32
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1
Perencanaan Produksi Perencanaan produksi diperlukan karena didalam setiap unit produksi ada
manusia, mesin, dan material yang dimanfaatkan sebaik – baiknya, agar menghasilkan laba. Produksi yang modern bersifat kompleks, baik secar teknologi maupun administratif, oleh karena itu harus direncanakan dengan teliti untuk memperhitungkan keterbatasan yang mungkin ada. Rencana Produksi harus mengacu pada permintaan total, sehingga secara umum formula untuk rencana total adalah: Plan Produksi = {(Total Demand – Inventori awal) + Inventori akhir}.............(1) Maka rencana produksi tahun 2015 pada PT. INS dapat dihitung sebagai berikut: Table 1. Rencana Produksi PT. INS Tahun 2015 Speedometer Total Permintaan
Tipe W 2.661.897 unit
Tipe X 1.532.097 unit
Tipe Y 212.235 unit
Tipe Z 5.474 unit
TOTAL 4.411.702 unit
Inventory Awal
34.478 unit
27.664 unit
5.906 unit
1.721 unit
69.769 unit
Inventory Akhir
36.572 unit
14.956 unit
3.801 unit
1.721 unit
57.050 unit
2.663.991 unit
1.519.389 unit
210.132 unit
5.474 unit
4.398.986 unit
Rencana Produksi
Sumber : Data forecast hasil (POM) PT.Indonesia Nippon Seiki 2014
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Keterangan: Total permintaan
: Didapatkan dari total rencana produksi (forecast)
Inventory awal
: Diperoleh dari data stock awal bulan Maret 2015
Inventory akhir
: Diperoleh dari data stock akhir bulan Maret 2015
Rencana produksi
: Rumus diatas
Type speedometer ditentukan berdasarkan nama dari customer diatas
4.1.1
Prakiraan (Forecasting) Merupakan seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan
(Heizer dan Render, 2005). Pada PT. INS menggunakan horizon waktu perkiraan jangka menengah yaitu satu sampai lima tahun. Untuk pendekatan dalam prakiraan, PT. INS menggunakan metode kulitatif dengan tinjauan permintaan pasar (sales force compoite), maksud dari metode ini adalah setiap tenaga penjualanan pada PT. INS yang melakukannya adalah pihak kedua/customer dalam meramalkan berapa jumlah penjualan yang bisa dilakukan pada perusahaan customer dan pesanan ditujukan ke pada PT. INS untuk dibuatnya forecasting oleh PPC pada Tabel 1 dan Tabel 2 hasil perbandingan dari 3 metode time series. Table 2. Hasil Perhitungan Forecast Dengan 3 Metode Error
MAD
MAPE
Moving Average
-18.147
491.935
10%
Weight Moving Average
17.418
463.448
12%
Exponential Smoothing
223.346
757.134
20%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Table 3. Hasil Forecast Tahun 2015 Menggunakan Metode Moving Average Month
Demand(y)
Forecast
January
389422
February
412499
March
497558
April
507874
433159.7
74714.3
74714.3
5582228000
0.1
May
516300
472643.7
43656.3
43656.3
1905876000
0
June
513921
507244
6677
6677
44582330
0
July
524250
512698.3
11551.7
11551.7
133440800
0
August
572724
518157
54567
54567
2977558000
0
September
361554
536965
-175411
175411
30769020000
0.5
October
521212
486176
35036
35036
1227521000
0
November
495720
485163.3
10556.7
10556.7
111443600
0
December
379730
459495.3
-79765.3
79765.3
6362510000
0.2
TOTALS
5692764
-18417.3
491935.3
49114180000
1.1
AVERAGE
474397
-2046.4
54659.5
5457132000
0.1
Next period
Error
465554
|Error|
(Bias)
Error^2
(MAD)
(MSE)
Std err
5.1.2
|% Error|
(MAPE)
83763.4
Pola Data Pola data menginformasikan pemintaan produksi sepeda motor selama
beberapa bulan, pola data permintaan cukup stabil. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar jumlah permintaan setiap bulan berada disekitar 500.000 unit speedometer. Untuk lebih jelas lihat Gambar 4.
Forecast Poduksi speedometer 2015
800000 600000 400000
Produksi Aktual
unit 200000 0 -200000 1ar
1ar
1ar
1ar
1ar
1ar
-400000
Gambar 1. Grafik Forecasting Tahun 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.1.3
Perencanaan Agregat Perencanaan Agregat adalah perencanaan dari keseluruhan proses produksi
untuk menetapkan kombinasi yang optimal dari tingkat produksi, jumlah tenaga kerja, dan tingkat persediaan sehingga diperoleh biaya dari horizon perencanaan waktu tertentu. Hal ini memiliki arti proses perencanaan kuantitas dan pengaturan waktu keluaran selama periode waktu tertentu, dan mengabungkan prakiraanprakiraan barang atau jasa menjadi unit – unit yang homogen. Perencanaa agregat menyangkut penentuan jumlah dan kapan produksi akan dilangsungkan dalam waktu dekat, sering kali tiga sampai delapan belas bulan kedepan. Dalam hal ini menajer operasi dituntut untuk mampu menentukan cara terbaik untuk memenuhi ramalan permintaan dengan menyesuaikan antara tingkat produksi, tingkat kebutuhan tenaga kerja, tingkat persediaan, waktu lembur, tingkat nilai sub kontrak, dan semua variabel yang dapat dikendalikan, dengan tujuan meminimisasi biaya sepanjang periode perencanaan. Perencanaan agregat merupakan bagian dari sistem perencanaan produksi yang lebih besar, sehingga peramalan mengenai keterkaitan antara rencana dan beberapa faktor internal dan eksternal merupakan sesuatu yang berguna,manajer operasi tidak hanya menerima input dari ramalan permintaan yang dilakukan departemen pemasaran, tapi juga berurusan dengan keuangan, karyawan, kapasitas dan ketersediaan bahan mentah. Dalam perencanaan agregat ada beberapa metode yang umum digunakan yang mencakup manipulasi tingkat persediaan, produksi, tingkat tenaga kerja, kapasitas serta variabel – variabel yang mungkin dikendalikan. Menurut Heizer & Render (2001), ada delapan pilihan metode, lima pilihan pertama disebut pilihan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kapasitas karena pilihan ini tidak mencoba mengubah untuk mengubah permintaan tetapi berupaya untuk menyerap fluktuasi permintaan. Tiga pilihan lainnya merupakan pilihan permintaan, agar dapat memuluskan perubahan – perubahan sepanjang periode perencanaannya. a.
Pilihan Kapasitas
1. Tingkat persediaan yang berubah – ubah, manajer dapat menambah persediaan sepanjang satu periode dimana tingkat permintaan rendah, untuk memenuhi tingkat permintaan yang tinggi, pada periode yang akan datang. Jika memilih strategi murni ini, maka biaya – biaya yang berkaitan dengan penyimpanan, asuransi penanganan, kelalaian, pencurian, dan modal yang di investasikan akan meningkat. Dipihak lain, ketika perusahaan memasuki periode dimana permintaan meningkat, dapat terjadi kekurangan stok sehingga tidak terjadi penjualan yang semestinya dapat dihasilkan, karena waktu antara yang kemungkinan lebih lama dan pelayanan konsumen yang lebih buruk. 2. Mengubah
jumlah
tenaga
kerja
dengan
cara
merekrut
ataupun
memberhentikan tenaga kerja. Satu cara untuk memenuhi permintaan adalah mempekerjakan atau
memberhentikan
para
pekerja
produksi untuk
menyesuaikan dengan tingkat produksi. Namun,sering kali pekerja baru perlu dilatih dan produktivitas akan menurun selagi mereka terserap kedalam perusahaan. Pemberhentian atau pemecatan dapat menurunkan moral para pekerja dan dapat mengarah pada produkivitas yang lebih rendah lagi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Mengubah tingkat produksi berdasarkan waktu lembur atau waktu kosong. Kadangkala mungkin bagi kita untuk mempertahankan jumlah tenaga kerja yang konstan, tetapi jam kerjanya yang akan diubah. Meskipun demikian, walaupun dalam keadaan permintaan meningkat, waktu lembur yang realistis tentu ada batasnya. Upah lembur jumlahnya lebih besar, dan waktu lembur yang terlalu panjang dapat membuat pekerja letih, sehingga produktivitas menurun secara drastis. Waktu lembur juga mengindikasikan biaya pabrikase yang bertambah karena fasilitas produksinya berjalan. Dipihak lain ketika permintaan menurun, perusahaan harus dengan cara apa pun menyerap waktu kosong pekerja, hal ini biasanya merupakan proses yang sulit. 4. Subkontrak. Perusahaan dapat juga memperoleh kapsiats sementara dengan melakukan subkontrak pada beberapa pekerja selama permintan konsumen berada pada periode puncak. Meskipun demikian, tindakan melakukan subkontrak sangat merugikan. Pertama subkontrak memakai biaya, kedua subkontrak membuka kemungkinan klien akan lari kepesaing, ketiga sering kali sulit menemukan pemasok subkontrak yang sangat tepat, yaitu pemasok yang selalu memasok produk yang bermutu baik, tepat pada waktunya. 5. Mempekerjakan tenaga – tenaga kerja paruh waktu. Khususnya disektor jasa, pekerja paruh waktu dapat mengisi kebutuhan akan pekerja tak terlatih. b. Pilihan Permintaan 1. Mempengaruhi Permintaan. Pada saat permintaan rendah, sebuah perusahaan dapat mencoba meningkatkan permintaan melalui periklanan, promosi, penjualan sistem personal selling, dan potongan – potongan harga.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Pesanan cadangan dalam memenuhi permintaan pada periode permintaan tinggi. Pesanan cadangan adalah pesanan barang atau jasa yang diterima perusahaan namun tidak dapat dilayani pada saat itu (baik karena sengaja maupun kebetulan), namun pendekatan ini dapat menghilangkan kesempatan menjual barang – barang atau jasa yang lain. 3. Product mix antar musim. Teknik pemulusan aktif yang banyak digunakan secara
luas
diantara
perusahaan
–
perusahaan
manufaktur
adalah
pengembangan product mix untuk barang – barang yang berlawanan musim ramainya. Namun, perusahaan jasa (juga manufaktur) yang menerapkan pendekatan iniakan menemukan bahwa mereka terlibat dalam pelayanan jasa atau produk yang di luar jangkauan keahlian mereka atau diluar pasar target mereka. Meskipun kedua strategi diatas dapat memproduksi jadwal agregat yang efektif dari segi biaya , kombinsai dari pilihan – pilihan tersebut, (strategi campuran) sering kali lebih berhasil. Strategi campuran mencakup pengabungan dua atau lebih variabel – variabel yang dapat dikendalikan untuk menetapkan rencana produksi. Misalnya, perusahaan dapat menggunakan kombinasi dari jam lembur, subkontrak, dan pemerataan persediaan, ataupun ribuan kombinasi berbeda, karena tidak selalu memungkinkan bagi kita untuk menemukan satu rencana agregat yang “optimal”. Startegi – strategi yang umum digunakan dalam perencanaan agregat adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Table 4. Forecast PT. INS pada bulan April-Desember 2015 UNIT SPEEDOMETER ASSY ANALOG DAN DIGITAL Bulan Type W
Tipe X
Tipe Y
Tipe Z
Total
April
250227
159779.3
21461.67
1691.67
433159.64
Mei
277111.7
172345.7
22308.67
877.67
472643.74
Juni
304492.3
178666
23787
298.67
507243.97
Juli
309288
178608.3
24247
555
512698.3
Agustus
315852.7
177826
23900
578.33
518157.03
September
326971.3
183466.3
25906
621.33
536964.93
Oktober
296785.3
164716
24326.33
348.33
486175.96
Nopember
298035.3
162574.7
24287.33
266
485163.33
Desember
283133.3
154114.3
22010.67
237
459495.27
Sumber: Data forecast PT. Indonesia Nippon Seiki Tahun 2015 Ket: tipe speedometer dari customer yang diproduksi pada mesin & peralatan yang sama Tipe W
: KV, KY, KW, KX, dan KM
Tipe X
: XA,XB,XC, dan XD
Tipe Y
: S1, S2, dan S3
Tipe Z
: C123, C122, dan C121
Adapun untuk pengumpulan dan pengolahan data adalah sebagai berikut : a) Demand adalah jumlah permintaan pasar akan produk yang dihasilkan, demand yang diperoleh melalui jumlah pesanan, maupun forecast dari bagian PPC. dB
= Σ(d).............................................................................................(2)
dB
= demand produk/bulan
d
= demand masing – masing jenis produk/bulan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
(d) April = (Tipe W + Tipe X + Tipe Y + Tipe Z) = (250.227 + 159.779 + 21462 + 1692) = 433.160 unit Speedometer Table 5. Demand PT. INS Periode April-Des 2015
Jumlah Permintaan
Bulan
Jumlah Permintaan
April
433.160
September
536.965
Mei
472.644
Oktober
486.176
Juni
507.244
Nopember
485.163
Juli
512.698
Desember
495.495
Agustus
518.157
Rata-rata
490.189
Bulan
b) Initial Inventori (In I) adalah jumlah stock yang disimpan pada akhir periode produksi yang bertujuan sebagai produk antisipasi jika terjadi kekurangan permintaan pada periode berikutnya. Initial Inventori di peroleh dari jumlah produk yang dialokasikan pada periode sebelumnya. In I
= Σ(ss)..…………..…....………………………...….................…(3)
In I
= inventori awal
Ss
= safety stock
In I
= 34.478 + 27.664 + 5.906 + 1.721 = 69.769 unit.
c) Rencana Produksi (Prod) adalah jumlah produk yang akan dihasilkan dalam suatu periode dan menjadi acuan dalam Jadwal Induk Produksi, yang dapat berubah sesuai kebutuhan maupun faktor – faktor tertentu. Rprod
= Rata – rata (ΣdB)...………............................…….........………(4)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rprod
= Rencana produksi bulanan
dB
= demand produk/bulan
Rprod
= (433.160 + 472.644 + 507.244 + 512.698 + 518.157 + 536.965 + 486.176 + 485.163 + 459.495) / 9 = 490.189 unit/bulannya.
d) Kapasitas produksi optimal pekerja (KOP) adalah
jumlah produk yang
mampu dihasilkan pekerja selama satu periode kerja dalam kondisi normal. KOP
= Rata – rata (ΣKOT).………...…............................................…(5)
KOP
= Kapasitas produksi optimal pekerja
KOT
= kapasitas produksi tenaga kerja/bulan
Table 6. Kapasitas produksi Speedometer PT. INS Lini Produksi
Kapasitas/jam
Man Power
SA1
218 unit
22
SA2
212 unit
22
SA3
212 unit
22
SA4
218 unit
22
SA5
212 unit
22
SA6
100 unit
17
SA7
212 unit
22
SD1
168 unit
8
SD2
93 unit
8
SD3
106 unit
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
KOP SA 1 dan 4 : 1 jam = 218 speedometer; maka 1 shift = 218 x 8 jam kerja = 1.744 unit/shift Dalam satu bulan = 1.744 x 221hari = 38.368 unit speedometer/bulan dalam satu shift. Maka 1 orang tenaga kerja mampu menghasilkan: 38.368 = 1.744speedometer/bulan. 22 TK/shift
KOP SA 2,3,5,7, dan 8 : 1 jam = 212 speedometer; maka 1 shift = 212 x 8 jam kerja = 1.696 unit/shift Dalam satu bulan = 1.696 x 22 hari = 37.312 unit speedometer/bulannya dalam 1 shift. Maka 1 orang tenaga kerja mampu menghasilkan: 37.312 = 1.696 speedometer/bulan. 22 TK/shift
KOP SA 6 : 1 jam = 100 speedometer; maka 1 shift = 100 x 8 jam kerja = 800 unit/shift Dalam satu bulan = 800 x 22 hari = 17.600 unit speedometer/bulannya dalam 1 shift. Maka 1 orang tenaga kerja mampu menghasilkan: 17.600 = 1.035 speedometer/bulan. 17 TK/shift
KOP SD 1 : 1 jam = 168 speedometer; maka 1 shift = 168 x 8 jam kerja = 1.344 unit/shift
1
Rata-rata hari kerja perbulan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam satu bulan = 1.344 x 22 hari = 29.568 unit speedometer/bulannya dalam 1 shift. Maka 1 orang tenaga kerja mampu menghasilkan: 29.568 = 3.696 speedometer/bulan. 8 TK/shift
KOP SD 2 : 1 jam = 93 speedometer; maka 1 shift = 93 x 8 jam kerja = 744 unit/shift Dalam satu bulan = 744 x 22 hari = 16.368 unit speedometer/bulannya dalam 1 shift. Maka 1 orang tenaga kerja mampu menghasilkan: 16.368 = 2.046 speedometer/bulan. 8 TK/shift
KOP SD 3 : 1 jam = 106 speedometer; maka 1 shift = 106 x 8 jam kerja = 848 unit/shift Dalam satu bulan = 848 x 22 hari = 18.656 unit speedometer/bulannya dalam 1 shift. Maka 1 orang tenaga kerja mampu menghasilkan: 18.656 = 2.073 speedometer/bulan. 9 TK/shift
Maka diperoleh akumulasi tingkat produksi optimal pekerja sebagai berikut: KOp
= Rata – rata (ΣKOT)…….….................................................…..(6)
Kop
=
(2x1.744) (5x1.696) 1.035 3.696 2.046 2.073 11 Lini Produksi
= 1.892 speedometer/bulan. Maka berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan satu orang tenaga kerja mampu memproduksi 1.892 speedometer dalam waktu satu bulan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dB ………..………………................................................…(7) KOp
TK
=
TK
= Jumlah Tenaga kerja
dB
= demand produk/bulan
KOP
= Kapasitas produksi optimal pekerja
TK pada bulan April =
490.189 speedomete r/bulan = 259,0850951 1.892 speedomete r/TK
Maka menurut Level strategic jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan pada bulan April adalah 259 orang tenaga kerja. Ingat: ”karena tingkat produksi tetap setiap bulannya maka jumlah tenaga kerja konstan dari bulan April sampai pada akhir periode pada bulan Desember. Jika tidak terjadi penambahan jumlah produksi pada periode ini.”
http://digilib.mercubuana.ac.id/