Berbagi Pengalaman, Maju Bersama Dokumentasi Best Practices Kota-Kota - APEKSI
Best Practice :
Reduksi Kemacetan Lalu Lintas Kota Bekasi
Yayasan Inovasi Pemerintahan Daerah (YIPD) Jl. Tebet Barat Dalam III A no 02 Jakarta 12810, Indonesia Phone: +62-21-83794469 Fax: +62-21-83791270 E-mail:
[email protected]
Berbagi Pengalaman, Maju Bersama: Dokumentasi Best Practices Kota-Kota - APEKSI Clearinghouse YIPD/ - 1
Profil Singkat Kota Bekasi Bekasi, Jawa Barat, Indonesia Latitude : 10648’ 28" – 10727’29" East Longitude : 610’6" – 6 30’ 6" Width : 210,49 km² Population : 1,708,337 (2001)
Konteks 1. Kota Bekasi merupakan salh satu penyangga kota megapolitan Jakarta yang berpenduduk 10 juta jiwa. 2. Sebagian besar warga (penduduk) Kota Bekasi bekerja di luar wilayahnya, sehingga berakibat langsung pada kondisi lalu lintas (terutama saat berangkat dan pulang kantor) 3. Penduduk Kota Bekasi setiap harinya menghabiskan waktu lebih dari 1,5 jam untuk mencapai Jakarta yang hanya berjarak kurang lebih 20 km. 4. Tingkat kemacetan lumayan tinggi. Secara umum, kemacetan paling parah di pagi hari terjadi selama dua jam (antara pukul 06.00 – 08.00 WIB) Situasi Sebelum Inisiatif 1. Kota Bekasi belum memiliki inventarisasi data kondisi jalan, ramainya lalu lintas atau data kecelakaan di setiap penggal jalan umum 2. Kota Bekasi belum memiliki piranti lunak (software) untuk melakukan permodelan transportasi, sehingga membatasi kemampuan untuk mengetahui pola lalu lintas wilayahnya 3. Traffic lights belum terkoordinasi dan terintegrasi satu sama lain, sehingga memperburuk kemacetan lalu lintas. Juga, traffic lights yang ada belum memiliki time program sesuai dengan kondisi kemacetan yang berbeda pada jam-jam tertentu Inisiatif 1. Mengikuti program kemitraan dengan Kota Gresham, Negara Bagian Oregon, Amerika Serikat, yang difasilitasi BIGG-ICMA, pada Agustus 2001. Sesuai dengan kebutuhan Kota Bekasi yang lalu lintasnya macet, salah satu bidang yang dikerjasamakan adalah pengembangan masalah transportasi dan penanganan kemacetan lalu lintas 2. Kunjungan ke Kota Greshan tidak hanya diikuti oleh unsur Pemerintah Kota Bekasi saja, melainkan juga anggota DPRD. Belakangan diketahui, pelibatan anggota DPRD ini terbukti efektif untuk penetapan APBD yang dialokasikan untuk program penanganan kemacetan Kota Bekasi 3. Menetapkan tiga simpang yang paling macet di Kota Bekasi sebagai pilot project area traffic control system (ATCS). Ketiga area yang akan diintegrasikan itu adalah: Simpang Pintu Bekasi Barat – Simpang Hero – Simpang Kayu Ringin.
Berbagi Pengalaman, Maju Bersama: Dokumentasi Best Practices Kota-Kota - APEKSI Clearinghouse YIPD/ - 2
Pada masa mendatang, seluruh lalu lintas di Kota Bekasi akan terintegrasi satu sama lain sebagai ATCS. Strategi Yang Diterapkan 1. Persiapan
Melaksanakan survey dan penelitian kemacetan lalu lintas pada ruas jalan dan persimpangan (intersection) di Kota Bekasi Menetapkan ruas jalan dan persimpangan yang memiliki kinerja paling buruk, yang nantinya akan dikoordinasikan. Pada tahap awal, ada tiga persimpangan yang akan dikoordinasikan dan diintegrasikan sebagai area traffic control system (ATCS), yakni Simpang Pintu Bekasi Barat – Simpang Hero – dan Simpang Kayu Ringin Menyusun proposal pembangunan traffic light untuk beberapa persimpangan yang dapat dikoordinasikan meliputi daerah tertentu dalam tahapan sesuai dengan kemampuan APBD Kota Bekasi Menyampaikan proposal tersebut kepada Bappeda, Bakupeda, dan Bagian Ekonomi untuk alokasi dana dan minta persetujuan DPRD Kota Bekasi untuk mendapatkan persetujuan
2. Pelaksanaan* Berikut adalah tahapan pekerjaan yang dilaksanakan pembangunan area traffic control system (ATCS):
dalam
rangka
Tahap I : Peremajaan kontroler Tahap II : Rekayasa penyempurnaan persimpangan Tahap III : Pembangunan ruang control ATCS dan instalasi komputer Tahap IV : Penarikan dan penyambungan kabel komunikasi antara local controller yang sudah terpasang dengan ruang control Tahap V : Peremajaan kontroler dan penyambungan komunikasi Tahap VI : Pemasangan kamera CCTV (Close Circuit TV) pada persimpangan prioritas, untuk memantau kondisi lalu lintas. Pemasangan kamera pemantau baru dilakukan di tiga simpang yang dijadikan pilot project Tahap VII : Kontrak perawatan
Hasil Yang Dicapai 1. Kini Kota Bekasi telah memiliki inventarisasi data kondisi jalan, ramainya lalu lintas atau data kecelakaan. Setidaknya, pada tahap awal data tersebut terpantau di tiga simpang yang ditetapkan sebagai ATCS 2. Kota Bekasi telah memiliki software untuk melakukan permodelan transportasi, yang diperoleh dari Kota Gresham. Software inilah salah satunya digunakan untuk menentukan permodelan lalu lintas antara kedua kota (misalnya lalu lintas di Kota Gresham menggunakan lajur kanan), maka Kota Bekasi terus melakukan modifikasi dalam pengaplikasian software
*
Catatan: Saat dilakukan pendokumentasian ini, pelaksanaan program baru sampai pada tahap III
Berbagi Pengalaman, Maju Bersama: Dokumentasi Best Practices Kota-Kota - APEKSI Clearinghouse YIPD/ - 3
3. Traffic light di tiga simpang ATCS telah terintegrasi satu sama lain dan telah deprogram sesuai dengan kondisi kemacetan yang berbeda pada jam-jam tertentu 4. Kemacetan dan antrean kendaraan di Simpang Pintu Tol Bekasi Barat – Simpang Hero – Simpang Kayu Ringin berkurang. Dari hasil pengamatan setiap hari pada jam sibuk pagi dan sore hari, yang dilakukan di ketiga simpang tersebut terdapat perubahan sebagai berikut :
Antrean kendaraan yang akan masuk ke Pintu Tol Bekasi Barat tidak sampai ke Simpang Hero. Sebelum terbangun ATCS, antrean terjadi di Simpang Hero sehingga terjadi penguncian yang mengakibatkan kendaraan macet total Waktu kemacetan pada jam sibuk dapat dieliminir, yang biasanya pada pagi hari sampai pukul 08.00 WIB lalu lintas masih tersendat (macet), saat ini pukul 07.15 WIB pergerakan kendaraan sudah berjalan normal dan dapat dikendalikan dengan traffic light yang ada Pelanggaran lalu lintas yang disebabkan oleh ketidaksabaran pengemudi menjadi berkurang, karena program traffic light saat ini telah mengakomodir kondisi lalu lintas yang ada
Pelajaran Yang Dapat Diambil 1. Kemitraan antar kota – terutama yang memiliki situasi dan kondisi yang mirip – membantu Pemerintah Kota dalam meningkatkan kemampuan manajemen kota dan meningkatkan kemampuan pelayanan 2. Penataan, pengelolaan, dan rekayasa lalu lintas, harus didasari atas hasil survai yang komprehensif dan data yang valid 3. Pengambilan keputusan berdasarkan analisa, akan menghasilkan kebijakan yang efektif dan efisien Keberlanjutan Penataan, pengelolaan, dan rekayasa lalu lintas akan terus dikembangkan ke lokasi atau persimpangan-persimpangan lain di Kota Bekasi. Seperti diuraikan di atas, pelaksanaan pekerjaan akan terus dilakukan hingga tahap VII Transferabiliti Pemerintah Daerah yang menghadapi permasalahan lalu lintas, dapat mengambil manfaat dari pengalaman Kota Bekasi. Penggumaan software bukan saja dapat membantu Pemda dalam melakukan analisa data, tetapi juga merupakan cara yang hemat untuk memfasilitasi pengambilan keputusan yang bijaksana oleh Pemda itu. Alamat Kontak PEMERINTAH KOTA TARAKAN H. Achmad Zurfaih, Wali Kota Tri Adhianto, Dinas Perhubungan Alamat : Pemerintah Kota Bekasi, Jl. Juanda No. 100 Bekasi Telepon : 62-21-880 2823 Fax : 62-21-883 427 23 E-mail :
[email protected]
Berbagi Pengalaman, Maju Bersama: Dokumentasi Best Practices Kota-Kota - APEKSI Clearinghouse YIPD/ - 4
APEKSI Ngayadi Sumono Alamat : Wisma Dharma Niaga Lt. 3 Jalan Abdul Muis No. 6-10, Jakarta Pusat 10160 Telepon : 62-21-3448201 Fax : 62-21-3448183 email :
[email protected]
Berbagi Pengalaman, Maju Bersama: Dokumentasi Best Practices Kota-Kota - APEKSI Clearinghouse YIPD/ - 5