BAB V AKTIVITAS EKONOMI TERSIER DAN KUARTER
5.1. Aktivitas Bidang Transportasi Aktivitas transportasi merupakan salah satu penunjang berbagai aktivitas ekonomi di suatu daerah. Aktivitas transportasi pada dasrnya dicirikan adanya aliran barang, jasa dan manusia. Oleh karena itu kajian transportasi dapat meliputi : 1.
Kajian dari pengangkutan itu sendiri, seperti sistem transportasi, jaringan, pola dan jenis.
2.
Kajian yang melihat saling pengaruh antara aktivitas transportasi dengan unsurunsur
aktivitas,
perkotaan,
pelabuhan,
mobilitas
penduduk
dan
perdagangan dan lain sebagainya. Dengan
demikian
aktivitas
transportasi
akan
mempunyai
hubungan
dalam
pembangunan sosial ekonomi yaitu hubungan secara keruangan yang menyangkut persebaran penduduk, urbanisasi dan kegiatan ekonomi dalam suatu ruang. Oleh karena itu secara transportasi akan mempunyai banyak peran dalam hal : 1. Menentukan banyak barang yang mengalir dari suatu tempat ke tempat lain 2. Menentukan corak dan pola penyebaran penduduk 3. Menentukan mobilitas penduduk dalam skala besar maupun kecil, antar daerah maupun antar negara 4. Menentukan besarnya aksesibilitas suatu tempat 5. Menentukan interaksi dan saling hubungan dalam berbagai kegiatan ekonomi seperti berinvestasi 6. Menentukan dalam pemasaran 7. Menentukan dalam pertukaran teknologi dan informasi antar negara
Dalam kenyataan tersebut maka kegiatan transportasi akan dapat mewujudkan peluang-peluang baru dalam ekonomi suatu daerah dan merangsang peluangpeluang ekonomi yang diwujudkan dengan kemudahan dalam penyediaan berbagai macam kebutuhan. Pada dasarnya alat transportasi yang digunakan oleh manusia dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Mulai dari alat transportasi sederhana sampai pada alat transportasi mutakhir dengan sistem jaringan transportasi semakin kompleks. Kemudahan transportasi ini akan menentukan besarnya aliran barang antar wilayah. Namun demikian aliran yang terjadi antar wilayah tesebut dipengaruhi oleh
Universitas Gadjah Mada
potensi daerah per girim dan penerima, jarak dan besar kecilnya jumlah penduduk. Secara matematis untuk menentukan besarnya aliran barang dapat digunakan persamaan berikut :
a.Mi.Mj F ij = b dij F = Aliran barang dari i ke j Mi = potensi di daerah i Mj = potensi di daerah j a = empirical variabel (selera, GNP dll) b = faktor yang mendampingi jarak (sarana dan prasarana) Sementara itu utuk menentukan ukuran jaringan transportasi dapat digunakan berbagai macam ukuran yaitu : 1. Indeks apiha () 2. Indeks gama ( ) 3. Indeks beta ( β ) 4. Matrik 5. Cyclomatic network
Kelima macam ukuran ini dapat menentukan derajat konektivitas yang paling tinggi dalam suatu jaring transportasi di suatu wilayah. Semakin tinggi tingkat konektivitas suatu daerah maka semakin baik atau semakin strategis lokasi tersebut. Dalam aktivitas transportasi perlu diperhatikan juga ongkos transportasi antar moda transportasi. Hal ini terjadi karena ada perbedaan biaya yang dibebankan untuk setiap moda transportasi sesuai dengan jarak yang ditempuh. Namun demikian faktor jarak sangat menentukan besarnya ongkos transportasi. Ini berarti ada hubungan positif antara ongkos transportasi dengan jarak yaitu semakin jauh jarak yang ditempuh semakin besar biaya transportasi.
Universitas Gadjah Mada
5.2. Perdagangan Kegiatan perdagangan secara umum melibatkan pertukaran barang antara produsen dan konsumen. Pertukaran barang biasanya dilakukan oleh masyarakat, baik secara individu maupun kelompok antara daerah satu dengan daerah lainnya. Tuntutan akan berbagai kebutuhan hidup merupakan faktor pendorong terjadinya pertukaran barang oleh masyarakat. Dalam masyarakat tradisional pertukaran barang dilakukan dengan sistem barter atau pertukaran barang dengan barang yang lain. Perdagangan dilakukan oleh masyarakat baik di dalam negeri maupun diluar negeri. Biasanya perdagangan antar bangsa dilakukan melalui kegiatan ekspor dan impor. Pada dasarnya perbedaan perdagangan antara bangsa di dunia disebabkan oleh perbedaan-perbedaan faktor geografi, sumberdaya alam, perbedaan tingkat pembangunan ekonomi, teknologi, kebudayaan, sistem ekonommi dan politik. Secara lebih khusus faktor-faktor utama yang menyebabkan terjadi perdagangan antar bangsa adalah : 1. Negara-negara mempunyai kondisi geografi fisik yang berbeda seperti iklim, tanah dan bentuk muka bumi. Perbedaan ini telah menyebabkan adanya perbedaan dalam pengelolaan sumberdaya hayati maupun non hayati. 2. Perbedaan kondisi geografi fisik seperti iklim dan geografi manusia dalam hal modal, tenaga kerja, kepakaran, dan teknologi, telah menyebabkan beberapa negara mengkhususkan dalam pembangunan ekonominya. Dengan demikian akan menyebabkan terjadi permintaan barang pada negara lain. 3. Perbedaan biaya komparatif terhadap suatu barang tertentu di dalam suatu negara pada barang yang sama. Perbedaan biaya komparatif ini telah mendorong perdagangan antara bangsa di dunia. 4. Negara-negara di dunia memiliki perbedaan kekayaan sumberdaya alam seperti logam, batu bara, minyak bumi, gas, kayu dan lain-lain. Perbedaan ini dapat dilihat dari segi kuantitas maupun kualitasnya, sehingga muncul perdagangan antara bangsa di dunia untuk saling melengkapi. 5. Negara-negara di dunia ada yang tingkat ekonominya sangat maju ada juga yang tingkat ekonomi masih rendah. Perbedaan perkembangan tingkat ekonomi ini telah mendorong adanya peningkatan pemenuhan kebutuhan akan berbagai macam barang yang diproduksi di luar negeri. 6. Perbedaan dalam aspek kebudayaan antara negara di dalam kehidupan masyarakat.
Universitas Gadjah Mada
7. Jumlah penduduk dan kemampuan daya belinya telah mendorong terjadinya perdagangn antara negara di dunia. 8. Proses
penjajahan
oleh
negara
penjajah
telah
menyebabkan
adanya
ketergantungan terhadap barang tertentu. 9. Kekuasaan negara telah menentukan kuota dan pola perdagangan antara negara. 5.3. Teori Lokasi Pelayanan (Christaller) Christaller seorang geografi Jerman pada tahun 1933 menerbitkan gagasannya berupa buku tentang teori yang kini dikenal sebutan central place theory. Teori tersebut disusun untuk menjawab tiga pertanyaan yaitu, apakah yang menentukan banyaknya, besarnya dan persebaran kota. Untuk menjawab pertanyaan tersebut digunakan beberapa konsep yaitu dua diantaranya adalah range dan threshold. Dalam konsep ini ia membayangkan suatu wilayah sebagai suatu dataran yang homogen secara geografis dengan penduduk yang merata persebarannya. Penduduk di tempat tersebut membutuhkan barang dan jasa seperti makanan dan minuman, pakaian, mebeler, pelayanan dokter, pengacara, media masa dan lain sebagainya. Semua kebutuhan tersebut memiliki dua hal. Pertama yang disebut range, yaitu jarak yang diperlukan ditempuh untuk mendapatkan barang kebutuhannya hanya kadang-kadang saja. Lagi pula untuk membeli mebeler orang yang bersangkutan dipaksa bepergian jauh daripada ia membali susu. Kedua yang disebut dengan threshold adalah jumlah minimal penduduk yang diperlukan untuk kelancaran dan kesinambungan suplai barang. Bandingkan kasus sebuah toko emas dan minuman. Untuk lakunya yang pertama tak diperlukan jumlah penduduk yang banyak, tetapi sutu toko emas membutuhkan threshold yang lebih besar. Barang dan jasa yang berthreshold besar dan ber-range besar disebut barang dan jasa tingkat tinggi, sebaliknya barang dan jasa tingkat rendah ber-threshold dan ber-range rendah. Jadi sudah selayaknya barang dan jasa yang bertingkat besar ada di kota besar yang berjumlah penduduk banyak.
Universitas Gadjah Mada
DAFTAR PUSTAKA 1.
Alexander, John 1963.Economic Geography University of Wisconsin Prentice Hall Inc, New Jersey
2.
Boyce, Ronald, R. 1978 The Bases of Economic Geography. Halt, Rinehart and Winston. New York.
3.
Hammond, C.W. 1979. Element of Human Geography. George Allen & Unwin, London
4.
Inch, John 1974. Economic Geography for Professional Students. Wellington Street West, Toronto, Canada.
5.
Katiman Rostam, Tengku Anwar, 1984. Geografi Kemanusiaan. Nurin Enterprise, Kualalumpur.
6.
Miller, EW and Renner GT 1963. Global Geography. Thomasa J, Crowell Company, New York.
7.
Mursid Sumaatmaja, 1981. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Alumni, Bandung.
8.
Robinson, H. 1972. Geograpfi for Business Studies. Mac Dnald & Evans Ltd, London.
9.
Thoman Richard, S. 1974. The Geography Economic Activity. Mac Graw Hill Book Company, New York.
10.
Yeates, Thoman Conkling, 1974.The Geography of Economic Activity. Mc Graw Hill Book Company, New York.
11.
Zen, M.T. 1984. Sumberdaya dan Industri Mineral. Gadjah Mada University, Yayasan Obor Indonesia.
12.
Zimmermann, E.W. 1964. Introduction for World Resources. Harper & Row, New York, London
Universitas Gadjah Mada