elite Piala Wakil Presiden (Wapres) 2015 di Jambi telah berakhir. Namun, even ini menjadi kenangan tersendiri bagi petinju binaan KONI Medan, Daniel Pasaribu. Pasalnya, dia merasa dirugikan wasit sehingga gagal menjadi juara. Pada pertandingan f inal, wasit dinilai terlalu memihak petinju Jambi. “Ada kenangan tersendiri yang tidak pernah terlupakan dan masih tertanam dalam benak meskipun Kejurnas Piala Wapres telah berlalu. Kenangan itu sulit untuk dilupakan," ujar Daniel Pasaribu. Dijelaskan, pada per tandingan f inal melawan petinju Anto Siringo-ringo asal Jambi, dirinya merasa dirugikan. Pasalnya petinju yang menjadi lawan merupakan petinju satu-satunya tuan rumah yang lolos ke final. "Diduga pihak tuan rumah menghalalkan segala macam cara untuk memenangkan pertandingan,” ungkap Daniel. Peraih emas Kejurnas STE di Labuhanbatu 2013 ini mengutarakan padahal dalam pertandingan di kelas 69 kg lebih banyak
27
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
mengusasi pertandingan dan mendapat nilai dari pukulan yang masuk ke wajah maupun perut lawan. Namun, secara tiba-tiba lawan yang tidak terkendali emosi melakukan perbuatan tak terpuji dengan menyerodok kepala. “Akibat perbuatan yang dilakukan lawan sempat terpancing emosi, namun diluar dugaan wasit yang memimpin pertandingan memberikan warning dan mengurangi nilai yang telah diperoleh, padahal yang melakukan petinju tuan rumah. Keputusan wasit yang kontraversial mendapat protes dari kontingen Medan tapi tak dihiraukan,” paparnya. Bapak satu anak ini menjelaskan, petinju tuan rumah kembali melakukan perbuatan yang sama, wasit tetap memberikan keputusan yang sama pula. Hal ini sangat menguntungkan petinju tuan rumah dan dinyatakan menang angka. Suatu keputusan wasit yang merugikan kontingen Medan sehingga emas yang sudah di depan mata akhirnya menjadi A DEWA milik Jambi. DEW
pemuda
PEMUDA SIAP, MEA DALAM GENGGAMAN ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) SUDAH DIMULAI SEJAK AKHIR DESEMBER 2015. ATAU EFEKTIF MULAI AWAL TAHUN 2016 INI, MULAI BERGULIR. BANGSA INDONESIA, SIAP TIDAK SIAP, HARUSLAH SIAP DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PASAR BEBAS ASEAN INI. PERSIAPAN DAN SOSIALISASI TELAH DIBERIKAN KEPADA MASYARAKAT SEJAK LAMA, SEMUANYA DENGAN TUJUAN AGAR RAKYAT INDONESIA MEMILIKI DAYA SAING TERHADAP NEGARA-NEGARA LAIN SAAT MEA DIBERLAKUKAN. Tak terkecuali bagi generasi muda. Di beberapa kampus pun telah sering dilakukan sosialisasi dan seminar terkait kesiapan dan pemantapan UKM atau stakeholder masyarakat lain dalam menghadapi MEA. Dengan adanya MEA ini diyakini akan membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat di ASEAN, karena akan terjadi banyak kemudahan dalam transaksi barang dan jasa, pemotongan tarif pajak, serta investasi. Namun MEA juga memberikan tantangan bagi Indonesia dan diperlukan strategi untuk mengatasinya. Lalu bagaimana sikap generasi muda? Siapkah menghadapi MEA, atau jangan-jangan sekar ang ini mulai merasakan dampak dari diberlaku-
28
kannya era pasar bebas tersebut? Tapi kita berharap, para pemuda kita sudah siap, sehingga peluang dalam era MEA itu bisa ada dalam genggaman. Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara, jauh-jauh hari, bahkan sejak pergantian tahun 2014 menuju 2015 lalu, sudash mewanti-wanti agar kaum muda mempersiapkan diri dengan keahlian pribadi. "Orang asing boleh melakukan apa saja di negara atau daerah kita, tapi tentu kita harus mempersiapkannya sejak dini. Kita jangan hanya jadi konsumen, tetapi juga bagaimana bisa menjadi produsen. Tentunya kita harus bisa mengantisipasi ini, melalui pemberdayaan potensi pemuda," kata Kadispo-
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
rasu Baharuddin Siagian. Ke depan, pemuda harus bisa mandiri, kreatif, dan memiliki karakter. Bagaimana menanamkan nilai-nilai patriotisme ke dalam diri. Alween Ong, seorang pengusaha muda, sedari awal juga sudah sering mengingatkan bahwa para pelaku usaha khususnya usahawan muda, seger a membuat progr am untuk menghadapi era MEA. Dan dia optimis, mereka itu sudah siap, tinggal adanya dukungan dari pemerintah. “Siapa bilang UKM tidak siap menghadapi MEA, UKM akan berkembang dengan produk-produknya yang punya ciri khas,” katanya. Dia menyontohkan produk-produk anak muda dari Kota Medan, seperti produk kreatif, handycraft, pakaian jadi, serta makanan yang makin banyak digemari oleh pendatang. Menurut perempuan berhijab ini, tinggal bagaimana dukungan pemerintah agar wirausahawan khususnya wirausahawan muda yang punya daya kreativitas tinggi itu, mampu memanfaatkan moment tersebut untuk bisa membawa produknya lebih berkibar di luar daerah bahkan sampai ke luar negeri. “Selain menghadapi MEA ,
pemuda pemerintah harus lebih fokus dalam membimbing para pelaku UKM. Bukan karena ada MEA saja pelaku UKM diperhatikan, tapi harus dalam setiap moment aktivitas mereka,” kata penerima penghargaan wirausaha muda berprestasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2009 ini. Sementara itu, untuk bisa bersaing, maka generasi muda sudah saatnya mengubah mindset dari job seeker (pencari kerja) menjadi job creator (pembuat lapangan pekerjaan). Seperti dikatakan Ketua Bidang Industri Kreatif Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumut, Syahrul Akbar. “Generasi muda saat ini harus jeli dan menyadari bahwa Indonesia sudah dijajah secara ekonomi. Jadi kalau dulu dijajah oleh Belanda dan Jepang untuk mengambil alih kekuasaan negara dengan cara perang senjata. Saat ini Indonesia sudah dijajah secara ekonomi,” katanya dalam satu kesempatan. Mulailah menjadi pencipta lapangan kerja. Mulai dari hal yang kecil sesuai dengan potensinya masing-masing, harus fokus dan jangan gampang menyerah. “Produk handphone Evercoss itu di China merupakan produk UMKM yang di China sendiri tidak laku, tapi di Indonesia produknya bisa terjual laris karena harganya yang murah dan fungsinya hampir sama. Tentu saja ini bisa menjadi contoh produk yang kita buat juga harus bisa laris di negara lain,” kata Syahrul. Sementara Direktur UKM Center Sumut, Deni Faisal Mirza, mengakui ada dampak positif dan dampak negatif dengan makin luasnya pasar ASEAN dibuka melalui MEA. Dalam hal ini, rakyat Indonesia harus "all out", dengan lebih memperdalam ilmu pengetahuan dan kemampuan, di antaranya melalui pelatihan. Dia menyoroti satu bidang, yakni teknologi informasi atau information technology (IT). Pelaku UKM harus menguasi bidang itu, karena di era globalisasi sekarang ini aktivitas tidak lepas dari pengaruh teknologi, utamanya di bidang ekonomi. “Pelaku UMKM juga harus melek IT. Misalnya untuk promosi atau pemasaran produk UMKM, juga diperlukan bantuan teknologi, minimal pelaku UMKM mengetahui dan mampu menggunakan komputer dan internet,” kata Deni. Sebenarnya, sambung Deni, untuk bidang ini yang paling punya potensi untuk menguasainya adalah generasi muda. Karena umumnya generasi muda sekarang ini, apalagi yang tinggal di wilayah perkotaan, sudah melek teknologi. Minimal mereka menguasai penggunaan gadget semacam handphone atau smartphone. Tapi kalau itu tidak dilakukan, dia yakin, produk UKM asal anggota MEA lain bakal menggempur pasar Indonesia, terutama di Sumut. Hal ini dikhawatirkan menjadi ancaman bagi pelaku UKM lokal. “Apalagi kita tahu negara lain sudah duluan siap dan matang dalam menghadapi MEA, terlihat dengan adanya sejumlah bank milik negara lain seperti China, Malaysia, dan India, sudah banyak di Indonesia,” ungkapnya. KOHEN Deni Faisal Mirza
29
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
Alween Ong
Persaingan MEA Ketat, Pemuda Harus Siap DINAS Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut. selaku institusi pemerintah yang berperan membina kalangan pemuda di wilayah provinsi ini terus melakukan motivasi bagi kawula muda untuk terus bersiap dan berbenah menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). "Persaingan di MEA cukup ketat, namun pemuda Sumut harus siap dan mampu melihat era pasar bebas Asia Tenggara ini sebagai peluang terbuka sembari terus berbenah memperbaiki Sumber Daya Manusia (SDM)," imbau Subdis Bina Kepemudaan Dispora Sumut, M. Tohir. Dia mengatakan Dispora Sumut terus memotivasi pemuda melalui berbagai program guna menciptakan SDM pemuda berkualitas. Menurt Tohir, pola dasar kepemudaaan seperti yang tertuang pada UU No.40 Tahun 2009 yakni penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan. Penyadaran yakni pembentukan karakter pemuda merupakan suatu proses atau usaha yang untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berdasarkan nilai-nilai. Pemberdayaan upaya menggali atau memperkuat potensi daya yang dimiliki setiap pemuda. Dalam pemberdayaan pemuda, kata Tohir, Dispora Sumut melakukan pelatihan kepemimpinan tingkat pemula, media dan utama. “Kita setiap tahunnya melakukan seleksi bagi pemuda berprestasi dalam inovasi melalui program pemuda pelopor," katanya. Selain itu, program kewirausahaan pemuda seperti Kelompok Usaha Produktif Pemuda (KUPP) dan pemilihan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi adalah upaya dan utama yang harus dikembangkan dalam mempersiapkan pemuda menghadapi MEA. “MEA itu membutuhkan tenaga kerja terampil yang menghasilkan produk-produk yang punya daya saing tinggi. Karena itu, pemuda harus terus didorong meningkatkan pelatihan keterampilan,” ujarnya. Menurutnya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumut, Baharuddin Siagian dalam setiap kegiatan kepemudaan di Sumut kerap mengimbau agar pemuda terus mempersiapkan diri menghadap MEA. Peningkatan kualitas keterampilan, menurutnya bukan berarti seluruh tanggung jawab berada di tangan pemerintah. Justru sebaliknya, perlu kesadaran bahwa efek dari MEA akan dirasakan langsung oleh masyarakat hingga diperlukan tanggung jawab untuk bersama-sama berpartisipasi U HULU dan mempersiapkan diri. HUL
pemuda
PEMERINTAH BANGGA PEMUDA PUNYA INOVASI PLT GUBERNUR SUMUT HT ERRY NURADI MENGATAKAN PEMERINTAH SANGAT BANGGA TERHADAP GENERASI MUDA YANG MEMILIKI INOVASI DAN BERPRESTASI SERTA MEMILIKI MENTAL BERWIRAUSAHA. Plt Gubernur diwakili Kadispora Sumut Baharuddin Siagian didampingi Kabid Bina Pemuda M Tohir SPd, menyerahkan hadiah dan piagam penghargaan kepada para juara pemilihan wirausaha muda pemula berprestasi 2015. YONO/MPO
"Pemuda seperti ini akan menjadi motivasi bagi kawula muda lainnya, serta mendatangkan kesadaran untuk membuka lapangan kerja dan bukan semata menjadi pencari kerja," kata Erry melalui Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut, baru-baru ini. Dia menyampaikan hal itu pada penyerahan penghargaan kepada para juar a pemilihan wir ausaha muda pemula berprestasi 2015 di Kantor Dispora Sumut.
Pemprov Sumut di kesempatan itu memberikan hadiah berupa dana apresiasi kepada para juara. Selanjutnya para juara akan diajukan menjadi calon Wirausaha Muda Pemula Berprestasi tingkat nasional yakni Arga Lubis (kategori pertanian, peternakan dan perkebunan) bidang usaha obatobatan tradisional. Marzuki (Medan kategori Boga) bidang usaha Pancake Durian. Darmawan Syahputra (Medan kategori Jasa) dan Albert Ong (Medan kate-
gori kreatif ) bidang usaha narsis coorporation. Dari empat nama ini Arga Lubis masuk nominasi nasional. Untuk juara 2 dan 3 tingkat Sumu, kategori boga Mirza Sumantri (Risolasol) dan Ahmad Zaki (Zack Kress Chips), kategori jasa Fadliansyah Nst (FAN) dan Edy Syahputra (Tratama), kategori kreatif Rachmi (Glow Bag) ser ta kategori pertanian, peternakan dan perkebunan Prima Takasi (Minyak Obat Karo) dan Galih Ariwirawan (Dusun Kelinci). YONO
USIA MUDA TAK JADI PENGHALANG MENCOBA PERUNTUNGAN DI DUNIA BISNIS SEMASA remaja, atau tepat di usia 17 tahun, kelahiran Medan 9 September 1992 mengawali usahanya di bidang obat-obatan dan kosmetik herbal hasil produksi. Dia mencoba memasarkannya ke masyarakat. Bisnis yang dimulai sejak 2009 itu perlahan terus berkembang, hingga kini usaha obat herbal (Femitive, zapota) dan kosmetik kecantikan (sabun beras kemuning) telah menjangkau hingga ke luar negeri. Arga mengakui sejak awal produksinya itu memang mendapat respon positif di masyarakat. Diapun kemudian mendirikan CV Arga Farma yang bergerak di bidang usaha obatobatan dan kosmetik. Arga memiliki lima karyawan tetap dan dua karyawan lepas dengan omzet mencapai Rp 36 juta pertahun. “Usaha ini terus saya tekuni sembari tetap kuliah,” ujarnya. Dia menceritakan, CV Arga Farma berdiri dengan latar belakang banyaknya permasalahan yang timbul akibat penggunaan obat-obat kimia.
30
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
Karena itu, katanya, masyarakat harus didorong menggunakan bahan-bahan alami herbal dalam upaya penyembuhan penyakit. “Saya akan mengeksplorasi berbagai macam tumbuhan herbal di Indonesia dan sekaligus menciptakan lapangan kerja, ini merupakan misi saya,” katanya. Sambil mengatakan produknya sudah teruji khasiatnya dan penggunanya telah merasakan manfaatnya dan produksinya telah mendapat izin Diskes, ke depan berobsesi mempunyai perusahaan herbal/fitofarmaka dengan standart internasional dan mempunyai cabang /perwakilan di setiap provinsi di Indonesia dalam 5 tahun ke depan. Sebagai mahasiswa farmasi yang akan mengakhiri perkuliahannya, Arga mengaku sabun herbalnya alami yang diperkaya dengan ekstrak beras dan kemuning berfungsi menghilangkan noda hitam, mencerahkan kulit dan sebagai anti septik alami pada kulit.. “Alhamdulillah terbukti dalam sakala laboratorium sabun beras kemuning memeberikan efek yang positif sebagai pengU HULU hilang noda,” paparnya. HUL
pemuda
Plt Gubsu HT Erry Nuradi bersama para pimpinan STIE dan mahasiswa STIE Tricom diabadikan pada acara T/MPO pembukaan Gebyar STIE Tricom 2016. IS IST/MPO
STIE TRICOM Bina Kreativitas Generasi Muda SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) TRICOM IKUT BERPERAN SERTA DALAM MEMBINA KREATIVITAS GENERASI MUDA, BUKAN HANYA DI BIDANG AKADEMIK ATAU PENDIDIKAN TAPI JUGA KREATIVITAS DI BIDANG LAIN, YANG INTINYA UNTUK MEMBEKALI GENERASI MUDA AGAR MAMPU BERSAING DALAM ERA GLOBALISASI. Itu dibuktikan dengan digelarnya Gebyar STIE Tricom 2016, 23 Januari 2016 di halaman kampus STIE Tricom - Yayasan Perguruan Nasional Brigjend Katamso II, Jalan Marelan Raya, Medan Marelan. Tak tanggung-tanggung, Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara (Plt Gubsu) Ir HT Erry Nuradi MSi pun berkenan hadir dalam pembukaan acara tersebut, dan mengapresiasi kegiatan yang dinilainya tepat dilaksanakan sebagai bagian dalam pembinaan generasi muda di luar bidang pendidikan, oleh pihak akademik. Gebyar STIE Tricom 2016 sendiri diisi berbagai acara, selain try out Ujian Nasional bagi siswa SMA/SMK seKecamatan Medan Marelan, juga pentas seni siswa (Pensi) dengan menampilkan beragam kreativitas pelajar, mulai dari bermusik, menyanyi, ser ta menari (dance). Acar a juga dimeriahkan lomba mewarnai dan fashion show untuk siswa tingkat TK, serta bazaar UMKM. Menurut Plt Gubsu HT Erry Nuradi, acara seperti ini sangat positif dalam rangka membina kreativitas pelajar,
31
serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan akademik. “Lembaga pendidikan ber sama pemerintah mempunyai tugas mencerdaskan anak bangsa. Jika ini bisa dilakukan bersama-sama oleh seluruh unsur, maka tugas itu akan lebih mudah dilaksanakan,” katanya. Apalagi selain acara-acara yang diikuti siswa, juga disertakan kegiatan bazaar bagi pelaku UMKM. “Dengan kegiatan seperti ini, STIE Tricom berarti telah ikut membantu pemerintah daerah dalam upaya peningkatan taraf ekonomi masyarakat,” kata Erry lagi. Dia berharap acara seperti ini bisa terus dilakukan. “Sehingga keberadaan STIE Tricom bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat,” sambung Erry pada acara yang turut dihadiri Walikota Medan diwakili H Hasan Basri, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan H Arjuna Sembiring, Muspika Medan Marelan ser ta undangan lain dari kalangan tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Medan Marelan. Turut hadir Ketua Pembina Yayasan
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
Pusat Pendidikan Komputer Tricom Dr Martono Anggusti, Ketua Yayasan STIE Tricom Usli Sarsi, Koordinator STIE Tricom Mohan Leo, Ketua Badan Pendiri Yayasan Perguruan Nasional Brigjend Katamso MU Phoa Krishnaputra, serta Ketua Yayasan Perguruan Nasional Brigjend Katamso Udayo Untarya Wijaya. Ketua STIE Tricom Manda Dwipayani Bhastary mengatakan, ini merupakan event tahunan yang mereka selenggarakan, dan direncanakan terus dikembangkan lebih baik di tahun-tahun berikutnya. “Dengan kegiatan ini, kami ingin mewujudkan visi misi mengembangkan potensi generasi muda yang berkreativitas dan berakhlak mulia,” kata Manda. Sementar a Ketua Yayasan STIE Tricom Usli Sarsi mengatakan, pihaknya ingin kehadiran lembaga pendidikan ini di masyarakat bisa lebih ber peran dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan nasional. “Ini memang bukan pekerjaan mudah. Tapi dengan kerja keras dan kemauan besar, kami yakin itu bisa terwujud. Dan pelan-pelan STIE Tricom sudah melakukannya, kami berharap lulusan perguruan tingggi ini nantinya bukan cuma jadi insan pencari kerja, tapi bisa menciptakan lapangan kerja sendiri,” kata Usli. Sementara acara-acara lomba yang digelar hari itu berlangsung meriah. Peserta Pensi berlomba-lomba menunjukkan kemampuannya, untuk memikat penonton dan juri. KOHEN
pemuda
Remaja Sumut Serukan Cegah HIV-AIDS PENYAKIT MENULAR SEPERTI HIV-AIDS MERUPAKAN BAHAYA LATEN. KITA HARUS PRIHATIN TERHADAP KONDISI PENYEBARAN PENYAKIT HIV-AIDS SAAT INI, DI BERBAGAI WILAYAH INDONESIA TERMASUK SUMATERA UTARA. Sudah banyak yang terbukti terjangkit penyakit HIV-AIDS, dan banyak pula penderitanya yang meninggal. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa, dan dari berbagai tingkatan ek onomi serta pendidikan. Secara kumulatif jumlah kasus HIV dan AIDS sampai dengan Juli 2015 yang dilaporkan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara adalah 2.903 kasus HIV dan 4.306 kasus AIDS. Ironisnya, secara konsisten, jumlah kasus AIDS tertinggi terjadi pada kelompok usia 20-29 tahun (usia produktif ) yang mengindikasikan mereka terinfeksi HIV 3-10 tahun sebelumnya, di mana saat itu mereka masih pada tahap remaja awal. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya pengetahuan remaja terkait HIV dan AIDS. Kegiatan-kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS terus dilakukan, namun demikian kesadaran, akhlak, moral dan perilaku masyarakat yang benar tetap menjadi prioritas. Hal ini tetap menjadi perhatian untuk ditangani, dan dikampanyekan agar tidak memberikan dampak sosial yang lebih luas. Ini pula yang dilakukan para remaja si Sumatera Utara yang berasal dari tingkatan SMP dan SMA, di antaranya dari SMP Taman Siswa Binjai, SMA Negeri 13 Medan, anak-anak Komunitas
Semut Medan Talent (SMT), mereka menyerukan pencegahan HIV-AIDS khususnya bagi remaja. Mereka membubuhkan cap lima jari di atas kain putih di SMK Negeri 9 Jalan Patriot Medan Sunggal, dalam Kampanye dan Panggung Aksi Remaja bertema “Kita Hebat, Berani Beraksi”, sebagai tanda bahwa remaja sepakat mencegah HIV/AIDS di kalangan pelajar. Acara tersebut digelar Sabtu, 16 Januari 2016. Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sumatera Utara Drs Achmad Ramadhan MA mengatakan, setelah rangkaian roadshow sosialisasi dan talkshow kampanye HIV/AIDS bagi pelajar-pelajar, yang dilakukan bersama Yayasan PKPA, KPA tetap bersinergi untuk mencegah penularan HIV AIDS kepada pelajar, khususnya mereka yang berada dalam rentang usia 15-24 tahun. Dia sangat berharap kampanye yang dilakukan di sekolah-sekolah tersebut dapat semakin sering dilakukan. Selain itu, Ramadhan mengatakan, remaja yang rentan dengan pergaulan bebas, harus lebih sering memiliki kegiatan positif semisal nge-band atau kegiatan seni dan keagamaan lainnya. “Anak-anak di Sumatera Utara harus semakin banyak memiliki kegiatan positif supaya pikiran untuk hal negatif seperti seks bebas dan narkoba yang
Remaja SMP dan SMA di Sumatera Utara membubuhkan cap lima jari di atas kain putih, dalam Kampanye dan Panggung Aksi Remaja T/MPO bertema “Kita Hebat, Berani Beraksi”. IS IST/MPO
32
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
memicu jalannya HIV/AIDS, dapat diminimalisir, kalau perlu dihilangkan. Makanya bersama Yayasan PKPA dan Komunitas lainnya di Sumut, kami akan terus bekerjasama, memerangi HIV/ AIDS di kalangan remaja,” katanya. Harapan serupa disampaikan Kepala SMKN9 H Sakti Siregar SPd. Dia berharap pihak KPA dapat lebih sering mendatangi sekolah-sekolah di Sumut guna sosialisasi yang lebih tepat sasaran, semisal menghadirkan para k orban HIV/AIDS. Selanjutnya, sekolah-sekolah yang terlibat tak hanya sekolahan yang ada di pusat kota/kabupaten. Namun lebih ke desa-desa. Dikatakan penanggung jawab program kampanye dari KPA, Erickson Marbun, sementara ini sekolah yang telah mendapatkan sosialisasi peningkatan pendidikan konfrehensif HIV/AIDs yang dilakukan secar a bergantian adalah sekolah yang berada di kabupaten/kota yang mudah dijangkau. Namun pekerjaan rumah ke depan, tampaknya memang harus ke tempat lainnya. “Karena ada kemungkinan jumlah penderintanya semakin bertambah, di tahun 2016 kami terus giat mengkampanyekan aksi cegah HIV/AIDS ini, selain di kota/kabupaten kami usahakan ke desa-desa juga,” katanya. Di sela acara itu, perwakilan pelajar dari masing-masing sekolah melakukan atraksi kreativitas, di antaranya beatbox, shuffle, flashmob, Dance4Life, rap , DJ, teater dan lain-lain. Sebelumnya, pelajar memamerkan beragam bentuk mading hasil karya masing-masing yang bertema seputar pencegahan, asal, maupun kiat-kiat berinteraksi dengan korban HIV-AIDS, di mana berkaitan dengan jargon “Jangan Jauhi Korbannya, Namun Jauhi Penyakitnya”. KOHEN
Ratusan pelajar mengikuti Talkshow mengenai T/MPO kampanye HIV dan AIDS. IS IST/MPO
pemuda
AMBN SUMUT PERANG TERHADAP NARKOBA
LAKONI HIDUP SEHAT TANGGAL 26 JUNI 2016 MENDATANG, DUNIA MEMPERINGATI SEBAGAI HARI ANTI NARKOTIKA. HARI ANTI NARKOBA INTERNASIONAL (HANI) OLEH PBB UNTUK MELAWAN PENYALAHGUNAAN OBAT-OBATAN DAN PENJUALAN OBAT SECARA ILEGAL. PERINGATAN HARI ANTI NARKOTIKA INTERNASIONAL DIMULAI PADA 26 JUNI 1988.
Ketua AMBN Sumut Rotua Sibagariang
33
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
Tanggal 26 Juni dipilih untuk memperingati pengungkapan kasus Lin Zexu dalam perdagangan opium di Humen, Guangdong, sebelum Perang Opium. Pencanangan itu diresmikan PBB melalui sebuah resolusi PBB 42/112 yang dikeluarkan pada 7 Desember 1987. Lin Zexu adalah pejabat jujur yang hidup pada masa Kaisar Daoguang dari Dinasti Qing. Lin seorang filsuf, ahli kaligrafi dan penyair yang terkenal dengan perjuangannya menentang perdagangan opium di Tiongkok oleh bangsa asing. Sikap dan perjuangan Lin Zexu itu, diadopsi Angkatan Muda Bela Negara (AMBN) Sumatera Utara (Sumut) dalam membina kader-kadernya. "Narkoba dapat merusak karakter, fisik, dan kesehatan menusia serta dalam jangka panjang bisa mengganggu daya saing dan kemajuan bangsa. Tidak ada pilihan lain kecuali menyatakan perang terhadap narkoba," kata Ketua AMBN Sumut Rotua Sibagariang SST di Medan, medio Januari 2016. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirataratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja. Sebagai bukti, peredaran narkoba sudah mencapai tingkat meresahkan bangsa di dunia. Bahkan, korban narkoba Indonesia pada tahun ini mencapai 4,1 juta orang atau 2,2 persen dari total penduduk dan kerugian material mencapai Rp63 triliun. Kejahatan narkoba ini digolongkan kejahatan luar biasa dan serius, terlebih lagi kejahatan narkoba terjadi di lintas negara dan terorganisasi sehingga menjadi ancaman nyata yang membutuhkan penanganan serius dan mendesak. Berdasarkan itu, AMBN Sumut mengajak masyarakat untuk melakoni hidup sehat agar bisa menjauhkan masyarakat dari jeratan narkoba. Ajakan hidup sehat sejalan dengan tema peringatan Hari Anti Narkotika Internasional tahun ini yang mengusung tema Let's Develop Our Lives, Our Communities, Our Identities, Without Drug. "Hidup sehat ini syarat mutlak agar narkoba tidak akan tumbuh," ujarnya. Rotua juga meyakini dengan hidup sehat serta didukung program rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba maka Indonesia akan bebas dari narkoba. "Kalau kita hidup sehat, yang sudah direhabilitasi beberapa tahun kemudian akan selesai dan saya yakin Indonesia bebas narkoba," ujarnya. Meski begitu, yang perlu menjadi prioritas adalah semua elemen bersatu untuk terus mencegah agar tidak menjadi korban narkoba. Masyarakat harus merapatkan barisan untuk memerangi narkoba yang semakin meresahkan masyarakat. "Sepakat, ini merupakan musuh bersama, kejahatan kemanusiaan, tak ada cara lain kita sepakat untuk rapatkan barisan memerangi kejahatan ini dan semua penegak hukum mengRY S HARR harapkan komitmen moral," tegas Bagariang. HAR
pemuda
Gita Adina Nasution
Mahasiswi USU Pencipta Kolagit, Obat Diabetes dari Tebu LEWAT OBAT DIABETES TEMUANNYA, MAHASISWI JURUSAN FARMASI, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU), GITA ADINDA NASUTION (21), BUKAN HANYA SUKSES MENYEMBUHKAN PENYAKIT AYAHNYA. TAPI IA JUGA BERHASIL MENJUARAI BEBERAPA KOMPETISI KEWIRAUSAHAAN. Gita berhasil mengembangkan produk obat racikan (herbal) bernama Kopi Gula Gita (Kolagit) yang bisa menyembuhkan penyakit diabetes, meski mengandung tebu. Dimana gula dianggap masyarakat sebagai biang dari penyakit diabetes. Kreativitas Gita muncul ketika ayahnya terkena penyakit diabetes. Mahasiswi semester 6, jurusan farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) ini berhasil menyembuhkan ayahnya dengan obat racikan yang mengandung gula. Padahal gula sering disebut-sebut menjadi biang dari penyakit diabetes. “Penyakit polio diobati dengan vaksin polio juga. Di dalam penyakit berarti ada obatnya juga. Saya cari apa yang paling dihindari penderita diabetes, yaitu gula dalam tumbuhan tebu,” jelas mahasiswi semester akhir ini. Gita sudah berhasil menjuarai Program Wirausaha Mandiri 2015 oleh PT Bank Mandiri bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, di Jakarta, 13 Maret 2015 silam. Ia Wirausaha Muda Mandiri terbaik kategori Industri, Perdagangan, dan Jasa. Lalu pada Oktober 2015, Gita juga sukses menyabet prestasi terbaik pemuda pelopor Bidang Teknologi Tepat Guna, Komunikasi & Informasi. Menurut Gita, penyakit diabetes bukanlah disebabkan oleh konsumsi gula yang berlebihan. Melainkan, kata dia, organ tubuh yang cacat akibat pola hidup yang tidak sehat, sehingga menyebabkan tubuh tidak bisa mencerna gula, lalu datanglah diabetes. “Gula darah naik itu bukan karena gula, tapi organ tubuh yang tidak bisa mencerna gula ter sebut. Apalagi manusia itu butuh glukosa. Jadi itu karena organ tubuh sudah cacat akibat makan makanan cepat saji, soda, dan minum alkohol. Sedangkan potensi dari
34
genetika cuma 20 persen, jadi yang paling berpengaruh adalah pola hidup tidak sehat,” jelas Gita. Di luar dugaan, setelah berhasil menyembuhkan ayahnya dari diabetes, obat racikan Gita bernama Kopi Gula Gita (Kolagit) tersebut langsung tenar di kalangan terdekat hingga luar negeri. Gita mengatakan pemesanan sudah mencapai Arab Saudi. “Mulai dari Korea Selatan, Perancis, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Arab Saudi, California, Canada, dan AS. Teman-teman ayah di Koramil yang biasa berobat ke Penang dan Singapura, setelah minum obat ini tidak ke sana lagi, sembuh dengan Kolagit,” kata Gita. Obat racikan tersebut mengandung bahan tumbuhan tebu dan herbalherbal lainnya. Meski ada kata kopi dalam nama Kolagit, Gita mengatakan itu didasari kemiripan warna obat tersebut dengan kopi.
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
Untuk harga, Gita menjual Kolagit sebanyak 800 gram dengan harga Rp 150.000. Namun, Gita mengatakan keuntungan bukanlah tujuan utama dari penjualan Kolagit. Menurut dia, sebagai orang medis, masih ada beban moral untuk menyembuhkan orang meski tidak mampu untuk membeli Kolagit. “Sebetulnya, niat untuk komersil tidak ada, karena punya tanggung jawab sosial sebagai latar belakang medis. Sistem jual beli saya lakukan karena butuh modal. Jadi yang tidak mampu saya berikan harga seikhlasnya atau bahkan gratis,” kata Gita. Permintaan yang meningkat lantas membuat Gita mendapatkan untung yang tidak sedikit. Gita bahkan terkejut ketika di akhir tahun 2014, ia mendapatkan omzet lebih dari Rp 1 miliar. “Saya kaget, karena tidak memikirkan untung karena saya cuma pikir bagaimana untuk orang bisa sehat. Tapi ternyata alhamdullilah akhir tahun lalu,
pemuda
Amin Antoni Hasibuan
PENGALAMAN BERHARGA 28 HARI DI ATAS KAPAL
saya dan teman-teman menghitung omzet, mencapai lebih dari Rp 1 miliar,” kata Gita sembari berbisik. TOR TA WARAN D ARI INVES TAW DARI INVEST Prospek Kolagit yang cerah ternyata membuat sejumlah perusahaan farmasi berniat untuk menggaet Gita. Ia mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut datang dari lokal maupun luar negeri. “Dari 2013 setelah booming, banyak perusahaan farmasi lokal sampai nasional, datang ke rumah di Medan, sampai pengusaha properti. Terakhir dari perusahan farmasi dari Turki dan Singapura. Tawarannya miliaran rupiah,” kata Gita. Namun, Gita menyatakan belum tertarik dengan opsi kerjasama tersebut. Alasannya, kata dia, meski diberikan laboratorium dan menjadi pengawas produksi obat tersebut, Gita khawatir obat tersebut menjadi mahal dan tidak bisa menyentuh masyarakat bawah. “Saya belum tertarik, karena memikirkan bagaimana caranya menyeimbangkan antara kalangan atas dengan bawah, Kebanyakan kalau sudah terkenal tidak mungkin bisa, apa bisa di supermarket tawar-menawar?” kata Gita. Ke depan, Gita akan meluncurkan satu produk lagi dimana kali ini berasal dari limbah organik. Limbah tersebut akan diubah menjadi obat, salah satunya sebagai antiseptik. “Produk yang akan saya buat tahun ini berasal dari limbah organik, pertama adalah antiseptik dari, obat penurun panas/demam yang lebih efektif dari paracetamol dan obat anti alergi dalam bentuk salep,” jelas Gita. Mendapatkan juara pertama, Gita berhasil memperoleh hadiah sebesar Rp 50 juta. Ia mengatakan akan menggunakan uang tersebut sebagian untuk membangun laboratorium dan sisanya untuk berbagi dengan anak-anak dari Sekolah Luar Biasa (SLB).
AMIN ANTONI HASIBUAN salah satu wakil Sumatera Utara mengikuti Kapal Pemuda Nusantara/Lintas Nusantara dan Pemuda Bahari Sail Tomini 2015 belum lama ini. Dia menceritakan pengalaman indah tersebut yang sekaligus menurutnya sangat berharga. Dalam pelayaran selama 28 hari itu Amin beserta peserta lainnya mengenal berbagai keragaman budaya Indonesia, serta menambah pengalaman dalam hidupnya bagaimana merasakan hidup di atas kapal perang KRI Teluk Bintuni 520. "Kami juga diberi penjelasan bagaimana mengoperasikan kapal dan sistem yang ada di dalamnya," kata Amin. Kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama kementerian dan sejumlah instansi lainnya itu diikuti 282 dari 5 provinsi Indonesia, ditambah delegasi Kemenpora, delegasi Universitas Indonesia, delegasi BKKBN, delegasi ASEAN (Myanmar, Malaysia, Vietnam dan Timor Leste) delegasi PMI, dan delegasi Kemenko PMK. Amin yang merupakan utusan dari Sumatera Utara bersama empat orang temannya yakni Riki Ardoni, Rizki Ananda, Nurhayati dan Nuraini. Dia menceritakan di atas kapal itu mereka saling berinteraksi, berdialog, berdiskusi tentang isu-isu regional dan nasional yang berkembang, mempelajari budaya yang berbeda, mempelajari potensi sumber saya alam dan lain sebagainya. Para nara sumber memperkenalkan potensi kekayaan kelautan, mitra laut sebagai media komunikasi, sektor industri dan jasa maritim, kewirausahaan berbasis kelautan dan potensi wisata bahari. Tujuannya untuk meningkatkan kecintaan pemuda terhadap tanah air, meningkatkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme, meningkatkan kecintaan kebaharian di kalangan pemuda, mengembangkan jiwa wirausaha dan industry kebaharian dan meningkatkan persaudaraan dan kerjasama di kalangan pemuda. Menjelang keberangkatan mereka, diawali pembekalan yang dibuka Kemenpora Imam Nahrowi dan Kepala Staf TNI AL Ade Supandi, malamnya dilakukan pergelaran seni. "Para wakil dari masing-masing provinsi menampilkan kesenian masing-masing daerah," tutur Amin. Mereka juga melakukan kunjungan ke instansi pemerintahan dan bakti sosial yang mendapat sambutan hangat dari pemerintah setempat. Kenangan yang indah yang tak pernah saya lupakan bertepatan Idhul Adha di atas kapal di tengah lautan dari Pulau Muna (Sulawesi Tenggara menuju Jakarta. Di saat itu, sebelum pelaksanaan Idul Adha, seluruh penghuni kapal berinisiatif membeli qurban sebanyak dua ekor sapi dan empat ekor kambing dari uang sukarelawan penghuni dan awak kapal. “Kami melaksanakan sholat di laut tengah perairan laut Jawa dengan khusuk," kenangnya. Hal lain diapun merasa bangga kepada para nara sumber dan unsur pemerintah yang memberikan pengetahuan dan pengalaman hidup sebagai generasi muda terutama tentang kehidupan di atas kapal dengan U HULU melintasi gelombang lautan. HUL
GAI SUMBER HAI/BERBA HAI/BERBAGAI
35
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
pemuda
Komunitas Semut Medan Talent
Giat dalam Seni dan Wirausaha DI KOTA MEDAN, ADA SATU KOMUNITAS YANG NAMANYA KINI BERANJAK NAIK, YAKNI SEMUT MEDAN TALENT. JIKA ANDA ANAK MUDA YANG TERTARIK PADA BIDANG SENI DAN WIRAUSAHA, BISA GABUNG DI KOMUNITAS INI.
Shuffle dance, itu antara lain kegiatan berkesenian yang sering mereka lakukan. Selain itu juga ada musik hip hop rap, dan sebagainya. Berdiri sejak 1 Januari 2013 komunitas ini kini telah memiliki hampir 100 anggota, dan telah sering tampil sebagai tamu dalam acara-acara besar. Beralamat di Jalan Pertempuran Medan, komunitas ini membuka pintu bagi siapa saja yang ingin belajar shuffle dance. Para anggotanya akan dengan senang hati mengajarkan, dan mereka tak memungut biaya sepeserpun. Ketua komunitas ini, Muhammad Fachru Rozi, mengatakan, mereka berkumpul awalnya karena dorongan untuk mengajak anak-anak muda yang ekonominya tergolong rendah sebagai bentuk pemberdayaan anak-anak muda dalam suatu kegiatan positif. "Jadi awal terbentuknya memang
36
untuk supaya anak-anak yang kurang mampu bisa punya aktivitas dan kreativitas yang baik bagi dirinya sendiri. Tidak sekedar ngamen atau tawuran," ujarnya. Komunitas Semut Medan Talent ini memang merupakan anak-anak binaan UKM Semut yang telah terbentuk sejak 13 Juli 2005. Sesuai dengan filosofi awal terbentuknya UKM Semut, yaitu "Berkarya sambil berwirausaha", komunitas ini pun mengikuti filosofi tersebut. Pendiri UKM Semut, Muhammad Munir, mengatakan sejak dulu, saat masih semata berupa kelompok UKM, Semut selalu beranggotakan orangorang dari kalangan pra-sejahtera. Sebab itu, komunitas Semut Medan Talent ini meneruskan apa yang telah menjadi ciri khas UKM Semut. "Sejak awal terbentuk pun kita memang sama-sama orang susah. Kita bangun sama-sama UKM Semut ini. Lalu berkembang, berkembang, dan berkembang, sampai jadi seper ti sekarang. Shuffle Medan Dance ini pun begitu, anggotanya ini anak-anak orang "tak punya" ini," ujarnya. Rozi mengatakan, sehari-hari, selain berlatih seni, para anggota juga aktif
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
dalam kegiatan UKM Semut. Mereka mendesain graf is, menyablon, dan melukis. Hasilnya lumayan, dalam sebulan anak-anak ini bisa meraup omset hingga Rp 40 juta. Bahkan, saat orderan sedang pasang, mereka bisa memperoleh omset lebih tinggi. "Kegiatan kami rutin. Kalau latihan setiap sore sudah pasti. Kalau pagi sampai sore kami di markas, nyablon, mendisain, macam-macam. Melukis juga. Omsetnya bisa Rp 25 juta sampai Rp 40 juta. Apalagi kalau lagi banyak pesanan," ujarnya. Lewat k onsistensi berlatih, para anggota telah tampil dalam acara-acara besar, seperti Chinese New Year Celebration 2013 di Paladium, Kompas Green Living and Youth Creativity di Unimed, Festival Film Anak 2013 di Kantor Gubernur Sumut, Gebyar Jurnalistik 2013 di Unimed, Jambore Anak SUMUT 2013, serta Festival Teater Anak 2013 di Gedung Teater O USU. Selain itu, mereka juga telah mencicipi persaingan lomba dance, seperti saat mereka menjadi Juara 2 Modern Dance tingkat Pelajar dalam Festival Seni Anak Bangsa di STT Sinar Husni 2013. KOHEN
pemuda
ALIANSI PEMUDA PEDULI, AKSI NYATA BAGI NEGERI BANYAK PERSOALAN YANG MENDERA NEGERI INI, BAIK ITU PERSOALAN-PERSOALAN BESAR MAUPUN PERSOALAN KECIL. PERSOALAN BESAR, MULAI DARI KORUPSI YANG MENGGURITA, NARKOBA YANG TELAH MERASUK SELURUH KALANGAN MASYARAKAT, TERORISME, KEKERASAN, GANGGUAN KEAMANAN, KENAKALAN REMAJA, PERUSAKAN LINGKUNGAN DAN SEBAGAINYA. Sementara persoalan kecil juga banyak terjadi di masyarakat, namun tetap menyita perhatian kita semua. Semua persoalan itu tentu butuh penanganan. Pastinya, tak cuma pemerintah yang harus turun tangan, namun semua elemen masyarakat termasuk pemuda, harus ambil bagian dalam upaya perbaikan negeri ini. Aliansi Pemuda Peduli (APP) menyadari hal itu, mereka pun telah turun tangan berbuat semampunya, untuk melakukan aksi nyata bagi perbaikan kondisi negeri ini. APP adalah organisasi kepedulian yang dikhususkan bagi para pemuda/i Indonesia. APP adalah organisasi dibentuk setahun lalu, dan kini mulai bergerak membesar. “APP memiliki peran penting untuk menangkal berbagai persoalan bangsa, dengan cara mengajak seluruh pemuda indonesia untuk melakukan hal yang
37
positif, terutama dalam bidang kepedulian terahadap lingkungan, sosial dan budaya,” kata Nanda Rusmana, founder atau pendiri APP yang dicetuskannya pada tanggal 11 Desember 2014. Dia menyontohkan kasus terorisme yang seperti tidak hilang dari negeri ini. Menurutnya, para pemuda yang terjaring dalam pengkaderan teroris biasanya akibat dari lingkungan yang tidak mendukung dirinya untuk melakuakn hal yang dia sukai. “Banyak pemuda yang akhirnya menjadi teroris agar mereka lebih di hargai dan disegani, mereka beanggapan bahwa dengan menjadi teroris mereka lebih berguna,” ungkapnya. Lalu soal narkoba, yang semakin merebak dan korbannya kebanyakan dari kalangan generasi muda. Hal-hal seperti inilah yang mendapat perhatian serius dari APP. “Maka dari itu saya rutin untuk
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
mengajak para pemuda untuk bergabung di APP. Di sini mereka dapat menggembangkan potensi dirinya, karena program kerja APP yang dinamis, maka semua orang mempunya hak untuk melakukan kegitan yang disukainya,” kata Nanda. Telah banyak program kerja yang dilakukan APP, mulai dari aksi bersihbersi sampah di gunung, pelatihan mendaur ulang sampah plastik, pembagian daging kurban, aksi peduli korban erupsi Gunung Sinabung, peduli kanker pada anak, sarapan untuk yatim dan masih banyak lagi. APP kini telah ada tiga provinsi, di mana pusatnya di Kota Medan. “Saat ini saya sedang mengurus perizinan badan hukum agar APP dapat berbentuk yayasan. Hal ini dilakukan karena pada tahun 2016, APP akan mengandeng beberapa k omunitas kepedulian untuk bersatu dan menyatukan diri atas nama APP Indonesia. Hal ini agar setiap gerakan kepedulian dapat dikordinir, dengan begitu kampanye pedulian bisa dilakukan serentak di seluruh Indonesia dan akan menghasilkan efek yang lebih besar,” paparnya. Untuk saat ini, telah ada 15 komunitas yang tersebar di Indonesia yang telah setuju untuk bergabung. KOHEN
pemuda
Mora Nasution
Dengan Indonesia Youth Icon Selamatkan Jati Diri Generasi Muda TERKIKISNYA MORAL DAN JATI DIRI GENERASI MUDA INDONESIA SAAT INI, BERADA PADA AMBANG KRITIS. UNTUK MENYELAMATKAN MEREKA DIBUTUHKAN KEMAUAN DAN DUKUNGAN SEMUA PIHAK, TERMASUK PEMERINTAH. Itu pula yang mendasari Mor a Chairina Nasution menggagas kegiatan Indonesia Youth Icon, ajang pencarian pemuda berbakat dan berprestasi. Tapi berbeda dengan kegiatan sejenis, Indonesia Youth Icon ditujukan untuk mendapatkan para remaja berprestasi dan berkarakter, yang memiliki wawasan kebangsaan, pengetahuan, keahlian, serta sikap luhur dan terpuji. Sehingga diharapkan ini dapat menghidupkan kembali rasa nasionalisme dan patriotisme di sanubari generasi muda Indonesia. Mora adalah Vice President Indonesia Youth Icon. Dia juga pendiri On The Stage, sekolah pengembangan kepribadian yang juga banyak memberi pengembangan kepribadian bagi para remaja. Keprihatinannya terhadap nasib generasi muda yang semakin bergerak menuju generasi egois dan hedonis, membuat Mora maju dengan konsep gagasannya untuk mencari anak-anak muda berprestasi. Melalui Indonesia Youth Icon yang dideklarasikan pada bulan Mei 2015, Mora berharap dapat semakin besar menggalang dukungan. Dikatakannya, program itu akan berlangsung selama 5 tahun, terhitung sejak 28 Oktober 2015 sampai 28 Oktober 2020 dan menjadi program terbesar dalam penyelenggar aan berbagai kegiatan remaja.
38
“Anak-anak muda adalah agen perubahan bangsa. Yang jiwa, karakter dan pola pikirnya harus dikembalikan pada kepribadian bangsa seutuhnya. Bukan generasi yang mendewakan budaya luar dan terobsesi pada citra keren yang identik dengan kemewahan. Kerennya, acting locally but thinking globally,” ujar perempuan cantik berlesung pipi ini. Berbicar a tentang masa depan generasi muda Indonesia dan semangat kebangsaan, adalah dua hal yang senantiasa mendapatkan respon positif dari pemilik Salon dan Spa Mia Miu Palace ini. “Sejak dulu saya memang selalu memiliki ketertarikan khusus setiap melihat anak-anak muda yang berbakat dan memiliki nilai lebih. Seketika tumbuh di diri saya semangat untuk membantu dan mendorong mereka untuk berkarya lebih baik lagi. Dalam bentuk apapun,” tutur Mora yang juga menjabat sebagai Sekretaris di DPC Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Medan. Ia kerap merasa sedih melihat kenyataan, banyak dari permata-permata bangsa yang tak didukung pemerintah akhirnya mengabdikan diri pada pihak asing. “Anak-anak muda kita banyak yang jenius dan memiliki ketrampilan luar biasa. Namun mereka bersusah-payah
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
merintis sendiri jalan masa depannya. Pemerintah tak memiliki kepedulian yang maksimal. Akhirnya mereka direkrut asing dengan bayaran sangat tinggi. Memprihatinkan, bukan? Jadi ayo, mulai sekarang kita sama-sama mendukung anak-anak muda berbakat ini. Untuk Indonesia yang lebih baik,” sambungnya. Sesuai namanya, Mora, yang artinya matahari, sehingga filosofi hidupnya pun ingin seperti matahari, yang benderang dan bermanfaat bagi semua orang. Menurut alumni DIII Akuntansi Perkantoran STIE IBBI ini, pada setiap orang telah dititipkan Tuhan sejumlah kemampuan dan kelebihan. Sehingga tidak ada orang yang tidak berguna dalam hidupnya. “Kita harus memiliki mimpi besar dalam hidup ini, yang berguna untuk menggerakkan keinginan. Pintar itu penting. Tapi cerdas jauh lebih penting. Karena konsep pintar dengan cerdas itu berbeda. Pintar didapatkan dari banyak membaca. Sementara cerdas adalah mensinergikan suara hati dengan kemampuan otak. Saya orang yang sangat mempercayai suara hati. Karena suara hati itu adalah suara yang murni. Nilai itu ada dalam suara hati, sementara logika itu persepsi,” tandasnya. KOHEN
39
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016
40
MAJALAH PEMUDA & OLAHRAGA l JANUARI 2016