issn no: 2086-2083
edisi no.3 tahun ke-38/ maret 2014
Masjid Raya Sumbar Impian yang Jadi Nyata
Harga Rp. 10.000
TIM REDAKSI
Pembina : Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Barat Pengarah : Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat Anggota Pengarah : Kabid Dan Pembimas di lingkungan Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Barat , Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten/ Kota Se-Sumatera Barat Pemimpin Redaksi : H. M. Rifki, M.Ag (Kepala Subbag Informasi dan Humas) Wakil Pemimpin Redaksi : Amrizal, M.Ag
Kakanwil Kemenag Sumbar menyerahkan SK Pekantikan kepada Kabid Pakis H. Afrijal yang baru dilantik disaksikan Kabag TU, 18 Feb (Rina)
Sekretaris : Risna Yanti, S.Sos.I Wk.Sekretaris : Al Fajri, SHI., MA Bendahara : Muslimah ,S.Th.I., M.Ag Dewan Redaksi : Abrar Munanda, M.Ag | Amrizal, M.Ag | Ulil Amri, MA | Anton Akbar, M.Ag | Metra Suryati, S.Ag | Risna Yanti, S.Sos.I | Muslimah, S.Th.I.,M.Ag | Efrian, S.Kom | Ariesta Nurman Sasono, S.Hi | Fitra Dewi, A.Md Kontributor Kanwil : Drs. Zilwadi | Dra. Hj. Nurjami’ah Azfa Manik | Ariesta Nurman Sasono, S.Hi | Zulfahmi, S.Ag | Welhendri, S.Ag., MA | Taslim Perdana, S.Kom | M.Rida, SE | Elvira Hayu,S.Kom Reporter Daerah : Syafrizal | Agussalim | M. Yusuf Aunur Sabri | Mardinata Jalpida | Zulkifli | Afdhal Dinilhaq |Andri Susanto | Alfia Pharma | Nori Bahar| Suhardi | Fakhmi | Milaul Hamdi | Rita Royani | David Abdullah | Azwar Hadi | Emi Ratna Aprilana | Abuzar Ghafari | Syamsul Bahri | Diana | Yonadri | Zulhafendi | Fransica Zola | Indra Gunawan |
Anggota Komisi VIII DPR RI yang juga mantan Kakanwil kemenag Sumbar Drs. H. Dalimi Abdullah beserta Kakanwil kemenag Sumbar Drs. H. Syahrul Wirda, MM saat mengunjungi MTsN Padusunan 20-2 (Mus)
Design Grafis : Efrian, S.Kom Sirkulasi : Arman, SE | Pranoto | Parman | Zulfariswan S.Sos | Alamat Redaksi : Kanwil Kemenag Sumbar Jl.Kuini No.79 B Padang, Telp.(0751) 28220, 21686, Fax. (0751) 22583 Website : http://sumbar.kemenag.go.id email :
[email protected] Rekening PAB: Majalah PAB Kanwil Kemenag Sumbar Bank Nagari Syari’ah Cab.Padang : No. Rek: 7100.02.20.12049-4 Percetakan : CV Sejahtera - Jakarta Tim Redaksi menerima tulisan berbentuk cerpen, puisi dan artikel dari pembaca dan siswa madrasah. Tulisan tersebut dikirim ke email :
[email protected]
2
Kakanwil H. Syahrul Wirda didampingi Kakankemenag Kota Padang H. Yetrizal Khatib menyaksikan Kepala MTsN Durian Taruang Drs. Suardi saat peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas 3 lantai MTsN Durian Taruang dengan dana 4,6 Milyar 15-2 (Rifki)
SALAM REDAkSI
DAFTAR ISI
Mimpi itu telah terwujud Alhamdulillahirobbil Alamin.... Kebanggaan luar biasa dirasakan tim redaksi ketika majalah PAB berada di tangan pembaca setia. Bukan ingin dipuji atau dibelaskasihani tapi keadaan dan situasi kerja yang manuntut tim redaksi selalu diburu waktu setiap penerbitan majalah kesayangan keluarga besar kemenag ini. Menerbitkan majalah lebih awal setiap bulannya keinginan besar tim redaksi namun karena alasan yang tidak dibuat-buat hal itu masih jauh dr harapan pembaca. Kendati demikian, kepuasan pembaca dengan informasi menarik akan tetap menjadi prioritas tim redaksi. Pada edisi ke 3/37 ini redaksi menyajikan informasi tentang pemakaian Masjid Raya Sumatera Barat yang berdiri kokoh dan Megah di Jalan Khatib Sulaiman-Padang. Masjid Raya impian masyarakat Sumbar ini telah disoft launching Gubernur Sumbar dengan Shalat Jum’at perdana awal bulan lalu. Informasi selengkapnya bisa pembaca dapat di Fokus Utama. Sementara laporan lainnya akan tetap menjadi sajian menarik yang patut disimak jika pembaca tak ingin ketinggalan informasi sedikitpun tentang lembaga umat ini. Pergantian dan rotasi pejabat misalnya, menjadi hal yang harus diketahui untuk kelancaran dalam urusan kedinasan. Pada laporan utama ada kunjungan Komisi VII DPR RI ke Madrasah di Pariaman patut di simak karena didalamnya ada informasi tentang Bantuan Siswa Miskin (BSM). Disamping itu laporan dari daerah tetap menjadi warna tersendiri untuk melengkapi kesempurnaan PAB. Satu lagi informasi menarik bagi pembaca, setelah kemaren diadakan lomba jurnalistik dalam rangka HAB, tim redaksi kembali mengadakan lomba dalam rangka Ulang Tahun PAB ke 33 yang jatuh 1 April. Melalui Salam Redaksi ini kami himbau seluruh kepala madrasah untuk mengutus siswanya mngikuti lomba tersebut. Info lengkapnya ada di PAB edisi ini. (Rina)
Masjid Raya Sumbar
Impian yang Jadi Nyata
4
sosialisasi
UU ASN Diundangkan [ 8 ]
LAPORAN utama
Kunjungan Komisi VIII DPR RI [ 10 ]
laporan khusus
Penelaahan Anggaran 2014 [ 12 ]
laporan pilihan
Penerapan Kurikulum 2013 [ 14 ]
seputar kanwil
9 Pejabat dilantik, Satu Jebolan Doktor [ 16 ] Berangkat Membawa Harap, Kembali Membawa Pengalaman [ 18 ]
dinamika madrasah [ 20 - 21 ] Artikel
Sejarah Surau Lubuak Landua [ 46 ] Akhir Masalah Sementara, Awal Derita Selamanya [ 48 ]
3
fokus UTAMA
Masjid Raya Sumbar Impian
Adat dan Agama dua hal yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, dimanapun mereka berada mereka akan selalu menjunjung tinggi falsafah hidup yang telah diajarkan turun temurun “ Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah – Syarak Mangato Mamutuih Adat Mamakai / Adat Bersendikan Syariah, Syariah Bersendikan Kitab Allah – Syariah Berkata dan Memutuskan Adat Memakai”. Fusi antara adat dan agama bisa dilihat dalam berbagai aspek di kehidupan masyarakat minangkabau, salah satunya ragam dan corak masjid dan surau di Minangkabau yang cenderung menggunakan arsitektur lokal. Walaupun ada yang berkata bahwa arsitektur di Minangkabau “terperangkap zaman” namun arsitektur yang terperangkap zaman inilah yang selalu menjadi etalase, wajah, karakter dan identitas Indonesia pada media-media promosi Indonesia di Luar Negeri.
4
Padang, PAB — Dalam pandangan Islam masjid merupakan pusat yang sangat strategis untuk membina masyarakat yang islami. Terbukti ketika Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah sewaktu beliau hijrah maka pertama kali proyek yang beliau kerjakan adalah membangun masjid. Dari masjid inilah terbentuk pasukan jihad yang amat besar dan tangguh dan di sinilah assabiqunal awwalun dari kaum Muhajirin dan Anshar dididik, demikian pula orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Maka jadilah masjid sebagai sumber pelita dan tempat memancarnya cahaya petunjuk yang terang benderang. Masjid juga berfungsi sebagai tempat perkumpulan, titik tolak, tempat beribadah, arena pendidikan, penggalangan jihad, halaqah ilmu juga majlis syura, pemutusan perkara dan pengaturan strategi. Menyikapi kebutuhan umat muslim di ranah minang Pemerintah Provinsi Sumatera Barat membangun masjid raya senilai lebih dari Rp 500 miliar. Masjid Raya Sumatera Barat atau juga dikenal sebagai Masjid Mahligai Minang adalah salah satu masjid terbesar di Indonesia yang terletak di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat. Masjid
yang Jadi Nyata yang pembangunannya masih dalam tahap pengerjaan ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Barat. Pembangunan masjid ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 oleh Gubernur Sumatera Barat saat itu, Gamawan Fauzi. Pengerjaannya dilakukan dalam beberapa tahap yang terkendala karena hanya mengandalkan dana APBD Sumatera Barat. Pembangunan tahap pertama meliputi pekerjaan persiapan, pengurukan tanah, dan pemasangan struktur bangunan. Untuk mengerjakan tiga hal tersebut dibutuhkan waktu sampai Oktober 2009 . Kompleks masjid seluas 7,5 hektar tersebut nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti madrasah tsanawiyah, madrasah ibtidaiyah, daycare centre, pusat konseling, taman bermain anak, dan sanggar seni. Ada pula taman kota yang bisa digunakan masyarakat segala usia. Masjid Raya Sumbar yang megah dan modern ini dibangun di tanah seluas 40.343 meter di ujung Jalan Khatib Sulaiman, Padang, di depan kantor PT Telkom. Mesjid raya ini memiliki konsep memadukan antara rumah ibadah dengan ruang pendidikan, bisnis, dan hiburan yang Islami. Seluruh bangunan memiliki lantai dasar seluas 11.829 meter persegi dimana terdapat pelataran parkir, toilet dan tempat wuduk, serta perpustakaan dan museum. Di atasnya berdiri mesjid dua lantai dengan lantai atas berupa Mezzanine sebagai ruang salat wanita seluas 1.832. Ruang salat utama sendirinya luasnya 4.430 meter persegi yang akan menampung 6.000 jemaah. Arsitektur masjid ini merupakan hasil rancangan Rizal Muslimin, pemenang sayembara desain Masjid Raya Sumatera Barat yang diikuti oleh 323 arsitek dari berbagai negara pada tahun 2007. Secara umum, arsitektur masjid ini mengikuti tipologi arsitektur Minangkabau dengan ciri bangunan berbentuk gonjong, hingga penggunaan ukiran Minang sekaligus kaligrafi pada dinding bagian luar. Selain itu, arsitektur masjid ini juga menggambarkan kejadian peletakan batu Hajar Aswad dengan menggunakan kain yang dibawa oleh empat orang perwakilan suku di Mekkah pada setiap sudutnya.
Arsitektur masjid terkesan modern dengan penonjolan gonjong rumah adat Minangkabau dengan sebuah menara runcing di depannya dan dinding atap bermotif songket tembus pandang. Berbagai ragam ukiran yang mengandung berbagai pesan moral, contoh ukiran “kaluak paku” atau lekuk pakis yang bermakna bahwa yang tua wajib melindungi dan membimbing yang muda, layaknya bunga pakis dimana pucuk yang muda selalu berada didalam lekukan batang yang lebih tua. Atau motif “Itik Pulang Petang” memiliki enam makna filosofis yang terlihat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau yang masih ada dan dipertahankan sampai sekarang. Makna tersebut adalah pertama, mengenai keselarasan dan keserasian kehidupan masyarakat Minangkabau dengan alamnya; kedua, tata pergaulan dalam kehidupan sehari-hari antar individu dalam masyarakat; ketiga, tatanan sistem pemerintahan; keempat, hubungan sinergis pada hubungan system kekerabatan antara mamak dan kemenakan; kelima, keteguhan dalam menjalankan prinsip- prinsip hidup; keenam, kebersamaan dan kekompakan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau Atapnya lebih menyerupai selembar kain yang dipegang empat orang di keempat sisinya. Sebuah desain baru masjid Minangkabau yang tidak akan menyerupai mesjid lainnya, baik Sattariyah maupun Muhammadiyah. Di belakang
bangunan mesjid berdiri dua blok bangunan. Dua bangunan ini dijadikan madrasah (setingkat SD dan SLTP), ruang pelatihan, ruang seminar, dan ruang konsultasi. Selain itu juga ada fasilitas komersil yang berisi toko-toko, restoran, dan lapangan olah raga. Sebagian areal juga dijadikan taman dengan fasilitas tempat bermain dan playgrup. Masjid Raya ini fungsinya tidak hanya untuk rumah ibadah, bangunan masjid yang terletak tidak jauh dari pantai Padang ini dirancang mampu menahan guncangan gempa mencapai 10 SR dan dapat dijadikan sebagai selter lokasi evakuasi tsunami. Memanfaatkan lantai II dan lantai III masjid. Masjid ini mampu menampung sekitar 20.000 (dua puluh ribu ) jemaah, dengan rincianlantai dasar menampung 15.000 jemaah lantai dua dan tiga menampung sekitar 5000 jemaah. Kendati pembangunan belum tuntas seratus persen, Masjid Raya Sumbar, masjid terbesar di provinsi Sumatera Barat, secara resmi difungsikan mulai Jumat (07/02/2014). Peresmian ditandai dengan shalat Jumat perdana. Setidaknya, tiga ribu jamaah ikut menunaikan shalat Jumat bersama Gubernur H Irwan Prayitno dan sejumlah pejabat. Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, kakankemenag Se-Sumatera Barat, Ketua MUI Sumbar sebagai khatib Jumat. Gubernur Sumbar menyatakan, mulai jumatan perdana ini, Masjid Raya Sumbar seterusnya akan
5
FOKUS UTAMA dimanfaatkan untuk shalat berjamaah, shalat Jumat dan aktivitas keislaman lainnya oleh umat. Untuk kelanjutan pembangunannya, Pemprov Sumbar telah mengalokasikan anggaran Rp18 miliar lebih pada APBD 2014 ini. “Pembangunan Masjid kebanggan Sumbar ini terus dilanjutkan secara bertahap dengan pengalokasian APBD setiap tahunnya sampai benar-benar tuntas. Namun tetap dibutuhkan juga sumbangan dari para donatur dan bantuan dalam bentuk lainnya, seperti bantuan karpet dari Turki yang baru tiba,” ujar Irwan. (Ulil Amri) Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno sudah lama menjadi impian kita mempunyai sebuah Masjid Raya yang menjadi kebanggaan Sumatera Barat. Meski belum selesai seluruhnya, akan tetapi tetap kita bangun sesuai rencana. Harapan kita bagaimana masjid ini kita ramaikan disamping melakukan sholat Jumat, ada wirid-wirid pengajian dan kedepan bagaimana bisa sholat lima waktu.“Di samping melakukan shalat Jumat bagaimana pula ada sholat lima waktu, serta pengajian pengajian sehingga Mesjid Raya selalu ramai di kunjungi jamaah,” kata Gubernur Irwan Prayitno. Gubernur juga mengingatkan panitia, di sekitar Masjid raya tentu ada pula masjid, tapi bagaimana masyarakat bisa bergantian untuk melaksanakan shalat di sekitar itu. Kedepan bagaimana masjid ini terbuka setiap shalat lima termasuk fasilitasnya.“Rasanya kami tidak ingin membiarkan masjid yang semegah ini begini saja, bagaimana meramaikan dan melanjutkan pembangunan sampai tuntas yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat,” terang Irwan Prayitno. Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Leonady Harmaini, mengatakan bahwa kita cukup lama menanti untuk melaksanakan sholat Jumat bersama, walau pembangunan belum siap, selama ini kegiatan keagamaan juga telah dilakukan. Pembangunan Masjid Raya butuh waktu yang sangat panjang dan dana besar, semangat untuk memfungsikan dengan Jumat bersama sangat tepat. Dengan adanya aktivitas sumbangan/dana akan mengalir sendirinya untuk menyelesaikan pembangunan ini. Pada tahun 1999 ketika itu gubernur Zainal Bakar juga telah menetapkan pembangunan Masjid Agung di Nurul Iman, pada saat itu DPRD menyimpulkan tidak memungkinkan di lokasi itu, tetapi DPRD setuju dibangun Mesjid Agung. Ditahun 2004 – 2009 Gubernurnya Gamawan Fauzi disayembarakan disain masjid ini, setelah itu dilakukan peletakan batu pertamanya di lokasi sekarang. Pada periode Gubernur Irwan Prayitno, dilanjutkanlah pembangunannya sehingga kita dapat melakukan sholat Jumat perdana. Harapan Leonardi Harmaini bagaimana masjid ini tuntas pembangunannya dibawah kepemimpinan Irwan Prayitno-Muslim Kasim dengan mengunakan dana APBD Sumatera Barat.Masjid Raya Sumbar Islamic Center Sumatera Barat, yang dapat menjadi kebanggaan kita termasuk perantau minang, ungkapnya. Kakanwil Kemenag Sumbar Drs. H. Syahrul Wirda, MM mengungkapkan bahwa keberadaan Masjid raya Sumbar ini merupakan wadah yang sangat strategis untuk melakuakan pembinaan kepada umat, pembinaan aqidah, ibadah serta penerapan ekonomi dan pendidikan berbasis nilai nilai Islam. “ kementerian Agama siap bekerjasama dengan pemprov sumbar dan semua pihak terkait untuk menghidupkan kegiatan masjid raya ini mencakup tiga hal Idarah, imarah dan ri’ayah. Pertama, pelaksanaan idarah meliputi beberapa hal, yaitu: 1. Perencanaan, 2. Pengorganisasian, 3. Pengadministrasian, 4. Keuangan, dan 5.Pengawasan. Kedua, masalah imarah. Ruang lingkup Imarah masjid meliputi : 1. Pembinaan Ibadah, 2. Majelis Ta’lim, 3. Remaja Masjid, 4. Perpustakaan Masjid, 5. Taman Kanak-kanak, 6. Madrasah Diniyah, 7. Pembinaan Ibadah Sosial, 8. PHBI dan Nasional, 9.Pembinaan Perempuan, 10. Koperasi dan 11. Layanan Kesehatan. Ketiga, ri’ayah. Pengertian Ri’ayah tidak hanya menyangkut keadaan fisik masjid saja, akan tetapi lebih luas lagi sebagaimana dimaksud dalam Al Qur’an surat Ali Imran : 97. “Barangsiapa yang memasuki masjid maka dia menjadi aman”. Yaitu menciptakan keamanan bagi jama’ah di masjid yang meliputi aman lahir dan batin. Disamping ruangannya bersih, suci dan nyaman, penerangannya cukup, tempat wudlu dan kamar kecil bersih dan sehat, airnya cukup, dan pembuangan limbahnya tidak mencemari lingkungan masjid, tembok dan pagar catnya bersih, halaman bersih dan asri, tersedia tempat penitipan sandal/sepatu bagi jama’ah, juga keramahan pengelola masjid terhadap jama’ahnya, ungkapnya.
6
77
sosialisasi
UU ASN Diundangkan
PNS Pensiun Februari Langsung
Padang, PAB - Belum genap 30
Pemerintah telah mengeluarkan peraturan baru tentang Batas Usia Pensiun (BUP) PNS. Dengan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang mengatur mengenai manajemen kepegawaian, PNS yang pensiun per Februari 2014 otomatis diperpanjang dua tahun, begitu juga terjadi perubahan dalam penyebutan nama PNS (Pegawai Negeri Sipil) menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara). Ada beberapa hal pokok yang menjadi perhatian dalam UU ASN ini, berikut kami uraikan yang disarikan dari berbagai sumber.
hari setelah UU tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) disahkan di DPR pada 19 Desember 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani UU tersebut pada 15 Januari 2014. UU ASN merupakan UU Nomor 4 Tahun 2014. Dengan demikian, UU ASN resmi diundangkan di lembaran negara dan mulai diberlakukan. Disahkannya RUU ASN menjadi undang-undang, semakin memperkokoh landasan hukum pelaksanaan reformasi birokrasi di tanah air. “Undang-undang tentang Aparatur Sipil Negara menjadi tonggak sejarah perjalanan reformasi birokrasi,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, sebagaimana dilansir oleh web resmi asosiasi sekretaris DPRD kabupaten/ Kota Seluruh Indonesia. Substansi yang terkandung dalam UU ASN ini, antara lain memuat perubahan-perubahan dalam sistem manajemen kepegawaian aparatur sipil Negara secara keseluruhan, mulai dari sistem perencanaan, pengadaan, pengembangan karier/ promosi, penggajian, serta sistem dan batas usia pensiun.
Tinggi, Jabatan Administrasi, dan Jabatan Fungsional di Instansi Pusat dan Instansi Daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian kinerja. Selain itu, PNS juga dapat diangkat dalam jabatan tertentu pada lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). “PNS yang diangkat pada lingkungan TNI dan Polri, pangkat atau jabatannya disesuaikan dengan pangkat dan jabatan di lingkungan TNI dan Polri,” bunyi Pasal 68 Ayat (6) UU ASN. UU ini juga menegaskan, bahwa setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi, antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus dan penataran. Pengembangan kompetensi juga bisa dilakukan dengan praktik kerja di instansi lain di pusat dan daerah dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun, juga bisa dilakukan melalui pertukaran antara PNS dengan pegawai swasta paling lama 1 (satu) tahun. Terkait dengan pengembangan karier ini, UU ASN juga mengatur masalah promosi PNS, mutasi PNS, dan penilaian terhadap kinerja PNS.
Pengembangan Karier
Gaji dan Usia Pensiun
PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan. Namun PNS juga dapat berpindah antar dan antara Jabatan Pimpinan
8
Pasal 79 UU ASN menegaskan, pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PNS serta menjamin kesejahteraan PNS. Gaji PNS yang bekerja pada pemerintah pusat dibebankan pada APBN, sedang gaji PNS yang bekerja
Diperpanjang pada pemerintah daerah dibebankan pada APBD. Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas. Tunjangan sebagaimana dimaksud meliputi Tunjangan Kinerja (sesuai pencapaian kinerja) dan Tunjangan Kemahalan (berdasarkan indeks harga di daerah masing-masing). Adapun PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghagaan, yang berbentuk Tanda Kehormatan; kenaikan pangkat istimewa, kesempatan prioritas pengembangan kompetens;, dan/atau kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan. Mengenai pemberhentian, UU ASN menegaskan, PNS dapat diberhentikan dengan hormat karena: a. meninggal dunia; b. atas permintaan sendiri; c. mencapai batas usia pensiun; d.perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini; dan e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban. Selain itu, PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat. PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena: a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945; b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak kejahatan jabatan atau tindak pidana yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum; c. menjadi anggota/pengurus partai politik; dan d. dihukum penjara paling singkat 2 (dua) tahun karena melakukan tindak pidana berencana. Adapun Batas Usia Pensiun (BUP), menurut Pasal 90 UU ASN adalah: 58 tahun bagi Pejabat Administrasi; b. 60 tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dan c. sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan bagi Pejabat Fungsional. “PNS yang berhenti bekerja berhak atas jaminan pensiun dan
jaminan hari tua sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan,” bunyi Pasal 91 Ayat (1) UU ASN ini.
Kelembagaan Dari sisi kelembagaan, UU ASN ini menegaskan, Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan yang tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi dan manajemen ASN. Dalam penyelenggaraan kekuasaannya, Presiden dibantu oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Lembaga Administrasi Negara (LAN), BKN, dan lembaga baru yang dibentuk yaitu Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Mengenai KASN, menurut UU ini merupakan lembaga mandiri yang bebas dari intervensi politik yang mempunyai kewenangan untuk mengawasi setiap tahapan proses pengisian Jabatan Tinggi dan mengawasi serta mengevaluasi penerapan asas, nilai dasar, serta kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN. Substansi pokok lainnya berisi mengenai Hak dan Kewajiban Pegawai ASN, Manajemen Pegawai ASN, Pada Bab Organisasi diatur mengenai pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps pegawai ASN RI, Sistem Informasi ASN, dan Penyelesaian Sengketa.
Manajemen PPPK Jenis jabatan yang dapat diisi oleh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) diatur dengan Peraturan Presiden. Selanjutnya, setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. “Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK sebagaimana dimaksud dilakukan untuk jangka waktu minimal 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan, dan ditetapkan dengan Keputusan Menteri,” bunyi Pasal 94 Ayat (4). UU ini menegaskan, setiap warga negara Indonesia mempunyai
kesempatan yang sama untuk melamar menjadi calon PPPK setelah memenuhi persyaratan. Pengadaan calon PPPK sebagaimana dimaksud, dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, dan pengangkatan menjadi PPPK. Adapun penerimaannya dilakukan melalui penilaian secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi, kebutuhan Instansi Pemerintah, dan persyaratan lain yang dibutuhkan dalam jabatan. “Pengangkatan calon PPPK ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian, dengan masa perjanjian kerja paling singkat 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan dan berdasarkan penilaian kinerja,” bunyi Pasal 98 Ayat (1,2) UU ini. Apakah PPPK dapat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)? UU ini menjawab, PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi calon PNS. Untuk diangkat menjadi calon PNS, PPPK harus mengikuti semua proses seleksi yang dilaksanakan bagi calon PNS, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurut UU No. 5/2014 ini, pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PPK berdasarkan beban kerja, tanggung jawab jabatan, dan resiko pekerjaan. Selain gaji, PPPK dapat menerima tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Sedangkan pemutusan hubungan perjanjian kerja PPPK, dilakukan dengan hormat dan tidak hormat dengan alasan yang sama dengan PNS seperti yang sudah tertulis diatas. Terhadap PPPK ini, menurut Pasal 106, pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa: a. Jaminan hari tua; b. Jaminan kesehatan; c. Jaminan kecelakaan kerja; d. Jaminan kematian; dan e. Bantuan hukum. Perlindungan berupa jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan kemarian dilaksanakan sesuai dengan sistem jaminan sosial nasional,” bunyi Pasal 106 Ayat (2) UU tersebut. (Muslimah)
9
laporan utama
Kunjungan Kosmisi VIII DPR RI :
Bantuan Melalui Rekening Pribadi Mempersulit Siswa
Anggota DPR RI Komisi VIII Drs. H. Dalimi Abdullah menerima ‘siriah carano’ saat kunjungan kerja Panja Komisi VIII DPR RI ke MTsN Padusunan Kota Pariaman Kamis (20/02) (Mus)
Tak dapat dipungkiri, Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang diprogramkan oleh Kementerian Agama RI memang sangat bermanfaat bagi siswa madrasah yang berasal dari kalangan keluarga ekonomi ke bawah. Walau belum bisa memenuhi seluruhnya, namun setidaknya dapat mengurangi beban orang tua dalam membiayai keperluan anak sekolah. Namun, kalau proses mendapatkannya harus membebani siswa dengan segala macam persyaratan yang menyulitkan, maka tentulah tujuan dari bantuan ini tidak akan maksimal tercapai. 10 10
Pariaman, PAB - Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan, komisi VII DPR RI adakan kunjungan kerja ke Madrasah Tsanawiyah Padusunan Kota Pariaman Kamis (20/2). “Ini adalah kunjungan kerja spesifik Panitia Kerja (Panja) Komisi VIII mengenai Bantuan Siswa Miskin (BSM) ke Provinsi Sumatera Barat”, kata Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S. Si, M. Psi.T selaku ketua tim pada kunjungan ini. Kunjungan yang disambut dengan gandang tasa khas Pariaman dan tari pasambahan ini, menjadi kesan tersendiri bagi semua anggota DPR RI saat menginjakkan kaki ke MTs Padusunan. Ledia mengatakan, kalau kunjungan yang sama juga di adakan di Prov. Gorontalo dan Prov. Jawa Timur. “Anggota yang datang berkunjung ke Sumbar adalah Drs. Dalimi Abdullah Dt. Indokayo, SH (Mantan Kakanwil Kemenag Prov. Sumbar ) yang tidak asing lagi bagi warga Kementerian Agama Prov.
Sumbar, Ir. H. M. Idris Laena, H. Raihan iskandar, Lc.MM, dan Inggrid Maria Palupi Kansil, S. Sos (Presenter, dan pemain sinetron serta istri Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan)”, kata Ledia memperkenalkan. “Tujuan dibentuknya panja komisi VIII DPR RI mengenai BSM ini adalah untuk memahami konsep program Bantuan Siswa Miskin di lingkungan Kementerian Agama agar terjadi kesamaan persepsi antara pemangku kebijakan, pengelola madrasah dan masyarakat” tambah ledia lagi. “Dari kunjungan Panja ini juga kita akan cari tahu tentang mekanisme pendataan penerima BSM tahun 2013 di lingkungan Kementerian Agama prov. Sumbar, berapa jumlah siswa yang menerima BSM serta bagaimana proses pendistribusiannya ke masingmasing Kabupaten/Kota,” jelas Ledia. Ledia berharap dari kunjungan ini akan kita dapatkan apa permasalahan, kendala, serta hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan program dan selanjutnya dapat dirumuskan konsep serta mekanisme yang ideal terkait
Ketua tim panja Komisi VIII Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S. Si, M. Psi.T didampingi Kakanwil Kemenag Sumbar Drs. H. Syahrul Wirda saat acara kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI Kamis (20/02) (Mus)
dengan program ini. Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Sumbar yang diwakili oleh Staf ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM Prof. DR. Rahmat Ssni, M.Sc, Walikota Pariaman yang diwakili oleh Asisten I Lukman Syam, MM, Kakanwil Kementerian Agama Prov. Sumbar Drs. H. Syahrul Wirda, MM serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pariaman H. Hendri, S.Ag, M.Pd dan Kab. Padang Pariaman Drs. H. Masrican. Pertemuan ini menjadi hangat ketika adanya dialog Komisi VIII dengan seluruh kepala madrasah di Kota pariaman. Isu yang sangat gencar dibicarakan adalah proses pendistribusian BSM yang terkesan seperti menyulitkan siswa yang akan memperolehnya. Bagaimana tidak, setiap siswa diwajibkan memiliki rekening pribadi karena uang akan di masukkan langsung ke rekening tersebut. Belum lagi pengurusan yang mewajibkan siswa untuk memiliki kartu KPS (kartu Perlidungan sosial).
“Dengan diwajibkannya anak untuk membuka rekening, ini akan memakan biaya masing-masing sebanyak seratus ribu rupiah untuk membuka rekening, alangkah baiknya uang yang disetor ke Bank itu juga dibantukan kepada anak, ini terkesan mempersulit. Apalagi bagi anak yang tinggal di pedesaan yang memakan jarak kurang lebih 50 KM ke pusat kecamatan”, kata Drs Mukhtim Kasi Kesiswaan Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumbar. “Pengurusan kartu KPS bagi siswa juga terasa sulit, apakah tidak bisa cukup dengan data tentang pekerjaan dan penghasilan orang tua saja untuk bisa mengkategorikan kalau siswa ini layak untuk menerima BSM”, Tanya Afrizal kepala MAN Padusunan Kota Pariaman kepada anggota Panja Komisi VIII DPR RI. Terang saja persoalan ini membuat heran anggota panja, karena masalah ini hanya ditemukan di Kementerian Agama, sedangkan kementerian lain tidak, “ini juga masukan buat kakanwil agar
menyampaikan persoalan ini ke Kementerian Agama Pusat”, ungkap H. Raihan salah seorang anggota Panja komisi VIII DPR RI. Acara dilanjutkan dengan makan siang di Pincalang tepi pantai Pariaman dan diteruskan dengan peninjauan lokasi pembagunan Madrasah Insan Cendikia yang dianggarkan menelan biaya sekitar 20 M bertempat di kecamatan Sintuk Kab. Padang Pariaman. Tak dapat dielakkan, suara teriakan siswa dan siswi madrasah pun terdengar saat para siswa berebutan ingin berfoto bersama salah seorang anggota Tim Panja Komisi VIII DPR RI yang wajahnya tidak asing lagi di televisi baik sebagai pemain sinetron ataupun presenter yang lebih dikenal dengan nama Ingrid Kansil. Usai peninjauan lokasi, acara yang sama juga dilaksanakan di Madrasah Aliayah Negeri Kecamatan Lubuk Alung Kab. Padang Pariaman. (Muslimah)
1111
laporan khusus
Penelaahan Anggaran 2014
Tanda Bintang Penyebab Serapan Anggaran Kurang Optimal
Kakanwil ketika membuka acara Penelaahan Anggaran 2014 (Rina)
Kata Kunci dari suatu keberhasilan adalah dilakukannya persiapan yang baik atau memadai. Tanpa persiapan yang baik dan memadai jangan harap pelaksanaan suatu kegiatan akan baik pula. Demikian juga halnya dengan pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggara (DIPA) tahun 2014, sangat memerlukan persiapan yang matang. Hal ini dipaparkan Kakanwil Kemenag Sumbar H. dalam sambutannya ketika membuka secara resmi Penelaahan Pelaksanaan Anggaran 2014 Kanwil Kemenag Sumbar di Hotel Grand Rocky Bukitinggi, Rabu (19/2) lalu. Hadir Kabag TU H. Bustari, Kakan Kemenag Kota Bukittinggi H. M. Nur, Ketua Dharmawanita Persatuan, Ny. Hj. Syamsidar Syahrul. Kegiatan yang dilaksanakan Subbag Keuangan dan Perencana ini diikuti 53 peserta terdiri dari Pejabat Eselon III dan Eselon IV, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) di Lingkungan Kanwil Kemenag Sumbar. Penelaahan ini menurut Kakanwil Kemenag Sumbar H. Syahrul Wirda sangat diperlukan, melihat pengalaman tahun 2013 dimana serapan anggaran kurang optimal. Hal ini disebabkan berbagai persoalan diantaranya, persiapan yang kurang memadai. Ini juga dipicu bertanda
12
bintangnya DIPA sampai bulan mei 2013, sehingga belum bisa dilaksanakan. Persoalan lain, tidak dipatuhinya rencana penarikan dana (disbursement plan) yang telah disusun, proses pengadaan barang/jasa yang menumpuk di Triwulan IV, tidak dibuatnya juklak/juknis pengelolaan anggaran, hingga penyusunan laporan terlambat. Hal ini juga diiringi dengan belum maksimalnya pikiran untuk membuat analisa manfaat dari kegiatan yang telah dilakukan. Beranjak dari persoalan inilah, ungkap H. Syahrul diperlukan adanya penelaahan terhadap pelaksanaan anggaran tahun 2014 Kanwil Kemenag Sumbar. Sementara, Ketua Panitia H. Nurwis yang juga Kasubbag Keuangan dan Perencanaan menjelaskan Kegiatan ini dibiayai DIPA Kanwil Kemenag Sumbar Tahun Anggaran 2014. pemilihan Kota Bukittinggi untuk kenyamanan peserta dalam penelaahan Anggaran karena udara Kota Bukittinggi yang sejuk, sehingga memberikan efek positif untuk menghasilkan pikiran yang cemerlang, ungkapnya.
Diskusi Hangat Penuh Kekeluargaan Setelah dibuka Kakanwil Penelaahan Anggaran dilanjutkan dengan paparan/ekspos dari masing-masing bidang dan subbag. Paparan pertama diawali Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) dipimpin Plt Kabid Drs. H. Ufrizaldi. Dalam paparannya disampaikan bahwa Madrasah sebagaimana halnya dengan sekolah umum lainnya harus dapat meningkatkan kualitas sesuai dengan standar nasional pendidikan. Madrasah diharapkan dapat memenuhi dan melampaui standar nasional tersebut sehingga berpeluang untuk dikembangkan menjadi Madrasah Bertaraf Internasional. Dalam rangka mencapai visi dan misitersebut, maka Bidang Pendidikan Madrasah melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatan mutu madrasah, perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan madrasah. Menurutnya masih banyak faktor yang harus mendukung pelaksanaan pendidikan madarasah,
terutama di Bidang Anggaran. Sementara di Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS), Ekspos langsung dipimpin Kabid PAKIS yang baru dilantik pertengahan bulan kemaren, H. Afrijal didampingi Kasi PAI pada PAUD dan Dasar H. Syahrizal. Dalam paparannya dijelaskan bahwa fusngsi utamaBidang Pakis, meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, terwujudnya kader-kader ulama yang tafaqqahu fiddin pada pondok pesantren. Banyak Program di Bidang Pakis yang memberikan kesempatan kepada santri Pondok Pesantren dan siswa sekolah umum untuk meningkat potensi mereka melalui kompetisi dan lomba-lomba antar santri dan siswa mulai dari tingkat Kab/Kota, Provinsi sampai ke Tingkat Nasional. Diantaranya, Pospenas, Pentas PAI, Mufakat dan lomba lainnya. Di penghujung paparan Bidang Pakis ada usulan dari Kabag TU, H. Bustari, MM kepada Kabid yang baru dilantik untuk menyurati Bupati/Walikota pembentukan pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) dan teknik pengangkatan pengawas tersebut. Ketika penampilan dari Bidang Penais Zawa suasana semakin terasa akrab. Paparan dari Kabidnya Drs. Maswar yang didampingi Kasi Penyuluh Drs. Yohanis mengundang
tawa peserta diskusi. Pada sesi ini pertanyaan banyak mengapung dari persoalan MTQ yang selalu mengundang sejuta tanya dan menjadi pembicaraan hangat di kalangan mayarakat dan penguasa. Penyuluh dan PHBI juga tugas berat yang harus diemban Bidang Penais Zawa ini, ditambah lagi penggunaan mesjid raya Sumbar sudah diresmikan pemakaiannya baru—baru ini juga menjadi prioritas. Kemudian untuk persolaan wakaf juga muncul usulan agar setiap tanah wakaf di Sumbar sudah disertifikatkan. Ba’da Dhuhur (20/2) paparan dilanjutkan Bidang Urais dan Pembinaan Syariah, Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU). Kedua bidang ini merupakan merupakan substantive dari Kemenag dan Bidang tertua. Di Bidang Urais paparan oleh Kabid Urais Drs. H. Damri didampingi Kasi Pembinaan KUA H. Abrar Munanda lebih mengarah kepada pelayanan KUA yang sering menjadi perhatian masyarakat dan headline utama di beberapa media massa. Sementara di Bidang PHU Kabidnya Drs. H. Syamsuir didampingi H. Efrizal memaparkan tentang pelayanan Haji yang semakin hari makin baik. Untuk peningkatan pelayanan ini Bidang PHU menerima bantuan operasional untuk revitalisasi Asrama Haji Tabing dan akan dilelang melalui
LPSE tahun 2014 ini. Sebelumnya ada dua asumsi penggunaan dana tersebut, pembangunan asrama baru yang berlokasi di Batang Anai dan rehabilitasi asrama haji lama yang terletak di Tabing Padang. Keputusan terakhir dana 35 miliar tersebut dimanfaatkan untuk revitalisasi asrama yang lama, jelas H. Syamsuir Pada Sore hari paparan dilanjutkan dengan empat Pembimas secara panel. Bagaimana pun Pembimas Kristen, Katolik, Buddha dan Hindu juga bagian penting di Kementerian Agama. Terutama dalam membina umat untuk tetap menjaga kerukunan umat beragama. Malam hari ekspos dilanjutkan dengan lima subbag yang penampilannya juga dipanel. Dimulai dari Subbag Informasi dan Humas, dengan paparan singkat, padat dan tepat tentang pentingnya tupoksi kehumasan dalam sebuah lembaga. Kasubbag Umum, Ortala dan Kepegawaian, , Hukum dan KUB serta Perencana dan Keuangan memaparkan program untuk 2014. Diskusi terus berlanjut sampai tengah malam, kehadiran Kabag TU dalam setiap paparan bidang dan subbag menjadikan diskusi lebih terarah. Karena diakhir paparan Kabag TU memberikan saran dan usul serta arah kebijakan dari hasil diskusi yang telah diapungkan peserta. (Rina)
Suasana Penelaahan Anggaran Grand Rocky Bukittinggi (Rina)
13
laporan pilihan
Penerapan Kurikulum 2013
Ujian Nasional (UN) MI/SD Ditiadakan
Dari tahun ke tahun penyelenggaraan Ujian Nasional selalu diwarnai dengan pro-kontra. Di satu pihak ada yang meyakini bahwa Ujian Nasional sebagai syarat kelulusan siswa masih tetap diperlukan. Tetapi di lain pihak, tidak sedikit pula yang menyatakan menolak Ujian Nasional sebagai syarat kelulusan siswa. Masing-masing pihak tentunya memliki argumentasi tersendiri. Namun , saat ini ada hal baru dalam dunia pendidikan, argumentasi terkait pro kontra Ujian Nasional tersebut terjawab sudah, Ujian Nasional (UN) MI/SD dihapuskan. Padang, PAB - Ujian Nasional sebagai standarisasi kelulusan itu dianggap mengabaikan prestasi yang dibina anak didik selama bertahun-tahun. Banyak siswa berprestasi tidak lulus hanya lantaran gagal dalam ujian nasional. Dari tahun ke tahun pelaksanaan Ujian Nasional selalu diwarnai pro kontra. Kebijakan mencampur peserta UN membingungkan pihak sekolah, guru, dan siswa. Apalagi hingga saat ini kepastian soal perubahan-perubahan teknis dalam pelaksanaan UN belum juga disampaikan secara resmi ke sekolah. Pada tahun sebelumnya, ujian akhir Sekolah Dasar (SD) terdiri dari Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US) SD. Mulai tahun depan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meringkas pelaksanaan ujian kelulusan SD dengan menghapus UN SD. Ujian akhir yang diterapkan di SD hanya Ujian Sekolah atau Ujian Madrasah untuk jenis Madrasah Ibtidaiyah, sebagaimana dilansir pada Web resmi pusat-ujiannasional.com.(05/13)
14
Sekjen Kemendikbud Ainun Na’im saat Rapat Koordinasi Persiapan Implementasi Kurikulum 2013 di Tahun 2014 dan Ujian Nasional 2014, menuturkan, secara resmi nama ujian akhir untuk jenjang SD sudah diganti. “Namanya sekarang ujian Sekolah atau Ujian Madrasah. Berlaku untuk jenjang SD dan sederajat,” ujar Ainun Na’im, sebagaimana dikutip dari JPNN.com (04/12/2013). Pelaksanaan ujian telah ditetapkan pada 19 - 21 Mei 2014. Mata pelajaran yang diujikan di US dan UM itu hanya ada tiga, yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sedangkan untuk SDLB (SD Luar Biasa) mata pelajar yang diujikan adalah bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), matematika, dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Ainun memastikan hanya ada satu jenis ujian akhir untuk jenjang SD. Pada ujian akhir SD tahun depan, Kemendikbud masih melakukan intervensi dengan menentukan 25 persen dalam bentuk kisi-kisi. Pem-
buatan soal ujian dan pelaksanaannya diserahkan kepada daerah. Terkait dengan kelulusan SD dan sederajat, tetap diserahkan pada sekolah masing-masing. Kebijakan penghapusan Ujian Nasional (UN) MI/SD ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah no. 32/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Salah satu bunyi Pasal 67 ayat (1A) menyatakan sekolah tingkat SD, Madrasah Ibtidaiyah dan SD Luar Biasa dikecualikan dari kewajiban mengikuti Ujian Nasional. Selain itu, Peraturan Pemerintah (PP) No 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah resmi ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 7 Mei 2013. PP itu menegaskan peniadaan atau penghapusan Ujian Nasional (UN) SD/MI sederajat mulai tahun ajaran 2013/2014. Mendikbud M Nuh membenarkan keluarnya PP 32 /2013 tersebut. Namun menurutnya secara tuntas nanti akan dibahas dalam konvensi nasional tentang UN yang akan digelar pada Bulan September mendatang. “Baik UN SD/MI, UN SMP/MTs dan UN SMA/MA/SMK nanti kita bahas bersama dari pihak yang pro dan kontra,” tambahnya.
Kelulusan Diharapkan Seratus Persen Pada umumnya perbedaan Ujian Nasional pada tahun lalu dengan tahun sekarang terletak pada Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) sederajat. Ujian Sekolah yang akan diselenggarakan tersebut merupakan tanggung jawab dari Dinas Pendidikan Provinsi yang ada diseluruh Indonesia. “Ujian yang akan diselenggarakan tersebut dana dan soal ujian berasal dari Dinas Pendidikan Provinsi dan untuk pengawasan, keamanan dll kita sharing dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Bustavidia, sebagaimana dikutip dari posmetropadang.com. Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan
Padang, Indriyedy Bakri kepada POSMETRO, Rabu (5/2). Katanya, UN merupakan salah satu bentuk evaluasi dalam dunia pendidikan di Indonesia yang disesuaikan dengan standar pencapaian hasil secara nasional. Dan juga merupakan suatu langkah pemerintah dalam bidang pendidikan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dari hasil proses pembelajaran selama ini. Dinas Pendidikan Kota Padang bertekad untuk meningkatkan prestasi dalam hal Ujian Nasional yang akan segera dilaksanakan tersebut agar kelulusan siswa dapat mencapai 100 persen. Menurut Kasi Kurikulum dan Evaluasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat Drs. H. Ufrizaldi, MM, peluang kelulusan 100 persen cukup besar, karena dengan sistem KTSP, siswa yang nilainya tidak mencukupi dapat melakukan perbaikan nilai dengan cara remedial sampai nilai siswa tersebut cukup untuk dinyatakan lulus.
MI diharapakan tetap ada Standar Penilaian dan Kelulusan Kasi Kurikulum dan Evaluasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Drs. H. Ufrizaldi, MM., mengungkapkan bahwa dengan adanya perobahan Kurikulum 2013 ini, ditiadakannya Ujian Nasional untuk SD dan MI kewenangan kelulusan siswa berada penuh pada satuan pendidikan. “Dengan dihapuskannya Ujian Nasional SD maka Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional MI juga dihapuskan, dan satuan pendidikan menjadi penentu kelulusan siswanya.” tegas beliau diruangannya Rabu (19/02). Menurut Drs. H. Ufrizaldi, MM., perlu ada kebijakan untuk membuat standar penilaian dan kelulusan MI untuk Pendidikan Agama Islam ( PAI ),karena Madrasah Ibtidiyah berada di Pusat atau Central. Selanjutnya beliau mengungkapkan, Jadwal pelaksanaan Ujian Sekolah SD ditentukan oleh masingmasing satuan pendidikan. Namun, Musyawarah Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MK2MI) se Sumbar sepakat akan mengadakan Ujian secara serempak dan masih akan melibatkan Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Sumatera Barat untuk hal penilaian hasil ujian siswa.
Kemendikbud titip 25 Butir Soal Wamendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, ketentuan
tentang penyelenggaraan unas diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) 32/2013 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam pasal 67 ayat satu disebutkan, pemerintah menugaskan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) untuk menyelenggarakan unas untuk pendidikan dasar dan menengah. “Kemendikbud tentu tidak akan melanggar ketentuan dalam PP itu,” ujar Musliar Kasim selanjutnya. Mantan rektor Universitas Andalas Padang itu mengatakan, “unas untuk SD sejatinya sudah dihapus sejak tahun pelajaran 2012/2013. Selain itu untuk tahun pelajaran 2013/2014 unas untuk SD juga tidak diadakan. “Meskipun tidak ada unas di SD, tetapi ujian akhir tetap ada,” paparnya. Musliar menegaskan bahwa unas itu adalah ujian secara nasional yang diselenggarakan oleh BSNP. Ketentuan ini berlaku untuk jenjang SMP dan SMA saja. Sedangkan untuk SD, ujian akhir dijalankan oleh pemerintah provinsi (pemprov). Kemendikbud melalui BSNP hanya menitipkan 25 persen butir soal saja pada ujian tersebut. “Ujian akhir SD kita pasrahkan ke pemda. Tetapi pemerintah pusat tetap meminta ada standarisasi, yakni melalui soal nasional yang dititpkan itu,” katanya. Melalui soal
yang berstandar nasional itu, Musliar mengatakan pemerintah tetap bisa mengukur kompetensi pendidikan jenjang SD mulai dari tingkat sekolah hingga kabupaten/kota dan provinsi. Jika tidak ada soal titipan tersebut, Musliar mengkhawatirkan pemetaan kompetensi siswa dan unit sekolah jenjang SD tidak bisa dilakukan. “Jika soal ujian full dari pemda, kami khawatir nilainya nanti 9 dan 8 semuanya,” kata dia. Sehingga upaya pemetaan sekolah sesuai kondisi riil tidak bisa dilaksanakan. Bagaimana dengan resiko kelulusannya? Musliar menuturkan ujian akhir di SD tidak boleh bersebrangan dengan semangat wajib belajar sembilan tahun. Yakni mulai dari jenjang SD dan SMP. “Percuma kita berupaya keras menarik siswa putus sekolah, jika banyak yang tidak lulus di SD gara-gara ujian akhir,” katanya. Dia mengatakan Kemendikbud tidak menyatakan jika seluruh siswa SD peserta ujian akhir akan lulus semuanya. “Jika kita nyatakan seperti itu (lulus semuanya, red) siswa tidak semangat belajar dan bersungguh-sungguh mengerjakan soal ujian,” ujarnya. Meskipun begitu Musliar mengatakan idealnya seluruh siswa SD lulus ujian akhir dan melanjutkan ke SMP semuanya. (Dewi)
15
seputar kanwil
9 Pejabat dilantik, Satu Jebolan Doktor
Padang, PAB - Pertengahan bulan
februari lalu, tepatnya Selasa (18/2) merupakan hari bersejarah dan moment penting bagi sebagian kecil pegawai Kementerian Agama Sumatera Barat. Kenapa tidak, sembilan pejabat struktural eselon III dan IV dilantik Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sumatera Barat di Aula Kanwil Kemenag jl. Kuini No. 79 B Padang. Pelantikan ini kali keduanya dilaksanakan Drs. H. Syahrul Wirda, MM setelah dilantik Menteri Agama H. Surya Dharma Ali sebagai Kakanwil Kemenag Sumbar di Jakarta 5 bulan lalu. Pelantikan ini untuk mengisi beberapa kekosongan Jabatan di lingkungan Kanwil Kemenag Sumbar diantaranya Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) yang sebelumnya dijabat sendiri oleh H. Syahrul. Ada yang istimewa dari pelantikan kali ini delapan dari pejabat eselon IV yang dilantik satu diantaranya lulusan Doktor (Dr) Bidang Pendidikan IAIN Imam Bonjol padang dan telah lulus ujian terbuka. Ini sebuah harapan baru bagi Kemenag Sumbar dalam meningkatkan mutu pendidikan agama di Sumatera Barat. Disamping itu, potensi pegawai Kemenag di daerah juga tak luput dari pantauan tim baperjakat untuk diberdayakan di Kanwil. H. Syahrul di hari pelantikan itu tepat 5 bulan menjabat Kakanwil, dalam sambutannya di hadapan Rektor IAIN, Kepala BDK, Kabag TU, Kabid dan Kemenag Kab/Kota menyampaikan harapan yang sangat dalam kepada pejabat yang baru dilantik untuk kemajuan Kemenag ke Depan. Mutasi, rotasi dan promosi itu hal yang biasa, namun harus memberikan dampak yang positif bagi lembaga, ungkap Kakanwil. Sebelum melanjutkan arahannya Kakanwil mengajak seluruh pegawai Kemenag untuk positif thingking atau
16
Husnuzdhan. Karena menurutnya pikiran yang positif akan serta merta membawa manusia kepada kehidupan yang tenang, mulus dan lurus. “Pikiran positif akan menanamkan sifat yang baik, membuang sifat keangkuhan, menghilangkan sifat kecemburuan, menghilangkan penyakit hati, bebas dari rasa sedih, cemas dan takut gagal.” “sifat positif akan menjadikan seseorang yakin akan takdir ilahi, ikhlas, ridho, amanah dan tawakkal menerima segala sesuatu yang ditakdirkan untuknya”, papar H. Syahrul. Hal ini disampaikannya supaya setiap pegawai menerima dan ikhlas atas mutasi dan rotasi yang terjadi di lingkungan Kementerian Agama Sumatera Barat. Kepada Istri pejabat yang baru dilantik Kakanwil menitip pesan agar memberikan dukungan penuh terhadap suami. “Hati-hati memelihara dan menjaga suami, karena tanggungjawabnya sangat besar untuk Sumatera Barat. Tanpa dukungan seorang istri tugas suami tidak akan sukses”, ungkap Kakanwil. Terkahir kepada Pejabat yang dilantik mengucapkan selamat dan sukses, semoga bisa menjalan amanah dengan baik. Ucapan terimakasih kepada pejabat yang telah mengabdi sementara karena Plt dan memasuki masa pensiun, tutupnya. Dari 9 (sembilan) pejabat yang dilantik 1 (satu) diantaranya pejabat eselon III dan 8 (delapan) lainnya pejabat eselon IV. Adapun pejabat yang dilantik antara lain, Kepala Bidang PAKIS setelah ditinggal H. Syahrul menjadi Kakanwil Kemenag Sumbar dijabat H. Amrizal, M. Ag sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Sekarang dijabat H. Afrijal, S. Ag, MM yang merupakan Kasi Pendidikan Madrasah pada Kemenag Kab. Solok. H. Afrijal juga telah memiliki pengalaman yang cukup luar biasa di dunia pendidikan, mulai dari guru, Kasubbag TU dan
terakhir Kasi Pendidikan Madrasah. Sementara untuk delapan pejabat Eselon IV, 7 (tujuh) rotasi dan mutasi, satu promosi. Muhammad Kosim, MA seorang guru pada MTsN Durian Taruang, dipromosi menjadi Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Pendidikan Menengah Bidang PAKIS. Kosim merupakan jebolan Doktor di IAIN Imam Bonjol Padang yang telah selesai melaksanakan ujian terbuka beberapa waktu lalu. Disertasinya tentang buya inyiak Djamil Djambek memberikan kesan positif dan meyakinkan Kakanwil untuk melantiknya sebagai Kasi PAI tingkat Menengah. Kosim dilantik menggantikan Drs. Alfar Arbi yang dirotasi menjadi Kasi Pendidikan Diniyah dan Alquran Bidang PAKIS yang sebelumnya dijabat H. Yusran Lubis, S. Ag, M. Pd. Sementara Yusran dirotasi ke Bidang Penais Zawa sebagai Kasi Pengembangan Seni Budaya Islam, Musabaqah Alqur’an dan Alhadist menggantikan posisi H. Efi Yoskar, S. Ag yang dirotasi ke Bidang Urais sebagai Kasi Pembinaan Syariah dan Sistem Informasi Urais. Jabatan ini sebelumnya dipangku Drs. H. Efrizal yang juga dirotasi ke Bidang Haji dan Umrah sebagai Kasi Pembinaan Haji dan Umrah menggantikan Drs. H. Tasman yang memasuki masa pensiun. Sementara itu, H. Armadi, S, Ag sebelumnya Kasi Sistem Informasi Haji dirotasi ke Bidang Penais Zawa sebagai Kasi Pemberdayaan Wakaf menggantikan posisi H. Yurdinal, S. Ag yang dimutasi sebagai salahsatu Kasi di Kemenag Kab. Padang Pariaman. Sedangkan posisi Armadi digantikan Drs. H. Zilwadi yang sebelumnya Kasi Kemitraan Umat, publikasi Dakwah dan Hari Besar Islam Bidang Penais Zawa. Dan Jabatan yang ditinggal Zilwadi dijabat Yufrizal, S. Ag yang dipromosi dari salahsatu Kasi di Kemenag Kab. Pesisir Selatan. (Rina_Risna)
seputar kanwil
Berangkat Membawa Harap, Kembali Membawa Pengalaman Pagi itu jalanan masih sunyi. Matahari masih lelap di peraduan. Di saat mata manusia masih sulit untuk disibakkan. Namun, kicauan burungburung dari atas pohon dekat rumah seakan menjadi alarm bahwa pagi itu akan dimulai sebuah perjalanan jauh. Suatu perjalanan yang membawa spirit dan keinginan yang sudah sekian lama terpendam, bahkan sudah hampir berkarat karena sudah demikian sering tahun anggaran berganti. Penghujung akhir Januari lalu, jajaran Urusan Agama Islam & Pembinaan Syari’ah (disingkat Urais & Binsyar) se Sumatera Barat untuk pertama kali dalam satu dasawarsa ini memulai langkah menempuh ribuan KM perjalanan studi banding. Mungkin ini bukanlah perjalanan yang bersejarah, karena bukan satu-satunya dan yang pertama di jajaran Urais & Binsyar. Dengan jumlah rombongan yang mencapai sekitar seratus orang, dapat dikatakan ini adalah rombongan studi banding terbesar yang pernah dilakukan di jajaran Urais & Binsyar Kementerian Agama Prov. Sumatera Barat. Mengelola peserta yang cukup banyak itu, selain kesabaran tentunya membutuhkan kecakapan tersendiri. Di bandara memang banyak prosedur yang harus dilalui setiap pemakai jasa penerbangan. Ragam prosedur tersebut terasa bertambah berat ketika beberapa orang peserta saat itu adalah pengalaman pertama baginya. Check in, bagasi, boarding dan mengawasi orang per orang, sampai seorang teman sambil berkelakar berkata “taraso mamandu jamaah lo ambo baliek wakatu naik haji dulu”. Bukan maksud mengeluh, tetapi sesungguhnya memang itulah “keletihan” yang baru saja dimulai dan akan terus dihadapi sampai rombongan ini selamat kembali ke rumah.
Kakanwil Kemenag Prov. Sumbar, Drs. H. Syahrul Wirda, MM sedang memberikan sambutan yang didampingi Kabid Urais & Binsyar Drs. H. Damri Tanjung, MA dan Kepala Kankemenag Kota Malang di KUA Kec. Klojen Kota Malang
Itu artinya rombongan akan memulai perjalanan jarak jauh; Jakarta – Yogyakarta, Yogyakarta – Malang, dan Malang – Denpasar. Jika ditotal perjalanan darat tersebut berjarak ± 1350 km. Mulai di Jakarta rombongan sudah dipimpin langsung Bapak Kakanwil Kemenag Sumbar Drs. H. Syahrul Wirda, MM dan Ibu menuju Kota Yogyakarta. Letih dan melelahkan sudah pasti membayangi, namun ternyata Kakanwil, berela hati memimpin perjalanan nan “berat” tersebut. Padahal kalau mau, bisa saja beliau menunggu di lokasi tujuan, tidak perlu ikut rombongan dengan letih dan lelah, sebagaimana banyak pemimpin lain lakukan. Sinar matahari pagi baru saja menghapus sisa-sisa malam di Yogyakarta, bening sinarnya pun menembus dinding kaca bus dan menyentuh wajah-wajah melas penuh kantuk. Embun masih nampak membasahi dedaunan di sana sini. Bus yang dari siang hari kemarin membawa kami akhirnya mengantar rombongan sampai di kota tujuan pertama Yogyakarta pada Kamis pagi (30/1), rombongan sudah disediakan tempat peristirahatan, makan, dan mandi di restoran yang nyaman “ayam goreng & fast food Ambarketawang” yang berlokasi di pintu masuk kota pelajar itu.
Ribuan KM bersama Ka. Kanwil
KUA Kec. Gondomanan (Juara I lomba KUA Teladan Nasional Tahun 2013)
Sesampai di Bandara SoekarnoHatta, rombongan sudah ditunggu bus pariwisata full ac seat 50. Kedua bus besar itu penuh sesak, dan sepertinya cukup kuat menemani perjalanan kami selanjutnya. Sesuai rencana, perjalanan dilakukan melalui darat.
KUA Kec. Gondomanan mendapat kehormatan menjadi lokasi studi pertama. KUA yang terletak di Jl. Kauman ini meraih prestasi luar biasa yaitu sebagai Juara I lomba KUA kec. Teladan Nasional tahun 2013. Prestasi
18
prestisius ini digapai berkat kerja keras dalam peningkatan pelayanan. Salah satu keunggulannya adalah pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi warga yang menikah di KUA ini. Hal itu diakui Kepala KUA Kec. Gondomanan Abdul Su’ud “poin kami adalah akselerasi pembuatan KTP setelah menikah,” ujarnya. Akselerasi pembuatan KTP setelah menikah dapat direalisasikan sebab data nikah yang ada pada SIMKAH sudah terintegrasi dengan data penduduk di kantor Catatan Sipil. Maka jika biasanya untuk mengurus KTP terkait perubahan status menikah, warga harus mengurus sendiri. Mulai dari RT, RW, dan seterusnya. Namun, di KUA Gondomanan, proses tersebut dipersingkat. Karena saat mendaftar untuk menikah, calon pengantin diminta untuk mengisi juga berkas perubahan status. Kemudahan lainnya adalah pendaftaran nikah bisa dilakukan secara online dan masuk ke dalam database KUA tersebut. “Pelayanan ini sudah diberikan sejak Tahun 2013”. Demikian ucap Abdul Su’ud. Beberapa keunggulan layanan lain yang dilakukan di KUA Kec. Gondomanan adalah memberlakukan biaya Rp. 0,- untuk menikah, di luar biaya pengurusan dokumen sesuai biaya pencatatan nikah berlaku resmi. Selain itu kata Abdul Su’ud sejak tahun 2010 kalau ada permintaan menikah di luar jam kerja KUA, biaya operasionalnya pun sudah disediakan kantor. Dimana biaya transportasi yang disediakan untuk penghulu adalah Rp 100 ribu. Demikian ucap Ka. KUA yang dalam satu bulan memiliki peristiwa nikah sebanyak ± 7-9 kasus. Begitu pula KUA Kec. Gondomanan sukses melaksanakan kegiatan nikah
bareng “nol kilometer” pada tahun 2010. Kegiatan ini hasil kerjasama dengan Forum Ta’ruf Indonesia (Fortais) Sewon Bantul, didukung Pemkot Yogyakarta, PMI DI Yogyakarta, Pertamina Foundation dan segenap masyarakat. Kegiatan ini mengambil tema Love In Love Green. Konsep yang diusung adalah Jogja A Thousand Wedding to Green atau ‘Jogja 1.000 Pernikahan Hijau’. Menurut Abdul Su’ud makna kegiatan ini adalah mendekatkan pembinaan keluarga sakinah dalam pradigma lingkungan. Melalui kegiatan ini setiap keluarga diberikan kesadaran bahwa wajib hukumnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di keluarga masing-masing.
Silaturrahim dengan Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. DI Yogyakarta Usai kunjungan di KUA Kec. Gondomanan, waktu sudah menunjukkan menjelang siang. Terik matahari Yogyakarta sudah sangat terasa sengatannya. Selepas jamuan makan, kegiatan selanjutnya adalah silaturrahim dengan Kepala Kanwil, Drs. H. Maskul Haji, M.Pd I beserta jajaran Urais & Binsyar Kementerian Agama Prov. DI Yogyakarta. Silaturrahim berlangsung akrab dan santai, dengan sesekali disertai tawa lepas peserta seiring lantunan pantun oleh pembawa acara. Dalam sambutannya, Kakanwil H. Maskul Haji, menyampaikan ucapan selamat datang kepada Bapak Drs. H. Syahrul Wirda, MM dan rombongan dari Prov. Sumatera Barat. Ucapan selamat datang yang disampaikan dalam logat Jawa tersebut disambut tepuk tangan seluruh peserta, maka serta merta ruangan aula yang nyaman dan tenang itu berubah menjadi “meriah” dan semarak. Maskul mengaku sudah cukup familiar dengan Sumatera Barat, walau belum sekalipun datang mengunjungi provinsi yang dikenal kuat memegang adat dan agama itu. “saya memang belum pernah datang ke Sumatera Barat, tetapi saya banyak kenal tokoh nasional dari Sumatera Barat, saya tahu Sumatera Barat dari interaksi dengan tokoh-tokoh tersebut”. Ulas pria yang sudah empat tahun ini menjabat Kakanwil tersebut. Usai silaturrahim di Kanwil, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur, salah satu objek wisata nasioal yang terkenal terletak di Kab. Magelang Jawa Tengah. Hati pun bergetar menahan rasa penasaran untuk menyaksikan langsung dengan mata kepala sendiri “kemegahan” Candi Borobudur yang selama ini hanya berwujud dalam bayangan.
19
KUA Kec. Klojen Kota Malang; KUA Kec. Pelopor Penerapan Pelayanan Berbasis IT Malam sudah jauh memasuki relung-relungnya di kegelapan. Gelap suasana malam Kota Malang bertambah hening karena baru saja disirami air hujan. Meskipun tergolong kota besar, suasana malam disini tetap menghadirkan kesunyian, apalagi bagi mereka yang baru pertama kali datang. Ini daerah asing baginya, niscaya bertambah asing karena gelap malam membuatnya tidak dapat mencari pedoman. Pada tengah malam itu, Sabtu (1/2) dini hari bus rombongan memasuki Kota Malang, destinasi kedua. Hari itu Sabtu (1/2), rombongan menghabiskan hari di Kota Malang dan Kota Batu yang hanya berjarak sekitar 17 KM. Kunjungan pertama ke KUA Kec. Klojen Kota Malang. KUA Kec. Klojen beralamat di Jl. Pandeglang 14 tersebut terletak dekat ke pusatnya Kota Malang. KUA ini dipimpin seorang anak muda Achmad Shampton SHI. Achmad Shampton adalah sosok Kepala KUA yang sederhana, menampilkan diri apa adanya dan jauh dari kesan kemewahan. Meskipun mungkin dia cukup mampu untuk bermewah-mewah mengingat dia adalah Kepala di KUA yang peristiwa nikahnya setiap tahun rata-rata 800 – 900. Namun itulah kenyataannya, hal itu karena prinsip kerja yang dibangun adalah semangat pengabdian dan keikhlasan bukan kemewahan, sebagaiman tercermin dalam moto layanan KUA Kec. Klojen yaitu “melayani masyarakat adalah kemuliaan bagi kami”. Semangat pengabdian dan keikhlasan itu mendatangkan kemuliaan. Semangat itu berhasil ditularkan kepada staf. Sehingga setiap orang di KUA tersebut bekerja dengan penuh dedikasi, kejujuran dan tanggungjawab. Tidak mengharapkan bantuan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimulai. Karenanya, sekalipun seorang Kepala KUA, Achmad Shampton selalu mengerjakan dan menyelesaikan sendiri kewajibannya, termasuk dalam hal melakukan input data nikah ke dalam aplikasi SIMKAH. Dalam mengembangkan aplikasi SIMKAH dan pemanfaatan IT dalam pelayanan di KUA Kec. Klojen memang di dasari kecintaan pada dunia teknologi informasi tersebut. Tanpa kecintaan ini rasanya sulit mempertahankan pemanfaatan IT dan apalagi sampai terus mengembangkannya sehingga lebih berdaya guna. Selain butuh tenaga, waktu, dan keahlian
khusus, pengembangan IT membutuhkan komitmen dan biaya yang cukup besar. Pada sisi inilah peran Achmad Shampton adalah seorang yang dapat digolongkan “getol” IT. Atas hobi itu salah satu media lokal, Malang Post secara eksklusif merekam petualangan sang Kepala KUA. Salah satu yang digemarinya adalah berkreasi di jejaring media sosial, seperti face book dan tweeter. Namun tidak seperti kebanyakan orang yang menggunakan jejaring sosial sebagai media curhat bahkan menghujat. Achmad Shampton mengisinya lebih bermanfaat yaitu pemahaman-pemahaman ringan tentang hukum munakahat, yang penting berarti. “Yang menjadi tak biasa, tentu saja ‘kicauan’ dari akun tersebut. Dibandingkan akun twitter milik KUA lain yang rata-rata hanya menjadi ajang formalitas dan sepi aktivitas, akun KUA Klojen nyaris selalu diwarnai re-tweet dari para follower. Banyak wawasan soal nikah yang dikicaukan dan menuai respon pengunjung twitter lain”. Demikian tulis Malang Post. Untuk menjamin aplikasi SIMKAH terus berkembang dan semakin baik, Achmad Shampton bersama pecinta SIMKAH terus melakukan evaluasi dan update aplikasi secara berkala. Hasil update tersebut disebar secara nasional dan gratis, sehingga dapat dimanfaatkan seluruh KUA di Indonesia. Kerja sama dan semangat yang sangat besar itu akhirnya mengantarkan mereka membentuk Forum Komunikasi Operator SIMKAH (FK-OSI). Achmad Shampton pun dipercaya sebagai Sekretaris Nasional forum ini. Salah satu kegiatan rutin FK-OSI adalah melaksanakan TOT Operator SIMKAH secara mandiri. Dari semangat kebersamaan itu, para operator SIMKAH Nasional mengumpulkan donasi untuk membangun sebuah mushalla yang kemudian diberi nama “Musholla Assa’adah”, yang didedikasikan sebagai monumen persahabatan FK-OSI Nasional. Tak henti berinovasi, KUA Klojen terus mengembangkan pelayanan berbasis IT. KUA Kec. Klojen memanfaatkan IT di berbagai layanannya, seperti perekaman buku tamu, memanfaatkan jejaring sosial sebagai media sosialisasi, dan menerapkan layanan KUA Online via layanan pesan singkat alias SMS. Sebagai contoh jika warga yang ingin mengetahui persyaratan pernikahan, bisa mengirim sms ketik syaratnikah# kirim ke no layanan KUA. Ketika sms dilayangkan, dalam waktu tidak lama akan ada balasan berisi seputar persyaratan pernikahan. (welhendri)
19
dinamika madrasah
Siswa Madrasah harus Percaya Diri
Kasi Penmad Kankemenag Agam, Tamrin sedang menguji kemampuan siswa MTsN Balingka (Syafrizal)
Agam, PAB - Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Balingka semenjak dicanangkan pelaksanaan dhuha oleh kakankemenag Agam tetap berbuat yang terbaik selangkah demi selangkah. Bentuk gebrakan lanjutan diantaranya MTsN Balingka dipercaya sekolah sehat tingkat kabupaten beberapa bulan lalu. Disamping itu Madrasah mampu menjalin kemitraan dengan anak nagari dengan mengalirnya bantuan 1,6 milyar rupiah dari Karni Ilyas dan keluarga dalam
bentuk bantuan lokal baru. Motto Madrasah lebih baik, sudah berjalan walaupun belum optimal dengan beberapa faktor di lingkungan Madrasah, arel sangat terbatas. Namun prinsip pelaku MTsN Balingka dibawah nahkoda Drs.Hamdi, M. Pd dan kawan-kawan, mampu menghimpun siswa lebih 400 orang dari berbagai Nagari di kecamatan IV koto dan Malalak. Saat ini bentuk kerjasama yang tetap dibersamakan lingkungan MTsN Balingka, menyatukan hati dengan Madrasah Aliyah swasta yang sekomplek dengan MTsN, bentuk kerjasama itu diantaranya siswa Tsanawiyah dapat melanjutkan pada Aliyah Taman Raya. Demikian disampaikan Hamdi Kamis lalu saat dikunjungi tim pembinaan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Agam beberapa waktu lalu. Kasi Pendidikan Madrasah Drs. H Tamrin, M. Ag dalam arahan pada pembinaan dihadapan siswa dan pelaku pendidikan MTsN balingka dan
MAS Taman raya mengatakan, siswa Madrasah mesti percaya diri sebagai anak madrasah disamping itu, siswa madrasah mampu berprestasi dalam bidang akhlah, mampu berprestasi di bidang ilmu agama, berprestasi dibidang Sains, berprestasi dibidang Bahasa baik arab, inggris dan bahasa lainnya serta budaya dan siswa madrasahpun berprestasi dalam bidang olah raga. Apapun bentuk kompetisi baik tingkat kabupaten dan propinsi, pelaku pendidikan madrasah mengarahkan siswanya pada berbagai lomba. Bentuk motifasi bagi siawa mengwujudkan madrasah lebih baik, Agam sudah luncurkan program cerdas 2013 sehari se ayat one day one ayat yang dimulai dari tingkat TK/ RA hingga SMA/SMK/MA. Setiap turun kelapangan 101 Madrasah di Agam, Kakankemenag Drs. H. Asra Faber, MM dan Kasi Pendidikan Madrasah, PAI dan Pondok pesantren memberikan Reward penampilan terbaik, tambah Tamrin. (syf|rin@)
MTsN IV Candung Bina Sekolah Se Kab. Agam
Pembinaan Adiwiyata di MTsN IV Angkat Candung
Agam, PAB - Setelah mendapat gelar Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional Tahun 2013, MTsN IV Angkat Candung Kabupaten Agam mulai memperlebar kegiatannya dengan kerja baru, membina sekolah dan madrasah yang ada di Kabupaten Agam. Sekolah binaan tersebut terdiri dari MA/SMA, SLTP/MTs, SD se-Kabupaten Agam. Hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menjadi Sekolah
20
Adiwiyata Tingkat Mandiri, salah satu syaratnya adalah membina minimal sepuluh sekolah atau madrasah untuk menjadi sekolah Adiwiyata. Diantara sekolahyang telah dibina MTsN IV Angkat Candung diantaranya MTsN Matur, MTsN Kamang, SMK N 1 Batu Taba, SMAN 1 Tilatang Kamang, SMAN 1 Candung, SMAN 1 Baso, SMAN 1 Banuhampu, SMAN 1 IV Koto, SMAN 1 Lubuk Basung dan SMPN 2 Tanjung Mutiara. Sekolahsekolah ini nantinya akan diorbitkan menjadi sekolah adiwiyata tingkat nasional. Untuk membina sekolah dan madrasah tersebut kepala MTsN IV Angkat Candung Hj. Yesimakhmi, M.Pd menugaskan wakil Kepala Bidang Kurikulum Ridha Albiy, S.PdI, MPd, Waka Humas Irwansyah, S.Pd, Waka Sarana Drs. Hadrial, dan Waka Kesiswaan Yonnis, S.Pd. untuk datang ke sekolah dan madrasah binaan tersebut yang didampingi Tim Adiwiyata Kabupaten Agam dan BPLH Kabupaten Agam. Disamping melakukan pembinaan datang ke sekolah dan madrasah, banyak sekolah dan madrasah yang datang langsung ke MTsN IV Angkat Candung untuk mendapat pembinaan dan mereka langsung melihat penerapan adiwiyata di MTsN IV Angkat Candung. Pada dasarnya adiwiyata di sekolah dan madrasah sudah mulai dilaksanakan tetapi perlu
peningkatan agar prinsip Adiwiyata benar-benar nampak di setiap madrasah. Prinsip dari adiwiyata mengelola lingkungan agar tidak rusak dan mengetahui cara memelihara lingkungan ini dan menjadi bahan pembelajaran bagi peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam adiwiyata, Menjaga lingkungan dari sampah, memisahkan sampah organik dan anorganik, Sekolah atau madrasah yang benar-benar menjaga lingkungan yaitu dengan tidak boleh melakukan pembakaran karena akan merusak ozon, dan menyebabkan volusi. Menghindari pemakaian bahan yang merusak lingkungan seperti plastic dan lain-lain. Melakukan penghematan di segala segi sehingga, terjadi hemat listrik, air, kertas. Meningkatkan penanaman tanaman hijau baik berupa tanaman lindung, atau tanaman produktif. Memperbaiki tanah dengan cara selalu memupuk tanah dengan bahan organik. Pembiasaan untuk merawat lingkungan, di rumah di sekolah dan di masyarakat. Menghindari sarang penyakit. Dengan ditanamkannya Adiwiyata di sekolah-sekolah diharapkan siswa dapat belajar dengan tenang, damai dan menyenangkan. Sehingga jadilah sekolah sebagai suatu tempat yang sangat digemari siswa, seperti MTsN IV Angkat Candung (Irwansyah|rin@)
dinamika madrasah
Ahmad Asdi, M.Pd Ketua KWARAN Tapan
Ahmad Asdi, M.Pd Ketua KWARAN Tapan
Tapan, PAB - Madrasah Tsanawiyah
Negeri Tapan sudah dikenal banyak prestasinya di berbagai bidang. Baik kegiatan yang dilaksanakan di kabupaten ataupun di kecamatan. Hal ini tak lepas dari eksistensi kepala sekolah MTsN tsb yaitu Ahmad Asdi,M.Pd, yang dikenal pemerintah kecamatan setempat dan rekan rekan sesama kepala di lingkungan kecamatan Tapan sebagai sosok kepala madrasah yang enerjik. Tidak heran pada saat rapat koordinasi antar kepala sekolah se Kecamatan Tapan bersama pemerintah kecamatan pada upacara hari kesadaran nasional, Ahmad Asdi terpilih sebagai Ketua Kwaran
Gerakan Pramuka di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan periode 2014. Respon positif diterima langsung oleh pemerintah kecamatan bersamaan dengan UPTD pendidikan yang akhirnya pada hari yang sama Kepala MTsN Tapan dilantik dan dikukuhkan sebagai ketua KWARAN di Kecamatan Ranah Ampek hulu Tapan bersamaan dengan pengurus lainnya. Usai pelantikan Ketua Kwaran baru terpilih ini dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terima kasih atas amanah yang telah dipercayakan dan akan berupaya untuk menjalankan amanah ini dengan system koordinasi dalam mencapai tujuan, semoga kegiatan kepramukaan dikecamatan ini dapat berjalan dengan baik yang pada sasarannya nanti akan mampu membimbing dan melatih siswa untuk dapat meningkatkan rasa patriotismenya terhadap bangsa dan Negara, ujar Ahmad Asdi. Ahmad Asdi juga menyatakan bahwa saat sekarang ini mencari
siswa yang pintar tidaklah sulit tapi mencari siswa yang pintar dan berkarakter sangat lah sulit, untuk itu ada tiga kecerdasan yang harus ditanamkan oleh seorang guru terhadap siswanya antara lain, Intektual Question, Emosional Question dan Sipritual Question. Ketiga kecerdasan ini hendaknya harus balance dimiliki oleh siswa, untuk itu kepramukaan merupakan salah satu ajang kegiatan siswa yang mampu mengisi kecerdasan tersebut pada diri siswa. Pada prinsipnya pendidikan berkarakter yang dituntut pada kurikulum 2013 dan akan dilaksanakan secara umum pada tahun 2014 bukan merupakan hal yang asing bagi madrasah karna pada kurikulum pendidikan madrasah sudah ditanamkan nilai nilai tersebut pada berbagai matapelajaran Agama serta hal inilah yang menjadi plusnya kurikulum madrasah dibandingkan dengan kurikulum pada sekolah umum, tutup Ahmad Asdi. (Ahmad Asdi|Metra)
MTsN Koto Baru Solok Kunjungan Edukatif Ke Jambi dan Palembang
Siswa siswi MTsN 2 Model peserta kunjungan edukatif ke MAN IC Jambi dan MTsN 2 Model Palembang
Koto Baru, PAB - Sebagai upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan pengelolaan kelas Unggul, maka kelas unggul MTsN Koto Baru Solok melakukan kunjungan edukatif ke MAN Insan Cendikia Jambi dan MTsN 2 Model Palembang Sumatera Selatan 6 s/d 9 Februari 2014. Kegiatan Studi Edukatif MTsN Koto Baru diikuti oleh sebanyak 64 siswa kelas unggul kelas IX,VIII, VII, Kepala Sekolah, wakil, Kaur, wali kelas, guru yang didampingi oleh Drs. Marjusa N. MM dan Bustami. S. Ag. M. MPd. Rombongan Kunjungan Edukatif berangkat dari MTsN Koto Baru Solok kamis, 6/2 pukul 17.00 WIB menuju MAN Insan Cendikia Jambi ( KM 21 Muaro Jambi-Kota Jambi ) dan sampai di Kampus MAN IC Jambi pada pukul 05.00 Wib. Setelah shalat subuh, seluruh peserta istirahat dan bersiap mengikuti acara silaturahmi
dengan pimpinan dan guru MAN IC Jambi, Pada acara silaturahmi tersebut Kepala MAN IC Jambi memperesentasikan profil MAN IC Jambi dengan segala fasilitas akademik dan kurikulum serta prestasi baik tingkat lokal maupun tingkat Nasional. Dari pertemuan tersebut terlihat MAN IC Jambi telah menjadi kebanggaan provinsi Jambi sehingga mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jambi. Disamping itu juga dijelaskan sistem penerimaan sisw baru MAN IC secara nasional. Setelah selesai kegiatan kunjungan ke MAN IC Jambi rombongan melanjutkan wisata ke Kampoeng Raja Kota Jam. Keesokan harinya pukul 08.00 Wib Sabtu 8/2 rombongan sampai di MTsN 2 Model Palembang yang disambut oleh Kepala MTsN 2 Palembang H. Ki Agus Faisal. S.Ag. M. Pd bersama wakil, Kaur dan guru/ pegawai dengan penuh persahabatan. Dan yang lebih menyenangkan acara tersebut juga dihadiri oleh Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil kemenag Sumatera selatan, Kasi Kurikulum, Kasi Penmad Kemenag Kota Palembang. Dari presentasi profil MTsN 2 Model Palembang terlihat suasana kampus madrasah yang bersih aman dan nyaman untuk bekerja dan belajar ditunjung oleh fasilitas-fasilitas belajar dan administarasi yang sangat baik.
MTsN 2 Model Palembang merupakan kebanggaan Kota Palembang dan Sumatera Selatan yang meraih berbagai prestasi tingkat nasional baik siswa, guru dan kepala sekolahnya . Dan terakhir tahun 2013 MTsN 2 Mosel Palembang meraih juara III Madrasah sehat yang penyerahan hadiahnya diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI ibu Nafsiah Mboi. Pada aspek kelompok kelas MTsN 2 model Palembang mempunyai disamping kelas reguler dan kelas unggul juga mempunyai kelas Unggul Plus, Kelas Olimpiade dan Kelas Akselerasi. Setelah menyelesaikan kunjungan Ke MTsN 2 Model Palembang rombongang melakukan wisata ke Kompleks Gelora Jaka Baring, Palembang Trade Center dan kembali ke Solok dengan perjalanan yang melelahkan sekaligus menyenangkan. Dari kunjungan edukatif tersebut dapat diambil suatu pelajaran yaitu dibutuhkan komitmen dan profesionalisme dalam menjalan tugas, kebersamaan dan transparansi sehingga menumbuhkan kepercayaan dan prestasi yang tinggi. Dalam aspek mewujudkan madrasah yang bersih dan sehat dibutuhkan kesadaran semua warga madrasah mulai dari siswa guru, pegawai dan masyarkat serta pengelolaan sampah /perawatan taman yang efektif sehingga lingkungan menjadi sehat. Fendi/Jufrianto/ulil
21
lAPORan daerah
kabupaten 50 kota
MIN Empat Suku Tungkar Tuan Rumah MK2MI Sumbar
Sarilamak, PAB - Musyawarah Kerja
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Sumatera Barat dihelat di Aula MIN Empat Suku Tungkar Kab. Lima Puluh Kota, acara yang dihadiri oleh Kanwil Kemenag Prov. Sumatera Barat diwakili oleh Kabid Pendidikan Madrasah Drs. H. Artis Arjun, M, M.Pd Wakil Bupati Lima Puluh Kota diwakili oleh Asisten II, Kakan Kemenag Lima Puluh Kota beserta pejabat Struktural dan Fungsional, Muspika Kecamatan Situjuh serta para undangan lainnya. Drs.H.Gusman Piliang,MM dalam sambutanya menyampaikan apresiasi serta terima kasih yang setinggi-tingginya kepada jajaran Kementerian Agama Prov. Sumatera Barat yang telah mempercayai Lima Puluh Kota sebagai tuan rumah kegiatan MK2MI Sumatera Barat. Kegiatan strategis seperti ini harus mampu kita jadikan sebagai wahana untuk bermuhasabah, sejauh mana peranan Madrasah khususnya Madrasah Ibtidaiyah dalam mensukseskan Pendidikan Nasional, hal ini penting untuk dievaluasi bersama, agar eksistensi MI dapat menjadi pilar terpenting dalam sistem pendidikan Nasional. Oleh sebab itu besar harapan saya pada kita yang hadir hari ini untuk sama-sama merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi berbagai tantangan dunia Pendidikan Nasional, ungkap Gusman. Lebih lanjut Putera Kubang ini menjelaskan, setidaknya ada dua tantangan terbesar bagi Pendidikan Dasar kita hari ini, pertama sosialisasi
22
kurikulum 2013 yang harus dijawab dengan kesiapan seluruh aktor pendidikan di Madrasah, jangan sampai nantinya kurikulum 2013 yang secara konseptual sudah bagus justru gagal dalam praktiknya, kedua, tahun ini untuk Pendidikan Dasar Ujian Nasional (UN) tidak diakan lagi, hal ini perlu kita sikapi dengan mempersiapkan satuan Pendidikan Dasar kita untuk sukses melaksanakan Ujian Madrasah yang sesuai dengan peraturan yang ada sebagai indikator kelulusan peserta didik, dua poin ini menurut hemat saya perlu kita garap secara bersama-sama melalui forum MK2MI ini pungkas suami tercinta Sri Nanda ini. Sementara itu, Asisten II Pemda Kab. Lima Puluh Kota Ir. Amran menyampaikan, Pemerintah memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang tertuang dalam visi dan misi Pemerintah Daerah. Apa yang telah dilakukan dan diraih oleh keluarga besar Kementerian Agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahakan dari komitmen kita bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang kita cintai ini. Lebih lanjut Dewan Pakar KAHMI Lima Puluh Kota ini menyampaikan rasa bangga serta ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran Kementerian Agama Kanwil Prov. Sumatera Barat yang telah mempercayai Kabupaten Lima Puluh Kota untuk menjadi tuan rumah berbagai kegiatan provinsi Suamtera
Barat, Desember 2013 Lima Puluh Kota dipercaya menjadi tuan rumah Kemah Pramuka Madrasah Tahun 2013, satu bulan yang lalu MTsN Padang Japang dipercayakan menjadi tuan rumah MK2MTs Prov.Sumatera Barat dan hari ini MIN Empat Suku Tungkar dipercayai sebagai tuan rumah MK2MI Prov.Sumatera Barat, ini merupakan satu kebanggaan bagi kami pemerintah daerah, hal ini sekaligus menjadi media promosi serta berbagai potensi daerah, pungkas mantan sekretaris KPU ini. Kabid Pendidikan Madrasah menyampaikan harapannya agar melalui MK2MI dapat melahirkan berbagai terobosan baru dalam mengembangkan kualitas serta kuantitas pendidikan di Madrsah Ibtidaiyah, oleh sebab itu kegiatan ini tidak boleh hanya terhenti pada aspek rutinitas belaka. jauh dari itu kegiatan rapat MK2MI ini harus mampu melahirkan rekomendasi bagi pengembangan pendidikan kedepanya. Lebih lanjut dijelaskan, secara umum capaian prestasi madrasah sudah berapa pada jalur yang tepat dan cepat, kedepanya yang perlu kita lakukan adalah menyatu padukan prestasi akademis dengan penguatan akhlak mulia, hal ini penting untuk kita lakukan bersama agar lulusan madrasah tetap memiliki jati diri sebagai kader umat. Acara yang digelar satu hari penuh dihadiri oleh 80 peserta yang merupakan Kepala MI se Sumatera Barat (APP/ulil)
Pondok Al Qur’an Makin Menggeliat
Sarilamak, PAB - Tidak dapat dipung-
kiri, keberadaan Pondok Al Qur’an adalah salah satu basis lahirnya para generasi Qur’ani yang akan menjadi tongkat estafet pengembangan Islam kedepan. Bertempat di Jorong Tigo Alua Nagari Batu Balang Kecamatan Harau inilah Pondok Al Qur’an Darul Ma’arif mulai menggeliat. Berdiri 25 Agustus 2012 M / 07 Syawal 1433 H, Pondok Al Qur’an ini memulai aktifitas dengan tenaga pengajar yang hanya 3 orang dengan jumlah santri 6 orang. Kegiatan belajar mengajar hanya dilakukan dirumah saja. Dengan satu semangat yang ditanamkan mensyi’arkan agama Islam, Pondok Al Qur’an ini makin menampakan taringnya. Terbukti dengan dilakukannya peletakan batu pertama pembangunan lokal baru pada (22/1) yang lalu oleh Wakil Bupati
Lima Puluh Kota Drs. Asyirwan Yunus, Msc. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bangga dan sangat mendukung keberadaan Pondok Al Qur’an ini, hanya dengan modal semangat dan dukungan dari seluruh masyarakat, Darul Ma’arif mampu bangkit dan berkembang dengan pesat. Beliau berpesan agar seluruh masyarakat tetap menyatukan semangat, bahu membahu guna tegaknya syiar Islam di nagari Batu Balang khususnya dan di Kecamatan Harau umumnya. Hadir juga dalam perhelatan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Drs. H. Gusman Piliang, MM, camat kecamatan Harau, Kepala KUA Kec. Harau dan beberapa dari unsur muspida dan Muspika serta perangkat nagari. Ditemui di lokasi Kepala Pondok Pesantren Darul Ma’arif Alfian menegaskan bahwa Berdirinya Pondok Al Qur’an Darul Ma’arif merupakan bukti nyata bahwa keberadaan Pondok Al Qur’an merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat. Diera yang serba modern mudah-mudahan santri kami mampu menyesuaikan dengan keadaan dan tidak terbawa oleh dampak negatif. Perkembangan Pondok Al Qur’an Darul Ma’arif terbilang cukup cepat. Dalam waktu 5 bulan
Pondok Al Qur’an ini mampu sukses bahkan telah ambil bagian dalam berbagai iven keagamaan di kecamatan Harau. Pada perhelatan ini juga sekaligus pembangunan tempat berwudhu’ santri yang keseluruhan Pembangunan gedungnya berasal dari swadaya masyarakat. Alfian menambahkan saat ini para perantau sudah banyak yang melirik dan bahkan menyalurkan bantuan demi kemajuan Darul Ma’arif kedepan. Kita berharap akan banyak lagi para donatur agar pembangunan lokal belajar santri bisa ditambah karena dengan jumlah santri yang sudah mencapai 81 orang dan tenaga guru 6 orang. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan donatur yang telah memberikan bantuan, tutup putra pilubang ini. Berdasarkan data yang dihimpun pada seksi pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota ada 8 Pondok Al Qur’an di Kabuapten Lima Puluh Kota, tersebar pada 2 di Kecamatan Harau, 1 di Kecamatan Guguak, 2 di Kecamatan Mungka, 1 di Kecamatan Situjuah Limo Nagari dan 2 di Kecamatan Payakumbuh. Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota Drs. Dawizar berharap adanya Pondok Al Qur’an di masing-masing Kecamatan, agar tiap kecamatan mempunyai lembaga pengembangan Al Qur’an dan bisa dijadikan lembaga yang mampu meningkatkan pembangunan karakter generasi yang berakhlakul karimah. (Nina_Pontren/ulil)
268 Jamaah Calon Haji di Kumpulkan
Sarilamak, PAB - Rencana pemberang-
katan Jemaah Calon Haji tahun 2014, Kemenag Lima Puluh Kota sudah memanggil 268 orang Calon Jamaah Haji guna untuk mempersiapkan pelaksanaan Manasik di tingkat Kabu-
paten maupun di Kecamatan masingmasing. Jamaah calon Haji yang didominasi oleh usia di atas 60 tahun ini diperkirakan berangkat ketanah suci bulan September mendatang, demikian yang disampaikan H. Safrijon, MA, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota. Pembukaan Manasik Jamaah calon haji dilaksanakan di gedung serbaguna Kemenag Lima Puluh Kota. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota. Dari 13 Kecamatan yang berada di Kabupaten Lima Puluh Kota, seperti tahun sebelumnya Kecamatan Guguak tetap sebagai Kecamatan yang paling banyak Calon Jamaah Haji yang akan diberangkatkan untuk menunaikan
ibadah haji pada tahun ini. Demikian data sementara yang dilaporkan seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota. Drs.H. Gusman Piliang, MM , Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota menerangkan “ data ini tentu saja sewaktu-waktu bisa berubah karena sekarang ini baru pendataan awal, bisa jadi dari sekian banyak Calon Jamaah Haji yang sudah dipanggil ada yang sakit dan sebagainya serta tidak tertutup kemungkinan ada penambahan sebelum jadwal pemberangkatan, tapi tentu saja kita berharap semua Calon Jamaah haji yang sudah di data ini dapat melaksanakan semua prosedur pemberangkatan dengan lancar”. (d.andres/ulil)
23
lAPORan daerah
kABUPATEN solok
Buku Kemenag Dalam Angka 2013, Resmi Diluncurkan
Kakankemenag Kab. Solok Drs. H. Kardinal N. MM, memperlihatkan buku Data Tahun 2013 serta rekapitulasi bedah Dipa yang dilaksanakan kantor Kemenag Kab. Solok ( Fendi )
Koto Baru, PAB - Setelah terhambat akibat berbagai kendala, akhirnya penyusunan buku data Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok Tahun 2013 dapat dirampungkan dan diluncurkan pada rapat dinas bulan februari. Buku yang proses penyusunannya mulai semenjak Oktober 2013 yang lalu memiliki ketebalan 150 halaman. Alhamdulillah kami bisa melakukan perbaikan, karena buku kedua ini merupakan penyempurnaan dari buku pertama yang terbit pada ulang tahun ke seratus Kabupaten Solok di bulan April 2013 yang lalu. Setelah menerbitkan buku pertama kami banyak menerima masukan, baik menyangkut isi, design maupun kualitas, dan dengan senang hati kami
tampung dan kami laksanakan sesuai dengan kemampuan kami sehingga bisa memberi hasil sebagaimana yang ada sekarang. Begitu Syamsir SPdI selaku Ketua Tim Penyusun yang juga Kasubag Tata Usaha memberikan sambutan saat peluncuran buku ini. Sementara itu Drs. H Kardinal N MM, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para Kepala KUA, Kepala Madrasah, Pimpinan Pondok yang telah berpartisipasi mengirimkan data untuk buku ini. Teristimewa Pak Syamsir dan Zulhafendi yang telah bekerja menyelesaikan buku ini, yang tak kenal waktu menyusun dan mensetting bagian demi bagian buku ini, kadang sampai malam kita diskusi membahas data dan menyusun kedalam lembaran
buku, atau di hari libur kita masih berdebat tentang tata letak buku ini, semoga kerja keras dan ke ikhlasan kita dibalasi pahala oleh Allah. Begitu Drs H Kardinal N MM menutup sambutan. Ucapan selamat kelahiran buku ini juga datang dari kalangan Pejabat di Pemerintah Kabupaten Solok. Melihat respon yang cukup bagus ini, Kasubag Tata Usaha bertekad untuk terus menyempurnakan buku edisi berikutnya, karena sasarannya buku ini bisa sebagai etalase Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok. Semua data yang dimiliki, baik itu data Kantor, Data KUA, Data Madrasah dan Data Pondok Pesantren tersaji disini. Fendi/ulil
Lomba Kompetensi Pelajaran Agama Koto Baru, PAB - Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.,1435H/2014 M diisi dan dimeriakan oleh siswa/siswi se-Sulit Air mulai dari tingkat SD sampai SLTA dengan kegiatan-kegiatan yang bertemakan kegiatan nuansa islami yang dipusatkan di Masjid Raya Sulit Air. Kegiata-kegiatan seperti ini merupakan salah satu agenda rutin tahunan Majelis Ulama Nagari Sulit Air Kecamatan X Koto Diatas. Pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.1435H kali ini disi dengan kegiatan perlombaan cerdas cermat, hafiz Qur’an juz 30, dan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat SD, Cerdas Cermat, Penyelenggaraan Jenazah dan Khutbah Jum’at tingkat SLTP dan SLTA yang diikuti 12 SD, 3 SLTP, 3 SLTA se-Sulit Air yang dimulai hari Sabtu,(11/1) sampai Senin,(13/1).
24
Lomba ini dilaksanakan oleh MUI Sulit Air disamping memeriahkan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW., juga untuk mengaplikasikan kompetensi pelajaran keagamaan pada siswa mulai dari SD sampai SLTA. Perlombaan ini langsung dibuka oleh Wali Nagari Sulit Air yang diwakili Sekretaris nagari Drs.Katmi Batri pada hari Sabtu,( 11 /1) dan juga dihadiri tokoh Masyarakat serta seluruh Kepala Sekolah di Masjid Raya Sulit Air. Dalam sambutannya Wali Nagari Sulit Air menyampaikan bahwa untuk kegiatan-kegitan keagamaan seperti ini dimasa yang akan datang hendaknya lebih ditingkatkan lagi dengan lomba hafiz qur’an yang di mulai dari Juz 1 sampai Juz 30, sehingga kita mengharapkan Sulit Air siswa-siswi dari SD sampai SLTA tertanam cinta
membaca dan menhafal Al-Qur,an, juga melahirkan para panghafal alQur’an yang pasih. Program seperti ini merupakan aicon Kementerian Agama RI yang selalu disampaikan tingkat Nasional. Hal serupa juga salah satu aicon dalam mengimplementasikan program Kementerian Agama Kab.Solok dan Bupati Solok tentang Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji (GM3). Kemudian program GM3 ini juga telah mendapat angin segar dari Bupati Solok (Drs.Syamsu Rahim) untuk dapat menganggarkan kegiataan keagamaan ini dalam Dana DAUN, sehingga hendaknya benar-benar terasa dalam kehidupan masyarakat berjalannya Gerakkan Masyarakat Maghrib Mengaji (GM3). Dalam pelaksanaan lomba selama 2 hari dapat terlihat pelaksanaan kompetensi pada masing-masing sekolah.
Rumah Kepala KUA Lembah Gumanti Dilalap Api
Rumah Drs Syarifuddin, Kepala KUA Kecamatan Lembah Gumanti yang terbakar pada Senin 10 Februari 2014. ( Fendi )
Drs Syarifuddin menceritakan kronologis kejadian pada Kakanwil H. Syahrul Wirda, MM ( Fendi )
Koto Baru, PAB - Senin 10/2 menjadi hari kelabu yang tak kan terlupakan bagi keluarga Drs Syarifuddin. Disaat keluarga ini mulai terlelap dalam istirahat malam, sekitar pukul 10.00 WIB api melahap rumah yang terletak di komplek Intra Wahana Permai Blok B nomor 11 Simpang Pulai Jorong Subarang Nagari Koto Baru. Api pertama kali muncul pada loteng dilantai dua rumah ini yang berkemungkinan beraal dari korsleting listrik. Tak butuh waktu lama bagi jago merah untuk menghanguskan rumah warna cream ini. Drs Syarifuddin yang saaat kejadian baru saja tertidur berupaya menyelematkan barangbarang dalam rumah, dengan dibantu para tetangga sekitar, upaya terus
dilakukan sambil terus memadamkan api. Pertolongan dari Damkar Kabupaten dan Kota Solok segera datang, namun api lebih cepat lagi bertindak. Kalau dihitung dengan kerusakan bangunan kerugian mencapai ratusan juta rupiah termasuk beberapa suratsurat penting dan berkas berharga lainnya. Untuk pakaian hanya yang melekat dibadan. Beruntung sedan Hyundai hitam yang biasa dipakai pergi dinas serta satu unit sepeda motor masih bisa diselamatkan. Setelah berjuang memadamkan api lebih kurang satu jam, api pun padam dan meninggalkan bara dari bangunan dan barang yang terbakar. Malam itu juga para pegawai dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupat-
Walaupun telah diajarkan secara teori dengan benar namun perlu adanya keseimbangan dengan praktek, hal ini tanpak jelas adanya keraguan para siswa berhadapan dengan sebenarnya. Hal ini perlu diluruskan kembali dimasa datang oleh para guru dalam pelaksanaan praktek ibadah yang telah dilaksanakan siswa. Kemudian dalam acara puncak pada hari Selasa, (14/1 ) juga disi dengan tausyiah Agama yang disampaikan Ketua MUI Nagari Sulit Air (Drs.H.Irdizon). Pada acara ini dihadiri 1700 jamaah yang terdiri dari siswa dari tingkat SD sampai SLTA , Jamaah Masjid dan Majelis Ta’lim Nagari Sulit Air. Dalam Tausyiahnya, Drs.H.Irdizon menyampaikan bahwa kita harus merujuk dan mencontoh sifat Nabi Muhammad SAW., yaitu Tabligh (menyampaikan), amanah
(dapat dipercaya), Fathanah (cerdas) dan Siddiq (berkata benar) sebagai karakter pribadi orang Islam jangan kita terpengaruh oleh contoh yang hanya banyak menyesatkan kaum muslimin pada jalan salah karena pada saat ini telah banyak meninggalkan karakter sifat Nabi Muhammad SAW., berakhlak, sehingga terjebak dalam prilaku diluarn ajaran Islam. Disamping tausyiah agama acara ini juga dibarengi dengan doorpres terhadap jamaah sehingga jamaah dapat mendengarkan pengajian dengan baik dari awal sampai akhir, kemudian memberikan pertanyaan agama yang berkaitan dengan pengajian disampaikan Ustadz. Hal ini mendapat tanggapan yang positif terhadap jamaah dan pelajar yang hadir . Fendi / Nasrizal/ulil
en Solok saling mengabarkan berita duka ini. Beberapa diantaranya yang kebetulan tinggal berdekatan dengan komplek Wahana Permai langsung datang membantu. Selepas apel pagi dihari Selasa dilaksanakan penghimpunan dana untuk membantu keluarga yang tengah ditimpa musibah ini. Kakankemenag Kabupaten Solok Drs H Kardinal N, MM didampingi Kasubag Tata Usaha Syamsir S PdI langsung menyerahkan bantuan spontan pagi itu dengan jumlah lebih kurang dua juta lima ratus ribu rupiah. Tak hanya dari lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Solok, bantuan materil juga datang dari warga komplek serta Forum KUA Kabupaten Solok, MK2MI, MK2MTs, MK2MA serta berbagai elemen lainnya.. Sore harinya, Drs. H Syahrul Wirda MM Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat datang mengunjungi Drs Syarifuddin. Haru menyeruak, saat rombongan Kakanwil yang didampingi Ketua DWP Kemenag Sumbar, Drs H Damri Tanjung, Abrar Munanda, M. Ag dan rombongan sampai dilokasi kejadian. Drs Syarifuddin yang pernah sama-sama menjadi KUA dengan Drs H Syahrul Wirda hampir pingsan begitu orang nomor satu di Kemeag Sumbar ini menyalaminya hingga Drs Syarifuddin harus digotong kerumah tetangga. Setelah suasana reda Drs. Syarifuddin menceritakan kronologis kejadian hingga apa yang masih bisa diselamatkan. Diujung kunjungan kelokasi musibah ini, Kakanwil menyuruh keluarga Drs. Syarifuddin untuk menempati rumah pribadi beliau di Laing Kota Solok. Fendi/ulil
25
gallery
Foto bersama dengan anggota Panja Komisi VIII DPR RI saat kunjungan ke MTsN Padusunan Kota Pariaman Kamis 20-2 (Mus)
Peninjauan lokasi pembangunan Madrasah Insan Cendikia oleh Komisi VIII DPR RI di Kecamatan Sintuk Toboh Gadang Kab. Padang Pariaman, Kamis 20-2 (Mus)
Drs. H. Syahrul Wirda, MM didampingi Ketua Badan Sertifikasi Provinsi (BAP) bersama kepala MTs dan MI penerima Sertifikat Akreditasi Madrasah di Aula Kanwil Kemenag Sumbar (14 Februari) ulil
Gubernur Sumbar H. Irwan Prayitn H. Leonardi Harmainy, Ketua MUI S Kanwil Kemenag Sumbar saat pela Masjid Raya S
Pembekalan Pengawas Pendidikan melalui orientasi Peningkatan Kompetensi Madrasah yang dilaksanakan di oleh Bidang Pendidikan Madrasah dai kanwil Kemenag Sumbar 23-1 (ulil)
Pertemuan bulanan Dharmawanita Persatuan Kanwil Kemenag Sumbar, Kamis 13 Februari 2014 di aula Kanwil Kemenag Sumbar (Metra)
Suasana Upacara Rutin Bulanan (17 gan dan Subbag Umum bertindak
26
no bersama Anggota DPRD Sumbar Sumbar berserta pejabat di jajaran aksanaan Sholat Jum’at Perdana di Sumbar (Jay)
17-02), Subbag Perencana & Keuank sebagai pelaksana upacara (Ulil)
Foto bersama Anggota Panja Komisi VIII DPR RI di MAN Lubuk Alung Kab. Padang Pariaman Kamis 20-2 (Mus)
Kakanwil, Kabag TU, Kakan Kemenag Kota Bukittinggi dan Ketua Panitia H. Nurwis saat mengikuti Pembukaan Penelaahan Anggaran (Rina)
Suasana Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV di Lingkungan Kanwil Kemenag Sumbar oleh Kakanwil, Selasa 18 Feb (Rina)
Upgreding kemampuan Operator SAKPA kanwil Kemenag Sumbar Tahun 2014 (14-02) ulil
Ketua DWP Hj. Syamsidar juga terlihat hadir dalam acara penelaahan Anggaran 2014 di Grand Rocky Bukittinggi, 19 Feb (Rina)
27
laporan daerah
KOTA PADANG
Pengurus FKDT Kota Padang dikukuhkan
Walikota Padang Fauzi Bahar saat memberikan pengarahan kepada pengurus
Padang, PAB - Setelah suksesnya Musyawarah Daerah (MUSDA) Forum Komunikasi Madrasah Diniyah (FKMD) Kota Padang pada Minggu (26/1) bertempat di aula Kemenag Kota Padang, maka pada Kamis ( 13/2) Kakankemenag Kota Padang Drs. H. Yetrizal Khatib mengukuhkan dan melantik pengurus harian dan dewan musyawarah FKMD yang sudah berubah nama menjadi Forum Komunikasi Madrasah Takmiliyah (FKDT) Kota Padang periode 2013-2018. Hadir pada kegiatan tersebut Walikota Padang DR. H. Fauzi Bahar, M.Si. Saat di minta untuk memberikan arahan Fauzi Bahar menegaskan, bahwa anak-anak yang hafal Al Quran paling banyak diterima di Perguruan Tinggi. Dan untuk Sumatera Barat Padang menempati urutan pertama. Menurut Walikota yang segera mengakhiri jabatanya tersebut, Al Quran itu disimpan Allah SWT dihati dan dada manusia bukan diotak, makanya walau dia gila sekalipun hafalan Al Quran itu tidak akan hilang sepenuhnya. Oleh sebab itu Walikota berharap kepeda seluruh guru mengaji, agar bersunguh-sungguh mendidik anak didiknya agar menjadi
Kakankemenag Kota Padang H. Yetrizal Khatib saat pengukuhan pengurus FKDT Kota Padang di Aula Kemenag
anak yang sholeh dan bisa hafal Al Quran minimal satu juz untuk tingkat Sekolah Dasar. Sementara itu Kakankemenag Kota Padang dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada pengurus terpilih, namun mengingatkan bahwa menjadi pengurus madrasah diniyah bukanlah hal yang mudah. Karena forum ini akan mengayomi segala kepentingan dan urusan yang menyangkut pendidikan Al Quran dan guru madrasah diniyah yang nota benenya sebagian besar menjadikan profesi sebagai guru madrasah diniyah adalah sampingan. Oleh sebab itu, Kakankemenag berharap agar yang sudah terpilih jadi pengurus hendaklah bekerja secara maksimal. Walaupun ini adalah kerja social, tapi yakinlah Allah SWT tidak akan siasia, karena yang diurus adalah guru mengaji dan pendidikan Al Quran anak-anak . Walaupun demikian, Kakankemenag merasa bersyukur bahwa pemerintah Kota Padang cukup peduli dengan nasib guru mengaji yang ada di daerahnnya. Hal ini terbukti dengan pemberian insentif terhadap guru mengaji yang sudah rutin dilak-
sanakan setiap tahunnya. Untuk itu pada forum tersebut, kakankemenag mengucapkan terima kasih kepada Walikota yang sudah sangat peduli dan mendukung berbagai macam kegiatan keagamaan di Kota Padang. Ucapan terima kasih juga tidak lupa disampaikan kepada pengurus FKMD periode 2010-2013 dibawah pimpinan Firdaus Gani, S.Pd I yang sudah sukses menjalankan tugasnya untuk memajukan pendidikan Al Quran di Kota Padang. Saifuddin Zuhri, M.Ag yang dipercaya menakhodai Forum Madrasah Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Padang yang terpilih secara aklamasi dalam sambutanya sebagai ketua yang baru, mengutip sebagian ungkapan Abu Bakar As shidiq saat terpilih sebagai Khalifah, “Saya bukan yang terbaik diantara saudara sekalian, oleh sebab itu kalau saya benar dukunglah tapi kalau saya salah luruskanah”.Ucapan yang dilontarkan oleh ketua yang sudah menjabat sebagai sekretaris umum pada dua periode sebelumnya ini diharapkan mampu meningkatkan kwalitas guru dan murid madrasah diniyah Kota Padang hendaknya.(DA|Metra)
Kakanwil :
Kepala Madrasah buat Standarisasi Bidang Keagamaan Padang, PAB - Standarisasi kesuksesan Kepala Madrasah ternyata oleh Kakanwil Kemenag Sumatera Barat Drs. H. Syahrul Wirda, MM tidak hanya diukur seberapa mampu sebuah Madrasah meluluskan anak didiknya dengan nilai terbaik pada Ujian Nasional. Tapi ada hal yang tidak boleh diabaikan yaitu
28
kelulusan di bidang keagamaan, karena ini adalah madrasah. Oleh sebab itu, Kakanwil meminta kepada seluruh Kepala Madrasah untuk membuat standarisasi kelulusan bidang keagamaan dan menyerahkanya kepada Kanwil Kemenag Sumbar. Hal ini diungkapkan dalam pertemuan Kakanwil dengan
Kakankemenag Kota Padang dan seluruh Kepala Madrasah se Kota Padang pada Kamis (23/1) lalu di ruang kerja kakanwil. Secara umum Kakanwil mengungkapkan bahwa siswa yang akan menamatkan pendidikan ditingkat madrasah itu harus memiliki akhlak yang baik, pandai baca Al
Quran, taat beribadah dan bisa jadi imam. Minimal kalau sudah tamat Madrasah Ibtidaiyah harus pandai baca Al Quran, tamat MTs masuk waktu sholat dia akan melaksanakanya tanpa disuruh sedangkan kalau seorang siswa sudah tamat MA, maka dia sudah bisa menyelenggarakan jenazah. Ini adalah acuan global setiap sekolah dapat mengembangkanya, sehingga siswa yang tamat madrasah itu ada ciri khas dan kemampuan yang lebih dibidang keagamaan dibandingkan yang tamat sekolah biasa. Apalagi madrasah yang punya asrama bisa ditambah dengan program tahfizd sesuai dengan tingkatannya. Dengan demikian seorang siswa yang tamat madrasah itu nampak bedanya dimasyarakat, tentu dengan tidak mengabaikan
kompetensi yang lainya. Kakankemenag Kota Padang Drs. H. Yetrizal Khatib dalam kesempatan tersebut berharap agar setiap Kepala Madrasah selalu kompak dan bahu membahu dalam meraih prestasi. Kalau satu madrasah sudah sukses dalam satu bidang, hendaknya yang lain termotivasi untuk mengikutinya, dan yang sudah sukses mau pula berbagi pengalaman untuk kesuksesan bersama. Sebagai contoh ada madrasah seperti MTsN Kuranji dan Parak Laweh yang sudah meraih Adiwiyata Nasional tahun kemaren, maka bagaimana tahun ini prestasi itu bisa pula diraih oleh yang lainya. Tentu kuncinya adalah kekompakan dan kebersamaan. Begitu juga dengan target yang diberikan Kakanwil kepada Madrasah, agar dilaksanakan
dan dijalankan sepenuhnya sesuai dengan arahan. Hasil maksimal akan dapat diraih ketika segala sesuatunya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan terukur. Pertemuan jajaran Kepala Madrasah se - Kota Padang dengan Kakanwil tersebut juga dihadiri Kabid dan Kasi Madrasah Kemenag Kota Padang. Dengan arahan Kakanwil dan standarisasi yang dibuat Kepala Madrasah ini tentu diharapkan bahwa lulusan madrasah selalu memberikan image positif. Tidak hanya memiliki kompetensi keilmuan tapi juga memiliki akhlak , dan pengamalan ibadah yang baik ditengah-tengah degradasi moral yang sudah sangat memprihatinkan. (DA|Metra)
Kakanwil Kemenag Sumbar didampingi Kakankemenag Kota Padang H. Yetrizal Khatib memberikan arahan kepada Kepala Madrasah se Kota Padang
KELUARGA BESAR KANTOR kementerian agama KABUPATEN agam Mengucapkan Turut Berduka Cita Atas Berpulangnya ke Rahmatullah
Yunardi (36 Tahun) Staf KUA Kec. Lubuk Basung Kantor Kementerian Agama Kab. Agam Meninggal Pada hari Jum’at tanggal 14 Februari 2014 pukul 03.50 wib dan dikebumikan di Koto Gadang, Maninjau, Kec. Tanjung Raya
Semoga Amal Ibadahnya di terima disisi AllahSWT, Dan bagi keluarga yang di tinggalkan diberikan ketabahan Iman, Amin. Tertanda
Kakankemenag Kab. Agam Drs. H. Asra Faber, MM
Ahli Waris Drs. H. Dalimi Abdullah, SH
laporan daerah
kabupaten DHARMASRAYA
PELANTIKAN PEJABAT KEMENAG KAB. DHARMASRAYA
Dharmasraya, PAB - Mutasi dan
Rotasi kembali terlaksana di Jajaran Kementerian Agama Kabupaten Dharmasraya mengisi kekosongan pejabat, awal bulan lalu (5/2) Kepala Kantor Kemenag H. Ruhil Kudus melantik pejabat tersebut. Ruhil Kudus mengingatkan agar pejabat yang dilantik selalu menjaga komitmen dan kebersamaan terhindar dari persoalan yang membuat Kementerian Agama tidak baik di pandangan masyarakat. Dan selalu menjaga jabatan yang telah diamanahkan pimpinan. “Saya mengharapkan kepada pejabat yang dilantik agar selalu bersatu, bersama dan menjunjung tinggi semangat kementerian agama, dan terhindar dari perbuatan yang merusak nama baik kementerian
agama ini. Mari satu rasa satu semangat dalam menjunjung tinggi nilai-nilai agama ditengah-tengah masyarakat” harap Ruhil Diingatkannya, kedepan tugastugas kementerian agama semakin berat, maka dari itu mari selalu menjaga motto kita, bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerjasama dalam segala hal untuk kemajuan daerah ini. Terakhir katanya, untuk kedepan pejabat kementerian agama untuk selalu berkoordinasi dalam segala persoalan yang ada. Dan juga pandai-pandai berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Terlihat hadir puluhan kepala madrasah, kepala KUA, Ketua Komite dan Pengawas serta jajaran staf dilingkungan Kementerian Agama. Juga pada saat bersamaan perpisahan
dengan 2 orang pengawas, Drs. Azrai dan Drs. Syarbaini. Kepala Kemenag mengucapkan terima kasih atas pengabdiannya selama bertugas, semoga menjadi amal ibadah di sisi Allah.swt. “Kinerja pengawas yang pensiun saat ini patut kita apresiasi karena darma baktinya cukup kita acungkan jempol dalam bertugas dan sangat disiplin dalam mengemban amanah selaku pengawas di Sekolah dan Madrasah” pungkas Ruhil. Pelantikan dan pengambilan sumpah itu terdiri dari Kasubag TU sebelumnya dijabat Jhon of Riezal One, MA beberapa bulan terakhir diangkat pada jabatan Kasubag Ortala dan Kepegawaian di Kanwil Kemenag Sumbar dan posisinya digantikan Drs. Sulhan Harahap yang sebelumnya menjabat Kasi Penmad. Selanjutnya yang juga ikut dilantik adalah Nelson, M.Ag menjabat Kasi Penmad sebelumnya menjabat Kepala MAN Koto Baru yang sekarang dijabat Drs. Kardinal sebelumnya menjabat Ka. MTsS Sikabau. Sementara jabatannya sekarang dipangku M. Ridwan, S. Ag sebelumnya menjabat Ka. MTsS Nahdlatul Ulum. Sedangkan pada jabatan Kaur juga terjadi rotasi, Kaur TU MTsN Koto Baru dijabat Hendri Eka Putra, SE sebelumnya menjabat Kaur.TU MAN Koto Baru tukar tempat dengan Darus, S.Ag. (suhardi|rin@)
SENAM SEHAT, FISIK SEHAT Dharmasraya, PAB - Rabu pagi waktunya untuk mengasah kesehatan jasmani bagi jajaran Kemenag Dharmasraya. Melaksanakan senam sehat bersama Kepala Kemenag H. Ruhil Kudus, Rabu 12/02, lalu kegiatan rutin untuk menciptakan pegawai yang sehat jasmani. Kegiatan ini rutin dilakukan dalam rangka penyegaran fisik jajaran Kemenag, disamping itu juga dilanjutkan olahraga volly ball di lapangan persatuan belakang kantor, hal ini berkat rintisan prakarsa mantan kasubag Jhon Of Riezal One, dan alhamdulillah sekarang dilanjutkan kasubag TU yang baru Drs. Sulhan Harahap, sebut Ruhil. “Saya mendukung sepenuhnya
30
kegiatan mingguan berupa senam dan olahraga di kantor kita ini, karena saya melihat hal ini akan menggairahkan jajaran kemenag dalam menyelesaikan pekerjaan mereka, sehingga tidak ada pekerjaan yang terbengkalai “ ungkap Ruhil Selanjutnya kasubag. TU Sulhan Harahap mengatakan, hal ini, mesti kembali dilanjutkan untuk menggairahkan aparatur dalam melaksanakan tugas, karena selama seminggu basitungkin bekerja, tentu alangkah baik hal ini akan kembali kita lanjutkan pada masa yang akan datang. “Kegiatan olahraga semestinya dilakukan sebagai upaya menggairahkan dalam bekerja dan menyele-
saikan tumpukan pekerjaan di ruang seksi masing masing,dan kami akan mengapresiasinya sebagai wadah riang gembira bagi aparatur” ungkap Sulhan kepada PAB. suhardi|rin@
kota padang panjang & kABUPATEN PADANG PARIAMAN
laporan daerah
Pembinaan Kakanwil di MAN Koto Baru Padang Panjang, PAB - Siang yang
terang dan terik di MAN Koto Baru Padang Panjang diisi dengan satu kegiatan yang penting. Mulai pukul 14.00, seluruh PNS dalam lingkungan Kementerian Agama Kota Padang Panjang yang berjumlah lebih dari 200 orang menghadiri acara Pembinaan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat di aula MAN yang terletak di pinggang Merapi tersebut. Kedatangan Kakanwil, Kakankemenag, Wakil Walikota dan Ketua DPRD Padang Panjang disambut dengan suguhan pencak silat serta tari pasambahan yang dimainkan memukau oleh siswa-siswi MAN Koto Baru. Selanjutnya para tamu pun memasuki aula yang nyaris padat penuh oleh seluruh hadirin. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang, Drs. H. Japeri, MM, memberikan kata sambutan pertama dalam acara dimaksud. Beliau menyampaikan
bahwa pembinaan PNS tidak lain dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja PNS sebagai pelayan masyarakat dan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat yang semakin beragam dari hari ke hari. Kemudian, Ketua DPRD Padang Panjang, Novi Hendri, M.Si, yang menyampaikan sambutan selanjutnya menyampaikan bahwa secara umum PNS Kemenag Padang Panjang mendapat imej yang baik di tengah masyarakat karena kehadiran mereka terasa nyata, terutama dalam halhal yang bersifat keagamaan. Dr. Mawardi, M.Kes, Wakil Walikota Padang Panjang, menguatkan pandangan Ketua DPRD tersebut. Beliau menuturkan bahwa programprogram pemerintahan Kota Padang Panjang akan semakin sarat dengan agenda-agenda keagamaan. IPTEK dan IMTAQ harus diselaraskan dalam pembangunan, ujar beliau. Sebagai acara puncak adalah pembinaan dari Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat, Drs. H. Syahrul Wirda, MM. Dalam pesan pembinaan, beliau mengingatkan seluruh PNS yang ada akan komitmen awal mereka sebelum menjadi PNS. Menjadi PNS bukanlah satu hal yang mudah, karena musti dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan mematuhi aturan-aturan yang ada. Namun, kerja yang dilakukan jangan hanya untuk rutinitas belaka, tapi untuk mengharumkan nama instansi. Misalnya, para guru dan kepala madrasah musti berupaya bagaimana madrasah semakin diminati oleh masyarakat. Namun, kunci untuk melakukan semua itu adalah niat dan kerja ikhlas karena siapa yang ikhlas takkan merugi. Terakhir beliau berpesan,” Jika ada kelemahan-kelemahan di internal kita, marilah kita berikan kritik konstruktif untuk kemajuan bersama.***(Novelia Musda)
Peringatan Maulid Nabi Upaya Meneladani Sifat Nabi Padang Pariaman, PAB - Apresiasi
positif diberikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman saat acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) V Koto Kampung Dalam Kab. Padang Pariaman Selasa (4/2). “Dengan adanya kegiatan ini, kita bisa menambah kecintaan pada Nabi Muhammad SAW yang telah banyak berjuang mengembangkan Ajaran Islam dan penghormatan kepada sang utusan Allah tersebut karena berkat jasa beliau ajaran Agama Islam sampai pada kita,” terang Masrican. Masrican mengingatkan, dengan diadakannya Maulid Nabi Muhammad SAW, diharapkan yang menyelenggarakan dan menghadiri perayaan tersebut dapat mencontoh dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. “Beragam kegiatan dapat kita
31
lakukan dalam memperingati dan mengenang hari lahir Nabi Muhammad SAW, asalkan kegiatan tersebut tetap berpedoman pada Al Qur`an dan Hadits Rasulullah SAW,” tambah Masrican. Lebih jauh Masrican mengungkapkan, selama dirinya menjabat sebagai Kepala Kankemenag Kabupaten Padangpariaman, sudah banyak madrasah yang dibangun di Padangpariaman, seperti MTs dan MA di Durian Ajung, MTs Aur Malintang, MAS Nadathul Ulama di Toboh Marunggai, Nagari Sikucur, Kecamatan V Koto Kampung Dalam “Insya Allah nanti akan dibangun juga MTs Nurul Yakin di Ambung Kapur dan MI di Aur Malintang,” terangnya. Kita sedang berupaya untuk bisa membangun satu madrasah disetiap nagari yang ada di Padangpariaman, hal ini dilakukan agar bisa mendukung program Pemkab Padan-
gpariaman yang sekarang juga telah membangun MAN Insan Cendikia yang berlokasi di Nagari Sintuk, Kecamatan Sintoga,” tutup Masrican. Kepala MTsN V Koto Kampung Dalam Suhermi, S.Ag mengatakan, kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan agenda rutin sekolah dengan tujuan agar siswa lebih mendalami kegiatan religius keagamaan. Selain itu, pada acara Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tahun 1435 ini juga dilaksanakan beberapa perlombaan. “Untuk memeriahkan peringatan maulid Nabi, kita mengadakan lomba pidato, Asmaul Husna, cerdas cermat dan futsal yang diikuti oleh 21 SD di Kecamatan V Koto Kampung Dalam dan pada penutupan nanti, akan diisi dengan ceramah agama dan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba tersebut,” terang Suhermi. (Mus)
31
laporan daerah
KOTA BUKITTINGGI
GURU HARUS LEBIH PINTAR
Tri Andriani Djusair, S.Ag, Kasi Penmad Kankemenag Kota Bukittinggi
Bukittinggi, PAB - Jika ingin muridnya pintar, guru harus lebih pintar. Jika ingin gurunya pintar, kepala sekolah harus lebih pintar. Jika ingin kepala sekolah pintar, kepala dinas harus lebih lebih pintar. Sesungguhnya air itu akan mengalir ke bawah dan memengaruhi kualitasnya” itulah sepenggal ucapan Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Bukittinggi, Tri Andriani Djusair, S. Ag, di ruang kerjanya. Menjadi guru itu butuh orang-orang pilihan, tidak boleh sembarangan. Selain
cerdas, guru juga harus mengajar dengan hati dan bersemangat. Dan yang paling penting, guru harus punya kepribadian yang baik, tidak boleh asal-asalan. Walau bagaimanapun, guru adalah kunci keberhasilan pendidikan. Tidak peduli sebagus apa kurikulumnya, tidak peduli secanggih apa peralatan mengajarnya, kalau gurunya tidak oke, maka sama saja. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendididikan Nasional menetapkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Dalam rangka mencapai tujuan dimaksud telah dilaksanakan Lomba kepala Madrasah, Pengawas dan guru berprestasi MI, MTs dan MA tingkat Kota Bukittinggi dan propinsi Sumatera Barat Tahun 2013 lalu. Dalam kegiatan di tingkat Propinsi Sumatera Barat dari depalan utusan Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi mengikuti ajang lomba tersebut tiga diantaranya mengantongi peringakat yang cukup membanggakan diantaranya Drs. Irsyad, M.Pd (Kepala MTsN 2 Bukittinggi) Juara II Kategori Kepala MTs, Drs. Efendi, M.Pd (Kepala MIN Gulai Bancah) Juara II Kategori Kepala MI, dan Arniati, S.Pd (Guru MIN Gulai Bancah) Juara II Kategori Guru MI. Lomba yang dilaksanakan dengan penilaian portofolio dan presentasi dilakukan diwaktu yang berbeda, portofolio dikumpulkan diawal september 2013 yang lalu, sementara presentasi
dilaksanakan Nopember 2013 di Axana Hotel Padang. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, H. Muhamad Nur, MA saat diwawancarai kontributor PAB-Bukittinggi jum’at (14/2) diruang kerjanya menyatakan ”Kepala Madrasah dan guru bukan sekedar tenaga pengajar saja di madrasah, akan tetapi merupakan tauladan bagi siswa di madrasah, makanya seorang Kepala Madrasah dan guru itu harus benarbenar teruji dari berbagai kemampuannya. Selaku Kepala Kantor saya memberikan apresiasi yang atas prestasi yang diraih oleh Kepala MTsN 2 dan MIN serta Guru MIN Gulai Bancah tersebut, mudah-mudahan hasil ini menjadi motivasi yang baik bagi kita semua dan di tahun selanjutnya lebih ditingkatkan lagi juga diikuti oleh Kepala Madrasah yang lain baik negeri maupun swasta”. tambahnya. (H. Kumaini|rin@)
SANTRI GELAR LOMBA DA’WAH DITENGAH PUASA SUNAH Bukittinggi, PAB - Baru saja me-
napakkan kaki di komplek Ponpes Madinatul Munawwarah Bukittinggi, telingga kita akan langsung disambut lantunan Al-Qur’an dan Al-hadis. Lantunan dalam untaian irama da’wah santri munawwarah merupakan uji kemampuan dengan menggelar lomba da’wah (13/2) lalu. Lomba ini rutin digelar santri Munawwarah setiap bulannya, melalui ketetapan pimpinan pondok bahwa acara muhadharah gabungan tingkat MTs dan MA Ponpes Madinatul Munawwarah rutin digelar setiap satu bulan sekali. Walaupun pada setiap hari kamis keluarga besar pondok ini rutin melaksanakan puasa sunah namun tidak pernah menjadi penghalang bagi para santri untuk tetap bersuara dengan lantang didalam berdakwah, dihadapan para ustaz wal ustazah yang diharuskan hadir dalam kegiatan ini membuat mereka semakin termotifasi untuk saling berpacu menjadi yang terbaik
32
diantara yang baik. Pimpinan Ponpes Madinatul Munawwarad Drs. Syafi’i Maizan menyampaikan bahwa kaderisasi juru dakwah telah dimulai semenjak santri baru menapakan kakinya di kampus madani ini. Sehingga muncul cikal bakal calon calon mubaligh dan mubalighah yang berkwalitas memiliki imtak yang mantap serta iptek yang mampu di andalkan. Melihat kiprah santri madinatul munawwarah ditengah umat memang tak dapat dipungkiri kalau pendidikan dakwah ini betul betul telah membuahkan hasil. Pondok yang baru berumur setahun jagung ini sudah mampu memboyong tropi untuk lomba da’wah tidak saja tingkat kota dan kabupaten malahan sampai ke tingkat provinsi yang membuat etalase mereka tidak sanggup lagi untuk menampung tropi tropi tersebut. Ternyata hasil dari kegiatan lomba dakwah yang senantiasa digelar di pondok ini serta
pelatihan yang diberikan secara berkesinambungan oleh para ustaz wal ustazah sangat nyata hasilnya baik terhadap umat, pribadi santri, maupun terhadadap kebesaran nama Ponpes Madinatul Munawwarah Bukittinggi. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, H. Muhamad Nur, MA didampingi kasubag TU, H. Idrial, S.Pd, Kasi Pendidikan Madrasah, Tri Andriani Djusair, S.Ag dan Kasi PDPontren, Drs. H. M. Arsyad, ketika diwawancarai humas Bukittinggi terkait kegiatan tersebut diatas menyatakan :” saya sangat memberikan apresiasi yang besar terhadap Pondok Pesantren Madinatul Munawarah yang telah melangsungkan kegiatan yang bermanfaat seperti ini, perlu kita pahami bahwa kegiatan pembinaan itu tidak hanya di Madrasah saja namun santri pondok di bina disetiap saat didalam kampus maupun diluar kampus.”. (Anshar/ Kamaini|rin@)
kota PARIAMAN
laporan daerah
Bedah DIPA Berjalan Sukses
Kepala Kankemenag Kota Pariaman H.Hendri,s.Ag.M.Pd sedang memberikan arahan pada kegiatan Bedah Dipa di Gedung Baitullah Kamis (13/02)
Pariaman, PAB - Kantor Kementerian Agama Kota Pariaman mengadakan Bedah Dipa Kamis (13/02) di Gedung Baitullah Jawijawi Pariaman. Acara yang di buka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pariaman dihadiri oleh Pejabat Struktural dan perwakilan staf masingmasing seksi di lingkungan Kementerian Agama Kota Pariaman yang semuanya berjumlah 25 orang. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota
Pariaman H. Hendri, S. Ag, M. Pd dalam sambutan dan arahannya mengatakan bahwa tujuan diadakan bedah Dipa tahun 2014 ini adalah dalam rangka penyusunan perencanaan kegiatan guna menghasilkan kegiatan yang terarah,terukur dan akuntable. “Diharapkan kepada masing-masing seksi serius mengikuti bedah Dipa ini karena hal ini akan menentukan sukses dan lancarnya pelaksanaan
kegiatan untuk tahun 2014”, ulas Hendri mengingatkan. Hendri menambahkan bahwa tujuan lain diangkatkan kegiatan ini adalah untuk saling bertukar pikiran (Sharing) antara masing-masing seksi mengenai masalahmasalah yang dihadapi untuk dicarikan solusinya. “Justru itu kepada masingmasing seksi diharapkan mempresentasikan program-program kegiatan yang akan dilaksanakan
selama tahun 2014 berdasarkan dana yang tersedia dalam Dipa”. Dipenghujung acara Hendri berharap agar hasil dari kegiatan Bedah Dipa ini agar dapat dituangkan dalam dokumen-dokumen perencanaan yang ditanda tangani oleh masingmasing Kepala Seksi dengan mengakomodir masukan-masukan yang diberikan selama pelaksanaan kegiatan ini berlangsung (Rita Royani | Mus)
Berikanlah Pelayanan Terbaik
Ketua Dharmawanita Kota Pariaman Bahirni Hendri memberikan Reward kepada anggota yang aktif menghadiri kegiatan bulanan Dharmawanita
Pariaman, PAB - Sebagaimana kita ketahui bahwa Dharmawanita merupakan organisasi kemasyarakatan yang menghimpun dan membina isteri –isteri Pegawai Negeri Sipil dalam kegiatan yang bergerak di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya serta tidak terkait dengan ketentuan politik manapun. Tujuan organisasi Dharmawanita adalah mewujudkan kesejahteraan anggota dan keluarganya melalui peningkatan kualitas sumber daya anggota untuk mendukung tercapainya tujuan Nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Mengingat hal demikian, Ketua
33
Dharmawanita Kementerian Agama Kota Pariaman Bahirni Hendri selalu memberikan motivasi kepada seluruh anggota Dharmawanita untuk menghadiri pertemuan setiap bulannya Jumat (17/1) Dalam arahannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pariaman mengatakan bahwa Dharmawnita merupakan sebuah organisasi yang tujuannya untuk menjalin talisilaturahim antara sesama anggota. “Hadirilah acara Dharmawanita ini tiap bulannya,karena disinilah ibu-ibu bisa melatih diri untuk bisa berorganisasi. Sebab dengan berorganisasi tentu akan dapat memberi-
kan pelajaran, ilmu dan pengalaman bagaimana membiasakan diri untuk bisa tampil di depan umum”. “dengan ibu-ibu datang ke kantor satu kali dalam sebulan, ini menunjukkan bahwa ibu-ibu selalu memberikan dukungan moril kepada suami akan tugas yang diembannya sebagai pegawai di Kementerian Agama Kota Pariaman”, tambah Hendri. Rini Hendri menegaskan bahwa kita sebagai isteri hendaklah memberika dukungan penuh kepada suami, dan salah satu bentuk dukungan itu adalah dengan menghadiri acara Dharmawanita yang telah teragenda ini. Untuk memotivasi para anggota agar selalu hadir, Rini Hendri memberikan reward kepada anggota yang aktif berupa piagam dan satu buah jilbab. Dan ini disambut dengan antusias oleh para anggota yang hadir. Acara bulanan DW kali ini pun diisi dengan suguhan materi Kesehatan tentang cara memelihara alat Reproduksi wanita yang disampaikan oleh Melli Susyeti, SKM yangbekerja di Bp2KB Kota Pariaman. (Rita Royani | Mus)
33
laporan daerah
kabupaten pasaman barat
Menulis Media Tuangkan Ide
Reporter majalah PAB Agussalim melakukan wawancara dengan Kakankemenag Kab. Pasaman Barat H. Abdel Haq, S.Ag, MA di ruang kerjanya.
Simpang Empat, PAB - Memasuki
Tahun baru 2014 Masehi, Kankemenag Pasaman Barat melakukan beberapa gebrakan diantaranya pembuatan website, mendistribusikan secara menyeluruh majalah Penuntun Amal Bakti (PAB) sehingga menjadi konsumsi semua pegawai dan pembinaan pegawai dengan melaksanakan redistribusi pegawai. Website merupakan salah satu bentuk media yang dipilih Kankemenag Pasaman Barat sebagai sarana informasi bagi masyarakat untuk mengetahui kinerja Kementerian Agama Khususnya Pasaman Barat. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik. Sedangkan Majalah Penuntun Amal Bakti (PAB) merupakan salah satu produk unggulan sebagai sarana informasi, komunikasi dan
ajang mengembangkan bakat menulis pegawai. “Menulis menjadi media untuk menuangkan ide, gagasan, dan pemikiran mengenai berbagai hal, seperti halnya yang telah diperbuat Saudara Fahda Yani, S.HI Staf Subbag TU Kankemenag Kab. Pasaman Barat yang telah mampu meraih predikat Juara I lomba Penulisan Feature dalam rangka HAB ke-68 Kementerian Agama,” ujar H. Abdel Haq. Disisi lain Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat juga melakukan rotasinya staf disetiap seksi maupun di Kantor Urusan Agama. “Redistribusi pegawai bukan hanya menempatkan atau memindahkan pegawai dari tempat yang gemuk ke tempat yang pegawainya sedikit, namun juga memindahkan pegawai yang telah lama melaksanakan tugas di tempat tertentu” ungkap Ronaldi, S.Ag selaku Kasubbag TU.
Redistribusi pegawai merupakan tuntutan yang harus direalisasikan disetiap instansi hal ini merupakan salah satu hal untuk mendukung misi Kementerian Agama yaitu terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang bersih dan wibawa, tambah H. Abdel Haq Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat. Setiap staf harus memahami maksud yang terkandung dari rotasi tersebut, masih ada sebagian PNS menganggap pindah tugas sebagai hukuman sehingga hal ini dipandang dari sudut negatifnya saja. Untuk itu, H. Abdel Haq selaku Kakan Kemenag dalam apel pagi menekankan kepada pegawai bahwa kebijakan yang diambil di awal tahun yang lalu merupakan suatu bentuk pembinaan yang diberikan kepada pegawai agar nantinya semua tugas dan tupoksi di Kementerian Agama dapat dipahami. “Suatu saat nanti sewaktu dipercaya pimpinan dalam mengemban suatu jabatan sudah menguasai disetiap lini tupoksi yang ada di Kementerian Agama,” tegas Abdel Haq. Lebih lanjut Kepala Kankemenag menyampaikan bahwa Keterbatasan Pegawai di lingkungan Kankemenag dan tuntutan organisasi serta mengembangkan bakat dan inovasi PNS merupakan salah satu tujuan diadakannya mutasi (Agus-Dis)
TPA Fajar Islam, Komitmen Lahirkan Hafidz Simpang Empat, PAB - Taman
Pendidikan Al Quran (TPA) Fajar Islam adalah satu lembaga pendidikan non formal yang gigih mendidik para muridnya untuk hafidz Al Qur’an. TPA yang beralamat lengkap di Jorong Saroha, Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat tersebut saat ini telah mampu membentuk murid-muridnya yang masih belia hafidz 1 juz. Kepala TPA Fajar Islam Ujung Gading, Mustafa, yang juga tenaga pengajar di Komplek Perguruan Muhammadiyah Tamiang kepada PAB di Simpang Ampek, Kamis (13/2) menyampaikan, diakuinya sebanyak 15 orang murid yang diasuhnya sebagai hafiz satu juz al Qur’an bukanlah sekadar untuk dipamerkan, sehingga orang lain tahu.
34 34
Kemauan pihaknya bersama setiap murid menghafal alquran, walau hanya satu juz di usia mereka masih belia adalah prestasi. Karena itu, kemampuan setiap murid menghafal al Quran, harus selalu ditingkatkan serta mendapat pembinaan dan bimbingan intensif dari tenaga pendidiknya. “Ini merupakan sesuatu yang patut disyukuri, diusianya yang rata-rata masih kecil telah hafidz 1 juz,” ujar Mustafa. Jika hanya murid TPA mereka bisa menghafal sebanyak satu juz ayat alquran, ulas Mustafa, tentu kemampuan mereka menghafal al Quran, ketika mereka telah menginjakkan kakinya di lembaga pendidikan formal akan lebih banyak, tentunya dengan terus mengulang dan menambah hafalan. Kemampuan itu akan terus ditingkatkan, salah satunya adalah di lembaga pendidikan keagamaan Islam yang diasuh keluarga
besar Muhammadiyah. Untuk membuktikan bahwa 15 orang anak asuhnya berhasil menghafal satu juz ayat al Quran, jelas Mustafa, pihaknya dengan senang hati bersedia membawa seluruh anak asuh (murid TPA)nya untuk diuji di Simpang Ampek. Jika memang setelah dilakukan pengujian pihak terkait, pihaknya berharap ada motivasi khusus yang diberikan kepada mereka. Satu lembar piagam saja, diakui Mustafa lagi, setiap murid merasa berbangga hati, dengan selalu berupaya meningkatkan kemampuan dan potensi dirinya. Artinya, penghargaan dari pihak tertentu yang mereka harapkan, bukan semata bersifat materi, tapi ada sesuatu dan bisa membanggakan orangtua masingmasing seperti memajang piagam tanda keberhasilan mereka. Zar
kABUPATEN sijunjung
laporan daerah
Roda Itu Kembali Berputar
Sijunjung, PAB - Roda rotasi pejabat
struktural dan fungsional kembali bergulir di Kementerian Agama Kabupaten Sijunjung kamis (13/2). Adapun Pejabat struktural yang dirotasi adalah Kepala Subbag Tata Usaha Ermizaldi, S.Ag, MA menjadi Kepala seksi Penyelenggara Haji dan Umrah menggantikan Baktiar, SH yang menjadi Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam yang ditinggal Hendri Pani Dias, MA yang pindah tugas ke Kanwil Kemenag Propinsi Sumatera Barat, Yoni Hendra, S. Ag menjadi Kepala Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menggantikan Asrizal S.Ag. Pejabat lain yang dilantik adalah Kepala MAN Palangki Syamsul Arifin menjadi kepala Seksi Pendidikan Madrasah menggantikan Syahrul Husni SPdI yang Menjadi kepala Subbag TU Kantor Kemenag Kabupaten Sijunjung.
Sementara pejabat fungsional yang dilantik adalah Kepala MTsN Tanjung Bonai Aur Ngatiyo SAg MM menjadi Kepala MTsN Palangki menggantikan Rudianto, SPd yang menjadi Kepala MAN Palangki yang ditinggal oleh Syamsul Arifin. Kepala MTsN Padang Sibusuk Nadra N Menjadi Kepala MTsN Sijunjung menggantikan Wizarlis Johar yang menjadi Kepala MTsN Tanjung Bonai Aur, Sedang MTsN Padang Sibusuk dijabat oleh Tri Helmi Yang pindah tugas dari MTsN Sei Lasi Kabupaten Solok. Kepala kantor Kementerian Agama, H. Afrizal, S. Ag, MM dalam sambutannya mengingatkan kepada Pejabat yang baru di lantik, rotasi dan mutasi yang dilaksanakan berdasarkan formasi kebutuhan instansi dan merupakan konsumsi PNS. “Laksanakanlah amanah yang
diemban dengan profesional karena itu merupakan salah satu bentuk tolak ukur kinerja dan kompetensi seseorang dalam melaksanakan tugas pokok, disamping itu rotasi ini juga berfungsi untuk regenerasi untuk masa yang akan datang sekaligus untuk refreshing (penyegaran)”, katanya. “Jaga nama baik Kemenag serta berkreasi dan berinovasi untuk mewujudkan prestasi, tidak ada yang tidak bisa dilaksanakan asal mau belajar, jalin kerjasama, komunikasi, saling menghargai dan koordinasi yang baik, sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima dalam merealisasikan visi dan misi Kementerian Agama di Kabupaten Sijunjung”, tambahnya lagi. (Joey | Mus)
menghadapai pertandingan persahabatan keesokan harinya dengan Pegawai Kemenag Kab. Pessel. Sabtu (01/02) bertempat di MAN Salido Team Kemenag Sijunjung yang dipimpin oleh Kepala Kemenag H. Afrizal, S. Ag, MM di sambut ramah oleh Kepala Kemenag Kab. Pessel beserta jajarannya. “Pertandingan ini adalah moment untuk mempererat silaturrahmi, kami datang dengan persaudaraan. Kalah dan menang dalam pertandingan ini bukan suatu tujuan namun harapan pulang dengan penuh kegembiraan ke Ranah Lansek Manih” tutur Afrizal. Ini adalah ajang untuk saling bertukar fikiran, setiap pegawai dapat memahami kelebihan serta kekurangan yang dimiliki, sehingga menambah
etos kerja ke depannya saat berada kembali di Kantor masing-masing, harap Kasubag TU Ermizaldi, S. Ag. “Tidak sampai disini, kegiatan akan kita lanjutkan dilain waktu dengan tujuan Kabupaten yang lain”, ucap Ermizaldi lebih lanjut yang di aminkan oleh seluruh yang hadir. Ikut dalam kegiatan ini Kepala Kemenag, Kasubbag TU, Kasi-kasi, kepala Madrasah dan team voli putra/ putri, team tenis meja putra/putri, juga turut dalam kegiatan sebagai wujud dukungan kepada Kemenag Kab. Sijunjung Ketua DWP Hj. Hamita Hanum dan Anggota DWP Kemenag Lainnya. Semua berkumpul, bersatu, bersaudara dan bergembira bersama. (nori | Mus)
Datang dengan Persaudaraan, Pulang Penuh Kegembiraan
Sijunjung, PAB - Libur Akhir Pekan
Jum’at (31/01) pagi 40 Orang pegawai di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sijunjung bertolak ke negeri pantai Pesisir Selatan (Pessel). Lima jam menempuh perjalanan mata dimanjakan oleh hamparan pantai. Mengobati rasa penat selama perjalanan, mobil yang ditumpangi langsung menuju Pantai Carocok Painan untuk rehat menyaksikan laut luas nan indah sambil melihat-lihat Benteng Pertahanan peninggalan Portugis pada masa silam. Saat sore sudah beranjak pergi, berganti senja semua pegawai pun kembali menaiki bus PEMDA bersiap menuju rumah Drs. Dasman Kahar Pensiunan PNS Kemenag Kab. Sijunjung untuk beistirahat dan bersiap
35
35
Berita daerah
kabupaten agam
Marwah Penyuluh Diuji di Tahun Politik
Kasi Bimas Islam Kankemenag Kab. Agam Yunaldi, menyaksikan keseriusan para calon Penyuluh Non PNS tahun 2014 sedang menjawab ujian tertulis (foto Syafrizal)
Agam, PAB - Tugas kepenyuluhan tidak hanya satu sisi dan job kerja, penyuluh itu orang yang kaya wawasan dalam istilah minang langkok. Sanggup sebagai pengganti atau serap khatib, berhalangan bagi penyuluh laki-laki. Sebagai ustadzah pengganti disaat taklim jika ada guru ada guru yang tidak bersedia. Penyuluh juga membantu tugas pemerintah yang mengeluarkan Surat keputusan dan jajaran serta tugas dari daerah yang didisposisikan. Menyikapi tahun 2014 akan dilangsungkan pesta politik, penyuluh jangan sampai terkontaminasi dengan iming-iming keagamaan yang dibawa kandidat. Jika penyuluh sudah dikuasai pihak yang akan berlaga, marwah penyuluh dimata masyarakat akan hilang, bersikap nertral dalam memberi kesejukan pada umat, jangan sampai berpihak pada satu bendera atau mempromosikan seseorang. Menjelang pesta nasional digelar, tugas penting penyuluh mengajak masyarakat untuk ikut menyalurkan haknya pada Tempat Pemungutan Suara (TPS), jangan sampai ada warga
wajib pilih golput dengan berbagai alasan mereka. Jika masyarakat diwilayah suluhan banyak yang enggan ke TPS, kesempatan terbuka bagi pihak lain mesti itu ditanamkan pada wajib pilih yang sudah terdaftar, demikian ungkap Kasubag TU Kankemenag Agam Edi zalman, S. Ag saat melakukan wawancara pada calon penyuluh Agama Islam non PNS tahun 2014 di Kantor Belakang Balok, beberapa waktu lalu. Tugas penyuluh agama yang berat, belum lagi medan yang beragam, jika dinilai rupiah per bulan memang tidak akan seimbang. Namun jika keIkhlasan yang mendorong melakukan aktifitas amar makruf nahi mungkar, biar kecil materi diterima namun tabungan masa depan (amal) sudah disediakan. Penyuluh tetap koordinasi dan harmonis dengan aparat KUA kecamatan, apalagi donatur Hj. Hasmijati dan keluarga Biro Perjalanan Aza, Al Hadi menyediakan transportasi roda dua masing kecamatan disamping dana opersional bagi kecamatan pilot project. Ketika ditanya tentang penyuluh
yang tergolong pada K2, Edi Zalman menghimbau untuk lebih aktif, optimis dalam menjalankan tugas, jangan sampai tidak terusulkan pada tahun ini disebabkan kurang loyal dengan koordinator pembina kecamatan yakni kepala KUA. Usaha dalam kompetisi sudah dilaksanakan, tugas tidak terputus sesuai pendataan diminta, hanya berserah diri jalan terakhir sesuai anjuran yang sering terlontar usaha dan doa, tambahnya. Kasi Bimbingan masyarakat (Bimas) Islam Yunaldi, S. Ag, M. Pd mengatakan, seleksi merupakan tahapan yang mesti dilalui kabupaten/kota, walaupun informasi perubahan kuota masing-masing kecamatan belum final tahun lalu. Berharap kuota tahun 2013 sebanyak 179 orang, jika mengalami perobahan penambahan, pihak penangungjawab sebagian tugas fungsi di kabupaten, tidak akan kembali ke KUA kecamatan. Seleksi yang diikuti kurang lebih 195 orang utusan 16 kecamatan, disamping uji kompetesi wawancara juga diuji kemampuan tertulis materi keagamaan dan umum.(syf|rin@)
Dua Ribu Santri Ponpes Siap jadi Pemimpin
Radio lokal bantuan donatur bagi ponpes mu’alimin Sawah Dangka diuji Kakankemenag Kab. Agam Asra Faber
36
Agam, PAB - Bangsa atau Negara sangat butuh orang yang sehat lahir bathin, cerdas atau ulama intelektual. Imannya mantap tak tergoyahkan bentuk apa atau siapapun, berakhlak mulia, hubungan silaturrahmi terjalin dengan harmonis dalam berbagai kalangan. Inilah misi pendidikan madrasah maupun pondok pesantren, ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Agam Drs. H. Asra Faber, MM dihadapan kurang lebih 2000 santri Ponpes Tahfidz Mu’alimin
Sawah Dangka, Ponpes Madrasah Tarbiyah (MTI) Candung santri Sumatera Thawalib Parebek beberapa awal bulan lalu. Kakankemeng. H. Asra Faber, MM yang turun secara terpadu didampingi Kasi Pendidikan Madrasah Drs. H. Tamrin, M. Ag, Kasi Diniyah Pondok Pesantren H. Mursal Asmir, S.Ag, SH dan Humas Kankemenag Syafrizal, S.PdI. Bertujuan untuk memotifasi para santri menjelang kompetisi nasional (UN). Para santri tidak perlu
Agam, PAB - Surau tingga, berada di daerah objek wisata bunga bangkai batang Palupuah, semenjak dapat perhatian dari tokoh-tokoh yang peduli keagamaan disulap menjadi surau sederhana, berlantai keramik, sarat dengan kegiatan keagamaan. Renovasi surau kaciak dimulai Ramadhan 1434H lalu, menjadi surau favorit yang sudah beberapa kali dikunjungi pucuk pimpinan daerah Bupati Indra Catri beserta unsur SKPD dan juga Kakankemenag Drs. H.Asra Faber, MM. Walaupun luput dari media catak maupun elektronik, kegiatan surau kaciak diharapkan menjadi contoh pada ratusan surau, Masjid di kabupaten yang terkenal julukan sarang para ulama ternama seperti Hamka dan para buya-buya pendiri MTI Canduang, Thawalib Parabek, pondok lainnya. Keprihatinan para pemuka batang Palupuah terhadap kelangkaan warasatul Anbiya’, terpatri pada sanubari mereka dengan mengedepankan keihklasan menjauhkan sikap ria. Siapa saja yang terniat untuk berbuat baik dalam bentuk wakaf, sadaqah dianjurkan lebih mengedepankan Ikhlas bukan ingin disebut setelah berbuat. Bentuk kepedulian anak nagari, perantau maupun donatur, surau kaciak punya penyandang
dana rutin sekitar 3 juta rupiah per bulan, bagi pelajar yang mau belajar disurau juga disediakan seragam dan al Qur’an. Dukungan orang tua terhadap keprihatinan pemuka masyarakat pemerhati agama di Batang Palupuah disambut positif. Masa bermain diusia pendidikan dasar sama mereka batasi demi terwujudnya harapan surau kaciak melahirkan generasi yang mampu menunaikan beberapa tanggung jawab setelah generasi tua saat ini tiada. Bentuk harapan itu diantaranya, batang palupuah tidak kehabisan Khatib untuk Jumat dan dua hari raya, terbayarkan fardhu kifayah saat ada kematian. Bersama disurau lebih banyak dibanding bermain, dipatrikan orang tua pada generasi mereka. Jam 7.00 WIB hingga 13.00 WIB anak mereka diarahkan untuk menuntut ilmu pada SD, hanya durasi kurang lebih 2 jam mereka diberi waktu untuk bermain, menonton. Ashar tiba mereka ke surau, dilanjutkan dengan kegiatan olah raga dalam bentuk permainan bulu tangkis serta jenis lainnya, dilanjtkan dengan mandi dan makan bersiap ke surau. Maghrib berkumandang mereka stand by untuk berjamaah, menjelang Isya masuk, para guru pembimbing tahfidz menagih setoran
hafalan ayat. Isya masuk kembali berjamaah dan bersiap mengerjakan tugas dari sekolah, mengulang pelajaran dari sekolah dibawah bimbingan guru SD berdomisili disekitar surau kaciak dengan tempat tugas agak memakan waktu diwilyah kecamatan Palupuah. Sekitar jam 21.30 para generasi penerus harapan warga batang palupuh kurang lebih 200 kepala keluarga kembali ke pangkuan orang tua masing-masing. sesampai dirumah hanya terbayang bangun pagi kembali kesekolah, kesurau, tak kenal lagi mereka seberapa bagus siaran TV malam hari dengan berbagai pertunjukan lucu, kocak, menyeramkam pada berbagai channel. Begitulah schedule yang mereka lalui setiap hari tanpa ada keterikatan seperti tertuang pada Peraturan daerah (perda) apalagi Peraturan Nagari (Perna). Wacana kembali ke Nagari dengan sasaran lebih terangkatnya marwah para pemangku adat (ninik mamak), kembali ke surau, memakmurkan masjid dengan tujuan sarana tersebut dapat difungsikan dalam berbagai kegiatan keagamaan, kemasyarakatan, pembinaan generasi, sudahkan berjalan sebagaimana mestinya sesuai harapan..?. semoga rancangan tertuang dalam 12 program di surau kaciak dapat ditiru, menjadi cambuk bagi orang tua, penyemangat bagi generasi ranah Agam. Hanya satu prinsip tertanam bagi pemerhati agama di batang Palupuah, biarlah surau berukuran kaciak asal harapan, sasaran dan capaian kedepan lebih besar hasilnya. Banyak surau dan masjid dibangun mewah, megah, namun hanya berisikan satu imam, beberapa orang jamaah dan lagi pula jauh dari kegiatan memakmurkannya, semoga petuah maambiak contoh ka nan sudah, maaambiak tuah ka nan manang (mengambil contoh pada yang sudah, mengambil tuah/nama baik pada yang menang) dapat dilaksanakan, semoga***
merasa cemas dengan ujian, materi yang diuji sudah disajikan sebelumnya oleh guru bidang studi. Tinggal santri atau siswa mengulangnya, jangan melihat buku pelajaran dekat waktu ujian apalagi sampai bergadang di malam ujian. Para santri atau siswa punya mimpi jadi orang hebat kedepan, diantara mimpi itu bentuk cita-cita ingin jadi pemimpin atau ulama termasyhur. Sebagai contoh, tamatan pondok, S3 di Mesir menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat. Tamatan pondok Agam pun harum namanya
hingga Nasional seperti, Buya Hamka, Adam Malik wakil presiden tamatan Thawalib Parabek, dan juga wakil gubernur Jambi tamatan Tarbiyah Canduang. Guru semua bidang studi juga mempersiapkan diri sedari dini, diantaranya lebih memperbanyak remedial, pengayaan serta evaluasi berdasarkan bahan ajar maupun membahas bank soal. Sangat tidak efektif jika ada guru yang datang ke madrasah atau pondok hanya untuk mencukupkan jam 24 seminggu, tanpa terlihat keseriusan dalam
menjalankan amanah yang di ampu, tambah Asra.Bentuk motifasi program cerdas yang dilahirkan kabupaten beragam, one day one ayat, Kakankemenag memberikan reward bagi pengahafal ayat terbaik. Bertempat di Mualaimin Sawah Dangka dilakukan siaran perdana radio lokal ponpes oleh Kakan Kemenag Drs. H. Asra Faber, MM dan Kasi Pendidikan Drs. H. Madrasah Tamrin,M.Ag, bentuk partisipasi dari donatur mendukung kelancaran program Ponpes kedepan menyikapi pentingnya teknologi informasi. (syf|rin@)
SURAU KACIAK CONTOH KEMBALI KA SURAU
Kakankemenag Kab. Agam, Asra Faber mendengarkan hafaln ayat santri sebagai implementasi “one day one ayat” di Agam (foto Syafrizal)
3737
Berita daerah
kabupaten pasaman
Senada Dan Seirama Hidupkan Agama
Pasaman, PAB - Ibarat sebuah musik, jika senada dan seirama dilantunkan akan merdu terdengar ditelinga dan meresap ke relung kalbu. Begitulah gambaran di ranah Pasaman, Kepala Kantor Kementerian Agama Drs. H. Marjanis, M. Pd dan Bupati Pasaman H. Benny Utama, SH, MM selalu seayun selangkah menghidupkan nilai-nilai dan kegiatan keagamaan ditengah-tengah masyarakat yang diayominya itu. Kementerian Agama selaku pelopor di bidang keagamaan memiliki tugas serta tanggungjawab aktif menjalankan visi dan misinya menumbuh kembangkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat, dan selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Pemerintah daerah sendiri pun sejauh ini turut aktif dan eksis terbukti dengan adanya pemberlakuan peraturan-peraturan daerah seperti pelajar, calon pengantin harus bisa baca tulis Alquran dan tentang adanya kewajiban berpakaian muslim dan muslimah. Baru-baru ini Senin (3/2) H. Marjanis dan H. Benny Utama didampingi Ketua DPRD Kab. Pasaman, pejabat muspida dan muspika hadir bersama dalam satu acara yakni peringatan maulid Nabi Muhammad SAW yang bertempat di Mesjid Amal Kampung Baru Nagari Alahan Mati Kecamatan
38
Simpang Alahan Mati. Kehadiran kedua tokoh sentral ranah saiyo tersebut membuktikan kekompakan dalam menyemarakkan kegiatan religius dan juga memompa gairah masyarakat turut serta mengimarahkan dan menghidupkan kegiatan di ranah mayoritas muslim tersebut. H. Marjanis mengatakan, penyelenggaraan peringatan hari kelahiran Rasulullah merupakan salah satu kegiatan keagamaan yang mengandung manfaat yang besar bagi ummat. Dan Kementerian Agama selalu di front depan dalam hal menggeliatkan kegiatan-kegiatan yang bernuansa religi seperti itu serta aktivitas keagamaan lainnya. Sejauh ini ranah Pasaman masih terkenal kental dan perduli dalam hal menegakkan norma-norma agama di tengah kehidupan masyarakatnya, hal tersebut ditopang dengan adanya kesadaran tinggi masyarakat yang selalu dibimbing oleh tokohtokoh adat dan ulama di ranah ini, dan hal tersebut juga disebabkan aktifnya dukungan Kepala daerah dalam membangun masyarakatnya menuju masyarakat dan nagari yang madani, aman, sejahtera dan agamis, sampainya. Tidak hanya peringatan hari besar Islam juga kegiatan Islami lainnya semisal MTQ, Kementerian Agama
selalu berkoordinasi, bergandengan tangan, senada dan seirama menghidupkannya dengan menggelar kegiatan yang berlebel pembumian Al quran tersebut. Termasuk menelurkan generasi muda yang berakhlak melalui program-program cerdas seperti pembinaan qari melalui pondok Al quran yang sampai saat ini tetap berjalan lancar, paparnya lagi. Marjanis mengaku telah menjalankan program Nasional Gemmar Mengaji tersebut melalui jajarannya baik di madrasah maupun di KUA kecamatan dan itu pun mendapat dukungan penuh dari Bupati dengan salahsatu cara menerbitkan surat edaran tentang pelarangan membuka warung-warung disaat maghrib tiba dan membiasakan masyarakat serta pelajar untuk mencintai kitab suci yang diturunkan melalui Rasulullah Muhammad SAW. Sebagai wujud keseriusan menggalakkan keagamaan, Kepala Kankemenag menyerahkan 10 buah Al quran yang diperuntukkan kepada jemaah Mesjid Amal. Dan sebelumnya beberapa waktu lalu telah menyerahkan pula 30 buah kitab suci pada jemaah Mesjid Faturrahman Sontang kecamatan Padang Gelugur saat acara peletakan batu pertama pembangun masjid itu. (@bie-ys | Mus)
PP 47 Tetap Dipatuhi, Walau Nikah Ke Pelosok
Pasaman, PAB - Tugas dan fungsi pokok yang diemban Kementerian Agama melalui Kantor urusan Agama (KUA) kecamatan salah satunya memberikan pelayanan di bidang nikah dan rujuk. Pencapaian akhir yang dituju terhadap tanggung jawab yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tersebut adalah pelayanan prima yang dibalut dengan profesionalisme. KUA merupakan kelembagaan yang penting dalam konteks manajemen pengembangan umat Islam Indonesia. KUA merupakan lembaga di Kementerian Agama tingkat keca-
matan yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat Muslim. Di samping itu, kantor ini bersamasama dengan Pengadilan Agama sebagai partner juga memberikan pelayanan talak, rujuk, dan masalah waris. Di Pasaman, pelayanan pernikahan yang dilaksanakan Kantor Urusan Agama kecamatan sampai saat ini berjalan dengan tertib dan lancar. Aturan yang ditetapkan pemerintah terhadap biaya pencatatan nikah melalui PP Nomor 47 tahun 2004 sebesar 30ribu rupiah terbilang patut diterapkan seperti halnya di kecamatan Lubuk Sikaping. Dijumpai usai melaksanakan prosesi akad nikah Kepala KUA Kecamatan Lubuk Sikaping Asrul, S.Ag baru-baru ini (14/2) menjabarkan tentang penerapan aturan pemerintah itu. Menurutnya demi mewujudkan pelayanan yang baik kepada masyarakat dalam persoalan nikah. “Kita patuhi aturan yang ada, dan tetap tunaikan prosesi akad nikah walau harus ke pelosok desa,” tukasnya.
Lebih lanjut Asrul menyampaikan, menghindari tindakan Korupsi dengan timbulnya gratifikasi biaya pencatatan nikah yang dipungut sudah sesuai aturan yang ditegakkan. Sedangkan proses akad nikah KUA Lubuk Sikaping berupaya memberikan yang terbaik buat masyarakat semisal selain memproses akad nikah di Balai Nikah sendiri juga dilaksanakan di mesjid, surau atau mushalla. Selain itu telah men set tata tertib acara prosesi ijab kabul. Pria kelahiran ranah Agam mengutarakan sistem pelayanan yang diterapkan di KUA Lubuk Sikaping sudah sangat baik. Beratnya tugas dan tanggung jawabnya memimpin instansi tersebut sangat terbantu dengan personil yang ada berjumlah 3 orang staf PNS, 1 orang penghulu dan 2 orang tenaga honor. KUA bisa dikatakan memiliki segudang tugas Kementerian Agama disamping masalah nikah juga haji, wakaf, produk halal, penyuluh agama serta menangani persoalan ibadah-ibadah sosial dan syariat agama lainnya.(@bie-ys | Mus)
KELUARGA BESAR KANTOR wilayah kementerian agama provinsi sumatera barat Turut Berduka Cita Atas Berpulangnya ke Rahmatullah
Gusfadri, SH (Usia 47 tahun) ( Staf Subbag Ortala dan Kepegawaian Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat ) Wafat di Rumah Sakit Umum Haji Medan Pada hari Senin tanggal 3 Februari 2014 dan dikebumikan di Medan
Semoga Amal Ibadahnya di terima disisi AllahSWT, Dan bagi keluarga yang di tinggalkan diberikan ketabahan Iman, Amin. Tertanda
Kakanwil
Ketua DWP
Drs. H. SYAHRUL WIRDA, MM
Ny. Hj. SYAMSIDAR SYAHRUL
laporan daerah
KABUPATEN SOLOK SELATAN
Lomba Ketangkasan Pramuka Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri
MAN Muara Labuh Juara Umum
Kontingen Pramuka MAN Muara Labuh.
Solok Selatan, PAB - MAN Muara Labuh
kembali tancapkan dominasi dalam kegiatan Pramuka, terbukti mampu meraih Juara Umum pada kegiatan Lomba Ketangkasan Pramuka Racana Pagaruyung ke-IV tingkat Penegak SMA/SMK/MA Se-Sumatera Barat, Riau, Jambi dan Kepri 30 Januari sampai 02 Februari 2014 yang berlangsung di Bumi Perkemahan Lemdadika Padang Besi, Kota Padang. Kegiatan yang diangkatkan oleh Kwarda Pramuka Prov. Sumatera Barat tersebut berlangsung meriah karena diikuti oleh 23 Sekolah/Madrasah yang terdiri dari empat Provinsi (Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri), informasi dari salah seorang panitia menuturkan bahwa jumlah keseluruhan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 460 orang. MAN Muara Labuh yang merupakan
Madrasah di bawah naungan Kemenag Kab. Solok Selatan tersebut mengutus sebanyak 20 orang peserta dan 2 orang pembina. Jasrul, S.Pd selaku Kepala Madrasah menuturkan bahwa anak didiknya kembali mengukir sejarah. “Alhamdulillah anak didik kita kembali mengukir sejarah dengan mampu meraih juara umum pada kegiatan tersebut, cukup bangga dan terharu saya ketika mendengarkan pengumuman para pemuncak dari sekian cabang yang diperlombakan,” tuturnya. Sementara itu Kasi Pendidikan Islam (Pendis) Kankemenag Kab. Solok Selatan Syaiful Anwar, S.Sos.I ketika dihubungi via telpon membenarkan berita membanggakan tersebut. “Benar adanya kalau Madrasah kita yaitu MAN Muara Labuh meraih juara umum pada kegitan tersebut, saya
selalu menjalin kontak informasi dengan pembina yang mendampingi anak untuk mendapatkan informasi terbaru jalannya kegiatan di Padang Besi Kota Padang tersebut,” tegasnya. “Saya bangga dan berharap ini menjadi titik balik bahwa madrasah juga mampu berbicara pada kegiatan yang selama ini selalu dirajai oleh sekolah umum, juga saya akan himbau kepada seluruh kepala madrasah di bawah naungan kemenag Kab. Solok Selatan untuk menjadi motivasi dan acuan untuk berbuat dalam meraih prestasi gemilang,” harapnya lagi. Pada kesempatan lain Kepala Kankemenag Kab. Solok Selatan Drs. H. Burhanuddin Chatib ketika dikonfirmasi via telepon disela-sela kegiatan Studi Komparatif KUA di Malang, Jawa Timur menuturkan bahwa ia telah mendapatkan informasi tersebut dari Kasi Pendis Syaiful Anwar. “ Memang benar, saya diberi kabar oleh Kasi Pendis bahwa MAN Muara Labuh yang dipimpin oleh Jasrul, S.Pd tersebut meraih juara umum pada kegiatan pramuka di Padang Besi kemaren,” ungkapnya. Selanjutnya Juara Umum yang diraih tersebut, dengan rincian Juara I lomba PBB, Juara I The Best Talent Putra, Juara I Lomba Permainan Tradisional, Juara II MTQ, Juara II Cerdas Tangkas dan Juara III Pionering. (Afdhal)
Baznas Solok Selatan dikunjungi Baznas Provinsi Solok Selatan, PAB - “Sebagai rukun Islam yang ke-empat, zakat mempunyai potensi bagi perekonomian umat Islam. Tidak hanya sekedar untuk membantu kalangan yang tidak mampu, zakat juga bisa meningkatkan taraf hidup dan perekonomian umat Islam, terutama dengan zakat produktif”. Hal tersebut disampaikan oleh Drs. H. Syamsuir. SY, MM, wakil sekretaris Baznas Propinsi Sumatera Barat dalam kunjungannya ke Baznas Kab. Solok Selatan pada tanggal 6 Februari 2014. Kunjungan pada hari Kamis tersebut, merupakan rangkaian kegiatan monitoring Baznas Propinsi untuk memotivasi dan menjalin komunikasi dengan Baznas Kabupaten/ Kota yang ada di Sumatera Barat. Dalam hantaran katanya, Kasubbag TU Mahadolok Ritonga menyampaikan permohonan maaf dari Ka.Kankemenag Kab. Solok Selatan yang tidak dapat
40
mendampingi Tim Monitoring Baznas Propinsi. “Kementerian Agama Kab. Solok Selatan sedang berkabung, hari ini merupakan hari ketiga pencarian salah seorang anak dari Penghulu Kantor Urusan Agama, yang hanyut di Sangir Batang Hari. Ka.Kankemenag dan segenap jajaran turut serta mendampingi keluarga korban dan membantu upaya pencarian anak tersebut”, ungkap Mahadolok. Kunjungan tersebut dilanjutkan dengan diskusi antara Pengurus Baznas Propinsi dengan pengurus Baznas Solok Selatan. Ruangan rapat Kankemenag Kab. Solok Selatan terasa hangat dengan pembicaraan yang terjadi antara Tim Monitoring Baznas Propinsi dengan pengurus Baznas Kab. Solok Selatan. Selain memberikan gambaran kondisi Baznas Kab. Solok Selatan, pengurus juga menyampaikan Rencana Strategis dan Sasaran yang
akan dicapai pada tahun 2014. Tim dari Propinsi merasa haru dan bangga mendengarkan penjelasan pengurus Baznas Solok Selatan. Haru karena kondisi Bazanas Kab. Solok Selatan yang sedang mati suri, dan merasa bangga dengan tekad dan keinginan yang kuat dari pengurus untuk memajukan Baznas di Kabupaten Solok Selatan. Selain itu, Pengurus Baznas Propinsi juga meberikan beberapa masukan dan arahan kepada Pengurus Baznas Solok Selatan, agar zakat sebagai kewajiban umat Islam, mampu menjadi solusi alternatif terhadap kemerosotan perekonomian umat Islam saat ini. Sangat diharapkan, dengan adanya monitoring dan pembinaan ini, pengelolaan zakat, khususnya di Kab. Solok Selatan terus beranjak dan bergerak ke arah yang lebih baik. (Afdhal)
KELUARGA BESAR KANTOR wilayah kementerian agama provinsi sumatera barat beserta dharma wanita persatuan Turut Berduka Cita Atas Berpulangnya ke Rahmatullah
Dra. Khasna (Usia 59 tahun) ( Orang tua dari Andri Feriyanto, Staf Subbag Ortala dan Kepegawaian Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat ) Wafat di Rumah Sakit Umum Haji Medan Pada hari Senin tanggal 3 Februari 2014 dan dikebumikan di Medan
Semoga Amal Ibadahnya di terima disisi AllahSWT, Dan bagi keluarga yang di tinggalkan diberikan ketabahan Iman, Amin. Tertanda
Kakanwil
Ketua DWP
Drs. H. SYAHRUL WIRDA, MM
Ny. Hj. SYAMSIDAR SYAHRUL
KELUARGA BESAR KANTOR kementerian agama KABUPATEN SOLOK SELATAN Turut Berduka Cita Atas Berpulangnya ke Rahmatullah
ALIF BISMAN DAHLAN ( Anak pertama dari : Nggufron, S.Ag Penghulu Fungsional Kec. Sangir Batang Hari Kab. Solok Selatan ) Meninggal di Abai (Karena hanyut di sungai Batang Hari) Pada hari Selasa tanggal 14 Februari 2014 dan dikebumikan di Payakumbuh pada tanggal 7 Februari 2014
Semoga Amal Ibadahnya di terima disisi AllahSWT, Dan bagi keluarga yang di tinggalkan diberikan ketabahan Iman, Amin. Tertanda
Kakan Kemenag Drs. H. BURHANUDDIN CHATIB
Kasi Bimas Islam H. ZULKIFLI, S.AG, MM
laporan daerah
Kota Payakumbuh
Manasik Haji Jadikan JCH Mandiri Payakumbuh, PAB - Dalam rangka memberikan pembinaan dan bimbingan terhadap Jemaah Calon Haji Kota Payakumbuh untuk musim haji tahun 1435 H/2014 M, Kantor Kementerian Agama Kota Payakumbuh melaksanakan Manasik Haji Massal pertama yang dilaksanakan Kamis (30/1) di Aula Serba Guna Kantor Kementerian Agama Kota Payakumbuh, dibuka langsung secara resmi oleh Walikota Payakumbuh yang diwakili oleh Assisten II Amrial Dt. Karaing. Manasik Haji massal yang dihadiri oleh seluruh Jemaah Calon Haji Kota Payakumbuh yang diperkirakan akan berangkat pada tahun ini, dihadiri oleh Walikota Payakumbuh, Unsur Muspida Plus, Ketua MUI Kota Payakumbuh, Ketua IPHI Kota Payakumbuh, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Kepala Kantor Urusan Agama dan Kepala Madrasah se Kota Payakumbuh, Pimpinan Bank Penerima Storan (BPS) se Kota Payakumbuh, serta ketua dan pengurus KBIH yang ada di Kota Payakumbuh. Kakankemenag Kota Payakumbuh Drs. H. Salman, MM
menyampaikan, Kegiatan Manasik Haji MASSAL ini memang sudah merupakan agenda rutin tahunan di Kankemenag Kota Payakumbuh, yang merupakan langkah awal untuk membuka secara resmi kegiatan manasik haji yang akan dilaksanakan di Kankemenag, KUA Kecamatan dan semua KBIH yang ada di Kota Payakumbuh. Lebih lanjut Salman mengutarakan, “meskipun saat ini belum ada dana tupoksi untuk kegiatan ini karena DIPA masih berbintang, tidaklah menghalangi kita untuk melaksanakan kegiatan ini, sebab kegiatan ini dilaksanakan secara mandiri yang diprakarsai oleh jemaah calon haji, dan kita di Kementerian Agama ini sifatnya hanyalah sebagai fasilitator, ungkap Salma. “Insya Allah diluar kegiatan ini masih ada lagi kegiatan manasik haji yang memang merupakan tugas dan tanggung jawab yang dibiayai dan dibebankan oleh pemerintah, yaitu di Kankemenag sebanyak tiga kali kegiatan dan di KUA Kecamatan sebanyak tujuh kali kegiatan”, terang Salman lebih lanjut. Salman juga menyampaikan
ungkapan terima kasih kepada Pemerintah Kota Payakumbuh, semua panita manasik, yang dalam hal ini dibawah komandonya Kasi PHU, KUA Kecamatan, BPS BPIH, IPHI, KBIH dan semua pihak yang ikut terlibat langsung dengan kegiatan manasik haji ini. “Kita menyadari tidak mungkin kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan dan kerja sama dari kita semua”, ungkapnya. Walikota Payakumbuh yang diwakili oleh Assisten II Dt. Amrial Karaiang menyampaikan dihadapan 233 calon dhuyufurrahman ini, ”Ikutilah kegiatan manasik haji ini dengan sungguh-sungguh, baik yang dilaksanakan di Kankemenag, KUA Kecamatan maupun yang di KBIH”, Katanya. Semoga apa yang menjadi tujuan akhir dari Manasik Haji ini akan terwujud, yaitu menjadikan semua jemaah calon haji yang mandiri, betul-betul Istitha’ah dibidang ilmunya dan pada saatnya nanti mereka mampu untuk melaksanakan ibadah dengan sempurna tanpa tergantung dengan bimbingan dari orang lain”, ujarnya. (Safrizal,S.Ag | Mus).
GALI ILMU AGAMA LANGSUNG DARI SUMBERNYA
Payakumbuh, PAB - Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan, penghulu dan Penyuluh Agama Islam Fungsional, Kantor Kementerian Agama Kota Payakumbuh mengangkat kegiatan lomba baca kitab yang diselenggarakan di aula Kankemenag Kota Payakumbuh, selasa (11/02). Kegiatan ini bertujuan agar
42
keberadaan mereka ditengah masyarakat betul-betul dapat dimaksimalkan, bukan hanya sebagai pejabat atau staf, tetapi dapat berperan sebagai ulama yang dapat memberikan bimbingan tentang agama dengan lebih baik. “Kegiatan ini juga menjadi tolok ukur dan sekaligus memotifasi mereka untuk menggali lebih dalam lagi tentang ilmu-ilmu agama islam
langsung dari sumber aslinya.” Ungkap Kasi Bimas Islam H. Darius, S.Ag, MM. Kitab-kitab dilombakan diantaranya Kifayatul Akhyar, bab nikah, dan maqra’nya diundi oleh panitia dihadapan dewan hakim Buya Mismardi, BA dan H. Darius, S.Ag, MM. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Payakumbuh yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kankemenag Kota Payakumbuh Drs. Jufrimal, MA menyambut baik kegiatan lomba ini dan memberikan apresiasi kepada Seksi Bimas yang telah mengangkat kegiatan ini dengan baik. “Kita berharap, siapa pun yang menang dalam lomba ini merupakan yang terbaik, dan insyaallah akan mewakili Kankemenag Kota Payakumbuh nantinya untuk lomba pada tingkat propinsi,” tegasnya. (Safrizal, S.Ag/Abe | Mus)
kABUPATEN pesisir selatan
laporan daerah
Silaturrahmi Kankemenag Sijunjung ke Kankemenag Kab. Pesisir Selatan
Painan, PAB - Dalam rangka memupuk
tali persaudaraan antara sesama pegawai kemenag, keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kab. Sijunjung melakukan kunjungan muhibah yang dipimpin langsung oleh kepala kankemenag H. Afrizal, S.Ag beserta istri, kasubbag TU, Kasi Penmad, Kasi Pontren serta rombongan yang berjumlah sekitar 40 orang ke Kantor Kemenag Kab. Pesisir Selatan. Acara kunjungan ini d pusatkan di MAN Salido pada hari Sabtu, (1/2). Kepala kantor Kemenag Kabupaten Pesisir Selatan Drs. Syahrul. M, selaku tuan rumah bersama ketua DW, Kasubbag, seluruh kasi dan beberapa kepala madrasah serta karyawan dan karyawati di lingkungan kankemanag menyambut hangat dan
merespon positif atas kunjungan tersebut dengan penuh semangat dan kekeluargaan. Dalam sambutannya Kakankemenag Kab. Pesisir Selatan mengucapkan terima kasih kepada rombongan yang telah memilih dan meluangkan waktu serta tenaga demi menjalin hubungan silaturrahmi yang baik diantara kedua kantor kemenag, selanjutnya Syahruk mengucapkan permohonan maaf sekiranya dalam penyambutan ada hal-hal yang kurang berkenan, disamping itu Kakankemenag menyampaikan akan melakukan kunjungan balasan ke Kankemenag Sijunjung. Kepala Kankemenag Kab. Sijunjung Drs. H. Afrizal beserta rombongan sangat terharu dan mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang diberikan oleh tuan rumah. “Semua ini berkat adanya rasa kedekatan kami rang langsek manih dengan rang Pasisie ini” ujar Afrizal. Selanjutnya Afrizal juga menyampaikan bahwa sebetulnya rombongan sudah sampai di Kab. Pesisir Selatan pada hari Jum’at siang dan telah menikmati luar biasa exotis alam Pesisir, mulai dari Cerocok Tarusan, Cerocok Painan, Puncak Langkisau, Jembatan Akar dan Bayang
Sani. Kesemua objek wisata yang ada di Pesisir Selatan sesungguhnya melebihi keindahan apa yang kita lihat di Singapura dan Bali. Untuk itu kalau kita mau jujur lebih baik kita pergi saja ke Pesisir Selatan dari pada ke Singapura dan Bali yang mahal harga dan biayanya, ungkap Afrizal. Untuk menghangatkan dan lebih semaraknya acara kunjungan, maka dilakukan pertandingan persahatan dalam bidang olah raga, diantaranya volly ball dan tenis meja. Terik panasnya matahari tidak terasa oleh karyawan dan karyawati yang melakukan pertandingan karena di iringi sorak sorai dan tepuk tangan penonton untuk menyemangati para pemain sampai berakhirnya pertandingan, pertandingan volly ball pa dan pi dimenangkan oleh regu kankemenag Sijunjung sedangkan tenis meja pa dan pi dimenangkan oleh oleh regu kankemanag Kab. Pesisir Selatan. Selanjutnya acara diakhiri dengan berfoto serta makan bersama di rumah kediaman Kasubbag TU H. Sumardi, M.Pd. Setelah acara makan selesai rombongan Kankemanag Kab. Sijunjung kembali ke Kab. Sijunjung sambil membawa sejuta kenangan yang tersimpan di hati. (Fauzan/ Mulyadi|Metra)
Gedung KUA Silaut Jadi Percontohan Painan, PAB - Gedung baru seman-
gat baru. kalimat tersebut rasanya tidak berlebihan bagi siapa saja yang melihat gedung baru Kantor KUA Kec. Lunang tsb, walau belum diresmikan pemakaiannya. Ditemui di ruangan kerjanya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan Drs. Syahrul MM menjelaskan kegiatan di gedung baru tsb akan dimulai setelah keluar KMA dari Kementerian Agama RI, adapun kegiatan yang akan dijalankan dikantor ini nanti dapat dikategorikan menjadi dua bagian yakni kegiatan fisik dan non fisik. Menurut Kakankemenag kegiatan non fisik yang akan dilaksanakan sesuai uraian tugas KUA Kecamatan antara lain, Pelayanan Pendaftaran Nikah, Pelayanan Duplikat Kutipan Akta Nikah, Pelayanan Rekomendasi Nikah, Penulisan Register Nikah, Penyuluhan Agama Islam, Penyuluhan Undang-undang Perkawinan, Pengawasan tanah Wakaf dan BP4. Lebih lanjut Syahrul menjelaskan
43
tentang kegiatan fisik yang sudah dilaksanakan untuk pembangunan Kantor Urusan Agama Kecamatan Silaut, yang telah dibangun dengan DIPA Kankemenag Tahun 2013, sudah berdiri megah di pusat pemerintahan Kecamatan Silaut. Kantor baru KUA Kecamatan Silaut ini beralamat Sungai Sirah Pasar Malintang Silaut. Kantor ini akan memperpendek jarak tempuh pelayanan bagi masyarakat silaut lebih kurang 30 KM. Kakankemenag berharap kiranya gedung baru ini dapat memberikan semangat kerja baru bagi jajaran KUA Silaut sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Mengomentari gedung megah KUA Kecamatan Silaut ini, Kepala Seksi Bimas Islam, Yufrizal, S.Ag, M.HI, mengatakan bahwa jika ada Rehabilitasi KUA Kecamatan, maka model atap KUA Kecamatan Silaut akan menjadi contohnya bagi semua KUA di Kabupaten Pesisir Selatan, sehingga bentuk atap semua Gedung KUA menjadi Seragam.
“Insya Allah KUA Kecamatan Silaut tahun 2013 ini telah dibangun fisiknya dan operasional kantor menunggu KMA, untuk sementara pelayanan Urusan Agama Islam masih dilaksanakan pada KUA Kecamatan Lunang, semoga akses masyarakat nanti akan semakin mudah dengan adanya gedung baru ini,” ungkap Yufrizal. (Yufrizal, S.Ag, M.HI|Metra)
Gedung persiapan KUA Kecamatan Silaut, berdiri megah
43
Berita daerah
KOTA SOLOK
Kualitas dan Prestasi MIN Koto Panjang Kota Solok
Drs. Syamsurijal, S.Pd.I, Kepala MIN Koto Panjang Kota Solok
Solok, PAB - Madrasah Ibtidaiyah Koto Panjang Kota Solok yang pendirian berawal dari Madrasah Ibtidaiyah Swasta Koto Panjang Kota Solok . Berdasarkan SK No. 515A tahun 1995 tanggal 25 Nopember 1995 resmi menjadi madrasah negri, menjadi MIN Koto Panjang Kota Solok, dengan menggunakan mesjid AlIkhlas Koto Panjang lantai 2 sebagai Pelaksanaan Belajar Mengajar (PBM) dimulai pada tahun 1996. Namun ditahun 1998/1999 hingga sekarang MIN Koto Panjang Kota Solok telah memiliki gedung sendiri , yang lokasinya berdekatan dengan Mesjid Agung Al-Muhsinin Kota Solok. Sekarang MIN Koto Panjang Kota Solok telah memasuki usia ke 15 dan telah meluluskan alumni 8 angkatan. Pertama berdiri sampai tahun 2009 MIN Koto Panjang Kota Solok di pimpin oleh Hj. Nurhasni, S.Pd.I dan sekarang kepemimpinan di lanjutkan oleh Drs. Syamsurijal, S.Pd.I. Ketika di temui oleh Jurnalist diruang kerjanya Drs.Syamsurijal,S. Pd.I menerangkan bahwa sangat tingginya minat para orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya ke Madrasah ini, sehingga daya tampung ruang belajar tidak memadai , terlebih tahun lalu ada pemugaran dan dibangunnya kembali mesjid agung Al-Muhsinin. Pemugaran tersebut mengakibatkan beberapa ruang belajar di runtuhkan dan dibangun kembali dengan dana bantuan dari Pemda dan DIPA Madrasah. Sarana dan prasarana berupa Ruang belajar yang di butuhkan saat ini 13 ruang belajar, perputakaan dan ruang UKS serta lapangan untuk olahraga. Ruang belajar yang telah ada saat ini
44
hanya 11 lokal untuk itu dibutuhkan penambahan 2 ruang belajar lagi. Disamping sarana prasarana yang terus menerus ditambah sesuai dengan kebutuhan, dalam perkembangannya Kepala Madrasah dan dewan guru juga terus meningkatkan kualitas, kuantitas dan inovasi, dalam bidang fisik dan akademik untuk kemajuan sekolah. Salah satu unggulan yang hingga saat ini, masih tetap dipertahankan adaalah kegiatan Ekstra Kurikuler Agama Islam diantaranya Tadarus Al Qur’an, Bimbingan Ibadah Sholat, hafalan surat dan do’a . Tiap pagi sebelum jam pelajaran dimulai selama 5 menit siswa diharuskan menghafal ayat dan siangnya siswa diharuskan melaksanakan shalat berjamaah. Tidak heran jika hal inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab peserta didik MIN Kota Solok, dari tahun ke tahun terus meningkat. “Dan Alhamdulillah, prestasi sekolah dari tahun ketahun terus baik. Prestasi yang di raih dari tingkat Kecamatan sampai tingkat propinsi yang meliputi bidang akademik, olahraga, seni dan keagamaan,” tutur Syamsurijal. Baru-baru ini prestasi yang di raih oleh siswa MIN Koto Panjang Kota Solok , Juara 2 dalam lomba pildacil, juara 2 lomba membaca Asma’ul Husna se- Kota Solok dan Lomba Drumbad juara Favorit 2 seKota Solok. Siswa MIN juga mewakili Kankemenag Kota Solok di tingkat
Propinsi seperti mengikuti lomba AKSIOMA. Banyaknya kegiatan dan kurangnya sarana dan prasarana tidak menjadikan halangan untuk bagi siswa madrasah untuk meraih prestasi dan pelaksanaan belajar mengajar. Lebih-lebih bagi kelas VI berjumlah 68 siswa, yang pada bulan April mendatang akan menempuh Ujian Akhir, untuk persiapan ujian akhir tersebut bagi siswa kelas VI diberlakukan belajar pagi yang di mulai jam 6.30 s/d 7.30 dan belajar sore dari jam 14.00 s/d 16.00. Memiliki pestasi, rasa sosial dan bentuk solidaritas yang tinggi juga dimiliki oleh siswa MIN Koto Panjang Kota Solok terlihat dari pemberian bantuan untuk korban Sinabung yang disalurkan melalui PKPU kota Solok, bantuan berupa pakaian yang layak pakai dan uang, di serahkan oleh Kepala MIN Koto Panjang Kota Solok Drs.Syamsurijal,S.Pd.I bertempat dihalaman Madrasah, Sabtu(15/02). Dian@/ulil
kABUPATEN Kep. Mentawai
laporan daerah
Safari Dakwah Kakankemenag Di Bumi Sikerei
Mentawai, PAB -Ada hal baru yang
dilakukan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Mentawai Masdan, S. Ag. Safari Dakwah ke berbagai Lembaga Keagamaan dan Pendidikan Keagamaan serta Pekan Maulid Nabi Muhammad SAW (2530/1). Kegiatan yang dilaksanakan selama lima hari ini dipusatkan di Kecamatan Pagai Utara dengan jarak tempuh 9 jam perjalanan, tentu saja melibatkan seluruh Pejabat dilingkungan Kementerian Agama Kab. Kep. Mentawai “Pembinaan keagamaan dilakukan pada kondisi kehidupan beragama masyarakat pedalaman yang tanpa akses sarana Transportasi, telekomunikasi, informasi yang sangat jauh dari yang memadai”, ungkap Masdan. “Ini sangat penting karna masyarkat Kab. Kep. Mentawai Multiagama, Multietnis yang hidupnya saling berdampingan, inilah yang membedakan antara masyarakat Mentawai dengan daerah-daerah lain.”, Ujar Masdan dihadapan pengurus MUI Kep. Mentawai dengan semangat. Tausyiah dihadapan penyuluh agama pada kegiatan didikan subuh gabungan di Masjid Raya al-Furqan Sikakap pun tidak dilewatkan begitu saja oleh Tim Safari Dakwah Minggu (26/1). Sorenya dilanjutkan dengan pembinaan dihadapan gabungan lima Majlis Ta’lim Kec.Sikakap dalam momen Maulid Nabi Muhammad SAW di mushalla Nurul Ihsan Sikakap Tengah. “Peringatan Maulid jangan dijadikan sebagai kegiatan serimonial saja tapi jadikan Nabi Muhammad sebagai Uswatun hasanah baik dalam beribadah, membentuk keluarga Sakinah, menjaga anggota keluarga kita dari pengaruh pergaulan bebas, hidup bermasyarakat serta meningkatkan Ukhuwah Islamiyah”, ulas Masdan. Kegiatan berlanjut esok harinya
45
senin (27/1) di MTsN dan MI Sikakap. Usai bertindak sebagai inspektur upacara, Masdan pun melanjutkan kegiatan temu ramah dengan semua majelis guru. Pertemuan dengan seluruh pengurus lembaga dakwah dan Da’i di aula KUA kec. Pagai Utara pun tidak dilewatkan. Kunjungan ke Desa Polaga yang memakan waktu 15 menit dengan transportasi motor boat ini menambah panjangnya perjalanan tim. Tak pelak, masyarakat Polaga sangat bangga dengan adanya kunjungan ini. “Masyarakat dusun Polaga sangat bangga dan senang didatangi Bapak Kepala Kantor kemenag Kab. Kep. Mentawai sekaligus sebagai Narasumber pada acara periangatan Maulid Nabi tahun ini” ungkap bapak Adriyanus, Spd selaku pemuka agama di Polaga. Acarapun dilajutkan dengan temu ramah dengan pemuka masyarakat, pemuka agama dimesjid raya Al-Furqan. Esok harinya Selasa (28/1) rombongan menuju desa Pasapuat dengan menggunakan sebelas sepeda motor selama tiga jam perjalanan dengan kondisi jalan yang banyak rusak serta menelusuri bibir pantai pagai utara nan indah dan mempesona. Sesampai disitu dilakukan pertemuan dengan Pimpinan, majlis Guru, para santri Pesantren Ruhama’ yang sudah berdiri 3 tahun sejak pasca gempa tsunami di Mentawai tahun 2010 lalu. Dilanjutkan dengan mengunjungi rumah –rumah ibadah serta memberikan bantuan Al-Qur’an, Juz ‘Amma, metode Iqra serta paketpaket lainnya. Malamnya pertemuan dengan para unsur muspika serta pihak terkait dalam konteks menjaga kerukunan umat beragama diwilayah Kec.Pagai Utara Selatan di aula KUA setempat . Perjalanan dilanjutkan
menuju dusun Tubeket dan desa Makalo Rabu (29/1), masih menggunakan motorboat mini dengan lam perjalanan satu setengah jam dengan menelusuri hutan bakau, muara dan rawa-rawa, karena ini satu-satunya akses jalan menuju daerah Tubeket. Pertemuan dipusatkan diMasjid Nurul Iman yang dihadiri oleh seluruh masyarakat Tubeket yang berjumlah 43 kk. Hal yang sangat mengharukan adalah penampilan anak-anak TPQ dusun Tubeket yang banyak sudah hafal 3 juz dari kitab suci Al-Qur’an, sudah bisa pidato /khutbah jum’at. “ kami bahagi sekali dengan kedatangan rombongan Kemenag karna daerah kami sangat jarang dikunjungi pihak-pihak terkait dengan alasan akses tranportasi yang susah, namun rombongan kemenag sudah datang yang mempunyai nilai lebih bagi kami”, ungkap Firman Samopo selaku pemuka masyarakat di sana. Bantuan berupa Al-Qur’an 20 examplar,Juz ‘amma, dan uang 1.2 juta rupiah untuk penunjang sarana di TPQ Tubeket pun diserahkan. dan dilanjutkan makan bersama dengan jamuan khas masyarakat yang 100 % muslim tersebut. Berat kaki terasa untuk meninggalkan masyarakat daerah –daerah nan jauh dipedalaman yang begitu akur dan begitu antusias dalam memahami agama “, ungkap Masdan. Seiring sebelum terbenam matahari rombongan kemenag meninggalkan pulau Pagai yang memiliki sejuta kenangan yang bernilai tinggi dan berlayar menuju Kantor Kemenag Kab. Mentawai di Tuapeijat pulau Sipora dengan 10 jam perjalanan,semoga semangat dan kesehatan selalu diberikan kepada rombongan yang menjalakan amanah-Mu Ya Allah. (IndraG | Mus)
45
artikel
Sejarah Surau Lubuak Landua:
Surau Suluak Thariqat Naqsyabandiyah Oleh Fahda Yani, S.HI
Staf Subbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat Juara 1 Lomba Menulis Feature dalam rangka peringatan HAB Kementerian Agama ke - 68
Macu / Tiang Kayu Surau Lubuak Landua
Fahda Yani & Keluarga
46
Liburan sekolah dimulai, Zhafira adik sepupu saya ingin sekali diajak rekreasi melihat ikan larangan Lubuak Landua. Jorong Lubuak Landua memiliki udara yang sangat sejuk sehingga cocok dijadikan tempat rekreasi bagi anak-anak dan orang dewasa. Terletak di kaki Gunung Pasaman Kenagarian Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat, dari Simpang Empat, Ibukota Kabupaten Pasaman Barat lokasi tersebut berjarak sekitar 10 Km. Tepat jam 14.00 WIB dengan mengendarai “xeon” Saya, Zhafira, Hamzah dan Ibu mereka melaju dari Muara Kiawai ke Jorong Lubuak Landua, menempuh perjalanan kira-kira 25 km dengan waktu sekitar 40 menit sampai juga kami disini. Mereka bertiga langsung menuju ke “Lubuak Aia” tempat ikan larangan tersebut berada, sedangkan saya menyempatkan diri berkunjung ke Surau Lubuak Landua yang berdiri tepat di pinggir “Lubuak Aia” tersebut. Masuk ke dalam surau saya melihat jejeran kain kelambu tempat para jama’ah suluk Thariqat Naqsyabandiyah Lubuak Landua melakukan zikir (bersuluk), dan beberapa ibu jama’ah suluk duduk beristirahat di depan kelambu mereka menunggu datangnya waktu sholat Ashar. Ternyata para Ibu dan Bapak yang
mengikuti suluk tersebut banyak berasal dari Batu Rusa Kecamatan Natal Sumatera Utara. Bapak Syahrul Chan, Jama’ah surau dan juga penduduk yang tinggal disekitar bangunan Surau Lubuak Landua mengatakan bahwa Surau Lubuak Landua yang berdinding dan berlantaikan papan, dibangun di atas tanah milik Samad yang bergelar adat Mantiko Lenggang pada tahun 1800 M oleh Syeikh Muhammad Basjir (1800 M - 1920 M) yang merupakan Keponakan suku Mantiko Lenggang yang bersuku melayu. Semasa muda Muhammad Basjir tergolong pemuda pejuang dan pecinta ilmu, beliau tertarik mempelajari ilmu Thariqat, dan melakukan perjalanan sampai ke Makkatul Mukarramah, beliau bertemu dengan Syeikh Abdu Ar-Rahman di Jabal Qubis, belajar ilmu Thariqat Naqsyabandiyah dan mendapatkan ijazah serta izin dari Syeikh Abdu Ar-Rahman untuk memimpin dan mengembangkan Thariqat Naqsyabandiyah. Kembali ke kampung halaman Syeikh Muhammad Basjir mulai mengembangkan Thariqat Naqsyabandiyah saat itu umur beliau 26 tahun. Beliau diserahi tanah oleh mamak suku beliau Mantiko Lenggang untuk mendirikan surau tempat
persulukan, sejak saat itu Surau Lubuak Landua banyak dikunjungi dan digunakan orang yang mempelajari ilmu Thariqat Naqsyabandiyah, mulai dari penduduk asli Lubuak Landua, Batang Saman, Muara Kiawai bahkan sampai ke Sumatera Utara. Syeikh Muhammad Basjir bergelar Buya Lubuak Landua I. Gelar Buya Lubuak Landua diperuntukan bagi Syeikh yang mendapatkan ijazah dan izin untuk meneruskan memimpin Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Lubuak Landua. Bangunan Surau Lubuak Landua mula-mula didirikan dengan satu “macu” atau tiang kayu terbuat dari kayu “Limpato” besar berwarna coklat kemerahan yang melambangkan Nabi Muhammad SAW di sekeliling “macu” ada empat tiang kayu kecil melambangkan empat Khalifatu Ar-Rasyidin, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Sampai sekarang macu tersebut masih kokoh menyangga surau. Surau yang beliau bangun diperuntukkan khusus bagi para jama’ah suluk Thariqat Naqsyabandiyah yang beliau pimpin, berfungsi sebagai tempat persulukan, pelaksanaan sholat fardhu berjama’ah dan sholat ‘id baik ‘Idul Fitri maupun ‘Idul Adha sedangkan untuk sholat Jum’at dilaksanakan di Masjid yang letaknya tidak begitu jauh dari surau tersebut. Selain dari beberapa fungsi surau yang disebutkan tadi. Fungsi Surau Lubuak Landua berkembang menjadi tempat pengobatan penyakit akibat teluh atau “guna-guna” juga menjadi tempat meminta berkah dan do’a ulama. Tahun berganti tahun jam’ah suluk dan Pengikut Thariqat Naqsya-
bandiyah yang beliau pimpin semakin banyak sehingga surau Lubuak Landua yang semula seluas ± 20 m² tersebut diperluas lagi. Perluasan surau tetap dilanjutkan pada masa Buya Lubuak Landua II, Syeikh Muhammmad Amin (1920 M – 1927 M) anak dari Syeikh Muhammad Basjir dilanjutkan lagi pada masa Buya Lubuak Landua III, Syeikh Abdul Majid (1927 M – 1984 M) anak dari Syeikh Muhammad Amin. Pada tahun 1984 M Syeik Abdul Majid meninggal dunia, kepemimpinan Thariqat Naqsyabandiyah dilanjutkan oleh adik kandung beliau bernama Syeikh Abdul Jabar (1984 M – 1991 M), bergelar Buya Surau Lubuak Landua IV. Perluasan surau tetap dilanjutkan, bahkan pada masa Buya Lubuak Landua V Syeikh Bahri (1991 M – 2008 M) anak kandung dari Syeikh Abdul Jabar, Surau Lubuak Landua semakin luas semula hanya memiliki satu puncak surau, bertambah menjadi empat puncak surau. Perluasan surau lubuak landua berhenti pada tahun 2000 M. Luas bangunan surau Lubuak Landua sekarang kira-kira 300 m². Meskipun Surau Lubuak Landua diperluas dan diperbaiki, bangunan surau tetap berdinding dan berlantaikan papan, untuk menjaga nilai sejarah surau dan menjaga kenyaman para jama’ah suluk. Sekarang Surau Lubuak Landua dipimpin oleh Bapak Muzardin anak dari Syeikh Abdul Majid.Beliau dikenal dengan Syeikh Mustafa Kamal bergelar Buya Lubuak Landua VI (2008 M – sekarang). Surau Lubuak Landua tetap ramai dikunjungi oleh jama’ah Thariqat Naqsyabandiyah, yang ingin melaksanakan suluk dan berziarah ke maqam para Buya
Jama’ah Suluk Thariqat Naqsyabandiyah
Lubuak Landua, yang sengaja dimaqamkan di sebelah selatan Surau Lubuak Landua. Surau Lubuak Landua membawa berkah bagi penduduk sekitar, karena di samping surau mengalir sungai yang berisikan ikan larangan, tempat wisata alam bagi anak-anak. Ikan larangan tersebut banyak, besar-besar dan sangat jinak, konon ceritanya berusia ratusan tahun sama dengan usia Surau Lubuak Landua. Di Pasaman Barat bahkan di beberapa daerah di Sumatera Barat memiliki tradisi Ikan larangan, para tetua kampung bersepakat melarang ikan tersebut ditangkap dalam jangka waktu beberapa bulan untuk menjaga kelestarian ikan dan memelihara tradisi yang turun temurun. Konon katanya ikan larangan tidak boleh ditangkap, jika ditangkap dan dimakan akan menyebabkan kematian, sakit, sekurangnya perut membengkak karena telah dido’akan ulama. Ikan larangan hanya boleh ditangkap ketika ulama yang melarang menangkap ikan mendo’akan keberkahan atas ikan tersebut, sehingga diperbolehkan untuk ditangkap dan dimakan. Syeikh Muhammad Basjir dipanggil Yang Maha Kuasa sebelum sempat mendo’akan keberkahan dan kebolehan penangkapan ikan larangan, sepeninggal beliau ikan larangan tersebut dibiarkan dalam keadaan dilarang ditangkap, Buya Lubuak Landua pengganti beliau mengatakan bahwa Syeikh Muhammad Basjir tidak meninggalkan wasiat untuk membolehkan ikan tersebut ditangkap. Itulah yang menyebabkan ikan larangan lubuak landua besar-besar, banyak dan jinak.
OPINI
Akhir Masalah Sementara, Awal Derita Selamanya Oleh Alfajri, MA
Staf Bidang Penerangan Agama Islam dan Zakat Wakaf Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat
S
Al Fajri, MA
4848
uatu ketika Urwah ibn Zubair yang sudah tua terkena infeksi pada kakinya. Semua tabib memutuskan untuk dioperasi dan diamputasi agar dia sembuh. Urwah tabah dan mempersiapkan diri untuk menghadapi operasi tersebut. Ketika akan mulai, tabib memberikan obat penahan rasa sakit, namun Urwah menolaknya dan dia berjanji akan menahan sakit seberapapun. Tak pernah lepas bibirnya mengucap takbir, tahmid dan tahlil selama menjalani operasi itu. Dia diam saja ketika tabib mulai memotong dagingnya dengan pisau dan menggergaji tulangnya. Urwah kemudian pingsan saat minyak mendidih disiramkan pada daging bekas potongan tersebut. Ketika sadar dia membersihkan keringat yang mengucur tanpa mengeluh sedikitpun. Pada waktu yang lain Umran juga menderita sakit. Tubuhnya kurus kering, tulangnya lapuk. Tubuhnya seperti terikat pada tempat tidurnya, tak dapat bergerak sama sekali. Ketika saudaranya menangis melihat hal itu, Umran justru melarang.
Katanya : “Mengapa kau menangis? Aku senang apa yang Allah senangi akan diriku, bukankah tanah yang menyangga semua gunung tidak pernah merasakan lelah sedikitpun, karena gunung juga menolong tanah menjaga keseimbangan alam. Begitu juga dengan manusia, beban yang betapapun beratnya tak akan menghancurkan tubuhnya. Karena jiwa yang memiliki iman yang kuat ada akan menahannya. Kedua kisah di atas disampaikan oleh Syeikh Asysya’adi kepada seorang laki-laki yang akan bunuh diri. Lakilaki tersebut telah putus asa lantaran ditinggal mati oleh isterinya serta harta kekayaannya yang banyak selama ini telah habis. Kemudian ia juga memerintahkan anaknya yang masih remaja untuk ikut bunuh diri bersamanya, namun kemudian putranya itu meminta kepada Syeikh agar menasehati ayahnya tersebut. Kisah tersebut terdapat dalam Kitab Wahyu al Qalam wa Gishash nin at Tarikah yang ditulis Musthafa Shadiq ar-Rafi’i dan dua rekannya yang diterjemahkan dengan judul Kisah-Kisah Islami. Dalam kisah tersebut dengan bijaksana Syeikh
tidak langsung memberikan fatwa bahwa bunuh diri adalah perbuatan yang dimurkai Allah SWT, melainkan dengan memberikan hikmah dan nasehat serta kisah-kisah orang yang tidak memilih bunuh diri walaupun kehidupannya penuh dengan penderitaan. Sehingga laki-laki yang sudah berniat bunuh diri tadi mengurungkan niatnya dan kembali memiliki semangat hidup serta kembali ke jalan yang benar. Beralih pada kondisi masyarakat kita saat ini, sejak beberapa minggu terakhir bunuh diri telah menjadi topik pemberitaan media massa di Sumatera Barat. Peristiwa bunuh diri yang dilakukan oleh siswa dan beberapa orang dewasa ini sungguh mengejutkan dan membuat kita prihatin. Berbagai asumsi dan pendapat dikemukakan banyak pihak terkait peristiwa bunuh diri yang terjadi. Sebelumnya secara nasional juga banyak peristiwa serupa yang diberitakan terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Ada yang nekat membiarkan dirinya hancur dilindas kereta api, ada yang meminum racun serangga, ada pula yang memilih terjun dari tower dan lantai atas pusat perbelanjaan. Bahkan lebih tragisnya seorang ibu tega mengikutsertakan anak-anaknya yang masih belia untuk ikut bunuh diri, Na’uzubillah. Dari penyelidikan yang dilakukan, ternyata terdapat berbagai motif yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk menghilangkan nyawanya sendiri. Mulai dari motif ekonomi, stress karena putus cinta, depresi hingga frustasi. Tingginya beban hidup yang mesti dihadapi menyebabkan seseorang dapat berpikir singkat dan memilih mengakhiri hidupnya. Mereka mengira, bunuh diri akan dapat menyelesaikan setiap masalah dan persoalan. Psikolog dari Universitas Indonesia, Enoch Markum, sebagaimana dikutip dari Tempo mengatakan ada beberapa tanda-tanda orang yang depresi dan memiliki kecenderungan bunuh diri. Tanda itu, di antaranya, dia memberikan barang kesayangannya kepada orang lain. Dia mengungkapkan kata-kata bahwa hidup ini tidak berguna atau untuk apa saya hidup. Kadang, orang seperti ini juga akan menulis kegelisahannya dalam buku, membuat puisi, dan mendengarkan lagu depresi. Sementara psikolog lain Norman Wright, berpendapat bahwa10 persen orang yang bunuh diri melakukannya dengan alasan yang tidak jelas.
Sebanyak 25 persen digolongkan sebagai orang-orang yang menderita ketidakstabilan mental. Sebanyak 40 persennya lagi melakukan bunuh diri menurutkan kata hati ketika mengalami gangguan emosi. Ketika stres begitu hebat menguasai mereka, saat itulah mereka memutuskan untuk bunuh diri. Kemudian ada juga orang yang bunuh diri agar terlepas dari penderitaan. Orang yang tidak mampu menahan penderitaan dan sakit kronis adalah calon-calon pelaku bunuh diri. Ada juga yang bunuh diri untuk balas dendam, misalnya bagi remaja yang merasa sakit hati akibat penolakan dari orang tua atau kekasihnya. Bunuh diri adalah salah satu cara membalasnya, agar orang yang telah menyakitinya merasa bersalah. Walaupun kasus bunuh diri di Indonesia tidak sebanyak di Jepang yang mencapai 26.000 kasus di tahun 2012 sebagaimana ditulis disebuah situs, namun ini patut mendapatkan perhatian semua pihak. Apalagi di negara yang mayoritas penduduknya Islam ini, bunuh diri adalah sebuah cara yang sangat bertentangan dengan agama dan dimurkai oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari Muslim Rasulullah SAW pernah bersabda : “Man taraddaa min jabalin faqatala nafsahu fahuwa fii naari jahannama yataraddaa fiihaa khaalidan mukhalladan fiihaa abadan. Wa man tahassaa summan faqatala nafsahu fasummuhu fii yadihi yatahassaahu fii naari jahannama khaalidan mukhalladan fiihaa abadan.” “Siapa yang mencoba menjatuhkan diri dari bukit dengan tujuan bunuh diri, maka dia berada dalam neraka Jahannam selama-lamanya. Siapa makan atau minum barang beracun dengan tujuan bunuh diri maka dia akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam untuk selama-lamanya, sedang racun yang diminum tetap berada di tangannya.” Dari hadits Rasulullah SAW tersebut dapat kita pahami bahwa orang yang melakukan bunuh diri akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam untuk selama-lamanya. Kemudian di dalam neraka tersebut ia akan diazab dengan cara seperti yang ia lakukan pada waktu bunuh diri di dunia. Jika seseorang bunuh diri dengan cara meminum racun, maka di neraka ia juga akan meminum racun. Jika bunuh diri dengan cara menikam tubuhnya, maka hal yang sama juga akan dilakukannya di neraka. Pada hadits lain Rasulullah juga
bersabda : “Siapa yang membunuh dirinya sendiri dengan sebuah besi, maka besi itu akan berada di tangannya yang dipakainya untuk menusuki perutnya kelak dihari kiamat di dalam neraka jahannam dalam keadaan kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.” Dalam Tafsir Ibnu Katsir, hadits tersebut merupakan penjelasan dari Firman Allah Surat An Nisa’ ayat 29 : “Walaa Taqtuluu Anfusakum, Innallaha kaana bikum rahiimaa.” (Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu). Dengan bunuh diri artinya manusia itu telah menentang kekuasaan Allah, dia telah menuhankan dirinya karena dia berkuasa untuk mematikan dirinya. Ini merupakan kezhaliman dan kesombongan, hanya lantaran tidak tahan menerima dan menahan kesempitan yang menderanya. Tanpa malu mereka kembali ke hadapan Allah setelah segala kekuasaan Allah ditentangnya. Oleh karena itu Allah mengharamkan surga bagi orang yang bunuh diri tersebut. Untuk itu jika ada orang-orang menderita dan terlilit masalah serta terniat untuk melakukan bunuh diri yang ada disekitar kita mesti diberikan hikmah dan pencerahan. Hubungan dan komunikasi hendaknya dijalin dengan mereka. Kita juga harus bersikap empati, mau mendengarkan dengan hati serta ikut memahami perasaannya. Begitu yang dilakukan Syeikh Asysya’adi kepada seseorang yang berniat bunuh diri, bahwa sebenarnya orang seperti itu sedang mengkomunikasikan jeritan hatinya kepada orang lain. Bila jeritan tersebut yang oleh anak muda zaman sekarang dinamakan “galau” tidak direspon dengan baik, maka kegalauannya itu akan mencari jalan keluar sendiri. Sebagai orangtua kita hendaknya bertanya kepada diri kita, apakah sudah memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup kepada anakanak kita. Perhatian dan kasih sayang tersebut akan menjadikan mereka memiliki jati diri yang kuat, sebab salah satu faktor penyebab bunuh diri adalah lemahnya jati diri yang dimiliki oleh seseorang. Begitu juga ketika kita sendiri dirundung masalah, maka sepantasnya pula kita bisa membagi dan mencari seseorang yang mau mendengarkan keluhan kita. Mudahmudahan kita selalu diberi hidayah oleh Allah agar tidak terjerumus ke jalan yang tidak diridhainya.
49
serba oPINI serbi
Jelang Peringatan 33 Tahun Penerbitan PAB
Tidak banyak yang tahu berapa usia penerbitan Majalah Penuntun Amalbhakti (PAB) yang selalu menemani hari-hari pegawai Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat setiap bulannya. Meskipun di masa sekarang majalah PAB telah menjadi media komunikasi, informasi dan sosialisasi bagi seluruh Pegawai Kemenag se-Sumbar, namun sejarah penerbitannya dan siapa yang memprakarsai serta sejarah perkembangannya belum semuanya diketahui oleh seluruh pembaca.
U
sia 33 tahun penerbitan majalah PAB, bukanlah usia yang kecil lagi. Seyogyanya dengan usia sebanyak ini, Majalah PAB sudah semakin dewasa dan memperlihatkan pesonanya. Majalah yang diterbitkan pertama kali pada tanggal 1 April 1981 ini sudah mengalami pasang surut perkembangan. Dengan mengantongi izin Menpan nomor: 133/SK/Ditjen PPG/STT/1976, PAB terus berbenah dan pada akhirnya mengantongi izin ISSN Nomor: 2086-2083 Hasil karya para penulis dari tim redaksi dan kontributor majalah PAB ini rasanya tidak akan terbalaskan dengan materi yang ada. Karenanya, satu ide kreatif muncul tatkala tim redaksi ingin mempersembahkan persembahan terbaik kepada seluruh pembaca setia PAB di seluruh Provinsi Sumatera Barat. Yakni dengan
memperingati 33 tahun penerbitan majalah PAB yang semakin dewasa dan semakin bersinar. Tentu saja acara ini terbuka untuk seluruh pelanggan majalah PAB yang berkeinginan untuk mengenal lebih dekat sosok majalah PAB yang kita cintai ini. Acara akan dimeriahkan dengan berbagai perlombaan antar siswa/i madrasah, guru serta seluruh pegawai. Di antaranya perlombaan membuat majalah dinding (Mading) sekolah antar siswa madrasah, dan lomba karya opini antar guru dan pegawai dengan tema lembaga dan PAB. Akan lebih semaraknya lagi, sepekan menjelang acara, rencananya akan dihadirkan beberapa bazar dari berbagai produk. Tak ketinggalan juga pameran galeri foto juga akan memanjangan mata para pengunjung yang hobi dengan dunia bidik lensa ini. Tapi jangan salah lo, bagi yang pengen difoto juga akan disediakan
pemotretan dan akan langsung dilayout dalam setingan cover majalah PAB buat kenang-kenangan, pokoknya yang berkunjung dijamin nggak akan menyesal deh. Di acara puncaknya, akan diputarkan video dokumenter tentang sejarah PAB, sekalligus lounching buku Sejarah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat dan Buku yang menulis tentang perkembangan majalah PAB dari masa ke masa. Kedepannya, diharapkan PAB tidak hanya menelorkan produk majalah bulanan, tapi juga bisa menghasilkan karya-karya lain berupa buku yang bermanfaat. Tidak menutup kemungkinan karya-karya itu berasal dari seluruh pembaca PAB yang hobi dengan dunia tulis menulis. Tidak hanya itu, pameran produk-produk kehumasan juga akan dihadirkan dalam acara ini. Semoga PAB akan semakin dicintai dan berdiri kokoh ditengah-tengah orang yang mencintainya pada usia 33 tahun ini. (Muslimah)
Bidik Lensa
Foto Bersama Tim Kehumasan dan TIm Keprotokolan dengan Kepala Kankemenag Kota Solok, Senin (17/02)
Keluarga Kemenag Sijunjung saat jelang pertandingan persahabatan di Kab. Pessel 01 Februari 2014
Kakankemenag melakukan pemasan pin Berani Jujur, Amanah, Hebat pada pejabat dilingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Solok. Fendi
Jajaran Kan Kemenag Kab Solok berfoto bersama Kabag TU dan Kabid Pakis yang baru dilantik sebelumnya Kasi Penmad pada kantor Setempat (Rina)
Kakanwil memeluk haru Drs. Syarifuddin Kepala KUA Lembah Gumanti kab. Solok yang rumahnya terbakar.Fendi
Perjusami MTsN Tapan di Basa IV Balai Tapan
Pejabat yang baru dilantik beserta isteri foto bersama dengan Kakanwil Kemenag serta Ketua DWP dan pejabat dilingkungan Kanwil Kemenag di Aula Kanwil, 18 Feb (Rina)
Peserta Qasidah Rebana Sumbar di Kalimantan Menerima Bonus, Juara I anank Anak Putra, Juara II anak Anak Putri dan Juara III Grup Qasidah. ulil
Kabag TU H. Bustari bersama peserta menyempatkan berfoto di balkon Aula Grand Rcky Hotel Bukittinggi usai Penutupan acara Penelaahan Anggaran 2014, Jumat 21 Feb (Rina)