BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Umum Perusahaan Perusahaan CV. Double Cola Cake merupakan perusahaan Kue keluarga yang berdiri pada tahun 1995. Perusahaan CV. Double Cola Cake semula diberi nama Double Cola Cake yang hanya memproduksi satu macam kue lapis. Perusahaan ini pertama kali berlokasi di Bidara Raya Jembatan dua dibawah pimpinan Bpk Hadi Saputra. Tetapi pada tahun 2004, perusahaan Double Cola Cake berkembang menjadi CV dan memperluas lokasi di Jl. Bidara Raya RT 02/04 No. 12-14 Jembatan Dua Sinar Budi , Penjaringan ,
Jakarta Utara .
Perusahaan CV. Double Cola Cake dipimpin oleh Bapak Denny Awan anak dari Bpk Hadi. Saputra yang berperan sebagai pemilik perusahaan. Mengembangkan usaha dengan karyawan yang awalnya 10 orang pada tahun 2004, dan jumlah karyawan bertambah sejak tahun 2009. Jumlah pekerja saat ini berjumlah 15 orang untuk Pekerja tetap, 10 orang untuk Pekerja kontrak, serta 30 orang untuk pekerja harian hinga pada saat ini. Jenis-jenis kue yang diproduksi oleh perusahaan CV. Double Cola Cake ada 11 jenis kue dan diantaranya adalah yaitu, Group Bolen ( Bolen ), Group Bolu ( Bolu Chiffon, Bolu Gulung ), Group
39
Brownies ( Brownies Kukus dan Panggang ), Group Lapis ( Lapis Legit dan Lapis Surabaya ). 4.1.2 Hasil Produksi Secara Umum CV. Double Cola Cake merupakan suatu perusahaan yang mempunyai kegiatan di bidang usaha industri pembuatan kue. Konsumen dari CV. Double Cola Cake pun bervariasi dari yang hanya membeli secara satuan sampai yang membeli dengan skala yang besar yaitu seperti toko-toko kue yang berada disekitar Jakarta maupun yang berada diluar Jakarta. CV. Double Cola Cake mempunyai dua pabrik menurut fokus produksinya, yaitu: 1. Pabrik 1 : Berfokus pada pembuatan kue yang tidak berpengaruh terhadap suhu panas 2. Pabrik 2 : Berfokus pada pembuatan kue yang sangat berpengaruh terhadap suhu panas. Saat ini jenis produk dari CV. Double Cola Cake pun semakin bervariasi yang terdiri dari : •
Group Bolen -
•
Bolen
Group Bolu -
Bolu Chiffon -
Chiffon Pandan
-
Chiffon Ketan Hitam
-
Bolu Gulung
-
Bolu Gulung Catur
-
Bolu Rainbow
40
•
•
Group Brownies -
Brownies Panggang
-
Brownies Kukus
Group Lapis -
Lapis Legit
-
Lapis Surabaya
-
Lapis Rainbow
4.1.3 Pemasaran Produk Metode pemasaran di perusahaan CV. Double Cola Cake dilakukan dengan dua cara yaitu pertama dengan cara pembelian dengan sekla besar atau untuk pendistribusian ke toko-toko lain, dan kedua menjual kue secara eceran di outlet langsung CV. Double Cola Cake yang ada di Jl. Bidara Raya RT 02/04 No. 12-14 Jembatan Dua Sinar Budi , Penjaringan , Jakarta Utara . Di outlet tersebut juga berfungsi sebagai display atau contoh kue yang di produksi oleh perusahaan CV. Double Cola Cake sehingga masyarakat mengetahui contoh Kue yang di produksi. 4.1.4 Penjelasan Produk Penyediaan jenis bahan baku air, garam, mentega, tepung terigu, dan bahan pembantu, seperti ragi roti, gula ,susu, telur, pisang, coklat dan keju, secara umum didatangkan langsung dari supplier-supplier besar dari masing-masing produk yang akan dijadikan bahan baku pembuat bolen.
41
4.1.4.1 Proses Produksi Bolen Tahapan Proses Produksi Roti Pisang a) Penyiapan Bahan Menyiapkan semua bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan roti pisang, baik bahan baku maupun bahan penunjang. b) Penimbangaan Semua
bahan
ditimbang
sesuai
dengan
formula/resep.
Penimbangan bahan harus di lakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan bahan. Untuk jenis bahan baku tepung terigu cakra kembar, mentega, garam dan bahan penunjang lainnya yang merupakan bahan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi sangat penting agar roti yang dihasilkan dapat berkualitas baik sehingga dalam penimbangaannya harus teliti. c) Pencampuran Tahap selanjutnya adalah pencampuran yaitu mencampur semua bahan kedalam mixer. Langkah pertama yaitu memasukkan semua bahan kering dan kuning telur, diaduk dengan kecepatan rendah lalu air dimasukkan sedikit demi sedikit. Setelah tercampur rata kemudian ragi roti dan mentega dimasukkan. Adonan diaduk dengan kecepatan sedang hingga kalis. Penggadukkan dihentikan setelah adonan menjadi kalis. Kalis adalah pencapaian pengadukan maksimum sehingga terbentuk permukaan film pada adonan. Tanda-tanda adonan roti telah kalis adalah jika adonan tidak lagi
42
menempel di wadah atau di tangan atau saat adonan dilebarkan, akan terbentuk lapisan tipis yang elastis. d) Pemotongan dan Pembentukan Adonan Kemudian adonan ditimbang dengan berat 50g, dan di roll pin. Pada tahap ini adonan yang telah homogen dibentuk lembaranlembaran mengunakan roll pin press sampai mencapai lembaran adonan. Proses produksi dalam fase ini adalah tebal tipisnya lembaran adonan antara adonan yang satu dengan adonan yang lain diusahakan sama, agar supaya tingkat kematangan dan ukuran Bolen sama. Untuk penempatan coklat sebelum dioven, adonan di gulungkan pada pisang, setelah itu adonan yang sudah di satukan dengan pisang, berikan coklat. e) Pengolesan Proses pengolesan permukaan atas kue bolen dengan kuning telur f) Pengovenan Pada proses pengovenan Bolen ini suhu yang digunakan 210-250ºC untuk suhu atas dan suhu bawah 250-287ºC selama 10 menit. Proses pengovenan dapat dikatakan selesai apabila kulit atas dari bolen telah berwarna coklat. Hal itu dapat terjadi dikarenakan reaksi browning yang terjadi antar protein dan karbohidrat. bolen yang dihasilkan dapat berkualitas baik apabila bagian dalam roti berwarna putih dan empuk dan kulit bagian atas berwarna coklat. Proses produksi pada fase ini adalah pada lamanya waktu pengovenan,
jika
waktu
pengovenen
terlalu
lama
maka
43
menyeebabkan boolen menjad di gosong, jika terlalu lu pendek maka menyeebabkan boolen menjadi kurang g masak, sehinga waktu w pengov venan diusaahakan tepat.
4.1.5 Mesin M dan Peralatan P 4.1.5.1 Mesin Miixer M Mekanisme kerja Mixeer adalah mengaduk m attau mencam mpur bahan yang digunakkan untuk membuat m baakery (seperrti tepung teerigu, telor m mentega, aiir dan lain-laiin) dimasu ukkan sec ara bersam maan kem mudian mix ixer dinyaalakan mengguunakan fasee 1 (kecepattan rendah)) dan dilanju utkan dengaan menggun nakan fase 2 (kecepatan tinggi) sehhingga adon nan yang teerbentuk m menjadi kalis dan siap unntuk dicetak, kemudian mesin dimaatikan.
Gam mbar 4.1 Mesin M Mixer
44
4.1.5.2 Timbanga an M Mekanisme kerja melakkukan pengaaturan padaa skala yangg digunakan n pada timbangan seesuaii dengan uku kuran bahan pada pembuatan bakerry.
Gambaar 4.1 Mesiin Timbangan
4.1.5.3 Oven O Oven merk Golden S tar mekaniisme kerja menyalakaan oven deengan mengguunakan listrrik dan gass,kemudian menyetel suhu yang ddiinginkan untuk u pemangggangan bolen. Kemuddian bahan yang y akan dioven d dimaasukkan ked dalam oven peemanas selaama 15 mennit, sehingg ga produk matang m dan dikeluarkan n dari oven. Oven O yang digunakan d iini dapat dig guanakan un ntuk berbaggai macam bahan b bakery yang dilak kukan secaara bertahap p dan dilak kukan secar ara bertahap p dan dilakukkan pengatturan suhu pemanasaan pada oven supayya produk yang dihasilkkan bagus atau a maksiam mal.
45
Gam mbar 4.3 Mesin M Oven
4.1.5.4 Loyang S Spesifikasi Loyang L ukuuaran panjan ng dan lebaar, 30 cm daan tinggi 6,5 cm, loyang ukuaran panjang p dann lebar, 30 cm dan tinggi 4 cm m, loyang uk kuran c Mekaniisme kerja lloyang berffungsi panajanng dan lebar, 21 cm daan tinggi 5 cm. untuk meletakan m adonan a setellah pencetak kan.
46
Gam mbar 4.3 Rak R Loyang
4.1.5.5 Mesin Rolling M Mesin Rolliing berfunggsi untuk mengkalisk m kan adonann agar men ncapai keteballan yang di d inginkann sehinggaa dapat dii bentuk aatau di gu ulung. Mekanisme mesin n rolling yaiitu menggillas adonan caranya cuukup memassukan adonann kedalam mesin m rollingg sampai ad donan menjaadi lembaraan-lembaran n kulit bolen.
Gam mbar 4.4 Meesin Rolling g
47
4.1.6 Manajemen Perusahaan 4.1.6.1 Struktur Perusahaan Struktur organisasi berfungsi untuk kinerja disuatu perusahaan supaya lebih terarah, dan akan diketahui sampai dimana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh karyawan dalam menjalankan tugas. Struktur organisasi dari perusahaan CV.Double Cola Cake dapat dilihat pada gambar 4.5. Pimpinan ( Denni Awan. S )
Staff Keuangan & HRD
Staff Marketing
(Nunun)
(Ika)
Staff Produksi (M. Ilham)
Staff Pengiriman
Barang
( Iman )
( Usuf )
Gambar 4.5 Struktur Organisasi Perusahaan CV.Double Cola Cake Secara singkat, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pimpinan Pemimipin bertugas memimpin perusahaan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kelangsungan perusahaan dalam menjalankan tugas. Seorang pemimpin
tertinggi
dalam
suatu
badan
perusahaan
yang
bertugas
mengembangkan serta memajukan perusahaan. Selain itu pimpinan perusahaan juga bertugas membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek perusahaan, mengorganisasi seluruh divisi serta bawahan, melakukan pengawasan ( controlling ) terhadap kinerja seluruh karyawan.
48
2. Produksi Tugas bagian produksi adalah menjalankan proses produksi, bertanggung jawab dalam masalah bahan baku dan barang produksi. 3. Keuangan Menyelenggarakan administrasi personalia dan menyelesaikan masalahmasalah perburuhan, Menyelenggarakan administrasi tata usaha dan surat menyurat, Melaksanakan pembukuan administrasi keuangan perusahaan. 4. Marketing Bagian marketing berperan sebagai pengarah program pemasaran produksi kepada konsumen, dengan sistem marketing hasil produksi akan berjalan.
5. Pengiriman Barang Pengiriman barang bertugas mengantar produk hingga sampai ke tangan konsumen. Serta bertanggung jawab atas kelancaran proses tersebut. 4.1.6.2 Tenaga Kerja dan Pengupahan a)
Cara perekrutan karyawan Perekrutan karyawan CV. Double Cola Cake dilakukan dengan cara memberikan surat lamaran dengan cara datang kepabrik. Para karyawan yang mendaftar biasanya datang atas rekomendasi dari karyawan terdahulu, karyawan yang direkrut tidak
berdasar dari dari pendidikan yang dimilikinya, tetapi berdasar dari kemampuan, kecakapan dan tanggung jawab yang dimilikinya. b)
Sistem penggajian Sistem penggajian pada pabrik CV. Double Cola Cake dilakukan secara bulanan. Untuk sistem penggajian secara bulanan
49
diberikan pada akhir bulan. Dalam pemberian gaji, perusahaan juga memperhatikan kemampuan bekerja dan massa kerja karyawannya, yang tentunya telah disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Selain itu perusahaan juga memberikan bonus pada saat mendapatkan permintaan pesanan yang banyak, setiap hari raya, para karyawan juga mendapatkan THR sebesar gaji yang diterima karyawan. c) Jam Kerja Hari kerja pada perusahaan CV.Double Cola Cake yaitu hari senin sampai sabtu untuk staff yang dimulai dari 08.00 sampai 16.00 sedangkan untuk karyawan produksi yaitu hari senin sampai minggu yang dimulai dari 06.00 sampai 16.00 WIB.
4.1.7 Data Jenis Cacat Berdasarkan pengamatan dan pemeriksaan yang di lakukan , data jenis cacat berdasarkan proses produksi pembuatan produk Bolen periode bulan Januari – Februari 2013 adalah sebagai berikut :
No
Jenis Cacat
% Cacat
1
Bentuk Tidak Rata
22,29%
2
Sompel
18,68%
3
Hangus
18,12%
4
Pecah
17,75%
5
Lapisan luar terlalu tipis
12,25%
6
Kematangan tidak merata
10,91%
Tabel 4. 1 Data Presentase Jenis cacat Periode Bulan Januari – Februari 2013
50
4.1.8 Data Jumlah Produksi dan Jumlah Cacat Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4. 2 Jumlah Produksi dan Jumlah Cacat Tgl 10/01/2013 11/01/2013 12/01/2013 13/01/2013 14/01/2013 15/01/2013 16/01/2013 17/01/2013 18/01/2012 19/01/2013 20/01/2013 21/01/2013 22/01/2013 23/01/2013 24/01/2013 25/01/2013 26/01/2012 27/01/2013 28/01/2013 29/01/2013 30/01/2013 31/01/2013 01/02/2013 02/02/2013 03/02/2013 04/02/2013 05/02/2013 06/02/2013 07/02/2013 08/02/2013 09/02/2013
Produksi 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 7.500 7.500 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 7.500 7.500 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 7.500 7.500 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 7.500 7.500 5.000 5.000 5.000
Jumlah Produk Cacat 1.200 1.150 1.120 1.250 1.300 1.320 1.050 1.020 985 920 945 975 950 978 1.100 1.015 1.125 1.168 1.175 1.074 1.025 935 922 915 905 898 887 876 869 858 840
Sumber : Data Perusahaan
51
4.1.9 Data Jumlah Cacat per Jenis Cacat Di bawah ini adalah data cacat per jenis cacat pada bagian produk Bolen Tabel 4. 3 Jumlah Cacat per Jenis Cacat Tgl
Produksi
10/01/2013 11/01/2013 12/01/2013 13/01/2013 14/01/2013 15/01/2013 16/01/2013 17/01/2013 18/01/2012 19/01/2013 20/01/2013 21/01/2013 22/01/2013 23/01/2013 24/01/2013 25/01/2013 26/01/2012 27/01/2013 28/01/2013 29/01/2013 30/01/2013 31/01/2013 01/02/2013 02/02/2013 03/02/2013 04/02/2013 05/02/2013 06/02/2013 07/02/2013 08/02/2013 09/02/2013 Σ
5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 7.500 7.500 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 7.500 7.500 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 7.500 7.500 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 7.500 7.500 5.000 5.000 5.000
175.000
Σ Xi
Xi %
1.200 1.150 1.120 1.250 1.300 1.320 1.050 1.020 985 920 945 975 950 978 1.100 1.015 1.125 1.168 1.175 1.074 1.025 935 922 915 905 898 887 876 869 858 840 31.750
24 23 22,4 25 26 17,6 14 20,4 19,7 18,4 18,9 19,5 12,67 13,04 22 20,3 22,5 23,36 23,5 14,32 13,67 18,7 18,44 18,3 18,1 17,96 11,83 11,68 17,38 17,16 16,8 580,6
BTR
SM
Jenis Cacat HS PC
TL
KTM
267 224 217 213 147 131 256 215 208 204 141 125 250 209 203 199 137 122 279 234 227 222 153 136 290 243 236 231 159 142 294 247 239 234 162 144 234 196 190 186 129 115 227 191 185 181 125 111 220 184 178 175 121 107 205 172 167 163 113 100 211 177 171 168 116 103 217 182 177 173 119 106 212 177 172 169 116 104 218 183 177 174 120 107 245 205 199 195 135 120 226 190 184 180 124 111 251 210 204 200 138 123 260 218 212 207 143 127 262 219 213 209 144 128 239 201 195 191 132 117 228 191 186 182 126 112 208 175 169 166 115 102 206 172 167 164 113 101 204 171 166 162 112 100 202 169 164 161 111 99 200 168 163 159 110 98 198 166 161 157 109 97 195 164 159 155 107 96 194 162 157 154 106 95 191 160 155 152 105 94 187 157 152 149 103 92 7.077 5.931 5.753 5.636 3.889 3.464
Sumber : Data Perusahaan
52
Tabel 4. 4 Keterangan Simbol No.
Jenis Cacaat
Simbol
1 2
Bentuk Tidak Rata Sompel
BTR SM
3
Hangus
HS
No.
Jen nis Cacat
Simbo ol
4 Peecah 5 Teerlalu Lembbut Keematangan 6 Tidak Merataa
PC TL KTM M
4.2 Pengolahan Data D 4.2.1 Pengolahan P n Data denggan Diagra am Pareto B Berikut adallah tabel haasil perhitun ngan untuk diagram d par areto berdasarkan masingg-masing jen nis cacat prooduk Bolen n pada bulan n Januari – FFebruary 20 013. Ta abel 4. 5 Perrhitungan un ntuk Diagraam Pareto No. Jenis Cacat C Simbol Cacat (f) f % 1 Bentuk Tiidak Rata BTR 7.077 22 2,29% 2 Som mpel SM 5.931 18 8,68% 3 Hangus HS 5.753 18 8,12% 4 Peccah PC 5.636 17 7,75% 5 Terlalu Lembut L TL 3.889 12 2,25% 6 Keematangan tidak t meratta KTM 3.464 10 0,91% Σ 31.750 1,00
fk % Kumu ulatif 22,229% 7.077 40,997% 13.008 59,009% 18.761 76,884% 24.397 89,009% 28.286 100, 00% 31.750
100 0.00%
100.00%
90 0.00%
90.00%
80 0.00%
80.00%
70 0.00%
70.00%
60 0.00%
60.00%
50 0.00%
50.00%
f %
40 0.00%
40.00%
fk %
30 0.00%
30.00%
20 0.00%
20.00%
10 0.00%
10.00%
0 0.00%
0.00% BTR
SM
HSS
PC
LLLTT
KTM
53
Gambar 4. 1 Diagram Pareto Berikut ini penjelasan mengenai penyebab terjadi kecacatan-kecacatan dalam persentasenya : 1. Bentuk Tidak Rata (BTR) : persentase cacat 22,29 % Penyebab : cacat ini terjadi dikarenakan pada saat proses lembaran tipis adonan digulungkan dengan isian pisang dilakukan secara manual oleh pekerja dengan demikian hasil bentuk bolen dari pekerja satu ke pekerja lainnya berbeda. 2. Sompel (SM) : persentase cacat 18,68 % Penyebab : cacat ini terjadi dikarenakan tidak sempurnanya proses penggilingan adonan kulit bolen, sehingga mengakibatkan kulit bolen menjadi tipis dan mengakibatkan permukaan atas bolen retak saat pembakaran . 3. Pecah (PC) : persentase cacat 17,75 % Penyebab : cacat ini terjadi disebabkan pada saat proses pencampuran bahanbahan adonan bolen kandungan air yang redapat dalam adonan terlalu banyak sehingga saat pembakaran bolen menjadi pecah. 4. Hangus (HS) : persentase cacat 18,12 % Penyebab : cacat ini terjadi disebabkan pada saat proses pembakaran operator terlalu lama mengeluarkan bolen dari oven sehingga permuakaan atas bolen menjadi hangus.
5. Kematangan Tidak Merata ( KTM ) : persentase cacat 10,91 % Penyebab : cacat ini terjadi disebabkan pada saat proses pembakaran suhu panas terlalu tinggi sehingga dasar bolen sudah matang tetapi permukaan atas bolen tidak matang sehingga kematangan bolen tidak sempurna. 6. Terlalu Lembut ( TL) : persentase cacat 12,25 % Penyebab :
pada saat adonan bolen didiamkan selama selama 1 jam, tetapi
pada saat adonan bolen didiamkan melebihi batas waktu yg ditentukan maka pada saat bolen dipanggang, bolen menjadi terlalu lembut walaupun permukaan atas dan bawah bolen sudah kering.
54
4.2.2 Pengolahan Data dengan Peta Kendali P Di bawah ini adalah hasil pengolahan data dengan menggunakan peta kendali P dengan nilai p, UCL dan LCL: Tabel 4. 6 Perhitungan dengan Peta Kendali P NO
Tgl
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
10/01/2013 11/01/2013 12/01/2013 13/01/2013 14/01/2013 15/01/2013 16/01/2013 17/01/2013 18/01/2012 19/01/2013 20/01/2013 21/01/2013 22/01/2013 23/01/2013 24/01/2013 25/01/2013 26/01/2012 27/01/2013 28/01/2013 29/01/2013 30/01/2013 31/01/2013 01/02/2013 02/02/2013 03/02/2013 04/02/2013 05/02/2013 06/02/2013 07/02/2013 08/02/2013 09/02/2013
∑
Jumlah Produksi Cacat 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 7.500 7.500 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 7.500 7.500 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 7.500 7.500 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 7.500 7.500 5.000 5.000 5.000 175.000
1.200 1.150 1.120 1.250 1.300 1.320 1.050 1.020 985 920 945 975 950 978 1.100 1.015 1.125 1.168 1.175 1.074 1.025 935 922 915 905 898 887 876 869 858 840 31.750
p (CL)
UCL
Proporsi
LCL
0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814 0,1814
0,1978 0,1978 0,1978 0,1978 0,1978 0,1948 0,1948 0,1978 0,1978 0,1978 0,1978 0,1978 0,1948 0,1948 0,1978 0,1978 0,1978 0,1978 0,1978 0,1948 0,1948 0,1978 0,1978 0,1978 0,1978 0,1978 0,1948 0,1948 0,1978 0,1978 0,1978 0,1970
0,2400 0,2300 0,2240 0,2500 0,2600 0,1760 0,1400 0,2040 0,1970 0,1840 0,1890 0,1950 0,1267 0,1304 0,2200 0,2030 0,2250 0,2336 0,2350 0,1432 0,1367 0,1870 0,1844 0,1830 0,1810 0,1796 0,1183 0,1168 0,1738 0,1716 0,1680 0,1873
0,1751 0,1751 0,1751 0,1751 0,1751 0,1763 0,1763 0,1751 0,1751 0,1751 0,1751 0,1751 0,1763 0,1763 0,1751 0,1751 0,1751 0,1751 0,1751 0,1763 0,1763 0,1751 0,1751 0,1751 0,1751 0,1751 0,1763 0,1763 0,1751 0,1751 0,1751 0,1754
Data : Hasil Olahan
55
Cara Perhitungan Untuk menentukan batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL), maka diperlukan nilai rata-rata bagian cacat dengan perhitungan sebagai berikut : 1. Rata-rata bagian cacat ( p ) p =
∑ cacat = ∑ produksi
p atau CL =
Σ pn Σn
31750 = 0,1814 175000
2. Menentukan batas-batas kendali (UCL dan LCL) serta proporsi cacat (P) untuk masing-masing data : *. Untuk tanggal 10 Januari 2013 (hari 1) Proporsi P
=
p 1200 = = 0,24 n 5000
BKA atau UCL = p +3
(
p 1− p n
)
0,1814(1 − 0,1814) 5000
= 0,1814+ 3 = 0,1978 BKB atau LCL = p - 3
(
p 1− p n
= 0,1814- 3
)
0,1814(1 − 0,1814) 5000
= 0,1751
56
*. Untuk tanggal 11 Januari 2013 (hari 2) Proporsi P
=
p 1150 = = 0,23 n 5000
BKA atau UCL = p +3
(
p 1− p n
)
0,1814(1 − 0,1814) 5000
= 0,1814+ 3 = 0,1978
P Chart of Cacat 1
0,26BKB atau 1 LCL = p - 3 0,24
1 1
(
p 1− p n
1 1 1
1
= 0,1814- 3
0,22
10,1814(1 − 0,1814)
1
Proportion
)
0,20
1
5000 UCL=0,1978 _ P=0,1814
= 0,1751
0,18
LCL=0,1651
0,16
*. Dan seterusnya sampai data ke 31 atau hari ke 9 Februari 2013. 0,14
1
1
1 Berdasarkan hasil dari perhitungan batas kendali atas (UCL) dan batas 1 1 kendali bawah (LCL), maka data diatas dapat digambarkan1 dengan peta kendali P 1 sebagai 0,10 berikut :
0,12
1
4
7
10
13
16 19 Sample
22
25
28
31
Tests performed with unequal sample sizes
Gambar 4. 2 Peta Kendali P
Peta kendali p di atas menunjukan bahwa data Tgl. 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 05 dan Tgl.06 berada diluar batas control bawah (LCL) dan batas control atas (UCL).
57
Agar proses tersebut tetap dalam pengendalian
control, maka perlu
adanya revisi dengan cara mengeluarkan nilai data pada Tgl. 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 05 dan Tgl. 06. kemudian dilakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut dirangkum dalam tabel 4.7.
Tabel 4. 7 Perhitungan dengan Peta Kendali P (Revisi) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tgl 15/01/2013
Jumlah Produksi Cacat 7.500 1.320
18/01/2013 19/01/2013 20/01/2013 21/01/2013 31/01/2013 01/02/2013 02/02/2013 03/02/2013 04/02/2013 07/02/2013 08/02/2013 09/02/2013 ∑
p (CL) 0,1820
UCL
Proporsi
LCL
0,1954
0,1760
0,1687
5.000
985
0,1820
0,1984
0,1970
0,1657
5.000
920
0,1820
0,1984
0,1840
0,1657
5.000
945
0,1820
0,1984
0,1890
0,1657
5.000
975
0,1820
0,1984
0,1950
0,1657
5.000
935
0,1820
0,1984
0,1870
0,1657
5.000
922
0,1820
0,1984
0,1844
0,1657
5.000
915
0,1820
0,1984
0,1830
0,1657
5.000
905
0,1820
0,1984
0,1810
0,1657
5.000
898
0,1820
0,1984
0,1796
0,1657
5.000
869
0,1820
0,1984
0,1738
0,1657
5.000
858
0,1820
0,1984
0,1716
0,1657
5.000
840
0,1820 0,198401
0,1680
0,1657
67.500
12.287
0,18
0,17
0,18
0,20
Data : Hasil Olahan
58
P Chart of Cacat 0,200
UCL=0,19840
0,195
Proportion
0,190 0,185
_ P=0,18203
0,180 0,175 0,170
LCL=0,16566
0,165 1
2
3
4
5
6
7 8 Sample
9
10
11
12
13
Tests performed with unequal sample sizes
Gambar 4. 3 Peta Kendali P (Revisi)
Dari perhitungan sebelumnya didapat p : 0,1814. Ini berarti kemampuan proses dalam menghasilkan produk cacat sekitar 18,14 %. Keadaan ini belum cukup baik untuk produk Bolen, oleh karena itu perusahaan menghendaki agar kualitas produk Bolen yang bebas cacat atau tidak ada produk yang cacat dari hasil produksi.
59