LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007, dimana pengaturan kewenangan Pemerintahan
terbagi
menjadi
Kewenangan
Pusat,
Desentralisasi,
Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan. Penyerahan kewenangan kepada Pemerintah
Daerah
diselenggarakan
melalui
asas
desentralisasi.
Sedangkan asas dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan karena
tidak
semua
wewenang
dan
tugas
pemerintahan
dapat
didistribusikan dengan menggunakan asas desentralisasi. Implikasi dari pembagian kewenangan pusat dan daerah salah satunya adalah dari sisi pendanaan. Artinya terdapat kewenangan pusat yang dibiayai oleh APBN melalui Kementerian/ Lembaga, kewenangan Pemerintah Daerah yang dibiayai oleh APBD, serta terdapat Urusan Bersama Pusat dan Daerah yang diselenggarakan bersama oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dananya bersumber dari APBN (DUB) dan dari APBD (DDUB). Pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan diatur dalam Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 92, Pasal 99, dan Pasal 108 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan
Keuangan
antara
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintahan Daerah, sedangkan Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah (lingkup PNPM-MP) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor.168 /PMK.07/2009. Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah penugasan Pemerintah kepada Daerah dan/atau Desa, dari pemerintah Provinsi kepada
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
kepada
dan/atau Desa
Desa,
untuk
serta
dari
Pemerintah
menyelenggarakan
urusan
pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan
pelaksanaannya
dan
mempertanggung
jawabkannya
kepada yang memberi penugasan. Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan
untuk
penyelenggaraan
meningkatkan
pemerintahan,
efisiensi
pengelolaan
dan
efektivitas
pembangunan,
dan
pelayanan umum. Selain itu pengaturan pendanaan kewenangan Pemerintah melalui APBN mencakup pendanaan sebagian urusan pemerintahan yang dilimpahkan kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah
515
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
berdasarkan asas dekonsentrasi, dan sebagian urusan pemerintahan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi melalui asas tugas pembantuan. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam rangka pendanaan atas penyelenggaraan asas desentralisasi, dekonsentrasi, tugas pembantuan dan Urusan Bersama. Berdasarkan
pola
penyelenggaraan
dana
pertanggungjawaban dekonsentrasi
dan
dan tugas
pelaporan pembantuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008, maka yang menjadi kewajiban Pemerintah Kota Semarang hanyalah pelaporan tugas pembantuan dan urusan bersama. Pada anggaran induk tahun 2013, Pemerintah Kota Semarang memperoleh
alokasi
dana
APBN
untuk
penyelenggaraan
Tugas
Pembantuan dan Urusan Bersama sebesar Rp 20.675.431.000,- yang terdiri dari : 1.
Dana Tugas Pembantuan (TP) sejumlah Rp.6.069.181.000,-
2.
Dana Urusan Bersama (DUB) sejumlah Rp.14.606.250.000,-. Namun pada anggaran perubahan (APBNP), terdapat Revisi DIPA
Tugas Pembantuan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tanggal 20 September 2013 terkait penambahan
anggaran kegiatan
Padat Karya Infrastruktur sebesar Rp.277.650.000,-, dan revisi DIPA Dana Urusan Bersama (DUB) dari Kementerian Pekerjaan Umum tanggal 21 Oktober 2013 untuk Pendampingan Program Percepatan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4IP) pada 16 Kelurahan di wilayah 6 kecamatan sebesar Rp.4.000.000.000,-. Sehingga jumlah alokasi dana penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama yang diselenggarakan di Pemerintah Kota Semarang menjadi sebesar Rp 24.953.081.000,- yang terdiri 1.
Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.6.346.831.000,-
2.
Dana Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.18.606.250.000,-. Secara keseluruhan penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan
Urusan Bersama di Kota Semarang, mempunyai realisasi fisik sebesar 83,78% dengan realisasi keuangan sebesar Rp.24.103.887.485,- atau sebesar 96,86%.
Adapun
secara
terinci,
Pembantuan dan Urusan Bersama
penyelenggaraan
kegiatan
Tugas
pada masing-masing SKPD adalah
sebagai berikut :
516
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
1. Dinas Pertanian Kota Semarang (TP) Melaksanakan Kementerian
penugasan Pertanian
dari
melalui
Direktorat DIPA
Jenderal
Hortikultura,
Nomor.018.04.4.0391135/2013
dengan anggaran sebesar Rp. 1.298.000.000,-. 2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang (TP) Melaksanakan
penugasan
dari
Direktorat
Jenderal
Pembinaan
Penempatan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui DIPA Nomor. 026-04.4.039645/2013 dengan anggaran murni sebesar Rp.291.631.000,-. Namun setelah terbit DIPA Revisi tanggal 20 September 2013 yang menambahkan kegiatan Padat Karya Infrastruktur 1 paket sebesar Rp.277.650.000,- sehingga anggaran DIPA menjadi Rp.569.281.000,3. Dinas Kesehatan Kota Semarang (TP) Melaksanakan Penugasan dari Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan melalui DIPA Nomor.024.03.4.039646/2013
dengan
anggaran
sebesar
Rp.3.179.550.000,4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang (TP) Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri melalui
DIPA
Nomor.
010.06.4.035152/2013 dengan anggaran sebesar Rp.1.300.000.000,5. Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang (UB) Melaksanakan Urusan Bersama dari Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian
Pekerjaan
Umum
melalui
DIPA
Nomor.
033.05.5.503118/2013 dengan anggaran sebesar Rp. 14.606.250.000,-. Namun setelah terbit DIPA Revisi tanggal 21 Oktober 2013 yang menambahkan Perluasan
Kegiatan
Pendampingan
Pembangunan Infrastruktur
Program
Permukiman
Percepatan
(P4IP) sebesar
Rp.4.000.000.000,- sehingga anggaran DIPA menjadi Rp. 18.606.250.000,Program
dan
Kegiatan
yang
dilaksanakan
Pemerintah
Kota
Semarang dalam penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama pada tahun 2013 yang ditugaskan dari Kementerian / Lembaga adalah sebagai berikut : A.
KEMENTERIAN PERTANIAN 1. Dasar Hukum : Nomor.018.04.4.0391135/2013. 2. Instansi Pemberi Tugas : Direktorat Jenderal Hortikultura
517
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan : Dinas Pertanian Kota Semarang 4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan : Dalam
melaksanakan
Produktivitas
dan
Program
Mutu
Produk
Peningkatan Tanaman
Produksi, Hortikultura
Berkelanjutan dengan anggaran sebesar Rp. 1.298.000.000,melalui 3 kegiatan berikut : a. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman
Buah
Berkelanjutan,
anggaran
Rp.473.000.000,- dan terealisasi sebesar
sebesar
Rp.438.140.400,-
(92,63%) dengan fisik 100 % Kegiatan
ini
produktivitas
bertujuan dan
mutu
untuk buah
peningkatan durian
produksi,
lokal
melalui
pengembangan kawasan, sekolah lapang, pemberdayaan usaha serta pelatihan dengan mengambil lokasi kegiatan di Kecamatan Mijen, Gunungpati dan ngaliyan Adapun keluaran dari kegiatan ini adalah : 1) Pengembangan Kawasan Tanaman Buah, anggaran Rp.398.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.386.726.400,(97,17%) dan fisik 100 % Dalam kegiatan ini dilakukan pengembangan Kawasan Tanaman Buah Durian lokal pada lahan seluas 40 hektare di Kecamatan Mijen dan diberikan Bantuan Sosial sebesar Rp.355.570.000,- yang diberikan kepada 4 Kelompok Tani, yaitu : KT. Sumber Rejeki dengan luas areal 15 Ha (Kel. Cangkiran, Kec. Mijen), KT. Mbangun Karso dengan luas areal 15 Ha (Kel. Purwosari, Kec. Mijen), KT. Ngudi Rahayu dengan luas areal 7,5 Ha (Kel. Karangmalang, Kec. Mijen), KT. Amanah dengan luas areal 2,5 Ha (Kel. Karang Malang, Kec. Mijen) Bantuan yang diberikan berupa : bibit buah durian lokal unggulan (kholil) sebanyak 4.400 batang. Berdasarkan surat
dari
Direktorat
Jenderal
Hortikultura
No.216/KV.210/D/6/13 tanggal 6 Juni 2013 tentang Ralat Petunjuk Teknis Pengembangan Hortikultura maka untuk pengembangan kawasan durian diberikan tanaman sela berupa komoditas pisang raja bulu kuning sebanyak 200 batang.
518
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
2) Sekolah Lapang GAP / Good Agriculture Practice, anggaran
Rp.60.000.000,-
dan
terealisasi
sebesar
Rp.49.514.000,- (82,52%) dan fisik 100 % Pada kegiatan ini diberikan pelatihan baik secara teori maupun praktek mengenai budidaya buah durian sesuai dengan Standar Operasi Prosedur di Kota Semarang yang diikuti oleh 2 kelompok tani , yaitu : Kelompok I :
Gapoktan Subur Sejahtera (Kel. Wonoplumbon, Kec. Mijen)
Gapoktan Ambar Arum ( Kel. Mangunsari, Kec. Gunungpati)
KT. Subur Makmur (Kel. Kandri, Kec. Gunungpati )
KT. Sumber Rejeki (Kel. Patemon, Kec. Gunungpati )
KT. Muda Mandiri (Kel. Kandri, Kec. Gunungpati )
KT. Sejahtera (Kel. Podorejo, Kec. Ngaliyan )
KT. Sumber Raharjo (Kel. Wates, Kec. Ngaliyan)
Kelompok II :
KT. Sumber Rejeki ( Kel. Cangkiran, Kec. Mijen )
KT. Mbangun Karso (Kel. Purwosari, Kec. Mijen)
KT. Ngudi Rahayu (Kel. Karangmalang, Kec. Mijen)
KT. Amanah (Kel. Karang Malang, Kec. Mijen)
3) Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Buah Mendukung Peningkatan Mutu (1 lembaga ), anggaran Rp.15.000.000,dan terealisasi sebesar Rp.15.000.000,- (100%) dan fisik 100 % Pada tahun 2012 telah dibentuk Asosiasi Buah Mutiara Makmur, dan pada tahun 2013 ini dilakukan pemberdayaan Kelembagaan Asosiasi Buah tersebut dengan fasilitasi pertemuan sebanyak 11 kali. Dari sebelas pertemuan tersebut, 7 pertemuan dilakukan di BPP Gunungpati, sedangkan 4 pertemuan lainnya dilakukan di BPP Mijen. Asosiasi tersebut merupakan perkumpulan dari 60 orang dari petani buah jambu delima, jambu Kristal, jambu Citra, pisang Bulu, pisang kepok, sirsat, srikaya,
519
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
durian, kelengkeng itoh, kelengkeng ping-pong, dan masih banyak lagi lainnya. Tujuan perkumpulan ini adalah membentuk pasar bagi
hasil
buah
anggota
(dengan
kualitas
yang
ditentukan) ke Tempat Penjualan Buah seperti Hortimart, Swalayan dan sebagainya. Sehingga petani anggota tidak lagi kesulitan memasarkan hasil buahnya, selain itu juga untuk standarisasi harga yang akan berdampak kepada penghasilan mereka. Manfaat lainnya adalah petani saling bertukar informasi mengenai budidaya buah sehingga dapat menghasilkan buah berkualitas yang memenuhi standar tertentu. b. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Florikultura Berkelanjutan, anggaran sebesar Rp.715.000.000,dan terealisasi sebesar Rp.702.246.000,- (98,22%) dengan fisik 100 % Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
peningkatan
produksi,
produktivitas tanaman florikultura (anggrek dan tanaman hias lainnya)
melalui
pengembangan
kawasan,
penyediaan
sarana dan prasarana budidaya, dan penyediaan sarana prasarana pasca panen. Adapun
keluaran
dari
Kegiatan
Peningkatan
Produksi,
Produktivitas dan Mutu Produk Florikultura Berkelanjutan sebagai berikut : 1) Pengembangan Kawasan Tanaman Florikultura, anggaran Rp. 545.000.000,-
terealisasi Rp.537.236.000,- (98,58 %)
dengan fisik 100 %. Untuk mendukung pengembangan kawasan tanaman anggrek
di
Kecamatan
Mijen,
Tembalang
dan
Gunungpati pada lahan seluas 10.000. m2, diberikan Bantuan Sosial sebesar
Rp.494.980.000,- berupa benih
/pupuk / pestisida / plastik UV / paranet yang diberikan kepada 8 Kelompok Tani / Gabungan Kelompok Tani yaitu : KT.Barokah (Kel. Polaman, Kec. Mijen), KT. Sumber Makmur I (Kel. Meteseh, Kec. Tembalang), KT. Karya Makmur (Kel. Polaman, Kec. Mijen), KT. Sido Mukti (Kel. Polaman, Kec.
520
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Mijen), KT. Rejomulyo (Kel. Purwosari, Kec. Mijen), KT. Mekar II (K el. Wonolopo, Kec. Mijen), KT. Mulya Sejahtera (Kel. Plalangan, Kec. Gunungpati), dan KT. Mekarsari (Kel. Jangli, Kec. Tembalang ) 2) Pengadaan Sarana Prasarana Budidaya
( 1 unit ),
anggaran Rp 100.000.000,- terealisasi Rp.98.830.000,- (98,83 %) dengan fisik 100 %. Pada
kegiatan
Gunungpati
ini
dibangun
beserta
Sarana
green
house
Prasarana
di
BPP
Budidaya
diantaranya : rumah lindung, rak, penyemprot air dan kelengkapan
green
house
lainnya.
Kelompok
Tani
penerima manfaat kegiatan ini adalah KT. BAROKAH (Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati ). 3) Pengadaan Sarana Prasarana melalui fasilitasi sarana pasca panen ( 2 unit ), anggaran Rp 70.000.000,terealisasi Rp.66.180.000,- (94,54 %) dengan fisik 100 %. Bantuan
Sarana
Prasarana
pasca
panen
senilai
Rp.49.180.000,- diberikan berupa : gerobak dorong / rak tanaman / meja tanaman / fiber box. Kelompok Tani penerima manfaat kegiatan ini adalah : KT. Agri Pesona ( Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan) dan KT. Mawar Indah ( Kelurahan Jerakah Kecamatan Tugu ). c. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Ditjen Hortikultura, anggaran Rp.110.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.98.272.195,- (99,34%) dengan fisik 100 % Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan administrasi yang tertib serta laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan. Adapun keluaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah : 1) Penataan Kegiatan
dan
Pengolahan
Pengembangan
Laporan Hortikultura,
Pelaksanaan anggaran
Rp.20.140.000,- terealisasi sebesar Rp.13.272.750,- ( 65,90 %) dengan fisik 100 %. Target yang ingin dicapai kegiatan ini adalah tersusunnya laporan
pelaksanaan
Kegiatan
Pengembangan
Hortikultura sebanyak 1 laporan.
521
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
2) Penataan dan Pengelolaan Perencanaan, Keuangan, dan
Perlengkapan
Kepegawaian
Kegiatan
Pengembangan Hortikultura, anggaran Rp.13.860.000,terealisasi sebesar Rp.8.999.445,- ( 64,93 %) dengan fisik 100 %. 3) Layanan
Perkantoran
(12
bulan),
76.000.000,- terealisasi sebesar
anggaran
Rp.
Rp.76.000.000,- ( 100 %)
dengan fisik 100%. Secara
keseluruhan,
018.04.4.0391135/2013
pelaksanaan
dengan
alokasi
DIPA
Nomor.
anggaran
sebesar
Rp.1.298.000.000,- oleh Satuan Kerja Dinas Pertanian Kota Semarang mempunyai capaian fisik sebesar 100 % dengan realisasi keuangan Rp.1.251.758.595,- atau sebesar 96,44% . B.
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 1. Dasar Hukum : DIPA: Nomor.026-04.4.039645/2013 2. Instansi Pemberi Tugas : Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang 4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan : Untuk merelisasikan Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja dengan anggaran Rp.569.281.000,- sesuai DIPA Nomor. 026-04.4.039645/2013 , Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaksanakan : a.
Padat Karya Infrastruktur, anggaran Rp. 505.300.000,- terealisasi Rp.505.300.000,- dan fisik 100% . Dalam
kegiatan
ini
diberikan
kerja
waktu
tertentu
(pekerjaan sementara) kepada 176 O/H penganggur yang terbagi dalam 8 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 22 orang ( 1 orang tenaga tukang, 1 orang kepala kelompok dan 20 orang anggota ) selama 30 hari kerja untuk melakukan pekerjaan pengerasan dan pavingisasi jalan. Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati dan Kelurahan Wonoplumbon, Kecamatan Mijen (termasuk basis kemiskinan).
522
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Selain
itu
dilakukan
di
Kelurahan
pekerjaan
Kandri
Kecamatan
pengerasan
dan
sepanjang 400 m dan lebar 3,5 meter
Gunungpati
pavingisasi
jalan
( 2,5 meter paving
dengan 1 meter pengerasan jalan kanan & kiri ) yang dijadwalkan pada tanggal 10 Mei 2013 sampai dengan 26 Juni 2013. Sedangkan di Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen dilakukan pekerjaan pavingisasi panjang 320 m dan lebar 2,5 meter, dan kegiatan pengerasan dengan panjang 320 m dengan lebar 1 m. Dari
anggaran
diantaranya
yang
digunakan
ada,
sebesar
untuk
Rp
200.000.000,-
pengadaan
material
pembangunan jalan untuk 2 paket pekerjaan padat karya infrastruktur. Sedangkan sisanya untuk biaya upah tenaga kerja ( upah kepala kelompok sebesar Rp.55.000,-, tenaga tukang sebesar Rp.50.000,- dan pekerja sebesar Rp.45.000,- perorang per hari kerja). b.
Layanan Perkantoran (9 bulan) , dengan anggaran sebesar Rp. 63.981.000,- terealisasi Rp.63.981.000,- dengan fisik 100% Kegiatan ini merupakan kegiatan administrasi, mulai dari seleksi proposal, identifikasi lapangan sampai dengan pelaporan kegiatan.
. Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja sesuai
DIPA Nomor. 026-
04.4.039645/2013 dengan anggaran sebesar Rp.569.281.000,- yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang
pada
Kegiatan
Pengembangan
dan
Peningkatan
Perluasan Kesempatan Kerja telah terlaksana dengan realisasi fisik sebesar 100 % dengan serapan keuangan sebesar Rp.569.281.000,atau sebesar 100 %. Dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan pekerjaan sementara bagi 88
penganggur yang terbagi dalam 4 kelompok
dengan anggota setiap kelompoknya sebanyak 22 orang sehingga dapat meningkatkan penghasilan mereka dan peningkatan kualitas jalan lingkungan melalui padat karya infrastruktur.
523
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
C.
KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Dasar Hukum : DIPA Nomor. 024.03.4.039646 / 2013 2. Instansi Pemberi Tugas : Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan : Dinas Kesehatan Kota Semarang 4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan : Dalam melaksanakan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak sesuai
DIPA
Nomor. 024.03.4.039646 / 2013 dengan
anggaran sebesar Rp.3.179.550.000,- meliputi bantuan operasional puskesmas Rp.2.775.000.000,- Dinas Kesehatan telah melakukan : a. Bantuan Operasional Kegiatan untuk 37 Puskesmas, anggaran Rp.3.014.890.000,- terealisasi Rp.3.008.656.640,- (99,79%) dengan fisik 100 % Kegiatan
ini
merupakan
bantuan
dana
melalui
Kementerian Kesehatan kepada pemerintahan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan menuju MDGs (Millennium Development Goals) dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan
Jaringannya
serta
Upaya
Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) dalam menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan promotif dan preventif. Meskipun telah terdapat dana BOK, Pemerintah Daerah tetap berkewajiban menyediakan dana operasional yang tidak terbiayai melalui BOK. Alokasi dana BOK ini tidaklah sama besarnya pada setiap puskesmas yang ada, namun sesuai dengan jumlah penduduk miskin, jangkauan pelayanan dan ketersediaan sumberdaya manusia di masingmasing puskesmas. Sedangkan ruang lingkup pemanfaatan dana BOK di Puskesmas dan Jaringannya terdiri dari 3 hal, yaitu : 1. Upaya Kesehatan di Puskesmas, meliputi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Imunisasi, Perbaikan Gizi Masyarakat, Promosi Kesehatan, Penyehatan Lingkungan, dan Pengendalian Penyakit 2. Penunjang Pelayanan Kesehatan 3. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas
524
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Untuk melaksanakan Program ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang menerbitkan Surat Keputusan Nomor.900/052 Tanggal 2 Januari 2013 tentang Tim Pengelola Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Kota Semarang tahun 2013, Surat Keputusan Nomor. 900/364 Tanggal 14 Januari 2013 tentang Penetapan Tim Pengelola Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas se Kota Semarang Tahun 2013 dan Surat Keputusan Nomor. 900 / 365 tanggal 14 Januari 2013 tentang Penerimaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas se Kota Semarang Tahun 2013. Sesuai
dengan
Keputusan
Kepala
Dinas
Kesehatan
Kota
Semarang Nomor 900 / 365 tanggal 14 Januari 2013, Penerimaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas se Kota Semarang Tahun 2013 ditetapkan sebagai berikut : 1.
Puskesmas PONCOL menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.91.071.000,-
2.
Puskesmas MIROTO menerima alokasi dana BOK sebesar Rp. 69.108.000,-
3.
Puskesmas BANDARHARJO
menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.82.426.000,4.
Puskesmas BULU LOR menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.78.484.000,-
5.
Puskesmas HALMAHERA menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.74.745.000,-
6.
Puskesmas BUGANGAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.44.996.000,-
7.
Puskesmas KARANGDORO menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.59.817.000,-
8.
Puskesmas PANDANARAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.90.946.000,-
9.
Puskesmas LAMPER TENGAH menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.54.950.000,-
10. Puskesmas KARANG AYU menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.53.951.000,11. Puskesmas LEBDOSARI menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.65.691.000,12. Puskesmas MANYARAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.60.072.000,525
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
13. Puskesmas KROBOKAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.45.087.000,14. Puskesmas NGEMPLAK SIMONGAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.44.538.000,15. Puskesmas GAYAMSARI menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.97.662.000,16. Puskesmas CANDI LAMA menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.64.438.000,17. Puskesmas KAGOK menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.63.721.000,18. Puskesmas PEGANDAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.95.230.000,19. Puskesmas GENUK menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.84.623.000,20. Puskesmas BANGET AYU menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.89.852.000,21. Puskesmas TLOGOSARI WETAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.121.462.000,22. Puskesmas TLOGOSARI KULON menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.110.609.000,23. Puskesmas KEDUNGMUNDU
menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.130.450.000,24. Puskesmas ROWOSARI menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.78.152.000,25. Puskesmas NGESREP menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.62.845.000,26. Puskesmas
PADANGSARI
menerima
alokasi
dana
BOK
sebesar Rp.57.432.000,27. Puskesmas SRONDOL menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.65.810.000,28. Puskesmas PUDAKPAYUNG menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.52.810.000,29. Puskesmas
GUNUNGPATI menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.117.359.000,30. Puskesmas SEKARAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.67.878.000,31. Puskesmas MIJEN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.115.247.000,-
526
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
32. Puskesmas KARANGMALANG menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.53.177.000,33. Puskesmas TAMBAK AJI menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.69.973.000,34. Puskesmas
PURWOYOSO
menerima
alokasi
dana
BOK
sebesar Rp.52.069.000,35. Puskesmas NGALIYAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.96.836.000.000,36. Puskesmas MANGKANG
menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.62.643.000,37. Puskesmas KARANGANYAR menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.48.840.000,Dari anggaran sebesar Rp.3.179.550.000,-
yang dialokasikan
untuk BOK kepada 37 puskesmas se-Kota Semarang sebesar Rp.2.775.000.000,- sedangkan sebesar Rp.164.660.000,- digunakan untuk biaya pengelolaan Satuan Kerja Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Dinas Kesehatan. Pemanfaatan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di 37 Puskesmas se Kota Semarang diantaranya untuk penyuluhan KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja), Posyandu Lansia, Posyandu Balita, penyuluhan jajanan Anak Sekolah dan Penjaringan Anak Sekolah, BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), Pendataan Ibu hamil,
pelayanan
nifas,
pelacakan
kematian
neonatal,
pemantauan ibu hamil resiko tinggi dan lain sebagainya. b. Pelaporan
dan
Pencatatan
(1
Laporan)
,
anggaran
Rp.22.480.000,- terealisasi Rp.21.158.000,- (94,12 %) dan fisik 100 % Hasil pencatatan semua kegiatan di Puskesmas secara bulanan dilakukan rekapitulasi dalam suatu laporan pelaksanaan dengan
menggunakan
Sistem
Pencatatan
dan
Pelaporan
Bantuan Operasional Kesehatan oleh Puskesmas di Kota (SIKNAS online) yang dikoordinasikan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan. Laporan dari Puskesmas diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kota dan seterusnya secara berjenjang hingga ke tingkat pusat.
527
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
c. Perencanaan
BOK
(1
Dokumen),
anggaran
Rp.43.580.000,-
terealisasi Rp.39.780.000,- ( 91,28%) dan fisik 100 % Sesuai
dengan
Petunjuk
Operasional
Kegiatan,
pemanfaatan dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang
disepakati
diselenggarakan
dalam secara
Lokakarya rutin
oleh
Mini
Puskesmas
yang
Dinas
Kesehatan
Kota
Semarang. d. Dokumen Monitoring dan Evaluasi BOK (1 Dokumen), anggaran Rp.43.100.000,- terealisasi Rp.41.700.000,- (96,75%) dan fisik 100 % Pada periode akhir kegiatan dilakukan evaluasi oleh Dinas Kesehatan
selaku
leading
sektor
kegiatan
ini,
namun
pelaksanaannya dipadukan dengan pertemuan rutin dengan puskesmas pada setiap bulannya. e. Laporan Kegiatan / Sosialisasi / Pembinaan (1 Laporan), anggaran Rp.55.500.000,- terealisasi Rp.53.280.000,- (96 %) dan fisik 100 % Pada
sub
kegiatan
Laporan
Kegiatan
/
Sosialisasi
/
Pembinaan, sampai dengan semester 2 ini mempunyai realisasi fisik sebesar 100,00 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.51.680.000,- atau sebesar 93,12 %. Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak mempunyai realisasi fisik sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp.3.164.574.640,- atau sebesar 99,53 % dari pagu anggaran yang tersedia D.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI 1. Dasar Hukum : DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2013 2. Instansi Pemberi Tugas : Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah. 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang 4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan : Hal yang melatar belakangi pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah sesuai DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2013 adalah persoalan lahan kritis dan sumber daya air di Indonesia yang sampai saat ini terus
528
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
terjadi
seiring
berlangsungnya
meningkatnya kegiatan
jumlah
penduduk
dan
Sehingga
perlu
pembangunan.
dilakukan kegiatan penanganan lahan kritis dan sumber daya air yang
berbasis
pada
kegiatan
masyarakat
(PLKSDA-BM).
Keterlibatan masyarakat dalam penanganan lahan kritis tersebut, selain untuk perbaikan kondisi lingkungan lahan juga akan membawa
dampak
positif
bagi
peningkatan
ekonomi
masyarakat, baik yang terlibat langsung maupun masyarakat sekitar lokasi kegiatan. Tujuan pelaksanaan Kegiatan ini adalah memperbaiki lahan berpotensi kritis menjadi lahan produktif yang menghasilkan nilai ekonomis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin
dengan
melibatkan
kerjasama
dengan
Tenaga
Pendamping Masyarakat. Di Kota Semarang kegiatan PLKSDA-BM ini mengambil lokasi di Kecamatan Tembalang, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Mijen dengan keluaran kegiatan sebagai berikut : 1)
Penanaman Tanaman Sulaman Konservasi sebanyak 3.854 bibit, yang terdiri dari :
2)
a.
Tanaman Durian sebanyak 129 bibit
b.
Tanaman Kelengkeng sebanyak 1.965 bibit
c.
Tanaman Mahoni sebanyak 1.600 bibit
d.
Tanaman Jambu Air sebanyak 160 bibit
Pendampingan kepada 43 Kelompok Tani Konservasi (639 petani peserta program) dan Fasilitasi Tenaga Pendamping Masyarakat /TPM sebanyak 3 orang.
3)
Konservasi lahan Kritis seluas 138,69 Hektare
4)
Sarana Prasarana yang mendukung program konservasi lahan kritis, yaitu : a. Sumur artetis sebanyak 4 unit (di kelurahan Sumurejo, kelurahan Sekaran, kelurahan Kalisegoro dan kelurahan Jatirejo),namun gagal lelang. b. Rehab Balai Pertemuan sebanyak 2 unit c.
Bak Tandon Air sebanyak 1 unit
d. Sumur resapan sebanyak 3 unit e. Sarana dan Prasarana alat pertanian berupa :
Power sprayer 3 unit
Mesin Potong Rumput gendong sebanyak 5 unit
529
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Handsprayer sebanyak 3 unit
Instalasi listrik 4 unit
Rorak sebanyak 1 paket
f. Pupuk kandang sebanyak 208.500 kilogram. g. Kebun bibit sebanyak 1 unit 5)
Dukungan kesekretariatan selama 10 bulan dan pembelian : GPS sebanyak 1 unit Camera sebanyak 1 unit Printer mobile sebanyak 1 unit LCD 1 sebanyak unit Filling Kabinet sebanyak 2 unit. Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Penataan Ruang Daerah
dan
Lingkungan
Hidup
010.06.4.035152/2013
di
Daerah
sesuai
DIPA
Nomor.
secara fisik telah terealisasi sebesar 75 %
dengan realisasi keuangan sebesar Rp.727.645.250,- atau sebesar 55,97% . Rendahnya serapan ini karena gagal lelang pada pekerjaan Sumur artetis sebanyak 4 unit (di kelurahan Sumurejo, kelurahan Sekaran, kelurahan Kalisegoro dan kelurahan Jatirejo) senilai
Rp.380.000.000,-
disamping
adanya
efisiensi
pada
pengadaan Sarana Prasarana pendukung program konservasi lahan kritis lainnya. . E.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (UB) 1.
Dasar Hukum : DIPA Nomor. 033.05.5.503118/2013
2.
Instansi Pemberi Tugas : Direktorat Jenderal Cipta Karya.
3.
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan : Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang
4.
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan : Terkait dengan pendanaan, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor.168
Pendanaan
Urusan
/PMK.07/2009
Bersama
Pusat
tentang dan
Pedoman
Daerah
untuk
Penanggulangan Kemiskinan, yang disebut dengan Urusan Bersama yang
Pusat dan Daerah
adalah
Urusan Pemerintahan
menjadi kewenangan sepenuhnya Pemerintah, yang
530
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
diselenggarakan
bersama
oleh
Pemerintah,
Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota. Untuk tahun 2013 sesuai DIPA No. 033.05.5.503118/2013 anggaran DUB (Dana Urusan Bersama) untuk melaksanakan PNPM
Mandiri
Perkotaan
dengan
sasaran
177
Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) di 16 Kecamatan sebesar Rp.14.606.250.000,- dengan besarnya DDUB (Dana Daerah untuk Urusan Bersama ) yang disediakan untuk mendampingi BLM APBN (DUB) adalah sebesar Rp.768.750.000,-. Sehingga secara
keseluruhan
Dana
yang
dialokasikan
untuk
penyelenggaraan PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Semarang pada tahun 2013 sebesar Rp.15.375.000.000,-. Namun pada tanggal 21 Oktober 2013 terdapat penambahan anggaran (Revisi DIPA) untuk melaksanakan
BLM P4IP
( Program
Percepatan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Permukiman) dengan sasaran 16 Kelurahan di 6 Kecamatan. Ke 16 kelurahan tersebut
adalah
Bojongsalam,
Kelurahan
Kelurahan
Banjardowo,
Bongsari,
Kelurahan
Kelurahan
Cabean,
Kelurahan Barusari, Kelurahan Bulustalan, Kelurahan Lamper Lor, Kelurahan Bangunharjo, Kelurahan Gabahan, Kelurahan Brumbungan, Kelurahan Bugangan, Kelurahan Karangtempel, Kelurahan Karangturi, Kelurahan Bulu Lor, Kelurahan Dadapsari, dan Kelurahan Panggung Lor. Dengan demikian jumlah anggaran
DIPA
diselenggarakan Rp.18.606.250.000,-
No.
033.05.5.503118/2013
Pemerintah dengan
Kota Dana
yang
Semarang Daerah
sejumlah
untuk
Urusan
Bersama sebesar Rp.768.750.000,-. Sesuai ketentuan, Dana diberikan berupa Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Bersifat stimulan agar masyarakat belajar
dan
berlatih
melaksanakan
rencana
kegiatan
penanggulangan kemiskinan yang telah ditetapkan pada Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan
(PJM
Pronangkis)
melalui
Rencana
Tahunan
Program Penanggulangan Kemiskinan (Renta Pronangkis). Besarnya dana BLM tiap kelurahan ditentukan berdasarkan jumlah penduduk miskin di kelurahan lokasi PNPM Mandiri Perkotaan.
531
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Adapun pencairan dana dan Pemanfaatan Dana BLM Tahun Anggaran 2013 kepada BKM melalui 2 tahap, yaitu tahap I sebesar 60 % dan tahap II sebesar 40 %, dengan syarat pencairan dan pemanfaatan sebagaimana diatur pada Petunjuk Operasional Kegiatan yang oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Sedangkan
untuk
pengelolaan
dana
BLM,
Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) berhak memperoleh Biaya Operasional
(BOP)
Kegiatan,
dengan
besaran
yang
disesuaikan dengan kategori besar / kecil kelurahan, tetapi tidak diperkenankan untuk membayar honor / insentif anggota Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) atau membiayai Fasilitator. Pada tahun 2013, untuk melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat- Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) di Kota Semarang dengan anggaran sebesar Rp. 18.606.250.000,terjadi pengalihan Satker SKPD yang semula dilaksanakan Dinas PSDA dan ESDM, dialihkan pada Dinas Tata Kota dan Perumahan. Dan karena program ini pemberdayaan
masyarakat,
berkaitan dengan sehingga
dalam
penyelenggaraan Urusan Bersama ini Dinas Tata Kota dan Perumahan
selaku
Pemberdayaan
Satker
Masyarakat
bersinergi
dengan
Perempuan
dan
Badan KB
Kota
Semarang (sebagai pengampu DDUB sebesar Rp.768.750.000,), sehingga alokasi Bantuan
Langsung
Masyarakat / BLM
diharapkan dapat tepat sasaran, yaitu untuk meningkatkan keswadayaan masyarakat melalui Pembangunan Infrastruktur, Kegiatan Sosial Produktif dan Kegiatan Ekonomi. Secara organisasi kegiatan, dalam Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan berada di Bapermas Perempuan dan KB Kota Semarang, sedangkan Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran dan Pejabat Penandatangan SPM diampu oleh Dinas Tata Kota dan Perumahan. Secara
keseluruhan,
penyelenggaraan
Program
Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman sesuai DIPA Nomor. 033.05.5.503118/2013 serapan keuangan sebesar Rp.18.456.250.000,- atau sebesar 99,19 % dari pagu yang
tersedia,
dan
sampai
dengan
30
Januari
532
2014
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
pemanfaatan di KSM
/ realisasi fisik sebesar 80 % . Sesuai
Keppres 42 Tahun 2003, Kepmen PU No. 128/KPTS/1995 dan SE Menteri PU No.12/SE/M/2006 bahwa penyerahan pekerjaan selesai dilaporkan secara tahunan pada Bulan Maret tahun selanjutnya.
Sehingga
meskipun
Dana
tersebut
sudah
ditransfer ke rekening BKM, namun terdapat dana yang belum dimanfaatkan di KSM (kekurangsiapan KSM) seperti masih dalam proses verifikasi proposal. Sedangkan ketidakterserapan anggaran sebesar 100 % disebabkan BLM Program Percepatan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4IP) tahap 2
dan
3
kelurahan
Bangunharjo
tidak
cair
sebesar
Rp.150.000.000,- dari pagu sebesar Rp.250.000.000,- karena sampai batas waktu penerbitan SP2D di KPPN tanggal 23 Desember 2013 kegiatan Sumur Artetis tidak disetujui oleh Kepala
Kelurahan
dan
belum
mempunyai
Rencana
Penggunaan Dana penggantinya. F.
PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT. 1. Terdapat
beberapa
kendala
yang
ditemui
dalam
penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama di Kota Semarang pada tahun 2013, yaitu : a. Ke-lima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang turun di Kota Semarang, semuanya harus dilakukan revisi terkait pelaksana kegiatan (Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penandatangan SPM dan Bendahara Pengeluaran), selain itu juga
terjadi
pengalihan
Satuan
Kerja
pada
DIPA
No.033.05.5.503118/2013 dari Satuan Kerja yang lama pada Dinas PSDA dan ESDM beralih pada Dinas Tata Kota dan Perumahan. b. Terdapat penambahan anggaran sejumlah Rp.4.277.650.000,pada APBN-P, yang DIPA revisinya baru turun pada bulan September dan Oktober 2013. c. Terdapat Kegiatan yang gagal lelang pada pengadaan 4 paket sumur siraman senilai Rp.380.000.000,- pada Kegiatan Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah. Juga terdapat Bantuan Langsung Masyarakat di Kelurahan Bangunharjo yang tidak dapat dilakukan pencairan senilai Rp.150.000.000,- karena kegiatan sumur artetis tidak
533
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
disetujui dan belum mendapatkan Rencana Penggunaan Dana pengganti sampai dengan batas akhir pengajuan SP2D di KPPN. d. Kurang
terintegrasinya
perencanaan
kelompok
swadaya
masyarakat yang didampingi fasilitator PNPM-MP dengan perencanaan masyarakat di tingkat kelurahan (wilayah). e. Masih kurangnya kapasitas Sumber Daya Manusia dalam kelembagaan
masyarakat
yang
dibentuk
oleh
program
pemberdayaan masyarakat.
2. Tindak Lanjut a. Meningkatkan koordinasi, baik dengan SKPD pelaksana kegiatan Bappeda
Tugas
Pembantuan
Provinsi
Kementerian
/
Jawa Lembaga
dan
Urusan
Bersama,
Tengah,
KPPN,
maupun
(K/L),
sehingga
dapat
meminimalisir kendala baik yang bersifat teknis maupun administratif. b. Peningkatan
kapasitas
Sumber
Daya
Manusia
kelembagaan di Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) maupun Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
agar
pemahaman dan tanggung jawab masyarakat terkait program pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat di wilayahnya dapat terwujud.
534