BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN Dalam pelaksanaan Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan dana APBN dijelaskan dalam PP 39 tahun 2006 tentang Tatacara Pegendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Dimana peraturan pemerintah ini disusun untuk melaksanakan ketentuan Pasal 30 Undang – Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Untuk melaksanakan pertanggungjawaban yang baik, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 39 tahun 2006, maka dalam pengendalian pelaksanaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan, Gubernur sebagai wakil Pemerintah melakukan pemantauan pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan serta jenis belanja sesuai tugas dan kewenangannya. Oleh karenanya sesuai Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun 2007, seluruh dana APBN juga disampaikan dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat. Sistem Pembagian Tugas Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab Kementerian Negara seperti yang tertuang di UU 39/2008 adalah rangkaian peraturan yang terus diacu sebagai pedoman dalam pelaksanaan Penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Penyelenggaraan Dekonsentrasi dan T ugas Pembantuan di Jawa Timur Tahun 2015 secara keseluruhan teralokasi sebesar Rp. 2.527.122.710.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 1.982.700.076.267,00 atau 78,46 % , secara rinci pelaksanaan penyelenggaraan Dekonsentrasi di Jawa Timur dengan anggaran sebesar Rp. 804.171.682.000,00 dialokasikan pada 25 SKPD di provinsi dan terserap sebesar Rp. 524.205.188.629,00 atau 65,19 % sedangkan penyelenggaraan Tugas pembantuan pada tahun 2015 teralokasi sebesar Rp. 1.722.951.028.000,00 di 9 SKPD dengan serapan sebesar Rp. 1.458.494.887.638,00 atau 84,65%. Untuk melaksanakan pertanggungjawaban yang baik maka sesuai Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun 2007, seluruh dana atas penyelenggaraan Tugas Pmebantuan dan Dekonsentrasi juga disampaikan dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 1
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
I.
DASAR HUKUM 1. Undang–Undang Nomer 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomer 47, Tambahan Lembaran Negara Nomer 42286); 2. Undang–Undang Nomer 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomer 5, Tambahan Lembaran Negara Nomer 4355); 3. Undang–Undang Nomer 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomer 125, Tambahan Lembaran Negara Nomer 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomer 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomer 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomer 59, Tambahan Lembaran Negara Nomer 5234); 4. Peraturan Pemerintah Nomer 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomer 140, Tambahan Lembaran Negara Nomer 4578); 5. Peraturan Pemerintah Nomer 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ; 6. Peraturan Pemerintah Nomer 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomer 20, Tambahan Lembaran Negara Nomer 4816); 7. Peraturan Pemerintah Nomer 23 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomer 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi; 8. Surat Edaran Bersama Menteri tanggal 18 November 2010 tentang Peningkatan Efektifitas Program dan Kegiatan Kementrian/Lembaga Kementrian di daerah serta Peningkatan peran aktif Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Provinsi ;
II.
INSTANSI PEMBERI DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN Pengelolaan mengatur
tentang
dekonsentrasi
dan
Dana
Dekonsentrasi
hal-hal tugas
terkait
dan
dengan
pembantuan
Dana pola
yang
Tugas Pembantuan, telah
dan wajib
mekanisme pendanaan diikuti
oleh
penyelenggara kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Adapun
seluruh
Pendanaan
Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi yang dialokasikan di Prov. Jatim Tahun 2015 adalah : BAB V - 2
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
DEKONSENTRASI Tabel Rincian pagu dan realisasi keuangan pendanaan Dekonsentrasi di Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 NO
SKPD/PROGRAM/KEGIATAN
PAGU
REALISASI
%
1
Badan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur
93,004,454,000
89,777,418,011
96.53
2
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur
1,450,000,000
1,164,550,250
80.31
200,703,492,000
62,603,860,703
31.19
600,000,000
534,840,050
89.14
937,881,000
511,436,803
54.53
908,385,000
868,654,578
95.63
234,696,000
225,178,200
95.94
713,548,000
710,818,000
99.62
3 4 5 6 7 8
Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur Badan Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur
9
Bappeda Prov. Jatim
2,547,291,000
1,267,878,892
49.77
10
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Prop. Jatim
5,066,860,000
4,694,031,359
92.64
11
Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur
4,757,020,000
3,618,909,948
76.08
12
Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Jawa Timur
17,822,245,000
14,987,636,506
84.10
13
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
75,915,527,000
22,088,197,893
29.10
14
Dinas Koperasi Dan Ukm Provinsi Jawa Timur
19,780,089,000
15,986,995,330
80.82
7,257,497,000
4,164,582,000
57.38
15
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur
16
Dinas Pemuda Dan Olah Raga Provinsi Jawa Timur
11,746,109,000
11,531,611,280
98.17
17
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Jawa Timur
93,534,981,000
90,100,307,844
96.33
18
Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Jawa Timur
11,299,156,000
8,680,545,031
76.82
19
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur
3,689,339,000
2,885,272,715
78.21
20
Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur
99,801,500,000
55,600,774,963
55.71
21
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
20,441,623,000
13,461,738,968
65.85
22
Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur
46,371,565,000
43,649,485,262
94.13
83,607,391,000
73,848,159,213
88.33
23
Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Dan Kependudukan Prov. Jawa Timur
24
Satuan Polisi Pamong Praja Jawa Timur
534,668,000
515,622,400
96.44
25
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur
1,446,365,000
726,682,430
50.24
804,171,682,000
524,205,188,629
65.19
JUMLAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 3
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
TUGAS PEMBANTUAN Tabel Rincian realisasi keuangan pendanaan Tugas Pembantuan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 NO 1
SKPD/PROGRAM/KEGIATAN Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Jawa Timur
REALISASI
%
10,545,783,000
6,658,078,760
63.13
2
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur
492,390,558,000
349,613,307,542
71.00
3
Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur
978,065,803,000
891,593,549,948
91.16
4
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
90,534,985,000
78,104,232,135
86.27
5
Dinas Pu Pengairan Provinsi Jawa Timur
93,557,611,000
79,967,634,442
85.47
6,759,288,000
3,200,421,250
47.35
6
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Kependudukan Prov. Jatim
7
Rsu Haji Prov. Jawa Timur
18,000,000,000
17,182,376,632
95.46
8
Rsu. Dr. Soetomo Surabaya
20,000,000,000
19,465,572,000
97.33
9
Rsud Dr Soedono Madiun
13,097,000,000
12,709,714,929
97.04
1,722,951,028,000
1,458,494,887,638
84.65
JUMLAH
III.
PAGU
PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DITERIMA SERTA PELAKSANAANYA PENYELENGGARA DEKONSENTRASI 1. BADAN KETAHANAN PANGAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
2)
Undang-undang nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintah Daerah;
3)
Undang-Undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4)
Undang-Undang nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
5)
Peraturan Pemerintah nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan;
6)
Peraturan Pemerintah nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ;
BAB V - 4
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
7)
Peraturan Pemerintah nomor 39 Tahun 2006 tentang Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
8)
Peraturan
Pemerintah
nomor
3
Tahun
2007
tentang
Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan informasi laporan penyelenggaraan pemerintah daerah kepada masyarakat ; 9)
Peraturan Pemerintah nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan ;
10) Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah ; 11) Peraturan Pemerintah nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi; 12) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan
Tugas
dan
Wewenang
Gubernur
Sebagai
Wakil
Pemerintah di Wilayah Provinsi ; 13) Surat Edaran Bersama Menteri tanggal 18 November 2010 tentang Peningkatan Efektifitas Program dan Kegiatan Kementrian/Lembaga Kementrian di daerah serta Peningkatan peran aktif Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Provinsi ; B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat. a) Kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 13.117.072.000,- terealisasi sebesar Rp. 12.464.187.490,- atau 95,02% dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Pengembangan desa mandiri pangan yang diberdayakan − Jumlah lumbung pangan yang diberdayakan. − Penyusunan Laporan Kondisi harga pangan pokok − Penyusunan Laporan Pengembangan Model Distribusi & Cadangan Pangan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 5
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
b) Kegiatan Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan dengan alokasi anggaran Rp. 2.927.337.000,- terealisasi 2.920.490.170,atau 99,77% dengan hasil kegiatan sebagai berikut − Jumlah Desa Mandiri Pangan yang diberdayakan − Lokasi Penanganan Rawan Pangan SKPG, − Laporan Penyusunan FSVA − Jumlah kawasan mandiri pangan yang diberdayakan − Laporan Kajian Kerawanan Pangan − Laporan Kajian Ketersediaan Pangan dan Akses Pangan − Pemantauan & monitoring evaluasi desa mandiri pangan. c) Kegiatan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.793.078.000,- terealisasi sebesar 6.564.320.142,- atau 96,63% dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Kegiatan
Pendampingan
P2KP
(PercepatanPenganekaragaman
Konsumsi Pangan. − Pemantauan, Monitoring Evaluasi dan Perumusan Kebijakan P2KP. − Penyusunan Laporan P2KP − Laporan Situasi Konsumsi Pangan penduduk. − Laporan Hasil Penanganan Keamanan Pangan Segar d) Kegiatan Dukungan manajemen dan Teknis lainnya Badan Ketahanan Pangan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.627.463.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.621.026.359,- atau 99,60% dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Dokumen Perencanaan, Penganggaran dan laporan keuangan. − Hasil Pemantauan dan evaluasi program − DUkungan Kepegawaian, Organisasi Humas dan Hukum − Dukungan Manajemen dan Administrasi − Dukungan Keuangan & Perlengkapan − Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi. 2)
Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian. a) Kegiatan Pemantapan sistim Pelatihan Pertanian. dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 410.228.000,- terealisasi sebesar Rp. 368.760.000,atau 89,89% dengan hasil kegiatan sebagai berikut :
BAB V - 6
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis Pertanian. − Non Aparatur yang mengikuti pelatihan teknis pertanian. − Kelembagaan
pelatihan
pertanian
yang
difasilitasi
dan
diikembangkan. − Ketenagaan pelatihan yang difasilitasi dan dikembangkan. − Dokumen Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian yang dihasilkan. b) Kegiatan Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian, dengan anggaran sebesar Rp. 66.125.506.000,- terealisasi sebesar Rp. 63.904.519.400,dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Kelembagaan Penyuluhan Pertanian yang difassilitasi. − Kelembagaan petani yang difasilitasi dan dikembangkan. − Ketenagaan penyuluhan yang difasilitasi − Materi penyuluhan yang dihasilkan − Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di lokasi SL-PTT. 3)
Program Peningkatan Penyuluhan Perikanan a) Kegiatan penyuluhan kelautan dan perikanan dengan anggaran sebesar Rp. 2.003.770.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.934.114.450,- dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Kelompok Perikanan yang disuluh berupa Penguatan dan Pembinaan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan yaitu : a. Penyuluh
Perikanan
dengan
kegiatan
Penyelenggaraan
Penyuluhan KP oleh PNS b. Penguatan kegiatan penyuluh perikanan swadaya, c. Penilaian Penyuluh Perikanan teladan, d. Percontohan penyuluhan bisnis perikanan, −
Dokumen kesekretariatan kegiatan penyuluh KP, a. Operasional database system informasi manajemen penyuluh perikanan, b. Penyusunan Renstra, Penetapan Kinerja dan Rencana Aksi Kerja, c. Penyusunan Laporan Tahunan dan Lakip d. Monitoring dan Evaluasi − Layanan Perkantoran yaitu administrasi kegiatan dan operasional kantor.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 7
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan - Banyaknya revisi berakibat keterlambatan pelaksanaan kegiatan. - Berdasarkan hasil evaluasi pemanfaatan lumbung pangan tidak optimal. - Satu bendahara di Provinsi harus melayani 1 PPK di Provinsi dan beberapa PPK di
Kabupaten/kota
sehingga
mempersulit
dalam
penyelesaian
pertanggungjawaban keuangan. - Dari sisi pengawasan kurang efektif karena Kuasa Pengguna Anggaran berada di Provinsi. Solusi . - Pada setiap kabupaten/kota harus dibentuk satker tugas pembantuan tersendiri yang terdiri dari : Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penerbit SPM, Pejabat Pembuat Komitmen dan Bendahara. 2. BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur tanggal 14 November 2015 Nomor: 029.01.3.400562/2015. B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program dukungan manajemen dan pelaksanaan teknis lainnya kementrian LHK a) Kegiatan koordinasi kegiatan perencanaan dan evaluasi dengan alokasi anggaran Rp. 1.450.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.164.549.850 atau 80.31 % dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER (Program Penilaian
Peringkat
Kinerja
Lingkungan), Kegiatan PROPER insentif/
disinsentif
bagi
Perusahaan
dalam
Pengelolaan
merupakan salah satu instrumen
industri/keg.usaha
yang
melakukan
pengelolaan lingkungan sesuai amanat dalam pasal 42 Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kegiatan PROPER dimaksudkan untuk memberikan dorongan kepada setiap industri/keg. usaha dalam meningkatkan pengelolaan BAB V - 8
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
lingkungannya dengan memberikan insentif/disinsentif, namun dalam perkembangannya memberikan beberapa manfaat lain baik bagi pemerintah, pelaku industri/keg. usaha, dan kepada masyarakat. Sub kegiatan ini telah berhasil melakukan penilaian terhadap 186 perusahaan yang menjadi wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dengan rincian peringkat perusahaan sebagai berikut: •
16 perusahaan mendapat peringkat hijau
•
138 perusahaan mendapat peringkat biru
•
31 perusahaan mendapat peringkat merah
•
1 rumah sakit mendapat peringkat hitam
− Pemantauan Sungai Skala Nasional dan/atau Lintas Batas Provinsi. Pelaksanaan pemantauan kualitas air DAS Bengawan Solo, meliputi: •
Pengambilan sampel pada 16 (enam belas) lokasi sampling dengan frekuensi pemantauan sebanyak 5 kali dalam setahun (Juni, Juli, Agustus, September, Oktober).
•
Pengujian sampel pada Laboratorium Lingkungan yang sudah terakreditasi.
•
Pengukuran debit air pada 16 (enam belas) lokasi sampling dengan frekuensi pengukuran sebanyak 1 (satu) kali.
Out put dari sub kegiatan pemantauan kualitas air DAS Bengawan Solo adalah Status Mutu Air Das Bengawan Solo: Perhitungan status mutu air DAS Bengawan Solo dengan metode STORET tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1. Perhitungan STORET DAS Bengawan Solo Tahun 2015 Lokasi No.
Pemantrauan (dari hulu ke hilir)
1 2
J. Sembayat
Skor
Meme
Storet
nuhi
2015
BML
-106
J. Karang
Cemar
Cemar
Ringan
Sedang
0
-10
-30
0
-10
-30
Kategori
Status
Kelas D
Cemar berat
Kelas D
Cemar berat
Binangun
-88
3
J. Laren
-94
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
4
J. Lama Babat
-64
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
5
J. Kali Ketek
-104
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
6
J. Bendung
-86
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 9
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN Lokasi No.
Pemantrauan (dari hulu ke hilir)
Skor
Meme
Storet
nuhi
2015
BML
Cemar
Cemar
Ringan
Sedang
Kategori
Status
Gerak 7
J. Padangan
-90
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
8
J. Kebonsari
-80
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
9
J. Danyang
-108
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
10
J. Sekayu
-106
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
11
J. Pasar Sambirejo
-116
12
J. Kajang
-106
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
13
J. Kendung
-86
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
14
J. Dungus Baru
-102
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
15
J. Pitu
-150
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
16
J. Mantingan
-166
0
-10
-30
Kelas D
Cemar berat
Gambar Grafik STORET DAS Bengawan Solo Tahun 2015
BAB V - 10
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Gambar Grafik STORET DAS Bengawan Solo Tahun 2015
Nilai STORET DAS Bengawan Solo dari hulu ke hilir berfluktuatif. Parameter yang dominan dalam mempengaruhi hasil adalah parameter Fecal Coli dan Total Coli. Nilai STORET Tahun 2015 berkisar antara - 64 s/d -166, sehingga seluruh lokasi pemantauan DAS Bengawan Solo pada 16 (enam belas) titik pantau masuk kategori Cemar Berat. − Pemantauan Kualitas Udara di Wilayah Perkotaan yang bersifat Strategis Nasional. Pengendalian pencemaran udara khususnya udara perkotaan strategis merupakan salah satu Program Nasional yang pelaksanaannya dibiayai melalui Dana Dekonsentrasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan pencemaran udara perkotaan yang disebabkan oleh sektor transportasi khususnya kendaraan bermotor. Pencemaran udara perkotaan saat ini sudah dalam kategori yang sangat membahayakan bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 11
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
menggangu estetika, mengurangi kenyaman bahkan sampai merusak properti. bebarapa kegiatan pemantauan Kualitas Udara di Wilayah Perkotaan yang bersifat Strategis Nasional adalah: Melakukan uji emisi kendaraan bermotor di Kota Surabaya. Uji emisi gas buang kendaraan bermotor yang telah dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup prov. Jatim adalah terhadap 1936 unit, dengan rincian sebegai berikut: 1310 unit kendaraan berbahan bakar bensin dan 626 kendaraan bermotor berbahan bakar solar. Hasil evaluasi data kendaraan bermotor yang berbahan bakar bensin sebanyak 1197 unit atau sebesar 91.4% yang dinyatakan lulus uji emisi sedangkan sisanya sebanyak 113 atau sebesar 8.6% unit kendaraan dinyatakan tidak lulus uji emsisi. Sedangkan untuk kendaraan bermotor berbahan bakar solar sebanyak 626 atau 100% dinyatakan lulus uji emisi. Data kepadatan lalulintas (Traffic Counting) di Kota Surabaya. Survey kepadatan lalulintas di Kota Surabaya dilakukan di 3 (tiga) titik, yaitu: •
Jalan Kusuma Bangsa
•
Jalan Kertajaya Indah
•
Jalan Darmo Boulevard
Berdasarkan data hasil survey lapangan yang telah dilakukan di ketiga lokasi tersebut dengan teknik pengambilan sampel 2 (dua) arah mulai pukul 06.00 – 22.00 WIB maka diketahui bahwa kendaraan yang dominan melewati jalan tersebut adalah sepeda motor dengan prosentase 65.65 dari seluruh kendaraan yang melintas. Selanjutnya kendaraan jenis sedan/pribadi sebesar 29.57% dari seluruh kendaraan yang berjumlah 296.573. Uji Kualitas Udara Roadside Jalan Raya Uji kualitas udara roadside jalan raya dilakukan di 3 (tiga) titik berbeda, yaitu: Jalan Kusuma Bangsa; Jalan Kertajaya Indah; Jalan Darmo Boulevard dengan beberapa parameter yang meliputi: NO2, SO2, CO, OX, HC, PM10. Hasil uji terhadap seluruh parameter tersebut menunjukkan bahwa konsentrasinya masih berada di bawah baku mutu yang telah ditetapkan.
BAB V - 12
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
3. BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2)
Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara;
3)
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusatd an Pemerintah Daerah;
4)
Undang-Undang Nomor : 27 Tahun 2014 tentang APBN Tahun 2015;
5)
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
6)
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekosentrasi dan Tugas Pembantuan;
7)
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahanatas PeraturanPemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
8)
Peraturan Presiden Nomor : 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;
9)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 42 Tahun 2007
tentang
Pengelolaan Pasar Desa; 11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 30 Tahun 2008 tentang Cadangan Pangan Pemerintah Desa; 12) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa; 13) Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsidan Kabupaten Kota; 14) PeraturanMenteriDesa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; 15) Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor : 26/DPPMD/VI/2015 tentang Penyelenggaraan Sosialisasi pada Bimbingan Teknis dan Supervisi Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Usaha Ekonomi DesaTahun 2015;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 13
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
16) Peraturan Daerah JawaTimur Nomor 3Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019; 17) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor63 Tahun 2015 tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah Provinsi JawaTimur; 18) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2015 dari Kementerian Dalam Negeri Nomor: SP. DIPA 010.05.3.059438/2015; 19) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2015 dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan TransmigrasiNomor: SP -DIPA 067.03.3.350111/2015 ; 20) Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Nomor : 322 Tahun 2015 Tentang Penunjukan dan Pengangkatan Pelaksana Kegiatan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Di Lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi JawaTimur Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015; 21) Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Nomor : 377 Tahun 2015 Tentang Panitia Penyelenggara Bimbingan Teknis Dan Supervisi Kegiatan Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Provinsi Jawa Timur Tahun 2015; 22) Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur nomor 287 tahun 2015 tanggal 18 Agustus 2015, tentang Tim Supervisi Rapat Koordinasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2015 23) Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Nomor 326 Tahun 2015 Tanggal 25 September 2015, Tentang Tim Supervisi Rapat Koordinasi P3MD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2015; 24) Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Nomor 346 Tahun 2015 Tanggal 16 Oktober 2015, Tentang Panitia Pelaksana Kegiatan Pelatihan Pra-Tugas Setrawan Program Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2015; 25) Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Nomor : 361Tahun 2015 Tentang Panitia Rapat Koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat dan Cerdas Provinsi Jawa Timur Tahun 2015.
BAB V - 14
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program Bina Pemerintahan Desa a)
Kegiatan Pengembangan Kapasitas Aparatur dan Kader Desa dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 59.986.100.000,- dan teralisasi sebesar Rp. 8.435.175.700,- atau 13,92 %, adapun kegiatannya yaitu Pelatihan Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa 71 kelas dengan jumlah peserta 2.840 peserta ( Per-kelas 40 peserta) .
2)
Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa a)
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.384.267.000,- dan teralisasi sebesar Rp. 5.062.933.516,atau 79,30 %, adapun hasil kegiatan sebagai berikut : - Kegiatan Rapat Koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Generasi Provinsi Jawa Timur - Kegiatan Rapat Koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Generasi Provinsi Jawa Timur
b)
Kegiatan Pengembangan Usaha Ekonomi dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.831.444.000,- dan teralisasi sebesar Rp. 1.420.691.753,atau 56,23 %, adapun hasil kegiatan adalah Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha Ekonomi Desa (PUED) Provinsi Jawa Timur Tahun 2015dengan peserta 192 orang berasal dari 1 (satu) orang Pejabat Teknis/Staf BadanPemberdayaan Masyarakat Kabupaten yang membidangi BUMDesa, Kepala Desa, Kepala BPD, dan 1 (satu) orang Pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) tanggal9 s/d 12 Nopember 2015 bertempat di Hotel Jambuluwuk, Jalan Trunojoyo No 99
Kota
Batu,
dengan
tujuanMemberikan
pemahaman
dan
peningkatan wawasan khususnya bagi Aparat Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan SKPD teknis lainnya yang memiliki keterkaitan dan bersentuhan dengan bidang ekonomi desa. c)
Kegiatan Pemberdayan Masyarakat Desa dengan alokasi anggaran Rp. 131.501.681.000,- dan teralisasi sebesar Rp. 47.685.059.734,- atau 36,26 %, adapun hasil kegiatan sebgai berikut : - Rapat Koordinasi I Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2015 dilaksanakan 4 hari dengan peserta 67 Orang;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 15
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
- Rapat Koordinasi II Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2015 dilaksanakan 4 hari (3 malam) dengan peserta 61 orang; - Rapat Koordinasi III Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2015 dilaksanakan 4 hari (3 malam) peserta 66 orang; - Pelatihan Penyegaran Pendamping Desa / Fasilitator Kecamatan dilaksanakan selama 6 (enam) hari, tanggal 12 s/d 18 November 2015 dengan terlebih dahulu dilaksanakan konsolidasi pelatih selama 2 (dua) hari efektif dengan jumlah peserta 854 orang; - Bimbingan Teknis Lembaga Kemasyarakatan Tahun Anggaran 2015dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, tanggal 23 s/d 25 November 2015. Dan Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Paralegal Tahun Anggaran 2015dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dengan peserta 500 peserta; - Pelatihan Pra-Tugas Setrawan Program Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2015, Pelatihan ini dilaksanakan 4 hari (4 malam), mulai 20 s/d 24 Oktober 2015, dengan jumlah peserta 63 orang; - Penyelenggaraan Pelatihan Pra-Tugas Calon Pendamping Lokal Desa (PLD) P3MD Provinsi Jawa Timur T.A. 2015 Gelombang I dilaksanakan selama 6 (enam) hari, tanggal 11 s/d 16 Desember 2015 dengan terlebih dahulu dilaksanakan konsolidasi pelatih selama 1 (satu) hari efektif,dengan jumlah peserta 679 peserta - Penyelenggaraan Pelatihan Pra-Tugas Calon Pendamping Lokal Desa (PLD) P3MD Provinsi Jawa Timur T.A. 2015 Gelombang II dilaksanakan selama 6 (enam) hari, tanggal 14 s/d 19 Desember 2015 dengan terlebih dahulu dilaksanakan konsolidasi pelatih selama 1 (satu) hari efektif dengan peserta 950 orang C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan Penyampaian petunjuk pelaksanaan program/kegiatan tidak di awal tahun dan pada Program Bina Pemerintahan Desa pada kegiatan Pengembangan Kapasitas Aparatur dan Kader Desa realiasinya sedikit dikarenakan turunnya DIPA pada
BAB V - 16
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Triwulan IV sehingga bersamaan dengan kegiatan APBD Provinsi sehingga target pelaksanaan tidak terpenuhi. Solusi Diharapkan
DIPA
dan
petunjuk
pelaksanaan
program/kegiatan
dana
dekonsentrasi dapat disampaikan ke daerah menjelang/pada awal tahun berjalan sehingga pelaksanaan program/kegiatan dapat terjadwal dengan baik dan dapat dilaksanakan sesuai target. 4. BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB. PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3)
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
4)
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara
Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 5)
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
6)
PeraturanPemerintah No. 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
7)
Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
8)
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap;
9)
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
10) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 11) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.05/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2013 tentang Pelaksanaan Piloting Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 17
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
12) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015; 13) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara (BMN); 14) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.05/2014 tentang Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/SatuanKerja; 15) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 257/PMK.02/2014 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015; 16) Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 04 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemen PPPA; 17) Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-22/PB/2013 tentang Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai TidakTetap; dan 18) Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga dan Kebijakan Akuntansi Akhir Tahun. B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Progam Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan a)
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelola P2TP2A di Provinsi JawaTimur dengan alokasi anggaran Rp. 113.044.000,-realisasi anggaran sebesarRp. 103.997.600,- atau 91.99% dengan hasil kegiatan sebagai berikut : −
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelola P2TP2A di Provinsi Jawa Timur sebanyak 28 orang terdiri dari : 18 orang para SDM/Pengelola P2TP2A di Kabupaten/Kota se Jawa Timur dan 10 orang SDM/Pengelola Lembaga Layanan Berbasis masyarakat di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
−
Meningkatnya kompetensi SDM Pengelola P2TP2A dalam :
−
Melakukan
komuniikasi,
penyusunan
materi
KIE
dan
pengembangan jejaring dengan masyarakat dan dunia usaha; −
Melakukan layanan dasar penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang meliputi layanan : pengaduan, konseling dan pendampingan hukum ;
BAB V - 18
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
−
Memperkuat system pencatatan pelaporan data kekerasan terhadap perempuan dan anak.
b)
Kegiatan Pemetaan P2TP2A di Provinsi JawaTimur dengan alokasi anggaran Rp. 71.442.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 70.942.000,atau 99.3% dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : −
Tanggal 5 Agustus s/d 17 November 2015 BPPKB Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Surabaya ( PUSHAM UBAYA ) dalam rangka koordinasi
terkait
kegiatan
Pemetaan
P2TP2A
Provinsi,
Kabupaten dan Kota yang selanjutnya dilakukan analisa untuk dapat menghasilkan informasi lebih mendalam. Dan pada akhirnya hasil analisa pemetaan ini akan dapat mengelompokkan P2TP2A Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam 3 kategoridasar, berkembang, danmaju. 2)
Progam Perlindungan Anak a)
Kegiatan Penguatan Jejaring P2TP2A dengan alokasi anggaran Rp. 352.490.000,-realisasi anggaran sebesarRp. 298.782.050,- atau 84.76% dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : −
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Forum Koordinasi Lembaga Layanan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan Penguatan Jejaring P2TP2A di Provinsi Jawa Timur
sebanyak
47
orang
terdiri
dari
:
unsur
SDM
pengelola/Pimpinan Lembaga Layanan terhadap Perempuandan Anak Kabupaten/Kota se JawaTimur sebanyak 32 orang dan Lembaga Layanan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di sekitar wilayah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo sebanyak 15 orang. b)
Kegiatan Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dengan alokasi anggaran Rp. 44.640.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 44.602.500,- atau 99.92% dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : −
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi untuk membiayai kegiatan operasional Satker antara lain : Honor operasional Satker, Belanja bahan ( ATK, Penggandaan, Konsumsi ).
c)
Konsultasi Dana Dekonsentrasi dengan alokasi anggaran Rp. 18.384.000,- realisasi anggaran sebesarRp. 16.515.900,- atau 89.84% dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 19
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
−
Perjalanan Dinas ke Kementerian PP dan PA RI di Jakarta dalam rangka konsultasi penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan Dana Dekonsentrasi.
C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan −
Masih kurangnya kemampuan Tenaga/ SDM Pengelola P2TP2A di Provinsi dan Kabupaten/Kota yang belum mempunyai pengetahuan, keterampilan teknis dalam penanganan dan layanan korban, sehingga keberadaan P2TP2A belum berjalan sebagaimana mestinya.
−
Pelayanan penanganan korban belum optimal karena minimnya anggaran sehingga pengelola P2TP2A kurang mampu mensosialisasikan progam dan kegiatan Layanan Korban terkait keberadaan P2TP2A kepada Pemerintah Daerah (Bappeda dan Badan/Dinas/Kantor yang membidangi Perlindungan Perempuan dan anak).
−
Masih banyak dijumpai P2TP2A di Kabupaten/Kota yang proses layanan korban kekerasan belum dilakukan secaraTerpadu (SatuAtap).
−
Masih minimnya pertemuan/ koordinasi antar jejaring P2TP2A antar Kabupaten/ Kota dalam rangka penguatan jejaring.
Solusi −
Mengadakan Pelatihan Tekniske pada Pengelola P2TP2A baik di tingkat Provinsi & Kabupaten/ Kota, mulai Layanan Pengaduan, Pendampingan Korban dan Pendampingan Hukum, Teknik Konseling dan Pencatatan serta memaksimalkan peran dan fungsi pengelola P2TP2A.
−
Memberikan advokasi dan pendampingan serta mengawal proses perencanaan Anggaran Program Kegiatan Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan pada saat Desk Perencanaan Anggaran kepada Pengelola P2TP2A betapa pentingnya tersedianya anggaran yang memadai dalam penanganan korban kekerasan.
−
Mendorong kepada Kabupaten/Kota agar layanan korban kekerasan dapat dilakukan secara terpadu dalam satu atap sesuai dengan namanya Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
−
Mengadakan Rapat Koordinasi penanganan korban kepada P2TP2A Kabupaten/Kota agar bias tersinergi dalam layanan korban serta meningkatkan instensitas pertemuan antar P2TP2A dengan para Jejaring.
BAB V - 20
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
5. BADAN PENANAMAN MODAL PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2)
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3)
Undang-undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015;
4)
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pelimpahan dan Pedoman Penyelenggaraan Dekonsentrasi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal TahunAnggaran 2015.
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal a)
Kegiatan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman ModalWilayah IV dengan alokasi anggaran Rp. 937.881.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 511.436.803 atau 54.53% dengan hasil kegiatan adalah melaksanakan Monev Pelaksanaan Kegiatan Penanaman Modal Asing (PMA) di JawaTimur.
C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan -
Tidak sesuainya alamat perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang tercantum dalam izin prinsip;
-
Masih terbatasnya tenaga yang melakukan kunjungan ke lokasi proyek dalam rangka peningkatan realisasi izin prinsip baru.
Solusi -
Perlu meningkatkan koordinasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal terkait penerbitan izin;
-
Adanya penambahan tenaga untuk melakukan kunjungan ke lokasi proyek
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 21
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
6. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2)
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761);
3)
4)
5)
6) 7)
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pelimpahan dan Penugasan Urusan Pemerintah Lingkup Kementerian Dalam Negeri Tahun 2011; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan; Surat Penetapan Satuan Anggaran Per Satuan Kerja (SP-SAPSK) Tahun 2011 Nomor STAP – 010.04.08 – 0 / AG / 2010 Tanggal 23 November 2010.
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum a) Kegiatan Fasilitasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Daerah yang ditingkatkan kapasitas aparat dalam upaya penanggulangan bencana dan bahaya kebakaran, Alokasi Anggaran sebesar Rp. 908.385.000,00 Realisasi Anggaran sebesar Rp. 868.654.578,00 atau 95,68 % dengan hasil kegiatan sebagai berikut : - Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana; - Sosialisasi Zoonosis (Wabah Penyakit yang disebabkan oleh Virus Binatang); - Sosialisasi Masalah Penanggulangan Kebakaran. BAB V - 22
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
7. BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
2)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3)
Peraturan Pemerintah nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan ;
4)
Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2015 Nomor : SP DIPA-010.12.3.055136/2015
5)
Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 900/1640/Diklat, tanggal 6 Maret 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Koordinasi Pembinaan Program Kediklatan Melalui Dana Dekonsentrasi TA.2015
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Dalam Negeri Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Pendidikan dan Pelatihan dengan alokasi anggaran Rp. 234.696.000,realisasi anggaran sebesar Rp. Rp. 225.178.200,- atau 95,96% dengan hasil kegiatan sebagai berikut : -
Administrasi kegiatan
-
Pelaksanaan Rakor Program di Pusat
-
Melaksanakan Koordinasi Teknis ke Pusat
-
Menyelenggarakan Rakor Dekonsentrasi di Provinsi
-
Kegiatan Pengumpulan dan Pengolahan Data Dalam Rangka Analisis Kebutuhan Diklat (AKD)
C. PERMASLAHAAN DAN SOLUSI Permasalahan -
Masih terdapat pengelola diklat Kabupaten / Kota yang belum merencanakan atau mengembangkan program kegiatan diklat aparatur melalui mekanisme Analisis Kebutuhan Diklat (AKD)
-
Adanya kesenjangan kapasitas, kapabilitas dan kebijakan kelembagaan pengembangan sumber daya manusia aparatur antar satu daerah dengan daerah lain sehingga seringkali menimbulkan kesulitan dalam koordinasi, sinkronisasi dan standarisasi.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 23
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
-
Terbatasnya dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat dalam kegiatan pengembangan SDM aparatur.
Solusi -
Melakukan
sosialisasi
dan
koordinasi
dengan
pengelola
diklat
Kabupaten/Kota, dan mendorong Kabupaten / Kota untuk melakukan kegiatan penyusunan Analisis Kebutuhan Diklat sehingga diklat yang diselenggarakan dapat lebih efektif, efesien serta berbasis kompentensi. 8. BADAN PERPUSTAKAAN DANKEARSIPAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1) UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2) UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 3) UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan UU No. 12 Tahun 2008 4) UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan 5) UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan 6) UU No. 27 Tahun 2014 tentang APBN Tahun Anggaran 2015 7) PP No. 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU. No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan 8) PP No. 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU. No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan 9) Peraturan Daerah No. 108 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur 10) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2015 Nomor : DIPA057.01.3.0500018/2015 11) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2014 Nomor : DIPA087.01.3.0500015/2015 B. PROGRAM DANKEGIATAN 1) Program Pengembangan Perpustakaan a) Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca dengan anggaran sebesar Rp. 527.829.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 526.693.950 atau 99,78 % dengan hasil sebagai berikut : − Kegiatan Administrasi Kegiatan BAB V - 24
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Perpustakaan yang dilaksanakan ke 75 Desa dan 1 Kelurahan yang terdapat di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur − Kegiatan Kampanye Perpustakaan dan Minat Baca dalam bentuk 4 (empat) lomba yaitu : Lomba Minat Baca, Lomba Perpustakaan Sekolah Tingkat SLTA, Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan dan Lomba Pustakawan Berprestasi − Sub Kegiatan Pemasyarakatan Perpustakaan dan Minat Baca berupa Seminar Kepustakawan dengan tema “Pustakawan Yang Berwawasan Luas dan Berpikir Kreatif” dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang Seminar dilaksanakan bekerjasama dengan Ikatan Pustakawan Indonesia Wilayah Jawa Timur dan bertempat di Ruang Graha Pustaka Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Jl. Menur Pumpungan No. 32 Surabaya 2) Program Penyelenggaraan Kearsipan Nasional a) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan dengan alokasi anggaran Rp. 185.719.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 184.124.050 atau 99,14 % dengan hasil sebagai berikut : − Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan ditargetkan sebesar 50 peserta yang berasal dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan yang hadir sebesar 50 peserta sehingga target peserta Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan terealisasi sebesar 100 %. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan Perpustakaan − Pada prinsipnya tidak ada masalah dalam pelaksanaan kegiatan, hanya penerimaan Juklak dan Juknis untuk kegiatan Kampanye Perpustakaan dan Minat Baca seringkali terlambat diterima dari Perpustakaan Nasional RI; − Anggaran untuk Sub Kegiatan Pemasyarakatan Perpustakaan dan Minat Baca relatif kecil, sehingga dengan demikian pelaksanaannya terbatas; Kearsipan − Jadwal pelaksanaan kegiatan ini baru dilaksanakan pada bulan Agustus 2015, yang disebabkan karena adanya revisi DIPA − Revisi DIPA dikarenakan adanya perubahan Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendaharawan APBN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 25
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Solusi Perpustakaan − Koordinasi dengan Perpustakaan Nasional RI agar menerbitkan dan mengirimkan Juklak dan Juknis secepat mungkin sehingga kegiatan dapat terlaksana sesuai jadwal. Kearsipan − Koordinasi dengan Arsip Nasional RI dan KPPN Surabaya I. 9. BAPPEDA PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1) Uu No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2) UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 3) UU No. 27 Tahun 2014 tentang APBN TA 2015 4) SP DIPA – 055.01.3.050060/2015 5) SP DIPA – 010.06.3.059162/2015 B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Perencanaan Pembangunan Nasional a) Kegiatan Perencanaan Pembangunan Nasional Lintas Bidang dengan alokasi anggaran
Rp. 943.291.000,00 realisasi anggaran sebesar
Rp. 275.877.602,00 atau 29.25 % dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Laporan Koordinasi pelaksanaan, Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca − Laporan Kegiatan Penilaian Pemberian Anugrah Pangripta Nusantara Tahun 2015 2) Program Bina Pembangunan Daerah a) Kegiatan Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah dengan alokasi anggaran Rp. 582.000.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 288.879.510,00 atau 49.64 % dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Laporan dan Evaluasi tata kelola penataan ruang b) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah dengan alokasi anggaran
Rp. 350.000.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp.
335.473.000,00 atau 95.85 % dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut :
BAB V - 26
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Laporan
Pembinaan
Umum
Provinsi
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan daerah lingkup UPD III c) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Bina Bangda dengan alokasi anggaran Rp. 672.000.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 367.648.780,00 atau 95.85 % dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Laporan Fasilitasi/Pembinaan /Monev/Kegiatan Bidang Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan −
Untuk Program Perencanaan Pembangunan Nasional, Kegiatan Perencanaan Pembangunan Nasional Lintas Bidang sebagian besar sub kegiatannya sudah teralokasikan di APBD, sehingga hanya 2 sub kegiatan yang belum ada di APBD yakni terkait RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Penilaian Pemberian
Pangripta
Nusantara
yang
dilaksanakan
dan
diserap
anggarannya. −
Untuk Program Bina Pembangunan Daerah beberapa permasalahan yang dihadapi saat pelaksanaannnya anatara lain : 1. DIPA baru diterima tanggal 22 Juni dengan Revisi RKA-KL s/d 19 Juli 2015 sehingga kegiatan baru dapat dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 2. Adanya selisih harga satuan Pedum dengan pelaksanaannya 3. Sewa gedung untuk pertemuan tidak diserap karena pertemuan (rapat) dilaksanakan di gedung Pemerintah 4. Untuk kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Bina Bangda, paket meeting didaerah yang terdiri dari honor narasumber dan moderator, serta konsumsi dan lainnya tidak diserap karena administrasi yang terlalu rumit
Solusi −
Koordinasi antara Pusat dan Daerah dalam aspek perencanaan dan pemantauan sehingga tidak sampai terjadi tumpang tindih pengalokasian kegiatan yang sama baik dari dana APBN dengan dana APBD.
−
Hendaknya Pagu Indikatif alokasi APBN dan Petunjuk Teknis masing-masing dari kementerian/ lembaga masing-masing disampaikan sebelum APBD ditetapkan, sehingga dana APBN yang teralokasi di daerah dapat maksimal terserap dan dilaksanakan secara optimal
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 27
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
10. DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
Peraturan pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4890);
2)
Peraturan Menteri Keuangan No. 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan
Dana
Dekonsentrasi
dan
dana
Tugas
Pembantuan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 248/PMK.07/2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan; 3)
Peraturan Menteri Pariwisata No. 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pariwisata (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 545);
4)
Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia No. 22 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Kementerian Pariwisata;
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program Pengembangan Kepariwisataan a)
Kegiatan Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem dengan alokasi anggaran Rp. 300.000.000,- realisasi anggaran sebesar
Rp.
286.917.434,00 atau 95,64% dengan hasil kegiatan di 5 (lima) Kabupaten yaitu : Kab. Pacitan, Kab. Probolinggo, Kab. Pasuruan, Kab. Tulungagung dan Kab. Sumenep; b)
Kegiatan Peningkatan Tata Kelola Destinasi dan pemberdayaan Masyarakat dengan alokasi anggaran
Rp. 3.924.860.000,- realisasi
anggaran sebesar Rp. 3.600.716.775,00 atau 91,74%
dengan hasil
kegiatan sebagai berikut : - Workshop Peningkatan Kapasitas Usaha Masyarakat di Destinasi Pariwisata dilaksanakan 10 kali dengan peserta dari 38 kab/kota @ 90 - 120 orang; - Sosialisasi (Dana Alokasi Khusus) DAK Tahun 2015 diikuti oleh 60 peserta terdiri dari pejabat dan bendahara dengan hasil capaian terwujudnya BAB V - 28
pemahaman
yang
sama
tentang
pengalihan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
program/kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang merupakan urusan daerah ke DAK; - Aksi Sapta Pesona dan Bersih-bersih diikuti oleh 120 orang terdiri dari Pokdarwis, Kelurahan, Tokoh Masyarakat, Karang Taruna dan Masyarakat sekitar DTW dengan pemberian materi dan melakukan aksi kerja bakti bersama di area Pantai Kenjeran Lama antara lain menyapu, mengecat dana membersihkan rumput dilokasi yang ditentukan dengan hasil capaian meningkatnya pemahaman akan perannya menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat; - Bimbingan Teknis Pengembangan Sistem Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona kepada 38 Kab/Kota mulai bulan Serptember – Oktober dengan jumlah peserta 80 – 120 peserta terdiri dari Pokdarwis, perangkat desa dan pelaku usaha di sekitar destinasi. Materi yang diberikan : Pengembangan Sadar Wisata dalam Pembangunan
Kepariwisataan
Indonesia
dan
Peningkatan
Kapasitas Usaha Masyarakat di Destinasi Pariwisata dengan hasil capaian meningkatnya pemahaman akan perannya menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat; c)
Kegiatan Pengembangan Segmen Pasar Personal dengan alokasi anggaran
Rp.
375.000.000,-
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
370.461.400,00 atau 98,79% dengan hasil kegiatan sebagai berikut : - Pendukungan Karapan Sapi di Pamekasan melalui publikasi dalam bentuk Talk Show di TVRI dan Pemasangan baliho di Jl. A. Yani – Waru dan Juanda; - Pendukungan Banyuwangi Etno Carnival di Banyuwangi dalam bentuk publikasi dalam bentuk Talk Show di TVRI dan Pemasangan baliho di Jl. A. Yani – Waru dan Juanda; - Pendukungan Festival Reog Nasional di Ponorogo dalm bentuk publikasi dalam bentuk Talk Show di TVRI dan Pemasangan baliho di Jl. A. Yani – Waru dan Juanda; - Pendukungan Jawa Timur Mart di Malang dalam bentuk Transportasi untuk peserta Travex;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 29
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
d)
Kegiatan Pengembangan Pasar Asia Tenggara dengan alokasi anggaran Rp. 100.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 76.816.150,00 atau 76,82% dengan hasil melalui sub kegiatan Promosi MATTA Malaysia memfasilitasi 4 industri (6 orang) dengan hasil capaian Transaksi Travex : Rp.2, 659 M, Paket wisata yang diminati : Surabaya – Bromo, Surabaya – Bromo – Malang / Batu, Surabaya – Ijen, Walisongo, Surabaya City Tour, Madura n bullrace, Heritage Tour;
e)
Kegiatan Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara dengan alokasi anggaran Rp. 147.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 144.212.000,- atau 98,10% dengan hasil kegiatan penyediaan brosur-brosur dan souvenir pemasaran
f)
Kegiatan Pengembangan Kompetensi SDM Kepariwisatan dengan alokasi anggaran Rp. 2220.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 214.907.600,- atau 97,69%
dengan hasil kegiatan Pelatihan
Cinderamata Pariwisata diikuti oleh 50 peserta terdiri dari pengrajin cinderamata/sablon yang ada di Jatim (Malang, Jombang, Kediri, pasuruan dan Sidoarjo). C. PERMASALAHN DAN SOLUSI Permaslahan -
Proses Revisi DIPA oleh Kementerian Pariwisata dikarenakan perubahan Nomenklatur Kementerian yang baru disahkan oleh DJA tanggal 26 Juni 2015;
-
UP baru dapat diambil tanggal 12 Agustus 2015 dikarenakan proses SK Pengelola dan Administrasi Keuangan;
11. DINAS KEHUTANAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2) UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3) UU Nomor 27 Tahun 2014 tentang APBN TA 2015; 4) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
BAB V - 30
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
5) Peraturan Kehutanan P.99/Menhut-II/2014 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan (Dekonsentrasi) Bidang Kehutanan Tahun 2015 kepada 34 Gubernur Pemerintahan Provinsi selaku Wakil Pemerintahan. B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian LHK a) Kegiatan Koordinasi Kegiatan Perencanaan dan Evaluasi, jumlah dana sebesar Rp. 4.757.020.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 3.618.909.948 (76,08%) dengan hasil kegiatan sebgai berikut : − Administrasi Umum untuk pelaksanaan koordinasi kegiatan APBN dan penyusunan buku monografi kehutanan. − pelaksanaan optimalisasi penerimaan negara bukan pajak, diseminasi peraturan penatausahaan hasil hutan dan iuran hasil hutan, bimbingan teknis pejabat penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan, pembinaan dan pengendalian peredaran hasil hutan. − pelaksanaan pembinaan dan pengendalian kinerja pembangunan hutan tanaman dan fasilitasi persiapan SVLK hutan tanaman. − diseminasi proses perizinan IUIPHHK di Jawa Timur, Koordinasi dan konsultasi teknis, Monitoring dan evaluasi pelaporan RPBBI online pada IUIPHHK kapasitas di atas 2.000 s.d 6.000 m3/tahun Tahun 2015, pembinaan dan pengendalian industri primer hasil hutan kayu, fasilitasi pengelolaan SI RPBBI online, diseminasi peraturan dan kebijakan bidang industri primer hasil hutan, workshop pemenuhan bahan baku bagi IPHHK dari hutan tanaman. − pengendalian kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan oleh tim provinsi, penyelenggaraan hari menanam pohon tingkat provinsi, penilaian lomba penanaman tingkat provinsi − sosialisasi rencana pengelolaan das kepada para pihak, fasilitasi penyusunan peraturan daerah tentang pengelolaan DAS. − pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan perbenihan tanaman hutan (PTH). − sosialisasi batas kawasan hutan, pengendalian permasalahan tenurial kawasan hutan, rapat permasalahan tenurial kawasan hutan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 31
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− monitoring pengendalian penggunaan kawasan hutan, evaluasi pengendalian penggunaan kawasan hutan − penyusunan neraca sumber daya hutan provinsi − peningkatan kapasitas kelembagaan bidang pengelolaan kawasan konservasi esensial. − pembinaan penyuluhan kehutanan, fasilitasi penyuluhan kehutanan, monitoring dan evaluasi penyuluhan − operasi fungsional, rapat koordinasi pengamanan hutan tingkat provinsi, rapat koordinasi perlindungan cagar biosfir, patroli pengamanan hutan, operasi intelijen. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan 1) Efektif pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi baru dimulai pada bulan Juli 2015. Adanya perubahan organisasi dan kelembagaan pada Kementerian Kehutanan RI menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan cukup memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses administrasi dan pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi di daerah. Solusi : 1) Senantiasa melaksanakan koordinasi, kerja keras dan mengoptimalkan sumberdaya yang ada untuk segera melaksanakan kegiatan dan penyelesaian administrasi/ pertanggugjawaban sehingga target kinerja dapat dicapai secara optimal. 12. DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM Dasar hukum tentang penyelenggaraan Dekonsentrasi yang diterima oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur adalah : 1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2) Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3) Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomer 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomer 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
BAB V - 32
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
4) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 5) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 6) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 7) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi; 8) Surat Edaran Bersama Menteri tanggal 18 November 2010 tentang Peningkatan Efektifitas Program dan Kegiatan Kementrian/Lembaga Kementrian di daerah serta Peningkatan peran aktif Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Provinsi; 9) Peraturan Menteri Keuangan No. 156/PMK.07/2008 tentang Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan; 10) Peraturan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Republik
Indonesia
No.14/PERMEN-KP/2015 tentang Lingkup Urusan Pemerintah Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 Yang Dilimpahkankepada Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah dalam Rangka Dekonsentrasi dan Ditugaskan Kepada Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten Kota dalam Rangka Tugas Pembantuan. B. PROGRAM DAN KEGIATAN Program dan kegiatan Dekonsentrasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dialokasikan kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur adalah : 1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya KKP a) Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan KKP dengan alokasi anggaran sebesarRp. 127.466.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 56.035.308,00- atau 43,96 % dengan hasil kegiatan dokumen lapor wilayah uang dan barang sebanyak 8 dokumen.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 33
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
b) Kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan Penganggaran dan Monev Pembangunan KKP
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
509.040.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 422.126.740,00atau 82,93 % dengan hasil kegiatan sebagai berikut : dokumen pembinaan dan koordinasi perencanaan, penganggaran dan monev pembangunan KP di provinsi sebanyak 6 dokumen; layanan perkantoran selama 12 bulan layanan. c) Kegiatan Pengembangan Data Statistik dan informasi Kelautan Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 26.000.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 4.060.330,00- atau 15,62 % dengan hasil kegiatan layanan sistem informasi sebanyak 1 paket. Pelaksanaan kegiatan berupa layanan koneksi internet SI-KKP yakni berlangganan Bandwith Sistem Informasi merupakan APBN-P sehingga baru dapat dilaksanakan pada September 2015. 2) Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap a) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kapal Perikanan, Alat Penangkap Ikan dan Pengawakan Kapal Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 367.621.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 51.826.349,00- atau 14,10 % dengan hasil kegiatan sebagai berikut : jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan yang memenuhi standar dan ramah lingkungan sebanyak 11 buah; jumlah kapal perikanan yang terdaftar sebagai kapal perikanan sebanyak 127 unit; jumlah kapal perikanan yang terpantau dan terevaluasi sebanyak 2 unit. Pelaksanaan kegiatan tidak optimal disebabkan adanya overlapping pelaksanaan kegiatan terkait dengan kesiapan waktu narasumber dari Direktorat Kapal Api dan Alat Penangkap Ikan (KAPI) KKP. Tidak optimalnya pelaksanaan kegiatan tersebut berdampak pada penyerapan anggaran dan capaian indikator kinerja yang tidak dapat mencapai target. b) Kegiatan Pengembangan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan dengan alokasi anggaran sebesarRp. 735.200.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 497.848.687,00- atau 67,72 % dengan hasil kegiatan sebagai berikut : jumlah pelabuhan perikanan yang melaksanakan kesyahbandaran sebanyak 1 lokasi; jumlah unit BAB V - 34
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
pelabuhan yang terpantau dan dievaluasi sebanyak 1 unit; jumlah pelabuhan perikanan yang memenuhi standar operasional sebanyak 1 lokasi;jumlah pelabuhan perikanan yang menerapkan SHTI sebanyak 1 lokasi; jumlah pelabuhan perikanan yang optimal memanfaatkan teknologi informasi untuk peningkatan integrasi dan konektifitas sebanyak 1 lokasi. c) Kegiatan Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 194.176.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 9.549.500,00- atau 4,92 % dengan hasil kegiatan jumlah penguatan sistem perijinan daerah sebanyak1 provinsi. Pelaksanaan kegiatan berupa penguatan sistem basis data dan integrasi perizinan usaha perikanan tangkap pusat dan daerah, peningkatan dan pelayanan dokumen perizinan penangkapan dan pengangkut ikan tidak berjalan dengan optimal dikarenakan overlapping dengan kegiatan serupa yang didanai oleh APBD. d) Kegiatan Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan dan Pemberdayaan Nelayan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 921.183.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 320.476.600,00- atau 34,79 % dengan hasil kegiatan sebagai berikut : jumlah pengintegrasian kawasan minapolitan dengan pengembangan sentra perikanan terpadu sebanyak 1 kawasan; jumlah pembinaan dan perlindungan kenelayanan sebanyak 388 orang; jumlah peningkatan akses dan pembinaan modal usaha serta pengembangan investasi sebanyak 1 lokasi; jumlah pembinaan dan pengelolaan usaha sebanyak 1 orang; jumlah penumbuhan dan pengembangan kelompok usaha bersama sebanyak 10 KUB; jumlah pengembangan diversifikasi usaha sebanyak 25 orang; jumlah pengembangan lembaga keuangan mikro (LKM) berbasis usaha penangkapan ikan sebanyak 1 unit; jumlah kelembagaan usaha yang terpantau dan terevaluasi sebanyak 1 KUB;
jumlah nelayan yang
terpantau dan terevaluasi sebanyak 3.000 orang.Pelaksanaan kegiatan tidak berjalan dengan optimal dikarenakan overlapping dengan kegiatan serupa yang didanai oleh APBD. e) Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Ikan (SDI) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.115.592.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.824.240.000,00- atau 86,23 % dengan hasil kegiatan sebagaiberikut : jumlah ketersediaan data statistik perikanan tangkap sebanyak 1 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 35
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
dokumen; jumlah perairan yang terevaluasi pengelolaan sumberdaya ikannya sebanyak 1 WPP; jumlah laut teritorial dan perairan kepulauan yang terkelola sumberdaya ikannya sebanyak 1 WPP; jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan sebanyak 1 unit; jumlah ekosistem perairan umum daratan (PUD) yang direvitalisasi sebanyak 1 lokasi. f) Kegiatan Peningkatan Dukungan Managemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Ditjen Perikanan Tangkap dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 175.000.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 141.633.000,00atau 80,93% dengan hasil kegiatan sebagai berikut : jumlah perencanaan, kerjasama, evaluasi dan pelaporan program dan anggaran berdasarkan data yang terkini dan akurat sebanyak 1 dokumen; jumlah pengembangan
administrasi
keuangan,
ketatausahaan
dan
kerumahtanggaan dilingkungan DJPT sebanyak 1 dokumen; perangkat pengolah data dan komunikasi sebanyak 2 unit. 3) Program Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Budidaya a) Kegiatan
Pengelolaan
Pembudidaya
Ikan
Sistem dengan
Kesehatan alokasi
Ikan
anggaran
dan
Lingkungan
sebesar
Rp.
2.003.430.000,00,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.984.397.105,00atau 99,05 %. Pelaksanaan kegiatan berupa monitoring dan surveillance penyakit ikan, obat ikan, kimia dan bahan biologi serta lingkungan; monitoring kualitas lingkungan perikanan budidaya berbasis kawasan dan komoditas; pengembangan kapasitas laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan; pembinaan pengendalian peredaran obat ikan, kima dan bahan biologi, workshop pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan; pengendalian residu; dan honor operator software system pengembangan informasi NRMP-online, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui surveilance sebanyak 3 kawasan Antara lain Kabupaten Banyuwangi, Situbondo dan Sidoarjo; Laboratorium HPI dan Residu yang memenuhi standar teknis sebanyak 1 unit; Obat ikan yang terjamin, mutu, kemanan dan khasiatnya sebanyak 250 obat; sampel produk perikanan budidaya yang tingkat keberterimanya 96 % sebanyak 1.575 sampel.
BAB V - 36
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
b) Kegiatan Pengelolaan Sistem Perbenihan Ikan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.
634.225.000,00-
dan
realisasi
anggaran
sebesar
617.172.600,00- atau 97,31 %. Pelaksanaan kegiatan berupa penilaian dan surveillance perbenihan; pembinaan dalam rangka peningkatan mutu CPIB di wilayah kerja; penyediaan induk unggul; monitoring kebun bibit rumput laut; pembinaan dalam rangka sosialisasi penerapan standarisasi dan sertifikasi CPIB di wilayah kerja; penyediaan sarana operasional UPTD (produksi dan perbanyakan induk); apresiasi kinerja kelembagaan perikanan budidaya; rapat pertemuan di pusat; dengan hasil kegiatan sebagai berikut : jumlah pembenihan yang bersertifikat sebanyak 68 unit; produksi induk unggul sebanyak 250.000 induk; unit pembenih skala kecil siap disertifikasi sebanyak 2 unit; unit pembenih skala besar yang siap disertifikasi sebanyak 1 unit. c) Kegiatan Pengelolaan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidaya Ikan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 319.970.000,00,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 294.891.400,00,-atau 92,16%. Pelaksanaan kegiatan berupa pertemuan koordinasi prasarana UPTD; perencanaan dan evaluasi kegiatan pengelolaan sistem irigasi partisipatif di 8 kabupaten; evaluasi pemanfaatan prasarana dan sarana perikanan budidaya; forum koordinasi pengembangan prasarana dan sarana perikanan budidaya; apresiasi rancang bangun prasarana perikanan budidaya; koordinasi, monitoring dan evaluasi pengembangan kawasan minapolitan, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : kawasan yang mempunyai data dukung dan pembangunan infrastruktur perikanan budidaya air tawar sebanyak 11 kawasan; kabupaten/kota minapolitan berbasis perikanan budidaya sebanyak 11 kab/kota. d) Kegiatan Pengelolaan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.065.844.000,00- dan realisasi anggaran sebesarRp. 1.030.456.299,00- atau 96,68%. Pelaksanaan kegiatan berupa forum budidaya udang/ikan; supervisi, pembinaan, monitoring dan evaluasi kawasan demfarm usaha budidaya ikan; pengembangan sistem mutu CBIB; penilaian sertifikasi CBIB; pengawasan sertifikasi CBIB; apresiasi sertifikasi CBIB; forum koordinasi statistik perikanan budidaya; validasi data dan statistik perikanan budidaya; sinkronisasi database SIMSTat; apresiasi petugas statistik; supervisi statistik; perangkat pengolah data, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 37
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
kelompok budidaya yang siap untuk disertifikasi CBIB sebanyak 6 kelompok; unit pembudidayaan ikan bersertifikat CBIB sebanyak 1.102 unit; analis dan publikasi data statistik perikanan budidaya sebanyak 1 laporan.; perangkat pengolah data dan komunikasi sebanyak 4 unit. e) Kegiatan Pengelolaan Sistem Usaha Pembudidayaan Ikan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 697.646.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 629.892.400,00- atau 90,29 %. Pelaksanaan kegiatan berupa forum evaluasi PUMP Perikanan budidaya; operasional unit pelayanan pengembangan (UPP); temu usaha dalam rangka akses pembiayaan pokdakan; forum evaluasi PUMM perikanan budidaya tahun 2015; sosialisasi SeHAT ke pokja dan pembudidaya ikan; forum evaluasi pasca sertifikasi hakatas tanah pembudidaya ikan; perjalanan paket meeting; partisipasi pelaksanaan INDOAQUA 2015, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : kelompok usaha pembudidaya ikan yang diberdayakan dikawasan budidaya/minapolitan/industrialisasi sebanyak 70 kelompok; pembudidaya yang memperoleh akses permodalan melalui fasilitasi sebanyak 380 orang; investor baru di bidang perikanan budidaya yang difasilitasi sebanyak 10 orang; promosi usaha perikanan budidaya sebanyak 1 paket. f) Kegiatan Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 925.218.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 898.268.376,00-
atau
97,09
%.
Pelaksanaan
kegiatan
berupa
perencanaan dan penyusunan program; monitoring, evaluasi dan pelaporan; penyusunan masterplan pengembangan perikanan budidaya; pertemuan koordinasi UPTD; pengelolaan keuangan dan aset milik negara; dan pengelolaan satker, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : perencanaan, kerjasama, evaluasi dan pelaporan program dan anggaran berdasarkan
data
pengembangan
terkini
dan
administrasi
akurat keuangan,
sebanyak
1
dokumen;
ketatausahaan
dan
kerumahtanggaan di lingkungan Ditjen Perikanan Budidaya sebanyak 2 dokumen; layanan perkantoran sebanyak 12 bulan layanan. 4) Program Pengawasan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan a) Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan Kapal Pengawas dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 40.000.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp.
BAB V - 38
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
39.761.500,00- atau 99,40%. Pelaksanaan kegiatan berupa persiapan operasional pengawasan illegal fishing dan kegiatan yang merusak SDKP, pelaksanaan operasional pengawasan illegal fishing dan kegiatan yang merusak SDKP, pelaporan operasional pengawasan illegal fishing dan kegiatan yang merusak SDKP, dengan hasil kegiatan berupa operasional speed boat pengawasan sebanyak 5 hari operasional yang dilaksanakan di wilayah perairan Selat Madura dan Laut Utara Jawa Timur. b) Kegiatan Penyelesaian Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 71.329.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 60.891.020,00- atau 85,37%. Pelaksanaan kegiatan berupa forum
koordinasi
penanganan
tindak
pidana
perikanan
untuk
meningkatkan koordinasi dalam penanganan tindak pidana kelautan dan perikanan antar aparat penegak hukum, pemantauan dan evaluasi penanganan tindak pidana perikanan, fasilitasi penanganan konflik nelayan, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : forum koordinasi antar aparat penegak hukum yang terselenggara sebanyak 3 kali; data dan informasi penanganan pelanggaran bidang perikanan yang akuntabel sebanyak 1 dokumen; daerah yang difasilitasi penyelesaian konflik nelayannya sebanyak 2 daerah. c) Kegiatan Operasional Pengawasan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 68.420.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 59.890.000,00- atau 87,53 %. Pelaksanaan kegiatan berupa pembinaan pengawas pemanfaatan SDK yang dilaksanakan di 10 (sepuluh) lokasi yaitu Kabupaten Gresik, Pamekasan, Sumenep,
Situbondo,
Jember,
Pasuruan,
Sidoarjo,
Lamongan,
Probolinggo dan Kota Surabaya; kampanye dan informasi peraturan pemanfaatan sumber daya kelautan yang dilaksanakan di Desa Pangkah Wetan Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik, dengan hasil kegiatan laporan inventarisasi pengawasan sumber daya kelautan sebanyak 1 laporan. d) Kegiatan Operasional Pengawasan Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 301.154.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 299.907.400,00- atau 99,59 %. Pelaksanaan kegiatan berupa dukungan temu koordinasi lintas sektor (pusat dan daerah) terkait pengawasan sumber daya perikanan; pembinaan dan evaluasi pokmaswas yang dilaksanakan di 10 (sepuluh) lokasi antara lain Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 39
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Kabupaten Pacitan, Gresik, Malang, Pasuruan, Sidoarjo, Situbondo, Jember, Trenggalek, Tuban dan Kota Surabaya; pemberdayaan kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas) di provinsi melalui pengadaan sarana pengawasan dan alat komunikasi untuk pokmaswas, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : aparatur/pejabat fungsional yang mengikuti peningkatan kemampuan teknis pengawasan sumber daya perikanan sebanyak 2 orang; kelompok masyarakat pengawasan (POKMASWAS) yang berperan aktif dalam pengawasan SDKP sebanyak 100 kelompok. e) Kegiatan
Operasional
Pemantauan
Pemanfaatan
SDKP
dan
Pengembangan Infrastruktur Pengawasan dengan alokasi anggaran Rp. 99.935.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 95.231.025,00- atau 95,29%.
Pelaksanaan
kegiatan
berupa
koordinasi
pemantauan
pemanfaatan sumber daya kelautan yang dilaksanakan di Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi, Blitar, Tuban, Pacitan, Trenggalek dan Malang; operasional pemantauan pemanfaatan sumber daya perikanan yang dilaksanakan di Kabupaten Gresik, Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi, Lamongan, Sidoarjo, Tulungagung, Lumajang, Jember, Situbondo, Tuban, Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo; analisa data hasil pemantauan, koordinasi pemantauan pemanfaatan SDKP, dengan hasil kegiatan laporan hasil pemantauan dan analisis data pemantauan SDKP sebanyak 13 laporan. f) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen PSDKP dengan alokasi anggaran Rp. 280.000.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 273.551.315,00- atau 97,70 %. Pelaksanaan kegiatan berupa dukungan administrasi kegiatan, penyusunan laporan keuangan, penyusunan laporan SIMAK BMN, penyusunan program kerja pengawasan SDKP, sinkronisasi rencana kerja pengawasan tingkat provinsi, penyusunan laporan kegiatan pengawasan SDKP, publikasi PSDKP provinsi Jawa Timur, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : laporan penatausahaan sebanyak 1 laporan; laporan keuangan sebanyak 2 laporan; Laporan SIMAK BMN sebanyak 2 laporan; dokumen perencanaan dan penganggaran sebanyak 2 dokumen; laporan kegiatan pengawasan SDKP sebanyak 3 laporan; publikasi bidang pengawasan SDKP sebanyak 1 kali.
BAB V - 40
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
5) Program Peningkatan Daya Saing Usaha dan Produk Kelautan dan Perikanan a) Kegiatan Peningkatan Serapan Pasar Domestik Hasil Kelautan dan Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 555.412.000,00- dan realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
530.209.709,00-
atau
95,46%.
Pelaksanaan kegiatan berupa fasilitasi peningkatan citra produk perikanan, pengembangan Gemarikan, fasilitasi Hari Ikan Nasionaldan pengembangan analisis dan informasi pemasaran dalam negeri, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : lokasi pengembangan dan pembinaan promosi dan kerjasama pemasaran hasil perikanan dalam negeri sebanyak 1 provinsi yakni Provinsi Jawa Timur dimana telah dilaksanakan pembinaan, promosi dan kerjasama terkait hasil perikanan dalam negeri ke kabupaten/kota; lokasi pengembangan analisa dan informasi pasar dalam negeri sebanyak 1 provinsi yakni Provinsi Jawa Timur yang telah menyediakan data untuk pengembangan analisa dan informasi pasar dalam negeri. b) Kegiatan Penguatan dan Perluasan Akses Pasar Luar Negeri Hasil Kelautan dan Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 669.873.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 619.435.200,00atau 92,47%. Pelaksanaan kegiatan berupa fasilitasi Seafood Service Center (SSC), pembinaan eksportir hasil perikanan skala UKM, pemantauan dan evaluasi berkala impor hasil perikanan, dengan hasil kegiatan
sebagai
berikut
:dokumen
pelaporan
negara
yang
mengimplementasikan kerjasama pemasaran luar negeri hasil perikanan sebanyak 1 dokumen yaitu dokumen laporan kinerja Seafood Service Center (SSC); eksportir hasil perikanan berskala UMKM yang dibina dalam rangka peningkatan kemampuan dan daya saing sebanyak 4 UMKM antara lain UD Laras Food, UD Transfull, UD Husna dan UD Saikanku; dokumen pemantauan dan evaluasi impor hasil perikanan sebanyak 1 dokumen yaitu dokumen laporan pemantauan dan evaluasi berkala impor hasil perikanan. c) Kegiatan Pengembangan Produk dan Usaha Pengolahan Hasil Kelautan dan Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 626.958.000,00- dan realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
481.344.351,00-
atau
76,77%.
Pelaksanaan kegiatan berupa apresiasi pengembangan sistem sarana rantai dingin dan pengolahan, pemetaan ragam dan perhitungan nilai Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 41
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
tambah produk perikanan, fokus kelompok diskusi, pembinaan Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT), pameran bulan mutu dan keamanan hasil perikanan, dukungan bulan mutu perikanan, monitoring unit pengolah ikan, lomba UMKM penolahan terbaik, fasilitasi penerapan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) dan SNI dan pengembangan LPPMHP, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : dokumen pelaporan pengembangan dan pembinaan sarana dan prasarana pengolahan hasil perikanan sebanyak 1 dokumen; ragam produk olahan bernilai tambah dilokasi yang dibina sebanyak 3 ragam; dokumen pelaporan pengembangan dan pembinaan sentra pengolahan hasil
perikanan
sebanyak
1
dokumen;
dokumen
pelaporan
pengembangan dan pembinaan Unit Pengolahan Ikan (UPI) skala besar dalam rangka memenuhi standar mutu hasil perikanan sebanyak 1 dokumen; UMKM nonsentra yang dibina sebanyak 6 UMKM; dokumen pelaporan sertifikat kelayakan pengolahan bagi unit pengolah ikan sebanyak 1 dokumen. d) Kegiatan Pengembangan Produk dan Usaha Pasca Panen Non Pangan Hasil Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 405.289.000,00dan realisasi anggaran sebesar Rp. 187.998.175,00- atau 46,39 %. Pelaksanaan kegiatan berupa pembinaan sentra UMKM produk perikanan
nonkonsumsi,pembinaan
dan
pengembangan
industri,
fasilitasi promosi dan jaringan pemasaran produk non pangan hasil kelautan dan perikanan, verifikasi unit penanganan, pengolahan hasil perikanan non konsumsi (UPPN), dengan hasil kegiatan sebagai berikut : dokumen pelaporan UMKM produk non pangan hasil perikanan yang dibina dan dikembangkan sebanyak 1 dokumen; dokumen pelaporan industri produk non pangan hasil perikanan yang dibina dan dikembangkan sebanyak 1 dokumen; jumlah provinsi pengembangan promosi dan jaringan pemasaran produk non pangan hasil perikanan sebanyak 1 provinsi; dokumen pelaporan dan pelaksanaan UPPN per provinsi sebanyak 1 dokumen. e) Pelaksanaan kegiatan berupa pembinaan dan pendampingan sarana dan prasarana produk perikanan non pangan tidak dapat dilaksanakan karena Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur tidak berhak mengadakan pendampingan mengingat hibah sarana dan prasarana non pangan ke kelompok langsung diserahkan kepada Dinas kab/kota BAB V - 42
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
sehingga hasil kegiatan yang berupa dokumen pelaporan lokasi sarana dan prasarana pengembangan dan pembinaan produk hasil perikanan nonpangan hasil perikananadalah 0 dokumen. Pelaksanaan kegiatan berupa lomba UMKM produk non konsumsi teladan juga tidak terlaksana karena UMKM produk non konsumsi yang diajukan belum siap dan belum dapat memenuhi persyaratan sesuai Juknis lomba. f) Kegiatan Peningkatan Invetasi dan Perluasan Usaha Pasca Panen Kelautan dan Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 316.758.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 296.318.300,00atau 93,55%. Pelaksanaan kegiatan berupa fasilitasi promosi peluang usaha dan investasi dalam kegiatan industri bahari, fasilitasi pameran peluang usaha dan investasi P2HP, penyelenggaraan SEABFEX, intermediasi pembiayaan UMKM bidang P2HP, keikutsertaan Temu Karya Nasional dan pameran gelar produk UMK, fasilitasi pengembangan kemitraan usaha dalam rangka mendukung industrialisasi/minapolitan, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : dokumen pelaporan penguatan promosi dan sistem informasi peluang usaha dan investasi sebanyak 3 dokumen Antara lain dokumen pelaksanaan pameran yang dilaksanakan di Kota Surabaya, Batam dan DI Yogyakarta; dokumen pelaporan pembinaan Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) sektor kelautan dan perikanan sebanyak 1 dokumen; dokumen pelaporan usaha pengolah dan pemasar yang tumbuh baru usahanya sebanyak 1 dokumen; Entitas usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang difasilitasi kemitraan, tumbuh dan berkembang sebanyak 30 entitas usaha. g) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis di Bidang Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 492.144.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 400.434.100,00- atau 81,37%. Pelaksanaan kegiatan berupa perencanaan dan pelaporan kegiatan dan anggaran dan pengembangan data dan statistik P2HP, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : dokumen perencanaan dan pelaporan sebanyak 1 dokumen; lokasi pengembangan data statistik P2HP sebanyak 1 dokumen.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 43
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
6) Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil a) Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi Kawasan dan Jenis dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 195.000.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 184.458.331,00- atau 94,59%. Pelaksanaan kegiatan berupa fasilitasi pemanfaatan jenis ikan terancam punah; sosialisasi perlindungan dan pelestarian jenis ikan yang dilaksanakan di Kabupaten Probolinggo, dengan hasil kegiatan jenis ikan yang dilakukan perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatannya sebanyak 4 jenis antara lain Hiu Coboi, Hiu Paus, Ikan Duyung dan Penyu. b) Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 355.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 343.353.045,00- atau 96,72%. Pelaksanaan kegiatan berupa pembinaan dan pengembangan pemberdayaan masyarakat pesisir dan pengembangan usaha melalui pemberdayaan usaha garam rakyat dan fasilitasi akses KUR , dengan hasil kegiatan LKM pesisir yang terfasilitasi permodalannya di kawasan pesisir dan pulaupulau kecil sebanyak 12 unit. c) Kegiatan Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 755.000.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 717.943.166,00- atau 95,09%. Pelaksanaan kegiatan berupa penguatan kelembagaan pengelolaan ekosistem pulau-pulau kecil; promosi investasi pulau-pulau kecil antara lain Pulau Bawean, Pulau Gili dan Pulau Noko Barat di Kabupaten Gresik; pengembangan pulau-pulau kecil berbasis gugus pulau, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : pulau kecil yang
terfasilitasi
pengelolaan
lingkungannya
dan
mitigasi
bencana/dampak perubahan iklim sebanyak 2 pulau antara lain Pulau Bawean Kabupaten Gresik dan Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep; pulau kecil yang terfasilitasi investasi dan pengembangan ekonominya sebanyak 1 pulau yakni Pulau Bawean Kabupaten Gresik; pulau-pulau kecil yang tersusun rencana pengembangannya sebanyak 1 pulau yakni Pulau Bawean Kabupaten Gresik. d) Kegiatan Pendayagunaan Pesisir dan Lautan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 609.000.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 582.386.060,00- atau 95,63%. Pelaksanaan kegiatan berupa penyusunan strategi pengembangan wisata bahari di pesisir dan lautan; penanaman bibit mangrove; rehabilitasi kawasan pesisir yang dilaksanakan di Desa BAB V - 44
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Ketah Suboh dan Desa Pandean Kabupaten Situbondo dengan penanaman mangrove/vegetasi pantai; sistem informasi mitigasi bencana untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan serta pengetahuan masyarakat akan upaya mitigasi bencana dan penanganan pencemaran yang dilaksanakan di Pulau Bawean Kabupaten Gresik; adaptasi
perubahan
iklim
dan
lingkungan;
pendampingan
pengembangan desa pesisir tangguh; sekolah pantai Indonesia (SPI) di SMA 1 Giri Banyuwangi (dengan rangkaian pembelajaran di kelas, pengamatan kawasan pesisir dan terumbu karang, penganalisaan hasil pengamatan, menyampaikan pesan kepada masyarakat/kampanye, aksi transplatasi terumbu karang), dengan hasil kegiatan sebagai berikut : produk dan jasa kelautan yang difasilitasi pengembangannya sebanyak 1 produk; kawasan pesisir yang direhabilitasi sebanyak 3 kawasan; kawasan pesisir yang
terfasilitasi pengendalian
pencemarannya
sebanyak 1 kawasan. e) Kegiatan Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen KP3K dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 510.000.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 475.172.167,00atau 93,17%. Pelaksanaan kegiatan berupa penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahun 2016; updating data dan statistik KP3K, penguatan kelembagaan mitra bahari; pelatihan mitra
bahari;
sinkronisasi rencana induk KMB; monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan KP3K; sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang KP3K ; bimtek pengelolaan WP3K (HAPPI); pengembangan administrasi kegiatan dan ketatausahaan lingkup KP3K dengan hasil kegiatan sebagai berikut : perencanaan, kerjasama, evaluasi dan pelaporan program dan anggaran berdasarkan data terkini dan akurat sebanyak 4 dokumen; fasilitasi produk hukum, ketatalaksanaan, humas dan perpustakaan sebanyak
1
dokumen;
pengembangan
administrasi
keuangan,
ketatausahaan dan kerumahtanggaan di lingkungan ditjen KP3K sebanyak 12 dokumen.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 45
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
7) Program Pengembangan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan a) Kegiatan Peningkatan Daya Dukung Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 135.905.000,00dan realisasi anggaran sebesar Rp. 130.767.650,00- atau 96,22%. Pelaksanaan kegiatan berupa administrasi kegiatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan, dengan hasil kegiatan dokumen perencanaan, kerjasama, evaluasi dan pelaporan sebanyak 1 dokumen. b) Kegiatan Pengembangan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 428.457.000,00- dan realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
360.663.200,00-
atau
84,18%.
Pelaksanaan kegiatan berupa temu teknis LPPMHP; in house training personil laboratorium; temu teknis inspektur mutu; pendampingan inspeksi UPI; apresiasi peningkatan SDM; evaluasi nomor registrasi UPI Negara mitra dan penanganan kasus penolakan ekspor produk perikanan; sertifikasi health certificate; sosialisasi HACCP on line, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : laporan monitoring kesegaran ikan, residu dan bahan berbahaya sebanyak 1 dokumen; laporan inspeksi dan verifikasi UPI yang memenuhi persyaratan ekspor sebanyak 1 dokumen; dokumen harmonisasi sistem, mutu dan keamanan hasil perikanan dengan Negara mitra sebanyak 1 dokumen; jumlah sertifikat kesehatan produk perikanan sebanyak 12.324 sertifikat. c) Kegiatan Pengembangan Sistem Manajemen Karantina Ikan, Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
89.000.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 65.046.098,00- atau 73,09%. Pelaksanaan kegiatan berupa uji kompetensi tenaga fungsional dan penerapan ISO 17025 pada laboratorium, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : laporan peningkatan kompetensi tenaga fungsional pengendali hama penyakit ikan (PHPI) dan pengawas mutu (Wastu) sebanyak 1 dokumen; laporan penerapan ISO 17025 pada laboratorium sebanyak 1 dokumen.
BAB V - 46
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
C. PERMASALAHAN DAN KEGIATAN Permasalahan : 1) Adanya overlapping kegiatan serupa yang didanai oleh APBD menyebabkan kegiatan yang didanai oleh APBN tidak dapat dilaksanakan dengan optimal. 2) Tidak
sesuainya
jadwal
narasumber
pusat
kegiatan
pertemuan
menyebabkan beberapa kegiatan pertemuan tidak dapat dilaksanakan. Solusi : 1) Melakukan pemetaan dan sinkronisasi program dan kegiatan secara lebih mendalam. 2) Menginformasikan rencana jadwal kegiatan selama 1 tahun kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai unit kerja terkait agar dilakukan penyesuaian jadwal kegiatan. 13. DINAS KESEHATAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 7 Tahun 2014 tentang Perencanaan dan Penganggaran Bidang Kesehatan. 2) Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI No. HK 02.03/I/3500/2014 tentang Prosedur pengajuan usulan perencanaan dan penganggaran tahun anggaran 2016 melalui e-planning Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. 3) UU No. 156 / PMK.07 / 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang telah diubah dengan PMK No. 248 / PMK.07 / 2010. 4) Peraturan Menteri Keuangan No. 94 / PMK.02 / 2013 tentang Petunjuk penyusunan dan penelaahan rencana kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana diubah dengan peraturan Menkeu RI No. 194/PMK.02 tahun 2013 5) Peraturan Menkeu RI no: 53/PMK.02 tahun 2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015 B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak a) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, dengan anggaran sebesar 2,932,837,000 dan terealisasi anggaran sebesar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 47
Rp.
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
987.076.650,00 atau 33.66%. dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi •
Dokumen Hasil Pertemuan Teknis dan Manajemen Pertemuan teknis Program Kesehatan Ibu, KB, dan Reproduksi dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu Tingkat Pusat
•
Laporan
Pembinaan
Teknis,
Supervisi,
Monitoring
dan
Pendampingan Kesehatan Ibu/ KB/ Kespro 1. Fasilitasi Sistem Pencatatam dan Pelaporan Terintegrasi KBKIA 2. Monev dan Bintek Kesehatan Ibu, KB dan Kespro di Kabupaten/ Kota •
Paket Konseling Informasi Edukasi Kesehatan Ibu dan Reproduksi Modul Kelas Ibu
− Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak •
Kabupaten/ Kota yang ditingkatkan Pelayanan Kesehatan Neonatus Kegiatan Koordinasi, Sosialisasi, Advokasi Pemeriksaan Skrining Hipotiroid Kongenital
•
Kabupaten/ Kota Yang ditingkatkan Pelayanan Kesehatan Bayi, Anak Balita, & Pra Sekolah Pembinaan Teknis Supervisi Monitoring dan Pendampingan 38 kab/ kota Bimbingan dan evaluasi Program Kesehatan Anak termasuk Cluster IV dan DPTK Pertemuan Nasional Peningkatan Kualitas Hidup Anak Pertemuan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Dokter Anak Indonesia Konsultasi Dengan Team Kementerian Kesehatan RI Pengiriman/ Pendistribusian Barang Direktorat Kesehatan Anak dari Provinsi Ke kab/ Kota
•
Kegiatan Koordinasi, Sosialisasi, Advokasi Pertemuan
Perencanaan
dan
Evaluasi
Peningkatan
Kelangsungan Hidup Bayi dan Balita
BAB V - 48
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Pertemuan LP/LS Program Kesehatan Bayi, Balita dan Pra Sekolah Pertemuan Koordinasi Lintas Program dalam Penguatan, Pemanfaatan Kohort Bayi, & Anak Balita •
Kabupaten/ Kota Yang ditingkatkan Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
− Pembinaan Teknis Peningkatan Kualitas Hidup Anak (AUS, Remaja, dan Anak Khusus) b) Kegiatan Pembinaan Pengembangan dan
Pengawasan Program
Pelayanan Kesehatan Tradisional, Komplementer dan Alternatif, dengan anggran sebesar 966,653,000 realisasi anggaran sebesar
Rp.
283.974.300,00 atau 28.49% c) Kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan kerja dan Olahraga, dengan anggran sebesar 2,858,640,000 realisasi anggaran sebesar
Rp.
1.145.043.874,00 atau 40.06% d) Kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat, dengan realisasi anggaran sebesar 28,274,239,000 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.058.520.500,00 atau 7.28% dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Pertemuan surveilans gizi kab/kota di provinsi − Rapat lintas sektor − Pelaporan bulanan − Pelacakan dan konfirmasi kasus gizi buruk − Diseminasi − Kajian Epidemiologi − Kegiatan Analisa Situasi Kasus Gizi Burukdengan output: kabupaten / kota menyelenggarakan pembinaan gizi masyarakat dengan hasil kegiatan sebagai berikut : •
Pertemuan linsek,linprog di provinsi
•
Rapat linsek,linprog di kab/kota
•
Kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG
•
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Petugas Dalam Konseling dengan ouput SDM yang di tingkatkan kapasitas Tekhnis dan atau manajemen .
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 49
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
•
Kegiatan Koordinasi
Peningkatan Kapasitas Fasilitator dalam
Tatalaksana output SDM yang di tingkatkan kapasitas Tekhnis dan atau manajemen . •
Kegiatan Peningkatan kapasitas Petugas tenaga dalam penilaian pertumbuhan dengan output SDM yang di tingkatkan kapasitas Tekhnis dan atau manajemen .
•
Kegiatan Peningkatan kapasitas Petugas tenaga Pelaksana Pemantauan Status Gizi ( PSG ) dengan output SDM yang di tingkatkan kapasitas Tekhnis dan atau manajemen .
•
Kegiatan Pertemuan Penguatan Pengelola Program Gizi dan Tim Asuhan gizi dalam pencegahan dan penanggulangan Masalah Gizi Buruk. Dengan output Laporan kegiatan sosialisasi ,advokasi,kampanye/gerakan
masyarakat
dalam
rangka
pembinaan gizi . •
Pertemuan Koordinasi Lintas Program Lintas Sektor
Terkait
Percepatan Perbaikan gizi. Dengan output Laporan kegiatan sosialisasi
,advokasi,kampanye/gerakan
masyarakat
dalam
rangka pembinaan gizi . •
Rountable Gernas dalam rangka Percepatan Perbaikan Gizi. Dengan
output
Laporan
,advokasi,kampanye/gerakan
kegiatan
masyarakat
dalam
sosialisasi rangka
pembinaan gizi . •
Pertemuan Linsek dan Linprog Terkait Pelayanan Gizi di fasilitas pelayanan Kesehatan dengan alokasi anggaran. Dengan output Laporan
kegiatan
sosialisasi
,advokasi,kampanye/gerakan
masyarakat dalam rangka pembinaan gizi . •
Dukungan kegiatan Sosialisasi Terpadu di Pusat . Dengan output Laporan
kegiatan
sosialisasi
,advokasi,kampanye/gerakan
masyarakat dalam rangka pembinaan gizi . •
Dukungan Pelaksanaan Pekan ASI Sedunia di Pusat. Dengan output Laporan kegiatan sosialisasi ,advokasi,kampanye/gerakan masyarakat dalam rangka pembinaan gizi .
•
Pengolahan data Pelaksanaan Pemantauan status Gizi (PSG ) dengan output laporan perencanaan dan anggaran,evaluasi dan
BAB V - 50
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
pelaporan kinerja pengelolaan keuangan, dan pengelolaan barang milik Negara . •
Bimbingan Tekhnis Kegiatan Pembinaan Gizi output laporan perencanaan dan anggaran,evaluasi dan pelaporan kinerja pengelolaan keuangan, dan pengelolaan barang milik Negara .
•
Konsultasi tekhnis Program dengan output laporan perencanaan dan anggaran,evaluasi dan pelaporan kinerja pengelolaan keuangan, dan pengelolaan barang milik Negara .
•
Pemantauan
Penanganan
balita gizi buruk sesuai standard
pasca pelatihan TTLGB dengan output laporan perencanaan dan anggaran,evaluasi dan pelaporan kinerja pengelolaan keuangan, dan pengelolaan barang milik Negara . •
Review cakupan indicator pembinaan Gizi dengan output laporan perencanaan dan anggaran,evaluasi dan pelaporan kinerja pengelolaan keuangan, dan pengelolaan barang milik Negara .
•
Pemantapan Rencana aksi pangan dan gizi dengan output laporan perencanaan dan anggaran,evaluasi dan pelaporan kinerja pengelolaan keuangan, dan pengelolaan barang milik Negara
•
Dukungan kegiatan pemantapan rencana aksi di pusat dengan output
laporan perencanaan dan anggaran,evaluasi dan
pelaporan kinerja pengelolaan keuangan, dan pengelolaan barang milik Negara . •
Dukungan kegiatan Review capaian indicator pembinaan gizi di pusat
dengan
output
laporan
perencanaan
dan
anggaran,evaluasi dan pelaporan kinerja pengelolaan keuangan, dan pengelolaan barang milik Negara . e) Kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi, dengan anggaran sebesar 9,922,352,000 realisasi anggaran sebesar
Rp.
334.042.500,00 atau 3.37% f) Kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak, dengan anggaran 4,554,966,000 realisasi anggaran sebesar
Rp.
745.027.450,00 atau
16.36% g) Bantuan
Operasional
Kesehatan
(BOK),
dengan
anggaran
Rp.
1.400.000.000. realisasi anggaran sebesar Rp. 443.929.300,00 atau 31.71 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 51
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan a) Kegiatan Pengelolaan Data dan Informasi, dengan anggaran 371,178,000 realisasi anggaran sebesar Rp. 303.437.680,00 atau 81.75% b) Pengelolaan Urusan Tata Usaha, Keprotokolan, Rumah Tangga, Keuangan, dan Gaji dengan anggaran sebesar 314,350,000 realisasi anggaran sebesar Rp. 242.782.633,00 atau 77.23% c) Pembinaan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara dengan anggaran 424.541.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.
325.333.964,00 atau 76.63% d) Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dengan anggaran 2.677.137.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.518.031.800,00 atau 94.06% e) Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Kesehatan dengan anggaran sebesar 1.726.834.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.368.842.286,00 atau 79.27% f) Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan dengan anggaran sebesar 3.586.426.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.424.445.850,00 atau 39.72% g) Pembinaan Administrasi Kepegawaian dengan anggaran 262.730.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 215.950.270,00 atau 82.19% h) Peningkatan
Kesehatan
Jemaah
Haji
dengan
anggran
sebesar
357.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 343.530.000,00 atau 96,23% 3) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementrian Kesehatan a) kegiatan Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Kesehatan, dengan indikator kinerja kegiatan :Jumlah dokumen perencanaan anggaran kebijakan dan evaluasi pembangunan kesehatan yang tersusun tepat waktu dengan target sebesar 4 dokumen dan terealisasi sebanyak 4 dokumen yaitu dokumen e-renggar, dokumen musrenbangnas, dokumen Rakontek Perencanaan, dan DIPA APBN 4) Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan a) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan dengan anggaran 646.090.000
BAB V - 52
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
realisasi anggaran sebesar Rp.
558.925.862 ,00 atau 86.51% hasil
kegiatan adalah sebagai berikut : − Advokasi Pelaksanaan SAI Program Kefarmasian dan Alkes − Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alkes Tk Provinsi - Profil Kefarmasian − Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan − Perencanaan dan Evaluasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang Pelayanan Kefarmasian Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya dukungan manjemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kefarmasian dan alat kesehatan . Indikator pencapaian sasaran adalah persentase kepuasan klien terhadap dukungan manjemen sebesar 95 %. b) Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kesehatan dengan anggaran sebesar 109.396.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 79.999.981,00 atau 73.13% hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Monev Sarana Produksi Alkes dan PKRT − Sampling Produk Alkes dan PKRT Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya pengendalian pra dan pasca pemasaran alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga . Indikator pencapaian sasaran adalah : persentase produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat sebesar 83 %, jumlah alat kesehatan yang di produksi di dalam negeri sebesar 10, persentase sarana produski alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi cara pembuatan yang baik CPAKBN sebesar 55 %, persentase penilaian pre market tepat waktu sesuai Good Review Practices sebesar 75 %. c) Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian dengan anggaran sebesar 435.606.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.
323.428.184,00 atau 74.24% hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Sosialisasi E Licencing bagi Industri Farmasi, Industri Obat Tradisional, PBF dan Industri Kosmetik/Makanan − Penerapan Pengembangan Software Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 53
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Sosialisasi E Report PBF − Pembekalan CDOB untuk Tenaga Kesehatan − Sosialisasi Makanan Jajanan Anak Sekolah (MJAS) Aman, Bermutu dan Bergizi Sasaran kegiatan ini meningkatnya produksi bahan baku dan obat lokal serta mutu sarana produksi dan distribusi kefarmnasian. Indikator pencapian sasaran adalah jumlah bahan baku obat dan obat tradisional yang di produksi di dalam negeri sebanyak 25, jumlah industri yang memanfaatkan bahan baku obat dan obat tardisional produksi dalam negeri sebanyak 10 industri d) Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan dengan anggaran sebesar 266.390.000 dan terealisasi anggaran sebesar Rp. 180.168.500,00 atau 67.63% hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Monitoring Ketersediaan Vaksin − Penerapan E Logistic − Biaya Pengelolaan dan Pengemasan Kembali Obat Program − Harmonisasi dan Integrasi Perencanaan Kebutuhan Obat (RKO) dan Implementasi Pengelolaan Obat Satu Pintu (One Gate Policy) Sasaran kegiatan ini adalah tersedianya obat vakasin dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau di pelayanan kesehatan pemerintah Indikator pencapaiuan sasaran tersebut adalah persentase keterrsediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90 % dan Persentase instalasi farmasi kabupaten /kota yang melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standard sebesar 75 %.?? e) Peningkatan
Pelayanan
Kefarmasian
279.289.000 realisasi anggaran sebesar
dengan Rp.
anggaran
sebesar
202.963.550,00 atau
72.67% hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Penggunaan Obat Rasional dengan Metode Cara Belajar Insan Aktif − Advokasi Implementasi Fornas kepada Stake Holder dan Prescriber di Fasilitas Kesehatan Milik Pemerintah − Pemantauan Penggunaan Obat dalam Pelaksanaan JKN di Puskesmas dan Rumah Sakit
BAB V - 54
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Peningkatan Mutu Pelayanan Kefarmasian dalam Pelayanan Kesehatan pada Era JKN Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat rasional di fasilitas kesehatan dengan indicator pencapaian sasaran tersebut adalah persentase Puskesmas yang melaksnakan pelayanan kefarmasian sesuai standard sebesar 60 % dan Pesentase penggunaan obat rasional di Puskesmas sebesar 70 % Program Kefarmasian dan alat kesehatan untuk mewujudkan tercapainya sasaran sbb: − Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmassebesar 90%. − Jumlah bahan baku obat dan obat tradisional serta alat kesehatan (alkes) yang diproduksi di dalamnegerisebesar 35 % . − Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat sebesar 83%. 5) Program Pembinaan Upaya Kesehatan a) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan dengan anggran sebesar 1.585.646.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.
603.136.244,00 atau
38.04% hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Pertemuan Koordinasi Teknis Program BUK Tingkat Provinsi Bagi RS dan Dinkes Kab / Kota. Dengan sasaran: 69 Direktur RS Provinsi / Kab /Kota dan UPT − Workshop Akreditasi Nasional bagi Rumah Sakit dengan sasaran: 20 Rumah Sakit Pemerintah kelas C dan D − Pertemuan Koordinasi Perencanaan dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit dengan sasaran : RS ( 66 Pejabat Perencanaan RS Provinsi/Kab/Kota/UPT ), 38 Dinkes Kab/Kota dan Sub Bagian Sungram Dinkes Provinsi Jawa Timur. − Pertemuan Pengelolaan Sistem Informasi Managemen RS di Kab/Kota
dengan
sasaran
:
RS
(38
Petugas
data
RS
Provinsi/Kab/Kota,UPT,RS TNI POLRI, RS Swasta), 38 Dinkes Kab/Kota. − konsultasi ke pusat atau luar provinsi dalam rangka mendukung program tersebut diatas.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 55
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Indikator pencapaian sasaran: − Jumlah dokumen perencanaan anggaran kebijakan dan evaluasi program pembinaan upaya kesehatan yang tersusun tepat waktu − Persentase Aset BMN yang tercatat di dalam SIMAK − Jumlah laporan keuangan program pembinaan upaya kesehatan yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini WTP − Jumlah produk hukum program pembinaan upaya kesehatan yang diselesaikan b) Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan dengan anggaran sebesar 117.798.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 82.201.170,00 atau 69.78% hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Pembinaan Teknis di Bidang Pelayanan Kesehatan Rujukan dalam rangka Pengembangan Jejaring SPGDT – S dengan sasaran seluruh RS pemerintah dan Dinkes Kab / Kota ( Bidang Yankes ). Indikator pencapaian sasaran: − Jumlah RS Rujukan regional yang sesuai standar − Terwujudnya Pusat Rujukan Nasional − Jumlah RS yang telah memenuhi standar peralatan sesuai kelas RS − Jumlah RS yang memenuhi standar keselamatan pasien − Terbentuknya Badan Pengawas RS di provinsi − Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) vertical yang ditingkatkan sarana dan prasarananya − Jumlah RS Pratama di DTPK − Jumlah Provinsi yang melaksanakan SPGDT sehari- hari − Persentase penduduk yang berobatdi UPT vertical mendapatkan pelayanan kesehatan c) Pembinaan
Upaya
Kesehatan
Dasar
500.029.000 realisasi anggaran sebesar
dengan Rp.
anggaran
sebsar
375.543.760,00 atau
75.10% hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Sosialisasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan sebagai berikut: •
Pelayanan kesehatan harusdiberikan berdasarkans tandar pelayanan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan masukandari Pemerintah Daerah, organisasi
BAB V - 56
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
profesi, dan/atau masyarakat. Dalam rangka meningkatkan mutupelayanan Puskesmas pada era JKN, diharapkan Puskesmas sudah melaksanakan Akreditasi sebagai bahan Kredensialing oleh BPJS. •
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas pada masyarakat dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu dan kinerja antara lain dengan pembakuan dan pengembangan sistem manajemen mutu dan upaya perbaikan kinerja yang berkesinambungan
baik
pelayanan
klinis,
program
dan
manajerial •
Oleh karena itu suatu Kebijakan dalam pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Primer hendaknya ditetapkan oleh Pusat demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal
•
Peserta Pertemuan Sosialisasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Primer ini adalah dari semua Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota di Jawa Timur pada Bidang Pelayanan Kesehatan penanggung jawab Puskesmas
− Pelatihan Calon Pendamping Akreditasi Fasyankes Primer dengan hasil kegiatan sebagai berikut: •
Akreditasi Puskesmasmerupakan salah satu bentuk pengakuan yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh menteri setelah memenuhi standar
akreditasi.
Akreditasi
FKTP
bertujuan
untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, meningkatkan
perlindungan
bagi
sumber
daya
manusia
kesehatan, masyarakat dan lingkungan serta FKTP sebagai institusi dan meningkatkan kinerja FKTP dalam pelayanan kesehatan perseorangan dan atau kesehatan masyarakat •
Dalam pelaksanaan akreditasi dilakukan penilaian terhadap manajemen puskesmas, penyelenggaraan program kesehatan, dan pelayanan klinis dengan menggunakan standar akreditasi puskesmas yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
•
Agar Puskesmas dapat memenuhi standar akreditasi dibutuhkan pendampingan oleh fasilitator yang kompeten agar puskesmas dapat
membangun
system
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
pelayanan
klinis
BAB V - 57
serta
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
penyelenggaraan program, yang didukung oleh tatakelola yang baik dan kepemimpinan yang mempunyai komitemen yang tinggiuntukmenyediakanpelayanan yang mutu, aman, dan terjangkau
bagi
masyarakat
berkesinambungan.TimPendamping
yang
secara
diperlukan
untuk
persiapan akreditas Puskesmas terdiridari 3 orang dari Dinas Kesehatan
kabupaten/Kota,
yang
berkompeten
dibidang
Kesehatan •
Peserta pada kegiatan ini adalah dari 7 (tujuh) Dinas Kesehatan Kabupaten
/Kota
yaitu
Kab.
Nganjuk,
Kab.
Tuban,
KotaMojokerto, Kota Madiun, Kab. Jombang, Kab Magetan, Kota Kediri masing-masing terdiri dari 1 tim dengan 3 orang yaitu sebagai penanggung jawab Administrasi dan Manajemen, penanggung jawab UKM dan penanggung jawab UKP •
Seluruh peserta Pelatihan melalui proses Pelatihan dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta dinyatakan berhasil sesuai evaluasi belajar. Sehingga memperoleh bimbingan
sertifikat Akreditasi
pelatihan terhadap
dan
berhak
Puskesmas
melakukan
dan
Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama lainnya − Workshop Penguatan PONED dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut: •
Pertemuan Workshop Penguatan PONEDadalah salah satu upaya yang dilaksanakan untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB melalui penanganan obstetri dan neonatal emergensi/komplikasi di tingkat pelayanan dasar adalah melalui upaya melaksanakan Puskesmas Mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Puskesmas mampu PONED sebagai salah satu simpul dari sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan maternal neonatal emergensi dapat memberikan kontribusi pada upaya penurunan AKI dan AKN maka perlu dilaksanakan dengan baik agar dapat dioptimalkan fungsinya
•
Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan teknis tenaga kesehatan dalam pelayanan emergensi obstetrid an neonatal dasar ini maka perlu diadakan Workshop Penguatan PONED terutama pada Puskesmas PONED yang timnya sudah tidak
BAB V - 58
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
lengkap lagi, puskesmas dengan kasus maternal neonatal yang cukup tinggi dana kesehatan rujukan ke RS tidak mudah •
Peserta Pertemuan ini adalah Tim dari Puskesmas yang terdiri dari Dokter dan Perawat sebagai Tim PONED di Puskesmas. Dari 8 Kabupaten yaitu dari Kab Gresik (Pusk. Benjeng), KabJombang (Pusk. Bandar Kedungmulyo), KabJember (Pusk. Wuluhan), KabBojonegoro (Pusk. Tambskrejo). , Kab Malang (Pusk. Tumpang), KabNgajuk (Pusk. Ngronggot), KabPasuruan (Pusk. Purwosari), KabBlitar (Pusk. Binagun).
•
Peserta adalah Tim PONED Puskesmas dari 8 Kabupaten terdiri dari Dokter, Bidan dan Perawat
d) Pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa dengan anggaran sebesar 251.707.0000 realisasi anggaran sebesar
Rp.
194.842.500,00 atau
77.41% hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Peningkatan Ketrampilan Kesehatan Jiwa Bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas dengan sasaran / peserta 26 orang dari dokter dan perawat puskesmas terpilih. − Peningkatan Ketrampilan Assesmen dan Rencana Terapi Terkait Wajib Lapor Pecandu Narkotika dengan sasaran : 24 orang terpilih dari dokter dan perawat dari puskesmas atau Rumah Sakit. Indikator pencapaian sasaran: − Jumlah Kab/Kota yang memiliki puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa − Persentase fasyankes institusi penerima wajib lapor Pecandu Narkotika yang aktif e) Pembinaan Pelayanan keperawatan dan keteknisian medis anggaran sebesar 295.900.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 204.427.210,00 atau 69.09% hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Kegiatan Pertemuan bagi Perawat Penyelia Perkesmas Dinkes Kab/Kota dengan hasil kegiatan sebagai berikut: •
Upaya
Perawatan
Kesehatan
Masyarakat
(Perkesmas)
dilaksanakan secara terpadu baik dalam upaya kesehatan perorangan maupun kesehatan masyarakat dalam 6 (enam) upaya
kesehatan
wajib
Puskesmas
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
maupun
BAB V - 59
upaya
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
pengembangan
yang
wajib
dilaksanakan
di
Puskesmas.
Keterpaduan tersebut dalam sasaran, kegiatan, tenaga, biaya atau sumberdaya lainnya. Dengan terintegrasinya upaya Perkesmas kedalam upaya wajib maupun pengembangan, diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyaraka tlebih bermutu karena diberikan secara utuh (holistik), komperensif, terpadu, dan berkesinambungan. Keterpaduan Perkesmas dengan upaya kesehatan Puskesmas sekaligus bertujuan mendukung
tercapainya
target
pembangunan
kesehatanKab/Kota yang diukur berdasarkan indikator SPM. •
Penyelenggaran Perawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas, dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki oleh Puskesmas. Pendekatan utama yang dilakukan dalam penyelenggaraan pelayanan Perkesmas baik di dalam gedung maupun di luar gedung Puskesmas. Untuk itu diperlukan Penguatan
Program
Perkesmas
dalam
mendukung
PelayananKesehatan Tingkat Pertama. •
Penyeliaan oleh Perawat Penyelia Kab/Kota dilaksanakan untuk perawat koordinator perkesmas di Puskesmas maupun kepada perawat pelaksana puskesmas. Penyeliaan perkesmas di tingkat Puskesmas
dilakukan
dalam
rangka
pengendalian
mutu
pelayanan perkesmas pengendalian mutu pelayanan perkesmas melalui bimbingan dari perawat yang lebih mampu kepada perawat lainnya, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keperawatan dan profesionalisme sesuai dengan peran dan fungsinya •
Pertemuan ini dengan peserta dari 38 Kab/Kota yaitu penanggung jawab program Perkesmas di Dinas kesehatan
− Kegiatan Pertemuan bagi Perawat Koordinator Perkesmas di Puskesmas kabupaten/Kota dengan hasil kegiatan adalah berikut •
Pelayanan keperawatan diberikan secara langsung kepada seluruh
masyarakat
mempertimbangkan
dalam
rentang
seberapa
jauh
sehat-sakit masalah
dengan
kesehatan
masyarakat mempengarui individu, keluarga, dan kelompok maupun masyarakat melalui pemberdayaan keluarga sehingga terbentuk keluarga yang sehat BAB V - 60
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
•
Kegiatan
Program
Perkesmas
/
PHN
dilakukan
melalui
pembinaan perawatan kesehatan keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan,
maka
Puskesmas
mempersiapkan
perawat/petugas untuk melaksanakan program perkesmas (Home Care) sehingga keluarga dengan resiko tinggi dapat terdeteksi secara dini. Untuk itu Pertemuan bagiPerawat Koordinator Perkesmas di Puskesmas Kabupaten/Kota sangat diperlukan untuk menunjang Program Perkesmas/ PHN yang ada di Puskesmas •
Tujuan Pertemuan ini untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas terutama pelayanan promotif dan preventif, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta penerapan asuhan Keperawatan keluarga, kelompok dan masyarakat di wilayah Puskesmas
•
Pertemuan ini ada 2 angkatan masing-masing angkatan 30 orang dari Puskesmas yang ada di Dinkes 38 Kab/Kota.
•
Peserta Pertemuan ini adalah Perawat yang ada di Puskesmas sebagai penanggung jawab program perkesmas
− Kegiatan Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Program Perkesmas di Yankes Primer dengan dengan hasil kegiatan sebagai berikut •
Dalam penyelenggaraan Pelayanan Perkesmas di Puskesmas bekerjasama dengan petugas kesehatan lain serta masyarakat. Kerjasama dengan petugas kesehatan lain terkait dengan kegiatan yang memerlukan kemampuan tekhnis tertentu yang bukan
kewenangan
perawat.
Kerjasama
dengan
kader/masyarakat terutama dalam melaksanakan kegiatan yang dapat dilimpahkan kepada masyarakat. •
Keberhasilan penyelenggaraan Perkesmas sangat memerlukan dukungan dari berbagai pihak terkait, antara lain Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, lintas program dan lintas sektor terkait. Untuk mengetahui pelaksanaan dan permasalahan program Perkesmas di Kabupaten/Kota maka perlu dilakukan Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Program Perkesmas di Yankes Primer
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 61
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
•
Pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Program Perkesmas di Yankes Primer ini adalah 8 Kabupaten
6) Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan a) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dengan anggaran sebesar 190.506.000, realisasi anggaran Rp. 146.731.078,00 atau sebesar 77.02% b) Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra, dengan anggaran sebesar 3.211.779.000 realisasi anggaran Rp. 1.647.538.362,00 atau sebesar 51,3% c) Pengendalian
Penyakit
Bersumber
Binatang
dengan
anggaran
343.809.000 realisasi anggaran Rp. 255.684.480,00 atau sebesar 74.37% hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Kegiatan Pengendalian Penyakit DBD hasil kegiatan sebagai berikut : Angka kesakitan DBD pada tahun 2015 tercapai 52,7 per 100.000 penduduk atau 20.138 orang (target > 49 per 100.000 penduduk). Trend angka kesakitan dan kematian DBD mulai tahun 2010 sampai dengan 2015, adalah sebagai berikut
Sumber: Data kegiatan P2 DBD
Dari grafik diatas dapat disimpulkan sebagai berikut berdasarkan jumlah kasus DBD (Insiden) di Jawa Timur mulai tahun 2010sudah mulai meningkat dari tahun sebelumnya, namun masih bersifat fluktuasi.
BAB V - 62
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Tabel : Hasil capaian Indikator P2 DBD Tahun 2013-2015 (bln Sept 2015) 2013 Indikator
Angka Nas
2014
Capaian
Angka Nas
2015(s/d Sept) Capaian
Angka Nas
Capaian
CFR
<1%
1,44
<1%
1,05
<1%
1,36
ABJ
≥95 %
83
≥95 %
87
≥95 %
NA
5%
11 (29%)
5%
16 (42%)
5%
27
Kab/Kota KLB (%)
(71%)
Sumber: Data Kegiatan P2 DBD 2015
Program
penanggulangan
penyakit
Demam
Berdarah
Dengue tahun 2015angka kesakitan dan kematiannya mengalami peningkatan, karena pada awal tahun terjadi KLB di beberapa Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, Jawa Timur belum dapat dikatakan Daerah Bebas DBD karena masih banyak vektor/nyamuk penular DBD yang ditunjukan dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) masih belum mencapai ≥95 %.
Sumber : Data Program P2 DBD Jawa Timur
Dari grafik di atas, dapat kita bandingkan kabupaten/kota yang pada tahun 2015 terjadi kenaikan jumlah penderita DBD dibandingkan tahun sebelumnya. Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD pada awal tahun 2015 terjadi di 27 Kabupaten/Kota. Kewaspadaan lebih ditingkatkan sehingga diharapkan pada tahun depan tidak terjadi peningkatan kasus lagi.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 63
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Kegiatan Pengendalian Penyakit Malaria dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 140.835.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 96.022.000,atau 68,18%.Dengan hasil kegiatan sebagai berikut : Hasil surveilans rutin malaria tahun 2014 menginformasikan terdapat penderita malaria sebanyak 608 penderita, dari jumlah tersebut terdapat penderita malaria indigenous (tertular setempat sebanyak 74 penderita). Penularan setempat ini terjadi di Pulau Sadulang Besar dan Pulau Saular Kecamatan Sapeken Wilayah Kabupaten Sumenep. Penularan setempat diduga berasal dari nelayan yang datang dari daerah endemis malaria di wilayah kepulauan Kalimantan. Tahun 2015 sampai dengan bulan November 2015 dilaporkan sebanyak 206 penderita malaria import dan 203 penderita atau 98,5% telah mendapatkan ACT. 2015 No
INDIKATOR
2009
2010
2011
2012
2013
2014
( s/d Okt 2015)
1
Jumlah
50,4
56,1
23,6
33,02
31,92
28,45
14.06
1,1
1.06
0,46
1.8
0,1
0,1
0,0
3.3
3,4
2,1
1,5
Sediaan Darah diperiksa (ribuan) 2
ABER
3
SPR
4
Penderita
1489
947
1222
1,074
1070
608
206
Malaria 5
API (‰)
0,33
0,18
0,24
0.6
0,028
0,016
0,005
6
Proporsi
35,1
46,5
50,7
35.7
32,1
40,0
23,8
30,8
10.67
11,7
0.8
0,1
13,3
0,0
74.48
85.4
87,4
92.4
99,9
86,7
100,0
12
2
2
2
1
1
0
Plasmodium falsiparum (%) 7
Proporsi Kasus Indigenous (%)
8
Proporsi Malaria Import
9
Desa HCI
− Pengendalian Penyakit Pes dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 34.580.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 20.982.600,- Atau 60,68%.Dengan hasil kegiatan sebagai berikut :
BAB V - 64
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Indikator pengendalian penyakit pes sampai dengan bulan Oktober 2015 tidak ada kematian karena penyakit pes, wilayah pengendalian tidak bertambah/tidak menyebar, Indek pinjal khusus (Xenopsylla cheopis) di bawah standar Nasional, demikian juga dengan Indek Pinjal Umum(untuk Semua pinjal) di bawah Standar nasional. Trap sukses ada kecenderungan menurun sejak tahun 2015 (di
bawah
standar
3%).
Diupayakan
tahun
depan
untuk
meningkatkan hasil trap sukses minimal sama dengan target nasional (3%). Penderita suspect Pes yang ditangani pada tahun ini hanya 1 orang dan telah ditangani dengan baik (100%). − Kegiatan Pengendalian Penyakit Filariasis dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 70.545.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 64.733.105,Atau 91,76%.Dengan hasil kegiatan sebagai berikut : Di Jawa Timur Total kasus kaki gajah/Filariasis Klinis Kronis tercatat sampai dengan tahun 2015 (rekapitulasi semua kasus yang pernah mendapatkan pengobatan) sejumlah 380 penderita dan tersebar di 34 Kabupaten/Kota.. Adapun Kabupaten/Kota yang belum terlapor ada kasus Filariasis adalah Kota Batu, Kota Blitar, Kota Mojokerto dan Kabupaten Gresik. Perkembangan penemuan kasus Kaki Gajah dari tahun ketahun sebagai berikut: Capaian Hasil Kegiatan Penemuan Kasus Filariasisdi Jawa Timur Tahun 2009 sd 2015 No
Capaian hasil kegiatan
2009
1
Kab/Kotamelaksanakan
30
32
32
32
33
33
34
80
84
84
84
86
86
90
263
293
319
341
358
364
380
20
30
26
22
17
6
16
program P2
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Filariasis
(dg kasus) 2
Prosentase
Kab/ Kota
melaksanakan program P2 Filariasis 3
Rekapitulasi Klinis
kasus Limfadema
kronis 4
Kasus Klinis Filariasis kronis
yang
ditemukan
baru atau
terlaporkan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 65
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN No
Capaian hasil kegiatan
2009
5
Mikrofilaria Rate (MR)
0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 0%
0%
0%
0%
0%
0%
dari hasil pemeriksaan darah jari keluarga dan tetangga sekitar)
d) Kegiatan Surveilans Vektor dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 27.614.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 23.417.900,- Atau 84,80%. Dengan hasil kegiatan sebagai berikut : Dilakukan pembiakan larva Aedes aegypti dari ke 4 lokasi tersebut di laboratorium Entomologi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, selanjutnya dilakukan Uji Resistensi terhadap Impragnated paper yang mengandung Insektisida Malathion 0,8 % dengan peralatan Uji Susceptibility, maka hasilnya adalah sebagai berikut : Hasil Uji Resistensi Vektor DBD (Ae.aegypti) pada Insektisida Malathion No.
1.
Kab / Kota / Kec / Desa
0,8 % Jml
Pengamatan 1
Pengamatan 24
Nyamuk
Jam
Jam
Kematian
%
Kematian
%
80
0
0
6
7,5
80
0
0
0
0
80
23
80
0
Kab Jombang Kec. Peterongan Desa Keplaksari
2.
Kota Mojokerto Kec. Prajuritkulon Desa Kranggan
3.
Kab. Mojokerto Kec. Puri Desa Banjaragung
4.
28.7 5
57
71.2 5
Kesimpulan/ Status resistensi Resisten thd malathion 0,8 % Resisten thd malathion 0,8 % Resisten thd malathion 0,8 %
Kab. Kediri Kec. Gampengrejo
0
1
1.25
Resisten thd malathion 0,8 %
Desa Ngebrak
Kesimpulan hasil uji resistensi vektor DBD (Aedes aegypti) terhadap insektisida Malathion 0,8 % di 4 lokasi Kabupaten, menunjukkan hasil telah terjadi Resitensi vektor DBD (Aedes aegypti) terhadap insektisida Malathion 0,8 %
BAB V - 66
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
e) Pengendalian Penyakit Tidak Menular dengan anggaran sebesra 3.349.834.000, realisasi anggaran Rp. 2.544.349.228,00 atau sebesar 75.95% f) Pengendalian Penyakit Menular Langsung dengan anggaran sebesar 1.221.890.000 realisasi anggaran Rp. 678.444.212,00 atau sebesar 55.52% hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Pengendalian Penyakit HIV/AIDS hasil kegiatan sebagai berikut : Dalam kurun waktu 2009-2015 masih ada 2 Kabupaten/ Kota yaitu Kab.Bangkalan dan Kota Blitar yang belum memiliki layanan KT-HIV di Rumah sakit sehingga dari target 38 Kab/Kota baru 36 (97%) yang sudah ada layanan KT-HIV. Dan masih ada 4 Kabupaten/ Kota yang dalam proses penyiapan layanan PDP di Rumah Sakit yaitu Kab. Bangkalan, Sumenep, Madiun dan Kota Blitar sehingga dari target 38 kab/ Kota baru 34 (89%) yang sudah ada layanan PDP sebanyak 46 Rumah Sakit. Prosentase ODHA mendapat ARV sebesar 76,7% (dari target 80%) atau 7.518 orang. − Kegiatan Pengendalian Penyakit TB Paru dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 73.054.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 47.161.550,atau 64,56%.Dengan hasil kegiatan sebagai berikut : Program pengendalian TB dengan strategi DOTS dimulai pada tahun 2005 dan sampai sekarang telah melibatkan 100% Puskesmas dan 100% RS pemerintah.Diupayakan untuk melibatkan sektor swasta melalui kegiatan kemitraan yang disebut dengan Public Private Mix DOTS. No
Indikator
Target
Pencapaian
Program
Nas
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1
CDR
70
58
65
64
59
55
36,8
2
CNR
Naik 5%
110
113
112
110
110
74
3
Succes
85
90
91
90,1
91
91
89
Rate
Data untuk tahun 2015 masih sampai bulan September (Triwulan 3), karena sistem pelaporan per tiga bulan. Target CDR adalah minimal 70%. Indikator ini masih digunakan untuk evaluasi pencapaian MDGs 2015 untuk pengendalian TB. Setelah tahun 2015, indikator ini tidak akan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 67
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
digunakan lagi dan akan diganti dengan Case Notification rate (CNR) sebagai indikator yang menggambarkan cakupan penemuan pasien TB. Data angka keberhasilan pengobatan tahun 2015 sebesar 89% atau 13.629 orang dari 15.287 penderita yang diobati. − Pengendalian Penyakit Diare melalui kegiatan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) dengan hasil kegiatan sebagai berikut : •
Untuk menekan angka kematian bayi dan balita karena diare, maka ada inovasi pengembangan pelayanan diare di fasyankes yang semula namanya pojok oralit menjadi Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA).Dari Dana APBN Tahun 2015, sesuai target dari Subdit Diare dan ISP (10% Kab/Kota telah melaksanakan aktifasi LROA), maka melalui kegiatan Dukungan Logistik untuk Aktifasi LROA telah diadakan 100 LROA Kit untuk 4 Kabupaten/Kota, yaitu : Bondowoso (15), Kabupaten Jombang (21), Kabupaten Lumajang (15), Kabupaten Ponorogo (19).
•
Suatu Kab/Kota dianggap telah melaksanakan LROA apabila 60% fasyankesnyasudah melakukan aktifasi LROA yang dibuktikan dengan adanya RR (minimal 3 bulan dalam tahun berjalan). 4 kab/kota
yang
telah
menerima
LROA
tersebut
baru
melaksanakan aktifasi LROA pada awal tahun 2016 ini − Pengendalian Penyakit Hepatitis. •
Kegiatan Sosialisasi / Advokasi Hepatitis dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 37.372.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 35.250.830,- Atau 94,32% dengan hasil kegiatan sebagai berikut :
•
Kegiatan ini berupa pengadaan buku pedoman yang dibagikan pada saat pertemuan di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dengan peserta bidan puskesmas dan lintas program Dinas Kesehatan Kota Surabaya.Narasumber dari Dinkes Prov Jatim, BBLK Surabaya dan Narasumber ahli dari RS Dr Soetomo Surabaya (SMF Penyakit Dalam dan SMF Obsgyn).Melalui pertemuan ini, diharapkan peserta dapat meningkatkan kapasitasnya dalam pemeriksaan deteksi dini hepatitis.
•
Kegiatan deteksi ibu hamil dan kelompok resiko tinggi yang melaksanakan deteksi dini Hepatitis B atau C dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 668.622.000,- realisasi anggaran sebesar
BAB V - 68
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Rp. 242.368.400,- Atau 36,25% dengan hasil kegiatan sebagai berikut : •
Untuk memutus rantai penularan hepatitis B secara vertikal, perlu dilaksanakan pemeriksaan DDHB pada ibu hamil serta kelompok berisiko lainnya (tenaga kesehatan, mahasiswa kesehatan, dll).
•
Kegiatan ini tidak bisa segera dilaksanakan karena mendapat tanda bintang dan DIPA Revisi baru turun pada akhir Agustus 2015 serta reagen pemeriksaan HBsAg yang expired pada awal September 2015, maka dari target 22.000 sampel hanya terealisasi 6.989 sampel (ibu hamil : 2.834 dan kelompok berisiko : 4.155), jadi hanya 31,77%.
•
Dari 6.989 sampel, yang pemeriksaan HbsAgnya reaktif 211 (ibu hamil : 91 dan kelompok berisiko : 120).Dari setiap ibu hamil yang HbsAgnya reaktif akan disediakan HBIg untuk bayinya yang akan dilahirkan. Pemberian HBIg dan HBO harus segera diberikan < 24 jam begitu bayi dilahirkan
− Pengendalian Penyakit Pnemonia Hasil kegiatan sebagai berikut : •
Cakupan penemuan penderita pneumonia balita, belum memenuhi target. Berdasarkan data tahun terakhir, cakupan penemuan penderita pneumonia balita hanya mencapai 33,3% dari 100% persen target yang harus dipenuhi.
•
Grafik Target dan Cakupan penemuan pneumonia balita (%) Tahun 2007-2014
Sumber :Data kegiatan P2 ISPA
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 69
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Pengendalian PenyakitKusta dengan hasil kegiatan sebagai berikut : Target dan Realisasi Indikator Kinerja Program Pengendalian Penyakit Kusta No 1 2 3
Indikator
2011
2012
2013
2014
6.157
5.570
4.289
4.119
1,63
1,46
1,12
1,07
5.284
4.807
4.132
4.116
<5
13,99
12,63
10,78
10,67
5%
13%
14%
13%
13%
5%
11%
9%
9%
9%
90%
90%
89,5%
89,9%
90,3%
Penderita Terdaftar Prev. Rate per 10.000
<1
a. Penderita Baru b.
C D R per 100.000
c. Prop.cacat II (%) e. 4
Target
Proporsi anak (%)
RFT Rate
2015* 4.192 1.08 3.944 10,15 11% 8% 91,2%
Sumber : Data Program P2 Kusta Prov. Jatim. data sampai dengan Des 2015 (lap dari 35 kab/kota).
Berdasarkan table diatas untuk tahun 2015 penemuan kasus barutercapai96,2% atau 3.944 dibandingkan target dalam Renstra (4.100 penderita baru). Dari total penderita baru tersebut, 332penderita baru merupakan usia anak (8%), 445 penderita baru (11%) yang ditemukan dalam kondisi cacat tingkat 2 dan ada 568 orang (14%) mengalami cacat tingkat Iyang potensial untuk menjadi cacat tingkat II. Target untuk proporsi penderita anak dan cacat 2 diantara kasus baru adalah < 5%. Untuk cakupan pelayanan pengobatan kusta sesuai dengan regimen WHO (MDT) adalah 100% di Unit Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit yang sudah ada kerjasama dan Puskesmas). Dari 1.002 Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) yang ada di di Jawa Timur, 716 UPK saat ini ada penderita kusta-nya g) Penyehatan Lingkungan , dengan anggaran sebesar 2.449.975.000 realisasi anggaran Rp. 1.269.844.515,00 atau sebesar 51.83% hasil kegiatan adalah sebagai berikut .
BAB V - 70
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan 1) Dana APBN (Dekonsentrasi) untuk tahun 2015 mengalami efisiensi sebesar 50% untuk perjalanannya, oleh karenanya harus dilakukan revisi DIP nya lagi. 2) Revisi DIP harus ke Pusat lagi sehingga memerlukan waktu yang panjang untuk proses sampai dengan DIP turun lagi. 3) Realisasi yang kurang dikarenakan DIP yang sudah direvisi turun pada tribulan ke 3,. 4) Keterbatasan dukungan anggaran dari kab/kota belum menjamin kesinambungan pelaksanaan program dan kegiatan kesehatan antara provinsi dan kab/kota 5) Peran serta semua elemen bangsa terhadap program dan kegiatan kesehatan masih belum optimal Solusi. 1) Program di tingkat provinsi, seharusnya didukung oleh kebijakan dan komitmen sinergisitas di kab kota. 2) Advokasi dukungan anggaran dari kab/kota dalam menciptakan kesinambungan program di tingkat provinsi dan kab/kota. 3) Advokasi dan sosialisasi kepada semua elemen masyarakat untuk aktif, dan merasa memiliki program dan kegiatan kesehatan, sehingga tercipta kemandirian untuk hidup sehat. 14. DINAS KOPERASI DAN UKM PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian; 2) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; 3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah. 4) Peraturan pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah dan Provinsi sebagai daerah otonom. 5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 02/Per/M.UMKM/II/2015 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Anggaran Dekonsentrasi Kementerian Koperasi da UKM Republik Indonesia; 6) Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 71
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Peningkatan Daya Saing UMKM a) Kegiatan Dukungan Pemberdayaan KUMKM di Daerah dengan alokasi Rp 6.719.909.000,- realisasi anggaran sebesar Rp 6.205.772.250,- atau 82,99% dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Koordinasi pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi pembangunan KUMKM TA.2015 − Rapat koordinasi terbatas (rakortas) − Rapat regional − Rapat koordinasi nasional − Rapat teknis perencanaan − Pelaksanaan sistem akuntansi instansi (SAI) − Penyelenggaraan rapat koordinasi daerah koperasi & umkm − Koordinasi pelaksanaan data koperasi − Bimbingan teknis perencanaan penyusunan anggaran − Rapat koordinasi pengarustamaan gender provinsi - kabupaten/kota dan gerakan koperasi − Rapat koordinasi pemberdayaan umkm dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 − Rapat koordinasi pendirian dan pengesahan badan hukum koperasi − Pengelolaan anggaran − Fasilitasi pameran SMES'CO festival di JCC − Stand permanen SME TOWER − Penyelenggaraan pasar rakyat − Monitoring program dan kegiatan strategis Pemberdayaan KUMKM TA.2015 − Monitoring perkembangan nilai bersih dana bergulir KSP/USP Koperasi − Monitoring dan evaluasi pemberdayaan usaha koperasi − Monitoring dan evaluasi KSP/USP Koperasi − Pemberdayaan Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan b) Kegiatan Pemberdayaan Layanan Pengembangan Bisnis dengan alokasi Rp 2.599.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp 328.051.900,- atau 12,63% dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : BAB V - 72
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Koordinasi pelaksanaan pemberian Izin Usaha Mikro Dan Kecil − Insentif bagi pendamping perizinan Usaha Mikro Dan Kecil − Sosialisasi IUMK (pusat, provinsi, kab/kota, camat, lurah & asosiasi pendamping) − Penyusunan laporan perizinan Usaha Mikro Dan Kecil c) Kegiatan Revitalisasi dan Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Koperasi dan UMKM dengan alokasi Rp 8.500.000.000,realisasi anggaran sebesar Rp 7.775.805.380 atau 91,46% dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Pelatihan singkat bagi pengelola KUKM − Pendampingan kompetensi bagi tenaga pendamping − Penguatan kapasitas kelembagaan Koperasi dalam menghadapi MEA − Pelatihan pengembangan usaha sektor riil bagi Koperasi,anggotanya & UMKM dlm menghadapi MEA Provinsi Jawa Timur − Pelatihan keterampilan bagi wirausaha baru dlm rangka menghadapi mea − Peningkatan kapasitas pengurus, pengelola dan pengawas KSP/USPKOP Pola Syariah Di Jawa Timur − Peningkatan sertifikasi SKKNI bagi pengelola KSP/USP-koperasi d) Kegiatan Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Bagi KUMKM dengan alokasi Rp 1.000.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp 864.315.800,- atau 91,46% dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut: − Operasional pusat layanan usaha terpadu (PLUT) KUMKM Kabupaten Pacitan − Operasional pusat layanan usaha terpadu (PLUT) KUMKM Kota Batu 2) Program Penguatan Kelembagaan Koperasi a) Kegiatan Pengembangan, Pengendalian, dan Pengawasan KSP, KSP Syariah, dan LKM dengan alokasi Rp.960,680,000 realisasi anggaran sebesar Rp.813,050,000 atau 84,63% dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Pengawasan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 73
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan − Permasalahan dalam program ini adalah masih lemahnya koordinasi lintas wilayah, lemahnya monitoring dan evaluasi terhadap program kegiatan pemberdayaan koperasi dan UMKM yang didanai oleh APBN, Kemampuan Koperasi dan UMKM yang terbatas dalam meningkatkan akses pemasaran, dan adanya perubahan pada peraturan terkait koperasi serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perkoperasian dan kewirausahaan. − Permasalahan dalam program ini adalah masih lemahnya pengawasan terhadap koperasi terutama KSP/USP-Koperasi dan lemahnya koordinasi satuan tugas (Satgas) Pengawas dan Pengendalian KSP/USP-Koperasi. Selain itu belum adanya lembaga pengawas dan lembaga penjamin simpanan yang khusus dibentuk untuk Koperasi. Solusi − Solusi atas permasalahan tersebut adalah dengan upaya peningkatan intensitas koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas program dan kegiatan dengan dinas terkait di Kabupaten /Kota maupun di tingkat regional dan nasional dalam rangka pemberdayaan koperasi dan UMKM, sosialisasi dan peningkatan pemahaman baik terkait peraturan perkoperasian, Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) maupun tentang kewirausahaan kepada Petugas PPKL dan Pendamping Koperasi/UMKM serta para pelaku KUMKM di Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Kemudian perlu adanya peningkatan koordinasi dalam rangka melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan pemberdayaan koperasi dan UMKM yang didanai oleh APBN dan dilaksanakan di kabupaten/kota, serta peningkatan fasilitasi pemasaran produk Koperasi dan UMKM melalui stand di SME Tower yang diharapkan mampu menjadi wadah pemasaran bagi produk KUMKM yang berasal dari kabupaten/kota di Jawa Timur. − Solusi atas permasalahan tersebut adalah dengan upaya peningkatan intensitas koordinasi kegiatan pengawasan dan pengendalian KSP/USPKoperasi yang dilaksanakan dengan dinas terkait di Kabupaten /Kota maupun di tingkat regional dan nasional dalam rangka pemberdayaan koperasi dan UMKM, dan membentuk lembaga pengawas dan lembaga penjamin simpanan untuk Koperasi, khususnya KSP/USP-koperasi.
BAB V - 74
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
15. DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertahanan Nasional Nomor 11 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementrian Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Melalui Dekonsentrasi. 2) Surat Pernyataan Ketersediaan dan Kesanggupan Gubernur Jawa Timur melaksanakan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2015 melalui Surat Nomor : 590 / 59870 / 022.1 / 2015 Tanggal 30 April 2015. 3) Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188 / 640 / KPTS / 013 / 2015 Tanggal 2 September 2015 tentang Penunjukkan dan Pengangkatan Kuasa Pengguna Anggaran di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015. B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang a) Kegiatan
pemanfaatan
ruang
Rp.
892.165.000,-
realisasi
Rp.
438.149.000,- atau 49,11%, yaitu : − Fasilitasi finalisasi penetapan dan pemanfaatan kelembagaan KSN perkotaan Gerbangkertasusila (GKS) Rp. 430.201.000,- realisasi Rp. 208.339.000,- atau 48,43%. − Sinkronisasi program KSN Rp. 461.964.00,- realisasi
Rp.
229.810.000,- atau 49,75%. b) Kegiatan pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah, Rp. 3.317.153.000,- realisasi Rp. 1.893.590.000,- atau 57,08%, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Penyelenggaraan pembentukan pelopor penataan ruang daerah Rp. 627.273.000,- realisasi 529.844.000,- atau 84,47% − Pengadaan GPS Geodetik dalam rangka mendukung penyusunan rencana rinci Rp. 250.000.000,- relaisasi Rp. 246.950.000,- atau 98,78% − Sosialisasi NSPK bidang penataan ruang Rp. 655.500.000,- relaisasi Rp. 310.480.000,- atau 47,37%. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 75
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Fasilitasi legislasi RTR provinsi / kabupaten / kota Rp. 350.500.000,realisasi
Rp. 246.497.000,- atau 70,33%.
− Penyebar luasan informasi dan bahan komunikasi penataan ruang Rp. 499.752.000,- realisasi Rp. 0,00,- atau 0,00%. − Fasilitasi pembinaan kelompok masyarakat dan dunia usaha Rp. 150.000.000,- realisasi Rp. 149.615.000,- atau 99,74%. − Administrasi umum Rp. 784.128.000,- realisasi Rp. 410.204.000,atau 52,31%.
2) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah a) Kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah wilayah I dan II Rp. 1.276.337.000,- realisasi Rp. 833.566.000,- atau 57,70%, dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah wilayah I Rp. 792.273.000,- realisasi Rp. 542.655.000,- atau 68,49%. − Pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah wilayah II Rp. 484.064.000,- realisasi Rp. 290.911.000,- atau 60,10%. 3) Program Pengembangan Perumahan a) Kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 1.771.842.000 dan terealisasi sebesar Rp. 999.277.000,00 atau 56,40 % dengan hasil kegiatan sebagai berikut, meliputi : − Administrasi kegiatan Rp. 287.934.000,- realisasi Rp. 153.305.000,atau 53,24%. − Sosialisasi kegiatan dan program Rp. 547.276.000,- realisasi Rp. 216.664.000,- atau 39,59%. − Sinkronisasi data perumahan Rp. 666.022.000,- realisasi Rp. 497.776.000,- atau 74,74%. − Fasilitasi proses pemberdayaan pokja PKP provinsi Rp. 270.610.000,realisasi Rp. 131.532.000,- atau 48,61%.
BAB V - 76
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan : 1) Pada awalnya Dekonsentrasi bidang Tata Ruang berada dibawah koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum, tetapi dengan adanya perubahan struktur kementerian maka kemudian Dekonsentrasi bidang Tata ruang beralih dibawah koordinasi Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Perubahan ini berimplikasi pada terhentinya kegiatan karena DIPA di blokir sampai menunggu selesainya restrukturisasi di Kementerian Agraria dan Tata Ruang. 2) Kepastian DIPA dan blokir diterima pada bulan Agustus 2015 akhir, sehingga praktis hanya memiliki sisa 4 bulan untuk melaksanakan kegiatan. 3) SK (Surat Kebutusan) Pejabat Inti Satker Dekonsentrasi bidang tata ruang terlambat karena menunggu arahan dan draf satker dari pusat. 4) Adanya paket yang gagal lelang sehingga berdampak pada penyerapan. 5) Kegiatan yang harus dilaksanakan cukup banyak, meliputi Sosialisasi Kebijakan dan Program Nasional Bidang Perumahan, Sinkronisasi Pendataan Perumahan, dan Fasilitasi Pembentukan Pokja PKP Provinsi Jawa Timur. Namun waktu pelaksanaan relatif sangat pendek, yaitu efektif hanya 4 (empat) bulan saja. 6) Perubahan struktur di Kementerian Pekerjaan Umum yang kemudian menjadi
Kementerian
Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan
Rakyat
memunculkan adanya satker Dekonsentrasi Bidang perumahan di Provinsi yang menerima DIPA pada bulan Agustus 2015 sehingga praktis hanya memiliki 4 bulan untuk melaksanakan kegiatan. 7) Pejabat Pengelola Keuangan dan Pembantunya adalah pegawai yang baru
terlibat dalam pelaksanaan dana APBN, sehingga butuh waktu untuk dapat mempelajari dan memahami rincian kertas kerja anggaran dan aplikasi keuangannya. Padahal waktu yang tersedia untuk mempelajari dan memahami pengoperasian aplikasi keuangan dan pelaksanaan kegiatannya sangat singkat. Hal ini menyebabkan sering terjadi keterlambatan dalam penyerapan keuangan dan penyampaian laporan kegiatannya.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 77
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Solusi 1) Melakukan percepatan pelaksanaan dengan melakukan hal-hal sebagai berikut : ▪
Koordinasi
internal
terkait
percepatan
pelaksanaan
kegiatan,
penjadwalan ulang kegiatan dan updating berkala terkait progres yang dilakukan. ▪
Koordinasi dengan ULP Provinsi terkait paket-paket lelang.
2) Peningkatan kapasitas personil terutama terkait dengan Sakpa dan simak BMN, pelaporan emonitoring, dan pelaporan bendahara. 3) Kerja sama tim pengelola keuangan diperlukan untuk saling mendukung dan melengkapi, sehingga pada akhirnya seluruh rangkaian kegiatan dapat dilaksanakan dengan cukup baik. 4) Peningkatan kapasitas personil terutama terkait dengan Sakpa dan simak BMN, pelaporan emonitoring, dan pelaporan bendahara.
16. DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
4)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
5)
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
6)
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional;
7)
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
8)
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara;
9)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
10) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan; 11) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang APBN TA 2012; 12) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang APBN TA 2016; 13) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; BAB V - 78
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
14) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga; 15) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan; 16) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga; 17) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pendanaan Keolahragaan; B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program Kepemudaan dan Keolahragaan a)
Kegiatan Pengembangan Kewirausahaan Pemuda dengan alokasi anggaran
Rp.
465.024.000,-realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
457.345.200,- ( 98.35 % ) dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : - Pelatihan Kewirausahaan pemuda di daerah dengan sasaran 60 Orang - Pemilihan Wirausaha Pemula tingkat Provinsi dengan sasaran 40 Orang - Administrasi Satuan Kerja dengan sasaran 4 Orang/bulan selama 1 tahun b)
Kegiatan Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda dengan alokasi anggaran Rp. 3.298.138.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.3.155.834.380,- ( 95.69 % ) dengan hasil kegiatan adalah sebgai berikut : - Sosialisasi PSP3, Pemuda Pelopor dan SP3 Berprestasi dengan sasaran 50 Orang - Pendaftaran dan Seleksi Peserta dengan sasaran 1 (Lap) - Orientasi Keberangkatan dan Kedatangan Peserta dengan sasaran 50 Orang 2 kali - Dukungan Pembekalan dan Peempatan PSP3 Angkatan XXV dengan sasaran 36 Orang - Pengelolaan Data Base PSP3 dengan sasaran 1 (Lap) - Dukungan Kesehatan PSP3 dengan sasaran 86 Orang - Monitoring dan Evaluasi PSP3 Angkatan XXIII dan XXIV dengan sasaran 1 (Lap)
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 79
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
- Dukungan Pengelola SP3 dan PSP3 dengan sasaran 60 Orang - Pemilihan PSP3 Berprestasi dengan sasaran 25 Orang - Pemilihan Pemuda Pelopor dengan sasaran 1 (Keg) - Biaya Hidup peserta PSP3 Angkatan XXIII, XXIV dan XXV dengan sasaran 86 Orang dan terlaksana sebanyak 77 Orang - Fasilitasi Midal Rintisan PSP3 Angkatan XXIII, XXIV, XXV dengan sasaran 86 Orang dan terlaksana sebanyak 77 Orang - Dukungan Tim Asistensi PSP3 Angkatan XXIII, XXIV, XXV dengan sasaran 1 (Pkt) - Bimbingan Teknis bagi Peserta PSP3 Angkatan XXV dengan sasaran 36 Orang dan terlaksana sebanyak 32 Orang c)
Kegiatan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda dengan alokasi anggaran
Rp.
260.000.000,-realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
259.324.300,00 atau 99.74 % dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : - Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dengan sasaran 45 Orang - Pelatihan Pelatih dan Pembina Paskibraka dengan sasaran sebanyak 45 Orang d)
Kegiatan Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan dengan alokasi anggaran
Rp.
96.972.000,00
96.972.000,atau 100 %
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
dengan hasil kegiatan Pelatihan
Menejemen Organisasi Kepemudaan Tingkat Daerah dengan sasaran 40 Orang e)
Kegiatan Pengembangan Kepramukaan) dengan alokasi anggaran Rp.1.170.190.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.140.880.700,00 atau 97.50 % dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : - verifikasi Proposal Kwarda dan Kwarcab dengan sasaran 1 (Lap) - Kwartir Cabang Pramuka dengan sasaran 38 daerah - Kwartir Daerah dengan sasaran 1 (keg) - Administrasi Kegiatan Satuan Kerja
f)
Kegiatan Peningkatan Wawasan Pemuda dengan alokasi anggaran Rp. 242.575.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 242.024.000,00 atau
99.77 %
dengan hasil kegiatan adalah Jambore Pemuda
Indonesia (JPI) di Kepulauan Riau (Kepri) melaksanakan Seleksi,
BAB V - 80
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Pembekalan peserta dengan sasaran 16 Orang dan Pelaksanaan JPI dengan sasaran 16 Orang g)
Kegiatan Pengembangan Olahraga Layanan Khusus dengan alokasi anggaran Rp. 88.128.000,-realisasi anggaran sebesar Rp.86.896.000,( 98.60 % ) dengan hasil kegiatan adalah Festival Olahraga Lansia sasaran 35 Orang
h)
Kegiatan
Pengembangan
Olahraga
Rekreasi dan
Pelayanan
Informasi Keolahragaan dengan alokasi anggaran Rp. 44.860.000,realisasi anggaran sebesar Rp. 43.850.000,- ( 97.75 % ) dengan hasil kegiatan adalah Fasilitasi Olahraga Tradisional dengan sasaran 12 Orang i)
Pengembangan Sentra Keolahragaan dengan alokasi anggaran Rp.5.141.219.000,-realisasi anggaran sebesar Rp.5.118.702.450,- ( 99.56 % ) dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : - Pembinaan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) dengan sasaran 72 Orang selama 1 tahun - Pengiriman Kejuaraan Antar PPLP dengan sasaran 67 Orang Pembinaan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Mahasiswa (PPLM) dengan sasaran 30 Orang selama 1 tahun - Pengiriman Kejuaraan Antar PPLM dengan sasaran 31 Orang - Kejuaraan Antar PPLP Bola Voli Indor dengan sasaran 170 Orang - Tes Pengukuran PPLP dan PPLM dengan sasaran 72 Orang
j)
Pengembangan Pembibitan Olahragawan dengan alokasi anggaran Rp.806.027.000,-realisasi anggaran sebesar Rp. 804.413.500,- ( 99.80 % ) dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : - Pembinaan Klub Olahraga Yunior di Jawa Timur dengan sasaran 15 Klub - Pengiriman Kontingen Pekan Olahraga Pelajar Tingkat Nasional (POPNAS) Jawa Timur ke Jawa Barat dengan sasaran 379 Orang
k)
Pengembangan Tenaga Keolahragaan ( 3832 ) dengan alokasi anggaran
Rp.132.976.000,-realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
125.368.750,- ( 94.28 % ) dengan hasil kegiatan Peningkatan Mutu Tenaga Keolahragaan dengan sasaran 40 Orang
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 81
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
C. PERMASLAAHAN DAN SOLUSI Permasalahan 1)Pagu Anggaran Satker Dinas Pemuda dan Oahraga Provinsi Jawa Timur tahun
2015 mengalami beberapa perubahan (Revisi), pada awalnya sebesar Rp. 11.486.503.000,- kondisi DIPA dalam keadaan di blokir (Bintang) dan setelah dibuka blokir mengalami Revisi ke I menjadi Rp.10.691.505.000,dari alokasi dana tersebut kondisi keuangan Negara mengalami penghematan sehingga dilakukan lagi revisi ke II sebagaian besar kegiatan yang bersifat Nasional ditarik ke pusat untuk dilaksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga sehingga pagu DIPA yang ada pada Satker Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur menjadi Rp, 8.925.001.000,- hal ini masih belum menentu sehingga terjadi Revisi ke II sehingga pada bulan Agustus DIPA menjadi Rp. 11.746.109.000,- (Sebelas Milyard Tujuh Ratus Empat Puluh Enam Juta Seratus Sembilan Ribu Rupiah). Hal ini sangat mengganggu pelaksanaan baik pencairan maupun kegiatan yang ada di Jawa Timur. 2)
Menyikapi permasalahan tesebut diatas kami segera mengambil langkah antara lain perlu adanya penelaahan dan penyusunan kembali baik perencanaan penarikan anggaran maupun penetapan program kegiatan sekaligus network yang disesuaikan dengan waktu yang sangat pendek. Untuk itu dengan seluruh
kemampuan yang ada kami dapat
melaksanakan semua kegiatan yang direncanakan dengan maksimal dan baik, walaupun secara total anggaran tidak terserap 100 %. 17. DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 123 Tahun 2014 tanggal 9 Oktober 2014 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan
Bidang
Pendidikan
kepada
Gubernur
dalam
Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2015; 2)
Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/102/KPTS/013/2015 tanggal 11 Pebruari 2015 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dana APBN dan Pejabat Perbendaharaan di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur;
BAB V - 82
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
3)
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor : 188.4/1079/103.02/2015 tanggal 17 Pebruari 2015 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Pejabat Penguji dan Penandatanganan SPM (PPSPM), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Bendahara Pengeluaran (BP), dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) pada Satuan Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015;
4)
Surat
Pengesahan
Daftar
Isian
Pelaksanaan
Anggaran
(DIPA)-
023.01.3.050034/2015 Tahun Anggaran 2015 Tanggal 14 November 2014. 5)
Surat
Pengesahan
Daftar
Isian
Pelaksanaan
Anggaran
(DIPA)-
023.03.3.059108/2015 Tahun Anggaran 2015 Tanggal 30 Oktober 2015Revisi ke-5. 6)
Surat
Pengesahan
Daftar
Isian
Pelaksanaan
Anggaran
(DIPA)-
023.05.3.059107/2015 Tahun Anggaran 2015 Tanggal 23 Oktober 2015Revisi ke-5. 7)
Surat
Pengesahan
Daftar
Isian
Pelaksanaan
Anggaran
(DIPA)-
023.16.3.361173/2015 Tahun Anggaran 2015 Tanggal 19 Juni 2015. B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program Pendidikan Dasar dan Menengah a)
Kegiatan Pembinaan Sekolah Dasar dengan alokasi anggaran Rp. 9.803.534.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 9.591.988.400 atau 94,77 % dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Dokumen Perencanaan dan Penganggaran 2 dokumen Workshop Koordinasi Perencanaan 38 Kabupaten/Kota − Siswa yang mendapatkan Beasiswa Bakat dan Berprestasi 285 siswa Bantuan Sosial Beasiswa Prestasi SD dalam bentuk uang sasaran 285 siswa harga satuan Rp.1.000.000 −
Siswa yang mengikuti lomba, festival, dan olimpiade 49 orang Pengiriman Peserta OSN Tingkat Nasional, Pengiriman Peserta O2SN Tingkat Nasional dan Pengiriman Peserta FLS2N Tingkat Nasional
− Sekolah
yang
mendapatkan
Program
Peningkatan
Mutu
Pembelajaran 114 sek Workshop Bimtek Peningkatan Mutu Pembelajaran SD Tk. Kabupaten/Kota
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 83
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Sekolah yang mendapatkan standardisasi dan akreditasi 18 sekolah Workshop Bimtek EDS di SD Tk. Kabupaten/Kota − Sekolah yang melaksanakan ekstrakurikuler 456 sekolah Semiloka Tim Pengembang Bimtek Ekstrakurikuler Kepramukaan Tingkat
Kab/Kota,
Semiloka
Tim
Pengembang
Bimtek
Ekstrakurikuler Kesenian Kab/Kota, Semiloka Tim Pengembang Bimtek Ekstrakurikuler Keolahragaan Kab/Kota, dan Semiloka Tim Pengembang Bimtek SD Bersih dan Sehat Kab/Kota, − Sekolah yang mendapatkan pembinaan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS)
Workshop
Bimtek
MBS
dalam
rangka
Implementasi Kurikulum Tk. Kabupaten/Kota − Sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013 1.863 sekolah Workhsop Bimtek Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar, Supervisi dan Monitoring Kurikulum 2013 dan mendapatkan Bansos
Pendampingan
Kurikulum
2013
sasaran
468
Lembaga/Sekolah harga satuan Rp.10.000.000 − Layanan pengelolaan BOS dan DAK 38 Kab/Kota Koordinasi Pengelolaan BOS dan DAK 38 Kabupaten/Kota. b)
Kegiatan Peningkatan Akses dan Mutu PK dan PLK SDLB/SMPLB dengan alokasi anggaran Rp. 1.244.451.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.096.664.000 atau 88,12 % dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Dokumen Evaluasi dan Pelaporan 2 laporan Persiapan dan Pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pendataan ke 38 Kabupaten/Kota − Sekolah
yang
mendapatkan
Program
Peningkatan
Mutu
Pembelajaran 38 LBG Mendapatkan Bantuan Sosial Peningkatan Mutu PKLK 1 Paket dalam bentuk uang harga satuan sebesar Rp.397.837.000. Sebelum untuk mendapatkan Bantuan Sosial Peningkatan Mutu PKLK diadakan Workshop Peningkatan Mutu PKLK terdiri 38 Kabupaten/Kota − Siswa yang mengikuti lomba, festival, dan olimpiade 28 orang Siswa yang mengikuti lomba, festival, dan olimpiade terdiri dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) untuk anak cacat, Olimpiade
BAB V - 84
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Olahraga Siswa Nasional (O2SN) untuk anak cacat, Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) untuk anak cacat dan Gebyar PKLK di Tingkat Nasional. Di masing-masing kegiatan tersebut berbentuk Bantuan Sosial untuk Pemberdayaan Sosial dalam bentuk uang. Olimpiade Sains Nasional (OSN) untuk anak cacat 1 paket harga satuan Rp.103.225.000, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) untuk anak cacat 1 paket harga satuan Rp.76.645.000, Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) untuk anak cacat 1 paket harga satuan Rp.81.796.000 dan Gebyar PKLK 1 paket harga satuan 48.291.000. c)
Kegiatan Pembinaan Sekolah Menengah Pertama dengan alokasi anggaran Rp. 50.294.734.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 48.143.691.710 atau 94,65 % dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Dokumen Perencanaan dan Penganggaran 2 dokumen Dokumen Perencanaan
dan
Penganggaran
terdiri
dari
kegiatan
Pelaksanaan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Perencanaan dan Rapat Koordinasi Nasional − Dokumen Evaluasi dan Pelaporan 1 laporan Supervisi dan evaluasi pelaksanaan program ke 38 Kabupaten/Kota − Sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013 803 sekolah Sekolah yang mendapatkan pendampingan Kurikulum pelaksanaan Workhop penguatan pendampingan Kurikulum 2013 di 38 Kabupaten/Kota serta mendapatkan Bansos Pendampingan Cluster & TOT kurikulum SMPT & Paket B dalam bentuk uang yang terdiri dari Bansos Pendampingan Kurikulum 2013 sasaran 242 sekolah harga satuan Rp.58.599.000, Bansos Pendampingan Kurikulum 2013 Non Cluster sasaran 570 sekolah harga satuan Rp.5.000.000 − Siswa yang Mendapatkan Bantuan Operasional SMP Terbuka 16.007 Siswa Workshop Pemberian Bantuan Dana Operasional SMPT 38 Kabupaten/Kota serta mendapatkan Pemberian Bantuan Dana Operasional SMPT dalam bentuk uang sasaran 16.007 siswa harga satuan Rp.220.000
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 85
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Siswa yang mengikuti lomba, festival, dan olimpiade 86 orang Siswa yang mengikuti lomba, festival, dan olimpiade terdiri dari Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Tingkat Nasional. − Sekolah
yang
melaksanakan
ekstrskurikuler
76
sekolah
Pelaksanaan pelatihan untuk Latihan Dasar Kepemimpinan Dasar di Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional dan Sekolah yang mendapatkan Bantuan Kursus Mahir Dasar (KMD) berbentuk Uang. Bantuan Biaya Kursus Mahir Dasar (KMD) sasaran 1.716 org harga satuan Rp.2749.000 − Layanan pengelolaan BOS dan DAK 38 kab/kota Layanan pengelolaan BOS dan DAK terdiri dari Koordinasi Pelaksanaan DAK di 38 kabupaten/kota, Koordinasi dan Perencanaan BOS, Supervisi Monitoring dan Evaluasi BOS di 38 Kabupaten/Kota, Bantuan Tata Kelola Sekolah 4.342 paket harga satuan Rp.100.000, dan Bantuan Pelatihan Pengelolaan Dana BOS (3 siswa/sek) 4.338 sekolah harga satuan Rp.2.700.000. d)
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Dikdasmen dengan alokasi anggaran Rp. 541.821.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 532.177.650 atau 98,22 % dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Dokumen
Perencanaan
dan
Penganggaran
3
dokumen
Penyusunan Program Kerja Dekonsentrasi Dikdas, Penyusunan Bahan Rencana dan Program Dikdas dan Workshop Perencanaan Dikdas − Dokumen Evaluasi dan Pelaporan 12 Laporan Penyusunan Laporan Penyerapan Anggaran Dekonsentrasi − Laporan Keuangan 12 laporan Penyusunan Laporan LKPP Dikdas. e)
Kegiatan Pembinaan Sekolah Menengah Atas dengan alokasi anggaran Rp. 8.505.731.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 8.356.074.734 atau 98,34 % dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Dokumen Perencanaan 10 dokumen Workshop Perhitungan PMU Tk. Kab/Kota
BAB V - 86
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Laporan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program 1 laporan Pemantauan pelaksanaan Program SMA − Sekolah yang Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa 9 sekolah Kemah Pramuka Pendidikan Karakter SMA Tk. Provinsi 38 Kab/Kota dan Pengiriman Peserta Latihan Dasar Kepemimoinan Dasar (LDK) − Lomba Sains Nasional/Internasional 9 bidang Pengiriman Peserta Olimpiade Sains SMA di Tk. Nasional − Lomba Olahraga dan Seni Tingkat Nasional /Internasional 13 bidang Pengiriman Peserta O2SN dan FL2SN SMA Tk. Nasional − Program Pengembangan Kelembagaan 1 dokumen Workshop Review Bendahara di 38 Kab/Kota − Siswa Penerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 1.416 siswa Pendataan Penerima BOS dan BSM SMA. f)
Kegiatan Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dengan alokasi anggaran Rp. 1.990.477.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.978.548.050 atau 99,40 % dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Dokumen Perencanaan 1 dokumen Penyusunan Program Pendidikan Menengah Kejuruan − Laporan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program 1 laporanPemantauan dan Evaluasi Program SMK di 38 Kab/Kota − Dokumen Layanan Informasi Kebijakan 2 dokumen Layanan informasi Kebijakan SMK − Naskah
Pedoman
Standar
Pembelajaran
1
naskah
Penggandaan/Pencetakan Buku Data dan Informasi SMK di 38 Kab/Kota − Lomba Kompetensi dan Sains 35 bidang Pengiriman Peserta Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tk. Nasional dan Pengiriman Peserta OSTN ke Nasional dan Kontes Kewirausahaan SMK − Lomba Seni dan Olahraga 8 bidang Pengiriman peserta O2SN Tk. Nasional dan Pengiriman peserta FLS2N Tk. Nasional dan Lomba Debat Bahasa.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 87
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
2)
Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat a)
Kegiatan Penyediaan Layanan Kursus dan Pelatihan dengan alokasi anggaran
Rp.
452.368.000
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
272.877.000 atau 60,32 % dengan hasil kegiatan Dokumen Perencanaan, Koordinasi, Sosialisasi, Pengawasan, Evaluasi, dan Monitoring Dekonsentrasi Koordinasi Pelaksanaan Program dan Penilaian Proposal, Visitasi dan Evaluasi. b)
Kegiatan Penyediaan Layanan PAUD dengan alokasi anggaran Rp. 2.404.600.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.393453.500 atau 99,54 % dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Lembaga PAUD Baru 19 lembaga Bantuan Rintisan Lembaga PAUD Baru yang diserahkan kepada masyarakat ke 19 lembaga harga satuan Rp.40.000.000 − Alat Permainan Edukatif (APE) 68 lembaga Bantuan APE PAUD yang diserahkan kepada masyarakat ke 68 lembaga harga satuan Rp.10.000.000 − Dokumen Perencanaan, Koordinasi, Sosialisasi, Pengawasan, Evaluasi, dan Monitoring 1 dokumen Penyelenggaraan Gebyar PAUD Tk. Provinsi, Penilaian/Visitasi Proposal Bantuan PAUD Tk. Kab/Kota, Koordinasi Verifikasi Proposal Bantuan PAUD Tk. Provinsi, Evaluasi dan Pelaporan Bantuan PAUD Tk. Provinsi, dan Koordinasi Pengelolaan Program PAUD Tk. Provinsi.
c)
Kegiatan Penyediaan Layanan Pendidikan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dengan alokasi anggaran Rp. 11.978.778.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 11.919.464.864 atau 99,50 % dengan hasil kegiatan adalah sebagi berikut : − Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Dasar 8.044 orang Bansos BOP Pendidikan Kesetaraan Paket B dalam bentuk uang 8.044 orang harga satuan Rp.1.400.000 dan Workshop dan Pendataan Pendidikan Kesetaraan remaja dan Orang Dewasa − Dokumen Perencanaan, Koordinasi, Sosialisasi, Pengawasan, Evaluasi, dan Monitoring Dekonsentrasi 3 dokumen Pengawasan, Verifikasi dan Validasi Penyaluran Dana Bantuan Program Pendidikan Pemberdayaan Masyarakat, Pembinaan dan Evaluasi
BAB V - 88
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Penyaluran Dana Bantuan Program Pendidikan Pemberdayaan Masyarakat, dan Koordinasi Pelaksanaan Program Dikmas Tingkat Provinsi. d)
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat dengan alokasi anggaran Rp. 1.539.159.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.495.394.600 atau 97,16 % dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Dokumen data dan Informasi PAUD-Dikmas 39 dokumen Pengelolaan Data di Tk. Provinsi dan Kab/Kota − Dokumen Rencana Program dan Anggaran 1 dokumen Sosialisasi dan Koordinasi Kebijakan Program − Dokumen Laporan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Program dan
Anggaran
1
dokumen
Pelaksanaan
Pengawasan,
Pengendalian dan Evaluasi Program PAUDNI di 38 Kab/Kota. 3)
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknik Lainnya Kementerian pendidikan dan Kebudayaan a)
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Prima Dalam Perencanaan, Penganggaran dan Kerjasama Luar Negeri dengan alokasi anggaran Rp. 327.216.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 313.542.400 atau 95,82% dengan hasil kegiatan Dokumen Perencanaan Anggaran 1 dokumen Manajemen Pengelolaan Dana Dekon dan Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan 38 Kab/Kota.
4)
Program Guru dan Tenaga Kependidikan a)
Kegiatan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan DIKMAS
dengan alokasi anggaran Rp. 800.500.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 800.500.000 atau 100 % dengan hasil kegiatan Dokumen Evaluasi dan Pelaporan 2 dokumen Evaluasi Program Dekon Pembinaan PTK PAUDNI dan Kesekretariatan Program Dekon Pembinaan PTK PAUD NI Tingkat Kabupaten Kota.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 89
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
b)
Kegiatan Pembinaan Guru Pendidikan Dasar dengan alokasi anggaran Rp. 1.848.960.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.693.103.100 atau 91,57 % dengan hasil kegiatan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran 1 dokumen Sekretariat Program dan Rencana Kerja, Penyusunan Program Tahun 2016, Sosialisasi Program Tunjangan Profesi, Tunjangan Fungsional Non PNS dan Tunjangan Khusus dan Bantuan Peningkatan Kualifikasi, Pelatihan Aplikasi Dapodik, Pelaksanaan Pemantun Evaluasi Program Subsidi Guru, Pengolahan Data Hasil Pemantauan dan Evaluasi Program Subsidi Guru.
c)
Kegiatan Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dengan alokasi anggaran Rp. 1.802.652.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.512.827.840 atau 83,92 % dengan hasil kegiatan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran 7 dokumen Dokumen Administrasi Pengelolaan Kegiatan Dekon, Penyusunan Program Tahun 2015, Sosialisasi Tunjangan Profesi, Fungsional dan Khusus bagi PTK Dikmen, Asistensi Data Penerima Dana Dekon, Rekonsiliasi Data Penerima dana Dekon via transfer Daerah, Penjaringan dan Validasi Berkas Dokumen Calon Penerima Tunjangan di Kab/Kota, Verifikasi Data Calon Penerima Bansos Guru dengan Dinas Kab/Kota & LPMP, Sinkronisasi Program Pemilihan PTK Dikmen Berprestasi dan Berdedikasi tingkat Nasional dan Monitoring dan Evaluasi Program PPTK Dikmen Ke Kab/Kota.
C. PERMASLAHAN DAN SOLUSI Permasalahan − Terjadinya cut off anggaran akibat digabungkannya dua Ditjen yakni Ditjen Pendidikan Dasar dan Ditjen Pendidikan Menengah menjadi Ditjen Dikdasmen − Terjadinya perubahan nomenklatur Ditjen PAUDNI menjadi Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Kemasyarakatan (Dikmas) − Keterlambatan turunnya DIPA , blokir DIPA dan revisi yang lebih dari 1 kali Solusi − Diharapkan DIPA turun di awal tahun dan tidak di blokir sehingga pelaksanaan kegiatan dapat terselenggara dengan baik dan tepat waktu sesuai program kerja.
BAB V - 90
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
18. DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2)
Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3)
Undang-undang No. 27 Tahun 2014 tentang APBN Tahun Anggaran 2015.
4)
Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan Tahun Anggaran 2015 Nomor : SP DIPA-019.02.3.059113/2015 tanggal 14 November 2014.
5)
6)
Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/108/KPTS/013/2015 tanggal 16 Pebruari 2015 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Kuasa Pengguna Anggaran di Lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/811/KPTS/013/2015 tanggal 19 Nopember 2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/108/KPTS/013/2015 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Kuasa Pengguna Anggaran di Lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015.
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri Agro Unggulan Daerah di Provinsi Jawa Timur dengan anggaran Rp. 500.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp. 342.475.150,00 atau 68,50%. Dengan hasil kegiatan Tim Pokja Pengembangan Industri Agro, FGD Identifikasi dan Pemetaan Potensi Industri Agro Unggulan Daerah, Sosialisasi Hasil Identifkasi dan Pemetaan Potensi Industri Agro Unggulan Daerah Jawa Timur. 2) Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri daerah Kegiatan Pengembangan Fasilitasi Perdagangan Luar Negeri Dasearah dengan anggaran Rp. 1.233.549.000,- dan realiasasi sebesar 1.058.306.874,- atau sebesar 85,79%. Dengan hasil kegiatan anatara lain presentase penyerapan anggaran dekon Fasilitasi Perdagangan Luar Negeri Daerah, jumlah penyelenggaraan P3ED, Meningkatnya koordinasi dan pembinaan fasilitasi perdagangan luar negeri daerah, Layanan fasilitasi perdagangan luar negeri daerah, Fasilitasi ppromosi dan diklat ekspor, tersedianya informasi produk potensi daerah, dan Sosialisasi AEC 2015. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 91
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
3)
Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah dengan anggaran Kegiatan Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II dengan anggaran Rp. 7.163.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 6.374.581.892,- atau 88,99% dengan hasil kegiatan antara lain fasilitasi pengembangan produk IKM, fasilitasi peningkatan kemampuan sentra, fasilitasi
pembangunan
wirausaha
industri,
fasilitasi
peningkatan
kemampuan UPT, fasilitasi bantuan informasi pasar, promosi, dan pameran IKM dimana Jumlah IKM yang mendapatkan Fasilitasi tersebut sebesar 1.216 IKM di Jawa Timur. 4)
Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Kegiatan Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah dengan anggaran Rp. 2.402.407.000,- dan realisasi sebesar Rp. 905.181.115,- atau 37,67%. dengan hasil kegiatan antara lain : -
Penyelenggaraan Pasar Murah dengan Indikator out put 3 pasar murah dsn snggsrsn
-
Partisipasi Pada Pameran Produk Dalam Negeri dengan indicator out put 2 daerah dilaksanakan di Gorontalo dan Jakarta
-
Layanan Manajemen Perdagangan Dalam Negeri dengan indicator out put 12 bulan layanan
-
Data Dan Informasi Perdagangan Dalam Negeri dengan indicator out put 2 laporan
-
Produk Unggulan Daerah Yang Difasilitasi Pemasarannya dengan indicator out put 2 produk
-
UKM potensial Waralaba Daerah Yang Dikembangkan dengan indicator out put 2 UKM
-
Pemberdayaan Perlindungan Konsumen dengan indicator out put 3 kegiatan
-
Pengawasan Kemetrologian dengan indicator out put 1 kegiatan
-
Barang Beredar Dan Jasa Yang Diawasi dengan indicator out put 6 barang beredar
-
Pelaksanaan Pasar Lelang Di Daerah dengan indicator out put 11 kegiatan
-
Sosialisasi Dan Publikasi Pasar Lelang Dan Sistem Resi Gudang dengan indicator out put 3 kegiatan
BAB V - 92
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan -
Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro yang dilaksanakan diharapkan sejalan dengan program pengembangan baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota
-
Lambatnya
proses
pelimpahan
kewenangan
pelaksanaan
dana
dekonsentrasi dari Kementrian Perdagangan ke Provinsi Jawa Timur -
Program pengembangan IKM yang dilakukan oleh Provinsi tidak selaras dengan program pengembangan di kabupaten/ kota karena program pengembangan IKM mengacu kepada Pusat dan Provinsi sementara kabupaten/ kota memiliki agenda tersendiri dalam pengembangan IKM.
-
Kegiatan penunjang Pasar Lelang yang dilaksanakan oleh tim revitalisasi pasar lelang tidak jalan karena pasar lelang yang di kelola oleh tim revitalisasi pasar lelang pada tahun 2015 sama sekali tidak jalan
-
Kurang baiknya perencanaan yang dilakukan
Solusi -
Upaya untuk mengidentifikasi Industri agro unggulan di Jawa Timur melalui Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro dengan kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri Agro Unggulan Daerah di Provinsi Jawa Timur menjadi semakin penting untuk dilakukan, mengingat ketimpangan data yang ada menjadikan program pengembangan potensi ekonomi strategis ini menjadi tidak tepat sasaran. Melalui Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro dengan kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri Agro Unggulan Daerah di Provinsi Jawa Timur merupakan langkah mendasar yang diperlukan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pusat serta sektor-sektor terkait sebagai dasar penyusunan kebijakan, keputusan dan strategi pengembangan industri agro unggulan. Industri agro unggulan dimasing-masing daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur ada yang sama dan ada pula yang berbeda. Industri yang mengelompok berupa sentra berada di daerah-daerah sampai dipelosok pedesaan. Sentra industri ada yang memiliki jumlah unit usaha sampai ribuan unit seperti sentra berbasis makanan dan minuman, sentra gula kelapa, sentra furniture dan lain-lain. Sentra industri ada yang mengolah bahan baku setempat ada pula yang bahan bakunya dari daerah lain.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 93
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
-
Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro dengan kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri Agro Unggulan Daerah di Provinsi Jawa Timur diharapkan dapat mendukung Ripida Jawa Timur.
-
Melakukan koordinasi dengan kabupaten/ kota sebelum ataupun pada tahun pembangunan yang sedang berjalan, agar pada saat tahun pembangunan berjalan sudah ada kesepakatan dalam pengembangan komoditi industri.
-
Melakukan koordinasi dengan tim revitalisasi pasar lelang
-
Melakukan perencanaan dengan lebih baik agar kegiatan dapat berjalan dengan efektif
19. DINAS PERKEBUNAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
SP DIPA-018.05.3.059114/2015 (Dekonsentrasi Kementerian PertanianDitjen Perkebunan)
2)
SP DIPA-018.07.3.059037/2015 (Dekonsentrasi Kementerian PertanianDitjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian)
3)
SP DIPA-018.08.3.059038/2015 (Dekonsentrasi Kementerian PertanianDitjen Prasarana dan Sarana Pertanian)
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan. a)
Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 215.766.000,- , realisasi anggaran sebesar Rp. 196.232.000,- atau 90,90%. Hasil kegiatan adalah terlaksanadan terpenuhinya sarana prasarana operasional Brigade Proteksi Tanaman selama 1 tahun.
b)
Kegiatan Ditjen
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Perkebunan
dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp.
2.195.698.000,- , realisasi anggaran 1.789.077.400,- atau 81,5 %. Hasil
kegiatan
adalah
terpenuhinya
sarana
dan
prasarana
administrasi kegiatan selama 1 tahun.
BAB V - 94
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
2)
Program Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi Pertanian. a)
Kegiatan Pengembangan Mutu dan Standardisasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 65.000.000,- , realisasi anggaran sebesar Rp. 34.910.000,- atau 53,71 %. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya sarana prasarana pengujian mutu kakao.
b)
Kegiatan
Pengembangan Pemasaran Domestik dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 24.500.000,- , realisasi anggaran Rp. 4.800.000,- atau 19,59 %. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya sarana dan prasarana informasi data harga pasar komoditi perkebunan kabupaten kota sejatim selama selama 1 tahun. c)
Kegiatan
Pengembangan Usaha dan Investasi dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 245.325.000,- , realisasi anggaran Rp. 29.618.000,- atau 12,07%. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya sarana dan prasarana promosi produk perkebunan baik dalam negeri maupun luar negeri selama 1 tahun. d)
Kegiatan Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 254.650.000,- , tidak terealisasi dikarenakan setelah dilakukan verifikasi terkendala di CP/CL dan kegitan tersebut juga sebagian besar untuk wilayah Bondowoso sudah terpenuhi oleh anggaran provinsi.
e)
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 238.400.000,- , realisasi anggaran RP. 30.672.000,- atau 12,87 %. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya sarana dan prasarana administrasi kegiatan selama 1 tahun.
3)
Program Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian. a)
Kegiatan Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 46.180.000,- , realisasi anggaran sebesar Rp. 27.700.000,- atau 59,98 %. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pembinaan kegiatan teknis pengelolaan tata air 1 paket.
b)
Kegiatan Supervisi dan Pembinaan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 28.500.000,- , realisasi anggaran 13.700.000,- atau 48,07 %. Hasil
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 95
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
kegiatan
adalah
terlaksananya
pembinaan
kegiatan
teknis
pengelolaan aspek lahan 1 paket. c)
Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 27.000.000,- , realisasi anggaran Rp. 19.800.000,- atau 73,33 %. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pembinaan kegiatan teknis pengelolaan aspek alat dan mesin pertanian 1 paket.
d)
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 326.770.000,- , realisasi anggaran Rp. 260.195.552,- atau 79,63 %. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya sarana dan prasarana administrasi kegiatan selama 1 tahun.
e)
Kegiatan Fasilitas Pupuk dan Pestisida dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 17.000.000,- , realisasi anggaran Rp. 20.155.000,- atau 118,56 %. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pembinaan kegiatan teknis pengelolaan aspek pupuk dan pestisida 1 paket.
f)
Kegiatan Pelayanan Pembiayaan Pertanian dan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.000.000,- , realisasi anggaran Rp. 4.800.000,- atau 43,64 %. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pembinaan kegiatan teknis pengelolaan aspek pembiayaan 1 paket.
20. DINAS PERTANIAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM Peraturan perundang-undangan yang didalamnya diatur mengenai pembagian urusan pemerintah dalam rangka dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut: •
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
•
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang pemerintahan daerah;
•
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah.
•
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan pemerintahan antara pemerintah. pemerintahan daerah Provinsi. dan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota;
BAB V - 96
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
•
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
•
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dana Dekonsentrasi Kementerian Pertanian
Republik
018.03.3.059106/2015
Indonesia tentang
Nomor Program
Surat
Pengesahan:
Peningkatan
Produksi,
Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan; •
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dana Dekonsentrasi Kementerian Pertanian
Republik
018.04.3.059000/2015
Indonesia tentang
Nomor Program
Surat
Pengesahan:
Peningkatan
Produksi
danProduktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan; •
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dekonsentrasi Kementerian Pertanian
Republik
Indonesia
Nomor
Surat
Pengesahan:
018.07.3.059003/2015 tentang Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi Pertanian; •
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dekonsentrasi Kementerian Pertanian
Republik
Indonesia
Nomor
Surat
Pengesahan:
018.08.3.059004/2015 tentang Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian. Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur dialokasikan dana APBD dan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (APBN) berupa Dana Dekonsentrasi sebanyak 4 program. B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Secara nasional, komoditas padi, jagung dan kedelai masih menjadi fokus prioritas. Dukungan dana Dekonsentrasi pada program ini sebesar Rp.22.972.862.000,00 dengan realisasi Rp. 15.087.572.670,00 atau 65,68 persen. Dana tersebut dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan berikut: a) Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi dengan dengan alokasi anggaran Rp. 1.780.810.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 325.270.000,00 atau 18,27 persen dengan kegiatan Pembinaan dan pengawalan realisasi Bantuan Sosial (Tugas Pembantuan Kabupaten) sebanyak Rp 97.867.000.000 terealisasi Rp. 97.316.780.000 atau 99,44 persen dengan areal tanam seluas 54.250 hektar terealisasi 53.945 hektar dan luas panen 47.560 hektar dalam rangka Gerakan Penerapan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 97
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) kedelai di 23 kabupaten Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Sumenep yang terdiri 5.425 Kelompok Tani; b) Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia dengan alokasi anggaran Rp. 1.262.720.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 650.704.200,00 atau 51,53 persen dengan kegiatan : i) Pembinaan dan pengawalan realisasi Bantuan
Sosial
(Tugas
Pembantuan
Kabupaten)
sebanyak
Rp
50.750.000.000,00 dalam rangka Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) Padi di kabupaten Banyuwangi, Ngawi, Lumajang, Nganjuk, Lamongan, Kediri, Pasuruan danMojokerto dengan realisasi areal tanam seluas 17.500 hektar terealisasi 100,00 persen dan yang sudah panen seluas 14.975 hektar yang terdiri 700 Kelompok Tani; ii) Pembinaan dan pengawalan realisasi Bantuan Sosial sebanyak Rp17.424.000.000,00 terealisasi Rp. 16.879.500.000 atau 96,88 persen dalam rangka Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) jagung di kabupaten Pacitan, Tulungagung, Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Mojokerto, Nganjuk, Tuban, Lamongan, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep dengan realisasi areal tanam seluas 8.000 hektar terealisasi 100,00 persen yang terdiri 320 Kelompok Tani; c) Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan dengan alokasi anggaran Rp. 4.084.476.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 3.648.171.570,00 atau 89,32 persen dengan capaian : •
Pemberdayaan Penangkar Benih dengan capaian 225 hektar dan masih terealisasi 100 hektar ( 44,44 persen) di kabupaten Jember (Muncul Makmur), Ponorogo (Maju Harapan, Sido Mulyo, Lestari Kori), Sampang (Murni Jaya I Tanah Merah), Sampang (Dewi Sri Garanggayam), Trenggalek (Tunggak Semi II, Guyup Ngrayung), Nganjuk (Sumber Makmur I) serta ketersediaan plastik hermetik untuk penyimpanan benih kedelai sebanyak 2.800 unit bagi 17 kabupaten;
•
Perbanyakan benih tanaman pangan, dari areal tanam benih jagung seluas 8,0 hektar, yang terbagi dalam pengembangan benih jagung kelas BS-FS seluas 2,0 hektar dan kelas FS-SS seluas 6,0 hektar telah
BAB V - 98
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
terealisasi hasil panen pelaksanaan perbanyakan benih jagung varietas Bisma klas BS-FS menghasilkan benih sumber klas FS sebanyak 3.230.kg. dan Benih Jagung varietas Lamuru yang menghasilkan benih sumber klas FS sebanyak 1.920 kg, keadaan tanaman kekurangan air dan kena debu vulkanik gunung raung Bondowoso.
Sedangkan hasil panen perbanyakan benih jagung
varietas Bisma klas FS-SS menghasilkan calon benih jagung sebanyak 12.080 kg lulus menjadi benih sumber klas SS sebanyak 6.930 kg dan sebanyak 5.150 kg tidak lulus benih karena daya tumbuh dibawah 80,00 persen; •
Realisasi tanam benih kedelai seluas 24,0 ha terdiri kelas BS-FS seluas 8,0 ha dan klas FS-SS seluas 16,0 ha terealisasi 100,00 persen dengan realisasi panen benih kedelai klas BS-FS seluas 1,0 hektar menghasilkan calon benih sebanyak 845 kg, masih dalam proses uji lab (keadaan pertanaman waktu akan panen dan prosessing cuaca hujan deras). Untuk benih kedelai klas BS-FS seluas 7,0 ha masih dalam pertanaman (carry Over) yang diperkirakan panen pada bulan Pebruari dan Maret 2016. Sedangkan realisasi panen kedelai kelas FS-SS adalah seluas 10,0 ha menghasilkan produksi calon benih banyak 10.605 kg yang lulus menjadi benih sumber kelas SS, sebanyak 5.850 kg, yang lulus menjadi benih klas ES sebanyak 1.250 kg, yang tidak lulus uji laboratorium dikarenakan daya tumbuh dibawah 80,00 persen sebanyak 2.600 kg dan yang masih dalam proses uji lab sebanyak 905 kg. Hasil panen benih klas SS tidak memenuhi target benih karena cuaca ekstrim dan bencana meletusnya gunung raung di Bondowoso. Perbanyakan benih kedelai klas FS–SS yang masih dalam pertanaman atau Carry over seluas 6,0 ha, yang diperkirakan panen pada bulan Maret 2016;
•
Pengawasan dan Sertifikasi Benih dilakukan melalui : i) Pengujian mutu benih yang dihasilkan produsen benih sebanyak 1.270 sample dan hasil analisa sebanyak 36.681 analisis terealisasi 100,00 persen; ii) Pengujian khusus sebanyak 1.092 sample dan dihasilkan analisa sebanyak 1.341 analisis terealisasi 100,00 persen; iii) Pembinaan produsen / pengedar benih sebanyak 2.876 unit/sample dari target 2.933 Unit (98.06 persen); iv) Pelabelan ulang terhadap benih yang kadaluarsa sebanyak 1.008 Unit dari target 1000 Unit terealisasi
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 99
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
100,88 persen; v) Petak Pembanding Tanaman Pangan sebanyak 12 Unit Padi Inbrida di 12 Kabupaten yaitu : Sidoarjo, Tuban, Madiun, Ponorogo, Kediri, Tulungagung, Malang, Probolinggo, Jember, Bondowoso, Banyuwangi dan Situbondo. Kegiatan ini terlaksana 100,00 persen; vi) Adaptasi Persiapan Pelepasan Varietas Tanaman Pangan sebanyak 3 Unit Padi Inbrida di Kabupaten Jombang, Jember dan Malang terealisasi 100,00 persen; vii) Display Varietas sebanyak 12 Unit Padi Inbrida di 12 Kabupaten, yaitu : Lamongan, Bojonegoro, Mdiun, Ngawi, Kediri, Blitar, Malang, Pasuruan, Jember, Lumajang, Banyuwangi dan Situbondo, terealisasi 100,00 persen; viii) Standarisasi Laboratorium untuk meningkatkan 6 laboratorium yang ada yang meliputi metode uji, sarana prasaran pengujian, dokumen dan sumber daya manusia sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008. Kegiatan ini terlaksana 95,00 persen; •
Jumlah ketersediaan benih tanaman pangan unggul bersertifikat yang memenuhi syarat 6 tepat : i. Target produksi benih Padi sebanyak 63.107,63 ton terealisasi 23.910,84 ton atau 37,89 persen; ii. Target produksi benih Jagung sebanyak 55.036,63 ton terealisasi 1.432,38ton atau 2,60 persen; iii. Target produksi benih Kedelai sebanyak 2.486,60 ton terealisasi 3.965,24 ton atau 159,46 persen; iv. Target produksi benih Kacang tanah sebanyak 126,92 ton terealisasi 50,67 ton atau 39,92 persen; v. Target produksi benih Kacang hijau sebanyak 19,57 ton terealisasi 5,87 ton atau 29,98 persen;
d) Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan dengan alokasi anggaran Rp. 275.500.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 175.880.000,00 atau 63,84 persen dengan capaian kinerja bimbingan teknis pasca panen dan database Sarana Pasca Panen dan terealisasi 100,00 persen; e) Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI dengan alokasi anggaran Rp. 6.115.065.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 5.985.812.000,00 atau 97,89 persen dengan capaian kinerja:
BAB V - 100
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
•
Dokumen Database OPT dan DPI Tanaman Pangan, Dokumen Perencanaan Perlindungan, Pedoman Perlindungan Tanaman Pangan, tercapai 100,00 persen;
•
Optimalnya kinerja LPHP / Lab Agens hayati (LPHP/LAH) sesuai standar di Bojonegoro, Mojokerto, Pamekasan, Pasuruan, Tulungagung, Jember, Surabaya
•
Operasional 7 Brigade Proteksi Tanaman (BPT) di Madiun, Bojonegoro,
Mojokerto,
Tulungagung,
Pasuruan,
Jember,
Pamekasan. f) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Ditjen Tanaman Pangan sebesar Rp. 9.454.291.000,00 terealisasi Rp. 4.301.734.900,00 atau 45,50 persen, dengan hasil kegiatan operasional kegiatan selama 12 bulan dan terlaksananya Gerakan Tanam / Panen Padi bersama TNI, dilaksanakan di Kabupaten Blitar, Jagung di Kabupaten Nganjuk, Kedelai di Kabupaten Kediri. 2) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Hortikultura Ramah Lingkungan Dukungan dana Dekonsentrasi pada program Peningkatan Produksi. Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan sebesar Rp. 11.273.719.000.00 dengan realisasi Rp. 10.140.711.591.00 atau 89,95 persen. Dana tersebut dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan: a) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Buah Ramah Lingkungan didukung anggaran sebesar Rp. 743.935.000,00 terealisasi Rp. 618.895.500,00 atau 83,19 dengan kinerja : •
Pengembangan Kawasan Apel seluas 3 hektar, dan kawasan Jeruk seluas 4 hektar;
•
Registrasi kebun tanaman buah milik petani yang telah menerapkan GAP dalam pelaksanaan budidaya tahun 2015 dengan target sebanyak 170 kebun buah terealisasi 160 kebun (94,12 persen);
b) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Florikultura Ramah Lingkungan didukung anggaran sebesar Rp. 64.552.000,00 terealisasi Rp. 58.371.764 atau 90,43 dengan kinerja : Registrasi lahan usaha yang telah menerapkan GAP dalam pelaksanaan budidaya tahun 2015 dengan target sebanyak 3 lahan usaha terealisasi 3 lahan usaha (100,00 persen);
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 101
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
c) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Sayuran dan Tanaman Obat
Ramah
Lingkungan
didukung
anggaran
sebesar
1.919.935.000,00 terealisasi Rp. 1.584.060.700,00 atau 82,51
Rp.
dengan
capaian kinerja Registrasi lahan usaha sayuran yang telah menerapkan GAP dalam pelaksanaan budidaya tahun 2015 dengan target sebanyak 150 lahan usaha terealisasi 151 lahan usaha (100,67 persen) dengan capaian : i) Registrasi lahan usaha tanaman obat yang telah menerapkan GAP dalam pelaksanaan budidaya tahun 2015 dengan target sebanyak 20 lahan usaha terealisasi 28lahan usaha (140,00 persen); ii) Pengembangan Kawasan Cabai rawit seluas 4 hektar, dan kawasan Bawang Merah seluas 3 hektar; d) Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura didukung anggaran sebesar Rp. 3.147.530.000,00 terealisasi Rp. 2.691.129.466,00 atau 85,50 dengan capaian kinerja pelaksanaan perbanyakan benih, sebagian komoditas masih belum panen. •
Perbanyakan benih sayuran pada tahun 2015 terdiri kentang dan bawang merah dengan target 62.250 Kg dengan realisasi: Perbanyakan benih kentang G0 varietas granola kembang dan lembang masih sebagian yang dipanen dan menjadi calon benih sebanyak 57.000 knol.Perbanyakan benih kentang persen G0-G2 dan G2-G3 varietas granola kembang dan lembang gagal karena terkena abu vulkanik gunung Bromo; Perbanyakan benih bawang merah varietas super Philips sebanyak 6.927 kg dan yang Lulus sertifikasi BP sebanyak 2.680 kg dan sisanya tidak layak menjadi benih (sebanyak 4.000 kg menjadi bawang merah konsumsi dan rusak sebanyak 247 kg).
•
Perbanyakan benih florikultura terdiri anggrek dan krisan dengan target 1.250.000 tangkai dengan realisasi: Perbanyakan benih anggrek sebanyak 2.000 botol, telah dilaksanakan dan terealisasi 100,00 persen atau sekitar 50.000 batang; Pemeliharaan pohon induk anggrek sebanyak 100 batang realisasi 100,00 persen; Perbanyakan benih krisan tidak terlaksana dikarenakan tidak tersedianya benih sumber berlabel
BAB V - 102
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
•
Perbanyakan benih tanaman obat (jahe) dengan target 7.000 Kg telah terlaksana tanam pada awal musim hujan dan perkiraan panen pada bulan Oktober – November 2016
•
Perbanyakan benih tanaman buah dengan target 65.000 batang dengan realisasi : Perbanyakan benih mangga sebanyak 60.000 batang telah dilaksanakan dan terealisasi perbanyakan 100,00 persen dan siap disertifikasi bulan April 2016; Pemeliharaan pohon induk BF/BPMT mangga telah dilaksanakan 2.412 pohon dan terealisasi 100,00 persen; Perbanyakan
benih
jeruksebanyak
6.000
batang
telah
dilaksanakan dan terealisasi perbanyakan 100,00 persen dan siap disertifikasi bulan Juni 2016; Pemeliharaan dan pengadaan BF/BPMT jeruk telah dilaksanakan 360 pohon dan terealisasi 100,00 persen; Perbanyakan benih durian sebanyak 4.000 batang telah dilaksanakan dan terealisasi perbanyakan 100,00 persen dan siap disertifikasi bulan Juni 2016; Pemeliharaan dan pengadaan BF/BPMT durian sebanyak 264 batang telah dilaksanakan dan terealisasi 100,00 persen; Perbanyakan benih alpukatsebanyak
3.000 batang telah
dilaksanakan dan terealisasi 100,00 persen dan dari 3.000 calon benih yang sudah berlabel sebanyak 750 pohon; Perbanyakan benih jambu air sebanyak 3.000 batang telah dilaksanakan dan terealisasi 100,00 persen; •
Penguatan kelembagaan berupa fasilitasi sarana produksi untuk penangkar (Bantuan sarana produksi untuk penangkar jeruk di Banyuwangi, bawang merah di Probolinggo dan Pamekasan, kentang di Magetandan anggrek di Blitar) telah terlaksana 100,00 persen;
•
Pemasyarakatan benih bermutu berupa Rumah Persemaian Benih Sayuran (Refocusing TA 2015) telah terlaksana, lokasi Kabupaten Malang, Blitar, Kediri, dan Jember;
•
Pembinaan sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih terukur dengan ketersediaan
benih
hortikultura
yang
dilaksanakan
melalui
perbanyakan benih dan proses sertifikasi. Capaian Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian tanaman pangan dan hortikultura: Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 103
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Target produksi benih Buah-buahan sebanyak 3.395.249,19 batang terealisasi 468.732,89 batang atau 13,81 persen; Target produksi benih Sayuran dan Buah semusim sebanyak 557.816,98 kg terealisasi 421.454,58 kg atau 75,55 persen; Target produksi benih Biofarmaka sebanyak 97.921,07 kg terealisasi 121.768,76 kg atau 124,35 persen; e) Pengembangan sistem perlindungan tanaman hortikultura ramah lingkungan didukung anggaran sebesar Rp. 3.940.067.000,00 terealisasi Rp. 3.817.567.586,00 atau 96,89 dengan capaian : •
Pengelolaan dan pengendalian OPT hortikultura sebanyak 75 kali terealisasi 100,00 persen;
•
Pengembangan laboratorium PHP / Agensia hayati / Pestisida sebanyak 8 unit terealisasi 100,00 persen;
•
Pengembangan 18 unit klinik PHT terealisasi 100,00 persen;
•
3 rekomendasi Adaptasi dan Mitigasi;
•
Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sebanyak 34 kelompok terealisasi 100,00 persen yang terdiri Cabai Merah
(13
kelompok di Lamongan Lumajang, Mojokerto, Banyuwangi, Kediri, Magetan, Bangkalan), Jeruk (8 kelompok di Lumajang, Malang, Jember, Banyuwang), Mawar (2 kelompok di Batu dan Nganjuk), Krisan (2 kelompok di Batu dan Pasuruan), Bawang Merah (7 kelompok di Probolinggo, Mojokerto dan Nganjuk), Manggis (1 kelompok di Trenggalek), Durian (1 kelompok di Madiun); f) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Ditjen Tanaman Pangan sebesar Rp. 1.457.700.000,00 terealisasi Rp. 1.370.686.575,00 atau 94,03 persen, dengan hasil kegiatan operasional kegiatan selama 12 bulan. 3) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi Pertanian Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi Pertanian di Jawa Timur dengan dukungan dana Dekonsentrasi
sebesar
Rp.
2.300.625.000,00
dengan
realisasi
Rp.
1.311.397.122.00 atau 57,00 persen dengan capaian kinerja :
BAB V - 104
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
a)
Pengembangan Mutu dan Standarisasi Pertanian di dukung dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 1.045.500.000,00 dengan realisasi Rp. 438.737.022,00 atau 41,96 persen dengan capaian : •
Fasilitasi pelatihan bimbingan teknis, dengan target kinerja ada 2 unit usaha kelompok tani yang mendapat yaitu Kelompok Tani Mardi Tani, Desa Taman Ayu, Kec. Pronojiwo, kabupaten Lumajang, komoditas padi dan Kelompok Tani Banjaransari, Desa Bareng, Kec. Bareng, Kab. Jombang, komoditas salak;
•
Laboratorium Pengujian dan OKKPD dengan target kinerja Pemutakhiran Dokumen Sistem Mutu OKKPD Provinsi Jawa Timur sesuai ISO/IEC 17065 sebagai peralihan dari Dokumen Sistem Mutu BSN 401 terealisasi 100,00 persen;
•
Pengambilan sampel dan pengujian laboratorium dari sembilan (9) Kabupaten sentra produksi di Jawa Timur dan terealisasi 100,00 persen untuk sebelas (11) komoditi yaitu Beras, Melon, Jeruk, Labu Siam, Pepaya, Mangga, Kacang Panjang, Pisang, Tomat, Kubis, Mentimun dari sembilan (9) kabupaten yaitu Kabupaten Lamongan, Malang, Bojonegoro, Gresik, Tuban, Kediri, Batu, Blitar dan Probolinggo;
•
Pengawasan Jaminan Mutu dengan target kinerja pelaksanaan Surveilen terhadap 12 Pelaku Usaha terealisasi 100,00 persen yang terdiri : Asosiasi Melon Joyo Tani Blitar (komoditas Melon), Asosiasi Jamur Cendawan Makmur Madiun (komoditas Jamur), Poktan Agro Horti Mandiri Probolinggo (komoditas Kentang), UD. Sumber Dugol Blitar (Komoditas Durian), UD. Dwi Saputra Ponorogo (komoditas Beras), UD Mas Farm Batu (komoditas Paprika), Poktan Tani Mulya Malang (komditas Jagung manis), CV. Wonosari Horticulture Pasuruan (Komoditas paprika dan tomat), APSAH Jember (Komoditas Semangka), Koperasi Tani Subur Makmur Jember (Komoditas Beras Merah), Poktan Karya Tani Malang (Komoditas Pisang Mas), Poktan Rukun Tani Probolinggo (Komoditas Manggis);
•
Pengawasan barang beredar di pasar/supermarket oleh petugas Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) Provinsi Jawa Timur terealisasi 100,00 persen, yaitu : i) Pengawasan di pasar / supermarket
sebanyak
3
kali
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
di
Kabupaten
Sidoarjo,
BAB V - 105
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Mojokerto,Jombang, Kota Probolinggo, 6 kali di kabupaten Nganjuk, dan 12 kali di kota Surabaya. b)
Pengembangan Pemasaran Domestik didukung dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 480.900.000,00 dengan realisasi Rp. 233.750.000,00 atau 48,61 persen melalui pengembangan informasi pasar sebanyak 19 paket telah terealisasi 100,00 persen;
c)
Pengembangan Pemasaran Internasional dengan dukungan dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 60.500.000,00 dengan realisasi Rp. 49.500.000,00 atau 81,82 persen dengan capaian sebanyak 1 kelompok eksportir produk pertanian di Jawa Timur, yaitu Kab. Lumajang komoditas pisang mas kirana, Kab. Pasuruan komoditas mangga arum manis klon 21, Kab. Blitar dan Tulungagung komoditas blimbing, serta kabupaten Banyuwangi komoditas manggis (100,00 persen);
d)
Pengembangan Usaha dan Investasi dengan dukungan dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 171.825.000,00 dengan realisasi Rp. 161.349.100,00 atau 93,90 persen dengan capaian pameran promosi dalam negeriterealisasi 100,00 persen, yaitu promosi dalam negeri sebanyak 3 buah pameran, terealisasi sebanyak 3 pameran, persenyaitu Agro and Food di JCC Jakarta, P2FN di Jakarta dan SAMEX di Grand City Surabaya; Peningkatan Jumlah Kerjasama/Kemitraan Pengembangan Usaha kerjasama pada Sosialisasi Agrowisata di Yogyakarta pada Bulan Mei 2015, dengan adanya kegiatan tersebut maka diperoleh adanya informasi tujuan wisata ke Jawa Timur, yaitu Wisata Agro (petik buah) di Tanggul - Kab. Jember, Agrowisata Blimbing di Desa Moyokete, Kec. Boyolangu Kab. Tulungagung dan Studi Agrowisata di Desa Tulungrejo Kec. Bumiaji Kota Batu;
e)
Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian dengan dukungan dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 216.250.000,00 dengan realisasi Rp. 179.640.000,00 atau 83,07 persen melalui pengawalan, pembinaan, pendampingan
pengolahan
hasil
pengawalan,
pembinaan,
pendampingan pengolahan hasil tanaman pangan (mendukung UPSUS) dan hortikultura di 14 kabupaten penerima dana tugas pembantuan APBN kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian di Jawa Timur, yaitu Kab. Tulungagung, Lumajang, Pacitan, BAB V - 106
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Gresik, Madiun, Malang, Ngawi, Ponorogo, Situbondo, Tuban, dan Magetan; f)
Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Ditjen PPHP sebesar Rp. 325.650.000,00 terealisasi Rp. 248.421.000,00 atau 76,28 persen, dengan hasil kegiatan operasional kegiatan selama 12 bulan.
4) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian di Jawa Timur dengan dukungan dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 63.254.294.000.00 dengan realisasi Rp. 29.061.093.580.00 atau 45,94 persen dengan capaian kinerja : a) Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian dengan alokasi dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 156.992.000,00 dengan realisasi Rp. 140.000.000,00 atau 89,18 persen melalui Supervisi dan Pembinaan Aspek Air dan Pendampingan Kegiatan Pengembangan Jaringan Irigasi Mendukung Tanaman Pangan (TMKP) di 38 kabupaten/kota sehingga tercapai outcome jumlah rehabilitasi jaringan irigasi untuk mengairi areal sawah seluas 216.950 hektar; b) Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian dengan alokasi dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 139.000.000,00 dengan realisasi Rp. 137.860.000,00
atau
99,18
persen
melalui
sebagai
upaya
pendayagunaan lahan pertanian terlantar melalui supervisi dan pembinaan aspek lahan di 38 kabupaten/kota seluas 74.404 hektar dan terkendalinya laju alih fungsi lahan di 38 Kabupaten dan kota; c) Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian dengan alokasi dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 94.900.000,00 dengan realisasi Rp. 69.200.000,00 atau 72,92 persen melalui Supervisi dan Pembinaan Aspek Alsintan sebanyak 2.869 unit di 38 kabupaten/kota; d) Pelayanan Pembiayaan Pertanian dan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
(PUAP)
sebesar
Rp.
367.000.000,00
terealisasi
Rp.
186.250.000,00 atau 50,75 persen dengan terwujudnya pengembangan usaha agribisnis perdesaan (PUAP) pada 38 Gapoktan melalui Pengembangan asuransi pertanian padi di 38 kabupaten/kota dan Fasilitasi Pembiayaan Pertanian di 38 kabupaten/kota;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 107
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
e) Fasilitasi Pupuk dan Pestisida dengan alokasi dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 550.050.000,00 dengan realisasi Rp. 502.595.000,00 atau 91,37 persen melalui berupa Fasilitas Pestisida Untuk Pertanian di 38 kabupaten/kota, Pendampingan Verifikasi dan Validasi Penyaluran Pupuk Provinsi; f) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Ditjen PPHP sebesar Rp. 61.946.352.000,00 terealisasi Rp. 28.025.188.580,00 atau 45,24 persen, dengan hasil kegiatan : •
Operasional kegiatan selama 12 bulan;
•
Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan SDM Pertanian di 38 kabupaten/kota;
•
Dukungan Administrasi Bantuan Pupuk Mendukung Kegiatan UPSUS Provinsi
.
C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan yang ditemui selama pelaksanaan kegiatan/program bersumber dana Dekonsentrasi di Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur adalah 1) Lambatnya penyerapan dana diawal tahun sehingga mengakibatkan pelaksanaan kegiatan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur menjadi tidak seimbang dengan pelaksanaan kegiatan bersumber dana Tugas Pembantuan di Kabupaten.Keterlambatan tersebut disebabkanterlambatnya Pedoman Umum dan Pedoman Teknis dari Kementerian Pertanian; 2) Proses revisi berulangkali menghambat pelaksanaan kegiatan. 3) Rendahnya penyerapan keuangan beberapa kegiatan : − Program Peningkatan Nilai Tambah, daya Saing,
Industri Hilir,
Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian pada kegiatan •
Pengembangan Mutu dan Standarisasi untuk pengadaan peralatan laboratorium untuk mendukung operasionalisasi Laboratorium ditunda pelaksanaannya, sesuai hasil rapat Koordinasi dan Pre Construction Meeting (PCM) Pembangunan Gedung Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang diperuntukkan sebagai Kantor dan Laboratorium UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian (PSHP) Selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D) Provinsi Jawa Timur yang seharusnya Gedung Laboratorium siap pada tahun 2015 dan dapat dimanfaatkan UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian. Akan tetapi Bangunan Gedung dan Kantor
BAB V - 108
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian Selaku OKKP-D Provinsi Jawa Timur belum siap dioperasionalkan pada tahun 2015. Oleh karena itu pengadaan peralatan Laboratorium belum dapat dilaksanakan di tahun 2015, sehingga dana Rp. 350.000.000,00 tidak terserap; •
Pengembangan Pemasaran Domestik melalui pembuatan jaringan Pengembangan Informasi Komoditas (PIK) tidak terlaksana karena belum ada kerjasama (MoU dengan IPB), sehingga dana sebesar Rp. 204.000.000 dikembalikan ke kas Negara;
− Rendahnya
penyerapan
keuangan
Program
Penyediaan
dan
Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian pada kegiatan Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan (NPSK) yang dihasilkan atau dikembangkan dengan total anggaran sebesar Rp. 61.946.352.000,00 terealisasi Rp 28.025.188.580,00 atau 45,24 persen yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan melalui Badan Koordinasi Penyuluhan (Bakorluh) Provinsi Jawa Timur berupa Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan SDM Pertanian. 21. DINAS PETERNAKAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
DIPA Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nomor SP DIPA-018.06.3.059111/2015
2)
DIPA Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian DIPA-018.07.3.059023/2015
3)
DIPA Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Nomor SP DIPA-018.08.3.059024/2015
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan a)
Kegiatan Peningkatan Produksi Ternak dengan alokasi anggaran Rp. 5.464.100.000,00realisasi anggaran sebesar Rp.3.634.906.225,00 atau 67% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Distribusi Semen Beku dan Opersional IB sejumlah 47.000 dosis. − Pengadaan N2 Cair sejumlah 368.250 liter. − Penguatan Manajemen Inseminasi Buatan sejumlah 3 laporan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 109
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Bimbingan Teknis Budidaya Unggas dan Aneka Ternak sejumlah 3 laporan. − Penilaian Manajemen Usaha Kelompok Peternak dan Pelayanan Petugas Teknis sejumlahsatu laporan. − Supply Demand Ternak Potong sejumlahsatu laporan. − Koordinasi dan Pembinaan Budidaya Ternak sejumlahsatu laporan. b)
Kegiatan Peningkatan Produksi Pakan Ternakd engan alokasi anggaran Rp. 575.200.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 315.870.950,00atau 55% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Pelayanan Penguji Laboraturium Pakan Daerah sejumlah 50 sampel. − Pengawasan
Mutu
dan
Keamanan
Pakan/Bahan
Pakan
sejumlahsatu laporan. − Pengawasan Peredaran Imbuhan/Pelengkap Pakan sejumlahsatu laporan. − Koordinasi dan Bimbingan Teknis Pakan sejumlahsatu laporan. c)
Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategisdengan alokasi anggaran Rp. 4.973.820.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 4.384.029.633,00 atau 88% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Biosekuriti Perunggasan sejumlah 2.400 liter. − Pengendalian dan Penganggulangan Brucellosis sejumlah 6.267 dosis. − Penanggulangan Gangguan Reproduksi pada Sapi/Kerbau sejumlah 11.068 dosis. − Pengendalian
dan
Penanggulangan
Penyakit
Parasiter
sejumlah7.346 dosis. − Perlindungan
Hewan
dan
Kewaspadaan
Penyakit
Eksotik
sejumlahsatu laporan. − Pengamatan Penyakit Hewan sejumlah 4 laporan. − Pembinaan dan koordinasi Kesehatan Hewan sejumlahsatu laporan. − Unit Respon Cepat PHMS sejumlah 6 laporan. − Operasional Pelayanan Kesehatan Hewan di Puskeswan sejumlah 50 unit.
BAB V - 110
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Operasional Pengujian Veteriner di Lab.Veteriner Daerah sejumlah 2 unit. d)
Kegiatan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibitdengan alokasi anggaran Rp. 2.510.438.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.155.226.865,00 atau 46% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Pembinaan Penguatan Sapi/Kerbau Betina Bunting sejumlahsatu laporan. − Peningkatan Penerapan Teknologi Perbibitan sejumlah 2 laporan. − Pengawalan dan Koordinasi Perbibitan di Daerah sejumlah 4 laporan. − Pengembangan Usaha Perbibitan Ternak sejumlah 2 laporan. − Pengembangan Kelembagaan Perbibitan Ternak sejumlah 2 laporan.
e)
Kegiatan
Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya
Saingdengan alokasi anggaran Rp. 4.162.620.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.978.106.619,00 atau 48% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Pembentukan dan pelaksanaan tim koordinasi pegawasan di Provinsi. − Penerapan Penjaminan PH ASUH di RPH sejumlah 4 laporan. − Fasilitasi Unit Usaha dalam Proses Sertifikasi ASUH sejumlah 4 laporan. − Monitoring dan Surveilans Residu dan Cemaran Mikroba sejumlah 200 sampel. − Pengembangan Kapasitas SDM Bidang Kesmavet sejumlah 32 orang. − Penguatan Manajemen Lab. Kesmavet sejumlahsatu laporan. − Unit Respon Cepat Pengawas Kesmavet sejumlahsatu laporan. − Peningkatan Kapasitas SDM Pengawas Kesmavet sejumlah 30 orang. − Koordinasi Teknis Pengawasan Kesmavet sejumlahsatu laporan. − Pemutakhiran Data Pemotongan sejumlahsatu laporan. − Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Pencegahan Penularan Zoonosis sejumlah 3 laporan. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 111
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Pembinaan Penerapan Kesejahteraan Hewan pada Ternak dan Non Ternak sejumlah 2 laporan. f)
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakandengan alokasi anggaran Rp. 1.530.170.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp 1.078.041.010,00 atau 70% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Perumusan Kebijakan Perencanaan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan sejumlah3 dokumen. − Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan sejumlah 4 dokumen. − Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan serta Penatausahaan Barang Milik Negara sejumlahsatu dokumen.
2)
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi Pertanian a)
Kegiatan
Pengembangan
anggaran
Rp.
Pemasaran
238.950.000,00realisasi
Domestikdengan anggaran
alokasi
sebesar
Rp
225.550.100,00atau 94% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Optimalisasi Sarana dan Kelembagaan Pasar Domestikdalam bentuk satu unit profil pasar ternak di Jawa Timur − Pengembangan akses pemasaran dalam bentuk bimtek yang diikuti satu kelompok − Pengembangan jaringan informasi pasar antara pusat, provinsi, serta Kab. Blitar, Bojonegoro, Trenggalek, Kab Malang, Kab Pasuruan, Kota Surabaya, Jombang, Sumenep, dan Pamekasan b)
Kegiatan Pengembangan usaha dan investasidengan alokasi anggaran Rp. 95.325.000,00realisasi anggaran sebesar Rp 85.203.750,00atau 89% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Laporan Kegiatan dan Pembinaan sejumlah satu laporan.
c)
Kegiatan pengembangan pengolahan hasil pertaniandengan alokasi anggaran
Rp.
201.000.000,00realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
96.539.700,00atau 80% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut − Laporan Kegiatan dan Pembinaan sejumlah satu laporan
BAB V - 112
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
d)
Kegiatan Dukungan Manajemen dan dukungan teknis lainnya dengan alokasi anggaran Rp. 240.000.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 191.468.550,00 atau % dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Laporan Kegiatan dan Pembinaan sejumlah satu laporan.
3)
ProgramPenyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian a) Kegiatan pengelolaan air irigasi untuk pertaniandengan alokasi anggaran Rp. 46.180.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 34.365.000,00 atau 74% dengan hasil output kegiatan adalah Penyediaan Layanan Perkantoran selama 12 bulan. b) Kegiatan perluasan areal dan pengelolaan lahan pertaniandengan alokasi anggaran Rp. 28.500.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp 19.385.000,00 atau 68% dengan hasil output kegiatan adalah Penyediaan Layanan Perkantoran selama 12 bulan. c) Kegiatan pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertaniandengan alokasi anggaran Rp. 27.000.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 9.547.500,00 atau 35% dengan output hasil kegiatan adalah Penyediaan Layanan Perkantoran selama 12 bulan. d) Kegiatan fasilitasi pupuk dan pestisidadengan alokasi anggaran Rp. 17.000.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp.11.600.800,00atau 68% dengan hasil output kegiatan adalah Penyediaan Layanan Perkantoran selama 12 bulan. e) Kegiatan pelayanan pembiayaan pertanian dan pengembangan usaha agribisnisdengan alokasi anggaran Rp. 10.000.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 10.855.000,00atau 99% dengan hasil output kegiatan adalah Penyediaan Layanan Perkantoran selama 12 bulan.
C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan − − −
−
Pedoman Umum (Pedum) Kegiatan dari pusat mengalami keterlambatan (akhir triwulan I), sehingga pelaksanaan kegiatan ikut menjadi terlambat; Jika ada perubahan aturan mengenai MAK maupun pemotongan anggaran hendaknya jangan diterapkan pada anggaran tahun berjalan; Terlalu banyak format laporan yang harus disampaikan padahal substansinya sama. Sebaiknya cukup satu laporan yang bisa dipakai untuk semua; Sering terjadi revisi DIPA karena petugas entri data kurang memahami peraturan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 113
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
22. DINAS SOSIAL PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
Dasar hukum pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial melalui dana Dekonsentrasi adalah sebagai berikut :
2)
Undang-Undang No. 11 tahun 2009 tentang Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial.
3)
Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2000, tentang Otonomi Daerah.
4)
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
5)
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur.
6)
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor Tahun 80 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
7)
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran ( DIPA ) Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2015 tanggal 14November 2014 Nomor : SP DIPA027-01.3.050029/2015
8)
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran ( DIPA ) Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2015 tanggal 14November 2014 Nomor : SP DIPA027-03.3.059014/2015
9)
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran ( DIPA ) Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2015 tanggal 14November 2014Nomor : SP DIPA027-04.3.059015/2015
10) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran ( DIPA ) Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2015 tanggal11Agustus2014 Nomor : SP DIPA-02705.3.059016/2015 B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Sosial tahun 2015 a)
Kegiatan Perencanaan dan Penganggaran dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 436.552.000,00 terealisasi sampai dengan akhir tahun 2015 sebesar Rp. 348.086.460,00 atau 79,74 % dengan hasil kegiatan adalah memberikan penguatan terhadap perencanaan program pembangunan Kesejahteraan Sosial di 38 Kabupaten/Kota, Dinas Sosial dan UPT di lingkungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
BAB V - 114
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
b)
Kegiatan Penyuluhan Sosial dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,00
terealisasi
sampai
2015sebesar Rp.149.557.500,00
dengan
Atau
99,71
akhir
tahun
% dengan hasil
kegiatan adalah melakukan penyuluhan yang menjangkau pada 270 orang peserta di 9 lokasi. 2)
Program
Pemberdayaan
Sosial dan
Penanggulangan
Kemiskinan
mendapat alokasi a)
Kegiatan
Pelestarian
Kepahlawanan,
Keperintisan,
dan
Kesetiakawanan Sosial dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 428.482.000,00 terealisasi dalam pelaksanaan kegiatan sebesar Rp. 387.633.700,00 atau 90,47 % dengan hasil kegiatan yang ditujukan untuk rehab 7TMP dan 460 orang pemuda peserta kegiatan pra Manggala dan Manggala Indonesia, Internalisasi dan ketrampilan transformasi nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial. b)
Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Pedesaan mendapat alokasi anggaran
sebesar
Rp.4.654.229.700,00
Rp.
4.752.990.000,00
atau
97,92
%
realisasi
dengan
hasil
sebesar kegiatan
penangulangan kemiskinana yang menjangkau sebanyak 175 KUBE atau 1.750 KK. c)
Kegiatan
Pemberdayaan
Keluarga
dan
Kelembagaan
Sosial
Masyarakat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.510.200.000,00 terealisasi sebesar Rp. 3.184.172.750,00 atau 90,71 % dengan hasil kegiatan pemberdayaan keluarga yang menjangkau 70 WRSE, 38 LK3, 664 TKSK, 60 Orsos, 60 PSM, 70 KT, 20 WKSBM dan 39 CSR serta 1 Family Care Unit. d)
Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.430.110.000,00 terealisasi sebesar Rp. 2.426.002.250,00
atau
99,83
%
dengan
hasil
kegiatan
penanggulangan kemiskinan pada 800 KK miskin. 3)
Program Rehabilitasi Sosial a)
Kegiatan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA dengan pagu anggaran sebesar Rp. 328.995.000,00 realisasi sebesar Rp. 316.744.000,00 atau 96,28 % dengan hasil kegiatan rehabilitasi yang menjangkau sebanyak 120 orang Korban Penyalahgunaan NAPZA.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 115
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
b)
Kegiatan Rehabilitasi Sosial orang dengan kecacatan
dengan
anggaran sebesar Rp. 2.352.777.000,00 dan realisasi sebesar Rp. 2.347.534.000,00 atau 99,78 % dengan hasil kegiatan memberikan pelayanan pada 1.423 orang dengan kecacatan. c)
Kegiatan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dengan pagu anggaran sebesar Rp. 295.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp. 294.491.000,00 atau 99,83 % dengan hasil kegiatan rehabilitasi dapat menjangkau 90 orang Tuna Sosial
d)
Kegiatan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial anak dengan pagu anggaran sebesar Rp. 17.254.730.000,00 dan realisasi sebesar Rp.15.437.405.000,00 atau 89,47 % dengan hasil kegiatan sasaran pada 14.000 Anak.
e)
Kegiatan Pelayanan Sosial Lanjut Usia dengan pagu anggaran Rp. 1.690.555.000,00 dan realisasi sebesar Rp. 1.582.529.000,00 atau 93,61 % dengan hasil kegiatan memberikan pelayanan pada 1.050 orang lanjut usia terlantar.
4) Program Perlindungan dan Jaminan Sosial a)
Kegiatan Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 2.957.498.000,00 terealisasi sebesar Rp. 2.917.437.000,00 atau 98,65 % dengan hasil kegiatan 1 lokasi Kampung Siaga Bencana dan 160 petugas perlindungan sosial korban bencana.
b)
Kegiatan Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp. 414.500.000,00 terealisasi sebesar Rp. 338.631.000,00 atau 81,70 % dengan hasil kegiatan difokuskan pada Rekomendasi kajian pemetaan daerah rawan bencana sosial sebanyak 1 rekomendasi dan 50 orang petugas perlindungan sosial korban bencana sosial yang mendapatkan bimbingan teknis.
c)
Kegiatan Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan, dan Pekerja Migran dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 748.640.000,00 terealisasi sebesar Rp. 721.783.856 atau 96,41 % dengan hasil kegiatan menjangkau pada 60 orang Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran.
d)
Kegiatan
Jaminan
Kesejahteraan
Sosial
(Bantuan
Tunai
Bersyarat/Program Keluarga Harapan (PKH) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 8.194.166.000,00 terealisasi sebesar Rp. BAB V - 116
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
8.164.303.846,00 atau 99,64 % dengan hasil kegiatan yang menjangkau di 38 Kabupaten /Kota se Jawa Timur atau menjangkau sebanyak 542.878 KSM. e)
Kegiatan Pengumpulan dan Pengelolaan Sumber Dana Sosial dengan pagu anggaran sebesar Rp. 300.000.000,00 terealisasi sebesar Rp. 287.024.000,- atau 95,67 % dengan hasil pada pelaksanaan kegiatan pemantauan pelaksanaan Pengumpulan Uang atau Barang dan Undian Gratis Berhadiah
f)
Kegiatan Asuransi Kesejahteraan Sosial (ASKESOS) memperoleh pagu anggaran sebesar Rp. 126.370.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 91.920.000,00 atau 72,74 %
C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan -
Masih lemahnya monitoring dan evaluasi terutama bagi bantuan yang sifatnya tranfers langsung baik kepada perorangan maupun terhadap lembaga sosial
-
Minimnya anggaran kabupaten/kota untuk penanganan PMKS
-
Adanya revisi DIPA yang mempengaruhi penyerapan anggaran
Solusi -
Meningkatkan
koordinasi
dengan
Instansi
Sosial
Kabupaten/Kota
khususnya dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi bantuan yang sifatnya transfer langsung ke sasaran. -
Mendorong komitmen Kabupaten/Kota dalam pengalokasian anggaran pembangunan kesejahteraan sosial.
-
Melakukan revisi DIPA dengan mengkoordinasikan pada Kanwil
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 117
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
23. DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1) Undang–Undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang– Undang Nomor 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara RI tahun 1997 Nomor 37, tambahan lembaran Negara RI Nomor 3682); 2) Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (lembaran Negara RI tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI nomor 4286); 3) Undang–Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Nomor 125 tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara RI nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 4) Undang–Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tangung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4400); 5) Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RI nomor 4421); 6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi (Lembaran Negara RI tahun 1999 nomor 4, Tambahan Lembaran RI nomor 3800); 7) Peraturan Pemerintah Nomor : 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4609 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4855); 8) Peraturan Pemerintah Nomor : 39 tahun 2006 tanggal 29 Nopember 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan ; 9) Peraturan Pemerintah Nomor : 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 20 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4816) ;
BAB V - 118
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
10) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor : 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara RI tahun 2004 nomor 92 , Tambahan Lembaran Negara RI nomor 4418) ; 11) Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4330) jo Keppres Nomor : 61 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah dan telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Perubahan keempat dan diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007; 12) Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4816); 13) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor : 134/PMK.06/2007 tentang Pedoman Pembayaran dalam Keuangan APBN; 14) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor : 171/PMK.05/2007 tentang Akuntansi Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; 15) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER. 33.A/MEN/ XII/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Sistem Pelaporan Bidang Ketenagakerjaan dan dan Ketransmigrasian; 16) 16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER. 35.A/MEN/XII/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Ketenagakerjaan dan dan Ketransmigrasian serta ketentuan– ketentuan lain yang berlaku berkaitan revisi DIPA/POK; 17) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER. 31/MEN/XII/2009 tentang Pelaksanaan dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantunan Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Tahun anggaran 2010; 18) Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2008 Tanggal 20 Agustus 2008, Lembaran Daerah Nomor 2 seri D tentang Struktur Organisasi Dinas tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Propinsi Jawa Timur.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 119
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja / Dirjen BINA PENTA a) Kegiatan Pengembangan model dan inkubasi bisnis kesempatan kerja dengan anggaran
perluasan
sebanyak Rp.3.222.689.000,-
realisasi Rp.314.108.100,- atau sebesar 9,75 %. Hasil kegiatan adalah pengembangan Tenant Inkubasi Bisnis Perluasan kesempatan kerja sebanyak 54 orang. b) Kegiatan Penempatan tenaga kerja dalam negeri dengan alokasi anggaran sebanyak Rp.802.901.000,- realisasi Rp.660.802.816 atau sebesar 82,30 %. Hasil kegiatan adalah Penempatan tenaga kerja melalui mekanisme antar kerja di 13 lokasi dan peningkatan kapasitas Pengantar Kerja/Petugas Antar Kerja sebanyak 114 orang. c) Kegiatan Pembinaan penempatan dan perlindungan TKI luar negeri dengan alokasi anggaran sebanyak Rp. 318.212.000,- realisasi Rp.281.632.300,- atau 88,50 %. Hasil kegiatan adalah Penempatan TKLN berdasarkan okupasi di dua lokasi. d) Kegiatan Pengembangan dan peningkatan perluasan kesempatan kerja dengan alokasi anggaran sebanyak Rp.14.222.074.000,- realisasi Rp.13.418.107.969,- atau 94,35 %. Hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Penciptaan WUB melalui pemberdayaan tenaga kerja mandiri sebanyak 2 paket; − Pemberdayaan masyarakat melalui padat karya produktif sebanyak 8 paket; − Pemberdayaan melalui TTG (Teknologi Tepat Guna) sebanyak 20 paket; − Peningkatan kuantitas dan kulitas tenaga kerja mandiri untuk penciptaan
Wirausaha
baru
sebanyak
1.480
orang
dan
pemberdayaan dan pelatihan tenaga kerja sarjana melalui penugasan pendampingan masyarakat sebanyak 95 orang. . e) Kegiatan Peningkatan Pengembangan Pasar Kerja dengan alokasi anggaran sebanyak Rp. 2.668.035.000,- realisasi Rp.1.655.565.033,- atau 62,05 persen. Hasil kegiatan adalah pembinaan dan pembangunan pusat informasi pasar kerja provinsi dan kab./kota sebanyak 39 lokasi.
BAB V - 120
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
f) Kegiatan Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dengan alokasi anggaran sebanyak Rp. 611.710.000,- realisasi Rp. 467.021.545 atau 76,35 persen. Hasil kegiatan adalah laporan kegiatan dan pembinaan serta layanan perkantoran sebanyak 12 bulan pelayanan. 2) Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja a) Kegiatan Pengelolaan kelembagaan dan pemasyarakatan hubungan industrial dengan alokasi anggaran sebanyak Rp.3.022.300.000,- realisasi Rp.2.825.988.550,- atau 93,50 persen. Hasil kegiatan adalah : − SDM yang memahami hubungan industrial sebanyak 300 orang; − Penyuluhan hubungan industrial sebanyak 1.135 paket; peningkatan kapasitas Pengurus SP/SB sebanyak 60 orang; − Peningkatan kapasitas anggota LKS Bipartit sebanyak 30 orang; − Penyuluhan tata cara pembentukan LKS Tripartit sebanyak 120 orang. b) Kegiatan Peningkatan penerapan pengupahan dengan alokasi anggaran sebanyak Rp.286.980.000,- realisasi Rp.241.631.000,- atau 84,20 persen. Hasil kegiatan adalah Sosialisasi pengupahan sebanyak 200 orang. c) Kegiatan Konsolidasi pelaksanaan peningkatan intensitas pencegahan dan penyelesaian hubungan industrial dengan alokasi anggaran sebanyak Rp.1.489.240.000,- realisasi Rp.1.011.690.000,- atau 67,93 persen. Hasil kegiatan adalah : − Penyelesaian Perselisihan di luar Pengadilan HI sebanyak 335 kasus; − Unit layanan Mediasi Perselisihan HI sebanyak 2 unit; − Sosialisasi Tata cara Pencegahan Perselisihan HI sebanyak 150 orang. d) Kegiatan Pengelolaan persyaratan kerja, kesejahteraan dan analisis diskriminasi dengan alokasi anggaran sebanyak Rp.659.242.000,realisasi Rp.581.408.082,- atau 88,19 persen. Hasil kegiatan adalah : − Sosialisasi fasilitas kesejahteraan pekerja/buruh sebanyak 400 orang; − Peningkatan kapasitas pelaku HI tentang Tata Cara Pembuatan PK,PP,dan PKB sebanyak 60 orang; − Sosialisasi Non Diskriminasi di tempat kerja sebanyak 50 orang; Forum Non Diskriminasi di tempat kerja sebanyak 3 orang.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 121
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
e) Kegiatan Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dengan alokasi anggaran sebanyak Rp. 1.072.970.000,- realisasi Rp.1.031.054.068,- atau 96,09 persen. Hasil kegiatan adalah : − Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Angaran sebanyak 10 paket; − Laporan monitoring dan evaluasi sebanyak 12 laporan; − Layanan perkantoran sebanyak 12 bulan layanan. f) Kegiatan Peningkatan penerapan jaminan sosial tenaga kerja dengan alokasi anggaran sebanyak Rp.304.420.000,- realisasi Rp. 233.240.000,atau 76,62 persen. Hasil kegiatan adalah : Sosialisasi, konsolidasi dan Bimtek sebanyak 200 orang. 3) Program
Perlindungan
Tenaga
Kerja
dan Pengembangan
Sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan a) Kegiatan Peningkatan kualitas teknis pemeriksaan dan penyidikan norma ketenagakerjaan dengan alokasi anggaran sebanyak Rp. 3.004.948.000,-realisasi anggaran sebanyak Rp. 2.808.095.650,- atau 93,45 persen. Hasil kegiatan adalah : − Pembinaan teknis pemeriksaan norma ketenagakerjaan sebanyak 6.980 Pengawas KK; − Pembinaan teknis penyidikan tindak pidana ketenagakerjaan sebanyak 4 Pengawas KK. b) Kegiatan
Peningkatan
perlindungan
pekerja
perempuan
dan
penghapusan pekerja anak dengan alokasi anggaran sebanyak Rp. 117.850.000,- realisasi Rp.117.850.000,- atau 100 persen. Hasil kegiatan adalah Penerapan norma perlindungan pekerja perempuan sebanyak 222 perushaan. c) Kegiatan Peningkatan penerapan norma keselamatan dan kesehatan kerja dengan alokasi anggaran sebanyak Rp.102.654.000,- realisasi Rp.102.654.000,- atau 100 persen. Hasil kegiatan adalah Penerapan norma kelembagaan, keahlian dan SMK3 sebanyak 50 perusahaan.
BAB V - 122
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
d) Kegiatan
Dukungan
manajemen
dan
dukungan
teknis
lainnya
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dengan alokasi anggaran sebanyak Rp.638.635.000,- realisasi Rp.605.354.350,- atau 94,79 persen. Hasil kegiatan adalah : − Dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran sebanyak 9 dokumen; − layanan perkantoran sebanyak 12 bulan. 4) Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas a) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelatihan Kerja dan Produktivitas dengan alokasi anggaran sebanyak Rp. 211.222.000,realisasi sebanyak Rp.116.761.000,- atau 55,28 persen. Hasil kegiatan adalah Peningkatan kelembagaan sebanyak 30 dokumen. b) Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas dengan alokasi anggaran sebanyak Rp.151.502.000,- realisasi Rp.150.690.000,- atau 99,46 persen. Hasil kegiatan adalah : − Pembinaan desa produktif sebanyak 3 desa; − Jumlah unit usaha yang dibina sebanyak 5 unit usaha. c) Kegiatan Pengembangan Standarisasi Kompetensi Kerja dan Pelatihan Kerja dengan alokasi anggaran sebanyak Rp. 15.870.675.000,- realisasi Rp.15.344.559.100 atau 96,68 persen. Hasil kegiatan adalah Tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis kompetensi sebanyak 5.424. orang. d) Kegiatan Peningkatan Kompetensi Instruktur dan Tenaga Kepelatihan Binalattas dengan alokasi anggaran sebanyak Rp. 398.380.000,- realisasi Rp.388.939.500,- atau 97,63 persen. Hasil kegiatan adalah Instruktur yang ditingkatkan kompetensinya (upgrading) sebanyak 50 orang. e) Kegiatan Peningkatan Penyelenggaraan Pemagangan Dalam dan Luar Negeri Binalattas dengan alokasi anggaran sebanyak Rp. 5.011.754.000,realisasi Rp.4.095.226.950,- atau 81,71 persen. Hasil kegiatan adalah Peserta pemagangan yang mendaat sertifikasi kompetensi sebanyak 840 orang. f) Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas Binalattas dengan alokasi anggaran sebanyak Rp.314.682.000,- realisasi Rp. 276.850.000,- atau 87,98 persen. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 123
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Hasil kegiatan adalah : − Peningkatan produktivitas tenaga kerja sebanyak 80 orang / angkatan; − Calon Wirausaha Baru yang dilatih sebanyak 30 orang. g) Kegiatan Pengembangan Standarisasi Kompetensi Kerja dan Pelatihan Kerja Binalattas dengan alokasi anggaran sebanyak Rp. 10.638.195.000,realisasi Rp.10.214.757.600 orang atau 96,02 persen. Hasil kegiatan adalah : − Tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis kompetensi sebanyak 3.232 orang; − Partisipasi Indonesia pada kompetisi keterampilan tingkat regional ASEAN sebanyak 50 orang. 5) Program Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil a) Kegiatan Laporan penyelenggaraan Adminduk dengan alokasi anggaran sebanyak Rp.18.466.121.000,- realisasi Rp. 16.904171.600,- atau 91,54 persen. Hasil kegiatan adalah Laporan Penyelenggaraan Adminduk sebanyak 1 laporan. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan 1) Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja / Dirjen BINA PENTA –
Penempatan tenaga kerja AKL (Antar Kerja Lokal) mengalami penurunan dikarenakan dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja di beberapa sektor lapangan usaha berkurang.
–
Turunnya kontribusi penempatan dari LPTKS (Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta), karena diberlakukannya Permenakertrans RI No. 19 Tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain dan Peraturan Daerah Prov. Jawa Timur No. 9 Tahun 2013 tentang Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain. LPTKS dihadapkan pada pilihan untuk tetap menempatkan tenaga bersifat kontrak atau menempatkan tenaga yang bersifat tetap.
–
Masih minimnya penempatan tenaga kerja AKAD (Antar Kerja Antar Daerah) melalui LPTKS (Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta), karena adanya disparitas Upah Minimum antar Provinsi. Tingkat upah di
BAB V - 124
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan provinsi lain sehingga calon tenaga kerja enggan untuk bekerja di luar Jawa Timur. –
Turunnya kontribusi penempatan tenaga kerja AKAN (Antar Kerja Antar Negara) akibat masih diberlakukannya moratorium di beberapa Negara tujuan penempatan, dan pengetatan seleksi calon TKI khususnya untuk kemampuan bahasa dan budaya Negara tujuan.
–
Belum optimalnya pendataan penyerapan tenaga kerja baru dari kegiatan
perluasan
kesempatan
kerja
di
sektor
informal
di
kabupaten/kota. 2) Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja –
Naiknya Upah Minimum Kab./Kota (UMK) di Jawa Timur secara signifikan beberapa tahun terakhir berimbas pada sulitnya kondisi dunia usaha di Jawa Timur, menyebabkan tingginya angka PHK yang berkontribusi signifikan terhadap kenaikan kasus perselisihan hubungan industrial.
–
Keterbatasan jumlah tenaga fungsional Mediator Hubungan Industrial di Jawa Timur.
–
Kendala
komunikasi/koordinasi
dengan
instansi
terkait,
akibat
penerapan Otonomi Daerah yang membatasi kewenangan Provinsi. 3) Program
Perlindungan
Tenaga
Kerja
dan
Pengembangan
Sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan –
Dalam penanganan kasus ketenagakerjaan, kecepatan penyelesaian kasus bergantung dari masing-masing perusahaan untuk memenuhi hak pekerja dan menyelesaikan kasus yang ada secepat mungkin.
–
Tidak meratanya jumlah Pengawas Ketenagakerjaan di Kabupaten/Kota dan banyaknya Pengawas Ketenagakerjaan Kabupaten/Kota yang dimutasi keluar SKPD Ketenagakerjaan.
–
Saat ini, penanganan masalah ketenagakerjaan di Kabupaten/Kota masih di bawah kendali Kepala Daerah sehingga mengganggu independensi
Pengawas
Ketenagakerjaan
dalam
melakukan
pemeriksaan dan pembinaan terutama dalam penanganan kasus ketenagakerjaan. –
Jumlah kasus kecelakaan kerja turun, namun tetap banyak pelaporan kasus
kecelakaan
kerja
ringan.
Kasus-kasus
ini
tidak
sampai
menghilangkan waktu kerja sehingga kasus kecelakaan kerja menjadi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 125
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
banyak secara kuantitas, tetapi secara kualitas bersifat ringan. Kasus kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak dapat diduga sebelumnya sehingga sulit untuk diperkirakan kejadiannya. 4) Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas –
Kondisi sarana-prasarana dan fasilitas pelatihan di 16 (enam belas) UPT Pelatihan Kerja atau BLK belum sepenuhnya memadai sehingga masih harus terus dilakukan revitalisasi.
–
Alokasi sertifikasi kompetensi yang belum memadai dibandingkan jumlah siswa yang mengikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi. Idealnya, lulusan Pelatihan Berbasis Kompetensi diikuti dengan uji kompetensi untuk menghasilkan tenaga kerja yang benar-benar kompeten.
–
Peran dan fungsi kabupaten/kota terhadap pembinaan pemagangan di wilayahnya belum optimal dan data pemagangan mandiri tidak terdata dengan baik di Kabupaten/Kota.
5) Program Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil –
Data penduduk dalam database selalu berkembang melalui hasil konsolidasi data, namun berdasarkan hasil registrasi manual masih selalu ada anomali data ganda (dokumen ganda, meninggal belum dilaporkan, lahir belum dicatatkan, pindah tidak melapor).
–
Terkait konsolidasi data center setiap semester, provinsi tidak melakukan verifikasi data penduduk ganda. Verifikasi anomali data ganda merupakan kewenangan pusat dan kabupaten/kota.
–
Data kependudukan belum dimanfaatkan secara optimal.
–
Program Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan pagu anggaran sebanyak Rp.18.466.121.000,- realisasi anggaran sebanyak 16.904.171.600,- atau sebesar 91,54 persen.
6) Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi/Dirjen P2MKT –
Surat Perintah Pemberangkatan (SPP) diterbitkan pada akhir tahun anggaran;
–
Jadwal kapal menyesuaikan dengan keterlambatan;
–
Terlambatanya progres finalisasi pembangunan dari daerah tujuan yang meliputi bangunan tempat tinggal, air bersih dll;
–
Target yang tertuang pada DIPA sebesar 480 KK padahal target murni untuk APBN hanya 380 KK dari target Jawa Timur sebesar 480 KK;
BAB V - 126
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
–
Dari target 480 KK realisasi 354 KK; sedangkan target yang tidak terealisasi sebanyak 126 KK (SPP untuk penempatan Poso yang turun bulan Januari 2015 sebanyak 15 KK dan 3 KK Kota Pasuruan yang tidak memenuhi target, sehingga realisasi keuangan hanya 40, 46 persen.
Solusi 1) Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja / Dirjen BINA PENTA –
Peningkatan layanan publik melalui inovasi pelayanan penempatan “Ayo Kerja Jatim” yang dilakukan baik secara konvensional melalui pelayanan langsung, maupun melalui website infokerja-jatim.com. Yang terbaru, dilakukan terobosan pelayanan informasi lowongan kerja melalui smartphone (berbasis android) untuk memperluas cakupan pelayanan informasi lowongan kerja di seluruh strata masyarakat.
–
Jejaring kerjasama informasi bursa kerja dengan pihak-pihak yang berkontribusi tinggi terhadap penyediaan peluang kerja (dunia industri, asosiasi profesi, satuan pendidikan menengah dan perguruan tinggi) sehingga info peluang kerja di sektor formal semakin terbuka, banyak dan mudah diakses pencari kerja.
–
Meningkatkan
pembinaan
kepada
Kabupaten/Kota
untuk
lebih
mengefektifkan pelayanan dan pendataan penempatan tenaga kerja dari pencari kerja umum maupun alumni dari dunia pendidikan/alumni pelatihan. –
Bursa Kerja Bulanan, Pekan Pasar Kerja di bulan September (2 bulan pasca kelulusan), serta Bursa Kerja Bersama dengan Provinsi lain.
–
Menggerakkan dan mendorong sektor-sektor lapangan usaha dan keterlibatan SKPD lainnya untuk berkontribusi dalam penciptaan dan perluasan lapangan kerja di Jawa Timur.
–
Koordinasi dan peningkatan kemampuan SDM petugas antar kerja di Kabupaten/Kota untuk memperkuat upaya penyerapan tenaga kerja di sektor formal maupun informal.
–
Pembinaan dan optimalisasi fungsi Tenaga Kerja Sarjana sebagai pendamping
dan
motivator
masyarakat
dalam
pengembangan
kesempatan kerja di sektor informal.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 127
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
2) Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja –
Pembinaan lebih intensif kepada unsur pekerja dan pengusaha secara langsung ataupun melalui forum komunikasi dan konsultasi, sosialisasi, bimbingan teknis yang melibatkan 3 unsur hubungan industrial (pengusaha, pekerja, pemerintah).
–
Mendorong Kabupaten/Kota untuk berperan lebih aktif dalam proses penetapan UMK.
–
Mengusulkan pegawai di bidang Hubungan Industrial Provinsi maupun Kab./Kota untuk mengikuti Diklat Mediator Hubungan Industrial, dalam rangka menambah tenaga Mediator Hubungan Industrial.
–
Mengoptimalkan komunikasi/koordinasi dengan instansi terkait, serta pembinaan yang lebih intensif ke Kabupaten/Kota berkenaan dengan permasalahan Hubungan Industrial.
3) Program
Perlindungan
Tenaga
Kerja
dan
Pengembangan
Sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan –
Pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan secara berkala terhadap seluruh perusahaan di Jawa Timur.
–
Penyusunan prosedur operasional standr pembinaan dan pemeriksaan ketenagakerjaan yang berlaku secara nasional untuk keseragaman regulasi penanganan masalah ketenagakerjaan serta mekanisme pemeriksaan.
–
Sosialisasi maupun pembinaan kepada perusahaan di bidang norma ketenagakerjaan dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Pembinaan terhadap efektivitas dan fungsi HRD perusahaan sebagai wakil perusahaan
untuk
mendorong
kepatuhan
terhadap
norma
ketenagakerjaan. Sedangkan untuk menekan kasus kecelakaan kerja di perusahaan, dilakukan peningkatan efektivitas P2K3, Ahli K3 dan petugas P3K di perusahaan, dokter dan paramedis perusahaan, tim penanggulangan kebakaran dan operator peralatan K3 di perusahaan. –
Peningkatan jumlah P2K3 dan mendorong lahirnya tokoh P2K3 di perusahaan
untuk
meningkatkan
kesadaran
akan
pentingnya
keselamatan di tempat kerja. –
Memberdayakan serikat pekerja untuk turut mengawasi keselamatan di tempat kerja untuk meminimalisir terjadinya kasus kecelakaan kerja.
BAB V - 128
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
–
Mendorong pembudayaan K3 di Jawa Timur melalui pemberian penghargaan di bidang K3.
4)Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas
–
Menyelesaikan target
revitalisasi sarana-prasarana
dan fasilitas
pelatihan di 16 UPT PK pada saat bersamaan secara bertahap. –
Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Badan nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk mendorong peningkatan jumlah sertifikasi kompetensi tenaga kerja.
–
Mengintensifkan fungsi Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) untuk mencetak tenaga kerja yang terampil/kompeten.
–
Peningkatan koordinasi dan membangun mitra kerja melalui Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) di setiap Kabupaten/Kota untuk meningkatkan pemagangan mandiri, dengan melibatkan unsur asosiasi perusahaan, industri, lembaga pelatihan kerja, dinas yang menangani ketenagakerjaan. 5) Program Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil – Meningkatkan kemampuan pengelola SIAK (Sistem Administrasi Kependudukan) melalui bimtek dan koordinasi lebih intensif dengan instansi, lembaga/organisasi dan masyarakat. – Sosialisasi tentang pemanfaatan data kependudukan untuk semua kebutuhan, seperti perencanaan pembangunan, pemilu/pilkada, pelayanan publik, pencegahan hukum dan kriminalitas. – Kerjasama dengan instansi terkait/lembaga/masyarakat untuk memanfaatkan data penduduk. 6) Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi /Dirjen P4Trans/P2KT – Fokus ke program untuk pengerjaan di lokasi sesuai dengan RTSP; – Sebelum melaksanakan lelang kontrak dilaksanakan diawali dengan berdasarkan pra DIPA; – Monitoring untuk penyelesaian bangunan sebelum akhir tahun anggaran untuk penganggaran. – Perlu ditingkatkan koordinasi yang kuat antara Disnakertransduk Prov. dengan daerah penempatan di satu sisi, sedangkan di sisi lain perlu dibangun koordinasi yang kuat antara Disnaker Provinsi dengan Kemnakertrans. Permasalahan mendasar adalah selalu terlambatnya kesiapan daerah penempatan dalam persiapan lahan dan infrastruktur, sehingga berdampak lambatnya terbitnya Surat Perintah Pemberangkatan (SPP) dari Kemnakertrans ke Disnakertransduk Provinsi. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 129
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
24. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ; 6) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 74, dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4405); 7) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 20, dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 76, dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4855); 8) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4816); 9) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5094); 10) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Tahun BAB V - 130
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
2010 Nomor 25, dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5107) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 23
Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Tahun 2011
Nomor 44, dan Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5209); 11) Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2014; 12) Keputusan Presiden Nomor 29 Tahun 2013 tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2014; 13) Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah; 14) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelimpahan dan Penugasan Urusan Pemerintahan Lingkup Kementerian Dalam Negeri Tahun 2014; 15) Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/212/KPTS/013/2015Tahun 2015 Tentang Penunjukan Dan Pengangkatan Kuasa Pengguna Anggaran Dana Dekonsentrasi Di Lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015. B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program Penguatan penyelenggaraan Pemerintahan umum a)
Kegiatan pembinaan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat dengan alokasi anggaran
Rp. 534,668,000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 517,842,400 atau 96.85 % dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Rapat Koordinasi Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Polisi Pamong Praja Dalam Rangka Persiapan Pembahasan Jabatan Fungsional sebagai berikut : •
Satuan Polisi Pamong Praja harus membangun Sumber Daya Manusia yang profesional, agar dalam pelaksanaan tugas di lapangan tidak terjadi gesekan ;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 131
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
•
Untuk mewujudkan Polisi Pamong Praja yang Kompeten dan terpelihara Kompetensinya ;
•
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja harus didukung oleh kompetensi yang memadai ( fisik yang prima, pengetahuan umum yang baik, skill yang memadai, pendekatan strategis, dan berwawasan global );
•
Dukungan dan komitmen dari pucuk pimpinan sangat berperan dalam peningkatan kompetensi anggota Satuan Polisi Pamong Praja untuk menuju profesionalitas dalam menjalankan tugas penegakan
peraturan
daerah,
ketertiban
umum
dan
ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. −
Adapun hasil dari penyelenggaraan Bimbingan Teknis Peningkatan SDM Polisi Pamong PrajaDalam Rangka Pengamanan Pemilihan Kepala Daerah serentak Tahun 2015, antara lain sebagai berikut: •
Satuan Polisi Pamong Praja harus membangun kemitraan dengan masyarakat, agar dalam pelaksanaan tugas tidak terjadi gesekan yang bisa menimbulkan kerugian di kedua belah pihak, baik di pihak Satuan Polisi Pamong maupun masyarakat;
•
Peningkatan dan penguatan peran Satuan Polisi Pamong Praja sangat strategis dalam kelancaran pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak Tahun 2015;
•
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja harus didukung oleh kompetensi yang memadai ( fisik yang prima, pengetahuan umum yang baik, skill yang memadai, pendekatan strategis, dan berwawasan global );
•
Dukungan dan komitmen dari pucuk pimpinan sangat berperan dalam peningkatan kompetensi anggota Satuan Polisi Pamong Praja untuk menuju profesionalitas dalam menjalankan tugas penegakan
peraturan
daerah,
ketertiban
umum
dan
ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.
BAB V - 132
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
25. SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015; 3) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi; 5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 02 Tahun 2015 tentang Pelimpahan dan Penugasan Urusan Pemerintahan Lingkup Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015; 6) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 188.42-253 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Dekonsentrasi Kegiatan Peningkatan Peran Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi Tahun Anggaran 2015; 7) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa
Timur
Tahun
Angaran
2015
Nomor
SP
DIPA-
010.04.3.059663/2015 Tanggal 14 November 2014. B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Penguatan Penyelenggaran Pemerintahan Umum a) Kegiatan Penyelenggaraan Hubungan Pusat dan Daerah Serta Kerjasama Daerah dengan alokasi anggaran Rp. 614.476.000. realisasi anggaran sebesar Rp. 135.079.830 atau 22,00 % dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Terlaksananya
kegiatan
Rapat
Koordinasi
Penanganan
Penyelundupan Manusia (people Smuggling) di Provinsi Jawa Timur pada Bulan November 2015 − Tersusunnya rencana tindaklanjut Penanganan Penyelundupan Manusia (people smuggling) di 13 (tiga belas) Kabupaten/Kota yang menjadi titik rawan penyelundupan. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 133
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
b) Kegiatan Pengembangan dan Penataan Wilayah Administrasi dan Perbatasan dengan alokasi anggaran Rp. 831.889.000, telah terealisir sebesar Rp. 591.602.600 atau 71,12% dengan hasil kegiatan sebagai berikut : − Rapat Sosialisasi dan Fasilitasi Pembakuan Nama Rupabumi Unsur Buatan di Wilayah Provinsi Jawa Timur sebanyak 3 kali (bulan Oktober dan Desember 2015) − 5 Kabupaten/Kota telah melaksanakan penamaan rupabumi unsur buatan di wilayahnya yang dibiayai dari APBD T.A 2015 sedangkan sisanya sebanyak 33 Kabupaten/Kota akan mengangarkan kegiatan penamaan rupabumi unsur buatan pada APBD T.A 2016. − Rapat Koordinasi Penegasan Batas Daerah Secara Pasti Antar Provinsi/Kabupaten/Kota di Jawa Timur sebanyak 1 kali pada bulan november 2015 − Penetapan 18 segment batas yang terdapat pada 18 Kabupaten/Kota sudah clear tinggal menunggu penetapan dari Kemendagri RI. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan − Masih banyak masyarakat yang berada di titik rawan penyelendupan manusia (people smuggling) kurang peduli dan waspada terhadap keberadaan orang asing di wilayahnya. − Masih terdapat 2 segmen batas yang belum dapat diselesaikan mengingat belum ada kesepakatan dari kedua belah pihak (Kab. Kediri – Kab. Blitar dan Kab. Banyuwangi – Kab. Bondowoso) − Belum semua anggota DPRD pada Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang mengetahui bentuk kegiatan toponimi dan urgensinya sehingga bagi SKPD Kab/Kota terkait kesulitan dalam memperjuangkan anggaran kegiatan toponimi pada APBD Solusi − Perlunya dilakukan sosialisasi dan penyuluhan secara intens dalam rangka meningkatkan kewaspadaan masyarakat sekitar dan juga dapat melatih masyarakat menjadi informan bagi aparat penegak hokum − dilimpahkan ke kemendagri RI. − Melakukan sosialisasi mengenai bentuk kegiatan sampai dengan manfaat nya bagi daerah kepada anggota DPRD Kabupaten/Kota. BAB V - 134
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
PENYELENGGARA TUGAS PEMBANTUAN 1. DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM Dasar hukum tentang penyelenggaraan Tugas Pembantuan yang diterima oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur adalah : 1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2) Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3) Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomer 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomer 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 5) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 6) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 7) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi; 8) Surat Edaran Bersama Menteri tanggal 18 November 2010 tentang Peningkatan
Efektifitas
Program
dan
Kegiatan
Kementrian/Lembaga
Kementrian di daerah serta Peningkatan peran aktif Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Provinsi; 9) Peraturan Menteri Keuangan No. 156/PMK.07/2008 tentang Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan; 10) Peraturan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Republik
Indonesia
No.14/PERMEN-KP/2015 tentang Lingkup Urusan Pemerintah Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 Yang Dilimpahkankepada Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah dalam Rangka Dekonsentrasi dan Ditugaskan Kepada Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten Kota dalam Rangka Tugas Pembantuan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 135
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
B. PROGRAM DAN KEGIATAN Program dan kegiatan Tugas Pembantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dialokasikan kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur adalah : 1) Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap a) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kapal Perikanan, Alat Penangkap Ikan dan Pengawakan Kapal Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 518.108.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 500.054.000,00- atau 96,52 %.Pelaksanaan kegiatan yaitu pemberian paket hibah berupa konverter kit dan mesin sebanyak 50 buahyang diberikan kepada KUB nelayan Segoro Madu, KUB nelayan Janur Kuning, KUB nelayan Bahari, KUB nelayan Tunas Mekar di Kabupaten Bangkalan. Hasil kegiatan adalah jumlah standar dan sertifikasi dari inovasi alat tangkap, alat bantu penangkapan ikan kapal penangkap ikan yang dihasilkan sebanyak 50 buah. b) Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Ikan (SDI) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.437.898.000,00atau 95,86 %. Pelaksanaan kegiatan berupa penenggelaman rumah ikan sebanyak 5 unit yang diberikan kepada KUB nelayan Karang Samudra Kabupaten Tuban, KUB nelayan Samudra Harapan Kabupaten Probolinggo, KUB nelayan Pesisir Utara Kota Probolinggo, KUB nelayan Karang Lestari Kabupaten Situbondo dan KUB nelayan Samudra Bakti Kabupaten Banyuwangi. Hasil kegiatan adalah jumlah laut teritorial dan perairan kepulauan yang terkelola sumber daya ikannya sebanyak 1 WPP yaitu WPP 573. 2) Program Pengelolaan Sumbar Daya Perikanan Budidaya a) Kegiatan Pengelolaan Sistem Perbenihan Ikan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
2.539.805.000,00-
dan realisasi anggaran sebesar Rp.
2.517.888.960,00- atau 99,13 %. Pelaksanaan kegiatan berupa penyediaan induk unggul melalui kegiatan pemuliaan, perbanyakan induk unggul dan produksi calon induk pada UPT dan Instalasi; pemberian paket bantuan kebun bibit rumput laut sebanyak 2 paket kepada Pokdakan Al-Ikhlas Kec. Bluto dan Pokdakan Makmur Tani Kec. Saronggi di kabupaten Sumenep; penyediaan sarana operasional untuk mendukung produksi dan perbanyakan induk dan pengembangan sarana prasarana pada UPT dan Instalasi. Hasil kegiatan adalah produksi induk unggul sebanyak 60.000 ekor; unit pembenihan skala kecil siap disertifikasi sebanyak 11 unit yaitu UPR di Kabupaten Kediri, BAB V - 136
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jombang dan Kabupaten Sidoarjo; unit pembenihan skala besar yang siap disertifikasi sebanyak 3 unit yaitu Instalasi Budidaya Laut Boncong, Instalasi Budidaya Air Payau Lamongan dan BBI Ngoro Kabupaten Jombang . b) Kegiatan Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 12.000.000,00- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 12.000.000,00- atau 100 % dengan hasil kegiatan berupa layanan perkantoran selama 12 bulan layanan. 3) Program Peningkatan Daya Saing Usaha dan Produk Kelautan dan Perikanan a) Kegiatan Pengembangan Produk dan Usaha Pengolahan Hasil Kelautan dan Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.900.000.000,00,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 2.134.837.800,00-atau 36,18 %. Realisasi anggaran
hanya
mencapai
36,18
%
dikarenakan
terdapat
keterlambatanpenerimaan persetujuan revisi RKA-KL Tahun 2015 sehingga tidak cukup waktu untuk mengadakan proses lelang yaitu pada anggaran sub kegiatan penyediaan saran Sistem Rantai Dingin dalam rangka penguatan distribusi hulu hilir. Pelaksanaan kegiatan berupa pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana Sistem Rantai Dingin dan pengolahan yaitu pengadaan sarana pengolahan dan SRD sebanyak 1 paket yang diberikan kepada Poklahsar Jaya Lestari di Kota Surabaya; pengadaan sarana dan prasarana pengolahan sebanyak 11 paket yang diberikan kepada Poklahsar Jambal Roti Kec. Muncar Kabupaten Banyuwangi, Poklahsar Tunjung Biru Kec. Muncar Kabupaten Banyuwangi, Poklahsar Sun Food Kec. Sukerejo Kabupaten Pasuruan, Poklahsar Rijalul Golth Kec. Lekok Kab. Pasuruan, Poklahsar Kramat Indah Kec. Sampang Kabupaten Sampang, Poklahsar Rizqy Abadi Kec. Sreseh Kabupaten Sampang, Poklahsar Bintang Barat Kec. Ketapang Kabupaten Sampang, Poklahsar Berkah Samudra Kabupaten Pacitan, Poklahsar Maju Jaya Kabupaten Pacitan, Poklahsar APIG Kec. Watulimo Kabupaten Trenggalek; penyediaan kendaraan klinik mutu dan test kit klinik mutu masing-masing sebanyak 2 paket; penyediaan sarana sistem rantai dingin dalam rangka penguatan distribusi hulu hilir yaitu sarana distribusi sebanyak 7 paket. Hasil kegiatan adalah lokasi sarana dan prasarana pengolahan hasil perikanan yang dikembangkan dan dibina sebanyak 6 lokasi; sarana dan prasarana Sistem Rantai Dingin yang digunakan dalam rangka distribusi hulu hilir sebanyak 10 unit. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 137
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
b) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis di Bidang Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 75.870.000,00,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 55.400.000,00,-atau 73,02 % dengan hasil kegiatan berupadokumen perencanaan dan pelaporan sebanyak 1 dokumen. Realisasi anggaran hanya mencapai 73,02 % dikarenakan sebagian anggaran dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan teknis yang tidak dapat terealisasi akibat keterlambatan penerimaan persetujuan revisi RKA-KL tahun 2015. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan : 1) Terdapat keterlambatan penerimaan persetujuan revisi RKA-KL Tahun 2015 sehingga tidak cukup waktu untuk mengadakan proses lelang Solusi : 1) Menginventarisasi kegiatan dan anggaran setelah DIPA diterima sehingga jika terdapat ketidaktepatan kegiatan maupun anggaran dapat segera dilakukan revisi RKA-KL. 2) Penguatan koordinasi dengan Kanwil DJPB Surabaya. 2. DINAS PERKEBUNAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
SP DIPA-018.05.4.059180/2015 (Tugas Pembantuan Kementerian PertanianDitjen Perkebunan)
2)
SP DIPA-018.07.4.059184/2015 (Tugas Pembantuan Kementerian PertanianDitjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian)
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan. a)
Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 9.016.700.000,- , realisasi anggaran sebesar Rp. 7.187.511.700,- atau 79,71%. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Intensifikasi tanaman kopi robusta di Kab. Bondowoso seluas 500 Ha, Intensifikasi Tanaman kopi robusta di Kab. Malang seluas 500 Ha, Peremajaan tanaman kopi
BAB V - 138
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
robusta di Kab. Kediri 200 Ha, pemberdayaan pekebun kakao 1 Paket di Kab.Blitar, pelatihan manajemen kemitraan budidaya di Kab. Bondowoso 1 Pkt, Pelatihan penumbuhan kebersamaan (Dinamika Kelempok) di Kab. Bondowoso 12 KT, Kab.Malang 12 KT dan di Kab. Kediri 5 KT, Pelatihan strategi pengembangan kelembagaan petani di Kab. Bondwoso 36 Orang, Kab.Malang 36 Orang dan di Kediri sebanyak 18 Orang, Pelatihan Manajemen Kemitraan Budidaya di Kab. Malang, b)
Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 470.770.075.000,- , realisasi anggaran 332.447.930.112,- atau 70,62 %. Hasil kegiatan adalah terlaksanya pengembangan tanaman tebu Rawat Ratton di Kab. Banyuwangi seluas 150 Ha, Kab. Blitar Seluas 760 Ha, Kab. Bojonegoro seluas 600 Ha, Kab. Bondowoso seluas 300 Ha, Kab. Gresik seluas 700 Ha, Kab. Jember seluas 1800 Ha, Kab. Jombang seluas 1.400 Ha, Kab. Kediri seluas 1650 Ha, Kab. Lumajang seluas 1.950 Ha, Kab. Madiun seluas 1500 Ha, Kab. Nganjuk seluas 500 Ha, Kab. Pasuruan seluas 300 Ha, Kab. Ponorogo seluas 350 Ha, Kab. Probolinggo seluas 500 Ha, dan Kab. Tulungagung seluas 700 Ha.
c)
Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.158.508.000,-, realisasi anggaran 958.959.100,- atau 82,78 %. Hasil kegiatan adalah terlaksanya perluasan jambu mete di Kab, Sampang seluas 100 Ha dan Pemberdayaan pekebun tanaman kelapa.
d)
Kegiatan Pengembangan Penanganan Pasca Panen Komoditas Tanaman
Perkebunan
dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp.1.375.200.000,-, realisasi anggaran 1.152.726.000,- atau 83,82 %. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengembangan penanganan pasca panen tanaman kakao di Kab. Kediri 11 KT, dan di Kab. Lumajang 1 KT. Terlaksanya pengembangan penanganan pasca panen tanaman kopi di Kab. Blitar sebesar 1 KT, Kab. Pasuruan 1 KT, Pengadaan pasca panen tanaman nilam Kab. Nganjuk 1 KT dan di Kab. Trenggalek 1 KT, Fasilitasi Inventarisasi dan Identifikasi serta Penanganan Kasus Gangguan Usaha dan Konflik Pertemuan, Pertemuan koordinasi/rapat fasilitasi penanganan GUP dan konflik perkebunan di 6 Kabupaten, dan fasilitasi rintisan penerapan ISCoffee Kab. Bondowoso. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 139
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
e)
Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.9.066.475.000,- , realisasi anggaran Rp 6.952.497.530,- atau 76,68 %. Hasil kegiatan adalah terlaksananya SLPHT tebu di Kabupaten Jombang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Kediri, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Malang masing-masing
Kabupaten
2
Kelompok
Tani;
terlaksananya
pengendalian OPT tanaman tebu penggerek batang di Kabupaten Malang 100 Ha, hama uret di Kabupaten Malang 100 Ha, hama tikus di Kabupaten Jombang 50 Ha, pengendalian OPT tanaman kapas 25 Ha di Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Lamongan 25 Ha, pengendalian OPT penggerek pucuk 200 Ha di Kabupaten Sidoarjo, hama tikus 100 Ha di Kabupaten Sidoarjo, hama penggerek pucuk tebu 200 Ha di Mojokerto, hama penggerek pucuk di Kabupaten Tulungagung 150 Ha, hama uret di Kabupaten Kediri 100 Ha, hama penggerek batang di Kabupaten Ngawi 150 Ha, hama penggerek pucuk di Kabupaten Probolinggo 100 Ha, pengendalian OPT tembakau di Kabupaten Jember 25 Ha, pengendalian hama uret tebu di Kabupaten Bondowoso 100 Ha, penggerek pucuk tebu di Kabupaten Kediri 85 Ha, hama tikus di Kabupaten Kediri 30 Ha, pengendalian hama uret 100 ha di Kabupaten Situbondo, Kabupaten Jombang 100 Ha dan Kabupaten Tulungagung 50 Ha serta pengedalian penggerek batang tebu di Kabupaten Jombang seluas 100 Ha. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan Target rawat ratoon seluas 25.590 hektar, setelah di verifikasi ulang untuk cp/cl di kabupaten hanya mampu seluas 19.987 hektar, dari luas cp/cl diatas yang dapat direalisasikan seluas 17.858,727 hektar. Permasalahan yang dihadapi kekurangan petugas lapang, dikarenakan kemampuan pengukuran luas lahan yang menggunakan GPS per petugas hanya mampu 2 hektar/hari. Selain itu banyaknya kekurangan data untuk kelengkapan syarat memperoleh bantuan rawat ratoon dari pihak kelompok tani serta keterbatasan waktu pelaksanaannya.
BAB V - 140
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
3. DINAS PERTANIAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM Kegiatan Pembangunan terdiri dari kegiatan yang menjadi kewenangan pusat dandaerah. Kegiatan yang menjadi kewenangan pusat dan didelegasikan ke daerah dikategorikan sebagai Tugas Pembantuan. Pelaksanaan dari TugasTugas Pembantuan yangditerima dilandasi oleh beberapa kebijakan dan undangundang sebagai berikut: a.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
b.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);
c.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
d.
Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
e.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131. Tambahan Lembaran Negara Nomor 5433) ;
f.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015;
g.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
h.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
3
Tahun
2007
tentang
Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat; i.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah. Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota;
j.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 141
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
k.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);
l.
Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015;
m. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2007 tentang Bagan Akun Standar; n.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 156/ PMK.07 / 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan juncto Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/ PMK.07 / 2010;
o.
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 61/ Permentan / OT. 140/ 10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;
p.
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor persen135 / Permentan / OT.140 /12/ 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 125/ Permentan / OT.140 /11/ 2014 tentang Penugasan Kepada Gubernur dalam Pelaksanaan Kegiatan dan Tanggungjawab Pengelolaan Dana Tugas Pembantuan Provinsi Tahun Anggaran 2015;
q.
Peraturan
Menteri
Pertanian
Republik
Indonesia
Nomor
19/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015 – 2019; r.
Peraturan
Menteri
Keuangan
(PMK)
Republik
Indonesia
Nomor
143/PMK.02/2015 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA); s.
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tugas Pembantuan Kementerian Pertanian
Republik
018.03.4.059178/2015
Indonesia tentang
Nomor Program
Surat Peningkatan
Pengesahan: Produksi.
Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan; t.
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tugas Pembantuan Kementerian Pertanian
Republik
Indonesia
Nomor
Surat
Pengesahan:
018.07.4.059182/2015 tentang Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi Pertanian;
BAB V - 142
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
u.
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tugas Pembantuan Kementerian Pertanian
Republik
Indonesia
Nomor
Surat
Pengesahan:
018.08.4.059185/2015 tentang Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian. Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur dialokasikan dana APBD dan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (APBN) berupa Dana Tugas Pembantuan sebanyak 3 program. B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Dukungan dana Tugas Pembantuan pada program Peningkatan Produksi. Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan sebesar Rp 18.639.500.000,00 dengan realisasi Rp. 18.030.218.180.00 atau 96,73 persen. Dana tersebut dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan sebagai berikut : a) Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi sebesar Rp. 7.429.600.000,00 terealisasi Rp. 7.392.059.300,00 atau 99,49 persen, dengan hasil kegiatan Penerapan GP-PTT kedelai seluas 4.000 hektar terealisasi seluas 3.875 hektar (96,88 persen); b) Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia sebesar Rp. 5.687.500.000,00 terealisasi Rp. 5.615.010.000,00 atau 98,73 persen, dengan hasil kegiatan Penerapan GP-PTT jagung hibrida target seluas 2.500 hektar terealisasi seluas 2.500 hektar (100,00 persen); c) Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan sebesar Rp. 1.675.000.000,00 terealisasi Rp. 1.595.000.000,00 atau 95,22 persen, dengan hasil kegiatan Pemberdayaan penangkar benih padi target 250 hektar terealisasi 250 hektar (100,00 persen) dan Pemberdayaan penangkar benih kedelai target seluas 250 hektar terealisasi 225 hektar (90,00 persen); d) Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Ganguan OPT dan DPI sebesar Rp. 2.000.500.000,00 terealisasi Rp. 1.987.921.000,00 atau 99,37 persen, dengan hasil kegiatan : •
Ketersediaan
Sarana
Penanggulangan
OPT/DPI
melalui
alat
pengendalian OPT dan DPI yang berupa pengadaan pestisida 1 paket (Pimetrozin 50,00 persen sebanyak 160 kg/l, Dinotefuron 20,00 persen sebanyak 100 kg/l, Asam khloro bromo iso sianurik 80,00 persen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 143
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
sebanyak 160 kg/l, Metil tiofanat 7,00 persen sebanyak 200 kg/l, Tembaga oksida 56,00 persen sebanyak 200 kg/ltr yang didistribusikan ke seluruh Brigade Proteksi Tanaman di Jawa Timur sebagai buffer stock dalam mempersiapkan dukungan pengamanan produksi di masing-masing wilayahnya; •
Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI). PPDPI merupakan perlindungan tanaman terhadap perkembangan faktorfaktor iklim terhadap proses budidaya tanaman sekaligus mengurangi risiko kehilangan hasil akibat dampak perubahan iklim. Sekolah Lapang Iklim (SLI) sebanyak 3 kelompok terealisasi 100,00 persen di kabupaten Tuban, Tulungagung, Lumajang;
•
Pemantapan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu 45 kelompok tani terdiri dari PPHT padi 36 kelompok tani dengan areal kawalan masing-masing kelompok seluas 25 ha, PPHT jagung 4 kelompok tani dengan areal kawalan masing-masing kelompok 15 ha dan PPHT kedelai 5 kelompok tani dengan areal kawalan masing-masing kelompok 5 ha;
e) Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan sebesar Rp. 991.000.000,00 terealisasi sebesar Rp.
842.767.880,00 atau 85,04 persen, dengan hasil
kegiatan pengadaan alat pasca panen jagung: i) Flat bed dryer sebanyak 1 unit ( 100,00 persen); ii) Corn sheller sebanyak 4 unit (100,00 persen); f) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Ditjen PPHP sebesar Rp. 855.900.000,00 terealisasi Rp. 597.460.000,00 atau 69,80 persen, dengan hasil kegiatan operasional kegiatan selama 12 bulan serta ketersediaan alat ubinan untuk penghitungan statistik hasil panen produksi tanaman pangan dan hortikultura sebanyak 190 unit bagi 38 kabupaten dan kota. 2) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi Pertanian Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi Pertanian Rp. 7.750.000,000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 7.537.213,41 atau 97,25 persen.
Dana tersebut dialokasikan untuk
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut : a) Pengembangan Pemasaran Domestik sebesar Rp. 811.000.000,00 terealisasi sebesar Rp. 794.502.250,00 atau 97,97 persen, dengan hasil kegiatan berupa Fasilitasi Pasar Tani dan Sub Terminal Agribisnis (STA) BAB V - 144
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
dengan target kinerja unit fasilitasi pasar tani berupa bangunan outlet dan peralatan sebanyak 3 unit, terealisasi sebanyak 3 unit ( 100,00 persen) di Kabupaten Tuban, Magetan, Lumajang; b) Kegiatan Pengolahan Hasil Pertanian sebesar Rp. 6.850.000.000,00 terealisasi sebesar Rp. 6.666.392.760,00
atau 97,32 persen, dengan
target kinerja fasilitasi pengolahan hasil tanaman pangan sebanyak 18 unit dan pengolahan hasil hortikultura sebanyak 1 unit, terealisasi pengolahan tanaman pangan sebanyak 18 unit dan pengolahan hasil hortikultura sebanyak 1 unit atau 100,00 persen berupa Revitalisasi Penggilingan Padi (2 unit RMU) di Kabupaten Lumajang di Tulungagung, Fasilitasi Agroindustri Berbasis Sumberdaya Lokal (Ubi kayu) di Kabupaten Pacitan, Revitalisasi dan Fasilitasi Agroindustri Tanaman Pangan (pengolahan tepung beras) di Kabupaten Tulungagung dan (pengolahan jagung) di Lumajang, Fasilitasi Penggilingan Padi (RMU sebanyak 13 unit) di Kabupaten Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Gresik, Lumajang, Madiun, Malang, Ngawi, Ponorogo, Situbondo, Tulungagung, Tuban, Fasilitasi Pengolahan Hasil Hortikultura (jeruk) di Kabupaten Magetan; c) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Ditjen PPHP sebesar Rp. 89.000.000,00 terealisasi Rp. 76.318.400.000,00 atau 85,75 persen, dengan hasil kegiatan operasional kegiatan selama 12 bulan. 3) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Dukungan dana Tugas Pembantuan pada program Penyediaan Dan Pengembangan
Prasarana
dan
Sarana
Pertanian
sebesar
Rp.
951.676.303.000.00 dengan realisasi Rp. 866.026.118.358.00 atau 91,00 persen. Dana tersebut dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan : a) Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian sebesar Rp. 373.099.698.000,00 dengan realisasi Rp. 353.874.955.375,00 atau 94,85 persen, dengan target output pengembangan jaringan irigasi pendukung UPSUS seluas 85.600 hektar di 28 kabupaten terealisasi 216.950 hektar atau 253,45 persen dan alokasi bantuan pupuk untuk tanaman padi UREA sebanyak 10.436.000 kg dari target 10.755.000 kg (97,03 persen) dan pupuk NPK sebanyak 10.007.250 kg kepada Kelompok / Gapoktan / P3A yang berhak menerima berdasarkan CPCL yang ditetapkan dari target 10.755.000 kg (93,05 persen) serta Penyediaan benih padi bagi kelompoktani di 27 kabupaten untuk luas areal 151.400 hektar terealisasi 96.383 hektar (63,66 persen); Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 145
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
b) Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian sebesar Rp. 373.079.230.000,00 dengan realisasi Rp. 337.567.890.150,00 atau 90,48 persen, dengan kegiatan : i) Optimasi lahan dengan target 134.100 hektar terealisasi 74.404 hektar atau 55,48 persen ii) pengembangan optimasi lahan dalam rangka UPSUS berupa jagung hibrida kepada kelompok di 27 kabupaten untuk luas areal 93.000 hektar terealisasi 92.970 hektar (99,97 persen) dan dan Bantuan Pupuk UREA untuk tanaman jagung sebanyak 6.912.750 kg dan pupuk NPK sebanyak 4.608.500 (99,11 persen) kg kepada Kelompok / Gapoktan / P3A yang berhak menerima berdasarkan CPCL yang ditetapkan; serta Seribu Desa Mandiri Benih (SDMB) sebanyak 55 Unit di 21 kabupaten dengan luasan 550 hektar terealisasi 100 persen; iii) Pengembangan SRI (System of Rice Intensification) dengan target 28.100 hektar terealisasi 61.440 hektar atau 218,65 persen; iv) Pembinaan dan pengawalan Perluasan Areal Tanam (PAT/PIP) Kedelai seluas 16.500 hektar di kabupaten Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Pasuruan, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Bangkalan, dan Sampang terealisasi 15.885 hektar (96,27 persen); c) Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian (Alsintan)
sebesar
Rp.
151.661.725.000,00
dengan
realisasi
Rp.
128.085.591.333,00 atau 84,45 persen, dengan target 2.846 unit terealisasi 2.846 unit (100,00 persen) meliputi: handtractor (1.435 unit), pompa air (463 unit), combine harvester (450 unit), dryer padi (4 unit), dryer jagung (18 unit) dan power threser (205 unit), penggilingan padi kecil (41 unit), corn sheler (230 unit); d) Fasilitas Pupuk dan Pestisida sebesar Rp. 11.432.950.000,00 dengan realisasi Rp. 8.496.412.900,00 atau 74,32 persen, dengan target sebanyak 38 paket telah terlaksana; e) Pelayanan Pembiayaan Pertanian dan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) sebesar Rp. 1.400.000.000,00 dengan realisasi Rp. 1.044.915.000,00 atau 74,64 persen, yang dilaksanakan oleh Badan Litbang Pertanian terlibat dalam program PUAP melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di tingkat daerah dengan kegiatan : 1) penyediaan materi diseminasi sesuai dengan kebutuhan RUA dan RUK, 2) kajian kebutuhan inovasi teknologi dan umpan baliknya berdasarkan data dan informasi dari RUA dan RUK, dan 3) melakukan sosialisasi penggunaan BAB V - 146
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
inovasi teknologi oleh Gapoktan PUAP melalui laboratorium agribisnis yang berhasil di lokasi Prima Tani sebagai “show window” di wilayah setempat. Kegiatan PUAP telah terealisasi 100,00 persen dengan hasil evaluasi : a) Total realisasi dana BLM-PUAP yang disalurkan ke provinsi Jawa Timur sejak Tahun 2008 sampai Tahun 2015 (akhir Desember 2015) sebesar Rp. 626.200.000.000,00 bagi 6.262 desa / Gapokan PUAP; b) 74 desa / Gapoktan yang tidak dapat merealisasikan dana BLM PUAP 2015 karena ketidak - sesuaian antara nama desa / Gapoktan di DNS (Daftar Nominasi Sementara) yang diterbitkan Tim PUAP Pusat dengan data di lapangan.Jumlah desa/Gapoktan yang ditetapkan melalui SK Mentan 2015 (tahap kesatu sampai dengan ke 21) adalah sebanyak 581 desa / Gapoktan, sedangkan yang ditetapkan melalui DNS (tahap 1-10) adalah sebanyak 679 (realisasi sebesar 85,5 persen); c) Jumlah PMT (Penyelia Mitra Tani) yang dikoordinasi oleh BPTP Jatim sebanyak 176 orang yang terdiri dari PMT yang diperpanjang kontraknya dari tahun 2014 sebanyak 150 orang (menjadi 149 orang karena ada yang meninggal pada bulan September 2015) dan rekrutmen baru tahun 2015 sebanyak 26 orang.Pembinaan terhadap PMT dilakukan melalui pertemuan koordinasi dan pemanfaatan teknologi informasi melalui internet; d) Tingkat penumbuhan LKM-A pada Gapoktan PUAP Tahun 2008 sampai 2015 di Jawa Timur masih rendah, yaitu 29,8 persen (1.864 unit LKM-A) dari jumlah Gapoktan PUAP yang ada; e) Evaluasi di 12 kabupaten / kota memperlihatkan
bahwa
sebagian
besar
gapoktan
mampu
mengembangkan dana BLM PUAP yang diterimanya kecuali di beberapa Gapoktan di Kabupaten Jember; f) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Ditjen Pengembangan Sarana dan Prasarana sebesar Rp. 41.002.700.000,00 terealisasi Rp. 36.956.353.600,00 atau 90,13 persen, dengan hasil kegiatan operasional kegiatan selama 12 bulan. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan yang ditemui selama pelaksanaan kegiatan/program bersumber dana Tugas Pembantuan di Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan kabupaten kota antara lain :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 147
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
1)
Untuk DIPA Program Pengembangan Sarana Prasarana Pertanian disebabkan rentang kendali terlalu jauh dengan posisi KPA di Provinsi, sedangkan PPK di Kabupaten / Kota) sehingga menyulitkan dalam pelaksanaan administrasi maupun pengendalian program / kegiatan;
2)
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program / kegiatan adalah: Adanya proses revisi yang berulang kali pada pertengahan tahun menyebabkan pelaksanaan kegiatan menjadi terlambat dan sebagian tidak terserap.
Upaya pemecahan masalah dengan melakukan koordinasi
dengan kabupaten untuk melakukan percepatan; 3)
Terlambat terbitnya Pedoman Umum, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Kegiatan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia sehingga program kegiatan tidak bisa langsung dilaksanakan.
4. DINAS PETERNAKAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
DIPA Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nomor SP DIPA-018.06.4.059181/2015
2)
DIPA Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian DIPA-018.07.4.059183/2015
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan a)
Kegiatan Peningkatan Produksi Ternak dengan alokasi anggaran Rp. 44.949.010.000,00realisasi anggaran sebesar Rp.37.344.543.580,00 atau 96% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Pengembangan budidaya sapi potongindukan impor diUPT Magetan, UPT Jember, UPT Tuban, dan 1 kelompok di Situbondo. − Pengembangan budidaya sapi potonglokal di Ponorogo (1 kelompok), Lumajang (1 kelompok), Bondowoso (3 kelompok), Situbondo (1 kelompok), Kab Pasuruan (1 kelompok), Jombang (1 kelompok), Nganjuk (1 kelompok), Kab Madiun (1 kelompok), Ngawi (1 kelompok), Tuban (1 kelompok), Pamekasan (1 kelompok), Bojonegoro (3 kelompok), Pacitan (1 kelompok), Jember(1 kelompok), dan kab Kediri (3 kelompok). − Pengembangan budidaya sapi potong indukan impor APBNP di Magetan (8 kelompok), Kab Madiun (3 kelompok), Jember (3 kelompok), Situbondo (3 kelompok), Bondowoso (2 kelompok),
BAB V - 148
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Lamongan (3 kelompok), Gresik (4 kelompok), Kediri (3 kelompok), Ponorogo (3 kelompok), Pacitan (3 kelompok), Kota Probolinggo (2 kelompok), Ngawi (5 kelompok), Kab Blitar (1 kelompok), Tuban (2 kelompok), Kab Mojokerto (2 kelompok), Sumenep (2 kelompok), Bangkalan
(2
kelompok),
Pamekasan
(1
kelompok),
dan
Banyuwangi (2 kelompok). − Pengembangan budidaya sapi potong indukan impor APBNP-SMD di Lamongan (5 kelompok), Bojonegoro (1 kelompok), Nganjuk (3 kelompok), Kab Madiun (3 kelompok), Ponorogo (2 kelompok), Trenggalek (2 kelompok), dan Jombang (2 kelompok). − Pengembangan budidaya sapi potong indukan impor APBNPPemenang Lomba di Kab Kediri (1 kelompok), dan Pamekasan (1 kelompok). − Pengembangan budidaya sapi perah di Magetan (2 kelompok) dan Ponorogo (1 kelompok). − Pengembangan budidaya sapi perah kelompok SMD di Jember (2 kelompok), Kab Malang (2 kelompok), Kab Blitar (1 kelompok), Kab Mojokerto (2 kelompok) dan Kota Batu (2 kelompok). − Penyediaan sarana dan peralatan IB sejumlah 9 unit. − Pengembangan
budidaya
kambingdi
Tuban
(1
kelompok),
Lumajang (2 kelompok), Kab Kediri (1 kelompok), Ngawi (5 kelompok), Trenggalek (2 kelompok), Jombang (2 kelompok), Tulungagung (2 kelompok), Bojonegoro (1 kelompok), Banyuwangi (1 kelompok). − Pengembangan budidaya domba di Bondowoso (1 kelompok), Tuban (1 kelompok), dan Nganjuk (2 kelompok). − Pengembangan budidaya kambing perah di Lumajang (2 kelompok), Kab Pasuruan (2 kelompok), Situbondo (2 kelompok), Trenggalek (2 kelompok), dan Magetan (2 kelompok). − Pengembangan budidaya ayam lokal di Gresik (4 kelompok), Bondowoso (3 kelompok), dan Pamekasan (3 kelompok). − Pengembangan budidaya itik di Kab. Mojokerto sejumlah 5 kelompok).
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 149
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
b)
Kegiatan Peningkatan Produksi Pakan Ternakdengan alokasi anggaran Rp.
24.757.125.000,00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.21.949.119.600,00 atau 100% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Pengembangan sumber bibit/ benih HPT di kelompok seluas 4 hektar di Lumajang dan Magetan. − Pengembangan unit usaha HPT seluas 2 Hektar di Kab Pasuruan. − Pengembangan integrasi ternak-tanaman pangan di Pamekasan (1 kelompok), Lumajang (1 kelompok), Nganjuk (1 kelompok), dan Magetan (1 kelompok). − Penanaman dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas sejumlah 430.000 stek. − Pengembangan unit pengolah pakan (UPP) ruminansia di Situbondo (1 kelompok) dan Trenggalek (1 kelompok). − Pengembangan lumbung pakan ruminansia (LP) di Bojonegoro sejumlah satu kelompok. − Revitalisasi UPP/PPSK di Sampang (1 kelompok), Magetan (1 kelompok), dan Ponorogo (1 kelompok). − Penguatan pakan indukan sapi potong sejumlah 22 ton di Pamekasan. − Penguatan pakan sapi perah sejumlah 1.237,5 ton di Ponorogo, Kota Batu, Kab Pasuruan, Kab Kediri, Lumajang, dan Jember. − Penguatan pakan sapi potong penggemukan sejumlah 1.620 ton di Tuban, Situbondo, Bojonegoro, Lumajang, Nganjuk, Kab Kediri, Jombang, dan Jember. c)
Kegiatan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibitdengan alokasi anggaran Rp. 2.568.600.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp.1.955.459.400,00 atau 100% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Pembibitan sapi potong di Pamekasan (1 kelompok) dan Sampang (1 kelompok). − Pembibitan sapi perah di Kab Malang (1 kelompok). − Pembibitan kambing/ domba di Bojonegoro (2 kelompok).
BAB V - 150
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
− Penguatan sapi/kerbau betina bunting di Banyuwangi (1 kelompok), Ngawi (1 kelompok), Lamongan (1 kelompok), Tuban (1 kelompok), Sumenep (1 kelompok), dan Bangkalan (1 kelompok). − Fasilitasi Operasional perbibitan di UPTD sejumlah satu laporan. − Penyediaan bibit ternak di UPTD sejumlah 24 ekor. − Perangkat pengolah data dan komunikasi sejumlah 9 unit untuk Kab Sumenep. d)
Kegiatan
Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya
Saingdengan alokasi anggaran Rp. 9.960.350.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp.9.319.351.455,00 atau 100% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Fasilitasi peralatan RPH Ruminansia sejumlah 5 unit untuk Kab Tuban (2 unit), Magetan (1 unit), Situbondo (1 unit), dan Lamongan (1 unit). − Pengadaan sarana dan prasarana Lab Kesmavet untuk UPT Lab Keswan Tuban (1 unit) dan UPT Lab Keswan Malang (1 unit). − Kendaraan roda 4 alat transportasi daging sejumlah satu unit. e)
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakandengan alokasi anggaran Rp. 294.900.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 238.260.300,00 atau 100% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Perumusan Kebijakan Perencanaan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan sejumlahsatu dokumen − Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan serta Penatausahaan Barang Milik Negara sejumlahsatu dokumen
2)
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi Pertanian a)
Kegiatan
Pengembangan
anggaran
Rp.
Pemasaran
6.000.000.000,00realisasi
Domestikdengan anggaran
alokasi
sebesar
Rp.
5.467.515.700,00atau 100% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut : − Optimalisasi Sarana dan Kelembagaan Pasar Domestikdi Sumenep (1 unit), Magetan (1 unit), Tuban (2 unit), Kab Probolinggo (1 unit), Gresik (1 unit), Kota Probolinggo (1 unit), Bojonegoro (1 unit), Lamongan (1 unit), dan Bondowoso (1 unit).
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 151
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
b)
Kegiatan pengembangan pengolahan hasil pertaniandengan alokasi anggaran
Rp.
1.885.000.000,00realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
1.729.418.700,00atau 100% dengan hasil output kegiatan adalah sebagai berikut − Unit usaha pengolahan hasil peternakandi Sumenep (1 unit), Sampang (1 unit), Jember (1 unit), Lamongan (1 unit), Kab Mojokerto (1 unit), Kab Pasuruan (1 unit), dan Ponorogo (1 unit). c)
Kegiatan Dukungan Manajemen dan dukungan teknis lainnya dengan alokasi anggaran Rp. 120.000.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 100.563.400,00 atau 100% dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : − Laporan Kegiatan dan Pembinaan sejumlah satu laporan.
C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan - Dalam pengadaan barang/jasa yang bersifat lelang, pelaksanaan lelang dipusatkan di ULP UPT P2BJ Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menangani seluruh pengadaan lelang APBD maupun APBN sehingga menghambat karena harus antri sesuai dengan sumberdaya yang ada, untuk itu semua pengadaan barang yang sifatnya lelang, semua persyaratannya harus disiapkan lebih awal, hal ini harus ada koordinasi yang lebih intens antara kelompok, tim teknis, dinas Pembina dan panitia pengadaan; - Kelompok penerima yang belum sepenuhnya siap dengan spesifikasi sarana/peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan dana yang tersedia sehingga menghambat dalam proses pengadaan sarana/peralatan tersebut, dengan demikian
Tim
teknis
Kabupaten/Kota
lebih
aktif
dalam
membina/mendampingi kelompok yang mendapatkan kegiatan, sehingga peralatan yang dibutuhkan bisa segera di realisir dan dimanfaatkan; - Ada kelompok yang belum siap dalam menerima sarana/peralatan sesuai dengan komitmen awal dikarenakan keterbatasan kemampuan keuangan kelompok dalam membangun/menyesuaikan bangunan sesuai dengan standar sehingga memperlambat penyerahan peralatan yang telah siap dipasang, untuk itu di tahun mendatang pada saat CP/CL sekaligus disampaikan bahwa dalam kaitan kegiatan yang akan diterimakan kelompok diwajibkan menyiapkan lokasi/bangunan sesuai standar.
BAB V - 152
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
5. DINAS PU PENGAIRAN PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 15/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Umum Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan dilaksanakan melalui Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Pengelolaan Sumber Daya Air a) Kegiatan Pengembangan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Air Tanah, Rawa dan Tambak dengan alokasi anggaran Rp. 93,114,003,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 79,598,641,087.00 atau 85.49 % dengan hasil kegiatan Jaringan Irigasi Yang dioperasikan dan dipelihara serta Layanan Perkantoran b) Kegiatan Peningkatan Tatakelola Pengelolaan SDA Terpadu dengan alokasi anggaran Rp. 68,274,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 68,069,155.00 atau 99.7 % dengan hasil kegiatan adalah Fasilitasi Kegiatan E-Monitoring c) Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Sarana Prasarana SDA dengan alokasi anggaran
Rp.375,334,000.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
300,924,200.00 atau 80.18 % dengan hasil kegiatan Jaringan Irigasi yang dioperasikan dan dipelihara C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan : - Kurangnya SDM (Sumber Daya Manusia) yang terlibat dalam kegiatan baik administrasi dan teknis. - Survey Investigasi kondisi jaringan irigasi yang dipelihara untuk menujang AKNOP masih kurang optimal sehingga kesulitan dalam penyusunan RAB. - Kurangnya koordinasi dengan HIPPA/GHIPPA/IGHIPPA (Perkumpulan Petani Pemakai Air) untuk mengetahui permasalahan di lapangan dan kebutuhankebutuhan teknis dan non teknis dalam operasi dan pemeliharan jaringan irigasi. - Masih banyaknya HIPPA/GHIPPA/IGHIPPA (Perkumpulan Petani Pemakai Air) yang belum berbadan hukum sehingga kesulitan dalam pelaksanaan swakelola kerjasama. - Revisi DIPA turun setelah triwulan pertama, sehingga menyebabkan semua kegiatan administrasi dan fisik terhenti, kontrak-kontrak juga mundur dalam proses penandatanganannya. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 153
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Solusi : - Melaksanakan pembinaan teknis bagi pegawai yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan. - Melaksanakan kegiatan survey jaringan irigasi disertai dengan pengisian blangko O dan P dan foto pendukung, untuk meminimalisasi terjadinya revisi. - Melaksanakan pengelolaan jaringan irigasi secara partisipatif dengan melibatkan HIPPA/GHIPPA/IGHIPPA (Perkumpulan Petani Pemakai Air) sesuai kaidah Operasi dan Pemeliharaan. - Mengupayakan HIPPA/ GHIPPA/ IGHIPPA yang belum berbadan hukum agar mempunyai badan hukum, sehingga dapat diusulkan untuk melaksanakan kegiatan swakelola kerjasama pada tahun depan. - Mempercepat proses lelang agar pekerjaan fisik dapat selesai sesuai dengan target yang direncanakan. 6. DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JATIM A. DASAR HUKUM 1)
Undang–Undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang– Undang Nomor 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara RI tahun 1997 Nomor 37, tambahan lembaran Negara RI Nomor 3682);
2)
Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (lembaran Negara RI tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI nomor 4286);
3)
Undang–Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Nomor 125 tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara RI nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
4)
Undang–Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tangung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4400);
5)
Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RI nomor 4421);
6)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi (Lembaran Negara RI tahun 1999 nomor 4, Tambahan Lembaran RI nomor 3800);
BAB V - 154
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
7)
Peraturan Pemerintah Nomor : 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4609 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4855);
8)
Peraturan Pemerintah Nomor : 39 tahun 2006 tanggal 29 Nopember 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan ;
9)
Peraturan Pemerintah Nomor : 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 20 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4816) ;
10) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor : 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara RI tahun 2004 nomor 92 , Tambahan Lembaran Negara RI nomor 4418) ; 11) Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4330) jo Keppres Nomor : 61 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah dan telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Perubahan keempat dan diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007; 12) Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4816); 13) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor : 134/PMK.06/2007 tentang Pedoman Pembayaran dalam Keuangan APBN; 14) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor : 171/PMK.05/2007 tentang Akuntansi Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; 15) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER. 33.A/MEN/ XII/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Sistem Pelaporan Bidang Ketenagakerjaan dan dan Ketransmigrasian; 16) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER. 35.A/MEN/XII/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Negara
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 155
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Bidang Ketenagakerjaan dan dan Ketransmigrasian serta ketentuan– ketentuan lain yang berlaku berkaitan revisi DIPA/POK; 17) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER. 31/MEN/XII/2009 tentang Pelaksanaan dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantunan Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Tahun anggaran 2010; 18) Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2008 Tanggal 20 Agustus 2008, Lembaran Daerah Nomor 2 seri D tentang Struktur Organisasi Dinas tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Propinsi Jawa Timur. B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1)
Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi /Dirjen P4Trans/P2KT a)
Kegiatan penataan persebaran penduduk dengan alokasi sebanyak Rp.
5.112.630.000,-,
Rp. 2.068.797.700,- atau
realisasi
anggaran
sebanyak
sebesar 40,46%. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya penempatan transmigran di daerah penempatan sebanyak 480 KK yang terdiri dari transmigran umum sebanyak 354 KK ( 1.015 Jiwa); b)
Kegiatan pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi alokasi Rp. 905.700.000,- realisasi anggaran sebanyak Rp. 705.754.700,- atau sebesar 77,92%. Hasil kegiatan adalah : - Tercapainya rapat kerja sama antar daerah yang melibatkan pemerintah daerah asal dan pemerintah daerah penempatan dengan menghasilkan 55 naskah kerjasama, sudah ditandatangani antara bupati daerah asal dan bupati daerah penempatan; - Tercapainya keikutsertaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut berpartisipasi aktif dalam pameran di Bulungan Kalimantan Utara dengan melibatkan 13 kabupaten di Jawa Timur, yaitu : Kab. Lumajang, Kab. Pasuruan, Kab. Malang, Kab. Blitar, Kab. Nganjuk, Kab. Ponogoro, Kab. Madiun, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Kediri dan Kota Kediri berperan aktif dalam pameran; - Tercapainya penyuluhan dan penyebaran informasi di Kab./Kota di Jawa Timur sebanyak 38 Kab./Kota; - Tercapainya pelaksanaan promosi di provinsi Sulawesi Selatan.
BAB V - 156
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
c)
Kegiatan Dukungan Manajemen dan dukungan teknis lainnya ditjen penyiapan kawasan dan pembangunan pemukiman transmigrasi dengan alokasi sebanyak Rp. 612.674.000,- realisasi anggaran sebanyak Rp. 330.615.800,- atau sebesar 53,96% dengan hasil kegiatan
adalah
terlaksananya
pengelolaan
Sistem
Akuntansi
Pemerintah (SAP) dan pengelolaan penyusunan tata laksana pengelolaan barang selama 12 bulan dengan menghasilkan 20 dokumen pelaporan terdiri dari 12 dokumen pelaporan bulanan. 4 dokumen pelaporan triwulan, 4 dokumen pelaporan semesteran. 2)
Program
Pengembangan
Masyarakat
dan
Kawasan
Transmigrasi/DirjenP2MKT a)
Kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen P2MKT dengan alokasi sebanyak Rp. 128.284.000,- , realisasi anggaran sebanyak Rp. 95.253.050,- atau
74,25%. Hasil kegiatan adalah
terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan : -
Surat Perintah Pemberangkatan (SPP) diterbitkan pada akhir tahun anggaran;
-
Jadwal kapal menyesuaikan dengan keterlambatan;
-
Terlambatanya progres finalisasi pembangunan dari daerah tujuan yang meliputi bangunan tempat tinggal, air bersih dll;
-
Target yang tertuang pada DIPA sebesar 480 KK padahal target murni untuk APBN hanya 380 KK dari target Jawa Timur sebesar 480 KK;
-
Dari target 480 KK realisasi 354 KK; sedangkan target yang tidak terealisasi sebanyak 126 KK (SPP untuk penempatan Poso yang turun bulan Januari 2015 sebanyak 15 KK dan 3 KK Kota Pasuruan yang tidak memenuhi target, sehingga realisasi keuangan hanya 40, 46 persen.
Solusi : -
Fokus ke program untuk pengerjaan di lokasi sesuai dengan RTSP;
-
Sebelum melaksanakan lelang kontrak dilaksanakan diawali dengan berdasarkan pra DIPA;
-
Monitoring untuk penyelesaian bangunan sebelum akhir tahun anggaran untuk penganggaran.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 157
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
-
Perlu ditingkatkan koordinasi yang kuat antara Disnakertransduk Prov. dengan daerah penempatan di satu sisi, sedangkan di sisi lain perlu dibangun koordinasi yang kuat antara Disnaker Provinsi dengan Kemnakertrans. Permasalahan mendasar adalah selalu terlambatnya kesiapan daerah penempatan dalam persiapan lahan dan infrastruktur, sehingga berdampak lambatnya terbitnya Surat Perintah Pemberangkatan (SPP) dari Kemnakertrans ke Disnakertransduk Provinsi.
7. RSU HAJI PROV. JAWA TIMUR A. DASAR HUKUM 1)
Amandemen UUD 1945 pasal 28 h
2)
Undang – Undang 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
3)
Undang – Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara
4)
Undang – Undang 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
5)
PP No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintahan
6)
PP No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/Lembaga
7)
PP No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
8)
Perpres No. 5 Tahun 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010 – 2014
9)
PMK
No.
156/PMK.07/2008
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Dana
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 10) PMK No. 156/PMK.02/2010 tentang Petunjuk Penyusunan Penelaahan RKAKL TA. 2011. 11) PermenkesNomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota 12) Kepmenkes Nomor 375/2009 Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005 – 2025 13) Kepmenkes No.HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 – 2014
BAB V - 158
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Pembinaan Upaya Kesehatan Kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 20.000.000.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp.19.465.572.000,00 atau 97,33 % dengan hasil kegiatan sebagai berikut : - Alat Kesehatan RS Rujukan Regional Pembelian alat kedokteran yang dialokasikan pada: •
Poliklinik Mata : pembelian Phacoemulsification Machine dan USG Mata
•
Poliklinik Kulit dan Kelamin : pembelian Dermatology Laser
•
Instalasi Rawat Inap : pembelian alat Photo Therapy
•
Ruang NICU (perawatan untuk neonatus) : pembelian Incubator, bedside
monitor,infant
warmer,infusion
pump,syringe
pump,ventilator,CPAP machine •
Laboratorium/ Patologi Klinik : pembelian Centrifuge
•
Honor
panitia
:
Honorarium
Panitia
Penerima
Hasil
ATK
Foto
Pekerjaan/Pengadaan Barang/Jasa - Layanan Perkantoran •
Honor
Operasional
dan
Belanja
bahan
dan
copy/Penggandaan C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan -
DIPA baru turun pada tanggal 25 Juni 2015, hal tersebut menyebabkan kegiatan proses pengadaan baru bisa dimulai pada awal bulan Juli sehingga kegiatan tersebut hanya efektif dalam jangka waktu 6 bulan.
-
Terdapat perbedaan kurs rupiah terhadap dolar pada saat usulan dengan pelaksanaan sehingga sempat mengalami kesulitan dalam pemenuhan alat sesuai dengan harga yang tersedia di E-Katalog.
Solusi -
Turunnya DIPA dari pihak Kemenkes sebaiknya bisa diturunkan pada awal tahun berjalan sehingga RS memiliki waktu yang cukup dalam proses penyerapan anggaran.
-
Perlu langkah-langkah preventif dalam upaya mengantisipasi adanya fluktuasi harga kurs terhadap dolar.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 159
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
8. RSU DR. SOETOMO SURABAYA A. DASAR HUKUM Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/66/2015 B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Pembinaan Upaya Kesehatan a) Kegiatan Pembinaan upaya kesehatan rujukan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 20.000.000.000,- dan sampai akhir Bulan Desember realisasi anggaran sebesar Rp. 19.465.572.000,- (97,33%) dengan hasil kegiatan sebagai berikut : Alat kesehatan RS rujukan nasional (14 unit) : − Advance Virtual Simulator
: 1 Unit
− Lampu Operasi ( Operating Lamp ) − Syringe Pump
: 10 Unit
− Infant Warmer
: 1 Unit
: 2 Unit
Layanan Perkantoran : 4 Bulan C. PERMASLAHAN DAN SOLUSI Permasalahan DIPA turun pada Bulan Juni dan SK Penetapan KPA oleh Gubernur pada Bulan Agustus, sehingga untuk penetapan SK Pengelola APBN RSUD Dr. Soetomo di tetapkan pada Bulan September, sehingga masa efektif pemberlakukan SK tersebut hanya 4 bulan Solusi : Agar penetapan DIPA sesuai dengan jadwal, sehingga apa yang telah ditargetkan dalam DIPA dapat dilaksanakan sesuai rencana.
BAB V - 160
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
9. RSUD DR. SOEDONO MADIUN A. DASAR HUKUM 1) UU nO. 17 tahun 2013 tentang Keuangan Negara 2) UU No. 1 Tahun 2014 Tentang Perbendahaaraan Negara 3) UU No. 27 Tahun 2014 tentang APBN tahun 2015 B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program Pembinaan Upaya Kesehatan a) Kegiatan pembinaan uapaya kesehatan rujukan dengan alokasi anggaran Rp. 13.097.000.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp. 12.709.714.929,00 atau 97,04% dengan hasil kegiatan adalah sebagai berikut : - Alat kesehatan RS Rujukan Reagional/Belanja Modal peralatan dan Mesin - Administrasi Kegiatan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015
BAB V - 161
BAB V PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V - 162
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2015