40
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai hasil kegiatan pengumpulan data dan proses pengolahan data yang dilakukan. Sebagai objek penelitian adalah mesin oven botol PT.Pharos Indonesia.
4.1
Profil Perusahaan PT. Pharos Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
farmasi di Indonesia. Selain itu, PT. Pharos Indonesia merupakan perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). PT. Pharos Indonesia berdiri pada tanggal 30 September 1971 dan didirikan oleh Drs. Eddie Lembong. Nama Pharos diambil dari satu nama mercusuar yang berada di wilayah Teluk Alexandria, Mesir. PT. Pharos Indonesia termasuk ke dalam enam besar industri farmasi di Indonesia di mana mempunyai cabang-cabang yang paling besar yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
41
4.2
Proses Kerja Mesin Oven Botol Mesin oven botol terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan.
Bagian ini satu sama lain saling menunjang dalam proses Pengeringan botol. Komponen dari Mesin oven botol tersebut diantaranya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.1a Mesin Oven botol
42
Gambar 4.1b Mesin Oven botol
4.3
Pengumpulan Data Pengumpulan
data
yang
dilakukan
dalam
penelitian
ini
adalah
menggunakan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari data-data yang ada di PT.Pharos Indonesia
4.3.1
Data Komponen Kritis Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis meneliti waktu kerusakan pada
mesin oven botol. Mesin oven botol ini juga merupakan mesin yang paling sering digunakan dan memiliki frekuensi kerusakan yang tinggi. Di perusahaan ini hanya
43
terdapat 1 buah mesin oven botol yang beroperasi.
Peranan mesin ini dalam
proses produksi sangat kritis dan penting karena mesin oven botol merupakan awal dari semua proses produksi liquid yang ada. Dapat dipastikan apabila mesin oven botol ini mengalami gangguan, maka seluruh proses proses produksi liquid akan terganggu. Pada penelitian ini data kerusakan mesin pengering oven botol diambil dari bulan Juni 2012 sampai Januari 2013. Hal ini disesuaikan dengan pencatatan data secara manual yang telah dilakukan oleh para teknisi. Dari pencatatan data yang ada, dirumuskan data kerusakan dengan menggunakan diagram Pareto. Berikut ini adalah tabel nama komponen dan jumlah kerusakan yang terjadi pada mesin oven botol .
Tabel 4.1 Nama Komponen dan Jumlah Kerusakan No
Nama Komponen
Jumlah Kerusakan
1
Bearing Block
6
2
Heater
8
3
Shaft Blower
6
4
Kontaktor
6
5
Bushing
5
6
Keyway bushing
6
7
Keyway impeler
3
8
Relay
6
9
Thermocouple
4
10
Shaft
5
11
Temperatur Control
4
12
Timer
3
44
Jumlah Kerusakan 8 6
6
6
5
6
6 4
Keyway bushing
Keyway impeler
Relay
Thermocouple
Shaft
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
Timer
bushing
1
Temperatur Control
Kontaktor
3
Shaft Blower
4
Heater
3
5
Bearing Block
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Jumlah Kerusakan
Grafik 4.1 Pareto Chart Kerusakan Komponen Mesin Oven botol
Dari Pareto Chart di atas, dapat dilihat bahwa komponen heater merupakan komponen yang paling sering mengalami kerusakan. Oleh karena itu komponen ini merupakan komponen kritis maka akan dilakukan perhitungan lebih lanjut dengan menggunakan data yang ada.
4.3.2
Data Waktu Kerusakan Data waktu kerusakan yang digunakan adalah time to repair (TTR) dan
time to failure (TTF) dimana TTR adalah lamanya perbaikan hingga mesin dapat berfungsi kembali, sedangkan TTF adalah selang waktu kerusakan awal yang telah diperbaiki hingga terjadi kerusakan berikutnya.
45
4.3.2.1 Data Time to Repair dan Time to Failure Komponen Heater Heater merupakan salah satu komponen penting dari Meisn oven botol. Perangkat ini merupakan bagian yang menghasilkan panas yang terdapat dalam mesin. Data time to repair (TTR) dan time to failure (TTR) untuk komponen heater dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Data Time to Repair (TTR) Kompponen Heater No
Start
Finish
1 2 3 4 5 6 7 8
6/7/12 7:15 7/4/12 7:00 7/12/12 7:00 8/1/12 3:00 8/27/12 12:30 9/11/12 12:00 11/19/12 9:00 12/5/12 9:00
6/7/12 13:00 7/4/12 8:15 7/12/12 10:15 8/1/12 4:15 8/27/12 15:30 9/11/12 15:30 11/19/12 11:00 12/5/12 16:00
Downtime (Jam) 5.75 1.25 3.25 1.25 3.00 3.50 2.00 7.00
Tabel 4.3 Data Time to Failure (TTF) Kompponen Heater No
Start
Finish
1 2 3 4 5 6 7 8
6/7/12 7:15 7/4/12 7:00 7/12/12 7:00 8/1/12 3:00 8/27/12 12:30 9/11/12 12:00 11/19/12 9:00 12/5/12 9:00
6/7/12 13:00 7/4/12 8:15 7/12/12 10:15 8/1/12 4:15 8/27/12 15:30 9/11/12 15:30 11/19/12 11:00 12/5/12 16:00
TTF (Jam) 0 546 166.75 400.75 536.25 308.5 1409.5 334
TTR (Jam) 5.75 1.25 3.25 1.25 3.00 3.50 2.00 7.00
46
4.4
Perhitungan Index of Fit (r) dan Pendugaan Parameter Distribusi Data Waktu Time to Failure (TTF) pada Komponen Heater Mesin Oven Botol Perhitungan index of fit (r) dilakukan untuk mengetahui jenis distribusi yang
dipakai dari data time to failure. Dari distribusi yang dipakai, dapat diketahui rumus mana yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan mean time to failure (MTTF). Ada 4 distribusi yang akan dipakai dalam mencari nilai r (index of fit), yaitu distribusi Weibull, Normal, Lognormal, dan Eksponensial.
4.4.1
Distribusi Weibull
Tabel 4.4 Perhitungan Index of fit Berdasarkan Distribusi Weibull Data Waktu TTF Pada Komponen Heater i
ti
xi = (ln ti)
F(ti)
yi
xi . yi
xi2
yi2
1
166.75
5.116
0.095
-2.309
-11.813
26.179
5.331
2
308.5
5.732
0.230
-1.343
-7.699
32.853
1.804
3
334
5.811
0.365
-0.790
-4.590
33.769
0.624
4
400.75
5.993
0.500
-0.367
-2.197
35.920
0.134
5
536.25
6.285
0.635
0.008
0.051
39.496
0.000
6
546
6.303
0.770
0.386
2.432
39.723
0.149
7
1409.5
7.251
0.905
0.858
6.220
52.577
0.736
β
3701.750
42.491
3.500
-3.556
-17.595
260.517
8.778
Contoh Perhitungan : xi
=
ln (ti)
xi
=
ln (t1 )
47
=
ln (166.75)
=
5.116
F(ti)
=
(π β 0.3)/(π + 0.4)
F(t1)
=
(1 β 0.3)/(7 + 0.4)
=
0.095
yi
=
ln ln
y1
=
ln ln
=
-2.309
1 1βF(ti)
1 1β0.095
Nilai index of fit : r weibull
=
r weibull
=
n ni=1 xi 2 β
=
4.4.2
n ni=1 xi .yi β
n i=1 yi
n i=1 xi
n xi 2 i=1
n ni=1 yi 2 β
n yi 2 i=1
7(β17.595)β 42.491 β3.556 7 260.517 β 42.491 2 7 8.778 β β3.556 2 0.93960
Distribusi Normal
Tabel 4.5 Perhitungan Index of fit Berdasarkan Distribusi Normal Data Waktu TTF Pada Komponen Heater i
ti
xi
f (ti)
zi
xi . zi
xi2
zi2
1
166.750
166.750
0.095
-1.315
-219.276
27805.562
1.729
2
308.500
308.500
0.230
-0.740
-228.290
95172.250
0.548
3
334.000
334.000
0.365
-0.345
-115.230
111556.000
0.119
4
400.750
400.750
0.500
0.000
0.000
160600.562
0.000
48
5
536.250
536.250
0.635
0.345
185.006
287564.063
0.119
6
546.000
546.000
0.770
0.740
404.040
298116.000
0.548
7
1409.500
1409.500
0.905
1.315
1853.492
1986690.250
1.729
β
3701.750
3701.750
3.500
0.000
1879.743
2967504.687
4.792
Contoh Perhitungan : xi
=
ti
x1
=
t1
=
166.750
F(ti)
=
(π β 0.3)/(π + 0.4)
F(t1)
=
(1 β 0.3)/(7 + 0.4)
=
0.095
zi
=
Ξ¦-1[F(ti)] ο diperoleh dari tabel Ξ¦(z)
z1
=
Ξ¦-1(0.095)
=
-1.315
Nilai index of fit : r normal
=
r normal
=
n ni=1 xi .zi β n ni=1 xi 2 β
=
n xi 2 i=1
n i=1 xi
n i=1 zi
n ni=1 zi 2 β
n zi 2 i=1
7(1879.743)β 3701.750 0.000 7 260.517 β 42.491 2 7 4.792 β 0.000 2
0.85449
49
4.4.3
Distribusi Log Normal
Tabel 4.6 Perhitungan Index of fit Berdasarkan Distribusi Log Normal Data Waktu TTF Pada Komponen Heater
i
ti
xi = (ln ti)
f (ti)
zi
xi . zi
xi2
zi2
1
166.75
5.116
0.09459
-1.315
-6.728
26.179
1.729
2
308.5
5.732
0.22973
-0.740
-4.241
32.853
0.548
3
334
5.811
0.36486
-0.345
-2.005
33.769
0.119
4
400.75
5.993
0.50000
0.000
0.000
35.920
0.000
5
536.25
6.285
0.63514
0.345
2.168
39.496
0.119
6
546
6.303
0.77027
0.740
4.664
39.723
0.548
7
1409.5
7.251
0.90541
1.315
9.535
52.577
1.729
β
3701.750
42.491
3.500
0.000
3.393
260.517
4.792
Contoh Perhitungan : xi
=
ln (ti)
x1
=
ln (t1 )
=
ln (166.75)
=
5.116
F(ti)
=
(π β 0.3)/(π + 0.4)
F(t1)
=
(1 β 0.3)/(7 + 0.4)
=
0.095
zi
=
Ξ¦-1[F(ti)] ο diperoleh dari tabel Ξ¦(z)
z1
=
Ξ¦-1(0.095)
=
-1.315
50
Nilai index of fit : r
n ni=1 xi .zi β
=
lognormal
n ni=1 xi 2 β
r lognormal
n xi 2 i=1
n i=1 zi
n ni=1 zi 2 β
n zi 2 i=1
7(3.393)β 42.491 0.000
=
7 260.517 β 42.491 2 7 4.792 β 0.000 2
=
4.4.4
n i=1 xi
0.96279
Distribusi Eksponensial
Tabel 4.7 Perhitungan Index of fit Berdasarkan Distribusi Eksponensial Data Waktu TTF Pada Komponen Heater i
ti
xi
f (ti)
yi
xi . yi
xi2
yi2
1
166.75
166.750
0.09459
0.099
16.570
27805.562
0.010
2
308.5
308.500
0.22973
0.261
80.523
95172.250
0.068
3
334
334.000
0.36486
0.454
151.608
111556.000
0.206
4
400.75
400.750
0.50000
0.693
277.779
160600.562
0.480
5
536.25
536.250
0.63514
1.008
540.662
287564.063
1.017
6
546
546.000
0.77027
1.471
803.085
298116.000
2.163
7
1409.5
1409.500
0.90541
2.358
3323.819
1986690.250 5.561
3.500
6.345
5194.047
2967504.687 9.505
β
3701.750 3701.750
Contoh Perhitungan : xi
=
ti
x1
=
t1
=
166.750
=
(π β 0.3)/(π + 0.4)
F(ti)
51
=
(1 β 0.3)/(7 + 0.4)
=
0.095
yi
=
ln
y1
=
ln
=
-0.099
F(t1)
1 1βF(ti ) 1 1β0.095
Nilai index of fit : r eksponensial
=
r eksponensial
=
n ni=1 xi .yi β n ni=1 xi 2 β
=
n xi 2 i=1
n i=1 xi
n i=1 yi
n ni=1 yi 2 β
n yi 2 i=1
7(5194.047)β 3701.750 6.345 7 2967504.687 β 3701.750 2 7 9.505 β 6.345 2
0.94431
Berikut ini adalah ringkasan nilai index of fit (r) hasil keempat distribusi di atas: r weibull
= 0.93960
r normal
= 0.85449
r log normal
= 0.96279
r eksponential
= 0.94431
ο¨ yang terbesar
Berdasarkan hasil ringkasan di atas, terlihat bahwa nilai index of fit (r) yang terbesar adalah dengan menggunakan distribusi lognormal maka parameter yang digunakan s dan t med. Rumus parameter dengan distribusi lognormal adalah sebagai berikut :
52
s2
MTTF
4.5
=
t πππ
e2
Uji Kesesuaian (Goodness of Fit Test) Distribusi Data Waktu Time to Failure (TTF) pada Komponen Heater Mesin Oven Botol Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang ada
membentuk suatu distribusi tertentu. Pengujian ini dilakukan berdasarkan nilai index of fit yang terbesar. Kemudian membandingkan antara hipotesa nol (H 0) yang menyatakan bahwa data kerusakan mengikuti distribusi pilihan dan hipotesis alternative (H1) yang menyatakan bahwa data kerusakan tidak mengikuti distribusi pilihan. Karena nilai index of fit yang terbesar terdapat pada distribusi lognormal, maka pengujian yang dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Selang kepercayaan adalah 95 % sehingga Ξ± = 0.05. Adapun contoh perhitungannya adalah sebagai berikut: Ho
=
Data waktu TTF Drain Valve berdistribusi lognormal,.
H1
=
Data waktu TTF Drain Valve tidak berdistribusi lognormal,
Ξ±
=
0.05
Uji statistiknya adalah : Dn Dimana :
=
max{D1,D2}
53
Tabel 4.8 Uji kesesuaian distribusi log normal data waktu TTF Pada Komponen Heater i
ti
xi = ln ti
ln ti β Β΅
(ln ti β Β΅)2
(ln ti β Β΅)/s
(i-1)/n
i/n
C
D1
D2
1
166.750
5.116
-0.954
0.909
-1.451
0.000
0.143
0.059
0.074
0.069
2
308.500
5.732
-0.338
0.115
-0.515
0.143
0.286
0.289
0.160
-0.018
3
334.000
5.811
-0.259
0.067
-0.394
0.286
0.429
0.335
0.061
0.082
4
400.750
5.993
-0.077
0.006
-0.117
0.429
0.571
0.450
0.026
0.117
5
536.250
6.285
0.214
0.046
0.326
0.571
0.714
0.637
0.056
0.087
6
546.000
6.303
0.232
0.054
0.354
0.714
0.857
0.648
0.048
0.094
7
1409.500
7.251
1.181
1.394
1.797
0.857
1.000
0.974
0.107
0.036
β 3701.750
42.491
0.000
2.591
0.000
3.000
4.000
3.393
0.531
Contoh Perhitungan : Β΅
=
αΏ
xi
=
ln (ti)
=
ln (166.75)
=
5.116 π
αΏ
=
= =
s
=
=
ln ti
π=1 n
42.491 7
6.0701
π π=1
ln π‘πβπ‘ β² πβ1
2.5914 6
2
54
=
0.6572
Cumulative Probability
D1 (i) =
Ξ¦
ln ti βtβ²
=
(0.059 β 0.00)
=
0.059
D2 (i) =
i n
βΞ¦
Ξ¦
=
Ξ¦ (-1.451)
=
0.059 ο diperoleh dari tabel Ξ¦ (z)
β
s
ln π‘πβπ‘β²
=
π
iβ1 n
ln ti βtβ² s
=
(0.143 β 0.059)
=
0.069
Dari data tabel 3.8 diatas dapat diambil nilai Kolmogorov smirnov test static = 0.069 (pilih nilai yang terbesar) D0.05, 7 = 0.483 (diperoleh dari tabel nilai kritis untuk uji Normalitas Kolmogorov Smirnov pada lampiran) Dhitung < Dtabel 0.069 < 0.483 , maka tolak H1 dan terima Ho. Kesimpulannya data waktu TTF pada komponen heater berdistribusi log normal
55
4.6
Perhitungan Nilai Mean Time to Failure pada Komponen Heater Mesin Oven Botol Setelah kita melakukan uji kesesuaian distribusi data melalui Goodness of
Fit Test, maka langkah selanjutnya kita melakukan perhitungan MTTF berdasarkan rumus dari distribusi sesuai dengan parameter yang telah ada. Distribusi yang terbentuk adalah Log Normal, maka parameter yang digunakan adalah ΞΌ dan Ο dimana nilai. ΞΌ = t med dan Ο = s
Tmed
s
=
ππ
=
π 6.0701
=
432.73650
π π=1
=
2
π
2.5914
=
=
ln π‘πβπ‘ β²
7
0.60844
Rumus yang digunakan yaitu: s2
MTTF
=
t πππ . e 2
MTTF
=
432.73650 π₯ π
=
520.72814
0.60844 2 2
56
4.7
Perhitungan Index of Fit (r) dan Pendugaan Parameter Distribusi Data Waktu Time to Repair (TTR) pada Komponen Heater Mesin Oven Botol Perhitungan index of fit (r) dilakukan untuk mengetahui jenis distribusi
yang dipakai dari data time to Repair. Dari distribusi yang dipakai, dapat diketahui rumus mana yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan mean time to repair (MTTR). Ada 4 distribusi yang akan dipakai dalam mencari nilai r (index of fit), yaitu distribusi Weibull, Normal, Lognormal, dan Eksponensial.
4.7.1
Distribusi Weibull
Tabel 4.9 Perhitungan Index of fit Berdasarkan Distribusi Weibull Data Waktu TTR Pada Komponen Heater i
ti
xi = ln ti
f (ti)
yi
xi . yi
xi2
yi2
1
1.250
0.223
0.083
-2.442
-0.545
0.050
5.962
2
1.250
0.223
0.202
-1.487
-0.332
0.050
2.210
3
2.000
0.693
0.321
-0.947
-0.657
0.480
0.897
4
3.000
1.099
0.440
-0.544
-0.597
1.207
0.295
5
3.250
1.179
0.560
-0.199
-0.234
1.389
0.039
6
3.500
1.253
0.679
0.127
0.159
1.569
0.016
7
5.750
1.749
0.798
0.469
0.820
3.060
0.219
8
7.000
1.946
0.917
0.910
1.771
3.787
0.829
Total 27.000
8.365
4.000
-4.113
0.385
11.592
10.469
Contoh Perhitungan : xi
=
ln (ti)
57
x1
=
ln (t1 )
=
ln (1.250)
=
0.223
F(ti)
=
(π β 0.3)/(π + 0.4)
F(t1)
=
(1 β 0.3)/(8 + 0.4)
=
0.083
yi
=
ln ln
y1
=
ln ln
=
-2.442
1 1βF(ti)
1 1β0.083
Nilai index of fit : r weibull
=
r weibull
=
n ni=1 xi.yiβ n ni=1 xi2 β
n i=1 xi
n xi 2 i=1
n i=1 yi
n ni=1 yi2 β
n yi 2 i=1
8(0.385)β 8.365 β4.113 8 11.592 β 8.365 2 8 10.469 β β4.113 2
=
4.7.2
0.96074
Distribusi Normal
Tabel 4.10 Perhitungan Index of fit Berdasarkan Distribusi Normal Data Waktu TTR Pada Komponen Heater i
ti
xi
f (ti)
zi
xi . zi
xi2
zi2
1
1.250
1.250
0.08333
-1.385
-1.731
1.563
1.918
2
1.250
1.250
0.20238
-0.835
-1.044
1.563
0.697
58
3
2.000
2.000
0.32143
-0.476
-0.952
4.000
0.227
4
3.000
3.000
0.44048
-0.150
-0.450
9.000
0.023
5
3.250
3.250
0.55952
0.150
0.488
10.563
0.023
6
3.500
3.500
0.67857
1.385
4.848
12.250
1.918
7
5.750
5.750
0.79762
0.835
4.801
33.063
0.697
8
7.000
7.000
0.91667
1.385
9.695
49.000
1.918
Total
27.000
27.000
4.000
0.909
15.654
121.000
7.421
Contoh Perhitungan : xi
=
ti
x1
=
t1
=
166.750
F(ti)
=
(π β 0.3)/(π + 0.4)
F(t1)
=
(1 β 0.3)/(8 + 0.4)
=
0.0833
zi
=
Ξ¦-1[F(ti)] ο diperoleh dari tabel Ξ¦(z)
z1
=
Ξ¦-1(0.08333)
=
-1.385
Nilai index of fit : r normal
=
r normal
=
n ni=1 xi.ziβ n ni=1 xi2 β
n xi 2 i=1
n i=1 xi
n i=1 zi
n ni=1 zi2 β
n zi 2 i=1
8(15.654)β 27.000 0.909 8 121.000 β 27.000 2 8 7.421 β 0.909 2
=
0.85127
59
4.7.3
Distribusi Log Normal
Tabel 4.11 Perhitungan Index of fit Berdasarkan Distribusi Log Normal Data Waktu TTR Pada Komponen Heater i
ti
xi = ln ti
f (ti)
zi
xi . zi
xi2
zi2
1
1.250
0.223
0.083
-1.385
-0.309
0.050
1.918
2
1.250
0.223
0.202
-0.835
-0.186
0.050
0.697
3
2.000
0.693
0.321
-0.476
-0.330
0.480
0.227
4
3.000
1.099
0.440
-0.150
-0.165
1.207
0.023
5
3.250
1.179
0.560
0.150
0.177
1.389
0.023
6
3.500
1.253
0.679
1.385
1.735
1.569
1.918
7
5.750
1.749
0.798
0.835
1.461
3.060
0.697
8
7.000
1.946
0.917
1.385
2.695
3.787
1.918
Total
27.000
8.365
4.000
0.909
5.077
11.592
7.421
Contoh Perhitungan : xi
=
ln (ti)
x1
=
ln (t1 )
=
ln (1.250)
=
0.223
F(ti)
=
(π β 0.3)/(π + 0.4)
F(t1)
=
(1 β 0.3)/(8 + 0.4)
=
0.083
zi
=
Ξ¦-1[F(ti)] ο diperoleh dari tabel Ξ¦(z)
z1
=
Ξ¦-1(0.0833)
=
-1.385
Nilai index of fit :
60
r lognormal
=
r lognormal
=
n ni=1 xi.ziβ n ni=1 xi2 β
n i=1 xi
n xi 2 i=1
n i=1 zi
n ni=1 zi2 β
n zi 2 i=1
8(5.077)β 8.365 0.909 8 11.592 β 8.365 2 8 7.421 β 0.909 2
=
4.7.4
0.90433
Distribusi Eksponensial
Tabel 4.12 Perhitungan Index of fit Berdasarkan Distribusi Eksponensial Data Waktu TTR Pada Komponen Heater i
ti
xi
f (ti)
yi
xi . yi
xi2
yi2
1
1.250
1.250
0.083
0.087
0.109
1.563
0.008
2
1.250
1.250
0.202
0.226
0.283
1.563
0.051
3
2.000
2.000
0.321
0.388
0.776
4.000
0.150
4
3.000
3.000
0.440
0.581
1.742
9.000
0.337
5
3.250
3.250
0.560
0.820
2.665
10.563
0.672
6
3.500
3.500
0.679
1.135
3.972
12.250
1.288
7
5.750
5.750
0.798
1.598
9.186
33.063
2.552
8
7.000
7.000
0.917
2.485
17.394
49.000
6.175
Total
27.000
27.000
4.000
7.319
36.127
121.000
11.234
Contoh Perhitungan : xi
=
ti
x1
=
t1
=
1.250
=
(π β 0.3)/(π + 0.4)
F(ti)
61
=
(1 β 0.3)/(8 + 0.4)
=
0.083
yi
=
ln
y1
=
ln
=
0.087
F(t1)
1 1βF(ti) 1 1β0.083
Nilai index of fit : r eksponensial
=
r eksponensial
=
n ni=1 xi.yiβ n ni=1 xi2 β
n xi 2 i=1
n i=1 xi
n i=1 yi
n ni=1 yi2 β
n yi 2 i=1
8(36.127)β 27.000 7.319 8 121.000 β 27.000 2 8 11.234 β 7.319 2
=
0.98126
Berikut ini adalah ringkasan nilai index of fit (r) hasil keempat distribusi di atas:
r weibull
= 0.96074
r normal
= 0.85127
r log normal
= 0.90433
r eksponensial
= 0.98126
ο¨ yang terbesar
Berdasarkan hasil ringkasan di atas, terlihat bahwa nilai index of fit (r) yang terbesar adalah dengan menggunakan distribusi eksponensial, maka parameter
62
yang digunakan adalah ο¬ο¬dimana rumus Rumus parameter dengan distribusi Eksponential adalah sebagai berikut : Ξ»
=
b
dimana
b
=
π π=1 π₯π .π¦π π π₯π 2 π=1
=
36.127/121
=
0.2986
Ξ»
=
0.2986
4.8
Uji Kesesuaian (Goodness of Fit Test) Distribusi Data Waktu Time to
Jadi
Repair (TTR) pada Komponen Heater Mesin Oven Botol Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang ada membentuk suatu distribusi tertentu. Pengujian ini dilakukan berdasarkan nilai index of fit yang terbesar. Kemudian membandingkan antara hipotesa nol (H 0) yang menyatakan bahwa data kerusakan mengikuti distribusi pilihan dan hipotesis alternative (H1) yang menyatakan bahwa data kerusakan tidak mengikuti distribusi pilihan. Karena nilai index of fit yang terbesar terdapat pada distribusi Eksponensial maka pengujian yang dilakukan dengan menggunakan uji Barlettβs Test. Selang kepercayaan adalah 95 % sehingga Ξ± = 0.05. Adapun contoh perhitungannya adalah sebagai berikut:
63
Ho
=
Data waktu TTF Drain Valve berdistribusi Eksponensial
H1
=
Data waktu TTF Drain Valve tidak berdistribusi Eksponensial
Ξ±
=
0.05
Tabel 4.13 Uji Kesesuaian Distribusi Eksponential Data Waktu TTR pada Komponen Heater i
ti
ln ti
1
1.250
0.22314355
2
1.250
0.22314355
3
2.000
0.69314718
4
3.000
1.09861229
5
3.250
1.178655
6
3.500
1.25276297
7
5.750
1.74919985
8
7.000
1.94591015
Total
27.000
8.365
Uji statistiknya adalah :
Keterangan : ti
=
data waktu kerusakan ke i
r
=
jumlah kerusakan
b
=
nilai uji statistik untuk uji Bartlettβs Test
Contoh Perhitungannya :
64
2π ππ B
=
B
=
1 π
1 π π=1 π‘π β π π+1 1+ 6π
π π=1 πππ‘π
2.3016
X2 (0.025,6) > B > X2 (0.95,6) X2 (0.025,6) > 2.3016 > X2 (0.975,6) 14.44935 > 2.3016 > 1.237 ο Dari hasil perhitungan terlihat bahwa H0 diterima Kesimpulannya
data
waktu
TTR
pada
komponen
heater
berdistribusi
Eksponential.
4.9
Perhitungan Nilai Mean Time to Repair pada Komponen Heater Mesin Oven Botol
Distribusi yang terbentuk adalah Eksponential, maka parameter yang digunakan adalah Ξ». Ξ»
=
b
=
Rumus yang digunakan yaitu: MTTR =
1/ Ξ»
=
1/0.2986
=
3.3493
0.2986
65
4.10 Perhitungan Reliability nilai MTTF Tanpa Preventive Maintenance Pada Komponen Heater Preventive maintenance sangat disarankan karena bisa mengurangi downtime dan mengurangi kondisi wear out dari mesin sehingga dapat meningkatkan reliability mesin. Kehandalan merupakan probabilitas sistem atau komponen akan berfungsi hingga waktu tertentu (t). Model kehandalan berikut ini mengasumsikan sistem kembali kondisi semula atau kondisi baru setelah menjalani tindakan preventive maintenance. Untuk perhitungan kehandalan (reliability) dapat dihitung setelah mendapatkan nilai mean time to failure (MTTF) dari komponen kritis, yaitu heater.
Tabel 4.14 Perhitungan Reliability Komponen heater Sebelum Preventive Maintenance Berdasarkan Distribusi Lognormal t
t/tmed
ln(t/tmed)
R(t)
100
0.2311
-1.4650
0.9918
200
0.4622
-0.7718
0.8980
300
0.6933
-0.3663
0.7257
400
0.9244
-0.0787
0.5517
500
1.1554
0.1445
0.4071
520.728143
1.2033
0.1851
0.3821
600
1.3865
0.3268
0.2963
700
1.6176
0.4810
0.2148
800
1.8487
0.6145
0.1587
900
2.0798
0.7323
0.1151
1000
2.3109
0.8376
0.0846
1100
2.5420
0.9329
0.0630
1200
2.7731
1.0199
0.0480
66
1300
3.0041
1.1000
0.0351
1400
3.2352
1.1741
0.0268
1500
3.4663
1.2431
0.0207
1600
3.6974
1.3076
0.0158
1700
3.9285
1.3683
0.0122
1800
4.1596
1.4254
0.0096
1900
4.3907
1.4795
0.0075
2000
4.6218
1.5308
0.0060
Berdasarkan tabel perhitungan di atas, perhitungan reliability dilakukan dengan cara mensimulasikan selama 2000 jam operasi kerja pada setiap t (waktu) untuk melihat penurunan kehandalan (sebelum dilakukannya preventive maintenance) Contoh perhitungannya adalah: Kehandalan sistem tanpa preventive maintenance R(t) Apabila MTTF nya sebesar 520.728 jam, maka t = 520.728 , t med = 432.7365 dan s = 0.60844 Rumus yang digunakan adalah : =
1-ο
R(520.7281) =
1- ο
R(t)
1 π
ππ
π‘ π‘πππ
1 0.60844
ππ
520.7281 432.7365
=
1 - 0.6179 ο data dari tabel Z
=
0.3821 atau 38.21%
Dari hasil perhitungan reliability untuk kompoenn heater ini dilakukan dengan simulasi 2000 jam operasi untuk setiap t (waktu). Dari hasil perhitungan
67
reliability yang diperoleh dari MTTF = 520.7281 520.7281 , reliability R(t)
jam, dimana pada saat t =
dari sistem tanpa menggunakan preventive
maintenance adalah sebesar 0.3821 atau 38.21%.
Grafik Reliability Komponen Heater Sebelum Preventive Maintenance 1.2000 1.0000 0.8000 0.6000 0.4000 0.2000
R(t)
Grafik 4.2 Grafik Reliability Untuk Komponen Heater Sebelum Preventive Maintenace
4.11 Penentuan Interval Perawatan untuk Komponen Heater Dari hasil perhitungan MTTF kita dapat mengetahui nilai reliability pada kondisi sekarang yang terjadi di perusahaan Penulis mengasumsikan bahwa reliability mesin tercapai apabila komponen-komponen pada mesin dapat beroperasi dengan baik tanpa gangguan atau terjadinya kemacetan/kerusakan, maka perhitungan reliability ini juga lebih difokuskan pada reliability komponen heater.
2000
1900
1800
1700
1600
1500
1400
1300
1200
1100
1000
900
800
700
600
520.728143
500
400
300
200
100
0.0000
68
Reliability yang ingin ditingkatkan dari komponen heater adalah sebesar 90% dari kondisi sebelum dilakukan preventive maintenance. Bila kita lihat t100 dan t200 pada table 3.13, maka kita dapatkan Reliability R(t), dimana R(100) sebesar 0.991802 (99.18%) dan R(200) sebesar 0.897958 (89.79%). Selanjutnya kita mencari reliability yang diharapkan R(t) yaitu 90% dengan perhitungan waktu antara t100 sampai dengan t200. Dengan menggunakan cara trial dan error, angka percobaan yang diambil yaitu T = 198.61 jam, R (t) = 0.899727 atau 89.97 %.
4.12 Reliability nilai MTTF Sesudah Preventive Maintenance Pada Komponen Heater
Tabel 4.15 Perhitungan Reliability Komponen heater Sesudah Preventive Maintenance Berdasarkan Distribusi Lognormal t
R(t)
R(T)n
R(t-nT)
Rm(t)
100
0.992
1.000
0.992
0.991914
198.61
0.900
0.900
1.000
0.899727
200
0.898
0.900
1.000
0.899727
300
0.726
0.900
0.991
0.892043331
400
0.552
0.810
1.000
0.809508675
500
0.407
0.810
0.991
0.802112194
520.728143
0.380
0.810
0.980
0.793562163
600
0.296
0.728
1.000
0.728336811
700
0.215
0.728
0.990
0.721314188
800
0.159
0.655
1.000
0.655304294
900
0.115
0.655
0.990
0.648550728
1000
0.085
0.590
1.000
0.589594967
69
1100
0.063
0.590
0.987
0.582004521
1200
0.048
0.530
1.000
0.530474511
1300
0.035
0.530
0.988
0.524318884
1400
0.027
0.477
1.000
0.47728224
1500
0.021
0.477
0.988
0.471522875
1600
0.016
0.429
1.000
0.429423718
1700
0.012
0.429
0.990
0.425227389
1800
0.010
0.386
1.000
0.386364113
1900
0.008
0.386
0.987
0.381194562
2000
0.006
0.348
1.000
0.347622225
Grafik Reliability Untuk Komponen Heater Sebelum dan Sesudah Preventive Maintenace 1.200
1.000
Axis Title
0.800 0.600 rt
0.400
rm rtn
0.200
100 198 200 300 400 500 520.728143 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000
0.000
Grafik 4.3 Grafik Reliability Untuk Komponen Heater Sebelum dan Sesudah Preventive Maintenace
70
4.13 Perhitungan Frekuensi Pemeriksaan Sebelum Preventive Maintenance Sebelum
menerapkan
preventive
maintenance,
pemeriksaan
hanya
dilakukan pada saat mesin tidak dapat beroperasi lagi atau dengan kata lain komponen mesin mengalami kerusakan. Komponen yang rusak ini apabila tidak dapat diperbaiki lagi, maka harus diganti dengan komponen baru. Perhitungan frekuensi kerusakan dilakukan dalam kurun waktu tertentu, misalnya 1 bulan. Jadi, frekuensi pemeriksaan sama saja dengan frekuensi kerusakan. Berikut ini adalah rumusnya: kf
=
( jam kerja per bulan / MTTF )
kf
=
frekuensi kerusakan sebelum preventive maintenance
Jam kerja per bulan = 24 jam/hari x 6 hari/minggu x 4 minggu/bulan Jam kerja per bulan = 576 jam/bulan Jadi : kf
=
( 576 / 520.7281 )
=
1
4.14 Perhitungan Frekuensi Pemeriksaan Setelah Preventive Maintenance Setelah diterapkannya preventive maintenance, pemeriksaan dilakukan pada saat interval waktu sesuai dengan target reliability yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Tentu saja hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya frekuensi pemeriksaan dibandingkan sebelum dilakukannya preventive maintenance. Adapun manfaat peningkatan frekuensi pemeriksaan tersebut antara lain terjaganya performa komponen dan memperpanjang umur pemakaian komponen. Berikut ini adalah rumusnya: Kp
=
( jam kerja per bulan / T )
71
Kp
= frekuensi kerusakan sesudah preventive maintenance
Jam kerja/bulan
= 24 jam/hari x 6 hari/minggu x 4 minggu/bulan
Jam kerja/per bulan
= 576 jam/bulan
Jadi : Kp
=
( 576 / 198.61 )
=
2.909 ο 3 kali