BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1. Pengumpulan Data Pada bagian ini dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data tahap awal serta pengumpulan data tahap akhir. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Pengumpulan dan pengolahan data tahap awal dilakukan untuk menguji kelayakan kuesioner, dengan maksud agar kuesioner tersebut mampu secara baik dan benar menilai apa yang seharusnya diukur. Kelayakan kuesioner yang ditetapkan diuji melalui analisis validitas dan reliabilitas, apabila kuesioner tersebut telah valid dan reliabel maka kuesioner tersebut layak untuk digunakan. Berdasarkan hasil pengujian kelayakan dapat diketahui itemitem pernyataan dalam kuesioner yang tidak layak, perlu diperbaiki, diubah atau dihilangkan sehingga dapat menghasilkan kuesioner yang benar-benar layak untuk digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Sebelum dijabarkan mengenai pengumpulan dan pengolahan data, baik pada tahap awal maupun tahap akhir maka terlebih dahulu dikemukakan tentang proses penyusunan kuesioner awal dan penyebarannya. 4.1.1. Penyusunan Kuesioner Awal Penyusunan kuesioner awal penelitian ini mengacu kepada proses operasionalisasi variabel yang telah dijelaskan pada sub bab 3.3.3 dan Tabel 3.1. Berdasarkan Tabel 3.1 ditentukan jumlah item pernyataan dan letak pernyataannya pada kuesioner. Kuesioner penelitian ini terdiri atas 2 bagian yaitu data pribadi responden pada bagian pertama serta data persepsi dari masing-masing responden mengenai kepemimpinan transformasional, sistem kompensasi, kepuasan kerja dan kinerja pada bagian kedua. Pada bagian kedua, persepsi responden diukur dengan menggunakan skala sikap Likert dengan rentang skala pengukuran ordinal antara 1 sampai dengan 5. Keseluruhan item pernyataan sebanyak 41 buah. Adapun ketentuan penilaian kuesioner dipaparkan pada Tabel 4.1.
79
Tabel 4.1 Ketentuan Penilaian Persepsi Responden Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
5 4 3 2 1
1 2 3 4 5
Pada Tabel 4.2 diuraikan nama variabel, dimensi, jumlah dan nomer urutan pernyataan untuk tiap-tiap dimensi dalam kuesioner. Format kuesioner awal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 4.2 Format Kuesioner Awal Penelitian Variabel
KT
SK
KK
KJ
Dimensi
Jumlah Pernyataan
Nomer Pernyataan Dalam Kuesioner
KT1
2
1.1; 1.5
KT2
2
1.2; 1.4
KT3
2
1.6; 1.8
KT4
2
1.3; 1.7
SK1
4
2.3; 2.5; 2.7; 2.8
SK2
4
2.2; 2.6; 2.9; 2.10
SK3
4
2.1; 2.4; 2.11; 2.12
KK1
3
3.1; 3.4; 3.6
KK2
3
3.2; 3.7; 3.10
KK3
3
3.5; 3.8; 3.9
KK4
3
3.3; 3.11; 3.12
KJ1
3
4.2; 4.4; 4.6
KJ2
3
4.5; 4.7; 4.9
KJ3
3
4.1; 4.3; 4.8
80
4.1.2. Penyebaran Kuesioner Awal Penyebaran kuesioner awal dilakukan dalam rangka menguji kelayakan alat ukur (kuesioner) yang dipakai pada penelitian ini. Kuesioner dianggap layak apabila item-item kuesioner sudah relevan terhadap penelitian dan dipahami dengan baik oleh responden. Jika hasil pengujian tersebut menunjukkan ketidaklayakan maka kuesioner tersebut harus diperbaiki kembali sampai diperoleh hasil yang lebih baik dan kuesioner itu layak untuk disebarkan. Jumlah kuesioner yang disebar pada tahap awal ini adalah 30 kuesioner, dimana jumlah ini mengacu pada syarat kecukupan jumlah data responden yang lebih besar atau sama dengan 30 responden, dengan asumsi bahwa jumlah data tersebut telah memenuhi syarat distribusi normal sehingga dapat dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Hasil pengujian ini akan menentukan layak atau tidaknya suatu alat ukur (kuesioner) yang digunakan dalam penelitian ini. 4.1.3. Pengumpulan dan Pengolahan Data Tahap Awal Dari 30 kuesioner yang disebar pada tahap pendahuluan tersebut seluruhnya kembali dan sah/ layak untuk diolah. Data mentah yang diperoleh dari penyebaran kuesioner selanjutnya diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur kondisi nyatanya. Pada penelitian ini, jenis validitas yang digunakan adalah validitas eksternal yang dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16. Untuk mengetahui tentang valid atau tidaknya item-item pernyataan dalam kuesioner dapat dilihat dari angka Corrected Item - Total Correlation. Angka korelasi (r-hitung) yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan angka kritis pada tabel korelasi r product moment (r-tabel). Apabila r hitung lebih besar daripada r tabel (r-hitung > r-tabel) maka item pernyataan dianggap valid. Berdasarkan tabel r product moment, dimana jumlah data sebanyak 30 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%, diperoleh nilai r sebesar 0,361 (rkritis= 0.361). Selanjutnya uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat diandalkan dari kesalahan pengukuran yang terjadi. Pada penelitian ini, metode pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah metode Cronbach’s Alpha yang dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16. Nilai koefisien keandalan alat ukur bervariasi antara 0 sampai dengan 1. Selanjutnya angka yang diperoleh dari perhitungan Cronbach’s Alpha (r-alpha) tersebut dibandingkan dengan angka kritis pada tabel korelasi r product moment (r-tabel). Apabila nilai r alpha lebih besar daripada nilai r tabel (r-alpha > r-tabel) maka item pernyataan dalam kuesioner 81
dianggap reliabel. Berdasarkan tabel r product moment, dimana jumlah data sebanyak 30 dan tingkat kepercayaan sebesar 95%, diperoleh nilai r sebesar 0,361 (rkritis= 0.361). Pada Tabel 4.3 dapat dilihat rangkuman mengenai uji validitas yang dilakukan. Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel
Dimensi KT1 KT2
KT KT3 KT4
SK1
SK
SK2
SK3
KK1
KK2 KK KK3
KK4
Item Pernyataan 1.1 1.5 1.2 1.4 1.6 1.8 1.3 1.7 2.3 2.5 2.7 2.8 2.2 2.6 2.9 2.10 2.1 2.4 2.11 2.12 3.1 3.4 3.6 3.2 3.7 3.10 3.5 3.8 3.9 3.3 3.11 3.12
82
r hitung
r tabel
Kesimpulan
0.696 0.614 0.618 0.675 0.576 0.694 0.668 0.526 0.634 0.689 617 0.745 0.763 0.447 0.586 0.631 0.749 0.617 0.723 0.533 0.657 0.636 0.757 0.678 0.732 0.600 0.785 0.671 0.795 0.718 0.706 0.248
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas (lanjutan) Variabel
Dimensi KJ1
KJ
KJ2
KJ3
Item Pernyataan 4.2 4.4 4.6 4.5 4.7 4.9 4.1 4.3 4.8
r hitung
r tabel
Kesimpulan
0.719 0.718 0.748 0.710 0.634 0.728 0.723 0.675 0.730
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa terdapat satu item pernyataan yang tidak valid yaitu item nomer 3.12 karena r-hitung lebih kecil daripada r-tabel (< 0.361) sehingga perbaikan harus dilakukan untuk mencapai kelayakan kuesioner tersebut. Ketidakvalidan item tersebut kemungkinan disebabkan oleh ketidakmengertian responden terhadap pernyataan yang diajukan atau disebabkan oleh ketidakmampuan item tersebut mengukur keadaan aktual. Oleh karena item pernyataan yang tidak valid tersebut hanya satu buah maka perbaikan bisa dilakukan dengan cara menghapus item pernyataan yang tidak valid tersebut dan dilakukan pengujian validitas kembali. Junlah keseluruhan item pertanyaan pada kuesioner perbaikan ini menjadi sebanyak 40 buah. Pada Tabel 4.4 dapat dilihat rangkuman uji validitas perbaikan yang dilakukan dalam rangka perbaikan kuesioner penelitian. Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Perbaikan Variabel
Dimensi KT1 KT2
KT KT3 KT4
Item Pernyataan 1.1 1.5 1.2 1.4 1.6 1.8 1.3 1.7
83
r hitung
r tabel
Keputusan
0.696 0.614 0.618 0.675 0.576 0.694 0.668 0.526
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Perbaikan (lanjutan) Variabel
Dimensi
SK1
SK
SK2
SK3
KK1
KK2 KK KK3 KK4 KJ1
KJ
KJ2
KJ3
Item Pernyataan 2.3 2.5 2.7 2.8 2.2 2.6 2.9 2.10 2.1 2.4 2.11 2.12 3.1 3.4 3.6 3.2 3.7 3.10 3.5 3.8 3.9 3.3 3.11 4.2 4.4 4.6 4.5 4.7 4.9 4.1 4.3 4.8
r hitung
r tabel
Keputusan
0.634 0.689 617 0.745 0.763 0.447 0.586 0.631 0.749 0.617 0.723 0.533 0.665 0.645 0.767 0.667 0.724 0.614 0.788 0.674 0.784 0.727 0.702 0.719 0.718 0.748 0.710 0.634 0.728 0.723 0.675 0.730
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa semua angka r hitung dari item pernyataan dalam kuesioner lebih besar dari r-tabel (> 0.361) yang menandakan bahwa semua item tersebut valid. Setelah validitas tercapai maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas. Pada
84
Tabel 4.5 dapat dilihat rangkuman mengenai uji reliabilitas yang dilakukan pada penelitian ini. Seluruh proses perhitungan uji validitas dan reliabilitas dibantu dengan program SPSS versi 16. Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach’s Alpha
KT SK KK KJ
0.868 0.910 0.919 0.917
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai cronbach’s alpha masing-masing variabel lebih besar dibandingkan nilai tabel (> 0.361) yang menandakan bahwa kuesioner ini dapat diandalkan (reliabel). Berdasarkan keseluruhan pengujian yang dilakukan maka dapat dinyatakan bahwa kuesioner perbaikan sudah valid dan reliabel sehingga layak untuk digunakan sebagai alat ukur penelitian ini. Walaupun terdapat item pertanyaan yang tidak valid pada kuesioner awal namun tidak terdapat banyak perubahan pada susunan item pernyataan kuesioner akhir. Pada Tabel 4.6 dapat dilihat jumlah dan nomer urutan pernyataan hasil perubahan untuk tiap-tiap dimensi dalam kuesioner perbaikan (kuesioner akhir). Adapun hasil pengumpulan data awal, hasil pengujian validitas pada tahap awal maupun tahap lanjutan dan hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada Lampiran 3 dapat dilihat format kuesioner akhir. Tabel 4.6 Format Kuesioner Akhir Penelitian Variabel
KT
SK
Dimensi
Jumlah Pernyataan
Nomer Pernyataan Dalam Kuesioner
KT1
2
1.1; 1.5
KT2
2
1.2; 1.4
KT3
2
1.6; 1.8
KT4
2
1.3; 1.7
SK1
4
2.3; 2.5; 2.7; 2.8
SK2
4
2.2; 2.6; 2.9; 2.10
SK3
4
2.1; 2.4; 2.11; 2.12
85
Tabel 4.6 Format Kuesioner Akhir Penelitian (lanjutan) Variabel
KK
KJ
Dimensi
Jumlah Pernyataan
Nomer Pernyataan Dalam Kuesioner
KK1
3
3.1; 3.4; 3.6
KK2
3
3.2; 3.7; 3.10
KK3
3
3.5; 3.8; 3.9
KK4
2
3.3; 3.11
KJ1
3
4.2; 4.4; 4.6
KJ2
3
4.5; 4.7; 4.9
KJ3
3
4.1; 4.3; 4.8
4.1.4. Pengumpulan Data Tahap Akhir Langkah selanjutnya adalah melakukan penyebaran kuesioner formal dalam rangka pengumpulan data tahap akhir. Berdasarkan tahap penentuan sampel penelitian (yang telah dipaparkan pada sub bab 3.3.6), jumlah kuesioner yang disebarkan kepada responden adalah sebanyak 150 kuesioner dan dibagikan secara proporsional sesuai dengan jumlah unit kerja di lingkungan Universitas Udayana (UNUD). Deskripsi penyebaran, pengumpulan dan jumlah kuesioner penelitian yang sah (layak untuk diolah) dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Deskripsi Penyebaran Kuesioner Penelitian Jumlah Kuesioner
Unit Kerja Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ekonomi Fakultas Hukum Fakultas Kedokteran Fakultas Pertanian Fakultas Peternakan Fakultas Sastra Fakultas Kedokteran Hewan Fakultas Teknik Pertanian Fakultas Teknik Program Studi Ikatan Kesehatan Masyarakat Program Studi Pariwisata Dosen Mata Kuliah Umum Total
86
Disebar 16 18 13 19 15 11 16 7 6 23 1 4 1 150
Terkumpul 14 18 13 19 11 8 12 7 6 21 1 4 1 135
Sah 14 18 13 19 11 8 12 7 6 21 1 4 1 135
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa tingkat pengembalian kuesioner penelitian yang layak untuk diolah cukup tinggi yaitu sebesar 90%. Selain itu, jumlah data sebesar 135 set kuesioner telah memenuhi syarat-syarat pengolahan data dengan bantuan program LISREL. Adapun program LISREL mensyaratkan ukuran sampel dengan ketentuan sebagai berikut (Solimun, 2002): 1. Bila penggunaan parameter menggunakan metode kemungkinan maksimum (maximum likelihood) maka jumlah sampel yang disarankan adalah 100-200 sampel, dengan minimum absolut sebesar 50 sampel, atau 2. Sebanyak 5-10 kali jumlah variabel manifes dari keseluruhan variabel laten. Pada Tabel 4.8 dapat dilihat distribusi karakteristik responden yang kuesionernya sah (layak untuk diolah). Selanjutnya jawaban responden secara menyeluruh pada pengumpulan data tahap akhir ini dapat dilihat di Lampiran 3. Tabel 4.8 Distribusi Karakteristik Responden No
Karakteristik Responden
Frekuensi (Orang)
Persentase (%)
1
Jenis kelamin: (1) Laki-Laki (2) Perempuan
95 40
70,37 29,63
2
Umur: (1) 25 - 30 tahun (2) 31 - 40 tahun (3) 41 - 50 tahun (4) 51 - 60 tahun (5) 61 - 65 tahun
10 41 59 25 -
7,41 30,37 43,70 18,52 -
3
Pendidikan terakhir: (1) Sarjana (2) Magister/ Spesialis (3) Doktor
20 97 18
14,81 71,85 13,34
87
Tabel 4.8 Distribusi Karakteristik Responden (lanjutan) No
4
5
6
7
Karakteristik Responden
Frekuensi (Orang)
Persentase (%)
14 18 13 19 11 8 12 7 6 21 1 4 1
10,37 13,33 9,63 14,07 8,15 5,93 8,89 5,19 4,44 15,56 0,74 2,96 0,74
10 51 55 19
7,41 37,78 40,74 14,07
7 14 30 36 20 18 9 1 -
5,19 10,37 22,22 26,67 14,81 13,33 6,67 0,74 -
22 113
16,30 83,70
Unit kerja: F. MIPA F. Ekonomi F. Hukum F. Kedokteran F. Pertanian F. Peternakan F. Sastra F. Kedokteran Hewan F. Teknik Pertanian F. Teknik PS. IKM PS. Pariwisata Dosen MKU Masa Kerja: (1) 4 - 10 tahun (2) 11 - 20 tahun (3) 21 - 30 tahun (4) 31 - 40 tahun Golongan ruang: (1) III/a (2) III/b (3) III/c (4) III/d (5) IV/a (6) IV/b (7) IV/c (8) IV/d (9) IV/e Jabatan Struktural: Pejabat Struktural Bukan Pejabat Struktural
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki (70,37%), berumur berkisar antara 41-50 tahun (43,70%), berpendidikan magister/ spesialis (71,85%), memiliki masa kerja berkisar antara 21-30 tahun (40,74%), bergolongan ruang III/d (26,67%) serta bukan pejabat struktural sebanyak 113 orang (83,70%). 88
4.2. Pengolahan Data Proses mengenai pengolahan data adalah untuk mendapatkan jawaban atas rumusan masalah penelitian ini. Pengolahan data dilakukan berdasarkan model penelitian dengan mengolah data hasil survei yang diperoleh dari penyebaran kuesioner penelitian. Data awal dari responden masih berupa data mentah sehingga harus diolah sedemikian rupa agar menjadi sebuah informasi yang dapat diinterpretasikan. Adapun pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel 2007 dan LISREL versi 8.8. 4.2.1. Persiapan Data Data-data hasil survei yang dikumpulkan dari kuesioner penelitian disusun ke dalam matriks data mentah dengan format m x n, dimana m menyatakan jumlah responden dan n menyatakan jumlah item pernyataan. Untuk menghasilkan data mentah ini, responden diminta untuk menjawab item-item pernyataan ke dalam 5 kategori penilaian dengan ketentuan penelitian seperti yang telah dipaparkan pada Tabel 4.1. Matriks data mentah untuk variabel kepemimpinan transformasional memiliki orde 135 x 8, variabel sistem kompensasi memiliki orde 135 x 12, variabel kepuasan kerja memiliki orde 135 x 11 dan variabel kinerja memiliki orde 135 x 9. Data mentah ini masih berupa data berskala ordinal sehingga tidak layak diolah secara statistik menggunakan program LISREL, oleh karena itu data tersebut harus diubah menjadi berskala interval. Pengubahan data berskala ordinal menjadi data berskala interval menggunakan Methods of Successive Interval (MSI) dengan bantuan program Microsoft Excel 2007. Adapun data mentah jawaban responden dan hasil pengubahan data berskala ordinal menjadi data berskala interval dapat dilihat pada Lampiran 3. 4.2.2. Penyusunan Diagram Jalur (Path Diagram) Diagram jalur merupakan representasi grafis yang memberikan suatu pandangan menyeluruh mengenai struktur model dan menjelaskan mengenai bagaimana jalur hubungan beberapa variabel pada suatu struktur model yang terkait satu dengan lainnya. Kegunaan diagram jalur adalah untuk menunjukkan dengan benar persamaan-persamaan aljabar beserta error dalam persamaan yang dibentuk. Selain itu, diagram jalur juga berfungsi untuk membantu mendeteksi kesalahan pada persamaan yang telah dibentuk dan ditampilkan pada program LISREL. Adapun notasi-notasi dalam diagram jalur yang digunakan dalam sebuah struktur model adalah sebagai berikut (Ghozali & Fuad, 2005):
89
ξ
= Variabel laten eksogen (X)
η = Variabel laten endogen (Y) λ
= Loading factor yang menghubungkan variabel laten dan manifes
δ
= Kesalahan pengukuran variabel manifes dari X (variabel laten eksogen)
ε
= Kesalahan pengukuran variabel manifes dari Y (variabel laten endogen)
ζ
= Kesalahan struktural variabel laten endogen
γ
= Regresi variabel laten endogen pada variabel laten eksogen
β = Regresi variabel laten endogen pada variabel laten endogen yang lain Berikut ini dijelaskan terlebih dahulu diagram jalur model pengukuran pada masing-masing variabel laten, dilanjutkan dengan penjelasan diagram jalur model struktural dan model keseluruhan serta penjelasan mengenai persamaan-persamaan aljabar dari masing-masing model pengukuran dan model struktural (konversi diagram jalur ke dalam rangkaian persamaan matematika). 4.2.2.1. Diagram Jalur Model Pengukuran Variabel kepemimpinan transformasional Diagram jalur model pengukuran variabel kepemimpinan transformasional (KT) yang terdiri atas 4 buah variabel manifes diuraikan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Diagram Jalur Variabel Kepemimpinan Transformasional
90
Variabel sistem kompensasi Diagram jalur model pengukuran variabel sistem kompensasi (SK) yang terdiri atas 3 buah variabel manifes diuraikan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Diagram Jalur Variabel Sistem Kompensasi Variabel kepuasan kerja Diagram jalur model pengukuran variabel kepuasan kerja (KK) yang terdiri atas 4 buah variabel manifes diuraikan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Diagram Jalur Variabel Kepuasan Kerja Variabel kinerja Diagram jalur model pengukuran variabel kinerja (KJ) yang terdiri atas 3 buah variabel manifes diuraikan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Diagram Jalur Variabel Kinerja
91
4.2.2.2. Diagram Jalur Model Struktural dan Model Keseluruhan Model struktural Diagram jalur model struktural variabel-variabel laten dalam penelitian ini yang terdiri atas 4 buah variabel laten diuraikan pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 Diagram Jalur Model Struktural Model keseluruhan (full model) Setelah membangun kontruksi model pengukuran dan model struktural maka pada Gambar 4.6 ditunjukkan model keseluruhan (full model) penelitian ini, dimana model keseluruhan ini merupakan gabungan dari model pengukuran dan model struktural. Model keseluruhan merupakan visualisasi dari semua hubungan antara variabel laten dengan manifesnya serta hubungan antara variabel-variabel laten yang terdapat dalam penelitian ini.
92
Gambar 4.6 Diagram Jalur Model Keseluruhan (Full Model) 4.2.2.3. Konversi Diagram Jalur Dalam langkah ini dilakukan konversi diagram jalur model keseluruhan ke dalam rangkaian persamaan-persamaan matematika. Persamaan yang dibangun terdiri atas: a. Persamaan model pengukuran (measurement model equations) yang digunakan untuk menyatakan hubungan kausalitas antara variabel laten dengan manifesnya. b. Persamaan model struktural (structural model equations) yang digunakan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai variabel laten. Persamaan model pengukuran KT1 = λKT1ξ1 + δKT1
KK1 = λKK1η1 + εKK1
KT2 = λKT2ξ1 + δKT2
KK2 = λKK2η1 + εKK2
KT3 = λKT3ξ1 + δKT3
KK3 = λKK3η1 + εKK3
KT4 = λKT4ξ1 + δKT4
KK4 = λKK4η1 + εKK4
SK1 = λSK1ξ2 + δSK1
KJ1 = λKJ1η2 + εKJ1
SK2 = λSK2ξ2 + δSK2
KJ2 = λKJ2η2 + εKJ2
SK3 = λSK3ξ2 + δSK3
KJ3 = λKJ3η2 + εKJ3 93
Persamaan model struktural KJ
= β21η1 + γ21ξ1 + γ22ξ2 + ζ2
KK = γ11ξ1 + γ12ξ2 + ζ1
4.2.3. Hasil Pengolahan Data Setelah data mentah diperoleh dan ditranformasikan menjadi data interval, kemudian diagram jalur telah terbentuk maka langkah terakhir pada tahap pengolahan data adalah mengolah data tersebut agar menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Adapun algoritma pemrograman (syntax) dalam rangka pengolahan data pada program LISREL versi 8.8 ditunjukkan pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Syntax pada Program LISREL versi 8.8 Pada sub bab ini ditunjukkan tiga bagian besar hasil pengolahan data yaitu hasil pengolahan data model pengukuran yang menggambarkan nilai-nilai estimasi variabel manifes terhadap variabel latennya, kemudian hasil pengolahan data model struktural yang menggambarkan nilainilai estimasi antar variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen, dan goodness of fit (GOF) yang digunakan untuk menguji kecocokan keseluruhan model (overall model fit). Adapun hasil keluaran (output) program LISREL selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. 94
4.2.3.1. Hasil Pengolahan Data Model Pengukuran Pada bagian ini ditunjukkan hasil pengolahan data mengenai nilai-nilai estimasi variabel manifes dalam membentu variabel latennya. Adapun variabel laten pada penelitian ini terdiri atas variabel kepemimpinan transformasional (KT), sistem kompensasi (SK), kepuasan kerja (KK) dan kinerja (KJ). Hasil Model Pengukuran Kepemimpinan Transformasional Hasil pengolahan data model pengukuran kepemimpinan transformasional ini menunjukkan path diagram yang terdiri dari t-value (nilai yang digunakan untuk uji signifikansi konstruk), standardized solution (nilai parameter yang digunakan untuk menentukan arah dan besar pengaruh) serta persamaan-persamaan matematika pada model pengukuran kepemimpinan transformasional. Analisis mengenai hasil model pengukuran ini dibahas pada bab 5.
Measurement Equations:
95
Hasil Model Pengukuran Sistem Kompensasi Hasil pengolahan data model pengukuran sistem kompensasi ini menunjukkan path diagram yang terdiri dari t-value (nilai yang digunakan untuk uji signifikansi konstruk), standardized solution (nilai parameter yang digunakan untuk menentukan arah dan besar pengaruh) serta persamaan-persamaan matematika pada model pengukuran sistem kompensasi. Analisis mengenai hasil model pengukuran ini dibahas pada bab 5.
Measurement Equations:
96
Hasil Model Pengukuran Kepuasan Kerja Hasil pengolahan data model pengukuran kepuasan kerja ini menunjukkan path diagram yang terdiri dari t-value (nilai yang digunakan untuk uji signifikansi konstruk), standardized solution (nilai parameter yang digunakan untuk menentukan arah dan besar pengaruh) serta persamaan-persamaan matematika pada model pengukuran sistem kompensasi. Analisis mengenai hasil model pengukuran ini dibahas pada bab 5.
Measurement Equations:
97
Hasil Model Pengukuran Kinerja Hasil pengolahan data model pengukuran kinerja ini menunjukkan path diagram yang terdiri dari t-value (nilai yang digunakan untuk uji signifikansi konstruk), standardized solution (nilai parameter yang digunakan untuk menentukan arah dan besar pengaruh) serta persamaanpersamaan matematika pada model pengukuran kinerja. Analisis mengenai hasil model pengukuran ini dibahas pada bab 5.
Measurement Equations:
98
4.2.3.2. Hasil Pengolahan Data Model Struktural Hasil pengolahan data model struktural ini menunjukkan path diagram antara variabel laten eksogen ke variabel laten endogen yang terdiri dari t-value (nilai yang digunakan untuk uji signifikansi konstruk), standardized solution (nilai parameter yang digunakan untuk menentukan arah dan besar pengaruh) serta persamaan-persamaan matematika pada model struktural. Adapun yang menjadi variabel eksogen pada penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional (KT) dan sistem kompensasi (SK), serta yang menjadi variabel laten endogen adalah kepuasan kerja (KK) dan kinerja (KJ). Analisis mengenai hasil model pengukuran ini dibahas pada bab 5.
Structural Equations: Kk = 0.31*Kt + 0.55*Sk, Errorvar.= 0.35 , R2 = 0.65 (0.12) (0.12) (0.079) 2.67 4.72 4.39 Kj = 0.35*Kk + 0.33*Kt + 0.28*Sk, Errorvar.= 0.23 , R2 = 0.77 (0.14) (0.12) (0.13) (0.070) 2.60 2.74 2.18 3.28
99
4.2.3.3. Hasil Goodness of Fit (GOF) Statistics Goodness of fit (GOF) merupakan hasil estimasi yang menggambarkan pengevaluasian secara umum derajat kecocokan antara data dengan model. Menilai GOF suatu SEM secara menyeluruh tidak dapat dilakukan secara langsung seperti pada teknik multivariat yang lain. SEM tidak mempunyai satu uji statistik terbaik yang dapat menjelaskan kekuatan prediksi model. Sebagai gantinya para peneliti telah mengembangkan beberapa ukuran GOF atau Goodness of Fit Indices (GOFI) yang dapat digunakan secara bersama-sama atau kombinasi. Menurut Ghozali dan Fuad (2005), dalam hal ukuran kecocokan keseluruhan (overall model fit), kemungkinan menemukan kecocokan pada seluruh item GOFI sangat kecil sehingga apabila sebagian besar dari ukuran derajat kecocokan GOFI menunjukkan hasil yang baik (good fit) maka dapat disimpulkan bahwa model telah menggambarkan kondisi aktualnya (model fit). Dalam program LISREL 8.8, kondisi GOF dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu: - Kelompok 1: Chi-square dan Non-Centrality Parameter (NCP) - Kelompok 2: Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) - Kelompok 3: Expected Cross-Validation Index (ECVI) - Kelompok 4: Akaike Information Criterion (AIC) dan Consistent Akaike Information Criterion (CAIC) - Kelompok 5: Normed Fit Index (NFI), Non Normed Fit Index (NNFI), Parsimonious Normed Fit Index (PNFI), Comparative Fit Index (CFI), Incremental Fit Index (IFI) dan Relative Fit Index (RFI) - Kelompok 6: Critical N (CN) - Kelompok 7: Root Mean Square Residual (RMR), Standardized RMR, Goodness-of-Fit Index (GFI), Adjusted Goodness-of-Fit Index (AGFI) dan Parsimonious Goodness-ofFit Index (PGFI) Pada Gambar 4.8 ditampilkan mengenai GOF statistics penelitian ini yang merupakan hasil keluaran (output) dari pengolahan data pada program LISREL versi 8.8. Adapun pembahasan mengenai output GOF statistics ini dibahas secara menyeluruh pada bab 5.
100
Gambar 4.8 Goodness of Fit Statistics 101