BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Pacific Milenia Pangan Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri food manufacturing. Perusahaan ini merupakan bagian dari Group Orang Tua yang pemodalanya milik perseorangan yaitu Bapak Hamid Joyonegoro. Dalam melaksanakan pengembangan dan penelitian
produkya,
Group Orang Tua ini memiliki sebuah departemen khusus untuk meneliti, mengawasi dan mengembangkan produk-produknya. Yaitu departemen Research and Innovation Center dikenal dengan R&I Center yang berkedudukan di Jl. Daan Mogot Km.14 No. 26 Cengkareng, Jakarta Barat. Departemen R&I Center ini bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan produk biskuit untuk PT Pacific Milenia Pangan Makmur. Dalam kegiatan pendistribusian dan pemasaran produknya, PT. Pacific Milenia Pangan Makmur bekerja sama dengan PT. Arta Boga Cemerlang yang juga merupakan salah satu group dari PT Orang Tua. PT Arta Boga Cemerlang bertanggung jawab dalam memasarkan dan mendistribusikan seluruh produkproduk PT Orang Tua Group seperti wafer tango, sikat dan pasta gigi formula,
39
40
mie kare, biskuit oops dan fugu, permen tango, blaster, kiranti dan produk-produk OT lainya.
4.1.1 Lokasi dan Tata Letak Perusahaan PT. Pacific Milenia Pangan Makmur berlokasi di dusun Mangga Besar I, Walahar, Klari Karawang 41371, Bangunannya terdiri atas bangunan untuk kegiatan proses produksi, gudang penyimpanan bahan baku, gudang produk akhir dan perkantoran. Pengaturan bangunan tersebut diatur sedemikian rupa supaya tidak mengganggu kelancaran kegiatan proses produksi yang sedang berlangsung.
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Untuk menghasilkan kinerja perusahaan agar berjalan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan perusahaan, maka diperlukan suatu pembagian tugas dan pelimpahan wewenang yang jelas kepada personil yang tergabung dalam struktur organisasi perusahaan. Pembentukan struktur organisasi yang baik dapat terlihat dari terkoordinasinya dan terintegrasinya pada setiap departemen, baik pada fungsi lini maupun fungsi staff.
41
Struktur organisasi PT Pacific Millenia Pangan Makmur dapat dilihat pada gambar 4.1.
Direktur Manajer
Busines Unit Manajer
Marketing
QC
Kepala Pabrik
Teknik
Produksi
PPIC
Keuangan
Personalia
Logistik
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Pacific Milenia Pangan Makmur
Tugas dan wewenang dari setiap departemen akan di uraikan sebagai berikut : a. Direktur manajer Mempunyai tugas dan wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan perusahaan dibidang produksi, pemasaran, keuangan, personalia, serta penelitian dan pengembangan. Memberhentikan dan mengangkat setiap manajer departemen dan kepala bagian. Mengadakan negosiasi dengan pihak luar, guna mengadakan perbaikan dan penyesuaian dalam perusahaan guna menghadapi situasi perkembangan dunia industri.
42
b. Busines Unit Manajer Bertanggung jawab dalam menentukan strategi bisnis, memantau seluruh kegiatan operasi yang terjadi di bisnis unitnya, misalnya mengembangkan strategi marketing, manajemen dan pengoperasian pabrik, manajemen cashflow, melakukan koordinasi dengan bagian lain yang terkait, seperti distributor dan Research & Innovation yang bertujuan untuk menentukan dan mencapai target yang telah ditentukan, mengevaluasi dan meningkatkan kapasitas produksi serta mengembangkan kualitas produk. c. Kepala Pabrik Mempunyai
tugas
dan
wewenang
untuk
mendelegasikan
wewenang dan tanggung jawab kepada masing-masing bagian sesuai dengan bidangnya. Mengawasi pelaksanaan dan mengkoordinasikan segala kegiatan yang dilakukan para menajer di tiap-tiap bagian. Mengawasi hasil kerja bagian produksi dan melaporkannya kepada Busines Unit Manajer. d. Marketing Tugas dan wewenang departemen marketing meliputi pengadakan riset pemasaran dan membuat perencanaan dalam bidang pemasaran, Memmimpin dan merencanakan segala kegiatan pemasaran sesuai dengan kebijaksanaan dan rencana yang telah ditetapkan, menjaga hubunga baik dengan pelanggan dan selalu memperhatikan pesaing.
43
e. Keuangan Manajer keuangan bertugas untuk munyusun perencanaan dalam bidang keuangan, mencakup sumber dan penggunaan dana. Memeriksa dan menganalisa laporan keuangan serta dokumen-dokumen dan buktibukti pembukuan lainnya. Membuat laporan bulanan mengenai situasi perusahaan. f. Departemen QC Departemen ini memiliki tugas pengawasan mutu terhadap keseluruhan proses produksi mulai dari bahan baku, proses produksi, barang jadi dan juga bahan kemas yang digunakan g. Teknik Bertugas
dalam
menyelenggarakan
dan
melaksanakan
pemeliharaan secara rutin, perbaikan terhadap mesin yang rusak, dan memecahkan persoalan yang berhubungan dengan masalah keteknikan h. Departemen PPIC Departemen PPIC betugas membuat perencanaan dalam bidang produksi, agar tercapai hasil produksi yang maksimal. Perencanaan tersebut meliputi : perencanaan tenaga kerja, bahan baku, mesin-mesin, dan peralatan produksi. Memimpin dan mengkoordinir seluruh aktifitas produksi sesuai dengan kebijaksanaan dan rencana yang telah dibuat.
44
i. Departemen Logistik Bertugas dalam kegiatan pengaturan pengiriman dan pengambilan barang hasil produksi (Logistik Distribution Center) j. Personalia Personalia menangani beberapa hal mengenai karyawan dalam perusahaan serta hubungan perusahaan dengan instansi pemerintahan dan masyarakat disekitar perusahaan. Bagian ini juga mengatur kegiatan dalam perusahaan seperti jadwal pelatihan / training karyawan dan pembayaran gaji.
4.1.3 Bidang Usaha Perusahaan Dalam menjalankan bisnis usahanya PT Pacific Milenia Pangan Makmur sudah memproduksi beberapa produk yaitu biskuit oops, biskuit Oops dan biskuit butter craker. Hasil dari pengembangan dan penelitian produk dapat kita lihat sebagai berikut: 1. Biskuit oops, hasil dari pengembangan produk didapatkan 5 varian rasa yaitu oops roast sweet corn, oops baked chiken tomato, oops special fried chiken, oops cheez spaghetti, dan oops roast beef. 2. Biskuit Fugu, hasil dari pengembangan produk didapatkan 2 varian rasa yaitu Fugu seaweed dan Fugu grilled cheez. 3. Biskuit butter cracker, merupakan hasil dari penelitian dan pengembangan produk terbaru dengan rasa real butter. Untuk pengembangan varian rasanya belum ada.
45
4.1.4 Kegiatan Produksi PT Pacific Millenia Pangan Makmur adalah perusahaan yang bergerak di industri food manufacturing. Salah satu produk yang diproduksi adalah biskuit Oops. Dimana biskuit Oops adalah biskuit yang disajikan dengan taburan bumbu yang melimpah. Pada kegiatan produksi biskuit Oops dilakukan pengawasan mutu disetiap lini produk, yang dilaksanakan mulai dari penerimaan bahan baku, kegiatan proses produksi dan juga sampai pengawasan ke produk akhir.
4.1.5 Kegiatan Penerimaan Bahan Baku Dalam kegiatan proses produksi biskuit Oops telah dijelaskan bahwa kegiatan pengawasan mutu dilakukan sejak dari penerimaan bahan baku. Dimana bahan baku tersebut akan dilakukan uji analisa mutu produk dan pengawasan kondisi fisik dari bahan baku tersebut. Bahan baku yang akan digunakan biasanya telah direkomendasikan oleh departemen R & I atas persetujuan dari departemen PPIC dan telah dilakukan penelitian dan pengembangan produk sebelumnya. Setelah bahan baku tersebut disetujui maka bahan baku tersebut diterima dan disimpan di dalam gudang bahan baku, yang dalam pemakaianya telah diatur penjadwalanya oleh departemen PPIC.
46
4.1.6
Kegiatan Proses Produksi Biskuit Oops Dalam kegiatan proses produksi biskuit Oops dibagi menjadi beberapa
tahapan, yaitu: 1. Proses produksi base biskuit Oops a. Proses penimabangan bahan baku Bahan baku yang akan digunakan sebelumnya ditimbang sesuai dengan formulasi bahan yang telah ditentukan dan sepakati oleh departemen R&I. b. Proses pengadukan bahan baku ( proses mixing ) Bahan baku yang telah ditimbang sesuai dengan formulasi tadi diaduk dengan menggunakan mesin mixer. Pada tahap pengadukan bahan ini, setiap bahan dimasukan satu persatu dan dilakukan secara berurutan sesuai dengan Standart Operation Procedur (SOP) yang telah ditentukan. c. Proses fermentasi Setelah adonan telah termixing sempurna dan sesuai dengan suhu yang telah ditentukan, maka selanjutnya adonan tersebut di fermentasi ke dalam suhu ruang oven yang kadar air dan tingkat kelembamanya sudah ditentukan serta lama waktu proses fermentasi sampai adoanan tersebut megeluarkan aroma yang wangi dan mengalami pengembangan. d. Proses laminating dan sheeting Proses laminasi dan sheeting ini adalah suatu proses dimana bahan baku tersebut dilaminasi untuk mendapatkan layer lembaran-lembaran adoanan. Fungsi dari layer ini adalah sebagai pembentuk tekstur pada
47
biskuit Oops yang akan dibuat. Selain itu digunakan sebagai pengatur penggembungan pada biskuit Oops. e. Proses moulding dan cutting Adonan yang telah dilaminasi dan di sheeting tadi dicetak dan dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Kemudian dibawa oleh konveyor menuju ke oven pemanggangan. f. Proses baking Proses baking (pemanggangan) biskuit Oops, dibagi menjadi beberapa fungsi
proses
memanggang.
fungsi
pertama
adalah
tahap
penggembungan adonan, diperlukan suhu yang tinggi untuk memicu pengembangan dan penggembungan biskuit Oops ini. Fungsi tahapan kedua adalah penstabilan kondisi gembung dari biskuit
yang
membutuhkan suhu yang sedang. Terakhir adalah proses pematangan biskuit Oops tersebut. Dalam tahapan ini diperlukan ketelitian dalam proses pemanggangan dikarenakan untuk menjaga kerenyahan dan kematangan biskuit Oops, selain itu untuk menghindari kegosongan dalam proses pemanggangan. g. Proses cooling Proses cooling adalah proses pendinginan biskuit Oops. Disini biskuit yang sudah dipanggang disesuaikan dengan kondisi ruang dan RH ruang supaya kadar air produk akhir biskuit dapat lebih stabil untuk menunggu ketahapan proses berikutnya. Produk biskuit Oops ini baru menjadi biskuit setengah jadi masih dalam kondisi WIP (Work In process).
48
2. Proses Produksi Seasoning Oil Proses produksi pembuatan dan pengawasan mutu seasoning oil ini, dimulai dari penerimaan bahan baku dari supplier, yang kemudian dilakukan pengecekan oleh departemen QC (qulity Control). Setelah bahan baku disetujui oleh departemen QC, selanjutnya bahan baku tersebut disimpan dalam gudang bahan baku. Bahan baku tersebut dilakukan pemixingan atau pencampuran bahan yang satu dengan yang lain setelah dilakukan penimbangan sesuai dengan formulasi takaran yang sudah ditentukan. Bagian QC melakukan pengecekan ulang kembali sesuai dengan keinginan kondisi oil yang sudah ditentukan dengan melakukan uji analisa organoleptik. Jika kondisi seasoning oil tersebut tidak sesuai dengan standart mutu kualitas seasoning oil maka QC dapat me-reject-nya, tetapi jika hasilnya memenuhi syarat dari standar mutu kulitas maka seasoning oil tersebut disimpan kedalam supply tank liquid applicator dan menunggu ke proses tahapan selanjutnya. 3. Proses Produksi Seasoning Powder Seasoning powder adalah hasil pemixingan atau pencampuran bahan baku yang berkualitas untuk menghasilkan bumbu-bumbu terbaik yang memiliki aroma dan rasa yang khas.
49
Proses produksi seasoning powder ini dimulai dari penerimaan bahan baku dari supplier dan dilakukan pengecekan oleh departemen QC. Setelah bahan baku seasoning powder tersebut sesuai dengan standart mutu yang telah distandarkan maka bahan baku tersebut disimpan kedalam gudang bahan baku untuk menunggu proses selanjutnya. Bahan baku tersebut ditimbang sesuai dengan takaran formulasi yang telah ditentukan selanjutnya dimixing dengan menggunakan mesin rebon mixer supaya bahan-bahan tersebut tercampur dengan rata. Sebelum digunakan seasoning powder tersebut dilakukan pengecekan ulang dan dilakukan uji analisa sesuai dengan standart yang telah ditentkan oleh QC. Dan selanjutnya seasoning yang telah memenuhi standart dilanjutkan ke proses selanjutnya. 4. Proses Tumbling Proses tumbling adalah proses kegiatan pembumbuan biskuit Oops menggunakan mesin tumbler, dimana base Oops, seasoning oil dan seasoning powder diaduk menjadi satu untuk menciptakan biskuit yang memiliki hasil akhir biskuit dengan rasa, aroma dan teksture yang disukai oleh selera konsumen. Departemen QC melakukan pengecekan hasil dari proses tumbling biskuit Oops tersebut. Dalam tahap ini dibutuhkan ketelitian dalam melakukan pengawasan dan pengendalian kualitas mutu produk akhir dikarenakan hasil dari pengawasan mutu tersebut, produk biskuit Oops dilanjutkan ketahap
50
pengepakan dan siap untuk didistribusikan serta dipasarkan sampai ke tangan konsumen.
51
Bahan Baku
OK Gudang Bahan Baku
Penimbangan Formulasi MIXING
ADJUST
OK Bahan Baku Seasoning Powder
FERMENTASI LAMINATING & SHEETING
OK MOULDING & CUTTING
SEASONING OIL
BAKING
Supply Tank Liquid Indicator
COOLING
Gudang Bahan Baku
Penimbangan Formulasi
Biskuit setengah jadi Porduk WIP
TUMBLING
REJECT
OK PRODUK JADI
PACKING
GUDANG PRODUK JADI
Gambar 4.2. Gambar proses produksi
52
Bahan Baku
Reject
Bahan Baku
OK
Gudang Bahan Baku
Penimbangan Formulasi
Proses Mixing Flavor Liquid
Reject
OK
SEASONING OIL Supply Tank Liquid Indicator
Gambar 4.3. Gambar proses produksi seasoning oil
Reject
53
Bahan Baku
Reject
Bahan Baku
OK
Gudang Bahan Baku
Penimbangan Formulasi
Proses Mixing Seasoning Powder
Reject
OK
SEASONING POWDER Supply Tank Seasoning powder
Gambar 4.4 Gambar proses produksi seasoning powder.
Reject
54
SEASONING OIL PRODUK BISKUIT SETENGAH JADI
(WIP)
Supply Tank Liquid Indicator
TUMBLING MACHINE
REJECT
OK
PRODUK JADI
PACKING
GUDANG PRODUK JADI Gambar 4.5 Gambar Proses Tumbling
SEASONING POWDER Supply Tank Seasoning powder
55
4.1.7 Prosedur Pelaksanaan Pengembangan Produk Baru Pelaksanaan pengembangan produk baru yang di lakukan oleh PT Pacifik Millenia Pangan Makmur adalah: 1. Mengumpulkan ide sebanyak-banyaknya yang berasal dari:
Top management
Team R&I
Marketing / Bisnis Unit
Data consumer needs sesuai dengan hasil survey
Data consumer behaviour sesuai dengan hasil survey
Trend IPTEK (Innovation & Trend Product) yang dapat berasal dari konsultan, perkembangan produk musuh, info dari supplier, media masa, internet dan institusi. Titik kritis dealam pengumpulan ide tersebut adalah hasil dari survey consumer needs dan survey consumer behaviour.
2. Melakukan rapat atau diskusi antara departemen R&I, Bagian Bisnis Unit. Dan marketing untuk membahas ide yang terkumpul dan memutuskan ide yang akan dijadikan proyek yang membahas tentang konsep produk dan spesifikasi produk. Keputusan rapat akan menghasilkan draft konsep dan spesifikasi produk.
56
3. Melakukan studi kelayakan produk yang mencakup:
Data Market (para pemain pasar dan besarnya pasar)
Segmentasi, Targetting, dan positioning produk dengan produk musuh.
Klaim khasiat / performance tertentu.
Jenis varian rasa
Jenis dan ukuran kemasan
Kebutuhan Investasi
Teknologi proses dan titik kritisnya
Harga dan ketersedianya bahan baku
Titik kritis dalam studi kelayakan ini adalah analisa market share, analisa investasi, analisa peluang bisnis. Dari hasil studi kelayakan ini maka dihasilkan “produk brief”. Bila dari hasil studi kelayakan ini dianggap tidak prospek / tidak layak, maka ide tersebut disimpan di Bank Data. 4. Produk Brief yang sudah disetujui oleh keputusan Bisnis Unit Manager, akan diserahkan dan dijalankan oleh department R&I.
57
Aktivitas
Out put
Tren IPTEK Manajemen
Input consumer needs
Tim R&I
IDE
Ide produk yang Potensial
Input consumer behaviour
Business / Marketing Dept
Draft Konsep & Spesifikasi Produk
Draft konsep dan spesifiksi produk
Feasibility study (bag finance, mkt, BU dan R&I)
Not OK Bank data
Hasil Feasibility studi Bank Data
OK
Produk Brief
Not OK
Produk Brief Bank Data Bank data
OK
Proyek Not Ok
Gambar 4.6 Flowchart prosedur pengembangan R&I
Proposal Proyek
58
4.2 Pengumpulan data Untuk Keperluan penelitian ini, prosedur yang ditempuh guna mendapatkan data dan informasi dadari perusahaan adalah sebagai beikut: 1. Wawancara yang dilakukan dengan pihak – pihak yang bertanggung jawab atau yang berwenang dalam pemasaran produk biskuit yaitu: a. Bagian Marketing b. Bagian Research dan development c. Bagian produksi 2. Pengamatan langsung terhadap obyek-obyek yang bias memberikan informasi sepeti: a. Melihat data hasil penjualan b. Melihat metode proses produksi c. Mengamati proses strategi pengembangan produk Produk biskuit Oops yang dihasilkan PT Pacific Millenia Pangan Makmur adalah sebagai berikut : 1. Roasted Sweet Corn Roasted Sweet Corn adalah biskuit caracker yang disajikan dengan rasa dan aroma jagung manis. 2. Baked Chiken Tomato Baked Chiken Tomato adalah biskuit caracker yang disajikan dengan rasa dan aroma ayam tomat yang pedas.
59
3. Special Fried Chiken Special Fried Chiken adalah biskuit caracker yang disajikan dengan rasa dan aroma ayam goreng spesial 4. Chees Spagheti Chees Spagheti adalah biskuit caracker yang disajikan dengan rasa dan aroma spageti 5. Roast Beef Roast beef adalah biskuit caracker yang disajikan dengan rasa dan aroma berbeque.
Masing-masing penetapan harga biskuit dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.1 Penetapan Harga Biskuit Pada Distributor, Penyalur, dan Konsumen (dalam Rupiah) Merek Satuan Distributor Penyalur Roasted Sweet Corn Per pack 300 350 Baked Chiken Tomato Per pack 325 375 Special Fried Chiken Per pack 300 300 Chees Spagheti Per pack 300 300 Roast Beef Per pack 325 375 Sumber : PT Pacific Millenia Pangan Makmur. 2007
Konsumen 500 500 500 500 500
60
Adapun hasil penjualan dan pengembangan produk oleh PT Pacific Millenia Pangan Makmur dari tahun 2005-2009 dapat di lihat pada tabel 4.2 di bawah ini :
Tabel 4.2 Hasil Pengembangan Produk Oops PT Pacific Millenia Pangan Makmur Tahun 2005-2009
Tahun
Merek
Roasted Sweet Corn Baked Chiken Tomato 2005 Special Fried Chiken Chees Spagheti Roast Beef Jumlah Roasted Sweet Corn Baked Chiken Tomato 2006 Special Fried Chiken Chees Spagheti Roast Beef Jumlah Roasted Sweet Corn Baked Chiken Tomato 2007 Special Fried Chiken Chees Spagheti Roast Beef Jumlah Roasted Sweet Corn Baked Chiken Tomato 2008 Special Fried Chiken Chees Spagheti Roast Beef Jumlah 2009 Roasted Sweet Corn Baked Chiken Tomato Special Fried Chiken Chees Spagheti Roast Beef Jumlah Sumber : PT Pacific Millenia Pangan Makmur
Hasil Pengembangan (jutaRp) 2.236,32 4.154,54
6.390,86 1.652,24 4.768,65 1.352,21
7.773,10 1.525,24 4.848,54 2.587,54 1.356,66 10.317,98 1.254,68 2.954,27 2.658,55 1.543,76 2.857,12 11.268,38 1.342,73 2.725,84 2.738,65 1.553,86 2.954,13 11.315,19
Hasil Pengembangan 2
3
4
5
5
61
4.3 Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan penulis berdasarkan dari hasil pengamatan hasil dari penjualan tahun 2005 sampai tahun 2009. Dimana hasil dari pengamatan data yang diperoleh, perusahaan lebih cepat melakukan pengembangan varian rasa baru yang begitu cepat
4.3.1 Metode Analisis data Analisa regresi Analisa regresi digunakan dengan tujuan untuk mengukur seberapa besar hubungan antar variabel-variabel atau untuk mengetahui analisa pengembangan produk dan tingkat penjualan. Analisa regresi ini ditunjukkan dengan garis lurus dari variabel yang akan diramalkan terdapat satu variabel yang mempengaruhi garis regresi tersebut dinyatakan dalam bentuk Y = a + b (x) Dimana : Y = variabel dependen/ hasil penjualan a = Konstanta b = koefisien regresi x = Variabel independen/ hasil pengembangan produk
Dengan mencari koefisien regresi yaitu a dan b, dilakukan dengan menggunakan metode SPSS.
62
Persamaan tersebut menjadi rumus sebagai berikut : a = ΣY n
b (x) n
b = n ( ΣXY )-(ΣX).(ΣY) nΣX²- (ΣX)² Pengujian dilakukan untuk menentukan serta mengambil keputusan apakah persamaan regresi tersebut diterima atau di tolak. Untuk mengetahui kebenaran dari penghitungan analisa regresi, maka diperlukan uji hipotesis, merumuskan hipotesis yang akan diuji diberi symbol Ho, sedangkan hipotesis alternatif diberi symbol Ha. Pengujian hipotesis ini menggunakan distribusi t, dengan ktingkat keyakinan (1 – α ) sebesar 95% dan derajad kebebasan n-2. Perumusan hypotesis : a. Ho : B
= 0 ( Pengembangan produk tidak berpengaruh terhadap penjualan ).
b. Ha : B
≠ 0 ( pengembangan produk berpengaruh signifikan terhadap tingkat penjualan ).