DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan merupakan unsur pelaksana teknis urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum. Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang pekerjaan umum yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pelayanan sesuai dengan Kebijakan Bupati. Selaras dengan tugas-tugas yang berkenaan dengan urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggungjawabnya Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan ikut berperan aktif dalam mewujudkannya Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan merumuskan dan menetapkan Tujuan, Sasaran, Program, Kegiatan serta Kebijakan untuk dijadikan pedoman dalam menjalankan roda organisasi Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan.
4.1
TELAAHAN VISI DAN MISI RPJMD
4.1.1 Visi Visi adalah cara pandang jauh kedepan yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi berdasarkan analisa lingkungan organisasi dengan dilandasi oleh kondisi dan potensi serta prediksi tantangan dan peluang pada masa yang akan datang, serta bagaimana Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Lamongan 2016 – 2021 ditetapkan sebagai berikut : “ Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera, dan Berdaya Saing.”
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021
55
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu : 1) Terwujudnya terkandung upaya melanjutkan peran Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Kabupaten Lamongan yang Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing. 2)
Lamongan adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensi dan sumber dayanya dalam sistem Pemerintahan di Wilayah Kabupaten Lamongan.
3)
Lebih
Sejahtera
dalam
pengertian
semakin
mantap
dan
tercukupinya kebutuhan lahiriah dan batiniah yang ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat. Kesejahteraan yang akan diwujudkan adalah suatu tatanan yang sesuai dengan kondisi sosial-budaya-agama masyarakat dan kearifan lokal Kabupaten Lamongan. 4)
Lebih Berdaya saing dalam pengertian terwujudnya peningkatan lebih lanjut keunggulan komparatif dan kompetitif daerah, sehingga mampu bersaing secara optimal dengan mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki dalam persaingan ditingkat Global.
Dari visi tersebut diatas, maka dapat dijelaskan dan dikandung makna terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten dan Seluruh Stakeholder’s dalam merelaisasikan dan semakin memantapkan pembangunan Kabupaten Lamongan secara komprehensif. 4.1.2 M i s i Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi Kepala Daerah. Rumusan misi Kepala Daerah membantu lebih jelas penggambaran visi yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yg harus dilakukan. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi lebih penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai Visi.
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021
56
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan Dari penjabaran diatas mengenai pengertian misi, maka dapat dijelaskan misi Kabupaten Lamongan 2016-2021, ditempuh melalui lima misi sebagai berikut: 1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia berdaya saing melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan; 2. Mengembangkan perekonomian yang berdaya saing dengan mengoptimalkan potensi daerah; 3. Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan; 4. Mewujudkan Reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan publik; 5. Memantapkan kehidupan masyarakat yang tenteram dan damai dengan menjunjung tinggi budaya lokal. Dalam mewujudkan Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Lamongan, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Pengairan ikut berperan aktif dalam mewujudkannya dan mempunyai tugas dan fungsi sebagai perumusan kebijakan teknis dan strategis dibidang pengairan. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi Daerah Kabupaten dalam rangka pelaksanaan tugas disentralisasi di bidang Pekerjaan Umum Pengairan. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan dalam mengemban tugas dan tanggung jawab nya masuk pada Misi 3 dalam RPJMD yaitu : ” Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan.” Dari Misi diatas terkandung ulasan – ulasan yang akan dijadikan untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam 5 ( lima ) tahun ke depan (Tahun 2016 - 2021) oleh Kepala Daerah.
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021
57
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
4.2
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH 4.2.1
TUJUAN Untuk merealisasikan visi dan menjalankan misi kepala Daerah, perlu ditetapkan tujuan pembangunan yang menggambarkan hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Tujuan pembangunan daerah ini untuk memberikan arahan terhadap program pembangunan pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan secara umum dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Dengan Tujuan “ Mewujudkan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pengairan”, dengan Indikator Sasaran Prosentase Ketersediaan Sumber Air Baku. Tujuan pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan turunan dari sasaran RPJMD Kepala Daerah Kabupaten Lamongan.
4.2.2
SASARAN Untuk capaian jangka pendek, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan telah menetapkan sasaran; yang merupakan penjabaran dari tujuan (goal) yang telah ditetapkan. Sasaran yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Pengairan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dalam rentang waktu masa Rencana Strategis (tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan). Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan sudah menetapkan Bidang dan/atau Seksi mana yang harus bertanggungjawab atas tercapainya sasaran yang sudah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan. Mengacu pada tujuan di atas, secara berurutan sasaran Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan adalah “ Terwujudnya Ketersediaan Air Baku, Jaringan Irigasi Berkondisi Baik, dan Pemeliharaan Sungai/Kali/Saluran Pembuang sebgai pengendalian Banjir”, Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Tujuan, Sasaran Jangka Menengah Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan.
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021
58
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
NO
TUJUAN
INDIKATOR TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
Formula Indikator
Tahun Dasar 2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
( 10 )
( 11 )
( 12 )
( 13 )
( 14 )
Jumlah sumber air baku yang ada Jumlah sumber air baku yang dibutuhkan
74.06%
74.38%
75.42%
76.51%
77.65%
78.81%
80.01%
80.01%
Panjang Jaringan irigasi dalam kondisi baik Panjang seluruh jaringan irigasi yg ada
69.37%
70.11%
71.22%
72.89%
75.11%
77.88%
81.21%
81.21%
70.71%
72.05%
73.63%
75.42%
77.44%
79.69%
82.15%
82.15%
Meningkatkan kuantitas dan kualitas % Ketersediaan Sumber Air Baku Terwujudnya Ketersediaan Air Baku, sarana infrastruktur pengairan Jaringan Irigasi Berkondisi Baik, dan Pemeliharaan Sungai/Kali/Saluran Pembuang Terwujudnyasebgai Jaringanpengendal Irigasi idalanaBanjm ir kondisi baik Terwujudnya Jaringan Irigasi dalam kondi Terwujsiubaidnyak Pemeliharaan Kali/Saluran sebagai pengendalian Banjir
% Ketersediaan Sumber Air Baku
% jaringan irigasi dalam kondisi baik
% Peningkatan/Pemeliharaan kali/Saluran Panjang Kali/Sungai/Saluran Dalam Kondisi Baik sebagai pengendalian banjir Total Panjang Kali/Sungai/Saluran Kabupaten
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021
59
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Kondisi Terakhir 2021
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
4.3
STRATEGI DAN KEBIJAKAN Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan tersebut di
atas, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan, menyusun dan menetapkan strategi pencapaian masing masing tujuan dan sasaran. Stretegi yang dimaksud dalam bentuk Kebijakan dan Program yang nantinya dijabarkan lebih lanjut kedalam program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahunan. Isu – isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan adalah suatu kondisi aktual, yang merupakan sesuatu hal yang menjadi target perubahan yang akan dicapai. Dilihat dari segi geografis Kabupaten Lamongan diatas, apabila pada saat hujan dengan itensitas tinggi, maka pada bagian tengah utara sering terjadi genangan air, yang dimana genangan air terjadi karena air hujan yang dari selatan tidak bisa tertampung dan tersalurkan ke Sungai Bengawan Solo yang kondisi nya juga mengalami luapan air dari hilir, sehingga mengakibatkan pada Bagian tengah utara terutama di beberapa wilayah Kecamatan yang dilalui Sungai Bengawan Solo selalu terjadi bencana Banjir. Pada musim kemarau yang terjadi adalah Kondisi Debit air mengalami penurunan sehingga mengakibatkan kekeringan. Sedangkan sebaliknya pada musim penghujan debit air cukup besar dan berdampak pada kerusakan. Dan strategi yang digunakan pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Pengairan di analisa dari Faktor Analisa Lingkungan Internal dengan Aspek Kekuatan (Strengths) dan Aspek Kelemahan (Weaknesses), sedangkan Faktor Analisa Lingkungan Eksternal dengan Aspek Peluang (Opportunities), dan Aspek
Tantangan (Threats), yang dijelaskan
sebagai berikut :
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021
60
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan 1. Lingkungan Internal Faktor Lingkungan internal yang memberikan pengaruh sebagai kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) pada kinerja Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan adalah : 1.1 Aspek Kekuatan (Strengths) a. Adanya Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati mengenai SOTK dan Tupoksi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan; b. Potensi Pengembangan Kapasitas SDM; c. Adanya dukungan Anggaran APBD II. 1.2 Aspek Kelemahan (Weaknesses) a. Kurangnya data informasi dan koordinasi antar instansi terkait; b. Masih Kurangnya Kuantitas dan Kualitas SDM di bidang Sumber Daya Air /Pengairan; c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendukung yang kurang memadai yang berguna sebagai penunjang operasional kerja. Seperti Kualitas dan Kuantitas Alat Berat (excavator), dan alat transportasi untuk meningkatkan kinerja petugas dilapangan.
2. Lingkungan Eksternal Faktor
Lingkungan
eksternal
yang
memberikan
peluang
(opprtunities) dan tantangan (threats) pada kinerja Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan adalah : 2.1 Aspek Peluang (Opportunities) a. Adanya
Komitmen
antara
Eksekutif
dan
Legislatif
dalam
Pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air /Pengairan; b. Luasnya wilayah dan banyaknya sumber daya air yang belum terkelola merupakan peluang bagi pengembangan tugas-tugas Perangkat Daerah; c. Peluang untuk mencari dana diluar APBD, Diantaranya melalui usulan kepada pemerintahan pusat dan pemerintah provinsi atau menggali partisipasi masyarakat dalam memenuhi keterbatasan APBD merupakan peluang yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin..
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021
61
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan 2.2 Aspek Tantangan (Threats) a. Kurangnya Kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pemanfaatan penggunaan dan pengelolaan daerah Sumber Daya Air; b. Kondisi alam yang tidak menentu ( Anomali Cuaca ) dan perubahan iklim global dimana musim hujan dan kemarau sulit diperidiksi. Sehingga pada musim penghujan yang berpariasi mengakibatkan bencana banjir , dan pada musim kemarau akan mengakibatkan semakin sulit mendapatkan air baku. c. Masih rendahnya kualitas hasil pekerjaan rekanan jasa konstruksi dan konsultasi; Berdasarkan uraian tentang analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal diatas, terdapat beberapa Alternatif Isu Strategi antara lain adalah : 1. Adanya Peraturan digunakan untuk membuat komitmen antara eksekutif dan legislatif dalam pembangunan sarana dan prasarana pengairan yang belum terkelola dengan baik; 2. Adanya Pengembangan Potensi Kapasitas SDM bermanfaat sebagai pelaksana pengembangan SDA/Pengairan yang belum terkelola dengan baik; 3. Adanya Dukungan Anggaran dari APBD II, APBD I (BK Provinsi) dan APBN (DAK) berpontensi untuk meningkatkan kinerja sumber daya air yang sudah terkelola maupun belum terkelola dengan baik; 4. Mengoptimalkan peran serta eksekutif, legislatif dan masyarakat untuk berkoordinasi dan menghimpun data informasi mengenai sumber daya air yang belum terekelola dengan baik; 5. Membangun mekanisme penyusunan perencanaan pembangunan Daerah untuk mendukung peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Daerah; 6. Mengoptimalkan dukungan Anggaran dari Pusat dan Pemerintah Provinsi untuk meningkatkan SDM, sarana prasarana pendukung, dan peningkatan data informasi; 7. Dengan adanya Peraturan dan dukungan anggaran perlu dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai pemanfaatan Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021
62
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan penggunaan dan pengelolaan daerah Sumber Daya Air; 8. Potensi Kapasitas SDM dan dukungan anggaran dapat digunakan untuk mengantisipasi kondisi alam yang tidak menentu; 9. Adanya Peraturan dan Kapasitas SDM yang dapat digunakan sebagai pengawasan terhadap kualitas pekerjaan rekanan jasa konstruksi dan Konsultasi; 10. Perlu Adanya Peraturan yang jelas dan tegas mengenai pemanfaatan penggunaan dan pengelolaan daerah Sumber Daya Air; 11. Perlu Adanya Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SDM serta sarana prasarana pendukung dalam mengadapi dan mengantisipasi perubahan Iklim; 12. Perlu Adanya Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SDM serta sarana prasarana pendukung dalam melakukan pengawasan terhadap kualitas hasil pekerjaan rekanan jasa konstruksi dan konsultasi. Gambaran dari Evaluasi Analisis Lingkungan Internal dan Analisi Lingkungan Eksternal dengan menggunakan metode SWOT (Kekuatan/Strengths, Kelemahan/Weaknesses, Peluang/Opportunities, dan Tantangan/Threats) untuk menentukan alternatif strategi pencapaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021
63
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan Tabel 4.5 Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021
64
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan Selanjutnya dalam penentuan isu strategis disamping harus memperhatikan kekuatan dan kelemahan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan, perlu juga peluang dan tantangan yang terkait dengan dinamika lingkungan strategis. Penentuan Isu-Isu strategis yang menjadi acuan dalam perumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Program dan kegiatan yang diprioritaskan selama lima tahun kedepan. Isu Strategis yang dihasilkan adalah: 1. Adanya Peningkatan kemampuan SDM serta sarana, prasarana dan pemanfaaan teknologi sebagai data base informasi dalam pengelolaan sumber daya air; 2. Adanya Komitmen dan kesadaran dari eksekutif, legislatif dan masyarakat untuk peduli terhadap pengelolaan sumber daya air; 3. Adanya koordinasi dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk bersama-sama memanfaatkan sumber daya air untuk kepentingan masyarakat. 4. Adanya potensi sumber daya air yang bisa dikelola dengan maksimal. Dengan melihat uraian isu strategi dimaksud, terdapat sejumlah faktor yang berfungsi sebagai determinan atau penentu keberhasilan. Beberapa di antara faktor Strategi keberhasilan yang perlu dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan untuk mencapai tujuan seperti antara lain : a. Meningkatkan Pengelolaan Sumber Air Baku, dengan tujuan meningkatkan pendayagunaan sumber air baku secara optimal agar berhasil guna dan berdaya guna bagi kepentingan masyarakat. Dengan alat pengukur strategis adalah upaya konservasi, pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, serta Waduk/embung, dan tempat bangunan penampung air lainnya; b. Meningkatkan Cakupan Pelayanan Irigasi, dengan tujuan mewujudkan peningkatan kondisi baik jaringan irigasi dengan alat pengukur strategis adalah Intensitas tanam, tingkat dan luas layanan jaringan irigasi; c. Meningkatkan Kualitas Sungai/Kali/Saluran Pembuang sebagai Sistem Pengendalian Banjir, dengan tujaun terwujudnya peningkatan kondisi dan fungsi sarana dan prasaran penanggulangan daya rusak air akibat kerusakan lingkungan yang mengakibatkan erosi dan sedimentasi. Dengan alat pengukur strategis adalah upaya konservasi sungan dan perlindungan kawasan sumber air dan infrastruktur sistem pengendalian banjir. Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021
65
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan Tabel 4.6 Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran No
Sasaran
Indikator Kinerja Sasaran
Strategi
(1)
(2)
(3)
(4)
1 Terwujudnya ketersediaan % Ketersediaan Sumber Air Baku Air baku 2 Terwujudnya Jaringan Irigasi % jaringan irigasi dalam kondisi baik dalam kondisi baik 3 Terwujudnya Pemeliharaan % Peningkatan/Pemeliharaan kali/Saluran kali/Saluran sebagai sebagai pengendalian banjir pengendalian banjir
Meningkatkan Pengelolaan Sumber Air Baku Meningkatkan Cakupan Pelayanan Irigasi Meningkatkan Kualitas Sungai/kali/saluran pembuang sebagai sistem pengendalian Banjir
Dengan memperhatikan sumber daya serta keadaan lingkungan yang dihadapi, cara untuk mencapai tujuan dan sasaran diatas, secara konsisten disusun dalam bentuk kebijakan-kebijakan, program, dan kegiatan-kegiatan yang relevan serta merupakan rencana menyeluruh dan terpadu. Kebijaksanaan pada dasarnya merupakan ketentuan yang telah disepakati dan ditetapkan oleh pemerintah untuk dijadikan pedoman, pegangan, dan petunjuk bagi instansi pelaksana. Ada dua jenis acuan pengelolaan pengairan yang memuat tujuan, sasaran dan prinsip pengelolaan SDA sesuai dengan UU No. 7/2004 tentang SDA dan PP 42/2008 tentang PSDA yaitu : Kebijakan berbasis wilayah administrasi diantaranya kebijakan Nasional, Provinsi Dan Kabupaten; Kebijakan pengelolaan sumber daya air jangka waktu 20 tahun, program PSDA jangka waktu 5 tahun dan kegiatan tahunan PSDA. Adapun kebijakan yang mengikat terhadap pengelolaan pengairan antara lain : a. Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber air baku untuk mendukung konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak sumber air baku; b. Meningkatkan kondisi infrastruktur irigasi untuk menjamin ketersediaan air pada areal lahan budidaya pertanian dalam mendukung ketahanan pangan daerah; c. Meningkatkan kondisi infrastruktur sungai/kali/saluran pembuang sebagai sistem pengendalian banjir pada daerah tangkapan air untuk penanggulangan daya rusak air akibat kerusakan lingkungan yang mengakibatkan erosi dan sedimentasi, dan memisahkan konsentrasi aliran banjir. Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021
66
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Tabel 4.7 Tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan
Visi : Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera, dan Berdaya Saing Misi 1 : Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan Tujuan Mewujudkan peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur pengairan
Sasaran Terwujudnya ketersediaan Air baku
Strategi
Kebijakan
Meningkatkan Pengelolaan Sumber Air Baku
Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber air baku untuk mendukung konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak sumber air baku.
Terwujudnya Jaringan Irigasi Meningkatkan Cakupan Pelayanan Irigasi dalam kondisi baik
Meningkatkan kondisi infrastruktur irigasi untuk menjamin ketersediaan air pada areal lahan budidaya pertanian dalam mendukung ketahanan pangan daerah.
Terwujudnya Pemeliharaan kali/Saluran sebagai pengendalian banjir
Meningkatkan kondisi infrastruktur sungai/kali/saluran pembuang sebagai sistem pengendalian banjir pada daerah tangkapan air untuk penanggulangan daya rusak air akibat kerusakan lingkungan yang mengakibatkan erosi dan sedimentasi, dan memisahkan konsentrasi aliran banjir.
Meningkatkan Kualitas Sungai/kali/saluran pembuang sebagai sistem pengendalian Banjir
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021
67