BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1. Data Umum Perusahaan. 4.1.1.Sejarah dan Perkembangan Perusahaan United Can didirikan pertama kali pada tahun 1923 di Shanghai, Cina oleh Mr. Shang Kong-Yuen. Dengan berkembangnya kebutuhan industri, perusahaan ini mulai mengembangkan pula industrinya ke wilayah Indonesia, sehingga pada tahun 1952 di Jl. Jembatan Lima No. 11 Jakarta didirikanlah sebuah perusahaan kaleng bernama China Can Company. Kemudian pada tahun 1958 China Can Company berganti nama menjadi Perkalin, singkatan dari Perusahaan Kaleng Indonesia Indah. Dalam usaha mengembangkan jumlah produksi dan pemasarannya “PERKALIN” melakukan kerjasama dengan perusahaan asing yang bergerak di bidang yang sama yaitu can making technology. Sehingga pada tahun 1968 muncul tiga perusahaan dari luar negeri yang bersedia untuk bekerja sama, adapun tiga perusahaan asing tersebut yang bersedia bekerja sama dengan Perkalin yaitu:
•
Dalvin Steel Coorporation , Hongkong.
•
Continental Can Company ( Can Co ), Amerika Serikat.
•
Toyo Seikan Kaisha Ltd., Jepang.
56
57
“PERKALIN” bersama-sama dengan tiga perusahaan asing tersebut pada tahun 1968 membentuk sebuah badan usaha dengan status PMA yang diberi nama United Can Company Ltd yang berkedudukan di Jakarta.
4.1.2Lokasi dan Unit Kerja Pada tahun 1975 pabrik PT. United Can dipindahkan ke lokasi baru yang lebih luas di Jl. Daan Mogot Km.17 Jakarta Barat 11840 dan menjadi pabrik utama. Berdiri di atas tanah seluas 14 hektar dan sudah 70% di pergunakan untuk bangunan yang berjumlah 20 bangunan yang terdiri dari bangunan kantor, bangunan pabrik, bangunan gudang dan kantin Sementara itu kantor pusat masih tetap bertahan di Jembatan Lima, dan pada awal tahun 1985 dipindahkan juga ke tempat yang dianggap lebih strategis, di Jl. Abdul Muis No.12 Jakarta Pusat 10160, yang hanya berjarak sekitar 200 m dari Istana Merdeka Jakarta. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya perusahaan maka perusahaan mulai mendirikan cabang – cabang. Adapun cabang–cabang yang telah didirikan oleh PT. United Can adalah sebagai berikut: 1. Pada tahun 1973 didirikan cabang pertama kali di Yogyakarta untuk melayani pelanggan dibidang pengalengan susu bubuk. 2.
Pada tahun 1978 didirikan cabang kedua di Negara, Bali untuk melayani pelanggan United Can disekitar Muncar, Banyuwangi dan Bali terutama pengalengan ikan sardine dan makarel..
3.
Pada tahun 1980 cabang ketiga didirikan di Ungaran Jawa Tengah untuk melayani kaleng biscuit
58
4. Pada tahun 1982 cabang berikutnya didirikan di ujung utara pulau Sulawesi terletak di Bitung Manado untuk melayani industri pengalengan sardine dan ikan tuna. 5.
Satu tahun kemudian, pada tahun 1983 United Can mendirikan cabang di Tanjung Morawa Medan, untuk melayani industri pengalengan buah-buahan dan hasil laut dan sekarang sudah merambah dalam pengalengan biskuit.
6. Pada tahun 1986 di Biak Irian Jaya United Can mendirikan cabang yang keenam untuk memenuhi permintaan pelanggan yang bergerak pada pengalengan ikan tuna. 7. Cabang berikutnya didirikan di Pekalongan Jawa Tengah pada tahun 1991. 8.
Dua tahun kemudian pada tahun 1993 cabang yang kedelapan didirikan di Pasuruhan Jawa Timur , yang melayani kaleng ikan tuna.
9. Pada tahun 1994 didirikan satu cabang di Irian Jaya tepatnya di kota Sorong, untuk melayani kaleng ikan tuna. 10. Pada tahun 1996 didirikan cabang di kota Madang Papua New Guinea yang merupakan cabang yang kesepuluh. 11. Pada tahun 1997 cabang yang kesebelas didirikan di General Santos, Philipina untuk melayani industri pengalengan ikan tuna. 12.
Pada tahun 2006 ini United Can
akan mempunyai cabang lagi
khususnya untuk kaleng two piece yang berada di Vietnam. Ini hasil kerja sama dengan salah satu perusahaan kaleng besar yang berasal dari Jepang yaitu Toyo Seikan Keisha Co.
59
Gambar 2.1. menunjukan letak dari pabrik-pabrik yang dimiliki oleh
company name organization
PT. United Can Company. G.SANTOS 1997
UNGARAN 1980
BITUNG 1982 SORONG 1994
PEKALONGAN 1991 BIAK 1986
MEDAN 1983
JAKARTA I952 MADANG 1996
YOGYA 1973 SURABAYA 1993
NEGARA 1978
Gambar 4.1. Peta Lokasi Pabrik PT. United Can Company.
1.1.3Hasil Produksi PT. United Can Company Ltd memproduksi beberapa macam kaleng baik kaleng makanan, kaleng minuman, kosmetika, kimia, dan lain–lain. Macam kaleng tersebut adalah sebagai berikut : 1. Three piece steel can yaitu kaleng–kaleng untuk makanan ( biskuit,susu ), minuman, kimia ( kaleng cat ,oli pelumas,dll ), dan kosmetik (minyak rambut ). Material dari Three pieces can ini adalah tin plate. Tin plate ini adalah steel plate yang dikedua sisinya dilapisi dengan tin atau timah. Fungsi timah adalah untuk menghindarkan kontak langsung steel dengan makanan atau dengan apapun yang di kemas dalam kaleng tersebut dan supaya tidak terjadi karat sehingga mencegah terjadinya kontaminasi
60
dengan produk yang dikemas. Sebuah kaleng disebut kaleng three pieces can karena kaleng tersebut terdiri dari tiga komponen yaitu : 1.
Top End atau juga disebut tutup kaleng bagian atas.
2.
Body atau juga disebut badan kaleng.
3.
Bottom end atau tutup kaleng bagian bawah. Pada body kaleng ini terdapat sebuah sambungan yang dalam istilah perkalengan disebut dengan side seam. Di P.T. United Can Company,Ltd sendiri terdapat beberapa jenis sambungan side seam, sambungan tersebut adalah sebagai berikut : •
Drylock seam.
•
Side seam welding.
Jika ketiga komponen kaleng tadi di rangkai maka akan terbentuklah three pieces can. Untuk dapat dirakit dengan end kaleng maka body kaleng harus melalui proses flanging dan proses seaming. Sambungan antara body kaleng dan tutup kaleng tadi disebut double seaming
Gambar 4.2 Three piece steel can
61
2. Twopiece Can Sesuai dengan namanya, kaleng two piece ini hanya terdiri dari dua komponen penting yaitu : •
Can body
•
Can end
Material dari kaleng two piece ini adalah aluminium plate. Kaleng ini biasa digunakan untuk mengemas minuman kaleng seperti soft drink dan beer. Kaleng two piece ini ramah lingkungan karena kaleng ini dapat didaur
ulang
kembali
setelah
digunakan.
Gambar 4.3 Contoh Kaleng Two Piece
3. Drawn can . Drawn can adalah kaleng yang terdiri dari dua komponen, sama seperti two pieces can. Namun perbedaannya adalah material dari body drawn
62
can dari TFS (Tin Free Steel), sedangkan body two pieces dari alumunium plate. Drawn can adalah kaleng yang digunakan untuk mengemas makanan, terutama jenis ikan tuna.
Gambar 4.4 Drawn Can
4. Aluminium Easy Open Can PT. United Can Company Ltd juga memproduksi tutup kaleng dari bahan aluminium yang mudah di buka. End jenis ini sering digunakan pada produk susu dalam kaleng, kaleng tuna, kaleng soft drink (two pieces), kaleng minuman juice dll
Gambar 4.5 Aluminium Easy Open Can
63
5. Pilfer Proof Can Pilfer proof cap adalah tutup botol obat dan kosmetika yang juga berfungsi sebagai segel sehingga obat atau kosmetik yang dikemas tidak bisa dipalsukan.
Gambar 4.6 Pilfer Proof Can 6. Metal Battery Jacquet. Metal battery jacket adalah pembungkus batu battery kering. Kemasan ini memerlukan side seam berupa dry lock seam (sambungan lipat).
Gambar 4.7 Metal Battery Jacquet
64
7. Crown cap yaitu tutup untuk penutup botol minuman ringan,Beer ,kecap dan sebagainya.
.
Gambar 4.8 Crown Cap 8. Tennis Ball Can United Can menyediakan easy pull vacuum untuk kaleng bola tenis. Dengan ini memungkinkan produk ini sampai ke pembeli dengan kondisi terbaik. Dengan pembuatan produk yang seksama membuat produk mempunyai bentuk yang tetap dan bisa melambung dengan baik terjaga ketika penanganan dan disimpan.
Gambar 4.9 Contoh Tennis Ball Can
Untuk menunjang proses produksi maka P.T United Can menggunakan tin plate sebagai bahan baku utama. Konsumsi tin plate
65
didatangkan dari luar negeri dengan kualitas eksport dan produk lokal dari PT Latin Nusa Cilegon, karena untuk menjamin kualitas kaleng yang dihasilkan sehingga konsumen benar-benar mendapatkan kaleng yang berkualitas. 4.1.4Distribusi dan Pemasaran Produk–produk yang dihasilkan oleh PT. United Can didistribusikan ke dalam dan ke luar negeri. Produk–produk tersebut dikirim ke customer dapat berupa kaleng, end atau tutup, dan dapat juga berupa sheet. Produk yang dikirim ke dalam negeri biasanya ke cabang–cabang lokal, sedangkan yang dikirim ke luar negeri bisa ke cabang di luar negeri dan bisa juga sebagai barang ekspor. Barang–barang ekspor dituntut dengan kualitas yang sangat tinggi, oleh sebab itu dalam penangannya harus sangat berhati-hati. Tempat tujuan ekspor dari produk–produk PT. United Can yang berupa kaleng kosong adalah sebagai berikut: 1. Vietnam, ekspor kaleng minuman terutama minuman bir. 2. China, kaleng aerosol terutama untuk kaleng insektisida dalam jumlah yang besar. 3. Hongkong, ekspor kaleng aerosol dan gas. 4. Philipina untuk kaleng bir, kaleng untuk bola tenis dan kaleng ikan tuna. 5. Papua New Guinea, kaleng drawn can ( kaleng tuna ) dan kaleng two piece alumunium untuk minuman bir.
66
6. Singapore, ekspor untuk kaleng two piece alumunium untuk soft drink dan kaleng 3 piece untuk pengalengan juice. 7. Malaysia, kaleng two piece can untuk soft drink dan bir. 8. Mauritius, negara kepulauan di sebelah timur Madagaskar untuk kaleng two piece can untuk kaleng bir. 9. England, sekali dua kali dalam sebulan memerlukan kaleng bola tenis. 10.
Thailand, berupa kaleng two pieces aluminium untuk bir .
1.2 General Can Assembly General Can Assembly adalah salah satu dari departemen PT United Can yang mempunyai pekerjaa membuat kaleng – kaleng yang memiliki beraneka bentuk ( bulat , persegi ,persegi pangjang, dan oval ) dan ukuran kaleng Ø206, Ø301, Ø401, Ø 502, Ø601, dan Ø603) , dan sebagian besar produknya diproduksi secara manual ( untuk ukuran kaleng rectangular
dan
tapper ) beberapa
diproduksi dengan menggunakan mesin ( untuk ukuran kaleng bulat ) 1.2.1.Fasilitas
General Can Assembly
Untuk menunjang produksi kaleng di general can , departemen ini mempunyai beberapa mesin produksi dan guna meningkatkan kualitas produk dan mengurangi jumlah tenaga kerja , maka setiap tahun departemen ini melakukan beberapa improvment baik itu terhadap mesin itu sendiri, line produksi ataupun terhadap toolingnya . Adapun mesin –mesin yang dimiliki General Can hingga saat ini antara lain:
67
1. Waxing −
TSK WAXER
2 unit
2. Slitter −
KRUPP SEVT
4 unit
−
SHIN I
1 unit
3. Rounding −
IMC ROUNDING
5 unit
4. Body Maker −
MELTOG
2 unit
−
G+F RZA 2716
1 unit
−
G+F RZA 180
2 unit
−
NRZD 12 EAE
4 unit
−
VEA 25 TE
1 unit
−
VAA 20 K
1 unit
5. Flanging −
G+F VSA 125
2 unit
−
G+F VSA 12
1 unit
−
KARGESS HAMMER
1 unit
−
SHIN I
1 unit
−
BUHLER
1 unit
−
LDS 117
1 unit
6. Beading/Necking −
TSK CAN CLEANER
1 unit
−
IMC ROLLING
2 unit
−
LDS 128
2 unit
−
LDS 114
1 unit
7. Seamer
68
−
SHIN I
2 unit
−
LUBECA LW 303
2 unit
−
LUBECALW 210
3 unit
−
WING HUP
1 unit
−
MB 20 DS
3 unit
−
LANICO 280 BF
2 unit
−
LW 955
2 unit
−
LDS 112
1 unit
−
G+F VSA 25
2 unit
8. Tester −
KUOCHANG
1 unit
9. Rolling −
TATMING ROLLING
9 unit
−
IMC ROLLING
5 Unit
−
SHIN I ROLLING
2 Unit
−
HONGKONG ROLLING
4 unit
10. Press −
JHON HEINE 202 Serie 2
10 unit
−
JHON HEINE 202 Seri 3
10 unit
−
JHON HEINE 203 Seri 3
5 unit
−
JHON HEINE 203 Seri 4
2 unit
−
SHIN I SB 9 Al
1 unit
−
BUHLER PRESS
1 unit
−
BIG PRESS RRT 63 Ton
10 unit
−
BIG PRESS RRT 40 Ton
2 unit
−
RRT 25 Ton
2 unit
−
RRT 16 Ton
8
unit
69
−
MB 25 Ton
2
unit
−
RRT 10 Ton
18 unit
11. Curling Rolling −
SHIN I SB 20
5 unit
12. Foot Press −
MANUAL FOOT PRESS
25 unit
13. Packing − UCC Palletizer −
CYCLOP WRAPPING
2 unit 1 unit
1.2.2Proses Produksi Paint Can adalah salah satu kaleng yang diproduksi oleh PT United can, di departemen General Can Assembly. Kaleng ini dibuat untuk mengemas produk Cat . Spesifikasi kaleng ini diuraikan sebagai berikut : •
Subject
: Paint Can , Ø 206 x 207
•
Can Type
: Three Piece Drylock ( Lock Seam )
•
Component Supply
: Ring & Bottom Seam On
•
Side Seam
: Lockseam
•
Compound
: No Compound
70
Gambar 4.10 Kaleng Kuda Terbang
1.1
Bahan Produksi Bahan produksi yang digunakan untuk pembuatan kaleng ada 2 jenis bahan
baku, yaitu material utama yang digunakan untuk pembuatan kaleng , dan bahan pendukung, yaitu material-material yang berfungsi untuk menunjang proses produksi hingga terbentuknya kaleng. Proses produksi kaleng 3 piece pada setiap departemen membutuhkan bahan baku dan bahan pendukung yang berbeda pula, kecuali bahan baku utama yaitu Tin Plate. Untuk lebih memperjelas mengenai bahan baku dan bahan pendukung, kami akan memberikan gambaran secara umum yang dipakai dalam proses produksi kaleng cat ini.
1.1.2.2Bahan Baku Utama Bahan baku untuk paint can ukuran Ø 206 x 207 adalah gulungan koil Tin Plate, yang nantinya akan dipotong menjadi sheet. Untuk pembuatan kaleng jenis ini ada 4 jenis Tin Plate yang digunakan untuk body kalengnya dan untuk
71
alas ( bottom ) , ring dan untuk tutup ( Lid ) nya. Setiap komponen mempunyai standar pewarnaan yang berbeda, sehingga diperlukan material dekorasi yang berbeda pula, berikut spesifikasinya:
ITEM RING BOTTOM CAP BODY
•
ENAMEL SPESIFICATION INSIDE COATING OUTSIDE COATING Varnished White Coated Plain White Coated Varnished White Coated Varnished Decoration
Body Blank Body blank adalah hasil potongan dari sheet yang sudah melalui proses printing dimana ukurannya sesuai dengan dimensi kaleng yang dinginkan. Dan dipotong – potong sesuai dengan ukuran yang telah distandartkan dengan menggunakan mesin potong yang disebut mesin Slitter. Berikut ilustrasi dari body blank nya dan Spesification nya. Berikut spesifikasinya.
Body :
Material
:
TFS
Thickness
:
0.18 mm
Temper
:
T4
Tin Coating
:
-
72
Gambar 4.11 Body Blank
•
Ring Ring adalah produk dari departemen General Can sendiri yang nantinya
akan diassembly dengan bodinya dengan menggunakan mesin seamer ( mesin untuk menggabungkan 2 material untuk menjadi satu bagian dengan proses yang disebut dengan seaming ) Mesin seamer yang digunakan merupakan produk dari German yang bermerek G+ Frei type VSA 125 . Berikut ilustrasi dari ring . Ring
Material
:
Thickness Temper Tin Coating
TFS : : :
0.21 mm T4 #25/25
73
Gambar 4.12 Ring
•
Bottom / alas Bottom / End / alas adalah produk dari departemen General Can sendiri juga yang nantinya akan diassembly di mesin seamer . Berikut ilustrasi dari Bottom dan Ring dan Cap nya dan Spesification nya
Bottom :
Material
:
ETP
Thickness
:
0.20 mm
Temper
:
T4
Tin Coating
:
#25/25
74
Gambar 4.13 Bottom •
Cap Cap adalah produk dari departemen General Can sendiri
juga yang
nantinya akan diassembly oleh konsumen dalam proses produksi mereka . Cap ini dikirim secara terpisah.
Cap:
Material
:
ETP
Thickness
:
0.22 mm
Temper
:
T3
Tin Coating
:
#25/25
75
Gambar 4.14 Cap •
Cement Cement adalah bahan yang berfungsi sebagai penutup sela – sela sambungan agar tidak menyebabkan bocor pada produk .
1.2.2.3Bahan Pendukung Berikut ini adalah bahan pendukungnya : •
Pallet Kayu Pallet kayu berfungsi sebagai tatakan kaleng saat proses packing, atau sebagai sarana untuk mempermudah transportasi dari kaleng atau bahan-bahan lain untuk dipindahkan dengan Forklift atau Hand Lorry. Ukuran pallet yang digunakan adalah 1000 x 1000 mm, pallet kayu ini di produksi di United Can sendiri .
76
Gambar 4.15 Pallet Kayu •
Plastic wrapper Plastic wrapper yaitu plastik tipis yang digunakan untuk membungkus tumpukan kaleng pada palletnya sehingga posisi kaleng tetap rapi dan terhindar dari debu ataupun kotoran.
Gambar 4.16 Plastic wrapper •
Carton layer Carton layer merupakan lapisan karton yang digunakan sebagai alas kaleng yang berada di atas pallet dan juga sebagai penyekat tingkatan kaleng agar memudahkan dalam pengambilannya.
77
Gambar 4.17 Carton Layer •
Plastic stripper Plastic stipper adalah tali plastik yang dipergunakan untuk mengikat kaleng-kaleng pada pallet setelah proses wrapping agar lebih kokoh sehingga mudah dalam distribusinya.
Gambar 4.18 Plastic Stripper •
Top Frame Top frame merupakan lapisan penutup bagian atas yang terbuat dari kayu dan berfungsi untuk mencegah adanya kerusakan pada kaleng, baik pada saat proses stripping maupun pada saat proses transportasi pallet.
78
1.1.2.4
Proses Assembling Kaleng Berikut ini adalah Proses perakitan kaleng cat untuk kaleng Ø 206 .
Perakitan kaleng Ø 206 x 207 mengalami beberapa proses, yaitu diantaranya slitting, body making, flangging, seaming, packing.
Slitting
Bodymaker
Flanging
Ring 1 st Seaming Body
Seaming 2nd Seaming Bottom/end
Testing
Packing
Warehouse
Gambar.4.20 Urutan proses paint can di departemen assembly
79
•
Slitting Proses Slitting ini menggunakan mesin slitter . Mesin Slitter adalah mesin
yang digunakan untuk memotong body sheet menjadi body blank dengan dimensi dan ketegaklurusan yang tepat. Di mesin slitter terdapat dua pemotongan yaitu 1st dan 2nd operation, untuk pemotongan yang pertama menentukan ukuran dari blank length, dan untuk pemotongan yang kedua untuk menentukan blank height. Di departemen general can memiliki 2 macam mesin slitter yaitu mesin slitter merek KRUPP dengan model single gang 4 unit dan Shin I Slitter double gang 1 unit. Secara garis besar untuk mendapatakan body blank yang sesuai standart membutuhkan 2 kali proses , yang biasa disebut dengan istilah potong 1 untuk mendapatkan ukuran
body height ( BI.H )dan potong ke 2( untuk
mendapakatkan ukuran body lenght (BI.L ).
Gambar 4.21 Slitter
80
•
Body Maker Mesin body maker adalah mesin yang digunakan untuk membuat body barel
dari body blank yang telah keluar dari mesin slitter dengan proses penyambungan drylock. Mesin bodymaker yang digunakan adalah Germann + Frei ( G+F ) RZA 180 .
Gambar 4.22 Bodymaker Dalam proses bodymaker ini ada ukuran / dimensi yang harus dipenuhi untuk memenuhi syarat ke proses berikutnya, dimensi tersebut antara lain : •
Plug Diameter ( PD )-ukuran diameter keliling kaleng -.Adapun ukuran dari plug diameter yang harus tercapai adalah :
81
•
Notching Dimension – ukuran besarnya notching –Nothing ini berfungsi sebagai pembebas supaya tidak terjadi penumpukan material yang tidak perlu pada saat proses seamer. Berikut ilustrasi proses dari bodymakernya Rounding
Notching
Edging
Bumping
Gambar 4.23 Proses Bodymaker
•
Flanging Proses Flanging ini menggunakan mesin Flanger type Germann+Frei ( G+F )
VSA 10 . Mesin Flanger adalah mesin yang digunakan untuk membentuk flange pada kedua sisi body ( atas dan bawah).
82
Gambar 4.24 Flanger
Dalam proses flanging ini ada beberapa ukuran / dimensi yang harus dipenuhi untuk memenuhi syarat ke proses berikutnya, dimensi tersebut adalah : Alat yang digunakan untuk pengukukuran adalah Flange Lenght Micrometer
•
•
Flange Lenght
: 2.4 +/- 0.23
•
Flange Height
: 62.15 +/- 0.23
Mesin Seamer Mesin Seamer adalah berfungsi untuk menggabungkan antara body barrel
yang sudah diflanging dengan end atau ring. Untuk paint cant Ø 206 x 207 yang diseaming adalah bagian bawah( bottom /end) dan atas ( ring )
83
Gambar 4.25 Seamer
Proses terjadinya double seaming 1.
Adanya pertemuan antara end dan body flanging dan dibantu dengan chuck untuk proses seaming.
2.
Proses melalui 1st roll untuk menghasilkan Tc.
3.
Proses melalui 2nd roll untuk menghasilkan T dan W.
4. Lifter plate untuk membantu / menekan body flanging, untuk menghasilkan FiH, T, W, BH, dan CH.
84
PROSES MANUFAKTUR 3 PC
2nd Roll
1st Roll
Gambar 4.26 Proses Seaming
4.3 Pengumpulan Data Data adalah petunjuk dari setiap aktivitas yang dilakukan , dan dari data tersebut dapat belajar pada fakta yang benar dan mengambil langkah yang tepat berdasarkan fakta tersebut. Untuk
melakukan
indentifikasi
masalah
maka
penulis
melakukan
pengumpulan data yang diperlukan guna penelitian lebih lanjut, adapun data yang dikumpulkan disini adalah data fisik ( physical properties ) yang diambil dari data kerusakan ( spoilage ) setiap hari yang dihasilkan dari proses produksi kaleng cat merek Kuda Terbang . Sumber data yang diambil merupakan data yang berasal dari hasil bersangkutan.
yang diperoleh dari hasil pengukuran pada perusahaan yang
85
Sebagai bahan pengumpulan data / pengolahan penulis akan memberikan data bulan Januari – Februari 2008, dan hanya dibatasi pada jumlah kerusakaan total proses dalam satu line produksi . Adapun data yang diambil adalah data kerusakan harian ( Daily Spoilage Report ) yang dilaksanakan oleh operator penghitung spoilage dan diolah oleh administrasi setiap harinya. Cara pengambilan data adalah sebagai berikut : •
Pengambilan data diambil setiap hari jam kerja ( Senin – Sabtu ) dengan mengumpulkan semua kerusakan total ( cacat kecil atau pun cacat sampai rusak ) yang dihasilkan saat proses produksi 1 x 24 jam , nantinya akan dihitung oleh operator penghitung spoilage dan akan didapatkan datanya oleh administrasi departemen.
•
Waktu produksi 1x 24 dibagi 2 shift ; Sch total = 1275 menit; effisiensi produksi 90% , Cpm ( Can per minute)= 40; maka output produksi adalah : Output = Cpm x Sch x Eff = 40 x 12575 x 90 % = 45900 can Jadi output produksi standart yang harus didapatkan dengan effisiensi 90 % adalah 45900 can / hari
•
Data dari administrasi akan ditampilkan dalam daily progress production . data ini yang dipakai oleh penulis untuk analisa data.
86
1.4. Pengolahan Data Setelah data dikumpulkan maka penulis melakukan pengolahan data dengan cara mengelompokkan data sehingga diperoleh data berdasarkan kriteria yang penting data tersebut jenisnya sama, data tersebut adalah data kerusakan produksi dalam satuan ( piece ).
4.4.1.Pengamatan
Data Kerusakan
Data kerusakan yang telah didapatkan dibagi menjadi 2 kelompok besar berdasarkan waktu produksi 2 shift penuh, yaitu dalam satuan bulan ( Januari dan Februari ) . Data – data tersebut disajikan dalam tabel berikut :
87
2.1.
Tabel Data kerusakan kaleng Kuda Terbang bulan Januari 2008
No
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
02/01/08 03/01/08 04/01/08 07/01/08 08/01/08 09/01/08 10/01/08 11/01/08 12/01/08 14/01/08 15/01/08 16/01/08 17/01/08 18/01/08 19/01/08 21/01/08 22/01/08 23/01/08 24/01/08 25/01/08 26/01/08 28/01/08 29/01/08 30/01/08 31/01/08 Total
Jumlah Produksi n 35650 39567 35980 39875 39800 40150 37890 35675 42800 41200 39800 41980 37560 42150 41200 36568 39850 37800 39850 39870 40125 43250 39805 38900 41875 989170
Jumlah Cacat np 1.215 1.450 1.225 1.650 1.445 1.449 1.435 1.225 1.550 1.435 1.510 1.445 1.325 1.460 1.425 1.408 1.445 1.365 1.675 1.405 1.438 1.575 1.390 1.435 1.445 35.825
Proporsi p=np/n 0,034 0,037 0,034 0,041 0,036 0,036 0,038 0,034 0,036 0,035 0,038 0,034 0,035 0,035 0,035 0,039 0,036 0,036 0,042 0,035 0,036 0,036 0,035 0,037 0,035
Presentasi Cacat % 3,41% 3,66% 3,40% 4,14% 3,63% 3,61% 3,79% 3,43% 3,62% 3,48% 3,79% 3,44% 3,53% 3,46% 3,46% 3,85% 3,63% 3,61% 4,20% 3,52% 3,58% 3,64% 3,49% 3,69% 3,45%
88
4.2
Tabel Data kerusakan kaleng Kuda Terbang bulan Februari 2008
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Tanggal 01/02/08 02/02/08 04/02/08 05/02/08 06/02/08 07/02/08 08/02/08 09/02/08 11/02/08 12/02/08 13/02/08 14/02/08 15/02/08 16/02/08 18/02/08 19/02/08 20/02/08 21/02/08 22/02/08 23/02/08 25/02/08 26/02/08 27/02/08 28/02/08 29/02/08 Total
Jumlah Produksi n
Jumlah Cacat np
38235 35800 39870 38450 42800 38750 39786 34575 43567 39750 39800 40275 37865 37565 41235 37560 41565 42375 37875 36250 41666 42365 40265 39875 42745 990864
1.335 1.235 1.335 1.438 1.438 1.335 1.465 1.276 1.570 1.475 1.480 1.445 1.298 1.425 1.578 1.375 1.438 1.598 1.445 1.390 1.452 1.610 1.525 1.480 1.535 35.976
p=np/n
Presentasi Cacat %
0,035 0,034 0,033 0,037 0,034 0,034 0,037 0,037 0,036 0,037 0,037 0,036 0,034 0,038 0,038 0,037 0,035 0,038 0,038 0,038 0,035 0,038 0,038 0,037 0,036
3,49% 3,45% 3,35% 3,74% 3,36% 3,45% 3,68% 3,69% 3,60% 3,71% 3,72% 3,59% 3,43% 3,79% 3,83% 3,66% 3,46% 3,77% 3,82% 3,83% 3,48% 3,80% 3,79% 3,71% 3,59%
Proporsi
89
4.4.2Pengujian Kecukupan Data Untuk memastikan bahwa data yang telah dikumpulkan telah cukup secara obyektif. Pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik, yaitu derajat ketelitian dan tingkat keyakinan/ kepercayaan. Derajat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah mencerminkan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak . 4.4.2.1Pengujian Kecukupan Data bulan Januari 2008 Tabel 4.3 Tabel Uji Kecukupan data bulan Januari 2008 Data ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jumlah Produksi 35650 39567 35980 39875 39800 40150 37890 35675 42800 41200 39800 41980 37560 42150 41200 36568 39850 37800 39850 39870 40125 43250 39805 38900 41875
X2 1270922500 1565547489 1294560400 1590015625 1584040000 1612022500 1435652100 1272705625 1831840000 1697440000 1584040000 1762320400 1410753600 1776622500 1697440000 1337218624 1588022500 1428840000 1588022500 1589616900 1610015625 1870562500 1584438025 1513210000 1753515625
90
ΣX
= 989.170
(Σx)2 = 978.457.288.900 ΣX2
= 39.324.385.038
Dimana : Z = Koefisien pada distribusi normal sesuai dengan tingkat keyakinan (1-α)100% Tingkat keyakinan 90 % - Z = 1,65 Tingkat keyakinan 95 % - Z = 1,95 ∼ 2 Tingkat keyakinan 99 % - Z = 2,58 ∼ 3 Tingkat keyakinan diassumsikan = 95% Maka Z=1.9 ∼ 2 S
= (α )= Tingkat Ketelitian = 5 % = 0,05 = 5% =5/100 =1/20
Z/S
= 2:1/20
= 2 x 20 = 40
Maka Rumus Uji Kecukupan Data untuk bulan Januari 2008 adalah :
91
Karena nilai N’ < N ( 4,541 < 25 ) maka jumlah data yang dipakai untuk penelitian dianggap mencukupi. 4.4.2.2Pengujian Kecukupan Data bulan Februari 2008 Tabel 4.4 Tabel Uji Kecukupan data bulan Februari 2008 Data Observasi ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jumlah Produksi 38235 35800 39870 38450 42800 38750 39786 34575 43567 39750 39800 40275 37865 37565 41235 37560 41565 42375 37875 36250 41666 42365 40265 39875 42745
X2 1461915225 1281640000 1589616900 1478402500 1831840000 1501562500 1582925796 1195430625 1898083489 1580062500 1584040000 1622075625 1433758225 1411129225 1700325225 1410753600 1727649225 1795640625 1434515625 1314062500 1736055556 1794793225 1621270225 1590015625 1827135025
92
ΣX
= 990.864
(Σx)2 = 981.811.466.496 ΣX2
= 39.404.699.066
Dimana : Z
= Koefisien pada distribusi normal sesuai dengan tingkat keyakinan (1α)100% Tingkat keyakinan 90 % - Z = 1,65 Tingkat keyakinan 95 % - Z = 1,95 ∼ 2 Tingkat keyakinan 99 % - Z = 2,58 ∼ 3
Tingkat Kepercayaan diassumsikan = 95% , maka Z=1.9 ∼ 2 S
= (α )= Tingkat Ketelitian = 5 % = 0,05 = 5% =5/100 =1/20
Z/S
= 2:1/20
= 2 x 20 = 40
Maka Rumus Uji Kecukupan Data untuk bulan Februari 2008 adalah :
93
Karena nilai N’ < N ( 5,39 < 25 ) maka jumlah data yang dipakai untuk penelitian dianggap mencukupi. 1.5
TAHAP PENDEFINISIAN (DEFINE) Pada tahap awal, yang akan dilakukan adalah mencari proses-proses bisnis
kunci yang mempengaruhi profitabilitas dan menentukan rencana – rencana tindakan yang harus dilakukan untuk meningkatkan proses – proses bisnis . Tahap definisi merupakan langkah analisis yang dilakukan sehubungan dengan proses yang berlangsung . Analisis terhadap proses dapat dilakukan dengan metode 5 W + 1 H untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di perusahaan. Tiga prioritas utama yang ditekankan dalam produksi kaleng yaitu : Effisiensi , HFI ( Hold for Inspection ) dan Spoilage ( kerusakan). Ketiga hal tersebut yang harus dijaga dan diutamakan oleh Departemen General can saat memproduksi kaleng.
94
Langkah selanjutnya adalah menentukan rencana – rencana tindakan yang harus dilakukan dengan menggunakan metode 5 W + 1 H dengna urutan sebagai berikut : 1.
What (rencana tindakan apa yang akan dilakukan) Tindakan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas produksi kaleng ; produksi General Can dengan menurunkan angka kerusakan ( spoilage ) kaleng Kuda Terbang sampai batas target yang diijinkan.
2.
When (menentukan periode pelaksaan rencana tindakan tersebut) Sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan maka penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2008
3.
Who (siapa yang bertanggung jawab dalam melaksanakan rencana tindakan tersebut). Dalam pelaksanaan proyek ini dibentuk team yang diberikan kepercayaan untuk melakukan penelitian di Departemen General Can PT United Can. •
Bambang S.P.
: Manajer Departemen
•
Octo Barliantanto
: Assisten Manager
•
Aris Suryo Husodo
: Supervisor Produksi
•
Edy Prayitno
: Supervisor Teknik
•
Budiyono
: Supervisor Logistik
95
4.
Why ( mengapa rencana tindakan tersebut dipilih) Rencana tindakan ini dilakukan karena besarnya angka kerusakan dan pemakaian sumber daya orang yang cukup banyak, menyebabkan rendahnya produktivitas dan profitabilitas dan apabila hal ini tidak dilanjuti manak akan menimbulkan kerugian dari segi materi yaitu kerugian material dan Utilyze Machine.
5.
Where (pada proses mana rencana tersebut akan diterapkan) Rencana tindakan tersebut akan dilakukan pada proses produksi Kaleng Kuda Terbang di Departemen General Can PT United Can.
6.
How (bagaimana tindakan itu akan diterapkan) Proses yang akan dilakukan adalah dengan fish bone diagram untuk mengetahui proses yang menyebabkan cacat , menghitung kemampuan proses yang sedang berjalan, membuat peta kendali proses untuk menentukan batasan – batasan
yang diizinkan , mencari sebab
akibat permasalahan yang terjadi dan memberikan usulan perbaikan pada tahap improve serta akan mencoba mengimplementasikannya.
4.6 TAHAP PENGUKURAN ( MEASURE ) Tahap measure merupakan tahap kedua dalam penelitian untuk peningkatan kualitas produksi kaleng Kuda Terbang. Aktivitas utama dalam tahap measure adalah mengetahui masalah yang ada serta menghitung produksi yang dilakukan oleh perusahaan saat ini.
kapabilitas
96
1.6.1Penentuan Jumlah Kerusakan Produksi Terbesar di Departemen General Can. Untuk mengetahui
jumlah cacat produki terbesar
maka dilakukan
pengukuran proses Data yang digunakan dalam pengolahan ini adalah proses produksi
data
kaleng pada bulan Januari 2008. Data yang disajikan ini
dikelompokkan dalam setiap jenis produk dan mesin. Tabel 4.5 Komposisi Kerusakan Produksi ( Periode Januari 2008 ) NO 1 2 3 4 5 6 7 8
Mesin GF NRZD 2 GF-1 VAA-20 MELTOG NRZD 3 JH202.5B JH202.5A
Produk Kuda Terbang 0.1 Ltr Corinthians Twister, Hello Panda Royal Dansk Khong Guan Rect Cemani Toka Body Pomade Cover Pomade Jumlah
Jumlah Cacat 35.825 31.265 22.575 20.375 19.834 17.263 4.358 2.592 154.087
Persentase 23,25 20,29 14,65 13,22 12,87 11,20 2,83 1,68 100
Dari table 4.5 terlihat bahwa kerusakan produksi terbesar adalah Kuda Terbang 0.1 l dengan jumlah kerusakan 35.825 kaleng dan persentase cacat sebesar 23.25 % . Setelah diketahui jumlah kerusakan - kerusakan maka dilanjutkan dengan pengukuran dan analisa data .
97
Analisa Pareto
4.6.2
Untuk mengetahui jumlah kerusakan – kerusaka produksi dengan menggunakan Analisa pareto dengan data kerusakan produk pada bulan Januari 2008 .
Gambar 4.27 Diagram Pareto kerusakan produk Dari Gambar 4.27 terlihat bahwa kaleng Kuda Terbang mempunyai nilai kerusakan kaleng ( spoilage ) terbesar yaitu 23.25% . Untuk itu kaleng Kuda Terbang diprioritaskan untuk penelitian. 2.7. Pengukuran Data Atribut 4.7.1 Perhitungan
Peta Kendali Cacat ( p – Chart ) untuk Kaleng Kuda
Terbang Bulan Januari 2008 Pembuatan peta kendali proses untuk kerusakan / cacat pada kaleng Kuda Terbang berdasar data harian selama bulan Januari 2008 adalah sebagai berikut:
98
Tabel 4.6 Peta Kendali Cacat Kaleng Kuda Terbang Bulan Januari 2008
No
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
02/01/08 03/01/08 04/01/08 07/01/08 08/01/08 09/01/08 10/01/08 11/01/08 12/01/08 14/01/08 15/01/08 16/01/08 17/01/08 18/01/08 19/01/08 21/01/08 22/01/08 23/01/08 24/01/08 25/01/08 26/01/08 28/01/08 29/01/08 30/01/08 31/01/08 TOTAL
Jumlah Produksi n 35650 39567 35980 39875 39800 40150 37890 35675 42800 41200 39800 41980 37560 42150 41200 36568 39850 37800 39850 39870 40125 43250 39805 38900 41875 989170
Jumlah Cacat np 1.215 1.450 1.225 1.650 1.445 1.449 1.435 1.225 1.550 1.435 1.510 1.445 1.325 1.460 1.425 1.408 1.445 1.365 1.675 1.405 1.438 1.575 1.390 1.435 1.445 35.825
Proporsi p=np/n 0,034 0,037 0,034 0,041 0,036 0,036 0,038 0,034 0,036 0,035 0,038 0,034 0,035 0,035 0,035 0,039 0,036 0,036 0,042 0,035 0,036 0,036 0,035 0,037 0,035
UCL
LCL
0,0392 0,0390 0,0392 0,0390 0,0390 0,0390 0,0391 0,0392 0,0389 0,0390 0,0390 0,0390 0,0391 0,0389 0,0390 0,0391 0,0390 0,0391 0,0390 0,0390 0,0390 0,0389 0,0390 0,0391 0,0390
0,0332 0,0334 0,0333 0,0334 0,0334 0,0334 0,0333 0,0332 0,0335 0,0335 0,0334 0,0335 0,0333 0,0335 0,0335 0,0333 0,0334 0,0333 0,0334 0,0334 0,0334 0,0335 0,0334 0,0334 0,0335
99
Proporsi Cacat ( )
Dimana :
np
= Jumlah cacat ( pcs )
n
= Jumlah produksi
UCL = Upper Control Limit / Batas Kontrol Atas = 0,03896 LCL = Lower Control Limit / Batas Kontrol Bawah= 0,03348 Control Limit ( Garis Tengah )
4.7.1.1 Peta
Pengendali Data Atribut ( p – Chart ) Bulan Januari 2008
100
Gambar 4.28 Diagram Peta Kendali 3-sigma Cacat Kaleng Kuda Terbang Bulan Januari 2008
Dari gambar 4.28 untuk peta pengendali data atribut ( p-Chart ) ada dua data yang berada diluar batas kendali, yaitu data no 4 dan 19 ( berada di luar batas kendali atas ( UCL ).
4.7.2
Perhitungan Peta Kendali Cacat ( p – Chart ) untuk Kaleng Kuda Terbang Bulan Februari 2008 Pembuatan peta kendali proses untuk kerusakan / cacat pada kaleng Kuda
Terbang berdasar data harian selama bulan Februari 2008 adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Peta Kendali Cacat Kaleng Kuda Terbang Bulan Februari 2008
No 1 2
Tanggal 01/02/08 02/02/08
Jumlah Produksi n 38235 35800
Jumlah Cacat np 1.335 1.235
Proporsi p=np/n 0,035 0,034
UCL
LCL
0,0392 0,0393
0,0334 0,0333
101
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
04/02/08 05/02/08 06/02/08 07/02/08 08/02/08 09/02/08 11/02/08 12/02/08 13/02/08 14/02/08 15/02/08 16/02/08 18/02/08 19/02/08 20/02/08 21/02/08 22/02/08 23/02/08
No
Tanggal
21 22 23 24 25
25/02/08 26/02/08 27/02/08 28/02/08 29/02/08 TOTAL
Proporsi Cacat (
39870 38450 42800 38750 39786 34575 43567 39750 39800 40275 37865 37565 41235 37560 41565 42375 37875 36250 Jumlah Produksi n 41666 42365 40265 39875 42745 990864
)
Dimana :
np
= Jumlah cacat ( pcs )
1.335 1.438 1.438 1.335 1.465 1.276 1.570 1.475 1.480 1.445 1.298 1.425 1.578 1.375 1.438 1.598 1.445 1.390 Jumlah Cacat np 1.452 1.610 1.525 1.480 1.535 35.976
0,033 0,037 0,034 0,034 0,037 0,037 0,036 0,037 0,037 0,036 0,034 0,038 0,038 0,037 0,035 0,038 0,038 0,038 Proporsi p=np/n 0,035 0,038 0,038 0,037 0,036
0,0391 0,0392 0,0390 0,0392 0,0391 0,0393 0,0390 0,0391 0,0391 0,0391 0,0392 0,0392 0,0391 0,0392 0,0391 0,0390 0,0392 0,0393
0,0335 0,0334 0,0336 0,0335 0,0335 0,0333 0,0336 0,0335 0,0335 0,0335 0,0334 0,0334 0,0335 0,0334 0,0336 0,0336 0,0334 0,0334
UCL
LCL
0,0391 0,0390 0,0391 0,0391 0,0390
0,0336 0,0336 0,0335 0,0335 0,0336
102
n
= Jumlah produksi
UCL = Upper Control Limit / Batas Kontrol Atas = 0,036308 LCL = Lower Control Limit / Batas Kontrol Bawah= 0,033593 Control Limit ( Garis Tengah )
4.7.2.1 Peta
Pengendali Data Atribut ( p - Chart ) Bulan Februari 2008
Gambar 4.29 Diagram Peta Kendali 3 – sigma Cacat Kaleng Kuda Terbang Bulan Februari 2008
Dari gambar 4.29 untuk peta pengendali data atribut ( p-Chart ) ada satu data yang berada diluar batas kendali, yaitu data no 3 ( berada di luar batas kendali bawah ( LCL ).
103
4.7.3Analisa Kemampuan Proses 1.7.3.1
Perhitungan Analisa Kemampuan Proses Bulan Januari 2008 Perusahaan menetapkan 0, 2 % kerusakan dari total produksi setiap
bulannya . Besarnya kerusakan yang diizinkan di bulan Januari adalah = 0,2 % x 989.170 = 1978 kaleng . Jadi maksimal kerusakan kaleng yang diizinkan 1978 kaleng untuk produksi bulan Januari . Dengan menggunakan Minitab, perhitungan analisa kemampuan proses bulan Januari 2008 didapatkan sebagai berikut:
Gambar 4.30 Diagram Kapabilitas Proses Kaleng Kuda Terbang Indeks
Kemampuan
Proses
digunakan
untuk
menentukan
tingkat
kemampuan proses yang berlangsung pada proses produksi kaleng Kuda Terbang . Kapabilitas proses dikatakan capable apabila Cpk >1 dan belum capable apabila Cpk <1 . Dari gambar 4.30 terlihat bahwa nilai Cpk 2.97, maka
104
dapat disimpulkan bahwa proses produksi bulan Januari 2008 sudah capable sesuai dengan yang diizinkan. 1.7.3.2 Perhitungan Analisa Kemampuan Proses Bulan Februari 2008 Perusahaan menetapkan 0, 2 % kerusakan dari total produksi setiap bulannya. Besarnya kerusakan yang diizinkan di bulan Februari adalah = 0,2 % x 990.864 = 1981,73 kaleng . Jadi maksimal kerusakan kaleng yang diizinkan 1982 kaleng untuk produksi bulan Februari . Dengan menggunakan Minitab, perhitungan analisa kemampuan proses bulan Februari 2008 didapatkan sebagai berikut:
Gambar 4.31 Diagram Kapabilitas Proses Kaleng Kuda Terbang Bulan Februari 2008 Dari gambar 4.31 terlihat bahwa nilai Cpk 3,74 maka dapat disimpulkan bahwa proses produksi bulan Februari 2008 sudah capable sesuai dengan yang diizinkan.