Laporan Tugas Akhir
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1. Data Umum Perusahaan PT Bintang Toedjoe terletak di jalan Rawa Sumur Barat II Kavling 9 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13950. Lokasi PT Bintang Toedjoe ini strategis karena letaknya berada di daerah kawasan industri Pulogadung sehingga mudah dijangkau serta mempermudah transportasi dan pemasaran keluar. PT Bintang Toedjoe memiliki bangunan seluas 7.500 meter persegi yang terletak pada areal seluas 12.000 meter persegi. Perusahaan memiliki bangunan berlantai 3 yang terdiri atas lantai 1 terdiri dari bagian General Affair, Purchasing, PPIC dan Produksi, lantai 2 terdiri dari bagian Pengembangan Produk (PD, Product Development), Pengawasan Mutu (QC, Quality Control), Teknik (Engineering) dan Produksi, sedangkan lantai 3 terdiri dari kantin dan koperasi.
4.1.1 Sejarah Dan Perkembangan PT. Bintang Toedjoe didirikan di Garut, Jawa Barat, pada tanggal 29 april 1946 oleh Tan Jun She ( Seorang Sinshe), Tjia Pu Tjien, dan Hioe On Tjan, alasan dipilihnya nama Bintang Toedjoe ialah sesuai dengan jumlah anak perempuan yang dimiliki oleh Tan Jun She yaitu sebanyak 7 orang.
Universitas Mercubuana
39
Laporan Tugas Akhir
40
Pada awalnya PT. Bintang Toedjoe merupakan suatu industri rumah tangga yang hanya memperkerjakan beberapa orang karyawan dan menggunakan peralatan atau perlengkapan produksi yang sederhana. Meskipun demikian, perusahaan ini berhasil memproduksi obat-obatan yang dijual bebas guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan obat. Salah satu obat yang diproduksi sejak awal ialah Puyer No.16 (Obat Sakit Kepala No.16) yang sampai saat ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan diekspor kebeberapa negara. Pada tahun 1950 yaitu empat tahun sejak didirikan, PT Bintang Toedjoe pindah dari garut
kekawasan krekot, Jakarta Selatan, sejalan dengan
perkembangan industri modern di Jakarta yang cukup pesat, maka PT. Bintang Toedjoe mengadakan perluasan dari toko obat menjadi industri farmasi sehingga pada tahun 1974 PT. Bintang Toedjoe pindah kekawasan Cempaka Putih dan mulai memproduksi obat resep dokter (Ethical) dan tidak hanya obat OTC (Over The Counter) saja. Pada tahun 1985 PT Bintang Toedjoe bergabung dengan Kalbe Farma dan mulai memproduksi minuman suplemen (Energy Drink). Energy drink
yang
dihasilkan oleh PT. Bintang Toejoe sampai saat ini adalah Extra Joss. Selanjutnya perusahaan ini mulai mengalami perkembangan yang pesat dan pada tahun 1990 produk-produk PT. Bintang Toedjoe mulai diekspor ke mancanegara, seperti Nigeria, Myanmar, Vietnam dan Philiphina. Pada tahun 1993 PT. Bintang Toedjoe pindah ke Kawasan Industri Pulogadung dan menempati area seluas 12.000 meter persegi dengan fasilitas dan
Universitas Mercubuana
Laporan Tugas Akhir
41
kapasitas produksi yang lebih lengkap dan memadai. Hal ini dikaitkan dengan adanya peningkatan produksi yang meyebabkan lokasi di kawasan Cempaka Putih sudah tidak memadai lagi. Pada bulan September 2002, kantor pusat PT. Bintang Toedjoe dipindahkan dari Kawasan Industri Pulogadung ke wilayah Pulomas, sedangkan pabriknya ditempatkan di kedua wilayah yaitu Pulomas dan Pulogadung. PT. Bintang Toedjoe merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia yang memfokuskan produksi kepada produk-produk OTC, minuman suplemen dan obat-obatan tradisional
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Bintang Toedjoe beroperasi dengan suatu struktur organisasi yang direncanakan secara seksama berdasarkan kepada penentuan tugas dan tanggung jawab yang jelas. PT Bintang Toedjoe menerapkan sistem staf dan lini dalam struktur organisasinya. Kelebihan dari staf dan lini adalah dapat digunakan dalam organisasi besar maupun kecil, adanya pembagian tugas yang jelas, pengambilan keputusan dapat berjalan dengan cepat dengan adanya koordinasi yang baik dan semangat kerja yang tinggi. Kelemahan dari sistem staf dan lini adalah rasa solidaritas antar karyawan menjadi agak berkurang, adanya ketidak jelasan perintah sehingga diperlukan pembagian tugas yang baik. Kesatuan komando menjadi berkurang dan adanya hambatan dalam pelaksanaan tugas bagi karyawan. PT bintang Toedjoe Pulogadung dipimpin oleh Direktur Manufacturing yang dibantu oleh beberapa orang senior manager, dengan departemen masing-masing.
Universitas Mercubuana
Laporan Tugas Akhir
42
Struktur organisasi perusahaan PT. Bintang Toedjoe dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Bintang Toedjoe
Universitas Mercubuana
Laporan Tugas Akhir
43
4.1.3 Visi Dan Misi Perusahaan PT Bintang Toedjoe memiliki visi, misi dan nilai tambah (core values). Visinya adalah menjadi produsen produk kesehatan terkemuka yang mendominasi pasar di Indonesia dan Asia, dengan misi menyediakan produk-produk kesehatan yang terpercaya kepada setiap orang untuk kehidupan yang lebih baik. Isi dari core values-nya yaitu (1) Peduli terhadap pelanggan, (2) Semangat kerja sama adalah landasan kesuksesan, (3) Senantiasa berinovasi dan berjuang untuk mencapai yang terbaik, (4) Peka dan selalu menyesusaikan diri terhadap perubahan, (5) Bekerja dengan penuh semangat terhadap lingkungan yang menyenangkan dan harmonis. Tugas dan tanggung jawab dari struktur tersebut (khusus untuk divisi manufacturing) dapat dijelaskan berikut ini. a. Direktur Manufacturing Menyusun rencana kegiatan, menyelenggarakan dan mengevaluasi kegiatan perusahaan secara umum, khususnya untuk kegiatan manufacturing. Direktur Manufacturing membawahi senior manager QA-QC (Quality Assurance-Quality Control); R & D Manager; Senior manager Produksi & Engineering; Senior manager
Logistic/PPIC (Production Planning and Inventory) dan Head of
Purchasing. b. Senior Manager Produksi & Teknik (1) Bertanggung jawab dalam merealisasikan order dengan efisiensi yang tinggi, (2) Menganalisis waste produk dan hasil produk, (3) Membina dan memotivasi karyawan, (4) Menciptakan hubungan yang harmonis vertikal,
Universitas Mercubuana
Laporan Tugas Akhir
44
horisontal, internal dan eksternal guna menjamin terciptanya tim kerja yang solid dan kompetitif, (5) menjalankan sistem mutu. Senior Manager Produksi & Engineering juga menyusun rencana, menyelengarakan dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan mesin dan penyediaan utilitas pabrik c. Senior Manager PPIC Menyusun rencana, menyelengarakan dan mengevaluasi kegiatan produksi, penyediaan kebutuhan produksi dan peraturan-peraturan penyimpanannya d. Senior Manager QA-QC (Quality Assurance dan Quality Control) Mengendalikan kualitas bahan baku utama, bahan baku kemas, work in process, semi finished good & finished good sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dengan memperhatikan batasan waktu yang telah ditentukan. Serta menjalankan terus menerus sistem manajemen mutu yang melipuit Halal Assurance Sistem, HACCP, GMP, prosedur analisis dan manajemen mutu pre-ISO 9001:2000 yang ditetapkan oleh perusahaan. e. Product and Packaging Development Manager Tugas manager product development adalah mendisain produk baru dan memantapkan produk yang telah ada dengan kebutuhan konsumen serta mengembangkan proses dan memastikan produk yang dikembangkan dapat diproduksi pada lini yang telah ada atau pada peralatan produksi yang diusulkan. Manager
packaging
development
bertanggung
jawab
dalam
mengembangkan pengemas baru dan meningkatkan pengemas yang telah ada agar memuaskan dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Universitas Mercubuana
Laporan Tugas Akhir
45
g. Head Of Purchasing Menyediakan dan melakukan pembelian terhadap semua bahan-bahan yang dibutuhkan oleh manufacturing.
Baik bahan baku, bahan pengemas maupun
mesin yang digunakan untuk memproduksi minuman energi effervescent.
4.1.4 Jenis Dan Jumlah Produk Yang Dihasilkan Pada awalnya PT Bintang Toedjoe merupakan perusahaan swasta yang menghasilkan obat-obatan bentuk puyer/serbuk yaitu Kay Ye san (Puyer No.14), Kam Cek San (Puyer No.17), Puyer Obat Sakit Kepala ( Puyer No.16), Puyer Ulu Hati (Puyer No.4B).Jenis produk PT Bintang Toedjoe dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Jenis Produk PT. Bintang Toedjoe No
Jenis Produk
Spesifikasi
1.
Effervescent
Extra Joss B7, Extra Joss Export, Caxon Enace, Caxon Ion C.
2.
OTC (Over The Counter)
Komix, Puyer 16, Waisan, Kam Cek San, Kay Ye San.
3.
Obat Tradisional
Hemorid, Puyer Ulu Hati, Nephrolit, Irex Max.
Sumber : PT Bintang Toedjoe
Selain bentuk puyer juga memproduksi obat bentuk cair (liquid), yaitu Komix OBH, Komix Jeruk Nipis, Komix Peppermint, Komix Jahe dan Komix Kids. Sekarang produk yang dihasilkan oleh PT Bintang Toedjoe telah berkembang dan semakin banyak jenisnya, tidak hanya obat-obatan saja melainkan minuman suplemen dan juga produk obat tradisional. Merek-merek
Universitas Mercubuana
Laporan Tugas Akhir
46
yang telah diedarkan di pasaran untuk minuman suplemen adalah Extra Joss B7, Extra Joss X, Extra Joss Export, Extra Joss BCAA, Caxon Enace, Caxon Guava, Caxon Ion C dan Caxon F. Sedangkan untuk merek yang telah beredar untuk produk obat-obatan tradisional adalah Nephrolit, Hemorid, Puyer Ulu Hati, dan Irex Max. Jumlah yang dihasilkan dari produk minuman suplemen perharinya dengan waktu produksi selama 8 jam adalah 1000 karton. Merek-merek tersebut diluncurkan baik untuk lokal maupun ekspor. Tiap harinya PT. Bintang Toedjoe memproduksi Extra Joss B7, Puyer No.16, Komix Jeruk Nipis, Komix Jahe, Komix Peppermint dan Komix OBH. Jenis produk yang dihasilkan oleh PT Bintang Toedjoe dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Jenis Produk Yang Dihasilkan PT. Bintang Toedjoe
Universitas Mercubuana
Laporan Tugas Akhir
47
4.1.5 Pemasaran Produk Dalam pemasaran produk, PT Bintang Toedjoe menunjuk PT Enseval Mega Trading Jakarta sebagai distributor, yang berfungsi memasarkan produk yang dihasilkan oleh PT Bintang Toedjoe untuk pangsa pasar lokal dan untuk ekspor. PT Enseval memiliki perwakilan disetiap propinsi untuk pemasaran lokal, sedangkan untuk ekspor, negara-negara yang dituju adalah Malaysia, Filipina, Vietnam, Myanmar, dan Nigeria. Bagan pemasaran produk PT Bintang Toedjoe dapat dilihat pada Gambar 4.3
PT. Bintang Toedjoe
Enseval Mega Trading Pusat Jakarta Filipina,
Enseval Mega Trading Perwakilan Negara (Nigeria, Malaysia, Mianmar, Vietnam)
Enseval Mega Trading Cabang
Agen / Distributor
Toko / Warung
Konsumen Gambar 4.3 Bagan Pemasaran Produk PT. Bintang Toedjoe
Universitas Mercubuana
Laporan Tugas Akhir
48
Produk PT Bintang Toedjoe dipasarkan melalui PT Enseval Mega Trading Jakarta (pusat), kemudian dari pusat didistribusikan ke cabang pada masingmasing daerah. Untuk produk ekspor dari pusat langsung dikirim ke Enseval pada masing-masing perwakilan negara (Malaysia, Filipina, Vietnam, Myanmar, Nigeria). Dari Enseval cabang akan didistribusikan ke agen-agen besar, lalu ke toko dan warung sampai ke konsumen. PT Bintang Toedjoe melakukan promosi untuk produk-produknya melalui media massa, seperti billboard, poster, media cetak dan media elektronik.
4.1.6 Ketenagakerjaan Karyawan yang bekerja di PT Bintang Toedjoe saat ini berjumlah 1300 orang. Karyawan PT Bintang Toedjoe terbagi menjadi dua golongan penggajian, yaitu karyawan tetap dan karyawan harian (kontrak). Karyawan tetap adalah pekerja yang mendapatkan gaji bulanan dalam waktu yang tidak ditentukan masa kerjanya, sedangkan karyawan harian (kontrak) adalah pekerja yang mendapat gaji harian yang pembayarannya dilakukan secara bulanan dan masa kerjanya telah ditentukan. Jumlah tenaga kerja dan pembagian karyawan dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 JumlahTenaga Kerja Berdasarkan Bagian Kerja No.
Bagian
1. 2. 3. 4. 5.
Manager Produksi Engineering QA-QC Gudang Jumlah
Universitas Mercubuana
Karyawan Tetap Pria Wanita 15 12 136 145 24 38 21 17 10
Karyawan kontrak Pria Wanita 383 408 41 2 12 8 26 2
Total 27 1072 67 79 55 1300
Laporan Tugas Akhir
49
Sumber : PT Bintang Toedjoe Pengaturan jam kerja di PT Bintang Toedjoe dilakukan secara ketat sesuai dengan aturan Departemen Tenaga Kerja yaitu 40 jam dalam seminggu. Prosedur absensi (kehadiran) dilakukan dengan otomatis menggunakan peralatan Hand Key (absen jari). Waktu kerja karyawan mulai hari Senin sampai Jumat yang dibagi menjadi tiga kelompok (shift), untuk Sabtu dan Minggu libur. Pembagian jam kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Pembagian Jam Kerja Karyawan PT Bintang Toedjoe
No.
Kelompok Kerja
1.
Shift 1 (pagi)
2.
Shift 2 (siang)
3.
Shift 3 (sore)
Hari
Waktu Kerja 07.00 – 15.30
Senin - Jumat
15.00 – 22.30 22.00 – 05.30
Sumber : PT Bintang Toedjoe 4.1.7 Pengawasan Mutu Dalam proses produksi, pengawasan mutu dapat diartikan sebagai suatu tindakan pemantauan dan koreksi yang dilakukan untuk mempertahankan sifatsifat khas produk yang dihasilkan sehingga diperoleh mutu yang sesuai standar yang telah ditetapkan. Penerapan pengawasan mutu yang dilakukan, dimulai dari bahan baku, proses produksi hingga produk akhir. Pengawasan mutu yang dilakukan PT. Bintang Toedjoe sudah berjalan dengan baik. Untuk penerimaan bahan baku, pengawasan dilakukan setiap kali barang datang, sedangkan pengawasan mutu untuk proses produksi, dilakukan pada setiap tahapannya. Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh Quality Control
Universitas Mercubuana
Laporan Tugas Akhir
50
(QC) dengan mengisi lembar check list untuk pencatatan bagian-bagian yang perlu dikontrol. Fungsi QC adalah untuk mendukung dan membantu kerja dari departemen produksi dalam bidang kualitas dan mutu hasil produksi. Yang diawasi adalah titik kritis dari proses produksi.
4.1.8 Proses Produksi Pada industri pengolahan makanan dan minuman, aliran aktivitas dimulai dari penerimaan bahan baku dan bahan kemas, kemudian proses penimbangan bahan baku, proses pengolahan bahan menjadi produk ruahan atau produk setengah jadi sampai produk jadi, pengisian produk jadi ke dalam kemasan, pengepakan produk, penyimpanan hingga penggudangan produk sebelum didistribusikan. Semua aktivitas dalam aliran proses produksi tidak lepas dari pengawasan mutu oleh Quality Control (QC). Perancangan dan perencanaan aliran bahan dilakukan agar diperoleh efisiensi proses aliran bahan yang tinggi. Diagram alir proses produksi minuman energi effervescent dapat dilihat pada Gambar 4.4 Persiapan Bahan Baku
Fase Asam
Fase Luar
Ayak
Ayak
Timbang Compounding Final Mixing
Universitas Mercubuana
Fase Basa
Laporan Tugas Akhir
51
Mesin Sig RVS
Filling ( Sachet )
Packaging (Pengemasan)
Storing Finish Good Gambar 4.4 Diagram Alir Proses Produksi Minuman Energi Effervescent
4.2 Pengumpulan Dan Pengolahan Data 4.2.1 Data Breakdown Mesin Sig RVS F Tabel 4.4 Data Breakdown Mesin Sig RVS A Sampai P Belt No Batch Putus Periode Maret-Juni 2009
Mesin Maret
April
Mei
Juni
Total
Jam
Fr
Jam
Fr
Jam
Fr
Jam
Fr
Jam
A
0
0
0
0
4.20
1
6.22
6
10.42 7
B
3.58
2
2.00
1
1.17
1
1.25
1
8.40
5
C
0
0
0
0
0
0
1.50
1
1.50
1
D
1.50
1
2.25
1
10.10 7
1.00
1
15.25 10
E
0
0
5.22
1
0
0
0
5.22
F
3.41
2
3.49
3
19.31 11
8.47
7
35.08 23
G
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
H
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
J
0
0
0
0
0
0
2.50
1
2.50
1
K
0
0
0
0
2.41
2
7.56
4
10.37 6
L
0
0
0
0
1.50
1
0
0
1.50
1
M
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Universitas Mercubuana
0
Fr
1
Laporan Tugas Akhir
52
N
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
P
0
0
0
0
0
0
1.41
1
1.41
1
Sumber : PT Bintang Toedjoe Tabel 4.5 Data Frekuensi Check Sheet Breakdown Mesin Sig RVS F Periode Maret-Juni 2009 Breakdown
Maret
April
Mei
Juni
Total
Prioritas
No Batch
I
II
III
III
9
1
Cross kniff
I
II
I
I
5
2
No produk
I
I
I
I
4
3
Foil
I
0
0
0
1
4
Roller
0
1
0
0
1
5
Sumber : PT Bintang Toedjoe Dari data Frekuensi Check Sheet Breakdown Mesin Sig RVS F dapat ditarik kesimpulan bahwa Breakdown Time (waktu kerusakan) Mesin Sig RVS F paling banyak terjadi pada kasus No Batch (semua kegiatan mesin yang berhubunuan dengan proses penandaan produk) dengan jumlah sembilan kali, sehinga dapat diteliti lebih lanjut. Breakdown pada No Batch terbagi menjadi empat, yaitu : 1. Belt No Batch Putus 2. Setting No Batch 3. No Batch Tidak Jelas 4. Ring No Batch Pecah Berikut adalah data masing-masing breakdown pada No Batch :
Universitas Mercubuana
Laporan Tugas Akhir
53
Tabel 4.6 Data Breakdown Mesin Sig RVS F Belt No Batch Putus Mar-Juni 2009 Bulan Maret April
Mei
Juni
Tanggal 16 Maret 2009 21 Maret 2009 6 April 2009 15 April 2009 21 April 2009 1 Mei 2009 4 Mei 2009 6 Mei 2009 8 Mei 2009 11 Mei 2009 14 Mei 2009 18 Mei 2009 19 Mei 2009 22 Mei 2009 26 Mei 2009 28 Mei 2009 3 Juni 2009 9 Juni 2009 11 Juni 2009 15 Juni 2009 18 Juni 2009 24 Juni 2009 29 Juni 2009
Jam 10.30 19.10 12.25 18.00 20.05 09.15 13.35 02.00 21.10 15.30 08.50 16.25 22.05 01.15 10.55 03.10 00.30 10.25 08.55 02.15 17.00 22.10 13.45
Lama Perbaikan(jam) 1.58 1.43 1.10 1.19 1.20 1.45 1.50 1.53 1.35 1.50 1.29 1.56 1.48 1.56 1.45 1.54 1.10 1.40 1.05 1.13 1.08 1.20 1.11
Frekuensi 2 3
11
7
Sumber : PT Bintang Toedjoe
Tabel 4.7 Data Breakdown Mesin Sig RVS F Setting No Batch Mar-Juni 2009 Bulan
Tanggal Jam 8 April 2009 10.00 April 29 April 2009 20.10 7 Mei 2009 11.25 Mei 15 Mei 2009 21.00 29 Mei 2009 22.10 Sumber : PT Bintang Toedjoe
Universitas Mercubuana
Lama Perbaikan(jam) 3.30 3.52 3.45 3.50 3.15
Frekuensi 2 3
Laporan Tugas Akhir
54
Tabel 4.8 Data Breakdown Mesin Sig RVS F Ring No Batch Pecah Periode Maret-Juni 2009 Bulan Tanggal Jam Juni 1 Juni 2009 22.00 Sumber : PT Bintang Toedjoe
Lama Perbaikan(jam) 4.25
Frekuensi 1
Tabel 4.9 Data Breakdown Mesin Sig RVS F No Batch Tidak Jelas Periode Maret-Juni 2009 Bulan
Tanggal Jam 13 Mei 2009 11.00 Mei 25 Mei 2009 19.10 Juni 19 Juni 2009 14.15 Sumber : PT Bintang Toedjoe
Lama Perbaikan(jam) 4.00 4.23 3.43
Frekuensi 2 1
Dari data diatas kemudian dibuatkan rancangan diagram Pareto untuk menampilkan persentase breakdown dari jumlah yang terbesar sampai jumlah yang terkecil.
Tabel 4.10 Data Deskripsi Breakdown Mesin Sig RVS F Pada No Batch ( Jam ) Periode Maret-Juni 2009 Breakdown
Mar
Apr
Mei
Jun
Jumlah KUM
%
KUM
Belt No Batch Putus
3.41
3.49
19.31
8.47
35.08
35.08
49.79
49.75
Setting No Batch
0
7.22
10.50
0
18.12
53.20
25.68
75.43
No Batch Tidak Jelas
0
0
8.23
3.43
13.06
66.26
18.58
94.02
Ring No Batch Pecah
0
0
0
4.25
4.25
70.51
5.98
100.0
70.51 Beban mesin terjadwal periode Maret-Juni 2009 = 1505.58 jam Sumber : PT Bintang Toedjoe
Universitas Mercubuana
100.0
Laporan Tugas Akhir
55
Setelah dilakukan perhitungan maka dapat dibuatkan diagram pareto seperti dibawah ini : Pareto Chart of Breakdown Mesin Sig RVS F Periode Maret-Juni 2009 100
70 60
Count
40
60
30
40
20
20
10 Breakdown
0
No lt e B
Percent
80
50
h tc Ba
s tu Pu
Count Percent Cum %
ng tti e S
No
35.08 49.8 49.8
Ba
h tc
No
Ba
h tc
ak tid
18.12 25.7 75.5
s la Je
ng Ri 13.06 18.5 94.0
No
h tc Ba
h ca Pe
0
4.25 6.0 100.0
Gambar 4.5 Diagram Pareto Breakdown Pada No Batch Mesin Sig RVS F
4.2.2 Data Perawatan Mesin Sig RVS F Dalam proses perawatan khususnya pada mesin Sig RVS F PT Bintang Toedjoe memakai system Preventive Maintenance yaitu merupakan suatu perawatan yang dilakukan pada selang waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Preventive Maintenance terbagi dua yaitu Routine Maintenance yang dilakukan oleh operator mesin, berikut jadwal Routine Maintenance mesin Sig RVS F : Tabel 4.11 Jadwal Routine Maintenance Mesin Sig RVS F Kategori Poin Pembersihan 1 Pisau horisontal 2 Pisau vertikal 3 Slidder & Nozzle
Universitas Mercubuana
Standar bersih bersih bersih
Metode dilap dilap dilap
Alat lap basah lap basah lap kering
Periode hr mg o o o
bl
Laporan Tugas Akhir
56
4 Sealing vertikal 5 Sealing horisontal 6 Bak sachet kosong 7 Bodi mesin & Konveyor 8 Touch screen panel 9 Track control sensor foil 10 Anti static 11 Sensor slidder 12 Roller guide 13 Hopper mesin 14 Staging hopper 15 Screw conveyor 16 Parasut transfer 17 Reducer ( Jika ada )
bersih bersih bersih bersih bersih bersih bersih bersih bersih bersih bersih bersih bersih & kering bersih
disikat disikat dilap dilap dilap dilap dikuas / dilap dilap dilap dicuci & dilap dicuci & dilap dicuci & dilap dicuci & kering dicuci & dilap
sikat sikat lap basah lap basah lap kering lap basah kuas /lap basah lap basah lap basah lap basah lap basah lap basah pengering lap basah
o o o o o
Poin Inspeksi 18 Slidder 19 O-ring penarik sachet 20 Bantalan pisau I-cut 21 Pisau horisontal 22 Regulator cylinder
tidak retak/patah tidak retak/patah tidak retak/patah baut kencang tidak ada air
diperiksa diperiksa diperiksa dikencangkan tutup dibuka
LUV + senter LUV + senter visual visual visual
o
Poin Pelumasan A Busa pisau vertikal B Busa cross knife C Embossing D Sealing horisontal E Sealing vertikal F Bearing screw conveyor G Module blade
secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya
dilumasi dilumasi dilumasi dilumasi dilumasi dilumasi dilumasi
oil gun oil gun pompa grease pompa grease pompa grease pompa grease pompa grease
o o
o o o o o o o o o
o o o o
Sumber : PT Bintang Toedjoe
Dari tabel di atas dapat dilihat untuk belt no batch tidak termasuk dalam Routine Maintenance. Sedangkan Preventive Maintenance yang kedua ialah Periodic Maintenance dilakukan oleh teknisi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Berikut panduan untuk Periodic Maintenance :
Universitas Mercubuana
o o o o o
Laporan Tugas Akhir
57
Tabel 4.12 Panduan Perawatan Mesin Berkala Klasifikasi Bagian Cutting
Bagian Roller
Bagian Emboser
Bisector Knife
Nama Komponen
Baik
Kondisi Rusak/cacat
Keterangan Diganti
Cross knife I-Cut Bantalan pisau Bantalan I-Cut Bearing site plate Toothed belt cutting Encoder Coupling encoder Servo motor Planetary gearbox Modul knife support Distance bolt Shaft & tension gear Toothed belt roller Intermediate disc O Ring (depan) O Ring (belakang) Toothed belt no batch Shaft & tension gear Coupling encoder Encoder Servo motor Planetary gearbox Longitudinal cutter Screw adjustment
Suara potong tidak kasar Profile I-Cut bagus Tidak cacat Tidak cacat Tidak macet Tidak rontok Lampu indicator hijau on Tidak patah Tidak ada indicator fault Tidak ada tetesan oli Tidak retak Tidak patah Profile gear bagus Tidak rontok Tidak bengkok/aus Tidak ada yang putus/aus Tidak ada yang putus/aus Tidak rontok Profile gear bagus Tidak patah Lampu indicator hijau on Tidak ada indicator fault Tidak ada tetesan oli Tidak tumpul Tidak macet
Sumber : PT Bintang Toedjoe
Dari tabel diatas dapat dilihat untuk belt no batch
termasuk dalam
Periodic Maintenance ialah kegiatan perawatan yang dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu sekali 3 bulan.
Universitas Mercubuana