BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1.
Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. United Can Co. Ltd adalah sebuah perusahaan yag bergerak dalam bidang industri kemasan logam. Sejarah dari PT. United Can Co.Ltd. berawal dari didirikannya sebuah pabrik kaleng dengan nama China Can Company pada tahun 1952 di jalan Jembatan Lima nomor 11 Jakarta. Kemudian pada tahun 1958, China Can Company berganti nama menjadi PERKALIN yang merupakan kepanjangan dari Perusahaan Kaleng Indonesia Indah. Untuk bisa mengambangkan usahanya dengan lebih baik, PERKALIN bekerja sama dengan tiga perusahaan di luar negeri. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah : a. Davlin Steel Corporation dari Hongkong b. Toyo Seikan Kaisha Ltd. dari Jepang c. Continental Can Company dari Amerika Serikat PERKALIN bersama tiga perusahaan asing tersebut membentuk sebuah badan usaha dengan status PMA pada tahun 1968 yang bernama PT. United Can Co. Ltd. dan berkedudukan di Jakarta.
29
30
Karena permintaan pasar yang terus meningkat dan perkembangan ekonomi dan industri Indonesia yang semakin membaik, maka perlu adanya perluasan pabrik. Untuk merespon hal tersebut pada tahun 1975 pabrik United Can Co. Ltd. dipindahkan ke lokasi baru yaitu jalan Daan Mogot KM.17 Kalideres, Jakarta Barat. Akan tetapi , kantor pusat masih tetap berada di jalan Jembatan Lima dan baru tahun 1985 dipindahkan ke tempat yang dinilai lebih strategis yaitu di jalan Abdul Muis Nomor 12. Dalam upayanya meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan (customer), PT United Can Co. Ltd. mulai merintis untuk mendirikan cabang-cabang antara lain : a.
Pada tahun 1973, mendirikan cabang di Yogyakarta untuk pengalengan susu bubuk.
b.
Pada tahun 1978, mendirikan cabang di Negara, Bali untuk pengalengan ikan sardine dan mackarel.
c.
Pada tahun 1980, mendirikan cabang di Ungaran, Jawa Tengah untuk melayani pelanggan biscuit kalengan.
d.
Pada tahun 1982, mendirikan cabang di Bitung Manado, Sulawesi Utara untuk melayani industri pengalengan sardine dan ikan tuna.
e.
Pada tahun 1983, mendirikan cabang di Tanjung Morawa Medan untuk melayani industri pengalengan buah-buahan dan hasil laut.
f.
Pada tahun 1986, mendirikan cabang di Biak Irian Jaya untuk memenuhi permintaan pelanggan yang bergerak di bidang pengalengan ikan tuna.
g.
Pada tahun 1991, mendirikan cabang di Pekalongan, Jawa Tengah.
h.
Pada tahun 1993, berdiri cabang di Pasuruan, Jawa Timur untuk pengalengan ikan tuna.
31
i.
Pada tahun 1994, mendirikan cabang di Sorong, Irian Jaya untuk melayani pelanggan kaleng ikan tuna.
j.
Pada tahun 1996, mendirikan cabang di Madang, Papua New Guinea.
k.
Pada tahun 1997, mendirikan cabang di General Santos untuk melayani industri pengalengan ikan tuna.
Pada tahun 1991, karena banyaknya permintaan pelanggan dalam pemenuhan kebutuhan kaleng untuk minuman ringan dan bir, didirikanlah departemen 2PC. Pada awalnya departemen ini hanya memiliki satu line produksi, dan baru pada tahun 1998 berdiri line ke dua untuk memenuhi permintaan akan kaleng minuman yang semakin meningkat. Pada awal tahun 2000, didirikan juga End Line yaitu SOT Stolle di Departemen 2Pc. Line ini untuk memproduksi tutup atas / can end. Karena perkembangan PT.United Can Co.Ltd. semakin pesat dan tenaga ahli yang dibutukan juga banyak didirikanlah training center pada tahun 1997 yang sampai saat ini di kenal dengan nama Puslatek United Can.
4.1.2. Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi PT. United Can Company di departemen 2Pc : a. Direktur & Owner
: Mr. John Shang
b. Plant Manager
: Mr. Bambang Christianto
c. Production Manager
: Mr. Teddy K.
d. PPIC & Deliv. Manager
: Mr. Sutjipto
e. Engineering Manager
: Mr. Zaenal M.
f. QA Manager
: Mr. Caing AJ.
32
Berikut adalah gambaran organitation chart di departemen 2Pc PT United Can Company :
Gambar 4.1 Struktur Organisasi 2pc Dep. PT United Can Co.Ltd
33
Dibawah ini sekilas dijelaskan fungsi dari masing-masing peranan adalah sebagai berikut : a. Direktur & Owner Sebagai pemilik perusahaan tugas utamanya adalah menentukan kebijakan tertinggi perusahaan. Dengan kebijakan tersebut akan menentukan keuntungan atau kerugian yang akan didapat perusahaan, sehingga perlu memperhatikan serta memelihara dan mengawasi kekayaan dari perusahaan tersebut. Selain itu tugasnya adalah mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan. Tugas owner atau pimpinan perusahaan haruslah melakukan hal-hal yang lebih strategis, membuat, mengontrol dan memastikan sistem berjalan dengan baik sambil melakukan pengembangan usaha. b. Plant Manager Manajer yang memiliki tanggung jawab pada seluruh bagian / fungsional dalam suatu perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manager fungsional. c. Manager Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari; merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi.
34
d. Superintendent Sesuai dengan artinya superintendent yaitu pengawas, peminpin atau inspektur yang tingkatannya lebih tinggi dari Supervisor tapi dibawah Manager. e. Supervisor Sebagai penghuubung antara staff dan manager serta menyelesaikan masalah tanpa harus atasan atau manager yang menanganinya dan juga bertanggung jawab atas hasil kerja bawahannya (staff). f. Staff Menelaah
problem,
merencanakan,
menasihati,
mengamati
serta
memberikan usulan bagi atasan atau manager. g. Leader Mengkoordinasi bawahan(operator) dan memotivasi serta memberikan laporan kepada atasan (Staff). h. Operator Mengerti tentang prinsip kerja seorang operator dari pada alat yang akan di operasikannya. Hal ini sangat penting sehingga dapat membantu operator untuk meningkatkan faktor keselamatan, efisiensi, dan menambah produktifitas atau memperbesar keuntungan bagi operator, alat maupun perusahaan dimana ia bekerja.
35
4.1.3. Produk – Produk Yang Dihasilkan Aktivitas PT United Can Co. Ltd. sehari-hari adalah memproduksi kalengkaleng kosong untuk industri-industri makanan, minuman, obat-obatan serta produk-produk yang lain. Produk-produk tersebut antara lain : a.
Three piece can, disebut demikian karena kaleng ini terdiri dari tiga bagian komponen yaitu : 1) Top end yaitu tutup bagian atas 2) Can body yaitu badan kaleng 3) Bottom end yaitu tutup bagian bawah
b.
Two piece can biasa digunakan untuk jenis minuman ringan atau bir. kaleng ini hanya terdiri dari dua komponen, yaitu : 1) Can body, yaitu bagian kaleng yang terdiri alas dan body, dihasilkan oleh proses drawn wall ironing yaitu proses penarikan dan penipisan pada dinding kaleng. 2) Stay On Tab ( SOT ) yaitu tutup atas kaleng.
c.
Drawn can, yaitu kaleng untuk mengemas ikan. Drawn can dihasilkan oleh proses drawing baik itu single draw, draw redraw maupun draw reverse draw.
d.
Metal Battery jacket, yaitu selongsong batu baterai kering.
e.
Pilfer proof cap, yaitu tutup botol obat, botol minuman dan kosmetik anti pemalsuan.
f.
Crown cap yang digunakan sebagai penutup botol minuman.
36
4.1.4. Distribusi Dan Pemasaran PT. United Can Co.Ltd. adalah perusahaan yang memiliki produk yang dipasarkan di dalam maupun luar negeri. Beberapa tempat tujuan expor tersebut adalah sebagai berikut : a.
Vietnam, terutama untuk melayani kebutuhan minuman kaleng bir.
b.
China, melayani kebutuhan kaleng insektisida.
c.
Hongkong, melayani kebutuhan kaleng insektisida dan gas.
d.
Philipina, melayani kebutuhan kaleng bir, kaleng untuk bola tenis dan kaleng ikan tuna.
e.
Papua New Guinea, melayani kebutuhan kaleng ikan tuna dan kaleng two piece untuk bir.
f.
Singapura, melayani kebutuhan kaleng two piece untuk soft drink dan kaleng three piece untuk pengalengan jus.
g.
Malaysia, melayani kebutuhan kaleng two piece untuk minuman ringan dan bir.
h.
Mauritius, melayani kebutuhan kaleng two piece dan kaleng ikan tuna.
i.
Seychelese, melayani kebutuhan kaleng ikan tuna.
j.
Inggris, melayani kebutuhan kaleng bola tenis.
k.
Thailand, melayani kebutuhan kaleng two piece untuk bir.
37
Gambar 4.2 Peta Tujuan Ekspor Produk PT United Can Co.Ltd.
4.2.
Teknologi Proses Produksi
4.2.1. Pengenalan Departemen Dan Bahan Baku Departemen 2 PC terbagi menjadi tiga bagian yaitu : a.
Front end meliputi: coil handling, lubricator, cupper, body maker, trimmer, washer,dan pall / depall.
b.
Back end meliputi: base coater, pin oven, decorator, pin oven, LSM (Lacquer Spray Machine), IBO (Inner Bake Oven, waxer, necker – necker, SNF (Spin Necker Flanger), light tester, interogator, palletizer, strapper, wrapper, labeller.
c.
End Line meliputi: rescroll, shell press, liner, convertion press dan packing
Untuk memproduksi kaleng 2 PC memerlukan bahan baku dan peralatan serta bahan penunjang. Bahan baku ini terbagi menjadi dua macam yaitu : a.
Bahan baku langsung
38
Bahan baku langsung adalah bahan yang langsung digunakan dalam proses produksi dan mempunyai nilai biaya yang paling tinggi dibanding dengan biaya-biaya lainnya dalam manufacturing cost. Atau dengan kata lain bahan baku langsung adalah bahan yang masih tertinggal pada produknya. Bahan baku langsung ini adalah alumunium coil, base coating, decorating ink, over varnish, internal caoting, bottom rim coating. Keuntungan bahan aluminium adalah : 1) Ringan 2) Proses pembuatannya lebih mudah. 3) Dapat didaur ulang ( recycleable ). 4) Tahan karat. b.
Bahan baku tidak langsung
Bahan baku tidak langsung adalah semua bahan yang digunakan didalam proses pembuatan kaleng. Yang termasuk bahan baku tidak langsung seperti lubricant, coolant, coolant filter media, washer chemical, applicator roll, printing blanket, printing plate, neck lube, packaging material ( pallet kayu atau plastik, top frame kayu atau plastik, plastik straping stretch wrapping ), tooling serta bahan kimia untuk waste water treatment, compound ( latek ). Untuk peralatan penunjang meliputi: alat klem untuk pelat, lorry, drum sampah material coil, kain lap untuk sanitasi, keranjang untuk packing SOT. Untuk bahan baku memerlukan penanganan yang sangat serius, karena bahan baku ini merupakan awal dari setiap tahap proses dari produksi kaleng 2 PC.
39
4.2.2. Urutan Proses Pembuatan Kaleng Two Piece Berikut dibawah ini akan dijelaskan alur proses dari pembuatan kaleng Two Piece dari bahan baku yang berupa alumunium coil atau gulungan sampai menjadi sebuah badan / body kaleng berdasarkan mesin-mesin yang digunakan. a.
Coil Handling Unit Coil handling unit berfungsi untuk menyuplai alumunium coil ke mesin
coil stock lubricator.
Gambar 4.3 Coil Handling Unit-1
40
Gambar 4.4 Coil Handling Unit-2 b.
Coil Stock Lubricator Berfungsi untuk memberikan lapisan pelumasan (lubrication) ke
permukaan atas dan bawah alumunium coil dari bahan baku sebagai pelumas pada saat proses di mesin cupper.
Gambar 4.5 Coil Stock Lubricator
41
c.
Cupper Kemudian masuk ke mesin cupper berfungsi untuk membentuk lembaran
aluminium coil
menjadi blank dan cup dalam sekali proses. Pada mesin
Cupper ini terdiri dari blank dan draw die-set assembly yang dipasang secara vertical pada mesin double action press. Double action adalah dua proses secara lengkap dalam satu langkah
(stroke), proses pertama adalah
pemotongan blank disc kemudian dilanjutkan dengan proses drawing untuk pembuatan cup. Blank ram digunakan untuk memotong blank disc lalu draw ram (draw disc) untuk menjadikan cup.
Gambar 4.6 Cupper
42
d.
Bodymaker Mesin body maker secara umum adalah untuk membuat cup menjadi
bentuk body/badan kaleng, tetapi dalam pembentukan body terdapat tiga urutan proses, yaitu : 1) Redraw cup 2) Penipisan dinding kaleng dengan mendorong cup melewati urutan ring yang makin mengecil (ironing process). 3) Membentuk alas (dome) pada akhir stroke, terbentuk melalui pukulan punch dengan kaleng pada extractor dan doming die.
Gambar 4.7 Body Maker
43
e.
Trimmer Mesin trimmer berfungsi untuk memotong dan meratakan ketinggian
kaleng pada bagian open end sesuai spesifikasi yang telah ditentukan. Kecepatan mesin ini harus lebih cepat sedikit dari mesin body maker untuk menjaga kelangsungan proses produksi dari body maker, produk yang telah melalui proses trimmer ditransfer menuju mesin washer dengan posisi dome berada diatas (posisi kaleng tengkurap).
Gambar 4.8 Trimmer
44
f.
Washer dan Dryer Mesin washer berfungsi untuk mencuci bagian luar dan dalam kaleng dari
kotoran alumunium fine, coolant, lubricant, tramp oil serta memberikan lapisan treatment pada permukaan kaleng. Maka dari itu saat masuk proses ini kaleng diposisikan tengkurap agar air tidak tertampung didalam kaleng saat air treatment disemprotkan pada bagian bawah dan atas kaleng. Kaleng yang sudah dicuci dan dikeringkan, biasanya disebut dengan istilah bright cans, lalu kaleng tersebut ditransfer menuju base coater atau decorator. Beberapa can line dilengkapi dengan palletizer / depalletizer untuk keperluan menyimpan bright cans, apabila pada mesin base coater atau decorator mengalami kerusakan.
Gambar 4.9 Washer
45
g.
Paldepal Fungsi dari mesin paldepal adalah untuk suplay dan consume bright cans
pada conveying system antara discharge washer dan base coater ataupun decorator (bisa secara manual ataupun otomatis).
Gambar 4.10 Paldepal
46
h.
Basecoater Fungsi dari mesin base coater adalah untuk mengaplikasikan base coating
yang berwarna putih ke bagian luar body kaleng.
Gambar 4.11 Basecoater
47
i.
Decorator Mesin decorator berfungsi untuk mengaplikasikan dekorasi warna pada
kaleng dengan memakai tinta dan clear over varnish.
Gambar 4.12 Decorator
48
j.
Oven Base/Deco Mesin oven base/deco berfungsi untuk mengeringkan aplikasi basecoating
ataupun aplikasi decorating pada kaleng. k.
LSM (Lacquer Spray Machine) Mesin Lacquer Spray Machine (LSM) berfungsi untuk memberi lapisan
lacquer pada bagian dalam kaleng agar produk yang dikemas tidak mengalami kontak langsung dengan kaleng sehingga produk yang dikemas tidak terkontaminasi sehingga aroma, warna dan rasanya tetap terjaga dengan baik.
Gambar 4.13 Lacquer Spray Machine l.
IBO (Internal Brake Oven) Internal bake oven berfungsi untuk mengeringkan inside lacquer yang
diaplikasikan ke kaleng. Kaleng-kaleng dari LSM dibawa oleh flat belt conveyor dalam posisi horizontal sehingga kaleng akan tetap berputar untuk menjaga agar aplikasi lacquer tetap merata selama perjalanan menuju IBO.
49
m. Waxer Mesin waxer berfungsi untuk aplikasi lapisan lilin tipis di sekeliling ujung kaleng, lapisan lilin ini berfungsi untuk mempermudah proses necking dan mencegah agar tooling dan kaleng tidak scratch. Proses aplikasi lapisan lilin tersebut lebar maksimalnya 1 mm. Dan untuk proses pengecheckan aplikasi lilin tersebut dapat menggunakan bedak (powder). n.
BNN (Body Necker-Necker) Mesin BNN berfungsi untuk memperkecil ukuran diameter bagian atas
kaleng dari 211 (diameter body) ke 209, dari 209 kaleng diperkecil lagi menjadi 207,5. Proses ini difungsikan untuk mempermudah proses selanjutnya, yaitu proses necking dengan 206 dan flange pada mesin SNF (Spin Necking Flanging). o.
SNF (Spin Necking Flanging) SNF berfungsi untuk membentuk necker dan flange, necker yang dibentuk
di mesin SNF berukuran 206 yang merupakan hasil akhir. Mesin SNF bekerja untuk merapikan bentukan necker yang sudah terbentuk sebelumnya di mesin necker – necker. p.
Light Tester Mesin light tester berfungsi untuk mendeteksi adanya kebocoran pada
kaleng, kebocoran ini bisa terjadi karena ada kaleng yang berlubang (pin hole) dan ada juga kaleng yang rusak di area flange.
50
Gambar 4.14 Light Tester q.
Interogator Mesin interogator berfungsi untuk mengecek kaleng secara visual,
pengecekan ini berdasar atas setingan yang telah diseting di video monitor yang bekerja dengan prinsip perbedaan warna.
Gambar 4.15 Interogator r.
Palletizer Mesin palletizer berfungsi untuk menyusun dan merapikan kaleng hasil
produksi dalam suatu pallet sesuai dengan standart packaging yang sudah ditentukan, agar kaleng dapat tersusun dengan rapi maka diperlukan layer sebagai pembatas antar kaleng bawah dan kaleng diatasnya.
51
Gambar 4.16 Palletizer s.
Strapper Mesin strapping berfungsi untuk mengikat kaleng-kaleng yang sudah
tersusun di pallet (proses kelam) agar tidak berantakan dan tetap tegar pada saat proses wrapping. t.
Wrapper Berfungsi untuk membungkus kaleng yang sudah di strapping pada pallet.
Pembungkusnya adalah plastik yang dililitkan ke sekeliling pallet. Guna dari wrapping adalah untuk mencegah kontaminasi kaleng dari debu, kotoran dan juga sebagai penahan kaleng agar tidak berjatuhan pada saat kaleng dibawa ke gudang penyimpanan.
52
Gambar 4.17 Wrapper u.
Labeller Setelah kaleng dibungkus dengan plastik wrapping maka pallet diberi
label sebagai tanda identifikasi agar pada saat terjadi masalah dapat terlacak dengan cepat.
Gambar 4.18 Labeller
53
4.3 1.
Pengumpulan Data Data Hasil Produksi bulan Maret 2013 – Mei 2013 a.
b.
c.
Bulan Maret 2013 Total Finish Good
: 37.876.426 pcs
Total Defect
: 1.419.113 pcs
Total Production
: 39.295.539 pcs
Bulan April 2013 Total Finish Good
: 37.779.931 pcs
Total Defect
: 1.420.536 pcs
Total Production
: 39.200.467 pcs
Bulan Mei 2013 Total Finish Good
: 34.312.658 pcs
Total Defect
: 1.536.055 pcs
Total Production
: 35.848.713 pcs
54
Data Defect Produksi bulan Maret 2013 – Mei 2013
2. a.
Bulan Maret 2013
Tabel 4.1 Data Defect Bulan Maret 2013
DEFECT ON MARET 2013 PROBLEM
%
ROOT CAUSE
310.865 196.093 152.632 147.887
0,79% 0,50% 0,39% 0,38%
Warna muda
67.122
0,17%
Guide, Conveyor Start up Meterial coil Bottom from DC Too thick or too thin inking aplication
ME high Dome wrinkle BM #14 Can gosong Kotor tinta Dome penyok mandrel BC Void varnish Over etching Void oil Body kasar Top margin lebar BC Varnish splash Void pressure Warna tua Warna variasi Scratch blanket Kotor plate Varnish smearing White base belang White base bubble White base eye holes Inside kotor karbon Void washer Can no lacquer Cam over bake Can keputihan
54.460 43.659 41.339 40.508 37.422 35.801 35.549 31.185 24.948 24.948 24.948 24.948 24.948 18.711 14.004 13.720 7.391 7.002 7.002 6.237 5.940 5.940 5.346 4.668 3.890
0,14% 0,11% 0,11% 0,10% 0,10% 0,09% 0,09% 0,08% 0,06% 0,06% 0,06% 0,06% 0,06% 0,05% 0,04% 0,03% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,01% 0,01% 0,01%
Tip Can Start up Dome crack Outside body scratch
TOTAL
QTY
1.419.113
Sumber Data : PT United Can Company Ltd.
3,61%
55
b.
Bulan April 2013
Tabel 4.2 Data Defect Bulan April 2013
DEFECT ON APRIL 2013 PROBLEM
Tip Can ME high Start up White base bubble Peel off neck Void oli Inside kotor whitebase Warna variasi Can blow off lolos Warna muda Kotor blanket Warna tua BRC tidak rata Outside dome kotor white base Void pressure Kotor plate Varnish buram Can gosong Dome crack Varnish void Bodu kerut BM #15 Plate gompal Ink splash Tek renggang Varnish splash Dome wrinkle BM #15 Outside body kasar No varnish Scratch blanket TOTAL
QTY
315.543 201.888 174.636 99.688 86.384 51.426 49.896 49.014 45.676 42.876 37.422 36.922 34.256 28.948 20.756 19.278 17.694 15.134 14.567 12.474 9.738 9.738 9.638 7.002 6.988 6.237 6.237 5.240 5.240 1.420.536
Sumber Data : PT United Can Company Ltd.
%
0,80% 0,52% 0,45% 0,25% 0,22% 0,13% 0,13% 0,13% 0,12% 0,11% 0,10% 0,09% 0,09% 0,07% 0,05% 0,05% 0,05% 0,04% 0,04% 0,03% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,01% 0,01% 3,62%
ROOT CAUSE
Guide, Conveyor Pin chain BC Start up Prespin kendor Ink wrong
56
c.
Bulan Mei 2013
Tabel 4.3 Data Defect Bulan Mei 2013
DEFECT ON MEI 2013 PROBLEM
QTY
%
Tip can
316.072
0,88%
Kotor blanket
224.532
0,63%
Outside dome kotor white base
192.058
0,54%
Start up Ghosting Void pressure Varnish smearing Warna tua Body dented oven DC Body dented BM #17, 13 Warna muda Scratch blanket White base belang Warna variasi Dome crack BM #17, 14 Inside kotor karbon Inside scratch BM #13 Can gosong Body kasar Over etching Regutrasi renggang Outside body scratch Tinta kontaminasi Kaleng nyampur Outside kotor melingkar White base gosong White base kotor melingkar Scratch aplicator varnish
135.350 94.203 78.669 68.607 62.073 59.400 50.083 45.194 31.059 24.775 20.463 18.711 16.209 15.560 12.942 12.474 10.692 8.246 7.002 7.002 6.237 6.237 5.049 3.578 3.578
0,38% 0,26% 0,22% 0,19% 0,17% 0,17% 0,14% 0,13% 0,09% 0,07% 0,06% 0,05% 0,05% 0,04% 0,04% 0,03% 0,03% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,01% 0,01% 0,01%
TOTAL
1.536.055
Sumber Data : PT United Can Company Ltd.
4,28%
ROOT CAUSE
Guide, Conveyor Kotoran nempel di blanket White base coat splash Start up
57
3.
Diagram Pareto Defect produksi bulan Maret 2013 – Mei 2013
Gambar 4.19 Pareto Defect bulan Maret
58
Gambar 4.20 Pareto Defect bulan April
59
Gambar 4.21 Pareto Defect bulan Mei
60
4.4
Pengolahan Data Berdasarkan data laporan produksi mengenai defect yang terjadi dari bulan
Maret 2013 – Mei 2013 dapat dilihat bahwa yang menjadi defect terbanyak adalah Tip can defect. 1.
Prosentase defect terhadap output produksi bulan Maret 2013 – Mei 2013 a.
Bulan Maret 2013 TOTAL PRODUCTION TOTAL DEFECT PERCENTAGE OF DEFECT
b.
37.876.426 1.419.113 1.419.113 39.259.539
=
3,61%
= = =
37.779.931 1.420.536 1.420.536 39.200.467
=
3,62%
= = =
34.312.658 1.536.055 1.536.055 35.848.713
=
4,28%
x 100%
Bulan April 2013 TOTAL PRODUCTION TOTAL DEFECT PERCENTAGE OF DEFECT
c.
= = =
x 100%
Bulan Mei 2013 TOTAL PRODUCTION TOTAL DEFECT PERCENTAGE OF DEFECT
x 100%
61
2.
Prosentase tip can terhadap defect produksi bulan Maret 2013 – Mei 2013 a.
Bulan Maret 2013 Tabel 4.4 Jumlah Defect tip can bulan Maret PROBLEM
Qty.
Tip Can Start up Dome crack Outside body scratch Warna muda ME high Another defect
310.865 196.093 152.632 147.887 67.122 54.460 490.054
Total Defect
1.419.113
Sumber Data : PT United Can Company Ltd.
Gambar 4.22 Grafik prosentase tip can Bulan Maret
62
b.
Bulan April 2013 Tabel 4.5 Jumlah Defect tip can bulan April PROBLEM Tip Can ME high Start up White base bubble Peel off neck Void oli Another Defect Total Defect
Qty. 315.543 201.888 174.636 99.688 86.384 51.426 490.971 1.420.536
Sumber Data : PT United Can Company Ltd.
Gambar 4.23 Grafik prosentase tip can Bulan April
63
c.
Bulan Mei 2013 Tabel 4.6 Jumlah Defect tip can bulan Mei PROBLEM Tip can Kotor blanket Outside dome kotor white base Start up Ghosting Void pressure Another Defect Total Defect
Qty. 316.072 224.532 192.058 135.350 94.203 78.669 495.171 1.536.055
Sumber Data : PT United Can Company Ltd.
Gambar 4.24 Grafik prosentase tip can Bulan Mei