BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada sub bab ini akan dibahas mengenai hasil pengumpulan data pada proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C yang akan dijadikan sebagai penelitian pada skripsi ini. Adapun aspek yang akan dibahas adalah objek penelitian dan data penelitian seperti mengidentifikasi semua kegiatan / pekerjaan serta kurun waktu pada proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C. 1. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah sebuah proyek pembuatan truk dengan tipe OF 2528 C. Tipe OF 2528 C merupakan salah satu tipe pada proyek truk yang akan di produksi tahun 2017. Lokasi proyek pembuatan truk ini di PT. Mercedes-Benz Indonesia yang terletak di desa wanaherang, kabupaten bogor, jawa barat. 2. Data Penelitian Pada proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C di PT. MercedesBenz Indonesia, pengumpulan data seperti identifikasi kegiatan / pekerjaan dan waktu penyelesaian nya dilakukan secara primer atau langsung ke proyek dengan menggunakan stopwatch, sedangkan data lain nya seperti layout, data didapat dari data sekunder (Laporan Proyek).
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
2.1
Proses Produksi Untuk memudahkan dalam penyelesaian proses produksi secara keseluruhan diperlukan adanya diagram yang menunjukkan urutan kegiatan. Diagram tersebut dinamakan diagram network. Diagram network tersebut merupakan gambaran dari seluruh aktivitas dalam proses produksi, maka dalam penyusunan diagram network perlu diketahui kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan pada proses produksi di PT. Mercedes-Benz Indonesia khususnya pada proyek pembuatan truk dengan tipe OF 2528 C. Penyelesaian kegiatan / pekerjaan dalam menyusun diagram network terlebih dahulu diketahui kegiatan / pekerjaan yang harus dilakukan pada proses produksi. Kegiatan-kegiatan / pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan dalam proses produksi pada proyek pembuatan truk dengan tipe OF 2528 C pada PT. Mercedes-Benz Indonesia meliputi : a. Proses Engraving Mempersiapkan mesin engraving lalu melakukan engraving proses pada chasis, selain itu juga memasang beberapa bracket seperti bracket pipe cross member, atau bracket radiator mounting. b. Assembly bracket Pada proses ini dilakukan pemasangan hampir seluruh bracket yang dibutuhkan ke chasis, seperti pemasangan bracket fuel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
line harness, bracket carier, bracket air resevoir, engine front mounting, dan engine rear mounting. c. Harness and Takalan Pada proses ini dilakukan pemasangan harness dan takalan ke chasis dengan menggunakan strap. Lalu juga dilakukan pemasangan pipa pipa untuk pembuangan angin dan juga pemasangan clamp. d. Assembly Spring and Wishbone Pada proses ini dilakukan pemasangan spring untuk axle depan dan axle belakang ke chasis. Lalu juga dilakukan pemasangan wishbone baik itu untuk depan maupun belakang. Semua dilakukan dengan menggunakan hoist. e. Battery Box With Air Tank Pada proses ini melakukan pemasangan battery box with air tank yang nantinya akan di pasang di chassis. f. Axle Pada proses ini melakukan pemangan axle depan dan axle belakang ke chasis dengan menggunakan hoist. g. Engine Pada proses ini dilakukan pemasangan Engine yang nantinya akan di pasang ke chasis. h. Radiator Pada proses ini dilakukan pemasangan radiator yang selanjutnya akan di pasang ke chasis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
i. Assembly Engine To Chassis Pada tahap ini lanjutan proses pada engine. Setelah pemasangan engine selesai maka pada proses ini akan dilakukan pemasangan engine ke chasis dengan menggunakan bantuan hoist. j. Cab Rear Suspension Pada proses ini dilakukan pemasangan suspension yang nantinya akan dipasang ke chasis. k. Air Intake Pada proses ini dilakukan pemasangan air intake yang selanjutnya akan dipasang ke chasis. l. Assembly Muffler To Chassis Pada proses ini dilakukan pemasangan Muffler ke chasis dengan menggunakan hoist. m. Assembly Cabin To Chassis Pada Proses ini dilakukan pemasangan atau menggabungkan cabin truk ke chasis dengan bantuan hoist. n. Tire Pada proses ini dilakukan pemasangan ban seperti menyatukan ban dengan vleg, pengisian ban lalu pengecekan ban. o. Bumper Pada proses ini dilakukan pemasangan bumper depan yang nantinya akan dipasang ke cabin.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
p. Assembly Tire To Chassis Pada proses ini dilakukan pemasangan ban ke chasiss baik itu ban depan maupun ban belakang. Lalu selain itu juga dilakukan pemasangan spare wheel atau ban cadangan ke chasiss. q. Final Assembly Pada proses ini adalah tahap terakhir dalam proses produksi truk tipe OF 2528 C. Pada tahap ini dilakukan pengecekan seperti knalpot, kopling. Lalu pada proses ini juga dilakukan pengisian seperti pengisian power steering, air radiator, dan minyak kopling. Untuk mempermudah dalam melakukan analisis data yang telah diperoleh dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 4.1 Jenis Kegiatan Proses Produksi Truk Tipe OF 2528 C Pada PT. Mercedes-Benz Indonesia No
Kegiatan
Simbol Kegiatan
1
Engraving process
A
2
Assembly Bracket
B
3
Harness and Takalan
C
4
Assembly Spring and Wishbone
D
5
Battery Box With Air Tank
E
6
Axle
F
7
Engine
G
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
8
Radiator
H
9
Assembly Engine To Chassis
I
10
Cab Rear Suspension
J
11
Air Intake
K
12
Assembly Muffler To Chassis
L
13
Assembly Cabin To Chassis
M
14
Tire
N
15
Bumper
O
16
Assy Tire To Chassis
P
17
Final Assy
Q
Sumber : Data Perusahaan PT. Mercedes-Benz Indonesia 2.2
Analisis
data
waktu
penyelesaian
yang
dibutuhkan
menggunakan analisis network untuk mengetahui jalur kritis. Untuk mempermudah dalam melakukan analisis data perlu dilakukan pengurutan kegiatan sesuai dengan urutan kegiatan. Sehingga dapat diketahui kegiatan mana yang harus didahulukan. Urutan kegiatan dalam proses produksi truk tipe OF 2528 C, yaitu : Tabel 4.2 Urutan Kegiatan Proses Produksi Truk Tipe OF 2528 C No
Kegiatan
Simbol
Kegiatan yang
Kegiatan
mendahului
1
Engraving process
A
-
2
Assembly Bracket
B
A
3
Harness and Takalan
C
B
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
4
Assembly Spring and Wishbone
D
C
5
Battery Box With Air Tank
E
C
6
Axle
F
D
7
Engine
G
E
8
Radiator
H
G
9
Assembly Engine To Chassis
I
F
10
Cab Rear Suspension
J
H,I
11
Air Intake
K
H,I
12
Assembly Muffler To Chassis
L
H,I
13
Assembly Cabin To Chassis
M
L
14
Tire
N
K
15
Bumper
O
J
16
Assy Tire To Chassis
P
O
17
Final Assy
Q
P
Sumber : Data Perusahaan PT. Mercedes-Benz Indonesia 2.3
Elemen kerja dan kurun waktu yang dibutuhkan selama proses produksi truk tipe OF 2528 C a. Penentuan kapasitas produksi Kapasitas produksi menjadi sangat penting bagi perusahaan dalam rangka mengukur tingkat kemampuan dalam memproduksi sejumlah unit. Ini dapat dijadikan dasar bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam kesanggupan menerima pesanan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Dalam
menyelesaikan
produksi,
perusahaan
harus
menetapkan waktu yang dicapai untuk menyelesaikan proses produksi tersebut.
Setelah peneliti mengadakan penelitian,
diperoleh bahwa target produksi untuk truk tipe OF 2528 C adalah 7 Unit/hari. Perusahaan menetapkan 5 hari kerja dalam 1 minggu bagi karyawan. Waktu lembur kerja disesuaikan dengan pesanan yang diterima oleh perusahaan. b. Elemen kerja dan waktu penyelesaian Dari hasil pengamatan penyelesaian produk dapat dibuat urutan kerja yang memberikan petunjuk yang lengkap tentang cara pelaksanaan suatu proses produksi, yang dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Elemen Kerja Proses Produksi dan Waktu Penyelesaian Dalam Proses Produksi Truk Tipe OF 2528 C (Dalam Menit) No
Kegiatan
Simbol
Waktu
Kegiatan
(Menit)
1
Engraving process
A
51
2
Assembly Bracket
B
37
3
Harness and Takalan
C
120
4
Assembly Spring and Wishbone
D
110
5
Battery Box With Air Tank
E
25
6
Axle
F
135
7
Engine
G
17
8
Radiator
H
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
9
Assembly Engine To Chassis
I
119
10
Cab Rear Suspension
J
25
11
Air Intake
K
7
12
Assembly Muffler To Chassis
L
111
13
Assembly Cabin To Chassis
M
112
14
Tire
N
110
15
Bumper
O
39
16
Assy Tire To Chassis
P
117
17
Final Assy
Q
91
Sumber : Data Perusahaan PT. Mercedes-Benz Indonesia c. Penyusunan Diagram Network Setelah terhubung keterkaitan dan waktu antar masingmasing kegiatan diketahui,
maka
diagram network dapat
digambarkan. Diagram network ini menunjukkan keterkaitan antar kegiatan satu dengan kegiatan-kegiatan yang lainnya. Dalam network, menyusun komponen-komponen sesuai urutan logika ketergantungannya merupakan dasar pembuatan jaringan kerja, sehingga diketahui urutan kegiatan dari awal mulainya proyek sampai dengan selesainya proyek secara keseluruhan. d. Menentukan lintasan kritis Lintasan kritis dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan ES-EF dan LS-LF pada masing-masing kegiatan proyek. Perhitungan EF-ES dan LS-LF diperoleh melalui proses forward pass dan backward pass. Perhitungan forward pass
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
dimulai dari awal sampai akhir proyek dan nantinya akan diperoleh EF paling akhir dari kegiatan proyek. EF diperoleh dari ES ditambah dengan waktu kegiatan tersebut. EF terakhir tersebut merupakan waktu tercepat penyelesaian proyek. Sedangkan perhitungan backward pass dimulai dari akhir proyek menuju awal proyek. LS diperoleh dari LF dikurangi dengan waktu pada kegiatan tersebut. Suatu kegiatan dikatakan kritis apabila memiliki slack (waktu longgar) sama dengan nol, artinya EF dan LF atau ES dan LS memiliki nilai yang sama. Slack dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Slack = LS - ES = LF – EF ........................................ 4.1 Lintasan kritis dari kegiatan proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C ini dapat dilihat dari gambar diagram network dengan perhitungan forward pass dan backward pass.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.1. Diagram Network Perhitungan Forward Pass dan Backward Pass (Dalam Menit)
55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
Setelah dilakukan perhitungan forward dan backward pada diagram kegiatan proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C, maka langah selanjutnya adalah menghitung slack time dari masing-masing kegiatan yang nantinya akan diperoleh kegiatan mana saja yang termasuk jalur kritis. Perhitungan slack time dan penentuan jalur kritis dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Perhitungan Slack Time dan penentuan jalur kritis Jalur Kegiatan
Waktu
ES
EF
LS
LF
Slack Kritis
A
51
0
51
0
51
0
Y
B
37
51
88
51
88
0
Y
C
120
88
208
88
208
0
Y
D
110
208
318
208
318
0
Y
E
25
208
233
208
536
328
T
F
135
318
453
318
453
0
Y
G
17
233
250
536
553
17
T
H
19
250
572
553
572
322
T
I
119
453
572
453
572
0
Y
J
25
572
597
572
756
184
T
K
7
572
579
572
685
113
T
-L
111
572
683
572
683
0
Y
M
112
683
795
683
795
0
Y
N
110
579
795
685
795
216
T
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
O
39
597
795
756
795
198
T
P
117
795
912
795
912
0
Y
Q
91
912
1003
912
1003
0
Y
Sumber : Data yang diolah Dari perhitungan slack time diatas, maka dapat ditentukan lintasan kritis dimana lintasan kritis memiliki slack time = 0, adalah kegiatan A, B, C, D, F, I, L, M, P, Q, maka jalur yang melewati kegiatan-kegiatan ini adalah kritis. Kurun waktu penyelesaian proyek adalah 1003 menit. e. Pengukuran waktu dan penentuan waktu kegiatan Untuk menentukan waktu penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan target proses produksi 7 unit/hari truk tipe OF 2528 C, penyelidikan waktu tiap kegiatan sangat diperlukan. Dengan penyelidikan waktu ini diharapkan dapat ditentukan berapa besar waktu normal, waktu cadangan dan waktu standar yang dibutuhkan. Sehingga dapat melengkapi data waktu dalam diagram network yang akan disusun melalui pengamatan aliran kegiatan proses produksi. Perlu diperhatikan dalam penyelidikan waktu adalah waktu pengerjaan tiap kegiatan, waktu cadangan yang diberikan perusahaan selama proses produksi berlangsung. Analisi PERT menggunakan 3 estimasi waktu yaitu waktu optimis, waktu realistis dan waktu pesimis. Adapun waktu penyelesaian untuk masing-masing elemen-elemen pekerjaan adalah :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
Tabel 4.5 Perkiraan Waktu Dalam Proses Produksi Truk Tipe OF 2528 C (Dalam Menit) Waktu (Menit) No
Kegiatan
Node
Optimis
Realistis
Pesimis
(a)
(m)
(b)
1
Engraving process
A
48
51
56
2
Assembly Bracket
B
33
37
39
3
Harness and Takalan
C
110
120
125
4
Assembly Spring and Wishbone
D
103
110
120
5
Battery Box With Air Tank
E
23
25
28
6
Axle
F
128
135
145
7
Engine
G
15
17
19
8
Radiator
H
16
19
22
9
Assembly Engine To Chassis
I
110
119
125
10
Cab Rear Suspension
J
23
25
27
11
Air Intake
K
6
7
8
Waktu (Menit) No
Kegiatan
Node
Optimis
Realistis
Pesimis
(a)
(m)
(b)
12
Assembly Muffler To Chassis
L
104
111
120
13
Assembly Cabin To Chassis
M
106
112
118
14
Tire
N
100
110
120
15
Bumper
O
33
39
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
16
Assy Tire To Chassis
P
110
117
125
17
Final Assy
Q
86
91
96
Sumber : Data Perusahaan PT. Mercedes-Benz Indonesia Untuk
mendapatkan
waktu
yang
diharapkan
(te)
dapat
dicari
menggunakan metode PERT, dengan rumus sebagai berikut: te =
ɑ
..........................................................................................4.2
Keterangan: te = expected duration ɑ = waktu optimis m= waktu realistis b = waktu psimis Perhitungan waktu yang diharapkan (te) pada masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut :
b. Te =
(
c. Te = d. Te = e. Te =
h. Te = i. Te =
)
)
(
)
)
(
)
(
)
(
= 51,3
= 119,2 = 110,5
= 25, )
(
)
= 36,7
(
(
f. Te = g. Te =
(
=
a. Te =
2
= 135, 5
= 17 = 19 )
= 118,5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
j. Te = k. Te =
(
= 7
m. Te = n. Te =
(
)
(
)
(
)
(
)
(
p. Te = q. Te =
= 25
( )
l. Te =
o. Te =
)
(
= 112
= 110
= 38,7 )
)
= 111,3
= 117,2
= 91
Dari perhitungan perkiraan waktu di atas dapat dilihat dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 4.6 Waktu penyelesaian yang diharapkan pada proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C (Dalam Menit) Waktu yang
Waktu (Menit) No
Kegiatan
Node
Optimis
Realistis
Pesimis
diharapkan
(a)
(m)
(b)
(te)
1
Engraving process
A
48
51
56
51,3
2
Assembly Bracket
B
33
37
39
36,7
3
Harness and Takalan
C
110
120
125
119,2
4
Assembly Spring and Wishbone
D
103
110
120
110,5
5
Battery Box With Air Tank
E
23
25
28
25,2
6
Axle
F
128
135
145
135,5
7
Engine
G
15
17
19
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
8
Radiator
H
16
19
22
19
9
Assembly Engine To Chassis
I
110
119
125
118,5
10
Cab Rear Suspension
J
23
25
27
25
11
Air Intake
K
6
7
8
7
12
Assembly Muffler To Chassis
L
104
111
120
111,3 Waktu yang
Waktu (Menit) No
Node
Kegiatan
Optimis
Realistis
Pesimis
diharapkan
(a)
(m)
(b)
(te)
13
Assembly Cabin To Chassis
M
106
112
118
112
14
Tire
N
100
110
120
110
15
Bumper
O
33
39
43
38,7
16
Assy Tire To Chassis
P
110
117
125
117,2
17
Final Assy
Q
86
91
96
91
Sumber : Data peneliti diolah Berdasarkan estimasi data durasi tabel 4.6 di atas, nilai te (durasi yang diharapkan) dimasukkan ke dalam diagram PERT yang dibuat dengan memakai pendekatan diagram network. Diagram PERT tersebut adalah sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.2 Diagram Network PERT (dalam Menit)
62
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Pada network diatas diperoleh hasil lama pekerjaan proyek dengan menggunakan metode PERT adalah 1003,2 menit dan jalur kritis terjadi pada lintasan A, B, C, D, F, I, L, M, P, Q. f. Menentukan Varians Berdasarkan Perkiraan Waktu Untuk mengatasi dispersi (dispersion) atau varians waktu penyelesaian kegiatan (variance of activity time), dapat digunakan Varians = [
rumus:
(
)
]
Berikut adalah varians waktu penyelesaian kegiatan pada jalur kritis : Tabel 4.7 Varians Waktu Penyelesaian Kegiatan Pada Jalur Kritis Kegiatan Kritis
Varians
A
144/36
B
36/36
Data
C
225/36
Penelit
D
289/36
i yang
F
289/36
diolah
I
225/36
L
256/36
M
144/36
P
225/36
Q
100/36
Jumlah
2530/36
Sumbe r
:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai varians waktu penyelesaian proyek berdasarkan lintasan kritis adalah sebesar 2530/36 atau 70,3 dengan standar deviasi adalah √70,3 = 8,4 Menit. g. Menentukan Probabilitas Waktu Penyelesaian Proyek Adapun perhitungan kemungkinan / probability waktu penyelesaian proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C dengan durasi waktu yang dijadwalkan Ts 1003 menit (diambil dari durasi penyelesaian proyek dengan diagram CPM) adalah sebagai berikut: Te adalah jumlah dari te untuk kegiatan kritis [ te = ∑(te) untuk kegiatan kritis ] atau sama dengan total waktu penyelesaian proyek yang diharapkan, lintasan kritis proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C dengan metode PERT diatas adalah serangkaian kegiatan yang melalui jalur kegiatan A, B, C, D, F, I, L, M, P, Q dengan total durasi proyek tercepat yang diharapkan te adalah 1003,2 menit. Sedangkan standar deviasi dari distribusi durasi proyek yang diharapkan S adalah akar jumlah kuadrat dari standar deviasi pada kegiatan kritis [ S = √∑s2 untuk kegiatan kritis]. Adapun perhitungan nya adalah sebagai berikut: Diketahui : Ts = 1003 menit, Te = 1003,2 Menit S = √70,3 = 8,4 Menit Maka Z = =
]
[ – ∑ ∑
, ,
Z = - 0,0238
Area Dari Tabel Normal = 0,4920 = 49,20 %
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
(Untuk nilai distribusi Z dapat dilihat pada lampiran A). Jadi, berdasarkan perhitungan di atas kemungkinan proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C dapat di selesaikan dengan waktu 1003,2 menit adalah sekitar 49,20 %.
http://digilib.mercubuana.ac.id/