37
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1
Pengumpulan Data
4.1.1
Profile PT Cometa Can PT Cometa Can merupakan salah satu produsen terbesar dalam industri kaleng
nasional. Para pendiri Cometa Can mengawali usahanya di bidang perdagangan umum dan export-import pada tahun 1953. Dalam perkembangan usahanya, pada tahun 1965 salah satu divisi dari Cometa memantapkan diri menjadi pemasok tinplate (bahan baku kaleng) terbesar nasional pada saat itu. Kesuksesan ini menjadi titik tolak diversifikasi usaha perusahaan yang mendapatkan status PMDN pada tahun 1973 dan pada tahun 1975 menjadi PT. Cometa Can Corporation ( Cometa Can ). PT Cometa Can pada awalnya berkonsentrasi pada produksi berbagai jenis kaleng general cans, seperti kaleng biskuit, cat, tinta dan lainnya. Memasuki era tahun 80-an Cometa Can mulai meluaskan produksinya ke produk processed food can dan dry food can sampai saat ini.
38 Demi pencapaian visi dan misi perusahaan, Cometa Can memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai yang menjadikannya salah satu yang terbaik di bidangnya. Pabrik yang luas dan tertata rapi dan bersih serta dilengkapi dengan mesin-mesin berteknologi tinggi yang didatangkan dari negara-negara maju dan selalu ditingkatkan dan diremajakan secara berkala, menjadikan Cometa Can produsen kemasan kaleng berkualitas tinggi yang memenuhi standard internasional yang dapat bersaing di pasar global. Sesuai konsep bisnis partnership dengan para Pelanggan, perusahaan telah pula membangun unit-unit produksi di lokasi pabrik Pelanggan dan untuk lebih mendekatkan diri dengan para Pelanggan di berbagai wilayah Indonesia, perusahaan juga membangun pabrik-pabrik baru seperti di Muncar & Bitung. Cometa Can merupakan produsen kemasan kaleng yang biasa digunakan untuk general product dan food product (processed food dan dry food). Kemasan kaleng dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran baik polos maupun dicetak dengan aneka ragam warna dan didesign secara kreatif dan inovatif sehingga memberikan nilai jual yang tinggi terhadap produk yang dikemas. Contoh produk processed food :
Ikan dan hasil laut (sarden, tuna, kepiting, dan sejenisnya)
Hasil Perkebunan (nanas, jamur, santan, buah-buah olahan, dan sejenisnya)
Minuman (susu cair, sari buah, minuman kesehatan, dan sejenisnya)
Contoh produk dry food : biskuit, snack, kopi, permen, margarine dan sejenisnya PT Cometa Can mempekerjakan ± 1.300 orang karyawan, berlokasi di Tangerang (factory) dan Pluit (office). Dimana pabrik yang berlokasi di Tangerang mulai berdiri pada tahun 1997 dan beroperasional sampai sekarang.
39 Dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar kerja perusahaan, guna menciptakan konsistensi standard kualitas kerja dan etos kerja yang tinggi serta didukung sistem manajemen terpadu dan sarana produksi yang modern dan berkualitas tinggi membuat Cometa Can dianugerahi standard sertifikasi ISO 9001. Dimana sekarang ini PT Cometa Can telah menerapkan standard ISO 9001:2008. Penerapan sistem dokumentasi PT Cometa Can meliputi :
Pedoman Mutu Berisi kebijakan-kebijakan perusahaan.
Prosedur mutu Berisi proses manajemen yang dipakai sebagai dasar pedoman kerja bagi semua personil pada Dept. terkait.
Referensi Tempat kerja (Instruksi Kerja, standard dan record) •
Instruksi Kerja berisi petunjuk urutan kerja yang wajib dijalani oleh pelaksana proses operasional.
•
Standard berisi parameter dan spesifikasi teknis yang wajib diikuti dalam menghasilkan produk/jasa.
•
Record/Form merupakan formulir baku yang wajib diisi apa adanya, konsisten digunakan untuk pengendalian kesesuaian yang bermanfaat untuk mampu telusur jika terjadi ketidaksesuaian.
Flow process pada PT Cometa Can dapat digambarkan seperti :
40
Gb. 4.1 Flow process PT Cometa Can 4.1.2 Raw Material Semua raw material mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda, sehingga ditetapkan standard untuk tiap raw material. Raw material yang mengalami penyimpangan struktur pembuatan, kandungan isi, perbedaan proses aplikasi dan lainlain dapat berpengaruh terhadap effisiensi mesin. Raw material pada PT Cometa Can antara lain tinplate, tinta, coating dan lain sebagainya, yang mana semuanya mempunyai standard masing-masing. 4.1.2.1 Tinplate Tinplate merupakan material yang berupa baja lembaran tipis berlapis timah. Struktur tinplate dapat dilihat pada gambar berikut :
41
Gb. 4.2 Struktur Tinplate Struktur tinplate terdiri dari :
Black plate / steel sheet Merupakan baja dasar tinplate (Fe) dengan ketebalan 0.14 – 060
Alloy layer Merupakan perpaduan logam antara black plate + timah sebagai lapisan dasar sebelum tin layer (Fe + Sn). Berat lapisan lebih tipis dari Tin Layer 0,2 – 1,2 gr/m2
Tin layer Tin layer adalah lapisan timah putih (Sn) 2,8 - 11,2 Gr/m2. Passivation / Chrom layer (Cr) 3 – 9 Mg/m2). Oil Film (DOS) 2 – 20 Mg/m2
Temper Merupakan kelenturan Plate yang sangat menentukan kemampuan bentuk produk. Selain berlapis timah, di PT Cometa Can terdapat juga tinplate tanpa lapisan
timah yang disebut TFS (Tin Free Steel), dimana material ini digunakan untuk kalengkaleng two piece can, single draw maupun DRD can. Struktur tinplate TFS dapat dilihat pada gambar berikut :
42
Gb. 4.3 Struktur Tinplate TFS Kelebihan TFS adalah memiliki tingkat adhesi lacquer dan scratch yang sangat tinggi serta mempunyai tingkat kemuluran tinggi sehingga cocok untuk produkproduk deep drawing. Sedang kekurangan tinplate TFS adalah tidak bisa diwelding dan corrosion resistennya rendah sehingga harus diproteksi dengan lacquer / coating. 4.1.2.2 Tinta Tinta cetak pada umumnya di bagi menjadi tiga jenis bahan pokok yaitu : -
Bahan pewarna ( Pigment atau Colorring material )
-
Varnish atau bahan pengikat atau penghantar ( Vehicle )
-
Bahan penolong ( Additonal Agent )
Bahan–bahan tersebut diproses sesuai dengan standard yang diperlukan. Line Ink mixing pada PT Cometa Can merupakan line pendukung, dimana line ini khusus mempersiapkan warna tinta yang dibutuhkan oleh line produksi printing (baik untuk warna single maupun warna proses). Selain itu line ini bertugas menentukan formula warna yang diinginkan untuk pembuatan proofprint. Karyawan yang bertugas menangani semua tugas line ink mixing dan melayani departemen Printing bukan dari pihak PT Cometa Can, melainkan dibantu oleh pihak PT Valspar Indonesia. Adapun pemasok tinta yang dipakai oleh PT Cometa Can, diantaranya :
43 •
PT. DIC Indonesia
•
PT. Inkote Indonesia
•
PT. Cemani Toka
•
PT. Sakata INX Struktur Ink meliputi pigment sebagai pewarna (24%), resin sebagai bahan
perekat (70%), reducer sebagai pengencer (5%) dan drier sebagai pengering 1%). 4.1.2.3
Coating / Lacquer / Solvent / Varnish
Coating terdiri dari
White Coating
Gold Lacquer
Clear Lacquer
Aluminize
Varnish
Typical ingredients of a can coating
Gb. 4.4 Typical ingredients of a coating Film former :
Resin / binder acrylic, epoxy, polyester dll
Cross linker
melamin, amino & benzo
44
Plastizizer sebagai penahan panas
Adhesion promoter
Additive :
Catalis
untuk mempercepat proses curing dan adjust PH
Flow agent
untuk membuat kerataan permukaan coating
Surfactans
untuk kelicinan, surface tention, anti creater dan anti
foaming
Wax
untuk flexibility
Colorants :
Pigment
pewarna tinta (violet, magenta, blue)
Die stuff
pewarna dari ink
Coloring resin titanium dioxid (TiO2)
Phenolic
Solvent :
Butyl cellosove
Butyl acetate
Butyl carbitol
Pegasol
ISO Phorone
MEK dll
Aplikasi coating terdiri dari 2 lapisan pelindung (enamel), dimana lapisan ini diperlukan pada kemasan kaleng. 4.1.3 Proses Produksi Proses produksi yang diteliti hanya terbatas pada prepress & printing.
45 4.1.3.1 Prepress Dalam lingkup media komunikasi cetak (visual) peran devisi pracetak atau prepress sangat vital, karena disinilah awal proses printing cetak di mulai. Dimana proses ini membutuhkan banyak teknologi yang berkaitan dengan komputer mulai dari input sampai output baik berupa film, plate bahkan langsung pada produk akhir. Spesifikasi teknis & urutan kerja pada proses ini dapat dilihat pada Prosedur Mutu Prepress (PPR-001) dan IK Prepress (IPR-011), dimana flow process dapat digambarkan seperti : (PPR-001) P IC
PROCESS
RECORD
S ta rt
T e r im a O r d e r P r o o fp r in t a ta u P e r u b a h a n D e s ig n d a r i S a le s
M a r k e tin g /S a le s M g r / C u s to m e r
P re p re s s
K e m b a lik a n k e S a le s
T id a k
P e r ik s a K e le n g k a p a n M a te r i
- F M K - 0 0 6 O r d e r P r o o f p r in t d a n P e r u b a h a n D e s ig n - F ile d e s ig n /c o n t o h w a r n a
F P R - 0 2 3 B u k u P e n e r im a a n F ile & P e n g ir im a n D ig it a l P r o o f
Ya F P R - 0 2 3 B u k u P e n e r im a a n F ile & P e n g ir im a n D ig it a l P r o o f
B u k u T e r im a F ile P re p re s s J a d w a l D ig ita l P r o o f
F P R - 0 2 6 J a d w a l D ig ita l P r o o f
P re p re s s K ir im D ig it a l P r o o f k e S a le s u tk A c c C u s to m e r
P re p re s s
C u s to m e r
F P R - 0 2 3 B u k u P e n e r im a a n F ile & P e n g ir im a n D ig it a l P r o o f
F P R - 0 2 3 B u k u P e n e r im a a n F ile & P e n g ir im a n D ig it a l P r o o f
D ig ita l P r o o f A c c C u s to m e r
T id a k
Ya T id a k P e r lu m e t a l p r o o f
C u s to m e r
Ya P re p re s s
B u a t P la n n in g M e ta l p r o o f
O p r t. P r o o fp r in t/P r e p r e s s
P r o s e s M e ta l P r o o f
F P R -0 0 3 J a d w a l M e ta l P ro o f
F P R - 0 0 2 L a p o r a n H a r ia n P r o o f P r in t
P e n y e ra h a n m e ta l p r o o f k e S a le s
M a r k e tin g / S a le s
T id a k
P ro o f d i A c c C u s to m e r Ya
O p r t. P r o o fp r in t P r in t in g A d m
D is tr ib u s i & P e n y im p a n a n
P la n n e r P r in tin g
P la n n in g P r in t in g
O p r t. C T P
B u a t p la te C T P
End
Gb. 4.5 Flow process Prepress PT Cometa Can
F P R - 0 0 1 B u k u P e n g ir im a n & P e n e r im a a n P r o o f P r in t
F P P - 0 0 3 P la n n in g P r in tin g
F P R - 0 3 5 B o n P e r m in t a a n P la t e
46 Proses prepress digunakan sebagai acuan produksi printing dan meyakinkan Customer bahwa produksi dapat dilaksanakan sesuai persyaratan. Dimana ruang lingkup dari prepress meliputi penerimaan order proofprint, soft copy design, contoh warna sampai proofprint di approval oleh Customer. Urutan kerja pada proses prepress meliputi : (IPR-011) 1.
Terima file design dan contoh warna/kaleng dari Sales, catat di buku Penerimaan File & Pengiriman Digital Proof
2.
Setelah diterima cek sbb : 2.1
Periksa kelengkapan file sesuai contoh dari Customer
2.2
Pastikan file sesuai dengan standard kriteria design
3
Apabila kelengkapan file ada masalah, langsung dikembalikan ke Sales
4
Setelah dicheck OK, buat digital proof sesuai jadwal digital proof dan hasilnya dikirim ke Sales untuk di-acc Customer, catat di buku Penerimaan File & Pengiriman Digital Proof
5
Digital proof yang sudah di-acc dan bila ada planning Printing, dapat langsung dibuatkan plate CTP untuk diproduksi. Tetapi jika Customer tidak bisa menerima digital proof tersebut, maka dibuatkan proof di tinplate (metal proof)
6
Metal proof diserahkan ke Sales untuk di-acc Customer, catat di buku Pengiriman & Penerimaan Proof Print Proses prepress ini terbagi dalam beberapa proses, yaitu plate making, proof
print dan CTP. Penerimaan file dari Customer dapat berupa data dalam format Adope Illustrator, Photoshop, Freehand dan corel draw.
47 4.1.3.1.1 Plate Making Merupakan proses yang berfungsi untuk mempersiapkan plate untuk produksi proofprint maupun printing. Plate yang disiapkan dalah plate cetakan hasil transfer design film dari Customer/Sales. Spesifikasi & urutan proses pembuatan plate making dapat dilihat pada PPR-002 & IPR-003 (lampiran). Kontrol kualitas plate diperlukan untuk memonitor konsistensi plate yang dihasilkan untuk menghindari berhentinya mesin cetak dan banyaknya material yang terbuang. Pengecekan nilai raster dilakukan pada setiap plate, sehingga operator harus paham terhadap konsep alat ukur khusus plate. Flow process plate making pada PT Cometa Can dapat digambarkan sebagai berikut : (PPR-002)
Gb.4.6 Flow process Plate Making PT Cometa Can
48 4.1.3.1.2 Proof Print/Metal Proof Proses ini merupakan proses persiapan sample printing design baru sampai mendekati keinginan design dan spesifikasi dari Customer. Sample printing (proof and color tolerance) yang telah dibuat, dikirim ke Customer untuk diapproval. Dimana approval diperlukan untuk menunjukkan : •
Kebenaran design
•
Lay out
•
Teks
•
Warna
•
Toleransi warna yang dapat diterima Jika masih harus dilakukan penambahan dan perubahan, maka proof & color
tolerances harus dicantumkan komentar Customer dan dikirim kembali ke Cometa untuk dilakukan perubahan sesuai keinginan Customer. Adapun toleransi yang diajukan ada 3 kategori, yaitu Light, Standard dan Dark. Proses kerja proofprint adalah sebagai berikut : 1
Periksa jadwal metal proof.
2
Periksa acuan warna digital proof maupun contoh warna/kaleng dari Customer.
3
Sesuaikan plate dan ink.
4
Lay out proof print & printing di mesin harus sama.
5
Ikuti warna sample bila ada.
6
Pastikan register untuk proses berikutnya harus pas.
7
Jumlah proof & sample kaleng sesuai WO dari Sales.
8
Buatkan progresif proof setiap proses. Warna proof print mengacu ke contoh warna yang di-acc Customer.
9
Catat komposisi warna atau kode tinta.
10
Kirim hasil metal proof ke Sales catat di buku Pengiriman dan Penerimaan Proof Print.
49 4.1.3.1.3 Pembuatan Plate CTP Yaitu proses pembuatan image atau gambar pada plate cetak. Proses ini tanpa menggunakan proses pembuatan film fotografi, sehingga film digital tidak perlu dirubah atau dimodifikasi ke beberapa file yang berbeda. Proses ini meningkatkan waktu pembuatan plate lebih cepat, konsistensi kualitas image dan gambar cetakan dibandingkan percetakan offset litografi yang analog. Tenaga manusia jelas berkurang dan image yang dihasilkan lebih jelas, tajam dan akurat dibanding dengan cetak analog. Teknologi CTP membutuhkan digital (color) proofing yang dipergunakan sebagai kontrak proof. Namun penerapan digital proofing sangat sulit di terapkan , karena : •
Algoritma dalam system digital proofing belum sempurna
•
Banyak operator DCP tidak paham konsep color management
•
Pihak Supplier tidak mengerti color management Urutan kerja proses pembuatan plate CTP pada PT Cometa Can adalah sebagai
berikut : (IPR-023 ) 1
Pastikan bahwa file PDF 1-Up yang digunakan sesuai dengan proofprint yang di-acc Customer. Hanya 1 (satu) file yang ada di computer CTP. File yang tidak dipakai harus dihapus. Kesalahan membuat plate berakibat fatal
2
Periksa body blank sesuai spec, trapping, jumlah warna, lay out sesuai planning PPC
3
Mencocokkan proofprint yang sudah di-acc Kabag Printing dan Customer dengan PDF file yang akan di-output
4
Menyesuaikan proses printing unit 1 atau unit 2 di setiap warnanya, sesuai dengan standard proses printing. Untuk film ke file memakai profile lama
50 5
Memeriksa lay out di VPS (Visual Proof System)
6
Pastikan LPI per design harus sama # 150 atau # 175 sesuai file customer
7
Pengecekan plate yang sudah di-output, raster sesuai dengan LPI dan standard kalibrasi (dengan plate scope)
8
Plate diberi pre bake solution sebelum di-bake
9
Setelah plate di-bake, diberi lapisan gum dengan tipis dan merata
10
Plate yang dilapisi dengan kertas tipis diletakkan di rak penempatan (siap produksi)
11
Design yang ada perubahan, plate lama harus dibuang Pada proses ini operator harus menjamin file image bersih, file disimpan
dalam format CMYK bukan RGB, sehingga dapat digunakan spesifikasi :
Bleed amount yang tepat
Pastikan huruf dan resolusi image tinggi masuk dalam file
Check penggunaan spot color yang benar, dll
4.1.3.2 Printing Proses cetak pada PT Cometa Can terbagi dalam 3 bagian, yaitu :
Coating pra cetak
Printing
Coating setelah printing Ruang lingkup dari proses ini meliputi penetapan planning oleh Planner
printing untuk pelaksanaan printing dan coating sampai penyerahan finished printed sheet ke Logistik. Dimana flow process printing PT Cometa Can adalah sebagai berikut : (PPR-003)
51
Gb. 4.7 Flow process printing PT Cometa Can Line produksi printing PT Cometa Can terdapat 10 line yang terdiri dari 6 mesin printing, 3 mesin coating dan 1 mesin tidak beroperasi. Berikut data dan spesifikasi mesin printing yang ada pada PT Cometa Can :
52 Tabel 4.1 Spesifikasi mesin Printing PT Cometa Can NO
NAMA MESIN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mailander Yodugawa Crabtree Fuji M. Crabtree Crabtree Crabtree Crabtree Crabtree Primex
SPESIFIKASI Coating Printing 2 colors + coating Printing 2 colors Coating Coating Printing 1 color + coating Printing 2 colors Printing 2 colors Printing 2 colors + coating Printing 4 colors
KETERANGAN Tidak beroperasi. -
4.1.3.2.1 Coating Pra Cetak Proses coating merupakan proses dari dekorasi atau pelapisan material yang tadinya permukaan berupa metallic dilapisi dengan warna dasar putih. Adapun jenis warna putihnya ada beberapa macam tergantung dari permintaan Customer. Namun dari perusahaan biasanya menyarankan standard white coating dengan standar perusahaan yang ada. Ada 2 lapisan pelindung (enamel) yang diperlukan pada kemasan kaleng, yaitu:
Lapisan pelindung dalam
Lapisan pelidung luar Lapisan pelindung dalam berfungsi sebagai :
Isolasi antara produk yang dikemas dengan permukaan kaleng
Tahan terhadap pengalengan di Pelanggan
Tidak menimbulkan kontaminasi produk
53
Makanan tahan lama (2 tahun) Menurut fungsinya coating dibagi dua, yaitu :
Protective
Decorative coating Pada kemasan kaleng pada umumnya Metal decorating. Protective Coating
untuk bagian dalam dan decorative untuk bagian luar. Coating merupakan bahan pelapis yang dipergunakan dalam usaha mendapatkan keindahan serta melindungi material dari proses korosi. Pemakaian coating haruslah selektif yaitu harus disesuaikan dengan bahan material yang akan di kemas. Proses coating untuk design white coating, metalic dan white ink disesuaikan dengan pembuatan proof. System coating ini tidak dapat berdiri sendiri karena coating hanya mencetak dasar saja untuk proses selanjutnya memakai mesin offset. Cetak coating diperlukan karena tinta offset kurang baik daya lekatnya terhadap tinplate. Karena berperan sebagai cetak dasar maka cetak coating tidak dapat mencetak huruf. 4.1.3.2.2 Printing Proses Printing ada 2 system :
WET ON WET Yaitu proses printing dengan cara penumpukan warna pada permukaan warna yang masih basah.
DRY ON WET Yaitu proses printing dengan cara penumpukan warna pada permukaan warna yang sudah kering.
54 Percetakan/Printing dilakukan dengan tujuan untuk pembuatan:
Dekorasi kaleng.
Proteksi kaleng dari karat atau mencegah reaksi antara kaleng (tinplate) dengan bahan yang di kemas. Aplikasi warna pada proses Printing meliputi :
Solid (block) adalah warna-warna padat dari tinta
Raster (halftone) adalah warna-warna gradasi dari tinta
Proses dari warna termuda ke tingkat warna yang lebih tua
Proses dengan varnish Hasil produksi printing bukan proses yang presisi, dimana variasi warna tidak
dapat dihindari. Oleh karena itu hasil printing tidak semuanya sama dengan proofprint yang telah diapproval Customer. 95% akan berada dalam toleransi warna proofprint yang telah diapproval (Light-Standard-Dark). System pengeringan pada warna tinta pada mesin offset yang dicetak di atas tinplate ada dua macam yaitu:
System konvensional dengan pemanas menggunakan tunnel Oven dengan Kerosin, solar dan Gas.
System dengan pemanasan menggunakan sinar Ultra Violet, pemanas tersebut dengan menggunakan energi listrik
4.1.3.2.3 Coating Setelah Printing Pada proses ini adalah merupakan proses varnishing cetak pada bagian permukaan kaleng/tinplate, adapun proses varnish berfungsi sebagai berikut :
55
Pelindung Kaleng dari Oksidasi
Sebagai pelindung lapisan suatu tinta cetak suatu decokorasi agar tahan terhadap goresan.
Agar tampilan design pada permukaan lebih mengkilap/gloss, dll Pemakaian varnish ini sendiri secara aplikasi disesuaikan dengan kebutuhan
Pelanggan atau disesuaikan dengan fungsi akhir kemasan kaleng tersebut, misalnya:
Untuk jenis procesed food dengan type acrylic seperti sardine, crabmeat dll.
Untuk non procesed food dengan type epoxyester seperti kaleng cat, thiner dll. Selain itu pada setiap kemasan kaleng juga diberikan lapisan pelindung dalam
(inside) yang berfungsi sebagai berikut:
Sebagai isolasi antara produk yang di kemas dengan permukaan kaleng.
Tahan terhadap pengalengan di pelanggan.
Tidak menimbulkan kontiminasi produk.
Makanan bisa tahan hingga dua tahun. Pada proses pelapisan dalam ini, pengeringan juga dilakukan dengan system
pemanasan oven. Dengan banyaknya pengulangan proses pengeringan yang dilakukan pada saat cetak, varnish dan pelapisan dalam pada kemasan dengan pembakaran bertemperature yang sangat tinggi pada akhirnya sangat berpengaruh pada hasil akhir warna di kemasan.
56 4.2
Pengolahan Data
4.2.1 Tahap Define Tahap define merupakan langkah analisis yang dilakukan sehubungan dengan proses. Analisis dilakukan dengan metode 5W+1H, sehingga dapat diketahui permasalahan yang ada di perusahaan terkait pada proses Prepress dan Printing. Urutan rencana tindakan meliputi : 1.
What Merencanakan
tindakan
improve
apa
yang
akan
dilakukan
untuk
meningkatkan kualitas pada proses Prepress dan Printing sehingga spoilage dapat diturunkan. 2.
When Menetapkan periode rencana tindakan improvement. Data yang diolah adalah data produksi periode tahun 2008 dan 2009 sehingga dapat dilihat perbandingan hasil produksi dan spoilage.
3.
Who Menentukan penanggung jawab dalam pelaksanaan rencana improve. Untuk mendukung penelitian ini, penulis berusaha mengumpulkan data terkait proses Prepress dan Printing. Hasil analisa dikonfirmasikan untuk dilakukan dilakukan tindakan improvement
4.
Why Tindakan
improvement
dilakukan
untuk
mengurangi
spoilage
dan
meningkatkan kualitas output dengan mengadopsi standard mutu cetak PSO/ISO 12647-2. 5.
Where Rencana tindakan improvement dilakukan pada proses Prepress dan Printing.
57 6.
How Untuk menerapkan tindakan improvement dilakukan dengan perhitungan proporsi kerusakan, yang kemudian dibuat fishbone diagram untuk mengetahui sebab akibat permasalahan yang terjadi dan mencoba memberikan usulan tindakan improvement dan mengimplementasikannya dengan mengacu standard mutu cetak.
4.2.2 Tahap Measure Berikut data produksi Printing dari tahun 2008 & 2009 sebagai bahan analisa : Tabel 4.2 Data Produksi Printing 2008 & 2009 2008
BULAN
2009
PRINTING SPOILAGE PRINTING SPOILAGE JANUARI
1,127,308
6,052
1,066,663
5,959
691,219
6,731
1,025,383
4,836
MARET
1,006,982
6,420
911,781
3,622
APRIL
1,368,531
7,360
820,470
4,669
MEI
1,683,908
9,202
1,088,693
5,352
JUNI
1,653,445
8,626
1,576,035
6,721
JULI
1,768,011
9,672
1,664,757
8,970
AGUSTUS
1,619,451
8,659
1,150,157
7,735
SEPTEMBER
1,659,641
7,404
788,724
3,760
OKTOBER
1,392,163
6,080
1,263,954
6,498
NOVEMBER
1,377,750
6,212
1,064,305
4,400
DESEMBER
1,251,029
5,816
1,245,723
2,919
16,599,438
88,234
13,666,645
65,441
FEBRUARI
TOTAL
Hasil pengolahan data :
58 Tabel 4.3 Hasil Pengolahan Data Printing PROPORSI KERUSAKAN
% PROPORSI KERUSAKAN
2008
2009
2008
2009
2008
2009
JANUARI
0.0054
0.0056
0.54%
0.56%
0.0726
0.0684
FEBRUARI
0.0097
0.0047
0.97%
0.47%
0.0726
0.0683
MARET
0.0064
0.0040
0.64%
0.40%
0.0726
0.0683
APRIL
0.0054
0.0057
0.54%
0.57%
0.0726
0.0683
MEI
0.0055
0.0049
0.55%
0.49%
0.0726
0.0683
JUNI
0.0052
0.0043
0.52%
0.43%
0.0726
0.0683
JULI
0.0055
0.0054
0.55%
0.54%
0.0726
0.0683
AGUSTUS
0.0053
0.0067
0.53%
0.67%
0.0726
0.0683
SEPTEMBER 0.0045
0.0048
0.45%
0.48%
0.0726
0.0683
OKTOBER
0.0044
0.0051
0.44%
0.51%
0.0726
0.0683
NOVEMBER
0.0045
0.0041
0.45%
0.41%
0.0726
0.0683
DESEMBER
0.0046
0.0023
0.46%
0.23%
0.0726
0.0683
TOTAL
0.0053
0.0047
-
-
-
-
BULAN
√P(1-P)
Analisis data dengan control chart :
0.0120
UCL = 0.0055
0.0100 0.0080 0.0060
P = 0.0053
0.0040 0.0020
ES D
JU L AG S SE PT O KT N O V
FE B M AR AP R M EI JU N
0.0000 JA N
P R O P O R SI K E R U SAK AN
CONTR OL CHAR T P R OP OR S I K ER US AK AN TAHUN 2008
B ULAN
Gb. 4.1 Control Chart Proporsi Kerusakan Printing tahun 2008
LCL = 0.0051
59
UCL = 0.0049
0.0080 0.0070 0.0060 0.0050
P = 0.0047
0.0040 0.0030 0.0020 0.0010 0.0000 D ES
JU L AG S SE PT O KT N O V
I JU N
M E
AP
R
LCL = 0.0045 FE B M A R
JA N
P R O P O S I K E R U SAK AN
CONTR OL CHAR T P R OP OR S I K ER US AK AN TAHUN 2009
BU LAN
Gb. 4.2 Control Chart Proporsi Kerusakan Printing tahun 2009 Dari data peta kendali di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata data masih dalam batas kendali, spoilage tertinggi terjadi pada bulan Februari 2008 dan Agustus 2009. Untuk mengetahui proses kritis dilakukan analisis pareto dengan data yang diambil di bulan Februari 2008 dan Agustus 2009 berdasarkan data KPM Dept Printing perusahaan. Table 4.4 Daily line efficiency report (summary) periode Februari 2008
60 Table 4.5 Daily line efficiency report (summary) periode November 2009
Analisis pareto pada bulan Februari 2008 dan November 2009 dapat terlihat sebagai berikut :
900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Line 3
Line 7 Line 8 LINE
EFFICIENCY
SPOILAGE
PARETO DAILY LINE EFF. PRINTING FEB '08
Line 9
Gb. 4.3 Pareto Daily Line Efficiency Printing Februari 2008
300
90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
SPOILAGE
250 200 150 100 50 0 Line 3
Line 7 Line 8 LINE
EFFICIENCY
PARETO DAILY LINE EFF PRINTING NOV '09
Line 9
Gb. 4.4 Pareto Daily Line Efficiency Printing November 2009
61 Berdasarkan tabel dan diagram diatas terlihat bahwa efficiency terendah di bulan Februari 2008 terjadi pada line 8 yaitu 61.26% & spoilage 765 (0.17%) sedang di bulan November 2009 terjadi pada line 7 yaitu 64.71% dan spoilage 133 (0.04%). Dari data KPM perusahaan terlihat problem, corrective dan preventive action sebagai berikut : Tabel 4.6 Action KPM Printing Line
Problem
Line 8
Hasil Printing deck 2 tidak rata & vacuum unit rusak Top crav craving Ø 401 warna matahari raster beda Body crab craving Ø 401 tidak Register. Mesin sering mati
Line 7
Corrective Action Resetting cylinder ganti vacuum unit
Preventive Action
& Refurbish cylinder, spare vacuum unit dan sucker baru Perbedaan nilai dot Jika design solid & gain menghasilkan raster jadi satu, warna yang berbeda prosentasi raster 80pada Halftone. Antara 90% Proof dsn printing Trapping teks di warna Trapping antar warna orange diperkecil 0.05 tidak register mm Cek electrik Ganti karbon brush main motor 10 pcs